You are on page 1of 22

Inverted Papilloma

- Tumor jinak,
- Bernodul-nodul,
ada 3 bentuk
- Papilloma polypoid (bertangkai)  tumbuh keluar, tidak tumbuh ke dalam.
- Inverted papilloma: dapat dijumpai dan tumbuhnya menimbulkan suatu massa di cavum
nassi. TUmbuhnya ke jaringan ikat di dalam papilloma, mendesak jaringan di bawah
papilloma.
- Papilloma yang tumbuhnya mendatar: tidak bertangkai, hanya menebal dari mukosa
cavum nasi. Tidak menunjukkan suatu pertumbuhan yang masuk ke dalam lumen cavum
nasi. (jarang terjadi)
Secara klinis, inverted papilloma lebih rapuh, berdarah, tumbuhnya tidak beraturan polanya,
lebih padat juga. Tumbuhnya ke dalam.
Kalau polyp lebih jernih dan berisi lebih banyak musin.

Papilloma tumbuh di dalam septum, sela-sela dari konka. Tumbuh progresif dan merusak
struktur di bawah papilloma
Tumor progresif dan merusak struktur jaringan di sekitarnya.
Papilloma ada pertumbuhan klonalitas.
Ciri khas dari papilloma
- Ada batas tegas dari pertumbuhan atau proliferasi sel-sel skuamosa yang masuk ke
jaringan ikat fibrous. Pertumbuhan ada di atas membrane basal.
- Pertumbuhan sel-sel epitel semua ada di atas membrane basalis. Membran basal masih
utuh
- Sel-sel berproliferasi ini tidak menunjukkan maturitas dari epitel.
- Sel-sel mirip dengan sel-sel basal.
- Sitoplasma banyak, intinya bulat oval.
- Alur-alur pertumbuhan sel epitel itu terlihat jelas.
- Papilloma di struktur papiler
- Gambaran sel-sel basal sama.
- Polarisasi dari pertumbuhan epitel masih bisa dilihat jelas.
- Struktur di jaringan ikat fibrous banyak pembuluuh darah untuk menunjang jaringan
kapiler.
- Di dalam stroma disebut oleh banyak sel -sel radang kronik  limfosit.
Ada sel plasma, limfosit.
- Ada sel kelenjar: sitoplasma bervakuola berisi musin (yang putih-putih)

Ada 2 sel
- Sel skuamosa dan sel-sel kelenjar
Ada alur sentral dari proliferasi sel-sel epitel.  sel-sel jaringan ikat fibrous mengalami
proliferasi dan membentuk alur di bagian tengah
Putih-putih  stroma yang menunjang struktur papiler. Stroma jaringan ikat fibrovascular. Ada
pembululh darah. Ada sel-sel ijaringan ikat fibrous.

Patologi Saluran Napas Bawah


Karsinoma Sel Skuamosa

Epitel kolumner bersilia umumnya.


Epitel kelenjar bisa menjadi epitel skuamosa  ada proses metaplasia jadi sel-sel skuamosa.
Dari proses metaplasia ini berlanjut jadi sel-sel diplastik, menunjukkan ciri khas morfologi yang
berbeda dengan sel-sel skuamosa yang normal.  disebut dysplasia. Karena adanya suatu
perubahan dari DNA dalam sel sehingga memberikan perubahan morfologi dari sel-sel
metaplastic jadi displastik.  tahap lebih buruk sehingga disebut karsinoma.
Dysplasia ada 3
- Ringan
- Sedang
- Berat
Semakin berat dysplasia, DNA mutase, semakin besar/ lebar perubahan morfologi sel-sel
skuamosa yang normal. Menunnjukkan juga adanya korelasi ketebalan perubahan pada mukosa.
Kalau dysplasia ringan pada mukosa, bisa dilihat perubahan sampai sepertiga bagian bawah dari
sel-sel mukosa.
Dysplasia sedang: perubahan sel-sel gambaran 2/3 mukosa.
Dysplasia berat: seluruh dari tebal mukosa dilapisi telah mengalami dysplasia berat.
Cara diagnosis
- Bronkial washing dan bronkial braching  mengikal epitel sehingga mendapat sel-sel
epitel dari saluran napas.

Invasi kurang dari setengah cm atau kurang dari 5 mm.


Kanan  bagian-bagian invasi

Tumbuh di lumen bronkus  obstruksi saluran napas.


Kanan: tumbuh di parenkim paru-paru. Ada limfonodi paru yang dipanah

Kreatinin mass

Kreatinisasi individual
Bentuk morfologi semakin jelek.

Small Cell Carcinoma

- Tumbuh di central tapi tidak mengobstruksi lumen, gejalanya minimal


- Metastasis ke organ jaringan lain.
- Ini contoh di parenkim paru. 20% dari seluruh kejadian karsinoma
- Bila dideteksi awal itu baik, bila dideteksi lanjut (umumnya pasien lanjut).
Inti cell  2x dari limfosit
Gambarannya seragam, seluruh sel-sel tumor gambarannya seragam bulat oval, 2x limfosit.
Kromatin intinya besar dengan kecil (salt and paper appearance)
Bisa membentuk suatu roset.

Adenocarcinoma

Epidermal growth factor, alk, itu gen yang biasa bermutasi dari adenokarsinoma paru. Menjadi
terapi target menjadi adenokarsinoma paru.
Lesi precursor yang terjadi pada adenokarsinoma adalah atipikal adenomatosa karsinoma
Sel kelenjar normal hyperplasia membentuk suatu lesi hiperplastik yang disebut adenomatosa
hyperplasia atipikal. Kemudian berlanjut jadi adenokarsinoma in situ.
Tumbuh di perifer
Tipe
- Padat, solid
- Dalam satu lobus paru
- Stadium yang masih awal terapi dengan lobektomi paru  massa mendesak parenkim
paru, batas tidak beraturan, ada lokus-lokus tumor.
- Penampang tampak berlendir
- Stadium lanjut sudah tidak bisa.

Perbesaran kecil (kiri)  membentuk kelenjar bisa padat atau solid.


Kanan  sitoplasma banyak mengandung musin. Intinya bulat oval, vesikuler, anak inti terlihat.
Aspirasi jarum halus thoracal
Gambar ini menunjukkan sitologi dari efusi pleura. Sel-selnya sitoplasma banyak, basofilik,
sitoplasma mengandung musin, intinya vesikuler kromatin menggumpal, anak intinya besar.

Bronkoalveoler Karsinoma
- Jenis adenomkarsinoma  dimasukkan dalam adenokarsinoma in situ
- Ada perubahan hyperplasia glandural, dysplasia glanduler.
- Bila ukuran kurang dari 3 cm dan tidak ada invasive
- Kalau invasive berarti adenokarsinoma in situ dengan invasi
- Adenokarsinoma punya beberapa tipe
o Papiler
o Mikropapiler
o Lepidic : yang akan kita bahas. Pertumbuhannya pada septum dari bronkiolus dan
alveolus.

Mengikuti septum-septum bronkiolus dan alveolus  tipe lepidic. Mirip dengan gambaran
bronkopneumonia.
Penampang paru-paru, ada di bagian perifer dan merata. Tipenya non musinosin atau serosa

Bronkus respiratorius dan alveoli. Tampak nodul-nodul alveoli


Ini tipe musinosa.
Tumbuh di sepanjang septum

Pertumbuhannya lepidic
tipe musinonas

Terjadi fibrosis luas dan tidak menunjukkan struktur alveoli dan bronkusrespiratori
Metastatik Tumors in Lung
Gambaran makroskopik metastasi paru
Mesotelioma
- Pleura dilapisi oleh sel-sel mesotel
- Ada risiko paparan asbes
- Ditingkatkan dengan paparan rokok
- Merupakan suatu keganasan di pleura yang jarang ditemui
- Terjadi mesothelioma dari awal terpaparan asbes 25 tahun-35 tahun.
- Awalnya ada penimbunan pada asbes pada paru-paru bagian distal sampai masuk ke
alveoli. Terserap ke pleura
- Sel-sel mesotel yang melapisi pleura. Ada badan asben yang didalamnya material asbes
di dalam mesotel

Plak fibro kalsifikasi.


Permukaan pleura dari diafragma
Menyebabkan atrofi dari paru-paru karena pertumbuhan dari tumor di cavum pleura

Ada asbestos bodie


Ada karbon
3  mesotel maligna
2 mesotel maligna

You might also like