You are on page 1of 110

2012

BNSP-MODUL-2.4.1

MERENCANAKAN DAN
MENGORGANISASIKAN
ASESMEN
Panduan pelatihan

Badan Nasional Sertifikasi Profesi


Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas diterbitkannya modul pelatihan berbasis
kompetensi unit kompetensi MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN ASESMEN untuk
tenaga skema sertifikasi asesor yang akan digunakan untuk melatih calon asesor sesuai
dengan modul yang telah ditetapkan. Tenaga-tenaga tersebut diharapkan mempunyai
kompetensi di bidangnya masing-masing.

Penyusunan modul ini dilaksanakan dalam rangka harmonisasi dengan negara-negara


mitra bisnis Indonesia dan dilakukan melalui workshop Master Asesor, uji coba dan
validasi oleh Pleno BNSP. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan modul ini, terutama kepada tim Master Asesor.

Kami menyadari bahwa modul ini masih belum sempurna. Kami sangat menghargai
apabila ada masukan untuk penyempurnaannya, yang selalu akan dikaji ulang secara
periodik.

Akhir kata, diharapkan modul ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan
bermanfaat dalam upaya meningkatkan kompetensi dan kredibilitas asesor kompetensi
dan dapat turut serta membangun kompetensi bangsa dengan kompeten.

Jakarta,

Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi

MODUL TAAASS401C Hal. 2


Daftar Isi

Isi Halaman
1. Pendahuluan
1.1. Umum
1.2. Ruang lingkup
2. Acuan normatif
3. Definisi
4. Persyaratan dasar
4.1. Kelembagaan pelatihan
4.2. Pelatih
4.3. Peserta
5. Topik Pembelajaran
5.1. Umum
5.2. Topik Pembelajaran U: Mengidentifikasi gambaran umum tentang asesmen
kompetensi
5.3. Topik Pembelajaran 1 : Menentukan pendekatan asesmen
5.4. Topik Pembelajaran 2 : Mempersiapkan rencana asesmen
5.5. Topik Pembelajaran 3 : Kontekstualisasi dan pengkajian rencana asesmen
5.6. Topik Pembelajaran 4 : Mengorganisasikan asesmen
6. Asesmen
7. LAMPIRAN

MODUL TAAASS401C Hal. 3


1. Pendahuluan

1.1. Umum.

Unit ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk merencanakan dan


mengorganisasikan proses asesmen dalam sistem berbasis kompetensi. Unit ini juga
memperlihatkan cara mengases kompetensi seorang Asesi dan juga cara mengembangkan
alat asesmen. Asesor juga harus berpartisipasi dalam validasi asesmen.

1.2. Ruang Lingkup:

Ruang lingkup pedoman pelatihan ini mencakupi persyaratan dasar penggunaan pedoman
ini, topik pembelajaran dan asesmen.

Unit ini merupakan bagian dari klaster dari skema sertifikasi asesmen kompetensi.

Pedoman ini merupakan pedoman bagi lembaga pendidikan dan pelatihan, para pelatih,
Master Asesor dalam mengembangkan dan menyelenggarakan pelatihan asesor
kompetensi menuju registrasi asesor BNSP.

2. Acuan Normatif

2.1. Pedoman BNSP 301. Pedoman Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Profesi


2.2. TAAASS401C-2008. Merencanakan dan Mengorganisasikan asesmen. (terlampir).

3. Definisi

3.1. Asesor kompetensi adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi yang relevan dan
kompeten untuk melaksanakan dan/atau menilai ujian
3.2. Peserta asesmen kompetensi adalah pemohon yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan untuk dapat ikut serta dalam proses sertifikasi.
3.3. Proses sertifikasi adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP untuk menetapkan
bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup
permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang.
3.4. Sistem sertifikasi adalah kumpulan prosedur dan sumber daya untuk melakukan proses
sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasinya, untuk menerbitkan sertifikat kompetensi
termasuk pemeliharaannya.

MODUL TAAASS401C Hal. 4


3.5. Surveillance adalah monitoring berkala, dalam periode sertifikasi personil untuk tetap
menjamin kompetensinya selama memegang sertifikat kompetensi.

4. Persyaratan dasar

4.1. Kelembagaan pelatihan


Kelembagaan pendidikan dan pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan untuk skema
sertifikasi asesmen kompetensi khususnya unit merencanakan dan mengorganisasikan
asesmen seharusnya adalah lembaga pendidikan/pelatihan yang telah diakreditasi oleh
lembaga akreditasi pendidikan dan pelatihan dengan ruang lingkup sesuai dengan unit
kompetensi tersebut.
4.2. Pelatih
• Pelatih dalam pelaksanaan pelatihan untuk skema sertifikasi asesmen kompetensi
khususnya unit merencanakan dan mengorganisasikan asesmen harus pelatih
bersertifikat kompetensi dengan kualifikasi Master Asesor dan/atau pelatih berbasis
kompetensi dengan ruang lingkup skema sertifikasi asesmen kompetensi.
• Untuk menggunakan modul ini pelatih harus kompeten dan mengembangkan klaster
kompetensi mengembangkan lingkungan pembelajaran, klaster disain program
pelatihan dan pengembangan penyampaian dan fasilitasi program pelatihan.
4.3. Peserta
Peserta pelatihan pada skema sertifikasi klaster asesmen kompetensi ini adalah personil
yang telah mempunyai kualifikasi atau kompetensi bidang tertentu yang menjadi ruang
lingkup kompetensi yang akan diases.

5. Topik Pembelajaran

5.1. Umum.
Transisi: Jika anda mampu mendemonstrasikan unit kompetensi BSZ401A Plan
Assessment yang telah diperbarui oleh TAA, anda SEHARUSNYA telah memenuhi
persyaratan dari TAAASS401C Merencanakan dan Mengorganisasikan Asesmen (Plan And
Organise Assessment)

Untuk mendemonstrasikan unit ini, peserta harus dapat memberikan bukti:


a. Mengembangkan Rencana Asesmen;
b. Mengorganisasikan sumberdaya material dan manusia untuk mendukung proses
asesmen.
c. Minimum 2 kali pengalaman membuat perencanaan dan pengorganisasian asesmen.

MODUL TAAASS401C Hal. 5


5.2. Topik Pembelajaran 1: Mengidentifikasi gambaran umum
tentang asesmen kompetensi.

5.2.1. Definisi-definisi kritis.


q Asesmen kompetensi
Adalah proses asesmen baik teknis maupun non teknis melalui pengumpulan
bukti yang relevan untuk menentukan apakah seseorang kompeten atau belum
kompeten pada suatu unit kompetensi atau kualifikasi tertentu.
q Kompetensi
Kompetensi Kerja adalah spesifikasi dari setiap sikap, pengetahuan,
keterampilan dan atau keahlian serta penerapannya secara efektif dalam
pekerjaan sesuai dengan standar kinerja yang dipersyaratkan.
q Unit Kompetensi
merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas/pekerjaan yang merupakan
bagian dari standar kompetensi kerja
q Skema sertifikasi
Persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi yang
ditetapkan dengan menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta
prosedur yang sama.
q Benchmark/Acuan Pembanding
Kriteria yang akan dipergunakan untuk mengases kemampuan asesi, bisa
berupa: standar kompetensi/unit kompetensi; kriteria asesmen dari suatu
kurikulum pelatihan; spesifikasi unjuk kerja; spesifikasi produk
q Validasi asesmen
Proses untuk memastikan bahwa suatu proses asesmen terhadap unit
kompetensi atau kelompok unit kompetensi (dan pengumpulan melalui asesmen
ini) adalah konsisten dengan persyaratan dari unit atau kelompok unit
kompetensi dan persyaratan industri.
q Asesi
Adalah calon peserta asesmen yang sudah memastikan diri kompeten untuk
medapatkan pengakuan baik dalam rangka sertifikasi maupun asesmen untuk
tujuan lainnya.

5.2.2. Gambaran umum asesmen.


Gambaran umum dalam sistem asesmen dapat digambarkan dibawah ini dimana
konsep asesmen direfleksikan dalam unit-unit kompetensi yang terkait. Dalam
panduan ini kita hanya akan membahas unit kompetensi merencanakan dan
mengorganisasikan asesmen.

MODUL TAAASS401C Hal. 6


Gambar 1. Gambaran umum asesmen dalam konsep dan unit kompetensi.

5.2.3. Proses asesmen.

Proses asesmen merupakan siklus yang tidak terputus yang mencakupi: pesiapan,
perencanaan, pelaksanaan, perekaman, pelaporan dan review suatu asesmen.
Setiap tahap proses ini merupakan komponen kritis dalam sistem asesmen secara
luas. Gambar dibawah menunjukkan delapan step dalam siklus asesmen.

Siklus Asesmen
1.Mengembangkan
Kontek asesmen

2.Mempersiapkan
8.Mendukungproses banding kandidat

7.Review proses 3.Merencanakan


asesmen pengumpulan bukti

4.Mengumpulkan
6.Merekam dan bukti dan
melaporkan temuan mengambil
keputusan

5. Memberikan
umpan balik

Gambar 2. Gambaran siklus asesmen

MODUL TAAASS401C Hal. 7


5.2.4. Asesmen berbasis kompetensi
Asesmen berbasis kompetensi adalah proses pengumpulan bukti dan membuat
keputusan apakah seorang Asesi mencapai atau tidak kompetensinya berdasarkan
kriteria dalam persyaratan atau standar asesmen, hal ini karena Asesi sedang
diases berdasarkan kriteria tetap atau acuan (benchmark) yang ditetapkan, seperti
unit kompetensi. Hal ini berbeda dengan asesmen berdasarkan norma (norm
referenced assessment), dimana unjuk kerja Asesi dibandingkan, diases, dan
diranking terhadap unjuk kerja Asesi lainnya. Secara asesmen berbasis kompetensi
dapat digambarkan seperti dibawah ini.

Gambar 3. Gambaran Asesmen Berbasis Kompetensi

5.2.5. Prinsip-prinsip asesmen.


Untuk menjamin mutu dari keluaran, asesmen harus valid, reliable, fleksibel, dan
adil. Empat prinsip asesmen adalah sangat penting untuk mencapai asesmen yang
efektif dalam sistem sertifikasi kompetensi serta pelatihan berbasis kompetensi.
q Valid
Seluruh aktifitas asesmen mengacu kepada acuan pembanding (benchmark)
yang valid.
q Reliabel
Instruksi yang diberikan kepada asesi memastikan penerapan yang konsisten
pada aktifitas asesmen dan jika digunakan oleh asesor yang berbeda, dalam
situasi yang berbeda dan asesi yang berbeda, hasilnya tetap konsisten.
q Fleksibel
Seluruh aktivitas asesmen memenuhi kebutuhan asesi dan organisasi.
q Adil
Aktifitas-aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan dan karakteristik asesi serta
bebas dari bias dan memberikan kesempatan bagi asesi yang memiliki
kebutuhan khusus.

MODUL TAAASS401C Hal. 8


5.2.6. Aturan-aturan bukti.
Seperti pada prinsip-prinsip asesmen, aturan-aturan bukti memberikan pedoman
pada pengumpulan bukti untuk memastikan bahwa bukti-bukti adalah syah (valid),
terkini, cukup dan otentik.
q Valid
Semua bukti yang terkumpul memenuhi kriteria yang terdapat pada acuan
pembanding (benchmark).
q Otentik (Authentic)
Bukti yang dikumpulkan adalah milik asesi.
q Terkini (Current)
Bukti yang terkumpul terkini.
q Cukup (Sufficient)
Semua bukti dinyatakan cukup memenuhi kriteria yang terdapat pada acuan
pembanding (benchmark).

5.2.7. Asesmen dalam Sistem sertifikasi kompetensi nasional.


Asesmen kompetensi dapat dilakukan untuk berbagai tujuan seperti dalam
pendidikan berbasis kompetensi, pemastian dan pemeliharaan kompetensi dalam
industri, serta asesmen dalam rangka sertifikasi kompetensi. Pada bahasan ini akan
difokuskan pada asesmen dalam rangka sistem sertifikasi kompetensi nasional,
yang mencakupi sislatkernas, sistem sertifikasi kompetensi, ketelusuran sistem
sertifikasi, skema sertifikasi dan skema generik uji kompetensi.

Sistem Pelatihan Kerja Nasional


K.K.N.I
⇓ BNSP
S.K.K.N. I ⇓
LSP
PROGRAM PELATIHAN
Berbasis Kompetensi
Berjenjang/TDK
Demand Driven
KOMPETENSI
SERTIFIKASI

Institutional/
SE L EKS I

Pemagangan TENAGA
PESERTA KERJA
UJ K

ANGKATAN LULUSAN KOMPETEN


KERJA Sarana/Prasarana
Instruktur
Biaya
Manajemen

LEMBAGA PELATIHAN
KERJA TENAGA KERJA
PENGALAMAN
AKREDITASI

LEMBAGA KOORDINASI
PELATIHAN

Gambar 4. Sistem Pelatihan Kerja Nasional

MODUL TAAASS401C Hal. 9


Sistem Sertifikasi Kompetensi Profesi
Nasional
VERIFIKASI
Perbaikan
STANDAR
Berlanjut
KOMPETENSI

PENERAPAN SKEMA
SERTIFIKASI

Regulasi: Lisensi LSP Sertifikasi


• Wajib, Pihak 1, 2, & 3. Kompetensi
• Disarankan
• Sukarela Lisensi
Lembaga
Profisiensi

Kerjasama
HARMONISASI
Notifikasi

Gambar 5. Sistem Sertifikasi Kompetensi Kerja Nasional

Gambar 6. Ruang lingkup sistem asesmen kesesuaian kompetensi kerja.

MODUL TAAASS401C Hal. 10


Ketelusuran Sistem Sertifikasi
BNSP Koordinasi
Instansi Teknis,
(INDONESIAN PROFESSIONAL Fasilitasi KADIN, BKSP dll
CERTIFICATION AUTHORITY)
PP, ISO 17011, BNSP Guidelines

Licensing
à Accreditation Asesor Lisensi
ISO 19011, ISO 17024, ISO 17011
BNSP Guidelines 201 & 202
LSP
(PROFESSIONAL CERTIFICATION BODY)
ISO 17024, BNSP Guidelines

Verification
Asesor Lisensi
ISO 19011, ISO 17024, Specific Standard
BNSPGuidelines
TUK
BNSP Guidelines, QMS

Certification Asesor Kompetensi


TAA, SKKNI
BNSPGuidelines
ASESI
SKKNI/InternationalStandard/
HarmonisedStandard

Gambar 7. Ketelusuran sistem sertifikasi kompetensi

Harmonization On Conformity Assessment And Its Traceability

International Labour Organization


InternationalOrganization ASEANRECOGNISE
ILO: Guidelines On Competency
For Standardization(ISO): ACCREDITATIONORGANISATION Standard And Certification
Standard For QMS Development

Regional Mutual Recognition Arrangement on Competency


StandardizationandCertification

Accreditation Authority Accreditation/Certification Authority


Give accreditation to Vocational Education and training Give accreditation to Certtification organisations
organisations ISO 17011 + Technical regulations ISO 17011 + technical regulations

Vocational Education
Personel Certification Bodies
and Training Bodies Certify personel
ILO- CBT+ technical regulations ILO-CBA, ISO 17024 + technical regulations

PERSONEL (have an assurance)


STANDARDS OF COMPETENCE (RMCS)

Gambar 8. Harmornisasi terhadap ketelusuran system sertifikasi kompetensi

MODUL TAAASS401C Hal. 11


Gambar 9. Jenis skema sertifikasi kompetensi.

Gambar 10. Kerangka pengembangan skema sertifikasi.

MODUL TAAASS401C Hal. 12


SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI GENERIK

6.Membentuk
LSP

7.Rekomendasi
3. Menunjuk
5. Laporan
Asesor
Asesmen

TIM ASESOR KOMPETENSI


KOMITE TEKNIK*
*apabila diperlukan 4.Asesmen

9.Survailen
PESERTA DI TUK
1.Mengajukan
Permohonan 2. Memilih TUK

PESERTA UJI KOMPETENSI

Gambar 11. Skema sertifikasi kompetensi generik.

MODUL TAAASS401C Hal. 13


5.2.8. Mereview standar kompetensi:

TAAASS401C Merencanakan dan Mengorganisasikan


Asesmen
Diskripsi Unit
Unit ini memberikan spesifikasi persyaratan kompetensi untuk merencanakan dan
mengorganisasikan proses asesmen, mencakupi RCC & RPL dalam sistem asesmen
berbasis kompetensi.
Keterangan
Unit ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk merencanakan dan menyusun
proses asesmen dalam sistem asesmen berbasis kompetensi.
Elemen Kriteria Kinerja
1. Menentukan pendekatan 1.1. Asesi diidentifikasi/dikonfirmasikan dan tujuan dan konteks asesmen
asesmen ditetapkan/dikonfirmasikan kepada orang yang relevan sesuai dengan
persyaratan hukum/organisasi/etika
1.2. Strategi asesmen diperoleh dan digunakan untuk memandu
pengembangan rencana asesmen, bila perlu
1.3. Acuan pembanding (benchmark) asesmen
diidentifikasi/dikonfirmasikan dan diperoleh
2. Mempersiapkan rencana 2.1. Acuan pembanding asesmen diinterpretasikan untuk menentukan bukti
asesmen dan jenis-jenis bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan
kompetensi sesuai dengan aturan-aturan mengenai bukti
2.2. Apabila standar-standar kompetensi digunakan sebagai acuan
pembanding (benchmark), semua bagian komponen standar
kompetensi, dipaparkan dalam menetapkan dan mendokumentasikan
bukti yang akan dikumpulkan
2.3. Dokumentasi terkait apa pun untuk mendukung perencanaan proses
asesmen diperoleh dan diinterpretasikan
2.4. Metode-metode dan alat-alat asesmen dipilih/dikonfirmasikan, yang
memaparkan bukti yang akan dikumpulkan sesuai dengan prinsip-
prinsip asesmen
2.5. Bahan spesifik dan sumber-sumber fisik yang diperlukan untuk
mengumpulkan bukti diidentifikasi dan didokumentasikan
2.6. Peran dan tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam proses
asesmen diklarifikasi, disetujui dan didokumentasikan
2.7. Jangka waktu dan periode waktu untuk pengumpulan bukti ditentukan
dan semua informasi yang akan dimasukkan ke dalam rencana
asesmen didokumentasikan.
2.8. Rencana asesmen dikonfirmasikan dengan personel yang relevan
3. Menempatkan dalam 3.1. Karakteristik Asesi dan izin apa pun untuk penyesuaian yang wajar
konteks dan meninjau dan/atau kebutuhan-kebutuhan spesifik diidentifikasi/diklarifikasi
rencana asesmen dengan orang yang relevan dan didokumentasikan
3.2. Bila diperlukan, standar-standar kompetensi ditempatkan dalam

MODUL TAAASS401C Hal. 14


konteks, untuk mencerminkan lingkungan operasi dimana asesmen
akan terjadi, sesuai dengan pedoman penempatan konteks
3.3. Metode dan alat asesmen yang dipilih diperiksa dan disesuaikan, bila
diperlukan, untuk memastikan agar penerapan yang berkelanjutan
dapat dipertimbangkan:
3.4. Penempatan konteks apa pun terhadap standar kompetensi,
penyesuaian yang wajar, bila diidentifikasi, integrasi kegiatan-
kegiatan asesmen, bila sesuai dan kemampuan praktek untuk
mendukung penerapan atas pengakuan kompetensi saat ini
3.5. Alat-alat asesmen yang disesuaikan ditinjau untuk memastikan
spesifikasi standar-standar kompetensi masih dibahas.
3.6. Rencana asesmen di-update, sebagaimana diperlukan, untuk
mencerminkan kebutuhan kontekstualisasi yang berkelanjutan,
perubahan apa pun dalam kebutuhan sumber organisasi atau
perubahan-perubahan sebagai respons terhadap pelaksanaan
asesmen
3.7. Rencana asesmen disimpan dan ditelusuri sesuai dengan kebijakan
dan prosedur sistem asesmen dan persyaratan
hukum/organisasi/etika
4. Mengatur susunan 4.1. Material yang diidentifikasi dan kebutuhan sumber fisik diatur sesuai
asesmen dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen dan persyaratan
hukum/organisasi/etika
4.2. Dukungan spesialis apa pun untuk asesmen disusun dan diatur
sesuai dengan persyaratan hukum/organisasi/etika, bila diperlukan
4.3. Peran dan tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam proses
asesmen diatur
4.4. Strategi-strategi komunikasi yang efektif ditetapkan untuk mendorong
arus komunikasi yang teratur dan umpan balik (feedback) dengan
orang relevan yang terlibat dalam proses asesmen
4.5. Penyimpanan catatan dan penyusunan laporan untuk asesmen
dikonfirmasikan

MODUL TAAASS401C Hal. 15


5.3. Topik Pembelajaran 1 : Menentukan pendekatan asesmen

Sebagai bagian dari kegiatan perencanaan dan pengorganisasian, anda akan memerlukan
sebuah pendekatan untuk asesmen, dan hal ini mencakup :
• mengkonfirmasikan tujuan dan konteks asesmen;
• menetapkan pendekatan asesmen;
• mengakses strategi asesmen; dan
• mengkonfirmasikan acuan pembanding untuk asesmen.

5.3.1. Mengkonfirmasikan tujuan dan konteks asesmen


Ketika anda merencanakan dan mengorganisasikan asesmen, adalah hal penting
bahwa anda memahami tujuannya dan hal ini harus dikonfirmasikan kepada semua
orang yang terlibat dalam proses. Pada tahap akhir, anda harus mendiskusikan dan
mengkonfirmasikan tujuan asesmen kepada Asesi serta asesor yang terlibat didalam
proses asesmen.

Tujuan asesmen penting karena beberapa alasan. Hal ini akan mempengaruhi
pilihan anda terhadap acuan pembanding (benchmark) asesmen, persiapan rencana
asesmen dan cara bagaimana bukti dikumpulkan. Hal yang lebih penting lagi, tujuan
asesmen (dan hasilnya) akan berdampak kepada setiap Asesi yang terlibat didalam
proses. Asesmen yang berhasil dapat menghasilkan Asesi untuk menerima tanggung
jawab yang lebih besar di tempat kerja serta kapasitas belajar yang lebih tinggi.
Ketidakberhasilan asesmen dapat menyebabkan Asesi tidak dapat memenuhi
tanggungjawab mereka saat ini di tempat kerja (dan oleh karena itu memerlukan
pelatihan lanjut).

Secara sederhana, tujuan suatu asesmen adalah alasan mengapa asesmen itu
dilaksanakan dan banyak alasan lainnya, termasuk :
• pengakuan kompetensi terkini dari Asesi;
• menentukan pencapaian kompetensi Asesi terhadap pembelajaran yang diikuti;
• menentukan progres Asesi terhadap pencapaian kompetensi;
• menentukan kebutuhan Asesi terhadap bahasa, kemampuan baca tulis dan
perhitungan;
• mensertifikasi kompetensi Asesi melalui surat pernyataan pencapaian;
• menetapkan progres Asesi terhadap kualifikasi;
• menetapkan kebutuhan pelatihan Asesi;
• mengukur kinerja pekerjaan Asesi;
• mengklasifikasi dan mendukung pengembangan karir karyawan; dan
• memenuhi persyaratan organisasi dan lingkungan kerja.

MODUL TAAASS401C Hal. 16


Konteks suatu asesmen adalah lingkungan dimana hal itu akan dilakukan, baik
yang akan dilakukan di tempat kerja maupun di suatu lingkungan yang disimulasikan.
Sebagaimana halnya dengan tujuan asesmen, anda memerlukan diskusi dan
konfirmasi konteks asesmen ini dengan setiap orang yang terlibat didalam proses.
Konteks yang berbeda akan mempengaruhi pemilihan metoda asesmen, seperti
dalam contoh berikut ini :
• Jika asesmen terjadi pada suatu organisasi pelatihan (LTO), seorang Asesi harus
diobservasi pada lingkungan yang disimulasikan
• Jika asesmen terjadi di tempat kerja, mungkin dipersyaratkan untuk
melaksanakan asesmen diluar jam kerja normal, sehingga proses kerja yang ada
tidak terganggu
• Jika anda bermaksud untuk melaksanakan tanya jawab di tempat kerja, anda
perlu untuk mengatur tempat yang tenang dari proses kerja
• Jika anda bermaksud menggunakan laporan dari pihak ketiga, Asesi anda akan
membutuhkan akses ke pihak ketiga yang dapat mengevaluasi kinerja mereka
berkaitan dengan acuan pembanding asesmen.

Lingkungan yang disimulasikan.

Asesmen pada lingkungan yang disimulasikan mungkin diperlukan karena :


• pekerjaan atau penempatan kerja yang sesuai tidak selalu tersedia untuk Asesi;
• beberapa tempat kerja mungkin tidak membolehkan penerapan beberapa unit
kompetensi; atau
• pelaksanaan asesmen di tempat kerja mungkin tidak dapat diterima oleh pemilik
perusahaan.

Agar valid dan reliabel, lingkungan yang disimulasikan harus menyerupai situasi
pekerjaan yang sebenarnya (dalam hal ini mereka harus menampilkan sedekat
mungkin apa yang berlangsung di tempat kerja). Jika anda bermaksud menggunakan
suatu lingkungan yang disimulasikan, anda harus memiliki pengalaman pada praktek
di tempat kerja yang relevan dan terkini serta familier terhadap acuan pembanding
asesmen di tempat kerja. Dalam memutuskan untuk menggunakan pendekatan
simulasi, anda harus memastikan adanya peluang untuk :
• mengujikan peralatan secara menyeluruh;
• menggunakan peralatan dan perangkat lunak yang berlaku;
• merefleksikan tekanan dan batas waktu;
• menunjukkan kompleksitas dari pemenuhan multi tugas;
• melibatkan prioritas diantara tugas-tugas yang menantang;
• sesuai dengan keinginan pengguna (termasuk hal yang sulit);
• bekerja dengan orang lain dalam sebuah tim;
• berkomunikasi dengan kelompok lain;

MODUL TAAASS401C Hal. 17


• menemukan, mendiskusikan dan menguji pemecahan terhadap masalah;
• mengeksplorasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja;
• jawaban berorientasi praktis serta pertanyaan-pertanyaan pengetahuan yang
aplikatif; dan
• menunjukan level ekspresi tertulis dan verbal yang cukup terhadap persyaratan
kerja

Konteks asesmen digunakan juga untuk menggambarkan dan mendokumentasikan


sejumlah faktor lain didalam asesmen proses, termasuk :
• pengaturan kerjasama;
• pendekatan yang terintegrasi terhadap asesmen (termasuk unit-unit kompetensi
terkait);
• mekanisme jaminan mutu;
• pengalokasian biaya dan honor;
• proses enrolment;
• periode waktu selama asesmen akan berlangsung;
• banyaknya kesempatan untuk mengumpulkan bukti pada sejumlah situasi;
• hubungan antara unit-unit kompetensi dan bukti untuk mendukung asesmen/rcc;
• hubungan antara unit-unit kompetensi dan aktifitas pembelajaran;
• hubungan antara unit-unit kompetensi dan empat kerja Asesi;
• siapa yang secara aktual akan melaksanakan proses asesmen.

Sementara ada hal-hal esensial yang anda konfirmasikan dengan Asesi mengenai
tujuan dan konteks asesmen, ada beberapa orang yang dapat anda ajak diskusi
mengenai tujan dan konteks asesmen, termasuk :
• staf dari tempat kerja Asesi (manager, supervisor, team leader);
• staf dari tempat pelatihan (pelatih, koordinator pelatihan);
• para pakar teknik dan tenaga ahli
• perwakilan karyawan dan pengusaha
• anggota asosiasi profesi

Ketika anda mengkonfirmasikan tujuan dan konteks asesmen, adalah penting bahwa
mereka memenuhi persyaratan legal, organisasional dan etika. Gunakan daftar cek
berikut ini untuk mendukung pendekatan anda

MODUL TAAASS401C Hal. 18


5.3.2. Memutuskan pendekatan asesmen
Ketika merencanakan dan mengorganisasikan asesmen, perlu anda sadari bahwa
pembelajan dapat dilakukan dalam berbagai cara. Pembelajaran formal merupakan
sebuah program terstruktur untuk mencapai suatu kualifikasi atau
penghargaan/ijazah, sementara pembelajaran non formal merupakan program
terstruktur tetapi tidak untuk mencapai suatu kualifikasi atau penghargaan/ijazah.
Pembelajaran informal adalah pengembangan keterampilan melalui pengalaman
(termasuk pekerjaan terkait, sosial, keluarga, hobi atau kegiatan lainnya).

Pada asesmen berbasis kompetensi, ada dua pendekatan yang digunakan untuk
mengases Asesi :
• Jalur pembelajaran dan asesmen
• Proses RPL

1. Jalur pembelajaran dan asesmen melibatkan Asesi yang diases sebagai bagian
dari pembelajaran formal. Jika anda memutuskan pada pendekatan ini, anda akan
menggunakan dua jenis kegiatan asesmen:

MODUL TAAASS401C Hal. 19


Asesmen dalam proses pembelajaran

Asesmen Dilakukan dalam periode belajar


Formatif
Asesmen Untuk tujuan keputusan formal:
Sumatif Pada dasarnya merupakan
kesimpulan dari seluruh
asesmen formatif

2. RPL adalah proses untuk mengases Asesi pada jalur pembelajaran formal, non
formal dan informal untuk menentukan pengembangan terhadap mereka yang
telah mencapai persyaratan acuan pembanding asesmen (tanpa perlu untuk
mengikuti program pembelajaran). Sejumlah istilah digunakan untuk
menggambarkan RPL pada sektor pendidikan dan pelatihan kejuruan, termasuk :
• jalur asesmen;
• jalur pengakuan keterampilan; dan
• proses pengakuan kompetensi terkini

Setelah mengkonfirmasikan tujuan dan konteks asesmen, anda perlu


memutuskan yang mana asesmen akan dilakukan apakah melalui proses RPL,
jalur pembelajaran dan asesmen atau kombinasi dari keduanya.

Gambar 12. Keputusan pendekatan asesmen

MODUL TAAASS401C Hal. 20


5.3.3. Mengakses strategi asesmen
Sementara anda perlu memastikan asesmen yang anda lakukan sesuai dengan
strategi asesmen yang terdefinisi dengan jelas, anda tidak perlu untuk
mengembangkan strategi asesmen. Pengembangan strategi asesmenterdapat pada
unit kompetensi berikut ini :
TAADES501B - Mendisain dan mengembangkan strategi asesmen
TAAASS501B - Memimpin dan mengkoordinasikan system dan pelayanan asesmen

Bagaimanapun, anda perlu mengakses strategi asesmen yang tersedia untuk


memandu pengembangan rencana asesmen anda.
Sebuah strategi asesmen biasanya mengidentifikasi :
• acuan pembanding (benchmark) asesmen;
• pengaturan RPL (termasuk panduan kepada Asesi bagaimana mengumpulkan
bukti);
• metoda dan perangkat asesmen;
• pengaturan organisasional untuk asesmen (termasuk sumber daya manusia dan
fisik, peran dan tanggung jawab serta pengaturan kerjasama);
• aturan pemaketan kualifikasi (termasuk usulan pemaketan unit-unit kedalam
bentuk kualifikasi);
• pengaturan spesifik dari panduan paket pelatihan asesmen; dan
• mekanisme jaminan mutu (termasuk validasi) dan strategi manajemen risiko

Sebuah contoh Strategi Pelatihan dan Asesmen telah dicantumkan dibawah ini.
Contoh ini dikembangkan untuk BSB30107 Sertifikat III Bisnis dan ditujukan untuk
peran kerja operator pengolah kata pada sebuah perusahaan property.

Contoh strategi training dan asesmen

LTO POLIBISNIS XYZ

Periode 22 Minggu

Kualifikasi Sertifikat III


Unit-unit Kode Title
Kompetensi Berpartisipasi dalam proses K3
Mengembangkan dan memperluas
keterampilan pemikiran kritis dan kreatif
Memberikan dan memonitor pelayanan
terhadap pelanggan
Mengorganisasikan informasi di tempat kerja
Mempromosikan inovasi di lingkungan tim
Membuat presentasi elektronis

MODUL TAAASS401C Hal. 21


Memproduksi lembar
LTO POLIBISNIS XYZ
Unit-unit Kode Title
Kompetensi Mendisain dan memproduksi dokumen bisnis
Meningkatkan kecepatan dan akurasi
penggunaan papan ketik
Memproduksi dokumen-dokumen yang
dipublikasikan
Mengorganisasikan prioritas/ pengembangan
kerja personal
Menggunakan dan memelihara database
informasi pelanggan
Kelompok Operator pengolah kata/pengetik yang mengoperasikan computer untuk
Target Kunci mengetik, edit dan mengurus berbagai dokumen dan laporan.
Pengaturan Durasi
Pelatihan dan Jalur pembelajaran dan asesmen diberikan dalam periode…. jam
Asesmen
Organisasi
Ke 12 unit kompetensi pada kualifikasi ini, terdiri dari 1 bisnis inti dan 4 bidang
fungsional
• Administrasi
• Pelayanan pelanggan
• Teknologi informasi
• Pengefektifan tempat kerja
Bidang fungsi Unit-unit Kompetensi

Bisnis inti Berpartisipasi dalam proses K3


Administrasi Mengorganisasikan informasi di tempat kerja
Pelayanan Memberikan dan memonitor pelayanan
pelanggan terhadap pelanggan
Teknologi Membuat presentasi elektronis
informasi Mendisain dan memproduksi dokumen bisnis
Memproduksi lembar
Meningkatkan kecepatan dan akurasi
penggunaan papan ketik
Memproduksi dokumen-dokumen yang
dipublikasikan
Menggunakan dan memelihara database
informasi pelanggan
LTO POLIBISNIS XYZ
Pengaturan Bidang fungsi Unit-unit Kompetensi

MODUL TAAASS401C Hal. 22


pelatihan dan Keefektifan Mengembangkan dan memperluas
asesmen tempat kerja keterampilan pemikiran kritis dan kreatif
Mempromosikan inovasi di lingkungan tim
Mengorganisasikan informasi di tempat kerja
Mode penyampaian
Keterampilan dan pengetahuan akan dikembangkan melalui kombinasi
pembelajaran berbasis kerja terstruktur, studi kasus, proyek berbasis kerja yang
berhubungan dengan tempat kerja dan lingkungan yang disimulasikan.
Jam nominal
Bersumber dari STA Panduan Implementasi yang relevan sebagai sebuah
estimasi dari sebuah pembelajaran terstruktur untuk meng-cover materi
pendidikan dengan penyampaian pada jalur ini.
Teknik pengumpulan bukti
Proses pengumpulan bukti akan merefleksikan persyaratan spesifik untuk unit-
unit kompetensi didalam BSB07 Paket Pelatihan Pelayanan Bisnis.
Tabel berikut ini mengidentifikasikan teknik pengumpulan bukti untuk setiap
bidang fungsi
Bidang fungsi A B C D E F G H I
Admninistrasi
Pelayanan pelanggan
Teknologi informasi
Pengefektifan tempat
kerja
Catatan :
A = Up-front assessment, B = Mendemonstrasikan teknik-teknik, C = Kinerja
OJT,
D = Kinerja pada role play, E = Pertanyaan lisan/tertulis, F = Studi kasus
dan skenario,
G = Pengkajian dokumen, H = Pengkajian portofolio, I = Laporan pihak
ketiga
Jadwal
Jalur pembelajaran dan asesmen dilaksanakan selama periode 22 minggu.
Tabel dibawah ini menunjukkan minggu-minggu dimana bidang fungsional
disampaikan dan diases.
Struktur program Minggu ke :
Pengefektifan tempat kerja 1, 2, 11, 12, 21, 22
Teknologi informasi 3, 4, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 16, 17, 19, 20
Pelayanan pelanggan 8, 18
Administrasi 5, 15
LTO POLIBISNIS XYZ
Pelatih dan Bidang fungsi Asesor Sertifikat Asesor Sertifikat

MODUL TAAASS401C Hal. 23


Asesor Kompetensi Komp.
Teknis
Pengefektifan tempat Julie Smith V V
kerja
Teknologi informasi Tom Jones V V
Pelayanan pelanggan Toni Moon V V
Administrasi Gordon Black V V
Proses Validasi Proses yang digunakan untuk memvalidasi strategi asesmen pada jalur
Asesmen pembelajaran dan asesmen adalah sebagai berikut :
• Seluruh staf bertemu dengan perwakilan perusahaan dan organisasi industri
untuk memastikan bahwa standar kinerja yang dipersyaratkan konsisten
dengan praktek di industry. Pertemuan trainer, asesor, klien dan organisasi
industry juga membahas :
o Menumbuhkan interpretasi umum pada unit-unit yang disampaikan dan
diases
o Mempromosikan pengembangan dan menggunakan perangkat
pengumpulan bukti terhadap LTO
o Memvalidasi asesmen dilakukan oleh seluruh staf asesmen
o Melengkapi aktifitas pengembangan profesi untuk staf training dan
asesmen
• Seluruh asesor menghadiri workshop moderasi asesmen reguler
Pengaturan • Seluruh staf yang terlibat dalam pelatihan dan asesmen memiliki akses
Infrastruktur langsung terhadap BSB07 Paket Pelatihan Pelayanan Bisnis, termasuk unit-
unit yang relevan, pedoman asesmen dan struktur kualifikasi
• Seluruh staf memiliki akses terhadap asesor, trainer dan materi pendukung
pembelajaran
• Seluruh asesor memiliki akses untuk mencetak dan kopi elektronik dari
perangkat asesmen
• Polibisnis XYZ memiliki akses terhadap staf dan sumber daya pelatihan/
asesmen untuk memenuhi persyaratan terhadap pembelajar yang memiliki
kebutuhan khusus
• Polibisnis XYZ telah mengkaji pedoman bukti setiap unit pada program
pelatihan dan menjamin akses terhadap sumber daya khusus yang
diperlukan untuk asesmen
Jalur Persyaratan pra syarat
Tidak ada pra syarat untuk unit individual pada jalur pelatihan/ asesmen ini
Jalur menuju kualifikasi
preferred jalur untuk Asesi mempertimbangan jalur pelatihan/asesmen ini
termasuk :
• pencapaian sertifikat II pada bisnis atau kualifikasi relevan lainnya
• bukti-bukti kompetensi pada mayoritas unit pada sertifikat II bisnis

MODUL TAAASS401C Hal. 24


Jalur dari kualifikasi
Setelah mencapai sertifikat II pada bisnis, Asesi boleh mengambil sertifikat IV
pada bisnis

5.3.4. Mengkonfirmasikan acuan pembanding untuk asesmen


Setelah memiliki akses terhadap strategi asesmen, anda dapat menggunakannya
untuk mengidentifikasi dan mengkonfirmasikan acuan pembanding yang akan anda
gunakan untuk mengembangkan rencana asesmen. Acuan pembanding asesmen
adalah kriteria terhadap Asesi yang diases (atau pembelajaran sebelumnya yang
direkognisi ). Pada sektor pendidikan dan pelatihan vokasi, sebagian besar adalah
unit-unit kompetensi

Pada lingkungan yang lain, acuan pembanding untuk asesmen dapat mencakupi :
• kriteria asesmen dari kurikulum kursus;
• kode-kode pelaksanaan/praktis;
• pedoman dan parameter kursus;
• persyaratan lisensi;
• level dan indikator sistem pelaporan nasional;
• peraturan, persyaratan dan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja;
• persyaratan organisasional prosedur operasi standar; dan
• spesifikasi kinerja dan produk

Membaca unit kompetensi

Asesmen yang anda rencanakan dan organisasikan harus diarahkan kepada acuan
pembanding asesmen. Jika anda mengidentifikasi unit-unit kompetensi sebagai
acuan pembanding, pendekatan asesmen anda harus merefleksikan seluruh bagian
dari unit, termasuk :
• Aplikasi pernyataan unit
• Elemen-elemen
• Kriteria unjuk kerja, pengetahuan dan keterampilan yang dipersyaratkan
• Keterampilan memperkerjakan
• Batasan variabel, termasuk advis pada :
- rentang konteks dan kondisi yang dipenuhi dalam asesmen
- aspek-aspek kriteria unjuk kerja yang dapat dikontekstualisasikan dalam
asesmen

MODUL TAAASS401C Hal. 25


Panduan asesmen, termasuk :
• aspek-aspek kritis untuk asesmen
• konteks asesmen, sumber daya spesifik dan metoda asesmen
• informasi panduan untuk asesmen

Dimensi kompetensi, termasuk :


• melaksanakan tugas-tugas individu (task skill)
• mengatur sejumlah tugas yang berbeda didalam satu pekerjaan (task
management skill)
• merespon ketidakteraturan dan masalah-masalah dalam pekerjaan rutin
(contingency management skill)
• memenuhi tanggungjawab dan harapan-harapan dari lingkungan kerja (job/role
environment skill), termasuk bekerja dengan orang lain.

Gambar 13. Langkah membaca standar kompetensi

Langkah yang terakhir sangat penting, karena keterkaitan didalam unit menentukan
cara bagaimana seharusnya diases. Ketika membaca sebuah unit, pastikan anda
mencari :
• bagaimana kriteria unjuk kerja dikembangkan didalam batasan variabel (melalui
kata yang ditulis miring/italic)
• bagaimana aspek-aspek kritis untuk asesmen merangkum informasi yang dapat
diases (dan membantu anda untuk memvisualisasikan unit secara keseluruhan)
• apakah pengetahuan yang disyaratkan dapat ditunjukkan melalui kriteria unjuk
kerja
• bagaimana keterampilan yang dipersyaratkan merefleksikan dan sesuai dengan
keterampilan employability

MODUL TAAASS401C Hal. 26


• bagaimana konteks asesmen, sumber daya spesifik dan metoda asesmen
membantu cara anda merencanakan kegiatan pengumpulan bukti
• bagaimana petunjuk informasi asesmen mengidentifikasi unit relevan lainnya yang
mungkin diases pada saat bersamaan

Dimensi kompetensi

Unit kompetensi tidak satu dimensi tapi ada empat dimensi. Mereka diarahkan lebih kepada tugas-
tugas kerja individu, karena mereka menggambarkan aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang
relevan untk berpartisipasi secara efektif di tempat kerja, dan ini termasuk kemampuan untuk
mentransfer dan mengaplikasikan kepada situasi yang baru. Untuk memastikan asesmen anda
memenuhi dimensi kompetensi, anda perlu memastikan setiap Asesi dapat :
• melaksanakan tugas-tugas individu (task skill)
• mengatur sejumlah tugas yang berbeda didalam satu pekerjaan (task management skill)
• merespon ketidakteraturan dan masalah-masalah dalam pekerjaan rutin (contingency
management skill)
• memenuhi tanggungjawab dan harapan-harapan dari lingkungan kerja (job/role environment
skill), termasuk bekerja dengan orang lain.

Gambar 14. Dimensi kompetensi

Setiap unit kompetensi menggambarkan aktifitas kerja yang spesifik, kondisi-kondisi yang
dikerjakan dan bukti yang mungkin dikumpulkan untuk menetapkan apakah kegiatan dilaksanakan
dengan cara yang kompeten. Gunakan tabel berikut ini untuk mengklarifikasi bagian-bagian yang
berbeda dari sebuah unit kompetensi.

MODUL TAAASS401C Hal. 27


Tabel klarifikasi komponen-komponen unit kompetensi

Asesmen terintegrasi

Kompetensi individual jarang dilaksanakan di tempat kerja yang tertutup. Peran kerja yang khusus
selalu melibatkan sejumlah tugas yang berhubungan, dan setiap pendekatan asesmen harus
merefleksikan hal ini. Sering diistilahkan asesmen terintegrasi atau holistik, asesmen
berkelanjutan dari beberapa unit terkait adalah aktifitas yang efektif, efisien dan otentik, karena :
a) merefleksikan secara lebih dekat aktifitas pekerjaan sebenarnya; dan
b) menghemat waktu, kertas kerja dan mengurangi biaya

Asesmen terintegrasi mengkombinasikan pengetahuan, pengertian, pemecahan masalah,


keterampilan teknik, sikap kerja dan etika kedalam satu aktifitas asesmen. Adalah penting untuk
tidak membebani asesmen dengan terlalu banyak unit, sehingga Asesi memiliki kesulitan dalam
melengkapi bukti dari setiap unitnya (dan anda akan mengalami kesulitan untuk memutuskan
volume bukti). Tidak ada aturan yang tegas dan cepat terkait dengan asesmen terintegrasi, tapi
direkomendasikan untuk tidak lebih dari empat atau lima unit yang diintegrasikan dalam satu
aktifitas asesmen

Asesmen terintegrasi harus direncanakan secara hati-hati, dan pada langkah awal adalah
mengelompokkan unit-unit yang relevan. Informasi ini diidentifikasi dari setiap pedoman bukti,
dimana unit-unit terkait sering direkomendasikan untuk asesmen terintegrasi. Bagaimanapun,

MODUL TAAASS401C Hal. 28


anda tidak dibatasi oleh rekomendasi ini dan dapat mengelompokkan unit-unit untuk asesmen
terintegrasi (mempersiapkan relevansi dan keterkaitan mereka terhadap tempat kerja dan peran
kerja dalam pertanyaan).

Berikut adalah formulir FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI


yang harus digunakan untuk mengajukan permohonan assmen dan sertifikasi kepada lembaga
sertifikasi profesi.

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN ASESMEN KOMPETENSI

Bagian 1 : Rincian Data Peserta


Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.
a. Data Pribadi
Nama lengkap :
Tempat / tgl. lahir :
Jenis kelamin : Laki-laki / Wanita *
Kebangsaan :
Alamat rumah :
Kode pos :
No. Telepon/E-mail : Rumah : Kantor :
HP : E-mail :

b. Data Pendidikan (Hanya diisi dengan pendidikan formal terakhir dan dilampiri bukti dokumen)
Nama Sekolah/
:
Lembaga
Jurusan/Program :
Strata (Untuk S1 keatas) : Tahun lulus :

c. Data Pekerjaan Sekarang


Nama Lembaga/
:
Perusahaan
Jabatan :
Alamat :
Kode pos :
No. Telp/Fax/E-mail : Telp : Fax :
E-mail :

d. Data permohonan sertifikasi


Tujuan asesmen :  RPL  Proses pembelajaran  RCC  Sertifikasi  Lainnya: ……………………
Skema sertifikasi : Unit/klaster/okupasi/KK NI*:
Kontek asesmen : TUK simulasi/tempat kerja* dengan karakteristik produk/sistem/tempat kerja*:

Acuan pembanding : Standar kompetensi/standar produk/standar sistem/regulasi teknis/SOP:

TUK :
*) Coret yang tidak ssuai
______________________ , ______ _______________________ 2010

Peserta

MODUL TAAASS401C Hal. 29


Bagian 2 : Daftar Unit Kompetensi

Pada bagian 2 ini, cantumkan Unit Kompetensi yang anda ajukan untuk dinilai/diuji kompetensi
dalam rangka mendapatkan pengakuan sesuai dengan latar belakang pendidikan, pelatihan serta
pengalaman kerja yang anda miliki.
Unit kompetensi yang diajukan dapat berupa Unit Kompetensi Tunggal (Single Unit) maupun
untuk sekelompok Unit Kompetensi (Cluster Units).

Keterangan (standar
No. Kode Unit Judul Unit khusus/ Standar
internasional

Bagian 3 : Kompetensi dan Bukti Pendukung

Pada bagian ini, anda diminta untuk menghubungkan dan mencocokkan (matching) antara
Kompetensi dengan Bukti-bukti pendukung yang anda miliki dan serahkan.
Tuliskan kembali bukti-bukti yang telah dicantumkan pada Bagian 1 dan 3 pada kolom bukti di
bawah ini serta cantumkan kode bukti pada setiap item bukti yang anda tulis, disertai data-
data/dokumen yang relevan sesuai dengan Kompetensi/Elemen Kompetensi *).
Untuk selanjutnya Asesor akan menilai kesesuaian bukti-bukti**) yang anda ajukan (valid, asli,
terkini, memadai) serta membuat rekomendasi untuk penilaian lanjut ***).

Bukti (paling relevan) : Kesesuaian Penilaian


RincianPendi-dikan/Pelatihan, bukti **) Lanjut ***)
Unit Kompetensi
Pengalaman Kerja, Pengalaman (diisi oleh (diisi oleh
Hidup dan kode bukti *) asesor) asesor)

Kode dan tipe-tipe bukti :

Kode bukti Tipe- tipe bukti

SK = Sertifikat atau kualifikasi (contoh : pelatihan, keakhlian)


SR = Surat referensi dari supervisor/perusahaan mengenai pekerjaan anda
CP = Contoh pekerjaan yang pernah anda buat (produk jadi)
JD = ‘Job description’ dari perusahaan mengenai pekerjaan anda
WS = Wawancara dengan supervisor, teman sebaya atau klien
De = Demonstrasi pekerjaan/keterampilan yang dipersyaratkan
Pe = Pengalaman Industri (on the job training, magang, kerja praktek, dll)
L = Bukti-bukti lainnya yang relevan

Rekomendasi : Asesi :
Nama

Tanda tangan/
Tanggal
Catatan : Asesor :
Nama
No. Reg.
Tanda tangan/
Tanggal

MODUL TAAASS401C Hal. 30


Formulir FR-APL-02. PENILAIAN MANDIRI dibawah ini harus digunakan untuk melakukan
penilaian mandiri dalam rangka mengajukan permohonan assmen dan sertifikasi kepada lembaga
sertifikasi profesi.

FR-APL-02. PENILAIAN MANDIRI

Nama Peserta : Tanggal/Waktu :

Nama Asesor : 1. Tempat : _____ _____________________

2.

Pada bagian ini, anda diminta untuk menilai diri sendiri terhadap unit (unit-unit) kompetensi yang
akan diujikan.
1. Pelajari seluruh standar Kriteria Unjuk Kerja (KUK) yang dipersyaratkan, batasan variabel,
panduan penilaian dan kompetensi kunci serta yakinkan bahwa anda sudah benar-benar
memahami seluruh isinya.
2. Laksanakan penilaian mandiri dengan mempelajari dan menilai kemampuan yang anda miliki
secara obyektif terhadap seluruh KUK yang ada, serta tentukan apakah sudah kompeten (Y)
atau belum kompeten (Tdk).
3. Apabila anda menilai belum kompeten untuk sebagian item KUK yang ada, disarankan untuk
melakukan pelatihan terlebih dahulu sampai anda merasa yakin dapat mendemonstrasikan
item yang dinilai belum kompeten tersebut.
Unit Kompetensi :
Kode Unit : _____________________ ______ __
Judul :
____________________________ ________________________________________________________ _________

Elemen Kriteria Penilaian Penilaian


kompetensi Unjuk Kerja Y Tdk asesor

Rekomendasi Asesor :
Peserta :

Nama

Tanda tangan/
Tanggal
Catatan : Asesor :
Nama
No. Reg.

Tanda tangan/
Tanggal

MODUL TAAASS401C Hal. 31


5.4. Topik Pembelajaran 3 : Mempersiapkan rencana asesmen

Setelah menetapkan pendekatan asesmen, sekarang anda perlu mempersiapkan sebuah


rencana asesmen, dan hal ini akan mencakup:
• menginterpretasikan acuan pembanding (benchmark) asesmen
• mengkonfirmasikan metoda dan perangkat asesmen; dan
• mendokumentasikan rencana asesmen.

Topik pembelajaran ini mencakup Elemen 2 TAAASS401C Merencanakan dan


Mengorganisasikan Asesmen (Mempersiapkan rencana asesmen)

5.4.1. Menginterpretasikan acuan pembanding asesmen


Ketika mempersiapkan rencana asesmen, anda akan memerlukan acuan
pembanding asesmen didepan anda. Setelah membacanya secara keseluruhan,
anda harus memutuskan bukti yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan
kompetensi terhadap setiap pembanding, dan bukti yang anda identifikasi harus
memenuhi aturan-aturan bukti.

Dalam asesmen berbasis kompetensi, bukti adalah informasi, material dan produk
yang mendukung klaim Asesi untuk mendemonstrasikan kompetensi terhadap acuan
pembanding asesmen. Sementara ada tiga jenis utama bukti, terdapat banyak
metoda pengumpulan bukti (metoda asesmen), dan setiap kombinasinya dapat
digunakan. Asesor dan Asesi akan mengumpulkan bukti dari rentang sumber daya,
dan hal ini seharusnya selalu berkaitan dengan pekerjaan Asesi pada saat ini
maupun pekerjaan mendatang.

Berikut adalah formulir FR-POA. 01. RENCANA ASESMEN yang harus digunakan untuk
mengajukan permohonan mengembangkan rencana asesmen berdasarkan formulir asesmen
dan formulir penilaian mandiri.

FR-POA. 01. RENCANA ASESMEN


Skema
: _____ ________________________ Tanggal/Waktu : _______________ , ____________
Sertifikasi
LSP :___________________________ Tempat :_________________ __________ _____
:
Tim Asesor

1. Menentukan pendekatan asesmen

MODUL TAAASS401C Hal. 32


Nama Peserta : (Form aplikasi peserta)
Tujuan asesmen :
Konteks asesmen :
Pendekatan/Jalur :
asesmen
Strategi asesmen :
Acuan pembanding/ :
benchmark

2. Menyiapkan rencana asesmen

Kode Unit :
Judul Unit :

Elemen Kriteria Unjuk Kerja Bukti-bukti Metoda Perangkat Sumber


dan Jenis Bukti Asesmen Asesmen daya fisik /
(L, TL dan T)* material

Catatan : *) L = Buklti langsung, TL = Bukti tidak langsung, T = Bukti tambahan

Metoda – metoda yang digunakan dalam Penilaian /Uji Kompetensi :

1. Penilaian sendiri 7. Pemeriksaan produk 13. Bermain Peran


2. Interview 8. Laporan orang lain 14. Jawaban singkat
3. Demonstrasi 9. Proyek 15. Pilihan berganda
4. Portofolio 10. Jurnal 16. ______________
5. Aktivitas praktek 11. Studi kasus 17. ______________
6. Observasi 12. Simulasi 18. ______________

Pemenuhan terhadap seluruh Batasan variabel Panduan penilaian Kompetensi kunci


bagian unit standar kompetensi :
Ya Ya Ya

Catatan : *) L = Buklti langsung, TL = Bukti tidak langsung, T = Bukti tambahan

Peran dan tanggung jawab Tim/Personil terkait :

Nama Jabatan/pekerjaan Peran dan tanggung jawab dalam Paraf/tanggal


asesmen

Pedoman dan periode


waktu asesmen
Lokasi asesmen

3. Kontekstualisasi dan pengkajian rencana asesmen :

Karakteristik Asesi : Penyesuaian kebutuhan spesifik Asesi:

Kontekstualisasi Pada batasan variabel :


standar kompetensi :
(untuk mengakomodasi

MODUL TAAASS401C Hal. 33


persyaratan spesifik Pada panduan penialain :
industri, pada batasan
variabel dan pedoman
bukti)

Pengkajian metoda dan perangkat asesmen

Acuan (Unit Kompetensi) :

Kriteria pengkajian : Memenuhi ?

Validitas Ya Tidak
Apakah aktifitas asesmen memenuhi seluruh bagian dari acuan pembanding?
Prinsip-prinsip asesmen

Reliabilitas
- Apakah aktifitas secara konsisten mengukur apa yang seharusnya diukur?
- Apakah instruksi-instruksi yang disediakan untuk Asesi memastikan penerapan
yang konsisten dari aktifitas-aktifitas?
- Dapatkah aktifitas-aktifitas digunakan oleh asesor yang berbeda pada situasi
yang berbeda dengan Asesi yang berbeda untuk mencapai hasil yang
konsisten?
Fleksibilitas
Apakah aktifitas memenuhi kebutuhan Asesi dan organisasi?

Keadilan
Apakah aktifitas memenuhi kebutuhan dan karakteristik Asesi?
Apakah aktifitas bebas dari bias dan apakah dapat diadaptasikan untuk mencegah
hambatan-hambatan pada individu dengan kebutuhan khusus?
Validitas
Apakah bukti diarahkan pada seluruh bagian dari acuan pembanding?
Aturan-aturan

Terkini
Bukti

Apakah bukti terkini?


Kecukupan
Apakah cukup bukti untuk memenuhi seluruh bagian acuan pembanding?
Keaslian
Apakah bukti yang dikumpulkan merupakan pekerjaan Asesi sendiri?
4. Mengorganisasikan asesmen :

Pengaturan sumber
daya asesmen
Pengaturan dukungan
spesialis
Pengaturan personil
yang terlibat
Rekaman dan laporan

Konfirmasi dan kesepakatan pihak terkait :

No. Nama Jabatan/Pekerjaan Paraf dan tanggal Catatan :

1. Asesor
2. Manager Sertifikasi
3. dll

Gunakan tabel berikut ini untuk membedakan tiga jenis bukti utama dan metoda-metoda yang
digunakan untuk mengumpulkan bukti.

MODUL TAAASS401C Hal. 34


TABEL TIPE BUKTI DAN METODE PENGUMPULAN BUKTI
Jenis Bukti Metoda Pengumpulan Bukti (Asesmen)
• observasi aktifitas kerja dalam kondisi sebenarnya/kondisi kerja yang
Bukti Langsung disimulasikan
• mengkaji hasil produksi dan proyek-proyek di tempat kerja
Jenis Bukti Metoda Pengumpulan Bukti (Asesmen)
• mengkaji laporan pihak ketiga dari sejumlah sumber, termasuk :
- pencapaian otentik sebelumnya
- buku catatan kompetensi
- diskusi dengan pengusaha, supervisor dan teman sekerja
Bukti Tidak - bukti pelatihan
Langsung - asesmen kinerja
- surat referensi
- laporan dari pengusaha, dan/atau supervisor
- testimoni-testimoni
- laporan-laporan kerja
• mengkaji jawaban-jawaban pertanyaan lisan, tertulis pertanyaan yang diatur
computer, termasuk :
- pertanyaan tertutup/terbuka
Bukti Tambahan - respon pertanyaan-pertanyaan tepilih (ketika Asesi memilih jawaban)
- respon pertanyaan-pertanyaan terstruktur (ketika Asesi melengkapi
jawaban)
- pertanyaan-pertanyaan wawancara
- presentasi lisan
- asesmen mandiri
- ujian-ujian tertulis
• mengkaji dokumentasi detail pencapaian saat ini dan sebelumnya,
termasuk:
- bukti portofolio
- deskripsi kerja
- jurnal/log book (buku catatan harian)
- dokumentasi pengakuan kompetensi terkini
- dokumentasi pembelajaran sebelumnya
- catatan-catatan pelatihan
- histori kerja (contoh : CV)
- catatan-catatan pekerjaan (job sheets)
• mengkaji foto-foto, video, dan catatan audio visual
• mengkaji proyek, penugasan, presentasi dan lembar kerja
• mengkaji latihan-latihan simulasi, studi kasus dan permainan peran

MODUL TAAASS401C Hal. 35


5.4.2. Mengkonfirmasikan metoda dan perangkat asesmen
Setelah menetapkan bukti yang dipersyaratkan untuk mendemonstrasikan
kompetensi terhadap acuan pembanding, anda perlu memilih metoda dan
perangkat yang sesuai untuk mengumpulkan bukti sesuai dengan prinsip-prinsip
asesmen. Anda juga perlu untuk mengkonfirmasikan bahwa perangkat dan metoda
asesmen memenuhi strategi asesmen.

Metoda-metoda merupakan teknik-teknik khusus yang digunakan untuk


mengumpulkan bukti, sedangkan perangkat asesmen adalah instrumen dan
prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti.

Metoda-metoda asesmen mencakup :


• melaksanakan aktifitas kerja sebenarnya (mengobservasi Asesi di tempat kerja
mereka);
• melaksanakan aktifitas terstruktur (memfasilitasi simulasi atau bermain peran);
• mendengarkan/membaca apa pendapat orang lain tentang Asesi (laporan pihak
ketiga);
• bertanya kepada Asesi (memfasilitasi pertanyaan lisan dan tertulis)
• mengkaji bukti-bukti historis sehubungan pembelajaran Asesi sebelumnya; dan
• mengkaji item-item yang diproduksi Asesi (produk, proyek, portofolio)

Perangkat asesmen mencakup :


• profil-profil ukuran kinerja yang dapat diterima;
• template dan proformas
• pertanyaan dan aktifitas yang spesifik
• daftar cek bukti dan observasi
• daftar cek evaluasi dan contoh pekerjaan;
• materi asesmen mandiri
Terdapat beberapa cara untuk mengases kompetensi Asesi terhadap acuan
pembanding, dan metoda asesmen yang anda pilih terganung beberapa faktor,
termasuk:
• jumlah waktu dan sumber yang tersedia;
• karakter dan kebutuhan Asesi;
• persyaratan bukti dari acuan pembanding;
• peluang untuk mengintegrasikan asesmen; dan
• resiko-resiko dan persyaratan yang berhubungan dengan konteks asesmen yang
berbeda (termasuk persyaratan lisensi dan implikasi legal mengases kompetensi).

Dengan memilih perangkat dan metoda-metoda yang efektif, asesmen anda akan
memenuhi prinsip-prinsip dan aturan-aturan asesmen. Sebuah tabel metoda yang
terkait dengan perangkat yang cocok telah disiapkan pada lampiran.

MODUL TAAASS401C Hal. 36


5.4.3. Mendokumentasikan rencana asesmen
Setelah mengkonfirmasikan perangkat dan metoda asesmen yang sesuai dan
efektif, sekarang anda siap untuk mempersiapkan rencana asesmen. Rencana
asesmen biasanya dikembangkan sehubungan dengan setiap orang yang terlibat
dalam proses asesmen, seperti mereka mengidentifikasi langkah-langkah kunci dan
tindakan-tindakan yang perlu diambil.

Rencana asesmen anda akan memastikan setiap orang mengetahui apa yang akan
terjadi selama asesmen. Sebagai dokumen perencanaan yang lengkap, rencana
asesmen seharusnya mencakup :
• tujuan asesmen;
• konteks asesmen;
• acuan pembanding asesmen;
• seluruh informasi dan dokumentasi asesmen yang relevan;
• daftar personal yang terlibat dalam proses asesmen;
• perangkat dan metoda asesmen yang dinominasikan;
• setiap kemungkinan untuk mengintegrasikan unit-unit kompetensi yang terkait
dalam proses asesmen;
• persyaratan-persyaratan laporan K3;
• setiap bahaya-bahaya K3 yang teridentifikasi;
• setiap sumber-sumber fisik dan materi yang dipersyaratkan;
• setiap kebutuhan khusus asesmen;
• pengaturan organisasi untuk asesmen
• sebuah outline tahapan asesmen, jangka waktu dan target tanggal; dan
• prosedur asesmen mandiri Asesi.

Setiap unit kompetensi berisi sebuah Pedoman Bukti yang mengidentifikasi sumber spesifik yang
dipersyaratkan untuk asesmen. Tetapkan sebuah unit yang anda maksudkan untuk digunakan
sebagai acuan pembanding dalam proses asesmen dan lihat jika anda siap mengakses sumber-
sumber yang dipersyaratkan yang terdapat pada Pedoman Bukti.

Gunakan template Rencana Asesmen untuk merancang sebuah rencana asesmen FR-POA-01.
Adalah penting untuk mendokumentasikan peran dan tanggung jawab seluruh orang yang terlibat
didalam proses asesmen, termasuk tanggung jawab untuk mengumpulkan bukti.
Gunakan Tabel Bukti berikut ini untuk merangkum informasi.

MODUL TAAASS401C Hal. 37


Tabel bukti asesmen

Setelah mendokumentasikan rencana asesmen, anda harus mengkonfirmasikan dengan:


• Lead assessor anda (jika anda terlibat dalam tim asesmen/panel);
• Koordinator/supervisor asesmen/pelatihan anda;
• Manager asesmen/pelatihan anda.

5.5. Topik Pembelajaran 4 : Kontekstualisasi dan pengkajian


rencana asesmen

Setelah mempersiapkan rencana asesmen, sekarang anda perlu mengkontekstualisasi dan


mengkajinya, hal ini melibatkan:
• membuat kelonggaran terhadap kebutuhan spesifik Asesi;
• kontekstualisasi acuan pembanding asesmen;
• mengkaji metoda dan perangkat asesmen; dan
• meng-update rencana asesmen.

Topik pembelajaran ini mencakup Elemen 3 TAASS401C Merencanakan dan


mengorganisasikan asesmen (Kontekstualisasi dan pengkajian rencana asesmen)

5.5.1. Membuat kelonggaran terhadap kebutuhan spesifik Asesi


Setelah mempersiapkan rencana asesmen, anda perlu untuk mempertimbangkan
karakteristik Asesi. Jika anda bekerja pada organisasi yang besar, anda seharusnya
mendiskusikan kebutuhan Asesi dengan lead assessor atau ketua bidang/ komite
skema /manager sertifikasi anda. Jika anda bekerja pada organisasi yang lebih
kecil, anda akan melaksanakannya sendirian. Setelah mengidentifikasi kebutuhan

MODUL TAAASS401C Hal. 38


spesifik setiap Asesi, anda boleh melakukan penyesuaian yang beralasan terhadap
perangkat dan metoda asesmen.
Pada topik pembelajaran sebelumnya, disampaikan bahwa asesmen harus fleksibel
dan adil. Salah satu cara terbaik untuk memenuhi prinsip-prinsip asesmen adalah
menggunakan metoda dan perangkat yang sesuai dengan karakteristik Asesi anda,
termasuk:
• tingkat pengalaman kerja mereka;
• tingkat dan pengalaman asesmen sebelumnya;
• tingkat kemampuan berbahasa, baca tulis dan hitung mereka;
• setiap ketidakmampuan fisik yang berdampak terhadap asesmen mereka;
• setiap ketidakmampuan intelektual yang berdampak terhadap asesmen mereka;
• setiap kondisi medis yang berdampak terhadap asesmen mereka;
• setiap perbedaan pada kemajuan belajar mereka;
• kepercayaan dan spiritual mereka;
• latarbelakang budaya, imej dan persepsi mereka; dan
• usia dan jenis kelamin mereka.
Anda dapat secara beralasan menyesuaikan metoda dan perangkat asesmen
dalam merespon karakteristik Asesi anda, dan penyesuaian meliputi:
• melakukan perhitungan terhadap persyaratan bahasa, baca tulis dan berhitung
mereka;
• menyediakan dukungan pelayanan pribadi (pembaca, penterjemah);
• menggunakan teknologi adaptif atau peralatan khusus;
• menjadwalkan sesi asesmen yang fleksibel untuk kelonggaran karena kelelahan
atau kesehatan;
• menyediakan material asesmen dalam berbagai format;
• membuat penyesuaian terhadap lingkungan fisik atau tempat;
• mempertimbangkan usia, jenis kelamin, budaya, tradisi dan kepercayaan;
• mengatur anggota dari komunitas mereka untuk hadir dalam asesmen; dan
• memperbaiki metoda dan perangkat asesmen yang diusulkan.

Gunakan template berikut ini untuk mendaftar karakteristik Asesi anda dan
tunjukkan penyesuaian yang beralasan yang boleh dibuat untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Sementara metoda dan perangkat asesmen mungkin secara
beralasan disesuaikan, mereka harus terus memelihara integritas acuan
pembanding asesmen dan memenuhi penerapan yang seimbang dari prinsip-prinsip
asesmen dan aturan bukti.

MODUL TAAASS401C Hal. 39


TABEL KARAKTERISTIK DAN PENYESUAIAN YANG BERALASAN.
Karakteristik Asesi dan Penyesuaian yang Beralasan
karakteristik Isu Potensial Rentang kemungkinan metoda dan perangkat
Rendahnya Menulis, Asesmen verbal menggunakan pertanyaan-
kemampuan baca Membaca, pertanyaan pra penetapan (hal ini dapat dicatat atau
tulis atau berhitung Perhitungan seseorang yang lain dapat menjadi juru tulis)
Keyakinan Presentasi dan demonstrasi dapat digunakan
daripada tulisan
Gunakan diagram-diagram dan bentuk-bentuk visual
ketika melakukan pertanyaan, atau bagi Asesi untuk
menjelaskan jawaban-jawaban
Orang-orang yang Menulis, Demonstrasi
bahasa utamanya Membaca, Penggunaan diagram
bukan bahasa Berbicara Hasil produksi
Inggris Keyakinan Mengorganisasikan waktu asesmen yang sesuai
Budaya dan dengan Asesi untuk beribadah atau jadwal ulang
perbedaan agama terhadap kegiatan-kegiatan khusus keagamaan
Asesi dengan Berbicara Daftar cek observasi menggunakan teknologi adaptif
kecacatan Membaca seperti halnya Braile untuk orang yang tidak dapat
Menulis melihat.
Pergerakan Memberikan pertanyaan dan mendapatkan bantuan
Pendengaran dari penterjemah untuk orang yang mengalami
gangguan pendengaran
Menggunakan penterjemah, pembaca, attendant
career atau scribe untuk menuliskan jawaban-
jawaban
Observasi terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan
pada peralatan atau lingkungan yang telah
disesuaikan
Asesi dengan usia Perbedaan usia Gunakan studi kasus daripada permainan peran
lanjut dengan asesor dimana beberapa Asesi merasa tidak nyaman
Keyakinan Memastikan ukuran huruf tidak terlalu kecil pada
Keterbatasan petunjuk-petunjuk untuk Asesi
teknologi
kesehatan Kelelahan Tugas-tugas asesmen yang lebih pendek
Lemahnya diperbolehkan
konsentrasi Instruksi-instruksi spesifik pada proyek yang dapat
Efek-efek medis dilakukan pada berbagai tingkatan
Memperbolehkan periode waktu yang lebih panjang
untuk menyelesaikan tugas
Menggunakan juru tulis atau perekam audio

MODUL TAAASS401C Hal. 40


Jenis kelamin Budaya kerja untuk Menggunakan asesor yang berjenis kelamin sama
wanita yang bekerja (jika sesuai)
pada perdagangan Memastikan perangkat asesmen agar tidak spesifik
non tradisional pada jenis kelamin tertentu pada isinya
Perbedaan jenis
kelamin asesor
Asesi dengan Membaca Periksa jika bahasa, membaca atau berhitung
tingkat pendidikan Menulis mungkin berdampak kepada asesmen
rendah Berhitung Demonstrasi dan pertanyaan lisan, mungkin
Keterbatasan merekam jawaban-jawaban atau menggunakan juru
keterampilan belajar tulis
keyakinan Membacakan setiap informasi tertulis kepada Asesi
atau menggunakan gambar-gambar untuk instruksi
Gunakan tugas-tugas asesmen singkat
Asesi yang saat ini keyakinan Memastikan Asesi memahami prosedur di tempat
dikembalikan kerja, termasuk K3
menjadi tenaga Jika mendemonstrasikan ditempat kerja, tentukan
kerja waktu ketika tidak terlalu banyak orang disekitarnya
Tanggungjawab Persyaratan Memastikan waktu dan tempat asesmen tidak
keluarga menjaga untuk bentrok dengan tanggungjawab menjaga
anggota keluarga

5.5.2. Kontekstualisasi acuan pembanding asesmen


Anda mungkin menemukan situasi dimana unit-unit kompetensi yang anda
identifikasi sebagai acuan pembanding tidak secara penuh mencerminkan
lingkungan kerja asesmen yang sudah anda rencanakan. Dengan merubah kalimat
pada beberapa bagian unit, anda dapat secara lebih baik merefleksikan lingkungan
kerja untuk asesmen. Hal ini dikenal sebagai kontekstualisasi suatu unit
kompetensi, dan hal ini harus dikerjakan sejalan pedoman kontekstualisasi yang
diatur oleh departemen terkait.
Pedoman kontekstualisasi dapat anda temukan pada training paket yang anda
gunakan. Kontekstualisasi dapat hanya melibatkan penyediaan Informasi tambahan
pada batasan variabel dan pedoman bukti, dan perubahan ini harus tidak
mengurangi keluasan unit, mengurangi portabilitas atau membatasi
penggunaannya.

Pedoman kontekstualisasi
Unit-unit dapat dikontekstualisasi untuk mengakomodasi persyaratan spesifik
industri. Sementara hasil-hasil yang dimaksudkan dari unit dipelihara, penyesuaian
dan modifikasi dapat dibuat dengan menambahkan detail pada unit untuk

MODUL TAAASS401C Hal. 41


memenuhi konteks spesifik pekerjaan pada industri. Kontekstualisasi harus dibuat
hanya ketika dibutuhkan, dan seharusnya menyediakan informasi tambahan yang
relevan untuk :
• batasan variabel (sepanjang perubahan tidak mengurangi keluasan aplikasi
kompetensi atau mengurangi portabilitasnya), dan/atau
• pedoman bukti, terdiri dari aspek-aspek kritis asesmen atau sumber-sumber
spesifik asesmen.

5.5.3. Pengkajian perangkat dan metoda asesmen


Setelah membuat kelonggaran terhadap kebutuhan spesifik Asesi dan merubah
acuan pembanding asesmen untuk merefleksikan lingkungan kerja dimana
asesmen akan dilakukan, sekarang anda perlu untuk menyesuaikan metoda dan
perangkat asesmen untuk memastikan:
• mereka mencakup unit-unit yang dikontekstualisasi
• mereka membolehkan penyesuaian beralasan yang diidentifikasi untuk Asesi
• mereka menggabungkan aktifitas asesmen terintegrasi; dan
• mereka memiliki kapasitas untuk mendukung proses RCC.
Daftar cek berikut ini menyediakan beberapa pertanyaan yang dapat anda gunakan
untuk melihat apakah metoda dan perangkat asesmen yang anda sesuaikan
memenuhi prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti

CEKLIS REVIEW METODE DAN ALAT ASESMEN

MODUL TAAASS401C Hal. 42


5.5.4. Meng-update rencana asesmen
Setelah mengkaji rencana asesmen anda, sekarang anda perlu untuk meng-update-
nya untuk memastikan hal itu merefleksikan setiap kebutuhan kontekstualisasi yang
ada, setiap perubahan persyaratan organisasi dan setiap perubahan dalam
merespon pelaksanaan asesmen. Anda juga perlu untuk menyimpan rencana
asesmen anda sesuai dengan kebijakan dan prosedur LSP anda, yang meliputi :
• akses dan proses penyesuaian beralasan;
• pengaturan kerjasama;
• persyaratan kerahasiaan dan pribadi;
• persyaratan legal (termasuk anti diskriminasi);
• keterkaitan dengan sistem dan proses sumber daya manusia/hubungan industri;
• keterkaitan dengan keseluruhan sistem manajemen mutu;
• pengaturan saling pengakuan;
• kode-kode praktek industri yang relevan;
• laporan, rekaman dan sistem pembukaan kembali untuk asesmen (RCC); dan
• proses validasi, evaluasi dan audit internal.

Gunakan tabel berikut ini untuk mendokumentasikan bidang-bidang dimana anda


dapat meningkatkan proses perencanaan asesmen. Hal ini akan memastikan anda
mengadopsi pendekatan peningkatan berkelanjutan untuk aktifitas asesmen dimasa
mendatang

REKAMAN UPDATE RENCANA ASESMEN

MODUL TAAASS401C Hal. 43


5.6. Topik Pembelajaran 5 : Mengorganisasikan asesmen

Setelah mengkontekstualisasi dan mengkaji rencana asesmen, sekarang anda perlu untuk
mengorganisasikan pengaturan asesmen, dan hal ini akan mencakup :
• Pengaturan sumber-sumber material dan fisik;
• Pengaturan dukungan tenaga ahli;
• Mendorong komunikasi dan umpan balik;
• Mengkonfirmasikan pengaturan rekaman dan laporan.

Gambar 15. Mengorganisasikan asesmen

5.6.1. Mengatur sumber-sumber material dan fisik


Berdasarkan konteks asesmen, anda perlu mendapatkan sumber-sumber fisik dan
material tertentu untuk proses asesmen, dan hal ini dapat mempengaruhi jadwal
waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan bukti. Anda perlu mempertimbangkan
hal-hal seperti transportasi, akses terhadap teknologi, ketersediaan peralatan,
penyesuaian fisik terhadap lingkungan dan sumber-sumber asesmen.

Material-material dan sumber-sumber yang anda atur untuk asesmen harus sesuai
dengan seluruh persyaratan K3 dan tidak memahalkan biaya asesmen.

MODUL TAAASS401C Hal. 44


PENGATURAN BAHAN DAN SUMBERDAYA FISIK

NO BAHAN DAN SUMBERDAYA FISIK STATUS KET.

1 Transportasi

2 Akses Kepada Teknologi

3 Ketersediaan Peralatan

4 Pengaturan Fisik Untuk Lingkungan Dan


Sumberdaya Asesmen

5.6.2. Mengatur dukungan tenaga ahli/spesialis


Setelah mengatur sumber-sumber fisik dan material, anda juga perlu untuk
mengorganisasikan dan mengatur dukungan spesialis yang dibutuhkan dalam
proses asesmen, termasuk:
• masukan dari lead assessor dan tim asesmen;
• masukan dari pengembang kebijakan dan para ahli keselamatan;
• masukan dari otoritas regulasi;
• bantuan dari pihak ketiga;
• dukungan untuk mengendalikan atau mengisolasi Asesi dan asesor; dan
• pengembangan aktifitas asesmen online.

Ketika pengaturan untuk proses RPL identik terhadap jalur belajar dan asesmen
tersebut, ada beberapa perbedaan yang penting. Jika anda telah menetapkan
bahwa proses RPL lebih cocok untuk Asesi tertentu, anda perlu untuk :
• menjelaskan dan mengklarifikasi proses RPL;
• mengidentifikasi dan menginterpretasi acuan pembanding asesmen;
• menjelaskan tipe bukti yang dipersyaratkan oleh acuan pembanding;
• menyediakan peluang up-front dan asesmen mandiri terhadap acuan
pembanding;
• menegosiasikan metoda-metoda yang sesuai dan efektif; dan
• membantu Asesi mengumpulkan bukti portofolio.

MODUL TAAASS401C Hal. 45


Pra- Asesmen
Pra-Asesmen adalah proses rutin dalam mengases pengetahuan dan keterampilan
Asesi terhadap acuan pembanding sebelumnya untuk masuk kedalam jalur belajar
dan asesmen atau proses RPL. Ini merupakan langkah yang penting dalam
mengorganisasikan sebuah proses asesmen, hal ini untuk memastikan sumber-
sumber anda dan kontribusi finansial dari Asesi secara efektif dan efisien. Anda
dapat menggunakan asesmen up-front untuk :
• merencanakan asesmen untuk Asesi individual maupun grup;
• memastikan Asesi mencari keuntungan dengan mengikuti proses RPL formal;
• mengumpulkan bukti untuk mendukung klaim Asesi untuk RPL;
• menetapkan apakah Asesi memerlukan dukungan kebutuhan khusus;
• memastikan Asesi menerima pelayanan asesmen dan dukungan yang memenuhi
kebutuhan mereka.
Asesmen up-front adalah sebuah langkah sebelum proses RPL formal. Ini adalah
dimana anda mengumpulkan informasi mengenai pembelajaran formal, non-formal
dan informal sebelumnya dari Asesi, dan mendorong mereka untuk mencari
pengakuan melalui RPL.

Sebagai hasilnya anda dapat menggunakan asesmen up-front sebagai langkah


awal untuk mengumpulkan bukti kedepan, dan tabel berikut ini secara garis besar
menunjukkan beberapa tipe bukti yang tidak tercakup.

TABEL KERANGKA TIPE-TIPE BUKTI

MODUL TAAASS401C Hal. 46


Asesmen mandiri
Asesmen mandiri adalah bentuk bukti yang cepat, convenient dan hemat biaya, dan
ini merupakan metoda terbaik untuk mengumpulkan informasi mengenai
pembelajaran formal, non-formal dan informal dari Asesi. Sebuah struktur asesmen
mandiri yang baik meminta Asesi untuk mempertimbangkan apakah mereka
memiliki pengalaman melakukan tugas tertentu dan apakah mereka memiliki tugas-
tugas yang sama pada konteks yang lain. Adalah penting untuk mendorong orang
untuk jujur. Kebanyakan orang lebih keras terhadap dirinya dibandingkan dengan
orang lain, dan untuk mereka yang tidak jujur secara cepat akan diketahui.

6. Asesmen

6.1. Untuk memastikan pencapaian kompetensi peserta pelatihan, maka harus dilakukan
asesmen kompetensi dalam rangkaian akhir pelatihan.
6.2. Untuk mendemonstrasikan unit ini peserta pelatihan harus memberikan bukti dalam proses
asesmen, bahwa peserta harus:
6.2.1. Telah dapat mengembangkan rencana asesmen; dan
6.2.2. Mengorganisasikan sumberdaya dan personel untuk mendukung proses
asesmen.
6.2.3. Minimum 2 kali pengalaman membuat perencanaan dan pengorganisasian
asesmen.
6.3. Asesmen kompetensi harus memastikan peserta mampu untuk:
6.3.1. Menjelaskan bagaimana tujuan asesmen diidentifikasi;
6.3.2. Mengembangkan struktur rencana asesmen yang menjelaskan pemilihan/seleksi
metode, peangkat dan lingkungan asesmen;
6.3.3. Memodifikasi/ penyesuaian perangkat asesmen untuk mengakomodasi kebutuhan
khusus peserta asesmen;
6.3.4. Kontekstualisasi asesmen;
6.3.5. Mengembangkan strategi komunikasi dengan personil yang relevan dengan
proses asesmen;
6.3.6. Mengidentifikasi sumberdaya/ bantuan khusus yang dibutuhkan melalui proses
asesmen; dan
6.3.7. Mengidentifikasi persyaratan rekaman dan pelaporan.

MODUL TAAASS401C Hal. 47


2012
BNSP-MODUL-2.4.2

MENGASES KOMPETENSI
Panduan pelatihan

Badan Nasional Sertifikasi Profesi


Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas diterbitkannya modul pelatihan berbasis
kompetensi unit kompetensi MENGASES KOMPETENSI dalam skema sertifikasi asesor yang
akan digunakan untuk melatih calon asesor sesuai dengan modul yang telah ditetapkan.
Tenaga-tenaga tersebut diharapkan mempunyai kompetensi di bidangnya masing-masing.
Penyusunan modul ini dilaksanakan dalam rangka harmonisasi dengan negara-negara mitra
bisnis Indonesia dan dilakukan melalui workshop Master Asesor, uji coba dan validasi oleh
Pleno BNSP. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan modul ini, terutama kepada tim Master Asesor.

Kami menyadari bahwa modul ini masih belum sempurna. Kami sangat menghargai apabila
ada masukan untuk penyempurnaannya.

Akhir kata, diharapkan modul ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat
dalam upaya meningkatkan kompetensi dan kredibilitas asesor kompetensi dan dapat turut
serta membangun kompetensi bangsa dengan kompeten.

Jakarta,
Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi
1. Daftar Isi

Isi Halaman
1. Pendahuluan
1.1. Umum
1.2. Ruang lingkup
2. Acuan normatif
3. Definisi
4. Persyaratan dasar
4.1. Kelembagaan pelatihan
4.2. Pelatih
4.3. Peserta
5. Topik Pembelajaran
5.1. Umum
5.2. Topik Pembelajaran 1: Mengidentifikasi gambaran umum tentang
asesmen kompetensi
5.3. Topik Pembelajaran 2 : menciptakan dan memelihara lingkungan
asesmen
5.4. Topik Pembelajaran 3 : Mengumpulkan bukti yang berkualitas
5.5. Topik Pembelajaran 4 : Mendukung kandidat
5.6. Topik Pembelajaran 5 : Membuat keputusan asesmen
5.7. Topik Pembelajaran 6: Mencatat dan melaporkan keputusan asesmen
5.8. Topik Pembelajaran 7: Meninjau proses asesmen
6. Asesmen
7. LAMPIRAN

MODUL TAAASS402C Hal. 2


1. Pendahuluan

1.1. Umum.

Unit ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk mengases kompetensi dalam sistem
berbasis kompetensi. Unit ini juga memperlihatkan cara menilai kompetensi seorang kandidat
dan juga cara mengembangkan alat asesmen. Asesor juga harus berpartisipasi dalam validasi
asesmen.

1.2. Ruang Lingkup:


Ruang lingkup pedoman pelatihan ini mencakupi persyaratan dasar penggunaan pedoman ini,
topik pembelajaran dan asesmen.

Unit ini merupakan bagian dari klaster dari skema sertifikasi asesmen kompetensi.

Pedoman ini merupakan pedoman bagi lembaga pendidikan dan pelatihan, para pelatih,
Master Asesor dalam mengembangkan dan menyelenggarakan pelatihan asesor kompetensi
menuju registrasi asesor BNSP.

2. Acuan Normatif

2.1. Pedoman BNSP 301. Pedoman Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Profesi.

2.2. TAAASS402C Melaksanakan Asesmen (terlampir).

3. Definisi

3.1. Asesor kompetensi adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi yang relevan dan
kompeten untuk melaksanakan dan/atau menilai ujian
3.2. Peserta asesmen kompetensi adalah pemohon yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan
untuk dapat ikut serta dalam proses sertifikasi.
3.3. Proses sertifikasi adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP untuk menetapkan bahwa
seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan,
evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang.
3.4. Sistem sertifikasi adalah kumpulan prosedur dan sumber daya untuk melakukan proses
sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasinya, untuk menerbitkan sertifikat kompetensi
termasuk pemeliharaannya.

MODUL TAAASS402C Hal. 3


3.5. Surveillance adalah monitoring berkala, dalam periode sertifikasi personil untuk tetap
menjamin kompetensinya selama memegang sertifikat kompetensi.

4. Persyaratan dasar

4.1. Kelembagaan pelatihan


Kelembagaan pendidikan dan pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan untuk skema
sertifikasi asesmen kompetensi khususnya unit mengases kompetensi seharusnya adalah
lembaga pendidikan/pelatihan yang telah diakreditasi oleh lembaga akreditasi pendidikan dan
pelatihan dengan ruang lingkup sesuai dengan unit kompetensi tersebut.

4.2. Pelatih
Pelatih dalam pelaksnaan pelatihan untuk skema sertifikasi asesmen kompetensi khususnya
unit mengases kompetensi harus pelatih bersertifikat kompetensi dengan kualifikasi Master
Asesor dan/atau pelatih berbasis kompetensi dengan ruang lingkup skema sertifikasi asesmen
kompetensi.

4.3. Peserta
Peserta pelatihan pada skema sertifikasi klaster asesmen kompetensi ini adalah personil yang
telah mempunyai kualifikasi atau kompetensi bidang tertentu yang menjadi ruang lingkup
kompetensi yang akan diases.

5. Topik Pembelajaran

5.1. Umum.
Untuk mendemonstrasikan unit ini, peserta harus dapat memberikan bukti bahwa peserta
mampu mengases kompetensi seseorang melalui proses:

a. Mengumpulkan dan mereview bukti;


b. Membuat suatu keputusan asesmen
c. Minimum 2 kali pengalaman membuat melakukan asesmen kompetensi.

MODUL TAAASS402C Hal. 4


5.2. Topik Pembelajaran 1: Mengidentifikasi gambaran umum

tentang asesmen kompetensi.


Pada topik ini berisi sama dengan pada modul BNSP-MODUL-2.4.2-2009 karena modul ini
merupakan bagian dari klaster skema sertifikasi asesmen kompetensi. Untuk itu agar para
pelatih untuk melakukan review untuk mengawali pembelajaran modul ini pada Topik
pembelajaran 1.

5.2.1. Review harus mencakupi: Definisi-definisi kritis, Gambaran umum asesmen Proses
asesmen, Prinsip-prinsip asesmen, Aturan-aturan bukti, dan Asesmen dalam Sistem
sertifikasi kompetensi nasional.

5.2.2. Mengidentifikasi Prosedur melaksanakan asesmen. Secara umum prosedur mengases


kompetensi seperti pada gambar dibawah ini, namun beberapa Lembaga Sertifikasi
Profesi mungkin menambahkan tahap-tahap lainnya.

5.2.3. Mereview standard kompetensi terutama eleman dan KUK:

TAAASS402C Mengases Kompetensi

Keterangan Unit
Unit ini menentukan kompetensi yang dibutuhkan untuk menilai kompetensi kandidat.

Elemen Kriteria Kinerja


1. Menetapkan dan 1.1. Rencana asesmen diinterpretasikan dan kebijakan dan prosedur
mempertahankan sistem asesmen dan persyaratan organisasi/hukum/etika untuk
lingkungan asesmen melaksanakan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang
relevan
1.2. Tolak ukur (benchmark) yang relevan untuk asesmen dan alat
asesmen yang dipilih diperoleh dan diinterpretasikan untuk
mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan
bagaimana bukti tersebut akan dikumpulkan
1.3. Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen
dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi dengan kandidat termasuk
kesempatan untuk asesmen, penyesuaian yang wajar, asesmen
ulang dan appeal
1.4. Usulan perubahan terhadap proses asesmen dirundingkan dan
disepakati dengan kandidat, bila relevan

2. Mengumpulkan bukti 2.1. Rencana asesmen diikuti untuk memberikan panduan dalam
yang berkualitas melaksanakan asesmen dan metode serta alat asesmen
digunakan untuk mengumpulkan, menyusun dan
mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai untuk
menentukan kompetensi

MODUL TAAASS402C Hal. 5


2.2. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan
dalam mengumpulkan bukti yang berkualitas
2.3. Kesempatan untuk pengumpulan bukti dalam kegiatan
kerja/kegiatan kerja yang disimulasikan ditentukan bersama
kandidat dan personel yang terkait
2.4. Kesempatan untuk kegiatan-kegiatan asesmen terpadu
diidentifikasi dan alat-alat asesmen dimodifikasi, bila perlu
2.5. Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang diidentifikasi dan
persyaratan organisasi/hukum/etika untuk asesmen dibahas

3. Mendukung kandidat 3.1. Kandidat dibimbing dalam mengumpulkan bukti mereka untuk
mendukung pengakuan terhadap kompetensi saat ini

3.2. Komunikasi yang sesuai dan keterampilan antar perorangan


digunakan untuk mengembangkan hubungan yang profesional
dengan kandidat yang mencerminkan kepekaan terhadap
perbedaan individu dan memungkinkan adanya umpan balik
(feedback) dua arah
3.3. Keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang wajar, bila
ada, dibuat dengan kandidat, berdasarkan kebutuhan dan
karakteristik kandidat
3.4. Penyesuaian-penyesuaian yang wajar harus mempertahankan
integritas standar kompetensi yang relevan dan memungkinkan
prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan yang berhubungan
dengan bukti diterapkan secara seimbang
3.5. Dukungan dari spesialis diperoleh, bila ada, sesuai dengan
rencana asesmen
3.6. Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap
orang atau alat ditanggulangi segera

4. Membuat keputusan 4.1. Batasan-batasan dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti


asesmen yang berkualitas diidentifikasi dan bantuan diupayakan, bila
perlu, dari orang yang relevan
4.2. Bukti yang dikumpulkan diperiksa dan dievaluasi untuk
memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang
diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi dan yang:
4.2.1. mencakup seluruh bagian komponen standar kompetensi
dan dimensi kompetensi (dimana standar kompetensi
merupakan tolak ukur bagi asesmen)
4.2.2. mengetengahkan dokumentasi terkait lainnya,
4.2.3. sesuai dengan aturan-aturan bukti.
4.3. Asesmen digunakan untuk menyimpulkan apakah kompetensi
telah diperlihatkan, berdasarkan bukti yang ada
4.4. Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan dan

MODUL TAAASS402C Hal. 6


pertimbangan-pertimbangan organisasi/hukum/etika dibahas
dalam membuat keputusan mengenai asesmen
4.5. Umpan balik (feedback) yang jelas dan membangun diberikan
kepada kandidat mengenai keputusan asesmen dan rencana
tindak lanjut dikembangkan, bila perlu

5. Mencatat dan 5.1. Hasil asesmen dicatat dengan cepat dan akurat sesuai dengan
melaporkan keputusan kebijakan dan prosedur sistem asesmen dan persyaratan
asesmen organisasi/hukum/etika

5.2. Laporan asesmen dilengkapi dan diproses sesuai dengan


kebijakan dan prosedur sistem asesmen dan persyaratan
organisasi/hukum/etika
5.3. Rekomendasi untuk tindak lanjut diserahkan kepada orang yang
relevan, bila perlu
5.4. Pihak-pihak yang terkait lainnya diberitahukan mengenai
keputusan asesmen, bila ada, dan sesuai dengan ketentuan
kerahasiaan

6. Meninjau proses 6.1. Proses asesmen ditinjau berdasarkan kriteria yang ada melalui
asesmen konsultasi dengan orang yang relevan untuk memperbaiki dan
memodifikasi praktek asesmen di masa yang akan datang
6.2. Peninjauan didokumentasikan dan dicatat sesuai dengan
kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan dan dan
persyaratan organisasi/hukum/etika
6.3. Keterampilan refleksi digunakan untuk meninjau dan
mengevaluasi sendiri praktek asesmen

Deskripsi Unit : Unit ini menjelaskan kompetensi yang dibutuhkan melaksanakan asesmen
kompetensi terhadap Asesi.

Ketrampilan yang dapat digunakan dalam pekerjaan (Employability) : Unit ini bermuatan
ketrampilan yang dapat diterapkan dalam pekerjaan.

MODUL TAAASS402C Hal. 7


5.3. Topik Pembelajaran 2 : Menciptakan dan Memelihara
Lingkungan Asesmen

Sebagai bagian dari pendekatan asesmen, pertama-tama anda perlu menciptakan dan
memelihara suatu lingkungan asesmen , dan hal ini mencakup:
• Menginterpretasikan rencana asesmen
• Menginterpretasikan acuan asesmen dan
• Mendiskusikan proses asesmen dengan Asesi.

5.3.1. Menginterpretasikan rencana asesmen

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, rencana pengembangan asesmen tidak termasuk


dalam panduan ini, karena sudah termasuk dalam TAAASS401C : Merencanakan dan
mengorganisasikan asesmen (dan anda diharapkan telah mempelajari TAAASS401C). Namun
demikian sebelum anda melaksanakan suatu asesmen, anda perlu mengintepretasikan
rencana asesmen yang telah dikembangkan untuk keperluan itu, dan hal ini dipaparkan dalam
format berikut ini: (Gunakan template Rencana Asesmen untuk merancang sebuah
rencana asesmen FR-POA-01)

Anda juga perlu memastikan rencana asesmen dengan asesi (asalkan sesuai dengan
persyaratan aturan hukum, organisasi dan etika melaksanakan asesmen). Anda juga harus
memastikan persyaratan ini dengan setiap orang yang terlibat dalam proses asesmen,
termasuk:

• Staf dari tempat kerja asesi (manajer, supervisor, pemimpin tim)


• Staf dari Tempat Diklat (tutor, kordinator pelatihan)
• Teknisi dan ahli dalam bidang atau tertentu
• Pembuat peraturan industry
• Perwakilan pegawai dan pimpinan
• Para anggota asosiasi profesi.

MODUL TAAASS402C Hal. 8


5.3.2. Menginterpretasikan standar asesmen

Setelah memastikan rencana asesmen kepada setiap orang yang terlibat, anda sekarang
perlu mengakses dan menginterpretasikan standar untuk asesmen (yang sudah
diidentifikasi dalam rencana asesmen)

Dalam lingkungan lain, standar asesmen termasuk:


• Kriteria asesmen dari kurikulum kursus dalam DIKLAT
• Kode etik/kerja
• Parameter dan panduan kursus
• Persyaratan lisensi
• Indikator/tingkat system pelaporan
• Peraturan K3, persyaratan dan prosedurnya
• Persyaratan organisasi, standar prosedur kerja dan
• Spesifikasi Kinerja dan produk

Pemahaman bagian-bagian komponen suatu unit kompetensi.

Asesmen yang akan dilaksanakan sepenuhnya diacu pada standar. Jika anda
menggunakan unit kompetensi sebagai acuan, pendekatan asesmen harus
merefleksikan semua bagian komponen unit kompetensi termasuk:

MODUL TAAASS402C Hal. 9


• Aplikasi pernyataan unit
• Elemen
• Kriteria kinerja
• Ketrampilan yang dibutuhkan dan pengetahuan (termasuk bahasa, kepustakaan dan
persyaratan perhitungan)
• Ketrampilan yang layak kerja
• Kerangka p ernyataan, termasuk saran atas:
1. Konteks kerangka dan kondisi yang harus dipenuhi dalam asesmen
2. Aspek Kriteria Kinerja yang dapat dikontekstualisasikan dalam asesmen
• Panduan Bukti, termasuk:
1. Aspek kritis asesmen
2. Konteks asesmen, sumber daya khusus asesmen dan metode asesmen
3. Informasi panduan untuk asesmen
• Dimensi kompetensi termasuk :
1. Task skill( ketrampilan melaksanakan suatu tugas)
2. Management tasks skill (Ketrampilan melaksanakan beberapa tugas)
3. Ketrampilan mengelola langkah darurat
4. Ketrampilan mengelola lingkungan

Langkah terakhir di atas sangat penting, karena inter-relasi dalam suatu unit menentukan
cara bagaimana suatu unit akan di-ases. Ketika membaca unit kompetensi, pastikan
anda menggali hal berikut:

• Bagaimana kriteria kinerja diperluas dalam Pernyataan batasan (melalui kata-kata


yang bergaris miring).
• Bagaimana aspek kritis asesmen menyimpulkan informasi yang dapat di-ases (dan
membantu anda memvisualisasikan unit secara menyeluruh).

MODUL TAAASS402C Hal. 10


• Apakah pengetahuan yang diperlukan dapat diraih melalui Kriteria Kinerja (atau apakah
pengetahuan memerlukan penjelasan terpisah)
• Bagaimana ketrampilan yang diperlukan merefleksikan dan menggabungkan
ketrampilan yang dapat diterapkan di tempat kerja.
• Bagaimana konteks asesmen, sumber daya khusus asesmen dan metode asesmen
memberi kontribusi dalam kegiatan mengumpulkan bukti yang direncanakan.
• Bagaimana panduan informasi asesmen mengidentifikasikan unit lain yang dikaitkan
dapat di-ases pada saat yang bersamaan (dalam asesmen terpadu) dan
• Bagaimana mengemas kluster/level dari SKKNI yang memengaruhi kedalamannya,
batasan dan level tanggung jawab.

Dimensi kompetensi

Unit kompetensi tidak hanya satu dimensi- ada 4 dimensi dalam satu unit. Unit
mengandung lebih dari satu dimensi, melaksanakan tugas, karena unit itu menguraikan
aplikasi,ketrampilan, pengetahuan yang relevan pada partisipasi efektif di tempat kerja,
dan hal ini termasuk kemampuan mentransfer dan menerapkan ketrampilan dan
pengetahuan ke suatu hal baru dan lingkungan baru. Menjamin asesmen anda
memenuhi 4 dimensi kompetensi, anda akan membutuhkan jaminan bahwa setiap calon
Asesi dapat :
• melaksanakan tugas-tugas individu (task skill)
• mengatur sejumlah tugas yang berbeda didalam satu pekerjaan ( task management
skill)
• merespon ketidakteraturan dan masalah-masalah dalam pekerjaan rutin ( contingency
management skill)
• memenuhi tanggungjawab dan harapan-harapan dari lingkungan kerja ( job/role
environment skill), termasuk bekerja dengan orang lain.

Tabel klarifikasi komponen-komponen unit kompetensi (contoh)

Apa yang anda butuhkan untuk mengetahui aktivitas Dimana informasi didapatkan?
kerja
Apa aktivitas kerjanya? Judul unit
Apa cakupan aktivitas kerjanya? Diskripsi unit
Bagaimana unit diterapkan ditempat kerja? Aplikasi unit kompetensi
Ketrampilan apa yang dibutuhkan untuk Elemen
melaksnakan aktivitas pekerjaan?
Level ketrampilan apa yang dibutuhkan? KUK
Pengetahuan dan ketrampilan apa yang dibutuhkan Pengetahuan dan ketrampilan yang
untuk melaksanakan aktivitas kerja dibutuhkan.
Kondisi atau persyaratan apa yang dibutuhkan untuk Batasan variabel
menjalankan aktivitasnya.
Bukti apa yang dibutuhkan untuk membuktikan Aspek kritis

MODUL TAAASS402C Hal. 11


bahwa seorang personil kompeten.
Dimana seharusnya bukti kompetensi dikumpulkan, Kontek dan sumberdaya spesifik dari
dan apakah sumberdaya yang dibutuhkan untuk asesmen
mengumpulkan bukti-bukti.
Metode asesmen yang seharusnya digunakan? Metode asesmen
Apakah ada peluang untuk integrasi asesmen Informasi panduan asesmen.

Asesmen terpadu

Jarang sekali satu kompetensi dilaksanakan terpisah dari unit lain di tempat kerja. Suatu
tipikal peran kerja selalu melibatkan sejumlah tugas terkait, dan setiap pendekatan
melaksanakan asesmen harus merefleksikan hal ini. Sering digunakan istilah asesmen
holistic, terpadu, asesmen simultan terhadap beberapa unit kompetensi terkait sebagai
suatu kegiatan efektif, efisien dan autentik, karena asesmen terpadu:
a). lebih dekat merefleksikan kondisi kerja-nyata , dan
b). menghemat waktu, biaya dan mengurangi kertas kerja.

Asesmen terpadu menggabungkan pengetahuan, pemahaman, penyelesaian masalah,


ketrampilan teknis, sikap dan etika ke dalam suatu kegiatan asesmen. Penting untuk
tidak membebani asesmen dengan terlalu banyak unit, karena calon Asesi akan
mengalami kesulitan memberikan bukti pada setiap unit (dan Asesor juga mengalami
kesulitan melakukan pertimbangan memutuskan volume bukti).

Asesmen terpadu harus direncanakan secara hati-hati, dan langkah pertama dalam
proses perencanaan adalah mengelompokkan unit kompetensi yang relevan. Informasi
ini diidentifikasi dalam tiap panduan bukti unit yang unit kompetensinya sering
direkomendasikan untuk asesmen terpadu. Namun anda tidak terpaku pada rekomendasi
ini dan anda dapat mengelompokkan setiap unit ke dalam asesmen terpadu (asal saja
unit itu relevan dan terkait dalam tempat kerja dan peran kerja).

5.3.3. Mendiskusikan proses asesmen dengan calon asesi

Setelah menginterpretasikan dan memastikan rencana asesmen dan standar asesmen,


sesudah itu anda perlu mendiskusikan proses asesmen dengan calon asesi. Hal ini perlu
melibatkan bimbingan selangkah demi selangkah atas semua rencana asesmen dan
mendiskusikan pilihan-pilihan yang mungkin dibuat untuk penyesuaian dalam
pelaksanaan re-asesmen dan banding. Jika ada perubahan ke dalam proses asesmen
yang muncul dari diskusi ini, maka perubahan itu perlu dinegosiasikan dan disetujui oleh
calon asesi.

MODUL TAAASS402C Hal. 12


Penyesuaian yang wajar

Ketika mengases kompetensi asesi, anda harus mengijinkan penyesuaian wajar guna
menjamin prinsip asesmen berupa keadilan dan fleksibilitas tercantum di dalamnya.
Namun, anda harus yakin bahwa setiap penyesuaian tidak berkompromi dengan
integritas standar asesmen. Anda dapat membuat penyesuaian wajar kepada calon asesi
dengan :
• Mempertimbangkan persyaratan kemampuan berbahasa, membaca dan menghitung.
• Memberikan dukungan layanan personal (contoh: tenaga pembaca, tenaga pembantu,
penulis)
• Menggunakan teknologi terapan atau peralatan khusus.
• Menjadualkan sesi asesmen dengan fleksibel memungkinkan pemulihan kelelahan
atau perbaikan administrasi.
• Memberikan bahan asesmen dalam suatu format beragam (contoh: Braille,
audio/videotape)
• Membuat penyesuaian pada lingkungan fisik atau tempat
• Mempertimbangkan usia peserta asesmen, jenis kelamin, budaya, keyakinan, praktek
adat istiadat dan keagamaan.
• Mengatur anggota komunitas untuk dapat hadir pada asesmen dan
• Revisi setiap metode dan perangkat asesmen yang diusulkan.

Re-asesmen

Calon asesi harus diberikan suatu peluang untuk re-asesmen karena yang bersangkutan
dipertimbangkan dan diputuskan belum kompeten. Namun, ada batas waktu berkaitan
dengan re-asesmen, dan amatlah penting bahwa calon asesi mempunyai pemahaman
realistis atas proses re-asesmen.

Banding

Banding muncul apabila seorang asesi tidak puas dengan keputusan asesmen asesor.
Asesor membutuhkan jaminan bahwa kepada setiap asesi telah diberi arahan tentang
bagaimana asesi melakukan banding, dan asesi mengerti dengan jelas bahwa:
• Asesi mempunyai peluang mengajukan kasus bandingnya;
• Asesi mempunyai akses kepada suatu badan arbitrasi independen (jika dibutuhkan);
• Asesi akan diberitahukan hasil bandingnya; dan
• Banding akan diselesaikan dalam waktu yang realistis dan adil.

MODUL TAAASS402C Hal. 13


FORMULIR BANDING ASESMEN

FORMULIR BANDING ASESMEN FR:ASC-01

Nama Kandidat:

Nama Asesor:

Tanggal Asesmen:

Jawablah dengan Ya atau Tidak pertanyaan-pertanyaan berikut YA TIDAK

Apakah Proses Banding telah dijelaskan kepada Anda?

Apakah Anda telah mendiskusikan Banding dengan Asesor?

Apakah Anda mau melibatkan orang lain membantu Anda dalam proses
Banding?

Banding ini diajukan atas Keputusan Asesmen yang dibuat terhadap Unit Kompetensi berikut:

Banding ini diajukan atas alasan sebagai berikut :

Anda mempunyai hak mengajukan Banding jika Anda mendapatkan hasil yang tidak sah
dan/atau proses tidak sah atau tidak adil.

Tanda tangan Asesi : ………………………………………...…. Tanggal : …………...………………….

5.4. Topik Pembelajaran 3 : Mengumpulkan bukti bermutu

Setelah menciptakan lingkungan asesmen, asesor butuh mengupulkan bukti, dan langkah ini
mencakup:
• Mengidentifikasi bukti bermutu;
• Menggunakan metode asesmen pilihan dan perangkat asesmen mengumpulkan bukti
bermutu; dan
• Menetapkan peluang mengumpulkan bukti bermutu.

MODUL TAAASS402C Hal. 14


5.4.1. Mengidentifikasi bukti bermutu

Dalam asesmen berbasis kompetensi, bukti adalah informasi, bahan dan produk yang
mendukung Suatu usul asesi mendemonstrasikan kompetensinya terhadap asesmen
suatu standar kompetensi. Sementara ada tiga tipe buki utama, ada juga metode
mengumpulkan bukti (yang dikenal dengan metode asesmen). Dan kombinasi antara tipe
bukti utama dengan metode asesmen yang digunakan. Para asesor dan asesi akan
mengumpukan bukti dari suatu batasan sumber asesmen, dan selalu harus dikaitkan
terhadap peran terkini asesi atau peran kerja asesi di masa mendatang.

TABEL TIPE BUKTI DAN METODE PENGUMPULAN BUKTI

Jenis Bukti Metoda Pengumpulan Bukti (Asesmen)


• observasi aktifitas kerja dalam kondisi sebenarnya/kondisi kerja yang
Bukti Langsung disimulasikan
• mengkaji hasil produksi dan proyek-proyek di tempat kerja
Jenis Bukti Metoda Pengumpulan Bukti (Asesmen)
• mengkaji laporan pihak ketiga dari sejumlah sumber, termasuk :
Bukti Tidak Langsung - pencapaian otentik sebelumnya
- buku catatan kompetensi
- diskusi dengan pengusaha, supervisor dan teman sekerja
- bukti pelatihan
- asesmen kinerja
- surat referensi
- laporan dari pengusaha, dan/atau supervisor
- testimoni-testimoni
- laporan-laporan kerja
• mengkaji jawaban-jawaban pertanyaan lisan, tertulis pertanyaan yang
Bukti Tambahan diatur computer, termasuk :
- pertanyaan tertutup/terbuka
- respon pertanyaan-pertanyaan tepilih (ketika kandidat memilih
jawaban)
- respon pertanyaan-pertanyaan terstruktur (ketika kandidat melengkapi
jawaban)
- pertanyaan-pertanyaan wawancara
- presentasi lisan
- asesmen mandiri
- ujian-ujian tertulis
• mengkaji dokumentasi detail pencapaian saat ini dan sebelumnya,
termasuk:
- bukti portofolio
- deskripsi kerja
- jurnal/log book (buku catatan harian)

MODUL TAAASS402C Hal. 15


- dokumentasi pengakuan kompetensi terkini
- dokumentasi pembelajaran sebelumnya
- catatan-catatan pelatihan
- histori kerja (contoh : CV)
- catatan-catatan pekerjaan (job sheets)
• mengkaji foto-foto, video, dan catatan audio visual
• mengkaji proyek, penugasan, presentasi dan lembar kerja
• mengkaji latihan-latihan simulasi, studi kasus dan permainan peran

Apabila asesor menginterpretasikan suatu unit kompetensi, maka asesor perlu


mengidentifikasi bukti yang diperlukan asesi dalam rangka mendemonstrasikan
kompetensinya terhadap unit kompetensi yang diases. Bukti yang dikumpulkan oleh
aseor dan asesi sebagai bagian dari proses asesmen harus memenuhi aturan bukti dan
harus juga memenuhi kriteria berikut untuk dipertimbangkan sebagai bukti bermutu:
• Mencakup Kriteria Kinerja unit untuk mendemonstrasikan capaian elemen-elemen unit;
• Merefleksikan ketrampilan, pengetahuan dan atribut sebagaimana dirumuskan dalam
unit yang diinterprestasi.
• Menunjukkan aplikasi ketrampilan dalam konteks yang dideskripsikan dalam
Pernyataan luas unit.
• Mendemonstrasikan kompetensi selama suatu periode tertentu;
• Mendemonstrasikan kompetensi secara berulang-ulang;
• Dapat menjadi pekerjaan calon asesi;
• Dapat diverifikasi
• Mendemonstrasikan ketrampilan terkini/pengetahuan calon asesi; dan
• Tidak menggelembungkan persyaratan bahasa, layak baca dan penomoran melebihi
persyaratan yang dibutuhkan dalam kinerja kompetensi.

5.4.2. Menggunakan metode dan perangkat asesmen yang dipilih untuk mengumpulkan
bukti.
Rencana asesmen yang digunakan asesor akan mengidentifikasi metode dan perangkat
asesmen sesuai dengan yang dipilih untuk mengumpulkan bukti asesmen, dan bukti-bukti
tersebut harus sesuai dengan prinsip asesmen. Penting untuk menggunakan rencana
asesmen memandu asesmen yang dilakukan asesor, dan hal ini termasuk metode dan
perangkat asesmen yang dipilih guna mengumpulkan, mengorganisasikan dan
mendokumentasikan bukti.

Metode asesmen dapat termasuk:


• Melaksanakan pekerjaan nyata/kegiatan sesungguhnya (contoh: mengamati asesi di
tempat kerja mereka).
• Melaksanakan kegiatan terstruktur (contoh: memfasilitasi latihan simulasi atau peran kerja);
• Mendengarkan pada/membaca apa yang dikatakan orang lain tentang asesi (contoh:
laporan pihak ketiga)

MODUL TAAASS402C Hal. 16


• Menanyakan asesi (contoh: memfasilitasi pertanyaan lisan, tertulis dan yang dikelola
computer);
• Meninjau ulang bukti historis perihal pembelajaran terdahulu asesi, dan
• Meninjau ulang butir-butir yang dibuat asesi (contoh: produk pekerjaan, proyek dan
portofolio).

Perangkat asesmen dapat mencakup :


• Tindakan profil kinerja yang layak terima;
• Contoh kinerja dan proforma;
• Pertanyaan khusus atau kegiatan khusus;
• Cek-lis untuk mengevaluasi contoh pekerjaan; dan
• Bahan asesmen mandiri.

LANGKAH-LANGKAH PROSES PENGUMPULAN DATA

Langkah 1: Pastikan standar asesmen (contoh: Unit Kompetensi)

Tanya pada diri anda sendiri: Standar apa yang sesuai dengan standar kompetensi?

Langkah 2: Pastikan bukti bermutu (contoh: informasi, bahan, produk)

Tanya diri anda: Bagaimana saya dapat mengumpulkan Bukti yang bermutu?

Langkah 3: Pastikan metode asesmen


(langsung: observasi, kegiatan terstruktur, portofolio, produk yang direview, laporan pihak
ketiga)

Tanya diri sendiri: Perangkat apa yang diperlukan menunjang Metode asesmen?.

Langkah 4: Pastikan perangkat asesmen
(contoh: template, proforma, kegiatan terstruktur, portofolio, tinjau ulan produk , laporan
pihak ketiga)

Tanya diri sendiri: Apakah metode dan perangkat asesmen memadai/bukti sah mengakses
kompetensi.

Step 5: Pastikan bahwa suatu pengambilan keputusan asesmen dapat dibuat:

MODUL TAAASS402C Hal. 17


5.4.3. Menetapkan peluang mengumpulkan bukti

Setelah memastikan bukti yang perlu dikumpulkan dan metode serta perangkat yang akan
digunakan, maka asesor masih perlu menetapkan peluang yang tersedia mengumpulkan
bukti dengan setiap orang yang terlibat dalam proses asesmen (termasuk kegiatan kerja,
kegiatan pekerjaan yang disimulasikan dan kegiatan asesmen terpadu). Tergantung pada
peluang yang diidentifikasi mengumpulkan bukti, anda juga perlu melakukan modifikasi
perangkat asesmen sebagaimana mestinya. Anda juga perlu menjamin peluang
mengumpulkan bukti sesuai dengan persyaratan Aturan hukum, organisasi dan etika dalam
melaksanakan asesmen.

TABEL MENETAPKAN PELUANG MENGUMPULKAN BUKTI BERMUTU

Bukti Bermutu Prinsip asesmen Aturan bukti


Dikumpulkan
Apakah peluang mengumpulkan Apakah bukti yang
bukti:
Dikumpulkan adalah:

q Fair/adil? q Otentik
q Fleksibel q Terkini
q Reliabel q Memadai
q Valid q Valid
q Fair/adil? q Otentik
q Fleksibel q Terkini
q Reliabel q Memadai
q Valid q Valid
q Fair/adil? q Otentik
q Fleksibel q Terkini
q Reliabel q Memadai
q Valid q Valid
q Fair/adil? q Otentik
q Fleksibel q Terkini
q Reliabel q Memadai
q Valid q Valid

MODUL TAAASS402C Hal. 18


5.5. Topik Pembelajaran 4: Mendukung calon asesi melalui proses
asesmen

Setelah menetapkan bagaimana dan di mana anda akan mengumpulkan bukti bermutu, maka
anda perlu mendukung calon asesi melalui proses dan hal itu mencakup:
• Membantu calon asesi mengumpulkan bukti untuk RPL nya
• Menggunakan komunikasi yang tepat dan ketrampilan interpersonal
• Membuat kemudahan untuk kebutuhan khusus asesi; dan
• Mendatangkan bantuan spesialis sesuai dengan rencana asesmen.

5.5.1. Membantu calon asesi mengumpulkan bukti kompetensi untuk RPL nya

Dalam rangka mengases kompetensi seorang calon asesi, maka asesor perlu memahami
bagaimana bukti bermutu dikumpulkan. Namun, asesor juga perlu mengetahui
bagaimana mendukung asesi mengumpulkan bukti kompetensinya. Sementara peluang
pengumpulan bukti untuk proses RPL serupa dengan proses pengumpulan untuk
pembelajaran dan alur asesmen, namun ada sedikit perbedaan. Jika anda telah
menetapkan bahwa suatu proses RPL lebih cocok bagi seorang calon asesi tertentu,
asesor penting untuk:
• Menjelaskan langkah-langkah proses RPL
• Menjelaskan standar asesmen (dan tipe bukti yang diperlukan sesuai standar);
• Menjelaskan aturan bukti yang harus dipenuhi proses RPL;
• Menjelaskan metode dan perangkat asesmen (dan bagaimana metode dan perangkat
akan digunakan)
• Memberikan peluang asesmen awal dan mandiri terhadap standar;
• Membantu calon asesi mengidentifikasi dan mengumpulkan bukti; dan
• Membantu calon asesi mengkompilasi suatu bukti portofolio.

Asesmen awal

Asesmen awal merupakan proses rutin mengases ketrampilan seorang calon asesi dan
pengetahuan terhadap standar kompetensi sebelum terlibat dalam proses RPL atas alur
asesmen pembelajaran dan alur asesmen. Hal ini merupakan langkah penting dalam
proses asesmen, karena menjamin sumber daya anda dan memberikan kontribusi
keuangan klien anda yang digunakan secara efisien dan efektif. Asesor dapat
menggunakan asesmen awal untuk :
• Rencana asesmen bagi asesi perseorangan atau kelompok asesi;
• Menjamin penggalian keuntungan bagi calon asesi mengikuti suatu proses format RPL;
• Mengumpulkan bukti untuk menunjang seorang calon asesi membuktikan RPL;
• Menetapkan apakah calon asesi telah mempunyai kebutuhan akan dukungan khusus;
dan
• Menjamin calon asesi menerima layanan asesmen dan dukungan yang sesuai dengan
kebutuhan para calon asesi.

MODUL TAAASS402C Hal. 19


Hasilnya, anda dapat menggunakan asesmen awal sebagai suatu tahap awal terhadap
pengumpulan bukti asesmen, dan garis besar tabel berikut tipe variasi bukti yang dapat
diambil dari bukti tersebut.

TABEL KERANGKA TIPE-TIPE BUKTI

Asesmen mandiri

Asesmen mandiri merupakan suatu proses cepat, nyaman, bentuk bukti biaya hemat,
dan merupakan suatu model paling bagus mengumpulkan informasi tentang
pembelajaran formal dan informal calon asesi. Suatu asesmen mandiri terstruktur
sebaiknya menanyakan asesi mempertimbangkan apakah asesi berpengalaman
mengikuti tugas tertentu dan apakah asesi pernah mengikuti tugas serupa dalam konteks
lain. Penting mendorong orang berlaku jujur. Kebanyakan orang lebih sulit jujur pada diri
sendiri daripada kepada orang lain, dan mereka yang tidak jujur akan dengan cepat
ditemukan.

Anda dapat menggunakan asesmen mandiri asesi sebagai bagian dari bukti yang anda
kumpulkan memenuhi dan kecukupan persyaratan asesmen(karena anda menjamin
semua aspek telah dipenuhi dan dapat didemonstrasikan secara berulang). Namun,
suatu asesmen mandiri tidak dapat dijadikan untuk kecukupan bukti untuk membenarkan
kompetensi asesi secara terpisah tanpa ada bukti lainnya.

Asesmen mandiri merupakan bukti yang kurang kuat dibandingkan dengan tipe bukti
asesmen lainnya dan karena itu harus berisikan pertanyaan yang merefleksikan rincian
dan aplikasi keseluruhan dari satu unit, termasuk elemen-elemennya, kiriteria kinerja,

MODUL TAAASS402C Hal. 20


ketrampilan dan ketrampilan yang dibutuhkan, batasan pernyataan, panduan asesmen
dan ketrampilan yang dapat dipekerjakan.

Formulir FR-APL-02. ASESMEN MANDIRI dibawah ini harus digunakan untuk melakukan asesmen
mandiri dalam rangka mengajukan permohonan assmen dan sertifikasi kepada lembaga sertifikasi
profesi.

FR-APL-02. ASESMEN MANDIRI

Nama Peserta : ________________________ Tanggal/Waktu : _____________, ____________


Nama Asesor : 1. ______________________ Tempat : __________________________

2. ______________________

Pada bagian ini, anda diminta untuk menilai diri sendiri terhadap unit (unit-unit) kompetensi yang akan
diujikan.

1. Pelajari seluruh standar Kriteria Unjuk Kerja (KUK) yang dipersyaratkan, batasan variabel,
panduan asesmen dan kompetensi kunci serta yakinkan bahwa anda sudah benar-benar
memahami seluruh isinya.
2. Laksanakan asesmen mandiri dengan mempelajari dan menilai kemampuan yang anda miliki
secara obyektif terhadap seluruh KUK yang ada, serta tentukan apakah sudah kompeten (Y) atau
belum kompeten (Tdk).
3. Apabila anda menilai belum kompeten untuk sebagian item KUK yang ada, disarankan untuk
melakukan pelatihan terlebih dahulu sampai anda merasa yakin dapat mendemonstrasikan item
yang dinilai belum kompeten tersebut.

Unit Kompetensi :

Nomor : _____________________________

Judul : __________ ________________________________________________________________________

Elemen Kompetensi :

__________________________________________________________________________________________________

Kriteria Asesmen
NO.
Bukti
Unjuk Kerja Y Tdk

MODUL TAAASS402C Hal. 21


Rekomendasi Asesor : Peserta :

Nama

Tanda tangan/

Tanggal

Catatan : Asesor :

Nama

No. Reg.

Tanda tangan/

Tanggal

5.5.2. Menggunakan komunikasi dan ketrampilan interpersonal yang tepat

Melakukan asesmen kompetensi kepada asesi, perlu mengembangkan suatu hubungan


profesional antara asesor dan asesi yang dapat merefleksikan kepekaan hubungan atas
perbedaan masing-masing dan mampu melakukan umpan balik dua arah. Perbedaan
antar orang perseorangan dapat mempengaruhi asesmen calon asesi dan hal ini
termasuk:
• Hambatan berbahasa, kemampuan membaca dan kemampuan menghitung;
• Ketidakmampuan fisik/cacat fisik;
• Kondisi medis;
• Kesulitan belajar;
• Kewajiban agama dan spiritual;
• Citra budaya dan persepsi; dan
• Usia dan jenis kelamin.

Cara terbaik menghasilkan umpan balik efektif dua arah dengan asesi adalah dengan:
• Menjamin asesi mengerti proses asesmen;
• Memotivasi pertanyaan dan jawaban selama proses asesmen;
• Memberitahukan sesegera mungkin hasil asesmen;
• Mengidentifikasi bukti lanjut yang masih diperlukan;
• Mendiskusikan rencana tindak dengan asesi;
• Memastikan jika ada kesenjangan pelatihan yang masih dibutuhkan asesi;
• Menjelaskan proses banding; dan
• Memberi saran perbaikan dalam proses asesmen.

Kendati demikian, umpanbalik dua arah efektif hanya dapat berjalan lancar jika
komunikasi dan ketrampilan interpersonal yang tepat digunakan, jadi penting untuk
asesor melakukan,antara lain:

MODUL TAAASS402C Hal. 22


• Menginterpretasikan dengan akurat pesan lisan dan non-lisan termasuk bahasa tubuh;
• Membantu asesi mengulang kalimat atau instruksi yang telah disarankan kepada
asesi;
• Melaksanakan interaksi dua arah dengan asesi;
• Membuat pilihan-pilihan presentasi, saran konkrit yang jelas kepada asesi;
• Memberikan umpan balik yang membangun dan mendukung kepada asesi;
• Menjadi pendengar yang baik terhadap asesi.
• Menggunakan pertanyaan yang tepat mengklarifikasikan dan memastikan instruksi
mengumpulkan bukti;
• Menggunakan teknik terbuka dan peka terhadap budaya asesi;
• Menggunakan bahasa dan konsep yang tepat kepada asesi dan lingkungan
asesmennya.

5.5.3. Memberikan kemudahan kebutuhan spesifik asesi


Dalam Topik Pembelajaran 1 anda menemukan bahwa asesmen harus fleksibel dan adil.
Salah satu cara terbaik memenuhi prinsip asesmen ini adalah dengan duduk bersama
asesi mendiskusikan suatu penyesuaian wajar yang mungkin diperlukan (berdasarkan
kebutuhan dan karakteristik asesi).

KARAKTERISTIK DAN PENYESUAIAN YANG BERALASAN


Karakteristik calon asesi dan penyesuaiang yang wajar

Karakteristik Isu potensial Batasan metode dan perangkat yang


mungkin disesuaikan.
Kemampuan Menulis Asesmen lisan menggunakan
berbahasa pertanyaan yang sudah ditentukan
atau Membaca sejak awal asesmen (jawaban asesi
perhitungan yang rendah dalam hal ini dapat direkam atau
Menghitung ditulis orang lain).

Rasa percaya diri Presentasi atau demonstrasi lebih


cocok daripada asesmen tertulis.

Gunakan diagram sebagai alat bantu


visual ketika menanyakan
pertanyaan atau minta asesi
menjelaskan jawabannya.
Orang yang bahasa ibunya Menulis Demonstrasi
bukan Bahasa Indonesia. Membaca Gunakan diagram
Berbicara Membuat produk
Percaya diri Mengorganisasikan waktu asesmen
Perbedaa budaya dan yang cocok kepada klien
agama memberikan waktu beribadah atau
jadual ulang memberi kesempatan
melaksanakan ibadah keagamaan.

MODUL TAAASS402C Hal. 23


Karakteristik calon asesi dan penyesuai yang wajar
Karakteristik Isu potensial Batasan metode dan perangkat yang mungkin
disesuaikan.
Asesi usia lebih tua Perbedaan usia Gunakan studi kasus bukan main peran karena
dengan asesor orang berusia lebih
Percaya diri Tua merasa tidak nyaman dengan main peran.
Ketrampilan teknologi Pastikan Ukuran Huruf/font pada lembar
yang terbatas. kerja/soal/instruksi tidak terlalu kecil.
Kurang sehat Lelah Tugas asesmen yang lebih cepat agar terhindar dari
Kurang konsentrasi dampak obat atau kelelahan.
Dampak
medikasi/obat Instruksi khusus pada proyek yang dapat
diserahkan secara bertahap.
Ijinkan masa tenggang waktu lebih lama
menyelesaikan tugas asesmen.
Gunakan alat bantu berupa video atau tulisan.
Jenis kelamin Budaya tempat kerja Gunakan asesor yang sama jenis kelaminnya.
bagi wanita yang Pastikan bahwa perangkat asesmen tidak
bekerja dalam Mengandung muatan, tulisan tanda khusus menurut
pandangan modern. jenis kelamin tertentu.

Jenis kelamin berbeda


antara asesi dan
asesor.
Calon asesi Keragaman latar Gunakan bantuan orang lain
Penduduk lokal belakang budaya. Cek bahwa strategi asesmen tidak peka terhadap
budaya (contoh: lebih baik mendemonstrasikan
Berbicara pengetahuan daripada membicarakan
Menulis pengetahuan)
Membaca
Menghitung Mendorong asesi menggunakan cara-cara pilihan
Percaya diri untuk mendemonstrasikan kompetensinya
(menggambar daripada menulis; merekam secara
digital demonstrasi ketrampilan daripada
mendemonstrasikan di depan asesor.

Membacakan setiap informasi tertulis kepada asesi


atau menggunakan grafik untuk instruksi.
Asesi berpendidikan Membaca Periksa jika bahasa, daya baca atau daya
rendah Menulis menghitung cenderung berdampak pada asesmen.
Menghitung Demonstrasi dan pertanyaan lisan, mungkin
Kemampuan belajar rekaman jawaban lisan atau tulisan.
terbatas. Bacakan informasi tertulis kepada asesi atau
gunakan grafik untuk instruksi.
Percaya diri Gunakan tugas asesmen singkat.

MODUL TAAASS402C Hal. 24


Karakteristik calon asesi dan penyesuai yang wajar
Karakteristik Isu potensial Batasan metode dan perangkat yang mungkin
disesuaikan.
Calon asesi yang baru Pastikan calon asesi masih tanggap terhadap
saja kembali ke Percaya diri prosedur kerja dan K3.
tempat kerja.
Jika melakukan demonstrasi di tempat kerja,
carikan waktu agar tidak terlalu banyak orang
berada di sekitar tempat asesmen tersebut.
Tanggung jawab Persyaratan Pastikan waktu dan tempat asesmen tidak
keluarga. memperhatikan berbenturan dengan tanggung jawab kehati-hatian.
anggota keluarga.

REKAMAN PENYESUAIAN YANG WAJAR

KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK CALON PENYESUAIAN WAJAR YANG DIPERLUKAN


ASESI

Studi kasus : penyesuaian wajar

Seorang calon asesi mengambil Sertifikat II dalam bidang Adminstrasi Bisnis telah mengalami
kesulitan dengan pengelolaan waktu, ketrampilan organisasi, pengambilan catatan dan tugas tertulis.
Asesor mengambil prakarsa melakukan pertemuan dengan asesi, advokat asesi dan Petugas
Mahasiswa Berkendala untuk secara bersama mengorganisasikan sejumlah strategi membentuk,
dengan melibatkan,al:
• Membantu asesi mengorganisasikan warna bahan studi kasus (setiap folder unit kompetensi
dan bahan asesmen dibuat dan disekat dengan warna berbeda)
• Memberikan salinan unit kompetensi kepada asesi sebelum pelatihan dimulai dan
menjelaskan kepadanya agar bertanggung jawab membuat jadual asesmen dan
mendiskusikan bagaimana pelaksanaan asesmen nanti.
• Menyesuaikan proses asesmen agar kegiatan kerja asesi di ases berbasis progress/kemajuan
kerja (daripada mengumpulkan secara simultan semua elemen).
• Menggunakan metode asesmen seperti bertanya (daripada uji tertulis) dan observasi
langsung pekerjaan asesi di lingkungan tempat kerja; dan
• Menawarkan panduan ongoing dan dukungan serta mengembangkan strategi membantu
asesi meraih percaya diri dan mempertahankan motivasi.

MODUL TAAASS402C Hal. 25


5.5.4. Mendatangkan bantuan spesialis sesuai dengan rencana asesmen.

Dalam memutuskan keputusan sesuai yang diprsyaratkan dalam proses asesmen, perlu
untuk mengases spesialis yang mendukung proses asesmen, yakni:
• Saran dari lead asesor dan tim asesmen;
• Saran dari pengembangan kebijakan, ahli teknis dan keamanan kerja;
• Saran dari otoritas kompeten;
• Bantuan dari pihak ketiga;
• Dukungan untuk kandidat dan/atau asesor terisolasi;
• Dukungan dari educator spesialis;
• Pengembangan aktivitas asesmen online.

Formulir FR-AC-01. PELAKSANAAN ASESMEN DAN REKOMENDASI dibawah ini harus digunakan untuk
melakukan asesmen dan rekomendasi.

FR-ASC-01. PELAKSANAAN ASESMEN DAN REKOMENDASI

Unit Kompetensi (Kode. dan Judul) :


____________________________________________________________________

Nama :
Tanggal/Waktu : _____________ , _____________
Peserta ______________________________
Nama : 1. :
Tempat
Asesor ___________________________ ________________________________

Nama Tenaga Ahli


2. ___________________________
(jika ada)

Penjelasan untuk Asesor :

1. Asesor mengorganisasikan pelaksanaan asesmen berdasarkan metoda dan instrumen/sumber-


sumber asesmen seperti yang tercantum dalam perencanaan asesmen.

2. Asesor melaksanakan kegiatan pengumpulan bukti serta mendokumentasikan seluruh bukti


pendukung yang dapat ditunjukkan oleh peserta sesuai dengan kriteria unjuk kerja yang
dipersyaratkan.
3. Asesor membuat keputusan apakah peserta sudah Kompeten (K), Belum kompeten (BK) atau
Asesmen Lanjut (PL), untuk setiap kriteria unjuk kerja berdasarkan bukti-bukti pendukung.
4. Asesor memberikan umpan balik kepada peserta mengenai pencapaian unjuk kerja dan peserta
juga diminta untuk memberikan umpan balik terhadap proses asesmen yang dilaksanakan
(kuesioner).
5. Asesor dan peserta bersama-sama menandatangani pelaksanaan asesmen.

MODUL TAAASS402C Hal. 26


BUKTI-BUKTI Keputusan
Elemen Kriteria
Kompetensi Unjuk Kerja Bukti Bukti tidak Bukti
K BK PL
langsung langsung pendukung

Peserta telah diberikan umpan balik/masukan dan Nama Asesor : No. Reg.:
diinformasikan hasil asesmen/uji kompetensi serta
_________________________ ___________
penjelasan terhadap keputusan yang dibuat.
Berdasarkan hasil asesmen tersebut, peserta :
Tanda tangan :
Direkomendasikan/Tidak direkomendasikan *)
Untuk mendapatkan pengakuan terhadap unit
_______________________ Tgl. ___________
kompetensi yang diujikan
Saya mengkonfirmasikan bahwa peserta telah Nama Tenaga Ahli/Subject Specialist :
melaksanakan asesmen pada unit kompetensi ini
dan saya menyatakan
_________________________
Tanda tangan :
Setuju Tidak setuju
_______________________ Tgl. ___________
Saya telah mendapatkan umpan balik/masukan Nama Peserta :
terhadap bukti yang telah saya berikan serta
informasi mengenai hasil asesmen dan penjelasan
_________________________
untuk keputusan yang dibuat
Tanda tangan :

_______________________ Tgl. ___________

*) Coret yang tidak perlu

MODUL TAAASS402C Hal. 27


5.6. Topik Pembelajaran 5: Membuat keputusan asesmen

Dengan membantu asesi melalui seluruh proses asesmen, maka asesor tiba saatnya perlu
membuat keputusan asesmen, dan hal ini akan melibatkan:
• Mengidentifikasi keterbatasan dalam menghasilkan dan mengevaluasi bukti bermutu;
• Menguji dan mengevaluasi bukti bermutu;
• Mempertimbangkan dan menetapkan apakah kompetensi telah didemonstrasikan; dan
• Memberi umpan balik yang jelas dan konstruktif kepada asesi.

5.6.1. Mengidentifikasi keterbatasan menghasilkan dan mengevaluasi bukti bermutu

Dalam Topik Pembelajaran 1 anda menemukan bahwa asesmen berbasis kompetensi


merupakan proses pengumpulan bukti dan membuat pertimbangan keputusan tentang
apakah seseorang sudah kompeten atau belum kompeten. Namun, adakalanya asesor
menemui kesulitan dalam mengumpulkan bukti, dan asesor akan memerlukan bantuan
dari orang yang relevan yang terlibat dalam asesmen.

Sejumlah isu akan membatai asesor menghasilkan dan mengevaluasi bukti bermutu,
termasuk,al:
• Peran kerja dan tanggung jawab seorang asesi;
• Pemenuhan panduan K3, standar dan pertimbangan;
• Tanggung jawab hukum berkaitan dengan proses asesmen;
• Persyaratan bekerja dengan mitra kerja asesmen;
• Persyaratan pelatihan suatu organisasi atau sektor industri;
• Kapasitas asesor memenuhi kebutuhan asesi tertentu;
• Pengetahuan asesor tentang asesmen berbasis kompetensi; dan
• Tingkat kemampuan vokasional asesor (pada level yang sedang diases).

5.6.2. Menguji dan mengevaluasi bukti bermutu

Membuat suatu pertimbangan atas kompetensi asesi, asesor harus menguji dan
mengevaluasi bukti bahwa asesor dan asesi telah mengumpulkan untuk memastikan
bahwa bukti itu memuat:
• Semua bagian-bagian komponen standar asesmen;
• Dimensi kompetensi
• Aturan bukti;
• Semua dokumen terkait termasuk:
o panduan asesmen standar yang relevan;
o persyaratan bukti sebagaimana ditetapkan dalam rencana asesmen;
o semua persyaratan hukum, organisasi dan etika;
o indikator relevan dan tingkat kompetensi sesuai KKNI
o persyaratan organisasi relevan untuk kinerja pekerjaan
o spesifikasi produk relevan; dan
o persyaratan asesmen terpadu.

MODUL TAAASS402C Hal. 28


CEKLIS MENGUJI DAN MENGEVALUASI BUKTI BERMUTU

Apakah bukti yang dikumpulkan memuat…: Ya Tidak


…Seluruh bagian dari komponen standar asesmen, termasuk:
• Aplikasi pernyataan unit
• Semua elemen?
• Kriteria kinerja?
• Ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan?
• Ketrampilan yang dapat dipekerjakan?
• Batasan pernyataan/variable
• Panduan bukti?

…dimensi kompetensi, agar asesor yakin bahwa asesi dapat:


• Melaksanakan tugas-tugas individual?
• Mengelola sejumlah tugas berbeda dalam pekerjaan?
• Tanggap terhadap keadaan darurat dan terhentinya
pelaksanaan rutin?
• Menangani tanggung jawab dan harapan lingkungan
kerja, termasuk bekerjasama dengan orang lain?
… aturan bukti, agar asesor yakin bahwa bukti:
• Memuat semua bagian komponen standar asesmen
• Yang disajikan dari yang berlaku saat ini atau yang
paling akhir?
• Sudah memadai menjelaskan seluruh bagian standar
kompetensi asesmen?
• Adalah benar hasil kerja asesi?
…KKNI yang relevan?
…Panduan asesmen dari standar kompetensi yang relevan?
…prosedur dan kebijakan asesmen yang relevan?
…persyaratan hokum, organisasi dan etika?
…Indikator yang relevan/level kompetensi sesuai sistem
pelaporan KKNI?
…persyaratan organisasi untuk kinerja pekerjaan?
…spesifikasi produk yang relevan?
…persyaratan asesmen terpadu?

5.6.3. Mempertimbangkan apakah kompetensi telah didemonstrasikan

Setelah menguji dan mengevaluasi bukti bermutu yang dikumpulkan asesor dan asesi,
maka saatnya membuat suatu keputusan kompetensi yang telah didemonstrasikan. Ini
adalah proses dua langkah yang melibatkan asesor membuat bahwa suatu keputusan:
a) buktinya dibuat memenuhi prinsip asesmen dan aturan bukti; dan
b) asesi sudah kompeten atau belum kompeten.

MODUL TAAASS402C Hal. 29


CEKLIS EVALUASI BUKTI PORTOFOLIO

Nama asesi:

Nama Asesor :

Unit Kompetensi:

Isi Portofolio memberikan bukti kemampuan asesi untuk: Ya Tidak Tidak

yakin

Analisis bukti berikut, memerlukan klarifikasi selama wawancara:

Bukti tambahan diperlukan untuk bagian ,al:

Tanda tangan asesor: ……………………………………. Tanggal : …………………….

5.6.4. Memberikan umpan balik yang jelas dan konstruktif kepada asesi

Setelah membuat keputusan asesmen, sekarang sangat penting agar asesor


mengkomunikasikan keputusan tersebut kepada asesi. Hasil asesmen seharusnya selalu
dilihat sebagai suatu hal positif, lepas dari apakah asesi telah diputuskan kompeten atau
memerlukan pemebelajaran lanjut, atau peluang praktek lanjutan. Asesor harus
memberikan umpan balik yang jelas dan konstruktif kepada asesi tentang keputusan
asesmen anda, dan anda perlu mengembangkan suatu rencana tindak bagi para asesi
yang anda putuskan belum kompeten.

Rencana tindak biasanya merinci secara spesifik, antara lain:


• Kesenjangan pelatihan, pembelajaran lanjut atau peluang praktek lanjutan;
• Peluang asesmen tambahan (atau mengumpulkan bukti);
• Peluang fasilitasi privat (bila relevan); dan
• Rujukan Dukungan spesialis.

MODUL TAAASS402C Hal. 30


5.7. Topik Pembelajaran 6: Merekam dan melaporkan keputusan
asesmen

Setelah asesor mengambil keputusan, asesor selanjutnya mencatat dan melaporkannya dan
pekerjaan ini mencakup:
• Merekam dengan akurat hasil asesmen;
• Melengkapi dan memproses laporan asesmen;
• Menyampaikan rekomendasi tindak lanjut; dan
• Memberitahukan para pihak yang relevan tentang keputusan asesmen.

5.7.1. Merekam hasil asesmen dengan akurat

Menjaga dan mengamankan rekaman merupakan suatu bagian kritis dari proses
asesmen, dan hal ini dipersyaratkan dalam system manajemen mutu untuk mengelola
rekaman secara tepat guna menjamin akurasi dan integritasnya. Satu hal yang penting
bagi setiap orang yang terlibat dalam proses asesmen mengerti pentingnya rekaman
mereka dan tanggung jawab melaporkannya, karena itu harus dilakukan seefektif
mungkin.

Rekaman yang akurat dan aman sangat penting karena rekaman itu dapat digunakan
untuk:
• Memberi umpan balik kepada seorang asesi;
• Memastikan penerbitan suatu hasil kualifikasi atau pernyataan capaian;
• Memandu pilihan untuk studi lanjut;
• Untuk kenaikan gaji atau promosi jabatan;
• Sebagai Arsip bagian personalia;
• Sebagai dasar/bahan dalam proses banding atau re-asesmen.

5.7.2. Melengkapi dan memproses laporan asesmen

Setelah merekam hasil asesmen anda, sekarang anda perlu menyiapkan suatu laporan
asesmen sesuai dengan prosedur dan kebijakan system asesmen anda (pesyaratan
hukum, organisasi dan etika). Laporan asesmen biasanya mencakup hal berikut:
• Data pribadi asesi yang rinci
• Rincian asesmen (termasuk tanggal, waktu dan tempat);
• Rincian ringkas bukti (termasuk salinan rekaman asesmen)
• Umpan balik dari dan kepada asesi;
• Justifikasi keputusan anda;
• Ringkasan rencana tindak asesi;
• Informasi kritis lain (termasuk banding dan hasil);
• Tanda tangan asesor dan asesi; dan
• Setiap laporan tertulis atau elektronik yang dibutuhkan oleh lembaga yang
mendanai.

MODUL TAAASS402C Hal. 31


5.7.3. Menyerahkan rekomendasi untuk tindak lanjut

Setelah menyiapkan laporan asesmen anda, sekarang anda perlu menyerahkan setiap
rekomendasinya untuk ditindaklanjuti, kepada setiap orang yang terlibat proses asesmen
dan rekomendasi itu termasuk:
• Rekomendasi untuk RPL;
• Rekomendasi mendukung pelatihan dan/aau asesmen di bagian-bagian baru
kompetensi.;
• Rekomendasi sebagaimana digariskan dalam rencana tindak;
• Rekomendasi untuk re-asesmen; dan
• Setiap implikasi yang mungkin timbul dari proses banding.

5.7.4. Memberitahukan para pihak yang relevan terhadap keputusan asesmen

Tanggung jawab-pelaporan anda yang terakhir yaitu memberitahukan kepada para pihak
yang relevan atas keputusan asesmen (jika hal ini diperlukan oleh prosedur dan
kebijakan sistem asesmen anda), termasuk hal berikut:
• Personel kunci yang berperan;
• Para pihak yang dipilih sebagai asesi; dan
• Para pihak yang harus diinformasikan karena alas an keharusan
kontraktual/berdasarkan kontrak.

Formulir FR-AC-02. UMPAN BALIK DAN CATATAN ASESMEN dibawah ini harus digunakan untuk
melakukan umpan balik.

FR-ASC-02. UMPAN BALIK DAN CATATAN ASESMEN

Nama Peserta : Hari / Tanggal :


Nama Asesor : Waktu :

Umpan balik kepada peserta : (diisi sebelum pengambilan keputusan asesmen)


Umpan balik terhadap pencapaian unjuk Identifikasi kesenjangan Saran tindak lanjut
kerja : pencapaian unjuk kerja : hasil asesmen :

MODUL TAAASS402C Hal. 32


Umpan balik dari peserta (kuesioner) :

KOMPONEN Hasil Catatan/Komentar


Ya Tidak Peserta
Saya mendapatkan penjelasan yang cukup memadai
mengenai proses asesmen/uji kompetensi
Saya diberikan kesempatan untuk mempelajari standar
kompetensi yang akan diujikan dan menilai diri sendiri
terhadap pencapaiannya
Asesor memberikan kesempatan untuk
mendiskusikan/menegosiasikan metoda, instrumen dan
sumber asesmen serta jadwal asesmen
Asesor berusaha menggali seluruh bukti pendukung yang
sesuai dengan latar belakang pelatihan dan pengalaman yang
saya miliki
Saya sepenuhnya diberikan kesempatan untuk
mendemonstrasikan kompetensi yang saya miliki selama
asesmen
Saya mendapatkan penjelasan yang memadai mengenai
keputusan asesmen
Asesor memberikan umpan balik yang mendukung setelah
asesmen serta tindak lanjutnya
Asesor bersama saya mempelajari semua dokumen asesmen
serta menandatanganinya
Saya mendapatkan jaminan kerahasiaan hasil asesmen serta
penjelasan penanganan dokumen asesmen
Asesor menggunakan keterampilan komunikasi yang efektif
selama asesmen
Catatan/komentar lainnya (apabila ada) :

Catatan Pelaksanaan Asesmen :

Aspek Negatif dan Positif Dalam Pencatatan Penolakan Hasil Saran Perbaikan :
Asesmen : Asesmen : (Master Asesor/Personil Terkait)

MODUL TAAASS402C Hal. 33


5.8. Topik Pembelajaran 7: Mengkaji ulang proses asesmen

Setelah keputusan asesmen dicatat dan dilaporkan, maka asesor perlu mengkaji ulang proses
asesmen, dan hal ini melibatkan:
• Mengkaji ulang dan mendokumentasikan proses asesmen dengan melakukan konsultasi
dengan pihak lain; dan
• Merefleksikan praktek asesmen anda sendiri.

5.8.1. Mengkaji ulang proses asesmen dengan berkonsultasi dengan Para Pihak

Sangat penting mengkaji ulang proses asesmen, yang memungkinkan asesor


memperbaiki dan memodifikasi asesmen selanjutnya. Asesor akan butuh mengikuti
workshop lanjutan dengan para asesor lainnya dan para kordinator asesmen sebagai
bagian dari kaji ulang anda, dan asesor juga perlu mendiskusikan asesmen dengan
setiap orang yang terlibat dalam proses, termasuk :
• Klien (manajer, supervisor, pimpinan dan mentor di tempat kerja);
• Subyek Spesialis masalah teknis; dan
• Ahli bahasaInggris dan matematika.

Formulir FR-AC-03: Kaji Ulang Asesmen dibawah ini harus digunakan untuk melakukan kaji ulang.

FR-ASC-03: Kaji Ulang Asesmen


Unit Kompetensi (No. dan Judul) :
______________________________________________________________________________

Penjelasan:
1. Kaji ulang sebaiknya dilakukan oleh Asesor yang melakukan supervise terhadap pelaksanaan
asesmen.
2. Bila dilakukan oleh asesor pelaksanan asesmen, maka dilakukan setelah selesai seluruh
proses pelaksanaan asesmen.
3. Kaji ulang dapat dilakukan secara integrasi dalam suatu skema sertifikasi dan/atau kandidat
kelompok yang homogeny

Pemenuhan terhadap Prinsip-prinsip


Asesmen
Aspek yang dikaji Ulang
Valid Reliable Flexible Fair
Prosedur Asesmen/Uji Kompetensi :
• Pra asesmen
• Perencanaan asesmen
• Pelaksanaan asesmen
• Keputusan asesmen
• Umpan balik asesmen
• Pencatatan asesmen
Rekomendasi perbaikan :

MODUL TAAASS402C Hal. 34


Pemenuhan terhadap Dimensi Kompetensi
Aspek yang dikaji Ulang Task Task Mgmnt Contingency Environment Transfer
Skill Skill Mgmnt Skill Mgmnt Skill Skill
Konsistensi keputusan asesmen
Bukti dari rentang asesmen diperiksa
terhadap konsistensi dimensi
kompetensi

Rekomendasi perbaikan :

Pemenuhan terhadap Kompetensi Kunci *)


Aspek yang dikaji Ulang
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
Konsistensi keputusan asesmen
Bukti-bukti pendukung diperiksa
terhadap kompetensi kunci

Rekomendasi perbaikan :

Keterangan :*) K1 = Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi K5 = Menggunakan ide dan teknik matematika
K2 = Mengkomunikasikan gagasan dan informasi K6 = Menyelesaikan masalah
K3 = Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan-kegiatan K7 = Memanfaatkan teknologi
K4 = Bekerja dengan orang lain dan dalam tim

5.8.2. Merefleksikan praktek asesmen anda sendiri

Cara yang tepat mengkaji ulang dan mengevaluasi praktek asesmen anda adalah
dengan mengembangkan apa yang disebut dengan praktek reflektif, dengan hanya
menyisihkan waktu sejenak (secara teratur) merefleksikan asesmen anda dan
mengembangkan strategi untuk memperbaiki kinerja anda. Praktek reflektif besar
manfaatnya terhadap isu dan tantangan yang muncul dalam lingkungan asesmen.
Asesor dapat merefleksikan praktek asesmen dengan beraneka cara, termasuk:
• Menanyakan secara kritis kinerja anda sendiri;
• Melakukan diskusi dengan para asesor lainnya dan para kordinator asesmen;
• Mencari umpan balik dari asesi atas asesmen anda; dan
• Mencari umpan balik dari rekan kerja atas asesmen anda.

MODUL TAAASS402C Hal. 35


6. Asesmen
6.1. Untuk memastikan pencapaian kompetensi peserta pelatihan, maka harus dilakukan asesmen
kompetensi dalam rangkaian akhir pelatihan.
6.2. Untuk mendemonstrasikan unit ini peserta pelatihan harus memberikan bukti dalam proses
asesmen, bahwa peserta harus:
6.2.1. Telah dapat mengembangkan rencana asesmen; dan
6.2.2. Mengorganisasikan sumberdaya dan personel untuk mendukung proses asesmen.
6.2.3. Minimum 2 kali pengalaman membuat perencanaan dan pengorganisasian asesmen.

6.3. Asesmen kompetensi harus memastikan peserta mampu untuk:


6.3.1. Menjelaskan bagaimana tujuan asesmen diidentifikasi;
6.3.2. Mengembangkan struktur rencana asesmen yang menjelaskan pemilihan/seleksi
metode, peangkat dan lingkungan asesmen;
6.3.3. Memodifikasi/ penyesuaian perangkat asesmen untuk mengakomodasi kebutuhan
khusus peserta asesmen;
6.3.4. Kontekstualisasi asesmen;
6.3.5. Mengembangkan strategi komunikasi dengan personil yang relevan dengan proses
asesmen;
6.3.6. Mengidentifikasi sumberdaya/ bantuan khusus yang dibutuhkan melalui proses
asesmen; dan
6.3.7. Mengidentifikasi persyaratan rekaman dan pelaporan.

MODUL TAAASS402C Hal. 36


BNSP-MODUL-2.4.3 2012

MENGEMBANGKAN PERANGKAT
ASESMEN
Panduan pelatihan

Badan Nasional Sertifikasi Profesi


Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas diterbitkannya modul pelatihan berbasis kompetensi
unit kompetensi MENGEMBANGKAN PERANGKAT ASESMEN dalam skema sertifikasi asesor yang akan
digunakan untuk melatih calon asesor sesuai dengan modul yang telah ditetapkan. Tenaga-tenaga
tersebut diharapkan mempunyai kompetensi di bidangnya masing-masing.

Penyusunan modul ini dilaksanakan dalam rangka harmonisasi dengan negara-negara mitra bisnis
Indonesia dan dilakukan melalui workshop Master Asesor, uji coba dan validasi oleh Pleno BNSP.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan modul ini,
terutama kepada tim Master Asesor.

Kami menyadari bahwa modul ini masih belum sempurna. Kami sangat menghargai apabila ada
masukan untuk penyempurnaannya.

Akhir kata, diharapkan modul ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat dalam
upaya meningkatkan kompetensi dan kredibilitas asesor kompetensi dan dapat turut serta
membangun kompetensi bangsa dengan kompeten.

Jakarta,
Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi

MODUL TAAASS402C Hal. 2


Daftar Isi

Isi Halaman
1. Pendahuluan
1.1. Umum
1.2. Ruang lingkup
2. Acuan normatif
3. Definisi
4. Persyaratan dasar
4.1. Kelembagaan pelatihan
4.2. Pelatih
4.3. Peserta
5. Topik Pembelajaran
5.1. Umum
5.2. Topik Pembelajaran 1: Mengidentifikasi gambaran umum tentang asesmen
kompetensi
5.3. Topik Pembelajaran 2 : Menentukan fokus perangkat asesmen
5.4. Topik Pembelajaran 3 : Menentukan kebutuhan perangkat asesmen
5.5. Topik Pembelajaran 4 : Merancang dan mengembangkan perangkat asesmen
5.6. Topik Pembelajaran 5 : Meninjau dan menguji perangkat asesmen
6. Asesmen
7. LAMPIRAN

MODUL TAAASS402C Hal. 3


1. Pendahuluan

1.1. Umum.
Unit ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat Asesmen
dalam sistem berbasis kompetensi. Unit ini juga memperlihatkan cara menilai kompetensi
seorang Asesi dan juga cara mengembangkan perangkat asesmen. Asesor juga harus
berpartisipasi dalam validasi asesmen.

1.2. Ruang Lingkup:


Ruang lingkup pedoman pelatihan ini mencakupi persyaratan dasar penggunaan pedoman ini,
topik pembelajaran dan asesmen.
Unit ini merupakan bagian dari klaster dari skema sertifikasi asesmen kompetensi.
Pedoman ini merupakan pedoman bagi lembaga pendidikan dan pelatihan, para pelatih,
Master Asesor dalam mengembangkan dan menyelenggarakan pelatihan asesor kompetensi
menuju registrasi asesor BNSP.

2. Acuan Normatif

2.1. Pedoman BNSP 301-2008 Pedoman Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Profesi.

2.2. TAAASS403B, Mengembangkan Perangkat Asesmen (terlampir).

3. Definisi

3.1. Perangkat Asesmen adalah instrumen dan prosedur yang dipergunakan untuk
mengintepretasikan bukti-bukti dan membuat asesmen apakah berdasar bukti-bukti tersebut
yang bersangkutan kompeten atau belum kompeten.
3.2. Asesor kompetensi adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi yang relevan dan
kompeten untuk melaksanakan dan/atau menilai ujian
3.3. Peserta asesmen kompetensi adalah pemohon yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan
untuk dapat ikut serta dalam proses sertifikasi.
3.4. Proses sertifikasi adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP untuk menetapkan bahwa
seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan,
evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang.
3.5. Sistem sertifikasi adalah kumpulan prosedur dan sumber daya untuk melakukan proses
sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasinya, untuk menerbitkan sertifikat kompetensi
termasuk pemeliharaannya.

MODUL TAAASS402C Hal. 4


3.6. Surveillance adalah monitoring berkala, dalam periode sertifikasi personil untuk tetap
menjamin kompetensinya selama memegang sertifikat kompetensi.

4. Persyaratan dasar

4.1. Kelembagaan pelatihan


Kelembagaan pendidikan dan pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan untuk skema
sertifikasi asesmen kompetensi khususnya unit merencanakan dan mengorganisasikan
asesmen seharusnya adalah lembaga pendidikan/pelatihan yang telah diakreditasi oleh
lembaga akreditasi pendidikan dan pelatihan dengan ruang lingkup sesuai dengan unit
kompetensi tersebut.
4.2. Pelatih
Pelatih dalam pelaksnaan pelatihan untuk skema sertifikasi asesmen kompetensi khususnya
unit Mengembangkan Perangkat Asesmen harus pelatih bersertifikat kompetensi dengan
kualifikasi Master Asesor dan/atau pelatih berbasis kompetensi dengan ruang lingkup skema
sertifikasi asesmen kompetensi.
4.3. Peserta
Peserta pelatihan pada skema sertifikasi klaster asesmen kompetensi ini adalah personil yang
telah mempunyai kualifikasi atau kompetensi bidang tertentu yang menjadi ruang lingkup
kompetensi yang akan diases.

5. Topik Pembelajaran

5.1. Umum.

Untuk mendemonstrasikan unit ini, peserta harus dapat memberikan bukti:


a. Mengidentifikasi dan mengakses Perangkat Asesmen;
b. Merancang dan mengembangkan Perangkat Asesmen.
c. Meninjau dan menguji Perangkat Asesmen

MODUL TAAASS402C Hal. 5


5.2. Topik Pembelajaran 1: Mengidentifikasi gambaran umum
tentang asesmen kompetensi.

Pada topik ini berisi sama dengan pada modul BNSP-MODUL-2.4.2-2009 karena modul ini
merupakan bagian dari klaster skema sertifikasi asesmen kompetensi. Untuk itu agar para
pelatih untuk melakukan review untuk mengawali pembelajaran modul ini pada Topik
pembelajaran 1.

5.2.1. Review harus mencakupi: Definisi-definisi kritis, Gambaran umum asesmen Proses
asesmen, Prinsip-prinsip asesmen, Aturan-aturan bukti, dan Asesmen dalam Sistem
sertifikasi kompetensi nasional.
5.2.2. Mengidentifikasi Prosedur melaksanakan asesmen. Secara umum prosedur
Mengembangkan Perangkat Asesmen seperti pada gambar dibawah ini, namun
beberapa Lembaga Sertifikasi Profesi mungkin menambahkan tahap-tahap lainnya.

5.2.3. Mereview standard kompetensi terutama eleman dan KUK:

TAAASS403A Mengembangkan Perangkat Asesmen

Keterangan Unit
Unit ini menentukan kompetensi yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat asesmen.
Elemen Kriteria Kinerja
1. Menentukan fokus 1.1. Kelompok target untuk Asesi dan tujuan serta konteks asesmen
perangkat asesmen diidentifikasi/diklarifikasi
1.2. Tolok ukur (benchmark) yang relevan untuk asesmen diperoleh dan
diinterpretasikan untuk menetapkan bukti yang diperlukan untuk
memperlihatkan kompetensi
1.3. Apabila standar-standar kompetensi merupakan tolok ukur asesmen, maka
semua bagian komponen dari standar kompetensi diinterpretasikan dan, bila
relevan, standar-standar ini dikontekstualisasikan untuk memenuhi
persyaratan organisasi/hukum/etika, sesuai dengan pedoman
kontekstualisasi
1.4. Dokumentasi terkait lainnya diidentifikasi untuk menginformasikan
pengembangan perangkat asesmen
2. Menentukan 2.1. Metode-metode asesmen dipilih, yang akan mendukung pengumpulan bukti
kebutuhan perangkat yang telah ditetapkan, dengan mempertimbangkan konteks dimana
asesmen asesmen akan berlangsung dan memenuhi prinsip-prinsip asesmen
2.2. Metode-metode asesmen yang dipilih memungkinkan Asesi untuk

MODUL TAAASS402C Hal. 6


memperlihatkan atau mendukung permintaan mereka untuk memperoleh
pengakuan atas kompetensi mereka saat ini
2.3. Instrumen-instrumen yang berbeda untuk metode asesmen yang dipilih
dipertimbangkan dan pilihan-pilihan untuk kegiatan asesmen diciptakan
dengan menggunakan keterampilan pemikiran yang kritis
3. Merancang dan 3.1. Instrumen-instrumen khusus dikembangkan untuk mengevaluasi bukti yang
mengembangkan harus dikumpulkan berdasarkan rancangan kegiatan asesmen yang:
perangkat asesmen • memenuhi standar-standar kompetensi
• mencerminkan prinsip-prinsip asesmen
• menggabungkan prinsip-prinsip akses dan keadilan
• memenuhi aturan bukti
• memberikan pilihan, bila perlu
• diurutkan untuk mencerminkan pengembangan kompetensi dalam jalur
pembelajaran dan asesmen
• mudah digunakan oleh pengguna
• mencerminkan lingkungan asesmen
• dapat dipraktekkan
3.2. Instrumen-instrumen asesmen dikembangkan dengan menggunakan:
• gaya dan format yang sesuai
• bahasa, kemampuan baca tulis (literacy) dan numerasi (numeracy)
• sensitif terhadap keragaman peserta
• representasi visual dan suara
• media
3.3. Prosedur-prosedur yang jelas dan spesifik yang memberikan instruksi
kepada asesor/atau Asesi mengenai pelaksanaan dan penggunaan
instrumen ditetapkan dan didokumentasikan
3.4. Persyaratan kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan
dipertimbangkan dan dibahas termasuk kebutuhan penyimpanan dan
pelacakan, peninjauan dan evaluasi, prosedur kontrol versi
4. Meninjau dan menguji 4.1. Perangkat asesmen draft diperiksa berdasarkan kriteria evaluasi dan bila
perangkat asesmen perlu diubah
4.2. Perangkat asesmen draft diujicobakan untuk memvalidasi isi dan penerapan
4.3. Umpan balik dari orang relevan yang terlibat dalam uji coba dikumpulkan
dan didokumentasikan
4.4. Perubahan-perubahan terhadap alat final dilakukan berdasarkan analisis
umpan balik, bila perlu
4.5. Perangkat asesmen yang direvisi diformat dengan benar dan diarsipkan
sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen dan persyaratan
organisasi/hukum/etika

MODUL TAAASS402C Hal. 7


LT. 2. Menentukan fokus perangkat asesmen
Kegiatan yang dilakukan dalam menentukan focus perangkat asesmen mencakupi:
A. Kelompok target untuk Asesi dan tujuan serta konteks asesmen
diidentifikasi/diklarisifikasi
B. Tolok ukur (benchmark) yang relevan untuk asesmen diperoleh dan diinterpretasikan
untuk menetapkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi
C. Apabila standar-standar kompetensi merupakan tolok ukur asesmen, maka semua
bagian komponen dari standar kompetensi diinterpretasikan dan, bila relevan,
standar-standar ini dikontekstualisasikan untuk memenuhi persyaratan
organisasi/hukum/etika, sesuai dengan pedoman kontekstualisasi
D. Dokumentasi terkait lainnya diidentifikasi untuk menginformasikan pengembangan
perangkat asesmen

Ruang lingkup dari Menetapkan Fokus Perangkat Asesmen dapat digambarkan seperti dibawah
ini.

MODUL TAAASS402C Hal. 8


LT. 3. Menentukan kebutuhan perangkat asesmen

Setelah fokus perangkat asesmen ditentukan maka langkah selanjutnya adalah


menentukan kebutuhan asesmen, dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
A. Metode-metode asesmen dipilih, yang akan mendukung pengumpulan bukti yang telah
ditetapkan, dengan mempertimbangkan konteks dimana asesmen akan berlangsung
dan memenuhi prinsip-prinsip asesmen
B. Metode-metode asesmen yang dipilih memungkinkan Asesi untuk memperlihatkan atau
mendukung permintaan mereka untuk memperoleh pengakuan atas kompetensi
mereka saat ini
C. Perangkat asesmen yang berbeda untuk metode asesmen yang dipilih
dipertimbangkan dan pilihan-pilihan untuk kegiatan asesmen diciptakan dengan
menggunakan keterampilan pemikiran yang kritis.

Ruang lingkup dalam Menentukan kebutuhan perangkat asesmen dapat digambarkan sebagai
berikut:

A. Memilih metode asesmen untuk mendukung pengumpulan bukti-bukti .


Berikut dalam tabel dibawah ini beberapa metode asesmen dan beberapa contoh
kegiatannya.
Metode Asesmen Keterangan Contoh
Observasi Terhadap Mengobservasi Asesi yang sedang Mengobservasi produk
Kinerja yang melaksanakan pekerjaan atau tugas yang dibuat
Sesungguhnya tertentu Mengobservasi prosedur di
tempat kerja

MODUL TAAASS402C Hal. 9


Tes Tertulis Menggunakan serangkaian jenis Jawaban singkat
pertanyaan yang berbeda. Asesi Essay
mungkin diharuskan mengikuti ujian di Pilihan berganda
ruang kelas atau membawa ujian Melengkapi kalimat
untuk diselesaikan di rumah.
Tes lisan/ melalui Menilai kemampuan Asesi dalam Serangkaian pertanyaan
pertanyaan mendengarkan, menginterpretasikan terbuka atau tertutup
dan mengkomunikasikan gagasan
mengenai informasi
Simulasi / role-play / Situasi diciptakan yang meniru Simulator penerbangan
studi kasus pengaturan di tempat kerja Interaksi role-play dengan
pelanggan
Portofolio / Produksi Asesi memaparkan berbagai bukti Memberikan kualifikasi,
Item yang mengetengahkan kriteria kinerja uraian pekerjaan, laporan
dari pihak ketiga dan
contoh-contoh pekerjaan.

B. Pemilihan metode untuk mendukung permintaan asesi


Pemilihan metode harus didasarkan kepada pendekatan asesmen apakah dalam
rangka RPL, pada proses pembelajaran maupun RCC.

Pemilihan metode asesmen hingga keterkaitannya dengan perangkat asesmen dapat


digambarkan sebagai berikut.

MODUL TAAASS402C Hal. 10


Untuk menilai sikap (attutide) ditempat kerja dapat dilakukan dengan pengetahuan dan
informasi, tingkah laku yang dapat diobservasi serta minat dan pendapat dilingkungan kerja,
yang dapat digambarkan sebagai berikut.

Menilai Sikap Kerja (afektif)

Langkah-langkah dapat diambil untuk menilai sikap yaitu mulai observasi di tempat kerja
hingga analisa diri yang dapat digambarkan sebagai berikut.

MODUL TAAASS402C Hal. 11


C Pemilihan perangkat asesmen dalam metode asesmen
Perangkat asesmen terdiri dari instrumen dan instruksi untuk mengumpulkan dan
menginterpretasikan bukti

Contoh Perangkat asesmen terkait dengan tujuannya

Tujuan Perangkat Asesmen Contoh Perangkat Asesmen

Untuk menyediakan struktur dan petunjuk bagi Daftar simak/ceklis untuk penugasan/demonstrasi
asesor dan asesi dalam mengumpulkan bukti- prosedur ditempat kerja
bukti
Untuk memberikan petunjuk dan mendukung Instruksi atau perintah yang harus dilakukan dalam
asesi dalam memahami dan berpartisiopasi aktifitas penugasan/role play.

MODUL TAAASS402C Hal. 12


dalam proses asesmen
Untuk menjamin aturan tentang bukti-bukti dan Matrik metode asesmen yang diselaraskan dengan
prinsip asesmen dilaksanakan dalam proses persyaratan bukuti-bukti yang ditetapkan
asesmen
Untuk memberikan kejelasan dan kepercayaan Kriteria yang jelas tentang prosedur ditempat kerja
diri pada asesor dan asesi yang terlibat dalam
proses asesmen
Untuk menentukan kunci indikator kinerja Kriteria yang jelas untuk prosedur simulasi
Untuk digunakan sebagai mekanisme untuk Daftar pertanyaan yang disertai dengan ruang untuk
pencatatan dan pelaporan mencatat respon dari asesi/asesor
Untuk mendukung dan diprosesnya klaim tentang Daftar/ceklis asesmen mandiri
RCC
Untuk mendokumentasikan kebutuhan program Daftar pertanyaan yang disertai dengan ruang untuk
tindak lanjut mencatat program tindak lanjut

Contoh Keterkaitan Antara Perangkat Asesmen Dengan Aplikasinya


Contoh Perangkat Asesmen Aplikasi dan penggunaannya

Daftar simak/ceklis observasi Kinerja ditempat kerja, role-play, simulasi dan


asesmen oleh pihak ketiga
Pertanyaan Interview/wawancara, studi kasus, kinerja ditempat
kerja, simulasi, asesmen mandiri
Rancangan skenario Studi kasus dan role-play
Petunjuk debriefing Role-play, simulasi
Proyek Proyek, penugasan, hasil pekerjaan (benda kerja
atau jasa)
Lembar simak/ceklis review hasil pekerjaan (benda kerja atau jasa), Proyek,
penugasan dan portofolio
Petunjuk portofolio Dokumentasi RPL/RCC dan portofolio
Petunjuk jurnal Jurnal, buku harian dan log book
Instruksi atau pentujuk penggunaan Asesi, asesor dan pihak ketiga
Lembar rekaman Untuk asesor dan pihak ketiga

MODUL TAAASS402C Hal. 13


Berikut adalah tabel beberapa contoh alasan Penyesuaian Perangkat Asesmen Untuk Memenuhi
Kebutuhan Spesifik Target Grup

Karakter Potensi Metode dan peralatan yang mungkin dapat di pilih/disesuaikan


Keterbatasan
Asesi dengan Tulisan Demonstrasi
masalah Membaca Menggunakan gambar/ilustrasi
penguasaan Berbicara Membuat benda kerja/jasa
bahasa Percara Diri Mengorganisasikan waktu pelaksanaan asesmen yang memungkikan
Indonesia Perbedaan asesi melakukan ibadah dan pengaturan jadual yang memungkinkan
Budaya dan penganut agama tertentu melakukan ibadah
Agama
Kemampuan Tulisan Asesmen secara lisan (wawancara) dengan pertanyaan yang telag
literasi dan Membaca ditetapkan
numerasi Menghitung Presentasi atau demonstrasi dapat digunakan untuk menggantikan
Kepercayaan tulisan
diri Menggunakan diagram atau visual ketika menanyakan kepada asesi
Asesi dengan Berbicara Lembar simak/ceklis observasi menggunakan teknologi yang adaptif
keterbatasan Membaca misal dengan Braille untuk asesi yang memiliki cacat dalam
/cacat Tulisan penglihatan.
Gerakan Mengajukan pertanyaan dan diberikannya bantuan pendamping yang
Pendengaran memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang yang memiliki cacat
pendengarannya
Menggunakan penterjemah
Melakukan observasi atas tugas yang diberikan kepada asesi
Asesi yang Perbedaan usia Lebih menggunakan studi kasus dari pada role play yang bisanya
berusia lanjut dengan asesor membuat asesi dengan usial lanjut kurang nyaman.
Percaya diri Yakinkan bahwa ukuran huruf yang digunakan sesuai dengan ukuran
Keterbatasan font bagi orang usia lanjut
penguasaan
teknologi
Asesi yang Ketahanan Tugas asesmen yang lebih singkat
sakit tubuh Instruksi/petunjuk yang spesifik sehingga tugas dapat diselesaikan
Kesulitan dalam beberapa tahapan.
melakukan Memberikan peluang penggunaan waktu yang lebih lama dalam
konsentrasi melaksanakan tugas
Efek samping Gunakanlah audio recorder
pengobatan

MODUL TAAASS402C Hal. 14


Asesi dari Variasi latar Menggunakan personil untuk mendukung
masyarakat belakang Periksa bahwa perangka asesmen tidak menyinggung aspek budaya
terasing budaya yang sensitif (lebih baik mendemonstrasikan pengetahuan dari pada
Berbicara membahas pengetahuan)
Membaca Mendorong asesi untuk menggunakan berbagai pilihan dalam
Menulis mendemonstrasikan kompetensinya
Numerasi Membacakan informasi kepada asesi dan lebih gunakan grafis atau
Kepercayaan ilustrasi
diri
Gender Budaya yang Menggunakan asesor yang memiliki jenis gender yang sama
masih sensitive Yakinkan bahwa perangkat asesmen tidak menyinggung masalah
untuk gender
perbedaan
gender ditempat
kerja
Asesi dengan Membaca Periksa kembali aspek bahasa, literasi, numerasi yang berdampak
latar belakang Menulis pada asesmen
pendidikan Numerasi Mendemonstrasikan dan menayakan secara lisan serta dilakukan
yang rendah Keterampilan rekaman
yang terbatas Membacakan seluruh informasi kepada asesi dengan menggunakan
Percaya diri gambar atau ilustrasi
Menggunakan tugas asesmen yang pendek/singkat
Asesi yang Percaya diri Yakin menyadarkan bahwa asesi memahami dan menyadari prosedur
baru kembali ditempat kerja dan K3L
ke pekerjaan Jika dilaksankan ditempat kerja , cari waktu yang tepat dimana tidak
terlalu banyak orang disekitarnya
Asesi yang Memerlukan Yakinkan bahwa waktu dan tempat pelaksanaan tidak bertubrukan
memiliki perhatian dari dengan waktu yang harus disediakan untuk mengurus keluarga
tanggungjawab anggota
keluarga keluarga

MODUL TAAASS402C Hal. 15


TP 4. Merancang dan mengembangkan perangkat asesmen

Setelah fokus perangkat asesmen dan kebutuhan asesmen ditentukan maka langkah
selanjutnya adalah Merancang dan mengembangkan perangkat asesmen, dengan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

A. Instrumen-instrumen khusus dikembangkan untuk mengevaluasi bukti yang


harus dikumpulkan berdasarkan rancangan kegiatan asesmen yang:
– memenuhi standar-standar kompetensi
– mencerminkan prinsip-prinsip asesmen
– menggabungkan prinsip-prinsip akses dan keadilan
– memenuhi aturan bukti
– memberikan pilihan, bila perlu
– diurutkan untuk mencerminkan pengembangan kompetensi dalam jalur
pembelajaran dan asesmen
– mudah digunakan oleh pengguna
– mencerminkan lingkungan asesmen
– dapat dipraktekkan
B. Instrumen-instrumen asesmen dikembangkan dengan menggunakan:
– gaya dan format yang sesuai
– bahasa, kemampuan baca tulis (literacy) dan numerasi (numeracy)
– sensitif terhadap keragaman peserta
– representasi visual dan suara
– media
C. Prosedur-prosedur yang jelas dan spesifik yang memberikan instruksi kepada
asesor/atau Asesi mengenai pelaksanaan dan penggunaan instrumen ditetapkan
dan didokumentasikan
D. Persyaratan kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan
dipertimbangkan dan dibahas termasuk kebutuhan penyimpanan dan pelacakan,
peninjauan dan evaluasi, prosedur kontrol versi

Perangkat asesmen adalah instrumen dan prosedur yang dipergunakan untuk


mengintepretasikan bukti-bukti dan membuat asesmen apakah berdasar bukti-bukti
tersebut yang bersangkutan kompeten atau belum kompeten. Berikut adalah contoh
perangkat asesmen:
• Daftar simak/ceklis evaluasi contoh pekerjaan
• Daftar simak/ceklis observasi bukti Lembar portofolio
• Pertanyaan lisan, tertulis atau dengan menggunakan computer)
• Benda kerja, produk, proyek dan portofolio

MODUL TAAASS402C Hal. 16


Merancang perangkat asesmen dapat berupa Daftar simak/ceklis evaluasi ketrampilan riil
ditempat kerja yang dapat mencakupi:
q Pada proses produksi jasa/produk
q Project
q Project team
q Portofolio

Contoh Ceklis Menguji Dan Mengevaluasi Bukti Bermutu


Apakah bukti yang dikumpulkan memuat…: Ya Tidak
…Seluruh bagian dari komponen standar asesmen, termasuk:
• Aplikasi pernyataan unit
• Semua elemen?
• Kriteria kinerja?
• Ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan?
• Ketrampilan yang dapat dipekerjakan?
• Batasan variabel
• Panduan bukti?
…dimensi kompetensi, agar asesor yakin bahwa asesi dapat:
• Melaksanakan tugas-tugas individual?
• Mengelola sejumlah tugas berbeda dalam pekerjaan?
• Tanggap terhadap keadaan darurat dan terhentinya pelaksanaan rutin?
• Menangani tanggung jawab dan harapan lingkungan kerja, termasuk
bekerjasama dengan orang lain?
… aturan bukti, agar asesor yakin bahwa bukti:
• Memuat semua bagian komponen standar asesmen
• Yang disajikan dari yang berlaku saat ini atau yang paling akhir?
• Sudah memadai menjelaskan seluruh bagian standar kompetensi
asesmen?
• Adalah benar hasil kerja asesi?
…KKNI yang relevan?
…Panduan asesmen dari standar kompetensi yang relevan?
…prosedur dan kebijakan asesmen yang relevan?
…persyaratan hukum, organisasi dan etika?
…Indikator yang relevan/level kompetensi sesuai sistem
pelaporan KKNI?
…persyaratan organisasi untuk unjuk kerja pekerjaan?
…spesifikasi produk yang relevan?
…persyaratan asesmen terpadu?

MODUL TAAASS402C Hal. 17


Contoh Ceklis Evaluasi Bukti Portofolio

Nama asesi:

Nama Asesor :

Unit Kompetensi:

Isi Portofolio memberikan bukti kemampuan asesi untuk: Ya Tidak Tidak


yakin

Analisis bukti berikut, memerlukan klarifikasi selama wawancara:

Bukti tambahan diperlukan untuk bagian ,al:

Tanda tangan asesor: ……………………………………. Tanggal : …………………….

Untuk Merancang Daftar simak/ceklis evaluasi ketrampilan ditempat kerja simulasi, maka ceklis dapat
berupa: Project, Assignment, Roleplays, dan Exercise. Untuk m erancang Pertanyaan tertulis untuk
evaluasi pengetahuan, maka bentuk perangkat asesmen dapat berupa: Multiple choice, Short
answer, Assignment, Project, Essays dan True/ false. Sedangkan untuk merancang m erancang
Pertanyaan lisan untuk evaluasi pengetahuan, dapat berupa: Oral question, Role plays,
Interviews, Presentation, by learner, dan Group discussion.

c) Menetapkan instrumen dan prosedur yang jelas untuk penggunaan peralatan, kegiatan ini
memformulasi beberapa petunjuk, seperti:
q Petunjuk pengerjaan untuk asesi
q Petunjuk untuk penggunaan dan pengadministrasian perangkat
q Panduan untuk proses pembuatan keputusan
q Panduan untuk penyesuaian yang dapat dilakukan
q Variasi atau larangan dalam penggunaan perangkat asesmen.
q Aturan untuk memverifikasi keputusan asesmen
q Pertimbangkan K3L
q Informasi yang terkait dengan keteraksesan dan kemudahan dalam memperolehnya.

MODUL TAAASS402C Hal. 18


d) Menjamin bahwa perangkat memenuhi persyaratan sistem asesmen yang dipergunakan.
Perangkat asesmen yang telah dikembangkan diverifikasi terhadap:
q Kesesuaian dengan KUK, Batasan variabel, Panduan asesmen, konteks asesmen.
q Sistem penyimpanan dan pemanggilan (retrieval)
q Prosedur review dan evaluasi
q Prosedur untuk mengontrol versi atau terbitan

Membuat perangkat asesmen yang menjamin kesesuaian dengan acuan asesmen. Buatlah
pertanyaan tertutup untuk :
q Pertanyaan pertama tuliskan pertanyaan yang memastikan bahwa KUK dapat dilakukan
q Pertanyaan kedua identifikasi persyaratan underpinning knowledge / underpinning skill /
attitude yang berasal dari batasan variable yang relevan dengan KUK (bila tersedia)
q Pertanyaan ketiga identifikasi aspek kritis asesmen dengan KUK (bila tersedia)
q Pertanyaan keempat identifikasi kesesuaian dengan pesrsyaratan tempat kerja

Jenis Pertanyaan dapat berupa: Pertanyaan yang tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang
terstruktur yang ditujukan untuk memperoleh umpan balik terbatas. Dan Pertanyaan terbuka
yaitu pertanyaan yang terbuka dirancang untuk menggali informasi dan opini yang lebih
kompleks.

Jenis Pertanyaan juga dapat berupa Pertanyaan yang menggali (Probbing) yaitu bentuk
pertanyaan yang dirancang untuk memotivasi Asesi agar berpikir lebih dalam. Bentuk pertanyaan
seperti ini berguna pada saat Asesi belum memberikan informasi yang cukup sebagai jawaban
pertanyaan. Dan Pertanyaan analisa (Analytical) yaitu bentuk pertanyaan yang dirancang untuk
meninjau tingkat analisa Asesi dalam menyelesaikan suatu masalah.

Contoh Lembar Simak/Ceklis Pengembangan Perangkat Asesmen


Lembar Simak/Ceklis Pengembangan Perangkat Asesmen Ya Tidak
Perangkat Asesmen
….. mengarah kepada semua bagian dari acuan asesmen
……mengarah kepada bukti yang harus dikumpulkan
……merefleksikan prinsip asesmen yang ditetapkan
……memenuhi persyaratan aturan bukti
……merefleksikan konteks dan lingkungan asesmen
……disusun dengan pentahapan yang sekuensis untuk merefleksikan
pengembangan kompetensi dalam proses belajar dan jalur asesmen
……dapat mendukung pangajuan RCC
……dalam keterkaitan prinsip antara mapu diakses dan diperoleh

MODUL TAAASS402C Hal. 19


……mudah digunakan dan user friendly
…… memberikan kesempatan pilihan kepada asesi
…… menggunakan level bahasa, literasi dan numerasi sesuai dengan yang
dimiliki oleh kelompok asesi.
…… memiliki sensitifitas akan adanya perbedaan dari para asesi
……mencakup pedoman untuk penyesuaian yang beralasan
……telah dikembangkan dengan menggunagan gaya tulisan dan format yang tepat
…… menggunakan tampilan visual dan aural yang tepat
………memiliki petunjuk pengerjaan yang jelas untuk asesi
……..mengacu kepada kebijakan sistem dan prosedur asesmen
…… telah diuji coba dan direview serta dievaluasi
….. memiliki ketentuan terbitan atau versi yang terkontrol dan tepat untuk
penggunaan dimasa mendatang
……memberikan peluan untuk asesmen yang efektif termasuk didalamnya
asesmen yang terintegrasi

MODUL TAAASS402C Hal. 20


LT 5. Meninjau dan menguji perangkat asesmen

Setelah merancang dan mengembangkan perangkat asesmen, anda perlu meninjau dan
menguji perangkat asesmen, dan hal ini mencakup :
A. Perangkat asesmen draft diperiksa berdasarkan kriteria evaluasi dan bila perlu diubah
B. Perangkat asesmen draft diujicobakan untuk memvalidasi isi dan penerapan
C. Umpan balik dari orang relevan yang terlibat dalam uji coba dikumpulkan dan
didokumentasikan
D. Perubahan-perubahan terhadap alat final dilakukan berdasarkan analisis umpan balik,
bila perlu.
E. Perangkat asesmen yang direvisi diformat dengan benar dan diarsipkan sesuai dengan
kebijakan dan prosedur sistem asesmen dan persyaratan organisasi/hukum/etika

A. Mengevaluasi draf perangkat asesmen berdasar pada kriteria yang disepakati,


kegiatan ini difokuskan pada verifikasi kesesuaian perangkat asesmen terhadap
aplikasinya dalam proses asesmen.
q perangkat asemen relevan dan efektif untuk acuan asesmen
q perangkat asemen relevan memenuhi prinsip-prinsip asesmen
q perangkat asemen relevan memenuhi persyaratan bukti
q perangkat asemen tepat untuk metode asesmen
q perangkat asemen tepat untuk target grup dan konteks asesmen
q perangkat asemen memberikan peluang kepada asesi untuk mendemonstrasikan
kompetensi terkini yang dimilkinya
q perangkat asemen memberikan peluang partisipasi dan inisiatif dari target grup
q perangkat asemen menggunakan level bahasa, leterasi sesuai dengan target grup
q perangkat asemen tidak mendorong ekslusif
q perangkat asemen memberikan peluang penyesuaian
q perangkat asemen jelas, sederhna, dapat dipergunakan dan mudah dipergunakan
q perangkat asemen efektif dari aspek biaya
q perangkat asemen memiliki kesesuaian dengan asepek legal, persyaratan etika dan
organisasi termasuk K3L

B. Mengujicobakan draf perangkat asesmen untuk memvalidasi dari aspek isi dan
aplikasinya. Draft perangkat asesmen harus diujicoba penggunaannya dengan
beberapa plihan yang kredibel, diantaranya adalah:
q Uji coba di lapangan atau secara terbatas (piloting) dengan peserta dari asesor dan
asesi
q Peer review dengan sesama asesor dari industri atau sektor yang sejenis

MODUL TAAASS402C Hal. 21


q Dilakukan melalui workshop yang diikuti oleh asesor dan pemangku kepentingan
yang relevan
q Di review oleh secara individu oleh ahli yang membidangi asemen dan acuan
asesmen

C. mengumpulkan dan menganalisis umpan balik dari para peserta uji coba. Informasi
penting dalam uji coba ini adalah unpan balik dari peserta uji coba dengan
memperhatikan:
q Jenis umpan balik yang diperlukan
q Bagaimana umpan balik tersebut akan dikumpulkan dan oleh siapa
q Bagaimana informasi tentang uji coba tersebut akan di diseminasikan
q Bagaimana isu yang muncul dalam uji coba tersebut di dokumentasikan

D. Memperoleh umpan balik dari aspek-aspek waktu dan biaya. Aspek waktu dan biaya
sangat penting untuk dapat terselenggaranya suatu asesmen. Umpan balik yang kita
harapkan dapat membantu memastikan hal-hal berikut:
q Reliabilitas, fleksibilitas, validitas dan adil
q Relevansi terhadap konteks tempat kerja
q Akurat dalam isi
q Mudah digunakan
q Efektif dari aspek waktu dan biaya
q Fokus pada bahasa dan numerasi

E. Mempertimbangkan faktor keterwakilan dari pemangku kepentingan. Dalam


mengembagkan perangkat asesmen, kita harus memastiukan keterlibatan para
pemangku kepentingan yang mencakupi:
q Asesor dan asesi
q Manajer dan supervisor dari industri yang relevan
q Ahli, teknisi, spesialis yang terkait dengan bidang yang di uji cobakan
q Koordinator pelatihan dan asesmen dari industri
q Regulator insdustri
q Perwakilan dari serikat pekerja
q Anggota asosiasi profesi yang relevan
q Perwakilan dari otoritas pelatihan

MODUL TAAASS402C Hal. 22


Contoh Ceklis dalam perancangan perangkat asesmen
Lembar simak perangkat asesmen
Gunakanlah lembar simak ini untuk membantu dalam perancangan perangkat asesmen dan strategi
penggunaannya. Ukur perangkat asesmen kiat dengan pernyataan-pernyataan berikut ini, apabila kita
tidak apat menawab dengan yes , maka kita harus melakukan peninjauan dan bekerja kembali dari
awal.
Validitas Ya Tidak Komentar
Tugas asesmen berbasis pada aktifitas dan konteks yang
realistis dari tempat kerja
Penentuan bukti-bukti terkait langsung dengan acuan
asesmen ( unit kompetensi)
Instrumen akan mengases asesi untuk memenuhi level kinerja
yang dipersyaratkan oleh acuan asesmen (unit kompetensi)
Tugas asesmen telah dirancang untuk memungkinkan
dilakukannya asesmen secara holistik dan terintegrasi dari
acuan asesmen (unit kompetensi)
Asesmen dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu
tugas dan sumber bukti, dimana sumber bukti-bukti tersebut
diambil dari variasi kinerja sepanjang waktu
Sumber bukti-bukti yang berbeda yang mendukung acuan
asesmen dipertimbangkan dalam asesmen
Tujuan, lingkup dan batasan dari bukti-bukti yang ditetapkan
telah diidentifikasi dengan jelas
Instrumen dan metode asesmen yang dipilih telah sesuai dan
tepat untuk pola asesmen yang ada di industri
Metode dan proses asesmen telah divalidasi oleh pihak yang
memilki keahlian dalam acuan asesmen
Realibilitas Ya Tidak Komentar
Elemen yang kritis telah diidentifikasi dan contoh yang
ditetapkan sebagai aspek yang paling penting telah diases
Lembar perangkat asesmen dan lembar simak telah disiapkan
untuk dipakai oleh asesor
Pedoman untuk observasi dan rekaman bukti telah
dikembangkan berbasis pada acuan asesmen
Pedoman yang jelas tersedia untuk menjamin bahwa asesor
dalam membuat keputusan asesmen konsisten tanpa
dipengaruhi aspek waktu dan asesi yang berbeda

MODUL TAAASS402C Hal. 23


Bila asesmen dilakukan oleh lebih dari satu asesor, strategi
pelaksanaan harus disepakati terlebih dahulu
Instruksi/perintah pengerjaan dan prosedur bagi asesi harus
tersedia agar asesmen dapat dilaksanakan oleh seluruh asesor
Bila contoh hasil pekerjaan dipergunakan sebagai bukti dalam
asesmen maka asesi harus diberikan petunjuk untuk menjamin
bahwa benda/hasil pekerjaan yang diajukan otentik dan sah
Bila asesmen akan dilakukan dengan situasi yang berbeda,
maka harus dijamin bahwa situasi yang barus tersebut
sebanding
Adil Ya Tidak Komentar
Asesi akan menerima informasi yang jelas dan tepat waktu
pada saat asesmen
Informasi yang diberikan kepada asesi akan mencakup metode
asesmen, prosedur, kriteria yang digunakan dalam asesmen,
kapan/waktu dan bagaimana mereka akan menerima umpan
balik serta prosedur sanggah
Asesi memiliki kesempatan atau hak dalam memilih metode
dan waktu pelaksaan asesmen
Asesi harus disadarkan akan tanggungjawab yang harus
dipenuhi sebagai peserta asesmen
Aspek biaya, lokasi (geografis), kebutuhan sosial telah
dipertimbangkan dalam pengembangan dan pelaksanaan
asesmen
Penyesuaian yang rasional atas perangkat asesmen dapat
dilakukan sesuai dengan strategi asesmen yang menjamin
dapat dijangkau oleh asesi dengan tetap menjaga integritas
dan akurasi hasil akhir asesmen
Kesempatan bagi asesi untuk memperoleh umpan balikdan
review
Informasi kejelasan bagi asesi tentang proses dokumentasi
yang akan dilakukan sebelum asesmen dilaksanakan

Contoh Ceklis Peer Review untuk Perangkat Asesmen


Lembar simak ini harus diisi dan diselesaikan oleh peer teman sejawat atau mentor sebelum asesmen
dilangsungkan. Lembar simak ini dapat juga digunakan selama sesi validasi untuk mengarahkan
diskusi pada spesifik tugas asesmen. Perubahan dan modifikasi waktu dapat dilakukan sesuai dengan
keperluan

MODUL TAAASS402C Hal. 24


Perangkat Asesmen

Acuan Asesmen

Tanggal validasi/Uji coba


Perangkat Asesmen Ya Tidak Komentar

…… merefleksikan prinsip-prinsip
asesmen
…… merefleksikan aturan bukti

…… relevan dengan konteks tempat


kerja
…… memiliki isi yang akurat

…… mudah untuk digunakan

…… efektif dari segi waktu and biaya


bagi asesi dan asesor

……menggunakan bahasa, numerasi


dan literasi yang tepat

Memerlukan modifikasi Perangkat asesmen siap untuk digunakan


…………… ya Ya
…………….tidak belum

Rekomendasi:

Peer/Teman sejawat/Mentor………………………………………… tanggal ……………….

Revisi.

Dari hasil ujicoba dan umpan balik pengembangan perangkat asesmen, maka harus segera
melakukan revisi perangkat asesmen yang memastikan:
q Menjamin bukti-bukti yang berkualitas yang dikumpulkan dan asesmen yang berkualitas
yang dibuat.
q Keluarkan anomaly, inkonsistensi, kesalahan yang akan mengarahkan pada pelaksanaan
asesmen yang buruk
q Mendorong diperolehnya peningkatan percaya diri dari hasil asesmen
q Memfasilitasi konsistensi dari para asesor dan
q Mempromosikan validitas memaksimalkan reliabilitas, fleksibilitas dan keadilan dalam
asesmen

MODUL TAAASS402C Hal. 25


6. Asesmen

6.1. Untuk memastikan pencapaian kompetensi peserta pelatihan, maka harus dilakukan asesmen
kompetensi dalam rangkaian akhir pelatihan.
6.2. Untuk mendemonstrasikan unit ini peserta pelatihan harus memberikan bukti telah
mengembangkan perangkat asesmen yang telah dicoba yang:
6.2.1. Mendukung metode asesmen yang berbeda;
6.2.2. Paling tidak mendukung 3 unit kompetensi dalam satu skema sertifikasi .

MODUL TAAASS402C Hal. 26

You might also like