You are on page 1of 52

What’s new in management of

pediatric tuberculosis

Moh Syarofil Anam

Divisi Respirologi
Bagian/KSM Ilmu Kesehatan Anak FK Undip
RSUP dr. Kariadi Semarang - RSND
Outline
• Burden of disease
• New insight of pathogenesis
• Diagnostic modality
• Approach for diagnosis
• Treatment
• Special condition
– Latent TB infection
– TB MDR
– Neonatal TB
Outline
• Burden of disease
• New insight of pathogenesis
• Diagnostic modality
• Approach for diagnosis
• Treatment
• Special condition
– Latent TB infection
– TB MDR
– Neonatal TB
TOP 8 countries accounted
for two thirds of the global
total:

India (26%),
Indonesia (8.5%)
China (8.4%)
Philippines (6.0%)
Pakistan (5.7%)
Nigeria (4.4%)
Bangladesh (3.6%)
South Africa (3.6%)
Burden of TB in
children and
adolescence
Cakupan penemuan kasus
TB anak
70% 65%
60% 55%
50%
44%
41%
40%
33% 34%
34,133
30% 27% 25% kasus
TB anak

20%

10%

0%
2016 2017 2018 per Sep 2019

Kasus TB anak Target NSP

Kemenkes. Data per 10 Okt 2019


Cakupan pemberian
pengobatan pencegahan
60.0 pada anak <5 tahun
50
50.0
40
40.0
30
30.0
20
20.0

10.0 7.7
5.2 2.8
2.1
0.0
2016 2017 2018 per Sep 2019
Cakupan PP INH Anak <5 th Target NSP

Data per 1 Okt 2019


Strategi eliminasi TB

Dye at al., Annu Rev Pub Health 2013


Outline
• Burden of disease
• New insight of pathogenesis
• Diagnostic modality
• Approach for diagnosis
• Treatment
• Special condition
– Latent TB infection
– TB MDR
– Neonatal TB
M. tuberculosis inhalation

TBTBexposure
KELAS I phagocytosis by PAM bacilli dead

KONTAK (+)
live bacilli
incubation period

Patogenesis multiplies

primary focus formation


(2-12 weeks)

hematogenic spread (5%) lymphogenic spread


acute or occult
Primary complex
TST (+) Cell mediated immunity (+)
P
r
TB KELAS II i
TB disease Low immunity TB infection LATEN/ m
TB KELAS III a
SAKIT primary
TB complex complication INFEKSI TB
Optimal immunity r
hematogenic spread complication
lymphogenic complication
y

T
Dead B

immunity 
reactivation

Cured TB disease
TB disease progression
TB CLINICAL SPECTRUM

START Exposure Infection Incipient Subclinical Clinical


Outline
• Burden of disease
• New insight of pathogenesis
• Diagnostic modality
• Approach for diagnosis
• Treatment
• Special condition
– Latent TB infection
– TB MDR
– Neonatal TB
Diagnostic modality
• Active TB disease
– Pulmonary
– Extrapulmonary
• Latent TB infection

Objective :
- Mycobacterial detection
- Pathological process
- Immunological response
Outline
• Burden of disease
• New insight of pathogenesis
• Diagnostic modality
• Approach for diagnosis
• Treatment
• Special condition
– Latent TB infection
– TB MDR
– Neonatal TB
Diagnosis Tuberkulosis

Anamnesis,
pemeriksaan fisis, dan
pemeriksaan
penunjang

Bakteriologis Klinis

Tes Cepat Kontak/Bukti


Kultur BTA Gejala klinis Penunjang
Molekuler infeksi

Kontak TB Tuberkulin IGRA


Gejala Klinis TB anak
Chronic unremitting symptoms

Well defined symptom

GEJALA KHAS TUBERKULOSIS


Gejala yang terus menerus, berlangsung lama (> 2
minggu), semakin lama semakin memberat, tidak
membaik dengan tatalaksana non-TB
Gejala
Tuberkulosis

Sistemik Gejala lokal

Penurunan
Demam Malaise Paru Ekstra paru
berat badan

- Batuk Sesuai lokasi


- Sesak napas patologi organ
Terjadi akibat respon inflamasi yang
- Nyeri dada yang terkena
dihasilkan oleh tubuh untuk
melawan infeksi, peningkatan sitokin Terjadi akibat proses patologi organ
pro inflamasi, regulasi imunitas atau sistem organ sesuai dengan
seluler dan bersifat kronik lokasi infeksi yang terjadi, bersifat
kronis progresif
Gejala klinis curiga TB

Batuk lama lebih dari 2 Demam lama lebih dari 2


minggu minggu

Penurunan berat badan


atau gizi kurang/buruk Lesu, tidak aktif dalam
dengan asupan gizi jangka waktu lama
adekuat
Pemeriksaan Penunjang

Kultur Tuberkulin Kavitas


BTA tes Milier
TCM IGRA Pembesaran
hilus
Sistem Skoring TB anak
1. Jika hasil pemeriksaan bakteriologis NEGATIF
2. Hanya digunakan untuk menegakkan
diagnosis TB Paru klinis, TIDAK untuk TB
ekstra paru
3. Skor 6  jika hanya dari komponen Kontak
dan TST diagnosisnya Laten TB
4. Skor kurang dari 6 tetapi memenuhi  Bukti
infeksi, Gejala klinis, Pemeriksaan radiologis
 TB paru klinis
Bukti
IGRA infeksi

Well
Hasil dari sistem skoring
defined harus di analisis secara
symptoms
sistematis dan Gejala
individual Klinis

!!!
Bisa
menunjukkan
gejala TB
esktra paru
Penunjang
7/18/2021 28
Pendekatan Diagnosis TB Paru Anak Klinis
Pintu masuknya
adalah GEJALA
KLINIS
Diagnosis Kerja
 TB paru
– Terkonfirmasi bakteriologis
– Terkonfirmasi klinis
 TB ekstra paru
– Terkonfirmasi bakteriologis
– Terkonfirmasi klinis
Outline
• Burden of disease
• New insight of pathogenesis
• Diagnostic modality
• Approach for diagnosis
• Treatment
• Special condition
– Latent TB infection
– TB MDR
– Neonatal TB
Outline
• Burden of disease
• New insight of pathogenesis
• Diagnostic modality
• Approach for diagnosis
• Treatment
• Special condition
– Latent TB infection
– TB MDR
– Neonatal TB
Alur Diagnosis &
Tatalaksana TB Laten
-WHO 2015-
Alur Diagnosis TB Laten ANAK BERKONTAK DENGAN PASIEN TB
DEWASA (Sensitif Rifampisin)
Berdasarkan Kontak
Investigasi
GEJALA KHAS TB
Demam lama, batuk lama,
berat badan turun/tidak
naik, aktivitas menurun

TIDAK ADA

USIA > 5 TAHUN USIA < 5 TAHUN

Tes Tuberkulin TPT INH


ATAU IGRA

NEGATIF POSITIF WORK-UP


FOLLOW UP RUTIN
TUBERKULOSIS

OBSERVASI Rontgen Dada


GEJALA ATAU TANDA TB ADA

NEGATIF POSITIF
TIDAK

TB
TPT INH TB Laten
Subklini LENGKAPI Proposed algorithm
s PP INH 6 BULAN based on WHO 2018
Regimen Pengobatan TB Laten

REGIMEN DOSIS DOSIS MAKSIMAL


INH 6 BULAN 10 mg/kgBB 1x/hari 300 mg
INH 9 BULAN 10 mg/kgBB 1x/hari
RIFAMPISIN 4 BULAN (*) 15 mg/kgBB 1x/hari 600 mg
INH & RIFAMPISIN 3-4 bulan INH 10 mg/kgBB INH = 300 mg
Rifampisin 10 mg/kgBB Rifampisin = 600 mg
1x/hari
INH & RIFAPENTIN (1x per minggu INH : 15 mg/kgBB INH = 900 mg
selama 3 bulan) Rifapentin Rifapentine = 900 mg
• 10,0-14,0 kg = 300 mg
• 14,1-25,0 kg = 450 mg
• 25,1-32,0 kg = 600 mg
• 32,1-49,9 kg = 750 mg
• > 50 kg = 900 mg
1x per minggu selam 3 bulan
(*) Low TB incidence country
TPT INH
National TB Programme

 Dosis : 10 mg/kgBB/hari (maksimal 300 mg)


 Selama 6 bulan (@28 hari)
 Dosis disesuaikan kenaikan BB anak
 Penambahan Vit B6 : pada kondisi Gizi Buruk, HIV
(dosis INH < 200=10 mg, dosis INH>200=20 mg)
 Obat tetap diberikan meskipun Kontak
sembuh/meninggal
 Obat diberikan pagi hari atau saat perut kosong,
sebaiknya tidak bersamaan dengan makanan atau zat
lain yang mengganggu absorbsi
KRITERIA SUSPEK TB RO PADA ANAK
Anak dengan gejala TB dengan salah satu atau lebh dari kondisi
berikut:
• Kontak erat dengan pasien TB RO.
• Kontak erat dengan pasien yang meninggal akibat TB, gagal
pengobatan TB atau tidak patuh dalam pengobatan TB.
• Anak yang sudah diterapi OAT lini pertama selama 2-3 bulan
dengan dosis yang adekuat dan ketaatan minum obat yang baik,
namun tidak menunjukkan perbaikan laboratoris maupun klinis
• Memiliki riwayat pengobatan TB 6-12 bulan sebelumnya.
• Anak dengan atau tanpa HIV yang tidak responsif dengan 2-3
bulan pengobatan TB yang adekuat.
Jenis spesimen saluran napas untuk
diagnosis TB RO
Spesimen dahak
• Berdahak langsung
• Induksi sputum
• Aspirasi cairan lambung (Gastric aspirate)
• Bilasan lambung (Gastric lavage)
• Bilasan bronko-alveolar lavage (BAL)
Spesimen non dahak
• Cairan serebrospinalis (LCS)
• Jaringan
• Kelenjar getah bening
Investigasi Kontak TB RO
Perinatal TB
 TB Congenital
o Ditularkan dari ibu
o Transmisi intrauterin atau saat lahir
o Gejala muncul pada minggu pertama

 TB Neonatal
o Kontak dengan pasien TB setelah lahir
o Bisa dari Ibu atau orang lain
o Penularan terjadi secara droplet
o Muncul 2-3 minggu setelah kelahiran
THANK YOU

7/18/2021 51

You might also like