You are on page 1of 41

SISTEM

RANGKA IKAN

Putu Cinthia Delis


Putu.delis@fp.unila.ac.id
Sistem Rangka
 Sistem rangka adalah suatu sistem yang memberikan
dukungan fisik pada makhluk hidup untuk dapat
bergerak.
 Sistem rangka adalah bagian penyusun tubuh ikan yang
terdiri dari tulang sejati dan tulang rawan yang
menempel pada tendon dan ligamen.
 Rangka terdiri dari tulang-tulang (bones) dan rawan-
rawan (cartilages) yang menempel pada tendon
(jaringan penghubung seperti serat-serat putih yang
menghubungkan urat daging yang berisi sruktur yang
dapat digerakkan misalnya tulang) dan ligamen
(jaringan berserat dan kuat yang menghubungkan dua
atau lebih tulang/rawan yang dapat digerakkan)
 Komponen penyusun tulang terdiri dari sel-sel tulang
dan matriks tulang atau ruang antar sel. Matriks pada
sel tulang ini tersusun dari mineral seperti Ca, P, Mg, K,
Na jika pada tulang keras. Adapun pada tulang rawan
terisi banyak zat perekat dan sedikit megandung zat
kapur
 Tulang sejati (bone)dilapisi periosteum yang tersusun atas
osteocytes dan matrix tulang. Tergantung kepada spesies,
ada ikan yang tulang tulangnya berisi osteocytes (tulang
seluler/cellular bone) misalnya ikan mas dan sidat atau
tanpa osteocytes (tulang aseluler/acellular bone)
misalnya rainbouw trout/Oncorhynchus mykiss sejenis
salmon

Sumber : Ofer et al., 2012


Sumber : Cohen et al., 2012
 Tulang-tulang rawan (cartilages) tersusun dari sel-sel
rawan (chondrocytes) dan matrik rawan dan dilapisi
oleh membran yang dinamakan perichondrium.

Sumber : GENTEN et al. 2019


 Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan ada
yang terdiri atas tulang rawan saja, dan ada yang
terdiri atas tulang sejati dan tulang rawan.
 Kelompok ikan yang bertulang rawan saja
dinamakan Chondrichthyes.
 Kelompok ikan yang bertulang sejati dan bertulang
rawan dikelompokkan menjadi Osteichthyes.
 Pada perkembangan hidup awal (embrio dan
larva) Osteichthyes sebagian besar rangka
dibentuk melalui tahap tulang rawan, yang
kemudian materialnya mengalami proses osifikasi
menjadi tulang sejati dalam bentuk bentuk yang
khusus.
Fungsi Rangka
 Menegakkan tubuh
 Menunjang organ-organ tubuh
 Melindunngi organ-organ tubuh
 Tempat menempelnya urat daging
 Tembap pembentukan darah merah
 Pada beberapa jenis ikan berperan dalam
reproduksi (penyalur sperma)
 Secara tidak langsung rangka menentukan bentuk
tubuh ikan yang beraneka ragam.
Gambaran umum rangka ikan
Rangka berdasarkan fungsi

Rangka Aksial
(poros yang memberi Rangka Visceral Rangka Apendikular
bentuk dasar ikan : (bagian tulang lengkung (tulang penyokong sirip
* Tulang tengkorak insang dan derivatnya) dan pelekatnya)
* Tulang punggung
*Tulang rusuk
*Tulang penyokong tulang
ekor

Eksoskeleton Sisik, skut, jari-jari sirip

Rangka
berdasarkan letak
tengkorak, vertebrae,
Endoskeleton
penunjang sirip
Rangka Aksial
 Rangka kepala/tengkorak (cranium) melindungi
otak dan sebagian besar organ-organ syaraf.
 Fungsi rangka Kepala
- Tempat masuk makanan pertama kali
- Tempat masuk air saat respirasi
- Letak dari organ-organ syaraf
- Struktur yang melindungi otak, mata, insang, dll.
- Tempat penempelan banyak jenis urat daging
utama
- A streamlined entry point untuk gerak maju ikan
 Rangka kepala memiliki 2 komponen
neurocranium (Chondrocranium ) dan
branchiocranium.
 Neurocranium tersusun atas chondrocranium
yang berasal dari rawan pembungkus otak yang
mengalami penulangan saat perkembangan dan
dermatocranium yang terdiri dari tulang-tulang
dermal.
 Branchiocranium atau visceral cranium terdiri dari
serangkaian lengkung-lengkung endoskeletal
yang dibentuk sebagai penyokong insang, yakni
pada bagian pharynx yang berasosiasi dengan
neurocranium.
Proses awal
terbentuknya rangka
kepala ikan.
Chondrocranium
awalnya merupakan
tulang rawan yang
terpisah-pisah kemudian
mengalami penulangan
(warna hitam), seiring
dengan pembentukan
ethmoid dan basal
plates (warna abu-abu)
(sumber: Bond, 1979).
 Pada golongan ikan teleostei yang rendah
tingkatannya, masih terdapat rawan pada
neurocranium tetapi pada golongan ikan yang
lebih tinggi tingkatannya tulang tengkorak telah
mengalami proses osifikasi dengan baik.
 Keping-keping tulang yang mengelilingi kapsul
sensori berhubungan erat dengan osifikasi
neurocranium. Tiap-tiap organ sensori dikelilingi oleh
rangkaian tulang untuk berkembang.
Pada golongan Osteichtheys
terdapat tulang dermal yang
menjadi penutup insang, yaitu
operculum, suboperculum,
preoperculum dan
interoperculum.

Di bawah rahang terdapat


branchiostegal dan urohyal
yamg merupakan tulang
penyokong keeping tutup
insang
 Pada elasmobranchii, seluruh bagian otak
dibungkus oleh tulang rawan yang massif tanpa
batas yang nyata seperti biasanya pada terdapat
pada vertebrata lainnya.
 Kapsul optic dan nasal bersatu dengan
chondrocranium, akan tetapi kapsul optic tetap
bebas sehingga mata degan bebas dapat
digerakkan.
 Saraf dan pembuluh darah yang berhubungan
otak melalui lubang-lubang yang terdapat pada
dinding chondrocranium.
baris visceral
(visceral bars) terdiri
dari 5 elemen, yaitu:
Pharyngobranchial,
Epibranchial,
Ceratobranchial,
Hypobranchial, dan
Basibranchial

Rahang atas dinamakan rawan palatoquadrate


yang menempel (tidak)menancap pada tengkorak. Rahang
bawah dinamakan rawan Meckel. Kedua rawan bertemu
pada sudut rahang yang disatukan oleh ligamen. Suspensi
rahang ini disebut hiostilik.
Baris hyoid (hyoid
bars) terdiri dari 3
elemen, yaitu:
hyomandibular,
ceratohyal,
basihyal

A(samping), B(atas), C(bawah)


Tulang Punggung / Tulang Vertebra
 Tulang punggung ikan tersusun dari sejumlah ruas
tulang punggung
 Bentuk dasar vertebra kurang lebih sama, tetapi
bentuk vertebra dari anterior sampai ke posterior
dapat berbeda
 Tulang punggung pada daerah badan berbeda
dengan yang terdapat pada daerah ekor.
 Tiaptiap ruas di daerah badan dilengkapi oleh
sepasang tulang rusuk kiri dan kanan untuk
melindungi organ-organ di dalam rongga badan.
Pada bagian
atas tulang
punggung
terdapat duri
neural.

Pada batang
ekor tiap-tiap
ruasnya di
bagian bawah
terdapat satu
duri haemal.

Pada duri
haemal
terdapat lubang
tempat
pembuluh
darah, dan
pada neural
terdapat syaraf.
Beberapa tulang punggung/vertebra berubah
bentuk sesuai fungsinya sebagai penyokong
tulang ekor.
 Pada famili Cyprinidae dan Siluridae, tiga ruas pertama tulang
punggung mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Kelompok ruas
tulang punggung tersebut dinamakan tulang Weber.
 Tulanng ini berfungsi di dalam pendengaran sebagai penyalur
getaran suara yang dirsonansikan di dalam gelembung gas ke telinga
bagian dalam.

Bagian tulang ini terdiri atas


klaustrum dan skafium
(yang berasal dari lengkung
neural vertebra I),
interkalarium (yang berasal
dari lengkkung neural
vertebra II), dan tripus
(yang berasal dari rusuk
vertebra III) Salah satu ikan
yang punya tulan weber
ialah ikan mas (Cyprinus
carpio)
Rangka Viceral
 Rangka visceral terdiri dari struktur tulang yang
menyokong insang dan mengelilingi pharynx.
 Struktur ini terdiri dari tujuh tulang lengkung insang. Dua
lengkung insang yang pertama menjadi bagian dari
tulang-tulang tengkorak. Sedangkan lima lainnya
berfungsi sebagai penyokong insang.
 Pada beberapa jenis ikan hiu, lengkung insang
pertama tidak ada, jika ada tulang ini berubah
menjadi tulang rawan labial. Tullang lengkung kedua
menjadi tuang rahang.
 Pada ikan hiu lengkung insang terdiri dari beberapa
potong rawan yang digabungkan menjadi jeruji basal.
Potongan dorsal (Pharyngobranchial) diikuti oleh
epibranchial, ceratobranchial dan hypobranchial
dengan basibranchial yang memanjang sepanjang
ventral.
 Pada ikan Teleostei sebagian besar bagian
lengkung insang terosifikasi dan pada beberapa
kelompok ikan lengkung insang bermodifikasi sesuai
dengan jenis makanannya.
 Bagian posterior lengkung ikan mas termodifikasi
menjadi gigi tekak yang berfungsi untuk menggerus
makanan.
 Bagian bawah lengkung insang kedua membentuk
rentetan tulang hioid: basihial, hipohial, seratohial ,
epihial, dan interhial.
 Masing-masing jeruju insang (brankial) terdiri atas
beberapa tulang, yaitu basibrankial, hipobrankial,
seratobrankial, epibrankial, dan faringobrankial.
 Lengkung insang terakhir termodifikasi menjadi
bagian dari tekak.
Rangka Apendikular
 Rangka apendikular mencakup semua tulang sirip dan
pelekatnya.
 Bila lengkap, ikan mempunyai lima macam sirip yakni:
strip pektoral (dada), sirip ventral (perut), sirip dorsal
(punggung), sirip anal (dubur) dan sirip kaudal (ekor).
 Strip dorsal pada ikan hiu disokong oleh keping-keping
tulang rawan yang dinamakan tulang rawan basal
yang terletak di bagian bawah bertumpu pada duri
neural.
 Pada Teleostei tulang-tulang penyokong sirip dorsal dan
sirip anal terdiri atas tiga potong tulang pangkal, tulang
yang terletak dalam bagian tubuh terdalam (median
skeletogeneous septum) diapit oleh duri hemal atau
duri neural dinamakan pterigiofor proksimal (aksonos).
 Tulang penyokong sirip dorsal ini dinamakan inter neural
karena diapit oleh duri neural, dan pada sirip anal
tulang penyokong ini disebut interhemal karena diapit
oleh duri hemal.
 Tulang bagian tengah disebut pterigiofor tengah,
sedangkan yang terluar disebut pterigiofor distal
(baseos) yang bersendi dengan jari-jari sirip

Tulang sirip punggung : Kiri (ikan hiu, Kanan (Ikan teleostei)


 Sirip pektoral Elasmobranchii disokong oleh suatu tulang
rawan skapula dan korakoid, yang sering disatunamakan
menjadi korakoskapula. Tulang rawan basal penyokong sirip
pektoral terdiri atas tiga jenis tulang, yakni propterigium,
mesopterigium, dan metapterigium.
 Gelang pelvik elasmobranchi merupakan baris tulang rawan
yang dinamakan isiopubik yang padanya melekat radial
penyokong jari-jari sirip ventral.
 Pada gelang pektoral (pectoral girdle) ikan Telostei, skapula
dan korakoid terosifikasi menjadi tulang endokodral dan
bagian pinggiran luarnya membentuk permukaan persendian
bagi radial (aktinos) sirip pektoral.
 Ikan teleostei tidak memiliki radial pelvic, jari-jari sirip berrsendi
pada basipterigia.
 Tulang-tulang penyokong sirip kaudal merupakan
sekumpulan ruas vertebra yang mengalami perubahan
bentuk disertai beberapa tulang tambahan.
 Berdasarkan bentuk-bentuk tadi, tulang penyokong sirip
ekor dikelompokkan ke dalam tiga tipe, yaitu
protoserkal (difiserkal), heteroserkal, dan homoserkal.
 Protoserkal: Ruas-ruas vertebra menyokong sirip ekor
tanpa mengalami perubahan bentuk. Sirip ekor simetris
antara bagian atas dan bawah. Tipe ekor seperti ini
dimiliki oleh ikan-ikan anggota Cephalaspidomorphi,
dan oleh banyak larva ikan.

Protoserkal
 Heteroserkal: Bentuk ekor tidak simetris.
 Bagian atas ujung ekor melengkung ke atas dan
disokong oleh ruas tulang punggung.
 Bagian bawah ujung ekor lebih pendek daripada
bagian atas dan hanya disokong oleh beberapa jari-jari
sirip ekor.
 Tipe ini terdapat pada Chondricthyes dan Osteichthyes
tingkat rendah (Holostei dan Chondrostei). Protoserkal
dan heteroserkal merupakan bentuk peralihan pada
tahap perkembangan embrionik dari banyak ikan yang
mempunyai tipe homoserkal.

Heteroserkal
 Homoserkal: Bentuk ekor simetris.
 Bagian atas sama dengan bagianbawah dan disokong oleh
jari-jari sirip ekor. Dua ruas terakhir tulang punggung
mengalami perubahan bentuk dan terdapat beberapa
potong tulang tambahan.
 Bentuk duri hemal dan duri neural kedua ruas tadi menjadi
pipih dan hampir menempel antara satu dengan yang
lainnya.
 Ruas tulang punggung terakhir berubah bentuknya menjadi
urostil sebagai ujung korda yang terosifikasi dan padanya
tertempel tujuh keping tulang yang dinamakan hipural. Di atas
hipural terdapat tiga tulang tambahan yang dinamakan
epural.

Homoserkal
 Sirip ekor ikan merupakan vertebrae yang
kompleks, asesoris tulang belakang, dan jari-jari
sirip telah termodifikasi sebagai alat untuk
mendorong ikan bergrak maju selama perjalanan
evolusinya.
 Pada Teleostei primitif tulang-tulang hypural
(perluasan dari duri haemal) merupakan
pendukung utama sirip ekor. Epural (perluasan
dari duri neural) dan duri haemal terahir
menyokong procurrent pada jari-jari sirip ekor.
 Pada Teleostei yang lebih modern jumlah hypural
berkurang tinggal 5. Pada tuna, makerel, ikan
sebelah hypural bersatu membentuk hypural
plate. Pada Scombridae, hypural ke-3 dan ke- 4
bergabung ke bagian atasnya dan hypural ke-1
dan ke-2 ke bagian bawahnya.
Teleost primitif

Teleost modern
 Jari-jari sirip ikan Osteichtyes terdiri atas tiga jenis yaitu jari-jari
lemah, jari-jari lemah mengeras, dan jari-jari keras.
 Jari-jari lemah : beruas, bercabang, dan mudah
dibengkokkan. Berada pada semua sirip terutama sirip kaudal
ikan Osteichtyes.
 Jari-jari keras : tidak beruas, tidak bercabang, keras tidak
dapat dibengkokan dan runcing. Contoh, sirip punggun ikan
belanak.
 Jari-jari lemah mengeras : antara jari-jari lemah dan jari-jari
keras. Beruas (kadang tidak terlalu jelas), tidak bercabang,
tidak dapat dibengkokan. Contoh, jari-jari pertama sirip dorsal
ikan mas.
Daftar Pustaka
 GENTEN F., TERWINGHE E., DANGUY A. 2009. Atlas of Fish
Histology. United States of America : Science Publishers. 219
hal
 Cohen L, Dean M, Shipov A, Atkins A., Monsonego-Ornan E,
Shahar R. 2012. Comparison of structural, architectural and
mechanical aspects of cellular and acellular bone in two
teleost fish. The Journal of Experimental Biology 215, 1983-
1993
 Ofer L, Dean MN, Zaslansky P, Kult S, Shwartz Y, Zaretsky J,
Griess-Fishheimer S, Monsonego-Ornan E, Zelzer E, Shahar R.
2019. A novel nonosteocytic regulatory mechanism of bone
modeling. PLoS Biol 17(2): e3000140.
TERIMA KASIH

You might also like