You are on page 1of 16

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematikawan seringkali menggunakan satu simbol untuk menyatakan

proses dan produk dari proses tersebut sekaligus, sebagai misal simbol a/b atau a

dibagi dengan b menyatakan suatu proses dan sekaligus produk. Dalam hal ini simbol

¾ merepresentasikan suatu proses pembagian, yakni 3 dibagi 4, dan sekaligus konsep

pecahan. Dalam kontek lain, simbol 3×4 menyatakan suatu konsep “kali” dan proses

penjumlahan berulang (yakni 4 + 4 + 4) dalam satu simbol yang sama. Penjumlahan

berulang tersebut menghasilkan12. Digunakannya satu simbol yang sama untuk

menyatakan suatu konsep dan proses maupun suatu proses dan produk berpotensi

menimbulkan keambiguan yang membingungkan siswa. Kenyataannya banyak siswa

yang mengalami kesulitan dalam memahami bilangan pecahan. Untuk itu agar

berhasil dalam belajar matematika, siswa harus fleksibel dalam memandang setiap

simbol matematika.

Matematika menjadi lebih menarik dan lebih efisien karena digunakannya

satu simbol yang sama guna menyajikan suatu konsep matematika dan suatu proses

dan selanjutnya dikenal dengan prosep. Bilamana konsep berdiri sendiri tanpa

dikoneksikan dengan suatu proses maka konsep akan menjadi suatu objek abstrak

yang kurang berdayaguna dan sebaliknya suatu proses tidak mungkin dikerjakan

tanpa didasari konsep. Dengan demikian prosep berperan guna mempermudah siswa

1
dalam menuliskan proses berfikir dan bernalarnya ketika menyelesaikan persoalan-

persoalan matematika.

Dengan demikian berdasarkan uraian latar belakang masalah maka penulis

tertarik menulis sebuah makalah yang berjudul : “Memaparkan lambang

Matematika”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan dalam penulisan

makalah ini adalah : Bagaimanakah bentuk lambang matematika ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah ingin mengetahui bentuk lambang

matematika yang ada.

D. Manfaat Penulisan

Diharapkan dari penulisan makalah ini agar dapat dijadikan sebuah informasi

dan sumber untuk mengetahui lambang matematika baik kepada para siswa maupun

kepada masyarakat agar kita tahu fungsi dan makna dari lambang matematika itu

sendiri. dan juga diharapkan dari penulisan dapat menambah wawasan penulis dalam

mengetahui seluk beluk ilmu matematika.

2
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Matematematika

Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein dan mathenem yang

berarti mempelajari. Kata matematika diduga erat hubungannya dengan kata

sansekerta, medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau intelegensi.

(Nasution, 1980: 2). Kata matematika berasal dari perkataan latin matematika yang

mulanya diambil dari perkataan yunani mathematike yang berarti mempelajari.

Perkataan itu mempunyai asal katanya mathemayang berarti pengetahuan dan ilmu

(knowledge, science). Kata matheimatike berhubungan pula dengan kata lainnya yang

hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir).

Pendefinisian matematika sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat, namun

demikian dapat dikenal melalui karakteristiknya.

Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berfikir, oleh karena itu

logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika. Logika adalah masa bayi dari

matematika, sebaliknya matematika adalah masa dewasa dari logika. Sejalan dengan

berkembangnya matematika, maka banyak para ahli yang mengemukakan

pendapatnya mengenai matematika.

Menurut Lunchins (dalam Suherman, 2001), matematika dapat dijawab secara

berbeda-beda tergantung pada bilamana pertanyaan itu dijawab, dimana dijawabnya,

siapa yang menjawabnya, dan apa sajakah yang dipandang termasuk dalam

matematika.

3
Mustafa (dalam Wijayanti, 2011) menyebutkan bahwa matematika adalah

ilmu tentang kuantitas, bentuk, susunan, dan ukuran, yang utama adalah metode dan

proses untuk menemukan dengan konsep yang tepat dan lambang yang konsisten,

sifat dan hubungan antara jumlah dan ukuran, baik secara abstrak, matematika murni

atau dalam keterkaitan manfaat pada matematika terapan.

Elea Tinggih (dalam Suherman, 2001), matematika berarti ilmu pengetahuan

yang diperoleh dengan bernalar. Hal ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain

diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan

aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan

hasil observasi atau eksperiment disamping penalaran.

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar yang menggunakan

istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan

lambang-lambang atau simbol dan memiliki arti serta dapat digunakan dalam

pemecahan masalah yang berkaitan dengan bilangan.

B. Lambang (Simbol) Matematematika

Salah satu kekuatan matematika adalah terletak pada penggunaan simbol

untuk mengekspresikan sesuatu. Suatu pernyataan yang panjang dan bisa

menimbulkan mispersepsi dapat diatasi dengan penggunaan simbol matematika.

Pentingnya simbol disadari sepenuhnya oleh pemerintah sehingga melalui

Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang standar isi dinyatakan bahwa salah satu

4
tujuan pembelajaran matematika di sekolah adalah mengomunikasikan gagasan

dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau

masalah.

Standar proses pembelajaran matematika yang dikeluarkan NCTM pun di

antaranya adalah representasi dan komunikasi matematika yang berkaitan erat dengan

penggunaan simbol. Oleh karena itu, memanipulasi simbol harus dikuasai dengan

baik. Namun demikian, materi ini memang sulit diajarkan. Seperti yang dikatakan

Alfred North Whitehead, yang paling sulit adalah menjelaskan bahwa (simbol) x itu

bukan apa-apa. Dalam matematika, segala simbol dikosongkan dari makna. Hal ini

akan memudahkan kita untuk memanipulasi simbol sesuai dengan kebutuhan. Jika

kita berhadapan dengan suatu masalah yang berhubungan dengan dunia real, maka

simbol tersebut diberi makna sesuai dengan masalah yang dihadapi

Pentingnya pemahaman dan penggunaan simbol dapat digambarkan dengan

masalah berikut. Berat seekor ikan adalah 10 kg ditambah setengah beratnya.

Kemudian jika ditanya, berapakah berat ikan? Beberapa siswa, mahasiswa atau

bahkan guru yang pernah penulis temui salah menjawab persoalan tersebut.

Umumnya mereka menjawab berat ikan adalah 15 kg. Hal ini karena mereka biasanya

terburu-buru dan tidak menggunakan simbol atau notasi untuk menyelesaikan

masalah tersebut.

Dengan menggunakan simbol, masalah di atas dapat diselesaikan sebagai

berikut. Misalkan berat ikan adalah x, maka masalah tersebut dapat ditulis sebagai

x=10+{1/2}x, sehingga akan didapatkan x = 20.

5
Simbol juga sangat diperlukan untuk memodelkan suatu masalah sehari- hari

sehingga dapat diselesaikan dengan mudah. Ini merupakan peran matematika dalam

menyelesaikan masalah. Kemampuan siswa memodelkan masalah dalam bahasa

simbol matematika sangat berguna untuk pembelajaran matematika selanjutnya. Oleh

karena itu, guru semaksimal mungkin mengarahkan atau membelajarkan siswa agar

pandai memodelkan.

Untuk mengetehaui nama serta artin lambang (simbol), matematika dapat

dilihat seperti pada tabel berikut di bawah ini :

Nama
No Simbol Penjelasan Contoh
Istilah Asing Istilah Indonesi
1. = Equally Sama dengan x = y berarti x and y 1+1=2
mewakili hal atau nilai
yang sama.
2. ≠ Inequally Tidak sama x ≠ y berarti x dan y 1≠2
dengan tidak mewakili hal atau
nilai yang sama.
3. :=
4. ≡ Congruent Sama / sebangun
5. :
6. ± Plus or minus Kurang lebih √4 = ± 2

7 Plus Tambah x + y berarti x 6 + 9 = 15


+
8 Positive Positif ditambah y
9. Minus Kurang x - y berarti x dikurang 10 - 6 = 4
y

10. Negative Negatif −x berarti negatif dari x −(−9) = 9

11. x Fold / Kali a x b berarti perkalian a 1x8=8


multiplication oleh b atau a dikali b

12. . Multiply kali x · y berarti perkalian x


oleh y atau x dikali y
13. : Comparison Banding X :Y berarti X
berbandig dengan Y
14. : 12 : 3 = 4
Division Bagi 6 : 3 atau 6 ÷ 3 atau 6/3
15. ÷ 14/7 = 2
berarti 6 dibagi 3
16. /

6
17. > Greather than Lebih besar dari X > Y berarti X lebih 7>6
besar dari Y
18. < Less than Lebih kecil dari X < Y berarti X lebih 3<9
kecil dari Y
19. ≥ Greather than or Lebih besar sama X ≥ Y berarti X lebih 11 ≥ 5 atau
equal dengan besar dari atau sama 11 ≥ 11
dengan Y
20. ≤ Less than or equal Lebih kecil sama X ≤ Yberarti X lebih 8 ≤ 13 atau 8
to dengan kecil dari atau sama ≤8
dengan Y
21. » Much greather than Jauh lebih besar X » Y berarti X jauh 34 » 1
dari pada lebih besar dari Y
22. « Much less than Jauh lebih kecil X « Y berarti X jauh 1 « 34
dari pada lebih kecil dari Y
23. Square Pangkat x berarti perkalian x 3² = 3 x 3 =
√ sebanyak n kali 9
24. Square root Akar kuadrat √16 = 4
25. ³√ Three square root Akar kuadrat √16 = 4

26. || Absolute value Nilai | 7 | = 7 | -4 |


mutlak/nyata =4
27. ! Factorial Faktorial n! menunjukan bahwa 3! = 1 x 2 x
1x2x…xn 3=6
28. ~ Probability Pendistribusian
Distribution
29.  A  B berarti jika A X = 2  3X
adalah benar maka B =6
Material Implikasi (dibaca; juga benar
Implication jika … maka)
30. → →memiliki arti dan
fungsi yang sama
PROPOSITIONAL LOGIC

dengan 
31. ¬ B = Budi
Pernyataan ~A pintar ~B =
Material Negasi / ingkaran
merupakan kebalikan Budi tidak
32. ~ Negation (dibaca ; tidak)
dari pernyataan A pintar
33. Λ Material Konjungsi (dibaca
Conjunction ; dan)
34. V Material Disjungsi
Disjunction (dibaca ; atau)
35. V Excusive or dibaca ; atau jika
(Or else) tidak
36.  Material Biimplikasi
37. biimplication (dibaca ; jika dan
 (if and only if) hanya jika)
38.  Universal dibaca : Semua / x: P(x) berarti P(x)
quantification (for seluruh adalah benar untuk

7
all) seluruh x
39.  Existential dibaca : Ada x: P(x) berarti ada
quantification beberapa/memenu beberapa x yg
hi merupakan anggota
P(x) adalah benar

40. $! Uniqueness
quantification

41. $ Not existential

42. \ Complement
(without)

43. {,} Set brackets Pasangan dari N=


{0,1,2,...}
44. {:} Set builder Bagian … dari { n  N : n²
notation < 20} =
45. {|} {0,1,2,3,4 }

46.  Empty set Himpunan kosong {nN:1


47 {} < n² <4} = 
48. {} Function Fungsi aplikasi
application (Kurawal)
49. [] Function Fungsi aplikasi
application (Kurung siku)
50. () Function Fungsi aplikasi f(x) berarti nilai fungsi Jika f(x) :=
application (Kurung) f pada elemen x. x², maka f(3)
= 3² = 9.
51.  Element Anggota dari
52.  Doesn't not Bukan anggota
belong to dari
53.  Subset or equal bagian dari suatu A  B berarti setiap
himpunan anggota A merupakan
anggota B
54.  Subset bagian dari suatu A  B berarti A  B,
himpunan
tapi A  B
55.  Not a subset bukan bagian dari A  B berarti setiap
himpunan anggota A bukan
merupakan anggota B
56.  Superset or bagian dari suatu A  B berarti setiap
equal himpunan anggota B merupakan
anggota A
57.  Superset bagian dari suatu A  B berarti A  B,
himpunan
tapi A  B

8
T
58. U E Union Gabungan
O
59. ∩ Intersection Potongan/irisan
R
60. U I Gabungan
eksklusif
H
I
M
P
U
N
A
N

9
61. () Precedence grouping Kurung Bentuk dari bagian 25 : (12-7) = 25 :
operasi yang lebih 5=5
didahulukan
(aritmatika)
62. o Function compositio Fungsi jika f(x) = 2x, dan
komposisi g(x) = x + 3,
maka (fog)(x) =
2(x + 3)
63. ℕ Natural set Himpunan Himp. bilangan yg {1,2,3,……... }
bilangan asli dimulai dari angka 1
64. N dan seterusnya

65. ℤ Integers set Himpunan Himp. Bilangan yg {….-2,-1,0,1,2,


bilangan bulat terdiri dari bilangan …}
66. Z positif dan negatif
NUMBERS

67. ℚ Rational set Himpunan Himp. Bilangan yg {...¾,½,0,-


bilangan terdiri dari pecahan 1,2,3... }
68. Q rasional dan bil.bulat

69. R Real set Himpunan Sekumpulan bilangan


70. bilangan real yg dpt mengukur
panjang, bersama dgn
- dan 0
71. ℂ Complex set Himpunan
bilangan
72. C kompleks
73. ∞ Infinity Tak terhingga
74.  pi pi p berarti A = pr² adalah
perbandingan (rasio) luas lingkaran
antara keliling dengan jari-jari
lingkaran dengan (radius) r
diameternya.
75. || || Norm Panjang ||x+y|| ≤ ||x|| + ||y||
vektor

76. Σ Summation Notasi sigma Jumlah suatu barisan


hingga suku ke-n
77. Π Cartesian product kartesian
78. ' First derivative turunan jika f(x) = x²,
pertama maka f '(x) = 2x
79. " Second derivative Turunan
kedua
80. ∫ Integral Integral ∫x² dx = x³/3 + C
81.  Gradient Gradien
82. ∂ Partial derivative Diferensial f(x,y) = x²y, maka
parsial/turuna ∂f / ∂x = 2xy

10
n sebagian
83 Boundary batas ∂M berarti batas dari ∂{x : ||x|| ≤ 2} =
M {x : || x || = 2}
84.  Perpendicular Tegak lurus
85. |= Entailment Mencakup A ⊧ B means the sentence A ⊧
entails the sentence B, that is
every model in which A is A ⊧ A V ¬A
true, B is also true.
86 |- Inference Kesimpulan X |- Y berarti X berasal dari Y ⊢
A → B ~B →
~A
87 ◅ Normal subgroup N ◅ G means that N is a
normal subgroup of group G.
88 ≡ Definition Senilai
89 ≈ Isomorphism Kira-kira
sama
90  Berbanding
langsung
91  Therefore Oleh karena
itu; jadi
92 Because Karena
93  Percent Perseratus 10% berarti 10 perseratus
94 ‰ Permil Perseribu
95 0 Zero Nol
96  Denotes an Menyatakan
operation
97 ∟ Sudut siku suatu sudut yg besarnya 90
98
○ Circle Lingkaran
99 || Row line/parallel Sejajar
100  Angle Sudut
101 <> Mean Rata-rata
102 → Maps into, Mendekati
approaches the
limit
103 ▲ Triangel Segitiga X :Y berarti X berbandig
dengan Y
104
■ Bujur
sangkar
105 █ Fourside Persegi
empat
106 F Function Fungsi
107 f

11
Berdasarkan lambang (simbol) matematika di atas kita dapat melihat masing-

masing fungsi dan kegunaannya dalam diterapkan pada materi matematika seperti

yang kita lihat penggunaan lambang pada rumus dan sebagainya.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Matematika menjadi lebih menarik dan lebih efisien karena digunakannya

satu simbol yang sama guna menyajikan suatu konsep matematika dan suatu proses

dan selanjutnya dikenal dengan prosep. Bilamana konsep berdiri sendiri tanpa

dikoneksikan dengan suatu proses maka konsep akan menjadi suatu objek abstrak

yang kurang berdayaguna dan sebaliknya suatu proses tidak mungkin dikerjakan

tanpa didasari konsep. Dengan penggunaan lambang (simbol) matematika lebih

mudah dihapami dan aplikasikan ke dalam kehidupan.

B. Saran

Diharapkan makalah dapat dijadikan sebagai bahan informas dan dihapkan

kepada para pembaca agar memberikan masukan dan saran dalam kesempurnaan

penulisan makalah ini dimasa yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nahrowi, Adjie. (2006). Pemecahan Masalah Matematika. Bandung : UPI PRESS

Setyadi, challis. (2009). Rumus Dasyat Matematika. Yogyakarta : Cermelang


Publishing

Arifinmuslim.2010.Hakikat Matematika dan Pembelajaran


Matematika.http://www.scribd.com/doc/53601045/Hakikat-Matematika-Dan-
Pembelajaran-Matematika-Di. di akses tanggal 06 Desember 2014

13
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah SWT karena dengan rahmat, hidayah

serta inayah-Nya. Penulis dapat menyelesaikan makalah seminar pendidikan

matematika yang berjudul “Memaparkan Lambang Matematika” dengan baik.

Makalah penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah seminar

pendidikan matematika. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak

lepas dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyatakan terima kasih

kepada :

1. Bapak H. Ikhwanuddin, S.Pd selaku dosen mata kuliah yang telah memberi
bimbingan dan arahan selama proses penyusunan.
2. Keluarga dan teman-teman yang memberikan semangat dan bantuan kepada
penulis.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
karena keterbatasan kemampuan penulis dalam penyusunannya. Oleh karena itu kritik
sebagai perbaikan sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca.

Padang Merante, 03 Desember 2014


Penulis

DASNIAR
NIM. 1101020384

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ............................................................................. 2

LANDASAN TEORI ..................................................................................... 3


A. Pengertian Matematematika .............................................................. 3
B. Lambang (Simbol) Matematematika ................................................. 4

PENUTUP ................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ............................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

ii
Makalah Seminar

MEMAPARKAN LAMBANG MATEMATIKA

DI
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : DASNIAR
NIM : 1101020384
UNIT : I (SATU)
SEMESTER : VII (TUJUH)
DOSEN PEMBIMBING : H. IKHWANUDDIN, S.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH ACEH BARAT DAYA
BLANGPIDIE
2014

You might also like