You are on page 1of 25

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

“PENDIDIKAN KESEHATAN SARIAWAN PADA MASYARAKAT”

Disusun Oleh :

1. Zainada Corne Lia D.H (P1337425120094)


2. Nok Laila Siyam (P1337425120095)
3. Putri Amalia Mahsun (P1337425120096)
4. Annisa Aulia Putri (P1337425120097)
5. Siti Afiena Nurul A (P1337425120098)
6. Dewi Atiqoh D (P1337425120099)
7. Zahra Destiara (P1337425120100)
8. Lintang Naufal R (P1337425120101)

PRODI D-III KESEHATAN GIGI SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Berbicara kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh metologi


Yunani yaitu Asclepius dan Higeria. Berdasarkan cerita mitor Yunani
tersebut Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang
tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau Pendidikan
apa yang telah ditempuhnya, tetapi diceritakan bahwa ia telah mengobati
penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur –
prosedur tertentu dengan baik.
Menurut Winslow (1920) bahwa Kesehatan Masyarakat adalah ilmu
dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian
Masyarakat” untuk:

a. Perbaikan sanitasi lingkungan


b. Pemberantasan penyakit-penyakit menular
c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
d. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan
untuk diagnosis dini dan pengobatan
e. Pengembangan rekayasa social untuk menjamin setiap orang
terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara
kesehatannya.
Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan Masyarakat adalah
ilmu dan seni memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.
Dari Batasan kedua diatas, dapat disimpulkan bahwa kesehatan
masyarakat itu meluas dari hanya berurusan sanitasi, Teknik sanitasi,
ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan
ilmu social, dan itulah cakupan ilmu kesehatan masyarakat dapat lebih
ditingkatkan dan dilaksanakan oleh masyarakat.
Maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil judul “Pendidikan
Kesehatan Sariawan pada Masyarakat”.
Stomatitis aftosa rekuren (SAR) atau lebih dikenali oleh masyarakat
awam dengan sariawan merupakan salah satu penyakit yang ulang
kambuh pada mukosa mulut berupa luka-luka di dalam mulutnya,
mereka menyebutnya dengan nama sariawan atau panas dalam.
Sedangkan dari kalangan medis penyakit ini dikenal dengan nama
stomatitis. 
Stomatitis adalah inflamasi lapisan struktur jaringan lunak apa pun
pada mulut. Stomatitis biasanya merupakan kondisi yang menyakitkan,
yang terkait dengan kemerahan, pembengkakan, dan kadang-kadang
perdarahan dari daerah yang terkena. Bau mulut (halitosis) juga mungkin
menyertai keadaan ini. Stomatitis terjadi pada semua kelompok umur,
dari bayi hingga dewasa tua. Sariawan merupakan penyakit mulut yang
relatif sering terjadi di masyarakat. Penyakit ini relatif ringan dan tidak
membahayakan keselamatan hidup manusia, namun dapat menurunkan
kualitas hidup penderitanya, terutama pada penderita yang mengalami
stomatitis secara berulang-ulang.
Seriawan di tempat yang sama selama dua minggu hingga satu bulan
dapat dijadikan indikasi adanya kanker rongga mulut.
Stomatitis Aphtous/Ulcer bukan hanya disebabkan karena kekurangan
Vitamin C, namun sebaliknya SA dikenal disebabkan oleh alergi citrus
atau alergi makanan yang mengandung asam, kondisi imun yang lemah,
obat-obatan tertentu, trauma fisik (ataupun penggunaan gigi palsu baru),
dsb. Setidaknya 40% orang penderita seriawan memiliki riwayat keluarga
yang juga penderita seriawan. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa
orang secara genetik memiliki kecenderungan untuk menderita seriawan.
Dengan latar belakang yang demikian maka SAR sampai sekarang
masih merupakan penyakit mulut yang dianggap penting dan harus
cepat ditangani. Tetapi tidak semua rumah sakit mampu memberikan
perawatan yang maksimal terutama pada pasien sehingga diperlukan
suatu sistem yang dapat membantu kerja dokter gigi dan mulut untuk
membedakan pasien yang mengidap stomatitis dan tidak mengidap
stomatitis. Permasalahan tersebut membuat penulis ingin melakukan
penelitian mengenai perbedaan suara antara pasien saat mengidap
penyakit stomatitis dan tidak mengidap stomatitis melalui sinyal wicara.
Tujuannya adalah mampu membantu pekerjaan dokter. Melalui Tugas
ini, penulis melakukan penelitian untuk mengidentifikasi perkembangan
SAR.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul laporan ini maka rumusan masalahnya adalah


sebagai berikut.
1. Apa tujuan dari kegiatan Pendidikan kesehatan masyarakat
tersebut.
2. Siapa saja sasaran kegiatan Pendidikan kesehatan masyarakat
tersebut.
3. Apa metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
Pendidikan kesehatan masyarakat tersebut.
4. Dimana kegiatan Pendidikan kesehatan masyarakat tersebut
dilakukan.
5. Dalam tingkat pelayanan apa Pendidikan kesehatan masyarakat
tersebut.

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah:
1. Untuk mengetahui tujuan dilaksanakannya Pendidikan kesehatan
masyarakat.
2. Untuk mengetahui siapa saja sasaran dari kegiatan Pendidikan
kesehatan masyarakat tersebut.
3. Untuk mengetahui apa saja metode yang digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan Pendidikan kesehatan masyarakat tersebut.
4. Untuk mengetahui dimana kegiatan Pendidikan kesehatan
masyarakat tersebut berlangsung.
5. Untuk mengetahui tingkat pelayanan pada kegiatan Pendidikan
kesehatan masyarakat tersebut dilakukan.

1.4. Manfaat
Adapun manfaat yang kita dapatkan sebagai berikut.
1. Kita dapat mengetahui tujuan diadakannya Pendidikan kesehatan
masyarakat tersebut.
2. Kita dapat mengetahui siapa saja yang menjadi sasaran dari
kegiatan Pendidikan kesehatan masyarakat tersebut.
3. Kita dapat mengetahui metode apa saja yang digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan Pendidikan kesehatan masyarakat tersebut.
4. Kita dapat mengetahui dimana kegiatan Pendidikan kesehatan
masyarakat tersebut berlangsung
5. Kita dapat mengetahui tingkat pelayanan pada kegiatan
Pendidikan kesehatan masyarakat tersebut dilakukan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR TEORI


A. Prinsip-prinsi Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan merupakan “behaviour investment” jangka


Panjang. Hasil investmen Pendidikan kesehatan baru dapat dilihat
beberapa tahun kemudian. Dalam waktu yang pendek (immediare impact)
Pendidikan kesehatan hanya menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan masyarakat. Sedangkan pengetahuan saja belum akan
berpengaruh langsung terhadap indicator kesehatan.

Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh pada perilaku sebagai


hasil jangka menengah (intermediate impact) dari Pendidikan kesehatan.
Selanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh pada meningkatnya
indicator kesehatan masyarakat sebagai keluaran (outcome) Pendidikan
kesehatan.

1. Peranan Pendidikan Kesehartan


Peranan Pendidikan kesehatan adalah melakukan
intervensi factor perilku individu, kelompok atau masyarakat
sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Dengan kata lain,
Pendidikan kesehatan adalah suatu usaha untuk menyediakan
kondisi psikologis dan sasaran agar mereka berperilaku sesuai
dengan tuntunan nilai-nilai kesehatan.
2. Konsep Pendidikan Kesehatan
Konsep Pendidikan kesehatan adalah konsep Pendidikan
yang diaplikasikan pada bidang kesehatan. Konsep dasar
Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam
Pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan dan
perubahan kea rah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih
matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Proses
belajar sendiri mempunyai ciri-ciri:
a. Belajar adalah kegiatan yang menghasilkan perubahan
pada diri individu, kelompok atau masyarakat yang
sedang belajar, baik actual maupun potensial.
b. Perubahan pada proses belajar didapatkan karena
kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang cukup
lama
c. Perubahan yang terjadi karena usaha dan bukan didasari
oleh kebetulan

Pendidikan kesehatan didefinisikan sebagai usaha atau


kegiatan untuk membantu individu, kelompok atau
masyarakat dalam meningkatkan kemampuan/perilaku
mereka untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

3. Proses Pendidikan Kesehatan


Dalam kegiatan belajar terdapat 3 komponen, yakni :
masukan (input), proses, dan keluaran (output). Komponen
input dalam Pendidikan kesehatan meliputi, sasaran belajar
yaitu individu, kelompok masyarakat yang sedang belajar.
Komponen proses adalah mekanisme dan interaksi terjadinya
perubahan kemampuan (perilaku) pada diri subjek belajar.
Dalam proses terjadi pengaruh timbal balik antara subjek
belajar, pengajar, metode dan Teknik belajar, alat bantu belajar
dan materi yang dipelajari. Sedangkan komponen output adalah
hasil belajar itu sendiri, berupa kemampuan atau perubahan
perilaku dari subjek belajar.

B. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan

1. Dimensi Sasaran
a. Pendidikan kesehatan individual, dengan sasaran individu
b. Pendidikan kesehatan keluarga, dengan sasaran keluarga
c. Pendidikan kesehatan kelompok, dengan sasaran kelompok
d. Pendidikan kesehatan masyarakat, dengan sasaran masyarakat
luar
2. Dimensi Tujuan
a. Tercapainya perbubahan perilaku kesehatan
b. Berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal
c. Terbentuknya perilaku kesehatan yang menurunkan angkat
kesehatan
3. Dimensi Tempat Pelaksanaan
a. Pendidikan kesehatan di sekolah, dengan sasaran anak
sekolah
b. Pendidikan kesehatan di rumah sakit, dengan sasaran pasien
dan keluarga pasien
c. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja, dengan sasaran
buruh atau karyawan yang bersangkutan.
4. Dimensi Tingkat Pelayanan Kesehatan
a. Promosi kesehatan
b. Perlindungan khusus
c. Diagnosis dini dan pengobatan segera
d. Pembatasan cacar
e. Rehabilitasi

C. Metode Pendidikan Perilaku

1. Metode Pendidikan Individual


Metode ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau
seseorang yang mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku baru,
atau seseorang yang mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku
atau inovasi. Dasar digunakannya Pendidikan individual ini karena
setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda dalam
menyikapi perilaku baru yang diharapkan. Bentuk pendekatan
individual ini antara lain, bimbingan dan penyuluhan (Guidance and
Conseling/GC) dan wawancara (interview).
2. Metode Pendidikan Kelompok
Dalam memilih metode Pendidikan kelompok, harus diingat
besarnya kelompok sasaran serta tingkat Pendidikan formal
sasaran. Efektivitas suatu metode akan tergantung pada besarnya
sasaran Pendidikan.
a. Kelompok Besar (bila peserta >15 orang)
Metodenya ceramah (tingkat Pendidikan rendah atau tinggi),
dan seminar untuk sasaran Pendidikan tinggi.
b. Kelompok Kecil (peserta < 15 orang)
Metodenya diskusi kelompok, curah pendapat (brain storming),
bola salju (snow balling), Role Play dan simulasi
3. Metode Pendidikan Massa (Public)
Sasaran Pendidikan ini bersifat umum, dalam arti tidak
membedakan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status social
ekonomi, tingkat Pendidikan dan sebagainya, sehingga pesan-
pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang
sedemikan rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa.
Pendekatan ini biasanya digunakan untuk tujuan menggugah
“awareness” atau kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi,
belum sampai pada perubahan perilaku. Pada umumnya
pendekatan masa ini bersifat tidak langsung dan menggunakan
media massa, seperti : ceramah umum, pidato atau diskusi (dialog
interaktif), simulasi, tayangan televisi, atau spot radio, tulisan opini
di Koran, dan billboard yang dipasang di tempat-tempat strategis.

2.2 Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Kegiatan Pendidikan kesehatan dilakukan di Desa Sukajadi,
kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pendidikan
kesehatan ini bertemakan “Pencegahan Sariawan pada Masyarakat Desa
Sukajadi”. Berikut lampiran Satuan Acara Penyuluhan (SAP) dari kegiatan
penyuluhan tersebut.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

POKOK BAHASAN : Kesehatan Gigi Dan Mulut

SUB POKOK BAHASAN : Sariawan


SASARAN : Masyarakat Umum

WAKTU : 15 Menit

TEMPAT : Balai Desa Sukajadi

A. TIU : Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan masyarakat


umum
dapat memahami tentang sariawan

B. T IK :
1. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat umum dapat menafsirkan
pengertian dari sariawan
2. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat umum dapat menentukan
faktor penyebab sariawan
3. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat umum dapat menerangkan
pengobatan jika sariawan
4. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat umum dapat menerangkan
pencegahan agar tidak sariawan

C. Materi
1. Pengertian sariawan
Sariawan adalah salah satu lesi atau kelainan berbentuk ulser (borok) pada
rongga mulut yang banyak dialami oleh orang.

2. Faktor penyebab sariawan


 Daya tahan tubuh yang melemah
 Kekurangan nutrisi (kekurangan vitamin C dan B12)
 Stress (karena pekerjaan, tugas,dll )
 Sedang Terinfeksi bakteri/virus tertentu contohnya herpes dan
HIV
 Trauma (misalnya karena tergigit. Terlalu keras saat menyikat
gigi

3. Pengobatan sariawan
 Memperbanyak mengkonsumsi vitamin C ( seperti buah jeruk,
stoberi)
 Dengan mengaplikasikan obart-obatan steroid, kortikosteroid
 Menggunakan obat herbal/alami (seperti madu, airgaram, kelapa)
 Berkumur dengan obat kumur yang bersifat anti mikroba

4. Pencegahan sariawan
 Perhatikan makanan apa yang dimakan, hindari makanan yang
dapat mengiritasi mulut seperti kripik, kacang, atau bubu tertentu
dll
 Pilihlah makanan yang sehat, dengan banyak mengkonsumsi
buah, sayur, dan gandum
 Jaga kebiaaan dalam menjaga kebersihan mulut seperti menyikat
gigi tidak terlalu keras dan pilihlah sikst gigi yang pas untuk
menghindari terjadinya trauma
 Lindungi mulut apabila sedang melakukan perawatan orthodontic
 Kurangi stress, contohnya stress pekerjaan

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Kegiatan Alat
NO Materi Metode Waktu
Penyuluhan Sasaran Peraga
Mengucapkan Menjawab
Tanya jawab
salam salam
Memperkenalkan Mendengarka
Ceramah
diri n
Menjelaskan Mendengarka
Ceramah
maksud dan tujuan n 2
1. Pendahuluan
Memberikan Menit
motivasi

“bapak-bapak dan Menyimak Tanya jawab


ibu sekalian mohon
di perhatikan
seksama, mungkin
ini bisa menambah
wawasan bapak-
dan ibu sekalian”

Pelaksanaan TPK 1
Menyampaikan
Menjawab Tanya jawab
pre test
Memberikan
kesempatan
Menyimak Ceramah
kepada sasaran Flipcart/ 2
untuk bertanya Leaflet Menit
Memberikan
kesempatan
Bertanya Tanya jawab
kepada sasaran
untuk bertanya
Pelaksaan TPK 2
Menyampaikan
Menjawab Tanya jawab
pre test
Memberikan

Pelaksanaan materi tentang


2. Menyimak Ceramah
Inti faktor penyebab Flipcart/ 2
sariawan Leaflet Menit
Memberikan
kesempatan
Bertanya Tanya jawab
kepada sasaran
untuk bertanya
Pelaksanaan TPK 3
Menyampaikan
Menjawab Tanya jawab
pre test
Memberikan
materi tentang
Menyimak Ceramah Flipcart/ 2
pengobatan
Leaflet Menit
sariawan

Memberikan
kesempatan Bertanya Tanya jawab

kepada sasaran
untuk bertanya
Pelaksanaan TPK 4
Menyampaikan
Menjawab Tanya jawab
pre test
Memberikan
materi tentang
cara mencegah Menyimak Ceramah
Flipcart/ 2
agar tidak
Leaflet Menit
sariawan
Memberikan
kesempatan
Bertanya Tanya jawab
kepada sasaran
untuk bertanya
Pelaksaan Post 2
Menjawab Tanya jawab
test Menit
Menyimpulkan
semua materi
Menyimak
yang telah
disampaikan
Menyampaikan
3
3. Penutupan harapan kepada Menyimak Ceramah
Menit
sasaran
Mengucapkan
Menjawab
terimakasih

Mengucapkan Menjawab
salam penutup salam

F. Media
1. Flipcart
2. Leaflet

G. Evaluasi
1. Pre test dilakukan sebelum penyampaian materi pada setiap pelaksanaan TPK,
menggunakan metode tanya jawab secara lisan dengan cara penyuluh
mengajukan pertanyaan dan menunjuk Audiens yang mengacungkan tangan
secara acak untuk menjawab pertanyaan
2. Post test dilakukan setelah penyampaian keseluruhan materi, menggunakan
metode tanya jawab secara lisan dengan cara penyuluh langsung menunjuk
secara acak 4 orang perwakilan Audiens untuk menjawab pertanyaan
3. Pertanyaan
a. Nah Bapak tadi saya sudah menjelaskan tentang sariawan. Menurut
bapak apa itu sariawan, coba tafsirkan ?
Jawab :
Sariawan adalah salah satu lesi atau kelainan berbentuk ulser (borok)
pada rongga mulut yang banyak dialami oleh orang.
b. Ibu tadi juga saya sudah menjelaskan tentang faktor penyebab sariawan,
coba ibu tentukan apa saja faktor penyeban sariawan ?
Jawab :
 Daya tahan tubuh yang melemah
 Kekurangan nutrisi (kekurangan vitamin C dan B12)
 Stress (karena pekerjaan, tugas,dll )
 Sedang Terinfeksi bakteri/virus tertentu contohnya herpes dan HIV
 Trauma (misalnya karena tergigit. Terlalu keras saat menyikat gigi
c. Bapak tadi saya sudah menjelaskan tentang pengobatan sariawan, coba
bapak terangkan bagaimana pengobatannya jika sariawan ?
Jawab :
 Memperbanyak mengkonsumsi vitamin C ( seperti buah jeruk,
stoberi)
 Dengan mengaplikasikan obart-obatan steroid, kortikosteroid
 Menggunakan obat herbal/alami (seperti madu, airgaram, kelapa)
 Berkumur dengan obat kumur yang bersifat anti mikroba
d. Ibu tadi juga saya sudah menjelaskan tentang pencegahan sariawan,
coba ibu terangkan bagaimana cara mencegah agar tidak sariawan ?
Jawab :
 Perhatikan makanan apa yang dimakan, hindari makanan yang
dapat mengiritasi mulut seperti kripik, kacang, atau bubu tertentu dll
 Pilihlah makanan yang sehat, dengan banyak mengkonsumsi buah,
sayur, dan gandum
 Jaga kebiaaan dalam menjaga kebersihan mulut seperti menyikat
gigi tidak terlalu keras dan pilihlah sikst gigi yang pas untuk
menghindari terjadinya trauma
 Lindungi mulut apabila sedang melakukan perawatan orthodontic
 Kurangi stress

H. Daftar Pustaka

Gilang Rahmadhan, Ardyan. 2010. Serba Serbi Kesehatan Gigi Dan Mulut.
Jakarta Selatan : Bukune

Irma Z, Indah. 2013.Penyakit Gigi Mulut dan THT. Yogyakarta : Nuha Medika

Joseph, Novita. 2018 “Berbagai Cara Jitu Mengatasi sariawan Membandel Di


Rumah” https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/pilihan-obat-sariawan-alami-
ampuh/ diakses pada Rabu, 07 November 2018

Pembimbing Pembuat SATPEL

(Isa Insanuddin S.Si.T,M.kes ) (Nabilah Hulwa Huwaida)

I. Pengembangan Materi
1. Pengertian Sariawan
Sariawan yang dalam istilah medis disebut stomatitis aftosa (apthous
stomatitis) atau canker sore adalah luka di dalam mulut yang dapat menimbulkan
rasa sakit dan tidak nyaman. Luka tersebut bisa berbentuk oval atau bulat, dan
berwarna putih atau kuning dengan tepiannya yang berwarna merah akibat
peradangan.
Penyakit sariawan kebanyakan dialami oleh remaja usia 10 hingga 19 tahun
akibat kurang menjaga kebersihan mulut atau adanya kerusakan pada selaput
lendir di rongga mulut. Gejala sariawan yang muncul biasanya tidak parah dan
dapat pulih tanpa pengobatan medis dalam waktu satu hingga dua minggu

2. Faktor Penyebab Sariawan


 Daya tahan tubuh yang melemah
Daya tahan tubuh yang lemah akan mendukung perkembangan kuman,
bakteri hingga virus, parasit, dan jamur. Tak hanya itu, kekebalan tubuh
atau imunitas yang lemah, juga bisa menimbulkan berbagai penyakit
 Kekurangan nutrisi (kekurangan vitamin C danB12)
Sariawan terjadi akibat seseorang kurang memedulikan kecukupan
vitamin C dan vitamin B12. Kebutuhan vitamin tersebut bisa didapat dari
rutinitas mengonsumsi sayur dan buah yang tentunya mengandung
vitamin C seperti pepaya, jeruk, dan mangga. Sementara itu vitamin B12
(disebut juga kobalamin) dapat ditemukan pada daging, telur dan produk
susu. Kacang kedelai yang difermentasi, rumput laut dan tumbuhan
ganggang seperti spirulina juga disebut-sebut sebagai sumber vitamin
B12.
 Stress (karena pekerjaan, tugas,dll )
Ketika stres, tubuh memproduksi hormonkortisol di mana semua
yang dilewati hormon akan dirusak. Jaringan kulit di organ mulut pun
akan dirusak oleh hormon. Akibatnya sel mengalami peradangan
dan membentuk cekungan yang disertai rasa sakit di bagian lidah
atau disebut juga dengan sariawan.
 Sedang Terinfeksi bakteri/virus tertentu contohnya herpes, HIV,
 Trauma (misalnya karena tergigit. Terlalu keras saat menyikat gigi,
tertonjok, tertusuk makanan yang tajam seperti keripik

3. Pengobatan Sariawan
 Memperbanyak mengkonsumsi vitamin C
 Sekalipun penyebab utama sariawan mungkin bukan karena kekurangan
vitamin, minum vitamin berguna untuk membantu penyembuhan luka, vitamin
ini juga bisa meningkatkan ketahanan tubuh. ( seperti buah jeruk, stoberi,
mangga)
 Dengan mengaplikasikan obart-obatan steroid, kortikosteroid
Kortikosteroid hanya boleh digunakan jika kita tahu persis bahwa sariawan
tidak disebabkan oleh infeksi. Jika sariawan disebabkan infeksi jamur lalu kita
beri kortikosteroid, maka infeksi bisa menjadi semakin parah.
 Menggunakan obat herbal/alami (seperti madu, air garam, kelapa)
o Madu : Madu memiliki sifat antiradang dan antibakteri yang bisa
membantu mengurangi rasa perih sekaligus mempercepat proses
penulihan sariawan
o Air garam : Berkumur dengan air garam selama kurang lebih 1-2
menit menit dapat meredakan sariawan tanpa obat. Garam memiliki
sifat anti radang dan anti bakteri untuk mencegah sariawan agar tidak
menjadi lebih parah
o Kelapa : Kelapa mampu menjadi obat sariawan di lidah atau di bibir.
Kelapa bekerja mencegah peradangan luka semakin memburuk
sekaligus mengurangi rasa sakit yang timbul akibat sariawan. Kelapa
juga dapat membantu menyejukkan suhu tubuh, yang pada beberapa
kasus menjadi penyebab timbulnya sariawan.
 Berkumur dengan obat kumur yang mengandung zat berikut :
 Zat antiseptik/antibiotik, untuk membunuh bakteri di sekitar luka
 Zat antihistamin atau anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit dan
ketidaknyamanan dalam mulut
 Zat anti jamur untuk mengurangi pertumbuhan jamur dalam mulut
 Zat kortikosteroid untuk mengobati peradangan akibat sariawan

4. Pencegahan Sariawan
 Perhatikan makanan apa yang dimakan, hindari makanan yang dapat
mengiritasi mulut seperti kripik, kacang, atau bubu tertentu dll
 Pilihlah makanan yang sehat, dengan banyak mengkonsumsi buah,
sayur, dan gandum
 Jaga kebiaaan dalam menjaga kebersihan mulut seperti menyikat gigi
tidak terlalu keras dan pilihlah sikst gigi yang pas untuk menghindari
terjadinya trauma
 Lindungi mulut apabila sedang melakukan perawatan orthodontic
 Kurangi stress contohnya stress pekerjaan

J. Narasi Penyluhan
Assalamua’alaikum Wr.Wb

Selamat siang ibu dan bapak sekalian, apa kabar semuanya? Alhamdulillah
semuanya baik dan sehat, Perkanalkan nama saya Nabilah, saya adalah mahasiswa
dari Poltekkes Bandung Jurusan Kesehatan Gigi. Saya disini ingin memberi penyuluhan
atau membagi ilmu kepada ibu dan bapak sekalian tentang sariawan. Oleh karena itu
bapak-bapak dan ibu sekalian mohon di perhatikan dengan seksama, mungkin ini bisa
menambah wawasan bapak-dan ibu sekalian
Sebelum masuk ke materi, Saya mau tanya dulu nih ke bapak dan ibu yang disini.
Pasti bapak dan ibu pernah mengalami sariawan kan, nah Disini ada yang tahu gak sih
apa itu sariwan? Iya, nah jawaban tadi sudah benar Jadi Sariawan itu adalah salah satu
lesi atau kelainan berbentuk ulser (borok) pada rongga mulut yang banyak dialami oleh
orang, menimbulkan rasa sakit, berbentuk oval atau bulat, dan berwarna putih atau
kuning dengan tepiannya yang berwarna merah akibat peradangan. Sampai sini ada
yang ingin ditanyakan dulu ga nih pak,bu? Apakah dapat dimengerti? baik jika sudah
paham kita lanjutkan ke materi selanjutnya
Nah kan tadi sudah tau ya sariawan itu apa, bentuknya seperti apa? Sekarang saya
mau Tanya lagi nih, Ibu dan bapak sekalian ada yang tau apa saja faktor penyebab
sariawan? Nah itu bener, ada yang tau lagi gak? Oke, jadi disini ada 5 faktor penyebab
sariawan, tadi ibu sudah menjawab salah satunya yaitu karena kekurangan vitamin C,
nah selain kekurangan vitamin C bisa juga seseorang menjadi sariawan karena
kekurangan vitamin B12 , vitamin B12 ini dapat ditemukan pada daging, telur dan produk
susu, selain itu penyebab sariawan juga bisa karena melemahnya daya tahan tubuh
seseorang yang pastinya akan lebih rentan terkena sariawan, dan rata-rata kebanyakan
orang yang mengalami sariawan itu karena sedang stress. Disini siapa yang pernah
mengalami sariawan karena stress? Jadi Ketika stres, tubuh memproduksi hormon
kortisol di mana semua yang dilewati hormon tersebut akan dirusak termasuk
jaringan kulit/mukosa pada rongga mulut kita. selanjutnya jika seseorang Sedang
Terinfeksi bakteri/virus tertentu seperti herpes dan HIV juga dapat menimbulkan
sariawan karena daya tahan tubuh kita sedang melemah, dan yang terakhir itu bisa
karena Trauma jaringan (misalnya karena tergigit. Terlalu keras saat menyikat gigi dan
lain-lain.sampai sini ada yang ingin di tanyakan dulu pak bu? Baik jika tidak ada saya
akan melanjutkan ke materi selanjutnya.

Kira-kira bapak dan ibu yang ada disini ada yang tau gak nih pengobatan sariawan
itu sendiri bagaimana? Nah iya itu bener jawaban bapaknya, katanya dengan banyak
mengkonsumsi vitamin C, menggunakan obat-obatan herbal. Obat herbalnya contohnya
apa nih? Ada yang tau? Iya betul banget pakai madu ya bu, terus apalagi nih? Yang
sering ada di dapur? Nah iya berkumur dengan air garam juga bisa, kenapa sih? Karena
Garam memiliki sifat anti radang dan anti bakteri yang berfungsi untuk mencegah
sariawan agar tidak menjadi lebih parah, dan juga berkumur dengan obat kumur juga
bisa digunakan untuk mengobati sariawan asalkan harus sesuai dengan prosedurnya,
nah satu laginya bisa dengan menggunakan kelapa, karena kelapa bekerja untuk
mencegah peradangan luka yang semakin memburuk sekaligus mengurangi rasa sakit
yang timbul akibat sariawan. Sampai sini ada yang ingin di tanyakan dulu pak bu? Baik
jika tidak ada saya akan melanjutkan ke materi selanjutnya.

Nah tadikan kita sudah bahas tentang pengobatannya sekarang saya akan
menjelaskan bagaimana sih cara mencegah agar kita tidak sariawan? Bapak dan ibu-ibu
ada yang tau nggak nih pencegahannya bagaimana? Baik jadi pencegahannya itu bisa
dengan Perhatikan makanan apa yang dimakan, apakah itu sehat atau tidak? hindari
makanan yang dapat mengiritasi mulut seperti kripik, kacang, atau bumbu tertentu dll,
Pilihlah makanan yang sehat seperti banyak mengkonsumsi buah, sayur, dan gandum,
lalu Jaga kebiaaan dalam menjaga kebersihan mulut seperti dengan menyikat gigi tidak
terlalu keras dan pilihlah sikst gigi yang pas untuk menghindari terjadinya trauma, lalu
biasanya jika kita sedang di behel, kita harus senantiasa melindungi mulut kita apabila
sedang melakukan perawatan orthodontic dan kurangi juga stress nya baik dalam segi
stress pekerjaan atau pun yang lainnya. Nah itu dia materi terakhir yang dapat saya
sampaikan, ada yang ingin ditanyakan dulu ga nih pak,bu? Apakah sudah mengerti?

Oke, karena bapak dan ibu semua sudah mengerti, disini saya akan melakukan
test atau kuis tentang materi yang sudah disampaikan tadi, utuk bapak dan ibu yang
saya tunjuk harap maju ke depan yah untuk menjawab pertanyaan

1. Nah Bapak tadi saya sudah menjelaskan tentang sariawan. Menurut bapak apa itu
sariawan, coba tafsirkan ?
2. Ibu tadi juga saya sudah menjelaskan tentang faktor penyebab sariawan, coba ibu
tentukan apa saja faktor penyeban sariawan ?
3. Bapak tadi saya sudah menjelaskan tentang pengobatan sariawan, coba bapak
terangkan bagaimana pengobatannya jika sariawan ?
4. Ibu tadi juga saya sudah menjelaskan tentang pencegahan sariawan, coba ibu
terangkan bagaimana cara mencegah agar tidak sariawan ?
Alhamdulillah Bapak dan Ibu yang sudah saya tunjuk bisa mengisi soal dengan
baik. Jadi sariawan adalah penyakit rongga mulut yang sering kita jumpai, dan
terkadang tanpa disadari, tetapi masih bisa dicegah dan dirawat jika kita ingin mulut kita
sehat dan terjaga. Semoga penyuluhan yang tadi saya sampaikan umumnya dapat
dimengerti dan khusus nya dapat berguna untuk kehidupan sehari-hari bapak dan ibu
sekalian. Amin ya rabbal’alamin

Demikian penyuluhan yang dapat saya sampaikan. Terimakasih atas perhatian


bapak dan ibu semua, mohon maaf apabila dalam penyluhuan ada yang kurang
berkenanan dihati bapak dan ibu sekalian. (menciptakan suasana perpisahan)
Wassalmu’alaikum Wr, Wb

2.3 Analisa Kegiatan Pendidikan Kesehatan


A. Sasaran Pendidikan Kesehatan
Sasaran penyuluhan sariawan yaitu siapa sebenarnya yang akan
disuluh atau ditujukan kepada siapa penyuluhan tersebut. Pada
penyuluhan sariawan ini sasaran yang ditujukan adalah masyarakat umum
di wilayah desa Sukajadi yang dianggap perlu untuk diberikan arahan
mengenai penyakit sariawan itu sendiri.
B. Tujuan Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Adapun tujuan kegiatan Pendidikan Kesehatan Masyarakat di desa
Sukajadi :
1. Kegiatan penyuluhan bertujuan agar masyarakat mengetahui dan
memahami pengertian tentang sariawan
2. Kegiatan penyuluhan bertujuan agar masyarakat paham penyebab
sariawan dan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi
makanan dan menjaga kesehatan mulut.
3. Kegiatan penyuluhan bertujuan supaya masyarakat dapat melakukan
pencegahan sariawan
4. Kegian penyuluhan bertujuan agar masyarakat mengetahui tentang
pengobatan sariawan dan dapat mengobatinya sendiri
C. Metode Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Metode yang dipakai dalam Pendidikan kesehatan masyarakat
hendaknya metode yang dapat mengembangkan komunikasi 2 arah
antara yang memberikan penyulihan terhadap sasaran, sehingga
diharapkan tingkat pemahaman sasaran terhadap pesan yang
disampaikan akan lebih jelas dan mudah dimengerti.
Dalam penyuluhan yang bertema “Pencegahan Sariawan” metode yang
digunakan antara lain:
1. Metode Sokratik
Pada metode ini sasaran diberikan kesempatan mengemukakan
pendapat sehingga mereka ikut aktif dalam proses belajar mengajar
dengan demikian terbinalah komunikasi 2 arah antara yang
menyampaikan pesan di satu pihak dengan yang menerima pesan di
lain pihak (two way method).
2. Ceramah
Pada metode ini dilakukan dengan cara menerangkan dan
menjelaskan suatu ide, pengertian, atau pesan secara lisan kepada
sekelompok masyarakat sehingga memperoleh informasi tentang
kesehatan.
3. Tanya jawab
Pada metode ini dilakukan dengan Teknik penyampaian dimana
orang yang memberi penyuluhan dimana orang yang memberi
penyuluhan dan kelompok masyarakat menjadi aktif, dimana penyuluh
memberi pertanyaan dan masyarakat menjawab ataupun sebaliknya.
Kegiatan ini membuat suatu kelompok masyarakat lebih aktif dan
dapat mendorong rasa ingin tahu.
4. Seminar
Metode ini dilakukan dengan cara dimana sekelompok
masyarakat berkumpul untuk membahas suatu masalah dibawah
bimbingan seorang ahli yang menguasai dibidangnya.

D. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Dalam pendidikan kesehatan ini, pokok bahasan nya adalah kesehatan
gigi dan mulut dan sub pokok pembahasannya adalah kesehatan
sariawan. Di kesempatan kali ini pendidikan kesehatan sariawan memiliki
sasaran kepada seluruh lapisan masyarakat, dengan itu tempat
pelaksanaan pendidikan kesehatan sariawan pun harus bisa mewadahi
seluruh lapisan masyrakat, contohnya balai desa. Oleh karena itu, pada
kegiatan pendidikan kesehatan ini tempat pelaksanaannya adalah balai
desa.

E. Tingkat Pelayanan Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Tingkat pelayanan dalam kegiatan tersebut yaitu persiapan
penyuluhan pelayanan sebelum melakukan tindakan kepada Masyarakat.
Dimensi tingkat pelayanan keseheatan ini masuk pada diagnosis dini dan
pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment)

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari kegiatan Pendidikan kesehatan diatas
adalah sebagai berikut.
1. Bahwa peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan
intervensi faktor perilaku sehingga perilaku individu, kelompok
atau masyarakat sesuai dengan nilia-nilai kesehatan.
2. Konsep pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada
individu, kelompok stsu msdyarakat dari tidak tahu tentang nilai-
nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi
masalah-masalah kesehatannya sendiri menjadi mampu, dan
lain sebagainya.
3. Dalam kegiatan belajar terdapat 3 komponen, yakni : masukan
(input), proses, dan keluaran (output).
4. Stomatitis aftosa rekuren (SAR) atau lebih dikenali oleh
masyarakat awam dengan sariawan merupakan salah satu
penyakit yang ulang kambuh pada mukosa mulut berupa luka-
luka di dalam mulutnya, mereka menyebutnya dengan nama
sariawan atau panas dalam.
5. Sariawan merupakan penyakit mulut yang relatif sering terjadi di
masyarakat. Penyakit ini relatif ringan dan tidak membahayakan
keselamatan hidup manusia, namun dapat menurunkan kualitas
hidup penderitanya, terutama pada penderita yang mengalami
stomatitis secara berulang-ulang.
6. Faktor penyebab sariawan
 Daya tahan tubuh yang melemah
 Kekurangan nutrisi (kekurangan vitamin C dan B12)
 Stress (karena pekerjaan, tugas,dll )
 Sedang Terinfeksi bakteri/virus tertentu contohnya herpes
dan HIV
 Trauma (misalnya karena tergigit. Terlalu keras saat
menyikat gigi
7. Pengobatan sariawan
 Memperbanyak mengkonsumsi vitamin C ( seperti buah
jeruk, stoberi)
 Dengan mengaplikasikan obart-obatan steroid,
kortikosteroid
 Menggunakan obat herbal/alami (seperti madu, airgaram,
kelapa)
 Berkumur dengan obat kumur yang bersifat anti mikroba
8. Pencegahan sariawan
 Perhatikan makanan apa yang dimakan, hindari makanan
yang dapat mengiritasi mulut seperti kripik, kacang, atau
bubu tertentu dll
 Pilihlah makanan yang sehat, dengan banyak
mengkonsumsi buah, sayur, dan gandum
 Jaga kebiaaan dalam menjaga kebersihan mulut seperti
menyikat gigi tidak terlalu keras dan pilihlah sikst gigi yang
pas untuk menghindari terjadinya trauma
 Lindungi mulut apabila sedang melakukan perawatan
orthodontic.
 Kurangi stress, contohnya stress pekerjaan
9. Sasaran Pendidikan kesehatan tersebut adalah masyarakat di
desa Sukajadi. Untuk tujuan pada Pendidikan kesehatan ini
adalah secara umum untuk memberi edukasi pada masyarakat
cara pencegahan sariawan pada kesehatan gigi dan mulut.
Metode yang digunakan pada Pendidikan kesehatan ini adalah
ceramah, tanya jawab, seminar. Tingkat pelayanan kesehatan
ini adalag diagnosis dini dan pengobatan segera.
10. Kita harus menjaga kebersihan mulut agar terhindar dari
penyakit mulut seperti sariawan dengan cara seperti menyikat
gigi dan berkumur dengan obat kumur dan juga dengan cara
menjaga pola makan seperti memakan buah, sayur, dan
gandum.

3.2. SARAN
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa pendidikan
kesehatan itu perlu untuk diterapkan dalam masyarakat Indonesia.
Dengan adanya pendidikan kesehatan, masyarakat Indonesia
dapat bertindak sesuai dengan ketentuan dalam kesehatan
sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang
membahayakan diri sendiri.
Meskipun hasilnya akan terlihat dalam beberapa tahun
kedepan, namun pendidikan ini baik adanya untuk membantu
masyarakat Indonesia terlepas dari serangan penyakit serta
terhindar dari tindakan pencegahan yang membahayakan.
Dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut serta untuk mencegah
terjadinya penyakit sariawan, maka diperlukan memperbanyak
konsumsi vitamin c (seperti buah jeruk, stroberi); berkumur dengan
obat yang mengandung zat antiseptic/antibiotic untuk
mempermudah proses penyembuhan sariawan; serta kurangi
stress misalnya stress/Lelah karena pekerjaan atau yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Gilang Rahmadhan, Ardyan. 2010. Serba Serbi Kesehatan Gigi Dan Mulut.
Jakarta Selatan : Bukune

Hermien Nugraheni, Tri Wiyatini,2020. Ilmu Kesehatan Masyarakat.


Semarang : Bahan Ajar

Sukidja Notoatmojo, 2007, Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni, Rineka


Cipta, Jakarta

Asuhan Keperawatan Kesehatan, 2017, Makalah Pendidikan Kesehatan,


Makalah Kesehatan Keperawatan & Umum , Blogger.com, dilihat pada 04
Oktober 2020,<https://www.ilmulengkap.xyz/2017/05/makalah-pendidikan-
kesehatan.html>

Amanah Kita Bersama, 2011, Makalah Pendidikan Kesehatan, Amanah


Kita Bersama, Blogger, dilihat pada 04 Oktober 2020, <
https://amanahkitabersama.blogspot.com/2012/12/makalah-pendidikan-
kesehatan.html>

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan


Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.

You might also like