You are on page 1of 5

SIFAT, WUJUD DAN FUNGSI SENI RUPA

Drs. Ujang suherman, M.Pd.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat pagi selamat berjumpa lagi dalam pembelajaran Seni Budaya khususnya Seni Rupa.
Mudh”an kita selalu ada dalam lindungan Alloh SWT dalam keadaan sehat wal afiat aamiin.

Anak”anaku yang bapa banggakan pada hari ini mari kita lanjutkan materi minggu lalu tentang
wawasan seni, dan kita sekarang akan membahas mengenai : Sifat, Wujud dan Fungsi seni rupa

A. Sifat Seni Rupa


Karya seni rupa mempunyai dua sifat yaitu karya seni rupa Murni dan karya seni rupa pakai atau
terapan, dalam pengertiannya :
1. Karya seni rupa murni adalah karya seni rupa yang didalam proses penciptaan dan
penikmatannya hanya mempertimbangkan nilai estetika saja.
Atau sering disebutkan karya seni murni adala karya seni untuk seni.
Itulah pengertian dasar dari karya seni murni maka dari itu karya seni murni mempunyai nilai
estetika yang sangant tinggi dan bersifat original hanya ada satu karya didunia ini meskipun
dibuat berulang kali bahkan oleh senimannya itu sendiri tidak akan menghasilkan karya yang
sama Antara yang satu dengan yang lainnya, karena karya seni rupa murni sangat dipengaruhi
oreh ruang dan waktu didalam proses penciptaannya. Apalagi dibuat atau ditiru oleh oleh orang
lain atau disebutnya efigon akan menghasilkan karya yang jauh berbeda, seperti halnya tulisan
seseorang Antara tulisan si A akan berbeda dengan tulisan si B, C, D, dan orang lainya.

Maka dari itu kalau bapak kasih tugas praktek jangan sekali” dikerjakan oleh orang lain nanti
akan ketahuan karena didalam coretan seseorang akan terlihak karakter dan jiwa orang tersebut.
Kalau kalian yang kerjakan maka jiwa kalian yang akan muncul tetapi dikerjakan oleh orang lain
maka jiwa orang lain yang mucul bukan kalian yang mengupulkannya.
2. Karya seni rupa pakai atau terapan adalah kara seni rupa yang didalam proses
penciptaan dan penikmataannya selain mempertibangkan nlai estetika juga
mempertibankan nilai guna atau fungsi, bahkan nilai estetika harus menyesuaikan
terhadap nilai guna.

Pembuatan karya seni rupa pakai ini sangat ditentukan oleh orang lain terutama pemesannya atau
orang yang akan memakainya, maka dari itu karya seni rupa pakai harus memenuhi beberapa
kriteria, diantaranya :
a. Harus unity
Artinya harus ada satu kesatuan atau harmonisasi Antara nilai
keidahan dengan nilai guna.
Dalam pembuatan karya seni ini ada keterbatasan berekspresi, jangan semena- mena hanya
memperhatikan nilai seninya saja tapi nilai guna dilupakan, contohnya baju, baju itu suatu karya
seni pakai sebelum dibuat dirancang dulu atau didisain dulu, kalau kita sebagai disainernya kita
cari tau dulu fungsi baju itu untuk apa, untuk baju pesta, baju kerja, baju sekolah atau yang
lainnya. Disain baju sekolah negeri yang kalian pakai di tiap daerah se Indonesia itu sama baik
warnanya maupun bentuknya hal ini sudah disesuaikan dengan fungsinya yaitu belajar, kalau
dibandingkan denga dengan baju yang biasa dipakai ke pesta jauh lebih bagus “Indah” baju
yang biasa dipakai ke pesta bahkan mungkin harganya pun lebih mahal, tapi meskipun lebih
bagus dan lebih mahal baju itu tidak akan nyaman dipakai belajar bahkan berbenturan dengan
norma sekolah. Contoh lainnya meja kursi belajar kalian di sekolah disekolah manapun juga
sama terbuat dari kayu bentuknya kaku kalau dibandingkan dengan kursi sofa jauh lebih bagus
dan lebih mahal sofa tetapi kalh nilai gunanya oleh meja kursi sekolah.

b. Harus Flexybility
Artinya karya seni rupakai yang akan kita buat itu harus bisa dipakai
oleh banyak orang aatau masyrakat umum.
Selain unity karya seni rupa pakai itu harus pleksibel bisa dipakai oleh masyarakat umum
maksudnya supaya nilai jual karya itu tinggi sebab banyak orang yang membutuhkannya, hal ini
akan berdampak kepada harga, kalau karya seni rupa pakai itu, dibuat banyak karena banyak
yang membutuhkannya maka harga karya itu akan murah dan konsekwensinya akan laku banyak
yang akhirnya berdampak kepada nilai seni juga, nilai original seni akan hilang yang muncul
hanya modifikasi atau cofy disain / peniruan saja. Kalau diklasifikasikan karya seni rupa pakai
berdasarka dua kriteria tadi akan rahir karya seni kerajinan dan karya seni kria, karya seni
kerajinan bersifat konvensional sedangkan karya seni kria bersifat inovatif meskipun sama
kedua-duanya mempunya nila guna bahkan nilai gunanya sama juga. Kerajinan dibuat oleh
pengrajin dan seni kria dibuat oleh kriawan, untuk karya seni kria nilai seni lebih tinggi dari
kerajinan maka dariitu karya seni kria harganya lebih mahal tetapi kai dibandingkan dengan seni
muri jauh lebih tinggi seni murni dan harganyapun jauh lebih mahal seni murni bahkan untuk
harga nilai keindahan seni murni sudah tidak rasional karena dibuat tidak beradasarkan akal
tetapi berdasarkan rasa / hati, inilah jiwa seni. Pembuatnya disebut seniman.

Kalau kita implementasi kepada diri kita sebagai manusia dari nilai suatu karya seni jauh lebih
tinggi nilai hati, rasa atau jiwanya dari pada nilai pisik atau raganya. Hati atau jiwa seseorang itu
semakin lama atau semakin tua akan semakin matang semakin tinggi sedangkan pisik atau raga
semakin tua itu akan semakin rapuh dan semakin menurun.

c. Sexurity
Yang dimaksud sexurity untuk karya seni adala harus nyaman dan
aman digunakannya.

Jadi ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan karya seni rupa pakai selain unity,
plexibilty juga sexurity, jangan hanya memperhatikan nilai guna untuk apa karya itu buat dan
nilai keindahannya tetapi harus mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan bagi
pemakainya percuma nilai seninya tinggi kalai dipakainya tidak nyaman apalagi bisa mencelaki
pemakainya apalagi ditambah dengan tidak tepat guna. Kita sebagai seniman membuar baju yang
inovatif, yang lain dari yang lain dengan bentuk yang baru dari bahan ram nyamuk misalnya
secara estetika mungkin lebih tinggi nilainya tetapi tidak akan pleksibel dan tidak akan nyaman
bagi yang memakainya justru akan mencelakakannya. Dan karya seni hanya bisa dipajang untuk
dipamerkan untuk untuk dipakai dalam kehidupan sehari-hari, atau masih banyak contoh yang
lain seperti sepatu kaca Cinderela itu hanya Bahasa seni bukan bahasanya nyata.
B. Wujud karya Seni Rupa

Seperti yang sudah bapak jelaskan pada pertemuan pertama dalam gambar peta materi bahwa
secara wujudnya karya seni rupa itu dibagi dua yaitu karya seni dua dimensi dan karya seni tiga
dimensi, pengertiannya:
1. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya bisa
dilihat dari satu arah karena hanya memiliki ukuran panjang dan lebar
saja.
Contohnya gambar, lukisan, relief, grafis dan lain-lain.
2. Sedangkan karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang
bisa dilihat dari sebala arah atau banyak arah karena memiliki ukuran
panjang, lebar dan tinggi.maka dariitu karya seni rupa ini akan
memiliki volume dan ruang.
Contohnya patung, bangunan, peralatan rumah tangga pakaian
kendaraan dan masih banyak yang lainnya.

Kalau kita maknai dari penjabaran diatas ternyata manusia itu tidak akan lebih dari kebutuhan
hidupnya dan kabutuhan pokok kehidupan manusia itu diantaranya karya seni khususnya karya
seni rupa pakai baik yang berwujud dua dimensi maupun yang tiga dimensi baik untuk
kebutuhan pisik maupun untuk kebutuhan fsikys, untuk kebutuhan fsikys, kebutuhan batin
kepuasan biasanya lebih bersifat kaya seni rupa murni, tetapi dari karya seni rupa pakai juga ada
tetapi jauh akan lebih puas bilamana kita memliki atau bahkan bisa membuat karya seni rupa
murni baik dari yang berwujud dua dimensi maupun tiga dimensi.

Sekin untuk pertemuan hari ini, dan untuk Fungsi Seni Rupa mudah-mudahan kita bisa
membahasnya minggu depan.

Materi tiori ini akan menjadi reperensi kalian untuk menghadapi PAS bulan depan, maka dari itu
bapak minta untuk membacanya dan memahaminya

Wasalamualaikum Wr. Wb.

You might also like