You are on page 1of 2

Abortus infeksiosa / febrilis

RSUD PROF. DR. W.Z


No Dokumen No. Revisi Halaman
JOHANNES KUPANG
00 1/1
Ditetapkan
Direktur RSUD Prof. Dr. WZ Johannes
PANDUAN PRAKTIK Tanggal Terbit Kupang
KLINIS
( PPK )
DR.drg.Mindo E.Sinaga, M.Kes
Pembina Tk.I
NIP.19640329 199312 1003

1. Pengertian Abortus yang disertai infeksi pada organ genitalia


(Definisi)
Waktu masuk rumah sakit mungkin disertai syok septik
Tanyakan kemungkinan abortus provokatus dan cari tanda
2. Anamnesis
tanda komplikasi yang dapat menyertainya (perforasi dan
peritonitis)
Pemeriksaan dalam : Ostium uteri umumnya terbuka dan
3. Pemeriksaan Fisik teraba sisa jaringan, baik rahim maupun adneksa terasa nyeri
pada saat perabaan, perdarahan dan berbau.
1. Anamnesis
4. Kriteria diagnosis 2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
5. Diagnosis Kerja Abortus infeksiosa / febris(O 08.0)
Abortus inkomplit dengan penyakit infeksi lainnya.
6. Diagnosis Banding

7. Pemeriksaan 1. USG
Penunjang 2. Pemeriksaan laboratorium
8. Tata Laksana 1. Perbaiki kedadan umum (pasang infus, atau transfusi
darah, bila perlu), atasi syok septik bila ada
2. Posisi fowler
3. Antibiotika yang adekuat (berspektrum luas, arerob dan
anarerob)
4. Uterotonika (metil egrometrin 0,2 mg IM)
Abortus infeksiosa / febrilis

RSUD PROF. DR. W.Z No Dokumen No. Revisi Halaman


JOHANNES KUPANG 00 1/2

5. Kuretase untuk mengevakuasi sisa jaringan dilakukan


setelah 6 jam pemberian antibiotika dan uterotonika
parenteral.
6. Antibiotika selama 3 hari
9. Edukasi (Hospital Kondisi kehamilan dan ibu
Health Promotion)
Tindakan dan risiko yang dapat terjadi
10. Prognosis Ad Vitam : dubia
Ad Santionam : dubia
Ad Fungsionam : dubia
11. Tingkat Evidens
I

12. Tingkat
A
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis
SMF Kebidanan dan Kandungan

14. Indikator
Jaringan konsepsi dikeluarkan dan kondisi ibu membaik

15. Daftar Pustaka

You might also like