Professional Documents
Culture Documents
IKTIOLOGI Sistem Rangka
IKTIOLOGI Sistem Rangka
RANGKA IKAN
Rangka Aksial
(poros yang memberi Rangka Visceral Rangka Apendikular
bentuk dasar ikan : (bagian tulang lengkung (tulang penyokong sirip
* Tulang tengkorak insang dan derivatnya) dan pelekatnya)
* Tulang punggung
*Tulang rusuk
*Tulang penyokong tulang
ekor
Rangka
berdasarkan letak
tengkorak, vertebrae,
Endoskeleton
penunjang sirip
Rangka Aksial
Rangka kepala/tengkorak (cranium) melindungi
otak dan sebagian besar organ-organ syaraf.
Fungsi rangka Kepala
- Tempat masuk makanan pertama kali
- Tempat masuk air saat respirasi
- Letak dari organ-organ syaraf
- Struktur yang melindungi otak, mata, insang, dll.
- Tempat penempelan banyak jenis urat daging
utama
- A streamlined entry point untuk gerak maju ikan
Rangka kepala memiliki 2 komponen
neurocranium (Chondrocranium ) dan
branchiocranium.
Neurocranium tersusun atas chondrocranium
yang berasal dari rawan pembungkus otak yang
mengalami penulangan saat perkembangan dan
dermatocranium yang terdiri dari tulang-tulang
dermal.
Branchiocranium atau visceral cranium terdiri dari
serangkaian lengkung-lengkung endoskeletal
yang dibentuk sebagai penyokong insang, yakni
pada bagian pharynx yang berasosiasi dengan
neurocranium.
Proses awal
terbentuknya rangka
kepala ikan.
Chondrocranium
awalnya merupakan
tulang rawan yang
terpisah-pisah kemudian
mengalami penulangan
(warna hitam), seiring
dengan pembentukan
ethmoid dan basal
plates (warna abu-abu)
(sumber: Bond, 1979).
Pada golongan ikan teleostei yang rendah
tingkatannya, masih terdapat rawan pada
neurocranium tetapi pada golongan ikan yang
lebih tinggi tingkatannya tulang tengkorak telah
mengalami proses osifikasi dengan baik.
Keping-keping tulang yang mengelilingi kapsul
sensori berhubungan erat dengan osifikasi
neurocranium. Tiap-tiap organ sensori dikelilingi oleh
rangkaian tulang untuk berkembang.
Pada golongan Osteichtheys
terdapat tulang dermal yang
menjadi penutup insang, yaitu
operculum, suboperculum,
preoperculum dan
interoperculum.
Pada batang
ekor tiap-tiap
ruasnya di
bagian bawah
terdapat satu
duri haemal.
Pada duri
haemal
terdapat lubang
tempat
pembuluh
darah, dan
pada neural
terdapat syaraf.
Beberapa tulang punggung/vertebra berubah
bentuk sesuai fungsinya sebagai penyokong
tulang ekor.
Pada famili Cyprinidae dan Siluridae, tiga ruas pertama tulang
punggung mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Kelompok ruas
tulang punggung tersebut dinamakan tulang Weber.
Tulanng ini berfungsi di dalam pendengaran sebagai penyalur
getaran suara yang dirsonansikan di dalam gelembung gas ke telinga
bagian dalam.
Protoserkal
Heteroserkal: Bentuk ekor tidak simetris.
Bagian atas ujung ekor melengkung ke atas dan
disokong oleh ruas tulang punggung.
Bagian bawah ujung ekor lebih pendek daripada
bagian atas dan hanya disokong oleh beberapa jari-jari
sirip ekor.
Tipe ini terdapat pada Chondricthyes dan Osteichthyes
tingkat rendah (Holostei dan Chondrostei). Protoserkal
dan heteroserkal merupakan bentuk peralihan pada
tahap perkembangan embrionik dari banyak ikan yang
mempunyai tipe homoserkal.
Heteroserkal
Homoserkal: Bentuk ekor simetris.
Bagian atas sama dengan bagianbawah dan disokong oleh
jari-jari sirip ekor. Dua ruas terakhir tulang punggung
mengalami perubahan bentuk dan terdapat beberapa
potong tulang tambahan.
Bentuk duri hemal dan duri neural kedua ruas tadi menjadi
pipih dan hampir menempel antara satu dengan yang
lainnya.
Ruas tulang punggung terakhir berubah bentuknya menjadi
urostil sebagai ujung korda yang terosifikasi dan padanya
tertempel tujuh keping tulang yang dinamakan hipural. Di atas
hipural terdapat tiga tulang tambahan yang dinamakan
epural.
Homoserkal
Sirip ekor ikan merupakan vertebrae yang
kompleks, asesoris tulang belakang, dan jari-jari
sirip telah termodifikasi sebagai alat untuk
mendorong ikan bergrak maju selama perjalanan
evolusinya.
Pada Teleostei primitif tulang-tulang hypural
(perluasan dari duri haemal) merupakan
pendukung utama sirip ekor. Epural (perluasan
dari duri neural) dan duri haemal terahir
menyokong procurrent pada jari-jari sirip ekor.
Pada Teleostei yang lebih modern jumlah hypural
berkurang tinggal 5. Pada tuna, makerel, ikan
sebelah hypural bersatu membentuk hypural
plate. Pada Scombridae, hypural ke-3 dan ke- 4
bergabung ke bagian atasnya dan hypural ke-1
dan ke-2 ke bagian bawahnya.
Teleost primitif
Teleost modern
Jari-jari sirip ikan Osteichtyes terdiri atas tiga jenis yaitu jari-jari
lemah, jari-jari lemah mengeras, dan jari-jari keras.
Jari-jari lemah : beruas, bercabang, dan mudah
dibengkokkan. Berada pada semua sirip terutama sirip kaudal
ikan Osteichtyes.
Jari-jari keras : tidak beruas, tidak bercabang, keras tidak
dapat dibengkokan dan runcing. Contoh, sirip punggun ikan
belanak.
Jari-jari lemah mengeras : antara jari-jari lemah dan jari-jari
keras. Beruas (kadang tidak terlalu jelas), tidak bercabang,
tidak dapat dibengkokan. Contoh, jari-jari pertama sirip dorsal
ikan mas.
Daftar Pustaka
GENTEN F., TERWINGHE E., DANGUY A. 2009. Atlas of Fish
Histology. United States of America : Science Publishers. 219
hal
Cohen L, Dean M, Shipov A, Atkins A., Monsonego-Ornan E,
Shahar R. 2012. Comparison of structural, architectural and
mechanical aspects of cellular and acellular bone in two
teleost fish. The Journal of Experimental Biology 215, 1983-
1993
Ofer L, Dean MN, Zaslansky P, Kult S, Shwartz Y, Zaretsky J,
Griess-Fishheimer S, Monsonego-Ornan E, Zelzer E, Shahar R.
2019. A novel nonosteocytic regulatory mechanism of bone
modeling. PLoS Biol 17(2): e3000140.
TERIMA KASIH