You are on page 1of 4

PENYERBUKAN SENDIRI TANAMAN MENYERBUK

SILANG
Kharisma, N.1, D. A. Alsyariel2, A. Zakiyah3, N. S. Handayani4, N. A. Wibowo5, dan R. W. B.
Ramadhan6
Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semarang, Central Java,
Indonesia.
Department of Agriculture, Faculty of Animal and Agricultural Science Diponegoro University,
Semarang, Central Java, Indonesia.
E-mail: nursafirahandayani@students.undip.ac.id

Abstrak

Tanaman menyerbuk silang seperti tanaman jagung, hibridisasi digunakan untuk


menguji potensi tetua atau pengujian hibrid vigor dalam rangka pembentukan varietas
hibrida, dan untuk memperluas keragaman genetik pada tanaman. Tujuan dari praktikum ini
yaitu untuk mengetahui teknik hibridisasi tanaman menyerbuk silang dan dapat melakukan
penyerbukan bunga-bunga betina oleh tepung sari dari tanaman yang sama. Metode yang
digunakan yaitu dilakukan penanaman dan budidaya tanaman jagung smapai berbunga,
setelah berbunga dilakukan polinasi dengan cara menempelkan tepung sari bunga jantan ke
bunga betina. Hasil dari praktikum penyerbukan sendiri tanaman menyerbuk silang yaitu
jumlah bunga yang disilangkan sebanyak 4, jumlah buah yang terbentuk sebanyak …, dan
presentase keberhasilan persilangan adalah …%. Keberhasilan persilangan dipengaruhi oleh
faktor lingkungan, jenis tanaman, viabilitas polen, waktu penyerbukan, teknik penyerbukan
dan tipe penyerbukan.

Kata Kunci : hibridisasi, menyerbuk silang, bunga betina, bunga jantan, polinasi.

1. Pendahuluan

Jagung merupakan makanan pokok kedua di Indonesia setelah beras. Jagung selain
sebagai bahan pangan karbohidrat yang dapat membantu pencapaian dan pelestarian
swasembada pangan, juga digunakan sebagai bahan makanan ternak dan bahan baku industri
misalnya industri tepung (Aristoteles et al., 2019). Pada tahun 2020, permintaan jagung di
negara sedang berkembang diperkirakan akan melebihi permintaan beras dan gandum.
Permintaan jagung dunia diperkirakan akan meningkat sebesar 50%, yakni dari 558 juta ton
pada tahun 1995 menjadi 837 juta ton pada tahun 2020 (Juhriah et al., 2019). Salah satu cara
peningkatan produksi jagung nasional adalah dengan penggunaan varietas unggul hibrida
yang diperoleh dari hasil persilangan atau hibridisasi. Pada tanaman menyerbuk silang seperti
tanaman jagung, hibridisasi digunakan untuk menguji potensi tetua atau pengujian hibrid
vigor dalam rangka pembentukan varietas hibrida, dan untuk memperluas keragaman genetik
pada tanaman (Lauterboom, 2020). Hibridisasi penting untuk memperluas keragaman genetik
pada suatu tanaman. Hibridisasi merupakan perkawinan silang antara tanaman satu dengan
tanaman lain dalam satu spesies untuk mendapatkan genotipe (sifat-sifat dalam) yang unggul,
dapat meningkatkan produksi, tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta berumur
pendek (Desyanto dan Susetyo, 2014).
2. Materi dan Metode

Praktikum Pemuliaan Tanaman dengan acara Penyerbukan Sendiri Tanaman Menyerbuk Silang
dilakukan pada hari ...sampai.. di
Materi yang digunakan pada praktikum Pemuliaan Tanaman acara Penyerbukan Sendiri
Tanaman Menyerbuk Silang terdiri dari alat dan bahan. Bahan yang digunakan yaitu benih
tetua jagung varietas Bonanza, media tanam, pupuk kandang, dan pupuk NPK. Alat yang
digunakan yaitu benang untuk mengikat etiket, etiket untuk menampilkan informasi tanaman
yang telah dilakukan penyerbukan, kantong kertas coklat untuk membungkus bunga jantan
dan betina, polybag untuk wadah media tanam, plastik untuk membungkus kantong coklat
agar terhindar dari air hujan, dan tali pengikat untuk mengikatkan etiket.
Metode yang digunakan yaitu tanaman jagung varietas Bonanza dipilih sebagai bahan
utama untuk praktikum. Media tanah untuk penanaman jagung dipersiapkan dan dimasukkan
ke dalam polybag. Benih jagung ditanam dalam media tanam dan dilakukan penyiraman
setiap dua hari sekali. Pemupukan pada jagung dilakukan dengan memberikan pupuk NPK
pada media tanam dengan sistem tugal. Penyiangan dilakukan pada 30 dan 70 HST. Bunga
jantan akan muncul sekitar 49 sampai 53 HST dan bunga betina perlu disungkup sebelum
rambut tongkol muncul agar tidak terserbuki oleh serbuk sari yang tidak dikehendaki. Serbuk
sari pada bunga jantan dikumpulkan dan dilakukan polinasi.

3. Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Waktu Muncul Bunga Tanaman Jagung


No Varietas Waktu Muncul Bunga (HST)
1. Jagung varietas Bonanza 49
Sumber: Data Sekunder Praktikum Pemuliaan Tanaman Kelompok 10A, 2021.

Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui bahwa hasil rata-rata waktu muncul bunga pada
jagung varietas Bonanza yaitu 49 HST. Hal ini menunjukkan bahwa umur berbunga jagung
varietas Bonanza yang ditanam sudah sesuai dengan rata-rata umur berbunga tanaman jagung
manis. Umur berbunga tanaman jagung manis berkisar antara 49-51 hari (Silaban et al.,
2013). Bunga pada tanaman jagung yaitu berkelamin tunggal dan berumah satu. Jagung
merupakan tanaman berumah satu karena bunga betina dan jantannya berada terpisah pada
satu tanaman. Bunga jagung berkelamin tunggal (uniseksual), berumah satu, majemuk,
dengan bunga jantan terletak diujung dan bunga betinanya terletak di ketiak daun (Ekowati
dan Hanifah, 2017).

a b c d
Ilustrasi 1. Tahapan Persilangan Tanaman Jagung a = penyungkupan bunga betina, b =
pengumpulan serbuk sari, c = polinasi, d = penyungkupan dan pelabelan.
Sumber : video youtube

Berdasarkan Ilustrasi 1. diketahui bahwa tahapan selfing tanaman jagung meliputi


penyungkupan bunga betina, pengambilan serbuk sari, polinasi, penyungkupan setelah
selfing, dan pemberian label. Hal tersebut sesuai pendapat Rosliana et al. (2018) menyatakan
bahwa teknik selfing tanaman jagung dilakukan dengan cara penyungkupan bunga betina,
pengambilan serbuk sari bunga jantan dengan cara digoyang – goyangkan, polinasi, dan
pemberian label hasil selfing. Proses selfing tanaman jagung dipengaruhi beberapa faktor
seperti faktor cuaca dan pemilihan tetua. Hal tersebut sesuai pendapat Abadi et al. (2021)
menyatakan bahwa keberhasilan hibridisasi dipengaruhi oleh pemilihan tetua yang nantinya
dilanjutkan seleksi untuk mendapat varietas tertentu. Didukung juga oleh pendapat Fariroh et
al. (2017) menyatakan bahwa faktor cuaca dapat mempengaruhi viabilitas serbuk sari dan
mengganggu proses penyerbukan.
Proses isolasi atau penyungkupan bunga betina untuk menghindari penyerbukan yang
tidak diinginkan. Hal tersebut sesuai pendapat Runtunuwu et al. (2019) menyatakan bahwa
penyungkupan bunga betina dilakukan sebelum bunga terbuka yang bertujuan melindungi
bunga betina agar tidak terkontaminasi serbuk sari tanaman lain. Penyungkupan setelah
selfing dan pemberian label yang berisi informasi tentan tanggal penyerbukan. Hal ini sesuai
pendapat Riadi et al. (2015) menyatakan bahwa setelah polinasi dilaukan penyungkupan dan
diberi label mengenai sumber serbuk sari jantan dan tanggal penyerbukan.

Tabel 2. Polinasi Sendiri Jagung


♀ Tanggal bunga Jumlah bunga
Jumlah Presentase
buah keberhasilan
♂ disilangkan disilangkan
terbentuk persilangan (%)
(varietas
Bonanza ><
12-11-2021 4 … …
varietas
Bonanza)

Sumber: Data Sekunder Praktikum Pemuliaan Tanaman Kelompok 10A, 2021.

Tanaman jagung merupakan tanaman berumah satu dengan bunga betina berbentuk
tongkol dan bunga jantan muncul dari titik apikal. Hal tersebut sesuai pendapat Yuwono et al.
(2015) menyatakan bahwa bunga betina, tongkol, muncul dari axillary apices tajuk dan
bunga jantan berkembang dari titik tumbuh apikal di ujung tanaman. Masa antesis bunga
jantan dan masa reseptif bunga betina memiliki rentang waktu berbeda. Hal tersebut sesuai
pendapat Saputri et al. (2013) menyatakan bahwa tabur polen antesis terjadi 4 – 10 hari
sebelum munculnya rambut tongkol (silk).
Keberhasilan penyerbukan pada tanaman jagung dapat dipengaruhi oleh teknik
penyerbukan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan penyerbukan yaitu
kecepatan angin yang berbeda, kelembaban, waktu penyerbukan dan teknik penyerbukan.
Faktor genetik dari suatu galur, dimana pengaruh genetik merupakan pengaruh keturunan
yang dimiliki oleh setiap galur juga dapat mempengaruhi keberhasilan penyerbukan pada
tanaman jagung (Yuyun dan Syaban, 2017).

4. Simpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa jumlah bunga
yang disilangkan sebanyak 4. Keberhasilan persilangan dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
jenis tanaman, viabilitas polen, waktu penyerbukan, teknik penyerbukan dan tipe
penyerbukan.

Daftar Pustaka

Aristoteles, D., A. Kartahadimaja,dan Eka Erlinda Syuriani. 2019. Uji potensi hasil enam
galur jagung hibrida rakitan politeknik negeri lampung. J. Planta Simbiosa, 1(1) : 21 –
30.

Desyanto, E., dan I. B. Susetyo. 2014. Pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan hijauan
hasil buah jagung (Zea mays L.) pada varietas bisi dan pioneer di lahan marginal. J.
Agro UPY, 5 (2) : 50 – 65.

Juhriah, M. Azrai , E.Tambaru, dan J. E. Rahayu. 2019. Karakteristik fenotipik dan


pengelompokan jagung pulut hibrida Zea mays L. hasil persilangan puncak. J. Ilmu
Alam dan Lingkungan, 10 (1) : 51 – 60.

Lauterboom, P. D. 2020. Uji heterosis hibrida f1 dan f1r hasil persilangan dua jenis tanaman
jagung (Zea mays, L). J. Agricola, 10 (1) : 34 – 43.

Ekowati, D., dan I. R. Hanifah. 2017. Potensi tongkol jagung (Zea mays l.) sebagai sunscreen
dalam sediaan hand body lotion. J. Ilmiah Manuntung, 2 (2) : 198 – 207.

Silaban, E. T., E. Purba, dan J. Ginting. 2013. Pertumbuhan dan produksi jagung manis (Zea
mays sacaratha Sturt. L) pada berbagai jarak tanam dan waktu olah tanah. J.
Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 1 (3) : 806 – 818.

Yuyun, I., dan R. A. Syaban. 2017. Rasio tanaman induk jantan dan betina serta penambahan
pupuk boron pada tanaman jantan terhadap produksi dan mutu benih jagung manis
(Zea mays “Saccharata” STURT.). Agriprima : J. of Applied Agricultural Sciences, 1
(1) : 1 – 11.

Faperta Unand TV. 2020, 16 September. Praktikum Teknik Persilangan Buatan Tanaman
Jagung (Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman) [Video]. Youtube.
https://www.youtube.com/watch?v=w7NCQhpgxTY

You might also like