You are on page 1of 16

Nama : Alfi Istiqomah

NIM : 1910532049

Tugas Kecil di Rumah Ke-8 Manajemen Strategik

1. Meringkas chapter 4 buku “Strategic Management” Sixteenth Edition oleh Fred R.


David and Forest R. David (2017)

PENILAIAN INTERNAL
THE NATURE OF INTERNAL AUDIT

Dasar tujuan dan strategi internal audit adalah kelebihan dan kekurangan internal,
kesempatan dan ancaman dari luar, dan pernyataan tujuan yang jelas. Kunci kelebihan
internal terlihat dalam kelebihan suatu badan usaha yang tidak dapat ditandingi atau ditiru
oleh competitor (distinctive competencies). Membangun keuntungan kompetitif dapat
dilakukan dengan cara memanfaatkan kompetensi yang tidak dapat ditandingi competitor
lain (distinctive competencies).
Proses dalam melakukan audit internal
Informasi dikumpulkan dari:
1. Manajemen
2. Pemasaran
3. Keuangan dan akuntansi
4. Produksi dan operasi
5. Penelitian dan pengembangan
6. System manajemen informasi
Keterikatan dalam melakukan audit manajemen strategi internal memberikan suatu cara
untuk memahami kebiasaan dan fungsi serta efek dari keputusan yang diberlakukan dari
fungsi bisnis yang lain dalam suatu perusahaan.
THE RESOURCE BASED VIEW
Pendekatan RBV sehubungan dalam keuntungan kompetitif menyatakan bahwa sumber
daya internal lebih penting bagi perusahaan daripada factor eksternal dalam mendapatkan
dan mempertahankan keuntungan kompetitif.
Factor-faktor yang paling menentukan kondisi perusahaan adalah:
1. Physical resource, semua asset fisik yang dimiliki
2. Human resource, semua pegawai, pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan
3. Organization resource, berupa struktur perusahaan, proses perencanaan, system
informasi, paten, merk, hak cipta, database, dsb.
RBV teori menyatakan bahwa sumberdaya adalah apa yang sebenarnya membantu
perusahaan mengeksploitasi kelebihan yang dimiliki dan menetralisir ancaman dari luar.
MANAGEMENT
a. Planning: segala proses managerial sebagai persiapan masa depan, perencanaan, awal
proses manajemen, sebagai persiapan antara masa kini dan masa depan, meningkatkan
keuntungan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan
b. Organizing: segala aktivitas managerial yang menghasilkan struktur tugas dan hubungan
otoritas.
Menentukan desain organisasi, deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, control, kesatuan
pimpinan, koordinasi, dan analisis.
c. Motivating: segala usaha yang dilakukan demi membentik kebiasaan manusia.
Kepemimpinan, komunikasi, tim kerja, pengubahan kebiasaan, kepuasan pekerjaan, delegasi
tugas, moral pegawai dan manajerial.
d. Staffing: aktivitas yang difokuskan pada tiap pegawai, administrasi gaji, keuntungan
pegawai,interview, penugasan, pelatihan, keamanan pegawai, karir, dsb
e. Controlling: segala aktivitas manajerial yang ditujukan untuk memastikan hasil yang
dicapai sesuai dengan hasil yang direncanakan. Control kualitas, keuangan, penjualan,
persediaan, biaya dan beban, hadiah dan sanksi. Ceklist audit manajemen
1. Apakah perusahaan menggunakan konsep manajemen strategi?
2. Apakah tujuan perusahaan dapat diukur dan dikomunikasikan dengan baik?
3. Apakah manajer pada tiap level hirarki merencanakan pekerjaan dengan efektif?
4. Apakah manajer mendelegasikan otoritas dengan baik?
5. Apakah struktur organisasi sudah cukup pantas?
6. Apakah deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan sudah jelas?
7. Apakah moral pegawai tinggi?
8. Apakah perputaran/pertukaran pegawai dan ketidak hadiran pegawai rendah?
9. Apakah mekanisme control organisasi dan hadiah sudah efektif?
MARKETING
Fungsi pemasaran:
a. Customer analysis: survey pelanggan, informasi pelanggan, strategi pemasaran, profil
pelanggan, strategi
segmentasi pasar.
b. Selling product/services: iklan, promosi penjualan, publikasi, penjualan pribadi,
manajemen kekuatan penjual, hubungan pelanggan, hubungan dengan distributor.
c. Product and service planning: test pasar, posisi merk, garansi, kemasan, pilihan produk,
gaya/style, kualitas,
penghapusan produk lama, pengadaan pelayanan pelanggan.
d. Pricing: penentuan harga berdasarkan konsumen, pemerintah, supplier, distributor, harga
pesaing.
e. Distribution: pabrik dan gudang, chanel distribusi, lokasi pengecer, teritori penjualan
tingkat persediaan, transportasi, pengeceran, grosiran.
f. Marketing research: mengumpulkan data, merekam data, menganalisis data.
g. Cost/benefit analysis: penilaian biaya, keuntingan, dan resiko.
h. Marketing audit checklist of question:
1. Apakah pasar disegmentasi secara efektif?
2. Apakah posisi perusahaan cukup baik disbanding pesaing?
3. Apakah nilai saham perusahaan meningkat?
4. Apakah chanel distribusi dapat dipercaya dan efektif biayanya?
5. Apakah pemasaran efektif?
6. Apakah perusahaan meninjau pasar?
7. Apakah kualitas produk dan pelayanan pelanggan sudah baik?
8. Apakah produk perusahaan dan pelayanannya sudah dihargai dengan pantas?
9. Apakah perusahaan memiliki promosi, iklan dan strategi publikasi yang efektif?
10. Apakah pemasaran, perencanaan dan pendanaan sudah efektif?
11. Apakah manajer pemasaran punya pelatihan dan pengalaman yang sesuai?
12. Apakah kehadiran perusahaan dalam internet cukup baik dibandingkan pesaing?
PRODUKSI/OPERASI Fungsi produksi/operasi suatu bisnis terdiri dari semua aktivitas yang
mengubah semua input menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi/operasi berkaitan
dengan input, transformasi, dan output yang berbeda-beda di industri dan pasar. Menurut
Roger Schroeder, manajemen produksi/operasi terdiri atas lima fungsi atau area keputusan,
yaitu:
1. Process, contoh : pemilihan teknologi, layout fasilitas, analisis alur proses, lokasi fasilitas,
line balancing, control proses, dan analisis traportasi. Jarak antara bahan mentah ke tempat
produksi terhadap pelanggan menjadi pertimbangan utama.
2. Capacity, contoh : forecasting, perencanaan fasilitas, perencanaan keseluruhan,
penjadwalan, perencanaan kapasitas, dan analisis antrian. Pemanfaatan fasilitas menjadi
pertimbangan utama.
3. Inventory, contoh : mengatur level bahan mentah, bahan sengah jadi, dan barang jadi,
khususnya mempertimbangkan apa yang arus dipesan, kapan dipesan, berapa yang dipesan,
dan material yang ditangani.
4. Workforce, contoh : mengatur karyawan terampil, tidak terampil, klerikal, dan manajerial
dengan memperhatikan desain pekerjaan, pengukuran pekerjaan, penyuburan pekerjaan,
standar kerja, dan teknik motivasi.
5. Quality, keputusan ini dicapai dengan meyakinkan bahwa barang dan jasa yang
berkualitas tinggi diproduksi dengan memperhatikan quality control, sampling, pengujian,
jamina kualitas, dan control biaya
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Tujuan system informasi manajemen adalah untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan
dengan meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Suatu system informasi yang efektif
harus dapat mengumpulkan, mengkodekan, menyimpan, menyatukan, dan menyajikan
informasi yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan operasi dan strategis yang penting.
Audit Sistem Informasi Manajemen
1. Apakah semua manajer dalam perusahaan menggunakan system informasi dalam
membuat keputusan?
2. Apakah ada posisi chief information officer atau direktur system informasi dalam
perusahaan?
3. Apakah data dalam system informasi diperbarui secara rutin?
4. Apakah semua manajer dari semua area fungsional dalam perusahaan berkontribusi
dalam system informasi?
5. Apakah ada password yang efektif untuk masuk dalam system informasi perusahaan?
6. Apakah para strategist dalam perusahaan familiar dengan system informasi pesaing
perusahaan?
7. Apakah system informasi user-friendly?
8. Apakah semua user system informasi memahami keuntungan kompetitif yang disediakan
informasi untuk
perusahaan?
9. Apakah workshop pelatihan computer telah disediakan untuk user system informasi?
10. Apakah system informasi perusahaan telah ditingkatkan secara berkesinambungan
dalam konten dan userfriendliness?
ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS)
Menurut Porter, bisnis suatu perusahaan dapat digambarkan dengan baik dengan value chain,
dimana total pendapatan dikurangi total biaya semua aktivitas yang dipakai untuk
mengembangkan dan memasarkan produk atau jasa yang menghasilkan suatu nilai. Value
Chain Analysis (VCA) adalah suatu proses dimana suatu perusahaan menentukan biayabiaya
yang berhubungan dengan aktivitas organisasi mulai dari membeli bahan baku,
memproduksi barang, hingga memasarkannya. VCA bertujuan untuk mengidentifikasi
dimana letak keuntungan dan kerugian biaya rendah disepanjang rantai nilai dari bahan
baku hingga aktivitas pelayanan pelanggan
MATRIKS EVALUASI FAKTOR INTERNAL (IFE MATRIX)
Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE), digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal
perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan
informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan,
misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi, produksi
dan operasi.
Langkah-langkah untuk mengembangkan matriks IFE, adalah sebagai berikut :
1. Buat daftar faktor internal kunci
2. Tetapkan bobot mulai 0,0-1,0
3. Tetapkanrating 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor
4. Kalikan bobot dengan rating
5. Jumlahkan skor tertimbang

2. Meringkas chapter 8 topik ‘Strategic Management’ buku “Management”


Seventh Edition oleh Stephen P Robbins dan Mary Coulter (2002: 206 – 216)?
Atau Edisi Sembarang.
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan
mencapai sasarannya. Sesuai definisinya, manajemen strategis berfokus pada proses
penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai
sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan
aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan
organisasi. Ada tiga tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan strategi,
pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh
dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut.
Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat
dengan bidang perilaku organisasi. Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.
Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya,
dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk
memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar
atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang
berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen
hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.
Posisi strategis
Porter (1996) mendefinisikan strategi sebagai “penciptaan posis unik dan berharga yang
didapatkan dengan melakukan serangkaian aktivitas.” Porter menjabarkan tiga basis posisi
strategis. Ketiganya tidak mutually exclusive dan seringkali saling bersinggungan. Basis
pertama didapatkan dengan memproduksi bagian kecil (subset) sebuah produk dari industri
tertentu. Porter menyebutnya sebagai variety-based positioning karena posisi ini berasal dari
pemilihan produk, bukan berdasarkan segmentasi konsumen. Dengan kata lain, perusahaan
berusaha memenuhi sedikit kebutuhan dari banyak orang. Porter menyontohkan Jiff Lube
International yang hanya memproduksi pelicin (lubricant) otomotif dan tidak menawarkan
produk perawatan lainnya. Variety-based positioning efektif bila perusahaan memiliki
kemampuan menciptakan produk subset tersebut dengan baik, jauh lebih unggul dibanding
pesaingnya.
Basis kedua adalah melayani sebagian besar atau bahkan seluruh kebutuhan dari seke
konsumen tertentu, yang disebut sebagai needs-based positioning. Contohnya adalah IKEA
yang berusaha memenuhi seluruh kebutuhan mebel, bukan hanya sebagian (subset), untuk
target pasarnya. Posisi ini didapatkan dengan melakukan serangkaian aktivitas dengan cara
berbeda dengan yang dilakukan pesaing.
Basis ketiga didapatkan dengan menarget konsumen yang dapat diakses dalam cara yang
berbeda, yang disebut sebagai access-based positioning. Konsumen-konsumen ini,
meskipun memiliki kebutuhan dan keinginan yang hampir sama dengan konsumen lainnya,
membutuhkan konfigurasi aktivitas yang berbeda untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan tersebut. Porter mencontohkannya lewat Carmike Cinemas, yang
mengoperasikan bioskop hanya di kota-kota kecil yang padat, namun dengan populasi
kurang dari 200.000 orang. Meskipun pasarnya kecil dengan kemampuan pembeliannya di
bawah kota besar, Carmike Cinemas berhasil meraih keuntungan karena melakukan
aktivitas berbeda dengan yang ditawarkan bioskop-bioskop di kota besar, misalnya dengan
melakukan standardisasi, membuka hanya sedikit studio, dan menggunakan teknologi
proyektor yang lebih rendah dibanding dengan bioskop di kota besar.
Pembentukan Strategi
Tugas pertama dalam manajemen strategis pada umumnya adalah kompilasi dan
penyebarluasan pernyataan misi. Aktivitas ini mendokumentasikan kerangka dasar
organisasi dan mendefinisikan lingkup aktivitas yang hendak dijalankan oleh organisasi.
Setelah itu, organisasi bersangkutan akan melakukan pemindaian lingkungan untuk
membangun keselarasan dengan pernyataan misi yang telah dibuat. Pembentukan strategi
adalah kombinasi dari tiga proses utama sebagai berikut:
1. Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal maupun
eksternal; baik lingkungan mikro maupun makro.
2. Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus bersifat
paralel dalam rentang jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka di sini juga termasuk di
dalamnya penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang
dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap lingkungan publik),
tujuan perusahaan secara umum (baik finansial maupun strategis), tujuan unit bisnis strategis
(baik finansial maupun strategis), dan tujuan taktis.
Komponen proses manajemen strategis
Manajemen strategis secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang berorientasi masa
depan yang memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan hari ini untuk
memposisikan diri untuk kesuksesan di masa mendatang. Pandangan yang lebih tradisional
dari manajemen strategis menggunakan pendekatan linear dimana pertama dilakukan
pemantauan terhadap lingkungan organisasi (baik internal dan eksternal), strategi
dirumuskan, strategi yang diimplementasikan dan lantas kemajuan organisasi terhadap
strategi kemudian dievaluasi. Kecepatan pacu saat ini dari perubahan menyatakan bahwa
tahap perumusan dan pelaksanaan harus lebih diintegrasikan lebih erat untuk memastikan
bahwa sejalan terjadinya perubahan dan timbulnya masalah di implementasi, strategi tersebut
kembali dikunjungi secara terus menerus.
Ada tiga tingkatan strategi dibuat dalam organisasi yang lebih besar, yakni meliputi strategi
perusahaan, bisnis, dan fungsional (atau operasional). Sementara strategi perusahaan akan
menentukan bisnis apakah yang perusahaan akan benar-benar beroperasi di sana, strategi
bisnis akan menentukan bagaimana perusahaan akan bersaing di masing-masing bisnis yang
telah dipilih. Dan strategi tingkat operasional akan menentukan bagaimana masing-masing
bidang fungsional (seperti sumber daya manusia atau akuntansi) benar-benar akan
mendukung strategi-strategi bisnis dan korporasi. Semua strategi ini harus berkaitan erat
untuk memastikan bahwa organisasi bergerak ke arah yang menyatu.
Komponen terakhir dari manajemen strategis adalah evaluasi dan pemantauan kemajuan
perusahaan ke arah sasaran strategisnya. Organisasiorganisasi yang meyakini bahwa proses
terbilang selesai setelah rencana diimplementasikan hanya akan menemukan diri mereka
menemui kegagalan. Penting sekali bagi organisasi untuk terus memantau kemajuannya.
3. Gambarkan dan jelaskan jenis strategi organisasi (types of organizational
strategies)? Berikan contoh konglomerasi Grup Bakrie

Menurut Jatmiko (2003: 115), jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:

1. Strategi pertumbuhan
Pertumbuhan suatu perusahaan merupakan hasil dari variabel-
variabel sumber daya finansial organisasi, produk atau jasa yang dihasilkan,
kondisi lingkungan eksternalnya, kemampuan dan skill manajemennya.
Kemampuan manajemen untuk menilai variabel-variabel tersebut secara
tepat adalah esensi pertumbuhan.

Terdapat beberapa jenis strategi perusahaan yang dikategorikan kedalam


strategi pertumbuhan, yaitu:

o Pertumbuhan Konsentrasi
Pertumbuhan konsentrasi adalah strategi untuk meningkatkan penggunaan
produk- produk yang telah ada (produk lama) di dalam pasar yang ada (pasar
lama) atau disebut penetrasi pasar. Strategi konsentrasi diterapkan apabila
suatu perusahaan mengkonsentrasikan pada
perluasan penjualan pada bisnis semula.
o Strategi Integral Vertikal
Strategi vertikal ini menunjukkan bahwa suatu bisnis bergerak ke arah yang
melayani pelanggan atau pemakai akhir suatu produk/jasa.
o Strategi Diversifikasi
Strategi Diversifikasi merupakan alternatif strategi yang
mempunyai risiko besar dan salah satu yang memiliki derajat sinergi paling
rendah. Namun demikian, Strategi Diversifikasi merupakan salah satu yang
populer dan seringkali membuahkan hasil yang memuaskan bagi organisasi.
2. Strategi Stabilitas
Strategi Stabilitas berarti bahwa organisasi tetap melanjutkan pekerjaan atau
aktivitas yang sama dengan sebelumnya. Asumsinya
bahwa lingkungan eksternal tidak akan mengalami perubahan yang signifikan
pada jangka pendek. Strategi ini menerapkan sikap menunggu (wait and
see) strategi ini dapat menguntungkan dan merugikan bagi perusahaan,
tergantung pada bagaimana respon perusahaan/organisasi terhadap
lingkungannya.
3. Strategi Penciutan atau Strategi Bertahan
Strategi ini diterapkan oleh perusahaan yang merasa bahwa strateginya tidak
sesuai dengan sasaran atau misi dasarnya. Sehingga perusahaan perlu
mengurangi skala operasionalnya. Derajat dimana perusahaan harus
diciutkan tergantung pada bagaimana serius tidaknya persoalan atau
permasalahan yang dihadapi strategi yang semula diterapkan organisasi.
Strategi bertahan biasanya dipilih untuk jangka pendek disebabkan tidak
adanya strategi alternatif yang lebih baik untuk dipilih.

Lebih lanjut strategi penciutan atau strategi bertahan ini merupakan upaya
perusahaan untuk mengurangi resiko dari permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan dikarenakan kurang optimalnya pelaksanaan strategi yang
sebelumnya diterapkan oleh perusahaan. Jenis-jenis strategi penciutan
antara lain :

o Cutback dan turnaround yaitu strategi penyehatan perusahaan yang


bertujuan mengeliminasi kerugian dan biaya-biaya tetap, atau memotong
biaya-biaya operasi, atau mengurangi ukuran operasional perusahaan agar
beroperasi lebih efisien. Strategi ini dapat diterapkan apabila perusahaan
mengalami penurunan keuntungan secara terus menerus.
o Divestasi (Divestment) yaitu strategi penyehatan atau penciutan perusahaan
yang bertujuan mengeliminasi kerugian dan memotong biaya-biaya tetap
yang ditanggung perusahaan dengan cara menjual sebagain aset atau
kekayaan yang dimiliki organisasi perusahaan.
o Likuidasi (liquidation) yaitu strategi penciutan perusahaan dengan menjual
seluruh aset perusahaan. Terdapat 2 jenis likuidasi, yaitu: 1) likuidasi by
choice yaitu likuidasi yang dilakukan karena memang pilihan yang diambil
oleh pihak perusahaan. 2) likuidasi by force adalah likuidasi yang dilakukan
karena memang kondisi keuangan perusahaan sudah sangat buruk. Untuk
melakukan likuidasi biasanya diperlukan pengetahuan dan keterampilan
aspek-aspek penilaian aset, pengetahuan hukum baik hukum bisnis maupun
hukum perburuan.

Grup Bakrie terus dipaksa menguras mesin uang untuk melunasi utang-utang
yangmenggunung. Satu persatu Grup Bakrie mulai melepas asetnya. Aset-aset Bakrie yang
dijual menggunung. Satu persatu Grup Bakrie mulai melepas asetnya. Aset-aset Bakrie yang
dijual diantaranya, properti, minyak dan gas, perusahaan
pipa, perkebunan, komoditas, hingga jalan diantaranya, properti, minyak dan gas,
perusahaan pipa, perkebunan, komoditas, hingga jalan tol
Dari unit bisnis properti, PT Bakrieland Development Tbk telah menjual tiga hektare lahan
yang terbilang strategis di kawasan kuningan, jakarta Selatan senilai 869 miliar lahan ke
Grup Sinar mas. kepemilikan saham sebanyak 15 persen di proyek Bukit jonggol Asri pun
dijual kepada Sentul city.
Di unit bisnis pipa, PT Bakrie 5 Brothers Tbk yang merupakan perusahaan investasi Grup
Bakrie juga tengah dalam proses negosiasi untuk mendivestasi anak perusahaan, PT Bakrie
Pipe industries yang diperkirakan mampu menghasilkan dana segar senilai 2 triliun
di lini bisnis komoditas, melorotnya harga batubara, minyak sawit mentah cpo dan emas sejak
awal tahun 2012 hingga saat ini. Harga batubara turun 35%, CpO anjlok 23% dan emas
merosot 21%.
jadi Bakrie group menerapkan strategi divest dimana misi strategik ini mengindikasikan
suatu keputusan untuk membubarkan bisnisnya atau melaui likuidasi mengindikasikan suatu
keputusan untuk membubarkan bisnisnya atau melaui likuidasi perlahan-lahan penjualan
unit bisnis ke luar. hal ini ditunjukkan oleh adanya suatu suatu perkembangan beberapa
periode, di mana pangsa pasar yang yang selalu rendah sementara pertumbuhan pasar
industrinya juga rendah, sehingga perusahaan tidak dapat tumbuh sehat dan
menguntungkan. Akan tetapi pada kasus bakrie group di atas penjualan aset dilakukan untuk
melunasi hutang dimana diharapkan bisnis yang lebih menguntungkan dan tidak menganggu
finansial.
4. Jelaskan jenis strategi tingkatan korporasi (strategi grup perusahaan) (corporate
level strategy) (grand strategies)? Berikan contoh konglomerasiGrup Bakrie.
disimpulkan bahwa komponen strategi dalam korporasi menyangkut:
(1) perumusan visi dan misi organisasi,
(2) menetapkan unit-unit bisnis strategis,
(3) alokasi sumberdaya pada setiap SBU dan
(4) mengidentifikasi kesempatan-kesempatan pertumbuhan
1. Visi dan Misi Korporasi
Keputusan-keputusan menyangkut visi korporasi mencakup: filosofi korporasi, misi
korporasi, identifikasi SBU dan interaksi antar SBU. Menurut Craven dan Piercy (2006), visi
korporasi merupakan jawaban atas pertanyaan mendasar: “korporasi apa kita ini? Untuk apa
korporasi dibentuk? Mau ke mana korporasi pada masa yang akan dating?” Pertanyaan-
pertanyaan tersebut tampak sederhana, namun menurut Hax dan Majful (1984),
sesungguhnya yang dirumuskan pada visi korporasi adalah:
(1) pernyataan misi korporasi, (2) identifikasi unit bisnis strategis (strategic business unit,
disingkat SBU), termasuk interaksi dan saling berbagi sumberdaya di antara SBU-SBU dan
(3) artikulasi filosofi korporasi yang menunjukkan kebijakan dan budaya perusahaan.
2. Menetapkan Unit-unit Bisnis Strategis
Tugas kedua korporasi adalah mengidentifikasi strategic business unit (SBU). Menurut Hax
dan Majluf (1984), tugas kedua ini merupakan jawaban atas pertanyaan sederhana sekaligus
menantang: “What business are we in?” Kata ‘business’ dalam pertanyaan tersebut secara
konseptual disebut strategic business unit (SBU). Jadi, untuk menjawab pertanyaan tersebut,
korporasi perlu mengidentifikasi SBU-SBU yang dimilikinya.
Menurut Craven dan Piercy (2006), SBU dapat berupa satu produk atau merek, lini produk
atau gabungan berbagai produk terkait, yang dapat memenuhi kebutuhan umum pasar
(common market needs) atau sekumpulan kebutuhan yang saling terkait, dan manajemen
SBU bertanggung jawab untuk sebagian besar atau semuafungsi-fungsi dasar bisnis.
3. Alokasi Sumberdaya pada Unit Bisnis Strategis
Setelah mengidentifikasi SBU-SBU-nya, korporasi tidak cukup hanya sekedar mengetahui
berapa SBU-nya dan pada industri apa saja SBU-SBU itu berada. Menurut Hax dan Majluf
(1984), ada berbagai kerjasama antar SBU. Pertama, dalam merumuskan visi korporasi,
seperti dijelaskan di depan. Kedua, kerjasama untuk memenuhi kebutuhan sebuah segmen
pasar atau merencanakan teknologi yang dapat dipakai SBU-SBU. Ketiga, kerjasama untuk
menggunakan fasilitas atau sumberdaya yang dapat digunakan bersama. Kerjasama ini dapat
meningkatkan efisiensi melalui penggunakan fasilitas bersama maupun skala ekonomi
(economic of scale) produksi fasilitas yang produknya digunakan bersama oleh SBU-SBU.
Keempat, kerjasama dalam bentuk alokasi dana (investasi) di antara SBU-SBU.
Istilah sederhananya adalah kerjasama dalam bentuk “subsidi silang” antar
korporasi.
Kerjasama pertama sampai ketiga dapat dilakukan atas inisiatif SBU-SBU yang terlibat.
Yang perlu melibatkan korporasi adalah kerjasama nomor empat karena ini menyangkut uang.
Logikanya, SBU yang kaya tidak begitu saja mau memberikan uangnya untuk membangun
SBU yang lemah, sehingga perlu campur tangan korporasi untuk mengaturnya.
Pembagian sumberdaya di antara SBU-SBU tentu saja tergantung pada pertimbangan
korporasi. Namun, para ahli telah mengembangkan berbagai arahan untuk keperluan tersebut.
Dua di antara teknik paling terkenal adalah matrik BCG (Boston Consulting Group) dan
matrik GE (General Electric),
4. strategi stabilitas adalah sebuah strategi korporasi yang bercirikan tidak adanya
perubahan yang berarti dalam hal-hal yang sedang dikerjakan oleh organisasi padasaat ini.
Sedangkan strategi pembaharuan adalah sebuah strategi korporasi yang didisain untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan organisasi yang menyebabkan kinerjanya menurun.
Menurut mereka, ada dua pilihan strategi pembaharuan yaitu strategi pengurangan
(retrenchment strategy) yang bersifat jangka pendek dan strategi berbalik arah (turnaround
strategy) untuk masalah-masalah kinerja organisasi yang lebih serius.
5. Jelaskan jenis strategi tingkatan perusahaan (business level strategy) (strategi
tingkatan divisi) (strategi unit bisnis strategis) (competitive strategies)? Berikan
contoh konglomerasi Grup Bakrie
Strategi bisnis ini merupakan sebuah strategi yang terjadi ditingkat produk atau pun unit
bisnis serta juga merupakan strategi yang menitikberatkan pada perbankan posisi bersaing
produk atau pun jasa pada spesifik industri atau juga segmen pasar tertentu dalam tiap
binisnya atau perusahaanya.
Porter dalam Solihin 2012:196 menyebutkan ada tiga strategi pada unit bisnis, yaitu:
1. Kepemimpinan biaya Cost Leadership Strategi ini dipilih oleh perusahaan yang memiliki
cakupan persaingan competitive scope yang luas. Dalam strategi ini perusahaan berusaha
mencapai biaya paling rendah disbanding perusahaan lain yang berada dalam satu industri.
Keunggulan biaya perusahaan dapat berasal dari penerapan teknologi produksi yang tepat,
memiliki akses terhadap bahan baku yang lebih menguntungkan disbanding pesaing, dan
sebagainya. Manfaat yang diperoleh dari penerapan strategi ini adalah menghambat
masuknya pesaing potensial yang ingin memasuki industri yang sama.
2. Diferensiasi differentiation Perusahaan yang memilih strategi ini harus berusaha untuk
memiliki keunikan pada dimensi tertentu dari produk yang mereka hasilkan, dimana
keunikan tersebut dianggap bernilai bagi konsumen. Diferensiasi yang dilakukan oleh
perusahaan dapat berasal dari produk itu sendiri, system pengantaran pesanan, pendekatan
pasaran, dan sebagainya.
3. Fokus focus Perusahaan akan memilih satu atau beberapa kelompok segmen dalam suatu
industry kemudian mereka akan mengembangkan strategi yang sesuai untuk segmen tersebut
yang tidak bisa dilayani dengan baik oleh pesaing lain yang memiliki cakupan pasar lebih
luas. Strategi fokus terbagi dua jenis yaitu: fokus pada biaya cost focus dan fokus pada
diferensiasi differentiation focus. Perusahaan yang berfokus pada biaya akan berusaha untuk
meraih pelanggan yang memiliki kebutuhan akan produk dengan biaya lebih rendah dalam
suatu industry yang tidak dapat dilayani dengan baik oleh perusahaan lain yang memiliki
cakupan pasar lebihluas.
6. Jelaskan jenis strategi tingkatan fungsional (functional level strategy)? Berikan
contoh konglomerasi Grup Bakrie.
Strategi fungsional ini merupakan suatu strategi yang terjadi di level fungsional
seperti,pemasaran, operasional, sumber daya manusia, keuangan.
Riset serta pengembangan yangmana strategi tersebut akan meningkatkan area fungsional
perusahaan sehingga kemudian mendapat keunggulan bersaing.
Jenis Strategi Fungsional

1. Strategi produksi

Pada kenyataannya, strategi produksi menentukan serangkaian tindakan yang harus diikuti
untuk mencapai proses produksi barang atau penyediaan layanan. Ini memerlukan
seperangkat keputusan tentang tujuan, kebijakan dan program aksi yang harus dikembangkan
untuk melaksanakan proses produksi.

2. Strategi pemasaran

Di sisi lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan yang ditujukan untuk
memuaskan kebutuhan konsumen. Hal ini pada dasarnya didasarkan pada definisi produk,
bentuk komersialisasi, distribusinya, dan layanan purna jual. Semua keputusan ini akan
difokuskan untuk mencapai kepuasan maksimal dari kebutuhankonsumen.

3. Strategi sumber daya manusia


Selanjutnya, strategi sumber daya manusia merupakan keseluruhan rangkaian tindakan
yang berupaya memaksimalkan potensi dan kompetensi tenaga kerja dari personel yang
bekerja di perusahaan. Baik di tingkat pribadi maupun kelompok.
Tujuannya adalah untuk membuat kinerjanya seefisien mungkin dan untuk mencapai tujuan
yang diusulkan.

4. Strategi keuangan

Demikian pula, strategi ini harus secara spesifik mendefinisikan bagaimana proses
pembiayaan perusahaan akan dicapai dan apa yang akan menjadi sumber utama untuk
melakukannya.

5. Strategi penelitian dan pengembangan

Untuk bagiannya, strategi penelitian dan pengembangan merupakan keseluruhan rangkaian


tindakan yang ditujukan untuk menerapkan teknik dan prosedur baru untuk meningkatkan
rantai produksi dan proses penyampaian nilai bagi pelanggan

7. Apakah pengertian strategi tingkatan korporasi (corporate level strategy) (grand


strategies)?
Menurut Andrews (1980: 18-19), strategi korporat adalah strategi yang disusun dalam suatu
bisnis, ketika perusahaan akan bersaing dengan cara mengubah distinctive competence
menjadi competitive advantage. Pada tingkat korporat ini, strategi korporat berusaha
menjawab dua pertanyaan berikut :
Kegiatan bisnis apa yang diunggulkan untuk dapat bersaing ?
Bagaimana masing-masing kegiatan bisnis tersebut dapat dilakukan secara
terintegrasi ?
8. Apakah tujuan strategi tingkatan korporasi (corporate level strategy)?
Corporate strategy atau strategi korporasi merupakan pola keputusan perusahaan untuk
menentukan serta menjelaskan objektivitas, tujuan dan keinginan. Strategi
korporasi menciptakan kebijakan atau rencana mendasar untuk mencapai tujuan tersebut
serta mendefinisikan batas bisnis yang ingin diperoleh perusahaan. Untuk memenuhi
harapan stakeholder atau pemegang saham, maka dibutuhkan strategi korporasi yang tepat
dalam ruang lingkup bisnis secara menyeluruh. Strategi perusahaan seringkali disampaikan
secara eksplisit dalam mission statement perusahaan secara umum.
9. Jelaskan jenis strategi tingkatan korporasi (strategi grup perusahaan) (corporate
level strategy) (grand strategies)? Tiap strategi berikan tiga contoh.
Jenis – Jenis Strategi Korporasi

1. Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy) ini merupakan sebuah strategi dengn


berdasarkan terhadap tahap pertumbuhan yang sedang dilewatiperusahaan.

Contoh :
A. Analisis Pasar Dengan proposisi nilai “Mesin telusur yang tidak melacak Anda”,
DuckDuckGo bersaing dengan Google Chrome. Sejak dimulainya pada tahun 2008
hingga sekarang, ia membanggakan pertumbuhan tahunansebesar 30%.
B. Para pendiri Whatsapp memahami kebutuhan pelanggan (pesan internet seperti
SMS ke kontak telepon yang sebenarnya) dan meluncurkan aplikasi”.
C. Strategi Produk Gratis

2. Strategi stabilitas (Stability Strategy) ini merupakan suatu strategi di dalam


menghadapi kemerosotan penghasilan yang sedang dihadapi oleh suatu
perusahaan.

Contoh :

A. mulai terdapat banyak sekali convinience store atau bisa dibilang toko
klontongan atau retail yang menggunakan logo Alfa, indomaret
B. Mall, Mini-Mart yang sudah menggunakan sistem belanja online yang
meniru dari E commerce
C. angkutan umum yang sudah berbasis online seperti gojek

3. Retrenchment Strategy ini adalah salah satu strategi yang diterapkan untuk
memperkecil atau juga mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan

Contoh :

A. PT. Dirgantara Indonesia telah mem-PHK-kan sekitar 9.643


karyawannya.
B. Perusahaan garmen di Cilincing, PT. Molaxx Internasional yang sudah mem-
PHK 1.282 karyawan dari 2.564 karyawannya pada tahun 2009
C. Garuda memotong seluruh gaji pegawai dan mengurangi jumlah karyawan

You might also like