You are on page 1of 53

RC18-4603

PERENCANAAN
SALURAN IRIGASI
PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
RC18-4603
MODUL 2
SALURAN IRIGASI
SALURAN IRIGASI
SALURAN IRIGASI

Saluran Irigasi berawal dari intake


sampai badan air yang dipakai untuk
menerima air yang sudah atau
bekas dipakai dan kelebihan air
yang ada pada daerah irigasi.
PROGRAM SARJANA Umumnya pengaliran air irigasi
menggunakan saluran terbuka yang
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
mempunyai
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGANpermukaan air bebas.
DAN KEBUMIAN
Cara pengaliran
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERini digolongkan
sebagai sistem gravitasi, dimana air
2019
mengalir karena ada perbedaan
tinggi permukaan air antara kedua
ujung saluran
PENGAMBILAN AIR DARI SUNGAI
PENGAMBILAN AIR DARI
SUNGAI

❑ Elevasi Muka Air pada sungai harus


cukup tinggi terhadap elevasi sawah
tertinggi pada D.I. Yang akan diberi air
dengan memperhitungkan kehilangan
PROGRAM SARJANA
akibat:
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
▪ Kemiringan Saluran
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
▪ Pemindahan aliran dari satu saluran ke
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
saluran lain
2019
▪ Ketika air melewati bangunan air
PENGAMBILAN AIR DARI SUNGAI
PENGAMBILAN AIR DARI
SUNGAI

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
CONTOH BENTUKBENTUK
CONTOH: DAERAH IRIGASI
DAERAH
IRIGASI

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
BANGUNAN PENGAMBILAN/INTAKE
BANGUNAN
PENGAMBILAN/INTAKE
Jenis dan Macam:
▪ Bangunan Pengambilan:
▪ Bangunan pengambilan bebas
▪ Bangunan pengambilan tak bebas

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
BANGUNAN PENGAMBILAN
BANGUNAN BEBAS
PENGAMBILAN
BEBAS

❑ Bangunan pengambilan bebas terdiri dari:


Bagian yang menyalurkan/ menangkap
saja, bila tinggi muka air cukup
PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN BilaTEKNIK
tinggi SIPIL
muka air kurang, dipakai
bangunan
FAKULTAS TEKNIK peninggi
SIPIL, taraf muka
LINGKUNGAN air yang
DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
disebut bangunan pengambilan tak
2019
bebas.
BANGUNAN PENGAMBILAN TAK
BANGUNAN
BEBASPENGAMBILAN TAK
BEBAS

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
SALURAN IRIGASI
SALURAN

❑ Menurut fungsinya dibedakan:


1.
Saluran Pembawa : Dimulai dari bang.
Penangkap air/intake pada bendung yang
meliputi : saluran primer, sekunder, tersier,
kuarter, dan alur-alur yang disebut sal.
PROGRAM SARJANA Cacingan
2. Saluran
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL Pembuang : Dimulai dari saluran
yangLINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, paling kecil, bertemu
DANdengan saluran
KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGIyang lebih besar
SEPULUH lalu bertemu dengan
NOPEMBER
saluran lainnya dan menjadi lebih besar
2019
lagi , sehingga menjadi saluran pembuang
utama yang meneruskan kesungai dan
akhirnya kelaut
SALURAN IRIGASI

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019

Posisi Saluran Pembawa dan Saluran Pembuang


SALURAN PEMBAWA
•Saluran Pembawa di Jaringan Irigasi
•Saluran Irigasi pada Jaringan Irigasi Utama
-Saluran Primer membawa air dari jaringan
utama kesaluran sekunder dan ke petak-
petak tersier yang diairi
-Batas ujung saluran primer adalah pada
bangunan bagi yang terakhir.
-Saluran sekunder, membawa air dari
saluran primer ke petak-petak tersier yang
dilayani oleh saluran sekunder tersebut
-Batas ujung saluran ini adalah pada
bangunan sadap terakhir.

•Saluran Irigasi pada Jaringan Irigasi Tersier


-Saluran tersier membawa air dari
bangunan sadap ke petak tersier lalu
kesaluran kuarter
-Batas ujung saluran ini adalah boks bagi
tersier yang terakhir
-Saluran kwarter membawa air dari boks
bagi tersier ke boks bagi kuarte
SALURAN PEMBUANG

1.Pembuang
•Jaringan Saluran Pembuang Tersier
-Saluran pembuang kuarter terletak didalam satu
petak tersier, menampung air langsung dari sawah
dan membuang air tersebut kedalam saluran
pembuang tersier
-Saluran pembuang tersier terletak diantara petak-
petak tersier yang masuk dalam unit irigasi sekunder
yang sama dan menampung air baik dari pembuang
kuarter maupun dari sawah-sawah air tersebut
dibuang kedalam jaringan pembuang sekunder.
•Jaringan Pembuang Utama
-Jaringan pembuang sekunder menampung air dari
jaringan pembuang tersier dan membuang air
tersebut ke pembuang primer atau langsung
kejaringan pembuang alamiah dan keluar daerah
irigasi
-Saluran pembuang primer mengalirkan air lebih dari
saluran pembuang sekunder keluar daerah irigasi.
Pembuang Primer sering berupa saluran pembuang
alamiah yang mengalirkan kelebihan air tersebut ke
sungai, anak sungai atau ke laut.
MACAMSALURAN
SALURAN PEMBAWA

❑ Macam saluran pembawa irigasi dapat dibedakan


berdasarkan posisi dan arah mengalir dari saluran

1. Saluran punggung
Posisi saluran irigasi mengalirkan air pada punggung medan
dengan kemiringan mengarah kearah kontur yang lebih
rendah. Saluran punggung umumnya merupakan
PROGRAM SARJANA
pencabangan dari saluran garis tinggi.
2. Saluran
DEPARTEMEN mengalir
TEKNIK ke samping
SIPIL
Posisi
FAKULTAS saluranSIPIL,
TEKNIK ini menyerong dari punggung,
LINGKUNGAN DANakan tetapi
KEBUMIAN
tidak mengikuti garis tinggi ataupuan searah dengan garis
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
tinggi.
2019 3. Saluran garis tinggi
Arah mengalir dan posisi saluran hampir mengikuti garis
tinggi medan. Saluran ini mempunyai kemiringan dasar
saluran sesuai dengan kebutuhan rencana untuk
mendapatkan kecepatan aliran yang diinginkan.
SALURAN

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019

Posisi Saluran Garis Tinggi, Pungung, dan Saluran


Menyamping
SALURAN PEMBAWA
SALURAN

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Saluran garis tinggi kemiringannya dapat2019
di buat sesuai dengan kemiringan yang diinginkan kesulitannya:
Banyak rintangan yang dijumpai
misal: adanya alur-alur atau kali kecil yang memotong garis tinggi sehingga perlu bangunan
pertolongan.
SALURAN PEMBAWA
SALURAN

❑ Air pematusan dari daerah atas


saluran garis tinggi tidak boleh
masuk dan tercampur dengan
air pada saluran irigasi sebab air
pematusan ini banyak membawa
butir-butir tanah gerusan /
kotoran tumbuh-tumbuhan yang
ada di daerah pematusan

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

NOPEMBER
Saluran air pematusan tidak
2019 boleh terlalu panjang mengikuti
saluran garis tinggi sebab debit
akan bertambah melampaui
kapasitas saluran
SALURAN PEMBAWA
SALURAN

Berdasarkan luas daerah irigasi


yang dilayanani oleh. Saluran irigasi
disuatu saluran atau berdasarkan
urutan hirarkinya ,bedakan
klasifikasi tinggkatnya menjadi
PROGRAM SARJANA
empat :
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
✓ LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, Saluran Primer
DAN KEBUMIAN
✓ Saluran Sekunder
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019 ✓ Saluran Tersier
✓ Saluran Kwartertingkatan, yaitu
:
SALURAN IRIGASI
SALURAN

Dilihat dari proses terjadinya saluran irigasi dapat


dibedakan menjadi:

• Saluran Alam
Terjadi secara alamiah dimana alur saluran terbentuk akibat
adanya gerusan oleh aliran air pada permukaan tanah.
Saluran ini umunya mempunyai penampang dan trace tidak
teratur. Stabilitas lereng dan dasar saluran sudah terbentuk
PROGRAM SARJANA
karena tercapainya keseimbangan dimana tidak terjadi
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
pengendapan atau sedimentasi terjadi seimbang dengan
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
butiran yang terangkut dari dasar saluran.
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
• Saluran Buatan
2019
Saluran ini dibuat dengan dimensi dan bentuk penampangan
saluran tertentu, serta trace yang tertentu dan teratur
mengarah ketempat tujuan pemberi air.
BENTUK PENAMPANG
BENTUK MELINTANG
PENAMPANG SALURAN
MELINTANG
SALURAN

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
KAPASITAS RENCANARENCANA
KAPASITAS

❑ Debit Rencana
Debit rencana sebuah saluran dihitung dengan rumus umum
berikut :
Q=
Dimana :
PROGRAM SARJANA
Q = Debit rencana ( l/dt)
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
NFR (Net Field Water Requirement) = Kebutuhan bersih
FAKULTAS
(netto) air diTEKNIK
sawah (SIPIL,
l/dt/ha)LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI
A = Luas daerah SEPULUH
yang diairi (ha) NOPEMBER
2019
e = Efisiensi irigasi secara keseluruhan.
EFISIENSI IRIGASI
EFISIENSI

❑Untuk tujuan-tujuan perencanaan, dianggap


bahwa seperlima sampai seperempat dari
jumlah air yang diambil akan hilang sebelum
air itu sampai di sawah. PROGRAM SARJANA
❑ Kehilangan ini disebabkan oleh kegiatan
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
eksploitasi, evaporasi dan perembesan.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
❑Kehilangan akibat evaporasi danINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
perembesan umumnya kecil saja jika
2019
dibandingkan dengan jumlah kehilangan
akibat kegiatan eksploitasi.
EFISIENSI IRIGASI

Pada umumnya kehilangan air di


jaringan irigasi dapat dibagi-bagi
sebagai berikut :
- 12.5 - 20 % di petak tersier, PROGRAM SARJANA
antara bangunan sadap tersier DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
dan sawah FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
- 5 -10 % di saluran sekunder
2019
- 5 -10 % di saluran utama
EFISIENSI IRIGASI
EFISIENSI

❑Efisiensi secara keseluruhan (total)


dihitung sebagai berikut :
efisiensi jaringan tersier (et) x efisiensi
jaringan sekunder (CS) x
efisiensi jaringan primer (ep)
PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN
❑ Besar efisiensi total adalah 0,65- 0,79.TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
Oleh karena itu kebutuhan bersih air di
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
sawah (NFR) harus dibagi e untuk
2019
memperoleh jumlah air yang dibutuhkan
di bangunan pengambilan dari sungai.
EFISIENSI IRIGASI
EFISIENSI

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
DIMENSI SALURAN

• Umumnya saluran
irigasi dibuat dengan bentuk
penampang trapesium,
namun pada beberapa
kebutuhan sering dibuat
dengan penampang persegi
empat atau setengah
lingkaran. Penggunaan
penampang trapesium lebih
memungkinkan untuk
mendapatkan stabilitas
lereng bila dibandingkan
dengan penampang persegi
empat
DIMENSI SALURAN

RUMUS PERENCANAAN DIMENSI SALURAN


DIMENSI SALURAN

KRITERIA HIDROLIS SALURAN


Rumus- rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya
• Perhitungan debit yang kecepatan aliran pada aliran terbuka adalah:
mengalir di saluran Rumus Aliran
menggunakan rumus: • Rumus Strickler 𝑽 = 𝑲. 𝑹2Τ3 . 𝑰1Τ2
Q= V. A 𝑨 𝑨 = 𝒃 + 𝒎𝒉 𝒉
𝑹=
• Keterangan: 𝑷
𝑷 = 𝒃 + 𝟐𝒉 𝒎𝟐 + 𝟏
• Q= Debit saluran
3/
(m dt) Di mana:
•v = kecepatan aliran (m/dt)
•K = koefisien Strickler

• V= Kecepatan air rata- •R


•A
= jari-jari hidrolis (m)
= luas penampang saluran (m2)

rata di saluran (m/dt) •P


•m
= kliling basah saluran (m)
= kemiringan talud

• A= Luas penampang
basah Parameter Penampang Melintang Saluran Trapesium
• Rumus Chezy • Rumus Manning
𝑽 = 𝑪 𝑹. 𝑰 𝟏 𝟐/𝟑 𝟏/𝟐
𝑽 = .𝑹 .𝑰
• Di mana:
𝒏
• Di mana:
C = koefisien Chezy
R = jari-jari hidrolis (m) V = kecepatan
I = kemiringan dasar saluran
aliran
n = koefisien
• Harga C tergantung: Manning (n = 1/K)
- Kecepatan rata-rata (v) R = jari-jari hidrolis
- Jari-jari hidrolis (R) I = kemiringan
- Kekasaran dasar saluran (n) dasar saluran
- Viskositas/viscosity
KRITERIA HIDROLIS SALURAN
KRITERIA HIDROLIS SALURAN

Koefisien kekasaran Strickler (K) yang


dianjurkan pemakaiannya adalah:
Pasangan batu : 60
Pasangan beton : 70
Pasangan tanah : 35-45
PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
KRITERIA HIDROLISSALURAN

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
DIMENSI SALURAN
Kemiringan Talud Minimum Tinggi Jagaan
untuk Saluran Timbunan yang Minimum untuk
Dipadatkan Dengan Baik Saluran Tanah

KEDALAMAN TINGGI JAGAAN


KEMIRINGAN Q (m3/dt)
AIR DAN (m)
MINIMUM
TINGGI < 0,5 0,40
PROGRAM SARJANA
TALUD
JAGAAN (D) DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK0,5-1,5 0,50 DAN KEBUMIAN
SIPIL, LINGKUNGAN
D ≤ 1,0 INSTITUT
1:1 TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
1,5-5,0 0,60
2019
5,0-10,0 0,75
1≤D≤2 1:1,50
10,0-15,0 0,85
D>2 1:2
➢ 15 1,00
. Harga Kemiringan Talud untuk Saluran Pasangan
h< 0,75
JENIS TANAH 0,75 <h<
m 1,5
Lempung pasiran 1 1
Tanah pasiran kohesif 1 1
Tanah pasiran lepas 1 1,25
Geluh pasiran, lempung
1 1,50
berpori
Tanah gambut lunak 1,25 1,50

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN
Tinggi Jagaan untuk Saluran Pasangan TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
TAN INSTITUT
PASA
TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
DEBIT
GGU2019 NGAN
3
(m /dt)
L (m) (m)
< 0,5 0,40 0,20
0,5-1,5 0,50 0,20
1,5-5 0,60 0,25
5-10 0,75 0,30
10-15 0,85 0,40
> 15 1,00 0,50
LEBAR TANGGUL
LEBAR TANGGUL
Untuk tujuan eksploitasi, pemeliharaan dan inspeksi,
diperlukan tanggul di sepanjang saluran dengan lebar
minimum seperti tabel. berikut:

Tinggi Tanggul Rencana di Sepanjang Saluran Irigasi


TANPA JALAN DENGAN JALAN
DEBIT RENCANA (m3/dt)
INSPEKSI (m) INSPEKSI (m)
Q≤1 1,00 3,00
1<Q≤5 1,50 5,00
5 < Q ≤ 10 2,00 5,00
10 < Q ≤ 15 3,50 5,00
PROGRAM SARJANA
Q > 15 3,50 ≈ 5,00DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Jalan inspeksi terletak 2019di tepi saluran di sisi yang
diairi agar bangunan sadap dapat dicapai secara
langsung dan usaha penyadapan air makin sulit
dilakukan. Lebar jalan inspeksi dengan perkerasan:
3,0 𝑠. 𝑑. 5,0 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
KEMIRINGAN SALURAN

Harga I (Kemiringan Saluran)


Harga I bila ditinjau dari kondisi lapangan dapat dihitung sebagai berikut:

∆H=I.L
atau
I=∆H/L
Di mana:
•I = kemiringan dasar saluran
PROGRAM SARJANA •∆H
= beda tinggi antara titik I dan titik II
•L
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL = panjang saluran
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
TINGGI MUKA AIR

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
TINGGI MUKA AIR

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
TINGGI MUKA AIR

PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
KECEPATAN MAKSIMUM
2019untuk aliran subkritis
Kecepatan maksimum
dianjurkan pemakaiannya adalah:
Pasangan batu : 2 m/dt
Pasangan beton : 3 m/dt
Pasangan tanah : sesuai kecepatan maksimum
yang diizinkan
PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
Saluran Primer/Induk

You might also like