Professional Documents
Culture Documents
1019 2162 1 PB
1019 2162 1 PB
Zumaroh
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Jl. Letnan Kolonel H. Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung 35131
Email: zumaroh@gmail.com
Abstract: One form of work someone does to produce a variety of products is business. For Muslims, business is always
controlled by the law of halal and haram, both in the way of acquisition and utilization. Physically, a person’s malicious
practices will result in enormous losses, he will experience various diseases that are difficult to cure or even no cure.
This affects the depletion of the treasures it has collected in such haram ways. Psychically, the warning and punishment
sanctions experienced by malbic businessmen are more dire. In addition to causing various traits and bad traits within
himself and his family, he will also experience severe depression and shudder as a manifestation of the aridity of the soul
due to his evil behavior in business.
Keywords: business haram, physical and psychic human
Abstrak: Salah satu bentuk pekerjaan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan beragam produk adalah bisnis. Bagi
umat Islam, bisnis yang dilakukan selalu dikendalikan oleh aturan halal dan haram, baik dalam cara perolehan maupun
pemanfaatannya. Secara fisik manusia, praktik malbisnis yang dilakukan seseorang akan berakibat pada kerugian yang
sangat besar, ia akan mengalami berbagai penyakit yang sulit disembuhkan atau bahkan tidak ada obatnya. Ini berdampak
pada terkurasnya harta yang telah dikumpulkannya dengan cara haram tersebut. Secara psikis, sanksi peringatan dan siksa
yang dialami oleh pelaku malbisnis lebih mengerikan. Selain menimbulkan berbagai watak dan sifat buruk dalam diri dan
keluarganya, ia juga akan mengalami depresi dan keguncangan batin yang berat sebagai perwujudan dari kegersangan jiwa
akibat perilaku jahatnya dalam berbisnis.
Kata kunci: bisnis haram, fisik dan psikis manusia
Konsep Bisnis Dalam Islam Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu
1. Pengertian Bisnis sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan
Secara umum bisnis dapat diartikan sebagai (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus
berikut: menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah me
nundukkan bagimu malam dan siang. Dan Dia
a. Usaha dagang, usaha komersial di dunia per
telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan
dagangan dan bidang usaha.
segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan
b. Pertukaran barang, jasa atau uang yang saling jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah
menguntungkan atau memberi manfaat. dapat kamu menghinggakannya”
c. The buying and selling of goods and services. b. Q.S. Al-A’raf (10)
d. Suatu organisasi yang menjalankan aktivitas
produksi dan penjualan barang dan jasa yang
ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗﯘ
diinginkan konsumen untuk memperoleh “Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu
profit (keuntungan). sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu
di muka bumi (sumber) penghidupan……”
Sedangkan yang dimaksud dengan bisnis
islami adalah serangkaian aktivitas bisnis dalam c. Hadis Nabi saw, yang artinya:
berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah “kedua telapak kaki seorang anak Adam di hari
(kuantitas) kepemilikan hartanya (barang/jasa) kiamat masih belum beranjak sebelum ditanya
termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara kepadanya mengenai lima perkara: tentang
perolehan dan pendayagunaan hartanya (ada umurnya, apa yang dilakukannya; tentang masa
aturan halal dan haram).3 mudanya, apa yang dilakukannya; tentang harta
nya, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia
2. Landasan Hukum Bisnis belanjakan; dan tentang ilmunya, apa yang dia
Islam telah memberi tuntunan tentang bisnis kerjakan dengan ilmunya itu.” (HR. Ahmad)
dalam Alquran. Tuntunan tersebut juga diper
kuat hadits Nabi saw, di antaranya: 3. Segmentasi Bisnis Menurut Islam
a. Q.S. Ibrahim (32-34) Islam telah membagi bisnis pada umum
nya dalam 2 segmen, yakni bisnis yang meng
ﯛﯜﯝ ﯞﯟﯠﯡﯢ untungkan dan bisnis yang merugikan. Kedua
ﯣ ﯤ ﯥ ﯦ ﯧ ﯨ ﯩﯪ ﯫ ﯬ segmen bisnis tersebut dijabarkan sebagai berikut:
ﯭ ﯮ ﯯ ﯰ ﯱﯲ ﯳ ﯴ ﯵ
a. Bisnis yang menguntungkan
ﯶ ﯷ ﯸ ﯹ ﯺ ﯻﯼ ﯽ ﯾ Dalam pandangan Islam, bisnis yang me
ﯿ ﰀ ﰁ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕﭖ ﭗ nguntungkan itu paling tidak mengandung 3
elemen dasar: pertama, melakukan investasi
ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜﭝ yang terbaik atas harta kekayaan yang dimiliki
“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi
seseorang dengan ditujukan untuk mencapai
dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian
ridha Allah. Ridha Allah akan dapat dicapai
Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai
bila investasi dilakukan di jalan yang baik lagi
buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia
halal (diinvestasikan di jalan Allah). Untuk hal
telah menundukkan bahtera bagimu supaya
tersebut Allah telah memberikan garansi bahwa
bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-
harta yang diinvestasikan di jalan yang benar
akan selalu diberkati, ditambah serta dilipat
3
M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas gandakan pahala bagi pemiliknya.
Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani Press, 2003), h. 18
Kedua, seseorang harus mampu membuat merupakan hasil keputusan yang tidak logis dan
keputusan secara logis, sehat dan bijaksana serta tidak sehat, hal ini menjauhkan bisnis tersebut
penuh kehati-hatian dalam menginvestasikan dari ridho Allah.
dananya. Penginvestasian harta di jalan Allah Ketiga, elemen yang menjadikan bisnis itu
berarti telah memenuhi ketentuan pengambilan merugi adalah perilaku jahat. Perilaku yang
keputusan bisnis tersebut. tidak sesuai dengan ketentuan Allah yang di
Ketiga, seseorang harus mampu berperilaku lakukan pada aktivitas yang dilarang pula
yang benar dalam berbisnis sesuai dengan tuntunan konsekuensinya sangat mengerikan di akhirat.
etika bisnis dalam Islam. Pebisnis tidak boleh Allah akan melakukan perhitungan atas
melakukan tindakan yang salah dan merugikan perbuatan mereka karena perbuatan tersebut
orang lain sehingga usahanya akan dijauhkan dari harus dipertanggung jawabkan. Allah akan
ridha Allah. Kemampuannya menjaga amanah dan menberikan balasan yang setimpal yang tidak
janjinya dalam berbisnis sangat diutamakan, karena pernah diduga saat melakukan kejahatan itu di
Allah telah merekomendasikan bahwa pekerjaan dunia.
yang akan selalu mendatangkan keuntungan
adalah pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh- Bisnis Yang Dilarang Menurut Islam
sungguh dan mengharapkan ampunan-Nya. 1. Perilaku Bisnis Yang Dilarang Menurut Islam
Dalam Alquran terdapat 3 terma yang dapat
b. Bisnis yang merugikan difungsikan sebagai landasan perilaku yang
Ketidakadaan elemen-elemen yang men bertentangan dengan nilai-nilai yang dibolehkan
jadikan suatu bisnis itu selalu menguntungkan Islam khususnya dalam dunia bisnis. Terma
akan menjadikan bisnis itu merugikan. Hal ter tersebut adalah:4
sebut ditandai dengan kebalikan dari elemen
yang dimiliki bisnis yang menguntungkan, yaitu: a. Al-bathil
pertama, investasi atas harta (modal) yang di
Kata ini berasal dari bathala yang berarti
lakukan untuk jalan yang buruk (tidak di jalan
rusak, sia-sia, tidak berguna, bohong. Al-bathil
Allah) dalam Islam diibaratkan dengan “membeli
sendiri berarti yang batil, yang salah, yang palsu,
dunia dengan akhirat”. Artinya, usaha yang
yang tidak berharga, yang sia-sia dan syaitan.
dilakukan tidak dengan cara yang halal tidak
Terma ini berarti lawan dari kebenaran, yaitu
akan mendatangkan keuntungan me lainkan
segala sesuatu yang tidak mengandung apa-apa
akan mendatangkan kerugian yang menggiring
di dalamnya walaupun diteliti; atau yang tidak
kepada kebangkrutan. Karena pelaku bisnis yang
ada manfaatnya di dunia maupun di akhirat.
merugikan ini mementingkan duniawi dengan
Penggunaan al-bathil dalam konteks bisnis di
menghalalkan segala cara serta melupakan ke
sebutkan 4 kali dalam Alquran. Pertama, dalam
pentingan ukhrawinya. Kesenangan dunia yang
surat Al-Baqarah ayat188:
pada hakikatnya hanya sementara selalu dikejar
dengan mengabaikan bahkan meniadakan ke ﮛﮜﮝﮞ ﮟﮠﮡ ﮢﮣ
hidupan yang lebih abadi yakni kehidupan
akhirat. Pahala akan jauh darinya dan diganti
ﮤﮥﮦ ﮧﮨﮩﮪﮫ
dengan ancaman dosa dan siksa. “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta
sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan
Kedua, Alquran menegaskan bahwa ke
yang bathil dan (janganlah) kamu membawa
putusan untuk berbisnis di jalan yang tidak
(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu
diridhai Allah adalah keputusan yang tidak sehat
dan akan mengakibatkan kerugian yang sangat 4
Lukman Fauroni, Arah dan Strategi Ekonomi Islam,
besar. Keputusan untuk menjalani bisnis haram (Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2006), h. 76
manusia memperolah harga secara adil, ketujuh, kesempatan sedikitpun untuk menikmatinya
tindakan yang menimbulkan kerusakan dan dengan tenang dan nyaman, sehingga harta itu
praktik pemaksaan yang mengakibatkan kerugian tidak mempunyai nilai manfaat yang hakiki.
serta merupakan bentuk penindasan terhadap Banyak orang kaya raya yang segera terkuras
terhadap orang lain. Kedelapan, mengkonsumsi habis hartanya untuk berobat dari sakit yang
hak orang lain dengan cara yang bathil sebagaimana berat dan tidak ada obatnya. Sakit yang diderita
telah dipaparkan dalam pembahasan di atas yang tersebut merupakan hukuman yang diberikan
merupakan perbuatan tidak adil dan diharamkan Allah sebagai imbalan atas perbuatannya ketika
dalam Islam.7 mencari rezeki secara tidak halal. Allah meng
habiskan hartanya dengan sakitnya.9
Pengaruh Bisnis Haram Terhadap Fisik Dan Alquran dalam memerangi ekonomi ribawi
Psikis Manusia tidak serta merta memberikan hukuman fisik
Bisnis yang tidak dilakukan di jalan Allah maupun denda. Hukuman ini lebih ber sifat
(bisnis haram) sudah dipastikan dalam Alquran penekanan psikis ketika menyamakan pe
maupun hadits akan membawa dampak buruk makan riba dengan orang yang kesurupan
baik bagi fisik maupun psikis (mental) manusia syaitan, sebagaimana dikemukakan dalam surat
yang menjadi pelaku malbisnis (bisnis haram) Al-Baqarah ayat 275 bahwa orang yang ber
tersebut. Seberapa besar dampaknya dapat di muamalah dengan menerapkan asas ribawi dan
lihat dalam penjabaran berikut: menghisap keringat-darah orang lain, kelak
di akhirat tidak dapat berjalan tegak kecuali
Seseorang biasanya berusaha memenuhi ke
bagaikan anjing gila yang tidak bisa berjalan tegak
butuhannya (mencari rezeki) dengan bekerja
karena selalu berjalan gontai, tehuyung-huyung
atau berbisnis. Namun, bisnis yang dilakukan
dan sempoyongan. Betapa buruknya gambaran
dengan cara korupsi, penipuan, manipulasi,
bagi para pemakan riba dan rentenir ini tidak
pemaksaan kepada seseorang, dan cara-cara lain
terbatas pada kehidupan akhirat yang masih
yang tidak benar, akan membuahkan rezeki
lama, di dunia mereka diidentikkan dengan
yang dimakan oleh keluarganya tidak halal.
lintah darat yang suka menghisap darah hewan
Rezeki yang diperoleh dengan cara tidak halal
dan manusia. Begitu hinanya penggambaran
tentu akan membawa pengaruh bagi mereka.
ini akan memberikan tekanan psikis bagi para
Darah yang mengalir dalam tubuh anak dan
pelakunya. Diakui ataupun tidak, mereka
keluarganya adalah saripati makanan yang
tidak akan mendapatkan ketenteraman dan
diperoleh secara tidak halal. Akhirnya, anak
kebahagiaan dalam menjalankan kehidupan dan
akan menjadi anak yang tidak diridhoi Allah
usahanya. Dihantui kecemasan, ketakutan dan
dan akan cenderung menjadi anak yang nakal.8
rasa bersalah, itulah yang akan selalu mereka
Selain berpengaruh pada perilaku orang alami meskipun jika di hadapan orang lain
tersebut dan keluarganya, orang yang mencari mereka bersikap seperti manusia super yang
harta dengan memakan harta orang lain, maka kebal terhadap berbagai ancaman hukum baik
keluarganya dalam kehidupannya tidak akan hukum Tuhan maupun hukum positif. Namun
mendapat keberkahan. Banyak orang yang di dalam diri dan batinnya, mereka adalah
dengan sangat mudah dan cepat memperoleh manusia yang sangat rapuh.10
hartanya, akan tetapi perginya harta tersebut
Maulana al-Maududi sebagaimana dikutip
tidak kalah cepatnya. Uang dan hartanya akan
mengalir ibarat derasnya air bah yang tanpa ada 9
A. Khoerussalim, To be The Moslem…, h. 168
10
M. Amin Suma, Mengurai Akar Menggali Serat Ekonomi
7
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis…, h. 142 dan Keuangan Syariah, Kholam (Jakarta: Publishing, 2008), h.
8
A. Khoerussalim, To be The Moslem Entrepreneur, 208. Lihat juga: Muhammad, Aspek Hukum dalam Muamalat,
(Jakarta:Pustaka Al-Kautsar, 2005), h: 168 (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 89.
Mustaq Ahmad dalam ‘Etika Bisnis Dalam mereka karena salah satu pihak ada yang merasa
Islam”11 mengemukakan bahwa kejahatan riba dirugikan ataupun dikhianati oleh pihak lain.12
akan menimbulkan berbagai dampak negatif
bagi manusia yang melakukannya, yaitu: Penutup
1. meningkatkan rasa tamak, menimbulkan Berdasarkan paparan di atas, dapat di
rasa kikir yang berlebihan, mementingkan simpulkan bahwa segala bentuk bisnis yang
diri sendiri, keras hati, tirani dan memuja haram akan membawa pengaruh yang buruk
uang. terhadap diri manusia yang menjadi pelakunya.
2. menimbulkan kebencian dan permusuhan Berbagai kecaman dan ancaman yang ditegaskan
dan bukannya simpati dan kooperasi. Allah Swt dalam Alquran maupun yang di
3. mendorong terjadinya penimbunan akumulasi sabdakan oleh Rasulullah saw sangat jelas dan
kekayaan dan menghambat adanya investasi tidak ada satupun pernyataan yang mentolerir
langsung dalam perdagangan. Jika diinvestasi paktik malbisnis tersebut.
kan pun akan dilakukan demi kepentingan Secara fisik manusia, praktik malbisnis akan
pribadi tanpa memperhatikan kepentingan berakibat pada kerugian yang teramat besar,
masyarakat. berbagai penyakit yang sukar atau bahkan tidak
4.
mencegah terjadinya sirkulasi kekayaan ada obatnya akan ditimpakan kepadanya yang
karena kekayaan itu hanya akan berada di berdampak pada terkurasnya harta yang telah
tangan-tangan para pemilik modal. dikumpulkannya dengan cara haram tersebut.
Sehingga harta yang dimilikinya akan habis
Bisnis yang tidak lagi berpijak pada satu acuan dengan mudah dan mengalir cepat seperti banjir
normatif yang menetapkan apa seharusnya yang sungai.
baik (sebutlah bisnis haram) akan menyesat
kan menjadi bumerang bagi manusia pelakunya Secara psikis, sanksi peringatan dan siksa yang
sendiri karena berakibat pada depresi dan dialami oleh pelaku malbisnis lebih mengerikan.
guncangan batin yang hebat dalam dirinya. Selain menimbulkan berbagai watak dan sifat
Ketika titik kulminasi depresi dan guncangan buruk dalam dirinya dan keluarganya, ia juga
batin akibat tidak dapat memuaskan dahaga akan mengalami depresi dan keguncangan batin
batin tersebut akan hidup bergelimang harta yang berat sebagai perwujudan dari kegersangan
terjadi maka kegersangan jiwalah yang akan jiwa akibat perilaku jahat dan haramnya dalam
dialaminya. Jiwa yang gersang menggiring pada berbisnis.
perilaku yang tidak konsisten lagi dalam men Yang terpenting adalah bahwa praktik
jalani aktivitas bisnisnya. Ia akan kehilangan malbisnis yang dilakukan akan membawa akibat
tumpuan dan arah sehingga bisnisnya pun me pada sanksi sosial dan individual baginya dan
ngalami kerugian yang amat besar. Maka akan keluarganya. Di masyarakat, meski tampaknya
semakin terguncanglah batin mereka. dihormati sebagai orang terpandang, namun se
Bisnis yang dilakukan dengan cara gharar benarnya ia dikucilkan dan dianggap sebelah
(ketidakpastian/ spekulasi) dan penipuan serta mata keberadaannya. Secara pribadi, ketenangan,
kecurangan di dalamnya ataupun berbagai ketenteraman, dan kebahagiaan hakiki akan jauh
bentuk bisnis yang tidak sah (haram) lainnya, darinya dan keluarganya. Yang ada adalah
akan mengakibatkan kesalahpahaman di antara perasaan yang selalu dikejar kecemasan dan
dua pihak yang akan memunculkan percekcokan ketakutan akan kehilangan hartanya serta
di antara sesama pelakunya. Di samping itu, bayangan siksa yang akan diterima di akhirat.
juga dapat menimbulkan permusuhan di antara 12
Abdullah Al-Mushlih, Shalah Ash-Shawi, Fikih Ekonomi
Keuangan Islam, Terj. Abu Umar Basyir, (Jakarta: Darul Haq,
11
Mustaq Ahmad, Mustaq Ahmad, Etika Bisnis…, h. 133 2004), h. 386
Tampak jelaslah, betapa tidak setimpalnya apa Haritsi, Jaribah bin Ahmad al-, Fikih Ekonomi
yang ia peroleh di dunia berupa kenikmatan Umar bin Al-Khathab, Terj. Asmuni Solihan
semu yang sesaat dengan ancaman siksa di Zamakhsyari, Jakarta: Khalifa, 2006.
akhirat yang kekal. Khoerussalim, A., To be The Moslem Entrepreneur,
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005.
Pustaka Acuan Muhammad, Aspek Hukum dalam Muamalat,
Ahmad, Mustaq, Etika Bisnis Dalam Islam, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007.
Terj. Samson Rahman, Jakarta: Pustaka Al- Mushlih, Abdullah al-, Shalah Ash-Shawi, Fikih
Kautsar, 2005. Ekonomi Keuangan Islam, Terj. Abu Umar
Antonio, M. Syafi’i, Bank Syariah Dari teori Ke Basyir, Jakarta: Darul Haq, 2000.
Praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001 Suma, M. Amin, Mengurai Akar Menggali Serat
Depag RI, Alquran dan Terjemahnya, Semarang: Ekonomi dan Keuangan Syariah, Jakarta:
Toha Putra, 1989. ,Kholam Publishing, 2008.
Fauroni, Lukman, Arah dan Strategi Ekonomi Yusanto, M. Ismail, M. Karebet Widjajakusuma,
Islam, Yogyakarta: ,Magistra Insania Press, Menggagas Bisnis Islami, Jakarta: Gema Insani
2006. Press, 2003.