Professional Documents
Culture Documents
Gelombang Stasioner terbentuk dari hasil interferensi atau perpaduan dua gelombang yang memiliki
amplitudo dan frekuensi yang sama,tetapi arah rambatnya berbeda.
x n( 12 ) x (2n 1) 14
Letak Simpul
x (2n 1) 14 x n( 12 )
n 0, 1, 2, 3, ...
Adalah dawai dapat bergetar dengan bebas naik atau turun mengikuti gelombang datang.
NOTED : Tidak ada perubahan fase ,artinya antara fase gelombang datang dan fase gelombang pantul
sama.
FORMULASI
KET :
Amplitudo 0
Atau
Dengan (2n + 1) menunjukkan bilangan ganjil.
Titik Perut pada gelombang stasioner ujung bebas terjadi jika gelombang berada pada amplitudo
maksimum, secara matematis dapat ditulis sbb:
n 1 2 3 …
P1 P2 P3 …
As = max
2A cos kx = 2A
Kx = 0, π. 2π
2 π Xp = nπ
❑
n
Xp =
2
a) Letak Perut dari Ujung Pemantul
2 πx 2 πx
Perut atau amplitudo maksimum, yaitu A p = 2A terjadi jika cos = ±1 , maka cos =
λ λ
±1
2 ðx
=nπ
λ
1
x = n ( λ ) dengan n = 0, 1, 2, 3, ....
2
1 1 3
Oleh karena itu, perut terjadi pada saat x = (bilangan cacah) x λ , yaitu x = 0, λ , λ , λ , . . .
2 2 2
dari titik pantul.
2 πx 2 πx
Simpul atau amplitudo minimum, yaitu A p = 0 terjadi jika cos = 0, maka cos =0
λ λ
2 πx π
=(2 n+1)
λ 2
1
x = (2 n+1) ( λ ) dengan n = 0, 1, 2, 3, ....
4
1 1 3
Oleh karena itu, simpul terjadi jika x = (bilangan ganjil) x λ , yaitu pada posisi x = λ, λ,
4 4 4
5
λ , . . . dari titik pantul.
4
Contoh soal
Sebuah tali yang panjang, salah satu ujungnya digetarkan terus-menerus dengan amplitudo 10 cm,
periode 2 s, sedangkan ujung yang lain dibuat bebas. Jika cepat rambat gelombang pada tali tersebut 18
cm/s dan pada tali terjadi gelombang stasioner,
Tentukanlah :
a. amplitudo gelombang stasioner pada titik P yang berjarak 12 cm dari ujung bebas,
b. letak simpul ke-2 dan perut ke-3 dari ujung bebas.
2. GELOMANG STASIONER UJUNG TERIKAT
Adalah dawai dengan ujung pemantul yang tidak dapat bergerak bebas mengikuti arah getar gelombang
datang sehingga terjadi pembalikan fase.
a. Gelombang Datang
b. Gelombang pantul
y 2 = A sin (k x p – ωt + π ) = A sin [ k (l + x) – ωt + π ]
c. Gelombang Stasioner
Gelombang yang merupakan paduan antara gelombang datang dengan gelombang pantul
( yp =y p1 + yp 2)
Letak simpul dan perut dihitung dari ujung pantul ke titik yang bersangkutan:
Letak simpul.
Simpul terjadi jika Ap= 0 dan dan secara umum teletak pada:
1
sn=(2 n+1)
4
Letak Perut.
Tempat-tempat yang mempunyai amplitudo terbesar disebut perut dan secara umum teletak pada:
1
Pn=n x
2
2 πx 2 πx
Perut atau amplitudo maksimum, yaitu A p = 2A terjadi jika sin = ± 1 , maka sin =±1
λ λ
2 πx π
=(2 n+1)
λ 2
1
x = (2 n+1) ( λ ) dengan n = 0, 1, 2, 3, ....
4
1 1
Oleh karena itu, perut terjadi pada saat x = (bilangan ganjil) x λ , yaitu pada posisi x = λ,
4 4
3 5
λ , λ , . . . dari titik pantul.
4 4
2 πx 2 πx
Simpul atau amplitudo minimum, yaitu A p = 0 terjadi jika sin = 0, maka cos =0
λ λ
2 πx
=nπ
λ
1
x = n ( λ ) dengan n = 0, 1, 2, 3, ....
2
1 1 3
Oleh karena itu, simpul terjadi pada saat x = (bilangan cacah) x λ , yaitu x = 0, λ , λ , λ , . . .
2 2 2
dari titik pantul.
Contoh Soal
1. Seutas tali yang panjangnya 116 cm direntangkan mendatar, salah satu ujungnya digetarkan
dengan frekuensi 1/6 Hz dan amplitudo 10 cm, sedang ujung lain terikat. Akibat getaran
tersebut gelombang merambat dengan kecepatan 8 cm/s. Jika terjadi gelombang stasioner,
maka letak perut ke 4 dari sumber getar adalah....... cm
Diketahui : l = 116 cm A = 10 cm
f = 1/6 Hz v = 8 cm/s
Ditanya : Letak Perut keempat dari sumber getar (P’4)
Jawab : v = λ . f
8 = λ . 1/6
λ = 48 cm
Letak perut keempat (P4) = (2n – 1)/4 . λ
= (2.4 – 1)/4 . λ
= 7/4 . 48
= 84 cm
Letak perut keempat dari sumber getar (P’4) = 116 – 84
= 32 cm
2. Seutas tali AB yang horizontal panjangnya 6 m. Ujung kiri A digetarkan harmonik dengan
amplitudo 10 cm dan frekuensi 2.5 Hz. Cepat rambat gelombang 10 m/s. Titik P terletak
dengan jarak 7/3 m dari A. Amplitudo gelombang di titik P jika ujung kanan B ujung tetap
adalah...
Diketahui : l = 6 m f = 2.5 Hz
A = 10 cm v = 10 m/s
Ditanya : amplitudo gelombang stasioner (A)
Jawab : x = 6 – 7/3 = 11/3 m
λ = v/f = 10/2.5 = 4 m
k = 2π/λ = 2π/4 = ½ π
Amplitudo gelombang stasioner = 2A sin kx
= 2.10 sin11π/6
= 20 . ½
= 10 cm