You are on page 1of 4

ANALISA JURNAL

DENGAN KASUS DIARE

Disusun oleh :

Ririn Dian Sutrisni (20213110058)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CENDEKIA UTAMA KUDUS

2021/2022
ANALISA JURNAL

ANALISA JURNAL
JUDUL Literature Review : Faktor Risiko Kejadian Diare Pada
Balita Di Indonesia
PENULIS Andika Agus Iryanto, Tri Joko dan Mursid Raharjo
WAKTU April 2021
TEMPAT Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
PENERBIT Journal homepage:
https://ejurnal.poltekesmanado.ac.id/index.php/jkl
KATA KUNCI Diare, Bayi, Risiko
TUJUAN Memberikan informasi tentang faktor-faktor risiko kejadian
diare pada balita berdasarkan kajian review.
METODE Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah scoping
review dengan memusatkan kajian spesifik dari berbagai
cakupan yang ditemukan untuk digabung dan menarik
kesimpulan yang ringkas
KELEBIHAN 1. Jurnal ber ISSN.
2. Terbitan jurnal tergolong terbaru di tahun 2021, (1 tahun
terakhir 2021- 2022).
3. Ide/gagasan penulis inofatif, sejalan dengan fenomena
era digital sekarang ini yang canggih, yang memudahkan
caregiver maupun pasien untuk mengakses melalui
gadget.
KEKURANGAN Penatalaksanaan jurnal ini di lapangan akan menemukan
beberapa kendala. Seperti adanya kendala dalam sarana dan
prasarana (tidak adanya gadget, keterbatasan sinyal, dll),
maupun pasien dan caregiver yang gagap teknologi.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan terdapat
beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian
diare pada balita. Faktor yang berpengaruh diantaranya
faktor lingkungan, pengetahuan ibu, dan personal hygiene
ibu. Faktor lingkungan yang dominan pada penelitian ini
adalah sarana penyediaan air bersih, sarana jamban keluarga,
sarana pengelolaan sampah, dan sarana pengelolaan air
limbah rumah tangga. Diharapkan agar sanitasi lingkungan
rumah tangga harus memenuhi syarat-syarat kesehatan untuk
mencegah datangnya penyakit, khususnya diare pada balita.
PEMBAHASAN Pada kasus di Poli Anak UPT RSUD RAA Soewondo Pati
SESUAI An. A mengalami Diare dengan BAB sehari 5x tinja lebih
DENGAN KASUS cair. Oleh karena itu diperlukan suatu teknologi yang
LAPANGAN menjadi tuntunan orangtua dirumah, untuk merawat diare
BBLR pada anak di rumah, untuk meminimalisir komplikasi
penyakit yang tidak diinginkan. Pada penelitian yang
dilakukan Andika Agus Iryanto, Tri Jok dan Mursid Raharjo
didapatkan hasil bahwa Tingkat pengetahuan ibu, jenis
pekerjaan ibu, umur ibu, riwayat pemberian ASI, kebiasaan
cuci tangan, jenis jamban, jenis lantai rumah, dan kepadatan
lalat. Personal hygiene, ketersediaan sarana penyediaan air
bersih, ketersediaan pembuangan tinja, ketersediaan sarana
tempat pembuangan sampah, dan ketersediaan sarana
pembuangan air limbah (SPAL). Sanitasi dasar rumah
(sarana air bersih, kepemilikan jamban, kondisi SPAL,
sarana pembuangan sampah, dan perilaku ibu rumah tangga
(menjaga kebersihan rumah, mencuci tangan sebelum
makan, mencuci tangan setelah BAB, minum air yang telah
dimasak, mencuci dan sterilisasi botol susu sebelum
menyiapkan susu balita, dan memberikan ASI eksklusif).
Praktek mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
praktek mencuci tangan sebelum dan sesudah BAB, praktek
mengelola makanan, kepemilikan jamban, kondisi SPAL,
kondisi tempat sampah, sumber air bersih, dan kualitas air
bersih. Sarana penyediaan air bersih, jamban keluarga,
pembuangan air limbah, dan pembuangan sampah keluarga
dapat berpengaruh atau menyebabkan diare pada balita.
SARAN Menjadi gambaran dan referensi kepada tenaga kesehatan
dalam melakukan pengendalian kasus diare pada balita di
Indonesia. Kepada masyarakat, diharapkan selalu peduli
akan sanitasi lingkungan dan mengelola faktor risiko
kejadian diare pada balita agar dapat melakukan pencegahan.
Kepada peneliti selanjutmya, diharapkan penelitian ini
menjadi referensi dan dikembangkan menjadi penelitian
yang eksploratif.

You might also like