Professional Documents
Culture Documents
David and Forest R. David (2017)
David and Forest R. David (2017)
NIM : 1910532049
PENILAIAN INTERNAL
THE NATURE OF INTERNAL AUDIT
Dasar tujuan dan strategi internal audit adalah kelebihan dan kekurangan internal,
kesempatan dan ancaman dari luar, dan pernyataan tujuan yang jelas. Kunci kelebihan
internal terlihat dalam kelebihan suatu badan usaha yang tidak dapat ditandingi atau ditiru
oleh competitor (distinctive competencies). Membangun keuntungan kompetitif dapat
dilakukan dengan cara memanfaatkan kompetensi yang tidak dapat ditandingi competitor
lain (distinctive competencies).
Proses dalam melakukan audit internal
Informasi dikumpulkan dari:
1. Manajemen
2. Pemasaran
3. Keuangan dan akuntansi
4. Produksi dan operasi
5. Penelitian dan pengembangan
6. System manajemen informasi
Keterikatan dalam melakukan audit manajemen strategi internal memberikan suatu cara
untuk memahami kebiasaan dan fungsi serta efek dari keputusan yang diberlakukan dari
fungsi bisnis yang lain dalam suatu perusahaan.
THE RESOURCE BASED VIEW
Pendekatan RBV sehubungan dalam keuntungan kompetitif menyatakan bahwa sumber
daya internal lebih penting bagi perusahaan daripada factor eksternal dalam mendapatkan
dan mempertahankan keuntungan kompetitif.
Factor-faktor yang paling menentukan kondisi perusahaan adalah:
1. Physical resource, semua asset fisik yang dimiliki
2. Human resource, semua pegawai, pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan
3. Organization resource, berupa struktur perusahaan, proses perencanaan, system
informasi, paten, merk, hak cipta, database, dsb.
RBV teori menyatakan bahwa sumberdaya adalah apa yang sebenarnya membantu
perusahaan mengeksploitasi kelebihan yang dimiliki dan menetralisir ancaman dari luar.
MANAGEMENT
a. Planning: segala proses managerial sebagai persiapan masa depan, perencanaan, awal
proses manajemen, sebagai persiapan antara masa kini dan masa depan, meningkatkan
keuntungan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan
b. Organizing: segala aktivitas managerial yang menghasilkan struktur tugas dan hubungan
otoritas.
Menentukan desain organisasi, deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, control, kesatuan
pimpinan, koordinasi, dan analisis.
c. Motivating: segala usaha yang dilakukan demi membentik kebiasaan manusia.
Kepemimpinan, komunikasi, tim kerja, pengubahan kebiasaan, kepuasan pekerjaan, delegasi
tugas, moral pegawai dan manajerial.
d. Staffing: aktivitas yang difokuskan pada tiap pegawai, administrasi gaji, keuntungan
pegawai,interview, penugasan, pelatihan, keamanan pegawai, karir, dsb
e. Controlling: segala aktivitas manajerial yang ditujukan untuk memastikan hasil yang
dicapai sesuai dengan hasil yang direncanakan. Control kualitas, keuangan, penjualan,
persediaan, biaya dan beban, hadiah dan sanksi. Ceklist audit manajemen
1. Apakah perusahaan menggunakan konsep manajemen strategi?
2. Apakah tujuan perusahaan dapat diukur dan dikomunikasikan dengan baik?
3. Apakah manajer pada tiap level hirarki merencanakan pekerjaan dengan efektif?
4. Apakah manajer mendelegasikan otoritas dengan baik?
5. Apakah struktur organisasi sudah cukup pantas?
6. Apakah deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan sudah jelas?
7. Apakah moral pegawai tinggi?
8. Apakah perputaran/pertukaran pegawai dan ketidak hadiran pegawai rendah?
9. Apakah mekanisme control organisasi dan hadiah sudah efektif?
MARKETING
Fungsi pemasaran:
a. Customer analysis: survey pelanggan, informasi pelanggan, strategi pemasaran, profil
pelanggan, strategi
segmentasi pasar.
b. Selling product/services: iklan, promosi penjualan, publikasi, penjualan pribadi,
manajemen kekuatan penjual, hubungan pelanggan, hubungan dengan distributor.
c. Product and service planning: test pasar, posisi merk, garansi, kemasan, pilihan produk,
gaya/style, kualitas,
penghapusan produk lama, pengadaan pelayanan pelanggan.
d. Pricing: penentuan harga berdasarkan konsumen, pemerintah, supplier, distributor, harga
pesaing.
e. Distribution: pabrik dan gudang, chanel distribusi, lokasi pengecer, teritori penjualan
tingkat persediaan, transportasi, pengeceran, grosiran.
f. Marketing research: mengumpulkan data, merekam data, menganalisis data.
g. Cost/benefit analysis: penilaian biaya, keuntingan, dan resiko.
h. Marketing audit checklist of question:
1. Apakah pasar disegmentasi secara efektif?
2. Apakah posisi perusahaan cukup baik disbanding pesaing?
3. Apakah nilai saham perusahaan meningkat?
4. Apakah chanel distribusi dapat dipercaya dan efektif biayanya?
5. Apakah pemasaran efektif?
6. Apakah perusahaan meninjau pasar?
7. Apakah kualitas produk dan pelayanan pelanggan sudah baik?
8. Apakah produk perusahaan dan pelayanannya sudah dihargai dengan pantas?
9. Apakah perusahaan memiliki promosi, iklan dan strategi publikasi yang efektif?
10. Apakah pemasaran, perencanaan dan pendanaan sudah efektif?
11. Apakah manajer pemasaran punya pelatihan dan pengalaman yang sesuai?
12. Apakah kehadiran perusahaan dalam internet cukup baik dibandingkan pesaing?
PRODUKSI/OPERASI Fungsi produksi/operasi suatu bisnis terdiri dari semua aktivitas yang
mengubah semua input menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi/operasi berkaitan
dengan input, transformasi, dan output yang berbeda-beda di industri dan pasar. Menurut
Roger Schroeder, manajemen produksi/operasi terdiri atas lima fungsi atau area keputusan,
yaitu:
1. Process, contoh : pemilihan teknologi, layout fasilitas, analisis alur proses, lokasi fasilitas,
line balancing, control proses, dan analisis traportasi. Jarak antara bahan mentah ke tempat
produksi terhadap pelanggan menjadi pertimbangan utama.
2. Capacity, contoh : forecasting, perencanaan fasilitas, perencanaan keseluruhan,
penjadwalan, perencanaan kapasitas, dan analisis antrian. Pemanfaatan fasilitas menjadi
pertimbangan utama.
3. Inventory, contoh : mengatur level bahan mentah, bahan sengah jadi, dan barang jadi,
khususnya mempertimbangkan apa yang arus dipesan, kapan dipesan, berapa yang dipesan,
dan material yang ditangani.
4. Workforce, contoh : mengatur karyawan terampil, tidak terampil, klerikal, dan manajerial
dengan memperhatikan desain pekerjaan, pengukuran pekerjaan, penyuburan pekerjaan,
standar kerja, dan teknik motivasi.
5. Quality, keputusan ini dicapai dengan meyakinkan bahwa barang dan jasa yang
berkualitas tinggi diproduksi dengan memperhatikan quality control, sampling, pengujian,
jamina kualitas, dan control biaya
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Tujuan system informasi manajemen adalah untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan
dengan meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Suatu system informasi yang efektif
harus dapat mengumpulkan, mengkodekan, menyimpan, menyatukan, dan menyajikan
informasi yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan operasi dan strategis yang penting.
Audit Sistem Informasi Manajemen
1. Apakah semua manajer dalam perusahaan menggunakan system informasi dalam
membuat keputusan?
2. Apakah ada posisi chief information officer atau direktur system informasi dalam
perusahaan?
3. Apakah data dalam system informasi diperbarui secara rutin?
4. Apakah semua manajer dari semua area fungsional dalam perusahaan berkontribusi
dalam system informasi?
5. Apakah ada password yang efektif untuk masuk dalam system informasi perusahaan?
6. Apakah para strategist dalam perusahaan familiar dengan system informasi pesaing
perusahaan?
7. Apakah system informasi user-friendly?
8. Apakah semua user system informasi memahami keuntungan kompetitif yang disediakan
informasi untuk
perusahaan?
9. Apakah workshop pelatihan computer telah disediakan untuk user system informasi?
10. Apakah system informasi perusahaan telah ditingkatkan secara berkesinambungan
dalam konten dan userfriendliness?
ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS)
Menurut Porter, bisnis suatu perusahaan dapat digambarkan dengan baik dengan value chain,
dimana total pendapatan dikurangi total biaya semua aktivitas yang dipakai untuk
mengembangkan dan memasarkan produk atau jasa yang menghasilkan suatu nilai. Value
Chain Analysis (VCA) adalah suatu proses dimana suatu perusahaan menentukan biayabiaya
yang berhubungan dengan aktivitas organisasi mulai dari membeli bahan baku,
memproduksi barang, hingga memasarkannya. VCA bertujuan untuk mengidentifikasi
dimana letak keuntungan dan kerugian biaya rendah disepanjang rantai nilai dari bahan
baku hingga aktivitas pelayanan pelanggan
MATRIKS EVALUASI FAKTOR INTERNAL (IFE MATRIX)
Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE), digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal
perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan
informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan,
misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi, produksi
dan operasi.
Langkah-langkah untuk mengembangkan matriks IFE, adalah sebagai berikut :
1. Buat daftar faktor internal kunci
2. Tetapkan bobot mulai 0,0-1,0
3. Tetapkanrating 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor
4. Kalikan bobot dengan rating
5. Jumlahkan skor tertimbang
1. Strategi pertumbuhan
Pertumbuhan suatu perusahaan merupakan hasil dari variabel-
variabel sumber daya finansial organisasi, produk atau jasa yang dihasilkan,
kondisi lingkungan eksternalnya, kemampuan dan skill manajemennya.
Kemampuan manajemen untuk menilai variabel-variabel tersebut secara
tepat adalah esensi pertumbuhan.
o Pertumbuhan Konsentrasi
Pertumbuhan konsentrasi adalah strategi untuk meningkatkan penggunaan
produk- produk yang telah ada (produk lama) di dalam pasar yang ada (pasar
lama) atau disebut penetrasi pasar. Strategi konsentrasi diterapkan apabila
suatu perusahaan mengkonsentrasikan pada
perluasan penjualan pada bisnis semula.
o Strategi Integral Vertikal
Strategi vertikal ini menunjukkan bahwa suatu bisnis bergerak ke arah yang
melayani pelanggan atau pemakai akhir suatu produk/jasa.
o Strategi Diversifikasi
Strategi Diversifikasi merupakan alternatif strategi yang
mempunyai risiko besar dan salah satu yang memiliki derajat sinergi paling
rendah. Namun demikian, Strategi Diversifikasi merupakan salah satu yang
populer dan seringkali membuahkan hasil yang memuaskan bagi organisasi.
2. Strategi Stabilitas
Strategi Stabilitas berarti bahwa organisasi tetap melanjutkan pekerjaan atau
aktivitas yang sama dengan sebelumnya. Asumsinya
bahwa lingkungan eksternal tidak akan mengalami perubahan yang signifikan
pada jangka pendek. Strategi ini menerapkan sikap menunggu (wait and
see) strategi ini dapat menguntungkan dan merugikan bagi perusahaan,
tergantung pada bagaimana respon perusahaan/organisasi terhadap
lingkungannya.
3. Strategi Penciutan atau Strategi Bertahan
Strategi ini diterapkan oleh perusahaan yang merasa bahwa strateginya tidak
sesuai dengan sasaran atau misi dasarnya. Sehingga perusahaan perlu
mengurangi skala operasionalnya. Derajat dimana perusahaan harus
diciutkan tergantung pada bagaimana serius tidaknya persoalan atau
permasalahan yang dihadapi strategi yang semula diterapkan organisasi.
Strategi bertahan biasanya dipilih untuk jangka pendek disebabkan tidak
adanya strategi alternatif yang lebih baik untuk dipilih.
Lebih lanjut strategi penciutan atau strategi bertahan ini merupakan upaya
perusahaan untuk mengurangi resiko dari permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan dikarenakan kurang optimalnya pelaksanaan strategi yang
sebelumnya diterapkan oleh perusahaan. Jenis-jenis strategi penciutan
antara lain :
Grup Bakrie terus dipaksa menguras mesin uang untuk melunasi utang-utang
yangmenggunung. Satu persatu Grup Bakrie mulai melepas asetnya. Aset-aset Bakrie yang
dijual menggunung. Satu persatu Grup Bakrie mulai melepas asetnya. Aset-aset Bakrie yang
dijual diantaranya, properti, minyak dan gas, perusahaan
pipa, perkebunan, komoditas, hingga jalan diantaranya, properti, minyak dan gas,
perusahaan pipa, perkebunan, komoditas, hingga jalan tol
Dari unit bisnis properti, PT Bakrieland Development Tbk telah menjual tiga hektare lahan
yang terbilang strategis di kawasan kuningan, jakarta Selatan senilai 869 miliar lahan ke
Grup Sinar mas. kepemilikan saham sebanyak 15 persen di proyek Bukit jonggol Asri pun
dijual kepada Sentul city.
Di unit bisnis pipa, PT Bakrie 5 Brothers Tbk yang merupakan perusahaan investasi Grup
Bakrie juga tengah dalam proses negosiasi untuk mendivestasi anak perusahaan, PT Bakrie
Pipe industries yang diperkirakan mampu menghasilkan dana segar senilai 2 triliun
di lini bisnis komoditas, melorotnya harga batubara, minyak sawit mentah cpo dan emas sejak
awal tahun 2012 hingga saat ini. Harga batubara turun 35%, CpO anjlok 23% dan emas
merosot 21%.
jadi Bakrie group menerapkan strategi divest dimana misi strategik ini mengindikasikan
suatu keputusan untuk membubarkan bisnisnya atau melaui likuidasi mengindikasikan suatu
keputusan untuk membubarkan bisnisnya atau melaui likuidasi perlahan-lahan penjualan
unit bisnis ke luar. hal ini ditunjukkan oleh adanya suatu suatu perkembangan beberapa
periode, di mana pangsa pasar yang yang selalu rendah sementara pertumbuhan pasar
industrinya juga rendah, sehingga perusahaan tidak dapat tumbuh sehat dan
menguntungkan. Akan tetapi pada kasus bakrie group di atas penjualan aset dilakukan untuk
melunasi hutang dimana diharapkan bisnis yang lebih menguntungkan dan tidak menganggu
finansial.
4. Jelaskan jenis strategi tingkatan korporasi (strategi grup perusahaan) (corporate
level strategy) (grand strategies)? Berikan contoh konglomerasiGrup Bakrie.
disimpulkan bahwa komponen strategi dalam korporasi menyangkut:
(1) perumusan visi dan misi organisasi,
(2) menetapkan unit-unit bisnis strategis,
(3) alokasi sumberdaya pada setiap SBU dan
(4) mengidentifikasi kesempatan-kesempatan pertumbuhan
1. Visi dan Misi Korporasi
Keputusan-keputusan menyangkut visi korporasi mencakup: filosofi korporasi, misi
korporasi, identifikasi SBU dan interaksi antar SBU. Menurut Craven dan Piercy (2006), visi
korporasi merupakan jawaban atas pertanyaan mendasar: “korporasi apa kita ini? Untuk apa
korporasi dibentuk? Mau ke mana korporasi pada masa yang akan dating?” Pertanyaan-
pertanyaan tersebut tampak sederhana, namun menurut Hax dan Majful (1984),
sesungguhnya yang dirumuskan pada visi korporasi adalah:
(1) pernyataan misi korporasi, (2) identifikasi unit bisnis strategis (strategic business unit,
disingkat SBU), termasuk interaksi dan saling berbagi sumberdaya di antara SBU-SBU dan
(3) artikulasi filosofi korporasi yang menunjukkan kebijakan dan budaya perusahaan.
2. Menetapkan Unit-unit Bisnis Strategis
Tugas kedua korporasi adalah mengidentifikasi strategic business unit (SBU). Menurut Hax
dan Majluf (1984), tugas kedua ini merupakan jawaban atas pertanyaan sederhana sekaligus
menantang: “What business are we in?” Kata ‘business’ dalam pertanyaan tersebut secara
konseptual disebut strategic business unit (SBU). Jadi, untuk menjawab pertanyaan tersebut,
korporasi perlu mengidentifikasi SBU-SBU yang dimilikinya.
Menurut Craven dan Piercy (2006), SBU dapat berupa satu produk atau merek, lini produk
atau gabungan berbagai produk terkait, yang dapat memenuhi kebutuhan umum pasar
(common market needs) atau sekumpulan kebutuhan yang saling terkait, dan manajemen
SBU bertanggung jawab untuk sebagian besar atau semuafungsi-fungsi dasar bisnis.
3. Alokasi Sumberdaya pada Unit Bisnis Strategis
Setelah mengidentifikasi SBU-SBU-nya, korporasi tidak cukup hanya sekedar mengetahui
berapa SBU-nya dan pada industri apa saja SBU-SBU itu berada. Menurut Hax dan Majluf
(1984), ada berbagai kerjasama antar SBU. Pertama, dalam merumuskan visi korporasi,
seperti dijelaskan di depan. Kedua, kerjasama untuk memenuhi kebutuhan sebuah segmen
pasar atau merencanakan teknologi yang dapat dipakai SBU-SBU. Ketiga, kerjasama untuk
menggunakan fasilitas atau sumberdaya yang dapat digunakan bersama. Kerjasama ini dapat
meningkatkan efisiensi melalui penggunakan fasilitas bersama maupun skala ekonomi
(economic of scale) produksi fasilitas yang produknya digunakan bersama oleh SBU-SBU.
Keempat, kerjasama dalam bentuk alokasi dana (investasi) di antara SBU-SBU.
Istilah sederhananya adalah kerjasama dalam bentuk “subsidi silang” antar
korporasi.
Kerjasama pertama sampai ketiga dapat dilakukan atas inisiatif SBU-SBU yang terlibat.
Yang perlu melibatkan korporasi adalah kerjasama nomor empat karena ini menyangkut uang.
Logikanya, SBU yang kaya tidak begitu saja mau memberikan uangnya untuk membangun
SBU yang lemah, sehingga perlu campur tangan korporasi untuk mengaturnya.
Pembagian sumberdaya di antara SBU-SBU tentu saja tergantung pada pertimbangan
korporasi. Namun, para ahli telah mengembangkan berbagai arahan untuk keperluan tersebut.
Dua di antara teknik paling terkenal adalah matrik BCG (Boston Consulting Group) dan
matrik GE (General Electric),
4. strategi stabilitas adalah sebuah strategi korporasi yang bercirikan tidak adanya
perubahan yang berarti dalam hal-hal yang sedang dikerjakan oleh organisasi padasaat ini.
Sedangkan strategi pembaharuan adalah sebuah strategi korporasi yang didisain untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan organisasi yang menyebabkan kinerjanya menurun.
Menurut mereka, ada dua pilihan strategi pembaharuan yaitu strategi pengurangan
(retrenchment strategy) yang bersifat jangka pendek dan strategi berbalik arah (turnaround
strategy) untuk masalah-masalah kinerja organisasi yang lebih serius.
5. Jelaskan jenis strategi tingkatan perusahaan (business level strategy) (strategi
tingkatan divisi) (strategi unit bisnis strategis) (competitive strategies)? Berikan
contoh konglomerasi Grup Bakrie
Strategi bisnis ini merupakan sebuah strategi yang terjadi ditingkat produk atau pun unit
bisnis serta juga merupakan strategi yang menitikberatkan pada perbankan posisi bersaing
produk atau pun jasa pada spesifik industri atau juga segmen pasar tertentu dalam tiap
binisnya atau perusahaanya.
Porter dalam Solihin 2012:196 menyebutkan ada tiga strategi pada unit bisnis, yaitu:
1. Kepemimpinan biaya Cost Leadership Strategi ini dipilih oleh perusahaan yang memiliki
cakupan persaingan competitive scope yang luas. Dalam strategi ini perusahaan berusaha
mencapai biaya paling rendah disbanding perusahaan lain yang berada dalam satu industri.
Keunggulan biaya perusahaan dapat berasal dari penerapan teknologi produksi yang tepat,
memiliki akses terhadap bahan baku yang lebih menguntungkan disbanding pesaing, dan
sebagainya. Manfaat yang diperoleh dari penerapan strategi ini adalah menghambat
masuknya pesaing potensial yang ingin memasuki industri yang sama.
2. Diferensiasi differentiation Perusahaan yang memilih strategi ini harus berusaha untuk
memiliki keunikan pada dimensi tertentu dari produk yang mereka hasilkan, dimana
keunikan tersebut dianggap bernilai bagi konsumen. Diferensiasi yang dilakukan oleh
perusahaan dapat berasal dari produk itu sendiri, system pengantaran pesanan, pendekatan
pasaran, dan sebagainya.
3. Fokus focus Perusahaan akan memilih satu atau beberapa kelompok segmen dalam suatu
industry kemudian mereka akan mengembangkan strategi yang sesuai untuk segmen tersebut
yang tidak bisa dilayani dengan baik oleh pesaing lain yang memiliki cakupan pasar lebih
luas. Strategi fokus terbagi dua jenis yaitu: fokus pada biaya cost focus dan fokus pada
diferensiasi differentiation focus. Perusahaan yang berfokus pada biaya akan berusaha untuk
meraih pelanggan yang memiliki kebutuhan akan produk dengan biaya lebih rendah dalam
suatu industry yang tidak dapat dilayani dengan baik oleh perusahaan lain yang memiliki
cakupan pasar lebihluas.
6. Jelaskan jenis strategi tingkatan fungsional (functional level strategy)? Berikan
contoh konglomerasi Grup Bakrie.
Strategi fungsional ini merupakan suatu strategi yang terjadi di level fungsional
seperti,pemasaran, operasional, sumber daya manusia, keuangan.
Riset serta pengembangan yangmana strategi tersebut akan meningkatkan area fungsional
perusahaan sehingga kemudian mendapat keunggulan bersaing.
Jenis Strategi Fungsional
1. Strategi produksi
Pada kenyataannya, strategi produksi menentukan serangkaian tindakan yang harus diikuti
untuk mencapai proses produksi barang atau penyediaan layanan. Ini memerlukan
seperangkat keputusan tentang tujuan, kebijakan dan program aksi yang harus dikembangkan
untuk melaksanakan proses produksi.
2. Strategi pemasaran
Di sisi lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan yang ditujukan untuk
memuaskan kebutuhan konsumen. Hal ini pada dasarnya didasarkan pada definisi produk,
bentuk komersialisasi, distribusinya, dan layanan purna jual. Semua keputusan ini akan
difokuskan untuk mencapai kepuasan maksimal dari kebutuhankonsumen.
4. Strategi keuangan
Demikian pula, strategi ini harus secara spesifik mendefinisikan bagaimana proses
pembiayaan perusahaan akan dicapai dan apa yang akan menjadi sumber utama untuk
melakukannya.
Contoh :
A. Analisis Pasar Dengan proposisi nilai “Mesin telusur yang tidak melacak Anda”,
DuckDuckGo bersaing dengan Google Chrome. Sejak dimulainya pada tahun 2008
hingga sekarang, ia membanggakan pertumbuhan tahunansebesar 30%.
B. Para pendiri Whatsapp memahami kebutuhan pelanggan (pesan internet seperti
SMS ke kontak telepon yang sebenarnya) dan meluncurkan aplikasi”.
C. Strategi Produk Gratis
Contoh :
A. mulai terdapat banyak sekali convinience store atau bisa dibilang toko
klontongan atau retail yang menggunakan logo Alfa, indomaret
B. Mall, Mini-Mart yang sudah menggunakan sistem belanja online yang
meniru dari E commerce
C. angkutan umum yang sudah berbasis online seperti gojek
3. Retrenchment Strategy ini adalah salah satu strategi yang diterapkan untuk
memperkecil atau juga mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan
Contoh :