You are on page 1of 10

BISNIS HARAM DAN PENGARUHNYA

TERHADAP FISIK DAN PSIKIS MANUSIA

Zumaroh
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Jl. Letnan Kolonel H. Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung 35131
Email: zumaroh@gmail.com

Abstract: One form of work someone does to produce a variety of products is business. For Muslims, business is always
controlled by the law of halal and haram, both in the way of acquisition and utilization. Physically, a person’s malicious
practices will result in enormous losses, he will experience various diseases that are difficult to cure or even no cure.
This affects the depletion of the treasures it has collected in such haram ways. Psychically, the warning and punishment
sanctions experienced by malbic businessmen are more dire. In addition to causing various traits and bad traits within
himself and his family, he will also experience severe depression and shudder as a manifestation of the aridity of the soul
due to his evil behavior in business.
Keywords: business haram, physical and psychic human

Abstrak: Salah satu bentuk pekerjaan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan beragam produk adalah bisnis. Bagi
umat Islam, bisnis yang dilakukan selalu dikendalikan oleh aturan halal dan haram, baik dalam cara perolehan maupun
pemanfaatannya. Secara fisik manusia, praktik malbisnis yang dilakukan seseorang akan berakibat pada kerugian yang
sangat besar, ia akan mengalami berbagai penyakit yang sulit disembuhkan atau bahkan tidak ada obatnya. Ini berdampak
pada terkurasnya harta yang telah dikumpulkannya dengan cara haram tersebut. Secara psikis, sanksi peringatan dan siksa
yang dialami oleh pelaku malbisnis lebih mengerikan. Selain menimbulkan berbagai watak dan sifat buruk dalam diri dan
keluarganya, ia juga akan mengalami depresi dan keguncangan batin yang berat sebagai perwujudan dari kegersangan jiwa
akibat perilaku jahatnya dalam berbisnis.
Kata kunci: bisnis haram, fisik dan psikis manusia

Pendahuluan yang dilakukan selalu dikendalikan oleh aturan


Dalam hidup dan kehidupan, manusia halal dan haram, baik dalam cara perolehan
takkan pernah dapat melepaskan diri dari ke­ maupun pemanfaatan harta. harta yang di­
butuhan akan kerja. Keja dilakukan manusia peroleh dari bisnis yang halal akan membawa
untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan. keberkahan yang merupakan cerminan atas
Karenanya, dalam Islam bekerja menjadi hal pahala yang diterima oleh pelaku bisnis tersebut.
yang wajib dilaksanakan oleh setiap oarang Hal tersebut akan terlihat perwujudannya pada
sesuai dengan kapasitas dan kemampuan diri­ kesejahteraan dan ketenteraman seseorang
nya. Tidak dapat disangkal bahwasanya semua selama menjalankan bisnisnya.
bentuk hasil produksi dengan berbagai kualitas Berbeda halnya dengan bisnis yang di­
dan kuantitasnya merupakan hasil dari sebuah lingkupi oleh keharaman, seperti bisnis-bisnis
kerja. diskotik, prostitusi, judi, perbankan ribawi dan
Salah satu bentuk pekerjaan yang dilakukan sebagainya akan membawa kemudharatan yang
seseorang sehingga menghasilkan beragam merupakan manifestasi atas dosa yang diterima
produk adalah bisnis. Bagi umat Islam bisnis oleh pelaku bisnis tersebut. Hal tersebut akan

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 149 |


Volume 4, No. 2, 2017
Zumaroh

memperlihatkan fakta kepada kita bahwa pelaku ‫ﭑ ﭒ ﭓ ﭔﭕ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ‬


bisnis haram akan diterpa berbagai penyakit ‫ﭚ‬
fisik dari yang ringan hingga yang terberat “Dan masing-masing orang memperoleh derajat-
yang dapat berujung pada kematian. Selain itu, derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakan­
secara kejiwaan pelaku bisnis haram tidak akan nya. dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang
mendapat ketenteraman dalam menjalankan mereka kerjakan”.
usaha dan kehidupannya karena selalu dibayang-
bayangi oleh ketakutan dan kekhawatiran akan Dari ayat di atas dapat dipetik pelajaran
mengalami kerugian dan kebankrutan. bahwa kerja merupakan faktor utama yang
menjadi acuan penilaian bagaimana seseorang
Tulisan ini akan mencoba membahas tentang akan mendapat pahala, penghargaan dan
bagaimana bisnis haram dan pengaruhnya ter­ ganjaran di samping iman.
hadap fisik dan psikis (mental) manusia se­bagai
pelaku bisnis tersebut. Bagaimana besar­ nya Islam melalui Alquran telah memberikan
kerugian dan kemudharatan yang di­timbulkan rambu-rambu terhadap kerja, yaitu:2
oleh bisnis haram bagi orang yang men­ 1. Alquran mendesak umat Islam untuk se­
jalankannya. nantiasa bekerja keras dengan imbalan janji
pahala yang berlimpah, pertolongan dan
Bekerja Menurut Islam petunjuk bagi mereka yang berjuang (bekerja
keras) dan berlaku baik, serta mem­ berikan
Bekerja merupakan salah satu unsur yang insentif bagi mereka yang selalu meningkatkan
terpenting dalam kegiatan ekonomi karena kualitas dan kuantitas kerjanya.
sangat dibutuhkan dalam segala bentuk aktivitas
produksi.1 2. Keterampilan dan penguasaan teknologi
harus dimiliki seorang pekerja termasuk
Alquran sebagai sumber hukum utama dalam ke­
mampuan untuk mengoperasikan (me­
Islam begitu banyak menyebutkan tentang manfaat­kan) sarana dan prasarana penunjang
kerja. Frekuensi penyebutan tentang kerja yang kerja untuk memperoleh hasil yang optimal.
begitu banyak menunjukkan betapa pentingnya
segala bentuk kerja produktif dan aktivitas yang 3. Islam memberikan pandangan yang positif
menghasilkan dalam Islam. Dalam hal produksi, terhadap seseorang yang bekerja untuk
kualitas dan kuantitasnya sangat bergantung pada mencukupi kebutuhan hidupnya dan
kerja sehingga Islam menyeru kepada umatnya keluarganya, daripada orang yang selalu ber­
untuk selalu bekerja dan melarang segala bentuk pangku tangan dan meminta-minta. Meski
kemalasan. Islam sendiri menjamin ada hak orang
miskin di dalam harta orang kaya, Islam tetap
Islam menekankan bahwa kerja dan amal lebih menghargai orang yang mau berusaha
merupakan faktor penentu bagi posisi dan status di atas kakinya sendiri dan bekerja dengan
seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. tangannya daripada orang yang meng­
Sumber nilai yang riil bagi manusia adalah pe­ gantungkan hidupnya kepada orang lain.
kerjaannya. Seseorang akan bernilai guna bila
mem­ punyai pekerjaan. Sebaliknya, seseorang 4. Islam mewajibkan dan menganjurkan umat­
yang tidak bekerja tidak akan dipandang berguna nya untuk bekerja yang halal, baik, produktif
dan mempunyai nilai di masyarakat sekitarnya. dan bermanfaat. Islam memastikan bahwa
segala bentuk kerja, baik yang halal maupun
Hal ini sesuai dengan ayat Alquran berikut: yang haram akan dimintai pertanggung
jawabannya kelak di akhirat.
1
Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar bin Al-
Khathab, Terj. Asmuni Solihan Zamakhsyari, (Jakarta: Khalifa, 2
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam, Terj. Samson
2006), h. 92. Rahman, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005), h. 9.

| 150 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 4, No. 2, 2017
Bisnis Haram dan Pengaruhnya Terhadap Fisik dan Psikis Manusia

Konsep Bisnis Dalam Islam Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu
1. Pengertian Bisnis sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan
Secara umum bisnis dapat diartikan sebagai (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus
berikut: me­nerus beredar (dalam orbitnya); dan telah me­
nundukkan bagimu malam dan siang. Dan Dia
a. Usaha dagang, usaha komersial di dunia per­
telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan
dagangan dan bidang usaha.
segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan
b. Pertukaran barang, jasa atau uang yang saling jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah
menguntungkan atau memberi manfaat. dapat kamu menghinggakannya”
c. The buying and selling of goods and services. b. Q.S. Al-A’raf (10)
d. Suatu organisasi yang menjalankan aktivitas
produksi dan penjualan barang dan jasa yang
‫ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗﯘ‬
diinginkan konsumen untuk memperoleh “Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu
profit (keuntungan). sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu
di muka bumi (sumber) penghidupan……”
Sedangkan yang dimaksud dengan bisnis
islami adalah serangkaian aktivitas bisnis dalam c. Hadis Nabi saw, yang artinya:
berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah “kedua telapak kaki seorang anak Adam di hari
(kuantitas) kepemilikan hartanya (barang/jasa) kiamat masih belum beranjak sebelum ditanya
termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara kepadanya mengenai lima perkara: tentang
perolehan dan pendayagunaan hartanya (ada umur­nya, apa yang dilakukannya; tentang masa
aturan halal dan haram).3 mudanya, apa yang dilakukannya; tentang harta­
nya, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia
2. Landasan Hukum Bisnis belanjakan; dan tentang ilmunya, apa yang dia
Islam telah memberi tuntunan tentang bisnis kerjakan dengan ilmunya itu.” (HR. Ahmad)
dalam Alquran. Tuntunan tersebut juga diper­
kuat hadits Nabi saw, di antaranya: 3. Segmentasi Bisnis Menurut Islam
a. Q.S. Ibrahim (32-34) Islam telah membagi bisnis pada umum­
nya dalam 2 segmen, yakni bisnis yang meng­
‫ﯛﯜﯝ ﯞﯟﯠﯡﯢ‬ untungkan dan bisnis yang merugikan. Kedua
‫ﯣ ﯤ ﯥ ﯦ ﯧ ﯨ ﯩﯪ ﯫ ﯬ‬ segmen bisnis tersebut dijabarkan sebagai berikut:

‫ﯭ ﯮ ﯯ ﯰ ﯱﯲ ﯳ ﯴ ﯵ‬
a. Bisnis yang menguntungkan
‫ﯶ ﯷ ﯸ ﯹ ﯺ ﯻﯼ ﯽ ﯾ‬ Dalam pandangan Islam, bisnis yang me­
‫ﯿ ﰀ ﰁ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕﭖ ﭗ‬ nguntungkan itu paling tidak mengandung 3
elemen dasar: pertama, melakukan investasi
‫ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜﭝ‬ yang terbaik atas harta kekayaan yang dimiliki
“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi
seseorang dengan ditujukan untuk mencapai
dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian
ridha Allah. Ridha Allah akan dapat dicapai
Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai
bila investasi dilakukan di jalan yang baik lagi
buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia
halal (diinvestasikan di jalan Allah). Untuk hal
telah menundukkan bahtera bagimu supaya
tersebut Allah telah memberikan garansi bahwa
bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-
harta yang diinvestasikan di jalan yang benar
akan selalu diberkati, ditambah serta dilipat
3
M. Ismail Yusanto, M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas gandakan pahala bagi pemiliknya.
Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani Press, 2003), h. 18

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 151 |


Volume 4, No. 2, 2017
Zumaroh

Kedua, seseorang harus mampu membuat merupakan hasil keputusan yang tidak logis dan
keputusan secara logis, sehat dan bijaksana serta tidak sehat, hal ini menjauhkan bisnis tersebut
penuh kehati-hatian dalam menginvestasikan dari ridho Allah.
dananya. Penginvestasian harta di jalan Allah Ketiga, elemen yang menjadikan bisnis itu
berarti telah memenuhi ketentuan pengambilan merugi adalah perilaku jahat. Perilaku yang
keputusan bisnis tersebut. tidak sesuai dengan ketentuan Allah yang di­
Ketiga, seseorang harus mampu berperilaku lakukan pada aktivitas yang dilarang pula
yang benar dalam berbisnis sesuai dengan tuntunan konsekuensinya sangat mengerikan di akhirat.
etika bisnis dalam Islam. Pebisnis tidak boleh Allah akan melakukan perhitungan atas
melakukan tindakan yang salah dan me­rugikan perbuatan mereka karena perbuatan tersebut
orang lain sehingga usahanya akan di­jauhkan dari harus dipertanggung jawabkan. Allah akan
ridha Allah. Kemampuannya menjaga amanah dan menberikan balasan yang setimpal yang tidak
janjinya dalam berbisnis sangat diutamakan, karena pernah diduga saat melakukan kejahatan itu di
Allah telah merekomendasikan bahwa pekerjaan dunia.
yang akan selalu mendatangkan keuntungan
adalah pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh- Bisnis Yang Dilarang Menurut Islam
sungguh dan mengharapkan ampunan-Nya. 1. Perilaku Bisnis Yang Dilarang Menurut Islam
Dalam Alquran terdapat 3 terma yang dapat
b. Bisnis yang merugikan difungsikan sebagai landasan perilaku yang
Ketidakadaan elemen-elemen yang men­ bertentangan dengan nilai-nilai yang dibolehkan
jadikan suatu bisnis itu selalu menguntungkan Islam khususnya dalam dunia bisnis. Terma
akan menjadikan bisnis itu merugikan. Hal ter­ tersebut adalah:4
sebut ditandai dengan kebalikan dari elemen
yang dimiliki bisnis yang menguntungkan, yaitu: a. Al-bathil
pertama, investasi atas harta (modal) yang di­
Kata ini berasal dari bathala yang berarti
lakukan untuk jalan yang buruk (tidak di jalan
rusak, sia-sia, tidak berguna, bohong. Al-bathil
Allah) dalam Islam diibaratkan dengan “membeli
sendiri berarti yang batil, yang salah, yang palsu,
dunia dengan akhirat”. Artinya, usaha yang
yang tidak berharga, yang sia-sia dan syaitan.
dilakukan tidak dengan cara yang halal tidak
Terma ini berarti lawan dari kebenaran, yaitu
akan mendatangkan keuntungan me­ lainkan
segala sesuatu yang tidak mengandung apa-apa
akan mendatangkan kerugian yang meng­giring
di dalamnya walaupun diteliti; atau yang tidak
kepada kebangkrutan. Karena pelaku bisnis yang
ada manfaatnya di dunia maupun di akhirat.
merugikan ini mementingkan duniawi dengan
Penggunaan al-bathil dalam konteks bisnis di­
menghalalkan segala cara serta melupakan ke­
sebutkan 4 kali dalam Alquran. Pertama, dalam
pentingan ukhrawinya. Kesenangan dunia yang
surat Al-Baqarah ayat188:
pada hakikatnya hanya sementara selalu dikejar
dengan mengabaikan bahkan meniadakan ke­ ‫ﮛﮜﮝﮞ ﮟﮠﮡ ﮢﮣ‬
hidupan yang lebih abadi yakni kehidupan
akhirat. Pahala akan jauh darinya dan diganti
‫ﮤﮥﮦ ﮧﮨﮩﮪﮫ‬
dengan ancaman dosa dan siksa. “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta
sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan
Kedua, Alquran menegaskan bahwa ke­
yang bathil dan (janganlah) kamu membawa
putusan untuk berbisnis di jalan yang tidak
(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu
diridhai Allah adalah keputusan yang tidak sehat
dan akan mengakibatkan kerugian yang sangat 4
Lukman Fauroni, Arah dan Strategi Ekonomi Islam,
besar. Keputusan untuk menjalani bisnis haram (Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2006), h. 76

| 152 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 4, No. 2, 2017
Bisnis Haram dan Pengaruhnya Terhadap Fisik dan Psikis Manusia

dapat memakan sebahagian daripada harta ‫ﮀﮁ ﮂ ﮃ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ‬


benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa.
Padahal, kamu mengetahui.” ‫ﮈﮉﮊﮋﮌﮍ‬
Ayat di atas menegaskan bahwa sifat kebatilan “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya
seringkali sengaja digunakan untuk memperoleh sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi
harta hingga tahap mengelabui lembaga hukum. dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan
harta orang dengan jalan batil dan mereka meng­
Kedua, dalam surat al-Nisa’ ayat 29: halang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan
‫ﭩﭪ ﭫﭬﭭﭮﭯ‬ orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan
tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka
‫ﭰ ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭶ ﭷﭸ‬ beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu akan mendapat) siksa yang pedih”
saling memakan harta sesamamu dengan jalan Ayat ini menyebutkan bahwa kebathilan
yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan dalam bisnis telah dilakukan dalam berbagai
yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara bentuk, baik dengan menghalang-halangi dari
kamu…” jalan Allah, menimbun harta atau tidak me­
Ayat ini menegaskan tentang larangan me­ ngeluarkan infak.
lakukan bisnis dengan proses kebathilan.
Ketiga, dalam surat al-Nisa’ ayat 160-161: b. Al-fasad
Terma ini kebanyakan mempunyai arti ke­
‫ﮰﮱﯓﯔ ﯕﯖﯗﯘﯙ‬
binasaan, kerusakan, membuat kerusakan (yang
‫ﯚﯛﯜﯝ ﯞ ﯟﯠﯡﯢﯣ‬ rugi), kekacauan di muka bumi, menimbulkan
‫ﯤ ﯥ ﯦ ﯧ ﯨﯩ ﯪ ﯫ ﯬ ﯭ‬ kerusakan atau mengadakan kerusakan di muka
bumi. Termasuk di dalamnya mengurangi
‫ﯮﯯ‬ takaran dan timbangan sebagaimana disebutkan
“Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, dalam surat Huud ayat 85:
Kami haramkan atas (memakan makanan) yang
‫ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋﮌ ﮍ‬
baik-baik (yang dahulunya) Dihalalkan bagi
mereka, dan karena mereka banyak menghalangi ‫ﮎ ﮏﮐﮑﮒﮓﮔ‬
(manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan
‫ﮕ‬
mereka memakan riba, Padahal Sesungguhnya
mereka telah dilarang daripadanya, dan karena “Dan Syu’aib berkata: “Hai kaumku, cukupkan­
mereka memakan harta benda orang dengan jalan lah takaran dan timbangan dengan adil, dan
yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang- janganlah kamu merugikan manusia terhadap
orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat
pedih.” kejahatan di muka bumi dengan membuat
kerusakan.”
Ayat di atas mengambil konteks kezaliman
yang dilakukan kaum Yahudi yang selalu senang Perintah menyempurnakan takaran dan
melakukan riba dan memakan harta orang lain timbangan tersebut disandingkan dengan larangan
dengan bathil. mengadakan kerusakan di muka bumi sebagai­
mana disebutkan dalam surat al-A’raf ayat 85:
Keempat, dalam surat al-Taubah ayat 34:
‫ﭲ ﭳ ﭴ ﭵﭶ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ‬
‫ﭱﭲ ﭳﭴ ﭵﭶﭷﭸ‬
‫ﭻ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄ‬
‫ﭹ ﭺﭻﭼﭽﭾﭿ‬
‫ﮅﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ‬

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 153 |


Volume 4, No. 2, 2017
Zumaroh

‫ﮌﮍﮎﮏﮐﮑﮒ‬ Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu


bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu
‫ﮓﮔ ﮕ ﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ‬ pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan
“Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk tidak (pula) dianiaya.”
Mad-yan saudara mereka, Syu’aib. ia berkata: Allah mengatakan dalam ayat tersebut bahwa
“Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak kita seharusnya tidak menganiaya dan tidak pula
ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah dianiaya pihak lain.
datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu.
Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan Dalam surat Ibrahim (34) sebagaimana telah
janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang- dikemukakan di muka bahwa manusia telah
barang takaran dan timbangannya, dan janganlah sering berbuat zhalim terhadap sesama dan
kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah mengingkari nikmat yang diberikan Allah.
Tuhan memperbaikinya. yang demikian itu lebih Dari pemahaman tentang terma al-bathil, al-
baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang fasad, dan al-zhalim jika dikaitkan dengan hakikat
yang beriman”. bisnis, dapat ditarik suatu benang merah bahwa
Disebutkan pula dalam surat al-Maidah ayat salah satu landasan malbisnis (bisnis yang dilarang)
32 tentang bagaimana besar dan luasnya akibat adalah setiap praktik bisnis yang mengandung
yang ditimbulkan oleh kezaliman: kebathilan, kerusakan dan kezhaliman baik sedikit
maupun banyak, tersembunyi ataupun terang-
‫ﭙﭚ ﭛﭜ ﭝﭞﭟﭠﭡﭢ‬ terangan, dapat menimbulkan kerugian secara
material maupun immateri baik bagi si pelaku,
‫ﭣ ﭤﭥﭦﭧﭨﭩﭪ‬
pihak lain maupun masyarakat luas. Ketiga terma
‫ﭫﭬ‬ tersebut jika terdapat salah satunya di dalam
“…Siapa yang membunuh seorang manusia, praktik bisnis akan menimbulkan akibat moral
bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, maupun akibat hukum bagi yang mengikutinya,
atau bukan karena membuat kerusakan dimuka baik menurut hukum agama maupun hukum
bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh positif. Hal tersebut juga dapat menimbulkan
manusia seluruhnya. dan Barangsiapa yang me­ ketidak seimbangan dan ketidak adilan.
melihara kehidupan seorang manusia, Maka Terwujudnya kegiatan malbisnis (bisnis
seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan terlarang/haram) tidak mensyaratkan adanya 3
manusia semuanya…” landasan terma tersebut sekaligus, melainkan
ke­beradaan 1 terma saja dalam suatu aktivitas
c. Al-zhalim bisnis, maka secara otomatis aktivitas serta entitas
bisnis tersebut masuk ke dalam kategori praktik
Al-zhulm mempunyai makna meletakkan
malbisnis.
sesuatu tidak pada tempatnya, ketidakadilan,
penganiayaan, penindasan, tindakan sewenang- Manifestasi dari ketiga terma tersebut dalam
wenang dan kegelapan. Al-zhalim berarti tidak perilaku bisnis, di antaranya berwujud riba,
adanya cahaya, gambaran dari kebodohan, ke­ mengurangi takaran atau timbangan, penipuan
syirikan, kefasikan. Dalam surat Al-Baqarah (2) (tadlis), gharar, skandal, korupsi dan kolusi,
ayat 279 dinyatakan: monopoli serta penimbunan.

‫ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛﯜ ﯝ ﯞ ﯟ‬ 2. Bisnis Yang Tidak Sah


‫ﯠ ﯡﯢ ﯣﯤﯥ‬ Bisnis yang tidak sah (haram/ dilarang) ber­
“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggal­ dasarkan landasan terma di atas dapat dijabar­
kan riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan kan sebagai berikut:

| 154 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 4, No. 2, 2017
Bisnis Haram dan Pengaruhnya Terhadap Fisik dan Psikis Manusia

a. Riba kategori penipuan adalah tathfif (curang dalam


Riba menurut bahasa berarti ziyadah timbangan), tidak jujur, bohong dan ingkar
(tambahan). Secara linguistik artinya tumbuh janji, menyembunyikan barang yang buruk di
dan membesar. Menurut istilah artinya pe­ dalam tumpukan barang yang bagus, pertukaran
ngambilan tambahan dari harta pokok atau yang dilakukan semata-mata atas dasar perkiraan
modal secara bathil (bertentangan dengan (spekulasi) kuantitas dari suatu komoditas yang
prinsip muamalah dalam Islam), baik dalam diperjual belikan, jual beli barang yang belum
transaksi jual beli maupun pinjam meminjam.5 jelas ada barangnya, mencegat barang dagangan
sebelum sampai ke pasar dan membelinya dengan
Larangan terhadap praktek riba ini tidak
harga lebih rendah dari harga pasar, mejual
diturunkan sekaligus, melainkan secara bertahap
barang dengan dua harga, dan semua bentuk
yaitu: tahap pertama, menolak anggapan bahwa
bisnis yang mengandung unsur penipuan.6
pinjaman riba yang pada zahirnya seolah-olah
menolong mereka yang memerlukan sebagai
suatu perbuatan mendekati atau taqarrub ke­ c. Bisnis lain yang tidak sah
pada Allah Swt. (Al-Rum: 39). Bentuk bisnis lain yang tidak sah (haram)
Tahap kedua, riba digambarkan sebagai suatu adalah segala bentuk praktik yang memakan ke­
yang buruk. Allah mengancam akan memberikan kayaan orang lain dengan cara-cara yang bathil,
balasan yang keras terhadap orang Yahudi yang meliputi: pertama, tidak menghargai prestasi.
memakan riba. (An-Nisa’: 160-161). Ini berkaitan dengan penempatan seseorang atas
suatu jabatan (pekerjaan) yang tidak ia miliki
Tahap ketiga, riba diharamkan dengan di­
kompetensinya karena merupakan ketidak­jujuran
kaitkan kepada suatu tambahan yang berlipat
sekaligus ketidakadilan. Kedua, partnership (kerja
ganda. (Ali ‘Imran: 130).
sama kemitraan) yang tidak valid karena dilaku­kan
Tahap keempat, Allah dengan jelas dan tegas secara unprosedural semisal hanya menempelkan
mengharamkan apapun jenis tambahan yang nama tanpa mem­berikan kontribusi kerja pada
diambil dari pinjaman. (Al-Baqarah: 278-279). bisnis yang dilakukan. Bentuk partnership seperti
ini tidak berhak mengambil keuntungan karena
b. Penipuan tidak bermoral dan tidak sah secara hukum. Ketiga,
pelanggaran dalam pembayaran gaji dan utang tanpa
Alquran menolak praktik penipuan dalam
alasan yang jelas dan rasional merupakan tindakan
bentuk apapun. Penipuan digambarkan oleh
yang bathil dan zhalim karena menggantung
Alquran sebagai karakter utama kemunafikan,
nasib orang lain serta melanggar hak-hak pekerja.
yang diancam dengan siksa yang pedih bagi
Keempat, penimbunan barang dan melakukan
pelakunya. sebagaimana firman Allah dalam
hal yang menimbulkan melambungnya harga se­
surat al-Nisa’ (145):
hingga mengakibatkan kerugian dan kesulitan
‫ﮱﯓ ﯔﯕﯖﯗﯘﯙﯚﯛ‬ masyarakat secara luas, biasanya dilakukan untuk
melambungkan harga karena terjadi kelangkaan
‫ﯜ‬ barang sehingga menimbulkan krisis. Kelima,
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempat­ pe­nentuan harga yang fix oleh pemerintah serta
kan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. proteksionisme karena akan mencegah terjadi­
dan kamu sekali-kali tidak akan men­dapat seorang nya mekanisme pasar, menimbulkan upaya ber­
penolongpun bagi mereka.” transaksi black market dan berdampak pada
Beberapa praktik yang termasuk dalam ketidak­adilan. Keenam, hima dan monopoli yang
mencegah perdagangan bebas dan menghambat
5
M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari teori Ke Praktek,
(Jakarta: Gema Insani Press, 2001), h. 37 6
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis..., h. 136

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 155 |


Volume 4, No. 2, 2017
Zumaroh

manusia memperolah harga secara adil, ketujuh, kesempatan sedikitpun untuk menikmatinya
tindakan yang menimbulkan kerusakan dan dengan tenang dan nyaman, sehingga harta itu
praktik pemaksaan yang mengakibatkan kerugian tidak mempunyai nilai manfaat yang hakiki.
serta merupakan bentuk penindasan terhadap Banyak orang kaya raya yang segera terkuras
terhadap orang lain. Kedelapan, mengkonsumsi habis hartanya untuk berobat dari sakit yang
hak orang lain dengan cara yang bathil sebagaimana berat dan tidak ada obatnya. Sakit yang diderita
telah dipaparkan dalam pembahasan di atas yang tersebut merupakan hukuman yang diberikan
merupakan perbuatan tidak adil dan diharamkan Allah sebagai imbalan atas perbuatannya ketika
dalam Islam.7 mencari rezeki secara tidak halal. Allah meng­
habiskan hartanya dengan sakitnya.9
Pengaruh Bisnis Haram Terhadap Fisik Dan Alquran dalam memerangi ekonomi ribawi
Psikis Manusia tidak serta merta memberikan hukuman fisik
Bisnis yang tidak dilakukan di jalan Allah maupun denda. Hukuman ini lebih ber­ sifat
(bisnis haram) sudah dipastikan dalam Alquran penekanan psikis ketika menyamakan pe­
maupun hadits akan membawa dampak buruk makan riba dengan orang yang kesurupan
baik bagi fisik maupun psikis (mental) manusia syaitan, sebagaimana dikemukakan dalam surat
yang menjadi pelaku malbisnis (bisnis haram) Al-Baqarah ayat 275 bahwa orang yang ber­
tersebut. Seberapa besar dampaknya dapat di­ muamalah dengan menerapkan asas ribawi dan
lihat dalam penjabaran berikut: menghisap keringat-darah orang lain, kelak
di akhirat tidak dapat berjalan tegak kecuali
Seseorang biasanya berusaha memenuhi ke­
bagaikan anjing gila yang tidak bisa berjalan tegak
butuhannya (mencari rezeki) dengan bekerja
karena selalu berjalan gontai, tehuyung-huyung
atau berbisnis. Namun, bisnis yang dilakukan
dan sempoyongan. Betapa buruknya gambaran
dengan cara korupsi, penipuan, manipulasi,
bagi para pemakan riba dan rentenir ini tidak
pemaksaan kepada seseorang, dan cara-cara lain
terbatas pada kehidupan akhirat yang masih
yang tidak benar, akan membuahkan rezeki
lama, di dunia mereka diidentikkan dengan
yang dimakan oleh keluarganya tidak halal.
lintah darat yang suka menghisap darah hewan
Rezeki yang diperoleh dengan cara tidak halal
dan manusia. Begitu hinanya penggambaran
tentu akan membawa pengaruh bagi mereka.
ini akan memberikan tekanan psikis bagi para
Darah yang mengalir dalam tubuh anak dan
pelakunya. Diakui ataupun tidak, mereka
keluarganya adalah saripati makanan yang
tidak akan mendapatkan ketenteraman dan
diperoleh secara tidak halal. Akhirnya, anak
kebahagiaan dalam menjalankan kehidupan dan
akan menjadi anak yang tidak diridhoi Allah
usahanya. Dihantui kecemasan, ketakutan dan
dan akan cenderung menjadi anak yang nakal.8
rasa bersalah, itulah yang akan selalu mereka
Selain berpengaruh pada perilaku orang alami meskipun jika di hadapan orang lain
tersebut dan keluarganya, orang yang mencari mereka bersikap seperti manusia super yang
harta dengan memakan harta orang lain, maka kebal terhadap berbagai ancaman hukum baik
keluarganya dalam kehidupannya tidak akan hukum Tuhan maupun hukum positif. Namun
mendapat keberkahan. Banyak orang yang di dalam diri dan batinnya, mereka adalah
dengan sangat mudah dan cepat memperoleh manusia yang sangat rapuh.10
harta­nya, akan tetapi perginya harta tersebut
Maulana al-Maududi sebagaimana dikutip
tidak kalah cepatnya. Uang dan hartanya akan
mengalir ibarat derasnya air bah yang tanpa ada 9
A. Khoerussalim, To be The Moslem…, h. 168
10
M. Amin Suma, Mengurai Akar Menggali Serat Ekonomi
7
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis…, h. 142 dan Keuangan Syariah, Kholam (Jakarta: Publishing, 2008), h.
8
A. Khoerussalim, To be The Moslem Entrepreneur, 208. Lihat juga: Muhammad, Aspek Hukum dalam Muamalat,
(Jakarta:Pustaka Al-Kautsar, 2005), h: 168 (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 89.

| 156 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 4, No. 2, 2017
Bisnis Haram dan Pengaruhnya Terhadap Fisik dan Psikis Manusia

Mustaq Ahmad dalam ‘Etika Bisnis Dalam mereka karena salah satu pihak ada yang merasa
Islam”11 mengemukakan bahwa kejahatan riba dirugikan ataupun dikhianati oleh pihak lain.12
akan menimbulkan berbagai dampak negatif
bagi manusia yang melakukannya, yaitu: Penutup
1. meningkatkan rasa tamak, menimbulkan Berdasarkan paparan di atas, dapat di­
rasa kikir yang berlebihan, mementingkan simpulkan bahwa segala bentuk bisnis yang
diri sendiri, keras hati, tirani dan memuja haram akan membawa pengaruh yang buruk
uang. terhadap diri manusia yang menjadi pelakunya.
2. menimbulkan kebencian dan permusuhan Berbagai kecaman dan ancaman yang ditegaskan
dan bukannya simpati dan kooperasi. Allah Swt dalam Alquran maupun yang di­
3. mendorong terjadinya penimbunan akumulasi sabdakan oleh Rasulullah saw sangat jelas dan
kekayaan dan menghambat adanya investasi tidak ada satupun pernyataan yang mentolerir
langsung dalam perdagangan. Jika diinvestasi­ paktik malbisnis tersebut.
kan pun akan dilakukan demi kepentingan Secara fisik manusia, praktik malbisnis akan
pribadi tanpa memperhatikan kepentingan berakibat pada kerugian yang teramat besar,
masyarakat. berbagai penyakit yang sukar atau bahkan tidak
4.
mencegah terjadinya sirkulasi kekayaan ada obatnya akan ditimpakan kepadanya yang
karena kekayaan itu hanya akan berada di berdampak pada terkurasnya harta yang telah
tangan-tangan para pemilik modal. dikumpulkannya dengan cara haram tersebut.
Sehingga harta yang dimilikinya akan habis
Bisnis yang tidak lagi berpijak pada satu acuan dengan mudah dan mengalir cepat seperti banjir
normatif yang menetapkan apa seharusnya yang sungai.
baik (sebutlah bisnis haram) akan menyesat­
kan menjadi bumerang bagi manusia pelakunya Secara psikis, sanksi peringatan dan siksa yang
sendiri karena berakibat pada depresi dan dialami oleh pelaku malbisnis lebih mengerikan.
guncangan batin yang hebat dalam dirinya. Selain menimbulkan berbagai watak dan sifat
Ketika titik kulminasi depresi dan guncangan buruk dalam dirinya dan keluarganya, ia juga
batin akibat tidak dapat memuaskan dahaga akan mengalami depresi dan keguncangan batin
batin tersebut akan hidup bergelimang harta yang berat sebagai perwujudan dari kegersangan
terjadi maka kegersangan jiwalah yang akan jiwa akibat perilaku jahat dan haramnya dalam
dialaminya. Jiwa yang gersang menggiring pada berbisnis.
perilaku yang tidak konsisten lagi dalam men­ Yang terpenting adalah bahwa praktik
jalani aktivitas bisnisnya. Ia akan kehilangan malbisnis yang dilakukan akan membawa akibat
tumpuan dan arah sehingga bisnisnya pun me­ pada sanksi sosial dan individual baginya dan
ngalami kerugian yang amat besar. Maka akan keluarganya. Di masyarakat, meski tampaknya
semakin terguncanglah batin mereka. dihormati sebagai orang terpandang, namun se­
Bisnis yang dilakukan dengan cara gharar benarnya ia dikucilkan dan dianggap sebelah
(ketidakpastian/ spekulasi) dan penipuan serta mata keberadaannya. Secara pribadi, ketenangan,
kecurangan di dalamnya ataupun berbagai ketenteraman, dan kebahagiaan hakiki akan jauh
bentuk bisnis yang tidak sah (haram) lainnya, darinya dan keluarganya. Yang ada adalah
akan mengakibatkan kesalahpahaman di antara perasaan yang selalu dikejar kecemasan dan
dua pihak yang akan memunculkan percekcokan ketakutan akan kehilangan hartanya serta
di antara sesama pelakunya. Di samping itu, bayangan siksa yang akan diterima di akhirat.
juga dapat menimbulkan permusuhan di antara 12
Abdullah Al-Mushlih, Shalah Ash-Shawi, Fikih Ekonomi
Keuangan Islam, Terj. Abu Umar Basyir, (Jakarta: Darul Haq,
11
Mustaq Ahmad, Mustaq Ahmad, Etika Bisnis…, h. 133 2004), h. 386

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 157 |


Volume 4, No. 2, 2017
Zumaroh

Tampak jelaslah, betapa tidak setimpalnya apa Haritsi, Jaribah bin Ahmad al-, Fikih Ekonomi
yang ia peroleh di dunia berupa kenikmatan Umar bin Al-Khathab, Terj. Asmuni Solihan
semu yang sesaat dengan ancaman siksa di Zamakhsyari, Jakarta: Khalifa, 2006.
akhirat yang kekal. Khoerussalim, A., To be The Moslem Entrepreneur,
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005.
Pustaka Acuan Muhammad, Aspek Hukum dalam Muamalat,
Ahmad, Mustaq, Etika Bisnis Dalam Islam, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007.
Terj. Samson Rahman, Jakarta: Pustaka Al- Mushlih, Abdullah al-, Shalah Ash-Shawi, Fikih
Kautsar, 2005. Ekonomi Keuangan Islam, Terj. Abu Umar
Antonio, M. Syafi’i, Bank Syariah Dari teori Ke Basyir, Jakarta: Darul Haq, 2000.
Praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001 Suma, M. Amin, Mengurai Akar Menggali Serat
Depag RI, Alquran dan Terjemahnya, Semarang: Ekonomi dan Keuangan Syariah, Jakarta:
Toha Putra, 1989. ,Kholam Publishing, 2008.
Fauroni, Lukman, Arah dan Strategi Ekonomi Yusanto, M. Ismail, M. Karebet Widjajakusuma,
Islam, Yogyakarta: ,Magistra Insania Press, Menggagas Bisnis Islami, Jakarta: Gema Insani
2006. Press, 2003.

| 158 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 4, No. 2, 2017

You might also like