You are on page 1of 119

HUBUNGAN SPIRITUALITAS DI TEMPAT KERJA DENGAN KOMITMEN

ORGANISASI PERAWAT DI RSJD ATMA HUSADA

MAHAKAM SAMARINDA

SKRIPSI

Diajukan sebagai Persyaratan untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

DISUSUN OLEH

Indah Hairunnisa

17111024110337

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2019
Hubungan Spiritualitas di Tempat Kerja dengan Komitmen Organisasi

Perawat di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda

SKRIPSI

Diajukan sebagai Persyaratan untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

DISUSUN OLEH

Indah Hairunnisa

17111024110337

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

i
2019

ii
iii
iv
v
Hubungan Spiritualitas di Tempat Kerja dengan Komitmen Organisasi Perawat di
RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda

Indah Hairunnisa1 , Maridi M. Dirdjo2


Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Jln. Ir. H. Juanda
Email : indhkhairunnisa.ik@gmail.com

INTISARI

Latar belakang: Komitmen organisasi seseorang yang baik dapat dilihat dari perasaan suka
seseorang terhadap organisasi tempatnya bekerja. Komitmen organisasi yang baik
didalamnya terdapat spiritualitas yang baik, dimana spiritualitas memberikan nilai positif
dalam kehidupan kerja.

Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan spiritualitas di tempat kerja
dengan komitmen organisasi perawat di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda. Penelitian
ini dilaksanakan di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan desain


deskriptif korelasi, peneliti menggunakan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan
sampel yaitu stratified random sampling. Sampel penelitian adalah perawat di RSJD Atma
Husada Mahakam Samarinda sebanyak 92 orang. Pengumpulan data diperoleh melalui
pengisian kuesioner oleh perawat.

Hasil penelitian: Skor spiritualitas di tempat kerja 67.13 memiliki persepsi yang baik, skor
komitmen organisasi perawat 80,54 memilki persepsi yang baik. Hasil uji hipotesis diperoleh
nilai p= 0,0003.

Kesimpulan : Ada hubungan spiritualitas di tempat kerja dengan komitmen organisasi di


RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda.

Kata kunci: spiritualitas di tempat kerja, komitmen organisasi, perawat

1
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
2
Dosen Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

vi
The Relationship of Workplace Spirituality with Commitment Organizational Nurse’s
in RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda

Indah Hairunnisa1 , Maridi M. Dirdjo2


Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Jln. Ir. H. Juanda
Email : indhkhairunnisa.ik@gmail.com

ABSTRACT

Background: A good organizational commitment can be seen from someone's feelings


towards the organization he works for. Good organizational commitment in it has good
spirituality, where spirituality provides positive values in work life.

Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between spirituality in
the workplace and the organizational commitment of nurses at Atma Husada Mahakam
Hospital in Samarinda. This research was conducted at RSJD Atma Husada Mahakam
Samarinda.

Methods: This study uses a quantitative method using descriptive correlation design,
researchers used a cross sectional approach and the sampling technique was stratified random
sampling. The study sample was 92 nurses at Atma Husada Mahakam Hospital in Samarinda.
Data collection was obtained through filling out questionnaires by nurses.

Results: Spiritual scores at workplace 67.13 have good perceptions, scores of nurse
organizational commitment 80.54 have good perceptions. Hypothesis test results obtained p =
0,0003.

Conclusion: That there is a relationship between spirituality in the workplace and


organizational commitment at Atma Husada Mahakam Hospital in RSJD Samarinda.

Keyword : Workplace spirituality, commitment organization, nurse

1Student of Nursing University Muhammadiyah Kalimantan Timur


2 Lecture of Nursing University Muhammadiyah Kalimantan Timur

vii
Motto

“Bekerja dan Berusahalah

Sempurnakan Pekerjaanmu dengan Berdoa”

viii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan

karunia serta ridho-nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada nabi

besar Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal penelitian dengan judul “Hubungan Spiritualitas Di Tempat

Kerja Dengan Komitmen Organisasi Perawat Di RSJD Atma Husada

Mahakam Samarinda”.

Dalam penyusunan proposal penelitian ini banyak berbagai

pihak yang telah memberikan dorongan/motivasi, bantuan serta

masukan sehingga dalam kesempatan ini penulis menyampaikan

terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiaji selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Kalimantan Timur.

2. Ibu dr. Hj. Padilah Mante Runa., M.Si., MARS selaku Direktur RSJD

Atma Husada Mahakam Samarinda yang telah mengizinkan kami

untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit tersebut

3. Ibu Ns. Dwi Rahma Fitriani M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan atas dukungan dan motivasi kepada penulis untuk

penyelesaian penelitian skripsi penelitian.

ix
4. Bapak Ns. Maridi M. Dirdjo., M.Kep selaku pebimbing yang telah

memberikan waktu, membimbing, sumbangan pikirannya dan

memberikan arahan kepada saya serta memberikan semangat

selama proses penyusunan skripsi penelitian.

5. Ibu Ns. Linda DNF. M.Kep., Sp.Jiwa selaku penguji 1 saya yang

telah meluangkan waktu dan tenaga dalam memberikan arahan

kepada saya dalam melakukan seminar skripsi penelitian ini.

6. Ibu Ns. Milkhatun, M.Kep selaku koordinator mata kuliah skripsi atas

dukungan dan motivasi kepada penulis untuk penyelesaian skripsi

penelitian.

7. Dosen dan staf program Studi S1 Keperawatan yang telah

membantu dalam proses penyusunan proposal penelitian dan

memberikan motivasi kepada penulis.

8. Kedua orang tua saya yang tercinta Bapak Hendri Arsani dan Ibu

Rosalina yang selalu memberikan doa, dukungan moril maupun

materil serta segala kasih sayang, cinta, dan ketulusan.

9. Kepada sahabat saya tercinta Irahmah yang selalu bersama

menemani, membantu, memberikan dukungan dan semangat dalam

menyelesaikan proposal.

10. Kepada Best Management Ida Tokan, Dita, Desy, Twi, dan Dita

selaku teman kelompok dalam penyusunan proposal sampai

x
individu yang selalu bersama member bantuan dan semangat

dalam menyelesaikan proposal.

11. Kepada Rosita, Iin, Merin, Nada Rizky, Devi dan Pebi Suppanad

yang telah memberikan informasi, semangat dan dukungan kepada

saya dalam menyelesaikan proposal.

12. Kepada teman seperjuangan di Universitas Muhammadiyah

Kalimantan Timur angkatan 2015 yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, terimakasih atas persahabatan, persaudaraan, dukungan

serta kerja samanya.

13. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa semua tidak luput dari kesalahan dan

kekurangan karena penulis masih dalam proses belajar dan akan terus

belajar. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

penulis harapkan agar dapat menambah pengetahuan dan guna untuk

menyempurnakan skripsi penelitian ini agar kedepannya dapat menjadi

lebih baik dan dapat bermanfaat.

Wassalamualaikum Wa rahmatullahi Wa barakatuh.

Samarinda, 15 Mei 2019

Penulis

xi
DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................i

Halaman Pernyataan Keaslian Penelitian ............................................ii

Halaman Persetujuan ...........................................................................iii

Halaman Pengesahan...........................................................................iv

Intisari ....................................................................................................v

Abstarct .................................................................................................vi

Motto .....................................................................................................vii

Kata Pengantar .....................................................................................viii

Daftar Isi ................................................................................................xi

Daftar Tabel ..........................................................................................xiv

Daftar Gambar ......................................................................................xv

Daftar Lampiran.....................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

E. Keaslian Penelitian .................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Komitmen Organisasi ................................................... 10

xii
B. Konsep Spiritualitas Di Tempat Kerja......................................... 19

C. Penelitian Terkait........................................................................ 23

D. Kerangka Teori Penelitian .......................................................... 26

E. Kerangka Konsep Penelitian ...................................................... 27

F. Hipotesis Penelitian ................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ................................................................ 29

B. Waktu dan Tempat ..................................................................... 30

C. Populasi dan Sampel.................................................................. 30

D. Definisi Operasional ................................................................... 34

E. Instrumen Penelitian .................................................................. 35

F. Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 36

G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 40

H. Teknik Analisis Data .................................................................. 41

I. Etika Penelitian .......................................................................... 46

J. Jalannya Penelitian .................................................................... 48

K. Jadwal Kegiatan ......................................................................... 49

xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Tempat Penelitian ………………………………………50

B. Hasil Penelitian ………………………………………………………52

C. Pembahasan …………………………………………………………57

D. Keterbatasan Penelitian …………………………………………….67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………………………………………………………….68

B. Saran …………………………………………………………………69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

3.1 Presentase Populasi Perawat.......................................................... 31

3.2 Jumlah Sampel Penelitian............................................................... 32

3.3 Definisi Operasional......................................................................... 34

3.4 Kisi-kisi Kuesioner Komitmen Organisasi........................................ 36

3.5 Kisi-kisi Kuesioner Spiritualitas Di Tempat Kerja............................ 36

3.6 Nilai Normal Statistik........................................................................ 44

3.7 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi........................................ 46

3.8 Jadwal Kegiatan............................................................................... 49

4.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur dan Lama Kerja... 50

4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin, Status

Perkawinan dan Status Kepegawaian............................................. 53

4.3 Distribusi Spiritualitas di Tempat Kerja dan Komitmen Organisasi

Perawat di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda ...................54

4.4 Hubungan Spiritualitas di Tempat Kerja dengan Komitmen Organisasi

Perawat di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda.................. 56

xv
Daftar gambar

2.1 Kerangka Teori Penelitian .............................................................. 26

2.2 Kerangka Konsep Penelitian........................................................... 27

xvi
Daftar Lampiran

Lampiran 1 Biodata Peneliti

Lampiran 2 Lembar Penjelasan Penelitian

Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 5 Lembar Kuesioner

Lampiran 6 Output hasil uji normalitas

Lampiran 7 Outpur Univariat

Lampiran 8 Output Bivariat

Lampiran 9 Surat balasan izin studi pendahuluan

Lampiran 10 Surat balasan izin penelitian

Lampiran 11 Lembar Konsultasi

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit saat ini sedang menghadapi tantangan yang berat. Di

satu sisi harus bisa memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Rumah

sakit harus bisa memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Komite

Akreditas Rumah Sakit (KARS) agar dapat diakui oleh pemerintah. Disisi

lain, rumah sakit harus bisa memenuhi tuntutan klien yang meliputi pasien

dan keluarganya. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, rumah sakit harus

dapat menyiapkan sumber daya manusia kesehatan yang handal, salah

satunya adalah tenaga keperawatan.

Tenaga keperawatan di rumah sakit memiliki posisi yang strategis,

karena merupakan profesi kesehatan yang kompeten dan secara

langsung berhubungan dengan pasien dan asuhan keperawatan melalui

metode proses keperawatan (Chilgren, 2008), serta perawat adalah

tenaga kesehatan ini yang memberi pelayanan kesehatan/ keperawatan

24 jam pada pasien-pasiennya (Nurrachmah, 2004). Disamping itu,

perawat adalah tenaga kesehatan dengan jumlah yang paling banyak

dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang lain. Bahkan tenaga

1
2

keperawatan dapat mencapai 60% dari seluruh tenaga kesehatan di

Rumah Sakit (Huber, 2010).

Tenaga keperawatan yang member pelayanan keperawatan

dikenal dengan nama perawat. Perawat ini bekerja member asuhan

keperawatan pada klien yang dirawatnya. Pelayanan asuhan

keperawatan ini merupakan suatu bentuk pelayanan profesional

kesehatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar terhadap perorangan

yang sehat maupun sakit untuk meningkatkan derajat kesehatan yang

lebih baik (Nursalam, 2007). Dalam Undang - Undang Republik Indonesia

Nomor 38 tahun 2014 menyatakan pelayanan keperawatan yang

dilaksanakan oleh perawat adalah kegiatan pemberian asuhan kepada

individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit

maupun sehat. Untuk mencapai pelayanan keperawatan yang paripurna,

maka pelayanan keperawatan yang dijalankan menggunakan manajemen

keperawatan. Hal ini diperlukan agar perawat dalam memberikan asuhan

keperawatan yang berkualitas dan memenuhi standar pelayanan

keperawatan yang sesuai tuntutan stakeholder yaitu manajemen rumah

sakit, pemerintah dan konsumen kesehatan.

Mengingat posisinya yang strategis tersebut diatas, sumber daya

manusia rumah sakit, terutama perawat harus lebih dikelola dengan baik

untuk dapat memenuhi kebutuhan pemberian pelayanan di rumah sakit.

Pengelolaan sumber daya perawat yang baik diharapkan dapat


3

memunculkan komitmen organisasi yang baik dari para perawat. Luthans

(2006) menyatakan bahwa komitmen organisasi merupakan suatu bentuk

penetapan keinginan untuk mencapai tujuan organisasi tertentu berupa

loyalitas yang ditunjukkan didalam organisasi. Komitmen organisasi ini

ditujukkan dengan sikap yang merefleksikan perasaan suka atau tidak

suka dari karyawan terhadap organisasi (Robbins & Judge, 2015).

Melalui komitmen organisasi yang baik, perawat dapatt

mencurahkan seluruh kemampuannya untuk mencapai tujuan rumah sakit

yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna. Komitmen

organisasi seseorang yang baik dapat dilihat dari perasaan suka

seseorang terhadap organisasi tempatnya bekerja. Adapun untuk

mengukur peneliti memilih beberapa ruangan di RSJD Atma Husada

Mahakam Samarinda diantaranya IGD, Napza, Enggang, Elang, Pergam,

Punai, Belibis, Gelatik, biasanya akan mempengaruhi juga spiritualitas di

tempat kerja pada seseorang atau pegawai tersebut. Komitmen

organisasi yang baik didalamnya terdapat spiritualitas di tempat kerja

yang baik, dimana spiritualitas di tempat kerja memberikan nilai positif

dalam kehidupan kerja.

Spiritualitas suatu kebenaran yang dimiliki manusia yang berkaitan

dengan tujuan hidup untuk bisa dengan tuhan dan seluruh alam semesta

(aman, 2013). Ada hubungan antara spiritualitas di tempat kerja dengan

komitmen organisasi (Mulyono, 2010). Spiritualitas perawat penting


4

diketahui dan diteliti karena secara historis spiritualitas merupakan cikal

bakal munculnya profesi keperawatan. Rufaidah dan Florence Nightingale

menjadi perawat karena dorongan spiritualias. Oleh sebab itu, spiritualitas

seharusnya menjiwai seorang perawat ketika melaksanakan tugas

asuhan keperawatan pada pasien.

Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dari

hasil pengisian kuesioner yang telah dilakukan pada perawat pelaksana

RSJD Atma Husada sebanyak 10 perawat pelaksana yang di ambil

secara acak pada 25 juli 2018, didapatkan 40% perawat memiliki

komitmen organisasi kurang baik dan 60% perawat memiliki komitmen

organisasi baik, dengan menyatakan 9 item pernyataan sesuai dengan

indicator masing-masing.

Didapatkan hasil pengisian kuesioner dengan data 6 dari 10

perawat atau setara dengan 60% perawat pelaksanaan memiliki

spiritualitas di ruangan kurang baik dan 4 dari 10 perawat atau setara

40% perawat memiliki spiritualitas di tempat kerja baik. Dengan

menunjukkan 5 item pernyataan sesuai dengan indikator masing-masing.

Berdasarkan pemaparan dan fenomena diatas, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Spiritualitas di

Tempat Kerja dengan Komitmen Organisasi Perawat di RSJD Atma

Husada Mahakam Samarinda”.


5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang

sesuai adalah : Adakah Hubungan Spiritualitas di Tempat Kerja dengan

Komitmen Organisasi Perawa di RSJD Atma Husada Mahakam

Samarinda?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Spiritualitas di Tempat Kerja

dengan Komitmen Organisasi Perawat di RSJD Atma Husada

Mahakam Samarinda.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

a. Mengidentifikasi karakteristik responden

b. Mengidentifikasi gambaran komitmen organisasi perawat di RSJD

Atma Husada Mahakam Samarinda

c. Mengidentifikasi gambaran spiritualitas di tempat kerja di RSJD

Atma Husada Mahakam Samarinda

d. Menganalisis hubungan spiritualitas di tempat kerja dengan

komitmen organisasi perawat di RSJD Atma Husada Mahakam

Samarinda
6

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Sebagai bahan bacaan di perpustakaan atau sumber data

bagi peneliti dengan judul yang sama demi kesempurnaan

penelitian tersebut. Sebagai sumber informasi yang bermanfaat

bagi institusi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dan

sebagai salah satu dokumentasi ilmiah untuk merangsang minat

peneliti selanjutnya.

b. Bagi Ilmu Keperawatan

Sebagai masukkan pengetahuan baru bagi perawa untuk

meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang

manajemen keperawatan, terutama dalam mengoptimalkan

kebutuhan spiritualitas di tempat kerja terhadap komitmen

organisasi perawat.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perawat

Sebagai informasi unuk pemenuhan kebutuhan spiritualitas

di tempat kerja dan komitmen organisasi secara komprehensif dan

berkesinambungan dalam bekerja.

b. Bagi Manajemen Rumah Sakit


7

Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi spiritualitas di

tempat kerja dan komitmen organisasi perawat di RSJD Atma

Husada Mahakam Samarinda.

c. Bagi Peneliti

Meningkatkan kemampuan dalam menganalisa sebuah

permasalahan dengan menggunakan cara berpikir ilmiah.

Menambah pengetahuan antara hubungan spiritualitas di tempat

kerja dengan komitmen organisasi perawat, yang nantinya

diperoleh agar dapat membantu mengaplikasikannya dengan baik.

E. Keaslian Penelitian

1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Habe (2012), tentang

hubungan kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Alat

analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan analisis

kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasi pearson

product moment. Penggunaan metode pengumpulan data dengan

memberikan daftar pernyataan kuesioner kepada responden.

Peneliti mengambil jumlah responden sebanyak 20 orang.

Pada penelitian yang kami lakukan menggunakan skala likert

dengan memberikan kuesioner sebanyak 10 responden diambil

secara acak dengan 24 item pernyataan sesuai indikator komitmen

organisasi, alat analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif.


8

Jenis metode analisis data yang digunakan adalah pearson product

moment.

2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Wastu Adi Mulyono (2010)

tentang hubungan spiritualitas di tempat kerja (STK) dengan

komimen organisasi perawat di RSI Fatimah Cilacap. Jenis

penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian non eksperimental dengan pendekatan studi korelasi

(correlation study). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah seluruh perawat yang bekerja di RSI Fatimah Cilacap

sebanyak 107 orang dengan populasi target 104 perawat. Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah perawat RSI Fatimah

Cilacap yang memenuhi kriteria inklusi minimal sudah bekerja satu

tahun dan tidak sedang cuti panjang yang tidak dalam rentang

waktu penelitian.

Dalam penelitian yang kami lakukan alat pengumpulan data yang

digunakan berupa kuesioner dengan skala likert dengan 19

pernyataan sesuai dengan dimensi spiritualitas di tempat kerja.

Metode analisis data yang digunakan adalah korelasi pearson

product moment.

3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nur Janah, Anggraini

Sukmawati, dan Farit Mochamad Afendi (2017) tentang pengaruh

spiritualitas kerja terhadap keterlekatan karyawan melalui


9

kepuasan kerja pada UKM Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan

Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM PLS)

sebagai metode analisis. Teknik pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sample dalam

penelitian ini adalah UKM yang memiliki 5 orang karyawan dan

telah terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(Disperindag) dan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor.

Populasi yang digunakan adalah 25 UKM yang memenuhi syarat,

berjumlah 65 orang yang terdiri dari karyawan dan pemilik UKM.

Dalam penelitian yang kami lakukan alat pengumpulan data yang

digunakan berupa kuisoner dengan skala likert dengan 19 item

pernyataan sesuai dengan dimensi spiritualitas. Metode analisis

data yang digunakan adalah korelasi pearson product moment.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Komitmen Organisasi

1. Pengertian Komitmen Organisasi

Konsep komitmen organisasional berkaitan dengan tingkat

keterlibatan orang dengan organisasi di mana mereka bekerja dan

tertarik untuk tetap tinggal dalam organisasi tersebut. Pendapat para

pakar tentang komitmen sangat bervariasi menurut sudut pandang

masing-masing. Greenberg dan Baron (2003: 160, dalam Wibowo,

2013) memberikan pengertian komitmen organisasional sebagai suatu

tingkatan di mana individu mengidentifikasi dan terlibat dengan

organisasinya dan/ atau tidak ingin meninggalkannya. Sementara itu,

pendapat lain mengemukakan bahwa komitmen organisasional

merupakan tingkat loyalitas yang dirasakan individu terhadap

organisasi (Schermerhorn, Hunt, Osborn, & Uhl-Bien, 2011: 72, dalam

Wibowo, 2013).

Sedangkan newstorn (2011 : 223, dalam Wibowo, 2013)

memberikan pengertian yang sama antara organizational commitment

dengan employee loyalty, yaitu sebagai suatu tingkatan dimana

pekerja mengidentifikasikan dengan organisasi dan ingin melanjutkan

secara aktif berpartisipasi di dalamnya, pekerja dengan baik dan

10
11

sesuai dengan etika dan harapan organisasi bahwa mereka

mengalami perasaan kesatuan dengan perusahaan.

Menurut Luthans (2011: 147, dalam Wibowo, 2013) komitmen

organisasi sering didefinisikan sebagai:

a. Sebuah keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi

tertentu,

b. Keinginan untuk mendesak usaha pada tingkat tinggi atas nama

organisasi,

c. Keyakinan yang pasti dalam dan penerimaan atas nilai-nilai dan

tujuan organisasi.

Pengertian lain dari komitmen adalah suatu sikap yang encer

memungkinkan loyalitas pekerja pada organisasi dan merupakan

suatu proses yng sedang berjalan melalui mana peserta organisasi

menyatakan perhatian mereka terhadap organisasi dan kelanjutan

keberhasiilan dan kesejahteraan.

Definisi komitmen organisasional menurut Colquitt, LePine, dan

Wesson (2011 : 69, dalam Wibowo, 2013) adalah sebagai keinginan

pada sebagian pekerja untuk tetap menjadi anggota organisasi.

Komitmen organisasi mempengaruhi apakah seorang pekerja tetap

tinggal sebagai anggota organisasi (is retained) atau meninggalkan

untuk mengejar pekerjaan lain (turns over). Dari berbagai pendapat

tentang komitmen tersebut di atas dapat ditarik keismpulan bahwa


12

komitmen pada dasarnya adalah merupakan kesediaan seseorang

untuk mengikatkan diri dan menunjukkan loyalitas pada organisasi

karena merasakan dirinya terlibat dalam kegiatan organisasi.

2. Tipe Komitmen

Schermerhorn, Hunt, Osborn, dan Uhl-Bien (2011:72, dalam

Wibowo, 2013) mengemukakan bahwa terdapat dua dimensi utama

nkomitmen organisasi, yaitu rational commitment dan emotional

commitment. Rational commitment mencerminkan bahwa pekerjaan

memberikan pelayanan pada kepentingan financial, pengembangan,

dan profesional individu. Sedangkan emotional commitment

mencerminkan perasaan bahwa apa yang dilakukan seseorang adalah

penting, berharga dan memberikan manfaat nyata bagi orang lain.

Dikatakan bahwa kenyataan menunjukkan emotional commitment

yang kuat pada organisasi didasarkan pada nilai – nilai dan

kepentingan orang lain dan memberikan pengaruh positif 4 kali lipat

terhadap kinerja daripada rational commitment, yang didasarkan pada

bayaran dan kepentingan sendiri.

Dimensi komitmen organisasi menurut Luthans, Colquitt,

LePine, dan Wesson (2011:73, dalam Wibowo 2013)), yaitu :

a. Affective Commitment, adalah sebagai keinginan untuk tetap

menjadi anggota organisasi karena ketertarikan emosional

pada,dan keterlibatan dengan organisasi. Mereka tinggal karena


13

mereka menginginkan. Sebagai alasan emosional, atau emotion-

based, dapat berupa perasaan persahabatan, iklim atau budaya

perusahaan, dan perasaan kesenangan ketika menyelsaikan tugas

pekerjaan.

b. Continuance Commitment, adalah sebagai keinginan untuk tetap

menjadi anggota organisasi karena kepedulian atas biaya yang

berkaitan apabila meninggalkannya. Kita tingaal karena kita

merasa perlu. Ini merupakan cost-based reason untuk tetap,

termasuk masalah gaji, tunjangan , dan promosi, serta yang

berkaitan dengan menumbangkan keluarga.

c. Normative commitment, adalah sebagai keinginan untuk tetap

menjadi anggota organisai karena merasa sebagai kewajiban kita

tetap tinggal karena memang seharusnya. Dengan demikian,

merupakan alasan obligation-based untuk tetap dalam organisasi,

termasuk perasaan utang budi pada atasan,kolega atau

perusahaan yang lebih besar.

3. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi terbenuknya

komitmen organisasi, namun secara umum faktor faktor tersebut biasa

dikelompokkan kedalam 3 kategori fakor yaitu faktor personal,

organisasi dan non organisasi (Steers & poter, 1979, Nortcraft &
14

Neale, 1996; dalam Sopiah, 2008). Berikut adalah faktor faktor yang

termasuk kedalamnya :

a. Faktor personal

Faktor personal meliputi ekspektasi terhadap pekerjaan, kontrak

psikologis, faktor pilihan pekerjaan, keinginan berprestasi dan

karakteristik personal. Karakteristik personal merupakan variabel

informasi demografi yang melipui jenis kelamin, suku, usia, gaji,

status perkawinan, tingkat pendidikan, dan riwayat pekerjaan,

status pegawai dalam organisasi, dan tanggung jawab keluarga

(Steers, 1977; Steers & Potter, 1979; David, Mowday, Porter &

Steers, 1982; Mathieu & zajac, 1990; Stum, 2005; dalam Sopiah,

2008). Dari berbagai faktor tersebut, variabel demografi banyak

mendapatkan perhatian yang luas, karena dianggap sebagai

anteseden yang memiliki pengaruhi signifikan terhadap komitmen

organisasi (Doss-McCue & Wright, 1996; Morrow, 1993; Mannheim

et.al., 1997; Wiedmer, 2006; dalam Sopiah, 2008). Berikut ini

variabel demografi tersebut akan diuraikan lebih jelas seperti

berikut ini:

1) Usia

Usia merupakan salah satu faktor personal yang kemungkinan

besar memiliki hubungan dengan komitmen organisasi (Steers,

1977; Mowday, et al, 1982; Subanegara, 2005; dalam Sopiah,


15

2008)). Semakin tua usia maka akan makin kecil kemungkinan

berhenti dari pekerjaan, dengan makin tuanya para pekerja,

makin sedikit kesempatan tersedianya alternative pekerjaan

(Robbins, 2003; dalam Sopiah, 2008). Rendahnya

kemungkinan berhenti dari pekerjaan (turnover) pada usia yang

lebih tua merupakan salah satu indicator dari adanya komitmen

karyawan yang cukup kuat terhadap organisasi.

2) Jenis kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor demografi yang

berhubungan dengan komitmen (Robbin, 2003; dalam Sopiah,

2008). Hasil beberapa studi psikologis menemukan bahwa

wanita lebih bersedia untuk mematuhi wewenang. Sedangkan

jika variabel jenis kelamin dihubungkan dengan tingkat

kemangkiran dan keluar masuknya karyawan, beberapa hasil

menemukan bahwa wanita mempunyai tingkat keluar masuk

yang lebih tinggi dibandingkan pria. Namun studi lain

menemukan tidak adanya perbedaan yang bermakna.

3) Status perkawinan

Tidak banyaknya studi untuk menarik kesimpulan mengenai

dampak status perkawinan terhadap beberapa variabel sikap

kerja karyawan. (Robbins, 2003 dalam Sopiah, 2008),

menjelaskan beberapa hasil riset secara konsisten


16

menunjukkan bahwa karyawan yang menikah lebih sedikit

absensi, mengalami pergantian yang lebih rendah, dan lebih

puas terhadap pekerjaan, dibandingkan dengan rekan yang

melajang.

4) Masa kerja

Masa kerja merupakan pengalaman kerja karyawan, yang

meliputi lama waktu kerja (David, dalam Sopiah 2008). Variabel

ini penting dalam menjelaskan tingkat keluar masuknya

karyawan. Secara konsisten ditemukan bahwa masa kerja

berhubungan secara negative dengan tingkat keluar

masuknnya karyawan dimasa yang mendatang. Hal ini

disebabkan adanya masa kerja yang lebih panjang,

kecenderungan mendapatkan tingkat upah yang lebih baik,

sehingga akan mempunyai komitmen yang lebih tinggi

(Robbins, 2003; dalam Sopiah, 2008).

5) Status pegawai

Status kepegawaian merupakan salah satu faktor yang dapat

berpengaruh secara signifikan pada tingkat komitmen dan

keluar masuknya karyawan (Santos & Notland, 2006; dalam

Sopiah, 2008). Hal ini disebabkan bahwa status pegawai tetap,

biasanya didapatkan setelah masa kerja yang cukup sehingga

akan lebih mendekatkan pada organisasi, disamping adanya


17

tingkat kesejahteraan yang lebih baik dibandingkan yang status

pegawai non tetap.

b. Faktor organisasi

Merupakan sejumlah faktor yang mempengaruhi komitmen

organisasi karyawan yang berasal dari dalam organisasi, yang

meliputi:

1) Karakteristik pekerjaan misalnya ruang lingkup pekerjaan,

tantangan, kesulitan, status peran, tingkat pendidikan, konflik,

dan kebingungan peran, tingkat otonomi dan jam kerja.

2) Karakteristik struktur yang meliputi supervise, dan konsistensi

tujuan organisasi.

3) Variabel karakteristik dan faktor struktural yang meliputi

keterlibatan secara social, personal importance dan formalisasi

(David dalam Minner, 1997; Smeenk, et all., 2006). Selain itu

menurut stum, (1998) terdapat 5 faktor lain yaitu budaya

keterbukaan, kepuasan kerja, kesempatan personal untuk

berkembang, arah organiasasi, dan penghargaan kerja yang

sesuai dengan kebutuhan.

c. Faktor non organisasi

Faktor non organisasi yang merupakan faktor dari luar organisasi,

antara lain adanya ketersediaan alternative pekerjaan lainnya. Ada

dan lebih baiknya pekerjaan ditempat lain, tentu karyawan akan


18

meninggalkannya (Mowday, Porter & Steers, 1982 dalam Sopiah,

2008). Faktor yang berasal dari luar organisasi ini merupakan

faktor yang relattif sulit untuk dikontrol oleh pihak organisasi,

sehingga tidak diukur kedalam variabel penelitian ini.

4. Pentingnya Komitmen Organisasi

Sebuah hubungan positif tampak diantara komitemen

organisasi dan produktivitas kerja, tetapi bersifat sederhana. Sebuah

tujuan atas studi menyatakan bahwa hubungan antara komitmen dan

kinerja paling kuat bagi pekerja baru dan lebih lemah bagi pekerja

berpengalaman. Menariknya, riset mengindikasikan bahwa pekerja

yang merasa kurang berkomitmen, dan pengurangan dalam komitmen

ini, akan berujung pada level kinerja kreatif yang lebih rendah. Untuk

keterlibatan kerja, bukti riset menunjukkan hubungan negatif antara

komitmen organisasi dan absen maupun perputaran pekerja (Robbins

& Judge,2015).

5. Pengukuran Komitmen Organisasi

Meyer dan Allan (1990), mengembangkan sebuah instrument

Organizational Commitment Questionnaire (OCQ) yang terdiri dari 24

item pernyataan untuk mengukur komitmen organisasi perawat

meliputi komitmen afektif, normatif dan berkelanjutan.


19

B. Konsep Spiritualitas Di Tempat Kerja

1. Pengertian Spiritualitas

Mahmooddishan (2010) dan Vlasblom (2012) mendifinisikan

spiritualitas merupakan konsep yang luas, sangat subjektif dan

individualis, diartikan dengan cara yang berbeda pada setiap orang.

Terdapat berbagai definisi spiritualitas menurut sudut pandang

masing-masing, yaitu, keyakinan dalam hubungannya dengan yang

Maha Kuasa dan Maha pencipta sebagai contoh seseorang yang

percaya kepada Allah sebagai Pencipta atau sebagai Maha Kuasa

(Hamid, 2008).

2. Pengertian Spiritualitas Di Tempat Kerja

Spiritualitas di tempat kerja adalah kesadaran bahwa orang

memiliki kehidupan batin yang tumbuh dan ditumbuhkan oleh

pekerjaan yang bermakna dan berlangsung dalam konteks komunitas

(Robbins & Judge, 2008). Menurut Giacalone & Jurkiewicz (dalam

Miller & Ewest, 2011), spiritualitas di tempat kerja adalah kerangka

dari nilai organisasi yang mendorong pengalaman transenden

karyawan melalui proses pekerjaan dan perasaan terhubung dengan

orang lain yang menghasilkan perasaan lengkap dan bahagia.

Sedangkan menurut Karakas (2010) spiritualitas di tempat kerja

sebagai perjalanan untuk menemukan pemahaman yang bermakna

holistic, mendalam eksistensinya dalam diri dan hubungannya


20

transenden. Spiritualitas berbeda dengan agama spiritualitas

dikrakteristikkan sebagai hal yang pribadi, inklusif, dan perasaan

manusia yang universal, dan terbebas dari ritual atau kepatuhan

terhadap agama atau tradisi.

3. Dimensi Spiritualitas Di Tempat Kerja

Milliman, Czaplewski dan Ferguson (2003) menyatakan 3

dimensi utama dari workplace spirituality, yaitu :

a. Meaningful work

Aspek fundamental dari workplace spirituality adalah adanya

makna dan tujuan mendalam dari pekerjaan (Milliman, Czaplewski

& Ferguson, 2003). Dimensi ini menggambarkan bagaimana

karyawan berinteraksi dengan pekerjaan mereka dari hari ke hari di

level individu (Milliman, Czaplewski & Ferguson, 2003). Spiritualitas

melihat pekerjaan tidak hanya sebagai suatu hal yang menarik dan

menantang, namun juga mencari makna dan tujuan yang

mendalam, menghidupkan mimpi seseorang dan menggambarkan

kebutuhan hidup seseorang dengan mencari makna kerja dan

berkontribusi terhadap orang lain (Ashmos & Duchon, 2000).

Meaningful work dapat dikarakteristikkan pada level individu bahwa

karyawan menikmati pekerjaan, merasa hidup karena pekerjaan,

serta mendapat makna dan tujuan personal (Milliman, Czaplewski

& Ferguson, 2003).


21

b. Sense of community

Dimensi penting dari workplace spirituality adalah memiliki

hubungan yang dalam dengan orang lain (Ashmos & Duchon,

2000). Dimensi ini berfokus pada perilaku individu di tingkat

kelompok dan fokus pada interaksi pekerja dengan rekan kerjanya.

Menurut Neal dan Bennet (dalam Milliman, Czaplewski &

Ferguson, 2003), sense of community melibatkan hubungan

mental, emosi dan spiritual antara karyawan dalam organisasi. Hal

ini membentuk dalamnya perasaan terhubung antar individu,

adanya dukungan, kebebasan berekspresi dan penyayoman.

Sense of community dikarakteristikkan dengan adanya perasaan

terhubung dengan rekan kerja, karyawan mendukung satu sama

lain, dan terhubung dengan tujuan bersama (Milliman, Czaplewski

& Ferguson, 2003).

c. Alignment with organizational values

Aspek ketiga dalam workplace spirituality adalah alignment with

organizational values yang mewakili level organisasi, dimana

individu mengalami perasaan kesamaan yang kuat antara nilai

individu dengan misi dan tujuan organisasi (Milliman, Czaplewski &

Ferguson, 2003). Alignment with organizational values mencakup

konsep bahwa karyawan berkeinginan untuk bekerja di organisasi

dengan tujuan yang tidak hanya menjadi perusahaan yang baik,


22

namun menjadi organisasi yang memiliki etika atau integritas dan

berkontribusi lebih besar daripada perusahaan biasa, yaitu

kesejahteraan karyawan, pelanggan dan masyarakat. Alignment

with organizational values dikarakteristikkan dengan adanya

perasaan terhubung dengan tujuan organisasi, mengidentifikasi diri

dengan misi dan nilai organisasi, dan adanya perhatian organisasi

terhadap karyawan (Milliman, Czaplewski &Ferguson, 2003).

4. Faktor yang mempengaruhi Spiritualitas

Menurut Robbins dan Judge (2012:376) faktor faktor yang

mempengaruhi spiritualitas dalam organisasi, yaitu:

a. Kesadaran akan tujuan yang kuat

Organisasi spiritual akan mendasarkan budaya organisasi pada

tujuan yang bermakna. Keuntungan organisasi bukanlah nilai

utama, namun terilhami oleh tujuan yang diyakini penting dan

bermakna.

b. Fokus terhadap pengembangan individu

Organisasi spiritual menyadari makna dan nilai pada setiap

manusia. Hal ini menjadikan organisasi tidak hanya sekedar

menyediakan pekerjaan, namun mencoba menciptakan budaya

dimana karyawan dapat belajar dan bertumbuh.

c. Kepercayaan dan respek


23

Ciri organisasi spiritual adalah adanya sikap saling percaya, jujur,

dan terbuka. Hal ini dapat menjadikan karyawan tidak takut untuk

mengakui kesalahan mereka.

d. Praktik kerja yang manusiawi

Organisasi spiritual menerapkan jadwal kerja fleksibel, imbalan

berbasis kelompok dan organisasi, penyempitan kesenjangan gaji

dan status, jaminan hak pekerja, pemberdayaan karyawan, dan

keamanan kerja.

5. Pengukuran Spiritualitas Di Tempat Kerja

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner

spiritualitas di tempat kerja yang diadaptasi dari kuesioner Milliman,

Czaplewski dan Ferguson (2003). Kuesioner ini terdiri dari 19 item

pernyataan untuk mengukur spiritualitas di tempat kerja meliputi tiga

komponen spiritualitas di tempat kerja yaitu, meaningful work, sense of

community, alignment with organizational values.

C. Penelitian Terkait

1. Habe (2012) melakukan penelitian dengan judul hubungan kepuasan

kerja dengan komitmen karyawan pada toko buku fajar agung di

Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan pada analisis

kuantitatif ini penulis menggunakan rumus kolerasi product moment

sebagai alat analisis diperoleh hasi perhitungan r= 0,687. Dengan


24

merunjuk pada kategori yang telah ditemukan maka kolerasi sebesar

0,687 termasuk pada kategori kuat. Dengan demikian maka hipotesis

yang dikemukakan terbukti dan diterima berarti kepuasan kerja

memiliki hubungan yang kuat dengan komitmen karyawan pada toko

buku fajar agung.

2. Wastu Adi Mulyono (2010) melakukan penelitian dengan judul

hubungan spiritualitas di tempat kerja (STK) dengan komitmen

organisasi perawat di RSI Fatimah Cilacap. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa spiritualitas perawat memiliki skor hampir merata

dalam kategorik sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Responden

dengan skor spiritualitas sangat baik dan baik sebanyak 30 orang.

Sedangkan respponden dengan skor cukup sebanyak 15 orang.

Sehingga dapat diartikan lebih dari setengah (50,85) responden

memiliki skor spiritualitas lebih dari cukup.

3. Nur Janah, Anggraini Sukmawati, dan Farit Mochamad Afendi (2017)

melakukan penelitian dengan judul pengaruh spiritualitas kerja

terhadap keterlekatan karyawan melalui kepuasan kerja pada UKM

Kota Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa spiritualitas kerja

berpengaruh positif secara langsung terhadap keterlekatan karyawan

dan berpengaruh tidak langsung melalui kepuasan kerja terhadap

keterlekatan karyawan kepada organisasi. Spiritualitas kerja

berpengaruh terhadap kepuasan kerja dengan nilai koefisien


25

parameter 0,487 dan t-value sebesar 5,960, artinya semakin tinggi

pemahaman spiritualitas kerja maka akan semakin meningkatkan

kepuasan kerja karyawan. Spiritualitas kerja juga berpengaruh positif

terhadap keterlekatan karyawan dengan nilai koefisien parameter

0,205 dan t-value sebesar 2,197. Ini berarti semakin tinggi spiritualitas

kerja maka akan semakin menumbuhkan dan meningkatkan

keterlekatan karyawan kepada organisasi.


26

D. Kerangka Teori Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2010) kerangka teori adalah suatu model

yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan factor-faktor

yang penting diketahui dalam suatu penelitian. Kerangka teori dalam

penelitian ini adalah:

Spiritualitas di tempat kerja adalah Komitmen Organisasional


kesadaran bahwa orang memiliki merupakan tingkat loyalitas
kehidupan batin yang tumbuh dan yang dirasakan individu
ditumbuhkan oleh pekerjaan yang terhadap organisasi.
bermakna dan berlangsung dalam konteks (Schermerhorn, Hunt,
komunitas (Robbins & Judge, 2008). Osborn,& Uhl-Bien, 2011).

Spiritualitas Di Tempat Kerja Komitmen Organisasi

Faktor yang Dimensi spiritualitas Faktor yang Dimensi


mempengaruhi di tempat kerja : mempengaruhi komitmen
Spiritualitas: 1. Meaning work komitmen organisasi :
1. Kesadaran akan 2. Sence of organsisasi: 1. Affective
tujuan yang kuat community 1. Faktor personal : Commitment
2. Fokus terhadap 3. Alignment with a. Usia 2. Continuance
pengembangan the organization’s b. Jenis kelamin Commitment
individu values c. Status 3. Normative
3. Kepercayaan dan (Milliman, 2003) perkawinan Commitment
respek d. Masa kerja (Meyer dan Alan
4. Praktik kerja yang e. Status (1990)
manusiawi pegawai
(Robbins dan Judge, 2. Faktor organisasi
2012) 3. Faktor non
organisasi
(Steers & poter, 1979,
Nortcraft & Neale,
1996; dalam Sopiah,
2008)

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian


27

E. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh

generalisasi dari hal-hal yang khusus. Oleh karena itu konsep tidak

langsung diamati dan diukur, konsep hanya diamati melalui konstruk atau

dengan nama variable (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan teori yang

diuraikan pada tinjauan pustaka, maka kerangka konsep yang digunakan

dalam penelitian ini dapat digambarkan pada skema dibawah ini :

Variabel (x) Independen Variabel (y) Dependen


Spiritualitas Di Tempat Komitmen Organisasi
Kerja Perawat

Keterangan :

Variabel Independen : Spiritualitas Di Tempat Kerja

Variabel Dependen : Komitmen Organisasi Perawat

: Diteliti

: Hubungan

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian


28

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yaitu hasil suatu penelitian yang pada hakikatnya adalah

suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan dalam

perencanaan penelitian. Untuk mengarahkan pada hasil penelitian ini

maka dalam perencanaan penelitian perlu dirumuskan jawaban

sementara dari penelitian ini (Notoatmodjo, 2012).

1. Hipotesis Nol (Ho) adalah hipotesis yang digunakan untuk pengukuran

statistik dan interprestasi hasil statistik. Hipotesis nol dapat sederhana

atau kompleks dan bersifat sebab atau akibat (Nursalam, 2008) yaitu:

Ho: Tidak ada hubungan spiritualitas di tempat kerja dengan komitmen

organisasi perawat di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda

2. Hipotesis Alternatif (Ha) menyatakan suatu hubungan, pengaruh dan

perbedaan antara dua atau lebih variabel (Nursalam, 2008) yaitu:

Ha: Ada hubungan spiritualitas di tempat kerja dengan komitmen

organisasi perawat di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan sesuatu yang penting dalam

melakukan penelitian, rancangan penelitian memungkinkan dilakukannya

pengontrolan secara maksimal pada beberapa faktor yang bias

mempengaruhi akurasi dari suatu hasil. Rancangan penelitian bisa

digunakan oleh peneliti sebagai petunjuk dalam melakukan perencanaan

dan pelaksanaan penelitian sehingga mencapai suatu tujuan atau

menjawab rumusan masalah dari suatu penelitian dan merupakan hasil

akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh penelitian berhubungan

dengan bagaiman suatu penelitian dapat dilakukan (Nursalam, 2013)

Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu jenis

penelitian yang menemukan data penemuan dengan prosedur statistik

secara terukur (Jenita, 2017). Desain penelitian menggunakan deskriptif

korelasional yaitu desain yang digunakan untuk mengetahui hubungan

antar variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

memperkirakan dan menguji berdasarkan teori yang ada dengan cara

memaparkan peristiwa-peristiwa penting yang dilakukan secara sistematis

(Nursalam, 2008).

29
30

Peneliti mendeskripsikan faktor-faktor yang berhubungan dengan

komitmen organisasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional,

yaitu jenis penelitian yang mendesain pengumpulan datanya pada satu

titik waktu (at one point in time): fenomena yang diteliti dalam satu periode

pengumpulan data (Swarjana, 2012). Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah stratified random sampling.

B. Tempat dan waktu

Penelitian ini dilaksanakan di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda.

Penelitian ini dilaksanakan pada 17-24 Januari 2019. Penelitian dilakukan

di tempat tersebut karena berdasarkan fenomena yang terjadi.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan seluruh subjek (manusia, binatang,

percobaan, data laboratorium, dll) yang akan diteliti dan memenuhi

karakteristik yang ditentukan (Riyanto, 2013). Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan sekedar jumlah

yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi

seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu
31

(Sugiyono, 2013). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat

di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda.

Tabel 3.1 Presentase Populasi Perawat

No Ruang Jumlah perawat %

1 Punai 14 : 119 x 100% 11,76%

2 Belibis 17 : 119 x 100% 14,28%

3 Tiung 12 : 119 x 100% 10,08%

4 IGD 14 :119 x 100% 11,76%

5 Napza 8 : 119 x 100% 6,72%

6 Enggang 11 : 119 x 100% 9,24%

7 Elang 16 :119 x 100% 13,44%

8 Gelatik 13 : 119 x 100% 10,92%

9 Upip 14 : 119 x 100% 11,76%

Jumlah 100%

2. Sampel penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Di dalam penelitian ini

peneliti menggunakan rumus Slovin dalam menentukan jumlah

sampel.

N
n=
1+ N ¿ ¿

Keterangan :
32

n = Banyaknya sampel

N = Banyaknya populasi

d = presisi atau derajat ketelitian (0,05)

N
n=
1+ N ¿ ¿

119
n=
1+ 119¿ ¿

119
n=
1+ 119(0,0025)

119
n=
1+ 0,2975

119
n=
1,2975

n = 91,714 dibulatkan menjadi 92

Dari hasil perhitungan, didapatkan jumlah sampel sebanyak 91,714

atau dibulatkan menjadi 92 orang yang akan dilakukan penelitian.

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian

No Ruang Jumlah perawat Sampel

1 Punai 14 : 119 x 92 11

2 Belibis 17 : 119 x 92 13

3 Tiung 12 : 119 x 92 9

4 IGD 14 :119 x 92 11

5 Napza 8 : 119 x 92 6

6 Enggang 11 : 119 x 92 9

7 Elang 16 :119 x 92 12
33

8 Gelatik 13 : 119 x 92 10

9 Upip 14 : 119 x 92 11

Jumlah 92

3. Teknik Sampling

Sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2005). Pengambilan sampel

dilakukan dengan metode stratified random sampling. Pengambilan

sampling di ambil dari RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda

sebanyak 10 ruangan. Kriteria sampel sebagai berikut :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi dan terjangkau yang akan diteliti (Nursalam,

2011). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah perawat di RSJD

Atma Husada Mahakam Samarinda, kriteria inklusinya adalah :

1) Perawat di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda

2) Perawat yang bersedia menjadi responden

b. Kritteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangnya subjek yang tidak

memenuhi kriteria inklusi yang dikarenakan berbagai sebab

(Nursalam, 2011). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :


34

1) Perawat yang dimutasi dari RSJD Atma Husada Mahakam

Samarinda

2) Perawat yang ditugaskan di bagian lain, bukan sebagai perawat

di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda.

D. Definisi Oprasional Penelitian

Variabel Definisi operasional Cara Ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
Komitmen Komitmen Dimensi Kuesioner - Mean: Interval
organisasi organisasi perawat komitmen dengan skala 80,54
perawat adalah persepsi organisasi : likert terdiri dari - Median:
perawat di RSJD 1. Affective 24 pernyataan. 78,00
Atma Husada Commitment SS= Sangat - Modus:
Mahakam 2. Continuance setuju 78,00
Samarinda yang Commitment S = Setuju - Standar
memiliki keinginan 3. Normative N = Netral deviasi:
untuk Commitment TS = Tidak 7,76
mempertahankan (Meyer dan Alan setuju - Standar
keanggotaanya (1990) STS = Sangat eror:
dalam organisasi. tidak setuju : 0,83
Rentang - Minimal:
60,00
- Maksimal
:
104,00
- 95% CI:
35

78,58-
82,80

Spiritualita Perasaan yang Dimensi Kuesioner - Mean: Interval


s di dimiliki oleh perawat spiritualitas di dengan skala 67,14
tempat di RSJD Atma tempat kerja : likert terdiri dari - Modus:
kerja Husada Mahakam 1. Meaning work 19 pernyataan. 62,00
Samarinda bahwa 2. Sence of SS= Sangat - Standar
para karyawan community setuju deviasi:
memiliki semangat 3. Alignment S = Setuju 7,97
atau spirit dalam with the N= Netral - Standar
bekerja organization’s TS = Tidak eror:
values setuju 0,83
(Milliman, 2003) STS = Sangat - Minimal:
tidak setuju : 39,00
- Maksimal
:
92,00
- 95% CI:
65,50-
68,84

Table 3.3 Definisi Operasional Penelitian


36

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pada waktu peneliian menggunakan suatu metode

(Arikunto,2010). Dalam penelitian ini jenis instrumen yang digunakan

adalah kuesioner. Kuesioner merupakan pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk menjawab (Sugiyono, 2010). Dalam

penelitian ini, instrument yang digunakan sebagai panduan melakukan

penelitian adalah:

1. Kuesioner A, yang merupakan daftar variabel karakteristik terdiri dari

usia, jenis kelamin, status perkawinan, lama bekerja dan status

kepegawaian.

2. Kuesioner B, pernyataan tentang dimensi komitmen organisasi yang

diadaptasi dari Mayer dan Alan (1990) yaitu Organizational

Commitment Quisonnaire (OCQ) yang terdiri dari 24 pernyataan

dengan skor 1: Sangat tidak setuju, skor 2 : tidak setuju, skor 3 :

netral, skor 4 : setuju, skor 5 : sangat setuju.

3. Kuesioner C, pernyataan tentang spiritualitas di tempat kerja yang

diadaptasi dari Milliman et al. (2003) sebanyak 19 item pernyataan

dengan skor 1: Sangat tidak setuju, skor 2 : tidak setuju, skor 3 :

netral, skor 4 : setuju, skor 5 : sangat setuju.


37

Tabel 3.4 kisi-kisi kuesoner komitmen organisasi

Pertanyaan
Variabel Dimensi-dimensi Jumlah
Favorable Unvaforable

Komitmen 1. Affective Commitment (1,2,3,7) (4,5,6,8) 8


organisasi (10,11,13,1 (9,12)
2. Continuance 4,15,16) 8
Commitment (17,20,21,2
(18,19,24) 8
2,23)

3. Normative
Commitment

Total 15 9 24

Tabel 3.5 kisi-kisi spiritualitas

Pertanyaan Jumlah
Variabel Dimensi-dimensi
Favorable Unvaforable

Spiritualitas 1. Meaning work (1,2,3,4,5) (-)


di tempat 2. Sence of community (6,7,8,9, (-)
Kerja 10,11,12) (-)
(13,14,15,1 (-) 19
3. Alignment with the 6,17,18,19) (-)
organization’s values

Total 19 0 19

F. Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas
38

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suau instrument yang valid

atau saheh mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrument

yang kurang valid memiliki validitas yang rendah (Arikunto, 2010). Jika

menggunakan kuesioner dengan butir pertanyaan atau pernyataan

likert akan di uji validitasnya dengan metode pearson product moment,

yaitu dengan mengkorelasikan skor butir pada kuesioner totalnya.

Rumus pearson product moment (r) :

N ( ∑ x y ) −( ∑ x ∑ y )
r=
√ N ( ∑ x −( ∑ x ) ] ¿ ¿ ¿
2 2

Keterangan :

r = korelasi product moment

N = jumlah responden

∑x = jumlah skor butir variable X

∑Y = jumlah skor butir variable Y

Keputusan uji :

1) Bila r hitung ≥ r tabel (0,361) : artinya pertanyaan tersebut

valid

2) Bila r hitung ¿ r tabel (0,361) : artinya pertanyaan tersebut

tidak valid
39

Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas karena

menggunakan kuisoner baku yang sudah teruji dan valid. Adapun

kuisioner hubungan spiritualitas di tempat kerja dan komitmen

organisasi, yaitu:

a. Kuisoner Komitmen Organisasi yang diadaptasi dari Meyer dan

Alan (1990) yaitu Organizational Commitment Quisonnaire (OCQ)

yang terdiri dari 24 pertnyataan, menggunakan skala likert

didapatkan semua pernyataan valid dengan hasil veliditas 0,81 dan

reabilitas 0,86.

b. Kuisoner Spiritualitas Di Tempat Kerja yang diadaptasi dari

Milliman et al. (2003) sebanyak 19 item pernyataan, menggunakan

skala likert didapatkan semua pernyataan valid dengan hasil

validitas 0,88 dan reabilitas 0,94.

2. Uji Reabilitas

Reabilitas (keandalan) adalah adanya suatu kesamaan hasil

apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun

waktu yang berbeda (Nursalam, 2012). Reabilitas menunjukkan pada

suatu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena insrumen

tersebut sudah baik (Arikunto, 2010).

Uji reabilitas untuk kuesioner komitmen organisasi dan spiritualitas

di tempat kerja menggunakan skala Likert adalah menggunakan uji


40

reabilitas yang digunakan Alpa Cronbach (Arikunto, 2010) sebagai

berikut:

r= [ ]
k
k−1
[ ]
1−
∑ a 2b
a
2
t

Keterangan :

a = koefisien reabilitas Alpha Cronbach

k = jumlah variabel

2
∑ab = jumlah varian butir

2
a = varian total
t

keputusan uji :

1) Bila nilai Alpha Cronbach ≥ konstanta (0,6) maka pertanyaan

reliabel

2) Bila nilai Alpha Cronbach < konstanta (0,6) maka pertanyaan

tidak reliabel

Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas dan

reliabilitas karena menggunakan kuisoner baku yang sudah teruji dan

valid. Adapun kuisioner hubungan spiritualitas di tempat kerja dan

komitmen organisasi, yaitu:

a. Kuisoner Komitmen Organisasi yang diadaptasi dari Meyer dan

Alan (1990) yaitu Organizational Commitment Quisonnaire (OCQ)


41

yang terdiri dari 24 pertnyataan, menggunakan skala likert

didapatkan semua pernyataan valid dengan hasil veliditas 0,81 dan

reabilitas 0,86.

b. Kuisoner Spiritualitas Di Tempat Kerja yang diadaptasi dari

Milliman et al. (2003) sebanyak 19 item pernyataan, menggunakan

skala likert didapatkan semua pernyataan valid dengan hasil

validitas 0,88 dan reabilitas 0,94.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumplan data ini menggunakan sumber primer. Sumber

primer adalah data yang langsung memberikan data kepada

pengumpulan data (Sugiono, 2010).

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan di RSJD Atma

Husada Mahakam Samarinda. dengan prosedur sebagai berikut :

1. Peneliti meminta surat pengantar dari bagian akademik prodi Ilmu

Keperawatan untuk surat izin uji penelitian yang ditujukan ke RSJD

Atma Husada Mahakam Samarinda.

2. Setelah mendapatkan izin dari RSJD Atma Husada Mahakam

Samarinda, serta meminta data-data perawat sesuai kriteria sampel

serta data-data lain yang menunjukkan penelitian ini.


42

3. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan

sampel stratified random sampling. Sampel keseluruhan 92 orang.

4. Peneliti membagi kuesioner kepada responden. Sebelum pengisian

kuesioner, peneliti memberikan informasi tentang tujuan dan

manfaat peneliti kepada responden serta keikutsertaan dalam

penelitian. Bagi responden yang setuju untuk berpartisipasi dalam

penelitian akan dibagikan lembar persetujuan (informed concent)

untuk ditandatangani.

5. Peneliti meminta responden yang telah menyetujui informed

concent untuk mengisi seluruh pertanyaan dan pernyataan yang

telah disediakan.

H. Teknik Analisa Data

Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan pengelolahan data.

Langkah-langkah pengelolahan data pada penelitian ini menurut

Notoatmodjo (2012) terdiri dari :

1. Editing (Penyuntingan data)

Editing adalah hasil data yang telah diperoleh atau dikumpulkan perlu

disunting (edit) terlebih dahulu untuk mengetahui kelengkapan

informasi. Editing dilakukan di tempat pengumpulan data, apabila

terdapat kekurangan data maka peneliti dapat segera mengkonfirmasi

untuk melengkapi data tersebut.


43

Secara umum editing aadalah kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikaan isian data atau kuesioner tersebut dengan cara:

a. Lengkap, semua pertanyaan atau pernyataan telah terisi.

b. Jelas, jawaban pertanyaan terisi dengan jelan dan dapat terbaca.

c. Relevan, jawaban relevan sesuai dengan pertanyaan.

d. Konsisten, jawaban-jawaban pertanyaan konsisten dengan

jawaban pertanyaan yang lainnya.

2. Coding Sheet (Membuat Lembar Kode)

Setelah kuesioner disunting, selanjutnya dilakukan peng”kodean” atau

“coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

data angka atau bilangan. Tujuan coding adalah unuk mempermudah

proses memasukkan data kedalam analisa data. Dalam melakukan

coding, data responden diklasifikasikan dengan menggunakan kode

tertentu berupa angka, meliputi :

a. Jenis kelamin : kode 1 (laki-laki), kode 2 (perempuan)

b. Status Perkawinan : kode 1 (belum menikah), kode 2

(menikah), kode 3 (janda/duda)

c. Pendidikan terakhir : kode 1 (SPK), kode 2 (DIII Keperawatan),

kode 3 (S1 Keperawatan), kode 4 (S1

Keperawatan + Ners)

d. Status Kepegawaian : kode 1 (pegawai tetap), kode 2 (calon


44

pegawai tetap), kode 3 (tenaga kontrak)

3. Data Entry (Memasukan Data) atau Processing

Data yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang

dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukan kedalam program

atau software komputer. Software komputer ini bermacam-macam,

masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satu

paket program yang paling sering digunakan untuk “entri data”

penelitian adalah paket program c komputer pengolahan data. Apabila

semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan,

dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

4. Tabulating

Tabulating adalah proses membuat table-tabel data sesuai tujuan

penelitian atau keinginan peneliti. Dengan memasukkan data ke table,

akan memudahkan dalam menganalisis data.

5. Cleaning

Cleaning merupakan pemeriksaan kembali untuk melihat

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahn kode, ketidaklengkapan,

dan sebagainya, kemudian dilakukan pembentulan atau koreksi.

Adapun cara membersihkan data, yaitu sebagai berikut:

a. Mengetahui missing data (data yang hilang):


45

Untuk mengetahui data yang hilang (missing) dapat dilakukan

dengan membuat distribusi frekuensi masing-masing variabel.

b. Mengetahui variasi data

Dengan melihat variasi data dapat dideteksi apakah data yang

dimasukkan benar atau salah. Cara mendeteksi dengan membuat

distribusi masing-masing variabel dengan memasukkan data

menggunakan kode.

c. Mengetahui konsistensi data

Cara untuk mengetahui adanya ketidakkonsistenan data dapat

dilakukan dengan cara menghubungkan dua variabel.

Analisa data dilakukan untuk mempermudah interpretasi dan

mengunci hipotesis yaitu ada atau tidak adanya hubungan spiritualitas di

tempat kerja dengan komitmen organisasi perawat. Analisa terhadap hasil

pengolahan data dapat berbentuk sebagai berikut :

a) Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji untuk mengetahui apakah data

yang dibuat terdistribusi normal atau tidak. Meski diperkirakan

berdistribusi normal, tetap perlu dilakukan uji statistik normalitas. Pada

penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-smirnov, kriteria

yang berlaku sebagai berikut (Noor, 2017):

1) Taraf signifikan uji α = 0,05


46

2) Jumlah sampel > 50 orang

3) Jika signifikan diperoleh α > 0,05, maka sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

Tabel 3.6 Nilai Normalitas Statistik

Variabel Kolmogorov-smirnof Keterangan

Statistik Df p-value α ≥ 0,05


(Normal)

Komitmen 0,152 92 0,000 Tidak


Organisasi Normal
Perawat

Spiritualitas di 0,148 92 0,000 Tidak


tempat kerja Normal

Berdasarkan tebel 3.6 diperoleh pada variabel komitmen

organisasi perawat nilai p-value = 0,000 dan spiritualitas di tempat

kerja p-value = 0,000, karena nilai p-value < 0,05 maka dapat

disimpulkan variable komitmen organisasi dan spiritualitas ditempat

kerja tidak berdistribusi normal menurut uji kolmogorov-smirnof.

Tetapi, peneliti mengunakan uji normalitas secara deskriptif (grafik

terampir).

Uji normalitas secara deskriptif diperoleh pada variable

komitmen organisasi perawat :


47

8,01
(a) COV = × 100=9,94= normal
80,54

(b) Histogram = Normal

(c) Kurva = Normal

0,47
(d) Rasio skewness = × 100 %=1,88= normal
0,25

0,56
(e) Rasio kurtosis = =1,14 = normal
0,49

(f) Q-Q Plot = Normal

(g) Deferented QQ Plot = normal

(h) Box Plot = tidak normal

(i) Kolmogorov = tidak normal

Maka dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi perawat

normal.

Uji normalitas secara deskriptif diperoleh pada variable

spiritualitas di tempat kerja :

7,97
(a) COV = ×100=11,87= normal
67,13

(b) Histogram = Normal

(c) Kurva = Normal

0,35
(d) Rasio skewness = ×100 %=1,4 = normal
0,25

1,76
(e) Rasio kurtosis = =3,59 = tidak normal
0,49
48

(f) Q-Q Plot = Normal

(g) Deferented QQ Plot = normal

(h) Box Plot = tidak normal

(i) Kolmogorov = tidak normal

Maka dapat disimpukan bahwa spiritualitas di tempat kerja normal.

b) Analisa Univariat

Setelah dilakukan pengumpulan data, selanjutnya peneliti

melakukan pendistribusian data sehingga data lebih mudah untuk

diinterpsrestasikan. Analisis univariat adalah analisis yang digunakan

untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik masing-masing

variable (Nova, 2015).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data numerik

yaitu pada variabel komitmen organisasi perawat (dependen) dan

variabel spiritualitas di tempat kerja (independen). Penilaian data

numerik menggunakan mean, median dan standar deviasi.

Adapun rumus untuk menentukan mean, median dan standar

deviasi sebagai berikut:

1) Rumus mean atau nilai rata-rata

x 1+ x 2+ x 3+… xn
X=
n

Keterangan:

X : rata-rata hitung
49

Xi : nilai sampel ke-i

n : jumlah sampel

2) Rumus median

Median adalah nilai yang terletak pada observasi yang di tengah,

kalau data tersebut telah disusun (aray).

n+1
2

Keterangan:

n : banyak pengamatan

3) Rumus modus

Modus adalah nilai yang sering muncul dalam pengelompokan data

Mo = data terbanyak

4) Rumus standar deviasi atau simpangan baku

SD =
√ ∑
(x−x )2
n−1

5) Standar eror

Standar eror adalah suatu ukuran yang mengukur ketidakakuratan

persebahan nilai pengamatan (Y) terhadap garis regresinya.

s
SEx =
√n
Keterangan:

S= standar deviasi
50

n= jumlah sampel

6) Confidance Interval (CI) / interval kepercayaan 95%

α σ σ
X-Z ≤ μ ≤ X +Z
2 √n √n
Keterangan:

X : nilai rata-rata / mean

a
Z : pada CI 95% CI= 1,96
2

σ : standar deviasi

n : jumlah sampel

c) Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua

variable yang diduga berhubungan atau korelasi (Notoatmodjo, 2010).

Analisa bivariat digunakan untuk melihat pengaruh antara variable

independent dengan variable dependent. Dalam penelitian ini peneliti

variabel independennya adalah spiritualitas di tempat kerja.

Sedangkan variabel dependennya adalah komitmen organisasi.

Analisis penelitian bivariate ini adalah uji statistik parametrik,

dimana untuk menguji apakah terdapat hubungan antara hubungan

yang satu dengan yang lain. Uji hubungan digunakan untuk korelasi

pearson product moment (Jenita, 2017).

Rumus pearson product moment:


51

N ∑ XY −¿¿

Tabel 3.7 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

±0,80 - ±1,000 Sangat kuat

±0,60 - ±0,799 Kuat

±0,40 - ±0,599 Sedang

±0,20 - ±0,399 Rendah

±0,00 - ±1,999 Sangat rendah

I. Etika Penelitian

Menurut Dharma (2011) mengemukakan secara umum terdapat empat

prinsip utama dalam etik penelitian keperawatan yaitu :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity.

Subjek memiliki hak asasi dan kebebasan menentukan pilihan ikut

atau menolak penelitian (autonomy). Pelaksanaan informed consent

yaitu persetujuan untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian

setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap dan terbuka dari

peneliti tentang keseluruhan penelitian.


52

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respectfor privacy

andconfidentiality). Manusia sebagai subjek penelitian memiliki privasi

dan hak asasi untuk mendapatkan kerahasiaan informasi. Prinsip ini

dapat diterapkan dengan cara meniadakan identitas seperti nama dan

alamat subjek diganti dengan kode tertentu.

3. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice

inclusiveness). Prinsip keterbukaan dalam penelitian mengandung

makna bahwa penelitian dilakukan secara jujur, tepat, cermat, hati-

hati, dan dilakukan secara professional. Sedangkan prinsip keadilan

mengandung makna bahwa peneliti memberikan keuntungan dan

beban secara merata sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

subjek.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing

harmand benefits). Prinsip ini mengandung makna bahwa peneliti

harus mempertimbangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi

subjek penelitian dan populasi di mana hasil penelitian akan

diterapkan (beneficience). Kemudian meminimalisir resiko atau

dampak yang merugikan bagi subjek penelitian (normaleficience).

Prinsip ini yang harus diperhatikan oleh peneliti ketika mengajukan

usulan peneliti untuk mendapatkan persetujuan etik dari komite etik

penelitian.
53

J. Jalannya Penelitian

1. Mengajukan judul proposal penelitian melalui koordinator mata

ajaran judul proposal penelitian dan dikonsulkan ke pembimbing

pada Bulan April 2018.

2. Menyusun proposal penelitian yang terdiri dari tiga bab berdasarkan

literature dari berbagai sumber, pengalaman, studi pendahuluan

dan penelitian sebelumnya yang terkait dengan proposal penelitian

pada bulan April 2018 sampai dengan bulan Agustus 2018.

3. Sidang proposal penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2018

setelah penyusunan materi proposal penelitian disetujui untuk

disidangkan oleh pembimbing proposal penelitian.

4. Revisi proposal penelitian dilaksanakan selama satu minggu setelah

sidang proposal dilaksanakan.

5. Mengurus perizinan penelitian dan melampirkan proposal penelitian

yang akan ditujukan ke RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda

tempat penelitian.

6. Setelah mendapatkan surat izin penelitian ini peneliti melakukan

penelitian di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda yang

dilaksanakan selama 1 minggu.

7. Pembuatan laporan penelitian telah dilaksanakan setelah data

diolah dan akan dikonsultasikan pada pembimbing.


54

8. Sidang skripsi untuk mempersentasikan hasil penelitian dihadapan

penguji skripsi.

K. Jadwal Kegiatan

Tabel 3.8 jadwal kegiatan

Februari
Desemb
Agustus

Januari
No. Kegiatan

Maret
April

April
Juni
Mei

Mei
Juli

er
1 Pengajuan judul
penelitian
2 Studi
pendahuluan
3 Proses
bimbingan
proposal
4 Pengumpulan
proposal
5 Sidang proposal
6 Perbaikan
proposal
7 Pengajuan ijin
penelitian
8 Penelitian
9 Pengolahan
data
10 Seminar hasil
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Karakteristik responden sebagian besar umur rata-rata 29.86 tahun,

berjenis kelamin perempuan 53 orang (57,6%), berstatus menikah

sebanyak 70 orang (76,1). Pendidikan DIII sebanyak 61 orang

(66,3%), lama kerja responden menunjukkan nilai rata-rata 6.12 (6,1

tahun), status kepegawaian tenaga kontrak sebanyak 57 orang

(62,0%), gaji menunjukkan nilai rata-rata 2553260.86 (2,5 juta)

2. Skor spiritualitas di tempat kerja yang didapatkan dari 92 responden

memiliki nilai mean 67.13, median 65.50, standar deviasi 7.97, standar

eror 0.83, CI 95% 65,48-68,78

3. Skor komitmen organisasi perawat yang didapatkan dari 92 responden

memiliki nilai mean 80.54, mean 78.00, standar deviasi 8.01, standar

eror 0.83, CI 95% 78,88-82,20.

4. Hasil analisis statistik menggunakan uji korelasi pearson product

moment disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan yang

sedang antara spiritualitas di tempat kerja dengan komitmen

organisasi perawat di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda.

71
72

B. Saran

Peneliti akan memberikan beberapa saran yang kiranya

bermanfaat yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Rumah Sakit

a. Meningkatkan spiritualitas di tempat kerja, sehingga sistem

manajemen terutama komitmen organisasi perawat akan

semakin meningkatkan. Yaitu dengan meningkatkan indikator

sence of community dengan cara membangun hubungan

emosional bersama misalnya out-bond, kajian kerohanian rutin

setiap bulan dan gathering.

b. Memberikan kondisi yang memungkinkan kebebasan ekpresi ide

dan pertukaran pendapat tanpa ancaman tuduh menuduh yang

dapat menjadi laporan negatif, konflik atau kehilangan

pekerjaan, misalkan dengan meningkatkan komunikasi yang

lebih baik antara sesama perawat, staf administrasi dan

keuangan, ataupun dengan paramedic unit – unit lain, dalam

pertemuan – pertemuan yang dilaksanakan secara rutin dan

terfasilitasi oleh pihak rumah sakit.

c. Evaluasi secara berkala sehingga hasilnya dapat digunakan

sebagai umpat balik bagi pengembangan komitmen organisasi

perawat.
73

2. Bagi perawat

Mengikuti seluruh program rumah sakit yang tersedia demi

peningkatan kualitas dan kuantitas dari seorang perawat agar

spiritualitas dan komitmen organisasi perawat pun dapat meningkat.

3. Bagi peneliti selanjutnya

a. Penelitian yang sama dapat dilakukan di unit – unit lain dari

rumah sakit yang sama untuk membandingkan hasil yang

diperoleh.

b. Ada berbagai instrument untuk mengukur spiritualitas di tempat

kerja dan komitmen organisasi perawat. Peneliti disarankan

menggunakan instrument dengan validitas dan reliabilitas yang

lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Agus, Riyanto. 2013. Statistik Deskriptif. Yogyakarta: Nuha Medika.

Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan


Praktek.Jakarta: Rineka Cipta.

Ashmos, D.P. dan D. Duchon. 2000. Spirituality at Work: A Conceptualitation


and Measure. Journal of Management Inquiry. 9 (2):134-145.

Budiono S., Noermijati dan Alamsyah A. 2014. Pengaruh Spiritualitas di


Tempat Kerja terhadap Turnover Intention Perawat melalui Komitmen
Organisasi di Rumah Sakit Islam Unisma Malang. Jurnal Aplikasi
Manajemen. Vol. 12, No. 4: 639-649.

Chilgren. 2008. Nurse’s competence Pain Management. School Of Health


Science.

Depkes RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.

Dharma. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Trans Info


Media.

Donsu, Jenita Doli. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:


Pustaka Baru Press.

Habe, Hazairin. 2012. Hubungan kepuasan kerja dengam komitmen


karyawan pada toko buku fajar agung di bandar lampung. JMK.
Vol 10 No. 2, September 2012: Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Indrawari A.D., Sintaasih D.K., dan Mujiati N.I. 2016. Karakteristik


Demografis:Pengaruhnya Terhadap Komitmen Organisasional. Jurnal
Ilmiah Wacana Ekonomi. Vol. XIV Nomor 1: 01-13.

Jafri, M.H., & Lhamo. T. 2013. Organizational Commitment and Work


Performance in Regular and Contract of Royal Universitu of
Bhuta.Journal of Contemporary Research in Management. Vol. 8 No.
2: 47-58.
Janah N., Sukmawati A., dan Afendi F.M. 2017. Pengaruh Spiritualitas Kerja
Terhadap Keterlekatan Karyawan Melalui Kepuasan Kerja pada UKM
Kota Bogor. Jurnal Manajemen dan Organisasi. Vol. VIII, Nomor 2:
133
143.

Karakas F. 2010. Spirituality and performance in organizations: a literature


review. Journal of bussines ethics, 94 (1) : 89-106.

Mahmoodishan, G., Alhani, F., Ahmadi, F., & Kazemnejd, A. 2010. Iranian
nurses’s perceptions of spiritual and spiritual care: A qualitative
content analysis study. Journal Of Medical Ethics and history of
medicine, 3, 88-95.

Meyer J. P., Allen, N. J. & Smith C. A. 1990. The Measurement and


antecedents of affective, continuance, and normative commitment to
the organization. Journal of Occupational Psychology. 63, 1-18

Milliman J, Czaplewski, Andrew J, Ferguson J. 2003. Workplace Spirituality


and Employee Work Attitudes: An Exploratory Empirical Assessment.
Journal of Organizational Management. 16 (4):426-447.

Miller, D.W. & Ewest, T. 2011. The present state of workplace spirituality : a
literature review considering context, theory, and measurement /
assessment. Artikel dalam academy of management annual meeting,
san Antonio, Texas, USA.

Mulyono, Wastu Adi. 2010. Hubungan Spiritualitas Di Tempat Kerja (STK)


Dengan Komitmen Organisasi Perawat Di RSI Fatimah Cilacap.
Tesis tida dipublikasikan, Universitas Indonesia, Depok.
Noor, Juliansyah. 2017. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.

Nurrachmah. 2004. Kepuasan Pasien Rumah Sakit (tinjauan teoritis dan


penerapan pada penelitian). Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan.
Vol. 7 No. 04.

Notoatmodjo, S. 2010. Metedologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.

2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.


Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan. Aplikasi dalam Praktek
Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan; Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian
Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

2012. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan


Praktis: Jakarta: SalembaMedika

Robbins, S.P dan Timothy A. Judge. 2015. Perilaku Organisasi, Edisi 16.
Jakarta: Salemba Empat.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi, Yogyakarta: Andi Offset.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

2010. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.


Bandung: Alfabeta.

2013. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D


Bandung: Alfabeta.

Swajana, I Ketut. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi).


Yogyakarta: CV Andi Offset.

Tikare, M. 2012. A Study of Organizational Commitment With Reference to


Murital Status of Indian Nursing Staff. American Journal of Trade and
Policy, 2 (1): 19-28.

Vlasblom, J. P. 2012. Spiritual Care in A Hospital Setting : Nurses and


Patients Perspectives. Nursing Reports, 2, 39-45.

Wibowo. 2013. Perilaku Dalam Organisasi, Edisi kedua. Jakarta: Raja


Grafindo Persada.
Lampiran 2

PENJELASAN PENELITIAN

Samarinda, 11 Januari 2019

Kepada Yth,

Bapak/ Ibu/ Sdr. Responden

Di Tempat,-

Dengan Hormat,

Saya adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) :

Nama : Indah Hairunnisa

Nim : 17111024110337

Yang sedang melakukan penelitian dengan judul :

Hubungan Spiritualitas Di Tempat Kerja Dengan Komitmen Organisasi Perawat Di RSJD Atma

Husada Mahakam Samarinda.

Dengan ini mengharapkan partisipasi Bapak/ Ibu/ Sdr. Karena semua informasi yang diberikan

akan dijamin kerahasiaannya. Apabila Bapak/ Ibu/ Sdr. Bersedia menjadi responden dan

dianjurkan dengan mengisi kuisoner yang disertakan dalam lembar ini. Demikian penjelasan

penelitian ini kami sampaikan, atas perhatiannya dan partisipasi Bapak/ Ibu/ Sdr. Saya ucapkan

terimakasih.

Hormat Saya,

Indah Hairunnisa
Lampiran 3

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Samarinda, 11 Januari 2019

Kepada Yth.

Bapak/ Ibu/ Saudara/ i Teman Sejawat

Di

Samarinda,-

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Indah Hairunnisa

Nim : 17111024110337

Program Studi : Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan

Timur

Bersama ini saya mohon dengan hormat kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/ i teman
sejawat untuk menjadi responden dalam penelitian yang akan kami lakukan dengan judul :
“Hubungan Spiritualitas Di Tempat Kerja Dengan Komitmen Organisasi Perawat Di RSJD
Atma Husada Mahakam Samarinda”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
spiritualita di tempat kerja dengan komitmen organisasi perawat di RSJD Atma Husada
Mahakam Samarinda.

Dengan ini kami mengharapkan kesediaan teman sejawat untuk turut berpartisipasi
dalam penelitian ini dengan menandatangani lembar persetujuan dan bersedia mengisi
pernyataan-pernyataan yang tercantum dalam kuesioner. Setiap jawaban dari teman sejawat
berikan tidak ada yang salah sepanjang mencerminkan keadaan teman sejawat yang
sebenarnya, dan akan dijamin kerahasiaannya serta hanya akan digunakan untuk penelitian.

Demikian penjelasan peneliti ini kami sampaikan, atas perhatian dan partisipasi Bapak/
Ibu/ Saudara/ i teman sejawat semua dalam membantu kelancaran penelitian ini. Saya ucapkan
terima kasih.
Lampiran 4

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah membaca dan memahami isi penjelasan pada lembar pertama saya bersedia turut
berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh Indah Hairunnisa
dengan judul “Hubungan Spiritualitas Di Tempat Kerja Dengan Komitmen Organisasi Perawat
Di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda”.

Maka saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama (Inisial) :

Alamat :

Saya memahami bahwa penelitian ini akan berguna bagi peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan, tidak akan berakibat negatif bagi saya dan keluarga saya serta segala informasi
yang saya berikan adalah jawaban yang sebenarnya.

Demikian penuh kesadaran saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Samarinda, Januari 2019

Responden

( )
Lampiran 5

KUESIONER A
Nomor Responden

Diisi oleh Peneliti


Petunjuk Pengisian :
Tulislah jawaban secara singkat dan jelas pada tempat yang telah tersedia, dan berilah tanda
(√) pada kolom jawaban yang anda pilih

1. Umur Bapak / Ibu / Saudara : …………………. tahun


2. Jenis kelamin :( ) Laki-laki
( ) Perempuan
3. Status perkawinan :( ) Belum menikah
( ) Menikah
( ) Janda/Duda
4. Pendidikan keperawatan terakhir :( ) SPK
( ) DIII Keperawatan
( ) S1 Keperawatan
( ) S1 Keperawatan+Ners
( ) Lain-lain,………………
5. Lama bekerja di rumah sakit ini : …………………. Tahun
6. Status kepegawaian :( ) Pegawai tetap
( ) Calon pegawai tetap
( ) Tenaga kontrak
7. Gaji : Rp……………….
8. Agama :
KUESIONER B
KOMITMEN ORGANISASI
Petunjuk pengisian :
1. Mohon kesediaan bapak/ibu/saudara untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada
2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom jawaban yang anda pilih sesuai dengan keadaan
yang anda rasakan, berdasarkan alternatif jawaban berikut ini:
a. Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan tersebut sama sekali tidak sesuai dengan
pendapat atau kondisi yang anda alami di rumah sakit
b. Tidak Setuju, jika pernyataan tersebut tidak sesuai dengan pendapat atau kondisi yang
anda alami
c. Netral, jika pernyataan tersebut kurang sesuai dengan pendapat atau kondisi yang anda
alami
d. Setuju, jika pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat atau kondisi yang anda alami
e. Sangat Setuju, jika pernyataan tersebut sangat sesuai dengan pendapat atau kondisi
yang anda alami.

No. Pernyataan Sangat Setuju Netral Tidak Sangat


Setuju Setuju Tidak
Setuju
Affective Commitment
1. Saya akan sangat senang menghabiskan sisa karir
saya dengan di Rumah Sakit ini
2. Saya senang mendiskusikan tentang Rumah Sakit ini
dengan orang-orang luar
3. Saya benar-benar merasa seolah-olah masalah
Rumah Sakit ini adalah masalah saya sendiri
4. Saya pikir saya bisa dengan mudah menjadi terikat
pada Rumah Sakit lain dibandingkan dengan Rumah
Sakit ini
5. Saya tidak merasa seperti 'bagian dari keluarga' di
Rumah Sakit ini
6. Saya tidak merasa 'terikat secara emosional' dengan
Rumah Sakit ini
7. Rumah Sakit ini memiliki banyak makna bagi pribadi
saya
8. Saya tidak merasakan perasaan yang kuat untuk
menjadi bagian dari Rumah Sakit ini
Continuance Commitment
9. Saya tidak takut apa yang akan terjadi jika saya keluar
dari Rumah Sakit ini walaupun saya tidak memiliki
pekerjaan lain
10. Akan sangat sulit bagi saya untuk meninggalkan
pekerjaan Rumah Sakit ini sekarang
11. Terlalu banyak gangguan dalam hidup saya jika saya
berhenti dari Rumah Sakit ini
12. Tidak terlalu sulit bagi saya untuk meninggalkan
pekerjaan di Rumah Sakit ini
13. Saya memutuskan untuk tetap bekerja di Rumah Sakit
ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginan saya
14. Saya merasa memiliki sedikit pilihan untuk
meninggalkan Rumah Sakit ini
15. Salah satu akibat serius bila meninggalkan Rumah
Sakit ini akan ada tidaknya Rumah Sakit lain yang
sesuai dengan keinginan saya
16. Salah satu alasan saya terus akan tetap bekerja di
Rumah Sakit ini karena akan banyak pengorbanan
yang harus saya lalui jika pindah ke tempat kerja
Normative Commitment
17. Saya pikir perawat pindah dari satu Rumah Sakit ke
Rumah Sakit lainnya adalah sesuatu yang wajar
18. Saya tidak yakin bahwa seseorang perawat harus setia
pada satu Rumah Sakit saja
19. Pindah kerja dari satu Rumah Sakit ke Rumah Sakit
lain merupakan tindakan tidak etis
20. Salah satu alasan saya terus bekerja di Rumah Sakit
ini karena saya percaya loyalitas itu penting dan
menjadi kewajiban moral bagi semua perawat
21. Seandainnya saya mendapat tawaran bekerja di
Rumah Sakit lain yang lebih baik, saya tidak akan
pindah ke Rumah Sakit tersebut
22. Saya diajari dan meyakini bahwa seorang perawat
perlu loyal kepada satu Rumah Sakit saja
23. Ketika seseorang memutuskan untuk tetap bekerja di
satu Rumah Sakit berpendapat untuk menunjang karier
mereka
24. Saya tidak pernah berpikir untuk menjadi perawat
teladan di Rumah Sakit ini karena ini tidak masuk akal
KUESIONER C
SPIRITUALITAS DITEMPAT KERJA

No. Pernyataan Sangat Setuju Netral Tidak Sangat


Setuju Setuju Tidak
Setuju
Meaning work
1. Saya merasa senang dengan pekerjaan saya.

2. Saya merasa saya diberi energi oleh pekerjaan saya.


3. Pekerjaan yang saya lakukan saya pikir penting dalam
kehidupan saya
4. Saya berharap dapat bekerja setiap hari.

5. Pekerjaan saya menambah makna secara pribadi


dalam hidup saya.
Sence of community
6. Bekerja sama dengan orang lain dihargai di lingkungan
kerja saya.
7. Saya merasa menjadi bagian dari keluarga besar di
tempat kerja saya yang sekarang
8. Saya merasa para karyawan/pegawai saling
mendukung di lingkungan kerja saya.
9. Saya merasa bebas untuk mengungkapkan pendapat
saya di tempat kerja.
10. Saya percaya karyawan berusaha mencapai tujuan
bersama di lingkungan kerja saya.
11. Saya merasa karyawan disini benar-benar peduli satu
sama lain di lingkungan kerja saya.
12. Saya merasa ada perasaan menjadi bagian dari
keluarga di lingkungan kerja saya.
Alignment with the organization’s values

13. Saya merasa positif tentang nilai-nilai yang


dikembangkan ditempat kerja saya.
14. Rumah sakit saya saat ini sangat peduli untuk memberi
semangat dalam bekerja kepada karyawan.
15. Rumah sakit saya saat ini sangat peduli kepada orang
miskin/duafa di lingkungan sekitar.
16. Rumah sakit tempat saya bekerja peduli dengan
semua karyawannya.
17. Rumah sakit saya saat ini memiliki hati nurani:
mengesankan penghargaan tinggi terhadap moralitas
dan hak karyawan.
18. Saya merasa menyambung dengan tujuan rumah sakit
saya saat ini.
19. Rumah sakit saya saat ini peduli dengan kesehatan
karyawan yang bekerja di sini.
Umur, lama Kerja dan Gaji

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Umur 92 22,00 65,00 29,8696 6,30056


Lamakerja 92 1,00 18,00 6,1250 3,08009
Gaji 2553260,869 458425,6592
92 2000000,00 4000000,00
6 4
Valid N (listwise) 92

Descriptives

Statistic Std. Error


Umur Mean 29,8696 ,65688

95% Confidence Interval Lower Bound 28,5648


for Mean Upper Bound 31,1744

5% Trimmed Mean 29,2585

Median 29,0000

Variance 39,697

Std. Deviation 6,30056

Minimum 22,00

Maximum 65,00

Range 43,00

Interquartile Range 7,00

Skewness 2,408 ,251

Kurtosis 9,981 ,498


lamakerja Mean 6,1250 ,32112
95% Confidence Interval Lower Bound 5,4871
for Mean Upper Bound 6,7629
5% Trimmed Mean 6,0374
Median 6,0000
Variance 9,487
Std. Deviation 3,08009
Minimum 1,00
Maximum 18,00
Range 17,00
Interquartile Range 4,00
Skewness ,659 ,251
Kurtosis 1,599 ,498
Gaji Mean 2553260,869
47794,17886
6

95% Confidence Interval Lower Bound 2458323,604


for Mean 6

Upper Bound 2648198,134


6

5% Trimmed Mean 2519323,671


5

Median 2400000,000
0

Variance 21015408504
5,389

Std. Deviation 458425,6592


4

Minimum 2,00E+6

Maximum 4,00E+6

Range 2000000,00

Interquartile Range 600000,00

Skewness 1,166 ,251

Kurtosis ,906 ,498

Explore

[DataSet0] D:\Hasil Penelitian Payung Komitmen Organisasi RSJD.sav

`Descriptive Statistics
Std.
Maximu Deviatio
N Range Minimum m Sum Mean n Variance Skewness Kurtosis
Statist Statisti Std. Std.
ic c Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic Statistic Statistic Error Statistic Std. Error
Umur
92 43,00 22,00 65,00 2748,00 29,8696 ,65688 6,30056 39,697 2,408 ,251 9,981 ,498
Lama
kerja 92 17,00 1,00 18,00 563,50 6,1250 ,32112 3,08009 9,487 ,659 ,251 1,599 ,498
Gaji 2101540
200000 2000000 400000 234900 2553260 47794, 458425,
92 85045,3 1,166 ,251 ,906 ,498
0,00 ,00 0,00 000,00 ,8696 17886 65924
90
Valid N
(listwise 92
)
Frequencies
Notes

Output Created 12-FEB-2019 17:04:26


Comments
Input Data D:\Hasil Penelitian Payung Komitmen
Organisasi RSJD.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
92
File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid
data.
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=Jeniskelamin Statusmenikah
Pendidikan statuspeg Agama
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,00

Statistics

Jeniskelamin Statusmenikah Pendidikan statuspeg Agama

N Valid 92 92 92 92 92

Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table
Jeniskelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki
39 42,4 42,4 42,4

Perempuan 53 57,6 57,6 100,0


Total
92 100,0 100,0

Statusmenikah

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Belum Menikah 22 23,9 23,9 23,9

Menikah 70 76,1 76,1 100,0

Total 92 100,0 100,0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SPK 1 1,1 1,1 1,1

D3 Kep 61 66,3 66,3 67,4

S1 Keperawatan 16 17,4 17,4 84,8

S1 Kep + Ners 14 15,2 15,2 100,0

Total 92 100,0 100,0

statuspeg

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pegawai tetap 34 37,0 37,0 37,0

Calon pegawai tetap 1 1,1 1,1 38,0

Tenaga Kontrak 57 62,0 62,0 100,0

Total 92 100,0 100,0

Agama

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Islam 89 96,7 96,7 96,7

Katholik 1 1,1 1,1 97,8

Protestasn 2 2,2 2,2 100,0

Total 92 100,0 100,0


Explore

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

komitmen 92 100.0% 0 .0% 92 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

komitmen Mean 80.54 .835

95% Confidence Interval for Lower Bound 78.88


Mean
Upper Bound 82.20

5% Trimmed Mean 80.35

Median 78.00

Variance 64.207

Std. Deviation 8.013

Minimum 60

Maximum 104

Range 44

Interquartile Range 10
Skewness .474 .251

Kurtosis .569 .498

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

komitmen .152 92 .000 .966 92 .017

a. Lilliefors Significance Correction


Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Affective 92 21 38 27.63 3.165

Continuance 92 18 36 26.39 3.871

Normative 92 20 40 26.52 3.222

Valid N (listwise) 92
Frequencies

Statistics

Komitmen

N Valid 92

Missing 0

Mean 80.54

Median 78.00

Mode 78

Std. Deviation 8.013


Explore

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

spiritualitas 92 100.0% 0 .0% 92 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

spiritualitas Mean 67.13 .832

95% Confidence Interval for Lower Bound 65.48


Mean
Upper Bound 68.78

5% Trimmed Mean 66.88

Median 65.50

Variance 63.631

Std. Deviation 7.977

Minimum 39

Maximum 92

Range 53

Interquartile Range 11

Skewness .352 .251

Kurtosis 1.763 .498


Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

spiritualitas .148 92 .000 .943 92 .001

a. Lilliefors Significance Correction

spiritualitas
Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

meaning 92 8 25 18.00 3.005

sence 92 14 35 25.15 3.697

aligment 92 13 35 23.98 3.771

Valid N (listwise) 92
Frequencies

Statistics

spiritualitas

N Valid 92

Missing 0

Mean 67.13

Median 65.50

Mode 62

Std. Deviation 7.977

You might also like