Professional Documents
Culture Documents
Ta Catatan Perkembangan Dokter Nama Terang Tanggal Catatan Perkembangan Tenaga Kesehatan Lain Nama Terang
(Apoteker)
ng TTD Jam TTD
gal
Ja
m
5/9/2021 Dx: Syok sepsis ec community dr. A 5/9/2021 S: Demam naik turun, sesak berat, dahak keputihan, apt. Irmayani
IGD Acquired Pneumoniae (CAP) IGD lemas Jubir, S.Farm.
KU: O: TD: TD: 85/60 mmHg, nadi: 126 kali/menit, R:
- Demam naik turun 21 kali/menit, T: 39oC, SPO2: 89%, Hb: 8,9 g/dl,
- Sesak berat
Hct: 26,9%, Eritrosit: 3,2 juta/µl, Trombosit:
- Dahak keputihan
148.000/µl, Leukosit: 15.890/µl, Eosinofil: 0,0%,
- Lemas
Urine output : 1.7 mL/kg/jam Nutrofil: 91,5%, Limfosit: 6,7%, Laju endap
Balance cairan : 49.5 mL/8 jam darah: 60 Mm, pH darah: 7,474, pO2: 109,60
Kultur Sputum dan Darah mmHg, HCO3: 29,40 mmol/L, Total CO2: 30,70
mmol/L, Base excess: 5,80 mmol/L, Stdr HCO3:
TTV: 29,6 mmol/L, Mg darah: 2,81 mg/dl, Ca darah:
- TD: 85/60 mmHg 7,8 mg/dl, Prokalsitonin: 31,02 ng/ml
- Denyut nadi: 126 kali/menit
A:
- R: 21 kali/menit
- Dosis Ipratropium Br dan Salbutamol sulphate
- T: 39oC
- SPO2: 89% yang diberikan overdose
- Pemberian Ondasetron tidak diindikasikan
Data lab: - Saturasi O2 pasien rendah
- Hb: 8,9 g/dl - Pasien mengalami anemia yang ditunjukkan
- Hct: 26,9% dari data lab hb dan hct dibawah nilai normal
- Eritrosit: 3,2 juta/µl P:
- Trombosit: 148.000/µl
- Dosis Ipratropium Br dan Salbutamol
- Leukosit: 15.890/µl
- Eosinofil: 0,0% diturunkan menjadi 0,5 mg dan 2,5 mg
- Nutrofil: 91,5% - Pemberian Ondasetron dihentikan
- Limfosit: 6,7% - Diberikan O2 karena saturasi O2 pasien 89%
- Laju endap darah: 60 Mm - Diberikan obat untuk anemia (yang
- pH darah: 7,474
mengandung zat besi)
- pO2: 109,60 mmHg
- HCO3: 29,40 mmol/L - Terapi lain dilanjutkan
- Total CO2: 30,70 mmol/L - Monitoring gejala dan keluhan pasien
- Base excess: 5,80 mmol/L - Monitoring efektivitas terapi antibiotik
- Stdr HCO3: 29,6 mmol/L (levofloxacin)
- Mg darah: 2,81 mg/dl - Monitoring TTV pasien
- Ca darah: 7,8 mg/dl
- Prokalsitonin: 31,02 ng/ml - Monitoring data lab pasien (hb, hct, leukosit,
prosikalsitonin, dll)
Tx: - Monitoring kemungkinan efek samping obat
- Ipratropium Br 0.52 mg, (mulut kering, takikardi, dll)
Salbutamol sulphate 3.01 mg neb /
8 jam
- Budesonide (0.5 mg/2 mL) neb /
12 jam
- Norepinefrin 0.05 mcg/kg/min,
stand by
- PCT 1 gram, prn
- Omeprazol 40 mg/12 jam
- Ondansetron 8 mg/8 jam
- Fructose 120 g, glucose 66 g,
xylitol 60 g, selama 24 jam (21
mL/jam)
- D5 + ¼ NS 500 mL selama 8 jam
(63 mL/jam)
- Levofloxacin 750 mg/24 jam, iv
6/9/2021 KU: dr. A 6/9/2021 S: Sedikit gelisah, sakit sedang, VAS 3, riwayat post apt. Irmayani
HCU - Sedikit gelisah HCU extubasi, batuk, sputum tidak bisa dikeluarkan, Jubir, S.Farm.
- Sakit sedang, VAS 3 dekubitus grade 2 di sacrum.
- Riwayat post extubasi O: TD: 115/80 mmHg, nadi: 80kali/menit, R: 21
- Batuk, sputum tidak bisa kali/menit, T: 38,7oC, SPO2: 95%, Hb: 7,5 g/dl,
dikeluarkan
Hct: 22,7%, Eritrosit: 2,66 juta/µl, Trombosit:
- Dekubitus grade 2 di sacrum
131.000/µl, Leukosit: 17.950/µl, Eosinofil: 0,4%,
Urine output : 1.1 mL/kg/jam Nutrofil: 90,1%, Limfosit: 6,8%, Laju endap
Balance cairan : 1876 mL/24 jam darah: 50 Mm, pO2: 104,3 mmHg, pCO2: 52
mmHg, HCO3: 29,40 mmol/L, Total CO2: 34,4
TTV: mmol/L, Base excess: 9,2 mmol/L, Stdr HCO3:
- TD: 115/80 mmHg 32,9 mmol/L, Cl darah: 111,1 mEq/l, Mg darah:
- Denyut nadi: 80 kali/menit 1,45 mg/dl, Ca darah: 7,2 mg/dl, Prokalsitonin:
- R: 21 kali/menit
63,97 ng/ml.
- T: 38,7oC
A:
- SPO2: 95%
- Dosis Ipratropium Br dan Salbutamol sulphate
Data lab: yang diberikan overdose
- Hb: 7,5 g/dl - Pemberian Ondasetron tidak diindikasikan
- Hct: 22,7% - Pasien mengalami anemia yang ditunjukkan
- Eritrosit: 2,66 juta/µl dari data lab hb dan hct dibawah nilai normal
- Trombosit: 131.000/µl - Pasien mengalami batuk tapi belum diberikan
- Leukosit: 17.950/µl
terapi
- Eosinofil: 0,4%
P:
- Nutrofil: 90,1%
- Limfosit: 6,8% - Dosis Ipratropium Br dan Salbutamol
- Laju endap darah: 50 Mm diturunkan menjadi 0,5 mg dan 2,5 mg
- pO2: 104,3 mmHg - Pemberian Ondasetron dihentikan
- pCO2: 52 mmHg - Diberikan obat untuk anemia (yang
- HCO3: 29,40 mmol/L mengandung zat besi)
- Total CO2: 34,4 mmol/L - Diberikan terapi untuk batuk pasien yaitu
- Base excess: 9,2 mmol/L golongan mukolitik (N-asetilsistein)
- Stdr HCO3: 32,9 mmol/L
- Terapi lain dilanjutkan
- Cl darah: 111,1 mEq/l - Monitoring efektivitas terapi antibiotik
- Mg darah: 1,45 mg/dl (levofloxacin)
- Ca darah: 7,2 mg/dl - Monitoring gejala dan keluhan pasien
- Prokalsitonin: 63,97 ng/ml
- Monitoring TTV pasien
Tx: - Monitoring data lab pasien (hb, hct, leukosit,
- Ipratropium Br 0.52 mg, prosikalsitonin, dll)
Salbutamol sulphate 3.01 mg neb /
8 jam - Monitoring kemungkinan efek samping obat
- Budesonide (0.5 mg/2 mL) neb / (mulut kering, takikardi, dll)
12 jam
- PCT 1 gram, prn
- Omeprazol 40 mg/12 jam
- Ondansetron 8 mg/8 jam
- Triofusin 1000 selama 24 jam (21
mL/jam)
- D5 + ¼ NS 500 mL selama 8 jam
(63 mL/jam)
- Duoderm CGF
- Minosep gargle
- Levofloxacin 750 mg/24 jam, iv
7/9/2021 KU: dr. A 7/9/2021 S: Kontak tidak adekuat, pasien tampak gelisah, apt. Irmayani
HCU - Kontak tidak adekuat HCU delirium, batuk, tampak sakit sedang-berat. Jubir, S.Farm.
- Pasien tampak gelisah, delirium O: TD: 115/90 mmHg, nadi: 80 kali/menit, R: 22
- Batuk kali/menit, T: 39oC, SPO2: 98%, Hb: 9,1 g/dl, Hct:
- Tampak sakit sedang-berat 27,6%, Eritrosit: 3,28 juta/µl, Trombosit:
135.000/µl, Leukosit: 21.610/µl, Eosinofil: 0,6%,
Urine output : 1.1 mL/kg/jam
Balance cairan : 1876 mL/24 jam Nutrofil: 94%, Limfosit: 4%, Laju endap darah: 58
Mm, pO2: 86,7 mmHg, pCO2: 33,4 mmHg, Stdr
TTV: HCO3: 24,6 mmol/L, Cl darah: 112,8 mEq/l, Mg
- TD: 115/90 mmHg darah: 1,28 mg/dl, Ca darah: 7 mg/dl,
- Denyut nadi: 80 kali/menit Prokalsitonin: 227 ng/ml.
- R: 22 kali/menit A:
- T: 39oC - Dosis Ipratropium Br dan Salbutamol sulphate
- SPO2: 98% yang diberikan overdose
- Pemberian Aminoleban tidak diindikasikan
Data lab:
- Pasien mengalami anemia yang ditunjukkan
- Hb: 9,1 g/dl
- Hct: 27,6% dari data lab hb dan hct dibawah nilai normal
- Eritrosit: 3,28 juta/µl - Pasien mendapatkan duplikasi obat batuk yaitu
- Trombosit: 135.000/µl N-asetil sistein dan bromhexin yang keduanya
- Leukosit: 21.610/µl merupakan golongan mukolitik
- Eosinofil: 0,6% - Dosis N-asetil sistein yang diberikan terlalu
- Nutrofil: 94% besar (OD)
- Limfosit: 4% - Pasien mendapatkan metilprednisolon yang
- Laju endap darah: 58 Mm
tidak diindikasikan
- pO2: 86,7 mmHg
P:
- pCO2: 33,4 mmHg
- Stdr HCO3: 24,6 mmol/L - Dosis Ipratropium Br dan Salbutamol
- Cl darah: 112,8 mEq/l diturunkan menjadi 0,5 mg dan 2,5 mg
- Mg darah: 1,28 mg/dl - Pemberian Aminoleban dihentikan
- Ca darah: 7 mg/dl - Diberikan obat untuk anemia (yang
- Prokalsitonin: 227 ng/ml mengandung zat besi)
- Terapi untuk batuk pasien dipilih salah satu
saja yaitu N-asetil sistein
Tx:
- N-Asetil sistein 300 mg neb/8 jam - Dosis N-asetil sistein diturunkan menjadi 200
- Ipratropium Br 0.52 mg, mg/8 jam
Salbutamol sulphate 3.01 mg neb + - Terapi metilpredinisolon dihentikan karena
Bromhexin HCl 10 tetes + NaCl MAP pasien sudah tercapai dengan
0.9% tiap 8 jam Norepinefrin
- Aminofilin 2 amp + D5 500 mL/24 - Terapi lain dilanjutkan
jam
- Monitoring gejala dan keluhan pasien
- Metilprednisolon 62.5 iv
- N-Asetil sistein 1200 mg x 2 - Monitoring efektivitas terapi antibiotik
selama 4 jam (12.5 mL/jam) (levofloxacin)
- PCT 1 gram, prn - Monitoring TTV pasien
- Omeprazol 40 mg/12 jam
- Monitoring data lab pasien (hb, hct, leukosit,
- Aminoleban 500 mL selama 24
jam (21 mL/jam) prosikalsitonin, dll)
- Asering 500 mL/12 jam - Monitoring kemungkinan efek samping obat
- NaCl 500 mL/12 jam (mulut kering, takikardi, dll)
- Levofloxacin 750 mg/24 jam, iv
8/9/2021 KU: dr. A 8/9/2021 S: Sakit pada mulut, batuk, dahak sulit dikeluarkan, apt. Irmayani
HCU - Sakit pada mulut HCU nyeri VAS 1 Jubir, S.Farm.
- Batuk, dahak sulit dikeluarkan O: TD: 120/90 mmHg, nadi: 80 kali/menit, R: 22
- VAS 1 kali/menit, T: 38oC, SPO2: 99%, pH darah: 7,316,
pO2: 77 mmHg, pCO2: 46,3 mmHg, Prokalsitonin:
Urine output: 1.3 mL/kg/jam
1127 ng/ml
Balance cairan: + 3107 mL/24 jam
A:
TTV: - Dosis Ipratropium Br dan Salbutamol sulphate
- TD: 120/90 mmHg yang diberikan overdose
- Denyut nadi: 80 kali/menit - Pemberian Ondasetron tidak diindikasikan
- R: 22 kali/menit - Pasien mengalami anemia yang ditunjukkan
- T: 38oC dari data lab hb dan hct dibawah nilai normal
- SPO2: 99% - Pasien mendapatkan duplikasi obat batuk yaitu
N-asetil sistein dan bromhexin yang keduanya
Data lab:
- pH darah: 7,316 merupakan golongan mukolitik
- pO2: 77 mmHg - Pasien mendapatkan metilprednisolon yang
- pCO2: 46,3 mmHg tidak diindikasikan
- Prokalsitonin: 1127 ng/ml P:
- Dosis Ipratropium Br dan Salbutamol
Tx: diturunkan menjadi 0,5 mg dan 2,5 mg
- N-Asetil sistein 300 mg neb/8 jam
- Pemberian Aminoleban dihentikan
- Ipratropium Br 0.52 mg,
Salbutamol sulphate 3.01 mg neb + - Diberikan obat untuk anemia (yang
Bromhexin HCl 10 tetes + NaCl mengandung zat besi)
0.9% tiap 8 jam - Terapi untuk batuk pasien dipilih salah satu
- Aminofilin 2 amp + D5 500 mL/24 saja yaitu N-asetil sistein
jam (17.00) - Dosis N-asetil sistein diturunkan menjadi 200
- Metilprednisolon 62.5 iv (H2)
mg/8 jam
- N-Asetil sistein 1200 mg x 2
- Terapi metilpredinisolon dihentikan karena
selama 4 jam (12.5 mL/jam)
- PCT 1 gram, prn MAP pasien sudah tercapai dengan
- Omeprazol 40 mg/12 jam Norepinefrin
- Aminoleban 500 mL selama 8 jam - Diberikan obat untuk anemia (yang
(21 mL/jam) mengandung zat besi)
- Asering 500 mL/24 jam → NaCl - Terapi lain dilanjutkan
0.9%/24 jam - Monitoring gejala dan keluhan pasien
- Levofloxacin 750 mg/24 jam, iv
- Monitoring efektivitas terapi antibiotik
(levofloxacin)
- Monitoring TTV pasien
- Monitoring data lab pasien (prosikalsitonin,
dll)
- Monitoring kemungkinan efek samping obat
(mulut kering, takikardi, dll)