Professional Documents
Culture Documents
479
479
oleh
I Kade Suardana
Jurusan Pendidikan Fisika
Fakultas Pendidikan MIPA, IKIP Negeri Singaraja
ABSTRAK
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXIX April
2006
ISSN 0215 - 8250 280
ABSTRACT
1. Pendahuluan
Mata kuliah fisika kuantum, bobot 3 SKS, salah satu mata kuliah
bidang studi (MKB) di Jurusan Pendidikan Fisika yang mengalami
permasalahan yang cukup serius, baik dalam kualitas proses pembelajaran
maupun hasil belajar yang dicapai mahasiswa. Terbukti, dalam tiga tahun
akademik berturutan (Tabel 1), rerata hasil belajar mahasiswa pada mata
kuliah ini berkisar antara 2,12 sampai dengan 2,42 pada skala lima.
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXIX April
2006
ISSN 0215 - 8250 281
2. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan 27
orang mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Negeri Singaraja, yang
memprogramkan mata kuliah fisika kuantum pada tahun akademik
2004/2005. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran,
yang tiap siklusnya terdiri atas empat tahapan, yaitu (1) perencanaan
tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, dan (4)
refleksi. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam lima kali pembelajaran
dan satu kali pelaksanaan tes akhir tindakan. Dalam siklus pertama
digunakan lima buah modul masing-masing dengan konsep (1) hipotesa de
Broglie dan prinsip ketidakpastian Heisenberg, (2) fungsi gelombang, nilai
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXIX April
2006
ISSN 0215 - 8250 285
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXIX April
2006
ISSN 0215 - 8250 286
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXIX April
2006
ISSN 0215 - 8250 289
3.2 Pembahasan
Pengimplementasian belajar mandiri dalam penelitian ini
menggunakan modul yang berwawasan konstruktivis yang dilengkapi LKM
model pemecahan masalah. Penggunaan modul dalam proses perkuliahan
sangat memberikan peluang yang baik kepada mahasiswa pada usia dewasa
dan dapat mengatasi perbedaan utama dalam kecepatan belajarnya.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari perkuliahan dengan penerapan
modul, antara lain (1) meningkatkan motivasi mahasiswa, karena setiap
kali mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai
dengan kemampuan, (2) setelah pelajaran selesai dilakukan evaluasi, dosen
dan mahasiswa mengetahui benar, pada modul yang mana mahasiswa telah
berhasil dan pada bagian modul yang mana mereka belum berhasil, (3)
mahasiswa mencapai hasil sesuai dengan kemampuannya, (4) bahan
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXIX April
2006
ISSN 0215 - 8250 290
pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester, dan (5) pendidikan
lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut jenjang
akademik.
Motivasi merupakan syarat awal bagi mahasiswa agar dapat
melakukan proses metakognisi secara berkelanjutan. Dari dalam diri
mahasiswa harus terlebih dahulu muncul motivasi yang kuat untuk belajar,
dalam artian mahasiswa perlu menyadari untuk apa belajar. Atas dasar
itulah diharapkan akan timbul upaya-upaya yang sungguh-sungguh, tidak
cepat bosan, merasa payah, frustasi, menyerah atau putus asa. Melalui
belajar mandiri si pebelajar akan (1) secara pribadi dapat memperbaiki
kemampuannya untuk belajar melalui pemanfaatan strategi metakognisi dan
motivasi, (2) secara proaktif dapat memilih, menentukan struktur dan
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, (3) dapat berperan penting
dalam memilih bentuk dan jumlah pengajaran yang diperlukan.
Kurangnya motivasi mahasiswa dalam proses pembelajaran
menyebabkan kurangnya aktivitas belajar yang berimplikasi pada
rendahnya hasil belajar yang dicapai mahasiswa. Hal ini terlihat dari masih
rendahnya hasil belajar mahasiswa pada akhir tindakan siklus 1. Pada awal
perkuliahan, sebagian besar mahasiswa masih mengharapkan ceramah yang
disampaikan oleh dosen, sebagian besar permasalahan yang dipecahkan
pada LKM belum terakomodasi karena modul yang dibagikan masih belum
dibaca sebelum perkuliahan. Kecenderungan ini juga tampak dari hasil
kerja LKM-1 dan LKM-2. Mahasiswa belum mampu menjawab secara
keseluruhan permasalahan-permasalahan yang ada dalam LKM. Dengan
kata lain, mahasiswa belum mampu mengungkap konsep-konsep yang ada
dalam modul, apalagi menerapkan dalam situasi baru. Sementara dari hasil
kerjanya terlihat hanya sebagian kecil dari mahasiswa baru dapat
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXIX April
2006
ISSN 0215 - 8250 291
4. Penutup
Berdasarkan pemasalahan dan hasil analisis data, dapat disimpulkan
hal-hal berikut. Pertama, penerapan modul berwawasan konstruktivistik
melalui pembelajaran mandiri dapat meningkatkan kualitas perkuliahan
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXIX April
2006
ISSN 0215 - 8250 293
DAFTAR PUSTAKA
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXIX April
2006