You are on page 1of 28

TEKANAN HIDROSTATIK

Astuti, Indri Dwi Salsabila, Sarima, Olivia Putri Utami, Sunarto Arif Sura

Prodi Pendidikan Biologi


Universitas Negeri Makassar

Abstrak. Telah dilakukan percobaan dengan judul “Tekanan Hidrostatik”. Percobaan ini bertujuan
agar mahasiswa dapat mengetahui pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik, pengaruh
massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik, memahami prinsip percobaan tekanan
hidrostatik. Alat yang digunakan adalah pipa berbentuk U, Neraca Ohaus 311 g, gelas kimia, gelas
ukur, selang plastik, corong, mistar biasa. Bahan yang digunakan adalah air, garam 20 g, garam 50
g, gliserin, dan minyak. Terdapat 2 kegiatan pada praktikum ini yaitu mencari pengaruh
kedalaman terhadap tekanan hidrostatik dan pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan
hidrostatik. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada praktikum ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
besarnya kedalaman dan massa jenis zat cair berbanding lurus dengan besarnya tekanan
hidrostatik.

Kata kunci: tekanan hidrostatik, massa jenis, kedalaman

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik?
2. Bagaimana pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik?
3. Bagaimana prinsip percobaan tekanan hidrostatik?

TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik.
2. Untuk mengetahui pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik.
3. Untuk mengetahui prinsip percobaan tekanan hidrostatik.

METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori singkat
Fluida berbeda dengan zat padat, yaitu tak dapat menopang tegangan geser. Jadi,
fluida berubah bentuk untuk mengisi tabung dengan bentuk bagaimanapun. Bila
sebuah benda tercelup dengan fluida seperti air, fluida mengadakan sebuah gaya
yang tegak lurus permukaan benda di setiap titik pada permukaan. Jika benda
cukup kecil sehingga kita dapat mengabaikan tiap perbedaan kedalaman fluida,
gaya per satuan luas yang diadakan oleh fluida sama di setiap titik pada
permukaan benda. Gaya per satuan ini dinamakan tekanan fluida P;

=
Tekanan di danau atau lautan bertambah dengan bertambahnya kedalaman.
Demikian pula, tekanan atmosfer berkurang bila ketinggian betambah. Untuk
cairan seperti air yang kerapatannya konstan di mana-mana, tekanan bertambah
secara linier dengan kedalaman. Massa kolom cairan ini adalah
= = ℎ
Dan beratnya adalah
= = ℎ
Jika po adalah tekanan di bagian atas dan P adalah tekanan di dasar maka gaya
neto ke atas yang disebabkan oleh beda tekanan ini adalah PA- PoA, maka:
= + ℎ ( )
(Tipler,2001:389-390)

Alat Dan Bahan


1. Alat
 Pipa berbentuk U
 Neraca Ohaus 311 g
 Gelas kimia
 Gelas ukur
 Selang plastik
 Corong
 Mistar biasa

2. Bahan
 Air
 Garam 20 gram
 Garam 50 gram
 Gliserin
 Minyak
 Tissue

Identifikasi Variabel
Kegiatan 1 :
Variabel kontrol : jenis zat cair
Variabel manipulasi : kedalaman
Variabel respon : ketinggian zat cair pada pipa U
Kegiatan 2 :
Variabel kontrol : kedalaman
Variabel manipulasi : massa jenis zat cair
Variabel respon : ketinggian zat cair pada pipa U

Defenisi Operasional Variabel


Kegiatan 1
Variabel kontrol : jenis zat cair adalah zat cair yaitu air yang telah diukur
massa jenisnya.
Variabel manipulasi : kedalaman adalah besar kedalaman corong pada air yang
berubah-ubah.
Variabel respon : ketinggian zat cair pada pipa U adalah ketinggian
permukaan air pada pipa U akibat kedalaman corong pada
air.
Kegiatan 2 :
Variabel kontrol : kedalaman adalah besar kedalaman corong pada zat cair
yaitu 4 cm.
Variabel manipulasi : massa jenis zat cair adalah perbandingan antara massa
dengan volume setiap jenis zat cair.
Variabel respon : ketinggian zat cair pada pipa U adalah ketinggian
permukaan air pada pipa U akibat kedalaman corong pada
air.
Prosedur Kerja
Kegiatan 1. Pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik
1. Menentukan massa jenis zat cair yang digunakan dengan mengukur massa dan
volumenya.
2. Menghubungkan pipa U yang berisi zat cair dengan sebuah corong gelas oleh
selang plastik.
3. Memasukkan corong ke dalam air, menekan dengan kedalaman tertentu,
mengukur kedalaman dengan mistar biasa (mengukur dari permukaan air ke
permukaan air dalam corong).
4. Mengamati perubahan tinggi permukaan zat cair pada kedua pipa U. Mengukur
selisih ketinggian zat cair pada pipa U. Mencatat hasil pengukuran dalam tabel
pengamatan.
5. Mengulangi percobaan dengan kedalaman yang berbeda-beda.

Kegiatan 2. Pengaruh massa jenis zat air terhadap tekanan hidrostatik


1. Menyediakan 5 jenis zat cair yang berbeda yang telah diukur massa jenisnya.
2. Memasukkan corong ke dalam zat cair, dengan kedalaman |4,00 ± 0,05| .
3. Mengamati perubahan tinggi permukaan zat cair pada kedua pipa U yang
dilakukan oleh 3 orang. Mencatat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
4. Melakukan perlakuan yang sama untuk setiap jenis zat cair.

HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA


Hasil Eksperimen
Tabel 1. Massa Jenis Zat Cair
No. Jenis zat cair Massa (gram) Volume (ml)
1 Air |58,600 ± 0,010| |60 ± 1|
2 Garam 20 gram |58,800 ± 0,010| |60 ± 1|
3 Garam 50 gram |61,350 ± 0,010| |60 ± 1|
4 Gliserin |72,670 ± 0,010| |60 ± 1|
5 Minyak |52,150 ± 0,010| |60 ± 1|
Kegiatan 1. Pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik
Jenis zat cair = air
Tabel 2. Hubungan antara kedalaman zat cair dengan tekanan hidrostatik
No. Kedalaman (cm) Perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U (cm)
|2,00 ± 0,05|
1 |2,20 ± 0,05| |1,80 ± 0,05|
|1,90 ± 0,05|
|2,30 ± 0,05|
2 |2,40 ± 0,05| |2,20 ± 0,05|
|2,40 ± 0,05|
|3,00 ± 0,05|
3 |3,10 ± 0,05| |3,10 ± 0,05|
|3,00 ± 0,05|
|4,10 ± 0,05|
4 |4,10 ± 0,05| |4,10 ± 0,05|
|4,20 ± 0,05|
|5,00 ± 0,05|
5 |4,90 ± 0,05| |5,00 ± 0,05|
|5,00 ± 0,05|
|6,10 ± 0,05|
6 |5,80 ± 0,05| |6,10 ± 0,05|
|6,00 ± 0,05|
|7,10 ± 0,05|
7 |7,00 ± 0,05| |7,20 ± 0,05|
|7,10 ± 0,05|
Kegiatan 2. Pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik
Kedalaman = |4,00 ± 0,05| cm
Tabel. Hubungan antara massa jenis zat cair dengan tekanan hidrostatik
Perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U
No Massa jenis zat cair (g/cm3)
(cm)
|4,10 ± 0,05|
1 |0,976 ± 0,016| |4,10 ± 0,05|
|4,10 ± 0,05|
|4,10 ± 0,05|
2 |0,980 ± 0,016| |4,20 ± 0,05|
|4,20 ± 0,05|
|4,30 ± 0,05|
3 |1,02 ± 0,02| |4,40 ± 0,05|
|4,40 ± 0,05|
|5,90 ± 0,05|
4 |1,21 ± 0,02| |5,80 ± 0,05|
|5,80 ± 0,05|
|3,80 ± 0,05|
5 |0,869 ± 0,014| |3,80 ± 0,05|
|3,90 ± 0,05|

Analisis Data

1. Analisis Perhitungan
a. Massa Jenis Air

= =
58,600
= = = 0,976 /
60
= +

= v dm + mv dv

= +

= +
∆ ∆
∆ = +

0,010 1
∆ = + 0,976 /
58,600 gram 60
∆ = |0,0001 + 0,0167| 0,976 /
∆ = 0,0168 0,976 /
∆ = 0,0164 /
Δ
= 100%
ρ
0,0164 /
= 100%
0,976 /
= 1,68 %  3 AB
DK= 100% - 1,68% = 98,32%
= | ± ∆ |
= | , ± , | g/cm3

b. Massa Jenis Garam 20 Gram


= =
58,800
= = = 0,980 /
60
∆ ∆
∆ = +

0,010 1
∆ = + 0,980 /
58,800 gram 60
∆ = |0,0002 + 0,0167| 0,980 /
∆ = 0,0169 0,980 /
∆ = 0,0165 /
Δ
= 100%
ρ
0,0165 /
= 100%
0,980 /
= 1,68 %  3 AB
DK= 100% - 1,68% = 98,32%
= | ± ∆ |
= | , ± , | g/cm3

c. Massa Jenis Garam 50 Gram


= =
61,350
= = = 1,022 /
60
∆ ∆
∆ = +

0,010 1
∆ = + 1,022 /
61,350 gram 60
∆ = |0,0002 + 0,0167| 1,022 /
∆ = 0,0169 1,022 /
∆ = 0,0172 /
Δ
= 100%
ρ
0,0172 /
= 100%
1,022 /
= 1,68 %  3 AB
DK= 100% - 1,68% = 98,32%
= | ± ∆ |
= | , ± , | g/cm3

d. Massa Jenis Gliserin


= =
72,670
= = = 1,211 /
60
∆ ∆
∆ = +
0,010 1
∆ = + 1,211 /
72,670 gram 60
∆ = |0,0001 + 0,0167| 1,211 /
∆ = 0,0168 1,211 /
∆ = 0,0203 /
Δ
= 100%
ρ
0,0203 /
= 100%
1,211 /
= 1,67 %  3 AB
DK= 100% - 1,67% = 98,33%
= | + ∆ |
= | , ± , | g/cm3

e. Massa Jenis Minyak


= =
52,150
= = = 0,869 /
60
∆ ∆
∆ = +

0,010 1
∆ = + 0,869 /
52,150 gram 60
∆ = |0,0002 + 0,0167| 0,869 /
∆ = 0,0169 0,869 /
∆ = 0,0146 /
Δ
= 100%
ρ
0,0146 /
= 100%
0,869 /
= 1,68 %  3 AB
DK= 100% - 1,68% = 98,32%
= | , ± , | g/cm3
Kegiatan 1
1. Rata- rata ketinggian
Untuk kedalaman | , ± , |
(2,00 + 1,80 + 1,90)
ℎ= = 1,90
3
h1= |2,00 − 1,90| = 0,10
h2= |1,80 − 1,90| = 0,10
h3= |1,90 − 1,90| = 0,00
Δℎ = hmaks= 0,10 cm
Δℎ
= 100%
h
0,10 cm
= 100%
1,90 cm
= 5,2 %  2 AB
DK= 100% - 5,2% = 94,8 %
ℎ = ℎ ± ∆ℎ
= | , ± , | cm
= ℎ

= 0,976 980 (1,9 cm)

= 1.817,31 g/c s2

= + ℎ

ℎ ℎ
= +
ℎ ℎ

= +

∆ ∆ℎ
∆ = +

, / ,
∆ = , /
+ ,
1.817,31 g/c s2

∆ = |0,016 + 0,052|1.817,31 g/c s2


∆ = 0,068 x 1.817,31 g/c s2
∆ = 123,57 g/c s2
= 1.817,31 = 181,731 /

∆ = 123,57 g/c s2 = 12,357 kg/



= 100%

12,357 kg/
= 100%
181,731 /
= 6,79 %  2 AB
= 100% − 6,79 % = 93,21%
= | ± ∆ |
= | , ± , | /

Untuk kedalaman | , ± , |
(2,30 + 2,20 + 2,40)
ℎ= = 2,30
3
h1= |2,30 − 2,30 | = 0,00
h2= |2,20 − 2,30 | = 0,10
h3= |2,40 − 2,30 | = 0,10
Δℎ = hmaks= 0,10 cm
Δℎ
= 100%
h
0,10 cm
= 100%
2,30 cm
= 4,34 %  3 AB
DK= 100% - 4,34% = 95,66 %
ℎ = ℎ ± ∆ℎ
= | , ± , | cm
= ℎ

= 0,976 980 (2,30 cm)

= 2.199,90 g/c s2
∆ ∆ℎ
∆ = +

, / ,
∆ = , /
+ ,
2.199,90 g/c s2

∆ = |0,016 + 0,043| 2.199,90 g/c s2


∆ = 0,059 x 2.199,90 g/c s2
∆ = 129,79 g/c s2
= 2.199,90 = 219,990 /

∆ = 129,79 g/c s2 = 12,979 kg/



= 100%

12,979 kg/
= 100%
219,990 /
= 5,89 %  2 AB
= 100% − 5,89 % = 94,11%
= | ± ∆ |
= | , ± , | /

Untuk kedalaman│3,10 ±0,05│


(3,00 + 3,10 + 3,00)
ℎ= = 3,03
3
h1= |3,00 − 3,03 | = 0,03
h2= |3,10 − 3,03 | = 0,07
h3= |3,00 − 3,03| = 0,03
Δℎ = hmaks= 0,07 cm
Δℎ
= 100%
h
0,07 cm
= 100%
3,03 cm
= 2,31 %  3 AB
DK= 100% - 2,31% = 97,69 %
= | , ± , | cm
= ℎ

= 0,976 980 (3,03 cm)

= 2.898,13 g/c s2
∆ ∆ℎ
∆ = +

, / ,
∆ = , /
+ ,
2.898,13 g/c s2

∆ = |0,016 + 0,023| 2.898,13 g/c s2


∆ = 0,039 x 2.898,13g/c s2
∆ = 113,02 g/c s2
= 2.898,13 = 289,813 /

∆ = 113,02 g/c s2 = 11,302 kg/



= 100%

11,302 kg/
= 100%
289,813 /
= 3,89 %  3 AB
= 100% − 3,89 % = 96,11%
= | ± ∆ |
=| ± | /

Untuk kedalaman | , ± , |
(4,10 + 4,10 + 4,20)
ℎ= = 4,13
3
h1= |4,10 − 4,13 | = 0,03
h2= |4,10 − 4,13 | = 0,03
h3= |4,20 − 4,13 | = 0,07
Δℎ = hmaks= 0,07 cm
Δℎ
= 100%
h
0,07 cm
= 100%
4,13 cm
= 1,69 %  3 AB
DK= 100% - 1,69% = 98,31 %
ℎ = ℎ ± ∆ℎ
= | , ± , | cm
= ℎ

= 0,976 980 (4,130 cm)

= 3950,26 g/c s2
∆ ∆ℎ
∆ = +

, / ,
∆ = , /
+ ,
3950,26 g/c s2

∆ = |0,016 + 0,016| 3950,26 g/c s2


∆ = 0,032 x 3950,26 g/c s2
∆ = 126,40 g/c s2
= 3950,26 = 395,026 /

∆ = 126,40 g/c s2 = 12,640 kg/



= 100%

12,640 kg/
= 100%
395,026 /
= 3,19 %  3 AB
= 100% − 3,19 % = 96,81%
= | ± ∆ |
=| ± | /

Untuk kedalaman | , ± , |
(5,00 + 5,00 + 5,00)
ℎ= = 5,00
3
h1= |5,00 − 5,00 | = 0,00
h2= |5,00 − 5,00 | = 0,00
h3= |5,00 − 5,00 | = 0,00
Δℎ = hmaks= 0,05 cm
Δℎ
= 100%
h
0,05 cm
= 100%
5,00 cm
= 1 %  3 AB
DK= 100% - 1% = 99 %
ℎ = ℎ ± ∆ℎ
= | , ± , | cm
= ℎ

= 0,976 980 (5,00 cm)

= 4.782,40 g/c s2
∆ ∆ℎ
∆ = +

, / ,
∆ = , /
+ ,
4.782,40g/c s2

∆ = |0,016 + 0,010| 4.782,40g/c s2


∆ = 0,026 x 4.782,40g/c s2
∆ = 124,34 g/c s2
= 4.782,40 = 478,240 /

∆ = 124,34 g/c s2 = 12,434 kg/



= 100%

12,434 kg/
= 100%
478,240 /
= 2,59 %  3 AB
= 100% − 2,59 % = 97,41%
= | ± ∆ |
=| ± | /
Untuk kedalaman | , ± , |
(6,10 + 6,10 + 6,00)
ℎ= = 6,06
3
h1= |6,10 − 6,06 | = 0,04
h2= |6,10 − 6,06 | = 0,04
h3= |6,00 − 6,06 | = 0,06
Δℎ = hmaks= 0,06 cm
Δℎ
= 100%
h
0,06 cm
= 100%
6,06 cm
= 0,99 %  3 AB
DK= 100% - 0,99% = 99,01 %
ℎ = ℎ ± ∆ℎ
= | , ± , | cm
= ℎ

= 0,976 980 (6,06 cm)

= 5.796,26 g/c s2
∆ ∆ℎ
∆ = +

, / ,
∆ = , /
+ ,
5.796,26g/c s2

∆ = |0,025 + 0,009| 5.796,26g/c s2


∆ = 0,034 x 5.796,26g/c s2
∆ = 197,07 g/c s2
= 5.796,26 = 579,626 /

∆ = 197,07 g/c s2 = 19,707 kg/



= 100%

19,707 kg/
= 100%
579,626 /
= 3,39 %  3 AB
= 100% − 3,39 % = 96,61%
= | ± ∆ |
=| ± | /

Untuk kedalaman | , ± , |
(7,10 + 7,20 + 7,10)
ℎ= = 7,13
3
h1= |7,10 − 7,13 | = 0,03
h2= |7,20 − 7,13 | = 0,07
h3= |7,10 − 7,13 | = 0,03
Δℎ = hmaks= 0,07 cm
Δℎ
= 100%
h
0,07 cm
= 100%
7,13 cm
= 0,98 %  3 AB
DK= 100% - 0,98% = 99,02 %
ℎ = ℎ ± ∆ℎ
= | , ± , | cm
= ℎ

= 0,976 980 (7,13 cm)

= 6.819,70 g/c s2
∆ ∆ℎ
∆ = +

, / ,
∆ = , /
+ ,
6.819,70 g/c s2

∆ = |0,025 + 0,010| 6.819,70 g/c s2


∆ = 0,035 x 6.819,70 g/c s2
∆ = 238,68 g/c s2
= 6.819,70 = 681,970 /

∆ = 238,68 g/c s2 = 23,868 kg/



= 100%

23,868 kg/
= 100%
681,970 /
= 3,49 %  3 AB
= 100% − 3,49 % = 96,51%
= | ± ∆ |
=| ± | /

Kegiatan 2
Kedalaman│4,00 ± 0,05│cm
Massa jenis air = | , ± , | g/cm3
(4,10 + 4,10 + 4,10)
ℎ= = 4,10
3
h1= |4,10 − 4,10 | = 0,00
h2= |4,10 − 4,10 | = 0,00
h3= |4,10 − 4,10 | = 0,00
Δℎ = hmaks= 0,05 cm
Δℎ
= 100%
h
0,05 cm
= 100%
4,10 cm
= 1,21 %  3 AB
DK= 100% - 1,21% = 98,79%
ℎ = ℎ ± ∆ℎ
= | , ± , | cm
= ℎ

= 0,976 980 (4,10 cm)

= 3921,56 g/c s2
∆ ∆ℎ
∆ = +

, / ,
∆ = , /
+ ,
3921,56 g/c s2

∆ = |0,025 + 0,012| 3921,56 g/c s2


∆ = 0,037 x 3921,56 g/c s2
∆ = 145,09 g/c s2
= 3921,56 = 392,156 /

∆ = 145,09 g/c s2 = 14,509 kg/



= 100%

14,509 kg/
= 100%
392,156 /
= 3,69 %  3 AB
= 100% − 3,69 % = 96,31%
= | ± ∆ |
= |392 ± 14| /

Massa jenis garam 20 gram = | , ± , | g/cm3


(4,10 + 4,20 + 4,20)
ℎ= = 4,16
3
h1= |4,10 − 4,16 | = 0,06
h2= |4,20 − 4,16 | = 0,04
h3= |4,20 − 4,16 | = 0,04
Δℎ = hmaks= 0,06 cm
Δℎ
= 100%
h
0,06 cm
= 100%
4,16 cm
= 1,44 %  3 AB
DK= 100% - 1,44% = 98,56%
ℎ = ℎ ± ∆ℎ
ℎ = |4,16 ± 0,06| cm
= ℎ
= 0,980 980 (4,16 cm)

= 3995,26 g/c s2
∆ ∆ℎ
∆ = +

, / ,
∆ = , /
+ ,
3995,26 g/c s2

∆ = |0,016 + 0,014| 3995,26 g/c s2


∆ = 0,030 x 3995,26 g/c s2
∆ = 119,85 g/c s2
= 3995,26 = 399,526 /

∆ = 119,85 g/c s2 = 11,985 kg/



= 100%

11,985 kg/
= 100%
399,526 /
= 2,99 %  3 AB
= 100% − 2,99 % = 97,01%
= | ± ∆ |
= |399 ± 11| /

Massa jenis garam 50 gram = | , ± , | g/cm3


(4,30 + 4,40 + 4,40)
ℎ= = 4,36
3
h1= |4,30 − 4,36 | = 0,06
h2= |4,40 − 4,36 | = 0,04
h3= |4,40 − 4,36 | = 0,04
Δℎ = hmaks= 0,06 cm
Δℎ
= 100%
h
0,06 cm
= 100%
4,36 cm
= 1,37 %  3 AB
DK= 100% - 1,37% = 98,63%
ℎ = ℎ ± ∆ℎ
ℎ = |4,36 ± 0,06| cm
= ℎ

= 1,022 980 (4,36 cm)

= 4366,80 g/c s2
∆ ∆ℎ
∆ = +

, / ,
∆ = , /
+ ,
4366,80 g/c s2

∆ = |0,016 + 0,013| 4366,80 g/c s2


∆ = 0,029 x 4366,80 g/c s2
∆ = 126,63 g/c s2
= 4366,80 = 436,680 /

∆ = 126,63 g/c s2 = 12,663 kg/



= 100%

12,663 kg/
= 100%
436,680 /
= 2,89 %  3 AB
= 100% − 2,89 % = 97,11%
= | ± ∆ |
= |436 ± 12| /

Massa jenis gliserin = | , ± , | g/cm3


(5,90 + 5,80 + 5,80)
ℎ= = 5,83
3
h1= |5,90 − 5,83 | = 0,07
h2= |5,80 − 5,83 | = 0,03
h3= |5,80 − 5,83 | = 0,03
Δℎ = hmaks= 0,07 cm
Δℎ
= 100%
h
0,07 cm
= 100%
5,83 cm
= 1,20 %  3 AB
DK= 100% - 1,20% = 98,80%
ℎ = ℎ ± ∆ℎ
ℎ = |5,83 ± 0,07| cm
= ℎ

= 1,21 980 (5,83 cm)

= 6913,21 g/c s2
∆ ∆ℎ
∆ = +

, / ,
∆ = , /
+ ,
6913,21 g/c s2

∆ = |0,016 + 0,012| 6913,21 g/c s2


∆ = 0,028 x 6913,21 g/c s2
∆ = 193,56 g/c s2
= 6913,21 = 691,321 /

∆ = 193,56 g/c s2 = 19,356 kg/



= 100%

19,356 kg/
= 100%
691,321 /
= 2,79 %  3 AB
= 100% − 2,79 % = 97,21%
= | ± ∆ |
= |691 ± 19| /

Massa jenis minyak= | , ± , | g/cm3


(3,80 + 3,80 + 3,90)
ℎ= = 3,83
3
h1= |3,80 − 3,83 | = 0,03
h2= |3,80 − 3,83 | = 0,03
h3= |3,90 − 3,83 | = 0,07
Δℎ = hmaks= 0,07 cm
Δℎ
= 100%
h
0,07 cm
= 100%
3,83 cm
= 1,82 %  3 AB
DK= 100% - 1,82% = 98,18%
ℎ = ℎ ± ∆ℎ
ℎ = |3,83 ± 0,07| cm
= ℎ

= 0,869 980 (3,83 cm)

= 3261,70 g/c s2
∆ ∆ℎ
∆ = +

, / ,
∆ = , /
+ ,
3261,70 g/c s2

∆ = |0,016 + 0,018| 3261,70 g/c s2


∆ = 0,034 x 3261,70 g/c s2
∆ = 110,89 g/c s2
= 3261,70 = 326,170 /

∆ = 110,89 g/c s2 = 11,089 kg/



= 100%

11,089 kg/
= 100%
326,170 /
= 3,39 %  3 AB
= 100% − 3,39 % = 96,61%
= | ± ∆ |
= |326 ± 11| /
Kegiatan 1
Tabel 4.Hubungan Besar Kedalaman dengan Tekanan Hidrostatik

No. Kedalaman (cm) Tekanan hidrostatik /


1
|1,90 ± 0,10| |1,8 ± 0,1| 10

2 |2,30 ± 0,10| |2,2 ± 0,1| 10


3 |3,03 ± 0,07| |289 ± 11|
4 |4,13 ± 0,07| |395 ± 12|
5 |5,00 ± 0,05| |478 ± 12|
6 |6,06 ± 0,06| |579 ± 19|
7 |7,13 ± 0,07| |681 ± 23|

Grafik 1. Hubungan Kedalaman (m) dengan Tekanan Hidrostatik (N/m2)

800
P(N/m2)

700 y = 95,81x - 0,957


R² = 1
600
500
400
300
200
100
0
0 2 4 6 8

h= (m)

= +
= 95,81 − 0,957
= 1
= ℎ= = 95,81 /
= × 100% = 1 × 100% = 100%
= 100% − DK = 100% − 100% = 0 % (4 AB)

=

∆ = . = 0 × 95,81 = 0,00 /

= | ± ∆ |
= | 95,81 ± 0,00| /

Kegiatan 2
Tabel 5. Hubungan Massa Jenis Zat Cair dengan Tekanan Hidrostatik

No.
Massa jenis zat cair g/cm3 Tekanan hidrostatik /

1 |0,976 ± 0,016| |392 ± 14|

2 |0,980 ± 0,016| |399 ± 11|

3 |1,02 ± 0,02| |436 ± 12|

4 |1,21 ± 0,02| |691 ± 19|

5 |0,869 ± 0,014| |326 ± 11|


Grafik 2. Hubungan Massa Jenis Zat Cair (Kg/cm3) dengan Tekanan
Hidrostatik (N/m2)

800
P(N/m2)

700 y = 1112,x - 676,1


R² = 0,964
600
500
400
300
200
100
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4

Massa Jenis (Kg/cm3)

= +
= 1112 − 676,1
= 0,964

= ℎ= = 1112 /
= × 100% = 0,964 × 100% = 96,40%
= 100% − DK = 100% − 96,40% = 3,6 % (3 AB)

=

∆ = . = 3,6 × 1112 = 4003,2 /

= | ± ∆ |
= | 11,1 ± 40,0|10 /
PEMBAHASAN
Tekanan hidrostatik merupakan tekanan yang diberikan oleh cairan pada
kesetimbangan karena pengaruh gaya gravitasi. Pada percobaan ini dilakukan 2
kegiatan yaitu mencari pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik dan
mencari pengaruh massa jenis terhadap tekanan hidrostatik.
Pada kegiatan pertama diperoleh hasil yaitu pada kedalaman |3,03 ±
0,07| diperoleh nilai tekanan hidrostatik sebesar |289 ± 11| N/m2, pada
kedalaman |4,13 ± 0,07| diperoleh nilai tekanan hidrostatik sebesar
|395 ± 12| N/m2, pada kedalaman |5,00 ± 0,05| diperoleh nilai tekanan
hidrostatik sebesar |478 ± 12| N/m2, pada kedalaman |6,06 ± 0,06|cm
diperoleh nilai tekanan hidrostatik sebesar |579 ± 19| N/m2, pada kedalaman
|7,13 ± 0,07| cm diperoleh nilai tekanan hidrostatik sebesar |681 ± 23| N/m2.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, diketahui bahwa bertambahnya nilai kedalaman
seiring dengan bertambahnya nilai tekanan hidrostatik. Hal ini dibuktikan dengan
garis lurus yang terbentuk pada grafik hubungan kedalaman dengan tekanan
hidrostatik.
Pada kegiatan kedua diperoleh hasil yaitu dengan = |0,976 ± 0,016|
g/cm3 diperoleh tekanan hidsrostatik sebesar |392 ± 14| / , dengan
= |0,980 ± 0,016| g/cm3 diperoleh tekanan hidrostatik sebesar |399 ±
11| / , dengan = |1,02 ± 0,02| g/cm3 diperoleh tekanan hidrostatik
sebesar |436 ± 12| / , dengan = |1,21 ± 0,02| g/cm3 diperoleh
tekanan hidrostatik sebesar |691 ± 19| / , dengan = |0,869 ± 0,014|
diperoleh tekanan hidrostatik sebesar |326 ± 11| / . Berdasarkan hasil
yang diperoleh , diketahui bahwa bertambahnya besar massa jenis seiring dengan
bertambahnya nilai tekanan hidrostatik. Hal ini dibuktikan dengan garis lurus
yang agak melengkung pada grafik hubungan massa jenis zat cair dengan tekanan
hidrostatik.
SIMPULAN DAN DISKUSI
Simpulan
Dari hasil eksperimen dan analisis data yang diperoleh dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu:
a) Kedalaman dan massa jenis zat cair berbanding lurus dengan besarnya tekanan
hidrostatik
b) Semakin besar kedalaman benda pada zat cair maka semakin besar pula
tekanan hidrostatik yang dialami benda tersebut. Begitupula sebaliknya.
c) Semakin besar massa jenis suatu zat cair maka semakin besar pula tekanan
hidrostatiknya. Begitupula sebaliknya.

Diskusi
Kepada praktikan selanjutnya agar lebih teliti dalam melakukan praktikum
sehingga data yang diperoleh lebih baik.

DAFTAR RUJUKAN
Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Herman.2014.Penuntun Praktikum Fisika Dasar. Makassar: Laboratorium Fisika


Dasar UNM.

You might also like