You are on page 1of 17

Nama = Revalina Adelia

Kelas = XI IPA 5

MATERI PAS XI

KD No. Materi Jawaban


3.1 1. Sejarah HAM PBB Hak asasi manusia adalah hak dasar yang
dimiliki seorang manusia sejak dia lahir.
Tetapi nyatanya banyak sekali pelanggaran-
pelanggaran yang dilakukan oleh negara
terhadap hak-hak asasi warga negaranya, hal
ini mendorong pemikiran bahwa perlu adanya
aturan tertulis yang melindungi hak-hak asasi
warga negara agar tidak terjadi pelanggaran-
pelanggaran hak di kemudian hari.

Hak asasi sendiri sudah menjadi


pembahasan sejak abad XVII setelah perang
dunia ke II dan pada pembentukan PBB pada
tahun 1945. Pada abad XX berkembang
adanya koversi hak-hak asasi manusia yang
sifatnya kodrat menjadi hak-hak hukum
(positif) dan hak-hak sosial. Pada masa ini
munculnya piagam PBB.

Pada tanggal 10 Desember 1948 PBB


mendeklarasikan piagam Hak Asasi Manusia
yaitu Universal Declaration of Human Rights
yang menjai internasional yang mengilhami
instrument tambahan dan deklarasi HAM
lainnya. Deklarasi HAM sedunia itu
mengandung makna ganda, baik keluar
(antar negara bangsa) maupun kedalam
(intra negara bangsa), berlaku bagi semua
bangsa dan pemerintahan di negara masing-
masing.

1. Makna keluar adalah berupa komitmen


untuk saling menghormati dan
menjunjung tinggi harkat dan martabat
kemanusiaan antar negara bangsa,
agar terhindar dan tidak terjerumus
bagi dalam malapetaka peperangan
yang menghancurkan nilai-nilai
kemanusiaan.

2. Makna kedalam, mengandung


pengertian bahwa deklarasi HAM
sedunia itu harus senantiasa menjadi
kriteria obyektif oleh rakyat dari
masing-masing negara dalam menilai
kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintahannya.

Pada 10 November 1948, majelis umum


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai
menyepakati kesepakatan baru. Bertempat di
Paris, Perancis, Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia dicetuskan. Berasal dari
gebrakan pertama itu, akhirnya pada 1950
mulailah diperingati secara rutin tiap
tahunnya sebagai hari Hak Asasi Manusia.

Deklarasi Universal Hak Asasi Mnausia


pasca dicetuskannnya deklarasi bersejarah
itu, tiap negara berusaha mencanangkan
HAM masing-masing. Mereka dilindungi
secara hukum akan kebebasannya pada
sebuah negara.

2. UU RI No. 39 Tahun 1999 bahwa Menurut UU RI No. 39 Tahun 1999, hak asasi
hakikat HAM manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah,
dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.

3. Karakteristik HAM yang tidak sesuai Karakteristik HAM sebagai berikut :


dalam nilai-nilai dasar pancasila 1. Hakiki, artinya hak asasi manusia
adalah hak asasi semua umat manusia
yang sudah ada sejak lahir.
2. Universal, artinya hak asasi manusia
berlaku untuk semua orang tanpa
memandang status, suku bangsa,
gender atau perbedaan lainnya.
3. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi
manusia tidak dapat dicabut atau
diserahkan kepada pihak lain.
4. Tidak dapat dibagi, artinya semua
orang berhak mendapatkan semua
hak, apakah hak sipil dan politik, atau
hak ekonomi, sosial dan budaya.

Hak asasi manusia merupakan hak yang


dimiliki oleh manusia, yang tidak dapat
dilanggar dan dipisahkan.

4. Karakteristik kewajiban asasi manusia Nilai-nilai dasar yang sifatnya lebih khusus.
dalam nilai instrumental merupakan Nilai instrumental merupakan pedoman
penjabaran dari nilai-nilai dasar pelaksanaan kelima sila Pancasila.
Pancasila, perwujudan Perwujudan nilai instrument pada umumnya
berbentuk ketentuan-ketentuan konstitusional
mulai dari Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 sampai
dengan peraturan daerah.

5. Pengertian Kewajiban Asasi Manusia Kewajiban secara sederhana dapat diartikan


sebagai segala sesuatu yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Dengan demikian, kewajiban asasi dapat
diartikan sebagai kewajiban dasar setiap
manusia. Ketentuan pasal 1 ayat (2) Undang-
Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia menyatakan, kewajiban
dasar manusia adalah seperangkat kewajiban
yang apabila tidak dilaksanakan, tidak
memungkinkan terlaksananya dan tegaknya
hak asasi manusia.

6. Substansi HAM dalam nilai dasar Hubungan antara hak dan kewajiban asasi
pancasila manusia dengan Pancasiladapat dijabarkan
secara singkat sebagai berikut.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin
hak kemerdekaan untuk memeluk
agama, melaksanakan ibadah dan
kewajiban untuk menghormati
perbedaan agama.

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab


menempatkan hak setiap warga
negara pada kedudukan yang sama
dalam hukum serta memiliki kewajiban
dan hak-hak yang sama untuk
mendapat jaminan dan perlindungan
hukum.

c. Persatuan Indonesia mengamanatkan


adanya unsur gotong royong, saling
membantu, saling menghormati, rela
berkorban, dan menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi atau
golongan. Hal ini sesuai dengan
prinsip hak asasi manusia bahwa
hendaknya sesame manusia bergaul
saru sama lainnya dalam semangat
persaudaraan.

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
dicerminkan dalam kehidupan
pemerintahan, bernegara, dan
bermasyarakat yang demokratis.
Menghargai hak setiap warga negara
untuk bermusyawarah mufakat yang
dilakukan tanpa adanya tekanan,
paksaan, ataupun intervensi yang
membelenggu hak-hak partisipasi
masyarakat.

e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat


Indonesia mengakui hak milik
perorangan dan dilindungi
pemanfaatannya oleh negara serta
memberi kesempatan sebesar-
besarnya pada masyarakat.

7. Hak dan kewajiban asasi manusia Nilai instrumental merupakan penjabaran dari
dalam nilai instrumental yang nilai-nilai dasar Pancasila. Nilai instrumental
merupakan penjabaran dari nilai-nilai sifatnya lebih khusus dibandingkan dengan
dasar Pancasila berbentuk ketentuan- nilai dasar. Dengan kata lain, nilai
ketentuan konstitusional instrumental pada umumnya berbentuk
ketentuan-ketentuan konstitusional mulai dari
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sampai dengan
peraturan daerah.

8. Contoh Hak dan Kewajiban Asasi 1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Manusia dalam nilai praksis Pancasila a. Hormat-menghormati dan bekerja
merupakan realisasi nilai-nilai sama antar umat beragama sehingga
instrumental suatu pengalaman dalam terbina kerukunan hidup.
kehidupan sehari-hari b. Saling menghormati kebebasan
beribadah sesuai agama dan
kepercayaannya.
c. Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan kepada orang lain.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a. Mengakui persamaan derajat, hak, dan
kewajiban antara sesame manusia.
b. Saling mencintai sesame manusia.
c. Tenggang rasa kepada orang lain.
d. Tidak semena-mena kepada orang
lain.
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan.
f. Berani membela kebenaran dan
keadilan.
g. Hormat-menghormati dan bekerja
sama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia
a. Menempatkan persatuan, kesatuan,
kepentingan, dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi
atau golongan.
b. Rela berkorban untuk kepentingan
bangsa dan negara.
c. Cinta tanah air dan bangsa.
d. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia.
e. Memajukan pergaulan demi persatuan
dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhinneka Tunggal Ika.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmat


Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
a. Mengutamakan kepentingan negara
dan masyarakat.
b. Tidak memaksakan kehendak kepada
orang lain.
c. Mengutamakan musyawarah dalam
mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
d. Menerima dan melaksanakan setiap
keputusan musyawafrah.
e. Mempertanggungjawabkan setiap
keputusan musyawarah secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat


Indonesia
a. Menjaga keseimbangan antara hak
dan kewajiban.
b. Menghormati hak-hak orang lain.
c. Suka memberi pertolongan kepada
orang lain.
d. Menjauhi sikap pemerasan kepada
orang lain.
e. Menjauhi sifat boros dan gaya hidup
mewah.
f. Rela bekerja keras.
g. Menghargai hasil karya orang lain.

9. Pengertian pelanggaran terhadap hak Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan


orang lain seseorang atau sekelompok orang termasuk
aparat negara baik disengaja atau kelalaian
yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut
HAM seseorang atau kelompok orang yang
dijamin oleh UU ini, dan tidak didapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum yang adil dan benar,
berdasarkan mekanisme hukum yang
berlaku.

10. Faktor-faktor penyebab terjadinya a. Rendahnya kesadaran HAM


pelanggaran HAM Contoh kasus : Pelaku tidak mau tahu bahwa
orang lain pun mempunyai hak asasi yang
harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini
berakibat munculnya perilaku atau tindakan
penyimpangan terhadap hak asasi manusia
seperti misalnya Melarang orang lain untuk
menyampaikan pendapat atau ekspresi.

b. Penyalahgunaan kekuasaan
Contoh kasus : Kekuasaan di dalam
perusahaan. Para pengusaha yang tidak
memperdulikan hak-hak buruhnya jelas
melanggar hak asasi manusia.

c. Penyalahgunaan teknologi
Contoh kasus : Kasus penculikan yang
berawal dari pertemanan dalam jejaring
sosial. Kasus tersebut menjadi bukti apabila
pemanfaatan kemajuan teknologi tidak sesuai
aturan, tentu hal ini akan menjadi penyebab
timbulnya pelanggaran HAM. Selain itu,
kemajuan teknologi dalam bidang produksi
ternyata dapat menimbulkan dampak
negative, misalnya munculnya pencemaran
lingkungan yang bisa mengakibatkan
terganggunya kesehatan manusia.

d. Ketidaktegasan apparat penegak hukum


Contoh kasus : Penyelesaian kasus
pelanggaran HAM yang tidak tuntas akan
menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus
itu. Para pelaku pelanggaran HAM tidak akan
merasa jera, karena mereka tidak menerima
sanksi yang tegas atas perbuatannya itu.
Selain hal tersebut, apparat penegak hukum
yang bertindak sewenang-wenang juga dapat
dikategorikan sebagai bentuk pelanggaran
HAM dan dapat menjadi contoh yang tidak
baik.

11, Upaya pemerintah Indonesia secara a. Pembentukan Komisi Nasional Hak


represif dalam menjaga pelanggaran Asasi Manusia (Komnas HAM)
atau penegakan HAM b. Pembentukan Instrumen HAM
c. Pembentukan Pengadilan HAM

12. Upaya pemerintah Indonesia secara Bentuk Upaya pemerintah dalam Penegakan
preventif dalam penegakan HAM HAM. Membuat peraturan perundang-
undangan HAM, Melakukan sosialisasi HAM
kepada masyarakat, Membentuk lembaga
pemantau dan pengawas pelaksanaan HAM,
Memasukkan materi tentang HAM dalam
mata pelajaran PPKN.

13. Pelanggaran HAM berbentuk Penganiayaan : November 2017 lalu, seorang


kejahatan seperti penganiayaan, ibu membunuh anaknya hanya karena si
mencemarkan nama baik, pemukulan anak masih sering ngompol. Pembunuhan
terjadi di kosan pelaku di kawasan Kebon
Jeruk, Jakarta Barat. Sebelum meninggal
dunia, sang anak disemprot wajahnya
dengan cairan pembasmi serangga oleh
Sang Bunda, Novi Wanti

Mencemarkan nama baik : Kasus Pita


Mulyasari yang mengeluhkan pelayanan
rumah sakit tersebut lewat surat elektronik
yang kemudian menyebar ke berbagai
mailing list di dunia maya. Pihak rumah sakit
marah dan melaporkan Pita Mulyasari ke
pihak yang berwenang.

Pemukulan : Peristiwa pemukulan terhadap


pramugari kembali terjadi, kali ini dialami
seorang pramugari American Airlines.
Pemukulan berawal saat pramugari
menabrak seorang penumpang. Akibat
pemukulan tersebut, pramugari tersebut
harus menjalani perawatan di rumah sakit
akibat tulang hidungnya patah.

14. Contoh pelanggaran HAM terkait Faktor ekonomi setiap orang berbeda-beda
angka putus sekolah dan kemiskinan selalu menjadi alasan utama.
Dimana orang tua sudah tidak mampu lagi
untuk membayar uang sekolah anaknya
beserta keperluan lainnya. Sehingga banyak
orang tua yang berpikir daripada harus
menyekolahkan anaknya lebih baik menyuruh
anaknya untuk berhenti sekolah dan
memintanya untuk membantu orang tuanya
bekerja. Sehingga mampu mengurangi beban
yang harus ditanggung oleh kedua orang
tuanya.

15. Contoh pelaksanaan hak asasi oleh 1. Saling menghormati satu sama lain
siswa di sekolah tanpa memandang perbedaan yang
ada.
2. Setiap siswa memiliki hak yang sama
untuk memperoleh pengajaran setiap
mata pelajaran di kurikulum yang
berlaku.
3. Menjaga fasilitas sekolah dan tidak
boleh merusak karena akan
mendapatkan sanksi yang berlaku.

3.2 1. Arti demokrasi Dalam pandangan Abraham Lincoln,


demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Artinya rakyat dengan serta merta
mempunyai kebebasan untuk melakukan
semua aktivitas kehidupan termasuk aktivitas
politik tanpa adanya tekanan dari pihak
manapun, karena pada hakikatnya yang
berkuasa adalah rakyat untuk kepentingan
bersama.

2. Arti Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 Pelaksanaan kedaulatan rakyat tak lagi
diemban atau dilakukan oleh sebuah
lembaga yang dinamakan dengan Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), melainkan
dilakukan berdaskan dari sistem konstitusi.
Atau dengan kata lain, pelaksanaan
kedaulatan rakyat terbagi ke dalam berbagai
institusi dan atau aturan konstitusi yang
terdapat dan ditentukan di dalam UUD 1945.

Maka, pasca amandemen, kedaulatan rakyat


selain dilakukan oleh MPR, dilakukan pula
oleh Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD),
Mahkamah Agung (MA), Mahkamah
Konstitusi (MK), dan seterusnya.

3. Klasifikasi demokrasi di negara Demokrasi tidak langsung, yaitu paham


Indonesia : demokrasi tidak langsung demokrasi yang dilaksanakan melalui system
atau demokrasi perwakilan perwakilan. Penerapan demokrasi seperti ini
berkaitan dengan kenyataan suatu negara
yang jumlah penduduknya semakin banyak,
wilayahnya semakin luas, dan permasalahan
yang dihadapinya semakin rumit dan
kompleks. Demokrasi tidak langsung atau
demokrasi perwakilan biasanya dilaksanakan
melalui pemilihan umum.

4. Prinsip demokrasi secara umum 1. Kedaulatan rakyat


2. Pemerintahan berdasarkan
persetujuan dari yang diperintah
3. Kekuasaan mayoritas
4. Hak-hak minoritas
5. Jaminan HAM
6. Pemilihan yang bebas, adil, dan jujur
7. Persamaan di depan hukum
8. Proses hukum yang wajar
9. Pembatasan pemerintah secara
konstitusional
10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik
11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme,
kerjasama, dan mufakat

5. Prinsip-prinsip demokrasi di Indonesia a. Menyelesaikan perselisihan dengan


menurut Henry B. mayo damai dan secara melembaga.
b. Menjamin terselenggaranya
perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat yang sedang berubah.
c. Menyelenggarakan pergantian
pimpinan secara teratur.
d. Membatasi pemakaian kekerasan
sampai minimum.
e. Mengakui serta menganggap secara
wajar adanya keanekaragaman.
f. Menjamin tegaknya keadilaan.

6. Prinsip-prinsip demokrasi pancasila a. Demokrasi yang Berketuhanan Yang


Maha Esa
b. Demokrasi dengan kecerdasan
c. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
d. Demokrasi dengan rule of law
e. Demokrasi dengan pemisahan
kekuasaan negara
f. Demokrasi dengan hak asasi manusia
g. Demokrasi dengan pengadilan yang
merdeka
h. Demokrasi dengan otonomi daerah
i. Demokrasi dengan kemakmuran
j. Demokrasi yang berkeadilan sosial.

7. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia Muhammad Yamin dengan beraninya


pada periode 1945-1949 memasukkan asas peri kerakyatan dalam
usulan dasar negara Indonesia merdeka. Ir.
Soekarno dengan penuh keyakinan
memasukkan asas mufakat atau demokrasi
dalam usulannya tentang dasar negara
Indonesia merdeka yang kemudian diberi
nama Pancasila.

Pada masa pemerintahan revolusi


kemerdekaan (1945-1949), pelaksanaan
demokrasi baru terbatas pada berfungsinya
pers yang mendukung revolusi kemerdekaan.
Adapun, elemen-elemen demokrasi yang lain
belum sepenuhnya terwujud, karena situasi
dan kondisi yang tidak memungkinkan.

8. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia Era yang kemudian dikenal sebagai Orde


pada periode 1965-1998 Baru dengan konsep Demokrasi Pancasila.
Visi utama pemerintahan Orde Baru ini
adalah untuk melaksanakan Pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen
dalam setiap aspek kehidupan masyarakat
Indonesia.

Karakteristik Demokrasi Pancasila masa


Orde Baru yang berdasarkan pada indicator
demokrasi yang telah dikemukakan
sebelumnya.

Pertama, rotasi kekuasaan eksekutif boleh


dikatakan sangat kecil terjadi.
Kedua,rekrutmen politik bersifat tertutup.
Ketiga,Pemilihan Umum. Keempat,
pelaksanaan hak dasar warga negara.

9. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia Demokrasi yang diterapkan negara kita pada


pada periode 1998-sekarang era reformasi ini adalah Demokrasi
Pancasila. Tentu saja dengan karakteristik
yang berbeda dengan Orde Baru dan sedikit
mirip dengan demokrasi parlementer tahun
1950-1959.

Pertama, pemilu yang dilaksanakan jauh


lebih demokratis dari yang sebelumnya.
Sistem pemilu yang terus berkembang
memberikan jalan bagi rakyat untuk
menggunakan hak politiknya dalam pemilu,
bahkan puncaknya pada tahun 2004 rakyat
dapat langsung memilih wakilnya di lembaga
legislatif dan presiden/wakil presiden pun
dipilih secara langsung. Tidak hanya itu,
mulai tahun 2005 kepala daerah pun
(gubernur dan bupati/walikota) dipilih
langsung oleh rakyat. Kedua, rotasi
kekuasaan dilaksanakan mulai dari
pemerintah pusat sampai pada tingkat desa.
Ketiga, pola rekrutmen politik untuk pengisian
jabatan politik dilakukan secara terbuka.
Keempat, sebagian besar hak dasar rakyat
dapat terjamin seperti adanya kebebasan
menyatakan pendapat, kebebasan pers, dan
sebaagainya.
10. Agenda orde reformasi 1. Adili Soeharto beserta kroni – kroninya
2. Amandemen UUD 1945
3. Menghapus dwifungsi ABRI
4. Otonomi daerah seluas – luasnya
5. Penegakan supremasi hukum
6. Hapuskan KKN

11. Cara-cara membangun kehidupan 1. Membiasakan diri untuk berbuat


yang demokratis di Indonesia sesuai dengan aturan main atau
hukum yang berlaku;
2. Membiasakan diri untuk bertindak
demokratis dalam segala hal;
3. Membiasakan diri untuk
menyelesaikan persoalan dengan
musyawarah;
4. Membiasakan diri untuk mengadakan
perubahan secara damai tidak dengan
kekerasan;
5. Membiasakan diri untuk memilih
pemimpin melalui cara-cara yang
demokratis;
6. Selalu menggunakan akal sehat dan
hati nurani dalam musyawarah;
7. Selalu mempertanggungjawabkan
hasil keputusan musyawarah kepada
Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat,
bangsa, dan negara nahkan diri
sendiri;
8. Menuntut hak setelah melaksanakan
kewajiban;
9. Menggunakan kebebasan dengan rasa
tanggung jawab;
10. Menghormati hak orang lain dalam
menyampaikan pendapat;
11. Membiasakan diri memberikan kritik
Yang bersifat membangun.

12. Contoh kegiatan demokratis dalam Mematuhi aturan yang telah ditetapkan
lingkungan SMAN 6 Depok dan pemerintah dan peraturan daerah jika ingin
bekerjasama dengan lembaga- melaksanakan PTMT. Yaitu seperti
lembaga lain dalam kondisi pandemik penyediaan alat protokol kesehatan,
Covid-19 membatasi kegiatan di sekolah, pembagian
sesi setiap minggunya dan sebagainya yang
dapat mencegah penularan Covid-19.

3.3 1. Arti lembaga peradilan nasional Lembaga peradilan nasional sama artinya
dengan pengadilan negara yaitu lembaga
yang dibentuk oleh negara sebagai bagian
dari otoritas negara dibidang kekuasaan
kehakiman dengan sumber hukumnya
peraturan perundang-undangan yang berlaku
di dalam negara.

Pengadilan secara umum mempunyai tugas


untuk mengadili perkara menurut hukum
dengan tidak membeda-bedakan orang.
Pengadilan tidak boleh menolak untuk
memeriksa, mengadili, dan memutus suatu
perkara yang diajukan dengan dalil bahwa
hukum tidak ada atau kurang. Pengadilan
wajib memeriksa dan mengadili setiap
perkara peradilan yang masuk.

2. Arti Pasal 1 Ayat 3 UUD NRI Tahun Segala hal atau segala sesuatu yang
1945 berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, sepenuhnya telah
diatur berdasarkan hukum yang berlaku.
Negara hukum yang dimaksud adalah negara
hukum Pancasila, yakni negara hukum yang
didasarkan terhadap bunyi Pancasila.

3. Hal-hal yang memberikan makna a. Peraturan mengenai tingkah laku


hukum manusia dalam pergaulan masyarakat.
b. Peraturan itu dibuat dan ditetapkan
oleh badan-badan resmi yang
berwajib.
c. Peraturan itu bersifat memaksa.
d. Sanksi terhadap pelanggaran
peraturan tersebut adalah tegas.

4. Pengertian Traktat dan yurisprudensi a. Traktat, yaitu hukum yang ditetapkan


oleh negara-negara di dalam suatu
perjanjian antarnegara (traktat).
b. Yurisprudensi, yaitu hukum yang
terbentuk karena keputusan hakim.

5. Pengertian Hukum Pidana dan Hukum a. Hukum Pidana, yaitu mengatur tentang
Perdata pelanggaran dan kejahatan, memuat
larangan dan sanksi.
b. Hukum Perdata, yaitu hukum yang
mengatur hubungan antarindividu
secara umum. Contoh, hukum
keluarga, hukum kekayaan, hukum
waris, hukum perjanjian, dan hukum
perkawinan.

6. Contoh lembaga hukum di Indonesia 1. Kementerian Koordinator Politik,


Hukum dan Keamanan
2. Kementerian Hukum dan HAM
3. Kementerian Kehakiman
4. Mahkamah Agung
5. Mahkamah Konstitusi
6. Kejaksaan Tinggi
7. Kejaksaan Negeri
8. Pengadilan Tinggi
9. Pengadilan Negeri
10. Pengadilan Tata Usaha
11. Pengadilan Agama

7. Tujuan hukum Untuk menegakkan kebenaran dan keadilan,


mencegah tindakan yang sewenang-wenang,
melindungi hak asasi manusia, serta
menciptakan suasana yang tertib, tenteram
aman, dan damai.

8. Arti pasal 27 ayat 1 UUD NRI Tahun


1945 setiap warga negara Indonesia memiliki

kedudukan yang sama menurut undang-

undang. Oleh karena itu, setiap warga

Indonesia berhak atas perlindungan hukum

yang sama tanpa adanya perbedaan atau

perlakuan tertentu.

Setiap warga negara Indonesia juga memiliki

kewajiban untuk menaati hukum dan

pemerintahan tanpa kecuali. Begitu pula bagi

para penegak hukum harus memperlakukan

setiap warga Indonesia dengan adil, tanpa

membeda-bedakan ras, suku, agama, budaya,

politik, dan lainnya.


9. Pedoman Tata Hukum Indonesia Tata hukum Indonesia baru ada ketika
dimulai sejak Proklamasi negara Indonesia diproklamirkan pada
Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Hal tersebut dapat
dilihat dalam pernyataan berikut.
a. Proklamasi kemerdekaan: “Kami
bangsa Indonesia dengan ini
menyatakan Kemerdekaan Indonesia”.
b. Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945: “Atas berkat rahmat Allah Yang
Maha Kuasa dan dengan didorongkan
oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang
bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini
kemerdekaannya. Kemudian daripada
itu… disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan…

Dua hal di atas mengandung arti sebagai


berikut.
a. Menjadikan Indonesia sebagai negara
yang merdeka dan berdaulat.
b. Pada saat itu juga menetapkan tata
hukum Indonesia. Di dalam Undang-
Undang Dasar itulah tercantum tata
hukum Indonesia.

10. Dasar hukum Lembaga Peradilan di Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan
Indonesia ditegaskan dalam Pasal 24 dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam
Ayat 2 UUD NRI Tahun 1945 undang-undang.

11. Perangkat peradilan di lingkungan Peradilan umum di kota Depok yaitu


peradilan umum kota Depok Pengadilan Negeri Depok.

12. Contoh sikap/perilaku pelajar yang Seluruh siswa/i bersama-sama untuk


mencerminkan kepatuhan terhadap mematuhi aturan dalam melakukan PTMT
hukum terkait kondisi Covid-19 di seperti setelah selesai PTMT seluruh siswa/i
lingkungan sekolah langsung pulang kerumah masing-masing
tanpa adanya pergi berkumpul bersama
teman. Lalu menjaga jarak, menggunakan
masker, mencuci tangan, serta mengecek
suhu selama kegiatan PTMT dilakukan. Serta
melakukan pembatasan kegiatan yang
dilakukan di sekolah.

13. Contoh sikap/perilaku pelajar yang Setelah pulang sekolah pergi bermain
melawan hukum terkait kondisi bersama teman-temannya dan saling
pandemik Covid-19 di lingkungan berkerumun tanpa menjaga protokol
sekolah kesehatan. Bukannya langsung pulang
kerumah masing-masing tapi malah saling
tunggu-tungguan diparkiran. Saat sedang PJJ
bukannya mengikuti pembelajaran tetapi
malah bermain game online.

14. Sanksi-sanksi terhadap pelanggaran Sanksi yang ditimbulkan dari norma hukum
hukum adalah tegas dan nyata bersifat tegas dan nyata. Yang dimaksud
tegas adalah, sanksi dari aturan yang
dilanggar itu sudah dibuat dalam sebuah
peraturan perundang-undangan. Sebagai
contoh, ada seseorang yang melakukan
tindak pidana. Sudah ada hukuman yang
menanti dia, menurut pasal 10 KUHP, ada 2
hukuman yaitu hukuman pokok dan
tambahan. Hukuman pokoknya adalah
hukuman mati atau hukuman penjara seumur
hidup atau penjara sementara. Selain itu, si
pelaku juga harus menerima hukuman
tambahan yaitu hak-haknya akan dicabut,
dan benda-bendanya juga disita oleh negara.

Sedangkan yang dimaksud dengan nyata


adalah aturan yang sudah ditetapkan untuk si
pelaku ditetapkan jumlahnya. Misalnya,
dalam pasal 338 KUHP, disebutkan bahwa
barang siapa sengaja merampas nyawa
orang lain, diancam, karena pembunuhan,
dengan pidana penjara paling lama lima belas
tahun.

15. Sanksi-sanksi terhadap pelanggaran Tindak pidana pembunuhan diatur dalam


hukum yaitu pembunuhan/perampasan Pasal 338 KUHP, yaitu “Barangsiapa sengaja
nyawa orang lain merampas nyawa orang lain, diancam,
karena pembunuhan dengan pidana penjara
paling lama lima belas tahun” (Moeljatno,
2009a: 122-123).

You might also like