You are on page 1of 30

MEMAHAMI

KARAKTERISTIK SISWA
Part 1 – Kognisi, Intelegensi dan Bahasa
PREVIEW
 Sebelum membuat tujuan
pembelajaran, ada karakteristik dari
peserta didik yang harus dipahami.
 Karateristik yang harus dipahami oleh
pengajar adalah : Kemampuan
kognitif, perkembangan kognitif,
perkembangan bahasa, emosi,
perkembangan kepribadian,
perbedaan budaya, perbedaan
gender dan peserta didik yang
exceptional.
WHAT IS CHARACTERISTIC

 Merupakan atribut yang melekat pada


diri seseorang
 Bisa menjadi penyatu dan pembeda
antara individu satu dan individu lainnya
WHY WE NEED …

 Mampu membuat tujuan pembelajaran


yang sesuai dengan karakteristik dari
peserta didik
 Mampu menentukan metode yang
sesuai
 Mampu memahami proses belajar yang
terjadi sehingga evaluasi yang dilakukan
sesuai dengan kondisi dan situasi
HOW WE CAN UNDERSTAND

 Pahami dahulu teori tentang atribut-


atribut yang ada dari setiap individu. Ex :
kognisi, emosi, kepribadian, bahasa dll.
 Pahami perkembangannya
 Mengukur atribut-atribut tersebut. Ex : tes
intelegensi, tes kepribadian dll
 Pahami bagaimana atribut-atribut
tersebut bisa mempengaruhi proses
belajar mengajar
Kemampuan Kognitif

 Adalah keterampilan intelektual dan


kapasitas intelektual yang digunakan
untuk menghadapi abstraksi,
problem solving dan belajar.
 Pengukuran bisa dilakukan dengan
tes intelegensi
 Nilai dari cognitive ability test memiliki
reliabilitas yang tinggi sehingga
perubahan dari satu tes dengan tes
lainnya tidak banyak (cenderung
stabil)
Kecerdasan
 Ketajaman, ketepatan, kemampuan untuk
mengatasi masalah, kecepatan dalam
membentuk / menjumlahkan sesuatu, kapasitas
untuk belajar dari pengalaman
 Kemampuan untuk mengatasi sejumlah aktifitas
yang dikarakteristikan oleh (1) kesulitan, (2)
kompleksitas, (3) keabstrakan, (4) ekonomi, (5)
penyesuaian terhadap tujuan, (6) nilai sosial, dan
(7) kehadiran keaslian (original), dan untuk
memelihara sejumlah aktifitas dengan kondisi
yang menuntut konsentrasi energi dan daya
tahan terhadap tekanan emosional (Stoddard,
1943)
 IQ (intelligence quotient) : skor tes kecerdasan,
untuk individu yang tergolong kecerdasan rata-
rata seharusnya mendekati 100
Kecerdasan
Faktor2 yang berpengaruh:
Hereditas dan lingkungan → sejauh
mana kecerdasan masih dapat
dikembangkan
Memiliki pengaruh yang sama
kuatnya antara genetik dengan
lingkungan
Kaitan antara ras dengan perbedaan
intelegensi
Perbedaan klas sosial dan urban rural
(pinggiran kota, pedesaan, pusat
kota)
Kecerdasan
 Pengukuran intelegensi
 Pengkonstruksian tes
Memperhatikan tingkat kesukaran
Menentukan standar norma
 Validitas alat ukur
 Reliabilitas alat ukur
 Dimensi-dimensi dalam kemampuan mental
 General mental ability → penting dalam
penalaran abstrak
 Special ability factor → khas untuk setiap orang
 Prestasi :
 Sesuatu yang dicapai atau dipelajari
 Dihasilkan dari proses belajar aktif, yang dibantu
oleh aktifitas pendidikan dan instruksi
Kecerdasan
 Perbedaan tes intelegensi (aptitude) dan
prestasi (achievement) dapat ditinjau dari
test content dan result
 Konten tesnya ada yang sama, ada yang
berbeda (tidak langsung berhubungan
dengan apa yang diberikan sekolah)
 Hasil dari tes intelegensi relatif lebih adil
bagi individu dari berbagai
lapisan/kalangan, tes prestasi
dipengaruhi oleh latar belakang
/pengalaman pendidikan yang diterima
individu
Kecerdasan
 Hasil yang rendah pada tes prestasi
menghasilkan konsekuensi tindakan
remedial, sedangkan pada tes intelegensi
memberikan konsekuensi sikap
pemahaman
 Hasil dari tes intelegensi bukan hanya
mengukur hasil pembelajaran, tetapi juga
sesuatu yang bersifat bawaan
Kecerdasan
 Dilakukan tes intelegensi, dengan
tujuan:
Memahami lebih jauh karakteristik
siswa / individu berkaitan dengan
kemampuan kognitif
Menemukan cara/metode pengajaran
yang lebih tepat
Menemukan masalah yang berkaitan
dengan prestasi akademis atau
tampilan kerja
Teori intelegensi triarkis –
Robert J Stenberg
1. Intelegensi analitis
2. Intelegensi kreatif
3. Intelegensi praktis
Multiple Intellegence – Howard
Gardner
1. Linguistic
2. Musical
3. Logical Mathematical
4. Spatial intellegence
5. Bodily Kinesthetic
6. Intrapersonal
7. Interpersonal
8. Naturalist
Aplikasi dlm Pendidikan

 Beberapa sekolah melakukan tes


intelegensi → agar dasar dari
kapasitas berpikir muridnya sama →
memudahkan guru mengajar (ada
kritik) merugikan murid yg lambat
 Tes intelegensi → prestasi belajar dan
kinerja kerja, tapi tidak mutlak jika
anak dgn IQ tinggi prestasi belajar
akan tinggi begitupun dgn kerja.
 Pengelompokan di dalam kelas
Perkembangan Kognitif

 Jean Piaget → Konstruktivisme dan


tahap perkembangan
 Bruner → Kritik teori Piaget (Jika anak
memang ada tahapannya, maka
untuk apa kita mengajarkan mereka
sebelum mereka siap?)
 Vygotsky → Zone Proximal
Development
PIAGET

Skema : konsep atau kerangka yang


ada di dalam pikiran individu yg
digunakan u/ mengorganisasi &
menginterpretasi informasi
Proses perkembangan menurut Piaget
adalah adanya proses adaptasi. Terdiri
dari asimilasi dan akomodasi.
Asimilasi : terjadi ketika seorang anak
memasukkan pengetahuan baru ke
dlm pengetahuan yang sudah ada
Akomodasi : terjadi ketika anak
menyesuaikan diri pada informasi baru
PIAGET
 Disequilibrium (Equilibrasi)
 Situasi yang tidak sepenuhnya dapat
dipahami oleh skema yang ada akan
mendatangkan kondisi disequilibrium
(ketidakseimbangan) antara apa yang telah
dipahami dengan apa yang ditemui
 Secara alami mencoba menguranginya
dengan fokus pada stumulus yang
menyebabkan disequilibrium dan
mengembangkan skema baru atau
beradaptasi dengan yang lama sampai
munculnya kembali equilibrium
 Proses kembali mencapai keseimbangan
disebut sebagai EQUILIBRASI
PIAGET
Tahap perkembangan kognitif :
1. Sensory motor (Lahir - 2 tahun)
Object Permanent →
2. Preoperational (2 – 7 tahun)
Fungsi Simbolis
Pemikiran intuitif → conservation
3. Concrete operational (7 – 11 tahun)
4. Formal operational (11 – 14 tahun)
BRUNER

1. Enactive Stage → understand the


development through action
2. Iconic Stage → visual auditory
imagery
3. Symbolic Stage → understand the
world by means of symbol system :
Language, logic, mathematic
Vygotsky

1. Keahlian kognitif anak dapat


dipahami apabila dianalisis dan
diinterpretasikan secara
developmental
2. Kemampuan kognitif dimediasi
dengan kata, bahasa yang
berfungsi sebagai alat psikologis →
aktivitas mental
3. Kemampuan kognitif berasal dari
relasi sosial dan kultur.
VYGOTSKY

 Zone of Proximal Development


serangkaian tugas yang terlalu sulit
dikuasai anak secara sendirian tetapi
dapat dipelajari dengan bantuan
dari orang dewasa atau orang lebih
mampu.
 Scaffolding → teknik dalam
mengubah level dari dukungan
Aplikasi dalam kegiatan
belajar mengajar
 Piaget : ia memberi dukungan untuk
strategi belajar yang mendorong anak
menyusun pengetahuan dan
mentransformasikan,
mengorganisasikan, dan
mereorganisasikan pengetahuan
sebelumnya.

 Vygotsky : kita harus memberikan


banyak kesempatan kepada murid
untuk belajar dengan guru mereka dan
teman yang lebih pintar/ahli.
Perkembangan Bahasa

 Kenapa bahasa penting ?


 Bahasa adalah bentuk komunikasi
baik itu lisan, tulisan, tanda, yang
didasarkan pada sistem simbol.
 Aturan bahasa :
- Fonem
- Morfem
- Sintaks
- Semantik
Fonem : sistem suara/ bunyi suatu
bahasa. Ex : a, b, ng, kh,
Morfem : rangkaian suara yang
mrpk kesatuan bahasa terkecil.
Unit terkecil dr bahasa yg
mengandung makna. Ex: berani,
pemberani, bantu, dibantu.
Setiap kata dapat terdiri dari satu
atau lebih morfem, namun tidak
setiap morfem berbentuk kata.
Ex : -pe, ke-, di-
 Sintaks : cara kata dikombinasikan untuk
membentuk frase atau kalimat yang
bisa diterima. Ex : - Nani pergi ke sekolah
- Selasa pergi ibu ke pasar hari
- Pagar makan tanaman
- Buku berangkat ke sekolah
 Semantik : makna dari kata atau kalimat
Ex : “Sepeda berbicara kepada si anak
untuk membelikannya permen” →
sintaks benar, salah semantik.
 Pragmatis : penggunaan percakapan
yang tepat (konteks)
“Anak akan lebih cerdas berbahasa jika
orang tua dan guru secara aktif
melibatkan anak-anak dlm percakapan,
memberi mereka pertanyaan, dan
menekankan bahasa interaktif
dibandingkan bahasa perintah”
(Santrock)
Language
▪ The interplay of
thought and
language
Animal Thinking and
Language
▪ Gestured Communication
TERIMA KASIH
BACA DAN PAHAMI

You might also like