You are on page 1of 13
Aklak dan Problematika Modern Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam Dosen: Pak Ruma Mubarak, M. Pd.I Disusun oleh; Kelompok 7 Adi Wijaya Saputra (215060207111035) ‘Maulana Firyal Raka Andhika (215060201 111024) Muhammad Daniel Pramana Adhisty (215060207111023) KELAS 1FE FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2021 KATA PENGATAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami Khusunya kelompok 7 schingga dapat menyclesaikan makalah mengenai Akhlak dan Problematika Modern. Makalah ini telah disusun dengan optimal dan tentunya dengan berbagai bantuan dari anggota kelompok dan juga pak Ruma, Kami selaku kelompok 7 yang telah mengerjakan tugas dari Pak Ruma ini mengharapkan makalah yang dibuat ini dapat memberikan banyak manfaat dan pengetahuan bagi pembaca dan penulis. Terutama mengenai peningkatan taqwa kita kepada Allah SWT dan dapat meberikan pengetahuan mengenai Agidah Islam. Oleh Karen itu kami selaku kelompok 7 mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Dengan banyakny kekurangan yang ada dalam makalah ini, kami berharap masukan dan kritakan agar dapat membangun kami kedepannya dari para pembaca, Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi saya sendiri umumnya bagi pembaca. Penulis KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 13. Tujuan Penulisan 14. Manfaat Penulisan BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Akblak 2.1.1 Makna Akhlak 21.2 Karakteristik Akhlak 2.1.3. Faktor Pembentuk Akhlak 2.2 Pentingnya Berakhlakul Karimah 2.3. Penerapan Akblakul Karimah BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA..... Ll 12 BABI PENDAHULUAN Latar Belakang “Secara etimologis akhlag berasal dari kata Al-Hulug, akhlag yang berarti tabiat, budi pekerti, kebiasaan, Secara istilah akhlag berarti sesuatu yang melekat pada jiwa manusia yang daripadanya lah lahir pebuatan- perbuatan yang mudah tanpa melalui proses pemikiran pertimbangan atau penelitian” (Rusmanto,2021). Akblakul karimah merupakan suatu perbuatan baik yang ditujukan kepada sesama manusia, alam semesta, dan Allah Subhanahu wa ta’ala. Islam sangat memperhatikan akhlak, karena akhlak mencangkup berbagai hal interaksi. Tak bisa dipungkiri, banyak dalil yang berkaitan dengan akhlak ini, seperti perintah dan ganjarannya. Maka oleh Karena itu penulis ingin mengajak kepada pembaca agar dapat mengetahui mengenai akhlakul karimah dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari Rumusan Masalah Apa makna akhlak, karakteristik, dan faktor pembentuknya? ‘Apa pentingnya berakhlakul karimah dalam kehidupan? ‘Apa saja akhlakul karimah dalam kehidupan 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah mahasiswa mampu: 1) Memahami makna akhlak, karakteristik, dan faktor pembentuknya 2) Dapat mengetahui pentingnya berakhlakul karimah 3) Dapat mengetahui akhlakul karimah dalam kehidupan dan bisa menerapkannya dalam kehidupan schari-hari 1.4 Manfaat Penulisan Manfwat dari makalah ini yaitu dapat memberikan materi dan informasi mengeani akhlakul karimah agar pembaca dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. BAB IT PEMBAHASAN 2.1 Konsep Akhlak Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa dilepaskan daripada akblak. Karena pada dasarnya setiap manusia memiliki akhlak, Dalam bahasa Indonesia akhlak memiliki arti budi pekerti. Cangkupan ini masih bisa digolongkan menjadi dua bagian yaitu budi pekerti yang baik dan budi pekerti yang buruk. 2.1.1 Makna Akhlak Akblak secara bahasa berasal dari bahasa arab yaitu G'S dalam bentuk jamaknya yaitu 324! yang berarti watakkesopanan, tabiat, dan karakter. Adapun pengertian akhlak secara terminology menurut beberapa Cendekiawan Muslim sebagai berikut : imam al-Ghazali mengatakan akhlak adalah daya yang tertanam dalam jiwa yang mendorong perbuatan perbuatan spontan tanpa memerlukan pertimbangan pemikiran. Sedangkan menurut Ibnu Maskawaih berpendapat akhlak adalah keadaan jiwa yang selalu mendorong manusia berbuat tanpa memikirkan terlebih dahulu, Akidah yang tertanam kuat dapat memanearkan sikap hanya bergantung dan berharap hanya kepada Allah Swt. Sebagai pencipta, pemilik dan pengatur segalanya bukan kepada yang lain. 2.1.2 Karakteristik Akhlak Disamping istilah akhlak, juga dikenal dengan istilah etika dan moral. Ketiga istilah tersebut sama-sama menentukan nilai baik dan buruk sikap dan perbuatan manusia, Perbedaannya terletak pada standar masingmasing. Bagi akhlak standarnya adalah Al-Qur“an dan Sunnah, bagi etika standarnya adalah pertimbangan akal pikiran, dan bagi moral standamya adalah adat kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat.11 Berikut beberapa karakteristik a, Akhlak mengajarkan dan menuntut semua manusia kepada tingkah laku yang baik dan benar. Kebaikan dan kebenarannya sesuai dengan Al-Qur“an dan As-Sunnah. b. Akhlak menetapkan bahwa yang menjadi sumber tingkah laku, ukuran baik dan buruk didasarkan pada Al-Qur“an dan As-Sunnah. Jika moral dan etika memandang bahwa sesuatu itu baik, belum tentu dipandang baik menurut wahyu. ¢. Akhlak bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima semua manusia. 4. Akhlak memiliki rumus yang praktis dan tepat menurut fithrah dan akal pikiran manusia. Ajarannya dapat diterima dan dijadikan pedoman oleh seluruh umat manusia, e. Akhlak mengatur dan mengarahkan fithrah manusia ke tingkat akhlak yang tinggi dan luhur 1.3 22 3 Faktor Pembentuk Akhlak Menurut Hamzah Ya’kub Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya akhlak atau moral pada prinsipnya dipengaruhi dan ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Yang pertama yaitu naluri, Naluri merupakan suatu tingkah spontan pada seseorang untuk melakukan suatu hal yang kompleks. Biasanya, sescorang memupuk naluri ini dari sebuah kebiaasan, Kemudian tanpa disadari kebiaasan tersebut dapat berubah menjadi suatu naluri dalam hal spontanitas Lalu yang kedua yakni kebiasaan. Kebiasaan merupakan salah satu pembentuk akhlak Karena semua hal yang sering kita lakukan dapat tertanam pada diri kita sebagai pelaku. Sebab sescorang bisa karena terbiasa. Berikutnya yang ketiga, Ahmad Amin mengatakan bahwa perpindahan sifat-sifat tertentu dari orang tua kepada keturunannya, maka disebut al- Waratsah atau warisan sifat-sifat. Yang terakhir dari pembentuk akhlak internal yaitu keinginan, Keinginan yang kuat merupakan salah satu pembentuk akhlek yang paling kuat. Pasalnya jika seseorang sudah memiliki tekad yang kuat dan pada tekad tersebut muncul suatu komitmen maka hal itu akan dapat mudah mengalahkan faktor pembentuk yang lain, Contoh si A sedang berteman dengan si B. Si A ini mengetahui akhlaknya semakin buruk jika berteman dengan si B. Jikalau dari si A sudah timbul niat untuk menjauhkan si B maka si A akan mengumpulkan berbagai cara agar terhindar dari cipratan buruknya akhlak dari si B. Rasulullah saw bersabda, "Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang saleh dan orang yang buruk, bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu, engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan ‘au pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang idak sedap.” (HR. Imam Bukhari). Adapun faktor eksternal yang diambil dari luar yaitu lingkungan. Lingkungan merupakan suatu hal yang mujmal yang mewakili faktor eksternal. Darisanalah kita banyak belajar macam hal. Hingga jika kita tidak mensortir apa yang kita dapat darinya maka kita akan dapat terpengaruh hal yang buruk, Pentingnya Berakhlakul Karimah Akhlak merupakan suatu hal yang sangat penting dalam agama islam. Karena memang Rasulullah Shalallahu a’laihi wasallam diutus untuk menyempurnakan akhlak, Rasulullah Shalallahu a’laihi wasallam bersabda yang artinya“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak” (HR. Ahmad). 4 Hal ini dapat mengingatkan kita seberapa penting akhlak dalam setiap insan agar juga kelak kita bisa mencapai tingkatan surga tertinggi. Rasulullah Shalallahu a’laihi wasallam bersabda yang artinya “Sesunggubnya di antara orang-orang yan paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya pada hati kiamat denganku yaitu orang yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi). Hadits ini dapat mengingatkan kita jika pada diri kita memiliki akhlakul karimah maka kita memperoleh keuntungan yang sangat besar hingga pada akhirnya kita dapat memasuki surga yang luasnya seluas langit dan bumi, Masya Allah. samping itu pembinaan akhlak juga terintegrasi dalam rukun iman yang enam, Hal ini mengingatkan keindahan akhlak merupakan manifestasi kesempurnaah iman, seseorang tidaklah dipandang beriman dengan sungguh-sungguh manakala akhlaknya buruk. Dengan demikian tergambar jelas bahwa akhlah berpengaruh besar dalam kehidupan manusia dalam mengemban amanat sebagai khalifah di bumi ini, Pentingnya pembinaan akhlak dapat dirasakan efeknya bagi individu maupun orang luas. 2.3 Penerapan Akhlakul Karimah 1. Akhlak Kepada Allah a, Membenarkan, membaca, dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan Dalam islam Allah Swt. adalah pencipta alam semesta beserta isinya, Allah menciptakan makhluknya mempunyai keunikan-keunikan tertentu yang saling berbeda satu dengan yang lainnya, oleh Karena itu hanya Allah yang bethak membuat panduan dan aturan yang tidak ada keraguan didalamnya agar ‘makhluknya berjalan sesuai fitrahnya. Sayang, dalam era digital banyak manusia_yang mengacuhkan Al-Qur’an, tidak menjadikannya sebagai bacaan pokok dan inti dalam kehidupan harian. Maka tidak heran banyak manusia yang tersesat dalam menjalani kehidupannya. b, Meneladani Rasulullah Saw. Salah satu akhlak karimah dalam rangka kepatuhan dan ketaatan kepada Allah Swt. ialah mengikuti Rasulullah Saw. Bentuk mengikuti Rasulullah adalah menempatkan beliau sebagai manusia pilihan, membenarkan kerasulannya, mengikuti beliau dalam segala yang beliau sampaikan menyangkut tuntunan Allah Swt. dan meneladani beliau, Konsekuensi untuk dapat meneladani beliau tentu kita harus mengenal beliau. Adapun syarat agar dapat mengenal beliau adalah mengatahui seluk beluk tentang beliau yaitu dengan membaca sirah beliau, Karena manusia sekarang tidak bertemu secara langsung dengan beliau. 2. Akhlak Kepada Sesama a, Berbakti kepada kedua Orang tua Tbu dan Ayah menjadi perantara seorang anak lahir ke dunia, merawat, mendidik, sampai anak dewasa dan mandiri, Hal ini menekankan kewajiban anak untuk berbakti kepada orang tuanya, berbakti merupakan amalan yang sangat mulia dalam islam. Dalam menghormati dan memuliakan orang tua banyak hal yang dapat dilakukan di antaranya ialah memanggil kedua orang tua dengan penuh rasa hormat, memanggil dengan panggilan yang, baik, berbicara dengan lemah lembut, tidak mengucapkan kata kata kasar, izin ketika hendak bepergian, memberikan kabar keadaan kita, dll. b, Pergaulan muda mudi Interaksi dalam kehidupan merupakan suatu keniscayaan. Dalam berinteraksi tentu harus pula berpedoman dengan nilai nilai yang sesuai dengan agama islam, agar interaksi antara muda mudi tetap dalam koridor islam a) Mengueapkan salam dan berjabat tangan Islam sebagai agama yang selamat selalu menganjurkan kepada pemeluknya untuk selalu menebarkan keselamatan kepada pihak yang lain yaitu dengan mengucapkan salam, Salam bukan hanya ueapan tanpa makna, karena merupakan ucapan yang mengandung nilai ibadah dan doa untuk keselamatan, kesejahteraan, dan kedamaian. b) Khalwat Masa Sekolah atas dan kuliah merupakan masa mencari identitas, yang mana pada masa ini mulai tertarik dengan lawan jenis. Rasa tertarik tersebut dapat meningkat lebih tinggi kepada orang. Rasa cinta dan kasih saying merupakan fitrah yang Allah Swt, anugerahkan kepada setiap manusia, Oleh karena itu, agar fitrah cinta dan kasih sayang tetap terjaga dalam koridor ilahi ilam memberikan solusinya melalui lembaga pernikahan, Namun ketika belum menikah maka jangan mendekati zina, 3. Akhlak Bernegara Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara perilaku korupsi masih banyak terjadi. Para Korupto seolah tidak pernah punya rasa bersalah dan malu, sehingga mereka dengan santainya menggunakan hasil korupsi untuk, membangun masjid, madrasah, haji, zakat dan sedekah serta memberi makan sanak familinya. Padahal ibadah yang dilakukan koruptor didasari atas kedzaliman dan melanggar aturan tidak memiliki nilai apapun di hadapan Allah, Ghulul yang terjadi di Indonesia merupakan bentuk keserakahan 4 harta untuk memperkaya diri sendiri, kelompok dan kolega, sehingga harta hanya berputar di lingkungan tertentu, Allah Swt, dan Rasulullah Saw. sangat membenci Tindakan ghulul, karena membawa efek yang dampak kerugian sangat besar bagi masyarakat, Maka perlu dikembangkan perilaku anti korupsi dan budaya anti korupsi dalam kehidupan keluarga, masyarakat, dan negara. Digantikan dengan nilai nilai islam seperti ; shiddig, Amanah, fathonah, tabligh, khaya’, sederhana yang semua itu sudah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kesimpulan dalam materi ini, yaitu : Dalam islam kita harus memperhatikan akhlak kita kepada Allah dan kepada tiap makhluk Allah. Karena akblak merepresentasikan hati kita, apakah hati kita udah baik ataukah busuk. Cepat atau lambat amalgamasi kepada aturan Allah harus siap terlaksanakan, Bukankah kita ingin menempati derajat yang tinggi di surga kelak ataukah ingin dahsyatnya semburan tiada kebinasaan. 3.2 Saran Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, maka penulis akan lebih focus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber — sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggungjawabkan DAFTAR PUSTAKA Rusmanto, 2021, Membangun Kultur Akhlakul Karimah Di Kalangan Generasi Millenial. Surakarta(Online), _(https://itspku.ac.id/2021/05/08/membangun-kultur-akhlakul-karimah-di- kalangan/ ), diakses 4 Oktober 2021. Ahmad Amin, Ethika (IImu Akhlak) terj. Farid Ma"ruf, (Jakarta : Bulan Bintang,1975), him, 35, Hamzah Ya" qub, Etika Islam, (Bandung : Diponegoro, 1993), hlm. 57.

You might also like