You are on page 1of 6

TUGAS

PEMBIAYAAN DAN INVESTASI DAERAH

KELOMPOK 4 :
1. Maharani Delfia Bria (2010010001)
2. Cindi Claudia (2010010009)
3. Fitra Jeneri Ndun (2010010024)
4. Angelo A. L. A Rehi Kaha (2010010014)
5. Fransiska Lusia Mamu Bao Akoit (2010010027)
6. Vebriati Veronikam Missa (2010010052)
7. Margaretha Susanti Bogar (2010010077)
8. Maria Theodesia Bebhe Tena (2010010079)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
JENIS-JENIS PEMERINTAHAN REGIONAL

I. Pemerintahan Negara Bagian Menurut Konstitusi Federal


Negara bagian merupakan suatu wilayah administrasi tingkat pertama dari suatu
negara federal atau negara berserikat. Banyak negara yang memiliki konstitusi federal
memiliki wilayah ini, yang kadang disebut negara bagian (state, estado), tanah (länder)
atau provinsi (province, provincia). Dalam kebanyakan hal wilayah-wilayah negara
bagian ini adalah dibentuk oleh pemerintah federal atau pusat.
Negara Malaysia dan Amerika Serikat merupakan pengecualian dalam kasus ini, karena
negara-negara bagian di Malaysia dan AS pada awalnya merupakan negara bagian yang
berdaulat secara sendirinya, tetapi memilih secara sukarela untuk menjadi anggota
sebuah federasi.
Federal merupakan sebuah kata yang sering diungkapan orang dalam melihat
sebuah bentuk negara. Setiap negara dari suatu bangsa pada umumnya didirikan melalui
proses penyatuan. Dalam konteks ini, proses penyatuan merupakan suatu alasan sekaligus
pendekatan atau cara membentuk negara termasuk di dalamnya membentuk negara
federal.
Federasi adalah sebuah bentuk pemerintahan yang terdiri dari negara-negara
bagian yang saling bekerja sama dan membentuk suatu kesatuan bernama negara federal,
masing-masing negara bagian memiliki wewenang khusus dalam mengatur pemerintahan
negara bagian. Sebagai tatanan konstitusional dan lembagaan politik, federasi lebih
desentralis dibandingkan “devolusi” kepada pemerintahanpedesaan, perkotaan,
metropolitan, atau daerah.Sifat dasar Negara Federal adalah adanya pembagian
kekuasaan antara pemerintah Federal dengan unit Federal.Hubungan antara satuan
Federal dengannegara bagian merupakan hubungan kenegaraan.Negara Federal ditantai
oleh fakta bahwa negara memilikisuatu derajat otonomi konstitisional. Otonomi
konstitusional dari negara-negara bagian ini terikat olehprinsi-prinsip konstitusional
tertentudari konstitusi Federasi.

Contoh
Pada saat deklarasi kemerdekaan (Declaration of Independence) Amerika
Serikat, terdapat 13 negara bagian yang bersepakat untuk membentuk
pemerintahan federal sehingga lahirlah negara AS.
Ke-13 negara bagian tersebut adalah koloni New Hampshire,
Massachusetts Bay, Rhode Island dan Providence Plantations,
Connecticut, New York, New Jersey, Pennsylvania, Maryland, Delaware,
Virginia, North Carolina, South Carolina, dan Georgia. Tiga belas negara
bagian itu memutuskan untuk menggabungkan diri karena tidak tahan lagi
dengan tingginya pajak dari kolonial Inggris. Aktivis pro-kemerdekaan
dari 13 negara bagian memutuskan untuk membentuk negara baru, yaitu
Amerika Serikat. Untuk mencapai suatu pemerintahan yang ideal dan
seimbang, negara federasi memiliki satu asas utama. Seto Cahyono dalam
Jurnal Pusat Pengkajian Hukum dan Pembangunan (1998) meyatakan
bahwa asas itu dinamakan sebagai asas federasi. Menurut Cahyono, asas
federasi suatu negara serikat adalah kesimbangan kekuasaan yang
memosisikan pemerintah pusat dan pemerintah negara bagian dalam
susunan tertentu. Keduanya berderajat sama dan masing-masing memiliki
kebebasan tersendiri. Asas itu juga terjewantahkan dalam sistem utama
federasi, yaitu desentralisasi atau pemencaran kekuasaan (distribution of
power). Negara bagian memiliki kewenangan untuk membentuk regulasi
sendiri, asalkan tidak bertentangan dengan konstitusi federal.
Pada Medio 2021, negara bagian Texas di AS memperketat aturan untuk
melintasi negara tetangga Louisiana. Pengetatan aturan transportasi
antarnegara bagian ini disebabkan penyebaran Covid-19. Regulasi itu sah
dilakukan karena tidak melanggar aturan pemerintah pusat yang juga
memprioritaskan penanganan Covid-19. Karena memiliki kewenangan
tersendiri inilah, pemerintah negara bagian bebas melakukan tindakan ke
dalam, mengatur regulasi sendiri, memiliki konstitusi khusus, parlemen
sendiri, hingga kabinet sendiri. Akan tetapi, tindakan ke luar atau
hubungan dengan negara bagian lain hanya dapat dilakukan oleh
pemerintah pusat.

Sistem Pemerintahan Amerika Serikat.


Amerika Serikat adalah suatu negara raksasa (super power) yang
mendapatkan kemerdekaannya melalui revolusi tahun 1776, dan setelah
melalui proses yang cukup panjang maka tahun 1787, Sidang Majelis
Konstituante sampai pada satu titik yaitu menerima dasar demokrasi
Amerika, yang tetap tegak sampai sekarang yakni Konstitusi (UUD)
Amerika Serikat. Sistem pemerintahan Amerika Serikat berdasarkan yang
konstitusi ini bermaksud menegakkan demokrasi dan kebebasan warga
negara. Ciri-ciri penting pemerintahan Amerika Serikat antara lain:
1). Amerika Serikat adalah suatu negara Republik Federasi yang
demokratis;
2). sebagai negara Federasi maka terdapat pembagian kekuasaan
konstitusional antara Pemerintah Federal (Serikat) dan Pemerintah Negara-
negara Bagian atau State;
3). pemerintahan oleh rakyat (Government by the people) mengakui
bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat yang terlihat dalam proses
pemilihan umum;
4). terdapat pemisahan kekuasaan yang tegas antara Legislatif, Eksekutif,
dan Yudikatif baik mengenai organ pelaksana maupun fungsi kekuasaan-
kekuasaan badan-badan tersebut yang saling membatasi satu sama lain
dengan asas checks and balances;
5). negara-negara Bagian mempunyai hak yang sama;
6). keadilan ditegakkan melalui Badan Yudikatif yaitu Mahkamah Agung
(Supreme Court) yang bebas dari pengaruh kedua badan lainnya (Legislatif
dan Eksekutif) dan menjamin hak-hak kebebasan dan kemerdekaan
individu serta menjamin tegaknya hukum (rule of law).

II. Pemerintahan Regional/Propinsi/Atau Setempat

Pemerintahan regional terutama merupakan aparat dekonsentrasi dari pemerintah


pusat atau negara bagian. Ciri dasar pemerintahan regional adalah adanya suatu taraf
pemaduan di departemen-departemen teknis kantor departemen dibawah pimpinan sorang
administrator. Status administrator bervariasi antara lain seorang politikus yang ditunjuk
pusat, seperti di Provinsi Tanzania atau Zambia, seorang pegawai negeri sipil, seperti di
distrik-distrik India atau Provinsi-provinsi Turki, seorang gubernur pilihan setempat
seperti di Filipina. Wewenang administrator ini pun bervariasi pula-nulai dari
pengendalian formal atas seluruh, atau sebagian besar jasa publik (pelayanan
masyarakat), termasuk pengaturan staf teknis, sampai kepada suatu kepemimpinan
informal murni didasarkan atas status, atas suatu cara tanggung jawab demi ketertiban
umum atau atas kemampuan mengendalikan sumber daya tertentu.
Tingkat pemandu keuangan diantara pemerintahan-pemerintahanregionl juga
sangat berbeda. Sebagian memiliki anggaran modal (capital) dan anggaran rutin (current)
yang sepenuhnya terpadu untuk pelayanan regional dibawah pengendalian seorang
administrator. Contohnya adalah badan pembangunan (development administration)
regional dan distrik di Tanzania. Suatu campuran sumber keuangan adalah lebih lazim,
yaitu, kantor-kantor departemen memperoleh anggaran rutin langsung dari departemen
induk mereka, sedangkan pemerintahan regional mengoperasikan dana bersama (pool-
fund) untuk tujuan-tujuan pembangunan. Dana bersama tersebut berkaitan dengan
seluruh pengeluaran modal atau dengan program “pembangunan terpadu” yang khusus
(misalnya program wilayah yang biasa dilanda kekeringan di India) atau dengan dana
yang penggunaannya bebas dalam jumlah relatif kecil yang dimaksudkan sebagai alokasi
kolektif untuk membelanja rencana proyek-proyek yang tidak tercakup dalam mata
anggaran departemen.
Pada beberapa negara- khususnya pemerintahan dengan tradisi Perancis atau
Ottoman (Turki)- suatu pemerintahan regional mempunyai sifat ganda. Disatu pihak
bertindak sebagai aparat dekonsentrasi pemerintah dan di pihak lain sebagai suatu
pemerinatahan otonom, dengan pegawai yang berbelanja dengan loyalitas ganda. Dalam
kasus semacam itu alokasi anggaran dari pemerintah pusat dilengkapi dengan suatu
anggaran daerah otonom-biasanya jauh lebih kecil- yang berasal dari pajak-pajak daerah.
Dana-dana daerah dapat digunakan untuk membelanjai beberapa bagian jasa wilayah-
misalnya pemeliharaan bangunan-bangunan sekolah, sementara pemerintah pusat
membayar gaji guru. Sebagai alternatif, anggaran aderah dapat sekedar menambah
alokasi pemerintah pusat dengan suatu tambahan yang bebas kewenangan
penggunaannya.
III. Pemerintahan Lokal/Yang Dipimpin Oleh Majelis Atau Dewan Perwakilan
Pada akhir abad 19, hampir semua pemerintah lokal di dunia pengaturannya
diawasi oleh pusat dari sedikit kerajaan melalui administrasi kolonial atau penggabungan
untuk memperluas teritorial negara. Pengecualian utama adalah dimulai pecahnya koloni
di Utara dan Selatan Amerika, Australia, dan Selandia baru: tidak pernah ada daerah
koloni di Thailand dan Ethiopia, sekalipun menjadi bagian jajahan atas Asia dan
Antartika; dan diakomodasi oleh Jepang, yang mulai mengajak berhubungan dengan
kependudukan Belanda dan kemudian Amerika Serikat. Jepang menjadi satu yang utama,
tapi hidupnya pendek sebagai penjajah pada abad 20.

Dekolonialiasasi dan cepat berlipatnya negara-negara yang mandiri setelah


berakhirnya perang dunia II, sebuah proses masih berlanjut. PBB sekarang mengakui
kurang lebih 190 negara mandiri. Dari beberapa ribu prinsip-prinsip pada abad 16
menjadi sedikitnya 30 negara-negara ditahun 1980-an. Negara Eropa sekarang
pecahenjadi negara-negara kecil. Unisoviet terurai menjadi beberapa negara di Asia
Tengah dan Eropa dan proses pembentukan negara-negara yang baku keluar dari negara
yang tua berlangsung secara cepat, negara menyerahkan kekuasaan dan wewenang pada
badan-badan internasional dan memunculkan pemerintahan lokal dan regional.
IV. Badan Pembangunan Regional
Di samping perangkat pemeritahan regional dan pemerintahan daerah yang biasa,
badan pembangunan wilayah adalah lembaga yang lebih khusus. Badan pembangunan
regional adalah badan hukum publik, biasanya didirikan dengan undang-undang dan
dikekolah oleh suatu dewan direksi yang ditunjuk oleh pihak yang berwenang-biasanya.
Pemerintah pusat, namun kadang-kadang juga oleh pemerintahan negara bagian atau
pemerintahan daerah. Struktur badan pembangunan regional sama dengan badan hukum
publik lainnya yang dinasionalisasi, pemasaran hasil pertanian dan sebagainya, namun
berbeda dalam hal pertanggungjawabannya atas suatu wilayah tertentu dan
pembangunannya yang menyeluruh. Tangggung jawab ini dapat menjadi seluruh fungsi
pembangunan atau fungsi-fungsi yang berkaitan erat dengan pembangunan jebis tertentu;
misalnya penyelenggaraan irigasi (yang meliputi perekayasaan air, saluran air, survei dan
penentuan batas tanah, penyuluhan pertanian) atau pembangunan suatu wilayah
perumahan baru (yang meliputi perumahan, jalan, air bersih, saluran limbah dan fasilitas
kemasyarakatan).
Pembentukan badan-badan semacam itu, dipahami oleh contoh yang diberikan
oleh otoritas Lembah Tannessee (Tannesse Valey Authority) yang didirikan di Amerika
Serikat pada 1930-an, basanya dihubungkan dengan suatu pembanguna proyek yang
mengupayakan transformasi suatu wilayah tertentu atau penduduknya. Contoh-contohnya
meliputi badan-badan program transmigrasi (pemukiman kembali) seperti Otorita
Pahang Tenggara, di Malaysia, badab irigasi seperti Dewan Gezira atau Rahad di Sudan,
atau badan-badan pembangunan perkotaanseperti Koperasi. Kota Baru Inggris atau
Otorita Pembangunan Metropolitan Bombay, Kalkuta, Delhi, dan Madras di Indonesia.
Badan-badan semacam itu dapatdiciptakan untuk memadukan berbagai keahlian yang
diperlukan oleh suatu proyek, untuk mengatasi terpecah-pecahnya suatu wilayah proyek
antara pemerintahan regional atau pemerintahan daerah, atau karena bagi proyek yang
bersangkutan diperkirakan menuntut suatu pendekatan komersial yang dinamis pada
pihak pengelolanya.

V. Badan Bertujuan Tunggal

VI. Perwakilan Departemen-Departemen Pemerintah Pusat Di Wilayah

You might also like