You are on page 1of 11

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, TINGKAT PERTUMBUHAN


JUMLAH NASABAH DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA
PROFITABILITAS KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) DI KECAMATAN
BULELENG

1
Ni Kadek Dewi Asih, 1I Made Adi Pradana Adiputra, 2Nyoman Ari Surya Darmawan

Jurusan Akuntansi Program s1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {dekdewiasih@yahoo.com, depradana@yahoo.co.id,


arisuryadharmawan@yahoo.com}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat perputaran kas, tingkat
pertumbuhan jumlah nasabah, dam ukuran perusahaan pada profitabilitas koperasi simpan
pinjam di Kecamatan Buleleng. Penelitian ini dilakukan pada koperasi simpan pinjam di
Kecamatan Buleleng, dimana dari 27 koperasi yang ada, hanya 12 koperasi yang digunakan
sebagai sampel dari penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive
Sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan analisis linier berganda dengan bantuan program SPSS versi 19.00.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat perputaran kas berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap profitabilitas, (2) tingkat pertumbuhan jumlah nasabah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, (3) ukuran perusahaan
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas, (4) tingkat perputaran kas,
tingkat pertumbuhan jumlah nasabah dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap proitabilitas.

Kata Kunci: Tingkat Perputaran Kas, Tingkat Pertumbuhan Jumlah Nasabah, Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas.

Abstract
This present study was intended to identify the impact of the extent of the cash flow,
the extent of the growth of the number of customers, and the company size on the probability
of Koperasi Simpan Pinjam (the cooperative whose main business is giving loans to its
customers) in Buleleng Regency, totaling 27; however, 12 were used as the sample in the
present study. The sample was taken using the Purposive Sampling Technique. The data
used were the secondary data, which were collected using the documentation method, and
were analyzed using the linear regression analysis technique assisted with SPSS version
19.00 program.
The result of the study showed that (1) the extent of the cash flow negatively and
insignificantly affected probability; (2) the extent of the growth of the number of customers
negatively and insignificantly affected probability; (3) the company size negatively and
insignificantly affected probability; (4) the extent of the cash flow, the extent of the growth of
the number of costumers, and the extent of the company size simultaneously and
significantly affected probability.

Keywords: The Extent of Cash Flow, The Extent of the Growth of the Number of Customers,
The Company Size, Probability.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

PENDAHULUAN dapat membantu memenuhi kebutuhan


Berhasilnya pembangunan dalam dana dalam menunjang kelancaran
suatu Negara dapat dilihat dari pembangunan ekonomi.
keberhasilan pembangunan di sektor Koperasi dapat diklasifikasikan
perekonomiannya. Keberhasilan menjadi beberapa bagian. Jenis koperasi
pembangunan di sektor perekonomian bisa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83
tercapai apabila usaha-usaha yang dan 84 Undang-Undang Nomor 17 Tahun
dijalankan masyarakat dapat berkembang 2012 yang terdiri dari : 1) Koperasi
dengan optimal. Namun seringkali dalam Konsumen menyelenggarakan kegiatan
menjalankan usahanya terhambat oleh usaha pelayanan di bidang penyediaan
dana yang tidak tersedia dalam jumlah barang kebutuhan anggota dan non-
yang besar. Berbagai program kredit telah anggota, 2) Koperasi Produsen
dilaksanakan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan kegiatan usaha
membantu kelancaran pembangunan pelayanan di bidang pengadaan sarana
dalam bidang ekonomi, namun dana yang produksi dan pemasaran produksi yang
diperoleh dari bantuan pemerintah dan dari dihasilkan anggota kepada anggota dan
lembaga keuangan bank belum non-anggota, 3) Koperasi Jasa
sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan menyelenggarakan kegiatan usaha
masyarakat untuk melaksanakan pelayanan jasa non-simpan pinjam yang
pembangunan ekonomi secara optimal. diperlukan oleh anggota dan non-anggota,
Demi tercapainya tujuan tersebut, perlu 4) Koperasi Simpan Pinjam menjalankan
adanya suatu lembaga keuangan yang usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya
dapat membantu masyarakat dalam usaha yang melayani anggota.
mengembangkan usahanya dan Kehadiran suatu lembaga perkreditan
mendayagunakan sumber daya ekonomi yaitu Koperasi Simpan Pinjam sangat tepat
yang dimilikinya dalam rangka untuk menjangkau masyarakat dalam
meningkatkan kesejahteraan dan taraf meningkatkan taraf hidupnya. Dalam
hidup masyarakat. mendirikan sebuah Koperasi Simpan
Koperasi merupakan pelaku dan Pinjam harus memperoleh izin usaha
bagian integral dalam tata perekonomian simpan pinjam dari Mentri terkait dengan
selain Badan Usaha Milik Negara dan memenuhi persyaratan yang sudah
perusahaan swasta. Menurut Undang- ditetapkan. Dengan adanya Koperasi
Undang Nomor 17 tahun 2012 Tentang Simpan Pinjam yang berberan sebagai
Perkoperasian menyatakan bahwa penyedia dana untuk membiayai dan
Koperasi adalah badan hukum yang mengembangkan usaha disektor riil baik di
didirikan oleh orang perseorangan atau sektor pertanian, perdagangan, industri,
badan hukum koperasi, dengan pemisahan pertambangan maupun di sektor non
kekayaan para anggotanya sebagai modal keuangan lainnya yang diusahakan oleh
untuk menjalankan usaha, yang memenuhi pengusaha kecil dan menengah yang
aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang berstatus sebagai anggotanya, maka
ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan kesulitan permodalan yang dialami
nilai dan prinsip koperasi. pengusaha-pengusaha tersebut dapat
Sebagaimana dikatakan dalam teratasi, yang nantinya dapat membantu
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 mengembangkan dan membantu
Bab II Pasal 4 bahwa koperasi bertujuan kelancaran usahanya.
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota Berita yang tersebar di media
pada khususnya dan masyarakat pada informasi menyatakan bahwa
umumnya, sekaligus sebagai bagian yang perkembangan koperasi di Bali selama
tidak terpisahkan dari tatanan tahun 2013, khususnya koperasi binaan
perekonomian nasional yang demokratis Provinsi, mengalami peningkatan yang
dan berkeadilan. Keadaan seperti diatas pesat. Dari sisi jumlah anggota, karyawan,
mendorong pemerintah untuk modal dan volume usaha, semuanya
mengembangkan suatu lembaga keuangan meningkat sebesar 6%. Hal itu tampak
yang bersifat khusus yang diharapkan pada posisi bulan Juni tahun 2013, koperasi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

binaan provinsi jumlahnya 133 unit, naik leverage; 3) rasio aktivitas; 4) rasio
sebesar 7,26% atau bertambah 9 koperasi profitabilitas.
dibandingkan posisi pada tahun 2012 yang Ratio profitabilitas mengukur
hanya 124 koperasi. Jumlah koperasi se- efektifitas manajemen berdasarkan hasil
Bali per Juni 2013 sebanyak 4.575 unit, pengembalian yang diperoleh dari
naik sebesar 3,81%. Kenaikan ini turut penjualan dan investasi. Profitabilitas juga
memengaruhi kinerja koperasi secara mempunyai arti penting dalam usaha
keseluruhan, baik itu anggota, karyawan, mempertahankan kelangsungan hidupnya
modal dan volume usaha serta asset. Asset dalam jangka panjang, karena profitabilitas
koperasi se-Bali bahkan naik sebesar menunjukkan apakah badan usaha tersebut
10,64% menjadi Rp 5,2 triliun pada tahun mempunyai prospek yang baik di masa
2013 (www.bali post.com). Perkembangan yang akan datang. Profitabilitas di dalam
koperasi di Bali merupakan salah satu bukti lingkup koperasi merupakan hal penting
bahwa koperasi semakkin dipercaya oleh yang harus diperhatikan. Sartono
masyarakat sebagai salah satu wadah (2001:119) berpendapat bahwa
untuk membantu melaksanakan profitabilitas adalah kemampuan
perkembangan ekonomi yang terbukti dari perusahaan memperoleh laba dalam
sisi pertumbuhan kualitas jumlah asset hubungannya denga penjualan, total aktiva
yang semakin bertambah dan jumlah maupun modal sendiri. Menurut Sutrisno
koperasi yang mengalami peningkatan. (2009:222) rasio keuntungan digunakan
Mengingat pentingnya peranan untuk mengukur seberapa besar tingkat
Koperasi Simpan Pinjam, maka Koperasi keuntungan yang dapat diperoleh
Simpan Pinjam perlu ditopang dengan perusahaan, dimana semakin besar tingkat
administrasi dan pembukuan yang baik. keuntungan menunjukkan semakin baik
Secara umum tujuan jangka pendek dari manajemen dalam mengelola perusahaan.
perusahaan adalah untuk mendapatkan Untuk mengetahui seberapa besar
laba atau keuntungan. Hal ini perusahaan memperoleh keuntungan
mengakibatkan Koperasi Simpan Pinjam dalam satu periode, maka perusahaan
tidak dapat dilepaskan dari persoalan dapat mengukurnya dengan beberapa cara
efisiensi usaha serta kepercayaan salah satunya dengan mengetahui tingkat
masyarakat dalam upaya meningkatkan perputaran kas yang terjadi dalam satu
laba Koperasi Simpan Pinjam di masa yang periode.
akan dating. Salah satu bagian yang perlu Riyanto (2001:95) menyatakan bahwa
diperhatikan perannya dalam perbandingan antara penjualan dengan
mengendalikan kelangsungan hidup jumlah rata-rata menggambarkan tingkat
Koperasi Simpan Pinjam yaitu bagian perputaran kas (cash turn over). Tingkat
keuangan, dimana bagian ini mempunyai perputaran kas merupakan ukuran efesiensi
fungsi yang meliputi semua aktivitas penggunaan kas yang dilakukan oleh
Koperasi Simpan Pinjam yang perusahaan karena tingkat perputaran kas
berhubungan dengan usaha untuk menggambarkan kecepatan arus kas
mendapatkan dana serta mengalokasikan kembalinya kas yang telah ditanamkan di
dana tersebut. dalam modal kerja. Penelitian yang
Kinerja keuangan perusahaan dilakukan oleh Maha (2011) menyatakan
merupakan salah satu aspek yang bahwa variabel tingkat perputaran kas tidak
fundamental mengenai kondisi keuangan berpengaruh signifikan terhadap
perusahaan yang dapat dilakukan profitabilitas. Pernyataan tersebut tidak
berdasarkan analisis rasio keuangan dalam sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh
suatu periode (Suardana, 2008:2 dalam Syamsuddin (2002:236) yang menyatakan
Diah, 2012). Berhubungan dengan kondisi bahwa semakin besar cash turnover,
kinerja keuangan suatu badan usaha, maka semakin sedikit jumlah kas yang dibutuhkan
untuk mengetahuinya perlu digunakan rasio dalam operasi perusahaan, sehingga
keuangan. Riyanto (2011:330-331) dengan demikian cash turnover haruslah
membagi rasio keuangan menjadi 4 rasio dimaksimalkan agar dapat memberikan
utama, yaitu : 1) rasio likuiditas; 2) rasio keuntungan bagi perusahaan. Selain tingkat
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

perputaran kas, hal lain yang dapat pertumbuhan jumlah nasabah, dan ukuran
mengetahui meningkatnya laba yang perusahaan pada profitabilitas.
diperoleh oleh perusahaan khususnya Dalam rangka menjawab
koperasi adalah dengan mengetahui permasalahan tersebut penelitian ini
besarnya jumlah nasabah yang dimiliki dari bertujuan untuk membuktikan secara
masing-masing koperasi. empiris pengaruh tingkat perputaran kas,
Tingkat pertumbuhan jumlah nasabah tingkat pertumbuhan jumlah nasabah dan
juga berperan penting dalam dalam ukuran perusahaan pada profitabilitas
meningkatkan laba suatu koperasi simpan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di
pinjam, karena semakin banyak jumlah Kecamatan Buleleng periode 2009-2012.
nasabah, maka mobilitas koperasi tersebut Hasil dari penelitian ini sangat
akan semakin baik. Mempunyai jumlah bermanfaat, yakni: pertama, manfaat
nasabah dengan loyalitas yang tinggi teoritis yaitu dapat memperluas wawasan
merupakan salah satu kunci dalam bagi penulis dan berbagai pihak atas
keberhasilan sebuah koperasi untuk tetap pengaruh tingkat perputaran kas, tingkat
bertahan di tengah-tengah persaingan pertumbuhan jumlah nasabah, dan ukuran
pasar yang semakin ketat. perusahaan pada profitabilitas Koperasi
Banyak cara yang dilakukan oleh Simpan Pinjam (KSP) di Kecamatan
suatu perusahaan untuk mengetahui Buleleng periode 2009-2012.
seberapa besar tingkat laba yang diperoleh. Kedua, manfaat praktis yakni dapat
Ukuran perusahaan dapat menjadi salah memberikan informasi dan sumbangan
satu tolak ukur suatu perusahaan dalam pemikiran yang dapat dijadikan sebagai
memperoleh laba. Ukuran perusahaan bahan pertimbangan dalam mengambil
merupakan proksi volatilitas operasional keputusan bagi pihak-pihak yang
dan inventory cotrolability yang seharusnya berkepentingan khususnya bagi pengurus
dalam skala ekonomis besarnya Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di
perusahaan menunjukkan pencapaian Kecamatan Buleleng, Bali.
operasi lancar dan pengendalian
persediaan (Mukhlasin, 2002). Ukuran
perusahaan dapat ditentukan oleh METODE
beberapa hal, antara lain total aktiva, Penelitian ini akan dilakukan pada
penjualan dan modal. Semakin besar aktiva Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan
berarti semakin banyak modal yang dimiliki. Buleleng. Rancangan penelitian yang akan
Penelitian yang dilakukan oleh Diah (2012) digunakan untuk menganalisis penelitian
menyatakan bahwa semakin banyak dana mengenai ”Pengaruh Tingkat Perputaran
yang dapat digunakan dalam perusahaan, Kas, Tingkat Pertumbuhan jumlah
khususnya dalam pemberian kredit kepada Nasabah, Dan Ukuran Perusahaan Pada
nasabah, sehingga profitabilitasnya juga Profitibilitas Koperasi Simpan Pinjam Di
akan semakin meningkat. Berdasarkan data Kecamatan Buleleng” adalah tipe penelitian
yang diperoleh dari Dinas Koperasi penjelasan (eksplanatori/konfirmatori
Perindustrian dan Perdagangan Daerah research), karena penelitian ini bermaksud
Kabupaten Buleleng, jumlah Koperasi untuk menjelaskan hubungan kasual antara
Simpan Pinjam pada Kecamatan Buleleng variabel-variabel melalui pengujian
adalah 27 KSP. hipotesis yang telah dirumuskan
Ada beberapa permasalahan yang sebelumnya. Penelitian ini termasuk dalam
perlu dikaji lebih lanjut yaitu pertama, penelitian dengan pendekatan kuantitatif
apakah tingkat perputaran kas berpengaruh karena data yang digunakan berbentuk
signifikan terhadap profitabilitas kedua, angka-angka. Data yang digunakan dalam
apakah tingkat pertumbuhan jumlah penelitian ini adalah data sekunder. Data
nasabah berpengaruh signifikan terhadap sekunder diperoleh dari sumber yang tidak
profitabilitas ketiga, apakah ukuran langsung memberikan data keapada
perusahaan berpengaruh signifikan pengmpul data, misalnya lewat orang lain
terhadap profitabilitas keempat, apakah atau lewat dokumen. Data sekunder dalam
tingkat perputaran kas, tingkat peneltian ini diantaranya adalah jumlah
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

KSP dan laporan-laporan yang dibuat oleh dikatakan bahwa simpangan data pada
seluruh KSP di Kecamatan Buleleng. variabel Tingkat Perputaran Kas baik.
Populasi dalam penelitian ini adalah Pada variabel Tingkat Pertumbuhan
seluruh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jumlah Nasabah (X2) mempunyai nilai
yang terdata pada tahun 2013. Pada terendah (minimum) sebesar 0,25 persen
penelitian ini populasi berjumlah 27 KSP. dan memiliki nilai tertinggi (maximum)
Teknik penentuan sampel yang sebesar 3 persen, sedangkan standar
digunakan dalam penelitian ini adalah devisiasi sebesar 0,68 persen lebih kecil
metode nonprobability sampling dengan dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean)
teknik purposive sampling, yaitu etode yaitu sebesar 2,09 persen. Maka dapat
penentuan sampel dengan pertimbangan dikatakan bahwa simpangan data pada
tertentu, dimana anggota sampel akan variabel Tingkat Pertumbuhan Jumlah
dipilih sedemikian rupa sehingga sampel Nasabah dikatakan baik.
yang dibentuk tersebut dapat mewakili sifat- Sementara variabel Ukuran
sifat populasi (Sugiono, 2007:122). Sampel Perusahaan memiliki nilai terendah
yang digunakan dalam penelitian ini (minimum) sebesar 1 persen dan nilai
sejumlah 12 KSP. tertinggi (maximum) sebesar 3 persen. Nilai
Variabel bebas (dependent variables) rata-rata (mean) yang dimiliki adalah 1,25
dalam penelitian ini adalah tingkat persen dengan nilai standar deviasi yang
perputaran kas, tingkat pertumbuhan lebih kecil yaitu 0,6 persen sehingga
jumlah nasabah, ukuran perusahaan dan menunjukkan simpangan data pada
variabel terikat (independent variable) variabel Ukuran Perusahaan baik.
dalam penelitian ini adalah profitabilitas. Sedangkan untuk variabel
Analisis data yang digunakan adalah Profitabilitas menunjukkan bahwa nilai
uji asumsi klasik yang terdiri dari uji terendah (minimum) yang dimiliki adalah 2
normalitas, uji autokorelasi, uji persen dan nilai tertinggi (maximum)
multikolinearitas dan uji heteroskedastistas. sebesar 3,56 persen, sementara standar
Uji hipotesis menggunakan uji regresi linear deviasi sebesar 0,42 persen lebih kecil
berganda, uji hipotesi (uji t), uji simultan (uji dibandingkan nilai rata-rata (mean) yaitu
F), dan uji koefesien daterminasi (R2). sebesar 2,96 persen. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa simpangan data
HASIL DAN PEMBAHASAN pada variabel Profitabilitas baik.
Data yang diperoleh dari Dinas Semakin besar nilai standar deviasi
Koperasi Perindustrian dan Perdagangan yang dimiliki maka akan semakin besar
daerah Kabupaten Buleleng tahun 2013 kemungkinan nilai riil menyimpang dari
menyatakan bahwa wilayah Kecamatan yang diharapkan. Jika nilai mean masing-
Buleleng memiliki 27 Koperasi Simpan masing variabel lebih kecil dari standar
Pinjam. Dari 27 koperasi yang ada, hanya deviasinya, biasanya dalam data tersebut
12 koperasi yang masuk kedalam seleksi terdapat outlier (data yang terlalu ekstrim).
sampel dalam penelitian ini. Kedua belas Outlier merupakan data yang memiliki
koperasi tersebut sudah berturut-turut karakteristik unik yang terlihat sangat
(2009-2012) menyetorkan laporan berbeda jauh dari observasi-observasi
keuangannya kepada Dinas Koperasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai
Perindustrian dan Perdagangan daerah ekstrim (Ghozali, 2006).
Kabupaten Buleleng. Hasil uji normalitas menunjukkan
Berdasarkan hasil pengujian statistik bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar
deskriptif menunjukkan bahwa variabel 0,564 dan koefisien Asymp. Sig (2-tailed)
Tingkat Perputaran Kas (X1) memiliki nilai adalah 0,908 yang lebih besar dari 0,05.
terendah (minimum) sebesar -0,01 persen Hal ini menunjukkan bahwa residual
dan nilai tertinggi (maximum) sebesar 1,2 terdistribusi secara normal dan model
persen, sementara standar deviasi sebesar regresi di atas dapat diterima untuk
0,30 persen lebih kecil dibandingkan dilakukan analisis tahap selanjutnya.
dengan nilai rata-rata (mean) yaitu sebesar regresi di atas dapat diterima untuk
0,47 persen. Dengan demikian, dapat dilakukan analisis tahap selanjutnya.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

Hasil uji normalitas menunjukkan 0,10 sehingga dinyatakan tidak terjadi


bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar gejala multikolinearitas.
0,564 dan koefisien Asymp. Sig (2-tailed) Hasil uji heteroskedastisitas
adalah 0,908 yang lebih besar dari 0,05. ditunjukkan pada gambar 1 berikut:
Hal ini menunjukkan bahwa residual
terdistribusi secara normal dan model
regresi di atas dapat diterima untuk
dilakukan analisis tahap selanjutnya.
Hasil uji autokorelasi dengan
signifikansi 0,05 atau 5 persen, dengan
jumlah sampel 48, dan jumlah variabel
independen adalah 3, maka diperoleh DW
Tabel untuk dL = 1,4046 dan dU = 1,6708.
Sedangkan besarnya DW hitung adalah
2,409. Nilai DW hitung ini kemudian akan
dibandingkan dengan nilai DW tabel. Nilai
DW sebesar 2,409 berada diantara 4 – du < Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas
dw < 4 – dl yaitu 2,3292 < dw < 2,5936, Sumber: Data Sekunder Diolah, 2014
maka dapat disimpulkan bahwa penelitian
ini bebas dari masalah autokorelasi. Berdasarkan gambar 1 dapat
Hasil uji multikolinearitas diketahui bahwa data (titik-titik) menyebar
menunjukkan bahwa nilai VIF dan nilai secara merata diatas dan dibawah garis
tolerance masing-masing variabel lebih nol, tidak membentuk suatu pola tertentu,
besar dari 10 persen atau 0,1. Demikian serta tidak berkumpul di satu tempat
juga dengan nilai VIF masing-masing sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji
variabel yang lebih kecil dari 10. Nilai VIF regresi ini tidak terjadi masalah
untuk variabel Tingkat Perputaran Kas heteroskedastisitas.
sebesar 1,137 < 10 dan nilai tolerance Pengujian hipotesis yang dilakukan
sebesar 0,879 > 0,10 sehingga pada dalam penelitian ini menggunakan analisis
variabel ini tidak terjadi gejala regresi linier berganda yang dihitung
multikolinearitas. Nilai VIF untuk variabel dengan memakai program Statistical
Tingkat Pertumbuhan Jumlah Nasabah Package for The Social Sciences (SPSS).
adalah 1,040 < 10 dan nilai tolerance Tujuan digunakannya analisis regresi linear
sbesar 0,961 > 0,10 sehingga variabel berganda adalah untuk mengetahui
Tingkat Pertumbuhan Jumlah Nasabah pengaruh tingkat perputaran kas, tingkat
dinyatakan tidak terjadi gelaja pertumbuhan jumlah nasabah, dan ukuran
multikolinearitas. Nilai VIF untuk variabel perusahaan terhadap profitabilitas koperasi
Ukuran Perusahaan adalah sebesar 1,105 simpan pinjam di Kecamatan Buleleng
< 10 dan nilai tolerance sebesar 0,905 > periode 2009-2012.

Tabel 1. Hasil Uji t


Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 2.147 .161 13.347 .000
Perputaran Kas -.155 .152 -.112 -1.021 .313
1
Pertumbuhan Nasabah .457 .065 .740 7.059 .000
Ukuran Perusahaan -.085 .076 -.122 -1.125 .267
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2014
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa jika nilai ukuran perusahaan


bahwa nilai konstanta (α) sebesar 2,147 meningkat 1 satuan dengan syarat variabel
dan koefisien regresi β1 = -0,155 ; β2 = independen lainnya dianggap konstan,
0,457 ; β3 = -0,085. Nilai konstanta dan nilai maka nilai profitabilitas akan menurun
koefisien regresi (α, β1, β2, β3) ini dapat sebesar -0,085 satuan.
dibuat suatu persamaan model regresi linier Berdasarkan hasil uji t terhadap
berganda sebagai berikut: variabel tingkat perputaran kas (X1)
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar -
Profitabilitas = 2,147 – 0,155TPK + 1,021. Uji hipotesis Tingkat Perputaran Kas
0,457TPJN – 0,085UP + terhadap Profitabilitas dapat dilakukan
residual eror dengan membandingkan nilai signifikansi
Dari hasil persamaan regresi linier 0,313 > α 0,05. Artinya H0diterima dan
berganda diatas menunjukkan besar serta H1ditolak. Hal ini berari bahawa Tingkat
arah pengaruh masing-masing variabel Perputaran Kas berpengaruh negative dan
bebas pada variabel terikatnya. Koefisien tidak signifikan terhadap Profitabilitas,
regresi yang memilki nilai positif berarti sehingga hipotesis yang menyatakan
memiliki pengaruh yang searah dengan Tingkat Perputaran Kas berpengaruh
profitabilitas, sedangkan koefisien regresi terhadap Profitabilitas tidak dapat diterima.
yang memilki nilai negatif berarti memiliki Hasil uji t terhadap variabel tingkat
pengaruh berlawanan arah dengan pertumbuhan jumlah nasabah (X2)
profitabilitas. Berdasarkan persamaan menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar
regresi linier berganda tersebut dapat 7,059. Uji hipotesis Tingkat Perputaran Kas
diartikan koefisien-koefiseinnya adalah terhadap Profitabilitas dapat dilakukan
sebagai berikut: dengan membandingkan nilai signifikansi
Nilai konstanta sebesar 2,147 0,000 < α 0,05. Artinya menolak H0 dan
menunjukkan bahwa nilai tingkat H1diterima. Hal ini berarti bahwa Tingkat
perputaran kas (X1), tingkat pertumbuhan Pertumbuhan Jumlah Nasabah bepengaruh
jumlah nasabah (X2) dan ukuran positif dan signifikan terhadap Profitabilitas,
perusahaan (X3) dianggap konstan, maka sehingga hipotesis yang menyatakan
profitabilitas (Y) adalah sebesar 2,147. bahwa Tingkat Pertumbuhan Jumlah
Nilai koefisien regresi tingkat Nasabah berpengaruh terhadap
perputaran kas adalah sebesar -0,155 Profitabilitas dapat diterima.
menunjukkan bahwa jika nilai tingkat Hasil uji t terhadap variabel ukuran
perputaran kas meningkat 1 satuan dengan perusahaan (X3) menunjukkan bahwa nilai t
syarat variabel independen lainnya hitung sebesar -1,125. Uji hipotesis Ukuran
dianggap konstan, maka nilai profitabilitas Perusahaan terhadap Profitabilitas dapat
akan menurun sebesar -0,155 satuan. dilakukan dengan membandingkan nilai
Nilai koefisisen regresi tingkat signifikansi 0,267 > α 0,05. Hal ini berari
pertumbuhan jumlah nasabah sebesar bahawa Ukuran Perusahaan berpengaruh
0,457 menunjukkan bahwa jika nilai negative dan tidak signifikan terhadap
tingkatpertumbuhan jumlah nasabah Profitabilitas, sehingga hipotesis yang
meningkat 1 satuan dengan syarat variabel menyatakan Ukuran Perusahaan
independen lainnya dianggap konstan, berpengaruh terhadap Profitabilitas tidak
maka nilai profitabilitas akan meningkat dapat diterima.
sebesar 45,7persen. Hasil uji F dapat dilihat pada table 2
Nilai koefisien regresi ukuran sebagai berikut:
perusahaan sebesar -0,085 menunjukkan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

Tabel 2. Hasil Uji F


ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


Regression 4.471 3 1.490 16.858 .000b
1 Residual 3.890 44 .088
Total 8.360 47
a. Dependent Variable: Profitabilitas
b. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Nasabah, Perputaran Kas
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2014

Berdasarkan hasil uji F diketahui bahwa menolak H0dan H1 diterima. Dengan


bahwa secara bersama-sama variabel demikian dapat dikatakan bahwa Tingkat
independen memiliki pengaruh yang Perputaran Kas, Tngkat Pertumbuhan
signifikan terhadap variabel Jumlah Nasabah dan Ukuran Perusahaan
dependen.Dapat dikatakan demikian berpengaruh signifikan terhadap
karena nilai Fhitungsebesar 16,858 dengan Profitabilitas, sehingga hipotesis yang
nilai signifikansi (sig) sebesar 0,000.Uji menyatakan bahwa Tingkat Perputaran
hipotesis Tingkat Perputaran Kas, Tngkat Kas, Tngkat Pertumbuhan Jumlah Nasabah
Pertumbuhan Jumlah Nasabah dan Ukuran dan Ukuran Perusahaan berpengaruh
Perusahaan berpengaruh secara simultan secara simultan terhadap Profitabilitas
terhadap Profitabilitas. Hal tersebut dapat dapat diterima.
dilakukan dengan cara membandingkan Untuk hasil uji koefisiensi determinasi
nilai signifikansi 0,000 < α 0,05 yang berarti dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

Tabel 3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)


Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Change Statistics


Square Estimate R Square F Change df1
Change
1 .731a .535 .503 .29732 .535 16.858 3
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2014

Hasil output SPSS tampak bahwa dari yang negative antara tingkat perputaran kas
hasil perhitungan diperoleh nilai adjusted dengan profitabilitas. Hasil dari Uji t
R2 sebesar 0,503. Hal ini menunjukkan menyatakan bahwa nilai sig. thitungvariabel
bahwa besar persentase variasi tingkat perputaran kas adalah 0,313 > α =
Profitabilitas yang bisa dijelaskan oleh 0,05, sehingga pada variabel ini tidak
variasi dari ketiga variabel bebas yaitu berpengaruh secara signifikan terhadap
tingkat perputaran kas, tingkat profitabilitas KSP. Jadi dapat disimpulkan
pertumbuhan jumlah nasabah dan ukuran bahwa variabel tingkat perputaran kas
perusahaan sebesar 50,3 persen, berpengaruh negative dan tidak signifikan
sedangkan sisanya 49,7 persen dijelaskan terhadap profitabilitas Koperasi Simpan
oleh variabel-variabel lain diluar penelitian Pinjam (KSP) di Kecamatan Buleleng
ini. periode 2009-2012. Hasil yang sama juga
diperoleh dari penelitian yang dilakukan
Pengaruh Tingkat Perputaran Kas oleh Maha Trisna (2011) dan Sintya (2011),
terhadap Profitabilitas bahwa variabel tingkat perputaran kas tidak
Berdasarkan hasil yang disajikan berpengaruh signifikan terhadap
pada Tabel 1 terlihat bahwa koefisien profitabilitas LPD di Kecamatan Buleleng
regresi variabel tingkat perputaran kas periode 2008-2010.
sebesar -1,021 menunjukkan hubungan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

Kas merupakan salah satu komponen rendahnya profitabilitas yang diperoleh oleh
dari aktiva lancar dan salah satu unsur suatu lembaga keuangan. Semakin banyak
modal yang paling tinggi likuiditasnya. nasabah yang percaya terhadap suatu
Perputaran kas yang makin tinggi akan lembaga keuangan, maka kesempatan
semakin baik, karena ini menunjukkan lembaga keuangan tersebut untuk
semakin efisiensi didalam penggunaan kas. memperoleh profitabilitas akan semakin
Namun tidak semua perusahaan dapat tinggi.
mengelola kas yang dimilikinya dengan
baik.Ini terbukti dari 12 KSP di Kecamatan Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Buleleng periode 2009-2012 dimana Profitabilitas
profitabilitas KSP tidak dapat diukur melalui Berdasarkan hasil perhitungan yang
tinggi rendahnya tingkat perputaran kas.Hal disajikan pada Tabel 1 di atas menunjukkan
ini dapat diakibatkan oleh siklus perputaran hasil yang berpengaruh negatif dan tidak
kas yang lebih lama sehingga dapat signifikan terhadap profitabilitas KSP.
merugikan probabilitas perusahaan. Pernyataan ini dapat dilihat dari hasil Uji t
Dengan semakin rendahnya perputaran kas menunjukkan bahwa nilai thitungsebesar -
akan mengakibatkan banyaknya uang kas 1,125 dengan nilai signifikansi sebesar
yang tidak produktif sehingga akan 0,267.Penelitian ini sejalan dengan
mengurangi profitabilitas perusahaan. penelitian yang dilakukan oleh Diah (2012)
dimana variabel ukuran perusahaan
Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Jumlah berpengaruh negative terhadap
Nasabah terhadap Profitabilitas profitabilitas KSP di Kabupaten Badung
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS periode 2008-2010. Hal yang sama juga
yang disajikan pada Tabel 1 pada variabel terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh
tingkat pertumbuhan jumlah nasabah Sintya (2011) dimana variabel ukuran
menunjukkan hubungan yang positif perusahaan tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas KSP. Dari hasil Uji t terhadap profitabilitas LPD di Kecamatan
menunjukkan bahwa nilai thitungtingkat Gianyar periode 2008-2010.
pertumbuhan jumlah nasabah adalah 7,059 Ukuran perusahaan merupakan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < α proksi volatilitas operasional dan inventory
= 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa cotrolability yang seharusnya dalam skala
variabel tingkat pertumbuhan jumlah ekonomis besarnya perusahaan
nasabah berpengaruh positif dan signifikan menunjukkan pencapaian operasi lancar
terhadap profitabilitas Koperasi Simpan dan pengendalian persediaan (Mukhlasin,
Pinjam (KSP) di Kecamatan Buleleng 2002).Ukuran perusahaan dapat ditentukan
periode 2009-2012.Hal ini sejalan dengan oleh beberapa hal, antara lain total aktiva,
dengan penelitian yang dilakukan oleh Diah penjualan dan modal. Jika dalam suatu
(2012) yang menyatakan bahwa tingkat perusahaan memiliki banyak modal, maka
pertumbuhan jumlah nasabah berpengaruh akan semakin banyak dana yang dapat
positif dan signifikan terhadap profitabilitas digunakan dalam perusahaan, khususnya
KSP di Kabupaten Badung periode 2008- dalam pemberian kredit kepada nasabah.
2010.Namun hasil berbeda diperoleh Maha Namun sering kali koperasi mengalami
Trisna (2011) yang menyatakan bahwa hambatan dalam penyaluran kredit kepada
variabel tingkat pertumbuhan jumlah nasabah atau anggotanya.Hal ini dapat
nasabah tidak berpengaruh signifikan diakibatkan oleh pengelolaan dari
terhaap profitabilitas LPD di Kecamatan manajemen KSP yang kurang aktif dalam
Buleleng periode 2008-2010. menyalurkan kredit sehingga modal yang
Mempunyai jumlah nasabah dengan digunakan untuk mengukur suatu
loyalitas yang tinggi merupakan salah satu perusahaan tidak akan berdampak pada
kunci dalam keberhasilan sebuah koperasi peningkatan pendapatan bunga kredit salah
untuk tetap bertahan di tengah-tengah satu bagian pendapatan utama bagi
persaingan pasar yang semakin koperasi.
ketat.Nasabah merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi tinggi atau
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

Pengaruh Secara Simultan Tingkat signifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05. Ini
Perputaran Kas, Tingkat Pertumbuhan berarti semakin tinggi tingkat pertumbuhan
Jumlah Nasabah, Dan Ukuran jumlah nasabah, maka profitabilitas
Perusahaan terhadap Profitabilitas koperasi simpan pinjam (KSP) akan
Hipotesis keempat menyatakan semakin meningkat.
bahwa tingkat perputaran kas, tingkat Ketiga, ukuran perusahaan
pertumbuhan jumlah nasabah, dan ukuran berpengaruh negative dan tidak signifikan
perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas Koperasi Simpan
signifikan terhadap profitabilitas. Hasil Pinjam (KSP) di Kecamatan Buleleng
pengujian statistik menunjukkan nilai periode 2009-2012. Pernyataan ini dapat
signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 dilihat dari hasil Uji t menunjukkan bahwa
dengan p value 0,000 atau 0,000 < 0,05. nilai thitung sebesar -1,125 dengan nilai
Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan signifikansi sebesar 0,267. Ini berarti
nilai f hitung 16,858.Hal ini menunjukkan profitabilitas koperasi simpan pinjam (KSP)
bahwa tingkat perputaran kas, tingkat tidak dapat diukur dengan besar kecilnya
pertumbuhan jumlah nasabah, dan ukuran ukuran perusahaan.
perusahaan secara simultan berpengaruh Keempat, tingakt perputaran kas,
signifikan terhadap profitabilitas. tingkat pertmbuhan jumlah nasabah, dan
Dari hasil analisis secara bersama- ukuran perusahaan secara simultan
sama diketahui bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap
dominan mempengaruhi opini auditor profitabilitas.
adalah tingkat pertumbuhan jumlah
nasabah, ini dibuktikan dengan nilai Saran
koefisien regresi yang paling besar yaitu Saran-saran yang dapat diberikan
0,457 dibanding dengan koefisien regresi berkaitan dengan hasil penelitian serta
variabel yang lainnya. Selain itu hasil untuk kesempurnaan penelitian selanjutnya
Adjusted R Square sebesar 0,503 yaitu:
menunjukkan bahwa 50,3 persen variabel Peneliti selanjutnya disarankan dapat
profitabilitas dapat dijelaskan oleh tingkat memperluas area penelitian. Tidak
perputaran kas, tingkat pertumbuhan mencakup wilayah Kecamatan saja
jumlah nasabah, dan ukuran perusahaan. melainkan dapat memperluas area
penelitian seperti Kabupaten dan Provinsi.
SIMPULAN DAN SARAN Diharapkan dapat mengembangkan
Simpulan penelitiannya dengan menggunakan lebih
Berdasarkan hasil analisis data dan banyak lagi variabel bebas lainnya agar
hasil uji hipotesis, maka dapat disimpulkan dapat memperoleh hasil penelitian yang
sebagai berikut: lebih memuaskan seperti tingkat perputaran
Pertama, tingkat perputaran kas modal kerja, tingkat perputaran piutang,
berpengaruh negatif dan tidak signifikan efektivitas pengelolaan hutang.
terhadap Profitabilitas Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) di Kecamatan Buleleng
periode 2009-2012. Hal ini dikarenakan DAFTAR PUSTAKA
hasil uji t membuktikan bahwa nilai sig. thitung Bali post. 2013. Tumbuh 3,81 Persen
variabel tingkat perputaran kas adalah Aset Koperasi di Bali
0,313 > α = 0,05. Ini berarti profitabilitas Tembus Rp 5,2 TriliunTersedia
KSP tidak dapat diukur melalui tinggi padahttps://idid.facebook.com/balipo
rendahnya tingkat perputaran kas. st/posts/558045764262069
Kedua, tingkat pertumbuhan jumlah (diaksestanggal 4 Februari 2014)
nasabah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas Koperasi Simpan Diah Akua Miyanti, Gusti Ayu. 2012.
Pinjam (KSP) di Kecamatan Buleleng Pengaruh Tingkat Perputaran Kas,
periode 2009-2013. Hasil uji t menunjukkan Loan To Deposit Ratio, Tingkat
bahwa nilai thitung tingkat pertumbuhan Pertumbuhan Jumlah Nasabah,
jumlah nasabah adalah 7,059 dengan nilai Spead Management dan Ukuran
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

Perusahaan pada Profitabilitas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012


Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Tentang Perkoperasian.
Kabupaten Badung. Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis


Multivariate dengan program
SPSS. Cetakan IV. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Semarang.

Maha Trisna Yunita, Luh Ketut. 2011.


Pengaruh Tingkat Perputaran Kas,
Tingkat Kecukupan Modal, Loan To
Deposit Ratio dan Tingkat
Pertumbuhan Jumlah Nasabah
pada Profitabilitas Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) di
Kecamatan Buleleng periode 2008-
2010. Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana.

Mukhlasin, 2002. “Analisis Pemilihan


Metode Akuntansi Persediaan Dan
Pengaruhnya Terhadap Earning
Price Ratio”. Simposium Nasional
Akuntansi V. hal 87-101.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar


Pembelajaran. Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Sintya Dewi, Luh Putu. 2011. Pengaruh


Tingkat Perputaran Kas, Efektivitas
Pengelolaan Hutang, Ukuran
Perusahaan dan Load To Deposit
Ratio pada Profitabilitas Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) di
Kecamatan Gianyar periode 2008-
2010. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis.


Bandung: CV. Alfabeta.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan


Teori, Konsep, dan Aplikasi.
Ekonisia, Kampus Fakultas Ekonomi
UII. Jakarta.

Syamsuddin, Lukman. 2002. Manajemen


Keuangan Perusahaan. Edisi Baru
Cetakan VII. PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.

You might also like