Dalam beraktivitas, kenyamanan merupakan aspek terpenting bagi manusia. Setiap hari manusia berinteraksi dengan berbagai macam produk untuk menyelesaikan tugas-tugas kesehariannya. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan produk dengan inovasi baru semakin meningkat. Banyak produk yang tersedia di pasar dengan kegunaan dan desain-desain menarik. Di era industry 4.0, inovasi baru untuk produk dengan fitur-fitur yang canggih sudah mulai didorong dan disuguhkan untuk masyarakat. Namun, aspek penentu untuk kesuksesan produk di pasar tidak hanya diukur dari segi kecanggihannya melainkan keergonomis suatu produk. Ergonomi adalah suatu disiplin ilmiah yang urgen untuk diperhatikan interaksi antara manusia dan bagian lain dalam elemen sebuah sistem dan juga profesi yang mengplikasikan teori, prinsip-prinsip, data, dan juga metode yang dirancang untuk mengoptimasikan kesejahteraan manusia dan juga keseluruhan kinerja dari sistem (Kirch, 2008). Ilmu ergonomi menjelaskan cara untuk mengurangi beban kerja yang berlebihan, menurunkan kadar stres, menciptakan area kerja yang nyaman, melakukan gerakan untuk peregangan saat bekerja dan lain – lain. Produk yang ergonomis artinya produk harus nyaman saat penggunaan. Dalam menciptakan sebuat lingkungan atau produk yang ergonomis, data antropometri ukuran tubuh manusia diperlukan. Anthropometri berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan metron yang berarti ukuran (Bridger, 1995). Sehingga anthropometri dapat diartikan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Anthropometri adalah sebuah studi tentang pengukuran tubuh dimensi manusia dari tulang, otot dan jaringan adiposa atau lemak. Bidang anthropometri meliputi berbagai ukuran tubuh manusia seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai dan sebagainya. ntuk memperoleh perancangan yang baik pada suatu fasilitas, diperlukan suatu pengukuran anthropometri tubuh manusia. Oleh karena itu, untuk praktikum modul 1 kita mengukur dimensi tubuh manusia dari mulai duduk hingga berdiri. Pengukuran dimensi tubuh ini dilakukan agar kegiatan belajar mengajar dan kegiatan proses perkuliahan di Universitas Tarumanagara dapat ditingkatkan menjadi lebih baik. 1.2 Rumusan Masalah Pada praktikum modul pertama yaitu pengujian antropometri, terdapat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian dari ergonomi? 2. Apa pengertian dari data antropometri orang Indonesia? 3. Apa faktor-faktor variabilitas data antropometri? 4. Bagaimana langkah-langkah kerja pengukuran antropometri? 5. Bagaimana cara menggunakan alat antropometer, kursi antropometri, dan spreading caliper dengan baik? 1.3 Batasan Masalah Dalam sebuah laporan, batasan masalah memiliki fungsi agar praktikum tidak menyimpang dan sesuai pada tujuan awal. Beberapa masalah yang dihadapi yakni sebagai berikut: 1. Penggunaan alat uji antropometer, kursi antropometri, dan spreading caliper untuk mengukur dimensi tubuh manusia. 2. Pengujian dilakukan dalam dua posisi yaitu posisi duduk dan posisi berdiri. 3. Pengukuran untuk setiap posisi menggunakan 10 dimensi tubuh yang berbeda 1.4 Tujuan Praktikum Tujuan praktikum untuk modul pertama yaitu pengujian antropometri adalah sebagai berikut: 1. Praktikkan memahami definisi dari ergonomi. 2. Mahasiswa dapat memahami pengertian dari antropometri. 3. Praktikkan dapat mengerti macam-macam faktor variabilitas data antropometri. 4. Proses pengukuran dimensi tubuh manusia dapat dilakukan oleh mahasiswa. 5. Praktikkan dapat menggunakan alat antropometer, kursi antropometri, dan spreading caliper dengan baik.