Professional Documents
Culture Documents
Analisa Struktur Mikro (Asm)
Analisa Struktur Mikro (Asm)
ANALISA
STRUKTUR MIKRO
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Analisa Struktur Mikro bertujuan untuk :
1. Memahami struktur mikro suatu logam dan kaitanya dengan diagram
fasanya.
2. Mempelajari pengaruh proses deformasi dan perlakuan panas terhadap
struktur mikro.
3. Melihat fenomena–fenomena khas pada beberapa material secara
mikroskopik.
4. Mempelajari proses perhitungan fraksi karbon pada suatu material.
1
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
2
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
3
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
3. Baja Hypereutectoid
Baja hypereutectoid terbentuk melalui 3 tahapan yaitu pada
tahap pertama terbentuk fasa austenit 100% di temperatur 1100oC.
Setelah temperatur turun 850oC terjadi pegintian fasa Fe3C dibatas
butir austenit. Setelah melewati garis eutectoid hingga temperatur
610oC austenit berubah bentuk menjadi perlit dan Fe3C masih tetap.
II.3 Fasa
1. Martensit
Fasa martensit merupakan larutan padat dari senyawa karbon dan
senyawa lainnya yang berada pada kisi–kisi (α) besi. Fasa martensit
terbentuk melalui proses pendinginan yang cepat pada temperatur kritis
baja. Fasa martensit memiliki nilai kekerasan antara 30 sampai dengan
63 HRC.
2. Ferrit
Fasa ferrit terbentuk melalui proses austenisasi baja pada
temperatur 768oC kemudian didinginkan dibawah temperatur austenit
tersebut sehingga karbon bebas pada fasa austenit akan berubah
menjadi fasa ferrit yang merupakan besi murni. Ferrit merupakan
4
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
larutan padat dari senyawa karbon dan senyawa lainnya yang berada
pada sel satuan BCC.
3. Perlit
Perlit merupakan campuran sementit (Fe3C) dalam bentuk
lamellar dan ferrit. Fasa perlit memiliki nilai kekerasan antara 200 –
300 BHN. Fasa perlit terbentuk melalui proses austenisasi kemudian
didinginkan secara lambat sehingga fasa austenit berubah menjadi
perlit.
5
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
4. Bainit
Bainit merupakan fasa yang terjadi akibat transformasi fasa
austenit saat proses pendinginan secara moderate pada temperatur 250
– 550oC sehingga didapat campuran antara sementit dan ferit.
5. Cementit
Cementit merupakan senyawa antara besi dan karbon yang biasa
disebut karbida besi. Cementit memiliki persentase karbon sekitar 6,67%
sehingga cementit memiliki sifat keras dan getas. Cementit memiliki
nilai kekerasan yang dimiliki berkisar 65 – 70 HRC.
6
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
6. Austenit
Fasa ini disebut gamma (γ) dan merupakan larutan padat interstisi
karbon dengan sel satuan berupa kubik pemusatan sisi. Austenit
merupakan fasa penting sebagai dasar pembentuk fasa-fasa lainnya
dalam proses perlakuan panas termasuk perlakuan panas pada
permukaan baja.
7
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
8
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
9
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
6. Molibdenum (Mo)
Unsur paduan molibdenum memiliki pengaruh yang besar
terhadap hardenability pada baja. Selain itu molibdenum dapat
berkombinasi dengan unsur paduan lain. Pengaruh lain dari
paduan ini yaitu dapat meningkatkan ketangguhan dan kekuatan
tarik. Pada baja perkakas, molibdenum merupakan unsur paduan
utama dalam membentuk karbida dan dapat meningkatkan
ketahanan aus.
7. Tungsten (W)
Tungsten mempunyai keterkaitan yang kuat dengan
molibdenum, yaitu sebagai unsur utama pembentuk jaringan
karbida yang kompleks. Selain itu kehadiran tungsten pada baja
merupakan alasan utama dalam memperlambat pertumbuhan
butir, pada saat transformasi austenit menjadi martensit.
Penambahan unsur paduan ini akan meningkatkan ketahanan
abrasi, kekerasan, dan yield point.
8. Vanadium (V)
Vanadium merupakan unsur paduan utama yang sering
ditemukan pada baja kontruksi, pengaruh dari vanadium yaitu
meningkatkan kekuatan tarik, yield point dan dapat menaikan
temperatur austenit. Vanadium juga merupakan unsur utama
pembentuk karbida yang stabil pada baja perkakas, sehingga
dapat meningkatkan kekerasan dan ketahanan aus pada baja
perkakas.
B. Heat Treatment
Proses perlakuan panas merupakan suatu tahapan proses yang
penting pada pengerjaan logam yang bertujuan untuk mendapatkan
atau memperbaiki sifat-sifat mekanik. Perlakuan panas merupakan
proses pemanasan yang dilakukan dengan cara menaikan temperatur
logam diatas temperatur kritis yaitu temperatur dimana mulai
terjadinya transformasi struktur dari fasa ferit (α) menjadi austenit
(γ). Kemudian logam ditahan pada temperatur tersebut untuk waktu
10
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
C. Deformasi
Deformasi akan mengakibatkan perubahan bentuk struktur
karena adanya gaya yang diberikan kepada suatu material. Seperti
adanya tarikan, gesekan, lipatan dan torsi (memutar) yang berkontak
langsung pada material.
4. Pengamplasan
Pengamplasan dilakukan secara bertahap, mulai dengan amplas
yang kasar s/d amplas yang halus. Kertas amplas yang digunakan
nomor 120, 150, 320, 400, 600, 800, 1200, 1500, 2000.
11
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
5. Pemolesan
Pemolesan dapat menggunakan berbagai cara antara lain :
Dengan
serbuk alumina.
Dengan diamond paste.
6. Pengetsaan
Dilakukan untuk mereaksikan permukaan pengamatan dengan
larutan kimia tertentu sehingga muncul struktur mikro yang hanya
diamati dengan menggunakan mikroskop.
b. Spesimen
Spesimen analisa struktur mikro terdiri dari beberapa material yang
berbeda dan mendapatkan perlakuan panas berbeda pula, dimana material
tersebut telah dilakukan tahap preparasi sebelumnya.
12
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
V. DATA PENGAMATAN
13
PANDUAN PRAKTIKUM MATERIAL TEKNIK 2021
2. Pehitungan % C (wt)
% C = 0.81 – (0.81 x % P)
P %C
% Crata-rata =
10
3. Perhitungan(% C - % Crata-rata)²
(%C − %Crata−rata )2
10
(%C − %Crata−rata )2
10
14
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
ket : n =10
15
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan diagram fasa dan apa tujuan
mempelajari diagram fasa?
7. Sebutkan dan jelaskan transformasi fasa pada baja!
8. Sebutkan dan jelaskan jenis – jenis fasa yang terdapat pada baja!
9. Sebutkan dan jelaskan tahap preparasi spesimen analisa struktur mikro!
10. Sebutkan dan jelaskan aplikasi analisa struktur mikro di dunia industri!
(masing-masing berbeda)
16
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
17
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021
I. Tujuan Praktikum
II. Teori Dasar
II.1 Klasifikasi Material (bagan dan penjelasan)
II.2 Sifat – Sifat Material
II.3 Sel Satuan (gambar dan penjelasan)
II.4 Diagram Fasa (gambar dan penjelasan)
II.5 Jenis-Jenis Fasa (gambar dan penjelasan)
II.6 Heat Treatment
II.7 Hal-Hal yang Mempengaruhi Struktur Mikro
II.8 Pengaruh Unsur Paduan terhadap Struktur Mikro
II.9 Fenomena pada ASM
II.10 Tahap Preparasi
II.11 Contoh Aplikasi ASM di Industri (masing-masing orang berbeda)
III. Peralatan Pengujian
18