Pada dasarnya jiwa manusia dapat dibedakan menjadi dua aspek, yaitu aspek
kemampuan (ability) dan aspek kepribadian (personality). Aspek kemampuan termasuk
keberhasilan belajar. Kecerdasan; Aspek kepribadian meliputi kepribadian, tetapi bakat dan bakat. Karakteristik; Sikap; Minat; Emosi; Sikap; dan Motivasi. Ide memberikan ide kesan tentang apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan, hal ini diungkapkan melalui tindakan. Berikut ini adalah gambaran tentang pentingnya kepribadian dalam berbagai aspek. Ilmu mengenai kepribadian sangat luas, yang pada perkembangannya, ranting mengenai teori ini sangat maju dapat mengenal lebih mengenai kepribaian manusia. Tetapi meskipun hanya membatasi sebagian berdasarkan pengetahuan itu, mengungkapkan kepribadian adalah suatu hal yg menarik. Kepribadian sangat perlu diketahui dan dipelajari karena kepribadian erat kaitannya dengan pola yang diterima lingkungan sosial seseorang. Orang yang kepribadiannya mengikuti model yang dianut masyarakat di lingkungannya akan mendapat sambutan yang baik, namun sebaliknya jika kepribadian seseorang tidak sesuai, apalagi berbeda dengan model yang dianut oleh lingkungannya, diterima maka akan terjadi penolakan masyarakat. apabila masih ada kesesuaian antara kepribadian yang dimiliki lingkungan sosial, maka akan terjadi ekuilibrium pada keduanya, kebalikannya apabila terjadi ketidaksesuaian pada keduanya, maka akan muncul akibat, yaitu orang tadi akan mencari lingkungan sosial yg sinkron atau akan mengadakan penyesuaian terhadap lingkungan sosialnya. Pertanyaan yang muncul apakah kepribadian itu mampu berubah dan faktor-faktor apa yang mensugesti kepribadian seorang dan apakah lingkungan yg membangun kepribadian seorang ataukah kepribadian yg menyesuaikan menggunakan lingkungan. Berikut ini akan dijelaskan aneka macam uraian yg akan menaruh jawaban terhadap pertanyaan tadi pada atas. Tetapi buat menyebutkan hal tadi, perlu dibahas terlebih dahulu mengenai kepribadian secara umum. Personality atau kepribadian berdasarkan istilah persona yang berarti topeng yakni indera buat menyembunyikan bukti diri. Bagi bangsa Romawi persona berarti “bagaimana seorang tampak dalam orang lain”, jadi bukan diri yang sebenarnya. Sedangkan terjemahan berdasarkan bahasa Inggris person, atau persona pada bahasa latin yang berarti insan menjadi perseorangan, diri insan atau diri orang sendiri. Sumber lain melihat, langsung (persona, personeidad) merupakan akar struktural berdasarkan kepribadian, sedang kepribadian (personality, personalidad) merupakan pola konduite seorang pada pada dunia. Secara filosofis bisa dikatakan bahwa “saya yang sejati” & kepribadian adalah “penampakan oleh saya ” pada bentuk konduite tertentu. Di sini timbul gagasan generik bahwa kepribadian merupakan kesan yang diberikan pada orang lain yg diperoleh berdasarkan apa yang dipikir, dirasakan, & diperbuat yang terungkap melalui konduite. Banyak definisi mengenai kepribadian, tatapi uraian paling lengkap yang dikemukakan G.W. Allport pada kitab Child Development karangan Elizabeth Hurlock. Dikatakan bahwa, kepribadian merupakan organisasi (susunan) bergerak maju menurut sistem-sistem psikofisik pada diri individu yg memilih penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungan. Sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh, Bruce Perry, seseorang peneliti menurut Baylor College of Medicine Alaihi Salam menemukan bukti bahwa konduite tidak baik jua ditimbulkan perubahan struktur dan kerja dalam otak. Sedang. Sumarmo Markam berkesimpulan bahwa kepribadian tadi bisa ditinjau menurut konduite seorang yang dibuat melalui Amigdala, yaitu bagian pada sistim limbik dalam otak insan yg berfungsi menjadi sentra perasaan. Sebagai organisasi yang bergerak maju adalah kepribadian itu bisa berubah-rubah & antar banyak sekali komponen kepribadian tadi (sistem psikofisik misalnya kebiasaan, perilaku, nilai, keyakinan, emosi, perasaan dan motif) mempunyai interaksi yang erat. Hubungan-interaksi terorganisir sedemikian rupa secara bersama-sama menghipnotis pola konduite pada mengikuti keadaan terhadap lingkungan. Di lain pihak, Freud menyebutnya menjadi struktur yang mempunyai 3 sistem yakni, id, ego dan super ego, dimana ego adalah badan eksekutif kepribadian yang memutuskan tindakan apa yang tepat, impuls id manayang dipuaskan dan bagaimana caranya, ego sebagai penengah antara id & super ego yang menginginkan kesempurnaan higienis terhadap empiris lingkungan dan tuntutan norma. Fieldman menunjukan menjadi konduite yang stabil menurut insan yang ditunjukan dalam perilaku uniform adalah kelanjutan pengalaman masa lalu. Chambers, menyatakan bahwa kepribadian merupakan hal yang aneh nir mampu diperhitungkan bila berbicara mengenai diri sendiri akan kelihatan tidak sama menggunakan setiap orang. Meskipun secara eksplisit mendefinisikan apa yang disebut kepribadian, namun menurut pandangan David Lykken bahwa kepribadian adalah temperamen, tahapan dan semua karakteristik yang membuat orang berbeda dari orang lain tentang kemungkinan hubungan dengan genetika manusia tertentu. Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa kepribadian memiliki makna yang sangat khusus dan kompleks, karena merujuk pada suatu proses yang dapat dilakukan seseorang sejak masa kanak-kanak hingga dewasa. Dalam uraian di atas, dilambangkan dengan "past continuous". Kepribadian manusia adalah gabungan berdasarkan aneka macam sifat & konsep diri orang. apabila dikaji lebih pada sebenarnya proses ini telah berjalan dengan memberi pengalaman dan mewarnai perkembangan kepribadian seseorang. Jadi secara umum, dapat dikatakan bahwa kepribadian adalah suatu proses bergerak maju pada diri, yang terus menerus dilakukan terhadap sistem psikofisik (fisik & mental), sehinga terbentuk pola penyesuaian diri yang unik atau spesial dalam setiap orang terhadap lingkungan. https://pgsd.binus.ac.id/2016/12/26/kepribadian-dalam-pendidikan/