You are on page 1of 3

Pembangunan BMI (PBMI)

Nurzalzabila | D131211034 | Teknik Lingkungan B

Pendahuluan
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki 17.504 pulau,
Sumber kekayaan alam yang berlimpah menjadikan wilayah laut memiliki makna
yang sangat penting untuk pembangunan nasional. Posisi strategis Indonesia tidak
hanya dilihat dari posisi di persilangan antara dua benua, yaitu Asia dan Australia,
serta dua samudera, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, tetapi juga diantara
Laut China Selatan dan Laut Asia Timur dengan Samudera Hindia menempatkan
Indonesia pada posisi penting dalam menciptakan stabilitas politik, ekonomi serta
keamanan regional dan internasional. Posisi silang yang strategis menjadikan
Indonesia berada tepat ditengah proses perubahan, baik secara geopolitik, geostrategis,
dan geoekonomi. Geopolitik di Indonesia disebut dengan istilah Wawasan Nusantara.
Pandangan geopolitik Indonesia berdasarkan pada pemikiran kewilayahan dan
kehidupan bangsa Indonesia.
Luas wilayah Nusantara Indonesia mencapai sekitar 8 juta kilometer persegi,
wilayah perairan/lautnya adalah sekitar dua pertiga dari total wilayah Indonesia,
sisanya atau sepertiganya merupakan wilayah daratan. Wilayah perairan/laut
merupakan bagian terbesar dari total wilayah Indonesia, berarti perairan/ laut,
pembangunan kelautan, atau pembangunan maritim memiliki peranan yang sangat
penting.
Pembahasan
Wilayah laut beserta sumber daya alam yang terkandung di dalamnya
merupakan aset penting dan prime mover pembangunan kelautan Indonesia, karena
wilayah ini . Meskipun Indonesia mendapatkan penambahan luas yang cukup
signifikan dalam penguasaan wilayah laut, kenyataannya potensi kelautan kita belum
dikelola dan dimanfaatkan secara maksmial untuk pembangunan nasional.
Dalam langkah mengimplementasikan visi Poros Kelautan Dunia, percepatan
pembangunan kelautan merupakan keniscayaan yang harus diupayakan dalam
kerangka menyejahterakan rakyat Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut,
Pemerintah merumuskan dalam kebijakan kelautan Indonesia melalui Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan dan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2017. Visi kelautan Indonesia adalah mewujudkan
Indonesia menjadi Poros Kelautan Dunia, yaitu menjadi sebuah negara kelautan yang
maju, berdaulat, mandiri, kuat, serta mampu memberikan kontribusi positif
bagi keamanan dan perdamaian kawasan dan dunia sesuai dengan kepentingan
nasional.
Pembangunan ekonomi maritim merupakan studi yang sangat luas, meliputi
berbagai bidang, berbagai unsur, dan berbagai aspek pembangunan yang sangat luas,
berbagai bidang meliputi bidang-bidang ekonomi, sosial (dan budaya), dan politik.
Mengingat sangat pentingnya peranan dan fungsi pembangunan maritim, maka
pembangunan ekonomi maritim perlu dipelajari sebagai suatu studi tersendiri, dalam
upaya mendukung pengembangan dan pengelolaan sumber-sumberdaya kemaritiman
dan kelautan secara lebih optimal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat matitim yang lebih tinggi.
Penutup
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki
17.504 pulau dan luas perairan ± 5.87 juta km2 menjadikan laut bermakna strategis
sebagai pilar pembangunan nasional. Saat ini Indonesia berusaha untuk
membangkitkan kembali kejayaan kelautan Nusantara melalui pembangunan kelautan
Indonesia menuju Indonesia sebagai poros kelautan dunia. Oleh karenanya
dibutuhkan kebijakan yang mendukung arah pembangunan kelautan Indonesia untuk
mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Pembangunan kelautan Indonesia membutuhkan tata kelola kebijakan yang
baik dan berkelanjutan melalui pendekatan sosial budaya, ekonomi, serta politik,
pertahanan dan keamanan. Penyelenggaraan pembangunan kelautan juga
membutuhkan peran serta dan dukungan berbagai pihak sehingga dapat dilakukan
secara holistik dan integral dengan memperhatikan kepentingan stakeholder. Visi
kelautan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia menjadi Poros Kelautan Dunia,
yaitu menjadi sebuah negara kelautan yang maju, berdaulat, mandiri, kuat, serta
mampu memberikan kontribusi positif bagi keamanan dan perdamaian kawasan dan
dunia sesuai dengan kepentingan nasional.
Daftar Pustaka
Sari, D. (2019). INTEGRASI TATA KELOLA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KELAUTAN BERKELANJUTAN. Jurnal Rechtsvinding, 8(2), 147-165.
Marlina, S. & Herlina, N. (2021). UPAYA PENINGKATAN PENDIDIKAN
KEAHLIAN DAN PROFESIONALISME SUMBER DAYA MANUSIA
PELAYARAN INDONESIA. Jurnal Ilmiah M-Progress, 11(2), 107-115.

You might also like