Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH ISBD-200803078-Jean
MAKALAH ISBD-200803078-Jean
S1 MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Puja rasa syukur patut saya panjatkan kehadirat Allah Aqwaa yang
senantiasa melimpahkan rahmat kepada saya sehingga telah mengijinkan dan
memberi hikmat kemudahan kepada saya dalam menyusun dan menulis makalah
Ilmu Sosial Budaya Dasar yang berjudul Pentingnya Ilmu Sosial Budaya Dasar .
Hal yang paling mendasar yang mendorong saya menyusun makalah ini
adalah tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD), untuk mencapai
nilai yang memenuhi syarat perkuliahan.
Teiring ucapan terima kasih kepada Bapak Roy Fachraby Ginting selaku
pembimbing saya dalam pembelajaran mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar,
juga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta motivasi kepada
saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik serta saran yang
bersifat membangun guna perbaikan dan peningkatan kualitas makalah di masa
yang akan datang dari pembabaca adalah sangat berharga bagi saya.
Akhirul Kalam demikian makalah ini saya susun, semoga bisa bermanfaat bagi
kita semua serta menjadi tambahan referensi bagi penyusunan makalah dengan
tema yang senanda di waktu yang akan datang. Semoga bermanfaat. Amin.
Aleichem Shalom !
Medan , 05 April 2020
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PEMBUKAAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengantar Ilmu Sosial Budaya Dasar ……………………………….………………3
2.1.1 Pengertian ISBD ……………………………………………………….…………………..3
2.1.2 Visi dan Misi ISBD ……………………………………………….……….……………..3
2.1.3 Tujuan …………………………………………………………………………………………..4
2.2 Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
2.2.1 Manusia Sebagai Makhluk Individu ………………………………….………….5
2.2.2 Manusia Sebagai Makhluk Sosial ………………………………………..………..6
2.3 Manusia Sebagai Makhluk yang Berbudaya
2.3.1 Pengertian Budaya dan Kebudayaan ……………….…………………………..10
2.3.2 Unsur Unsur dan Ciri Ciri Kebudayaan ……………………………………….11
2.3.3 Tujuan dan Manfaat Manusia Berbudaya ……………………………………..14
2.4 Keragaman dan Kesetaraan
2.4.1 Pengertian Keragaman ……………………………………………………………….17
2.4.2 Pengertian Kesetaraan …………………………………………………………………18
2.4.3 Tujuan dan Manfaat Keragaman dan Kesetaraan …………………………20
2.5 Nilai dan Moral Masyarakat
2.5.1 Pengertian Nilai ……………………………………………………………………………21
2.5.2 Pengertian Moral ……………………………………….……………………………….22
2.5.3 Tujuan dan Manfaat Manusia Memilik Nilai dan Moral ………….….24
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................................27
3.2 Saran ………………………………………………………………………………………………28
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS............................................................29
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………….30
ii
BAB 1
PEMBUKAAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini, kita kan membahas :
1.Mengapa dan pentingnya Ilmu Sosial Budaya Dasar ?
2. Mengapa manusia dikaitkan dengan makhluk Individu dan makhluk sosial?
3. Apa saja kaitan kebudayaan dan makhluk budaya ?
4. Bagaimana tujuan dan manfaat keragaman dan kesetaraan ?
5. Bagimana nilai dan norma itu berperan dan bermanfaat bagi masyarkat ?
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengantar Ilmu Sosial Budaya Dasar
Menurut Kian Amboro, Definisi Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) yaitu ilmu
pengetahuan yang dinilai bisa berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan
pengetahuan dasar yang mampu melakukan kajian pada masalah-masalah sosial
kemanusiaan dan kebudayaan.
Ketika belajar tentang the humanities seseorang diharapkan bisa menjadi orang
yang lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa the humanities memiliki kaitan erat dengan nilai-nilai manusia
sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.
Oleh karena itulah Ilmu Sosial Budaya Dasar bukanlah suatu disiplin ilmu yang
berdiri sendiri, tapi merupakan suatu rangkaian pengetahuan yang berkaitan dengan
aspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai makhluk
sosial yang berbudaya, dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya.
Sehingga, dirumuskan lah Ilmu sosial budaya dasar adalah bertujuan untuk
mengembangkan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan sebagai
makhluk budaya yang berwawasan luas dan kritis serta dapat menyelesaikan sebuah
masalah dengan baik , memahami konsep – konsep dasar tentang manusia sebagai
makhluk sosial
lmu Sosial Budaya Dasar atau biasa disingkat dengan ISBD merupakan ilmu yang
memiliki kompetensi penguasaan pengetahuan tentang keragaman, kesederajatan
dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan
3
bermasyarakat, serta memahami dan menghormati estetika, etika, dan nilai-nilai
budaya yang menjadi pedoman bagi keteraturan dan kesejahteraan hidup dalam
menata hidup kebersamaan dalam masyarakat.
Dengan adanya ilmu ISBD ini diharapkan dapat menjadikan mahasiswa sebagai
makhluk sosial dan budaya yang baik dalam kehidupan bermasyarakat ataupun
bernegara.
Berikut ini adalah visi dan misi ISBD :
1. Visi ISBD :
Membentuk mahasiswa selaku individu dan makhluk sosial yang beradab, memiliki
landasan pengetahuan, wawasan, serta keyakinan untuk bersikap kritis, peka, dan
arif dalam menghadapi persoalan sosial dan budaya yang berkembang di
masyarakat.
2. Misi ISBD :
B Memberikan dasar-dasar nilai estetika, etika, moral, hukum, dan budaya sebagai
landasan untuk menghormati dan menghargai antara sesama manusia sehingga akan
terwujud masyarakat yang tertib, teratur, dan sejahtera
2.1.3 Tujuan
Sama seperti dengan ilmu ilmu lain memiliki tujuan maka Ilmu Sosial budaya
memiliki tujuan sebagai berikut. Tujuan ISBD :
4
A Mengembangkan kesadaran mahasiswa dalam menguasai pengetahuan tentang
keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial
dalam kehidupan bermasyarakat
B Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa dalam memahami dan
memecahkan masalah sosial budaya dengan landasan nilai estetika, etika, moral dan
hukum dalam kehidupan bermasyarakat
Kata manusia berasal dari kata manu dalam bahasa Sansekerta atau mens dalam
bahasa latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau homo yang berasal dari bahasa
latin juga yang berarti manusia. Istilah individu sendiri berasal dari bahasa Latin,
yaitu individum, yang memiliki arti sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau
suatu kesatuan yang terkecil dan terbatas.
Secara kodrat, manusia adalah mahluk monodualis yang artinya selain sebagai
mahluk individu, manusia juga memiliki peranan sebagai mahluk sosial. Sebagai
mahluk individu, manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang memiliki unsur
jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisahkan.Penggabungan Jiwa
dan raga inilah yang membentuk individu.
5
Selain itu Manusia juga memiliki keistimewaan dibanding makhluk ciptaan tuhan
lainnya yakni manusia diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga
sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya.
6
1. Aspek Ekonomi. Manusia dengan menurunkan tangannya ke alam jasmani
dapat merubah barang-barang sehingga berguna untuk kehidupan umat.
2. Aspek Kultural. Manusia dengan manifestasinya mendirikan monumen,
kuil, candi, menciptakan kesusasteraan, musik, kesenian, dan sebagainya.
3. Aspek Peradaban. Dimaksudkan sebagai keadaan dan peradaban pada diri
manusia dalam tingkah lakunya, seperti cara bergaul, adat istiadat, pakaian
yang wajar, dan sebagainya. Bentuk peradaban manausia di luar tingkah
lakunya tercermin pada gedung dan bangunan yang dimasukkan unsur
keindahan, peralatan yang sempurna, barang konsumsi yang
menyenangkan
4. Aspek Teknik. Manusia dengan kegiatannya mengaktifasi alam jasmani
menurut hukum-hukumnya sehingga menimbulkan efisiensi. Permulaan
teknik adalah dari badan manusia, semua penggunaan badan mengandung
unsur-unsur teknik dalam kehidupan manusia. Jadi tidak terbatas dalam
lapangan memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan atau
memperpanjang kehidupan saja, melainkan termasuk bidang kesenian,
permainan, bahasa, mengatur negara, dan sebagainya.
Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda. Manusia dikaruniai hak dasar
yang melekat dalam dirinya, yaitu hak asasi manusia. Hak asasi merupakan hak
kodrat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa pada setiap individu tanpa
memandang perbedaan yang ada., contohnya hak hidup, hak beragama, dan hak
milik.
Manusia secara individu adalah bebas artinya dapat menentukan sendiri apa yang
dapat dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan dan dapat mengambil sikap
untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya.Manusia adalah bebas sejauh ia
sendiri dapat mengembangkan pikiran tentang tujuan dan sarana untuk mencapai
tujuan itu.Namun manusia harus memiliki Kebebasan yang bertanggung jawab
yang ada dalam dirinya artinya manusia bebas melakukan apa yang ia kehendaki
tetapi harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia perbuat.Pandangan yang
mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasarnya adalah individu yang
bebas dan merdeka adalah paham individualisme.Paham individualisme ini tumbuh
7
di dunia Barat dan dikembangkan oleh beberapa filsuf, di antaranya Jean Jacques
Rousseau.
Menurut Plato mahluk hidup yang disebut manusia merupakan mahluk sosial dan
mahluk yang senang bergaul/berkawan . Status mahluk sosial selalu melekat pada
diri manusia. Manusia tidak bisa bertahan hidup,manusia pasti membutuhkan orang
lain,manusia memerlukan bantuan atau kerjasama dengan orang lain.
Ciri utama mahluk sosial adalah hidup berbudaya. Dengan kata lain hidup
menggunakan akal budi dalam suatu sistem nilai yang berlaku dalam kurun waktu
tertentu. Hidup berbudaya tersebut meliputi filsafat yang terdiri atas pandangan
hidup, politik, teknologi, komunikasi, ekonomi, sosial, budaya dan keamanan.
Menurut Aristoteles (384 – 322 SM), manusia adalah mahluk yang pada dasarnya
selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya (zoon
politicon yang artinya mahluk yang selalu hidup bermasyarakat). Pada diri manusia
sejak dilahirkan sudah memiliki hasrat/bakat/naluri yang kuat untuk berhubungan
atau hidup di tengah-tengah manusia lainnya. Naluri manusia untuk hidup bersama
dengan manusia lainnya disebut gregoriousness.
Manusia berperan sebagai mahluk individu dan mahluk sosial yang dapat
dibedakan melalui hak dan kewajibannya. Namun keduanya tidak dapat dipisahkan
karena manusia merupakan bagian dari masyarakat. Hubungan manusia sebagai
individu dengan masyarakatnya terjalin dalam keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan. Oleh karena itu harkat dan martabat setiap individu diakui secara
penuh dalam mencapai kebahagiaan bersama.
8
permainan anak-anak atau aktivitas lainnya. Proses interaksi mereka terus berlanjut
sesuai dengan lingkungan dan tingkat usianya, dari mulai interaksi non formal
seperti berteman dan bermasyarakat sampai interaksi formal seperti berorganisasi,
dan lain-lain.
Berikut ini faktor latar belakang yang membuat manusia berinteraksi dengan
masyarakat:
Menurut Ibnu Khaldun bermasyarakat itu bukan hanya sekadar kodrat Tuhan
melainkan juga merupakan suatu kebutuhan bagi jenis manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jika tingkah laku timbal balik (interaksi sosial) itu berlangsung berulang kali dan
terus menerus, maka interaksi ini akan berkembang menjadi interelasi sosial.
Interelasi sosial dalam masyarakat akan tampak dalam bentuk sense of
belonging yaitu suatu perasaan hidup bersama, sepergaulan, dan selingkungan yang
dilandasi oleh rasa kemanusiaan yang beradab, kekeluargaan yang harmonis dan
kebersatuan yang mantap.
9
2. Aspek Psikologis. Kesediaan bekerjasama untuk menghilangkan rasa
kejemuan dan mempertahankan harga diri sebagai anggota pergaulan
hidup bersama manusia.
3. Aspek Ekonomis. Kesediaan manusia untuk bekerja sama supaya dapat
memenuhi, mencukupi, dan memuaskan segala macam kebutuhan.
4. Aspek Kultural. Manusia sadar bahwa segala usahanya untuk menciptakan
sesuatu hanya bisa dihasilkan tidak secara sendirian.
A. Pengertian Budaya
Kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, Budhayah, yaitu bentuk jamak
dari budhi yang berarti budi atau akal.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya
itu dipelajari.
Dengan demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal
dan cara hidup yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Ada
pendapat lain yang mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari kata
majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi.
B. Pengertian Kebudayaan
Dalam hal ini, Prof. Dr. Koentjoroningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusiadalam rangka
kehidupanbermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal
tersebut berarti bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan
10
karena hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
tak perlu dibiasakan dengan belajar, seperti tindakan naluri, refleks, beberapa
tindakanakibat proses fisiologi, atau kelakuan apabila ia sedang membabi buta.
Bahkan tidankan manusia yang merupakan kemampuan naluri yang terbawa oleh
makhluk manusia dalamgennya bersamanya (seperti makan, minum, atau
berjalan), juga dirombak olehnya menjadi tindakan yang berkebudayaan.
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat
dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi
berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan
damai.
Dari tulisan di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara budaya dan
kebudayaan adalah bahwa budaya itu merupakan cipta, rasa dan karsa suatu
masyarakat, sedangkan kebudayaan merupakan hasil dari cipta, rasa dan karsa
masyarakat tersebut.
Sudah jelas dan pasti bahwa budaya atau kebudayaan itu memiliki sejarah
sebagaimana ilmu-ilmu yang lain. Budaya dan kebudayaan merupakan salah satu
ruang lingkup sejarah. Tanpa ada sejarah budaya atau kebudayaan, maka kita tidak
akan tahu asal atau awal mula muncul dan perkembangannya. Misalnya saja,
sejarah budaya Hindu dan Budha di Indonesia atau sejarah budaya Islam di
Indonesia. Dengan melihat atau membaca sejarah, maka kita jadi tahu bagaimana
sebuah kebudayaan Hindhu-Budha, Islam, Kristen dll berkembang di Indonesia.
Jadi sejarah dan budaya atau kebudayaan itu sangat berkaitan dan penting untuk
dipelajari agar kita tahu mana yang benar-benar budaya asli bangsa Indonesia, dan
mana yang campuran (akulturasi/asimilasi). Begitupun juga dengan sejarah budaya
atau kebudayaan bangsa lain, tak ada salahnya untuk kita baca sejarahnya
11
Ada beberapa unsur-unsur budaya yang perlu kita ketahui, unsur-unsur budaya ini
merupakan pendapat dari para ahli. Untuk lebih jelasnya berikut adalah pendapat-
pendapat para ahli tentang unsur-unsur budaya.
Menurut pendapat Melvin J. Herkovits, ada 4 unsur budaya dalam suatu budaya,
yaitu:
1.Alat-alat Teknologi.
2.Kekuasaan Politik.
3.Sistem Ekonomi.
4.Keluarga.
1.Otganisasi Ekonomi.
4.Organisasi Kekuatan.
5.Pendapat C. Kluckhohn
1.Sistem Pengetahuan.
2.Sistem Kesenian.
3.Sistem Religi.
12
Dari keseluruhan pendapat tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa secara umum
unsur-unsur budaya adalah sebagai berikut.
1.Perilaku-perilaku Tertentu.
2.Gaya Berpakaian.
3.Adat Istiadat.
4.Kebiasaan-kebiasaan.
5.Kepercayaan.
6.Tradisi.
5.Budaya memiliki sifat dinamis, artinya bisa berubah selamanya atau sepanjang
waktu.
13
Selain itu pula Kebudayaan bisa memiliki ciri Merupakan peninggalan sejarah
,Bersifat dapat dipelajari ,Adanya unsur kepercayaan ,Kebudayaaan hidup dan
berkembang dilingkungan masyarakat ,Terdiri unsur kebudayaan yang asli dan
tradisional ,Kebudayaan daerah yang diakui secara nasional ,Bersifat kedaerahan
dan mengandung adat istiadat , dan Terdapat bahasa dan ciri khas dari suatu daerah
Dapat diambil kesimpulan bahwa budaya dan kebudayaan sangatlah penting untuk
dijaga serta dilestarikan oleh suatu negara. Hal ini akan membawa dampak yang
baik dalam segala hal, baik dalam kondisi masyarakat maupun kondisi ekonomi
yang sama-sama akan mendapatkan dampak positif.
Melestarikan kebudayaan di suatu negara memang bukan hal yang mudah namun
jika dilakukan dengan baik akan memberikan hasil yang baik pula bagi negara
tersebut. Berikut ini adalah manfaat dari kebudaayan dan manusia yang berbudaya.
Budaya yang dimiliki oleh suatu bangsa memiliki banyak sekali manfaat positif,
salah satu manfaat tersebut adalah sebagai alat pemersatu bangsa. Di Indonesia
sendiri terdapat banyak sekali budaya lokal yang mengakar di suku-suku dan daerah
masing-masing masyarakatnya.
Perbedaan budaya tersebut meliputi perbedaan bahasa, baju adat, masakan, hingga
adat istiadat. Namun hal tersebut tidaklah menjadi sebuah jurang pemisah dari satu
suku dengan suku lainnya, hal tersebut malah menjadi salah satu kekuatan bagi
rakyat Indonesia untuk semakin bersatu dan belajar menghargai perbedaan.
14
Salah satu fungsi budaya atau kebudayaan yang berikutnya adalah untuk
memberikan suatu identitas bagi sebuah bangsa di mata internasional. Sebuah
bangsa yang memiliki kebudayaan yang kuat akan memberikan nilai lebih di mata
dunia. Bangsa tersebut akan dianggap bangsa yang menarik dan pada akhirnya
membuat banyak orang menjadi tertarik untuk mempelajari budaya tersebut.
Budaya sangat berfungsi untuk memberikan identitas bagi suatu bangsa. Hal itu
disebabkan karena budaya selalu bersifat unik dan tidak akan sama dengan budaya
dari bangsa lain. Kebudayaan bangsa jika dilestarikan dengan baik akan
memberikan banyak dampak positif bagi suatu bangsa.
Terlebih jika kebudayaan yang dimiliki sangat menarik dan patut untuk
dilestarikan. Masyarakat akan lebih mencintai bangsanya dengan begini dunia akan
melihat bahwa bangsa tersebut adalah bangsa yang menarik karena bisa menghargai
citra dari bangsanya sendiri.
Perbedaan budaya yang ada di Indonesia juga menciptakan rasa cinta tanah air yang
semakin kuat. Jika masyarakat memandang keanekaragaman sebagai suatu
kekayaan maka secara otomatis masyarkat akan berusaha menjaga kekayaan
budaya itu sebaik mungkin. Rasa nasionalisme dan cinta tanah air akan tumbuh di
hati masyarakat dengan sendirinya.
15
Semakin banyak kebudayaan lokal yang terpelihara di masyarakat maka semakin
kaya pula kebudayaan nasional yang ada pada negara tersebut. Oleh karena itu
kebudayaan lokal harus senantiasa dijaga agar kebudayaan nasional semakin kaya
dan beranekaragam. Dengan begini dunia akan melihat bangsa tersebut sebagai
bangsa yang menarik dan akan menjadikan negara tersebut sebagai teladan yang
patut dicontoh.
Manfaat dari kebudayaan yang berikutnya sangat berkaitan erat dengan kemajuan
ekonomi di suatu bangsa. Bangsa yang menghargai dan memelihara budayanya
dengan baik akan mendapatkan sorotan dari mata dunia sebagai negara yang
menarik dan akan menguatkan daya tarik negara tersebut.
Sektor pariwisata akan menjadi salah satu yang terangkat dengan terpeliharanya
kebudayaan di suatu negara. Banyak sekali para wisatawan yang tidak hanya ingin
menikmati keindahan alam suatu negara namun juga ingin menikmati budaya dari
suatu negara. Melestarikan budaya secara langsung maupun tidak langsung akan
memberikan dampak ekonomi yang positif bagi suatu negara, terutama melalui
sektor pariwisata.
Dapat dilihat contoh dari negara-negara yang telah melestarikan budayanya seperti
Jepang, Korea dan China. Negara-negara ini mendapatkan perhatian yang baik dari
publik dunia sehingga kerap dijadikan destinasi wisata. Dengan begini secara tidak
langsung kegiatan ekonomi di negara tersebut akan mendapatkan dampak yang
positif.
16
Adapun sarana untuk memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan
LOGIKA. Sarana untuk meningkatkan dan memelihara pola perilaku dan mutu
kesenian adalah ETIKA dan ESTETIKA.
Tujuan dari pemahaman bahwa manusia sebagai mahluk budaya, agar dapat
dijadikan dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai
problematic budaya yang berkembang di masyarakat sehingga manusia tidak
semata-mata merupakan mahluk biologis saja namun juga sebagai mahluk social,
ekonomi, politik dan mahluk budaya.
Keragaman berasal dari kata ragam . berdasarkan KBBI ragam berarti : 1. sikap,
tingkah laku, cara 2. macam, jenis 3. musik, lagu, langgam 4. warna, corak 5. laras
(tata bahasa)
Ada tiga macam istilah yang digunakan untk menggambarkan masyarakat yang
majemuk yang terdiri dari ras, agama, bahasa dan budaya yang berbeda yaitu
masyarakat pural, masyaraakat heterogen, dan masyarakat multikultural.
17
Keragaman disini memiliki makna sebagai suatu kondisi dalam masyarakat dimana
terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan
ras, agama dan keyakinan, ideology, adat kesopanan, serta situasi ekonomi.
Sedangkan kesederajatan memiliki makna sebagai suatu kondisi dimana dalam
perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang
sama dan satu tingkatan hierarki.
Di Indonesia unsur keragamannya dapat dilihat dalam suku bangsa dan ras, agama
dan keyakinan, ideologi dan politik, tata karma, kesenjangan ekonomi, dan
kesenjangan sosial. Semua unsur tersebut merupakan hal yang harus dipelajari agar
keragaman hal tersebut tidak membawa dampak yang buruk bagi kehidupan
bermasyarakat di Indonesia.
Agama sendiri adalah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
bermasyarakat. Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat adalah sebagai
sesuatu yang edukatif yaitu agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan
melarang. Agama juga berfungsi sebagai penyelamat, perdamaian, sosial kontrol,
pemupuk rasa solidaritas, transformatif (membawa perubahan), kretif, dan agama
berfungsi sublimatif (perubahan ke tingkat yang lebih baik).
Dampak buruk dari tidak adanya sikap terbuka, logis, dan dewasa atas keragaman
masyarakat tersebut antara lain adalah disharmonisasi (tidak adanya penyesuaian
atas keragaman antara manusia dengan lingkungannya), perilaku diskriminatif
terhadap kelompok masyarakat tertentu, eksklusivisme/rasialis (menganggap
derajat kelompoknya lebih tinggi dari kelompok lain).
Untuk menghindari dampak buruk di atas, ada beberapa hal yang dapat dilakukan
yaitu dengan meningkatkan semangat religius, semangat nasionalisme, semangat
pluralism, semangat humanism, dialog antar- umat beragama, dan membangun
suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antar agama,
media massa, dan harmonisasi dunia.
Kesederajatan berasal dari kata derajat. Dalam kamus besar bahasa indonesia
derajat berarti :
18
1) Tingkatan, martabat, pangkat,
2) Gelar yang diberikan oleh perguruan tinggikepada mahasiswa yang telah lulus
ujian.
Konsep kesetaraan adalah konsep yang dipakai dalam sistem komunisme atau
sentralistik dan tentu saja konsep ini bertentangan dengan konsep keragaman.
Kesetaraan lebih mengacu pada bagaimana perbedaan yang ada harus hidup serasi
dan selaras, tanpa harus meninggalkan identitas perbedaan yang ada pada masing-
masing individu tersebut.
Tuntutan kesetaraan mungkin belum beberapa abad terakhir ini di mulai oleh
manusia. Tentunya seruan dengan suara kecil malah yang hampir tidak terdengar,
pada ribuan tahun yang lalu sudah ada. Tingkatannya rakyat jelata, tetapi
berkeinginan agar menjadi sepadan dengan para bangsawan, dengan para orang
kaya serta berkuasa bahkan menjadi anggota kalangan Sang Baginda Raja. Kalau
kita mau memikirkan masak-masak keinginan untuk setara itu, biasanya dan selalu
datang dari pihak yang kurang beruntung untuk menyamai kaum yang sedang atau
sudah beruntung.
a. Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku bangsa, ras, gender, dan
golongan
b. Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang
layak.
19
c. Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan anggota
masyarakat.
Problema yang terjadi dalam kehidupan, umumnya adalah munculnya sikap dan
perilaku untuk tidak mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban anatr
manusia atau antar warga. Perilaku yang membeda-bedakan orang disebut
diskriminasi.
A. Tujuan
Keberagaman dan kesetaraan diperlukan dalam masyarakat. Kita tau bahwa Allah
Al Quwat menciptakan manusia sebagai insan yang taat dan patuh disamping itu
manusia adalah ciptaan yang beragam dan berbagai jenis agama , suku , budaya
dan bahasa. Untuk itu setelah kita mengenal segala keberagaman yang ada kita
harus mensyukuri anugerah Allah itu dan menjadikan perbedaan sebagai warna
warni bak pelangi dan bunga di taman. Kita melihat bunga ditaman yang berbagai
macam warna , jenis , dan ukuran kita melihat bahwa mereka itu adalah bunga.
Bunga yang setara dengan bunga lainya dalam ousia yaitu bunga. Tidak ada yang
lebih bunga dari bunga yang lain. Mereka berbeda dari segi warna , tetapi tidak
dari segi ousia(jauhar/hakikat).
B. Manfaat
Keberagaman didalam masyarakat memang bak warna yang mencolok mata. Tapi
jangan kita pakai keberagaman itu menjadi alasan kita melakukan pembeda bedaan
atas dasar jauhariyah. Untuk itu manfaat kita belajar keberagaman dan kesetaraan
20
adalah untuk menjadi insan yang sadar bahwa tiap tiap pribadi diciptakan berbeda
dan beragam menurut gambar dan citra Allah yang telah dipulihkan dengan
Kematian Al Masih Ibn Maryam di kayu salib. Untuk itu kita bersyukur kita
berbeda dalam uqnum uqnum yang terpisah tetapi kita adalah sama dimata Allah
Khaliq Langit dan Bumi.
Nilai merupakan sebagai sebuah gagasan terkait dengan apa yang dianggap baik,
berfyngsi, bermanfaat, indah, layak, dan juga menjadi keinginan serta kehendak
seluruh dari lapisan masyarakat dalam kehidupan. Selain itu nilai membantu
seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan apresiasi kepada kehidupan sosial.
Nilai juga disampaikan oleh beberapa ahli mengenai definisinya, sebagai berikut.
Menurut Karel J. Veeger ,Nilai ialah suatu kriteria yang ditujukan kepada individu
dari individu yang lainnya sebagai apresiasi atau kritikan atas apa yang telah
diperbuat. Dengan ini nilai merupakan pemahaman akan pertimbangan sesuai
dengan nilai moral.
Sesuai dengan yang disampaikan oleh Hoda Lacey, terdapat 6 poin pengertian
dari nilai, antara lain.
1. Nilai merupakan suatu hal yang dicari orang sepanjang hidup dan bersifat
fundamental.
2. Nilai ialah sebuah kualitas atau bentuk tindakan yang mempunyai harga,
unsur kebaikan, makna dan juga sebagai bentuk pemenuhan karakter
kepada kehidupan seseorang.
3. Nilai yaitu semua yang berkaitan dengan penentuan identitas diri
seseorang.
4. Nilai merupakan bentuk tindakan untuk menentukan tindakan yang baik.
5. Nilai metupakan nilai fundamental untuk bertingkah laku baik untuk
dirinya atau orang lain.
21
6. Nilai merupakan nilai objek dari sebuah hubungan yang tepat dan
membentuk harga dari kehidupan seseorang dengan kepribadian individu
yang terkait. Objek nilai yang dimaksud berupa karya seni, teori ilmiah,
orang lain, teknologi, tradisi, lembaga, objek yang disucikan, budaya, dan
alam itu sendiri.
Menurut Robert M. Z. Lawang ,Nilai adalah bentuk gambaran dari suatu hal yang
diinginkan, yang dianggap berharga, pantas untuk diapresiasi, dan mampu
memengaruhi perilaku sosial seluruh individu yang memiliki nilai tersebut. Nilai
inilah merupakan cerminan dan pedoman untuk mewujudkan tata tertib kehidupan
dalam masyarakat.
Menurut Nursal Luth dan Dainel Fernandez , Menurut mereka nilai adalah
perasaan mengenai apa-apa yang diinginkan dan juga yang tidak diinginkan dengan
kemampuan untuk mempengaruhi perilaku sosial individu yang bersangkutan.
Nilai bukan baik atau tidak namun, yang dikehendaki atau tidak dan yang
diinginkan atau tidak.
Menurut Sidi Gazalba ,Nilai adalah hal yang memiliki sifat abstrak, ideal, tidak
fakta, bukan benda yang konkrit, bukan apresiasi yang berbentuk benar ata salah
sebagai pembuktian empirik, sebenarnya merupakan hal yang tidak dikehendaki
atau dikehendaki.
Menurut Koentjaraningrat ,Nilai ialah bentuk dari budaya yang memiliki fungsi
sebagai bentuk pedoman bagi seluruh manusia dalam masyarakat. Budaya yang
dimaksud bisa merupakan hal yang dikehendaki atau hal yang tidak dikehendaki,
yang membedakan adalah sudut pandang yang diberikan.
Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau
kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia baik lahir maupun
batin. Bagi manusia nilai dijadikan sebagai landasan, alasan atau motivasi dalam
bersikap dan bertingkah laku, baik disadari maupun tidak.
Moral adalah produk yang dihasilkan oleh budaya dan agama yang mengatur cara
berinteraksi (perbuatan, perilaku, dan ucapan) antar sesama manusia. Dengan kata
22
lain, istilah moral merujuk pada tindakan, perilaku seseorang yang memiliki nilai
positif sesuai dengan norma yang ada di suatu masyarakat.
2.Menurut Russel Swanburg, arti moral adalah suatu pernyataan dari pemikiran
yang berhubungan dengan keantusiasan seseorang dalam bekerja dimana hal itu
dapat merangsang perilaku seseorang tersebut.
6. Menurut Sonny Keraf, moral adalah sesuatu yang dapat dipakai sebagai dasar
untuk menentukan tindakan seseorang yang dianggap baik atau buruk di dalam
suatu masyarakat.
23
2.5.3 Tujuan dan Manfaat Manusia Memilik Nilai dan Moral
Manusia, nilai, moral, dan hukum merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan. Masalah-masalah serius yang dihadapi bangsa Indonesia berkaitan
dengan nilai, moral, dan hukum antara lain mengenai kejujuran, keadilan,
menjilat, dan perbuatan negatif lainnya sehingga perlu dikedepankan pendidikan
agama dan moral karena dengan adanya panutan, nilai, bimbingan, dan moral
dalam diri manusia akan sangat menentukan kepribadian individu atau jati diri
manusia, lingkungan sosial dan kehidupan setiap insan. Pendidikan nilai yang
mengarah kepada pembentukan moral yang sesuai dengan norma kebenaran
menjadi sesuatu yang esensial bagi pengembangan manusia yang utuh dalam
konteks sosial.
Pendidikan moral tidak hanya terbatas pada lingkungan akademis, tetapi dapat
dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Secara umum ada tiga lingkungan yang
sangat kondusif untuk melaksanakan pendidikan moral yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Peran keluarga dalam
pendidikan mendukung terjadinya proses identifikasi, internalisasi, panutan dan
reproduksi langsung dari nilai-nilai moral yang hendak ditanamkan sebagai pola
orientasi dari kehidupan keluarga. Hal-hal yang juga perlu diperhatikan dalam
pendidikan moral di lingkungan keluarga adalah penanaman nilai-nilai kejujuran,
kedisiplinan dan tanggung jawab dalam segenap aspek.
Tujuan dari manusia memiliki nilai dan moral berupa manusia memiliki sesuatu
yang berharga dan sifat kualiatas manusia ditentukan dari sifat individu
berinteraksi dengan individu lainnnya. Maka dari itu, manusia haruslah memiliki
sesuatu yang berharga dari perilakunya dalam melakukan interaksi dengan yang
lainnya . Sehingga, individu tersebut bisa diterima dengan baik di masyarkat.
Penididikan moral diperlukan untuk membentuk karakter dan tipe manusia yang
kuat sehingga bermanfaat dan berguna bagi sesama dan lingkungan.
24
sebagai kegiatan menilai. Nilai itu harus jelas, harus semakin diyakini oleh individu
dan harus diaplikasikan dalam perbuatan.
Setiap orang yang menjadi teman anak akan menampilkan kebiasaan yang
dimilikinya, pengaruh pertemanan ini akan berdampak positif jika isu dan
kebiasaan teman itu positif juga, sebaliknya akan berpengaruh negatif jika sikap
dan tabiat yang ditampikan memang buruk, jadi diperlukan pula pendampingan
orang tua dalam tindakan anak-anaknya, terutama bagi para orang tua yang
memiliki anak yang masih di bawah umur.
25
mengembangkan suatu pandangan hidup yang terfokus sehingga memberikan
stabilitas nilai pada anak. Namun ketika anak dipenuhi oleh kebingungan nilai,
maka institusi pendidikan perlu mengupayakan jalan keluar bagi peserta didiknya
dengan pendekatan klarifikasi nilai.
26
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.Dari beberapa penjelasan mengenai pengantar ilmu sosial budaya dasar saya
menyimpulkan bahwa manusia itu tidak dapat hidup sendiri manusia adalah zoon
politicon yang berarti di dalam berkembang kita harus saling melengkapi saling
tolong menolong dan tidak dapat hidup sendiri butuh kerja sama bersosialisasi di
ruang lingkup masyarakat, manusai juga sebagai makhluk yang berbudaya atau
homo humanis yaitu manusia diciptakan memiliki ratio dan sense, manusia juga
dapat mengembangkan budaya yang iya miliki dengan cara berbaur atau bergaul
dengan suatu kelompok atau di dalam kehidupan berkeluarga.
2. Di dalam kehidupan juga kita tidak luput dari sebuah permasalahan yang ada di
mulai dari masalah sosial, masalah keluarga, masalah budaya,masalah tingkah laku
itu semua disebabkan akibat tingkah laku seseorang sendiri,sementara masalah
sosial disebabkan karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangan
kebudayaan, sifat kependudukannya dan keadaan lingkungan sekitarnya sehngga
kita harus menempatkan diri dengan sebaik – baiknya berbaur dengan yang bak
agar dapat berfikir dan mengarjakan sesuatu denga cara positif.
3. Manusia sebagai makhluk budaya adalah makhluk yang memiliki akal dan
pikiran sehingga dalam praktiknya manusia menghasilkan sebuah yang berharga
berupa artifak maupun non artifak berupa gagasan. Manusia yang memiliki budaya
berbeda beda haruslah dipandang berbeda dalam uqnum uqnum yang terpisah
sebagai ciptaan Allah. Maka dari itu , segala perbedaan yang ada adalah bentuk
karya Allah sehingga perbedaan itu bak warna warni teratur yang menyusun sebuah
pelangi. Warna warna itu berbeda beda tetapi tidak ada warna yang lebih warna dari
yang lainnya. Untuk itu, kita manusia berbeda beda dalam segala hal tetapi sama
sama manusia sehingga berbeda beda tetapi tetap satu (Bhinekka Tunggal Ika).
4. Manusia, nilai, dan moral adalah suatu hal yang saling berkaitan dan saling
menunjang. Sebagai warga negara kita perlu mempelajari, menghayati dan
melaksanakan dengan ikhlas mengenai nilai, moral dan hukum agar terjadi
keselarasan dan harmoni kehidupan. Manusia adalah individu yg terdiri dari jasad
27
dan roh dan makhluk yang paling sempurna, paling tertinggi derajatnya, dan
menjadi khalifah di permukaan bumi. Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu
diinginkan, dicita-citakan dan dianggap pentong oleh seluruh manusia sebagai
anggota masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan
kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga
atau berguna bagi kehidupan manusia.
3.2 Saran
28
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha. Penulis telah
berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas makalah ini. Semoga dengan penulisan
tugas makalah ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan
dan terutama pada bidang Ilmu Sosial Budaya Dasar .
29
DAFTAR PUSTAKA
30