You are on page 1of 6

Gambaran Pengetahuan Siswa Terhadap Penanganan

Pertama Pada Luka Sederhana Di Dayah Ulumuddin

Lhokseumawe
A. Latar Belakang

Luka merupakan suatu keadaan yang di tandai dengan rusaknya jaringan

tubuh, kerusakan jaringan tubuh dapat melibatkan jaringan ikat,otot, kulit saraf

dan robeknya pembuluh darah yang akan mengganggu homeostatis tubuh

(Abdurrahmat, 2014). Prevalensi luka di indonesia menurut hasil Rikesdas tahun

2013 adalah 8,2% dengan prevalensi tertinggi terdapat di sulawesi selatan

sebanyak 12.8% dan terendah di daerah jambi sebanyak 4,5%. Jenis luka tertinggi

yang di miliki oleh masyarakat indonesia adalah luka lecet atau memar sebanyak

70,9% lalu luka sobek sebanyak 23,2%. Penyebab luka terbanyak adalah jatuh

sebanyak 40,9% dan kecelakaan motor sebanyak 40.6% (Riskesdas, 2013).

Luka sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari manusia salah

satunya santri yang berada di dayah atau pasantren dengan kegiatan yang sering

mereka lakukan seperti bermain bola, kejar-kejaran, berlari- larian sehingga dapat

memungkinkan terjadinya luka. Setiap luka baik itu luka akut maupun luka kronis

pasti akan melibatkan kulit sehingga membutuhkan perawatan. Perawatan luka

adalah serangkai kegiatan yang dilakukan untuk merawat luka agar mencegah

terjadinya trauma pada kulit membran mukosa jaringan lain yang di sebabkan

adanya trauma, fraktur atau luka operasi yang dapat merusak permukaan kulit.

Serangkaian kegiatan tersebuh meliputi pembersihan luka, menfiksasi balutan,


tindakan pemberian rasa nyaman yang meliputi membersihkan kulit dan daerah

drainase, irigasi, pembuangan drainase dan pemasangan perban (Bryant, 2007).

Salah satu faktor yang membantu dalam penyembuhan luka adalah nutrisi.

Nutrisi yang baik di butuhkan untuk penyembuhan luka seperti luka tekan, luka

setelah operasi (Quesland Goverment,2011). Pengetahuan yang salah dan

bertentangan dengan kesehatan ini pada masyarakat harus segera diberikan

intervensi sehingga masyarakat memahami bahwa nutrisi mempunyai peran yang

penting dalam penyembuhan luka tanpa bertentangan dengan sosial budaya. Jika

nutrisi tidak di penuhi dalam tubuh akan memperhambat terjadinya penyembuhan

pada luka sehingga jika luka lama sembuh aktivitas pelajar akan terhambat

sehingga prestasi pun menurun.

Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengamati cara perawatan luka di dayah

terpadu ulumuddin yang ada di wilayah lhoksumawe. Fakta bahwa masih sangat

kurangnya penelitian yang membahas tentang karakteristik luka serta

perawatannya yang di lakukan oleh para peneliti di dunia terlebih lagi di

Indonesia dan lebih spesifiknya di aceh menarik minat peneliti untuk melalukan

penelitian tentang karakteristik luka, jenis Dressing dan jenis Cleansing yang

sering di gunakan dalam perawatan luka. Oleh karena itu penelitian ini dapat

menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya dalam mengamati karakteristik luka.

Penelitian ini juga dapat menjadi pengetahuan tentang jenis Dressing dan jenis

Cleansing yang paling sering di gunakan dalam perawatan luka modern. Poin

yang akan diamati adalah karakteristik luka yang di observasi dengan Bates-

Jensen Wound Assessment Tool yang berisikan 13 karakteristik luka yang

meliputi ukuran luka, kedalaman, tepi luka, goa, tipe jaringan nekrosis, jumlah
jaringan nekrosis, tipe eksudat, jumlah eksudat, warna kulit di sekitar luka,

jaringan udem, pengerasan jaringan tepi, jaringan granulasi, dan epitelisasi. Selain

karakteristik luka, peneliti juga mengamati jenis Dressing dan jenis Cleansing

yang digunakan dalam perawatan luka. Sehingga peneliti ingin mengetahui sejauh

mana gambaran pengetahuan luka siswa tentang penanganan luka sederhana yang

akan mereka alami di dayah atau pasantren.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini di lakukan untuk mengetahui

bagaimanakah “Gambaran Pengetahuan Siswa Terhadap Penanganan Pertama

Pada Luka Sederhana Di Dayah Ulumuddin Lhokseumawe”.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini untuk mendapatkan gambaran pengetahuan siswa terhadap

penanganan pertama pada luka sederhana di dayah ulumuddin lhokseumawe.

D. Metode Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif yaitu

suatu metode yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta karakteristik

tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat ( Notoadmodjo,2003). Jadi

peneliti ingin menggali lebih dalam untuk mendapatkan gambaran tingkat

pengetahuan siswa terhadap penanganan pertama pada luka sederhana di dayah

ulumuddin lhokseumawe tahun 2019.

E. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 dan 2 SMA Dayah

terpadu ulumuddin yang berjumlah 90 siswa. Pemilihan siswa kelas 1 dan 2

sebagai subjek penelitian didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain :


1. Tingkat pengetahuan siswa kelas 1 dan 2 sudah menengah dan mudah

untuk menangkap pertanyaan yang di berikan.

2. Siswa kelas 1 dan 2 dapat mengaplikasikan penanganan inin kepada

temannya atau adik letingnya setelah mendapatkan informasi dari

penelitian ini.

Pengambilan jumlah sample dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Pengambilan sample ini dilakukan dengan cara pengambilan

subjek bukan berdasarkan level atau random tetapi didasarkan adanya tujuan

tertentu. Sample di sini memiliki kriteria inkusi yaitu : siswa yang bersedia

menjadi subjek penelitian kemudian siswa yang pernah mengalami luka baik

ringan maupun berat yang ia dapati saat berada di dayah.

F. Analisa data

Teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa

univariat yaitu analisa yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakterisktik setiap variabel penelitian. Bentuik analisis univariat tergantung dari

jenis datanya. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi

frekuensi dari presentase dari tiap variabel

Σx
X−
n

Keterangan :

x : nilai rata-rata

∑x: jumlah keseluruhan dari responden

n : jumlah sampel

Kemudian ditentukan presentasi perolehan untuk tiap-tiap kategori dengan

menggunakan rumus :
fi
P− X 100 %
N

Keterangan :

P : proporsi

Fi : frekuensi teramati

N : jumla responden yang menjadi sampel


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahmat, A. S. (2014). Luka, Peradangan Dan Pemulihan. Jurnal

Entropi,9(1) , 729-738

Bryant, Ruth. (2007). Acute & Chronic Wounds;Current Manangement

Concept. Philadelphia: Mosby Elsevier.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi 2. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Queensland Government. (2011). Nutrition And Wound Healing. Diperoleh Pada

26 November 2017 Dari Https:// Www. Health.Qld.Gov.Au/__Data/Assets/

Pdf_File/0034/363994/Hphe_Wound.Pdf.

RISKESDAS. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Departemen Kesehatan ,X.

You might also like