You are on page 1of 8

Bela Purnama Dewi1, Elsa Mayora2 7

LITERATUR REVIEW KOMBINASI SENAM HIPERTENSI DAN SLOW


DEEP BREATHING TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
PASIEN HIPERTENSI

Bela Purnama Dewi1, Elsa Mayora2


Program Studi S-I Ilmu Keperawatan STIKES Mitra Adiguna Palembang
Jl. Komplek Kenten Permai Blok J 9-12 Bukit Sangkal Palembang
Email : belapurnamadewi@gmail.com

Abstrak

Menurut data World Healty Organization (WHO, 2015) menunjukan bahwa jumlah penyandang
hipertensi terus meningkat setiap tahun nya, sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi,
artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Diperkirakan tahun 2025 akan ada 1,5 miliar
orang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahun nya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi
dan komplikasi nya. Pada Penelitian ini menggunakan metode literatur review yaitu adalah serangkaian
kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta
mengelolah bahan penulisan. Peneliti menemukan 14 artikel, kemudian peneliti mereview beberapa
artikel yang berkaitan dengan senam hipertensi dan slow deep breathing, Senam dan slow deep
breathing diberikan pada pasien hipertensi dengan rata-rata waktu selama 3 minggu, dalam 1 minggu
diberikan 3 kali yang berdurasi pada senam 15-30 menit dan slow deep breathing 7-10 menit. Dari
artikel-artikel tersebut disimpulkan bahwa pemberian senam dan slow deep breathing pada pasien
hipertensi mampu menurunkan tekanan darah.

Kata kunci : Hipertensi, senam hipertensi, slow deep breathing, gymnastic,lansia

Abstract
According to data from the World Health Organization (WHO,2015) shows that the number of
people with hypertension continues to increase every year, around 1.13 billion people in the world heve
hypertension, meaning that 1 in 3 people in the world are diagnosed with hypertension. It is estimated
that in 2025 there will be 1.5 billion people affected by hypertension, and it is estimated that every year
9,4 million people die from hypertension and its complications. In this study using the literature review
method is a series of activities relating to the method of collecting library data, reading and recording,
and managing writing material. Researchers found 14 articles, then researchers reviewed several articles
relating to hypertension and slow deep breathing exercises, gymnastics and slow deep breathing were
given to hypertensive patients with an average time of 3 weeks, within 1 week given 3 times which
duration of 15-30 minutes and slow deep breathing 7-10 minutes. From these articles it was concluded
that the provision of gymnastics and slow deep breathing in hypertensive patients can reduce blood
pressure.

Keywords : Hypertension, , slow deep breathing, gymnastic, erderly

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 11, No. 22, Juli 2021
Bela Purnama Dewi1, Elsa Mayora2 8

PENDAHULUAN Menurut kunjungan Dinas


Kesehatan Kota Palembang, menyatakan
Hipertensi sering disebut sebagai dari survei yang di lakukan dibeberapa
“The Silent Killer” (pembunuh senyap), puskesmas di Palembang di dapatkan data
karena gejalanya tanpa keluhan. Biasanya, 10 penyakit tidak menular terbesar ditahun
penderita tidak mengetahui kalau dirinya 2017 yaitu salah satu nya adalah hipertensi,
mengidap hipertensi dan baru diketahui hipertensi menduduki posisi kedua penyakit
setelah terjadi komplikasi. Hal ini lah yang terbesar di kota palembang setelah ISPA.
membuat hipertensi menjadi masalah (DINKES Kota Palembang,2017)
kesehatan dunia yang harus diatasi.
Penatalaksanaan hipertensi terdiri
(WHO, 2015) menunjukan bahwa dari dua yaitu farmakologi dan non
jumlah penyandang hipertensi terus farmakologi (Smeltzer and Bare, 2013).
meningkat setiap tahun nya, sekitar 1,13 Upaya dari segala pihak telah banyak
miliar orang di dunia menyandang dilakukan dalam mengatasi permasalahan
hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia hipertensi. Mulai dari pengobatan
terdiagnosis hipertensi. Diperkirakan tahun farmakologis maupun non-farmakologis.
2025 akan ada 1,5 miliar orang terkena
hipertensi, dan diperkirakan setiap tahun Terapi farmakologi dilakukan
nya 9,4 juta orang meninggal akibat dengan cara mengkonsumsi obat
hipertensi dan komplikasi nya antihipertensi, menjaga kepatuhan minum
(KEMENKES, 2018). obat secara teratur dan sesuai dosis yang di
anjurkan. Selain terapi farmakologi, bisa
Dari data WHO menyatakan bahwa juga dilakukan terapi non farmakologi
di seluruh dunia terdapat sekitar 972 juta dengan berbagai cara diantaranya dengan
orang atau 26,4% penghuni bumi menderita mengatur pola hidup sehat, makan sayur
hipertensi, angka ini akan meningkat dan buah, diet rendah garam, dan juga
menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta melakukan aktivitas seperti berolahraga
penderita hipertensi, 333 juta berada di (senam), latihan nafas dalam (slow deep
Negara maju dan 639 sisanya berada di breathing) dan lain-lain (Tulak, 2017).
Negara berkembang, termasuk Indonesia.
Negara ekonomi berkembang memiliki Salah satu terapi non farmakologi
penderita hipertensi sebesar 40% yang sedang di kembang kan adalah senam
sedangkan negara maju hanya 35% hipertensi. Senam hipertensi adalah bagian
(Widiyani, 2013). dari usaha untuk mengurangi berat badan
dan mengelola stress yang merupakan dua
Menurut Kementerian Kesehatan faktor yang mempertinggi resiko hipertensi
Republik Indonesia mengatakan bahwa (Vitahealth, 2014). Hasil penelitian yang
hipertensi saat ini sudah menjadi masalah dilakukan Tristyaningsih (2011)
dunia termasuk Indonesia. Indonesia menunjukkan adanya penurunan tekanan
sendiri mencatat terdapat 63.309.620 kasus darah setelah melakukan senam hipertensi.
hipertensi dan menyebabkan kematian Olahraga (senam) dapat meningkatkan
sebanyak 427 ribu (KEMENKES, 2016) curah jantung yang akan disertai
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 11, No. 22, Juli 2021
Bela Purnama Dewi1, Elsa Mayora2 9

meningkatnya distribusi oksigen ke bagian studi literatur adalah serangkaian kegiatan


tubuh yang membutuhkan, sedangkan pada yang berkenaan dengan metode
bagian-bagian yang kurang memerlukan pengumpulan data pustaka, membaca dan
oksigen akan terjadi vasokonstriksi, mencatat, serta mengelolah bahan
misalnya traktus digestivus. Meningkatnya penulisan (Zed, 2008 dalam Nursalam,
curah jantung pasti akan berpengaruh 2016).
terhadap tekanan darah (Safitri, 2017).
Penelitian ini difokuskan untuk
Slow deep breathing termasuk ke melihat bagaimana pengaruh kombinasi
dalam salah satu metode relaksasi. Pada senam hipertensi dan slow deep breathing
saat relaksasi terjadi perpanjangan serabut terhadap penurunan tekanan darah pasien
otot, menurunnya pengiriman implus saraf hipertensi. Jenis penelitian yang digunakan
ke otak, menurunnya aktivitas otak, dan adalah studi literatur atau studi kepustakaan
fungsi tubuh yang lain, krakteristik dari (library research) yaitu mengumpulkan
respon relaksasi ditandai oleh menurunnya
data yang didapat dari buku, jurnal atau
denyut nadi, jumlah pernafasan dan karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan
penurunan tekanan darah (Potter & Perry, obyek penelitian.
2006). Penelitian mengenai slow deep
breathing yang dilakukan oleh Critchley et
al., (2015) dari penelitian tersebut di HASIL PENELITIAN
dapatkan hasil bahwa slow deep breathing Berdasarkan hasil penelusuran di
mempunyai pengaruh terhaadap penurunan Google Schoolar dengan kata kunci
tekanan darah pada pasien hipertensi hipertensi, senam hipertensi, slow deep
(Yanti, 2016). breathing, gymnastic, dan lansia, peneliti
menemukan 74.600 judul artikel yang
sesuai dengan kata kunci. Artikel yang
METODE PENELITIAN ditemukan sesuai dengan kata kunci
Penelitian ini merupakan tersebut belum semuanya memiliki tema
penelitian dengan menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian dan
studi kepustakaan atau literatur review. terdapat artikel yang duplikasi. Peneliti
Literatur review merupakan ikhtisar kemudian melakukan penelusuran
komprehensif tentang penelitian yang
menggunakan penelusuran lanjutan Google
sudah dilakukan mengenai topik yang Schoolar dengan mencari kata kunci dalam
spesifik untuk menunjukkan kepada judul (in title) yang sesuai kata kunci yang
pembaca apa yang sudah diketahui tentang sama dengan penelusuran pertama dan
topik tersebut dan apa yang belum ditemukan 5.630 artikel yang sesuai,
diketahui, untuk mencari rasional dari kemudian 68.970 artikel yang tidak sesuai
penelitian yang sudah dilakukan atau untuk dengan tujuan penelitian dan artikel yang
ide penelitian selanjutnya (Denney & sama atau duplikasi dilakukan eksklusi.
Tewksbury, 2013).
Studi literatur bisa didapat dari Sebanyak 5.630 artikel yang
berbagai sumber baik jurnal, buku, ditemukan tersebut kemudian dilakukan
dokumentasi, internet dan pustaka. Metode skrining untuk melihat apakah artikel
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 11, No. 22, Juli 2021
Bela Purnama Dewi1, Elsa Mayora2 10

tersebut memiliki naskah lengkap atau karena tidak sesuai kriteria penelitian, maka
tidak, selanjutnya 5.558 artikel kemudian 62 artikel dieklusikan lagi, sehingga
dieksklusi karena tidak tersedia artikel full didapat lah hasil 14 jurnal . Artikel
text dan berbayar sehingga didapatkan 72 penelitian yang memiliki kemiripan tema /
artikel, kemudian diskrining kembali isi penelitian kemudian dipilih berdasarkan
karena tidak sesuai kriteria penelitian, maka kriteria yang paling layak dan sesuai
62 artikel dieklusikan lagi, sehingga dengan tujuan penelitian
didapat hasil 14 jurnal . Artikel penelitian
Berdasarkan review jurnal
yang memiliki kemiripan tema / isi
penelitian kemudian dipilih berdasarkan sebagaimana dijabarkan dalam tabel 4.1.
kriteria yang paling layak dan sesuai selanjutnya peneliti melakukan
pengelompokan dan pemetaan data sebagai
dengan tujuan penelitian
berikut :
Berdasarkan hasil penelusuran di
Google Schoolar dengan kata kunci a. Desain penelitian.
hipertensi, senam hipertensi, slow deep No. Desain penelitian Jumlah Persentase
breathing, gymnastic, dan lansia, peneliti 1. Quasy experiment 5 35,7%
dengan desain two
menemukan 74.600 judul artikel yang group pre-testpost-
sesuai dengan kata kunci. Artikel yang test control design
ditemukan sesuai dengan kata kunci 2. Quasy Experiment 1 7,1%
dengan desain Non
tersebut belum semuanya memiliki tema Equivalent Control
yang sesuai dengan tujuan penelitian dan Group
terdapat artikel yang duplikasi. 3. kuantitatif pre 3 21.5%
eksperimen dengan
rancangan pretest-
Peneliti kemudian melakukan postest design
penelusuran menggunakan penelusuran 4. quasi exsperimen 5 35,7%
lanjutan Google Schoolar dengan mencari dengan pendekatan
one group pre test
kata kunci dalam judul (in title) yang sesuai and post test.
kata kunci yang sama dengan penelusuran Jumlah 14 100%
pertama dan ditemukan 5.630 artikel yang
sesuai, kemudian 68.970 artikel yang tidak Sebagian besar desain penelitian
sesuai dengan tujuan penelitian dan artikel yang direview adalah quasi exsperimen
yang sama atau duplikasi dilakukan dengan pendekatan one group pre test and
eksklusi. post test yaitu 37,5 %. Quasy Experiment
Sebanyak 5.630 artikel yang dengan desain Non Equivalent Control
ditemukan tersebut kemudian dilakukan Group 7,1 %. kuantitatif pre eksperimen
skrining untuk melihat apakah artikel dengan rancangan pretest-postest design
tersebut memiliki naskah lengkap atau 21.5 %. Quasy experiment dengan desain
tidak, selanjutnya 5.558 artikel kemudian two group pre-testpost-test control design
dieksklusi karena tidak tersedia artikel full 35,7%.
text dan berbayar sehingga didapatkan 72 b. Negara lokasi penelitian
artikel, kemudian diskrining kembali
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 11, No. 22, Juli 2021
Bela Purnama Dewi1, Elsa Mayora2 11

No Negara Jumlah Persentase (2019) juga mengatakan hal yang sama


1. Indonesia 11 78,6 % bahwa kebanyakan yang menderita
2. Thailand 2 14,3 % hipertensi adalah lansia yang berumur
3. Ukraina 1 7,1 % diatas 60 tahun. Tetapi hal ini tidak menjadi
Tabel 4.3 negara lokasi penelitian yang jaminan bahwa usia mudah akan terhindar
direview dari penyakit hipertensi. Hal ini dijelaskan
Negara lokasi yang banyak di oleh Hernawan dkk (2017) bahwa penderita
review dalam penelitian ii aalah jurnal dari hipertensi dapat dialami oleh seseorang di
Indonesia yaitu 78,6 %, kemudian dari usia 25 tahun keatas. Hipertensi tidak
negara luar ada Thailand sebanyak 14,3 % hanya terjadi di negara maju, tetapi negara
dan Ukraina 7,1%. berkembang juga terdapat banyak yang
menderita hipertensi, hal ini sesuai dengan
c. Artikel yang mengatakan senam dan yang djelaskan oleh Sartika (2018) dan
slow deep breathing mampu menurunkan Amin (2019).
tekanan darah
Penanganan hipertensi dapat
No Artikel Jumlah
dilakukan dengan pengobatan farmakologi
1. 14 artikel 100 % maupun nonfarmakologi, sesuai dengan
artikel Berek et.al (2015) yang mengatakan
bahwa slow deep breathing dapat
Dari 14 artikel yang di review oleh membantu menurunkan tekanan darah bagi
peneliti, didapatkan bahwa senam dan slow pasien hipertensi, hal yang sama juga
deep breathing 100 % dapat membantu dikatakan Sartika (2018) bahwa senam
menurunkan tekanan darah pasien lansia dapat membantu menurunkan
hipertensi. tekanan darah pasien hipertensi jika
dilkukan rutin oleh penderita hipertensi.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
Pembahasan penelitian ini
dilakukan Hernawan dkk (2017), dengan
difokuskan pada hasil penelitian dari empat
melakukan senam hipertensi dapat
belas (14) artikel, 11 artikel berasal dari
membantu menurunkan tekanan darah
negara peneliti yaitu indonesia dan 3 artikel
hipertensi. Hal ini sama dengan hasil
lain nya diambil dari artikel internasional.
penelitian oleh Tulak dkk (2017) yang
Dari 14 artikel yang sudah di review oleh
dilaksanakan di Puskemas Wara Kota
peneliti, didapatkan hasil bahwa setelah
Palopo menunjukkan terdapat pengaruh
dilakukan senam hipertensi dan slow deep
senam lansia terhadap penurunan tekanan
breathing terdapat pengaruh terhadap
darah lansia dengan nilai p <0.05 maka Ha
penurunan tekanan darah pasien hipertensi.
diterima yang berarti ada pengaruh senam
lansia terhadap penurunan tekanan darah
Menurut Susi (2017) Penyakit
lansia penderita hipertensi. Hal ini sejalan
hipertensi ini banyak dialami oleh lansia
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
yang berumur 60 tahun keatas. Amin dkk
Najihah (2019) pasien yang rutin
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 11, No. 22, Juli 2021
Bela Purnama Dewi1, Elsa Mayora2 12

melakukan senam akan mengalami dkk (2017), hasil penelitian menunjukkan


penurunan tekanan darah yang signifikan, bahwa tidak ada perbedaan efektivitas
begitulah pula penelitian yang dilakukan antara terapi slow deep breathing dan
oleh Susi (2017) yang mengatakan bahwa senam bugar lansia. Tekanan darah sistolik
dengan melakukan senam hipertensi dapat sesudah dilakukan terapi slow deep
membantu menurunkan tekan darah baik breathing dan senam bugar lansia p value =
sistol maupun diastol. 0,136 dan tekanan darah diastolik p value =
Selain senam, terapi 0,716 (<0,05). Kedua terapi tersebut
nonfarmakologi lain nya adalah slow deep terbukti dapat menurunkan tekanan darah
breathing, Menurut penelitian Yanti dkk pasien hipertensi.
(2016) hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa pemberian slow deep KESIMPULAN
breathing dapat membantu menurunkan 1. Terdapat 14 (empat belas) artikel yang
memiliki relevansi dengan pengaruh
tekanan darah pada penderita hipertensi, ini
senam hipertensi dan slow deep
juga sama yang disampaikan oleh Safitri breathing terhadap penurunan tekanan
dkk (2017) yang mengatakan bahwa darah pasien hipertensi.
dengan melakukan slow deep breathing 2. Rata – rata dari 14 artikel mengatakan
secara rutin dapat menurunkan tekanan bahwa senam dan slow deep breathing
darah penderita hipertensi. Sangprasert dapat menurunkan tekanan darah
(2018) juga mengatakan bahwa dengan penderita hipertensi jika dilakukan
secara rutin oleh pasien hipertensi
melakukan slow breathing pasien hipertensi
3. Pada pasien hipertensi jika melakukan
akan mengalami penurunan tekanan darah senam hipertensi dan slow deep
yang signifikan jika dilakukan secara rutin breathing dapat membuat kualitas hidup
olh penderita hipertensi. Kemudian menjadi baik dan dapat membantu
Rasyidah (2019) mengatakan bahwa hasil menurunkan tekanan darah pasien
penelitiannya menunjukan bahwa slow hipertensi, dengan dilakukan secara rutin
deep breathing dapat membantu dan tetap menjaga pola makan, pola
istirahat dan menghindari sesuatu yang
menurunkan tekanan darah penderita
akan membuat pasien menjadi stress.
hipertensi jika dilakukan secara rutin oleh
pasien hipertensi. SARAN
1. Diharapkan tenaga kesehatan khususnya
Dari beberapa artikel yang dibaca perawat agar dapat menerapkan asuhan
dan dipahami oleh penulis, didapatkan keperawatan dalam melakukan tindakan
bahwa senam dan slow deep breathing senam hipertensi dan latihan slow deep
dapat membantu menurunkan tekanan breathing untuk menurunkan tekanan
darah penderita hipertensi, hal ini sejalan darah pasien hipertensi.
dengan penelitian yang dilakukan oleh 2. Selain itu perawat juga diharapkan dapat
Meidilla (2017), Meidilla mengatakan memberikan penyuluhan kepada pasien
bahwa hasil penelitian menunjukan senam tentang cara melakukan senam dan slow
dan slow deep breathing dapat menurunkan deep breathing yang bisa keluarga
tekanan darah penderita hipertensi. lakukan dirumah atau, klien sendiri yang
Menurut penelitian yang dilakukan Amin melakukan nya jika bisa.
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 11, No. 22, Juli 2021
Bela Purnama Dewi1, Elsa Mayora2 13

3. Diharapkan dapat menambah 2013. Diakses


pengetahuan mahasiswa mengenai teori melalui;//www.kemenkes.go.id//rikes
tentang pengaruh kombinasi senam das.doc.//pdf
hipertensi dan slow deep breathing
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metode
dalam membantu menurunkan tekanan
Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
darah pasien hipertensi.
Rineka Cipta.

Nuramini, Susi. 2017. Pengaruh Slow Deep


DAFTAR PUSTAKA
Breathing Dan Senam Lansia
Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Berek, et al., 2015. Effectiveness Of Slow
Lansia Penderita Hipertensi
Deep Breathing On Decreasing Blood
Pressure In Primary Hypertension: A Padila.2012.Buku Ajar Keperawatan
Randomized Controlled Trial Of Medikal Bedah.Nuha Medika:
Patients In Atambua, East Nusa Yogyakarta
Tenggara. -
http://dx.doi.org/10.20319/mijst.2015.12 Potter, A.P.,& Perry, A. 2006. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan Edisi 4
.0114
Volume 1. Jakarta : EGC
Dr.H.Masriadi,SKM.,S.Pd.I.,S.Kg.,M.Kes.,
Rendy, M. Clevo & TH Margareth.2012.
MH.2016. Epidemiologi Penyakit Tidak
Asuhan Keperawatan Medikal Bedah
Menular.TIM: Jakarta & Penyakit Dalam.Nuha
Medika.Yogyakarta
Elysabeth, Dame et al., 2017. Slow Deep
Breathing Reduces High Blood
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Pressure In Hypertensive Patients.
2013.Kemeterian Kesehatan RI,
https://www.researchgate.net/publicat
Badan Penelitian Dan Pengembangan
ion/321938699
Kesehatan Kementerian Kesehatan
RI. Jakarta
Hernawan, Totok & Rosyid, Fahrun.2017.
Pengaruh Senam Hipertensi Lansia Sangprasert. 2018. Preliminary study of
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Slow Deep Breathing in Mindfulness
Lansia Dengan Hipertensi Dipanti Exercise Effects on Physical Health
Werda Darma Bhakti Kelurahan Outcome among Hypertensive
Panjang Surakarta. Jurnal Kesehatan, Patients.
www.bangkokmedjournal.com
ISSN 1979,Vol 10 No 1

Jones, et.al.2017. Slow Breathing Training So’emah et al.,2017. Effect Of Ergonomic


Reduces Resting Blood Pressure and Gymnastic To Lipid Profile And
thePressure Responses to Exercise. Blood Pressure In Patients With
https://doi.org/10.33549/physiolres.9 Hypertension At Sumber Agung
32950 Village Jatirejo District Mojokerto
Regency. International Journal Of
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI). Nursing and Midwifery
2013. Riset Kesehatan Dasar Tahun

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 11, No. 22, Juli 2021
Bela Purnama Dewi1, Elsa Mayora2 14

Sugiyono.2016. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Sumartini, Ni Putu & Miranti, Iham.2019.


Pengaruh Slow Deep Breathing
Terhadap Tekanan Darah Lansia
Hipertensi Di Puskesmas Ubung
Lombok Tengah. http://jkt.poltekkes-
mataram.ac.id/index.php.home/index

Tulak, Grace teddy & Umar,


Munawira.2017. Pengaruh Senam
Lansia Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Lansia Penderita
Hipertensi.
www.journal.unismuh.ac.id/perspekti
f

World Health Organization (WHO). 2015.


Clinical Guiddelines For The
Managemennt Of Hypertension, Cairo:
World Health Organization. Yogyakarta

Werdhani, Retno Asti. 2007. Frekuensi


Keteraturan Senam dan Penurunan
Tekanan Darah Anggota Klub
Jantung Sehat Pondalisa, Jakarta
Tahun 2000 – 2005. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional Vol. 1, No. 5,
April 2007

Yanti.N.2016.Pengaruh Slow Deep


Breathing Terhadap Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi Diwilayah
Kerja Puskesmas I Denpasar Timur.
Nurscope. Jurnal Keperawatan dan
Pemikiran Ilmiah. 2(4).1-10

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 11, No. 22, Juli 2021

You might also like