You are on page 1of 21

EKONOMI

MELAYU DI ERA
GLOBAL
Kelompok 9

Maharani Naufal Hafiz


(2102135179) Haryono
(2102134464)

Angel Agnes Dhea Fitri


Lovina W Ananda
(2102135154) (2102135188)
Pembahasan

Ekonomi Masyarakat Etos Kerja


Melayu Masyarakat Melayu
di Era Global
01
Ekonomi
Masyarakat
Melayu
di Era Global
Provinsi Riau selama ini dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi
sumber daya alam yang besar. namun, semakin berkurangnya potensi sumber daya
alam yang ada menuntut masyarakat Riau untuk lebih kreatif dalam
mengembangkan perekonomian, salah satunya dengan mengembangkan ekonomi
kreatif di ruang lingkup masyarakat melayu Riau. Misalnya saja, kegiatan menenun
masyarakat yang ada di Siak maupun yang berada di bukit batu laut kabupaten
Bengkalis. Tak hamya itu bila berkunjung ke daerah-daerah, kita bisa dengan mudah
menemukan masyarakat yang memproduksi berbagai kerajinan tangan dan
makanan.

Sektor ekonomi kreatif ini memiliki potensi besar untuk terus tumbuh
karena Indonesia saat ini memiliki demografi yang 53% didominasi oleh kaum milenial
dengan generasi z. Beserta keragaman keragaman seni dan budaya. salah satu
penopang perekonomian Indonesia, karena banyak menyerap tenaga kerja.
manisnya kelimpahan sumber daya alamnya. Namun semakin berkurangnya potensi
sumber daya alam yang ada menuntut masyarakat Riau untuk lebih kreatif dalam
mengembangkan perekonomian. Salah satunya dengan mengembangkan ekonomi
kreatif.
A. Ekonomi kreatif masyarakat melayu Riau

Ekonomi kreatif adalah salah satu konsep


ekonomi baru yang mengintensifkan
informasi dan kreativitas serta sumber daya
manusia (SDM) sebagai faktor produksi yang
paling utama. Produk yang dihasilkan dari
ekonomi kreatif adalah produk yang memiliki
ciri khas, unik serta berbeda dari yang lain.
Produk yang dihasilkan dari ekonomi kreatif
bisa juga berupa sebuah pengembangan dari
produk yang sudah pernah ada sebelumnya.
Ragam Ekonomi Kreatif Masyarakat
Melayu Riau

1. Bidang wisata kuliner


contoh :

Es Laksamana Mie Sagu Gulai Ikan Patin


Mengamuk
2. Bidang Kriya
contoh :

Kain Tenun Songket

Kerajinan Rotan
3. Bidang Seni Pertunjukkan
contoh :

Tari Persembahan Pertunjukkan Tari Zapin


Tapak Sirih Kompang
4. Bidang Parawisata
contoh :

Istana Siak Sri Candi Muara Takus Masjid Agung An-


Indrapura Nur
B. Tantangan Ekonomi Global pada Masyarakat
Melayu Riau

Banyaknya pesaing Infrasruktur belum Masuknya budaya


dari luar optimal asing

01 02 03 04 05

Minimnya pembiayaan Rendahnya apresiasi


pelaku sektor ekonomi masyarakay terhadap seni
kreatif kreatif
2
Etos Kerja
Masyarakat
Melayu
Dalam kehidupan orang melayu, etos kerja mereka telah di wariskan oleh
orang tuanya secara turun menurun. Masyarakat melayu dulunya memiliki
etos kerja yang di sebut “semangat kerja” yang tinggi, semangat yang
mampu mengangkat harkat dan martabat kaumnya ”untuk duduk sama
rendah tegak sama tinggi” dengan masyarakat dan dengan bangsa lain.

Sedangkan etika kerja masyarakat melayu yang lazim di sebut dengan


“pedoman kerja melayu“, di akui oleh banyak ahli. Karena hal ini sangat
ideal dengan etos kerja yang universal, terutama di dunia islam. Dengan
modal “pedoman kerja melayu” tersebut masyarakat melayu mampu
membangun negri dan kampung halaman. Mereka juga mampu
mensejahterakan kehidupan masyarakat dan menghadapi persaingan.

Dalam etos kerja melayu, prinsip keadilan dan kebersamaan merupakan hal
yang penting. Prinsip dan kebersamaan dan tolong menolong juga
merupakan dasar dalam etos kerja melayu.
Orang-orang tua melayu dulu
mengatakan “berat tulang ringan lah
perut“ maksutnya orang yang malas
kerja hidupnya akan melarat.
Sebaliknya, “ringan tulang berat lah
perut“ maksudnya adalah barang siapa
yang bekerja keras, hidupnya pasti akan
tenang dan berkecukupan.
Di dalam untaian ungkapan masyarakat melayu di katakan :

Kalau hendak menjadi orang


Rajin rajin membanting tulang
Manfaatkan umur sebelum petang
Pahit dan getir usah di pantang

Kalau hendak menjadi manusia


Ringankan tulang habiskan daya
Kerja yang berat usah di kira
Pahit dan manis supaya di rasa

Kalau tak ingin mendapat malu


Ingatlah pesan ayah dan ibu
Bekerja jangan tunggu menunggu
Manfaatkan hidup sebelum layu
Ungkapan tersebut, dahulunya di sebarluaskan
di tengah-tengah masyarakat di jabarkan, di
uraikan, dan di hayati secara keseluruhan oleh
anggota masyarakat. Penyebarluasan ungkapan
tersebut melalui beberapa cara seperti dalam
cerita, nasihat, upacara adat, nyanyian rakyat, dll.

Hal ini di lakukan agar dapat menumbuhkan


semangat kerja yang tinggi, sehingga setiap
anggota masyarakat mampu mencari dan
memanfaatkan peluang yang ada bahkan
mampu pula menciptakan usaha-usaha baru
yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian
mereka masing masing.
Dalam adat melayu, banyak menyerap nilai nilai agama Islam, terdapat
suatu ungkapan yang mengatakan “adat bersendikan syara, syarak
besendikan kitabullah”. Menurut ungkapan ini orang yang tidak
bekerja, apalagi sengaja tidak mau bekerja, dianggap melalaikan
kewajiban, melupakan tanggung jawab, menafikkan ajaran agama dan
tuntunan adat istiadat serta mengabaikan tunjuk ajar yang banyak
memberikan petuah tentang etos kerja. Sikap malas dan sikap lalai
dianggap sikap tercela oleh masyarakat melayu, yang di sebut “tak
ingat hidup akan mati, tak ingat hutang yang di sandang, tak ingat
beban yang dipikul“. Oleh karena itu dalam masyarakat melayu, orang
yang pemalas di rendahkan oleh masyarakatnya.

Itulah sebabnya orang orang tua dahulu mengatakan :


Kalau malu di rendahkan orang
Bantinglah tulang pagi dan petang
Bekerja jangan alang kepalang
Gunakan akal mencari peluang

Di dalam bekerja jangan berlengah


Manfaatkan peluang mana yang ada
Kuatkan hati lapangkan dada

Kalau tak mau hidup melarat


Carilah kerja cepat cepat
Jangan di kira ringan dan berat
Asal sesuai dengan syariat
budaya melayu juga mengajarkan etika kerja. Adapun konsep etika
kerja dalam budaya melayu dapat di lihat dari pribahasa berikut ini :

1 2
Biar lambat asal Tidak lari gunung
selamat di kejar
Orang-orang tua melayu,
menekankan pada anak anaknya Orang melayu di sarankan tidak
supaya berhati hati dalam bekerja tergopoh gopoh dan selalu
dan mengambil keputusan. bersabar dalam bekerja, sebab
dengan tergopoh gopoh
hasilnya tidak baik.
3
Awal di buat, akhir di
ingat
Pekerjaan yang di kerjakan secara tergesa gesa selalu
menimbulkan kesulitan dan tidak lengkap, tidak terurus.
Oleh sebab itu, masyarakat melayu jika hendak
membuat suatu aktivitas selalu di fikirkan semasak
masaknyasehingga hasilnya maksimal
5
Kerja beragak-agak tidak menjadi,
4 kerja berangsur angsur tidak 6
Alang-alang berdawat, bertahan Sifat padi, semakin
biarlah hitam. Jangan berisi semakin
asal asalan dalam merunduk
bekerja
7
Baru berlatih hendak
berjalan, langsung
8 9
bersembam
Selera bagai taji, tulang Pekerjaan yang di kerjakan
bagai kanji, menanti nasi secara tergesa gesa selalu
tersaji di mulut menimbulkan kesulitan dan
10 tidak lengkap, tidak terurus.
Hemat dan cermat
merupakan amalan terpuji
bagi orang melayu
Thank you
Do You Have any Question?

You might also like