Professional Documents
Culture Documents
Tugas Revisi Pertemuan 9AnastasyaTakapaha
Tugas Revisi Pertemuan 9AnastasyaTakapaha
T Takapaha
NIM : 711540119041
Tingkat : 2.A
1. Definisi
Perdarahan postpartum (postpartum hemorrhage / PPH) adalah perdarahan 500 mL atau
lebih dari jalan lahir pada persalinan spontan pervaginam setelah kala III selesai
(setelahplasentalahir) atau 1000 mL pada persalinan section caesarea. Namun karena
sulitnya menghitung jumlah perdarahan, seluruh kasus dengan jumlah perdarahan yang
berpotensi menyebabkan gangguan hemodinamik dapat disebut sebagai perdarahan
postpartum.
PPH dapat dibagi menjadi primer dan sekunder :
a. PPH primer adalahperdarahan yang terjadidalam 24 jam pertamasetelahpersalinan.
b. PPH sekunder adalah perdarahan yang terjadi antara 24 jam hingga 6 minggu setelah
persalinan.
3. SisaPlasenta - Plasentaatausebagianselaputtidaklengkap
- Perdarahandapatmuncul 6-10
haripascapersalinandisertaisubinvolusi uterus
4. RobekanJalan - Perdarahanmengalirsegerasetelahbayilahir
Lahir
6. Gangguanpembe - Perdarahansulitdihentikan,
kuandarah darahcenderungencerdantidakterdapatgumpalandarah
- Kegagalanterbentuknyagumpalandarahmunculpadasa
atdilakukanujipembekuandarah
- Terdapatfaktorpredisposisisepertisolusioplasenta,
intrauterine fetal death/IUFD, eklamsia, emboli air
ketuban
3. Pencegahan
Perdarahan postpartum mengenai pada kelompok yang tidak berisiko sekalipun, sehingga
tindakan pencegahan aktif harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan
postpartum. Beberapa strategi yang dapat dilakukan meliputi:
a. Identifikasi dan koreksi anemia pada ibu hamil sebelum persalinan.
b. Pemeriksaan tanda vital sebelum persalinan juga penting untuk mengidentifikasi
kemungkinan perdarahan yang terjadi.
c. Untuk petugas kesehatan, manajemen aktif saat persalinan dan tindakan persalinan
yang menghindarkan dari terjadinya perdarahan pasca persalinan.
4. Pengobatan
Pada keadaan akut, yaitu ketika kehilangan darah sangat banyak, tindakan pertama yang
dapat dilakukan adalah dengan memberikan cairan pengganti melalui infus. Tindakan
memperbaiki keadaan umum pengidap merupakan prioritas utama pengobatan.
Selanjutnya, pengobatan dilakukan dengan memperbaiki penyebab dari perdarahan
postpartum, seperti:
a. Pemberian obat-obatan untuk memperkuat kontraksi uterus, seperti oksitosin.
b. Melakukan tindakan kuret apabila terdapat sisa jaringan plasenta yang tertinggal di
dalam uterus.
c. Pemberian transfuse darah dan komponen darah apabila terdapat perdarahan masi
fpada pengidap.
Contoh Kasus :
Ny. W umur 20 tahun mengeluh keluar darah dari jalan lahir setelah melahirkan, ibu cemas
dengan keadaannya. Tekanan Darah 120/70 mmHg, Nadi : 84 kali permenit, Pernapasan : 24 kali
permenit, Suhu badan : 36,5°C.