Professional Documents
Culture Documents
Bulan Rajab
Bulan Rajab
KAMIS 3 Februari 2022 lalu, umat Islam telah memasuki bulan Rajab 1444 H,
Rajab merupakan salah satu dari 3 bulan lainnya yang dimuliakan oleh Allah SWT,
yakni Zulkaida, Zulhijah, dan Muharram.
Pada zaman dahulu, orang Arab memuliakan Rajab melebihi bulan-bulan lainnya.
Hingga muncul sebuah julukan bahwa bulan Rajab adalah Al-Ashabb yang
memiliki arti yang mengucur atau menetes. Dijuluki demikian karena derasnya
tetesan kebaikan pada bulan ini.
Bulan Rajab juga mempunyai julukan Al-Ashamm yang berarti tuli, lantaran pada
bulan ini tidak terdengar adanya peperangan. Selain itu, bulan Rajab memiliki
sebutan Rajam, karena pada waktu itu para setan dikutuk dan dilempari sehingga
tidak menyakiti para kekasih Allah dan orang-orang saleh.
Pada bulan Rajab, umat Islam tidak diperbolehkan untuk berperang kecuali
bersifat defensif karena diserang. Hal ini dilakukan, lantaran pada bulan ini
Rasulullah SAW mengingatkan kepada umatnya untuk memperbanyak beribadah
dan menghindari perbuatan dosa.
Rajab dapat dimaknai sebagai bulan persiapan jasmani, rohani, dan ekonomi
seorang muslim untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Pada bulan ini juga, Rasulullah SAW melakukan Isra dan Mikraj. “Setahun
berputar sebagai mana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu
tahun itu ada dua belas bulan.
Diantaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu
Zulkaidah, Zulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhar yang
terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban,” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa bulan Rajab merupakan bulannya Allah SWT.
Maka dari itu Nabi Muhammad SAW menyerukan kepada umatnya untuk
memperbanyak amalan-amalan kebajikan dan meninggalkan perbuatan dosa
terkhusus di bulan itu.
Kedua, Memperbanyak Puasa. Puasa merupakan salah satu amalan yang akan
dilipatgandakan pahalanya di bulan Rajab. Beberapa jenis puasa sunah yang
dapat dilakukan meliputi puasa Senin dan Kamis, puasa Ayyamul Bidh (Hari-hari
Putih), serta puasa Daud.
Penggandaan pahala puasa dijelaskan dalam sebuah perkataan dari Abdullah bin
Abbas RA sebagai berikut:“Allah mengkhususkan empat bulan ter sebut sebagai
bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan
tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan
menuai pahala yang lebih banyak”(Lataif Al-Ma’arif,2009:207)