Professional Documents
Culture Documents
Vanessa Meiliana Putri 2007036573
Vanessa Meiliana Putri 2007036573
Oleh:
2
BAB I
PENDAHULUAN
Limbah Industri pulp dan kertas terdiri dari tiga fase yaitu fase
cair, padat dan gas. Limbah cair adalah air limbah yang dihasilkan
dari proses pembuatan pulp dan kertas yang menggunakan air
sebagai pelarut bahan kimia atau untuk proses pencucian.
Sementara limbah padat berasal dari sisa atau resi pengolahan
limbah cair serta sisa kayu (chips) dari proses pengolahan kayu. Limbah
3
gas berupa fly ash dihasilkan pada proses boiler.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
pulp, kayu dengan panjang kurang lebih 1,5-2,0m ditumpuk pada tempat
penampungan kayu selama sekitar 30 hari untuk proses pengeringan
dan oksidasi getah kayu secara alami. Selanjutnya kayu dibawa ke unit
pembuatan serpihan kayu (chip) yang dilakukan secara mekanik
kemudian dibawa ke unit pulping. Secara garis besar proses pembuatan
pulp adalah sebagai berikut:
a. Persiapan bahan baku yang meliputi pengulitan, penyerpihan dan
penimbunan.
d. Pengeringan kertas.
6
kayu kecil atau chip pada mesin pemotong (chipper). Selanjutnya chip atau
potongan kayu tersebut dimasak (digesting) pada boiler. Proses digesting
adalah proses penghancuran chips dengan mengunakan panas yang dikontrol
pada temperatur tertentu. Pada proses ini dihasilkan polutan berupa fly ash atau
partikel debu. Proses pemasakan ini dilakukan secara kontinu agar dihasilkan
kualitas pulp yang lebih baik dan seragam (Lesmono2005).
Pada proses berikutnya, lembaran kertas akan melalui mesin press dan
unit pengering dengan menggunakan uap. Selanjutnya kertas akan digulung
7
pada mesin calender sehingga menghasilkan gulungan kertas. Setelah itu
kertas dapat diolah sesuai dengan kebutuhannya.
2 Limbah Pulp dan Kertas
Secara umum dapat dikatankan bahwa bahan mentah dalam industri pulp dan
kertas, akan diolah hingga menjadi produk yang diinginkan dan menghasilkan
bahan residu atau sisa dari proses produksi, yang selanjutnya disebut limbah
industri pulp dan kertas. Limbah industri pulp dan kertas terdiri dari t iga fase
yaitu limbah padat, cair dan partikel debu (fly ash). Ketiga jenis limbah tersebut
harus dikelola dengan cara yang tepat. Pengelolaan limbah bertujuan untuk
mengurangi kadar zat yang berlebihan, sehingga bahan yang dibuang ke
lingkungan tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah cair diolah
agar dihasilkan air buangan yang memenuhi standart yang telah ditetapkan
oleh pemerintah. Pengelolaan limbah berupa partikel atau debu bertujuan agar
dapat mengurangi kadar debu di dalam emis gas yang dikeluarkan dari proses
produksi. Limbah padat dikelola dengan cara applikasi pada tanah.
3 Penanggulangan Pencemaran Limbah Industri
Menurut Wardana (1995) yang disebut penanggulangan non teknis disini, yaitu
suatu usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan
dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat direncanakan,
mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan. Peraturan
8
perundangan yang dimaksud hendaknya dapat memberikan gambaran secara
jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akan dilaksanakan di suatu
tempat yang antara lain :
9
(3) Mengelola limbah
10
Lingkungan yang tidak sehat akibat tercemar air buangan dapat
menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat. Air buangan dapat menjadi
media tempat berkembangnya mikroorganisme patogen larva nyamuk ataupun
serangga lainnya yang menjadi media transmisi penyakit, terutama penyakit-
penyakit yang penularannya melalui air yang tercemar seperti kholera, typhus
abdominalis, dicentri baciler dan sebagainya. Bahan kimia juga dapat
menimbulkan gangguan kesehatan baik melalui minuman maupun makanan.
Jenis bahan kimia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan antara lain
Cadmium, Pb, Merkuri, Chrom, Cobalt, Cyanida, Hidrokarbon, Minyak dan
lemak, nikel, Arsen, seng dan Tembaga.
Arang aktif atau karbon aktif adalah karbon yang diproses sedemikian
11
rupa sehingga mempunyai daya serap yang tinggi. Bahan dasar yang digunakan
untuk pembuatan karbon aktif yaitu sekam padi, bagasse, serbuk gergaji,
tempurung kelapa dan lain-lain. Karbon aktif terdiri dari lempengan-lempengan
datar yang atom C-nya terikat secara kuat dalam satu sisi heksagon.
Lempengan- lempengan ini bertumpuk membentuk kristal dengan sisa
hidrokarbon yang tertinggal di permukaannya. Dengan menghilangkan
hidrokarbon, permukaannya menjadi aktif. Aktivitas dapat mengubah daya
serap yang rendah menjadi tinggi. Proses pembuatan arang aktif dapat dibagi
menjadi dua tingkatan proses yaitu karbonisasi (pengarangan) dan aktivitas
karbon.
12
6 Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan adalah proses penjernihan air dimana air yang
diolah dilewatkan melalui substansi yang berporos. Menurut Huisman (1970)
selama dalam proses atau lewat saringan kualitas air akan menjadi baik yaitu
dalam hal (1) kandungan koloidal yang tersuspensi, (2) Menurunnya kandungan
Bakteri dan organisme lain serta (3) perubahan kandungan parameter kimia.
Dalam penggunaanya filtrasi menggunakan bahan-bahan yang stabil seperti
pasir, pecahan batu, gelas dan arang aktif.
Mekanisme penyaringan/filtrasi
Walaupun hanya sebagian luas permukaan yang efektif tetapi luas area
pengendapan per m2 saringan bisa dikatakan sebesar 300m2. Sehingga surface
loading sebagian hasil perhitungan jumlah air yang akan diolah dengan luas
13
area pengendapan menjadi sangat kecil. Bila Filtrasi rate 5,4 m/jam surface
loading (s) tak lebih dari 0,018 m/jam.
c. Adsorpsi
14
mempertahankan hidupnya. Maka untuk kelangsungan hidupnya mereka
memerlukan makanan yang diperoleh dari bahan-bahan organik dan nutrisi
yang melewatinya. Makanan diperlukan untuk proses kehidupan serta untuk
pertumbuhannya dengan mengubah kotoran laut dan koloidal menjadi benda
hidup.
Air baku yang diolah tidak hanya berbahaya dan berguna bagi saringan,
tetapi juga mengandung E.coli dan bakteri pathogen. Sebagian organisme ini
akan dipindah dari air baku kebutiran pasir/saringan melalui proses
straining, sedimentasi dan adsorpsi, serta sebagian bakteri akan lewat dari
penyaringan. Dengan demikian saringan pasir cepat tidak dapat menghasilkan
air yang aman sebagai airminum ditinjau dari segi bakteriologi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Azwar. Azrul. 1986. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan . Jakarta.
Mutiara sumber Widya
16
17