Professional Documents
Culture Documents
K1 Makalah Ahde
K1 Makalah Ahde
DOSEN PENGAMPU
HERMANTO, SE. MM
YUSNEDI SH. M. Hum
DI SUSUN OLEH :
SEMESTER 3B
KELOMPOK 1
MAYSAROH
LILI SURYANI
DELA SANTIA
HAIDIL MARIADI
SIS APRIANTI
T.A.2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan
tak lupa pula kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah aspek hukum dalam ekonomi ini. Dan juga kami
berterima kasih kepada Bapak ( hermanto, se. mm ) selaku dosen mata kuliah aspek
hukum dalam ekonomi ( stie–I ) rengat yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai referensi buku dan referensi internet, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak
terima kasih kepada seluruh referensi-referensi yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan khususnya bagi penulis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Penulis
ii
Aspek hukum dalam ekonomi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................... 1
BAB VI PERIZINAN............................................................................. 24
2.1 Pengertian siup............................................................................ 24
2.2 Tata Cara pemberian Tanda Daftar Perusahaan (TDP) .............. 25
2.3 Tata cara pemberian izin usaha industry..................................... 26
2.4 Perizinan undang-undang gangguan........................................... 28
2.5 perizinan lembaga pembiayaan................................................... 29
iii
Aspek hukum dalam ekonomi
BAB VII HUBUNGAN BISNIS........................................................... 30
1. Keagenan, broker Dan komisioner............................................. 30
2. franchising.................................................................................. 36
3. join venture................................................................................. 37
BAB VIII HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL.................................. 38
1. Prinsip dan klasifikasi haki......................................................... 38
2. Hak cipta..................................................................................... 40
3. Hak paten.................................................................................... 41
4. Hak merek................................................................................... 42
BAB XI PENUTUP................................................................................ 70
1. Kesimpulan.................................................................................. 70
2. Saran............................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 71
iv
Aspek hukum dalam ekonomi
BAB I
PENDAHULUAN
v
Aspek hukum dalam ekonomi
BAB II
A. PENGERTIAN HUKUM
Dalam kehidupan sehari-hari, kita berpegang teguh dengan hukum yang
berlaku. Hal ini karena Indonesia adalah negara hukum yang telah diterangkan
dalam Pasal 1 ayam 3 UUD 1945. Konsep negara hukum mengarah pada tujuan
terciptanya kehidupan demokratis, dan terlindungi hak asasi manusia,
serta kesejahteraan yang berkeadilan.
pengertian hukum dapat diartikan sebagai peraturan berupa norma dan sanksi
yang diciptakan untuk mengatur tingkah laku manusia dengan tujuan menjaga
ketertiban, keadilan, serta mencegah terjadinya tindak kejahatan. Selain itu,
hukum juga menjadi pedoman bagi masyarakat dalam melakukan suatu tindakan
dan mendapatkan kepastian terhadap perlindungan hukum. Adapun pengertian
hukum menurut para ahli, di antaranya sebagai berikut:
1. Aristoteles
2. Montesquieu
3. Sunaryati Hartono
vi
Aspek hukum dalam ekonomi
Pengertian hukum tidak hanya menyangkut kehidupan pribadi seseorang dalam
suatu masyarakat, tetapi jika menyangkut dan mengatur berbagai kegiatan
manusia dalam hubungannya dengan manusia lainnya, dengan kata lain hukum
mengatur berbagai kegiatan manusia di dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Samidjo
5. Satjipto Rahardjo
B. TUJUAN HUKUM
- Menjaga agar tidak terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam pergaulan
masyarakat.
Tujuan hukum bisa Anda kenali dari berbagai pemikiran para ahli. Berikut tujuan
hukum menurut para ahli:
vii
Aspek hukum dalam ekonomi
1. Mochtar Kusumaatmadja
2. Jeremy Bentham
Menurut ahli bernama Jeremy Bentham (1990), tujuan hukum ialah guna
mencapai kemanfaatan. Artinya hukum akan dan dapat menjamin kebahagiaan
orang banyak, teori tersebut juga dikenal dengan teori utilities.
3. Aristoteles
4. Geny
5. Immanuel Kant
C. SUMBER HUKUM
Secara umum, sumber hukum merupakan asal mula hukum itu ada, dari mana,
dan bagaimana awalnya diterapkan.
Berbeda dengan ahli ekonomi, sumber hukum yaitu apa yang tampak di
lapangan. Sedangkan ahli agama menganggap, sumber hukum adalah kitab-kitab
suci.
viii
Aspek hukum dalam ekonomi
Bagi ahli filsuf, sumber hukum yakni segala ukuran yang digunakan untuk
menentukan bahwa suatu hukum itu adil, mengapa orang menaati hukum, dan
sebagainya.
Sehingga sumber hukum dapat diartikan sebagai bahan atau materi yang berisi
hukum itu dibuat dan dibentuk, proses terbentuknya hukum, dan bentuk hukum
itu sehingga dapat dilihat, dirasakan, atau diketahui.
Menurut buku Pengantar Hukum Indonesia (2019) karya Rahman Amin, sumber
hukum yaitu segala sesuatu yang dapat melakukan, menimbulkan aturan hukum
serta tempat ditemukannya aturan hukum.
a) Sumber hukum materiil
Sumber hukum materiil merupakan sumber dari mana materi hukum diambil.
Sumber hukum ini menjadi faktor yang membantu menentukan isi atau materi
hukum.
1) Undang-undang
Undang-undang meliputi semua bentuk peraturan perundang-undangan (dalam
pengertian materiil, bukan hanya dalam arti formal).
2) Kebiasaan
ix
Aspek hukum dalam ekonomi
Perbuatan manusia atau lembaga yang dilakukan secara berulang-ulang mengenai
hal yang sama. Jika kebiasaan diterima masyarakat luas dan merasa wajib, maka
kebiasaan itu dipandang sebagai hukum tidak tertulis.
x
Aspek hukum dalam ekonomi
BAB III
HUKUM PERDATA
Hukum perdata dikenal sebagai ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban
individu dengan badan hukum. Untuk pertama kalinya istilah hukum perdata
dikenal Indonesia dalam bahasa Belanda yakni Burgerlijk Recht. Sumber hukum
perdata dikodifikasikan dikenal dengan Burgerlijk Wetboek dan dialih bahasa
menjadi Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Terdapat
beberapa pandangan terkait dengan KUHPerdata ini salah satunya, KUHPerdata
dipandang sebagai suatu pedoman saja karena tidak pernah ada terjemahan resmi
dari Burgerlijk Recht yang aslinya masih berbahasa Belanda.
xi
Aspek hukum dalam ekonomi
Seiring dengan itu pula Raja Lodewijk Napoleon menerapkan Wetboek
Napoleon Ingeriht Voor het Koninkrijk Hollad. Isinya hampir sama dengan Code
Civil de Francais dan Code Napoleon diberlakukan menjadi sumber hukum
perdata Belanda.
Usai masa penjajahan berakhir, Belanda akhirnya menerapkan secara tetap
Code Napoleon dan Code Civil des Francais sebagai aturan hukum. Barulah tahun
1814, Belanda mengkodifikasi susunan ini menjadi Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (Sipil).
Dasar kodifikasi hukum Belanda tersebut dibuat Mr.J.M.Kemper dan dikenal
sebagai Ontwerp Kemper. Namun, sebelum tugasnya selesai Kemper meninggal
dunia pada tahun 1824. Selanjutnya, kodifikasi hukum Belanda diteruskan oleh
Nicolai yang ketika itu menjadi Ketua Pengadilan Tinggi di Belanda.
6 Juli 1830, perumusan hukum selesai dengan berhasil membuat BW atau
Burgerlijik Wetboe (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Belanda). Serta
dibuat WvK atau Wetboek van Koophandle (Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang).
Ketika Belanda menjajah Indonesia, secara gamblang menerapkan kedua kitab
undang-undang tersebut. Bahkan, KUHPerdata dan KUHDangan hingga kini
masih digunakan oleh bangsa Indonesia. Pada tahun 1948 atas dasar asas
concordantie (asas politik), Indonesia memberlakukan kedua Kitab
UndangUndang tersebut secara resmi.
xii
Aspek hukum dalam ekonomi
6. UU Nomor 4 Tahun 1996 tentang hak tanggungan terhadap tanah dan
benda berhubungan dengan tanah.
7. UU Nomor Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.
8. UU Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Jaminan Simpanan.
9. Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam Contoh
Pasal Dalam KUHPerdata
Ada beberapa contoh pasal dalam KUHPerdata, yakni sebagai berikut. Pasal
570
“Hak milik adalah kepemilikan untuk menikmati kegunaan suatu kebendaan
dengan leluasa dan untuk berbuat bebas terhadap kebendaan itu dengan
kedaulatan sepenuhnya, asal tidak bertentangan dengan Undang-Undang,
ketertiban umum tanpa menggaggu hak orang lain.
xiii
Aspek hukum dalam ekonomi
maka ia dianggap tidak mampu menjalankan tanggung jawabnya, maka bisa
dituntut ke meja hijau dan berujung masuk penjara.
Ada juga kasus hukum perdata yang mengandung unsur-unsur pidana seperti
pemalsuan dokumen, kasus penyogokan (korupsi), penipuan, pemaksaan dengan
unsur kekerasan dll. semua itu akan diproses secara hukum pidana di pengadilan.
xiv
Aspek hukum dalam ekonomi
BAB IV
Bila satu pihak menjual barang kepada pihak lainnya kita hanya dapat melihat
bahwa diantara kedua orang tersebut terjadi perjanjian jual beli tetapi kita tidak
dapat melihat perikatan yang timbul kerenanya, hal mana disebabkan karena
memang perikatan tidak dapat dilihat (abstrak).
“Hubungan hukum dalam bidang harta kekayaan antara 2 pihak atau lebih dasar
mana satu pihak berhak (kreditur) dan pihak lain berkewajiban (debitur) atas
suatu prestasi” (Subekti, 1982 Hukum Perikatan).
1. Memberikan sesuatu
2. Melakukan sesuatu
3. Tidak melakukan sesuatu
xv
Aspek hukum dalam ekonomi
KUH Perdata). Perbuatan yang demikian itu menerbitkan suatu perikatan, yaitu
memberikan hak kepada orang yang telah membayar itu untuk menuntut kembali
apa yang telah dibayarkan dan meletakan kewajiban kepada pihak lain untuk
mengembalikan pembayaran tersebut. (lihat juga Pasal 1354 KUH Perdata)
xvi
Aspek hukum dalam ekonomi
Perikatan ini menghendaki agar lamanya waktu ditentukan atau
pelaksanaannya ditangguhkan. Misalnya A menyewakan rumahnya kepada B
untuk 5 (lima) tahun atau C akan menjual jeruknya kalau jeruk tersebut telah
matang dan siap untuk dipanen
Perikatan yang dapat dibagi yaitu perikatan yang dapat dibagi dengan
tidak mengurangi hakekat prestasi tersebut.
Contoh :
Misalnya :
xvii
Aspek hukum dalam ekonomi
Sebagaimana telah diterangkan tentang sumber-sumber perikatan,
yaitu perikatan yang lahir karena undang-undang dan yang lahir karena
persetujuan/perjanjian. Perikatan yang lahir dari undang-undang dapat
dibagi atas :
1. Kasus A:
2. Kasus B:
xviii
Aspek hukum dalam ekonomi
3. Kasus C:
4. Kasus D:
Pertanyaan :
xix
Aspek hukum dalam ekonomi
Penggambaran (omschrijving) ini tidak luput dari kecaman. Mayoritas
penulis memberi arti pada perbuatan yang disebut dalam pasal yang bersangkutan
sebagai ”perbuatan hukum”, padahal defenisi otentik ini mengandung cacat pula
karena yang dimaksudkan di sini sepihak, yakni persetujuan yang hanya
menimbulkan perikatan pada salah satu pihak saja.
Hukum perjanjian diatur dalam buku III KUH Perdata. Berbeda dengan
hukum benda yang diatur dalam buku II KUH Perdata yang menganut sistem
tertutup. Buku III tentang perjanjian ini menganut sistem terbuka.
Dalam hukum benda yang bersifat tertutup orang tidak boleh mengadakan
perjanjian selain yang diatur yang berupa dan berisi apa saja asalkan tidak
bertentangan dengan kesusilaan dan berisi apa saja asalkan tidak bertentangan
dengan kesusilaan dan ketertiban umum. Inilah yang disebut sebagai “asas
kebebasan berkontrak”.
Asas kebebasan berkontrak ini dapat kita lihat dalam pasal 1338 KUH
Perdata yang menyatakan bahwa semua perjanjian yang dibuat secarah sah
berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya. Adapun
undang-undang berlaku selama tidak terdapat aturannya dalam perjanjian yang
dibuat oleh para pihak.
Asas Konsensualisme
xx
Aspek hukum dalam ekonomi
Dalam hukum perjanjian, perikatan timbul sajak tercapainya kata sepakat.
Misalnya untuk perjanjian jual beli, perjanjian terjadi sejak para pihak sepakat
untuk melakukan transaksi jual beli tersebut walaupun uang dan barang belum
diserahkan. Inilah yang disebut “asas konsensualisme”.
Asas konsensualisme ini dapat disimpulkan dari pasal 1320 KUH Perdata, bahwa
untuk sahnya perjanjian diperlukan 4 syarat :
xxi
Aspek hukum dalam ekonomi
benda), hibah (memberikan sesuatu tanpa adanya suatu imbalan), dan lain-
lain.
2. Perjanjian untuk berbuat atau mengerjakan sesuatu
Yaitu perjanjian yang terjadi bilamana salah satu pihak diwajibkan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan atas permintaan pihak lainnya. Biasanya ini
berhubungan dengan keahlian seseorang. Misalnya perjanjian untuk
menjahitkan pakaian, membuat kursi, melakukan suatu pekerjaan atas
dasar perjanjian kerja dan lain-lain.
3. Perjanjian untuk tidak berbuat atau melakukan sesuatu
Yaitu perjanjian yang terjadi bilamana salah satu pihak berjanji kepada
pihak lainnya untuk tidak melakukan sesuatu atas permintaan pihak
lainnya. Misalnya perjanjian untuk tidak mendirikan perusahaan sejenis,
perjanjian untuk tidak mendirikan bangunan, dan lain-lain.
Esentialia
Bagian yang mutlak harus ada dalam suatu perjanjian. Tanpa itu perjanjian-
perjanjian tidak mungkin ada. Misalnya dalam hal perjanjian jual beli,
esensialianya adalah harga barang yang diperjual belikan.
Naturalia
Accidentalia
Yaitu bagian-bagian dari perjanjian yang ditambahkan oleh para pihak karena
tidak ada pengaturannya dalam undang-undang. Misalnya sewa penginapan
(hotel) berikut cafetaria dan fasilitas lainnya.
xxii
Aspek hukum dalam ekonomi
Ketentuan ini terdapat dalam pasal 1338 KUH Perdata yang menyebutkan
bahwa semua perjanjian yang dibuat dengan sah berlaku sebagai undang-
undang bagi mereka yang membuatnya (asas Pacta sunt servanda). Ini berarti
bahwa para pihak terikat untuk mematuhi serta mentaati apa yang telah
mereka sepakati, karena perjanjian berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka sendiri.
2. Perjanjian Tidak Dapat Ditarik Kembali Oleh Salah Satu Pihak
Perjanjian yang telah dibuat oleh para pihak tidak dapat ditarik kembali,
kecuali kedua belah pihak sepakat untuk menarik atau karena ditentukan
demikian oleh undang-undang. Perjanjian berlaku hanya bagi para pihak yang
membuatnya. Perjanjian berlaku bagi pihak-pihak yang membuatnya serta
tidak dapat membawa kerugian kepada pihak lain yang tidak membuatnya.
Demikian juga pihak ketiga ini tidak akan mendapat manfaat dari perjanjian
yang dibuat oleh para pihak. Hal ini dinyatakan dalam pasal 1317 KUH
Perdata.
xxiii
Aspek hukum dalam ekonomi
Ada Beberapa Cara Hapusnya Perjanjian :
5. Ditentukan oleh putusan hakim. Dalam hal ini hakimlah yang menentukan
barakhirnya perjanjian antara para pihak.
6. Tujuan perjanjian telah tercapai. Misalnya dalam perjanjian jual beli salah
satu pihak telah mendapat uang dan pihak lain telah mendapat barang
maka perjanjian akan berakhir.
7. Dengan persetujuan para pihak. Dalam hal ini pihak masing-masing setuju
untuk saling menghentikan perjanjiannya. Misalnya perjanjian pinjam
pakai berakhir karena pihak yang meminjam mengembalikan barangnya.
xxiv
Aspek hukum dalam ekonomi
BAB V
HUKUM DAGANG
Perkembangan hukum dagang di dunia telah berlangsung pada tahun 1000 hingga
1500 pada abad pertengahan di Eropa. Kala itu telah lahir kota-kota yang
berfungsi sebagai pusat perdagangan,
seperti Genoa, Venesia, Marseille, Florence hingga Barcelona. Meski telah
diberlakukan Hukum Romawi (Corpus Iuris Civilis), namun berbagai masalah
terkait perdagangan belum bisa diselesaikan. Maka dari itu dibentuklah Hukum
Pedagang (Koopmansrecht). Saat itu hukum dagang masih bersifat kedaerahan.
xxv
Aspek hukum dalam ekonomi
Code de Commerce kemudian menjadi cikal bakal hukum dagang di Belanda dan
Indonesia. Sebagai negara bekas jajahan Prancis, Belanda
memberlakukan Wetboek van Koophandel yang diadaptasi dari Code de
Commerce. Meski telah dipublikasikan sejak 1847, penerapan Wetboek van
Koophandel baru berlangsung sejak 1 Mei 1848. Lalu Belanda menjajah
Indonesia dan turut mempengaruhi perkembangan hukum dagang di Indonesia.
Pada hukum tertulis yang sudah dikodifikasikan, hal yang menjadi acuan adalah
KUHD yang mempunyai 2 kitab dan 23 bab. Dalam KUHD dibahas tentang
dagang umumnya sebanyak 10 bab serta hak-hak dan kewajiban sebanyak 13 bab.
Selain KUHD, sumber lainnya adalah Kitab Undang-undang Hukum Perdata
(KUHPerdata) atau juga dikenal dengan istilah Burgerlijk Wetboek (BW). Salah
satu bab pada BW membahas tentang perikatan.
Pendukung hak dan kewajiban hukum yang dimiliki oleh manusia sejak lahir
hingga meninggal dunia dan juga dimiliki oleh pribadi hukum yang secara dengan
sengaja diciptakan oleh hukum sebagai subjek hukum. Definisi lain menjelaskan
bahwa subjek hukum adalah setiap orang yang mempunyai hak dan kewajiban
sehingga memiliki wewenang hukum (rechtbevoegheid).
xxvi
Aspek hukum dalam ekonomi
Dalam hukum dagang, hal yang menjadi subjek hukum adalah badan usaha.
Istilah lain dari badan usaha adalah perusahaan, baik perseorangan ataupun telah
memiliki badan hukum. Ada 8 jenis badan usaha, yakni
xxvii
Aspek hukum dalam ekonomi
BAB VI
PERIZINAN
A. PENGERTIAN SIUP
Pelaku usaha atau bisnis pasti sudah familiar dengan SIUP atau Surat Izin Usaha
Perdagangan. Semua badan usaha, baik milik pribadi maupun kelompok (UD,
CV, PT, Firma, Koperasi, BUMN, dan lainnya) diwajibkan memiliki SIUP
sebagai bukti pengesahan dari bisnis yang dijalankan.
Tanpa memiliki SIUP berarti bisnis atau usaha Anda adalah ilegal. Dalam artikel
ini akan dibahas juga mengenai jenis-jenis SIUP, dan manfaatnya dalam bisnis.
SIUP sebagai surat izin perdagangan dan usaha diberikan oleh pejabat pemerintah
kepada pelaku usaha sebagai bukti pengesahan bahwa suatu usaha yang sedang
dijalankan adalah sah dan legal serta sudah diakui oleh pemerintah.
xxviii
Aspek hukum dalam ekonomi
5. Melampirkan izin asli (izin yang akan dimohonkan perpanjangan/perubahan)
6. Pas foto 4 x 6 cm sebanyak 3 lembar (latar merah)
7. Surat pernyataan yang menyatakan bahwa usaha masih tetap beroperasi, tidak
mengalami perubahan atau tidak terdapat perluasan tempat usaha serta tidak
mengalami pindah lokasi dan atau pindah kepemilikan (bila perpanjangan/daftar
ulang)
8. Map jepit warna merah
Untuk pengurusan perizinan yang dikuasakan kepada pihak lain, terdapat 1
persyaratan tambahan:
9. Surat kuasa bermaterai Rp. 6.000,-
Tahapan
1. Pemohon memperoleh informasi pada bagian informasi dan mengambil
formulir
2. Pemohon menyerahkan permohonan pengajuan berkas kepada
Customer Service Officer (CSO). Petugas CSO melakukan pemutakhiran
data berdasarkan berkas yang diajukan
3. Untuk permohonan Izin Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Izin
Gangguan (HO) baru, dilaksanakan pengecekan lapangan
4. Pada bagian back office yaitu Ka. Subid Pelayanan, Ka. Subid
Verifikasi, dan Ka. Bidang Pelayanan dilakukan proses untuk memutuskan
apakah permohonan izin ditolak atau tidak. Jika permohonan ditolak,
berkas permohonan dikembalikan kepada pemohon dengan diberikan
pemberitahuan penolakan
5. Permohonan izin yang diterima dilanjutkan untuk diproses dan izin
dicetak. Izin yang telah dicetak diserahkan kepada sekretaris untuk
ditandatangani oleh Kepala Badan
6. Pengambilan izin
xxix
Aspek hukum dalam ekonomi
menggunakan sumber daya alam secara berlebihan sebagaimana tercantum
dalam lampiran dalam Kepmen Perindustrian No : 148/1995.
Permohonan IUI bagi jenis industri yang pemberian IUI-nya Tanpa Persetujuan
Prinsip dapat dilakukan dengan proses sebagai berikut :
xxx
Aspek hukum dalam ekonomi
Tata Cara Penerbitan Izin Usaha Industri Dengan Persetujuan Prinsip
xxxi
Aspek hukum dalam ekonomi
2. Copy Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
3. Copy Persetujuan Prinsip yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang;
4. Formulir Model Pm-II tentang Informasi Pembangunan Pabrik dan Sarana
Produksi (Proyek);
5. Copy Izin Lokasi;
6. Izin Undang-Undang Gangguan;
7. Copy AMDAL/ UKL dan UPL (khusus bagi jenis industri tertentu yang
tercantum dalam Lampiran I H dan Lampiran III Permen LH No : 5/2012);
8. Dokumen/Rekomendasi (khusus bagi jenis industri tertentu yang
dipersyaratkan berdasarkan peraturan perundang-undangan).
Membuka suatu Usaha Offline di suatu tempat itu bukan hanya anda membangun
restoran lalu anda buka usaha anda. Anda juga harus memperhatikan Izin-izin
yang membolehkan anda membuka usaha di tempat tersebut. Salah satu izin yang
penting yaitu Izin Gangguan. Meski kesannya sepele, Izin Gangguan bisa jadi
penentu tidaknya bisnis. Tentunya anda tidak ingin bisnis anda berjalan tiba-tiba
diprotes oleh penduduk yang tinggal di sekitar tempat usaha anda karena tidak
memiliki Izin Gangguan. Timbul pertanyaan, Apa itu Surat Izin Gangguan?
Lalu Bagaimana Mengurus Undang-Undang Gangguan (HO)? Simak
penjelasan berikut.
Izin Gangguan (Hinder Ordonantie / HO) adalah Suatu bentuk izin di dalam
kegiatan usaha kepada orang pribadi / badan di lokasi tertentu yang berpotensi
menimbulkan bahaya kerugian dan gangguan, ketentraman dan ketertiban umum.
Tidak termasuk dari kegiatan/tempat usaha yang lokasinya telah ditunjuk oleh
Pemerintah Pusat atau Daerah. Dasar Hukum izin ini terdapat di Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
Tujuan adanya HO :
xxxii
Aspek hukum dalam ekonomi
Untuk anda yang baru memulai usaha, dan memulai usaha mikro dan kecil, anda
tidak memerlukan izin gangguan sepanjang kegiatan usahanya di dalam bangunan
yang dampak kegiatanny tidak keluar dari bangunan, seperti yang di atur oleh
Pasal 14, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 tahun 2009.
Di wilayah DKI Jakarta dasar Hukum HO ini diatur dalam peraturan Daerah no.
15 tahun 2011 tentang Perizinan Tempat Usaha Berdasarkan Undang-undang
Gangguan. Penanganan Izin undang-undang gangguan (HO) dilaksanakan oleh
Satpol PP Provinsi DKI Jakarta atau Satpol tingkat Kotamadya.
Mengenai tata cara pendirian & perizinan mengenai Lembaga Pembiayaan diatur
dalam Keputusan Menteri Keuangan No.1251/KMK.013/1988. untuk
memperoleh izin usaha maka terlebih dahulu harus meminta izin dengan suatu
permohonan kepada Menteri Keuangan dengan melampirkan hal-hal sbb :
1. Akta pendirian perusahaan pembiayaan yang telah disyahkan menurut
ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
2. Bukti pelunasan modal disetor untuk perseroan terbatas / simpanan
pokok & simpanan wajib untuk koperasi, pada salah satu bank di
Indonesia,
3. Contoh perjanjian pembiayaan yang akan digunakan,
4. Daftar susunan pengurus perusahaan pembiayaan,
5. Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP ) perusahaan,
6. Neraca pembukuan perusahaan pembiayaan,
xxxiii
Aspek hukum dalam ekonomi
7. Perjanjian usaha patungan antara pihak asing & pihak Indonesia bagi
perusahaan pembiayaan patungan yang di dalamnya tercermin arah
Indonesianisasi dalam pemilikan saham.
8. Pemberian izin usaha diberikan selambat-lambatnya 30 hari sejak
permohonan diterima secara lengkap & izin usaha akan berlaku selama
perusahaan masih menjalankan usahanya
9. Izin usaha dicabut / Diberikan sanksi bila lembaga pembiayaan
melakukan kegiatan yang bertentangan dengan usahanya
xxxiv
Aspek hukum dalam ekonomi
BAB VII
HUBUNGAN BISNIS
a) Distributor membeli dan menjual barang untuk diri sendiri dan atas tanggung
jawab sendiri termasuk memikul semua resiko, sedangkan agen melakukan
tindakan hukum atas perintah dan tanggung jawab principal.
b) Distributor mendapat keuntungan atas margin harga beli dengan harga jual,
sementara agen mendapat komisi.
Sengketa-sengketa Keagenan
xxxv
Aspek hukum dalam ekonomi
b) standar atau ukuran untuk menilai kegiatan yang tidak memuaskan dari pihak
agen;
e) masih ada anggapan bahwa agen hanya sebatas working relationship, bukan
sebagai partnership dari principal yang kemudian berujung pada habis manis
sepah dibuang, setelah melakukan berbagai upaya untuk membangun channel of
distribution, promosi, pemasaran, dan lain-lainnya.
2) BROKER
Broker merupakan istilah yang merujuk pada seseorang atau perusahaan yang
tugasnya menjembatani transaksi antara investor dengan pasar modal. Berbeda
dengan pasar perdagangan barang yang tidak mengharuskan adanya broker, dalam
pasar modal keberadaan broker sangat penting dan diperlukan.
Melakukan Transaksi
Pada dasarnya, tugas utama seorang pialang adalah menjembatani dan
bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan transaksi yang terjadi antara
investor dengan pasar modal. Transaksi yang dilakukan, mulai dari penjualan
hingga pembelian harus sesuai perintah investor.
xxxvi
Aspek hukum dalam ekonomi
AnalisisPasar Modal
Tugas broker selanjutnya adalah menganalisis pasar modal kemudian memberikan
saran terbaik pada investor. Agar mendapatkan keuntungan maksimal dan
meminimalisasi kegagalan, broker harus cermat dan pandai dalam memahami
situasi pasar.
Tanpa kemampuan tersebut, proses analisis pasar tidak akan berjalan lancar
padahal ini sangat penting karena memengaruhi keuntungan ataupun kerugian
yang akan dialami oleh investor.
Sebenarnya, analisis yang dilakukan broker tidak terpatok pada situasi pasar
modal saja. Broker harus memiliki pengetahuan mendalam tentang produk dan
layanan perusahaan sehingga mampu menjawab pertanyaan pelanggan sekaligus
memberi masukan dan bimbingan mengenai produk atau layanan yang sesuai.
Fungsi Broker
xxxvii
Aspek hukum dalam ekonomi
Broker juga melakukan perdagangan di pasar keuangan, memberikan informasi
mengenai kuotasi dan mekanisme perdagangan, memberikan masukan, mediasi,
melindungi data pelanggan, serta melakukan hal teknik untuk melancarkan
transaksi di bursa.
Jenis Broker
Berdasarkan jenis kliennya, broker dibedakan menjadi dua jenis, yakni Retail
Broker (klien individu) dan Institusional Broker (klien institusi atau perusahaan).
Sementara berdasarkan layanan, terdapat empat jenis broker, yakni:
3) KOMISIONER
xxxviii
Aspek hukum dalam ekonomi
pemberi kuasa adalah sifat khusus. Hal tersebut kebalikan dari makelar. Sifat
umum dari makelar adalah berbuat atas nama pemberi kuasa, sedangkan berbuat
atas nama sendiri
Perjanjian Komisioner.
xxxix
Aspek hukum dalam ekonomi
Tanggung Jawab Komisioner. Komisioner bertanggung jawab untuk biaya,
kerugian dan bunga yang mungkin timbul karena tidak berprestasinya debitur.
Dalam hal pemenuhan semua kewajiban yang timbul dari perjanjian tersebut
sudah dijamin oleh komisioner dengan suatu perjanjian khusus yang disebut "del
credere", maka komisioner tidak perlu memberitahukan kepada komitmen siapa
pihak ketiga yang menjadi pihak lawan dalam perjanjian itu.
Dalam praktek yang sering terjadi seorang komisioner memberi jaminan kepada
pemberi kuasanya (komitmen) terhadap penyelesaian perjanjian dengan pihak
ketiga yang menguntungkan. Jaminan ini adalah borgtocht. Bila perjanjian dengan
pihak ketiga itu benar-benar menguntungkan pemberi kuasanya, maka komisioner
mendapat tambahan provisi dari pemberi kuasa tersebut. Baik jaminan ataupun
tambahan provisi tersebut, menurut Dorhout Mees, disebut "del credere". Del
credere merupakan janji khusus dalam perjanjian komisi antara komisioner
dengan komitmennya, dan dapat dijanjikan secara terang-terangan atau secara
diam-diam, berdasarkan kebiasaan hukum dalam praktek.
xl
Aspek hukum dalam ekonomi
Sedangkan mengenai tata cara bagaimana penjualan tersebut dilaksanakan,
ditetapkan dalam putusan hakim yang memberi ijin penjualan tersebut. Meskipun
komitmen jatuh pailit, hak istimewa komisioner tetap berlaku terus, asalkan
pelaksanaan hak istimewa tersebut terjadi sebelum berakhirnya tenggang waktu
dua bulan sejak saat insolvensi, kecuali kalau tenggang waktu 2 bulan tersebut
diperpanjang oleh hakim.
Franchising adalah merupakan salah satu bentuk lain dari praktik bisnis, yang
paling umum biasanya di bidang restoran cepat saji, hotel, Copy Contek, Kantor
broker untuk real estate, salon maupun jenis jasa konsultasi lainnya. Franchising
adalah pemilik dari sebuah merk dagang/nama dagang, sebuah rahasia dagang,
patent, atau sebuah produk (biasanya disebut “Franchisor”) yang memberikan
lisensi ke pihak lain (biasanya disebut “Franchisee”) untuk menjual atau memberi
pelayanan dari produk di bawah nama Franchisor (royalti) terhadap aktivitas yang
mereka lakukan. Franchisee dan Franchisor merupakan dua pihak yang terpisah
satu dengan yang lainnya.
Disamping beberapa jenis kontrak seperti tersebut diatas KUH Perdata juga
mengenal istilah lain dari kontrak untuk:
* kontrak sewa-menyewa
* perseroan (maatschap)
* kontrak pinjam-meminjam
xli
Aspek hukum dalam ekonomi
* kontrak kerja
* kontrak pembiayaan
Berakhirnya Kontrak
a. pembayaran
c. pembaruan utang
d. kompensasi
e. percampuran utang
f. pembebasan utang
h. pembatalan kontrak
j. lewat waktu
C. JOIN VENTURE
Menurut pandangan seorang ahli hukum, Joint Venture adalah kerja sama
sementara, yaitu suatu macam Partnership (perserikatan) yang bersifat
sementara. Joint Venture adalah kerja sama antara pemilik modal asing dengan
pemilik modal nasional semata-mata berdasarkan suatu perjanjian berkala
(contractueel).
xlii
Aspek hukum dalam ekonomi
1. Ingin membangun perusahaan yang lebih kuat
BAB VIII
Nilai besar kecilnya royalti, tentu berdasarkan kesepakatan yang telah kamu
buat dengan perusahaan rekaman tersebut.
2) Prinsip Keadilan
Maksud dari prinsip ini adalah hasil karya setiap individu, diakui dan
dilindungi oleh hukum/ undang-undang seadil-adilnya..
xliii
Aspek hukum dalam ekonomi
3) Prinsip Sosial Hak Atas Kekayaan Intelektual
Tujuan dari adanya prinsip sosial ini adalah dengan adanya perlindungan
terhadap hak kekayaan intelektual bukan hanya melindungi individu tapi juga
melindungi keseimbangan sosial masyarakat.
Jika seperti ini, tentu akan hancur dunia usaha di negara tersebut.
Hak cipta diberikan kepada pencipta suatu karya kreatif seperti karya sastra,
musik, desain grafis, patung dan karya kretifitas lainnya.
xliv
Aspek hukum dalam ekonomi
Sedangkan copyright tidak berbicara tentang penciptanya. Tetapi lebih kepada
siapa yang berhak memproduksi, meng-copy, memperbanyak atau memperbanyak
karya cipta.
Jadi segala hal terkait film Harry Potter, seperti nama-nama tokoh, karakter,
musik pengiring film dll, copyright-nya dipegang Warner Bross Entertainment.
2. HAK CIPTA
Hak Cipta adalah hak ekslusif pencipta yang timbul secara otomatis setelah karya
diwujudkan dalam bentuk nyata dan dipublikasikan.
xlv
Aspek hukum dalam ekonomi
Untuk mendapatkan hak cipta secara otomatis, pencipta bisa lakukan publikasi
karya. Dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian Komunikasi dan
Informatika, publikasi dilakukan dengan:
Sementara itu, kreasi dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra bisa
dilindungi oleh Hak Cipta, seperti:
Namun, jika Anda sebagai pencipta, pemegang hak cipta, pemilik hak terkait, atau
kuasanya merasa dirugikan karena karya Anda disalahgunakan, maka bisa
mengadukan ke Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Direktorat Jenderal
Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM dengan
melampirkan bukti kepemilikan, bukti pelanggaran, serta bukti pendukung
lainnya.
3. HAK PATEN
Hak paten adalah hak kepemilikan yang diberikan pemerintah bagi individu atas
hasil karyanya akan sesuatu. Hak paten ini diberikan secara eksklusif yang hanya
dimiliki orang teresebut. Lembaga pemerintah biasanya menangani dan
menyetujui permohonan paten.
xlvi
Aspek hukum dalam ekonomi
Hak paten memberikan insentif bagi perusahaan atau individu untuk terus
mengembangkan produk atau layanan inovatif tanpa takut akan pelanggaran.
Misalnya, perusahaan farmasi besar dapat menghabiskan miliaran dolar untuk
penelitian dan pengembangan.
Dengan kata lain, hak paten melindungi kekayaan intelektual perusahaan untuk
membantu profitabilitas mereka. Namun, paten juga menjadi hak membual bagi
perusahaan yang menunjukkan inovasi mereka.
Kepemilikan hak paten memiliki batas waktu yaitu selama 20 tahun. Setelah itu,
akan menjadi milik umum dan dapat dimanfaatkan oleh siapapun tanpa izin dari
pemegang paten.
Fotokopi NPWP
Penting untuk berhati-hati dalam memelihara catatan akurat dari proses pengajuan
hak paten. Penegakan paten ini tergantung dari orang atau entitas yang
mengajukan hak paten.
Setelah itu, pemilik hak paten akan mendapatkan perlindungan paten, yaitu:
xlvii
Aspek hukum dalam ekonomi
b. Paten sederhana diberikan pada setiap hasil penemuan yang baru, yang
berupa pengembangan dari produk atau yang proses yang sudah ada, dan
dapat diterapkan dalam industri.
Dengan adanya hak paten, inventor (penemu atau yang mengajukan hak paten)
diajak untuk membuka pengetahuan demi kemajuan masyarakat dan juga
sekaligus mendapat hak eksklusif atas penemuannya selama periode waktu
tertentu.
4. HAK MEREK
Sebelumnya, kita telah bahas bahwa merek adalah identitas dari suatu bisnis.
Selain bisa dijadikan sebagai pembeda, merek juga bisa dijadikan sebagai
instrumen yang mampu mewakili suatu perusahaan.
Untuk itu, eksistensi dan juga bentuk komunikasi pada merek menjadi faktor
penentu dalam memasarkan suatu produk barang atau jasa.
Karena merek memiliki peran penting, maka menjadi wajar bila merek harus
dilindungi melalui badan hukum dengan instrumen hak merek.
Hak merek adalah hak eksklusif untuk pemilik merek yang sudah terdaftar dalam
menggunakan mereknya dalam aktivitas perdagangan produk barang atau jasa,
sesuai dengan kelas dan juga jenis produk barang atau jasa.
xlviii
Aspek hukum dalam ekonomi
Contoh sederhananya adalah bila Anda adalah pemilik merek resmi untuk kedai
kopi bernama Senja Kenangan. Maka Anda memiliki hak untuk melarang kedai
kopi laing yang menggunakan nama Senja Kenangan.
Tapi, Anda tidak bisa melarang bila ada orang atau kelompok lain yang ingin
membuka suatu toko make up dengan merek Senja Kenangan.
Hal tersebut mampu mengurangi keyakinan akan adanya perusahaan atau individu
lain yang menyontek produk ataupun kekayaan intelektual bisnis Anda. Sehingga,
mampu memberikan Anda posisi yang lebih tinggi daripada kompetitor lainnya.
Selain itu, mendaftarkan suatu hak merek juga mampu memberikan berbagai
manfaat. Anda akan merasa lebih mudah mendapatkan pendanaan dari
kompetitor.
Perlu Anda ketahui, sebelum melakukan investasi pada suatu perusahaan, setiap
investor tidak hanya melihat laporan keuangan perusahaan tersebut saja, namun
juga menilai kepemimpinan dari pemilik perusahan dan menilai signifikansi
merek atau brand tersebut di dalam pandangan masyarakat.
Jadi, hak merek adalah salah satu kekayaan intelektual yang mampu memberikan
nilai atau valuasi lebih jauh dari perusahaan itu sendiri apabila bisa dikelola
dengan tepat.
Sehingga, akan banyak sekali suatu perusahaan yang menjual mereknya tanpa
harus menjual seluruh perusahaannya. Contoh sederhana nya adalah merek teh
SariWangi yang beberapa tahun lalu sempat viral.
Perlu Anda garis bawahi bahwa suatu merek akan bebas untuk digunakan oleh
siapa saja sampai nantinya ada pihak yang mendaftarkan merek tersebut pada
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.
Oleh karena itu, di dalam pendaftaran suatu hak merek, terdapat istilah first to file,
yakni hak merek yang bisa diperoleh oleh siapa saja yang mengajukan suatu
xlix
Aspek hukum dalam ekonomi
permohonan terlebih dahulu selama hak merek tersebut tidak melanggar aturan
undang-undang yang berlaku.
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengajukan pendaftaran pada
Dirjen HKI. Permohonan ini dibuat dengan rangkap dua dan menggunakan bahasa
Indonesia menggunakan suatu formulir permohonan yang sudah disediakan.
Fotokopi KTP
Fotokopi akta pendirian badan hukum yang sebelumnya sudah disahkan
oleh notaris
Fotokopi surat peraturan kepemilikan bersama
Surat kuasa khusus
Tanda biaya pembayaran permohonan hak merek
10 helai label merek atau etiket merek
Surat pernyataan yang isinya adalah bahwa merek yang dimohonkan
pendaftarannya adalah murni milik Anda
Dalam hal ini, etiket atau label merek adalah contoh yang memvisualisasikan
merek Anda. Jika merek Anda berwujud tiga dimensi, maka lemparkanlah bentuk
dari karakteristik merek tersebut, yaitu gambar yang bisa dilihat dari depan,
belakang atas, bawah, dan samping.
Bila itu berupa suara, maka label merek yang dilampirkan adalah berupa suatu
notasi dan juga rekaman suara.
Untuk hal biaya, maka tergantung dari kelas produk barang atau jasa yang
didaftarkan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2019, tarif
l
Aspek hukum dalam ekonomi
pendaftaran merek jenis UMKM adalah Rp500.000 secara online, dan bila Offline
adalah Rp600.000.
Sedangkan untuk usaha selain UMKM atau umum, tarifnya adalah Rp1.800.000
bila online, dan Rp2.000.000 bila offline. Berdasarkan tarif tersebut, bisa kita lihat
bahwa pendaftaran secara online lebih murah daripada offline. Untuk itu,
daftarkanlah merek Anda secara online.
Setelah permohonan pendaftaran merek sudah diajukan, maka pihak Dirjen HKI
nantinya akan melakukan pemeriksaan formalitas dan juga substantif. Di dalam
tahap pemeriksaan formalitas, nantinya seluruh persyaratan Anda akan diperiksa.
Bila terdapat kekurangan, maka pihak Dirjen HKI akan memberikan kesempatan
pada Anda untuk bisa melengkapinya.
Tujuan dari adanya pembatasan jangka waktu ini adalah guna memastikan bahwa
merek yang didaftarkan masih aktif dan diperdagangkan.
Bila tidak bisa terpenuhi, maka Dirjen HKI memiliki wewenang untuk menolak
permohonan merek.
li
Aspek hukum dalam ekonomi
lii
Aspek hukum dalam ekonomi
BAB IX
HUKUM PAJAK
sejarah mencatat bahwa pajak telah hadir sejak awal adanya peradaban
masyarakat maju (Frecknall-Hughes, 2015). Hal ini dibuktikan dengan
ditemukannya beberapa dokumen sejarah berupa tulisan kuno berbentuk baji di
Mesopotamia, yaitu sebuah wilayah subur di antara sungai Eufrat dan Tigris yang
sering dianggap sebagai tempat lahirnya peradaban manusia (sekarang dikenal
sebagai negara Irak).
Selain di Mesopotamia, bentuk awal dari pemungutan pajak juga dapat ditemukan
di Mesir Kuno. Bangsa Mesir Kuno telah mengenal sistem pemungutan pajak
sejak 3000 SM. Pada saat itu, sistem pembayaran dengan mata uang belum
dikembangkan sehingga pembayaran pajak dilakukan dalam bentuk barang (paid
in kind). Oleh karenanya, sama halnya dengan Mesopotamia, pemungutan pajak di
Mesir Kuno juga dilakukan dalam bentuk bagi hasil barang produksi dan
pertanian serta pemberian pelayanan atau tenaga kerja (Smith, 2015).
liii
Aspek hukum dalam ekonomi
Bagi pemerintah Mesir Kuno, pemungutan pajak menjadi kegiatan utama dalam
pemerintahan sehingga tidaklah mengherankan apabila Mesir Kuno berusaha
untuk mengembangkan sistem pajak yang maju. Selain membentuk birokrasi
tersendiri untuk menilai dan mengawasi pemungutan pajak, sistem pemungutan
pajak yang diterapkan oleh Mesir Kuno juga telah menentukan apa saja objek
yang dikenakan pajak, yaitu gandum, minyak goreng, peternakan, bir, hasil
pertanian lainnya, penggunaan sungai Nil untuk pengangkutan barang, serta
perdagangan dengan pihak asing (Blankson, 2017).
Pemungutan pajak dalam bentuk yang lebih modern mulai dipraktikkan oleh
bangsa Yunani Kuno dan Romawi Kuno. Meskipun sebagian besar pemungutan
pajak masih di lakukan dalam bentuk barang, untuk beberapa transaksi tertentu
seperti transaksi impor barang atau penjualan tanah, pemungutan pajak sudah
dilakukan dalam bentuk uang tunai (cash).
Akan tetapi, situasi ini berubah ketika hanya dalam kurun dua abad, sebuah
struktur politik dan ekonomi yang berbeda telah berkembang dan mengarah pada
terciptanya kemakmuran bangsa Eropa Barat. Semakin meningkatnya
liv
Aspek hukum dalam ekonomi
kemakmuran di Eropa Barat menyebabkan sistem feodal tidak lagi dapat
diterapkan sehingga sistem pemungutan pajak sekali lagi digunakan sebagai alat
pembiayaan (Grapperhaus, 2009).
Di abad-abad akhir pemerintahan Kekaisaran Romawi, jenis pajak yang stabil dan
dipungut secara teratur berdasarkan transaksi dan harta kekayaan (property) mulai
bermunculan (Smith, 2015). Misalnya, yang diterapkan di United Kingdom (UK)
pada masa itu, yaitu pajak yang dikenakan atas tanah dan harta kekayaan atau
yang dikenal dengan istilah Danegeld. Sampai 978 M, Danegeld dipungut secara
teratur dengan tarif yang ditetapkan sebesar 2 shilling untuk setiap 100-120 hektar
tanah (Blankson, 2007).
Meskipun demikian, pada masa ini kerajaan juga masih sering memberlakukan
pemungutan pajak secara paksa terhadap rakyat, terutama ketika kerajaan
membutuhkan dana untuk membiayai peperangan atau kepentingan lainnya
(Smith, 2015). Tentu saja hal ini membuat rakyat tidak senang dan menganggap
pemungutan yang dilakukan kerajaan merupakan bentuk kesewenang-wenangan
dan ketidakadilan.
Pada periode modern awal di Eropa, perubahan sosial dan ekonomi mulai
menghasilkan tekanan untuk mengakhiri praktik pemungutan pajak yang
sewenang-sewenang dan tidak adil, yang pada akhirnya memicu terjadinya
pemberontakan di sejumlah negara di Eropa. Selain bertujuan untuk membatasi
kewenangan penguasa dalam mengenakan pajak, pemberontakan ini juga
dianggap sebagai upaya dalam membentuk legitimasi demokrasi dalam kebijakan
perpajakan (Smith, 2015).
lv
Aspek hukum dalam ekonomi
Jadi, Pajak merupakan hak prerogatif pemerintah, iuran wajib yang dipungut oleh
pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin
negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara
langsung berdasarkan undang-undang.
Ada bermacam-macam batasan atau definisi tentang pajak menurut para ahli
diantara-Nya adalah :
lvi
Aspek hukum dalam ekonomi
Lima unsur pokok dalam definisi pajak pajak adalah :
1.
Iuran/pungutan dari rakyat kepada negara
2.
Pajak dipungut berdasarkan undang-undang
3.
Pajak dapat dipaksakan
4.
Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi
5.
Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara (pengeluaran umum
pemerintah)
Ciri-ciri Pajak yang terdapat dalam pengertian pajak antara lain sebagai berikut :
1. Pajak dipungut oleh negara, baik oleh pemerintah pusat maupun oleh
pemerintah daerah berdasarkan atas undang-undang serta aturan pelaksanaannya.
2. Pemungutan pajak mengisyaratkan adanya alih dana (sumber daya) dari sektor
swasta (wajib pajak membayar pajak) ke sektor negara (pemungut
pajak/administrator pajak).
3. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum
pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun
pembangunan.
4. Tidak dapat ditunjukkan adanya imbalan (kontraprestasi) individual oleh
pemerintah terhadap pembayaran pajak yang dilakukan oleh para wajib pajak.
5. Berfungsi sebagai budgeter atau mengisi kas negara/anggaran negara yang
diperlukan untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga
berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam
lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur / regulatif)
lvii
Aspek hukum dalam ekonomi
Dengan demikian, fungsi pajak merupakan sumber pendapatan negara yang
memiliki tujuan menyeimbangkan pengeluaran negara dengan pendapatan negara.
Pajak merupakan alat untuk melaksanakan atau mengatur kebijakan negara dalam
lapangan sosial dan ekonomi. Fungsi mengatur tersebut antara lain:
Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong kegiatan ekspor, seperti
pajak ekspor barang.
4. Fungsi Stabilisasi
Keempat fungsi pajak di atas merupakan fungsi dari pajak yang umum dijumpai
di berbagai negara. Di Indonesia, pemerintah lebih menitikberatkan pada dua
fungsi pajak sebagai pengatur dan budgeter. Lembaga pemerintah yang
mengelola pajak negara di Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang
berada di bawah Kementerian Keuangan.
lviii
Aspek hukum dalam ekonomi
Tanggung jawab atas kewajiban membayar pajak berada pada anggota masyarakat
sendiri untuk memenuhi kewajiban tersebut, sesuai dengan sistem self
assessment yang dianut dalam Sistem Perpajakan Indonesia. Self
assessment berarti wajib pajak menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan
melapor kewajiban perpajakannya sendiri. Jadi tidak memaksa wajib pajak
membayar pajak sebesar-besarnya, tapi sesuai dengan aturan perundang-
undangan.
Membayar pajak adalah kewajiban bagi setiap warga negara. Termasuk kita. Saat
makan di restoran misalnya, kita pun turut membayar pajak. Belum lagi saat
berbelanja kebutuhan lainnya, dan sebagainya. Nah, tapi ada nggak sih dari kita
yang bertanya-tanya, pajak itu sebenarnya apa sih? Apa perbedaan pajak dengan
pungutan lainnya seperti retribusi, sumbangan, dan lainnya?
Bagi perekonomian Indonesia, pajak tentu saja membawa manfaat yang beragam.
Pajak berperan sebagai sumber pembiayaan negara. Pajak juga merupakan sumber
pembiayaan pengeluaran produktif. Tak hanya itu, pajak mampu membiayai
pengeluaran yang tidak produktif maupun tidak reproduktif.
Lalu apa perbedaan pajak dengan pungutan lainnya semisal retribusi, sumbangan
atau Bea Ekspor dan Impor?
lix
Aspek hukum dalam ekonomi
lembaga karena telah mendapatkan jasa dari pemerintah. Misalnya, sumbangan
perizinan konser, dan sumbangan daerah atas festival.
Sementara itu, bea adalah besaran tarif yang harus dibayarkan oleh eksportir
maupun importir atas masuk dan keluarnya produk mereka melalui badan
kepabeanan. Misalnya, bea ekspor minyak mentah.
Imbalan pajak tidak dapat langsung dinikmati sementara pungutan lain dapat
langsung dirasakan. Pajak juga mengandung unsur paksaan, sementara pungutan
lain tanpa paksaan. Selain itu, pajak berlaku untuk semua penduduk, sementara
pungutan lain hanya untuk kalangan tertentu.
lx
Aspek hukum dalam ekonomi
BAB X
KETENAGAKERJAAN
2.1 Ketenagakerjaan
2.2 Pengangguran
1. Pengertian
Seseorang dapat dikatakan sebagai pengangguran bila memenuhi
salah satu kategori berikut
Sedang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan
Sedang mempersiapkan suatu usaha baru
Tidak memiliki pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat
pekerjaan
Sudah mendapat pekerjaan tetapi belum mulai bekerja
2. Jenis Pengangguran berdasarkan sifatnya ada tiga macam, yaitu
sebagai berikut
a. Pengangguran terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang
tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi mereka
yang belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah penah
bekerja), atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang
lxi
Aspek hukum dalam ekonomi
tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk
mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki
pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
b. Setengah pengangguran adalah tenaga kerja yang bekerja tidak
optimum dilihat dari jam kerja. Dengan kata lain, jam kerjanya
dalam satu minggu kurang dari 40 jam.
c. Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang bekerja secara
tidak optimum karena kelebihan tenaga kerja. Misalnya seorang
petani yang menggarap sawah sebenarnya cukup dikerjakan oleh
satu orang, tetapi karena anaknya tidak punya pekerjaan maka ia
ikut menggarap tanah tersebut. Dalam hal ini anak petani tersebut
termasuk pengangguran terselubung.
4. Dampak Pengangguran
a. Dampak Ekonomi
- nilai GDP akan menurun
- pendapatan nasional akan berkurang bersamaan dengan
turunnya standar hidup
b. Dampak Sosial
- naiknya tingkat kejahatan
- naiknya ketergantungan narkoba dan alkohol
lxii
Aspek hukum dalam ekonomi
- hilangnya harga diri serta kepercayaan diri para pengangguran
c. Dampak Individu dan Keluarga
- jumlah konsumsi akan bekurang
- meningkatkan ketergantungan dengan pihak lain yang menjadi
tumpangan mereka selama menganggur
lxiii
Aspek hukum dalam ekonomi
(9). Data ini menunjukkan rendahnya kualitas sumber daya
manusia sehingga peningkatan keterampilan mereka menjadi
sangat perlu dilakukan.
Meningkatkan mutu pendidikan
Mendorong majunya pendidikan, dengan pendidikan yang
memadai memungkinkan seseorang untuk memperoleh
kesempatan kerja yang lebih baik. Dewasa ini sesuai dengan
perintah undang-undang, pemerintah diamanatkan untuk
mengalokasikan dana APBN sebesar 20% untuk bidang pendidikan
nasional.
Mendirikan pusat-pusat latihan kerja
Pusat-pusat latihan kerja perlu didirikan untuk
melaksanakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi yang
ada.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Pemerintah perlu terus meningkatkan pertumbuhan
ekonomi sehingga akan memberikan peluang bagi penciptaan
kesempatan kerja.
Mendorong investasi
Pemerintah perlu terus mendorong masuknya investasi baik
dari dalam negeri maupun luar negeri untuk menciptakan
kesempatan kerja di Indonesia.
Meningkatkan transmigrasi
Transmigrasi merupakan langkah pemerintah meratakan
jumlah penduduk dari pulau yang berpenduduk padat ke pulau
yang masih jarang penduduknya serta mengoptimalkan sumber
kekayaan alam yang ada.
Melakukan deregulasi dan debirokrasi
Deregulasi dan debirokrasi di berbagai bidang industri
untuk merangsang timbulnya investasi baru. Deregulasi artinya
adalah perubahan peraturan aturan main terhadap bidang-bidang
tertentu. Deregulasi biasanya ke arah penyederhanaan peraturan.
Debirokrasi artinya perubahan struktur aparat pemerintah yang
menangani bidang-bidang tertentu. Debirokrasi biasanya ke arah
penyederhanaan jumlah pegawai/lembaga pemerintah yang
menangani suatu urusan tertentu.
Memperluas lapangan kerja
lxiv
Aspek hukum dalam ekonomi
Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan
industri-industri baru terutama yang bersifat padat karya. Dengan
adanya era perdagangan bebas secara regional dan internasional
sebenarnya terbuka lapangan kerja yang semakin luas tidak saja di
dalam negeri juga ke luar negeri. Ini tergantung pada kesiapan
tenaga kerja untuk bersaing secara bebas di pasar tenaga kerja
internasional.
` Upah yang diberikan oleh para pengusaha secara teoritis dianggap sebagai
harga dari tenaga yang dikorbankan pekerja untuk kepentingan produksi.
Sehubungan dengan hal itu maka upah yang diterima pekerja dapat dibedakan
dua macam yaitu:
Upah Nominal, yaitu sejumlah upah yang dinyatakan dalam bentuk uang
yang diterima secara rutin oleh para pekerja.
Upah Riil, adalah kemampuan upah nominal yang diterima oleh para
pekerja jika ditukarkan dengan barang dan jasa, yang diukur berdasarkan
banyaknya barang dan jasa yang didapatkan dari pertukaran tersebut.
Upah Minimum Regional adalah suatu upah minimum yang digunakan
oleh para pelaku pengusaha untuk memberikan upah dalam bentuk uang
kepada pekerja/buruh ,di dalam lingkungan usaha atau kerjanya.
Pemerintah mengatur pengupahan melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. 05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989 tentang Upah Minimum.
Penetapan upah dilaksanakan setiap tahun melalui proses yang
panjang. Mula-mula Dewan Pengupahan Daerah (DPD) yang terdiri dari
akademisi,mengadakan rapat, membentuk kepanitiaan dan turun ke lapangan
mencari tahu sejumlah kebutuhan yang dibutuhkan oleh pegawai, karyawan
lxv
Aspek hukum dalam ekonomi
dan buruh. Setelah survei di sejumlah kota dalam propinsi tersebut yang
dianggap representatif, diperoleh angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL) –
dulu disebut Kebutuhan Hidup Minimum (KHM). Berdasarkan KHL, DPD
mengusulkan upah minimum regional (UMR) kepada Gubernur untuk
disahkan. Komponen kebutuhan hidup layak digunakan sebagai dasar
penentuan upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup pekerja lajah). Saat
ini UMR juga dienal dengan istilah Upah Minimum Propinsi (UMP) karena
ruang cakupnya biasanya hanya meliputi suatu propinsi. Selain itu setelah
berlaku penuh, dikenal juga istilah Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK).
2. Macam-Macam Sistem Upah Dalam Ekonomi
a. Sistem Upah Menurut Prestasi
Dalam sistem upah ini pemberian upah dilakukan disesuaikan
dengan prestasi atau jumlah barang yang dapat dihasilkan masing-
masing pekerja. Jadi dalam sistem ini berlaku semakin banyak jumlah
barang yang dapat dihasilkan maka semakin besar balas jasa yang
diterima pekerja tersebut.
b. Sistem Upah Menurut Waktu
Dalam sistem upah ini pemberian upah didasarkan atas
waktu atau lamanya seorang pekerja melakukan pekerjaanya.
Contohnya apabila seorang tukang bangunan dalam satu hari
diberikan kompensasi sebesar Rp 50.000 maka jika tukang tersebut
bekarja selama 10 hari tukang tersebut harus diberi kompensasi
sebesar Rp 500.000.
c. Sistem Upah Borongan
Sistem upah dimana dalam pemberian upah didasarkan atas
kesepakatan antara pemberi kerja dan pekerja. Contohnya, Pak
Rahmat ingin membuat rumah dengan ukuran 50 m x 20 meter
pembuatan rumah tersebut diserahkan semua kepada pemborong
dan telah ada kesepakatan antara pak rahmat dengan pemborong
bahwa upah yang akan dibayarkan pak rahmat kepada pemborong
sebesar Rp 110.000.000 hingga rumah jadi dan siap dihuni.
d. Sistem Upah Partisipasi Yang Dikenal Juga Dengan Sistem Upah
Bonus
Sistem upah partisipasi adalah pemberian upah yang
sifatnya khusus berupa sebagian keuntungan perusahaan setiap
akhir tahun buku. Upah ini merupakan sebuah bonus atau hadiah.
Dengan demikian pekerja akan menerima balas jasa seperti
biasa,ditambah balas jasa yang sifatnya bonus dalam akhir tahun
buku.
lxvi
Aspek hukum dalam ekonomi
tertentu. Contohnya apabila karyawan mampu menghasilkan 50
boneka angrybird dalam 1 jam maka karyawan tersebut akan diberi
balas jasa Rp 50.000,- dan selebihnya dari 50 boneka tersebut
akan diberi premi misal Rp 900,- tiap boneka. Dengan demikian
jika karyawan dapat menghasilkan 80 boneka angrybird maka
karyawan tersebut akan diberikan balas jasa sebesar Rp 50.000 +
(Rp 900 x 30) = Rp 77.000.
f. Sistem Upah Mitra Usaha Atau Co Partnership
Merupakan sistem pemberian upah yang hampir mirip
dengan sistem upah bonus, Hanya saja terdapat sedikit perbedaan,
perbedaanya adalah dalam sistem upah mitra balas jasa tidak
dibayarkan dalam bentuk uang tunai tetapi diberikan dalam bentuk
saham ataupun obligasi. Dengan pemberian saham, perusahaan
mengharapkan karyawannya dapat lebih tekun dan bersemangat
dalam bekerja, karena karyawan tersebut telah menjadi salah satu
pemegang saham dengan kata lain maka karyawan tersebut
menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut sebesar saham
yang dimilikinya.
g. Sistem Upah Skala Berubah Atau Sliding Scale
Merupakan sebuah sistem dengan pemberian upah
didasarkan pada skala hasil penjualan yang selalu berubah. Jika
terjadi peningkatan hasil penjualan maka jumlah balas jasa yang
dibayarkan akan bertambah dan sebaliknya.
h. Sistem Upah Produksi Atau Production Sharing
Merupakan sebuah sistem upah dimana dalam pemberian
upah disesuaikan dengan peningkatan atau penurunan jumlah
produksi barang atau jasa secara keseluruhan. Jika terjadi
peningkatan jumlah produksi misalnya meningkat sebesar 10%,
maka besarnya balas jasa juga meningkat sebesar 10% dan
sebaliknya.
i. Sistem upah indeks biaya hidup
Merupakan sistem upah dimana dalam pemberian upah
berdasarkan pada tingi-rendahnya biaya hidup. Semakin tinggi
biaya hidup maka semakin tinggi juga besarnya upah yang
dibayarkan.
j. Sistem Upah Bagi Hasil
Merupakan sistem upah dimana dalam pemberian upah
dilakukan dengan memberikan bagian tertentu kepada karyawan
dari hasil keuntungan yang didapatkan. Sistem ini sering dipakai
dalam sektor pertanian. Contohnya petani penggarap menggarap
sawah orang lain dengan kesepakatan bagi hasil 50%. Jadi jika
sawah yang digarap petani tersebut dapat menghasilkan 4 ton beras
lxvii
Aspek hukum dalam ekonomi
maka petani penggarap akan mendapat 2 ton beras dan 2 ton
sisanya menjadi hak milik pemilik sawah.
4. Perbedaan Upah
lxviii
Aspek hukum dalam ekonomi
11. Menggalakkan pemakaian produksi dalam negeri
6. Perbandingan Upah Tenaga Kerja Indonesia Dengan Negara Lain
Dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia, upah tenaga kerja
Indonesia paling murah. Kondisi ini dimanfaatkan pemerintah untuk
mengundang investasi-investasi dari negara asing untuk masuk ke dalam negeri.
Di brosur BKPM, upah TKI lebih rendah dari di China, Thailand, dan India,
bahkan Vietnam. Dan sekarang sudah diakui komunitas internasional upah
tenaga kerja China lebih tinggi dari negara Asia lain. Tinggal penyikapan UU
Tenaga Kerja saja, murahnya ongkos tenaga kerja ini membuat beberapa
investor besar berencana untuk membangun basis manufaktur di Indonesia.
Seperti, produsen barang-barang elektronik LG dan produsen sepatu olahraga
yaitu Nike. Nike misalnya, akan kembali memperbesar order sepatunya dari
Indonesia, yakni mencapai 300 juta pasang sepatu atletik dalam satu tahun ini.
Sedangkan LG akan memindahkan basis produksinya ke Asia Tenggara
termasuk Indonesia, khususnya untuk pembuatan TV yang nilainya miliaran
dolar.
7. Upah Tenaga Kerja Asing
Besaran gaji rata-rata Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia mencapai
Rp 25-50 juta. Dari besaran itu, gaji para TKA di sektor konstruksi, dan
sektor pertambangan dan penggalian jadi yang tertinggi, mencapai di atas Rp
125 juta/bulan. Demikian hasil survei Bank Indonesia (BI) yang dikutip
Senin (25/10/2010). Dari survei tersebut dikatakan, selain gaji Rp 25-50
juta/bulan, para TKA ini juga memperoleh tunjangan jabatan dengan kisaran
Rp 10-25 juta/bulan. Gaji TKA tertinggi adalah yang bekerja di sektor
konstruksi, serta pertambangan dan penggalian yang jumlahnya di atas Rp
125 juta/bulan. Sementara yang paling rendah adalah di sektor Pertanian dan
sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa yaitu di bawah Rp 10 juta.
Berdasarkan asal negara, disebutkan TKA asal AS dan Eropa rata-rata
mendapatkan gaji Rp 25-50 juta per bulan di Indonesia, Sedangkan TKA
asal Oceania mendapatkan gaji di atas Rp 125 juta/bulan. Lalu terkecil
adalah TKA asal Afrika dan Timur Tengah dengan gaji di bawah Rp 10
juta/bulan.
Dari hasil survei BI tersebut, sebagian besar gaji yang diterima oleh para
TKA ini digunakan untuk konsumsi, sisanya untuk ditabung dan dikirim ke
negara asalnya (remitansi). Rata-rata remitansi yang dikirim oleh TKA ini
adalah Rp 10 juta/bulan. Jika dibandingkan dengan rata-rata gaji mereka
yang sebesar Rp 25-50 juta/bulan, maka porsi gaji yang dikirim ke negara
asal adalah 20-40%. Berdasarkan daerahnya, mayoritas TKA berada di pulau
Jawa (83%) mencakup DKI Jakarta (48%), Jawa Barat (22%), Banten (9%)
dan Jawa Timur (3%). Adapun sisanya berasal dari luar Jawa (17%) meliputi
beberapa provinsi Kepri/Riau (11%), Kaltim (4%) dan Bali (3%). Yang
sangat memalukan adalah, pekerja rumah tangga Indonesia yang sudah
lxix
Aspek hukum dalam ekonomi
mengabdikan waktu dan tenaganya untuk keluarga Malaysia sehari penuh
justru dibayar dengan upah sangat rendah. Perilaku diskriminatif itu semakin
jelas ketika pekerja rumah tangga dari negara lain secara otomatis menerima
upah yang lebih tinggi.
Sebagian besar dari 300 ribu pekerja sektor domestik di Malaysia adalah
pekerja yang berasal dari Indonesia. Kebanyakan mereka bekerja hingga 18
jam perhari, tujuh hari seminggu, dengan upah sebesar 400 - 600 ringgit (1,1
- 1,6 juta rupiah) perbulan. Pada umumnya upah pekerja rumah tangga juga
dipotong selama enam bulan pertama untuk membayar ongkos perekrutan
agen tenaga kerja yang sudah menyalurkan mereka ke tempat kerja. Dengan
adanya potongan upah untuk membayar ongkos perekrutan itu, pekerja
rumah tangga Indonesia hanya mendapat gaji sebesar 300 - 450 ringgit (840
ribu -1,2 juta rupiah) perbulan untuk masa kontrak kerja selama dua tahun.
Dengan tidak adanya peraturan pemerintah, agen tenaga kerja dan majikan
pada umumnya mematok upah pekerja rumah tangga berdasarkan standar
yang berlaku di negara asal dan bukan berdasarkan latar belakang
pendidikan dan pengalaman mereka. Pekerja rumah tangga asal Filipina
memperoleh gaji paling tinggi sebesar 400 dolar Amerika karena persyaratan
yang ditetapkan oleh pemerintah Filipina. Dibandingkan dengan negara lain
yang menerima tenaga kerja Indonesia dalam jumlah banyak, Malaysia
merupakan negara yang menetapkan upah terendah. Sebagai contoh, Arab
Saudi mewajibkan majikan untuk memberi upah sebesar 800 rial (1,9 juta
rupiah) perbulan tanpa potongan apapun.
Keluhan terbanyak yang disampaikan oleh pekerja rumah tangga adalah
berkisar pada upah yang tidak dibayar dan mencuatnya berbagai kasus
penyiksaan yang mendorong pemerintah Indonesia untuk menunda
pengiriman tenaga kerja ke Malaysia pada bulan Juni 2009 hingga adanya
mekanisme perlindungan yang jelas. Setelah melalui beberapa perundingan
yang berlarut-larut, Indonesia dan Malaysia masih belum sepakat atas
tuntutan Indonesia mengenai penetapan standar upah minimum dan dalam
rancangan kesepakatan saat ini terdapat pasal yang rentan terhadap
penyalahgunaan dimana majikan diperbolehkan memberi uang pengganti
jika pekerja tidak mengambil hari libur. Di samping itu Human Rights
Watch juga menekankan bahwa ongkos perekrutan masih merupakan
masalah yang perlu mendapat perhatian seri.
2.4 Pemagangan
Masalah magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pasal 21 – 30. Dan lebih
spesifiknya diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan
Pemagangan di Dalam Negeri.
lxx
Aspek hukum dalam ekonomi
Dalam Peraturan Menteri tersebut, Pemagangan diartikan sebagai
bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu
antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di
bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih
berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan,
dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Magang
merupakan bagian dari pelatihan kerja, biasanya magang dilakukan oleh
mahasiswa tingkat akhir atau siswa SMK kelas 3 (PKL) sebagai salah satu
syarat utama untuk menyelesaikan proses pendidikan. Sedangkan
pelatihan kerja biasanya diikuti oleh pekerja yang sudah menandatangani
kontrak dengan perusahaan dalam rangka untuk mengembangkan
kompetensi kerja dan produktifitas sang karyawan.
Dalam kegiatan magang, kita memiliki kesempatan untuk
mengaplikasikan semua ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah dan
mempelajari detail tentang seluk beluk standar kerja yang profesional.
Pengalaman ini kemudian menjadi bekal dalam menjalani jenjang karir
yang sesungguhnya.
Mahasiswa juga dapat menambah wawasan mengenai dunia
industri dan meningkatkan keterampilan serta keahlian praktek kerja.
Bagi Perusahaan :
lxxi
Aspek hukum dalam ekonomi
Mendapatkan sertifikat dari lembaga pelatihan kerja apabila yang
bersangkutan telah menyelesaikan program magang
Mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan pengakuan kualifikasi
kompetensi
Mendapatkan perlindungan asuransi kecelakaan, kesehatan, kematian yang
preminya ditanggung oleh lembaga penerima peserta program magang
yang besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara tempat
dilaksanakannya program magang
Mendapatkan fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja selama mengikuti
praktek kerja di perusahaan
Mendapatkan uang saku dan transport sesuai perjanjian antara peserta
magang dengan lembaga pelatihan kerja penyelenggara program magang.
lxxii
Aspek hukum dalam ekonomi
6. Syarat syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan
pekerja/buruh
7. Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja
8. Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat; dan
9. Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja.
Pada dasarnya untuk menyatakan suatu perjanjian kerja dianggap sah atau
tidak maka wajib untuk memperhatikan ketentuan dalam pasal 1320 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) yang menyatakan bahwa :
lxxiii
Aspek hukum dalam ekonomi
Tentu saja perjanjian kerja jenis ini mempunyai kelemahan fatal yaitu
apabila ada beberapa isi perjanjian kerja yang disepakati namun tidak
dilaksanakan oleh pengusaha, tidak dapat dibuktikan adanya pelanggaran
terhadap kesepakatan karena tidak pernah dituangkan secara tertulis. Hal ini
tentu sangat merugikan pekerja.
2. Tertulis
lxxiv
Aspek hukum dalam ekonomi
BAB XI
PENUTUP
1) Kesimpulan
2) Saran
Setiap hukum harus dilaksanakan dengan bersifat tegas, adil dan jelas juga tidak
memihak. Agar tidak ada penyalah aturan dalam jalannya kegiatan ekonomi.
Sehingga dapat berjalan dengan lancar.
lxxv
Aspek hukum dalam ekonomi
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarhukum27.blogspot.com/2014/12/makalah-pengantar-hukum-
indonesia_18.html?m=1
https://bizlaw.co.id/hukum-acara-perdata/ -dan-fungsi-hukumperdata.html?m=1
https://www.dslalawfirm.com/hukum-perdata/
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-hukum/
https://www.bing.com/search?
q=kesimpulan+pengertian+perikatan+dan+perjanjian&qs=n&form=QBRE&sp
=-1&pq=kesimpulan+pengertian+perikatan+dan+perjanjian&sc=0-
46&sk=&cvid=4334133BDCB947E9AC463D2BE8E8CDC7
http://wikipedia.com
Silondae, Arus Akbar dan Wirawan. Pokok Pokok Hukum Bisnis. Jakarta :
Salemba Empat.
https://www.academia.edu/39188314/Makalah_hubungan_BISNIS
https://www.academia.edu/24346637/
Makalah_Hak_Atas_Kekayaan_Intelektual_HaKI_
https://id.scribd.com/doc/277083122/Tugas-Makalah-Hukum-Pajak
lxxvi
Aspek hukum dalam ekonomi