You are on page 1of 12

TUGAS MATEMATIKA EKONOMI

TITIK
EQUILIBRIUM

OLEH:
ASMAUN
1111040029
PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


T

TITIK EQUILIBRIUM CABAI

A. Pengertian Permintaan dan Penawaran


1. Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang diinginkan dan mampu dibeli
oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dalma jangka waktu tertentu dengan
menganggap factor yang mempengaruhinya konstan/tetap (cateris paribus).
2. Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual pada
berbagai tingkat harga dan dalam waktu tertentu.

B. Jenis-jenis permintaan dan Penawaran


Jenis permintaan
Ada beberapajenispermintaan yang
dibedakanberdasarkandayabelisertaberdasarkandarijumlah yang
melakukanpermintaan, yaitu :
1. Berdasarkan daya beli
a. Permintaan efektif, yaitu permintaan terhadap barang atau jasa yang disertai
daya beli dan melakukan transaksi.
b. Permintaan potensial, yaitu permintaan terhadap barang atua jasa yang
disertai daya beli tetapi konsumen masih mempertimbangkan transaksinya
(belum dilakukan transaksi)
c. Permintaan absolute, yaitu permintaan terhadap barang/jasa yang tidak
disertai daya beli.
2. Berdasarkan jumlah yang melakukan permintaan
a. Permintaan individu adalah permintaan seseorang terhadap barang/jasa
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Permintaan kelompok adalah permintaan dari sekelompok orang atau
masyarakat pada saat yang bersamaan (penjumlahan permintaan individu)
Jenis Penawaran
1. Penawaran individu adalah penawaran yangdilakukan oleh satu orang penjual
dan atau produsen
2. Penawaran pasar adalah penjumlahan dari penawaran individu.

C. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran


1. Hal-hal yang mempengaruhi permintaan individu terhadap barang danjasa antara
lain sebagai berikut :
a. Tingkat pendapatan konsumen
b. Harga barang dan jasa
c. Selera konsumen.
d. Perkiraan harga mendatang.
e. Harga barang lain yang berkaitan substitusi dan komplementer).
f. Pertambahan jumlah penduduk
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran:
a. Harga barang dan jasa.
b. Harga input atau biaya produksi.
c. Teknologi produksi.
d. Keuntungan yang diinginkan oleh produsen.
e. Banyaknya penjual atau pesaing.

D. Hukum Permintaan dan penawaran


1. Hukum Permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa harga sebuah barang meningkat,
kuantitas (jumlah) uang diminta akan turun, sebaliknya jumlah (kuantitas) barang
yang diminta naik. Jika harga sebuah barang mengalami penurunan. Dalam hal
ini kuantitas yang diminta berhubungan negative dengan harga barang. Hukum
yang berlaku dalam ilmu ekonomi tidaklah berlaku mutlak tetapi bersifat cateris
paribus.
Konsep permintaan menjelaskan bahwa permintaan atas suatu produk
dipengaruhi oleh harga produk itu sendiri, kualitas dan desain produk itu,
pengeluaran man untuk produksi saluran distribusi produk (bauran pemasaran
produk tersebut); harga produk lain yang berkaitan, kualitas dan desain produk
lain, pengeluaran iklan produk pesaing, saluran distribusi produk pesaing (bauran
pemasaran pesaing); pendapatan konsumen, jumlah penduduk, ekspektasi
konsumen dan lain-lain. Jika hubungan antara harga dengan harga produk
tersebut, maka akan diperoleh suatu garis lurus dari kiri atas ke kanan bawah.
Garis ini disebut sebagai kurva permintaan yaitu kurva yang menunjukkan
jumlah total produk yang ingin dan mampu dibeli oleh pembeli pada berbagai
tingkat harga yang ditawarkan oleh penjual, dengan mempertahankan faktor-

faktor konstan. Ingin menunjuk pada kondisi bahwa konsumen mempunyai


pendapatan yang mendukung untuk membelinya.
Keterangan:
P = harga barang
Qd = jumlah barang yang diminta

Kemiringan (slope) dari suatu kurva permintaan menggambarkan besarnya


perubahan jumlah barang/jasa yang diminta sebagai akibat perubahan harga.
Semakin landai suatu kurva permintaan semakin besar perubahan jumlah
barang/jasa yang diminta jika harga naik atau turun.

2. Hukum penawaran
Hukum penawaran menyatakan semkain tinggi harga suatu barang semakin
banyak jumlah barang yang dibutuhkan, semakin rendah harga suatu barang
semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Hukum penawaran juga bersifat
ceteris paribus. Hal ini menunjukkan hubungan yang positif antara harga barang
atua jasa dengan kuantitas yang ditawarkan.
Di dalam ekonomi ini disebut sebagai hukum penawaran, yaitu terdapat
korelasi positif antara jumlah penawaran suatu produk dengan harganya. Jika hal ini
digambarkan, maka akan diperoleh suatu kurva penawaran yang dimulai dari kiri
bawah ke kanan atas. Kurva penawaran menunjukkan jumlah penawaran atas suatu
produk pada berbagai tingkat harga, sementara faktor-faktor lain dianggap tetap.

Kurvapenawaransebagaiberikut :

Keterangan :
P = harga barang
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
Kemiringan (slope) dari suatu kurva penawaran menggambarkan besarnya
perubahan jumlah barang/jasa yang ditawarkan sebagai akibat perubahan harga.
Semakin landai suatu kurva penawaran semakin besar perubahan jumlah barang/jasa
yang ditawarkan jika harga naik atau turun.

E. TitikEquilibrium (Keseimbangan Pasar)


Dalam ilmu ekonomi keseimbangan atau equilibrium seringkali juga diartikan
sebagai suatu keadaan yang optimum, maksudnya keadaan paling baik pada saat itu,
jika dibandingkan dengan alternatif-alternatif yang ada sesaat.
Padasuatumacambarangdikatakanberadadalamkeseimbangan (equilibrium)
apabilajumlahbarang yang diminta di pasartersebutsamadenganjumlahbarang yang
ditawarkan.
SecaramatematikdangrafikhaliniditunjukkanolehkesamaanantaraQd = Qs,
yaknipadaperpotongankurvapermintaandengankurvapenawaran.
Padaposisikeseimbanganpasariniterciptahargakeseimbangan (equilibrium price)
danjumlahkeseimbangan (equilibrium
quantity).hargakeseimbangandanjumlahkeseimbangantersebutdapat dilihat pada
kurva/grafik berikut :

Keterangan:
Qd = JumlahPermintaan
Qs = JumlahPenawaran
E = TitikKeseimbangan
Pe = HargaKeseimbangan
Qe = JumlahKeseimbangan

F. PERMINTAAN DAN PENAWARAN CABAI DI INDONESIA


Berikut ini tabel yang menunjukkan jumlah permintaan dan penawaran cabai
pada tingkat harga dan periode tertentu di Indonesia:

Konsumsi Produksi HargaKonsumsi


Tahun
(ton) (ton) (Rp/Kg)
2009 15116 13757 17705
2010 15670 13264 22736
2011 15366 14079 22886
2012 19433 16615 22432
Sumber: Badan PusatStatistik
Berdasarkan tabel permintaan dan penawaran cabe diatas, dapat dicari
persamaan/fungsi permintaan dan penawaran cabe dengan menggunakan SPSS.
Adapun fungsi yang diperoleh berupa fungsi kuadrat. Hasil pengolahan data dengan
SPSS dapat dilihat seperti dibawah ini:

Model Summary and Parameter Estimates


Dependent Variable: konsumsi

Equatio Model Summary Parameter Estimates


n R F df1 df2 Sig. Constant b1 b2 b3
Square

Cubic ,933 6,988 2 1 ,258 -502595,343 39,123 ,000 -3,152E-008

The independent variable is harga.

Dari hasil di atas, diperoleh persamaan Cubicnyaadalah


3
Y =−502595,343+ 39,123 x−0,00000003152 x
Dari fungsi permintaan di atas diperoleh kurva permintaan sebagai berikut:
y=2,922 x +301579006,4
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: produksi

Equation Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 b2 b3

Cubic ,717 1,270 2 1 ,532 -328796,994 25,903 ,000 -2,091E-008

The independent variable is harga.

Dari hasil di atas, diperoleh persamaan Cubicnyaadalah


3
Y =−328796,994+25,903 x−0,00000002091 x

Dari fungsi pernawaran di atas diperoleh kurva penawaran sebagai berikut:

G. TITIK EQUILIBRIUM (KESEIMBANGAN PASAR) PERMINTAAN DAN


PENAWARAN CABE DI INDONESIA
Pada pembahasan diatas telah diperlihatkan fungsi permintaan dan penawaran
cabe di Indonesia serta gambar kurva untuk kedua fungsi tersebut. Selanjutnya akan
diperlihatkan titik keseimbangan untuk permintaan dan penawaran cabe di Indonesia
sebagai berikut:
Untuk menetukan nilai dari titik keseimbangan tersebut kita bisa menggunakan
metode substitusi pada kedua fungsi persamaan permintaan dan penawaran yang telah
diperoleh.
3
Y =−502595,343+ 39,123 x−0,00000003152 x
3
Y =−328796,994+25,903 x−0,00000002091 x

Dari kedua persamaan tersebut dapat diperoleh:


3 3
−502595,343+39,123 x−0,0000000315 2 x =−328796,994 +25,903 x−0,00000002091 x
Ekuivalen dengan:
3
−173798,349+13,22 x −0.00000001061 x =0
Untuk mendapatkan nilai keseimbangan kita bisa mencari akar-akar dari
persamaan tersebut sehingga ada kemungkinan terdapat tiga nilai keseimbangan yang
mungkin. Adapun akar-akar dari persamaan tersebut adalah:
x 1=−40612, x 2=23304 , dan x 3=17308

Dari ketiga nilai x tersebut hanya x 2 dan x 3yang memungkinkan untuk digunakan
mencari banyaknya jumlah permintaan dan penawaran, dengan cara mensubsitusikan
nilai x 2=23304 , dan x 3=17308kepada persamaan permintaan dan penawaran yang
ada.
Permintaan
Untuk x 2=23304 , nilai Y adalah :
3
Y =−502595,343+ 39,123 x−0,00000003152 x
Y =−502595,343+ 39,123(23304)−0,00000003152(23304)3
Y =−502595,343+ 911722,392−398912,480
Y =10214,568

Untuk x 3=17308 , nilai Y adalah :


3
Y =−502595,343+ 39,123 x−0,00000003152 x
Y =−502595,343+ 39,123(17308)−0,00000003152(17308)3
Y =−502595,343+ 677140,884−163428,151
Y =11117,389

Penawaran
Untuk x 2=23304 , nilai Y adalah :
3
Y =−328796,994+25,903 x−0,00000002091 x
3
Y =−328796,994+25,903(23304)−0,00000002091(23304)
Y =−328796,994+603643,512−264633,882
Y =10212,635

Untuk x 3=17308 , nilai Y adalah :


3
Y =−328796,994+25,903 x−0,00000002091 x
3
Y =−328796,994+25,903(17308)−0,00000002091(17308)
Y =−328796,994+448329,124−108416,327
Y =11115,802

Banyaknya permintaan untuk kedua harga tersebut adalahQs =10.214,568dan


1

Qs =11.117,389 . Begitu juga untuk mencari jumlah penawaran untuk nilai x yaitu
2

Qs =10.212,635 dan Qs =11.115,802. Jadi titik keseimbangan pasar untuk cabe


1 2

adalah pada tingkat harga Rp 17.308,00 dengan jumlah barang 11.115,802 ton cabe
dan pada tingkat harga Rp 23. 304,00 dengan jumlah barang 10. 212,635ton cabe.
Dari kurva di atas dapat dilihat bahwa di sebelah kiri titik keseimbangan kurva
permintaan berada di atas kurva penawaran, ini berarti permintaan terhadap cabai
lebih tinggi daripada jumlah penawaran cabai yang ada, jadi untuk mengatasi masalah
ini biasanya pemerintah melakukan impor dari luar untuk menutupi kekurangan
pasokan dalam negeri. Sedangkan di sebelah kanan titik keseimbangan kurva
penawaran berada di atas kurva permintaan, ini berarti penawaran terhadap cabai
lebih tinggi daripada jumlah permintaan cabai yang ada, jadi dalam keadaan seperti
ini kebanyakan cabe membusuk atau tercecer di pasar atau di kebun para petani.

You might also like