You are on page 1of 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam beraktivitas, kenyamanan merupakan aspek terpenting bagi manusia. Setiap
hari manusia berinteraksi dengan berbagai macam produk untuk menyelesaikan
tugas-tugas kesehariannya. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan
produk dengan inovasi baru semakin meningkat. Banyak produk yang tersedia di
pasar dengan kegunaan dan desain-desain menarik. Di era industry 4.0, inovasi baru
untuk produk dengan fitur-fitur yang canggih sudah mulai didorong dan disuguhkan
untuk masyarakat. Namun, aspek penentu untuk kesuksesan produk di pasar tidak
hanya diukur dari segi kecanggihannya melainkan keergonomis suatu produk.
Ergonomi adalah suatu disiplin ilmiah yang urgen untuk diperhatikan
interaksi antara manusia dan bagian lain dalam elemen sebuah sistem dan juga profesi
yang mengplikasikan teori, prinsip-prinsip, data, dan juga metode yang dirancang
untuk mengoptimasikan kesejahteraan manusia dan juga keseluruhan kinerja dari
sistem (Kirch, 2008). Ilmu ergonomi menjelaskan cara untuk mengurangi beban kerja
yang berlebihan, menurunkan kadar stres, menciptakan area kerja yang nyaman,
melakukan gerakan untuk peregangan saat bekerja dan lain – lain. Produk yang
ergonomis artinya produk harus nyaman saat penggunaan. Dalam menciptakan sebuat
lingkungan atau produk yang ergonomis, data antropometri ukuran tubuh manusia
diperlukan.
Anthropometri berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan metron
yang berarti ukuran (Bridger, 1995). Sehingga anthropometri dapat diartikan sebagai
suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia.
Anthropometri adalah sebuah studi tentang pengukuran tubuh dimensi manusia dari
tulang, otot dan jaringan adiposa atau lemak. Bidang anthropometri meliputi berbagai
ukuran tubuh manusia seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan
tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai dan sebagainya. ntuk memperoleh
perancangan yang baik pada suatu fasilitas, diperlukan suatu pengukuran
anthropometri tubuh manusia.
Oleh karena itu, untuk praktikum modul 1 kita mengukur dimensi tubuh
manusia dari mulai duduk hingga berdiri. Pengukuran dimensi tubuh ini dilakukan
agar kegiatan belajar mengajar dan kegiatan proses perkuliahan di Universitas
Tarumanagara dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
Pada praktikum modul pertama yaitu pengujian antropometri, terdapat rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari ergonomi?
2. Apa pengertian dari data antropometri orang Indonesia?
3. Apa faktor-faktor variabilitas data antropometri?
4. Bagaimana langkah-langkah kerja pengukuran antropometri?
5. Bagaimana cara menggunakan alat antropometer, kursi antropometri, dan
spreading caliper dengan baik?
1.3 Batasan Masalah
Dalam sebuah laporan, batasan masalah memiliki fungsi agar praktikum tidak
menyimpang dan sesuai pada tujuan awal. Beberapa masalah yang dihadapi yakni
sebagai berikut:
1. Penggunaan alat uji antropometer, kursi antropometri, dan spreading
caliper untuk mengukur dimensi tubuh manusia.
2. Pengujian dilakukan dalam dua posisi yaitu posisi duduk dan posisi berdiri.
3. Pengukuran untuk setiap posisi menggunakan 10 dimensi tubuh yang
berbeda
1.4 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum untuk modul pertama yaitu pengujian antropometri adalah sebagai
berikut:
1. Praktikkan memahami definisi dari ergonomi.
2. Mahasiswa dapat memahami pengertian dari antropometri.
3. Praktikkan dapat mengerti macam-macam faktor variabilitas data
antropometri.
4. Proses pengukuran dimensi tubuh manusia dapat dilakukan oleh mahasiswa.
5. Praktikkan dapat menggunakan alat antropometer, kursi antropometri, dan
spreading caliper dengan baik.

You might also like