You are on page 1of 11

MAKALAH KEMOTERAPI

KELOMPOK 6 :
1. Ratna Dwi C ( 19.0.P.249)
2. Riko Firgiawan (19.0.P.250)
3. Risky Mustika Sari ( 19.0.P.251)
4. Selvi Yuliastuti (19.0.P.252)
5. Shellina Balkis P (19.0.P.253)
6. Susanti Devi M (19.0.P.254)

PRODI SARJANA KEPERAWATAN

STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat selesai
tanpa ada hambatan yang berarti.
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada reformasi dunia serta
sebagai penggagas kedamaian dan kebenaran serta kebajikan yaitu sang pendidik sejati
Rasulullah Nabi Muhammad SAW, serta para sahabat, tabi’in dan para umat yang senantiasa
berjalan dalam risalah-Nya.
Dengan selesainya penulisan karya ilmiah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima
kasih yangsebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangan baik moral
maupun spiritual.

Karanganyar , Maret 2021

Kelompok 6
DAFTAR ISI
A. Definisi kemoterapi
Kemoterapi adalah pemberian obat untuk membunuh sel kanker.Tidak seperti
radiasi atau operasi yang bersifat local, kemoterapi merupakan terapi sistemik, yang
berarti obat menyebar ke seluruh tubuh dan dapat mencapai sel kanker yang telah
menyebar jauhatau metastase ke tempat lain (Rasjidi,2007).
Obat-obat anti kaker ini dapat digunakan sebagai terapi tunggal (active single
agents), tetapi kebanyakan berupa kombinasi karena dapat lebih meningkatkan potensi
sitotoksik terhadap sel kanker. Selain itu sel-sel yang resisten terhadap salah satu obat
mungkin sensitif terhadap obat lainnya

B. Tujuan penggunaan kemoterapi


a.Terapi adjuvant : kemoterapi yang diberikan sesudah operasi, dapat sendiri atau
bersamaan dengan radiasi, dan bertujuan untuk membunuh sel yang telah
bermetastase.
b.Terapi neodjuvan : kemoterapi yang diberikan sebelum operasi untuk
mengecilkan massa tumor, biasanya dikombinasi dengan radioterapi.
c.Kemoterapi primer:digunakan sendiri dalam penatalaksanaan tumor, yang
kemungkinan kecil untuk diobati, dan kemoterapi digunakan hanya untuk
mengontrol gejalanya.
d.Kemoterapi induksi:digunakan sebagai terapi pertama dari beberapa terapi
berikutnya.
e.Kemoterapi kombinasi: mengunakan 2 atau lebih agen kemoterapi

C.Cara pemberian kemoterapi


Ada beberapa cara dalam pemberian kemoterapi, antara lain:
a. Infus (intravena)
Kemoterapi dapat diberikan melalui infus langsung ke pembuluh darah vena. Obat bisa
dimasukkan lewat tabung dengan jarum ke vena tangan atau dengan alat tertentu yang
dipasang di dada pasien.
b. Suntikan
Obat kemoterapi juga dapat diberikan melalui suntikan.
c. Pil
Dokter bisa meresepkan obat kemoterapi dalam bentuk pil atau kapsul yang akan
diminum oleh penderita.
d. Krim
Obat kemoterapi juga dapat diberikan melalui krim yang dioleskan ke kulit.
e. Langsung ke area tubuh tertentu
Sebagian obat kemoterapi bisa diberikan langsung pada area tubuh tertentu, seperti
langsung ke perut (intraperitoneal), rongga dada (intrapleural), sistem saraf pusat
(intrathecal), atau kantung kemih (intravesikal)
f. Langsung ditujukan ke sel kanker
Kemoterapi dapat diberikan langsung ke sel kanker, atau pada bagian tubuh yang
menjadi tempat sel-sel kanker. Langkah ini dilakukan setelah operasi.Kemoterapi juga
dapat disuntikkan secara langsung ke pembuluh darah yang menyuplai sel-sel kanker
tersebut.

.D.Cara kerja kemoterapi


Suatu sel normal akan berkembang mengikuti siklus pembelahan sel yang
teratur. Beberapa sel akan membelah diri dan membentuk sel baru dan sel yang lain
akan mati. Sel yang abnormal akan membelah diri dan berkembang secara tidak
terkontrol, yang pada akhirnya akan terjadi suatu masa yang dikenal sebagai tumor.
Siklus sel secara sederhana dibagi menjadi 5 tahap yaitu:
1) Fase G0, dikenal juga sebagai fase istirahat Ketika ada sinyal untuk berkembang, sel
ini akan memasuki fase G1.
2) Fase G1, pada fase ini sel siap untuk membelah diri yang diperantarai oleh beberapa
protein penting untuk bereproduksi. Fase ini berlangsung 18-30 jam.
3) Fase S, disebut sebagai fase sintesis. Pada fase ini DNA sel akan di kopi. Fase ini
berlangsung selama 18-20 jam.
4) Fase G2, sintesis protein terus berlanjut. Fase ini berlansung 2-10 jam.
5) Fase M. sel dibagi menjadi 2 sel baru. Fase ini berlangsung 30-60 menit.
Siklus sel sangat penting dalam kemoterapi sebab obat kemoterapi mempunyai
target dan efek merusak yang berbeda bergantung pada siklus selnya. Obat kemoterapi
aktif pada saat sel sedang bereproduksi ( bukan pada fase G0 ), sehingga sel tumor
yang aktif merupakan target utama dari kemoterapi namun, oleh karena itu sel yang
sehat juga bereproduksi, maka tidak tertutup kemungkinan mereka juga akan
terpengaruh oleh kemoterapi, yang akan muncul sebagai efek samping obat.

E.Efek samping kemoterapi


Ada beberapa efek samping dari kemoterapi,antara lain:
1. Mual dan muntah
Mual dan muntah adalah efek samping yang paling umum terjadi. Untuk mengurangi
gejala ini, dokter dapat meresepkan obat antimual.Selain itu, jahe atau suplemen jahe
juga bisa Anda gunakan untuk mengatasi mual dan muntah.

2. Gangguan pada rambut, kuku, dan kulit

Sebagian pasien dapat mengalami rambut rontok atau rambut yang menjadi lebih tipis
dan rapuh pada beberapa minggu setelah memulai kemoterapi. Kuku juga dapat
menjadi rapuh serta mudah retak.Sedangkan kulit pasien bisa menjadi kering, terasa
nyeri, dan lebih sensitif bila terkena sinar matahari. Dokter akan menyarankan
beberapa hal berikut untuk pasien yang akan beraktivitas di bawah cahaya matahari:

 Menghindari sinar matahari di siang hari


 Menggunakan tabir surya
 Mengenakan pakaian yang dapat melindungi dari sinar matahari, misalnya baju
lengan panjang dan celana panjang, serta topi

3. Rasa lelah

Keluhan ini dapat dirasakan setiap saat atau ketika melakukan aktivitas tertentu. Untuk
menguranginya, dokter akan menyarankan pasien untuk cukup beristirahat dan
menghindari kegiatan yang terlalu melelahkan.

4. Gangguan pendengaran
Toksin dari beberapa obat kemoterapi dapat mempengaruhi sistem saraf dan
menyebabkan telinga berdengung (tinnitus), hilangnya pendengaran untuk sementara
atau permanen, dan gangguan keseimbangan.

5. Infeksi

Kemoterapi dapat menyebabkan penurunan kemampuan sistem kekebalan tubuh.


Akibatnya, risiko terjadinya infeksi akan meningkat. Beberapa langkah dapat Anda
lakukan untuk mencegah infeksi meliputi:

 Cuci tangan secara rutin


 Menjaga luka agar tetap bersih
 Mengonsumsi makanan yang bersih dan sehat
 Segera berobat apabila mengalami gejala infeksi

Bila perlu, dokter dapat meresepkan obat antibiotik untuk membantu dalam mengurangi
risiko infeksi.
6. Gangguan perdarahan
Obat kemoterapi bisa mengurangi jumlah trombosit dalam darah, sehingga proses
pembekuan darah tidak berjalan dengan normal. Gangguan perdarahan yang dapat
terjadi berupa:

 Mudah mengalami memar


 Berdarah lebih banyak dari biasanya, padahal hanya mengalami luka kecil
 Sering mimisan atau mengalami gusi berdarah

Oleh karena itu, dokter akan menganjurkan pasien untuk berhati-hati jika melakukan
aktivitas yang berisiko memicu cedera. Jika jumlah trombosit darah sangat rendah,
pasien mungkin membutuhkan transfusi darah.

7. Anemia

Kemoterapi dapat mengurangi jumlah sel darah merah yang menyebabkan anemia.
Kondisi kurang darah ini meliputi kelelahan, sesak napas, dan jantung berdebar.Pasien
akan disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya zat besi guna menambah
jumlah sel darah merah dalam tubuhnya. Contohnya, sayuran hijau, kacang, hati, dan
daging merah.

8. Mukositis

Mukositis adalah peradangan pada membran mukosa yang dapat terjadi di sepanjang
saluran cerna. Mulai dari rongga mulut hingga ke dubur.Mukositis yang terjadi di mulut
biasanya muncul 7-10 hari pascakemoterapi, dan dapat membuat pasien kesulitan
untuk makan atau berbicara.Sensasi seperti terbakar juga dapat dirasakan di sekitar
mulut maupun bibir.

9. Tidak nafsu makan

Kemoterapi dapat memicu hilangnya nafsu makan pada pasien yang menjalaninya.
Sebagai akibatnya, gangguan penyerapan nutrisi pun bisa terjadiUntuk mengatasi
penurunan nafsu makan, pasien bisa berusaha untuk makan dalam porsi yang lebih
kecil dan sering. Pasien juga bisa mengonsumsi minuman yang kaya nutrisi, seperti
jus.Pasien yang terus mengalami kesulitan makan dapat dirawat di rumah sakit untuk
mendapatkan asupan gizi lewat selang atau infus.

10. Gangguan kesuburan (infertilitas)

Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mengganggu kesuburan pada pria maupun
wanita. Pasien wanita juga tidak disarankan untuk hamil ketika menjalani kemoterapi
karena prosedur ini dapat memengaruhi perkembangan janin.

11. Gangguan pencernaan

Kemoterapi dapat menyebabkan diare atau sembelit yang muncul beberapa hari
setelah pengobatan dimulai.

12. Gangguan mental dan kognitif


Beberapa gangguan kognitif dapat terjadi selama kemoterapi. Contohnya, masalah
pada konsentrasi, pola pikir, dan daya ingat jangka pendek. Tak cuma itu, kemoterapi
juga dapat menyebabkan gangguan suasana hati (mood) serta depresi

F.Efek samping kemoterapi dipengaruhi oleh :


a.Masing-masing agen memiliki toksisitas yangspesifik terhadap organ tubuh tertentu.
b.Dosis.
c.Jadwal pemberian.
d.pemberian (iv, im, peroral, per drip infus).
e.Faktor individual pasien yang memiliki kecenderungan efek toksisitas pada organ
tertentuB.Kualitas hidup

G. Alasan penggunaan kemoterapi

1. Menyembuhan kanker

Pada beberapa kasus, kemoterapi dapat menghancurkan sel kanker sampai dokter
tidak bisa lagi mendeteksi sel kanker dalam tubuh. Hasil terbaiknya, sel kanker tidak
akan kembali. Namun hal ini tidak terjadi pada semua kasus.

2. Mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan kanker

Kemoterapi dapat mengontrol sel kanker agar tidak menyebar ke bagian tubuh lain atau
memperlambat pertumbuhannya.

3. Meringankan gejala kanker

Pada kasus-kasus tertentu, kemoterapi tidak dapat mengobati atau mengendalikan


penyebaran sel-sel kanker. Prosedur ini digunakan untuk mengurangi gejala yang
disebabkan oleh kanker.Selain ditujukan untuk pengobatan kanker, kemoterapi juga
digunakan dalam menangani beberapa kondisi medis lain di bawah ini:

4. Penyakit sumsum tulang belakang


Penyakit yang melibatkan sumsum tulang belakang dan sel darah dapat ditangani
dengan transplantasi sumsum tulang. Kemoterapi kemudian digunakan sebagai
persiapan sebelum prosedur transplantasi tersebut.

5. Gangguan sistem kekebalan tubuh

Kemoterapi dosis rendah dapat membantu dalam mengendalikan respons sistem


kekebalan tubuh yang berlebihan pada beberapa penyakit. Misalnya, lupus dan
rheumatoid arthritis.

H. Persiapan yang diperlukan sebelum kemoterapi

1. Operasi pemasangan alat sebelum kemoterapi intravena

Pada pasien yang menjalani kemoterapi lewat intravena (obat langsung dimasukkan ke
dalam pembuluh darah vena), dokter akan merekomendasikan pemasangan alat
tertentu, seperti kateter.Kateter akan dipasang ke dalam vena besar melalui prosedur
operasi. Obat kemoterapi lalu dimasukkan ke dalam tubuh lewat alat ini.

2. Pemeriksaan untuk memastikan tubuh siap menerima kemoterapi

Pemeriksaan tertentu perlu dijalani guna menentukan apakah tubuh Anda dalam
kondisi yang siap untuk menerima kemoterapi. Misalnya, tes darah untuk mengevaluasi
fungsi hati dan ginjal, serta pemeriksaan kesehatan jantung.Apabila terdapat masalah
dari hasil pemeriksaan, dokter bisa menunda pengobatan atau memilih obat kemoterapi
lain.

3. Pemeriksaan kesehatan gigi

Dokter juga akan merekomendasikan pasien untuk pergi ke dokter gigi dan mengecek
kesehatan giginya.Dokter gigi akan mengobati infeksi pada gigi agar risiko komplikasi
pengobatan kemoterapi dapat dikurangi. Pasalnya, kemoterapi dapat menurunkan
sistem kekebalan tubuh yang diperlukan untuk menangani infeksi.

4. Perencanaan sebelum efek samping kemoterapi


Tanyakan pada dokter mengenai efek samping yang mungkin terjadi saat dan setelah
kemoterapi sehingga perencanaan lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Misalnya, apabila kemoterapi mengganggu kesuburan padahal pasien berencana untuk
memiliki anak.

5. Penjadwalan kemoterapi dan aktivitas sehari-hari

Sebagian besar pengobatan kemoterapi dilakukan secara rawat jalan. Karena itu,
kebanyakan pasien masih bisa bekerja dan melakukan aktivitas seperti biasa selama
menjalaninya.Namun respons tubuh terhadap pengobatan berbeda-beda pada tiap
penderita dan sulit diperediksi. Jadi diskusikan dengan dokter jika Anda membutuhkan
waktu untuk bekerja atau melakukan aktivitas lainnya.

6. Persiapan untuk jadwal kemoterapi pertama

Pasien disarankan untuk cukup beristirahat sebelum melakukan kemoterapi. Konsumsi


makanan ringan juga diajurkan sebelum prosedur. Pasalnya, beberapa obat kemoterapi
dapat memicu rasa mual.Pasien pun sebaiknya meminta bantuan keluarga atau teman
untuk menemani setelah kemoterapi. Beberapa jenis obat dapat memicu rasa kantuk
sehingga pasien akan kesulitan utnuk berkendara sendiri pascapengobatan.

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unimus.ac.id/876/3/BAB%20II.pdf

https://www.sehatq.com/tindakan-medis/kemoterapi

You might also like