You are on page 1of 17

sRENUNGAN AGAMA KRISTEN

RADIO REPUBLIK INDONESIA KUPANG


YIBRAEL RIHI MANGI-PENYULUH AGAMA KRISTEN
SIARAN………/PRO………/………2021

Puji Tuhan syalom sahabat budaya sterkasih Radio Republik Indonesia kupang, yang di berkati
di dalam Kristus Yesus..
Jumpa lagi bersama saya Jibrael Rihi Mangi, penyuluh agama Kristen Kanwil Agama Prov.
NTT.
Saudara terkasih mari kita jadikan Firman Tuhan sebagai penuntun hidup kita.
Kita akan mendengarkan Firman Tuhan.s
Namun sebelum itu mari kita berdoa.

Saudara terkasih di dalam Kristus Yesus, beberapa hari ke depan, bersama saya.
kita akan bersama-sama belajar tentang penyangkalan Petrus.

PENYANGKALAN PETRUS.
Mat 26:58, 69-75.
PENYANGKALAN PERTAMA PETRUS.
Sesaat setelah Yesus ditangkap di taman Getsemani, Ia digiring ke rumah Imam Besar untuk
diperiksa.
Alkitab berkata bahwa saat itu Petrus mengikut Yesus tetapi dari jauh. Baca Mat 26:58, 69
Terhadap fakta ini boleh dikatakan bahwa semua penafsir menganggap ini adalah
sikap/tindakan yang salah dari Petrus.
Hanya saja alasan yang diberikan berbeda.
 Ada penafsir yang berpendapat bahwa Petrus salah karena ia seharusnya tetap dekat
dengan Yesus dan bukannya hanya mengikuti Dia dari jauh.
 Tetapi penafsir yang lain justru menganggap bahwa Petrus mencari garagara dengan
mengikuti Yesus sampai ke rumah Imam Besar. Seandainya Petrus tidak dekat-dekat dengan
tempat berbahaya itu, mungkin sekali ia tidak perlu menyangkal Yesus 3 kali.
Entah mana tafsiran yang benar saya juga tidak pasti. Saya kira keduanya bisa
dipertimbangakan untuk diterima.
Petrus yang mengikut Yesus dari jauh ini lalu bergabung dengan sejumlah orang di
halaman rumah Imam Besar itu dan di situlah tragedinya terjadi di mana ia akhirnya
menyangkal Yesus sebanyak 3 kali.
Mari kita perhatikan penyangkalan Petrus ini tahap demi tahap :
a. Penyangkalan pertama.
Perhatikan ayat ini : Mat 26:69b-70
Inilah penyangkalan Petrus yang pertama yang terjadi setelah serangan yang
pertama.Serangan pertama ini dilakukan oleh seorang hamba perempuan (ay 69).
Calvin mengatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa manusia bisa tidak jatuh,
hanya karena kasih karunia Allah. Begitu Allah tidak menopang, maka serangan
kecilpun akan menjatuhkan. Terhadap serangan ini Petrus lalu menyangkal
Yesus untuk pertama kalinya dan penyangkalan ini ia lakukan di depan semua
orang. Baca Mat 26:70
Jelas tindakan Petrus ini bertentangan dengan ajaran Gurunya yang melarang mereka
untuk menyangkal Dia di depan orang, dan mengharuskan mereka untuk berani
mengakui Dia di depan orang. Baca Mat 10:32-33

Matthew Henry — "...ia telah menyangkal Kristus di hadapan banyak orang, pada saat dia
seharusnya memberikan pengakuan, dan mengakui-Nya serta tampil di sidang pengadilan
sebagai saksi bagi-Nya...Ketika Kristus dikagumi dan diikuti banyak orang, Petrus selalu siap
untuk mengakui-Nya, tetapi sekrang ketika ia ditinggalkan, dihina dan ditangkap, dia merasa
malu akan Dia, dan dia tidak mau mengakui bahwa dia ada hubungan dengan-Nya. (Injil
Markus, hal. 352).
Tapi jangan buru-buru menyalahkan Petrus saja. Tidakkah hal yang sama sering kita lakukan?

Boleh jadi saudara belum pernah menyangkal Yesus dengan cara berkata bahwa saudara tidak
kenal Yesus, saudara bukan orang Kristen dsb. Tetapi ada banyak hal yang sebetulnya juga
merupakan penyangkalan terhadap Yesus, seperti :

n Kalau biasanya saudara berdoa dulu sebelum makan, tetapi pada waktu saudara makan
bersama / di antara orang-orang beragama lain (lebih-lebih yang suka mengejek orang
Kristen), saudara lalu tidak berdoa. Atau saudara berdoa hanya di dalam hati, tanpa
menutup mata, dsb, supaya orang-orang di sekitar saudara tidak tahu kalau saudara
sedang berdoa. Maka ini jelas adalah suatu penyangkalan terhadap Yesus! Memang tidak
salah orang berdoa tanpa menutup mata, tetapi kalau saudara berdoa tanpa menutup mata
supaya tidak terlihat sebagai orang Kristen, maka saudara jelas sedang menyangkal Yesus!
n Kalau saudara tidak mau diketahui orang bahwa saudara mau pergi ke gereja, atau kalau
saudara malu pada waktu kelihatan membawa Kitab Suci, sehingga saudara
menyembunyikan Kitab Suci itu, maka itu berarti saudara sedang menyangkal Yesus.
n Kalau saudara tidak menginjili seseorang karena saudara malu dikenal sebagai orang
Kristen, bukankah saudara sedang menyangkal / tidak mengakui Yesus? d11.
Setiap kali saudara mau menyangkal Yesus karena malu / takut, saudara tidak ada bedanya
dengan Petrus.
Ingatlah bahwa Yesus tidak malu menjadi manusia, menderita bahkan mati bagi saudara!
Bagaimana mungkin saudara malu / takut mengakui Dia?

Dalam Mat 16:16 Petrus mengakui Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. Tetapi di sini
ia menyangkal bahwa ia mengenal Yesus! Baca Mat 16:16

Ini menunjukkan betapa mudahnya kita mengalami naik turun dalam iman, kerohanian,
semangat, dsb.Karena itu, kalau saudara sedang dalam ‘kondisi puncak' jangan lalu merasa
aman dan menjadi gegabah.

Dalam waktu yang singkat saudara bisa jatuh ke dasar jurang!

Amin.
RENUNGAN AGAMA KRISTEN
RADIO REPUBLIK INDONESIA KUPANG
YIBRAEL RIHI MANGI-PENYULUH AGAMA KRISTEN
SIARAN………/PRO………/………2021

Puji Tuhan syalom Sahabat Budaya terkasih Radio Republik Indonesia kupang, yang di berkati
di dalam Kristus Yesus..
Jumpa lagi bersama saya Jibrael Rihi Mangi, penyuluh agama Kristen Kanwil Agama Prov.
NTT.
Saudara terkasih mari kita jadikan Firman Tuhan sebagai penuntun hidup kita.
Kita akan mendengarkan Firman Tuhan.
Namun sebelum itu mari kita berdoa.

Saudara terkasih di dalam Kristus Yesus, sesuai pembahasan kita kemarin, bersama saya.
kita akan lanjut bersama-sama belajar tentang penyangkalan Petrus.

Minggu kemarin kita telah membahas penyangkalan Petrus yang pertama. Dari penyangkalan
pertama Petrus memberi kita pelajaran betapa mudahnya kita mengalami naik turun dalam
iman, kerohanian, semangat, dsb.Karena itu, kalau saudara sedang dalam ‘kondisi puncak'
jangan lalu merasa aman dan menjadi gegabah.

Dalam waktu yang singkat saudara bisa jatuh ke dasar jurang!

Dan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan ini.

PENYANGKALAN PETRUS.
Mat 26:58, 69-75.
Penyangkalan kedua.

Perhatikan teksnya :Mat 26 71-72

Ini adalah serangan kedua. Serangan kedua ini dilakukan oleh siapa? Dalam ayat di atas
dikatakan dilakukan oleh `seorang hamba lain'.
Ini mirip dengan kata-kata dalam Luk 22:58 yang menyebutkan `seorang lain'.
Tetapi Mark 14:69 mengatakan `hamba perempuan itu melihat Petrus lagi', dan ini
menunjukkan bahwa ini adalah hamba yang sama dengan hamba yang pertama tadi.
Sedangkan dalam Yoh 18:25 dikatakan `orang-orang'.

Jadi kesimpulannya yang menanyai Petrus kali ini ada lebih dari satu orang, yaitu hamba
perempuan yang tadi sudah menanyainya, hamba yang lain, dan mungkin ada orang-orang
lain lagi.
Ini menunjukkan bahwa serangan kedua ini lebih hebat dan lebih kuat dari pada serangan
pertama. Jelas bahwa pada waktu setan melihat bahwa Petrus jatuh karena serangan pertama, ia
menjadi lebih bersemangat dalam menyerang Petrus.

Ini persis seperti seorang petinju yang berhasil memukul lawannya hingga sempoyongan
akan lebih bersemangat/bernafsu untuk terus memukul dengan pukulan-pukulan yang lebih
keras agar lawannya segera "mencium" kanvas.
Ini mengajarkan kepada kita untuk jangan sembarangan tunduk / menyerah pada serangan
setan, karena hal itu akan mengundang serangan yang lebih hebat.

Terhadap serangan kedua ini Petrus menjawab "Aku tidak kenal orang itu" (Lit: don't
know the man'). Jadi ia bukan hanya mengatakan bahwa ia tidak mengenal Yesus, tetapi ia
menyebut Yesus, Tuhan dan Gurunya, Mesias dan Anak Allah, dengan sebutan `orang itu /
the man'.
Bandingkan :Mark 14:71

Kali ini ia merasa tidak cukup sekedar menyangkal Yesus, dan karena itu ia
menyangkalnya dengan bersumpah (ay 72).

Ini menunjukkan kejatuhan yang lebih hebat dari kejatuhan pertama tadi!

Matthew Henry - Hal ini sama saja dengan mengatakan "aku tidak akan mengakui
Dia, aku bukan seorang Kristen, sebab kekristenan pada hakikatnya adalah pengenalan
akan Kristus. (Injil Matius 15-28, hal. 1439).

Amin.
RENUNGAN AGAMA KRISTEN
RADIO REPUBLIK INDONESIA KUPANG
YIBRAEL RIHI MANGI-PENYULUH AGAMA KRISTEN
SIARAN………/PRO………/………2021

Puji Tuhan syalom sahabat budaya terkasih Radio Republik Indonesia kupang, yang di berkati di
dalam Kristus Yesus..
Jumpa lagi bersama saya Jibrael Rihi Mangi, penyuluh agama Kristen Kanwil Agama Prov.
NTT.
Saudara terkasih mari kita jadikan Firman Tuhan sebagai pelita dan terang dalam hidup kita.
Kita akan mendengarkan Firman Tuhan. Namun sebelum itu mari kita berdoa.

“Dari penyangkalan pertama Petrus member kita pelajaran betapa mudahnya kita mengalami
naik turun dalam iman,kerohanian, semangat, dsb.Karena itu, kalau saudara sedang dalam
‘kondisi puncak' jangan lalu merasa aman dan menjadi gegabah. Dalam waktu yang singkat saudara
bisa jatuh ke dasar jurang!”
Penyangkalan kedua: “serangan kedua ini lebih hebat dan lebih kuat dari pada serangan pertama.
Jelas bahwa pada waktu setan melihat bahwa Petrus jatuh karena serangan pertama, ia menjadi lebih
bersemangat dalam menyerang Petrus.”

Dan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan ini.

Penyangkalan ketiga
Lihat teks ini : Mat. 26.73-75; Luk 22:59. Serangan ketiga ini lebih hebat lagi dari serangan kedua.
Ini terlihat dari :
 `Orang-orang'. (Mat 26:73; Yoh 18:26)

Yang menanyainya adalah banyak orang. Bahkan menurut Yoh 18:26 diantara orang-
orang yang bertanya itu, terdapat seorang hamba Imam Besar, yang adalah keluarga dari
hamba yang telinganya dipotong oleh Petrus dan ia melihat Petrus di taman Getsemani.

 Pasti engkau juga salah seorang dari mereka (Mat 26:73)


 'Itu nyata dari bahasarnu '.( Mat 26:73 TB, NASB,NIV,TL)

Jadi mereka mengenali logat Petrus sebagai logat Galilea, sama dengan Tuhan Yesus! Petrus
bisa alasan macam-macam tapi ia jelas tidak bisa merubah logatnya. Logatnya menyatakan siapa
dirinya sebenarnya.
Kesimpulan : Serangan setan makin lama makin hebat!

Kalau tadi Petrus sudah menyangkal dengan bersumpah, maka sekarang ia menyangkal
disertai dengan sumpah dan kutuk (ay 74)! Ini tidak berarti ia mengutuk Yesus. Artinya
adalah ia rela kena kutukan tertentu kalau sumpahnya itu tidak benar (bandingkan dengan orang
yang berkata `sumpah mati disamber geledek').

Note: Petrus langsung bersumpah tetapi faktanya apa yang ia katakan tidak benar dusta.
Karena itu Matthew Henry berkata bahwa kita justru harus mencurigai kata-kata orang yang
dengan begitu cepatnya menyertakan sumpah dalam kata-katanya.

Ini menunjukkan kejatuhan yang lebih hebat lagi dari pada kejatuhan yang kedua. Memang dosa
satu selalu menarik pada dosa yang lain yang lebih hebat!

Matthew Henry - Ini merupakan tindakan yang paling buruk, karena dosa memang selalu
membuat seseorang terus melorot ke bawah. (Injil Matius 15-28, hal. 1440).
Setelah 3 penyangkalan itulah ayam berkokok seperti yang dinubuatkan Yesus.Baca Mat
26:74-75

Dari ayat ini terlihat bahwa pada penyangkalan ketiga dari Petrus barulah ayam
berkokok.Artinya ayam berkokok hanya 1 kali saja yakni setelah penyangkalan ketiga. Baca
Mat 26:34

Tetapi Markus memberikan keterangan bahwa ayam berkokok sebanyak 2 kali. Baca Mark
14:30,72
Matius, Lukas dan Yohanes pastilah memaksudkan kokokan ayam yang kedua yang diceritakan
Markus. Tapi masalahnya Markus sama sekali tidak menyinggung kapan ayam tersebut berkokok
untuk pertama kalinya.

Bagaimana kita bisa merekonsiliasikan perbedaan ini? Mungkin sekali setelah penyangkalan
Petrus yang ketiga, ayam tersebut berkokok dua kali sekaligus berturut-turut. Hal ini secara
logika bisa saja terjadi.

Demikianlah kisah kegagalan/kejatuhan/penyangkalan Petrus terhadap Tuhan dan Gurunya.

Dari penyangkalan ketiga ini kita belajar kejatuhan yang lebih hebat lagi yang di alami Petrus
dari pada kejatuhan yang kedua.Dosa satu selalu menarik pada dosa yang lain yang lebih hebat!
Saya teringat akan kata-kata seorang bernama WerrenW :betapa licik dan tak berbelas kasihnya
iblis itu. Sebelum kita berbuat dosa –pada saat ia masih mencobai kita ia berbisik. “kamu bisa
meloloskan diri!”
Lalu setelah kita berbuat dosa ia berteriak pada kita “kamu tidak akan lolos dengan ….”
Amin.
RENUNGAN AGAMA KRISTEN
RADIO REPUBLIK INDONESIA KUPANG
YIBRAEL RIHI MANGI-PENYULUH AGAMA KRISTEN
SIARAN………/PRO………/………2021

Puji Tuhan syalom Sahabat Budaya terkasih Radio Republik Indonesia kupang, yang di berkati
di dalam Kristus Yesus..
Jumpa lagi bersama saya Jibrael Rihi Mangi, penyuluh agama Kristen Kanwil Agama Prov.
NTT.
Saudara terkasih mari kita jadikan Firman Tuhan sebagai penuntun hidup kita.
Kita akan mendengarkan Firman Tuhan.
Namun sebelum itu mari kita berdoa.

Saudara terkasih di dalam Kristus Yesus, sesuai pembahasan kita kemarin, bersama saya.
kita akan lanjut bersama-sama belajar tentang penyangkalan Petrus.

kemarin kita telah membahas penyangkalan Petrus yang pertama.: “Dari penyangkalan
pertama Petrus memberi kita pelajaran betapa mudahnya kita mengalami naik turun dalam
iman, kerohanian, semangat, dsb.Karena itu, kalau saudara sedang dalam ‘kondisi puncak'
jangan lalu merasa aman dan menjadi gegabah. Dalam waktu yang singkat saudara bisa jatuh ke dasar
jurang!”
Penyangkalan kedua: “serangan kedua ini lebih hebat dan lebih kuat dari pada serangan pertama.
Jelas bahwa pada waktu setan melihat bahwa Petrus jatuh karena serangan pertama, ia menjadi lebih
bersemangat dalam menyerang Petrus.”

Penyangkalan Ketiga : Dari penyangkalan ketiga kita belajar kejatuhan yang lebih hebat lagi yang
di alami Petrus dari pada kejatuhan yang kedua. Dosa satu selalu menarik pada dosa yang lain
yang lebih hebat!

Dan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan ini.

MENGAPA PETRUS BISA SAMPAI JATUH SEPERTI INI?

Setelah melihat kejatuhan Petrus seperti ini, kita perlu bertanya bagaimana bisa seorang murid
yang begitu semangat dalam mengikuti Yesus bisa menyangkal Sang Guru dengan penyangkalan
yang setragis ini?

Hal ini disebabkan bukan saja oleh sesuatu pada saat penyangkalan itu terjadi tetapi sesuatu
sebelum penyangkalan itu terjadi. Baca Mat 26:31,33-35 Bandingkan : Luk 22:31-34;Yoh 13:36-38
Dari ayat-ayat di atas kita dapat melihat gambaran Simon Petrus yang terlalu yakin akan kekuatan
dirinya. Bahkan Sang Guru dan Tuhannya sendiri sudah memberitahu apa yang akan terjadi
(Petrus akan menyangkal-Nya 3 kali), tetapi ia seolah-olah tidak percaya apa kata Gurunya. Ia
begitu percaya diri bahwa ia bisa kuat dan setia dalam mengiring Yesus.

William Barclay - Sungguh pasti kesalahannya jelas; kepercayaan yang berlebihan pada
diri sendiri. Petrus tahu ia mengasihi Yesus, hal itu tak perlu diragukan - dan ia berpikir sanggup
menghadapi situasi yang akan timbul dengan kekuatannya sendiri. Ia merasa lebih kuat dari pada
yang diketahui Yesus tentang dirinya. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Injil Matius 11-28,
hal. 545).

Budi Asali - Petrus sesumbar bahwa ia tidak akan menyangkal Yesus sekalipun ia harus mati
untuk itu.Kata-kata Petrus di sini, khususnya pada ayat 33, betul-betul menunjukkan kesombongan
yang hebat, karena ia menganggap menilai dirinya sendiri lebih hebat dari murid-murid yang lain.
Kata-kata Petrus ini menunjukkan self-confidence (keyakinan pada diri sendiri) Ia bahkan lebih
percaya kepada dirinya sendiri daripada kata-kata Yesus / nubuat firman Tuhan dalam ayat 31,34.
(Exposisi Injil Matius : Jilid VIII, hal.76).

Di sinilah titik yang menentukan kejatuhan Petrus. Ia begitu yakin pada kekuatan dirinya sendiri.
Ia mempunyai keinginan untuk setia kepada Tuhan dan dia berpikir bahwa ia mampu untuk setia
dari dirinya sendiri.
Augustine: "He thought he was ahle, because he felt that he wished" (Ia mengira ia bisa,
karena ia merasa bahwa ia mau / ingin).

Keyakinan pada diri sendiri menyebabkan ia tidak berdoa (tidur) dalam kondisi yang sangat
genting, saat di mana Yesus sendiri berdoa. Baca Mat 26:39-40

Note : Kata `kamu' dalam ayat 40 ada dalam bentuk jamak, dan karena itu sebetulnya teguran
ini diberikan kepada murid-murid, bukan hanya kepada Petrus saja. Tetapi ayat 40 ini mengatakan
bahwa Yesus mengatakan ini kepada Petrus, dan ini menunjukkan bahwa ini paling ditekankan
untuk Petrus, karena ialah yang paling sombong (ay 33,35).

Bahkan ini (Petrus tidur dan tidak berdoa) terjadi sampai 3 kali di mana Yesus telah memberi
pengingatan : Baca Mat 26:41

Juga dalam versi Injil Lukas, dikatakan bahwa Yesus sendiri mau berdoa untuk Petrus agar
imannya tidak gugur sedangkan Petrus sendiri tidak berdoa untuk hal itu bagi dirinya sendiri. Baca
Luk 22.31-33

Inilah yang menyebabkan Petrus beberapa jam kemudian menyangkal Yesus. Ya Rasa percaya diri
yang begitu tinggi terlepas dari anugerah Tuhan yang menyebabkan Petrus jatuh terjerembab
dalam penyangkalan terhadap Sang Gurunya.
RENUNGAN AGAMA KRISTEN
RADIO REPUBLIK INDONESIA KUPANG
YIBRAEL RIHI MANGI-PENYULUH AGAMA KRISTEN
SIARAN………/PRO………/………2021

Puji Tuhan syalom Sahabat Budaya terkasih Radio Republik Indonesia kupang, yang di berkati
di dalam Kristus Yesus..
Jumpa lagi bersama saya Jibrael Rihi Mangi, penyuluh agama Kristen Kanwil Agama Prov.
NTT.
Saudara terkasih mari kita jadikan Firman Tuhan sebagai pelita dan terang bagi hidup kita.
Kita akan mendengarkan Firman Tuhan.
Namun sebelum itu mari kita berdoa.

Saudara terkasih di dalam Kristus Yesus, sesuai pembahasan kita kemarin, bersama saya.
kita akan lanjut bersama-sama belajar masih dengan topic tentang penyangkalan Petrus.

kemarin kita telah membahas penyangkalan Petrus yang pertama : “Dari penyangkalan
pertama Petrus memberi kita pelajaran betapa mudahnya kita mengalami naik turun dalam
iman, kerohanian, semangat, dsb. Karena itu, kalau saudara sedang dalam ‘kondisi puncak'
jangan lalu merasa aman dan menjadi gegabah. Dalam waktu yang singkat saudara bisa jatuh ke dasar
jurang!”
Penyangkalan kedua: “serangan kedua ini lebih hebat dan lebih kuat dari pada serangan pertama.
Jelas bahwa pada waktu setan melihat bahwa Petrus jatuh karena serangan pertama, ia menjadi lebih
bersemangat dalam menyerang Petrus.”

Penyangkalan Ketiga : Dari penyangkalan ketiga kita belajar kejatuhan yang lebih hebat lagi
yang di alami Petrus dari pada kejatuhan yang kedua. Dosa satu selalu menarik pada dosa yang
lain yang lebih hebat!

Dan kita juga sudah belajar : mengapa Petrus bisa sampai jatuh seperti ini??

Petrus : Ia begitu yakin pada kekuatan dirinya sendiri. Ia mempunyai keinginan untuk setia kepada
Tuhan dan dia berpikir bahwa ia mampu untuk setia dari dirinya sendiri. Ia terlalu percaya dan lebih
mengandalkan dirinya sendiri “self-confidence” keyakinan pada diri sendiiri membuat Petrus
tidak berdoa. Inilah yang menyebabkan Petrus beberapa jam kemudian menyangkal Yesus. Rasa
percaya diri yang begitu tinggi terlepas dari anugerah Tuhan yang menyebabkan Petrus jatuh
terjerembab dalam penyangkalan terhadap Sang Gurunya.
Dan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan ini.
PELAJARAN ROHANI DARI PENYANGKALAN PETRUS
(MATIUS 26:58;69-75)

Setelah mempelajari kisah penyangkalan Petrus dan penyebab kegagalannya, kita bisa menarik
pelajaran rohani dari semuanya ini.Kita sudah melihat penyebab kejatuhan Petrus yakni
kepercayaan yang berlebihan kepada diri sendiri terlepas dari anugerah Tuhan.Karena itu, ini
menjadi pelajaran bagi kita bahwa untuk bisa taat dan setia kepada Tuhan, kita tidak
boleh bersandar pada kekuatan diri kita sendiri.

Berapa banyak di antara kita yang terlalu percaya diri seperti Petrus pada saat emosi kita
meluap-luap kita lalu mengucapkan kata-kata / janji yang muluk-muluk di hadapan Tuhan yang
sangat besar kemungkinan tidak bisa kita lakukan?
J.R. Thomson - Cerita ini merupakan suatu peringatan supaya tidak terlalu bersandar pada
perasaan agamawi. Petrus mempunyai perasaan yang dalam dan hangat terhadap Kristus;
tetapi ia jatuh. Banyak orang Kristen mengira bahwa mereka aman karena Injil menyentuh
emosi mereka.
(https://biblehub.com/sermons/auth/thomsonlardent_affection_and_timorous_jal
sehoodhtm)

Ingatlah kata-kata Yesus


Mat 26:41 - Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan : roh
memang Denurut, tetapi daging lemah."

TEV - Stay awake and pray that you won't be tested. You want to do what is but vou are
weak. "(Kamu mau melakukan yang benar, tapi kamu lemah)

BIS - Berjaga-jagalah, dan berdoalah supaya kalian jangan mengalami cobaan. Memang rohmu
mau melakukan vang benar tetapi kalian tidak sanggu p, karena tabiat manusia itu
lemah."

Ya! Roh kita mungkin mau menuruti/taat kepada Tuhan, tetapi ingatlah bahwa kita adalah manusia
yang lemah.Bagaimana kita bisa yakin bahwa kita bisa melakukan hal baik seperti yang kita
inginkan?
Ini persis seperti Petrus. Ia sama sekali tidak ingin menyangkal Yesus. Bahkan ia mempunyai tekad
yang kuat untuk setia kepada Yesus. Baca Mat 26:33, 35

Tetapi sekalipun keinginannya baik, ia tidak mempunyai kemarnpuan untuk mewujudkan


keinginan itu, dan ia jatuh.

Ini juga yang sering terjadi dengan kita bukan? Kita mempunyai keinginan untuk taat kepada
Tuhan (berdoa, membaca Alkitab, melayani Tuhan, membuang dosa, d11) tetapi seringkali yang
terjadi sebaliknya bukan? Kita menjadi malas berdoa dan baca Alkitab, malas melayani dan bahkan
kita justru terus melakukan dosa yang kita sebenarnya ingin hindari. Bandingkan dengan
pengalaman Paulus : Rom 7:15, 19, 21-23
Apa yang dialami Paulus ini persis seperti yang dialami Petrus. Ia mempunyai keinginan yang kuat
untuk setia kepada Tuhan tetapi faktanya ia justru menyangkal Tuhan. Ini juga pengalaman kita
semua.Semua ini membenarkan kata-kata Yesus "roh memang penurut tapi daging lemah".
Selanjutnya kalau kita berbicara tentang kesetiaan, ada banyak ayat Alkitab menunjukkan
bahwa kalau kita bisa setia kepada Tuhan, semua itu adalah pekerjaan Tuhan dan bukan
kemampuan orang. Baca Maz 37:23-24; Rom 14:4;1 Kor 1:8; 2 Kor 2:14;2 Tes 3:3; 2 Tim 1:12; 1
Pet 5:10.
Semua ayat ini menunjukkan bahwa kalau kita bisa setia kepada Kristus itu semua bukan karena
kita mampu setia tetapi karena Allah yang menguatkan dan memampukan kita untuk setia.
Mengapa Allah melakukan ini? Karena rencana pemilihan-Nya harus terjadi. Ia yang telah
memilih kita untuk diselamatkan tidak akan membiarkan kita mengiring Dia dengan kekuatan kita
sendiri sehingga akhirnya kita terhilang di tengah jalan dan rencana-Nya gagal. Rencana
pemilihan-Nya harus dan pasti berhasil hingga penyelamatan kita dan karena itu, Ia jugalah yang
bekerja dalam kesetiaan kita.
Nah, jikalau kita sudah sadar akan hal ini maka sekali-kali kita tidak boleh bersandar pada
kekuatan kita sendiri untuk taat dan setia kepada Tuhan. Karena itu kalau saudara mempunyai
keinginan untuk melakukan sesuatu yang baik, sadarlah bahwa keinginan baik itu pun datang dari
Tuhan.Untuk melaksanakannya juga membutuhkan kernampuan dari Tuhan (Fil 2:12-13 'TB, TL).

Karena itu setiap kali saudara mempunyai keinginan yang baik, berdoalah kepada Tuhan untuk
mensyukuri keinginan baik itu dan berdoa juga untuk beroleh kemampuan melakukan
keinginan baik itu.Misalnya :
Kalau muncul keinginan dalam diri saudara untuk rajin beribadah dan belajar Firman Tuhan,
syukurilah itu dan mintalah kemampuan dari Tuhan untuk bisa tetap rajin ibadah dan
belajar Firman Tuhan walau sibuk, hujan, dll.
Kalau muncul keinginan dalam diri saudara untuk memberi persepuluhan atau
persembahan lainnya, syukurilah itu dan mintalah kemampuan dari Tuhan untuk bisa tetap
memberi persepuluhan walau ada banyak kebutuhan, hutang, cicilan ini-itu, gaji kecil, dll.
Kalau muncul keinginan dalam diri saudara untuk mengampuni, syukurilah itu dan
mintalah kemarnpuan dari Tuhan untuk bisa mengampuni orang pada saat orang
menyakiti saudara apalagi pada saat orang itu tidak meminta maaf atas kesalahannya.
Kalau muncul keinginan dalam diri saudara untuk melayani Tuhan, syukurilah itu dan
mintalah kemampuan dari Tuhan untuk bisa tetap melayani walaupun saudara sibuk,
banyak kesulitan, dsb.
Kalau muncul keinginan dalam diri saudara untuk menolong orang susah, syukurilah itu dan
mintalah kemampuan dari Tuhan untuk bisa menolong mereka saat mereka memang
membutuhkan pertolongan.
Kalau muncul keinginan dalam diri saudara untuk membantu pembangunan gedung
gereja dalam bentuk apa pun, syukurilah itu dan mintalah kemampuan dari Tuhan
supaya saudara dapat melakukannya.
Kalau muncul keinginan dalam diri saudara untuk membuang dosa tertentu, syukurilah itu
dan mintalah kemampuan dari Tuhan supaya saudara dapat membuangnya.

Demikian juga dalam hal kesetiaan kepada Kristus.Keinginan untuk setia itu datang dari
Tuhan dan kemampuan untuk setia juga datang dari Tuhan.Karena itu teruslah berdoa
meminta kekuatan dari Tuhan untuk bisa menjadi orang yang setia.
Pulpit Commentarv - Hati-hatilah dengan kata-kata Petrus. Janganlah berkata dengan
penuh keyakinan "aku tidak akan pernah metryangkal Englunt, Tuhan" tapi, 'berilah aku
(kekuatan) supaya aku tak akan pernah menyangkal Engkau'. Hikmat manusia adalah
mencari kekuatannya di dalam Allah saja. Dan bahkan seorang malaikat akan menjadi lemah
kalau ia percaya kepada dirinya sendiri. (Vo1.7, hal...)

Marilah kita melakukan semua pesan Firman Tuhan hari ini sambil mengingat kata-kata Tuhan
Yesus : Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku
dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa
(Yoh 15:5 ).
- AMIN -
RENUNGAN AGAMA KRISTEN
RADIO REPUBLIK INDONESIA KUPANG
YIBRAEL RIHI MANGI-PENYULUH AGAMA KRISTEN
SIARAN………/PRO………/………2021

Puji Tuhan syalom Sahabat Budaya terkasih Radio Republik Indonesia kupang, yang di berkati
di dalam Kristus Yesus..
Jumpa lagi bersama saya Jibrael Rihi Mangi, penyuluh agama Kristen Kanwil Agama Prov.
NTT.
Saudara terkasih mari kita jadikan Firman Tuhan sebagai pelita dan terang dalam hidup kita.
Kita akan mendengarkan Firman Tuhan. Namun sebelum itu mari kita berdoa.

Melayani dalam kuasa’Nya.

Galatia 3:5

Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan
berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu
melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?

Dunia PL di kejutkan dengan lahirnya sebuah bangsa, yang kecil namun memiliki Tuhan
yang besar dan dahsyat sehingga di katakana, “bangsa-bangsa mendengarnya merekapun
menggigil; kegentaran menghinggapi penduduk tanah filistin.” (Kel 15:14).

Dunia PB terguncang dengan sebuah Fakta kebangkitan Yesus sehingga di katakana “dan
penjaga-penjaga itu gentar ketakutan, dan menjadi seperti orang-orang mati”. (Mat 28:4).

Demikian pula dalam sejarah gereja mula-mula, mujisat Tuhan yang di demonstrasikan
oleh para Rasul membuat dunia tersadar akan adanya satu kuasa yang melampaui segala akal.
Kis 4:16 berkata, 16 dan berkata: "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang
ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan
suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya”

Kesinanmbungan penyataan kuasa Tuhan ini memberikan kita sebuah kebenaran tentang
peranan kuasaNya yang terus bekerja sampai saat ini di dalam hidup kita.

Mengapakah kekristenan mendapat tantangan terbesar di banding dengan agama lain?


Tokoh agama lain tidak pernah di perhadapkan dengan tantangan pendemontrasian kuasa pribadi
yang mereka sembah. Namun Yesus yang terpaku di salib di olok dengan sebuah pernyataan,
“hai engkau yang mau merubuhkan Bait SUci dan mau membangunnya kembali dalam 3 hari,
selamatkanlah dirimu jiikalau engkau anak Allah turunlah dari salib itu!” Yesus tidak terpancing
dengan konsep mujisat yang mereka ingin saksikan. Yesus memberikan sebuah tanda ajaib
melebihi apa yang mereka minta, yaitu kebangkitannya. Mujisat yang Tuhan demonstrasikan
jauh melebihi dari apa yang mereka bayangkan. Di mana ada sembahan lain yang mampu
mendemonstrasikan kuasa yang sedemikian hebat.

Dubia tidak pernah membiarkan kekristenan tenang melainkan tantangan-tantangan yang


sukar di perhadapkan dengan iman kita dengan sebuah olokan. “buktikanlah kalo Tuhan mu
ada!” bagaimana reaksi kita? Marilah kita membangun sebuah fondasi kekristenan yang beralas
pada sebuah kerinduan untuk membuktikan kehebatan kuasanya dengan mengalami lawatan
Tuhan di dalam kehidupan kita. Berharaplah selalu akan mujisat Tuhan menjadi nyata di dalam
kehidupan kita. Bukan untuk membuat kita terlihat hebat namun untuk membuat kehadiran Nya
di dalam kita tidak tersangkal oleh dunia. Bukankah Tuhan kita adalah Tuhan yang besar? Ul
11:7 berkata “7 Sebab matamu sendirilah yang telah melihat segala perbuatan besar yang
dilakukan TUHAN." Berita kehebatan kuasaNya tidak hanya menjadi cerita yang kita dengar,
namun menjadi bahan yang dapat di saksikan dengan bibir kita. Mulailah dengan sebuah
kerinduan maka Tuhan akan memberitahukan kepada kita langkah-langkah selanjutnya. Satu hal
yang harus kita tanamkan bahwa hanya Tuhan yang membuat kita menjadi hebat.

Ingat : adakalanya Tuhan membungkam para penghina kekristenan dengan


pendemonstrasian kuasaNya. Amin

Doa: Bapa Sorgawi, kami ingin mengalami kuasaMu bukan untuk kesombongan tetapi
untuk membungkam ejekan dunia yang sering kami dengar melawanMu. Dalam nama Yesus.
amin
RENUNGAN AGAMA KRISTEN
RADIO REPUBLIK INDONESIA KUPANG
YIBRAEL RIHI MANGI-PENYULUH AGAMA KRISTEN
SIARAN………/PRO………/………2021

Puji Tuhan syalom Sahabat Budaya terkasih Radio Republik Indonesia kupang, yang di berkati
di dalam Kristus Yesus..
Jumpa lagi bersama saya Jibrael Rihi Mangi, penyuluh agama Kristen Kanwil Agama Prov.
NTT.
Saudara terkasih mari kita jadikan Firman Tuhan sebagai pelita dan terang dalam hidup kita.
Kita akan mendengarkan Firman Tuhan. Namun sebelum itu mari kita berdoa.

Burung Gagak di Tangan Tuhan

Imamat 19:9-10

Seorang teman memberikan Rp50.000 untuk seorang gelandangan dan gelandangnan itu
mengembalikan Rp30000 kepada teman saya sambil berkata, “engkau telah berkorban terlalu
banyak untuk seorang yang tidak kau kenal. Uang Rp20000 cukup untuk memberi saya makan
hari ini dan kemungkinan besok pagi sampai Yesus memberkati saya esok hari dengan seorang
asing yang bermurah hati.” Teman saya tetap memberikan Rp50000 untuknya, lalu ia mulai
menangis dan mengangkat tangannya memuji Tuhan. Kisah nyata yang di tuliskan teman saya
ini membuat saya terharu karena sesungguhnya uang sejumlah 50000 tidak bernilai dibanding
dengan konsep iman yang terlihat dari gelandangan ini. Ketidakserakahannya serta keyakinan
akan pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya memberikan hembusan angin segar bagi kerohanian
kita. Imannya telah menggerakan hati Tuhan untuk mendorong teman saya memberikan 50000.
Hal ini merupakan hal yang luar biasa karena biasanya mereka hanya mendapatkan uang
recehan.

Gelandangan adalah kelompok terbuang dari masyarakat namun mereka tidak terbuang di
hadapan Tuhan. Sekalipun hidup dalam kemiskinan namun iman mereka tidaklah kurus kering
karena hari demi hari Tuhan selalu mengirim burung gagak untuk memberi mereka makan.
Berapa banyak diantara kita yang kehilangan momen untuk menjadi alat yang di pakai Tuhan
untuk memberkati orang-orang miskin di sekitar kita? Seringkali kita terperangkap oleh
pemikiran ini ” mengapa kita harus memberi jika mereka masih mampu untuk bekerja?” namun
demikian, menghakimi bukanlah menjadi bagian kita sebab konsep kebenaran Tuhan tertulis
demikian, “ jamganlah kau sabit ladangmu sampai habis-habis… buah anggurmu janganlah kau
petik kedua kalinya dan buah yang berjatuhan… semuanya itu harus kau tinggalkan bagi orang
miskin.” (imamat 19:9-10). Dengan kata lain, sisihkanlah sebagian berkat kita untuk memberkati
mereka yang berkekurangan. Bukalah tangan kita tanpa menghakimi dan berilah dengan sukacita
dengan mengetahui bahwa kita sedang menjadi burung gagak di tangan Tuhan.
Bagaimana kita mampu mengintropeksi diri melalui kisah yang menginspirasi ini? Uang 50000
telah memberikan alasan yang kuat bagi gelandangan ini untuk mengucap syukur atas
pemeliharaan Tuhan hari itu. Bagaimana dengan kita? Dengan upayanya mengembalikan 30000
telah menjadi seb uah langkah iman yang ia praktekan untuk mengetahui bahwa esok hari
memiliki berkat tersendiri. Bagaiman dengan kita? Adakah kita masih menutup mata dan
menutup kedua tangan kita untuk memberi? Berdoalah untuk memiliki kepekaan hati agar dapat
menjadi burung gagak di tangan Tuhan bagi mereka yang berkekurangan, karena Tuhanlah yang
membuat tanaman anggur kita menjadi berbuah lebat sampai jatuh berkelimpahan.

Kata bijak: tidak semua orang mendapat kesempatan menjadi saluran berkat Tuhan, manfaatkan
itu jika kita mendapat gilirannya.

Doa: Bapa, mampukan kami untuk peka bahwa Engkau akan memakai diri kami menjadi alat
bagi penyaluran berkatMu kepada mereka yang membutuhkan. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin

You might also like