You are on page 1of 84

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI PT. SPORT GLOVE INDONESIA

BIDANG K3 MEKANIK, K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN


DAN TANGKI TIMBUN, K3 KELISTRIKAN, K3 KONTRUKSI, K3
PENANGGULANGAN KEBAKARAN, K3 LINGKUNGAN KERJA,
K3 BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN BERACUN, KESEHATAN
KERJA, KELEMBAGAAN & KEAHLIAN DAN SISTEM
MANAJEMAN KERJA (SMK3)

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM ANGKATAN-2 TAHUN 2022

OLEH:
MUHAMMAD IBADUS SUKRON
PENYELENGGARA
PT. SAFETY FIRST INDONESIA
SURABAYA, 6 FEBRUARI 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan Praktek kerja lapangan
ini dapat terselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan hasil kunjungan
lapangan pada PT. Sport Glove Indonesia Plumbon-Yogyakarta, yang
sebagai salah satu syarat kelulusan dalam pelatihan calon Ahli K3 Umum.
Selama pelatihan, pelaksanaan PKL dan penyusunan laporan, penyusun
telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, terkait ha tersebut, kami
menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada:
1. Dinas Ketenagakerjaan dan transmigrasi provinsi DIY yang telah
memberikan bimbingan dan saran untuk menyelesaikan kegiatan
Praktek kerja lapangan (PKL) dan penyusunan laporan.
2. PT. Safety First Indonesia dan PT. Muara Artha Persada selaku
penyelenggara pembinaan Calon Ahli K3 Umum.
3. Seluruh staff PT. Sport Glove Indonesia Plumbon-Yogyakarta yang
telah memberikan izin untuk melakukan kegiatan kunjungan lapangan.
4. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum angkatan ke 2 Tahun
2022 yang telah mampu menjaga suasana pelatihan yang kondusif
dan dapat mewujudkan kerjasama yang baik.
Penyusunan laporan ini dikerjakan dalam kurun waktu yang relatif
singkat, sehingga sangat wajar apabila masih banyak kekurangannya.
Akhir kata, penyusun berharap semoga laporan ini dapat memenuhi syarat
yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pelatihan dan dapat bermanfaat
bagi yang membutuhkan.
Surabaya, 6 Februari 2022
Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFT AR ISI ............................................................................................... ii
BAB I ..........................................................................................................1
PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan .......................................................................2
1.3 Ruang Lingkup ..............................................................................2
1.4 Dasar Hukum ................................................................................3
1.4.1 Dasar Hukum K3 Pesawat Uap, Bejan Tekan, dan Tangki
Timbun ................................................................................................3
1.4.2 Dasar Hukum K3 Mekanik (Pesawat Tenaga dan Produksi
dan Pesawat Angkat-Angkut) ..............................................................3
1.4.3 Dasar Hukum K3 Kelistrikan ...................................................3
1.4.4 Dasar Hukum K3 Konstruksi ...................................................3
1.4.5 Dasar Hukum K3 Penanggulangan Kebakaran ......................4
1.4.6 Dasar Hukum K3 Lingkungan Kerja ........................................4
1.4.7 Dasar Hukum K3 Bahan Kimia Berbahaya .............................4
1.4.8 Dasar Hukum Kesehatan Kerja...............................................4
1.4.9 Dasar Hukum Kelembagaan Dan Keahlian K3 .......................5
1.4.10 Dasar Hukum Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (SMK3) .....................................................................5
BAB II .........................................................................................................6
GAMBARAN PERUSAHAAN .....................................................................6
2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja ...................................................6
2.1.1 Profil Perusahaan ...................................................................6
2.1.2 Sumber Daya ..........................................................................6
2.1.3 Struktur Organisasi P2K3 PT. Sport Glove Indonesia.............9
2.1.4 Alur Produksi PT Sport Glove Indonesia............................... 10

ii
2.1.5 Potensi Bahaya Ditempat Kerja ............................................ 11
2.2 Temuan-Temuan di Lapangan .................................................... 11
2.2.1 Bidang K3 Mekanik ............................................................... 11
2.2.2 Bidang K3 Pesawat Uap ....................................................... 12
2.2.3 Bidang K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun ....................... 12
2.2.4 Bidang K3 Kelistrikan ............................................................ 13
2.2.5 Bidang K3 Konstruksi............................................................ 13
2.2.6 Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran ............................... 13
2.2.7 Bidang K3 Lingkungan Kerja ................................................ 14
2.2.8 Bidang K3 Bahan Berbahaya dan Beracun .......................... 15
2.2.9 Bidang K3 Kesehatan Kerja .................................................. 15
2.2.10 Bidang Kelembagaan Dan Keahlian .................................. 16
2.2.11 Bidang SMK3..................................................................... 16
BAB III ...................................................................................................... 18
ANALISA & PEMECAHAN MASALAH ..................................................... 18
3.1 Tabel Analisa Hasil Temuan Positif ............................................. 18
3.2 Tabel Analisa Hasil Temuan Negatif ........................................... 62
BAB IV ...................................................................................................... 76
PENUTUP ................................................................................................ 76
4.1 Kesimpulan.................................................................................. 76
4.2 Saran ........................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 98

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecelakaan kerja yang sangat tinggi akan mengakibatkan kerugian yang


sangat besar bagi perusahaan dan tenaga kerja, untuk menurunkan angka
kecelakaan kerja maka perlu adanya upaya penanggulangan secara dini agar
risiko kecelakaan kerja yang ada tidak meningkat menjadi kecelakaan kerja
bahkan fatality.
Secara umum suatu perusahaan senantiasa dituntut agar mampu
meningkatkan produktivitas sumber daya manusianya. Hal tersebut diantaranya
ditentukan oleh sistem manajemen yang mampu mengakomodir dan memuaskan
keinginan seluruh pihak. Apabila suatu perusahaan peduli dengan keberadaan
dan kesejahteraan karyawan dapat berdampak positif terhadap produktivitas
kerjanya. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan adalah
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Mengingat PT. SPORT GLOVE INDONESIA yang memiliki jumlah tenaga
kerja yang cukup besar, maka sangatlah penting dalam menerapkan dan
menekankan pada setiap tenaga kerja untuk selalu menjaga keselamatan dan
kesehatan kerja dalam upaya mencapai produktuvitas yang maksimal, Terkait
dengan hal itu, maka telah dilakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk
melakukan suatu kajian terhadap kondisi lingkungan kerja Yang Berkaitan Dengan
Bidang K3 Mekanik, K3 Pesawat Uap, K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun, K3
Kelistrikan, K3 Kontruksi, K3 Penanggulangan Kebakaran, K3 Lingkungan Kerja,
dan K3 Bahan Kimia Berbahaya, K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan & Keahlian
dan Sistem Manajemen Kerja (SMK3). pada perusahaan PT. SPORT GLOVE
INDONESIA.
Pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. SPORT GLOVE
INDONESIA, akan melihat dan menilai apakah ada didapatkan temuan- temuan
baik positif dan negatif di lapangan. Dalam bidang K3 Mekanik, K3 Pesawat Uap,
Bejana Tekan dan Tangki Timbun, K3 Kelistrikan, K3 Kontruksi, K3

1
Penanggulangan Kebakaran, K3 Lingkungan Kerja, dan K3 Bahan Kimia
Berbahaya, K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan & Keahlian dan Sistem
Manajemen Kerja (SMK3). Dan sebagai acuan peraturan Undang- Undang yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah:


1. Untuk mempraktekan teori yang telah diterima selama kegiatan pelatihan
Pembinaan Calon Ahli K3 Umum.
2. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3
dilapangan.
3. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi pesrta Calon Ahli K3
Umum
4. Calon peserta Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisa dan
memberikan saran atau rekomendasi

1.3 Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah:


1. Pelaksanaan K3 dibidang Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki
Timbun.
2. Pelaksanaan K3 dibidang Mekanik (Pesawat Tenaga dan Produksi
Pesawat Angkat dan Angkut).
3. Pelaksanaan K3 di Bidang Kelistrikan
4. Pelaksanaan K3 di Bidang Konstruksi
5. Pelaksanaan K3 di Bidang Penanggulangan Kebakaran
6. Pelaksanaan K3 di Bidang Lingkungan Kerja
7. Pelaksanaan K3 di Bidang Bahan Berbahaya dan Beracun
8. Pelaksanaan K3 di Bidang Kesehatan Kerja,
9. Pelaksanaan K3 di Bidang Kelembagaan Dan Keahlian K3
10. Pelaksanaan K3 di Bidang Sistem Manajemen Kerja (SMK3).

2
1.4 Dasar Hukum
1.4.1 Dasar Hukum K3 Pesawat Uap, Bejan Tekan, dan Tangki Timbun
a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
b. UU Uap Tahun 1930 dan Peraturan Uap Tahun 1930.
c. Permenaker No. Per. 01/MEN/1988 tentang Kualifikasi dan Syarat-
Syarat Operator Pesawat Uap.
d. Permenaker No. Per. 37/MEN/2016 tentang K3 Bejana Tekan dan
tangki Timbun.
1.4.2 Dasar Hukum K3 Mekanik (Pesawat Tenaga dan Produksi dan
Pesawat Angkat-Angkut)
a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
b. Permenaker No. 05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
c. Permenaker No. Per 09/MEN/2010 tentang Operator dan Pesawat
Angkat dan Angkut
d. Permenaker No. Per. 38/MEN/2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi.
1.4.3 Dasar Hukum K3 Kelistrikan
a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. UU 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan
c. Permenaker No. 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Listrik di tempat kerja
d. Permenaker No. 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir
e. Permenaker No. 31 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Tempat kerja
1.4.4 Dasar Hukum K3 Konstruksi
a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
c. UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
d. UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
e. Permenaker No. 01 Tahun 1980 Tentang K3 Kontsruksi Bangunan
f. SKB Menaker dan Mentri PU Kep. 174/104/1986 Tentang K3 Pada

3
Tempat Kegiatan serta Pedoman Pada Tempat Konstruksi
1.4.5 Dasar Hukum K3 Penanggulangan Kebakaran
a. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.l. No.
Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.l. No Per.02/MEN/1983 tentang
Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
d. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Rl No. Kep.186/MEN/1999 tentang
Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
e. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
f. SNI 03-6570-2001 Tentang instalasi pompa yang dipasang tetap untuk
proteksi kebakaran.
1.4.6 Dasar Hukum K3 Lingkungan Kerja
a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. Permenaker No. 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Kerja
c. Surat Edaran Dirjen Binwasnaker No. 86 Tahun 1989
d. Undang-Undang No.3 Tahun 1969 Persetujuan Konfensi ILO
1.4.7 Dasar Hukum K3 Bahan Kimia Berbahaya
a. UU No. 1 Tahun 1970 tenang keselamatan kerja
b. Kepmenaker RI.No.Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan
KimiaBerbahaya
c. Konvensi ILO No. 174/1993 Tentang Pencegahan Kecelakaan Industri
Bahaya Besar. (Prevention of Major Industrial Accident)
d. Permenaker No.03/1985 tentang K3 Pemakaian ASBES.
e. Permenaker No.03/1996 tentang K3 Pemakaian Pestisida.
1.4.8 Dasar Hukum Kesehatan Kerja
a. UU No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. UU No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
c. UU No.11 Tahun 2020 Tentang Cipta kerja

4
d. Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2019 Tentang PenyakitAkibat Kerja
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi
No.01/Men/1976 Tentang Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan,
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Bagi Dokter Perusahaan
f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Koperasi No.
01/Men/1976 Tentang Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan,
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Bagi Tenaga Paramedis
Perusahaan
g. Permenaker No.02/Men/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
h. Permennakertrans No.01/Men/1981 Tentang Kewajiban Melapor
Penyakit Akibat Kerja.
i. Permennakertrans No. Per.03/Men/1982 Tentang Pelayanan
Kesehatan Kerja.
j. Permennakertrans No. Per.15/Men/2008 Tentang Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan Di Tempat Kerja.
1.4.9 Dasar Hukum Kelembagaan Dan Keahlian K3
a. UU No. Itahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
b. Peratutan Menteri Tenaga Kerja No.2 Tahun 1992 Tentang Tata Cara
Petunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Rl No.4 Tahun 1987 Tentang Panitia
Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
1.4.10 Dasar Hukum Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (SMK3)
a. UU No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
b. UU No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Terdiri Dari
18 Bab Dan 193 Pasal. Pasal Tentang SMK3 Pada Pasal 87.
c. Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 Tentang Penerapan
SMK3.
d. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.26 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Penliaian Penerapan SMK3.

5
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja


2.1.1 Profil Perusahaan
PT. Sport Glove Indonesia (SGI) Yogyakarta merupakan Perusahaan
manufaktur di bidang industri sarung tangan kulit dan dan sintetis. Perusahaan PT.
SGI didirikan oleh Mr. Mark C. Robba (seorang warga Negara Amerika) di Desa
Kradon Pandowoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada tahun 2002 dan di
resmikan pada tahun 2003. PT. Sport Glove Indonesia memiliki luas total lahan
4.393 m2 dengan rincian luas bangunan produksi 2 207, area parker tambah jalan
2.063 m2 dan area terbuka hijau 123 m2
Bahan baku sarung tangan yang digunakan oleh PT. SGI sendiri
menggunakan bahan eksport dan import atau sesuai dengan permintaan dari
pihak konsumen. Setiap tahunnya PT. SGI menghasilkan hampir 1 juta pcs sarung
tangan. Hasil produksi sarung tangan PT. SGI tidak hanya dijual di Indonesia,
namun juga sudah banyak di ekspor ke negara-negara di Eropa dan Amerika
seperti Perancis, Kanada, dan Belanda. Distributor resmi dari sarung tangan PT.
SGI diantaranya adalah PT.Under Armour, PT.Wilson dan PT.Ironscald.
Kualitas mutu produk sarung tangan PT. Sport Glove Indonesia (PT.SGI)
Plumbon-Yogyakarta sudah tersertifikasi oleh ISO 9000 dan Wordwide
Responsipble Accredited Production (WRAP) dari Amerika.

Gambar 2. 1 Sarung Tangan Produk PT. Sport Glove Indonesia (PT. SGI)

2.1.2 Sumber Daya


1. Tenaga Kerja PT. Sport Glove Indonesia (SGI)
Jenis dan kualifikasi tenaga kerja PT. Sport Glove Indonesia
(SGI) disesuikan dengan kebutuhan perusahaan, meliputi unsur
pimpinanmanajemen dan tenaga kerja lainnya seperti tenaga
produksi,

6
tenaga administrasi, tenaga packing, tenaga operator, tenaga teknisi
dan tenaga keamanan. Sistem kerja yang diterapkan oleh PT. Sport
Glove Indonesia (SGI) bagi tenaga kerjanya adalah 8 jam per hari atau
40 jam per minggu. Sistem lembur diterapkan oleh manajemen apabila
perusahaan mendapat order yang banyak. Seluruh tenaga kerja
mendapatkan jaminan kesehatan berupa BPJS Ketenagakerjaan dari
pihak manajemen perusahaan.
2. Peralatan PT. Sport Glove Indonesia
Peralatan mesin produksi yang digukan di PT. Sport Glove Indonesia
Tabel 2.1 Peralatan Yang digunakan PT Sport Glove Indoesia
Generator 600kVA
Jumlah mesin produksi
Jumlah
No. Nama Mesin
Mesin

1. Sewing Machine 2
2. Computerized sewing machine 7
3. Ironing : Steam (Leather) 4
Hot (Synthetic) 4
Ironing robot hand (woring glove)
Hand right 1
4.
Hand left 1
Thumb 2
5. Ballmaer machine 1
6. Hot Press Machine 4
7. Needle detector 1
8. CNC machine 4
9. Emboss machine 3
10. Vacum machines 4

2.1.3 Struktur Organisasi P2K3 PT. Sport Glove Indonesia

Berdasarkan Permenaker No.4/Men/1987 tentang PanitiaPembina


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yaitu pengurus atau
pengusaha wajib membentuk P2K3 dengan kriteria tempat kerja (pasal
2 ayat 1 dan 2), Berikut iniStuktur Organisasi P2K2 PT. Sport Glove
Indonesia.
Bagan 2.1 Struktur Organisasi P2K3 PT. Sport Glove Indonesia

9
2.1.4 Alur
Produksi PT
Sport Glove
Indonesia
1. Alur Proses
Produk WIP
Sarung Logo Dan Logo
Alur Proses Produksi kerja dalam pembutan pola dan logo melalui
beberapa tahapan. Di bawah ini adalah alur produksi dalam pembuatan
pola dan logo PT. Sport Glove Indonesia (SGI).
Bagan 2.2 Menunjukkan Alur Proses pembuatan Pola dan Logo

2. Alur Proses Produk Sarung Tangan


Proses produksi sarung tangan dimulai dari perencanaan pada PPIC

10
kemudian pihak produksi menerima material dan membuat pola kain
dan dilanjutkan dengan digunting dan dijahit menjadi sarung tangan.
Bagan 2.3 Alur Proses Pembuatan Sarung Tangan

2.1.5 Potensi Bahaya Ditempat Kerja


PT. SGI menghasilkan sejumlah sumber bahaya sebagai berikut:
a. Risiko bahaya fisika: suhu panas, bising dan pencahayaan.
b. Risiko bahaya kimia: bahan kimia/chemical (B3) diantaranya lem
dan cat dan solar.
c. Risiko psikologis: stress kerja.
d. Risiko ergonomik: Cara kerja yang salah diantaranya posisi kerja
statis, membungkuk, angkat-angkut, menarik, mendorong.
2.2 Temuan-Temuan di Lapangan
Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kerja lapangan pada PT.
Sport Glove Indonesia didapatkan beberapa temuan terkait keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) diantaranya :
2.2.1 Bidang K3 Mekanik
• Temuan Positif
1. Terdapat name plate pada pesawat produksi.
2. Sudah terdapatnya tatacara pengoprasian alat.
3. Terdapat perlindungan pada mesin produksi dan sudah memiliki

11
keterangan nama alat.
4. Terdapat tombol emergency stop berwarna merah pada setiap
pesawat produksi otomatis yang mudah dijangkau dan dilihat.
5. Operator pesawat tenaga memiliki lisensi untuk mengoperasikan
genset.
6. Ruangan genset sebagai pesawat tenaga memiliki nilai kebisingan
diatas NAB, tetapi sudah dilakukan hierarki pengendalian berupa
pemberian pintu peredam agar tidak menimbulkan kebisingan ke
ruangan lain.
7. Laporan pengujian pesawat produksi sudah memenuhi peraturan
NAB getaran, dan pencahayaan, serta iklim kerja.
• Temuan Negatif
1. Vendor untuk penyewaan handlift belum diketahui sudah
tersertifikasi PAA atau belum.
2. Operator handlift melakukan unsafe action dengan memakai sendal
saat memindahkan barang.
3. Pada mesin jahit manual tidak diharuskan menggunakan APD,
padahal untuk semua benda yg bergerak dan berputar harus diberi
penutup atau pelindung. Untuk kasus mesin jahit manual ini
sebaiknya diberikan needle guard.
2.2.2 Bidang K3 Pesawat Uap
Tidak ditemukan temuan positif dan negatif pada K3 Pesawat
Uap. Hal tersebut karena PT Sport Glove Indonesia (SGI) tidak
menggunakan pesawat uap sebagai alat produksi dan pendukung
produksi.
2.2.3 Bidang K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun
• Temuan Positif
1. Terdapat tangki limbah yang termasuk ke dalam Bejana Tekan,
yang sudah memiliki plat nama.
2. Sudah memiliki tanda bahaya dan keterangan MSDS untuk isi
tangki.
3. Terdapat instalasi pengaman dan penyalur petir pada tangki
penimbun bahan bakar solar.
4. Tangki timbun sudah memiliki dinding pembatas.

12
5. Inspeksi / pemeriksaan tangki timbun solar secara rutin dilakukan
2 tahun sekali
• Temuan Negatif
1. Tangki timbun solar mempunyai kapasitas ±15.000 L dan tidak
dilakukan pengujian 5 tahun sekali.
2. Operator kompresor tidak memiliki SIO.
2.2.4 Bidang K3 Kelistrikan
• Temuan Positif
1. Terdapat instalasi penyalur petir di luar bangunan pabrik
2. Terdapat 2 ahli k3 listrik pada perusahaan
3. Terdapat Safety Sign berupa symbol bertegangan tinggi pada alat
Gearber cutting dan Panel Alarm
4. Panel listrik yang dilengkapi dengan alamat dan gambar listrik
• Temuan Negatif
1. Belum memiliki teknisi K3 listrik
2. Dibawah Fire Alarm Control Panel tidak terdapat tutup pelindung
stop kontak
2.2.5 Bidang K3 Konstruksi
• Temuan Positif
1. Terdapat hand rail pada setiap tangga
2. Pada swing area terdapat penerangan yang bagus
3. Terdapat emergency lamp
4. Terdapat lift pengangkut barang
• Temuan Negatif
1. Terdapat lubang besar pada area grounding
2.2.6 Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran
• Temuan Positif
1. Melakukan trainning kebakaran yang di lakukan 2 kali dalam
setahun
2. Terdapat smoke decector
3. Terdapat APAR dibeberapa lokasi salah satunya di Material
Warehouse
4. Dilakukannya pelatihan penaggulangan kebakaran 2 kali dalam
setahun

13
• Temuan Negatif
1. Panel Fire Alarm yang masih berada diluar ruangan atau outdoor
2. Tidak terdapat sprinkler
2.2.7 Bidang K3 Lingkungan Kerja
• Temuan Positif
1. Tanda bahaya sudah sesuai dengan pedoman k3 confined space
Gambar keselamatan dan tanda bahaya sudah terpasang sesuai
ketentuan
2. Terdapat petugas housekeeping dan telah disediakan beberapa
alat-alat kebersihan di setiap ruang perusahaan
3. Toilet sudah terpisah antara laki- laki dengan perempuan dan
tersedia tempat sampah di dalam toilet.
4. Terdapat Wastafel bagi pekerja
5. Tersedianya Air Mineral yang sehat untuk karyawan
6. Terdapat Mushola di lingkungan perusahaan
7. Pencahayaan diruang produksi
8. Tersedianya ventilasi udara di tempat kerja
9. Sudah ada Pengujian kebisingan
10. Waktu pegawai bekerja 8 jam/hari
11. Disediakan kursi atau meambahkan busa yang lembut di sepatu
karyawan yang pekerjaannya lebih banyak berdiri
12. Penataan barang dimulain disusun dari yang paling berat di bawah
dan yang paling ringan diatas
13. Ada safety Induction
14. Adanya SOP yang di tempatkan di ruang genset dan kompresor
15. Adanya HIRADC (managemen resiko)
16. Sudah dilakukan uji emisi gas buang secara berkala
17.Sudah dilakukan pengujian kadar debu pada kegiatan-kegiatan
yang memiliki potensi menghasilkan partikulat
• Temuan Negatif
1. Masih terdapat pekerja yang belum menerapkan perilaku kerja
secara ergonomis
2. Belum dilakukan pengukuran faktor psikologi pada pekerja
3. Jumlah toilet belum sesuai dengan ketentuan

14
4. Tidak tersedianya tempat sampah pada rambu yg dituliskan
5. Tidak terdapat tulisan DILARANG MASUK pada tanda
bertuliskan confined space
2.2.8 Bidang K3 Bahan Berbahaya dan Beracun
• Temuan positif
1. Wadah bahan kimia sudah dipisahkan berdasarkan jenisnya
2. Sudah terdapat LDKB pada bahan kimia
3. Sudah terdapat gudang khusus penyimpanan B3
4. Sudah memiliki Ahli K3 Kimia dan Petugas K3 Kimia 1 (non shift)
5. Perusahaan memakai bahan B3 dan disimpan di TPS untuk
selanjutnya limbahnya diolah oleh pihak ketiga
6. Bahan kimia sudah tertera Label
7. Sudah terdapat manifest untuk limbah B3
• Temuan Negatif
1. Pekerja masih ada yang tidak memakai APD hand gloves
2. Belum ada dokumen pengendalian potensi bahaya menengah
3. Akses lalu lintas sempit, dan tidak adanya sirkulasi udara
2.2.9 Bidang K3 Kesehatan Kerja
• Temuan Positif
1. Terdapat Klinik perusahaan
2. Terdapat dokter dan paramedis perusahaan dengan SKP
3. Terdapat fasilitas kotak P3K
4. Terdapat petugas P3K
5. Terdapat fasilitas Ruang Laktasi perusahaan
6. Diikutsertakan tenaga kerja di BPJS
7. Dilakukannya pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala
8. Fasilitas cuci tangan tersedia di setiap area pintu masuk
9. Terdapat media promkes di perusahaan khususnya terkait
covid19.
10. Dilakukannya screening awal sebelum memasuki area kerja,
berupa pengecekan suhu
11. Terdapat tempat sampah khusus B3 di area produksi
12. Terdapat sosialiasi mengenai program penanggulangan
HIV/Aids dan penyakit menular lainnya.

15
13. Mewajibkan pegawai baru untuk vaksin sebagai syarat masuk ke
perusahaan.
• Temuan Negatif
1. Kondisi fasilitas toilet yang kurang bersih
2.2.10 Bidang Kelembagaan Dan Keahlian
• Temuan Positif
1. Memiliki lembaga P2K3
2. Melakukan pelaporan P2K3 berkala setiap 3 bulan.
3. Memiliki ahli K3 Umum dengan SKP.
4. Memiliki ahli K3 Listrik dengan SKP
5. Memiliki ahli K3 Kebakaran dengan SKP
6. Memiliki ahli K3 Operator Pesawat Tenaga dan Produksi dengan
SKP
7. Memiliki petugas pemadam kebakaran kelas D dan C masing
masing sebanyak 15 orang
• Temuan Negatif
1. SKP petugas pemadam kebakaran kelas B sudah habis masa
berlakunya.
2. Tidak memiliki petugas pemadam kebakaran kelas A.
2.2.11 Bidang SMK3
• Temuan Positif
1. Perusahaan telah melakukan audit internal dan audit eksternal
melalui HSE comitee berdasarkan persyaratan audit buyer
2. Adanya pemasangan rambu Jalur Evakuasi dan Asembly Point
(titik kumpul) untuk situasi gawat darurat
3. Adanya pemasangan rambu bahaya di lingkungan perusahaan
4. Terdapat SOP pada setiap peralatan di perusahaan
5. Dilakukannya inspeksi secara berkala peralatan di perusahaan
6. Dilakukannya pengujian bahaya lingkungan di perusahaan
7. Dilakukannya pemeriksaan dan uji kelayakan fasilitas secara
rutin di perusahaan
8. Memasang MSDS B3 dan memberikan label pada bahan kimia
dan melakukan training
9. Dilakukan pelatihan LOTO (Lock Out Tag Out) pada pekerja

16
terkait
10. Dilakukan pelatihan pemadam kebakaran.
11. Menyediakan APD bagi pekerja yang terpapar bahan kimia
12. Terdapat poster K3
• Temuan Negatif
1. Perusahaan hanya melakukan audit internal untuk memenuhi
persyaratan buyer saja tetapi tidak melakukan audit eksternal
yang sudah ditunjuk oleh pemerintah
2. Adanya pekerja yang tidak menggunakan APD pada saat
bekerja
3. UU no 1 tahun 1970 dan PP No. 50 tahun 2012 tidak ditempel
di tempat kerja

17
BAB III
ANALISA & PEMECAHAN MASALAH
3.1 Tabel Analisa Hasil Temuan Positif
Tabel 3. 1Hasil Temuan Positif
Tempat
No. Foto Temuan Manfaat Saran Dasar Hukum Bunyi Pasal
Temuan
K3 Mekanik
Ruang Ada name Memberikan Dipastikan semua Permenaker No. 38 Setiap Pesawat
Produksi plate informasi pesawat produksi Tahun 2016 pasal Tenaga dan Produksi
PT. Sport mengenai pesawat ada name plate 15 harus diberi plat nama
Glove produksi yang memuat data
1 Indonesia Pesawat Tenaga dan
(SGI) Produksi
Video
Observasi

Ruang Ada SOP Memberikan Dipastikan semua Permenaker No.38 b. menjamin dan
Produksi informasi tenaga kerja Tahun 2016 pasal memastikan Pesawat
PT. Sport mengenai cara mematuhi cara 3 Tenaga dan Produksi
Glove penggunaan penggunaan yang aman, dan
2 Indonesia pesawat produksi pesawat memberikan
(SGI) produksinya keselamatan dalam
Video pengoperasian
Observasi

Ruang Ada Melindungi dan Ada beberapa Permenaker No.38 Mesin pintal dan
Produksi pelindung mengurangi risiko alat produksi Tahun 2016 pasal mesin tenun yang
PT. Sport bada bagian kecelakaan dan yang masih 8 ayat 2 digerakkan dengan
Glove mesin penyakit akibat belum diberikan transmisi roda gigi
3
Indonesia produksi kerja pelindung harus dilengkapi Alat
(SGI) yang Perlindungan
Video bergerak
Observasi
18
Ruang Terdapat Sebagai Dipersiapkan Permenaker No.38 Pesawat Tenaga dan
Produksi tombol emergency pelatihan Tahun 2016 pasal Produksi harus
PT. Sport emergency prosedur mengenai 7 ayat 1 dilengkapi dengan
Glove stop keaadan tombol penggerak dan
Indonesia berwarna emergency pada penghenti
(SGI) merah pada alat terhadap
4
Video pesawat tenaga kerja
Observasi produksi
otomatis
yang mudah
dijangkau
dan dilihat
Hasil Wawancara Ruang Operator Meminimalisir Untuk operator Permenaker No.38 Teknisi K3 bidang
Genset PT. pesawat unsafe action ditambahkan Tahun 2016 Pasal pesawat tenaga dan
Sport Glove tenaga dikarenakan jumlah nya dan 112 produksi
Indonesia memiliki pengetahuan untuk diikutkan sebagaimana
5 (SGI) lisensi untuk mengoperasikan pelatihan dimaksud pasal 110
Video mengoperasi alat sudah ayat 1 harus
Observasi kan genset diketahui memenuhi
persyaratan

Hasil Wawancara Ruang Pesawat Memenimalisir Pengecekan alat Permenaker No.38 Setiap kegiatan
Genset PT. Tenaga unsafe condition diharapkan Pasal 129 ayat 1 perencanaan,
Sport Glove sudah dilakukan sesuai pembuatan,
Indonesia dilakukan dengan aturan pemasangan atau
(SGI) pengujian yang ada perakitan,
Video pengoperasian,
Observasi pemeliharaan,
6 perbaikan, perubahan
atau modifikasi
Pesawat Tenaga dan
Produksi harus
dilakukan
pemeriksaan dan /
atau pengujian

19
K3 Pesawat Uap

Tidak Menggunakan Pesawat Uap

K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun


PT SGI Terdapat Sebagai petunjuk Agar name plate Permenaker No.37 Tangki Timbun yang
name plate informasi tentang ini tidak sampai Tahun 2016 pasal berisi cairan yang
alat dan produksi hilang dan rusak 24 mudah terbakar harus
1 alat karena berisi dilengkapi plat nama
tentang informasi
alat

PT SGI Terdapat Sebagai petunjuk Agar untuk Permenaker No.37 Setiap bejana tekan
tanda tentang adanya petunjuk bahaya Tahun 2016 diberikan tanda
bahaya dan bahaya sehingga selalu dalam Pasal 9 poin c pengenal meliputi
keterangan memberikan kondisi baik nama gas atau bahan
2
MSDS untuk pengetahuan agar sehingga dapat yang diisikan beserta
isi tangki tidak melakukan terbaca dan simbol kimia
apa yang di larang terlihat

Tempat Tangki Sebegai Agar dilakukan Permenaker No.37 Dinding dan lantai
penyimpan timbun solar pencegaah Ketika pengecekan Tahun 2016 dasar sebagaimana
an Tangki sudah tangka timbun dalam dinding Pasal 55 ayat 2 dimaksud pada ayat 1
Timbun PT memiliki mengalami pembatas harus mampu
SGI dinding kerusakan maka isi menahan rembesan
3
pembatas dari tangka apabila terjadi
tersebut tidak tumpahan atau
meluas ke tempat kebocoran tangki
lain. timbun

Hasil Wawancara Tempat Inspeksi / Sebagai bagian Agar dilakukan Permenaker No.37 Pelaksanaan syarat-
penyimpan pemeriksaan dari pencegaah pengecekan Tahun 2016 syarat K3 Bejana
an Tangki tangki apabila terjadi sehingga tidak Pasal 4 tekanan atau tangki
4
Timbun PT timbun solar suatu kebocoran terjadinya timbun sebagaimana
SGI secara rutin kerusakan pada pasal 2 meliputi
tangka timbun kegiatan pemeriksaan

20
dan pengujian
K3 Kelistrikan
PT.SGI Terdapat Dapat menyalurkan Sudah baik karena Peraturan Menteri Tempat kerja
Instalasi petir ke dalam bumir sudah sesuai Tenaga Kerja R.I No sebagaimana dimaksud
penyalur petir agar tidak mengenai peraturan Per.02/MEN/1989 pasal 8 yang perlu
di bangunan bangunan dan tentang dipasang instalasi
mencelakai pekerja Pengawasan penyalur petir antara
Instalasi Penyalur lain:
Petir pasal 9 ayat 1 e.Daerah-daerah
1
poin e terbuka seperti:daerah
perkebunan,Padang
Golf,Stadion olahraga
dan tempat-tempat
lainnya.

Hasil wawancara PT SGI Terdapat 2 Kegiatan Sudah baik karena Peraturan Menteri Pasal 6 ayat 3
ahli K3 Listrik perencanaan,pemas sudah sesuai Tenaga Kerja R.I Perencanaan,pemasan
anngan,perubahan,d dengan peraturan No.Per gan,perubahan dan
an pemeliharaan yang berlaku 12/MEN/2015 pemeliharaan
dapat berlansung tentang keselamatan Sebagaimana di
dengan aman dan kesehatan Kerja maksud Pasal 5 ayat 1
karena sudah Listrik di Tempat dilakukan oleh:
dilakukan oleh Kerja Pasal 6 ay a. Ahli K3 bidang listrik
pekerja yang pada perusahaan atau
berkeahlian khusus b. Ahli K3 bidang listrik
2
dan tersertifikasi pada PJK3

Pasal 7
Untuk perusahaan yang
memiliki pembakit listrik
lebih dari 200 kVA
wajib mempunyai Ahli
K3 Listrik

21
Gearber Terdapat Sebuah bentuk Sudah baik, semua Undang – undang “Memasang dalam
cutting Safety Sign komunikasi secara alat – alat yang No.1 Tahun 1970 tempat kerja yang
machine berupa visual atau bertegangan tinggi Pasal 14 Huruf b dipimpinnya, semua
dan Panel symbol peringatan bahwa sudah memiliki gambar keselamatan
Alarm bertegangan Alat yang ditempeli symbol safety sign kerja yang diwajibkan
tinggi pada dengan symbol nya sehingga dan semua bahan
alat Gearber tersebut merupakan hanya perlu pembinaan lainnya,
cutting dan alat bertegangan pengontrollan pada tempat-tempat
Panel Alarm tinggi sehingga secara rutin dari yang mudah dilihat dan
pekerja dapat pihak k3 apabila terbaca menurut
berhati – hati dalam symbol tersebut petunjuk pegawai
penggunaan alat sudah rusak atau pengawas atau ahli
tersebut sudah kabur Keselamatan Kerja;”
3
segera harus dan Permenaker
diganti No.5/MEN/1996 Pada
point 6.4 tentang
Lingkungan Kerja dan
Sub-bab 6.4.4 Yang
Berbunyi : “Rambu-
rambu mengenai
keselamatan dan tanda
pintu darurat harus
dipasang sesuai
dengan standar dan
pedoman teknis.”

Ruangan Panel listrik Membuat pekerja Sudah baik Peraturan Menteri Pelaksanaan K3 listrik
Trafo PT yang lebih aman dan Tenaga Kerja R.I sebagaimana dimaksud
GSI dilengkapi berhati-hati, serta No.Per dalam pasal 2
dengan mengetahui semua 12/MEN/2015 bertujuan :
4
alamat dan sumber bahaya tentang keselamatan c. Melindungi
gambar listrik listrik yang ada dan kesehatan Kerja keselamatan dan
Listrik di Tempat kesehatan tenaga
Kerja Pasal 3. kerja dan orang lain

22
yang berada di dalam
lingkungan tempat
kerja dari potensi
bahaya listrik;
d. Menciptakan
instalasi listrik yang
aman, handal, dan
memberikan
keselamatanbanguna
n beserta isinya; dan
e. Menciptakan tempat
kerja yang selamat
dan sehat untuk
mendorong
produktivitas.
CCV

K3 Konstruksi
Area depan Fasilitas Dapat memberikan Perlu dilakukan Peraturan Menteri Pasal 5 ayat 1
gedung PT tangga sudah kemanan bagi para terhadap kualitas Tenaga Kerja R.I. Setiap prasarana kerja
SGI dilengkapi pekerja maupun hand rail dan No. keluar masuk harus
dengan hand tamu pada saat naik dijaga Per.01/MEN/1980 aman
rail dan turun tangga kekokohannya tentang
agar tidak menjadi Keselamatan dan Pasal 8
1
sumber bahaya Kesehatan Kerja Semua peralatan sisi-sisi
pada Konstruksi lantai yang terbuka,
Bangunan lubang-lubang di lantai
yang terbuka, atap-atap
atau panggung

Sewing Penerangan Peningkatkan Sudah baik dalam Undang – undang BAB III Pasal 3 Ayat 1
area PT bagus produktivitas pekerja mengikuti No.1 Tahun 1970 Huruf I Yang Berbunyi :
SGI karena pekerja peraturan, tinggal “i. memperoleh
2
mendapat melakukan Peraturan Menteri penerangan yang cukup
penerangan yang pengecekkan dan Kesehatan Republik dan sesuai;”
cukup penggantian bola Indonesia No.70

23
lampu secara Tahun 2016
berkala agar BAB III Pada Sub Bab A
produktivitas Nomor 1 , Yang
pekerja tetap Berbunyi : “Persyaratan
terjaga pencahayaan
lingkungan kerja industri
merupakan nilai tingkat
pencahayaan yang
disarankan berdasarkan
jenis area, pekerjaan
atau aktivitas tertentu.
Persyaratan
pencahayaan
lingkungan kerja
dikelompokkan menjadi:
a. Persyaratan
pencahayaan dalam
gedung industri b.
Persyaratan
pencahayaan di luar
gedung industri
Persyaratan
pencahayaan
lingkungan kerja
dinyatakan dalam
satuan Lux.”

Area Terdapat Untuk keselamatan Sudah baik R.I. Penerangan darurat


Emergency tanda darurat orang yang akan No.Per.01/MEN/198 harus disediakan
Lamp PT emergency meninggalkan lokasi 0 tentang ditempat-tempat
SGI lamp atau mencoba untuk Keselamatan dan tersebut ayat (1) diatas
3
menghentikan Kesehatan Kerja tenaga kerja dapat
proses yang pada Konstruksi menyelamatkan diri
memiliki potensi Bangunan dalam keadaan darurat.
bahaya

24
PT SGI Adanya Lift Mempermudah Sudah baik, tinggal Peraturan Menteri Yang Berbunyi: “Lift
Khusus proses melakukan Tenaga Kerja ialah pesawat dengan
Pengangkut pengangkutan pengecekan Republik Indonesia peralatan yang
Barang barang sehingga secara berkala dan No: mempunyai kereta
dapat menghemat memperbaruhi PER.03/MEN/1999 bergerak naik turun
waktu dan tenaga surat layak pakai BAB I Pasal 1 Ayat 1 mengikuti rel-rel
4 jika masa surat pemandu yang dipasang
tersebut sudah pada bangunan dan
habis, digunakan untuk
mengangkut orang dan
barang atau khusus
barang.”

K3 Penanggulangan Kebakaran
Seluruh Terdapat Dapat mendeteksi Sudah baik Kepmenaker RI Pasal 2 :
wilayah Alat Smoke secara dini dengan No. 1. Kewajiban
kerja PT Detector cepat apabila KEP.186/MEN mencegah,
GSI terdapat gumpalan /1999 Pasal 2 mengurangi dan
asap yang berasal memadamkan
dari kerusakan- kebakaran ditempat
1
kerusakan mesin kerja sebagai mana
atau api sehingga dimaksud
dapat meminimalisir pada ayat (1)
resiko terjadinya meliputi :
bencana kebakaran b. penyediaan sarana
yang lebih besar deteksi, alarm
Hasil wawancara PT GSI Melakukan Bertujuan untuk Sudah sangat baik Undang-Undang No. Pasal 9 ayat
pelatihan memberikan 01 Tahun 1970 (3),mengatur kewajiban
penaggulanga pengetahuan dasar tentang pengurus
n kebakaran 2 pencegahan dan Keselamatan Kerja. menyelenggarakan
kali dalam 1 penaggulangan Permenaker No. 4 latihan
2.
tahun kebakaran,serta Tahun 1980 tentang penanggulangan
mempersiapkan Alat Pemadam Api kebakaran
petugas dan tenaga Ringan. Keputusan
kerja untuk Menteri Tenaga
menanggulangi Kerja RI No. KEP-

25
kebakaran dalam 186/MEN/1999
perusahaan tentang Unit
Penanggulangan Ke
bakaran di Tempat
Kerja
di Material terdapat untuk memadamkan sudah baik tetapi Peraturan Menteri yang berbunyi: Setiap
Warehouse APAR api jika suatu ketika lebih baik lagi jika Tenaga Kerja dan satu atau kelompok alat
dibeberapa ada api yang APAR pada Transmigrasi pemadam api ringan
lokasi salah menyala Material No.PER.04/MEN/19 harus ditempatkan
satunya di Warehouse jangan 80 BAB II Pasal 4 pada posisi yang
Material digantung dirak Ayat 1 , mudah dilihat dengan
Warehouse karena kurang jelas, mudah dicapai
3
terlihat, dan diambil serta
seharusnya dilengkapi dengan
penempatannya pemberian tanda
ditempat yang pemasangan.
mencolok agar
mudah dilihat pada
saat situasi darurat
APAR Terdapat Untuk memeriksa Sudah baik dan Per.04/MEN/1989 Yang Berbunyi:
pada PT jadwal keadaan APAR agar pertahankan BAB III Pasal 11 (1) Setiap alat
GSI inspeksi masih dalam inspeksi rutin 1 Ayat 1 dan 2 pemadam api ringan
APAR keadaan yang baik bulan sekali agar harus diperiksa 2
sehingga tidak ada mengetahui (dua) kali dalam
kendala saat keadaan APAR setahun yaitu:
penggunaan jika a. pemeriksaan dalam
terjadi bahaya, jangka 6 (enam) bulan.
4 b. pemeriksaan dalam
jangka 12 (dua belas)
bulan.
(2) Cacat pada alat
perlengkapan
pemadam api ringan
yang ditemui waktu
pemeriksaan harus
segera diperbaiki atau

26
alat tersebut segera
diganti dengan yang
tidak cacat.

B3
Hasil Wawancara PT SGI Memiliki 1 Untuk menjamin Baik Keputusan Menteri Pasal 17
petugas Kimia keselamatan dari Tenaga Kerja RI Perusahaan yang
dan 1 Ahli K3 potrnsi bahaya NO. dikategorikan
Kimia menengah Kep.187/MEN/1999 mempunyai potensi
tentang bahaya menengah
Pengendalian Bahan dimaksud pada pasal
Kimia Berbahaya di 15 ayat (2) wajib :
Tempat Kerja a.Mempunyai petugas
Menteri Tenaga K3 Kimia dengan
1 Kerja RI ketentuan apabila
Pasal 17 diperkerjakan dengan
(1)Perusahaan yang sistem kerja yang
dikategorikan nonshift sekurang-
mempunyai potensi kurangnya 1 (satu)
bahaya menengah orang dan apabila
diperkerjakan dengan
mempergunakan shift
sekurang-kurangnya 3
(tiga) orang
Dokumen Terdapat Sebagai informasi Dilakukan Keputusan Menteri Pasal 3 bagian a :
tambahan MSDS/LDBK untuk tenaga kerja peremajaan terkait Tenaga Kerja Pengendalian Bahan
observasi (Lembar Data yang berhubungan informasi lembar Republik Indonesia Kimia Berbahaya
PT SGI Keamanan dengan bahan kimia, LDKB agar terlihat No. Kep sebagaimana dimaksud
berupa Bahan) pada supaya tenaga kerja jelas 187/Men/1999 pasal 2 meliputi :
2
MSDS gudang mengetahui tentang a.Penyediaan Lembar
bahan penyimpanan karakteristik bahan Pengendalian Bahan Daya Keselamatan
kimia bahan kimia kimia untuk Kimia Berbahaya di Bahan (LDKB) dan
menentukan APD Tempat Kerja label
apa yang harus

27
digunakan saat
bekerja.
Penyimpan Bahan kimia Untuk mengurangi Pemisahan jenis Keputusan Menteri Pasal 2
an Bahan disimpan bahaya reaksi antar bahan kimia harus Tenaga Kerja Pengusaha atau
Kimia di dalam rak dan bahan kimia dan ditata dengan rapi, Republik Indonesia pemgurus yang
Gudang PT dalam wadah masuknya bahan untuk No. Kep menggunakan,
SGI wadah yang kimia ke permukaan penyimpanan 187/Men/1999 menyimpan, memakai,
dipisah tanah jika terjadi menggunakan tentang memproduksi dan
berdasarkan kebocoran wadah kemasan drum Pengendalian Bahan mengangkut bahan
jenisnya. bisa menggunakan Kimia Berbahaya di kimia berbahaya di
pengamanan Tempat Kerja tempat kerja wajib
misalnya diberi Pasal 2 mengendalikan bahan
tembok tembok Pengusaha atau kimia berbahaya untuk
pembatas atau pemgurus yang mencegah terjadinya
tempat khusus menggunakan, kecelakaan kerja dan
3 untuk menghindari menyimpan, penyakit akibat kerja.
tergulingnya drum memakai, Pasal 4 ayat (1) LDKB
ke lantai/tanah memproduksi dan sebagaimana di
mengangkut bahan maksud dalam pasal 3
kimia berbahaya di huruf a meliputi
tempat kerja wajib keterangan pada huruf
mengendalikan g yaitu : “Penyimpanan
bahan kimia dan Penanganan
berbahaya untuk Bahan”
mencegah terjadinya
kecelakaan kerja
dan penyakit akibat
kerja.

Dokumen Limbah B3 Pengolahan limbah Baik PP Nomor 101 Pasal 32


Tambahan diolah oleh b3 dengan baik Tahun 2014 Tentang Dalam hal setiap orang
PT SGI pihak ke tiga yang menghasilkan
4 Manifes dan diberikan limbah b3 tidak mampu
Pengangku lembar melakukan sendiri
tan Limbah manifes pengumpulan limbah
B3 pengolahan b3 yang dihasilkannya,

28
limbah b3 pengumpulan limbah
b3 diserahkan kepada
pengumpulan limbah
b3 diserahkan kepada
pengumpul limbah b3

Gudang Pemasangan Tenaga Kerja dapat Perlu perbanyakan Undang-Undang Pasal 3


penyimpan Safety Sign mengenali bahaya pemasangan Nomor 01 Tahun (1)Dengan peraturan
an bahan Pada Tempat yang ada di safety sign di 1970 Tentang perundangan
kimia PT Tempat lingkungan kerjanya tempat-tempat Keselamatan dan ditetapkan syarat-
SGI Tertentu yang yang berpotensi Kesehatan Kerja syarat keselamatan
berpotensi bahaya, pelabelan kerja untuk :
5 bahaya pada setiap a.mencegah dan
kemasan bahan mengurangi kecelakaan
kimia, dan ……
dilakukan
peremajaan safety
sign

Hasil Wawancara PT. SGI Limbah Cair Pengelolaan dan Membuat ijin IPLC Peraturan BAB II Pasal II
B3 telah pengolahan Limbah Pemerintah Republik Setiap Orang yang
dikelola dan Cair B3 sudah Indonesia Nomor 10 menghasilkan Limbah
diolah dengan dilakukan dengan Tahun 2014 Tentang B3 wajib melakukan
baik baik dan dilakukan Pengelolaan Limbah Pengelolaan Limbah B3
6 uji 6 bulan sekali Bahan Berbahaya yang dihasilkannya.
guna mencegah dan Beracun
bahaya pencemaran
bahan berbahaya ke
lingkungan sekitar
PT SGI

29
Hasil Wawancara PT. SGI Tempat Penampungan Sudah Baik Peraturan BAB IV
Penampunga limbah sementara Pemerintah Republik Pasal 12
n Sementara pada TPS Indonesia Nomor 10 (1)Setiap orang yang
(TPS) sudah Tahun 2014 Tentang menghasilkan Limbah
dikelola Pengelolaan Limbah B3 wajib melakukan
dengan baik Bahan Berbahaya penyimpanan Limbah
dan sudah dan Beracun B3.
memiliki ijin (3)Untuk dapat
melakukan
7
penyimpanan Limbah
B3, Setiap Orang
sebagaimana dimaksud
ayat 1 wajib memiliki
izin Pengelolaan
Limbah B3 untuk
kegiatan Penyimpanan
Limbah B3.

K3 Confined Space
Tangki Tanda Sebagai bentuk Tanda larangan Pedoman K3 Di 2.1.2. jika pada tempat
berisi solar bahaya sudah komunikasi dan dirawat agar selalu Ruang Terbatas kerja terdapat ruang
di dalam sesuai informasi kepada mudah terlihat dan Yang Terdapat terbatas dengan ijin
ruang dengan siapa saja agar tidak segera diganti jika Dalam Lampiran khusus,
genset pedoman k3 memasuki area mulai rusak Kepdirjen Binwas pengurus wajib
confined confined space Naker menginformasikannya
space No. Kep. kepada pekerja dengan
113/Djppk/Ix/2006 memasang
1 Tentang tanda bahaya atau
Pedoman Dan peralatan lain yang
Pembinaan Teknis efektif, mengenai
Petugas keberadaan dan
Keselamatan Dan lokasi serta bahaya
Kesehatan yang terdapat dalam
Kerja Ruang ruang terbatas yang
Terbatas (Confined memerlukan
Spaces) ijin khusus tersebut.

30
Catatan: tanda
bertuliskan – BAHAYA-
RUANG TERBATAS
DENGAN IJIN
KHUSUS, DILARANG
MASUK atau
menggunakan kalimat
lain dengan maksud
yang sama
Ruang Gambar Sebagai bentuk Gambar Pasal 14 huruf B
travo keselamatan komunikasi dan keselamatan Memasang dalam
dan tanda informasi mengenai diganti dengan tempat kerja yang
bahaya sudah keselamatan bahan yang lebih dipimpinnya, semua
terpasang awet. Dilakukan gambar
sesuai perawatan agar keselamatan kerja yang
ketentuan tulisan dan warna diwajibkan dan semua
2 terlihat jelas bahan pembinaan
lainnya, pada tempat-
tempat yang mudah
dilihat dan terbaca
menurut petunjuk
pegawai pengawas
atau ahli Keselamatan
Kerja
K3 Lingkungan Kerja
Housekeeping PT.SIG Terdapat Mengurangi atau Tetap Permen No.5 tahun 1. Higiane dan Sanitasi
(wawancara) petugas menghilangkan dipertahankan 2018 tentang sebagaimana
housekeeping potensi bahaya yang Keselamamatn dan dimaksud dalam
dan telah menjadi penyebab Kesehatan Kerja pasal 5 ayat (3)
disediakan umum terjadinya Lingkungan kerja huruf a harus
1 beberapa kecelakaan, seperti Pasal 26 ditetapkan pada
alat-alat terpeleset, setiap Bangunan
kebersihan di tersandung, terjatuh Tempat Kerja.
setiap ruang dan potensi bahaya 2. Penerapan Higiane
perusahaan. lainya. dan Sanitasi
Dimaksud Pada

31
Ayat (1) meliputi ;
a. Halaman
b. Gedung; dan
c. Bangunan bawah
tanah.
Toilet Toilet sudah Pekerja Perlunya dilakukan Permen No. 5 Tahun Pasal34 ayat 3
PT.SGI terpisah mendapatkankan pembersihan 2018 Tentang Penempatan toilet
antara laki- fasilitas kebersihan secara rutin agar Keselamatan dan sebagaimana dimaksud
laki dengan yang memadai. toilet lebih terlihat Kesehatan Kerja pada ayat (1) terpisah
perempuan bersih. Lingkungan Kerja antara laki-laki dan
dan tersedia Pasal 34 ayat 3 penyandang cacat,
tempat dan Pasal 38 ayat serta diberikan tanda
sampah di 1. yang jelas
2
dalam toilet. Pasal 38 ayat 1
1. Tempat
pembuangan
pembalut harus
disediakan pada
ruang toilet
perempuan

Toilet Terdapat Wastafel yang Perlunya dilakukan Permen No.5 Tahun Kelengkapan fasilitas
PT.SGI Wastafel bagi bersih meningkatkan perawatan dan 2018 Tentang toilet sebagaimana
pekerja hygane di pembersihan secar Keselmatan Kerja yang dimaksud pada
lingkungan rutin Lingkungan Kerja ayat (1) Paling sedikit
perusahaan. Pasal 34 Ayat 2 meliputi.
a. jamban ;
3 b. air besih yang
cukup;
c. alat pembilas
d. tempat sampah
e. tempat cuci tangan
f. tempat cuci tangan
g. sabun

32
RO Air Tersedianya Pekerja Sudah baik UU No.17 Tahun Dalam melaksanakan
Mineral Air Mineral mendapatkan Air 2019 Tentang Pengelolaan Sumber
PT.SGI yang sehat minum yang sehat Sumber Daya Air Daya Air, masyarakat
untuk setiap harinya Pasal 61 berhak untuk;
karyawan a.Memperoleh akses
untuk meemaanfaatkan
Sumber Daya Air;
b.Menggunakan air
pemenuhan kebutuhan
pokok minimal sehari-
4 hari, pertanian rakyat,
dan kegiatan bukan
usaha
c.Memperoleh manfaat
atas pegelolaan
Sumber Daya Air.

Tempat Terdapat Memberikan Sudah baik UU No.13 Tahun Pengusaha wajib


Ibadah Mushola di Kesemptan bagi 2013 Pasal 80 memberikan
PT.SGI lingkungan Pekerja untuk Tentang kesempatan
perusahaan beribadah di Ketenagakerjaan secukupnya kepada
lingkungan kerja pekerja/buruh untuk
melaksanakan ibadah
yang diwajibkan oleh
5 agamanya.

33
Ruang Pencahayaan lingkungan yang Sudah baik Permenaker No. 5 . Faktor fisika adalah
Produksi diruang menyegarkan dan Tahun 2018 faktor yang
PT.SGI produksi tenaga kerja dapat mempengaruhi tenaga
melihat objek kerja
dengan baik . cahaya buatan adalah
6
pencahayaan yang
dihasilkan oleh sumber
cahaya selain cahaya
alami

PT SGI Tersedianya Menjadikan udara cukup Permenaker No. 5 1. Kebutuhan atas


ventilasi bersih dan menjaga Tahun 2018 Pasal udara yang bersih
udara di kesehatan tenaga 39 dan sehat
tempat kerja kerja sebagaimana
dimaksud dalam
pasal 5 ayat (3)
huruf c harus
dipenuhi pada
setiap tempat kerja
2. Pemenuhan
kebutuhan udara di
7 tempat kerja
sebagaimana
dimaksud pada ayat
1 dilakukan melalui;
a. KUDR
b. Ventilasi;da
n
c. ruang
udara

Tidak ada foto karena Waktu Mencegah pegawai Tetap Peraturan Pemerinta 1. Setiap Pengusaha
8 hasil wawancara pegawai kelelahan dan dipertahankan h No. 35/2021 wajib melaksanakan
bekerja 8 mengurangi human ketentuan waktu kerja.

34
jam/hari error akibat dari 2. Waktu kerja
kelelahan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. 7 (tujuh) jam 1 (satu)
hari dan 40 (empat
puluh) jam 1 (satu)
minggu untuk 6 (enam)
hari kerja dalam 1
(satu) minggu; atau
b. 8 (delapan)jam 1
(satu) hari dan 40
(empat puluh) ja- 1
(satu) minggu untuk 5
(lima) hari kerja dalam
1 (satu) minggu.
Bagian Disediakan Mengurangi penyakit Tetap Peraturan Menteri tiap pekerja yang
produksi kursi atau kerja akibat tidak dipertahankan Perburuhan No.7 bekerjanya harus
pemotonga meambahkan menggunakan Tahun 1964 dalam posisi berdiri
n busa yang prinsip ergonomi terus menerus atau
lembut di jongkok terus-menerus
sepatu harus disediakan
9 karyawan tempat duduk
yang untuk istirahat duduk
pekerjaannya pada waktu-waktu
lebih banyak terentu.
berdiri

Gudang Penataan Memudahkan Tetap Peraturan Menteri Faktor Ergonomi


barang pegawai mengambil dipertahankan Ketenaga Kerjaan adalah faktor yang
dimulain barang no 5 Tahun 2018 dapat mempenguruhi
disusun dari aktivitas Tenaga Kcrja ,
10 yang paling discbabkan oleh
berat di ketidaksesuaian antara
bawah dan fasilitas kerja yang
yang paling meliputi cara
ringan diatas kerja,posisi alat kerja,
35
dan beban angkat
terhadap tenaga kerja
Safety induction PT SGI Dilakukan Sebagai bentuk Dilakukan secara Undang-undang No. Pasal 9 ayat 1 dan ayat
safety pembinaan K3 menyeluruh 1 Tahun 1970 3
induction oleh dengan tema tentang Pengurus diwajibkan
leader setiap pembahasan yang Keselamatan Kerja menunjukkan dan
akan mulai variatif menjelaskan pada tiap
bekerja tenaga kerja baru
tentang :
a. Kondisi-kondisi dan
bahaya-bahaya serta
yang dapat timbul
dalam tempat kerjanya;
b. Semua pengamanan
11
dan alat-alat
perlindungan yang
diharuskan
dalam tempat kerjanya;
c. Alat-alat
perlindungan diri bagi
tenaga kerja yang
bersangkutan;
d. Cara-cara dan sikap
yang aman dalam
melaksanakan
pekerjaannya.
PT. SGI Adanya Tenaga Kerja dalam Tetap di UU 1 tahun 1970 Pertimbangan dalam
SOP yang melaksanakan pertahankan tentang UU 1 tahun 1970
di tugasnya lebih Keselamatan Kerja tentang Keselamatan
tempatkan terarah dan optimal Kerja
di ruang serta meminimalisir a.bahwa setiap tenaga
12
genset dan potensi bahaya kerja berhak mendapat
kompresor terhadap pekerka perlindungan atas
yang keselamatannya dalam
mengoperasikan melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan

36
hidup dan
meningkatkan produksi
serta produktivitas
Nasional;
b.bahwa setiap sumber
produksi perlu dipakai
dan dipergunakan
secara aman dan
effisien;
c.bahwa pembinaan
norma-norma itu perlu
diwujudkan dalam
Undang-undang yang
memuat ketentuan-
ketentuan umum
tentang keselamatan
kerja yang sesuai
dengan perkembangan
masyarakat,
industrialisasi, teknik
dan teknologi

PT. SGI Adanya Mampu Tetap di UU 1 tahun 1970 Pertimbangan dalam


hiradc memahami dan pertahankan tentang UU 1 tahun 1970
(manageme menetapkan Keselamatan Kerja tentang Keselamatan
n resiko) pengendalian Kerja
terhadap resiko a.bahwa setiap tenaga
berdasarkan kerja berhak mendapat
hierarki perlindungan atas
13
pengendalian keselamatannya dalam
risiko ,yg melakukan pekerjaan
bertujuan untuk untuk kesejahteraan
melindungi pekrja hidup dan
dari potensi meningkatkan produksi
bahaya serta produktivitas
Nasional;

37
b.bahwa setiap sumber
produksi perlu dipakai
dan dipergunakan
secara aman dan
effisien;
c.bahwa pembinaan
norma-norma itu perlu
diwujudkan dalam
Undang-undang yang
memuat ketentuan-
ketentuan umum
tentang keselamatan
kerja yang sesuai
dengan perkembangan
masyarakat,
industrialisasi, teknik
dan teknologi

Hasil Wawancara PT SGI Sudah Untuk menjamin Baik Peraturan Menteri Pasal 2
dilakukan keselamatan dari Ketenagakerjaan RIPengusaha dan atau
uji emisi potensi bahaya Nomor 5 Tahun pengurus wajib
gas buang pencemaran 2018 Tentang melaksanakan syarat-
secara lingkungan Keselamatan dan syarat K3 Lingkungan
berkala melalui udara Kesehatan Kerja Kerja.
Lingkungan Kerja Pasal 3
Syarat-syarat K3
14 Peraturan Menteri Lingkungan Kerja
Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksut
dan Kehutanan RI dalam Pasal 2 meliputi :
Nomor 11 Tahun a.pengendalian factor
2021 Tentang Baku fisika dan factor kimia
Mutu Emisi Mesin agar berda dibawah
dengan NABPasal 2
Pembakaran Dalam (1)Penanggung jawab
usaha dan/atau

38
kegiatan yang
mengoperasikan Mesin
Dengan Pembakaran
Dalam atau genset,
wajib memenuhi
ketentuan Baku Mutu
Emisi.
Dokumen Sudah Untuk menjamin Pendisiplinan Peraturan Menteri Pasal 2
tambahan dilakukan kadar partikulat di penggunaan Ketenagakerjaan RI Pengusaha dan atau
observasi pengujian area kegiatan masker pada Nomor 5 Tahun pengurus wajib
PT SGI kadar debu tersebut tidak tenaga kerja 2018 Tentang melaksanakan syarat-
berupa pada melebihi ambang Keselamatan dan syarat K3 Lingkungan
hasil uji kegiatan- batas maksimum, Kesehatan Kerja Kerja.
kadar debu kegiatan guna melindungi Lingkungan Kerja Pasal 3
15 yang tenaga kerja dari Syarat-syarat K3
memiliki bahaya infeksi Lingkungan Kerja
potensi saluran sebagaimana dimaksut
menghasilk pernafasan dalam Pasal 2 meliputi :
an a.pengendalian factor
partikulat fisika dan factor kimia
agar berda dibawah
NAB
Kesehatan Kerja
PT. SGI Terdapat Sebagai ruang Fasilitas sudah 1. UU no 1 Tahun 1. Pasal 8 Ayat (1)
Klinik pemeriksaan dan baik dan cukup 1970 Pengurus diwajibkan
perusahaan pengobatan pada bersih memeriksakan
pekerja 2. Permenakertrans kesehatan badan,
No.3 Tahun 1982 kondisi
mental dan
1 kemampuan fisik dari
tenaga kerja yang akan
diterimanya maupun
akan dipindahkan
sesuai dengan sifat-
sifat pekerjaan yang
diberikan padanya.

39
2. Pasal 4 Ayat (1)
berbunyi
Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan
kerja dapat
diselenggarakan sendiri
oleh pengurus

PT. SGI Terdapat Paramedis yang Fasilitas Permenakertrans Permenakertrans No.


dokter dan telah tersertifikasi Kesehatan di No. 1 tahun 1979 1 tahun 1979 Pasal 1
paramedis dianggap telah perusahaan sudah tentang Kewajiban berbunyi
perusahaan memenuhi menyediakan Latihan Hygiene Perusahaan yang
yang kompetensi dokter dan Perusahaan dan K3 mempekerjakan tenaga
dibuktikan sehingga paramedis yang Bagi Tenaga Para Medis diwajibkan
dengan SKP diharapkan mampu ber SKP dan Paramedis untuk mengirimkan
memberikan segera di perbarui setiap tenaga tersebut
pelayanan sebelum masa Peraturan Menteri untuk mendapatkan
kesehatan yang SKP habis. Tenaga Kerja, latihan dalam bidang
memadai Transmigrasi Dan Hygiene Perusahaan,
Koperasi Nomor: Kesehatan dan
Per.01/Men/1976 Keselamatan Kerja.
2 Tentang Kewajiban
Latihan Hyperkes Permenakertrans No.
Bagi Dokter 1 tahun 1979 Pasal 4
Perusahaan Ayat 2 Dengan
sertifikat tersebut
tenaga kerja medis
yang bersangkutan
telah memenuhi syarat-
syarat untuk
menyelenggarakan
pelayanan hygiene
perusahaan

Per.01/Men/1976

40
Pasal 1 berbunyi
Setiap perusahaan
diwajibkan untuk
mengirimkan setiap
dokter perusahaannya
untuk mendapatkan
latihan dalam bidang
Hygiene Perusahaan,
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
PT. SGI Terdapat Fasilitas kotak P3K Isi dalam kotak Peraturan Menteri Pasal 2 berbunyi
fasilitas kotak ditempatkan di area P3K selalu tersedia Tenaga Kerja dan Pengusaha wajib
P3K yang mudah Transmigrasi menyediakan petugas
dijangkau sehingga Republik Indonesia P3K dan fasilitas P3K
memudahkan pada PER.15/MEN/VIII/20 di tempat kerja
saat akan digunakan 08 Tentang
pada saat terjadi Pertolongan
kegawat daruratan Pertama Pada Pasal 10 Ayat 3
3
Kecelakaan di berbunyi pada tempat
Tempat Kerja yang mudah dilihat dan
dijangkau, diberi tanda
arah yang jelas, cukup
cahaya serta mudah
diangkat apabila akan
digunakan

Hasil wawancara PT. SGI Terdapat Terdapat Petugas Petugas P3K di Peraturan Menteri PER.15/MEN/VIII/2008
petugas P3K yang selalu siap tempat kerja Tenaga Kerja Dan Pasal 1 berbunyi
dalam menangani sebaiknya Transmigrasi petugas P3K adalah
kondisi kegawat menggunakan Republik Indonesia pekerja yang ditunjuk
daruratan tanda khusus yang Nomor : oleh
4
mudah dikenal oleh PER.15/MEN/VIII/20 pengurus/pengusaha
pekerja/buruh yang 08 Tentang dan diserahi tugas
membutuhkan Pertolongan tambahan untuk
pertolongan. Pertama Pada melaksanakan P3K di
Kecelakaan Di tempat kerja

41
Tempat Kerja
PER.15/MEN/VIII/2008
Pasal 2 berbunyi
Pengusaha wajib
menyediakan petugas
P3K dan fasilitas P3K
di tempat kerja

PT. SGI Memberikan privasi Fasilitas sudah UU No. 13/2003 Pasal 83 berbunyi
bagi pekerja baik dan cukup pasal 83 Pekerja/buruh
Terdapat perempuan (ibu bersih Tentang perempuan yang
fasilitas menyusui) saat ketenaga kerjaan anaknya masih
Ruang memberikan ASI menyusu harus diberi
Laktasi kepada bayinya Peraturan Bersama kesempatan sepatutnya
perusahaan ataupun untuk Menteri Negara untuk menyusui
memerah Pemberdayaan anaknya
ASI Perempuan, Menteri
Tenaga Kerja Peraturan Bersama
Dan Transmigrasi, kemenkes &
Dan Menteri Kemenakertrans :
Kesehatan Peraturan bersama ini
Nomor diharapkan mampu
5 48/Men.Pp/Xii/2008, menjadi payung bagi
Per.27/Men/Xii/ tenaga kerja
2008, Dan perempuan khususnya
1177/Menkes/Pb/Xii yang menyusui agar
/2008 Tahun 2008 mereka tetap bisa
Tentang menyusui/memerah
Peningkatan ASI selama waktu kerja
Pemberian Air Susu di tempat kerja, dan
Ibu Selama Waktu mendorong pengusaha
Kerja Di Tempat untuk menyediakan
Kerja Ruang
Menyusui/Ruang ASI
yang sesuai dengan
standar kesehatan.

42
PT. SGI Diikutsertakan Terjaminnya pekerja Sudah baik Undang-Undang Undang-Undang No.
tenaga kerja dari kerugian akibat Republik Indonesia 24 Tahun 2011 Pasal
di BPJS kecelakaan dan Nomor 24 Tahun 15 Ayat 1 berbunyi
penyakit akibat kerja 2011 Tentang Pemberi Kerja secara
Badan bertahap wajib
Penyelenggara mendaftarkan dirinya
6 Jaminan Sosial dan Pekerjanya
sebagai Peserta
kepada BPJS sesuai
dengan program
Jaminan Sosial yang
diikuti

Hasil Wawancara PT. SGI Dilakukannya Pemeriksaan Sudah Baik Undang-Undang UU No. 1 Tahun 1970
pemeriksaan kesehatan berkala No. 1 Tahun 1970 Pasal 8 Ayat 1
kesehatan dimaksudkan untuk tentang berbunyi Pengurus
pekerja mempertahankan Keselamatan Kerja diwajibkan
secara derajat kesehatan memeriksakan
berkala tenaga kerja kesehatan badan,
sesudah berada kondisi mental dan
dalam pekerjaannya, kemampuan fisik dari
serta menilai tenaga kerja yang akan
kemungkinan diterimanya maupun
adanya pengaruh- akan dipindahkan
7
pengaruh dari sesuai dengan sifat-
pekerjaan seawal sifat pekerjaan yang
mungkin yang perlu diberikan padanya.
dikendalikan dengan
usaha-usaha UU No. 1 Tahun 1970
pencegahan. Pasal 8 Ayat 2
berbunyi Pengurus
diwajibkan
memeriksakan semua
tenaga kerja yang
berada di bawah

43
pimpinannya, secara
berkala pada dokter
yang ditunjuk oleh
pengusaha dan
dibenarkan oleh
direktur
PT. SGI Fasilitas cuci melindungi diri dari Merawat fasilitas 1. PP no 88 tahun 1. Pasal 5
tangan berbagai macam cuci tangan serta 2019 tentang a. Peningkatan
tersedia di infeksi dan penyakit memperbanyak Kesehatan kerja pengetahuan
setiap area berbahaya serta fasilitas cuci 2. KEPUTUSAN Kesehatan
pintu masuk mencegah tangan di area MENTERI b. Pembudayaan
penyebaran bakteri kerja selama masa KESEHATAN PHBS.
dan virus ke orang pandemic. REPUBLIK c. Pembudayaan
lain melalui tangan INDONESIA K3 di tempat
NOMOR kerja
HK.01.07/MENKES/
328/2020 2. poin 6
TENTANG Memfasilitasi tempat
PANDUAN kerja yang aman dan
PENCEGAHAN sehat salah satunya
8
DAN yaitu dengan
PENGENDALIAN menyediakan sarana
CORONA VIRUS cuci tangan
DISEASE
2019 (COVID-19) DI
TEMPAT KERJA
PERKANTORAN
DAN INDUSTRI
DALAM
MENDUKUNG
KEBERLANGSUNG
AN USAHA
PADA SITUASI
PANDEMI

44
PT. SGI Terdapat 1.memberikan Memperbanyak PP no 88 tahun Pasal 5
media informasi yang pada poster atau 2019 tentang a. Peningkatan
promkes di tingkatan lebih lanjut himbauan di Kesehatan kerja pengetahuan
perusahaan dapat memicu banyak tempat Kesehatan
khususnya kesadaran kerja agar selalu b. Pembudayaan
terkait covid- masyarakat waspada terhadap PHBS.
19. mengenai program pandemic. c. Pembudayaan
atau gerakan yang K3 di tempat
tengah dicanangkan kerja
oleh pemerintah

2.dapat
mendapatkan
9
pengetahuan dan
kemudian mampu
merubah perilaku
masyarakat melalui
pesan kesehatan
menjadi perilaku
kesehatan yang
lebih baik tentang
pencegahan dan
pengendalian
Covid-19 sehingga
terjadi Covid-19
dapat dikendalikan
Hasil Wawancara PT. SGI Dilakukannya Sebagai upaya Pengecekan suhu KEPUTUSAN Bab II Butir B tentang
screening untuk mengurangi dilakukan sebelum MENTERI SAAT KEMBALI
awal sebelum penularan Covid-19 bekerja dan KESEHATAN BEKERJA PASCA
memasuki sesudah bekerja REPUBLIK PEMBATASAN
area kerja, untuk INDONESIA SOSIAL BERSKALA
10
berupa mengantisipasi NOMOR BESAR
pengecekan penyebaran covid HK.01.07/MENKES/
suhu 328/2020 poin j menyebutkan
TENTANG Tempat kerja
PANDUAN melakukan pengukuran

45
PENCEGAHAN suhu tubuh (skrining) di
DAN setiap titik
PENGENDALIAN masuk tempat kerja
CORONA VIRUS
DISEASE
2019 (COVID-19) DI
TEMPAT KERJA
PERKANTORAN
DAN INDUSTRI
DALAM
MENDUKUNG
KEBERLANGSUNG
AN USAHA
PADA SITUASI
PANDEM
Hasil Wawancara PT. SGI Terdapat manfaat tempat Memperluas 1. UU 18 Tahun 1. Pasal 13
tempat khusus sampah b3 penyediaan wadah 2008 tentang Pengelola kawasan
sampah di area produksi limbah B3 agar Pengelolaan permukiman, kawasan
khusus B3 di adalah Reduksi mempermudah Sampah komersial,
area produksi limbah dengan pengelolaan limbah kawasan industri,
mengoptimalkan B3 2. Peraturan kawasan khusus,
penyimpanan bahan Pemerintah Nomor fasilitas umum, fasilitas
baku dalam proses 101 Tahun 2014 sosial, dan fasilitas
kegiatan atau house Tentang Pengelol lainnya wajib
11
keeping, substitusi aan Limbah B3 menyediakan fasilitas
bahan, modifikasi pemilahan sampah.
proses, maupun
upaya reduksi 2. Pasal 3
lainnya. setiap orang yang
menghasilkan limbah
B3 wajib melakukan pe
ngelolaan limbah B3 ya
ng dihasilkan.
Hasli Wawancara PT. SGI Terdapat meningkatkan Memperbanyak Keputusan Menteri Pasal 2 Ayat 1
12 sosialiasi pengetahuan poster atau Tenaga Kerja Dan Pengusaha wajib
mengenai pekerja sebagai himbauan Transmigrasi melakukan upaya

46
program upaya pencegahan mengenai penyakit Republik Indonesia pencegahan dan
penanggulang peningkatan HIV HIV/AIDS di tempat Nomor: KEP. penanggulangan
an HIV/AIDS AIDS dikalangan kerja 68/MEN/IV/2004 HIV/AIDS di tempat
dan penyakit pekerja ataupun Tentang kerja
menular masyarakat, serta Pencegahan Dan
lainnya. mengurangi stigma Penanggulangan
buruk yang dicap Hiv/Aids Di Tempat
kepada pengidap Kerja
HIV AIDS
Hasil Wawancara PT. SGI Mewajibkan Vaksin Dapat Sudah baik dan Peraturan Presiden Penyesuaian
pegawai baru Mencegah Covid-19 dipertahankan Nomor 99 Tahun kebutuhan pelaksanaan
untuk vaksin Menginfeksi Tubuh 2020 tentang pengadaan Vaksin
sebagai Vaksin Dapat Pengadaan Vaksin COVID-19, cakupan
syarat masuk Membantum dan Pelaksanaan keadaan kahar (force
ke Melindungi Orang Vaksinasi Dalam majeure), kejadian
13 perusahaan. yang berada di Rangka ikutan pasca
sekitar Penanggulangan pelaksanaan vaksinasi,
Pandemi dan pembayaran uang
Vaksin Dapat Corona Virus di muka atau uang
Melindungi dan Disease 2019 muka untuk penyediaan
Membantu Tenaga (COVID-19) Vaksin
Kesehatan COVID-19.
Kelembagaan dan Keahlian
PT. SGI Memiliki Perusahaan telah Petugas P2K3 Permenaker No.4 Permenaker No.4
lembaga melakukan usaha wajib menjalankan Tahun 1987 tentang Tahun 1987 Pasal 2
P2K3 dalam mewujudkan tugasnya. panitia Pembina Ayat 1 berbunyi setiap
komitmen K3 keselamatan dan tempat kerja dengan
kesehatan kerja kriteria tertentu
1
pengusaha atau
pengurus wajib
membentuk
P2K3.

Hasil Wawancara PT. SGI Melakukan Memberikan saran Sudah baik dan PERATURAN Pasal 12
2. pelaporan dan pertimbangan dipertahankan MENTERI TENAGA Sekurang-kurangnya 3
P2K3 berkala baik diminta maupun KERJA bulan sekali pengurus

47
setiap 3 bulan tidak kepada REPUBLIK wajib menyampaikan
pengusaha INDONESIA laporan tentang
mengenai masalah NOMOR : kegiatan P2K3 kepada
K3 PER.04/MEN/1987 Menteri melalui Kantor
TENTANG Departemen Tenaga
PANITIA PEMBINA Kerja setempat.
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN
KERJA SERTA
TATA CARA
PENUNJUKAN
AHLI
KESELAMATAN
KERJA
PT. SGI Memiliki ahli Sebagai bentuk Sudah baik. Peraturan Menteri Per-02/Men/1992
K3 Umum komitmen Memastikan masa Tenaga Kerja Pasal 2 Ayat 1
dengan SKP perusahaan dalam berlaku SKP Republik Indonesia berbunyi Menteri
mematuhi peraturan Nomor : Tenaga Kerja atau
yang berlaku serta Per-02/Men/1992 Pejabat yang ditunjuk
menciptakan budaya Tentang Tata Cara berwenang menunjuk
K3 di perusahaan Petunjukan, ahli keselamatan dan
Kewajiban, Dan kesehatan kerja pada
Wewenang Ahli tempat kerja dengan
Keselamatan Dan kriteria tertentu dan
Kesehatan Kerja pada perusahaan yang
3.
memberikan jasa di
bidang keselamatan
dan kesehatan kerja

Per-02/Men/1992
Pasal 2 Ayat 2
berbunyi Kriteria
tertentu sebagaimana
dimaksud adalah:
a) Suatu tempat kerja

48
dimana pengurus
mempekerjakan tenaga
kerja lebih dari 100
orang.
b) Suatu tempat kerja
dimana pengurus
mempekerjakan tenaga
kerja kurang dari 100
orang akan tetapi
menggunakan bahan,
proses, alat dan atau
instalasi yang besar
resiko bahaya terhadap
keselamatan dan
kesehatan kerja.
PT. SGI Memiliki ahli Pekerja memahami Sudah baik. Permenaker No. 12 pasal 7, perusahaan
K3 Listrik peraturan Memastikan masa Tahun 2015 tentang yang wajib memiliki ahli
dengan SKP perundangan terkait berlaku SKP Keselamatan dan K3 listrik adalah
K3 Listrik. Kesehatan Kerja perusahaan yang
Pekerja mampu Listrik di Tempat mempunyai pembangkit
melakukan Kerja listrik lebih dari 200
Identifikasi, evaluasi kVA. Sementara itu,
dan pengendalian perusahaan yang
bahaya listrik. hanya memanfaatkan
4. Pekerja memahami listrik dan melakukan
cara kerja yang pekerjaan
aman dalam pemasangan,
menangani pengoperasian,
pekerjaan elektrikal. pemeliharaan,
Peserta memahami pemeriksaan,
penggunaan dan pengujian, dan
manajemen Alat perbaikan listrik ‘cukup’
Pelindung Diri memiliki teknisi K3
listrik.

49
PT. SGI Memiliki ahli Mampu Sudah baik. undang-undang No pasal 3 ayat (1) huruf b,
K3 Kebakaran melaksanakan Memastikan masa 1 tahun 1970 d, q adalah merupakan
dengan SKP pencegahan dan berlaku SKP sassaran yang ingin
penanggulangan diwujudkan di setiap
kondisi kebakaran tempat kerja, yang
dan jangan panik berbunyi :
serta mampu Dengan peraturan
mengevaluasi perundangan
semua orang yang ditetapkan syarat syarat
ada di dalam lokasi keselamatan kerja
kebakaran dengan untuk :
5.
berbagai kondisi a. Mencegah,
serta menggunakan Mengurangi, dan
teknik kerja yang Memadamkan
tepat Kebakaran
b. Memberikan
kesempatan jalan untuk
menyelamatkan diri
pada waktu kebakaran
c. Mengendalikan
penyebaran panas,
asap, dan gas
PT. SGI Memiliki ahli Melindungi K3 Sudah baik. UU No.1 setiap industri
K3 Operator Tenaga Kerja dan Memastikan masa tahun1970, menggunakan atau
Pesawat orang lain yang berlaku SKP Permenaker No : bekerja pada lingkup
Tenaga dan berada di tempat 38 Tahun 2016, peralatan pesawat
Produksi kerja dari potensi Permenaker No. tenaga dan produksi
dengan SKP bahaya Pesawat 04/Men/1995, Kep. memiliki Ahli K3 PTP
Tenaga dan Dirjen No: Kep. (Khususnya bagi
6.
Produksi serta 75/PPK/XII/2013 perusahaan uji riksa
memastikan K3).
Pesawat Tenaga
dan Produksi yang
aman dan
memberikan
keselamatam dalam

50
pengoperasian agar
menciptakan tempat
kerja yang aman
dan sehat untuk
meningkatkan
produktivitas
Hasil Wawancara PT. SGI Memiliki Mampu Sudah baik. KEPUTUSAN Pasal 5 berbunyi Unit
petugas melaksanakan Memastikan masa MENTERI TENAGA penanggulangan
pemadam pencegahan dan berlaku SKP KERJA R.I kebakaran terdiri dari:
kebakaran penanggulangan No.KEP.186/MEN/1 a. Petugas peran
kelas D dan C kondisi kebakaran 999 kebakaran
masing dan jangan panik TENTANG UNIT
masing serta mampu PENANGGULANG Pasal 6 berbunyi
sebanyak 15 mengevaluasi AN KEBAKARAN Petugas peran
7. orang semua orang yang DITEMPAT KERJA kebakaran
ada di dalam lokasi sebagaimana dimaksud
kebakaran dengan dlam pasal 5 huruf a,
berbagai kondisi sekurangkurangnya 2
serta menggunakan (dua) orang untuk
teknik kerja yang setiap jumlah tenaga
tepat kerja 25 (dua puluh
lima)
orang
SMK3

51
PT. SGI Perusahaan 1. Pihak manajemen Sudah baik 1. PP NOMOR 50 1. Pasal 5 ayat 1
telah dapat mengetahui TAHUN 2012 berbunyi Setiap
melakukan kelemahan- TENTANG perusahaan wajib
audit internal kelemahan setiap PENERAPAN menerapkan SMK3 di
SMK3 dan unsur dalam SMK3 SISTEM perusahaannya
audit untuk mencegah MANAJEMEN
eksternal timbulnya gangguan KESELAMATAN
melalui HSE operasional, DAN KESEHATAN
comitee kecelakaan, insiden, KERJA 2. Pasal 3 Ayat 1
berdasarkan dan kerugian- berbunyi Perusahaan
persyaratan kerugian. 2.PERATURAN yang telah
audit buyer. 2. Mengetahui MENTERI melaksanakan
gambaran- KETENAGAKERJA penerapan SMK3
gambaran secara AN sebagaimana dimaksud
jelas dan lengkap REPUBLIK dalam Pasal 2
tentang kinerja K3 di INDONESIA dilakukan penilaian
1 perusahaan. NOMOR 26 TAHUN penerapan SMK3
2. Meningkatkan 2014 melalui Audit Eksternal
pemenuhan TENTANG SMK3 oleh Lembaga
terhadap peraturan PENYELENGGARA Audit SMK3 yang
perundang- AN PENILAIAN ditunjuk oleh Menteri
undangan bidang PENERAPAN
K3. SISTEM
3. Meningkatkan MANAJEMEN
pengetahuan, KESELAMATAN
keterampilan, dan DAN KESEHATAN
kesadaran tentang KERJA
K3, khususnya bagi
pekerja yang terlibat
dalam pelaksanaan
audit.
4. Meningkatkan
produktivitas kerja

52
PT. SGI Adanya titik kumpul sangat Sudah baik PP NOMOR 50 LAMPIRAN II
pemasangan berguna saat proses TAHUN 2012 Kriteria Audit
rambu Jalur evakuasi jika terjadi TENTANG 6.4.4 Rambu-rambu K3
Evakuasi dan kebakaran, bencana PENERAPAN harus dipasang sesuai
Asembly alam, dan kondisi SISTEM dengan standar dan
Point (titik darurat lainnya. MANAJEMEN pedoman teknis
kumpul) untuk Pekerja dan seluruh KESELAMATAN (Rambu K3 (safety
situasi gawat orang yang berada DAN KESEHATAN sign, warning sign,
darurat di lingkungan KERJA poster, rambu APD,
perusahaan dapat rambu APAR, rambu
lebih cepat keluar parkir, dll) dan anda
dari gedung menuju pintu darurat dipasang
ke satu tempat yang sesuai standar
lebih aman yang berdasarkan pedoman
telah di tentukan tim teknis yang berlaku,
tanggap darurat mempunyai sinyal
perusahaan. penerangan minimal 10
2
Sebagai tempat lux dan berwarna hijau
yang digunakan bagi serta tulisan putih dan
pengguna bangunan mempunyai tanda
gedung dan bertuliskan “keluar”
pengunjung atau “exit” di atasnya
bangunan gedung dan menghadap
untuk berkumpul kekoridor. )
setelah proses
evakuasi 6.7.5 Instruksi/prosedur
keadaan darurat dan
hubungan keadaan
darurat diperlihatkan
secara jelas dan
menyolok serta
diketahui
oleh seluruh tenaga
kerja di perusahaan

53
PT. SGI Adanya mengingatkan dan Sangat baik dan PP NOMOR 50 LAMPIRAN II
pemasangan menunjukan kepada memperbaiki TAHUN 2012 Kriteria Audit
rambu pekerja atau orang rambu yang sudah TENTANG 6.4.4 Rambu-rambu K3
bahaya di lain yang berada di tidak layak PENERAPAN harus dipasang sesuai
lingkungan area perusahaan SISTEM dengan standar dan
perusahaan tentang potensi MANAJEMEN pedoman teknis
bahaya yang KESELAMATAN (Rambu K3 (safety
mungkin tidak DAN KESEHATAN sign, warning sign,
terlihat sehingga KERJA poster, rambu APD,
mereka dapat rambu APAR, rambu
mengantisipasi agar parkir, dll) dan anda
terhindar dari pintu darurat dipasang
bahaya tersebut sesuai standar
berdasarkan pedoman
teknis yang berlaku,
mempunyai sinyal
3 penerangan minimal 10
lux dan berwarna hijau
serta tulisan putih dan
mempunyai tanda
bertuliskan “keluar”
atau “exit” di atasnya
dan menghadap
kekoridor. )

9.3.4 Rambu
peringatan bahaya
terpasang sesuai
dengan persyaratan
peraturan perundang-
undangan dan/atau
standar yang relevan.

54
PT. SGI Terdapat SOP bermanfaat Sangat baik dan PP NOMOR 50 7.3.1 Terdapat
SOP pada untuk melindungi memperbaiki SOP TAHUN 2012 prosedur yang
fasilitas di organisasi atau unit yang sudah tidak TENTANG terdokumentasi
perusahaan kerja, serta petugas layak PENERAPAN mengenai identifikasi,
atau pegawai dari SISTEM kalibrasi, pemeliharaan
tindakan mal-praktik, MANAJEMEN dan penyimpanan
atau kesalahan yang KESELAMATAN untuk alat pemeriksaan,
bersumber dari DAN KESEHATAN ukur dan uji mengenai
administrasi atau KERJA K3.
faktor lainnya yang
dapat berdampak
buruk bagi
keberlangsungan
hidup organisasi

55
PT. SGI Dilakukannya bermanfaat sebagai Sudah baik PP NOMOR 50 7.3.1 Terdapat
inspeksi pemantauan,pemeli TAHUN 2012 prosedur yang
secara haraan dan TENTANG terdokumentasi
berkala perbaikan yang PENERAPAN mengenai identifikasi,
peralatan di dilakukan sesuai SISTEM kalibrasi, pemeliharaan
perusahaan dengan prosedur MANAJEMEN dan penyimpanan
untuk menjaga KESELAMATAN untuk alat pemeriksaan,
sistem peralatan DAN KESEHATAN ukur dan uji mengenai
agar berfungsi KERJA K3.
dengan baik untuk
mencegah terjadinya Permenaker 05 lampiran I: Pedoman
kerugian maupun Tahun 1996 Penerapan Sistem
kecelakaan ditempat tentang SMK3 Manajemen K3.
kerja Dijelaskan bahwa
perusahaan harus
5 menetapkan dan
memelihara prosedur
inspeksi, pengujian dan
pemantauan yang
berkaitan dengan
tujuan dan sasaran
keselamatan dan
kesehatan kerja,
frekuensi inspeksi dan
pengujian harus sesuai
dengan obyeknya.

56
PT. SGI Dilakukannya bermanfaat sebagai Sudah baik PP NOMOR 50 7.2.2
pengujian pengendalian agar TAHUN 2012 Pemantauan/pengukur
bahaya tingkat bahaya faktor TENTANG an lingkungan kerja
lingkungan di kimia dan fisika PENERAPAN meliputi faktor fisik,
perusahaan berada di bawah SISTEM kimia, biologi, ergonomi
(iklim kerja, NAB, serta faktor- MANAJEMEN dan psikologi
kebisingan, faltor seperti faktor KESELAMATAN
pencahayaan, biologi, ergonomic DAN KESEHATAN
debu, dan psikologi dapat KERJA
getaran, memenuhi standar
limbah B3, dan aman
kandungan
air)

57
PT. SGI Dilakukannya pemeriksaan dan uji Sudah baik dan PP NOMOR 50 7.3.1 Terdapat
pemeriksaan kelayakan fasilitas dipertahankan TAHUN 2012 prosedur yang
dan uji pekerja sendiri dapat TENTANG terdokumentasi
kelayakan berasa nyaman dan PENERAPAN mengenai identifikasi,
fasilitas aman dengan SISTEM kalibrasi, pemeliharaan
secara rutin di pekerjaan yang MANAJEMEN dan penyimpanan
perusahaan dilakukan serta KESELAMATAN untuk alat pemeriksaan,
perusahaan DAN KESEHATAN ukur dan uji mengenai
mendapatkan KERJA K3.
keuntungan dengan
tetap terjaga
kesinambungan
produksinya

58
PT. SGI Memasang untuk memberikan Sangat baik dan 1. -PP NOMOR 50 1. LAMPIRAN II
MSDS B3 dan edukasi dan memperbaiki TAHUN 2012 Kriteria Audit
memberikan komunikasi kepada MSDS/ label yang TENTANG
label pada pekerja terkait sudah tidak layak PENERAPAN 9.1.1 Terdapat
bahan kimia dengan bahaya SISTEM prosedur untuk
dan yang ada serta MANAJEMEN mengidentifikasi
melakukan pekerja mengetahui KESELAMATAN potensi bahaya dan
training respons yang sesuai DAN KESEHATAN menilai risiko yang
untuk dilakukan KERJA berhubungan dengan
dalam berbagai penanganan secara
situasi bahaya 2. PP no.74 tahun manual dan mekanis.
terutama bahaya B3 2001 tentang
(bahan berbahaya pengelolaan B3 2. pasal 11 yang
dan beracun ) berbunyi setiap orang
yang memproduksi B3
8 wajib menyediakan
MSDS. Pada pasal 12
menyatakan setiap
penanggung jawab
pengangkutan,
penyimpanan, dan
pengedaran B3 wajib
menyertakan Lembar
Data Keselamatan
Bahan (Material Safety
Data Sheet).

Hasil Wawancara PT. SGI Dilakukan memberikan Perlu dilakukan PP NOMOR 50 LAMPIRAN II
pelatihan perlindungan dalam secara rutin terkait TAHUN 2012 Kriteria Audit
9. LOTO (Lock pekerjaan yang pelatihan LOTO TENTANG
Out Tag Out) menuntut suatu PENERAPAN 12.3.1 Pelatihan
pada pekerja bagian tubuh berada SISTEM diberikan kepada
59
terkait dalam posisi dimana MANAJEMEN semua tenaga
gerakan yang tidak KESELAMATAN kerja termasuk tenaga
disengaja atau DAN KESEHATAN kerja baru dan yang
lepasnya energi KERJA dipindahkan agar
berbahaya yang mereka dapat
tersimpan dapat melaksanakan
menimbulkan cidera tugasnya secara aman.
bahkan kematian.
Hasil Wawancara PT. SGI Dilakukan Mampu Perlu dilakukan PP NOMOR 50 . LAMPIRAN II
pelatihan melaksanakan secara rutin terkait TAHUN 2012 Kriteria Audit
pemadam pencegahan dan pelatihan TENTANG 6.7.3 Tenaga kerja
kebakaran. penanggulangan pemadam PENERAPAN mendapatkan instruksi
kondisi kebakaran kebakaran SISTEM dan pelatihan
dan jangan panik MANAJEMEN mengenai prosedur
serta mampu KESELAMATAN keadaan darurat yang
10 mengevaluasi DAN KESEHATAN sesuai dengan tingkat
semua orang yang KERJA risiko
ada di dalam lokasi
kebakaran dengan
berbagai kondisi
serta menggunakan
teknik kerja yang
tepat
Hasil Wawancara PT. SGI Menyediakan Mengurangi resiko Sudah baik dan di 1. PP NOMOR 50 1. . LAMPIRAN II
APD bagi bahaya kecelakaan perbanyak . TAHUN 2012 Kriteria Audit
pekerja yang bagi para pekerja. TENTANG 6.1.6
terpapar Memberi PENERAPAN APD disediakan sesuai
bahan kimia perlindungan ke SISTEM kebutuhan dan
tubuh para pekerja. MANAJEMEN digunakan secara
11 Sebagai usaha KESELAMATAN benar serta selalu
terakhir apabila DAN KESEHATAN dipelihara dalam
sistem perlidungan KERJA kondisi yang layak
teknik tidak pakai
berfungsi. 2. PERATURAN
MENTERI TENAGA
KERJA DAN 2. Pasal 2 Ayat 1

60
TRANSMIGRASI berbunyi Pengusaha
REPUBLIK wajib menyediakan
INDONESIA APD bagi pekerja/buruh
NOMOR di tempat kerja.
PER.08/MEN/VII/20
10
TENTANG
ALAT PELINDUNG
DIRI

Hasil Wawancara PT. SGI Terdapat Sebagai bentuk Memperbanyak PP NOMOR 50 1. LAMPIRAN II
poster K3 komunikasi poster atau TAHUN 2012 Kriteria Audit
perusahaan dalam himbauan TENTANG
kriteria mengenai K3 di PENERAPAN 1.1.1 Terdapat
Pembangunan Dan tempat kerja SISTEM kebijakan K3 yang
Pemeliharaan MANAJEMEN tertulis, bertanggal,
12 Komitmen SMK3 KESELAMATAN ditandatangani oleh
DAN KESEHATAN pengusaha atau
KERJA pengurus, secara jelas
menyatakan tujuan dan
sasaran K3 serta
komitmen terhadap
peningkatan K3.

61
3.2 Tabel Analisa Hasil Temuan Negatif

Tabel 3. 2 Hasil Temuan Negatif


Tempat
No. Foto Temuan Manfaat Saran Dasar Hukum Bunyi Pasal
Temuan
K3 Mekanik
Area Vendor Vendor penyewaan Meminta Permenaker No.8 Peraturan menteri ini
koridor PT penyewaan memberikan kejelasan kepada Pasal 4 poin a mengatur mengenai
SGI handlift produk yang layak vendor handlift syarat-syarat K3
belum guna akan kualitas dari
1 diketahui produknya
sudah
tersertifikasi
PAA atau
belum
Area Operator Meminimalisir Diharapkan lebih Permenaker No.8 Pelaksanaan syarat
koridor PT handlift unsafe action agar memerhatikan Pasal 3 poin a K3 pesawat angkat,
SGI melakukan risiko kecelakaan keselamatan / pasal 67 poin a pesawat angkut dan
unsafe action kerja dan penyakit kerja alat bantu angkat dan
2 dengan akibat kerja dapat angkut sebagaimana
memakai berkurang dimaksud dalam pasal
sendal saat 2 bertujuan
memindahka melindungi K3 Tenaga
n barang kerja dan orang lain

62
Ruang Tidak Mengurangi risiko Diberikan needle Permenaker No.38 Semua bagian yang
Produksi terdapat akibat tertusuk guard atau Tahun 2016 pasal bergerak dan
PT. Sport needle guard jarum menggunakan 8 ayat 2 berbahaya dari
Glove pada APD yang layak pesawat tenaga dan
Indonesia pesawat produksi harus
3 (SGI) produksi dilengkapi alat
Video (mesin jahit) perlindungan
Observasi

Hasil Wawancara Ruang Operator Pengoperasian Diharapkan Permenaker No.8 Lisensi keselamatan
Gudang elevator elevator barang segera memiliki Tahun 2020 Pasal dan kesehatan kerja
PT. Sport barang belum akan lebih aman SIO bagi operator 1 ayat 18 yang selanjutnya
Glove memiliki SIO karena dijalankan elevator disebut lisensi k3
Indonesia oleh orang yang adalah kartu tanda
(SGI) mengetahui SOP kewenangan untuk
4
Video dari elevator melaksanakan tugas
Observasi barang tersebut sebagai teknisi,
operator atau juru ikat
bidang Pesawat
angkat dan angkut

K3 Pesawat Uap

Tidak Menggunakan Pesawat Uap

K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun


Tempat Tangki timbun Untuk mengetahui Harus dilakukan Permenaker No.37 Pengurus dan/atau
penyimpan solar kerusakan, kapasitas, nya pengujian Tahun 2016 Pengusaha yang
an Tangki mempunyai kekuatan dan sekurang Pasal 10 ayat 1 mempunyai
Timbun PT kapasitas penanggulangan kurangnya 5 tahun poin e bejana penyimpanan
1
SGI ±15.000 L Ketika terjadi sekali gas atau bejana
dan tidak kerusakan, masalah transport harus
dilakukan dan kecelakaan kerja mempunyai daftar atau
pengujian 5 pada tangka timbun register yang memuat:

63
tahun sekali
e. tanggal, tekanan,
dan hasil pengujian
hidrostatis

Hasil Wawancara Ruang Operator Sehingga dalam Agar ditambahkan Permenaker No.38 Sebelum mesin
Genset PT. kompresor pengoprasian oprator kompresor Tahun 2016 dioperasikan, harus
Sport tidak memiliki kompresor tenaga yang memiliki Pasal 21 ayat 1 dilakukan pemeriksaan
Glove SIO teknis memiliki lisensi k3 yang oleh operator untuk
2 Indonesia kompetensi dan sesuai dengan menjamin
(SGI) kewenangan yang di peraturan per keselamatan.
Video peroleh dari pelatihan undang undangan
Observasi k3

K3 Kelistrikan
Dibawah Tidak Berfungsi untuk Sebaiknya untuk Undang – undang Yang Berbunyi:
Fire Alarm terdapat tutup mencegah listrik stop kontak No.1 Tahun 1970 a. mencegah dan
Control pelindung mengalir pada tersebut diberi BAB III Pasal 3 Ayat mengurangi
Panel stop kontak tempat lain yang tutup pelindung 1 Huruf a dan q kecelakaan;” dan “
yang berada tidak diinginkan. dikarenakan stop b. mencegah terkena
dibawah Fire kontak tersebut aliran listrik yang
Alarm Control terdapat diluar berbahaya;”
Panel ruangan untuk
sehingga mengurangi resiko
dapat terjadinya
1
menimbulkan kecelakaan dan
potensi konsleting,
konsleting
karena stop
kontak
terdapat
diluar
ruangan

64
Hasil wawancara PT GSI Tidak Tidak terdapat Perlu ditambahkan Peraturan Menteri Dalam hal ini keggiatan
terdapat tenaga personil teknisi K3 Tenaga Kerja R.I yang dilaksanakan
teknisi K3 kerjaberkapasitas listrik sesuai No.Per/12/MEN/201 berupa pemasangan
listrik atatu memiliki dengan peraturan 5 tentang dan pemeliharaan pada
keahlian untuk yang berlaku keselamatan dan pembakit
melakukan kesehatan kerja trasmisi,distribusi dan
pemasangan dan listrik di tempat kerja pemanfaatn listrik dapat
pemeliharaan pada pasal 6 ayat 4 dilakukan oleh:
2
instalasi listrik a. Teknisi K3 listrik
pada perusahaan atau
b. Teknisi K3 listrik
pada PJK3

K3 Konstruksi
Area Terdapat Dapat berbahaya Perlu diberikan Peraturan Menteri Pasal 8
Grounding lubang besar karena pekerja atau tanda peringatan Tenaga Kerja R.I. Semua peralatan sisi-
PT Sport tanpa di tutupi orang yang melewati bahwa ada lubang No. sisi lantai yang terbuka,
Glove dan tidak ada jalan dan tidak besar supaya Per.01/MEN/1980 lubang-lubang di lantai
Indonesia tanda menyadari akan orang yang tentang yang terbuka, atap-atap
peringatan jatuh melintas menyadari Keselamatan dan atau panggung yang
bahwa ada ada lubang Kesehatan Kerja dapatdimasuki,sisi-sisi
1
lubang dekat pada Konstruksi tangga yang
jalan Bangunan terbuka,semua galian-
galian dan lubabng-
lubang yang di anggap
berbahaya harus diberi
pagar atau tutup
pengaman yang kuat
K3 Penanggulangan Kebakaran
Hasil wawancara PT SGI Berdasarkan Untuk mengatur Untuk Panel Fire PERATURAN Panil indikator harus
hasil seluruh sistem Alarm yang masih MENTERI TENAGA ditempatkan dalam
1
wawancara alaram did alam berada di outdoor KERJA REPUBLIK bangunan pada tempat
dengan bangunan dan aagar sebaiknya INDONESIA yang aman, mudah

65
narasumber petugas pemadam dipindahkan NOMOR : terlihat dan mudah
menyatakan kebakaran maupun kedalam ruangan PER.02/MEN/1983 dicapai dari ruangan
bahwa ada keamanan bisa tau sehingga dapat BAB I Pasal 21 Ayat masuk utama dan
Panel Fire rungan mana yang mengurangi atau 1, harus mempunyai
Alarm yang merupakan titik api meminimalisir ruang bebas 1 (satu) m
masih berada terjadinya bahaya di depannya.
diluar seperti konsleting
ruangan atau yang diakibatkan
outdoor air

Hasil wawancara PT SGI Tidak Kurangnya alat Diharapakn di Undang-Undang RI Pasal 3 ayat 1
terdapat proteksi aktif dalam lakukan No.1 Tahun1970 Dengan peraturan
sprinkler dan penanggulanagn penambahan Tenatng perundangan
indoor kebakaaran hydrant terutama keselamatan kerja ditetapkan syarrat-
hydrant di dibagian indoor pasal 3 ayat 1 poin b syarat keselamatan
lingkungan agar apabila terjadi Keputusan Menteri kerja untuk:
pabrik kebakaran dapat Tenaga Kerja R..I B. Mencegah,mengura
ditangani sebelum No.KEP.186/MEN/1 ngi,dan memadamkan
makin parah 999 tentang Unit kebakaran
Penggulangan Petunjuk Umum
Kebakaran di Penyediaan
Tempat Kerja pasal alat/istalansni proteksi
2 5 dan 6 kebakaran seprti sistem
deteksi/alarm
kebakaran dan alat
pemadam api
ringan,hydran,springkle
r atau instalansi khusus
yang hadnal dan
mandiri melalui
perencanaan,pemasan
gan dan pemeliharaan
sesuaui ketentuan
standar

K3 Kimia

66
Lemari Lemari APD Tidak memadainya Setiap lemari APD UU No. 1 Tahun BAB X
APD pada tidak di isi perlengkapan APD yang tersedia 1970 Tentang Pasal 14
Gudang dengan menyebabkan harus diisi dengan Keselamatan Kerja Huruf c
Penyimpan perlengkapan tenaga kerja tidak APD yang lengkap Pengurus diwajibkan
an Bahan APD yang memakai APD sesuai dengan PerMen Tenaga menyediakan secara
Kimia PT memadai sesuai kebutuhan jenis pekerjaan Kerja dan Cuma-Cuma, semua
SG sehingga berpotensi yang dilakukan Transmigrasi RI No alat perlindungan diri
bahaya seperti Per.08/MEN/VII/201 yang diwajibkan pada
tenaga kerja terkena 0 Tentang Alat tenaga kerja yang
tumpahan bahan Perlindungan Diri berada dibawah
kimia pimpinannya dan
menyediakan bagi
setiap orang lain yang
memasuki tempat kerja
tersebut, disertai
dengan petunjuk-
petunjuk yang
1 diperlukan menurut
petunjuk pegawai
pengawas atau ahli
keselamatan kerja

Pasal 4
(1)APD wajib
digunakan ditempat
kerja dimana :
a.dibuat, dicoba,
dipakai atau
dipergunakan mesin,
pesawat, alat perkakas,
peralatan atau instalasi
yang berbahaya yang
dapat menimbulkan
kecelakaan, kebakaran
atau peledakan

67
Penyimpan Pekerja Tenaga kerja yang Pengurus wajib Undang-Undang Pasal 14 point c
aan bahan belum tidak memakai APD menyediakan APD No.1 Tahun 1970 Menyediakan secara
kimia PT memakai lengkap seperti hand glove, Tentang Cuma-Cuma semua
SGI APD Hand menimbulkan cap, dan sepatu Keselamatan Kerja alat perlindungan diri
Glove, Cap, potensi bahaya boots bagi pekerja yang diwajibkan pada
sepatu boots seperti terkena untuk memberikan tenaga kerja yang
tumpahan bahan perlindungan dan berada dibawah
kimia rasa aman pimpinannya dan
menyediakan bagi
setiap orang lain yang
2
memasuki tempat kerja
tersebut, disertai
dengan petunjuk-
petunjuk yang
diperlukan menurut
petunjuk pegawai
pengawas atau ahli-ahli
keselamatan kerja.

Penyimpan Akses lalu Akses lalu lintas Penatanaan bahan KepMen Tenaga Pasal 2
aan bahan lintas sempit, yang sempit dapat dirapikan lagi Kerja NOMOR : Pengusaha atau
kimia PT dan tidak menimbulkan sehingga akses KEP.187/MEN/1999 pengurus yang
SGI adanya potensi bahaya lalu lintas luas, Tentang menggunakan,
sirkulasi tertabrak. Tidak pembatasan Pengendalian Bahan menyimpan,
udara adanya saluran jumlah tenaga Kimia Berbahaya di memproduksi dan
sirkulasi udara yang yang masuk ke Tempat Kerja mengangkut bahan
3 mencukupi dapat dalam ruangan. kima berbahaya di
menyebabkan Pemasangan tempat kerja wajib
berkurangnya kadar saluran udara yang mengendalikan bahan
oksigen dalam mencukupi kimia berbahaya untuk
ruangan dan potensi mencegah terjadinya
keracunan bahan kecelakaan kerja dan
kimia dari bau yang penyakit akibat kerja.
ditimbulkan
4 N/A PT. SGI Belum ada Supaya tenaga kerja Harus dilengkapi Dasar Hukum Pasal 17 Huruf B

68
dokumen dapat Keputusan Menteri Membuat dokumen
pengendalian mengendalikan Tenaga Kerja Nomor pengendalian potensi
potensi potensi bahaya dari : Kep. 187/Men/1999 bahaya menengah;
bahaya pada bahan kimia tentang
bahan kimia Pengendalian Bahan
berbahaya Kimia Berbahaya di
Tempat Kerja Bab IV
Kewajiban
Pengusaha atau
Pengurus
K3 Housekeeping
Toilet Toilet yang Kurangnya jumlah Jumlah toilet Permen No.5 Tahun Untuk menjamin
PT.SIG jumlahnya toilet yang berjumlah sebaiknya 2018 Tentang kecukupan atas
kurang 30 dengan ditambah agar Keselmatan Kerja kebutuhan jamban
persentase 3700 sesuai dengan Lingkungan Kerja dengan Tenaga kerja
karyawan ketentuan yang Pasal 34 ayat (5) dalam satu waktu kerja,
ada sesuai jumlah point f dan g. harus memenuhi
karyawan, yaitu ketentuan sebagai
sekurang- berikut :
1 kurangnya tersedia f. untuk 81 (delapan
96 Toilet. puluh satu) sampai 100
(seratus) orang = 6
(enam) jamban; dan
g. setiap penambahan
40 (empat puluh) orang
ditambahkan 1 (satu)
jamban

Tempat sampah Ruangan Tidak Tidak tersedianya Menambah tempat Permen No.5 Tahun Tempat sampah dan
kerja` tersedianya tempat sampah sampah pada 2018 Tentang peralatan Kebersihan
PT.SIG tempat dapat ruang kerja agar Keselmatan dan sebagaimana dimaksdu
sampah pada mengakibatakan keberihan di Kesehatan pada pasal 34 ayat (3)
2
rambu yg pekrja memuah lingkungan kerja Lingkungan Kerja huruf c harus
dituliskan sampah tetap terjaga. Pasal 37 ayat (1) disediakan pada setipa
sembaranganga, hal Tempat Kerja.
ini beresiko

69
akanmendatangkan
nyamuk/lalat.

Confined Space
Tangki Tidak Sebagai bentuk Diberikan tanda Kepdirjen Binwas 2.1.2. jika pada tempat
timbun terdapat komunikasi dan DILARANG Naker kerja terdapat ruang
berisi solar tulisan informasi kepada MASUK No. Kep. terbatas dengan ijin
disamping DILARANG siapa saja agar tidak 113/Djppk/Ix/2006 khusus,
ruang MASUK pada memasuki area Tentang pengurus wajib
limbah B3. tanda confined space Pedoman Dan menginformasikannya
bertuliskan Pembinaan Teknis kepada pekerja dengan
confined Petugas memasang
space Keselamatan Dan tanda bahaya atau
Kesehatan peralatan lain yang
Kerja Ruang efektif, mengenai
Terbatas (Confined keberadaan dan
Spaces) lokasi serta bahaya
1 yang terdapat dalam
ruang terbatas yang
memerlukan
ijin khusus tersebut.
Catatan: tanda
bertuliskan – BAHAYA-
RUANG TERBATAS
DENGAN IJIN
KHUSUS, DILARANG
MASUK atau
menggunakan kalimat
lain dengan maksud
yang sama

70
Kesehatan Kerja
PT. SGI Kondisi Toilet yang kotor Pengusaha PERATURAN Pasal 34
fasilitas toilet menjadi sumber melakukan MENTERI
yang kurang penularan bakteri pembersihan toilet KETENAGAKERJA (1) Toilet sebagaimana
bersih yang berbahaya dengan rutin dan AN REPUBLIK dimaksud dalam Pasal
bagi kesehatan meningkatkan INDONESIA 33 ayat (2) huruf a
sehingga dengan kesadaran pekerja NOMOR 5 TAHUN harus:
kondisi toilet yang untuk bersama- 2018 a. bersih dan tidak
bersih, maka dapat sama menjaga TENTANG menimbulkan bau;
mencegah kondisi kebersihan KESELAMATAN b. tidak ada lalat,
penularan bakteri toilet DAN KESEHATAN nyamuk, atau serangga
yang berbahaya KERJA yang lainnya;
bagi kesehatan LINGKUNGAN c. tersedia saluran
pekerja KERJA pembuangan air yang
mengalir dengan baik;
1
d. tersedia air bersih;
e. dilengkapi dengan
pintu;
f. memiliki penerangan
yang cukup;
g. memiliki sirkulasi
udara yang baik;
h. dibersihkan setiap
hari secara periodik;
dan
i. dapat digunakan
selama jam kerja.

Kelembagaan dan Keahlian


Hasil Wawancara PT. SGI SKP petugas Dengan memiliki Segera mengurus KEPUTUSAN Pasal 9
pemadam SKP, maka proses MENTERI TENAGA 2. Untuk dapat ditunjuk
kebakaran membuktikan bahwa perpanjangan SKP KERJA R.I menjadi Regu
1
kelas B sudah seseorang tersebut No.KEP.186/MEN/1 penanggulangan
habis masa telah sah ditunjuk 999 kebakaran harus
berlakunya. sebagai seorang ahli memenuhi

71
di perusahaan dan syarat:
memiliki wewenang a. sehat jasmani dan
untuk melakukan rohani;
pekerjaannya b. pendidikan minimal
sehingga pekerja SLTA
yang tidak memiliki c. bekerja pada
SKP, maka tidak perusahaan yang
memiliki wewenang bersangkutan dengan
untuk melakukan masa kerja minimal 5
pekerjaannya tahun;
sebagai seorang ahli d. telah mengikuti
di perusahaan kursus teknis
penanggulangan
kebakaran tingkat
dasar I,
tingkat dasar II dan
tingkat Ahli K3
Pratama.
Hasil Wawancara PT. SGI Tidak memiliki A.membantu Menyediakan KEPUTUSAN LAMPIRAN III :
petugas mengawasi personil pemadam MENTERI TENAGA RASIO JUMLAH
pemadam pelaksanaan kebakaran kelas A KERJA MINIMUM
kebakaran peraturan NOMOR KEP. KLASIFIKASI,
kelas A. perundang- 186/MEN/ 1999 KUALIFIKASI DAN
undangan bidang KOMPETENSI
penangggulangan PERSONIL
kebakaran PENANGGULANGAN
b.memberikan KEBAKARAN
2
laporan kepada DI TEMPAT KERJA
Menteri atau pejabat DIKAITKAN DENGAN
yang ditunjuk sesuai RESIKO BAHAYA
dengan peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku;
c. merahasiakan
segala keterangan

72
tentang rahasia
perusahaan atau
instansi
yang dapat
berhubungan
dengan jabatannya;
d. memimpin
penanggulangan
kebakaran sebelum
mendapat bantuan
dari
instansi yang
berwenang;
e. menyusun
program kerja atau
kegiatan
penanggulangan
kebakaran;
f. melakukan
koordianasi dengan
instansi yang terkait
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Hasil Wawancara PT. SGI Perusahaan Audit eksternal Sebaiknya 1. PP NOMOR 50 1. Pasal 5 ayat 1
hanya SMK3 juga dapat perusahaan segera TAHUN 2012 berbunyi Setiap
melakukan dijadikan sebuah mengajukan audit TENTANG perusahaan wajib
audit internal alat bagi eksternal SMK3 PENERAPAN menerapkan SMK3 di
untuk perusahaan dalam sehingga dapat SISTEM perusahaannya
memenuhi meningkatkan diketahui tingkat MANAJEMEN
persyaratan kinerja K3, bukti pencapaian KESELAMATAN
1
buyer saja kepatuhan terhadap penerapan SMK3 DAN KESEHATAN
tetapi tidak peraturan dan kinerja K3 di KERJA 2. Pasal 3 Ayat 1
melakukan perundang- perusahaan berbunyi Perusahaan
audit undangan K3, 2.PERATURAN yang telah
eksternal meningkatkan citra MENTERI melaksanakan
yang sudah perusahaan, KETENAGAKERJA penerapan SMK3
ditunjuk oleh memenuhi AN sebagaimana dimaksud

73
pemerintah persyaratan REPUBLIK dalam Pasal 2
mengikuti tender INDONESIA dilakukan penilaian
dan meningkatkan NOMOR 26 TAHUN penerapan SMK3
daya saing 2014 melalui Audit Eksternal
perusahaan. TENTANG SMK3 oleh Lembaga
PENYELENGGARA Audit SMK3 yang
AN PENILAIAN ditunjuk oleh Menteri
PENERAPAN
SISTEM
MANAJEMEN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN
KERJA
PT. SGI Adanya Mengurangi resiko Pekerja harus 1. PP NOMOR 50 1. . LAMPIRAN II
pekerja yang bahaya kecelakaan mengikuti SOP TAHUN 2012 Kriteria Audit
tidak bagi para pekerja. dalam melakukan TENTANG 6.1.6
menggunakan Memberi pekerjaan PENERAPAN APD disediakan sesuai
APD pada perlindungan ke SISTEM kebutuhan dan
saat bekerja tubuh para pekerja. MANAJEMEN digunakan secara
Sebagai usaha KESELAMATAN benar serta selalu
terakhir apabila DAN KESEHATAN dipelihara dalam
sistem perlidungan KERJA kondisi yang layak
teknik tidak pakai
berfungsi.
2

74
Hasil Wawancara PT. SGI UU no 1 Sebagai bentuk Mengadakan PP NOMOR 50 LAMPIRAN II
tahun 1970 komunikasi poster atau TAHUN 2012 Kriteria Audit
dan PP No. perusahaan dalam himbauan TENTANG
50 tahun kriteria mengenai regulasi PENERAPAN 1.1.1 Terdapat
2012 tidak Pembangunan Dan SMK3 di tempat SISTEM kebijakan K3 yang
ditempel di Pemeliharaan kerja agar MANAJEMEN tertulis, bertanggal,
3. tempat kerja Komitmen SMK3 diketahui oleh para KESELAMATAN ditandatangani oleh
pekerja. DAN KESEHATAN pengusaha atau
KERJA pengurus, secara jelas
menyatakan tujuan dan
sasaran K3 serta
komitmen terhadap
peningkatan K3.

75
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dari video observasi PT Sport


Glove Indonesia (SGI) mengenai beberapa aspek bidang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. PT Sport Glove Indonesia (SGI) telah menerapkan K3 sesuai
dengan peraturan perundang-undangan No.1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja
2. PT Sport Glove Indonesia (SGI) telah memiliki klinik untuk pekerja,
serta terdapat ventilasi udara di tempat kerja dan hanya perlu
dilakukan pemeliharaan
3. PT Sport Glove Indonesia (SGI) telah memiliki organisasi P2K3.
Perusahaan sudah memasang safety sign di setiap ruang kerja.
Perusahaan telah memasang jalur evakuasi.
4. PT. SGI telah melakukan SMK 3 dan perlu diterapkan.
Namun demikian tidak dipungkiri bahwa beberapa hal masih
menjadi bahan evaluasi untuk ditingkatkan dan diperbaiki sehingga
keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan tersebut dapat
seutuhnya berjalan sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan.
4.2 Saran
• Bahan eveluasi dari hasil riksa uji pada tahun sebelumnya harap
diperhatikan dan dilakukan perbaikan dengan segera, untuk
menghindari unsafe condition.
• Untuk operator pada seluruh pesawat tenaga dan produksi, serta
pesawat angkat dan angkut harus dipastikan memiliki Surat Izin
Operasi.
• Perlu dilakukan penambahan teknisi K3 listrik sesuai peraturan
yang berlaku

76
• Perlu dilakukan penambahan tutup pelindung pada alat listrik di
bawah Fire Alarm Control Panel
• Perlu dilakukan penambahan Panel Fire Alarm di dalam ruangan
• Perlu dilakukan penambahan sprinkler dan hydrant pada daerah
indoor sebagai alat proteksi aktif dalam penanggulangan kebakaran
• PT. SGI perlu menyediakan kantin di area pabrik
• PT. SGI perlu menyediakan ruang ganti pekerja
• PT. SGI perlu menambah jumlah toilet pekerja
• Memperhatikan Pekerja karena masih ada yang tidak memakai APD
hand gloves
• Melengkapi Dokumen pelatihan K3 Kimia yang masih belum
tersedia
• Harus melaporkan setiap perubahan (bahan, kuantitas, proses,
modifikasi)
• Melengkapi dokumen pengendalian potensi bahaya menengah
• Memasang Tag pada ruang penyimpanan B3 belum ada larangan
masuk
• Kebersihan kamar mandi perlu diperhatikan
• Kebersihan kamar mandi perlu diperhatikan
• Memperbanyak poster atau himbauan di tempat kerja agar selalu
waspada terhadap pandemic
• Memperbanyak poster atau himbauan mengenai penyakit HIV/AIDS
di tempat kerja 1. Kebersihan kamar mandi perlu diperhatikan
• Memperbanyak poster atau himbauan di tempat kerja agar selalu
waspada terhadap pandemic
• Memperbanyak poster atau himbauan mengenai penyakit HIV/AIDS
di tempat kerja
• Dibidang keahlian sangat perlu dilakukan sertifikasi dibidang ahli K3
kebakaran.
• Memperhatikan kembali masa berlaku SKP tiap personil.
• Dibidang keahlian sangat perlu dilakukan sertifikasi dibidang ahli K3

77
kebakaran tingkat A karena menurutKEPUTUSAN MENTERI
TENAGA KERJA NOMOR KEP. 186/MEN/ 1999 menjelaskan
bahwa apabila terdapat 300 orang atau lebih tenaga kerja dan
memiliki tingkat resiko bahaya kebakaran ringan hingga berat maka
harus tersedia Ahli K3 Spesialis Penanggulangan Kebakaran
(Tingkat A) sebanyak 1 (satu) orang.
• Seharusnya perusahaan tidak hanya memenuhi persyaratan
persyaratan dari konsumen untuk kepentingan buyer saja, tetapi
perusahaan wajib menerapkan SMK3 diperusahaan berdasarkan PP
No. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3 pasal 5 (ayat 1, 2, 3, 4,
5).
• Perusahaan tidak hanya melakukan audit internal saja, akan tetapi
harus juga melakukan audit eksternal yang telah ditunjuk oleh
pemerintah berdasarkan permenaker trans No.18/MEN/2008 tentang
penyelenggaraan audit SMK3, yang mana kewajiban sertifikasi
SMK3 pada perusahaan dapat tercapai.
• Perusahaan perlu mengikuti kualifikasi penghargaan K3 dan
sertifikasi SMK3 berdasarkan Permenaker Trans No. 01/MEN/2007
tentang pedoman pemberian penghargaan keselamatan dan
Kesehatan kerja.
• Memperhatikan Kembali penggunaan APD di tempat kerja.

78
DAFTAR PUSTAKA
UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
UU No. 3 Tahun 1969 Persetujuan Konfensi ILO
UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
UU No. 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan
UU No.11 Tahun 2020 Tentang Cipta kerja
UU Uap Tahun 1930 dan Peraturan Uap Tahun 1930.
Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Rl No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
Kepmenaker RI.No.Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan
KimiaBerbahaya
Konvensi ILO No. 174/1993 Tentang Pencegahan Kecelakaan Industri
BahayaBesar. (Prevention of Major Industrial Accident)
Permenaker No. Per. 01/MEN/1988 tentang Kualifikasi dan syarat-syarat
Operator Pesawat Uap.
Permenaker No. Per. 37/MEN/2016 tentang K3 Bejana Tekan dan tangki
Timbun.
Permenaker No. 05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
Permenaker No. Per 09/MEN/2010 tentang Operator dan Pesawat Angkat
dan Angkut
Permenaker No. Per. 38/MEN/2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi
Permenaker No. 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Listrik di tempat kerja
Permenaker No. 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur
Petir
Permenaker No. 31 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di Tempat kerja

79
Permenaker No. 01 Tahun 1980 Tentang K3 Kontsruksi Bangunan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.l. No.
Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.l. No Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi
Alarm Kebakaran Automatik
Permenaker No. 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
KerjaLingkungan Kerja
Permenaker No.03/1985 tentang K3 Pemakaian ASBES.
Permenaker No.03/1996 tentang K3 Pemakaian Pestisida.
Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2019 Tentang Penyakit Akibat Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi
No.01/Men/1976 Tentang Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan,
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Bagi Dokter Perusahaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Koperasi No.
01/Men/1976 Tentang Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan,
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Bagi Tenaga Paramedis
Perusahaan
Permenaker No.02/Men/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja Dalam PenyelenggaraanKeselamatan Kerja.
Permennakertrans No.01/Men/1981 Tentang Kewajiban Melapor Penyakit
Akibat Kerja.
Permennakertrans No. Per.03/Men/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan
Kerja.
Permennakertrans No. Per.15/Men/2008 Tentang Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan Di Tempat Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Rl No.4 Tahun 1987 Tentang Panitia
Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
Peratutan Menteri Tenaga Kerja No.2 Tahun 1992 Tentang Tata Cara
Petunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 26 Tahun 2014 Tentang

80
Penyelenggaraan Penliaian Penerapan SMK3.
PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan K3
SKB Menaker dan Mentri PU Kep. 174/104/1986 Tentang K3 Pada
Tempat Kegiatan serta Pedoman Pada Tempat Konstruksi
SNI 03-6570-2001 Tentang instalasi pompa yang dipasang tetap untuk
proteksi kebakaran.
Surat Edaran Dirjen Binwasnaker No. 86 Tahun

81

You might also like