Professional Documents
Culture Documents
Bab Iv
Bab Iv
A. Hasil Penelitian
instalasi gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, bedah sentral, unit
40
laboratorium, radiologi, rehabilitasi medik, pelayanan khusus, instalasi
gizi, instalasi pemeliharaan saraa rumah sakit, dan instalasi rekam medis.
orang PNS dan 116 tenaga sukarela. Tenaga medis yang terdiri dari 45
dokter dan perawat ada juga tenaga kesehatan yang lain yaitu bidan,
memiliki tempat tidur ibu berjumlah 31 tempat tidur dan box bayi
berjumlah 31 box.
beretika
41
3. Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas sesuai kebutuhan
2. Karakteristik Responden
a. Umur Ibu
orang (65,9%) dan yang Tidak Beresiko sejumlah 15 orang (34,1 %).
42
Sumber : Data Primer 2019
yang Tidak mengalami Ketuban Pecah Dini yaitu sejumlah 11 orang (25,0
%).
d. Letak Janin
43
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukan bahwa Reponden yang
B. Pembahasan
yang paling banyak yaitu umur Beresiko antara <20 tahun atau >35
sesarea banyak dijumpai pada ibu dengan umur muda <20 tahun, ini
44
wanita berumur di atas 30 tahun fungsi alat reproduksinya telah
mellitus dan lain sebagainya. Semakin tua umur ibu >35 tahun maka
vili khorialis akan menembus dinding uterus lebih dalam lagi sehingga
persalinan tindakan dengan seksio sesarea. Ibu hamil yang berumur <20
tahun dan >30 tahun beresiko 4 kali lebih besar dibandingkan ibu
dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun sangat memiliki resiko tinggi yang
kehamilan, secara psikologi karena belum siap dan panggul ibu yang
di lokasi penelitian yaitu bahwa sampel ibu hamil berada pada usia
45
reproduksi yang baik untuk hamil, melahirkan, dan menyusui. Umur ibu
hamil yang ideal yaitu umur 20-35 tahun, di usia ini fisik dan
psikis perempuan berada pada tahap yang baik. Kehamilan di usia yang
kurang dari 20 tahun atau yang lebih dari 35 tahun mempunyai resiko
lebih tinggi (Wulandari & Sulastri, 2012). Umur ibu hamil saat kurang
pada rentang usia produktif yaitu usia 20-35 tahun, ibu hamil yang
melakukan tindakan seksio sesarea atas indikasi dari Ketuban Pecah Dini
46
gameli, faktor plasenta, faktor plasenta,hambatan jalan lahir. Ketuban
(Sarwono, 2010).
dari 5 cm. Hal ini dapat terjadi pada kehamilan aterm maupun pada
kehamilan preterm. Pada keadaan ini dimana risiko infeksi ibu dan anak
masalah obstetri yang juga dapat menyebabkan infeksi pada ibu dan bayi
serta dapat meningkatkan kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi
(Purwaningtyas, 2017).
47
pada wanita hamil. Penyakit tersebut hingga kini masih menjadi
penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian baik pada ibu, janin,
Bila sejak awal kehamilan tekanan darah ibu hamil sudah tinggi,
tubuh. Hal ini berlaku pula jika pada masa kehamilannya tiba-tiba
48
kehamilan atau lebih setelah 20 minggu usia kehamilan pada wanita
dinding perut dan dinding syaraf rahim dalam keadaan utuh serta
berat janin diatas 500 gram. Sectio caesarea adalah suatu tindakan
sayatan pada dinding uterus. Letak lintang adalah suatu keadaan dimana
49
janin melintang didalam uterus dengan kepala pada sisi yang
kavum uteri. Dalam keadaan letak sungsang dalam ibu hamil memiliki
janin dalam rahim, yaitu letak sungsang (bokong) dan letak lintang.
50
kesehatan diharapkan mengutamakan persalinan normal terlebih
51
52