Professional Documents
Culture Documents
9 Gangguan Cairan Tubuh
9 Gangguan Cairan Tubuh
PA
Komposisi Cairan Tubuh
Persyaratan fungsi sirkulasi normal :
transudat
Berdasar distribusi lokal : hidrotoraks, hidroperikardium,
hidroperitoneum (asites)
Radang - +
Patogenesis Edema
Edema Non Radang :
- Peningkatan tek. hidrostatik
- Penurunan tek. osmotik plasma
- Obstruksi saluran limfe
Edema Radang :
- Peningkatan permeabilitas kapiler
Pengaturan:
atrial natriuretic factor
sistem renin-angiotensin-aldosteron
aktivitas saraf simpatik
hormon ADH
Retensi na+ dan air peningkatan tek. hidrostatik
(volume intravaskular ) dan penurunan tek. osmotik
(dilusi)
Contoh :
Edema pada sirosis hati disebabkan hipoalbuminemia
dan peningkatan tek. portal (tek. hidrostatik) akibat
fibrosis jar. hati
Edema pd gagal jantung kronik akibat peningkatan
tek. hidrostatik dan retensi natrium
Perubahan Morfologi akibat Edema
Lebih mudah dilihat secara makroskopik dibanding
mikroskopik
Mikroskopik : matriks ekstrasel tampak sembab /
renggang, sel tampak sedikit membengkak
Sering tjd pd struktur dgn jar. ikat longgar : jar.
subkutan pada kantung mata & genitalia eksterna,
ekstremitas bawah, paru
Dependent edema distribusi cairan dipengaruhi o/
gaya gravitasi : kaki saat berdiri lama, sacrum saat
telentang
Pitting edema of the leg. A. In a patient with congestive heart failure, severe
edema of the leg is demonstrated by applying pressure with a finger. B. The
resulting “pitting” reflects the inelasticity of the fluid-filled tissue.
Edema otak :
- lokal (abses atau neoplasma),
- umum (ensefalitis, obstruksi vena) sulcus
menyempit, gyrus melebar, pada potongan jar,
substansia alba melembek seperti gelatin disertai
pelebaran substansia grisea
Dampak klinik edema
Edema jar subkutan tanda peny. jantung atau
ginjal
Edema paru dapat muncul sebagai akibat gagal
jantung kiri, gagal ginjal, ARDS, & pada inflamasi /
infeksi paru
Edema otak mengancam nyawa, dapat terjadi
herniasi otak lewat foramen magnum menekan
batang otak sehingga tjd kematian
Dehidrasi
Kehilangan cairan tubuh berlebihan
disertai pemasukan kurang
Normal tubuh : 60 % cairan, 2/3 pd
intrasel, 1/3 ekstrasel (interstisial +
intravaskular)
Derajat Dehidrasi
Ringan: 5 % cairan hilang dr cairan tubuh total
Sedang: 5-10 % cairan hilang dr cairan tubuh total
Berat: > 10 % cairan hilang dr cairan tubuh total
Kematian dpt tjd bila kehilangan air sekitar 15-22%
cairan tubuh total
Jenis Dehidrasi
1. Hypotonic (hyponatremic)
Hilangnya Na > air
contoh: penyakit Addison
2. Hypertonic (hypernatremic)
Hilangnya Na < air
Contoh: demam, polyuria, kurang minum
3. Isotonic
Hilangnya air = Na
Paling sering terjadi (80%)
Contoh: muntah dan diare
Penyebab Dehidrasi
Primer: masukan cairan yg kurang
Mis. koma lama, rabies/hidrofobia, kurang minum
Hipotensi sistemik
Perfusi jaringan ↓
Hipoksia sel
Awalnya : reversible
35
Syok lainnya
SYOK NEUROGENIK
Kasus cedera medula spinalis → hilangnya
tonus pembuluh darah
SYOK ANAFILAKTIK
Respon hipersensitivitas sistemik thd IgE
→ vasodilatasi sistemik & permeabilitas
vaskular ↑→ Hipoperfusi jaringan luas
36
Syok Sepsis
Dipicu oleh infeksi mikroba dan diikuti
oleh systemic inflammatory response
syndrome (SIRS) yang berat
Mekanisme umum:
Aktivasi luas berbagai mediator inflamasi
vasodilatasi, vascular leakage, dan venous
blood pooling hipoperfusi jar, hipoksia sel,
dan metabolisme mjd abnormal disfungsi
organ, bila berat tjd kegagalan multi organ
dan kematian
SYOK SEPSIS
38
Respons inflamasi dan counter-inflamasi
Mikroba berikatan dgn reseptor di leukosit
Respons proinflamasi, produksi sitokin (TNF, IL-1, IFN
gamma, IL-12, IL-18, HMGB1)
ROS dan mediator lipid (prostaglandin) mengaktivasi sel
endotel produksi prokoagulan dan sitokin2 lanjut
Aktivasi complement cascade
Aktivasi koagulasi (faktor XII)
Keadaan hiperinflamasi memicu mekanisme
imunosupresif
Rentan tjd superinfeksi
39
Aktivasi dan jejas sel endotel
• Keadaan proinflamasi dan aktivasi sel
endotel vascular leakage dan edema
jar. gangguan perfusi nutrisi
• Aktivasi endotel NO dan mediator
vasoaktif (C3a, C5a, PAF) vasodilatasi
dan hipotensi sistemik
40
Induksi prokoagulan
Vascular leakage dan edema jar.
penurunan aliran darah di pembuluh
darah kecil (stasis) faktor2 koagulasi
stasis deposisi fibrin-rich thrombi di
pembuluh2 darah kecil
Kekacauan koagulasi DIC
Konsumsi platelet dan faktor2 koagulasi
yg besar perdarahan
41
ABNORMALITAS METABOLIME
Pada pasien sepsis terjadi resistensi insulin
dan hiperglikemi
Sitokin (TNF, IL-1) hormon stress (glukagon,
GH, glukokortikoid), katekolamin
glukoneogenesis
Sitokin2 proinflamasi menghambat sekresi
insulin dan ekspresi GLUT-4 (transporter
glukosa)
Hiperglikemia mengganggu fungsi neutrofil
dan menurunkan aktivitas bakterisid
42
DISFUNGSI ORGAN
Hipotensi sistemik, edema interstisial,
trombosis pembuluh darah kecil ↓ perfusi
o2 dan nutrisi ke jaringan
Sitokin dan mediator2 mengurangi
kontraktilitas miokard & ↓ cardiac output , ↑
permeabilitas vaskuler dan jejas endotel
Faktor-faktor yg saling berhubungan ini →
kegagalan multiorgan (ginjal, hati, paru &
jantung) → kematian
43
Sumber: Robbins basic pathology, 10th ed. 44
SYOK SEPSIS
Respons inflamasi thd mikroba
↓
Aktivasi dan jejas endotel, vasodilatasi & berkumpulnya
darah di perifer
↓
Keadaan hiperkoagulasi DIC, perdarahan
↓
Perubahan metabolisme
↓
Hipoperfusi jaringan, Menekan fungsi sel
↓
Multiple organs hypoperfusion & dysfunction
↓
Morbidity and mortality pd sepsis
45
TAHAPAN SYOK
Fase Nonprogresif
Terjadi mekanisme kompensasi, perfusi ke
organ vital terjaga
Fase Progresif
Hipoperfusi jaringan, sirkulasi mulai
memburuk, metabolisme tidak seimbang,
tjd asidosis
Fase Irreversibel
Tjd kerusakan sel dan jaringan berat,
walau hemodinamik dikoreksi tetap tidak
dapat diperbaiki
46
Sumber: Harsh Mohan Textbook of Pathology, 7th ed.
Morfologi :
Ginjal : nekrosis tubular akut
Paru : syok hipovolemik jarang
menyebabkan kelainan, pd syok sepsis tjd
diffuse alveolar damage
Mikrotrombus fibrin-rich di otak, jantung,
paru, kel.adrenal, sal. pencernaan pada DIC
Perdarahan petekie pd mukosa dan kulit
akibat konsumsi platelet dan faktor2
koagulasi
48
Manifestasi klinik
Syok hipovolemik & Kardiogenik :
Hipotensi, lemah, takikardi, takipneu, kulit
dingin dan sianosi
Syok Sepsis :
Kulit awalnya terasa hangat & kemerahan
krn vasodilatasi perifer
Keadaan lanjut :
Ggn elektrolit & asidosis metabolik,
insufisiensi renal
49
Prognosis
Bervariasi
Pada 90% syok hipovolemik, usia muda,
dengan manajemen yg tepat angka
harapan hidup baik
Pada syok sepsis dan kardiogenik dgn
infark miokard luas angka kematian
tinggi walaupun perawatan optimal
50
Referensi
Kumar V, Abbas AK, Aster JC. Robbins
basic pathology, 10th ed. Canada: Elsevier;
2018. p. 97-119.
Strayer DS, Rubin E. Rubin’s pathology :
clinicopathologic foundations of medicine,
7th ed. China: Wolters Kluwer Health;
2015. p. 299-326.
Cross SS. Underwood’s Pathology, 6th ed.
China: Elsevier; 2013. p. 104-9, 121-32.
Mohan H. Textbook of Pathology, 7th ed.
New Delhi: Jaypee-Highlights Medical
Publishers Inc.; 2015. p. 78-115.