You are on page 1of 4

Modal Ventura dapat di arahkan kepada sektor – sekotr kegiatan ekonomi yang memperoleh

prioritas untuk di kembangkan , misalnya untuk meningkatkan ekspor non-migas , usaha atau
kegiatan dari perusahaan pasangan usaha tersebut diatur oleh menteri keuangan.

11. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuanya di atur lebih lanjut
berdasarkan peraturan menteri keuangan yaitu :

a. di terima atau di peroleh WNI dari wajib pajak pemberi beasiswa dalam rangka mengikuti
pendidikan formal/nonformal baik dalam negeri maupun luar negeri.

b. titak mempunyai hubungan istimewa dengan pemilik , komisaris di reksi atau pengurus
dari wajib pajak pemberi beasiswa;

c. komponen beasiswa terdiri atas biaya pendidikan yang dibayarkan ke sekolah biaya ujian ,
biaya penelitian yang berkaitan dengan bidang studi yang di ambil dan biaya hidup yang
wajar sesuai dengan daerah lokasi tempat belajar.

12. Sisa lebih di terima atau diperole badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang
pedidikan dan bidang penelitian dan pengembangan , yang telah terdaftar pada instansi yang
membidanginya ,yang di tanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan
dan penelittian dalam jangka waktu paling lama empat tahun sejak di perolehnya sisa lebih tersebut
yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan peraturan menteri keuangan.

13. Bantuan atau santunan yang di bayarkan oleh badan penyelenggara jaminan sosial kepada wajib
pajak tertentu , yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan peraturan menteri
keuangan.
OBJEK PAJAK BENTUK USAHA TETAP
1. Penghasilan dari usaha atau kegiatan bentuk usaha tetap tersebut dan dari harta yang di
miliki.
2. Penghasilan kantor pusat dari usaha atau kegiatan , penjualan barang , atau pemberian jasa
di Indonesia yang sejenis dengan yang di jalankan oleh bentuk usaha tetap di Indonesia.
3. Penghasilan sebagaimana tersebut dalam psal 26 UU PPh yang di terima atau di peroleh
kantor pusat , sepanjang terdapat hubungan efektif antara bentuk usaha tetap dengan harta
atau kegiatan yang memberikan penghasilan di maksud.

Penentuan Besarnya Laba Bentuk Usaha Tetap


Dalam menentukan besarnya laba suatu bentuk usaha tetap terdapat beberapa biaya atau
pembayaran yang menjadi perhatian , yaitu :

1. Biaya administrasi kantor pusat yang di perbolehkan untuk di bebankan adalah biaya yang
berkaitan dengan usaha atau kegiatan bentuk usaha tetap , yang besar nya di tetapkan oleh
direktur Jenderal pajak;
2. Pembayaran kepada kantor pusat yang tidak diperbolehkan dibebankan sebagai biaya
adalah;
a. Royalti atau Imbalan lainya sehubungan dengan penggunaan harta, paten atau hak – hal
lainnya.
b. Imbalan sehubungan dengan jasa manajemen dan jasa lainya , dan
c. Bunga ,kecuali bunga yang berkenaan dengan usaha perbankan.
3. Pembayaran sebagaimana tersebut pada angka 2 yang di terima atau di peroleh dari kantor
pusat titdak di anggap sebagai objek pajak , kecuali yang berkenaan dengan usaha
perbankan.

PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK


Besarnya penghasilan kena pajak bagi wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap , di tentukan
berdasarkan penghasilan bruto di kurangi biaya untuk mendapatkan , menagih dan memelihara
penghasilan , termasuk hal – hal berikut.

1. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha , antara
lain :
a. Biaya pembelian bahan
b. Biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah , gaji , honorarium, bonus ,
graftifikasi , dan tunjangan yang di berikan dalam bentuk uang.
c. Bunga , sewa dan royalti
d. Biaya perjalanan .
e. Biaya perjalanan .
f. Premi Asuransi
g. Biaya promosi
h. Biaya adminitrasi
i. Pajak kecuali pajak penghasilan

Untuk dapat di bebankan sebagai biaya , pengeluaran – pengeluaran tersebut harus mempunyai
hubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan usaha atau kegiatan untuk
mendapatkan menagih dan memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak.

2. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas
pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat
lebih dari satu tahun.
3. Iuaran kepada dana pensiun yang pendirianya telah di sahkan oleh menteri keuangan.
4. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang di miliki dan di gunakan dalam
perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan menagih dan memelihara penghasilan.
5. Kerugian selisih kurs mata uang asing
6. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia
7. Biaya beasiswa, magang dan pelatihan.
8. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat di tagih dengan syarat ;
a. Telah di bebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial
b. Wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat di tagih kepada
direktorat Jenderal Pajak
c. Telah diserahkan perkara penagihanya kepada pengadilan negari atau instansi
pemerintah yang menangani piutang negara atau adanya perjanjian tertulis mengenai
penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditor dan debitor yang
bersangkutan dalam penerbitan umum atau khusus atau adanya pengakuan dari debitor
bahwa utangnya telah di hapuskan untuk jumlah utang tertentu dan
d. Syarat sebagaimana dimaksud pada huruf (c) tidak berlaku untuk penghapusan piutang
tak tertagih debitor kecil.
9. Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang ketentuannya diatur
dengan peraturan pemerintah.
10. Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia yang
ketentuannya diatur dengan peraturan pemerintah.
11. Biaya pembangunan Infrastruktur sosial yang ketentuannya di atur dengan peraturan
pemerintah.
12. Sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur dengan peraturan pemerintah ,
dan
13. Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang ketentuannya diatur dengan peraturan
pemerintah.
Apabila penghasilan bruto setelah pengurangan didapat kerugian , kerugian tersebut
dikompensasikan dengan penghasilan mulai tahun pajak berikut nya berturut-turut sampai
dengan lima tahun.
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
Dalam Menghitung penghasilan kena pajak wajib pajak orang pribadi dalam negeri , kepada
nya di berikan pengurangan berupa penghasilan tidak kena pajak(PTKP) berdasarkan
ketentuannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 UU PPh. Penghasilan tidak kena pajak
per tahun diberikan sedikit sebeesar:

You might also like