You are on page 1of 111

LAPORAN

PEREKONOMIAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

FEBRUARI 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Februari 2022

Kantor Perwakilan Bank Indonesia


Provinsi Sulawesi Tenggara
Dewan Redaksi
Laporan Perekonomian
Provinsi Sulawesi Tenggara
Februari 2022

Penanggung Jawab
Doni Septadijaya
(Plt. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara)

Redaktur
Taufik Ariesta Ardhiawan
(Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara)

Penyunting
Randy Cavendish
(Kepala Fungsi Perumusan KEKDA Provinsi)

Penulis
Agus Santoso (Asisten Analis)
Ali Muhasan (Asisten Analis)
M. Fauzan Robbani (Asisten Analis)
Perdana Wahyu H. (Asisten Analis)
Tio Angie P Samosir (Asisten Analis)
Rahayu (Asisten Analis)
Harbianty (Pelaksana)
Waode Nursinta (Pelaksana)
Ilham Hidayat (Swakelola)

Kontributor
Azhari Angriawan (Pelaksana)

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia lain dapat diakses secara online pada :
www.bi.go.id/web/id/publikasi/

Salinan publikasi ini juga dapat diperoleh dengan menghubungi :


KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA SULAWESI TENGGARA
Tim Perumusan dan Implementasi KEKDA Provinsi
Fungsi Perumusan KEKDA Provinsi
Jl. Haluoleo, Kel. Mokoau Kec. Kambu
Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara 93231

II LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
Visi, Misi & Nilai Strategis
Bank Indonesia

Visi
“Menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan terbaik
di antara emerging markets untuk Indonesia Maju”

Misi
1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter dan bauran
kebijakan Bank Indonesia.

2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan makroprudensial Bank Indonesia
dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan.

3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran
Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta mitra strategis lain.

4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui
sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural pemerintah
serta kebijakan mitra strategis lain.

5. Turut meningkatkan pendalaman pasar keuangan untuk memperkuat efektivitas kebijakan Bank
Indonesia dan mendukung pembiayaan ekonomi nasional.

6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat daerah.

7. Mewujudkan bank sentral berbasis digital dalam kebijakan dan kelembagaan melalui penguatan
organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan sistem informasi yang handal, serta peran internasional
proaktif.

Nilai-nilai Strategis Organisasi


Merupakan nilai-nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia, manajemen dan pegawai untuk bertindak dan atau
berperilaku, yang terdiri atas: Trust and Integity – Professionalism – Excellence – Public Interest – Coordination
and Teamwork yang berlandaskan keluhuran nilai-nilai agama (religi).

LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara III
Kata Pengantar
Perekonomian Sulawesi Tenggara pada triwulan IV 2021 melanjutkan tren pemulihan dan
berhasil tumbuh sebesar 7,66% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang
tumbuh sebesar 4,18% (yoy) dan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02% (yoy).
Perbaikan ekonomi Sulawesi Tenggara sejalan dengan perbaikan penangangan pandemi
Covid-19 yang mendorong perbaikan kondisi dunia usaha dan mobilitas masyarakat, disatu
sisi membaiknya ekonomi mitra dagang juga mendorong peningkatan permintaan komoditas
dari Sultra. Kedepan, perekonomian Sulawesi Tenggara pada tahun 2022 diperkirakan
tumbuh lebih tinggi dari tahun sebelumnya sejalan dengan membaiknya ekspektasi kegiatan
usaha baik dari sisi konsumen maupun pelaku usaha

Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan ridha-Nya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Sulawesi Tenggara dapat mempublikasikan Laporan Perekonomian
Provinsi Sulawesi Tenggara Februari 2022. Kami menyusun Laporan
Perekonomian Provinsi setiap triwulan sebagai masukan bagi Kantor
Pusat Bank Indonesia dalam merumuskan kebijakan moneter,
makroprudensial maupun sistem pembayaran serta perwujudan peran
kami sebagai strategic partner bagi stakeholders dalam membangun
perekonomian Sulawesi Tenggara. Laporan perekonomian Sulawesi
Tenggara ini dikelompokkan menjadi evaluasi triwulan IV 2021, dan
prospek tahun 2022 yang analisanya mencakup kondisi perekonomian,
keuangan pemerintah, inflasi, sistem keuangan dan pengembangan
akses keuangan, sistem pembayaran dan pengelolaan uang, serta
ketenagakerjaan dan kesejahteraan masyarakat.

Secara ringkas, pada triwulan IV 2021 perekonomian Sulawesi Tenggara


melanjutkan pemulihan dan berhasil tumbuh sebesar 7,66% (yoy), lebih

Doni Septadijaya
tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 4,18% (yoy) dan
juga lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional
Plt. Kepala Perwakilan Bank Indonesia yang sebesar 5,02% (yoy). Akselerasi ekonomi Sulawesi Tenggara sejalan
Sulawesi Tenggara dengan perbaikan penangangan Covid-19 yang mendorong perbaikan
kondisi dunia usaha, memperbaiki permintaan dari mitra dagang dan
meningkatkan mobilitas masyarakat. Selain itu perekonomian Sulawesi
Tenggara sudah berada pada level yang lebih tinggi dibanding periode
sebelum pandemi. Dari sisi permintaan, pertumbuhan positif yang terjadi
pada perekonomian Sulawesi Tenggara didorong oleh peningkatan
kinerja investasi sejalan dengan realisasi investasi industri pengolahan
nikel, makanan minuman, aspal dan gula serta peningkatan konsumsi
rumah tangga selaras dengan membaiknya kondisi pandemi Covid-19.
Sementara itu dari sisi penawaran, perbaikan laju pertumbuhan
perekonomian selaras dengan akselerasi kinerja lapangan usaha utama
yaitu lapangan usaha konstruksi, perdagangan, pertanian dan industri
pengolahan ditegah terjaganya kinerja lapangan usaha pertambangan.

IV LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kedepan, berdasarkan beberapa indikator pendukung, hasil Sulawesi yang sebesar 2,47% (yoy). Hal tersebut didasari faktor
survei dan liaison, ekonomi Sulawesi Tenggara pada tahun 2022 konsumsi ikan masyarakat Sulawesi Tenggara yang lebih besar dari
diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun Nasional. Apabila inflasi ikan dikeluarkan maka inflasi Sultra akan
2021. Faktor yang berperan penting pada akselerasi pertumbuhan tercatat lebih rendah dari inflasi Nasional dan Regional Sulawesi.
tersebut adalah perbaikan kondisi dan penanganan pandemi Pada periode laporan aktivitas masyarakat terpantau mengalami
Covid-19, berlanjutnya pembangunan proyek strategis nasional, peningkatan yang terkonfirmasi dari meningkatnya pergerakan
permintaan mitra dagang yang membaik khususnya pada industri masyarakat pada area pusat ritel dan grosir berdasarkan data
pengolahan serta peningkatan investasi pelaku usaha eksisting Google Mobility Report pada triwulan IV 2021 dibandingkan triwulan
dan baru. Indikasi awal perbaikan ekonomi pada tahun 2022 sebelumnya.
dapat terlihat dari perkembangan sejumlah indikator dini, seperti
Dalam penyusunan laporan ini, data dan informasi selain dari
perkiraan kegiatan usaha dari sisi konsumen dan pelaku usaha
internal Bank Indonesia, juga bersumber dari berbagai instansi
yang terus meningkat. Pada Januari 2022 ekspektasi masyarakat
terkait, seperti Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara tercatat sebesar 174,30. Hal tersebut
dan dinas-dinas terkait, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Kanwil
menunjukkan ekspektasi konsumen untuk kondisi ekonomi 6 bulan
Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tenggara, berbagai
ke depan berada pada level optimis. Selain itu, berdasarkan hasil
perusahaan, perbankan, asosiasi dan akademisi serta sumber
SKDU KPwBI Provinsi Sulawesi Tenggara, kegiatan usaha pada
lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankanlah kami
periode mendatang juga diperkirakan mengalami peningkatan
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua
dengan nilai SBT sebesar 68,97% (yoy), lebih tinggi dibanding
pihak yang membantu penyusunan buku ini.
triwulan IV 2021 yang tercatat tumbuh sebesar 30,38% (yoy).
Akhir kata, selain bermanfaat sebagai referensi terkait kondisi
Dari sisi inflasi, pada triwulan IV 2021 tekanan inflasi IHK provinsi
perekonomian Sulawesi Tenggara kami berharap laporan ini dapat
Sulawesi Tenggara tercatat sebesar 2,58% (yoy), sedikit lebih
memperkuat optimisme akan prospek perekonomian Sulawesi
rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat
Tenggara yang lebih baik. Saran serta masukan dari para pembaca
sebesar 2,68% (yoy) karena relatif terjaganya pasokan dan distribusi
sangat kami harapkan untuk menghasilkan kajian yang lebih baik ke
yang lancar ditengah membaiknya mobilitas dan permintaan
depan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa melimpahkan
masyarakat karena melandainya kasus Covid-19 dan perayaan
keberkahan, kesempurnaan, dan kemudahan bagi setiap langkah
Nataru. Namun demikian inflasi pada periode laporan lebih tinggi
kita dalam berkarya dan berupaya untuk memajukan perekonomian
dibandingkan inflasi Nasional sebesar 1,87% (yoy) dan Regional
Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara.

Kendari, 26 Februari 2022


Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara
Plt. Kepala Perwakilan

TTD

Doni Septadijaya

LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara V
Daftar Isi
Visi Misi Bank Indonesia III

Kata Pengantar IV

Daftar Isi VI

Daftar Tabel VIII

Daftar Grafik IX

Ringkasan Eksekutif XII

Tabel Indikator VVI

Bab I Bab III


Ekonomi Makro Regional1 Perkembangan Inflasi Daerah29
1.1 Kondisi Umum3 3.1 Kondisi Umum Inflasi31
1.2 Sisi Permintaan4 3.2 Perkembangan Inflasi Bulanan (Month To Month)31
1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga4 3.3 Perkembangan Inflasi Tahunan (Year On Year)33
1.2.2 Konsumsi Pemerintah5 3.4 Perkembangan Inflasi Menurut Kota35
1.2.3 Investasi5 3.5 Inflasi Triwulan I 202235
1.2.4 Ekspor dan Impor6 3.6 Upaya Pengendalian Inflasi36
1.3 Sisi Penawaran: Lapangan Usaha Utama8
1.3.1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan8
1.3.2 Pertambangan dan Penggalian9
1.3.3 Industri Pengolahan10
1.3.4 Perdagangan Besar dan Eceran11
1.3.5 Konstruksi11
1.4 Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Lapangan Usaha
Pertambangan12

Bab II Bab IV
Keuangan Pemerintah21 Stabilitas Keuangan Daerah43
2.1 Perkembangan Kinerja Keuangan Pemerintah Di 4.1 Gambaran Umum Stabilitas Keuangan Daerah45
Sulawesi Tenggara23 4.2 Asesmen Sektor Rumah Tangga45
2.2 Perkembangan Realisasi Anggaran APBD 23 4.2.1 Sumber Kerentanan dan Kondisi Sektor Rumah Tangga45
2.2.1 Realisasi Anggaran Pendapatan Provinsi23 4.2.2 Dana Pihak Ketiga Rumah Tangga di Perbankan46
2.2.2 Realisasi Anggaran Belanja Provinsi25 4.2.3 Kredit Perbankan Pada Sektor Rumah Tangga47
2.2.3 Realisasi Anggaran Kabupaten/Kota26 4.3 Asesmen Sektor Korporasi50
2.3 Perkembangan Realisasi Anggaran APBN 27 4.3.1 Sumber Kerentanan Sektor Korporasi50
2.3.1 Realisasi APBN Provinsi 27 4.3.2 Kinerja Korporasi50
2.3.2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa28 4.3.3 Eksposur Perbankan Pada Sektor Korporasi52
4.4 Asesmen Institusi Keuangan (Perbankan) Di Sulawesi
Tenggara54
4.4.1 Aset Bank Umum54
4.4.2 Penghimpunan Dana Pihak Ketiga54
4.4.3 Penyaluran Kredit55
4.4.4 Perbankan Syariah58
4.5 Akses Keuangan59
4.5.1 Akses Keuangan Kepada UMKM59
4.5.2 Akses Keuangan Kepada Penduduk60

VI LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab V Bab VII
Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah61 Prospek Perekonomian Daerah85
5.1 Gambaran Umum63 7.1 Prospek Perekonomian Global Dan Nasional87
5.2 Perkembangan Sistem Pembayaran Nontunai63 7.1.1 Prospek Perekonomian Global87
5.2.1 Perkembangan Transaksi Kliring64 7.1.2 Prospek Perekonomian Nasional88
5.2.2 Perkembangan Transaksi RTGS66 7.2 Prospek Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara89
5.2.3 Penyelenggara Transfer Dana (PTD)66 7.3 Prospek Inflasi Sulawesi Tenggara92
5.2.4 Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank
(KUPVA-BB)67
5.2.5 Layanan Keuangan Digital (LKD)68
5.2.6 Ekosistem Keuangan Digital68
5.3 Pengelolaan Uang Tunai69
5.3.1 Aliran Uang Kartal69
5.3.2 Penyediaan Uang Layak Edar70
5.3.3 Perkembangan Temuan Uang Tidak Asli 70

Bab VI
Kondisi Tenaga Kerja & Kesejahteraan71
6.1 Gambaran Umum73
6.2 Ketenagakerjaan73
6.3 Kesejahteraan76

LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara VII
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan4

Tabel 1.2 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran9

Tabel B1.1 Peran Berbagai Stakeolders Terkait dalam Pengembangan Wisata Tanjung Malaha14

Tabel B1.2 Peran Berbagai Stakeolders Terkait dalam Pengembangan Wisata Tanjung Malaha15

Tabel B2.1 Dampak Positif Pelaksanaan Pesona Tanjung Malaha bagi Pelaku Wisata di Desa Malaha19

Tabel 2.1 Perbandingan Pencapaian Penyerapan Pendapatan APBD Pemprov Sulawesi Tenggara Akumulatif Triwulan IV 202124

Tabel 2.2 Perbandingan Pencapaian Penyerapan Belanja APBD Pemprov Sulawesi Tenggara Akumulatif Triwulan IV 202125

Tabel 2.3 Perbandingan Pencapaian Penyerapan Pendapatan dan Belanja APBD per Kabupaten/Kota Akumulatif Triwulan IV 202126

Tabel 2.4 Perbandingan Pencapaian Penyerapan Pendapatan dan Belanja APBN Provinsi Akumulatif Triwulan IV 202127

Tabel 2.5 Realisasi Dana Desa Akumulatif Triwulan IV 202128

Tabel 3.1 Perbandingan Inflasi Bulanan Menurut Kelompok Barang/Jasa (%, mtm)34

Tabel 3.2 Top 10 Sumbangan Inflasi & Deflasi Bulanan Sulawesi Tenggara34

Tabel B3.1 Komoditas Penyumbang Inflasi Sultra40

Tabel B3.2 Pemanfaatan Lahan Budidaya Sultra40

Tabel 4.1 Pertumbuhan Kredit dan NPL Kredit Korporasi Sektor berdasarkan Sektor dan Jenis53

Tabel 6.1 Jenis Kegiatan Utama Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas di Sulawesi Tenggara (Ribu Jiwa)75

Tabel 6.2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi Tenggara Menurut Komponen 2012 – 202177

VIII LAPORAN PEREKONOMIAN


Provinsi Sulawesi Tenggara
Daftar Grafik
Grafik 1.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Grafik 1.31 Kredit Perdagangan Sulawesi Tenggara11
Tenggara3
Grafik 1.32 Realisasi Pengadaan Semen11
Grafik 1.2 Treemap Pangsa Sektor Perekonomian Sulawesi
Tenggara Triwulan IV 20213 Grafik 1.33 Kredit Konstruksi Sulawesi Tenggara12

Grafik 1.3 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi (yoy) Grafik 1.34 Perkembangan Ekonomi Nonpertambangan
Triwulan IV 20213 Sulawesi Tenggara12

Grafik 1.4 Andil Pertumbuhan Sisi Permintaan4 Grafik B1.1 Penurunan Penjualan UMKM Akibat Pandemi
Covid-19 (%)13
Grafik 1.5 Indeks Keyakinan Konsumen4
Grafik B1.2 Dampak Pandemi Covid-19 terhadap UMKM
Grafik 1.6 Pertumbuhan Kredit Konsumsi di Sulawesi Tenggara5 Provin Sulawesi Tenggara (%)13

Grafik 1.7 Belanja APBD Sulawesi Tenggara5 Grafik B2.1 Peningkatan Kunjungan dan Penjualan UMKM
Sebelum dan Setelah Pesona Tanjung Malaha19
Grafik 1.8 Tabungan Pemerintah Daerah5
Grafik 2.1 Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah di
Grafik 1.9 Penanaman Modal Asing (PMA) Di Sulawesi Tenggara5 Provinsi Sulawesi Tenggara23

Grafik 1.10 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Grafik 2.2 Pagu Anggaran Pendapatan APBD Provinsi
Sulawesi Tenggara6 Sulawesi Tenggara23

Grafik 1.11 Penanaman Modal Asing (PMA) Per Sektor6 Grafik 2.3 Pagu Anggaran Belanja APBD Provinsi Sulawesi
Tenggara25
Grafik 1.12 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Per Sektor6
Grafik 2.4 Perkembangan Kondisi Keuangan dan
Grafik 1.13 Pertumbuhan Kredit Investasi di Sulawesi Tenggara6 Penyelesaian Fisik Pengadaan Pengadaan APBD
Sulawesi Tenggara27
Grafik 1.14 Nilai Ekspor Luar Negeri Sulawesi Tenggara7
Grafik 3.1 Ringkasan Perkembangan Inflasi Sulawesi
Grafik 1.15 Pangsa Komoditas Ekspor Luar Negeri7 Tenggara (yoy) dan Kelompok Usaha31

Grafik 1.16 Nilai Ekspor Perikanan Sulawesi Tenggara7 Grafik 3.2 Peta Inflasi Daerah Triwulan IV 202131

Grafik 1.17 Nilai Impor Luar Negeri Sulawesi Tenggara7 Grafik 3.3 Pergerakan dan Pola Inflasi Bulanan Sulawesi
Tenggara33
Grafik 1.18 Pangsa Komoditas Impor Luar Negeri8
Grafik 3.4 Perkembangan Produksi dan Inflasi Ikan di Kendari33
Grafik 1.19 Share of Growth Sisi Penawaran8
Grafik 3.5 Pergerakan Inflasi Tahunan Sulawesi Tenggara33
Grafik 1.20 Luas Panen Padi di Sulawesi Tenggara8
Grafik 3.6 Rata-rata Curah Hujan Triwulanan di Sulawesi
Grafik 1.21 Luas Tanam Padi di Sulawesi Tenggara8 Tenggara34

Grafik 1.22 Produksi Ikan Sulawesi Tenggara9 Grafik 3.7 Perbandingan Inflasi Tahunan Kota Kendari dan
Kota Baubau34
Grafik 1.23 Kredit Pertanian Sulawesi Tenggara9
Grafik 3.8 Pergerakan Inflasi Tahunan Berdasarkan
Kelompok di Kota Kendari dan Kota Baubau36
Grafik 1.24 Kinerja Sektor Pertambangan Hasil Survei Bank
Indonesia10
Grafik B3.1 Rata-Rata Konsumsi Protein Perkapita Sehari
(gram)39
Grafik 1.25 Kredit Pertambangan Sulawesi Tenggara10
Grafik B3.2 Inflasi Ikan Segar Sultra dan Nasional39
Grafik 1.26 Ekspor Sektor Industri Pengolahan Sulawesi
Tenggara10
Grafik B3.3 Kelompok Penyumbang Inflasi Sultra39
Grafik 1.27 Volume Ekspor Feronikel Sulawesi Tenggara10
Grafik B3.4 Tren Produksi Perikanan Tangkap39
Grafik 1.28 Ekspor Stainless Steel Sulawesi Tenggara10
Grafik B3.5 Produksi Perikanan Budidaya41
Grafik 1.29 Kredit Industri Sulawesi Tenggara11
Grafik B3.6 Produksi Peternakan Sultra (ekor)41
Grafik 1.30 Google Mobility Index Area Perbelanjaan Sulawesi
Tenggara11 Grafik B3.7 Tren Impor Daging Ayam dan DOC41

LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara IX
Daftar Grafik
Grafik 4.1 Kontribusi Konsumsi Rumah Tangga Terhadap Grafik 4.30 Komposisi DPK Bank Umum Sulawesi Tenggara54
PDRB Sulawesi Tenggara45
Grafik 4.31 Pertumbuhan DPK Per Penempatan54
Grafik 4.2 Pangsa Kredit dan DPK RT terhadap total Kredit
dan DPK Sulawesi Tenggara45 Grafik 4.32 Perkembangan Loan to Deposit Rasio Sulawesi
Tenggara55
Grafik 4.3 Indeks Keyakinan Konsumen Sulawesi Tenggara46
Grafik 4.33 Perkembangan NPL Bank Umum di Sulawesi
Grafik 4.4 Ekspektasi Konsumen Rumah Tangga46 Tenggara56

Grafik 4.5 Komposisi DPK Sulawesi Tenggara46 Grafik 4.34 Pertumbuhan Bank Umum di Sulawesi Tenggara56

Grafik 4.6 Pertumbuhan DPK RT Sulawesi Tenggara46 Grafik 4.35 Komposisi Kredit Bank Umum di Sulawesi Tenggara57

Grafik 4.7 Komposisi DPK RT Sulawesi Tenggara47 Grafik 4.36 Pangsa Perbankan Syariah58

Grafik 4.8 Pertumbuhan DPK RT berdasarkan jenisnya47 Grafik 4.37 Perkembangan Pembiayaan Syariah58

Grafik 4.9 Komposisi Kredit RT47 Grafik 4.38 NPF Pembiayaan Syariah58

Grafik 4.10 Komposisi Penggunaan Kredit Konsumsi RT47 Grafik 4.39 Perkembangan DPK Syariah59

Grafik 4.11 Pertumbuhan Kredit RT48 Grafik 4.40 Pangsa Kredit UMKM59

Grafik 4.12 NPL dan Suku Bunga Kredit Konsumsi RT48 Grafik 4.41 Pertumbuhan Kredit UMKM59

Grafik 4.13 Pertumbuhan KPR Berdasarkan Besaran Kredit48 Grafik 4.42 Rasio Rekening DPK per Jumlah Penduduk59

Grafik 4.14 NPL KPR48 Grafik 4.43 Rasio Rekening Kredit per Penduduk Bekerja60

Grafik 4.15 Pertumbuhan KKB Berdasarkan Jenis Kredit   49 Grafik 4.44 Pergerakan Baki Debet KUR Sulawesi Tenggara60

Grafik 4.16 NPL dan Suku Bunga KKB49 Grafik 4.45 Pangsa Baki Debet Penyaluran KUR Sulawesi
Tenggara60
Grafik 4.17 Pertumbuhan Multiguna Berdasarkan Besaran
Kredit49 Grafik 5.1 Preferensi Penggunaan Sistem63

Grafik 4.18 NPL dan Suku Bunga Multiguna49 Grafik 5.2 Nilai dan Pertumbuhan Transaksi Sistem
Pembayaran Nontunai di Sulawesi Tenggara63
Grafik 4.19 Pangsa Komoditas Ekspor50
Grafik 5.3 Jumlah Transaksi Sistem Pembayaran Nontunai
Grafik 4.20 Nilai Ekspor Feronikel Sulawesi Tenggara50 di Sulawesi Tenggara65

Grafik 4.21 Skala Likert Kondisi Korporasi Hasil Liaison51 Grafik 5.4 Rata-rata Nilai Per Transaksi Sistem Pembayaran
Nontunai Sulawesi Tenggara65
Grafik 4.22 Perkembangan Kondisi Likuiditas Keuangan
Korporasi di Sulawesi Tenggara51 Grafik 5.5 Nilai Transaksi Kliring (SKNBI) Provinsi Sulawesi
Tenggara65
Grafik 4.23 Perkembangan Kondisi Rentabilitas Keuangan
Korporasi di Sulawesi Tenggara51 Grafik 5.6 Volume Transaksi Kliring (SKNBI) Provinsi
Sulawesi Tenggara65
Grafik 4.24 Komposisi DPK Korporasi di Perbankan Sulawesi
Tenggara52 Grafik 5.7 Perputaran Kliring Harian65

Grafik 4.25 Pertumbuhan DPK Korporasi52 Grafik 5.8 Preferensi Penggunaan Cek dan BG dalam Kliring
Debet Penyerahan di Sultra65
Grafik 4.26 Pangsa Penggunaan Kredit Korporasi di
Perbankan Sulawesi Tenggara52 Grafik 5.9 Penolakan Kliring (Cek/BG Kosong) di Sulawesi
Tenggara65
Grafik 4.27 Pertumbuhan Kredit Korporasi53
Grafik 5.10 Persentase Tolakan Berdasarkan Warkat65
Grafik 4.28 Aset Bank Umum Sulawesi Tenggara54
Grafik 5.11 Transaksi Kliring Per Kota/Kabupaten66
Grafik 4.29 Pangsa Aset Berdasarkan Pemilik Bank54

X LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
Daftar Grafik
Grafik 5.12 Perkembangan Transaksi Kliring Per Kota/ Grafik 6.5 Pangsa Tenaga Kerja Sektoral Sulawesi Tenggara75
Kabupaten66
Grafik 6.6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sulawesi
Grafik 5.13 Perkembangan Transaksi RTGS Provinsi Sulawesi Tenggara76
Tenggara66
Grafik 6.7 Indeks Penghasilan Konsumen76
Grafik 5.14 Perputaran Harian Transaksi RTGS Provinsi
Sulawesi Tenggara66 Grafik 6.8 Perkembangan NTP Sulawesi Tenggara76

Grafik 5.15 Aliran Transaksi Transfer Dana Inflow Dari Luar Grafik 6.9 Perkembangan Penduduk Miskin Sulawesi Tenggara77
Negeri66
Grafik 6.10 Gini Rasio Sulawesi Tenggara77
Grafik 5.16 Aliran Transaksi Transfer Dana Outflow Ke Luar
Negeri67 Grafik B4.1 Sumber Pendapatan Masyarakat Desa Pajam
menurut Sektor Usaha/Tahun (Rp)79
Grafik 5.17 Aliran Transfer Dana Inflow Domestik67
Grafik B4.2 Perbedaan Kapasitas Penenun/Bulan Pada
Grafik 5.18 Aliran Transfer Dana Outflow Domestik67 Kondisi Tidak Ada dan Ada Pesanan79

Grafik 5.19 Transaksi Pembelian Uang Kertas Asing67 Grafik B4.3 Perbedaan Produktivitas Penenun Sebelum dan
Setelah Pelatihan dan Penggunaan ATBM80
Grafik 5.20 Pangsa Pembelian Mata Uang Asing per Pecahan67
Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia87
Grafik 5.21 Perkembangan Jumlah Agen LKD di Sulawesi
Tenggara68 Grafik 7.2 Perkiraan Kegiatan Usaha dari Sisi Konsumen88

Grafik 5.22 Persebaran Agen LKD per Kabupaten68 Grafik 7.3 Perkiraan Omzet Penjualan Korporasi88

Grafik 5.23 Jenis Transaksi yang Dilakukan di Agen LKD68 Grafik 7.4 Proyeksi Harga Minyak Dunia88

Grafik 5.24 Perkembangan Rekening Uang Elektronik di Grafik 7.5 Perkiraan Harga Nikel dan Kakao88
Sulawesi Tenggara69
Grafik 7.6 Perkembangan Mobilitas Masyarakat89
Grafik 5.25 Pertumbuhan Jumlah Merchant QRIS69
Grafik 7.7 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)90
Grafik 5.26 Pangsa Merchant Pengguna QRIS69
Grafik 7.8 PMI Manufaktur Tiongkok90
Grafik 5.27 Pertumbuhan Transaksi di E-commerce69
Grafik 7.9 Perkiraan Kegiatan Usaha90
Grafik 5.28 Metode Pembayaran69
Grafik 7.10 Perkembangan Harga Emas Dunia91
Grafik 5.29 Aliran Uang Kartal BI-Perbankan di Sulawesi
Tenggara69 Grafik 7.11 Curah Hujan Sulawesi Tenggara92
Grafik 5.30 Posisi Net Outflow Uang Kartal di Sulawesi
Tenggara70

Grafik 5.31 Aliran Uang Kartal Keluar Berdasarkan Lokasi Kas70

Grafik 5.32 Outflow Melalui Kegiatan Penukaran dan Kas


Keliling di Sulawesi Tenggara70

Grafik 5.33 Komposisi Pecahan Uang Palsu Yang Ditemukan70

Grafik 6.1 Penggunaan Tenaga Kerja dan Ketersediaan


Lapangan Pekerjaan73

Grafik 6.2 Kondisi Realisasi Penyerapan Tenaga Kerja


Berdasarkan Sektor Usaha73

Grafik 6.3 Ketersediaan Lapangan Pekerjaan dari Sisi


Tenaga Kerja74

Grafik 6.4 Pertumbuhan Penduduk Usia Kerja dan Angkatan


Kerja Sulawesi Tenggara75

LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara XI
Ringkasan
Eksekutif
Ekonomi Makro Regional
Perekonomian Sulawesi Tenggara Pada triwulan IV 2021, perekonomian Sulawesi Tenggara melanjutkan pemulihan dan berhasil
mengalami akselerasi laju tumbuh sebesar 7,66% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 4,18%
pertumbuhan pada triwulan IV (yoy) dan juga lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar
2021. Akselerasi tersebut didorong 5,02% (yoy). Perbaikan ekonomi Sulawesi Tenggara sejalan dengan perbaikan penangangan
oleh perbaikan penangangan pandemi Covid-19 yang mendorong perbaikan kondisi dunia usaha, memperbaiki permintaan
Covid-19 yang mendorong dari mitra dagang dan meningkatkan mobilitas masyarakat. Selain itu, perekonomian
perbaikan kondisi dunia usaha dan Sulawesi Tenggara sudah berada pada level yang lebih tinggi dibanding periode sebelum
mobilitas masyarakat, disatu sisi pandemi. Dari sisi permintaan, pertumbuhan positif yang terjadi pada perekonomian Sulawesi
membaiknya ekonomi mitra dagang Tenggara didorong oleh peningkatan kinerja investasi sejalan dengan realisasi investasi
juga mendorong peningkatan industri pengolahan nikel, makanan minuman, aspal dan gula serta peningkatan konsumsi
permintaan komoditas dari Sultra. rumah tangga selaras dengan membaiknya kondisi pandemi Covid-19. Sementara itu dari sisi
Secara keseluruhan tahun, ekonomi penawaran, perbaikan laju pertumbuhan perekonomian selaras dengan akselerasi kinerja
Sulawesi Tenggara juga mengalami lapangan usaha utama yaitu lapangan usaha konstruksi, perdagangan, pertanian dan industri
peningkatan pertumbuhan, dari sisi pengolahan ditengah terjaganya kinerja lapangan usaha pertambangan. Secara keseluruhan
penawaran dipicu oleh peningkatan tahun, ekonomi Sulawesi Tenggara pada tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,10%
kinerja LU Konstruksi, sementara (yoy), tumbuh membaik dibanding tahun 2020 yang tercatat mengalami kontraksi sebesar
dari sisi permintaan dipicu oleh -0,65% (yoy). Selain itu, perekonomian Sulawesi Tenggara pada tahun 2021 sudah berada pada
peningkatan kinerja ekspor. level yang lebih tinggi dibanding sebelum periode pandemi Covid-19. Dari sisi penawaran,
selama tahun 2021 pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha konstruksi yang
tumbuh sebesar 9,66% (yoy). Sementara dari sisi permintaan, selama tahun 2021, komponen
ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 60,91% (yoy).

Keuangan Pemerintah
Pada tahun 2021, secara total Pada tahun 2021, secara total realisasi target pendapatan dan realisasi anggaran belanja
anggaran Pemda di Sulawesi pemerintah di Sulawesi Tenggara lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Realisasi
Tenggara lebih tinggi dibandingkan belanja Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2021 tercatat sebesar 81,94%,
tahun sebelumnya. lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang sebesar 81,69%. Peningkatan kinerja keuangan
Selaras dengan upaya percepatan Pemerintah tersebut seiring dengan upaya pemerintah daerah dalam mengoptimalkan
anggaran Pemda, hingga triwulan inovasi antara lain penerapan digitalisasi atau elektronifikasi transaksi dilingkup Pemerintah
IV 2021, tingkat realisasi anggaran Daerah. Selain itu, perbaikan penyerapan anggaran tahun 2021 juga didorong oleh percepatan
Pemda tercatat lebih tinggi pembangunan proyek strategis nasional dan program pemerintah dalam penanganan Covid-19
dibandingkan triwulan IV 2020 di Sultra. Meskipun demikian, pencapian lebih tinggi tertahan dengan adanya kendala proses
administrasi pada awal 2021.

XII LAPORAN PEREKONOMIAN


Provinsi Sulawesi Tenggara
Ringkasan
Eksekutif
Perkembangan Inflasi Daerah
Pada triwulan IV 2021, inflasi IHK provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami penurunan karena Tekanan inflasi tahun ke tahun
relatif terjaganya pasokan dan distribusi yang lancar ditengah membaiknya mobilitas dan permintaan Sulawesi Tenggara mengalami
masyarakat karena melandainya kasus Covid-19 dan perayaan Nataru. Pada triwulan IV 2021 tekanan penurunan selaras dengan
inflasi Sulawesi Tenggara tercatat sebesar 2,58% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan terjaganya pasokan dan distribusi
triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,68% (yoy). Namun demikian, inflasi pada periode yang lancar ditengah membaiknya
laporan lebih tinggi dibandingkan inflasi Nasional sebesar 1,87% (yoy) dan Regional Sulawesi yang mobilitas dan permintaan
sebesar 2,47% (yoy). Hal tersebut didasari faktor konsumsi ikan masyarakat Sulawesi Tenggara masyarakat karena melandainya
yang lebih besar dari Nasional. Apabila inflasi ikan dikeluarkan maka inflasi Sultra akan tercatat kasus Covid-19 dan perayaan Nataru
lebih rendah dari inflasi Nasional dan Regional Sulawesi. Pada periode laporan aktivitas masyarakat
terpantau mengalami peningkatan yang terkonfirmasi dari meningkatnya pergerakan masyarakat
pada area pusat ritel dan grosir berdasarkan data Google Mobility Report pada triwulan IV 2021
dibandingkan triwulan sebelumnya.

Stabilitas Keuangan Daerah


Pada triwulan IV 2021, stabilitas sistem keuangan yang tercermin dari berbagai faktor terpantau Pada triwulan IV 2021, stabilitas
dalam kondisi yang terjaga. Berbagai kebijakan yang diluncurkan oleh Komite Stabilitas Sistem sistem keuangan yang tercermin
Keuangan (KSSK) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional ditransmisikan dengan baik sampai dari berbagai faktor terpantau
ke level daerah. Pelonggaran suku bunga acuan direspon perbankan dengan penurunan suku dalam kondisi yang terjaga yang
bunga simpanan dan pinjaman pada periode laporan. Penurunan suku bunga tersebut mendorong disertai dengan peningkatan
peningkatan laju pertumbuhan kredit yang disertai penurunan risiko kredit serta perbaikan penyaluran kredit dan penurunan
pertumbuhan DPK pada periode laporan. Pada periode laporan realisasi penyaluran kredit di tingkat risiko
Sulawesi Tenggara sebesar 38,17 Triliun atau tumbuh sebesar 16,28% (yoy) meningkat dari periode
sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,76% (yoy). Dari sisi risiko kredit, NPL kredit pada triwulan IV 2021
tercatat sebesar 1,59% lebih baik dari triwulan sebelumnya yang sebesar 1,79%. Kondisi ekspektasi
masyarakat dan pelaku usaha terhadap prospek ekonomi ke depan diperkirakan akan mendorong
kinerja penyaluran kredit tumbuh membaik kedepannya.

Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah


Pada Triwulan IV 2021, sistem pembayaran non-tunai sebagai pendukung aktivitas ekonomi dan Kegiatan transaksi baik tunai
sistem keuangan terus menunjukkan perkembangan kinerja yang positif. Selain itu, perkembangan maupun nontunai di Sulawesi
transaksi digital untuk masyarakat unbankable juga terus tumbuh membaik. Hal tersebut tercermin Tenggara mengalami peningkatan
dari konsumsi masyarakat melalui platform e-commerce hingga triwulan IV 2021 mencapai Rp355,78 laju pertumbuhan selaras dengan
miliar, meningkat 38,11% (yoy) dari tahun sebelumnya. Berbagai kebijakan telah dilakukan Bank perbaikan ekonomi dan berbagai
Indonesia untuk mendorong penggunaan transaksi non-tunai yang lebih inklusif, antara lain melalui kebijakan yang dilakukan oleh Bank
sosialisasi dan edukasi terkait QRIS. Jumlah merchant QRIS di Sulawesi Tenggara pada triwulan Indonesia bersama otoritas terkait
IV sebanyak 75.218 ribu jauh meningkat jauh diatas target tahun 2021 sebesar 69.000 merchant. dalam mendorong keuangan digital
Selanjutnya sebagai kontribusi Bank Indonesia dalam Elektronifikasi Transaksi Pemerintah, hingga yang lebih inklusif

LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara XIII
Ringkasan
Eksekutif

bulan Desember 2021, telah terbentuk 17 Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD)
yang terdiri dari 2 Kota dan 15 Kabupaten di Sulawesi Tenggara. Peran TP2DD sangatlah penting
sebagai wadah sinergi percepatan penerapan Elektronifikasi Transaksi Pemda serta Ekosistem
Keuangan Digital.

Kondisi Tenaga Kerja dan Kesejahteraan


Sejalan dengan pemulihan ekonomi Seiring dengan pemulihan kondisi perekonomian dan kegiatan dunia usaha yang terus berlanjut,
yang sedang berlangsung, kondisi tracking kondisi ketenagakerjaan di Sulawesi Tenggara pada triwulan IV 2021 menunjukkan
ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara perkembangan positif yang terlihat dari meningkatnya total penyerapan tenaga kerja meskipun
berlangsung membaik yang disertai dari sisi tingkat pengangguran mengalami sedikit peningkatan di wilayah pedesaan, sedangkan
dengan peningkatan penyerapan di wilayah perkotaan mengalami penurunan. Berdasarkan data survei Bank Indonesia, Indeks
tenaga kerja dan tingkat Penggunaan Tenaga Kerja pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar 102,97 meningkat dari triwulan
kesejahteraan masyarakat sebelumnya yang sebesar 92,11. Dari sisi kesejahteraan dibandingkan periode sebelumnya,
pendapatan masyarakat Sulawesi Tenggara berdasarkan Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat
mengalami peningkatan dengan capaian rata-rata sebesar 100,91 meningkat dibandingkan dengan
rata-rata triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 100,20. Kedepan, berdasarkan hasil survei
konsumen Bank Indonesia Sulawesi Tenggara menunjukkan bahwa masyarakat dan kondisi kegiatan
usaha memiliki optimisme yang lebih baik.

Prospek Perekonomian Daerah


Pertumbuhan ekonomi Sultra pada Berdasarkan beberapa indikator pendukung, hasil survei dan liaison, ekonomi Sulawesi Tenggara
tahun 2022 diperkirakan tumbuh pada tahun 2022 diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2021. Faktor yang
lebih tinggi dari tahun sebelumnya berperan penting pada akselerasi pertumbuhan tersebut adalah perbaikan kondisi dan penanganan
sejalan dengan membaiknya pandemi Covid-19, berlanjutnya pembangunan proyek strategis nasional, permintaan mitra
ekspektasi kegiatan usaha baik dagang yang membaik khususnya pada industri pengolahan serta peningkatan investasi pelaku
dari sisi konsumen maupun pelaku usaha eksisting dan baru. Indikasi awal perbaikan ekonomi pada tahun 2022 dapat terlihat dari
usaha. Selain itu, membaiknya perkembangan sejumlah indikator dini, seperti perkiraan kegiatan usaha dari sisi konsumen dan
penanganan Covid-19 dan ekonomi perkiraan harga jual korporasi yang terus meningkat. Pada Januari 2022 ekspektasi masyarakat
mitra dagang utama juga turut Sulawesi Tenggara tercatat sebesar 174,30. Hal tersebut menunjukkan ekspektasi konsumen untuk
menjadi faktor yang mendorong kondisi ekonomi 6 bulan ke depan berada pada level optimis. Selain itu, berdasarkan hasil SKDU
perbaikan ekonomi Sultra kedepan. KPwBI Provinsi Sulawesi Tenggara, kegiatan usaha pada periode mendatang juga diperkirakan
mengalami peningkatan dengan nilai SBT sebesar 68,97% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan IV
2021 yang tercatat tumbuh sebesar 30,38% (yoy).

XIV LAPORAN PEREKONOMIAN


Provinsi Sulawesi Tenggara
Halaman ini sengaja dikosongkan
Tabel
Indikator
PDRB DAN IHK

2019 2020 2021


INDIKATOR
I II III IV I II III IV I II III IV

Indeks Harga Konsumen 1)

- Kendari 129,1 135,4 133,6 132,6 103,2 104,8 105,6 105,3 105,3 107,1 108,7 108,5

- Baubau 136,5 137,7 136,2 138,5 102,3 103,2 103,9 104,8 104,2 104,7 105,5 105,9

Indeks Harga Konsumen 1)

- Sulawesi Tenggara 2,60 3,49 3,71 2,70 0,99 (0,15) 1,43 1,33 1,87 2,00 2,68 2,58

PDRB Penawaran - Harga Konstan (Rp miliar)

1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5.169 5.442 5.370 5.606 5.400 5.443 5.370 5.484 5.461 5.561 5.337 5.888

2. Pertambangan dan Penggalian 4.519 4.921 5.264 5.292 4.766 4.623 4.916 4.909 4.515 4.553 4.904 5.017

3. Industri Pengolahan 1.403 1.510 1.575 1.454 1.525 1.487 1.576 1.700 1.584 1.721 1.703 1.888

4. Pengadaan Listrik, Gas 11 12 12 12 12 11 11 13 13 13 12 13

5. Pengadaan Air 41 42 44 44 44 45 44 44 44 46 46 45

6. Konstruksi 2.665 2.910 3.206 3.311 2.692 2.793 3.207 3.300 2.728 2.924 3.598 3.900

7. Perdagangan Besar & Eceran, 2.731 2.999 3.076 3.197 2.851 2.819 2.918 2.905 2.879 2.978 3.257 3.379

8. Transportasi dan Pergudangan 996 1.074 1.134 1.184 1.022 936 1.062 1.136 1.018 1.032 1.032 1.087

9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 128 129 138 145 133 116 132 138 135 129 135 143

10. Informasi dan Komunikasi 574 580 584 602 616 635 639 639 630 636 667 689

11. Jasa Keuangan 493 511 520 560 537 508 536 571 559 566 580 595

12. Real Estate 326 342 349 363 352 347 343 344 353 358 357 357

13. Jasa Perusahaan 46 50 50 52 47 45 49 49 47 48 48 51

14. Adm Pemerintahan, 1.075 1.127 1.146 1.248 1.088 1.186 1.192 1.281 1.123 1.335 1.179 1.201

15. Jasa Pendidikan 1.084 1.087 1.165 1.142 1.144 1.160 1.193 1.151 1.145 1.186 1.263 1.227

16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 220 225 233 239 241 240 251 256 248 256 288 274

17. Jasa Lainnya 322 328 330 336 324 304 317 320 314 314 325 343

PDRB Permintaan - Harga Konstan (Rp miliar)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 10.603 11.059 11.288 11.348 11.140 10.779 11.104 11.232 11.090 11.224 11.311 11.448

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 254 268 259 264 246 245 259 263 241 253 258 261

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2.622 3.322 3.441 3.680 2.619 3.230 3.552 3.545 2.462 3.467 3.494 3.529

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 8.764 9.479 10.085 10.429 9.012 9.010 9.754 10.135 9.010 9.282 10.655 11.292

5. Perubahan Inventori (60) (57) 207 (127) 94 (105) 314 (145) 163 (529) 363 372

6. Ekspor 5.208 6.338 6.721 7.354 6.556 7.066 9.531 14.096 11.498 16.485 15.456 16.455

7. Impor 5.586 7.118 7.803 8.162 6.872 7.526 10.757 14.886 11.670 16.528 16.804 17.261

Total PDRB (Rp Miliar) 21.805 23.290 24.197 24.786 22.794 22.699 23.756 24.241 22.795 23.654 24.732 26.097

Pertumbuhan PDRB (%, yoy) 6,4 6,3 6,4 6,9 4,5 (2,54) (1,82) (2,15) 0,00 4,20 4,11 7,66
Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah
1)
Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Tahun 2020 Menggunakan SBH2018

XVI LAPORAN PEREKONOMIAN


Provinsi Sulawesi Tenggara
Tabel
Indikator
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

2019 2020 2021


INDIKATOR
I II III IV I II III IV I II III IV

Perbankan

Total Asset (Rp miliar) 29.965 31.078 32.116 34.027 32.339 33.594 35.391 37.210 36.114 37.231 38.747 41.539

- Bank Konvensional 28.499 29.531 30.455 32.401 30.593 31.782 33.476 35.170 33.968 34.947 36.619 39.190

- Bank Syariah 1.466 1.547 1.661 1.626 1.747 1.812 1.915 2.040 2.146 2.284 2.129 2.349

Dana Pihak Ketiga Bank Umum (Rp miliar) 20.739 21.661 22.166 21.914 21.014 22.891 25.880 25.940 25.497 26.781 26.340 29.829

- Giro 4.630 5.935 5.598 3.202 4.527 4.529 5.757 3.454 4.793 5.399 5.368 5.721

- Tabungan 10.114 10.341 10.629 12.493 11.087 11.887 12.606 14.512 13.755 14.784 14.677 16.492

- Deposito 5.995 5.385 5.939 6.219 5.400 6.475 7.517 7.975 6.948 6.597 6.295 7.616

Kredit Bank Umum (Rp miliar) 1)


23.792 24.456 25.045 25.528 26.036 25.845 26.454 27.258 27.717 28.204 31.194 32.256

- Modal Kerja 6.225 6.481 6.635 6.650 6.899 6.815 7.323 7.856 8.104 8.290 11.024 11.623

- Investasi 2.488 2.564 2.657 2.640 2.672 2.599 2.592 2.637 2.728 2.810 2.876 3.035

- Konsumsi 15.079 15.411 15.754 6.237 16.465 16.431 16.539 16.766 16.884 17.104 17.294 17.598

NPL Bank Umum (%) 2,42 2,52 2,51 2,33 2,65 2,55 2,27 1,96 2,06 2,15 1,93 1,74

LDR (%) 112,64 107,75 112,99 116,49 123,90 112,91 102,22 105,00 108,00 105,31 118,43 108,14

Kas (Rp miliar)

- Inflow 1.440 1.560 868 413 1.466 831 731 325 1.757 1.120 578 506

- Outflow 416 1.494 1.011 2.135 316 1.455 1.108 2.249 238 1.730 730 2.095

- Net (Inflow - Outflow) 1.024 66 (143) (1.723) 1.150 (624) (378) (1.924) 1.519 (610) (152) (1.589)

Kliring

- Volume (transaksi) 48.484 48.883 55.429 62.099 53.246 48.672 55.937 65.544 72.549 52.263 51.036 93.927

- Nominal (Rp miliar) 1.660 1.719 1.911 2.360 2.145 1.950 2.157 2.510 2.697 2.232 2.083 2.645

RTGS dari Perbankan Sultra

- Volume (transaksi) 662 634 2.180 2.901 2.091 2.138 2.535 3.559 3.451 3.698 3.815 4.575

- Nominal (Rp miliar) 1.110 2.015 4.136 5.477 2.895 2.921 2.981 4.159 3.780 4.101 3.767 5.563
Sumber : LBU Bank Indonesia, diolah
1)
Lokasi Bank

LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara XVII
Bab I
Ekonomi Makro Regional

PDRB
Sulawesi Tenggara

7,66% Tw IV 2021
yoy
4,18% yoy
Tw III 2021

Pada triwulan IV 2021, perekonomian Sulawesi Tenggara tumbuh sebesar 7,66% (yoy),
meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,18% (yoy) dan
lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Nasional yang tercatat sebesar 5,02%
(yoy).

KONSTRUKSI KONSUMSI
Pangsa Pangsa PEMERINTAH
Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021

Penawaran 15,58 % 16,03 % Permintaan 15,67 % 14,46 %


12.19 % yoy 18.20 % yoy 2,41 % yoy -0,57 % yoy

PERTANIAN PERDAGANGAN KONSUMSI RT PMTB


Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021

22,53 % 23,44 % 13,09 % 12,69 % 48,06 % 45,52 % 40,82 % 41,43%


-0,50 % yoy 7,32 % yoy 11,62 % yoy 16,32 % yoy 1,52 % yoy 1,92 % yoy 9,18 % yoy 11,36 % yoy

PERTAMBANGAN IND. PENGOLAHAN EKSPOR IMPOR


Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021
19,76 % 19,11 % 7,15% 7,60 % 50,37 % 68,77% 57,41 % 72,75%
2,64 % yoy 2,27 % yoy 0,39 % yoy 11,01 % yoy 91,95 % yoy 21,96 % yoy 69,16 % yoy 19,45 % yoy

Asesmen Sisi Permintaan Asesmen Sisi Penawaran


Dari sisi permintaan, perbaikan pertumbuhan didorong oleh membaiknya Dari sisi penawaran, perbaikan pertumbuhan terjadi pada hampir seluruh
PMTB seiring ekpansi perusahaan existing dan adanya pemain baru di lapangan usaha utama seperti LU Konstruksi, LU Perdagangan, LU
industri pengolahan nikel. Selain itu, membaiknya mobilitas dan daya beli Pertanian dan LU Ind. Pengolahan seiring percepatan pembangunan
masyarakat juga mendorong perbaikan konsumsi RT tumbuh lebih baik. proyek yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta dan juga
perbaikan aktivitas pelaku usaha ditengah peningkatan mobilitas dan
permintaan masyarakat.

Ekspor
Investasi Luar Negeri
PMDN Nominal
Rp 1.779,0M Rp1.134,9M Rp 1.037,4M Rp 1.482,9M
Indeks Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021

Keyakinan Konsumen PMA Growth


129,1 137,9 354,5 Juta USD 351,6 Juta USD 73,6 % yoy 57,4 % yoy
Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021

Pertumbuhan lebih tinggi Pertumbuhan lebih rendah Pertumbuhan stabil


dibanding periode sebelumnya. dibanding periode sebelumnya. dibanding periode sebelumnya.
• Pada triwulan IV 2021, perekonomian Sulawesi Tenggara melanjutkan pertumbuhan sebesar
7,66% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 4,28% (yoy) dan
pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02% (yoy).

• Dari sisi permintaan, pertumbuhan positif didorong oleh peningkatan kinerja investasi sejalan
dengan realisasi investasi industri pengolahan, serta peningkatan konsumsi rumah tangga
selaras dengan membaiknya kondisi Covid-19 di Sultra yang mendorong peningkatan mobilitas
yang disertai dengan membaiknya daya beli.

• Dari sisi penawaran, perbaikan laju pertumbuhan perekonomian selaras dengan akselerasi
kinerja lapangan usaha utama yaitu lapangan usaha konstruksi dan perdagangan seiring
pembangunan proyek pemerintah dan swasta yang terus berlangsung, serta pertanian
dan industri pengolahan selaras dengan membaiknya produktivitas tanaman pangan dan
perkebunan yang mendorong perbaikan kinerja pengolahan makanan.

• Secara keseluruhan tahun, ekonomi Sulawesi Tenggara pada tahun 2021 mengalami
pertumbuhan sebesar 4,10% (yoy), tumbuh membaik dibanding tahun 2020 yang tercatat
mengalami kontraksi sebesar -0,65% (yoy). Dari sisi penawaran, selama tahun 2021 pertumbuhan
tertinggi terjadi pada lapangan usaha konstruksi yang tumbuh sebesar 9,66% (yoy), diikuti oleh
lapangan usaha perdagangan, industri pengolahan, dan industri pertanian. Sementara dari sisi
permintaan, selama tahun 2021, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan
tertinggi sebesar 60,91% (yoy), diikuti oleh komponen investasi, konsumsi pemerintah, dan
konsumsi rumah tangga.

Foto : Proses Jual-Beli Kain Tenun di Desa Pajam sebagai Aktivitas Konsumsi di Sektor Pariwisata
3 BAB I
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

10% % YOY
7,66%
8%
3,97%
6% Adm
Pemerin
4% Perdagangan
5,02% Pertanian tahan
12,69% 4,62%
2% 3,51% 23,44%
0%
Konstruksi
16,03%
-2%
Jasa Pendidikan
4,42%
-4%

-6% Pertambangan Transportasi Ind Pengolahan


19,11% 3,73% 7,60%
-8%
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021

PERTUMBUHAN EKONOMI SULTRA PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL PRIMER SEKUNDER TERSIER

Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah
Grafik 1.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara Grafik 1.2 Treemap Pangsa Sektor Perekonomian Sulawesi Tenggara
Triwulan IV 2021

1.1 KONDISI UMUM tinggi jika dibandingkan dengan perekonomian Indonesia yang tumbuh
sebesar 5,02% (yoy) pada triwulan IV 2021.
Pada triwulan IV 2021, perekonomian Sulawesi Tenggara melanjutkan
pemulihan dan berhasil tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode Memasuki triwulan I 2022, perkembangan beberapa indikator ekonomi
sebelumnya dan juga lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan di Sulawesi Tenggara mengindikasikan arah pertumbuhan yang positif.
ekonomi nasional. Perbaikan ekonomi Sulawesi Tenggara sejalan Hasil survei yang dilakukan oleh KPw Bank Indonesia Provinsi Sulawesi
dengan perbaikan penangangan pandemi Covid-19 yang mendorong Tenggara dan pendalaman informasi yang dilakukan melalui survei
perbaikan kondisi dunia usaha, memperbaiki permintaan dari dan liaison juga mendukung hal tersebut. Dari sisi lapangan usaha,
mitra dagang dan meningkatkan mobilitas masyarakat. Selain itu perkiraan produksi sektor pertambangan dan industri pengolahan
perekonomian Sulawesi Tenggara sudah berada pada level yang lebih seiring perbaikan permintaan dari mitra dagang diperkirakan akan
tinggi dibanding periode sebelum pandemi. mendorong pertumbuhan ekonomi pada periode mendatang. Selain
itu, terjaganya produksi sektor pertanian terutama pertanian, tanaman
Dari sisi permintaan, pertumbuhan positif yang terjadi pada pangan dan perkebunan yang tinggi di tengah keterbatasan produksi
perekonomian Sulawesi Tenggara didorong oleh peningkatan kinerja perikanan, tetap tingginya aktivitas kontruksi seiring penyelesaian
investasi sejalan dengan realisasi investasi industri pengolahan proyek dan penambahan proyek baru pemerintah dan swasta
nikel, makanan minuman, aspal dan gula serta peningkatan konsumsi yang disertai tingginya aktivitas perdagangan seiring perbaikan
rumah tangga selaras dengan membaiknya kondisi pandemi Covid-19. penanganan Covid-19 diperkirakan akan menopang pertumbuhan
Sementara itu dari sisi penawaran, perbaikan laju pertumbuhan ekonomi pada periode mendatang. Di sisi permintaan, percepatan
perekonomian selaras dengan akselerasi kinerja lapangan usaha realisasi belanja Pemerintah utamanya dalam pembayaran proyek
utama yaitu lapangan usaha konstruksi, perdagangan, pertanian strategis serta perkiraan peningkatan konsumsi masyarakat seiring
dan industri pengolahan ditegah terjaganya kinerja lapangan usaha peningkatan mobilitas masyarakat serta penyelenggaraan event
pertambangan. strategis seperti Hari Pers Nasional (HPN) 2022 juga akan mendorong
pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara pada periode mendatang.
Pada periode laporan, perekonomian Sulawesi Tenggara tumbuh Tingginya realisasi investasi dari swasta terutama dari pelaku industri
sebesar 7,66% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan III 2021 pengolahan diperkirakan akan menjadi penopang pertumbuhan
yang tumbuh sebesar 4,18% (yoy) (Grafik 1.1). Capaian tersebut lebih ekonomi Sulawesi Tenggara pada triwulan I 2022.

4,56%
SUMATERA 4,31% NASIONAL : 5,02%
KALIMANTAN 9,05%
SULAWESI, MALUKU, PAPUA SULAWESI,
SUMATERA KALIMANTAN JAWA BALINUSRA MALUKU, PAPUA
4,56% 4,31% 4,82% 1,90% 9,05%

Aceh : 7,39% Kalbar : 4,31% Banten : 5,19% Bali : 6,51% Sulut : 3,38%
Sumut : 3,81% Kalsel : 5,55% Jakarta : 3,64% Ntb : 3,16% Gorontalo : 5,26%
Riau : 3,81% Kaltim : 2,91% Jabar : 6,21% Ntt : 3,10% Sulteng : 11,90%
Sumbar : 4,38% Kalteng : 7,61% Jateng : 5,42% Sulbar : 3,32%
Lampung : 5,15% Kaltara : 7,08% Yogyakarta : 2,82% Sulsel : 7,89%
Kepri : 5,27% Jatim : - Sultra : 7,66%
PDRB ≥ 7,0% Bengkulu : 5,57% Maluku : -
6,0% ≤ PDRB < 7,0% Kep. Babel : 6,39% Maluku Utara :-
5,0% ≤ PDRB < 6,0% Sumsel : 5,12% Papua : -
Jambi : 3,62% Papua Barat : -
4,0% ≤ PDRB < 5,0% JAWA
0,0% ≤ PDRB < 4,0% 4,82%
PDRB < 0% BALINUSRA
1,90%

Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah


Grafik 1.3 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi (yoy) Triwulan IV 2021
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara Februari 2022
BAB I
4

40 % YOY
180 INDEKS
162,77
153,90
30 160
137,87
20 140 129,10
OPTIMIS 113,00
10 120

100
0 104,33
80
-10
60
-20
40
-30
20
-40
I II III IV I II III IV I II III IV 0
2019 2020 2021 2019 2020 2021 I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
KONSUMSI INVESTASI EKSPOR
KONS. PEMERINTAH PERUBAHAN INVENTORI IMPOR INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN INDEKS KONDISI EKONOMI SAAT INI INDEKS EKSPEKTASI KONSUMEN

Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia, diolah
Grafik 1.4 Andil Pertumbuhan Sisi Permintaan Grafik 1.5 Indeks Keyakinan Konsumen

1.2 SISI PERMINTAAN kontraksi sebesar 0,50% di atas baseline pada triwulan IV 2021. Insight
dari data GMR tersebut adalah mobilitas di daerah perumahan semakin
Dari sisi permintaan (komponen pengeluaran pada PDRB), pertumbuhan sedikit karena kuantitas WFO dan pembelajaran tatap muka yang
ekonomi yang terjadi pada triwulan IV 2021 didorong oleh peningkatan lebih tinggi serta peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat di pusat
pada kinerja investasi serta konsumsi rumah tangga. Berdasarkan perbelanjaan utamanya saat terjadi pelonggaran PPKM Mikro serta
pangsanya, perekonomian Sulawesi Tenggara didominasi oleh impor, adanya HBKN Natal serta perayaan tahun baru.
ekspor, dan konsumsi rumah tangga dengan pangsa masing-masing
sebesar 72,75%, 68,77% dan 45,52% (Tabel 1.1). Selain data GMR, peningkatan konsumsi rumah tangga selaras dengan
persepsi masyarakat yang tercermin dari hasil survei konsumen
1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga Bank Indonesia. Indeks Keyakinan Konsumen Sulawesi Tenggara
Pada triwulan IV 2021, konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh mencatatkan peningkatan dari 129,10 pada triwulan III 2021 menjadi
sebesar 1,92% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan periode sebelumnya 137,87 pada periode laporan (Grafik 1.5). Kondisi tersebut terutama
yang tumbuh sebesar 1,52% (yoy). Peningkatan kinerja tersebut disebabkan oleh peningkatan pada keyakinan konsumen terhadap
sejalan dengan perbaikan mobilitas dan persepsi masyarakat seiring ekonomi saat ini mencakup peningkatan konsumsi durable goods serta
penurunan kasus Covid-19 pada triwulan IV 2021 dibandingkan peningkatan ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke
triwulan sebelumnya. Peningkatan aktivitas masyarakat antara depannya (6 bulan mendatang) baik dalam hal ketersediaan lapangan
lain tercermin dari data Google Mobility Report (GMR). Pada periode kerja maupun kondisi usaha.
laporan, mobilitas masyarakat di area retail mengalami peningkatan
dari 9,05% terhadap baseline pada triwulan III 2021 menjadi 29,78%, Peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga juga didukung oleh
sedangkan area grocery mengalami peningkatan dari 39,83% terhadap perbankan yang tercermin dari peningkatan penyaluran kredit
baseline pada triwulan III 2021 menjadi 45,69% terhadap baseline pada konsumsi. Pada triwulan IV 2021, kredit konsumsi tercatat tumbuh
triwulan IV 2021. Sementara itu terjadi penurunan rata-rata aktivitas di sebesar 2,60% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya
perumahan dari 3,59% terhadap baseline pada triwulan III 2021 menjadi

Tabel 1.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan


2019 2020 2021
KOMPONEN PENGELUARAN PANGSA
I II III IV I II III IV I II III IV

Konsumsi Rumah Tangga 5,65 6,20 6,17 6,20 5,05 (2,95) (1,30) (1,02) (0,43) 4,58 1,52 1,92 2,45%

Konsumsi LNPRT 12,13 12,22 7,91 7,36 (3,04) (8,32) (2,28) (0,63) (2,03) 2,95 1,57 (0,49) 1,20%

Konsumsi Pemerintah 3,91 6,54 6,81 5,84 (2,23) (4,81) 0,02 (2,87) 0,68 12,46 6,75 (0,57) 0,19%

PMTB 2,89 3,96 6,83 7,19 2,83 (4,94) (3,23) (2,82) (0,13) 2,91 8,47 11,36 4,62%

Perubahan Inventori (116,42) (77,90) 6,31 (4,44) (256,67) 84,52 52,01 13,56 7,84 472,26 (0,69) (362,80) 4,42%

Ekspor 35,21 66,52 35,79 43,76 25,97 11,88 40,29 92,05 75,33 132,49 62,76 16,73 1,0%

Impor 11,25 57,40 31,45 37,82 22,22 4,71 35,99 83,10 71,92 122,40 58,73 15,87 1,14%

PDRB 6,38 6,32 6,43 6,86 4,53 (2,59) (1,89) (2,15) 0,06 4,26 3,97 7,66
Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah
5 BAB I
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

19 RP TRILIUN YOY 20% 2500 RP MILIAR %, YOY 60


18,58
18,5 18,33
15% 40
18 2000
1.611,92
17,5 20
10% 1.507,55
1500
17 20,82
0
16,5
2,38% 2,60% 5% 1000
16 -20

15,5 -21,74
0% 500
-40
15

14,5 -5% 0 -60


I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 2019 2020 2021

KREDIT KONSUMSI g. KREDIT KONSUMSI (RHS) REALISASI BELANJA APBD g. REALISASI BELANJA APBD (RHS)

Sumber : LBU Bank Indonesia, diolah Sumber : LRA Provinsi Sulawesi Tenggara, BPKAD, diolah
Grafik 1.6 Pertumbuhan Kredit Konsumsi di Sulawesi Tenggara Grafik 1.7 Belanja APBD Sulawesi Tenggara

yang tercatat tumbuh sebesar 2,38% (yoy) (Grafik 1.6). Peningkatan pemerintah daerah tercatat mengalami perlambatan dan terkontraksi
penyaluran kredit tersebut disertai penurunan rasio NPL dari 1,0% sebesar 21,74% (yoy), lebih rendah jika dibandingkan dengan periode
pada triwulan III 2021 menjadi 0,9% pada periode laporan yang sebelumnya yang tumbuh sebesar 20,82% (yoy) (Grafik 1.7).
mengindikasikan repayment capacity rumah tangga yang semakin baik
karena kondisi keuangan yang terus pulih. Meskipun demkian, dari sisi nominal, Pemerintah daerah cukup
aktif melakukan realisasi anggaran tercermin dari realisasi belanja
1.2.2 Konsumsi Pemerintah Pemerintah yang hampir menyamai realisasi pada triwulan III 2021, hal
Pada triwulan IV 2021, konsumsi pemerintah tercatat mengalami ini sejalan dengan nominal tabungan pemerintah daerah yang tercatat
penurunan dengan terkontraksi sebesar 0,57% (yoy), lebih rendah mengalami penurunan.
dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tumbuh sebesar
6,75% (yoy). 1.2.3 Investasi
Investasi di Sulawesi Tenggara pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar
Penurunan laju pertumbuhan utamanya disebabkan oleh faktor 11,36% (yoy), mengalami akselerasi dibandingkan periode sebelumnya
base effect dimana pada tahun 2021 realisasi anggaran Pemerintah yang tumbuh sebesar 8,47% (yoy). Perbaikan laju pertumbuhan
terpusat pada triwulan IV. Rendahnya realisasi anggaran Pemerintah investasi selaras dengan peningkatan realisasi penanaman modal
pada triwulan IV 2021 dikarenakan Covid-19 outbreak pada awal dalam negeri dan luar negeri. Hal tersebut juga terkonfirmasi dari hasil
tahun 2020 yang menyebabkan terjadinya realokasi anggaran sampai SKDU yang dilakukan oleh KPw BI Provinsi Sulawesi Tenggara, dimana
dengan pertengahan tahun 2020 serta perubahan sistem administrasi kinerja investasi dapat tumbuh positif dengan nilai SBT yang sebesar
ditengah penerapan pola kerja hybrid (WFO & WFH). Perubahan pola 40,97% (yoy).
kerja tersebut juga menyebabkan keterlambatan proses administrasi
di awal tahun 2021 yang memiliki dampak rambatan sampai dengan Kinerja penanaman modal luar negeri (PMA) juga tercatat mengalami
akhir tahun 2021. Selain itu, kendala penggunaan sistem informasi peningkatan laju pertumbuhan pada periode laporan. Pada triwulan
anggaran yang baru juga menghambat proses realisasi anggaran di IV 2021, PMA tercatat tumbuh sebesar 50,14% (yoy), lebih tinggi jika
seluruh Indonesia selama tahun 2021. Sebagai informasi, belanja APBD dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tumbuh sebesar

70 RP MILIAR 303,48 %, YOY 350 600 US$ (JUTA) %, YOY 400%

300 350%
60 57.86 500
250 300%
50 256,85 250%
200 400
354,41 351,62
200%
40 150
300 150%
30 100
50,14% 100%
20.19 50 200 2,55%
20 50%
0 0%
100
10 -50 -50%

0 -100 0 -100%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 2019 2020 2021

TABUNGAN PEMERINTAH DAERAH g. TABUNGAN PEMERINTAH DAERAH (RHS) PMA (US$ JUTA) g. PMA (RHS)
Sumber : LBU Bank Indonesia, lokasi kc/kcp, diolah Sumber : National Single Window Investment
Grafik 1.8 Tabungan Pemerintah Daerah Grafik 1.9 Penanaman Modal Asing (PMA) Di Sulawesi Tenggara
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara Februari 2022
BAB I
6

600 US$ JUTA


3000 RP (MILIAR) %, YOY 1400%

1200% 500
2500
1000%
400
2000
1.778,99 800%
300
1500 600%
1.134,60
400% 200
1000
417,10%
200%
309,11% 100
500
0%
0
0 -200% I II III IV I II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021
2019 2020 2021
IND. LOGAM DASAR PERUMAHAN IND. MINERAL NON LOGAM
PMDN (RP MILIAR) g. PMDN (RHS) TRANSPORTASI, GUDANG & TELEKOMUNIKASI PERTAMBANGAN LAINNYA
Sumber : National Single Window Investment Sumber : National Single Window Investment
Grafik 1.10 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Sulawesi Tenggara Grafik 1.11 Penanaman Modal Asing (PMA) Per Sektor

2,55% (yoy) (Grafik 1.11). Peningkatan tersebut didorong oleh harga CPO global yang tinggi. Peningkatan investasi juga terdapat
peningkatan investasi pada sektor industri logam dasar sejalan pada industri makanan dan minuman seiring konsumsi masyarakat
dengan pembangunan smelter dan perbaikan line produksi pada yang membaik. Disisi lain, penurunan investasi pada listrik, gas, dan air
industri pengolahan nikel. Selain itu, PMA juga meningkat pada menahan pertumbuhan PMDN yang lebih tinggi pada periode laporan.
sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sejalan dengan
pembangunan fasilitas penunjang pada berbagai industri, dan Sejalan dengan perbaikan kinerja investasi pada triwulan IV 2021,
pembangunan gerai ritel baru pada pelaku usaha ritel dan makanan pembiayaan yang berasal dari kredit investasi di Sulawesi Tenggara
skala nasional. Pertumbuhan lebih tinggi tertahan oleh perlambatan juga mengalami perbaikan. Pada triwulan IV 2021, kredit investasi di
laju pertumbuhan pada PMA sektor pertambangan dan transportasi, Sulawesi Tenggara tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 13,36%
gudang dan telekomunikasi. (yoy), lebih baik dibandingkan periode sebelumnya yang terkontraksi
sebesar 4,78% (yoy) (grafik 1.13).
Penanaman modal dalam negeri (PMDN) berada dalam tren
pertumbuhan yang meningkat dengan tumbuh sebesar 415,59% 1.2.4 Ekspor dan Impor
(yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang REALISASI EKSPOR
tumbuh sebesar 309,11% (yoy) (Grafik 1.12). Ekspor Sulawesi Tenggara pada triwulan IV 2021 tercatat tumbuh
sebesar 16,73% (yoy), mengalami perlambatan jika dibandingkan
Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan penanaman modal pada dengan periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 62,86% (yoy).
sektor industri logam dasar sejalan dengan pembangunan pada Penurunan tersebut disumbang oleh perlambatan kinerja ekspor
industri pertambangan dan pengolahan nikel. Selain itu, peningkatan LN. Kinerja ekspor luar negeri pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar
juga terjadi pada investasi sektor pertanian seiring dengan pembelian 57,35% (yoy), lebih rendah jika dibandingkan dengan periode
peralatan dan investasi infrastruktur penunjang oleh industri sebelumnya yang tumbuh sebesar 73,62% (yoy) (Grafik 1.14). Moderasi
pengolahan beras, investasi fasilitas penunjang pada industri tersebut disebabkan oleh pelemahan temporer permintaan dari mitra
pengolahan gula, serta investasi pada industri kelapa sawit di tengah dagang di Tiongkok khususnya pada awal triwulan IV 2021 akibat

7 RP TRILIUN %, YOY 60%


3000 RP MILIAR

6,12 50%
2500 6 40%

2000 5,11 30%


5
13,36% 20%
1500
10%
4 -4,78%
1000 0%

-10%
3
500
-20%

0 2 -30%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 2019 2020 2021
PERTANIAN IND. LOGAM DASAR PERTAMBANGAN KREDIT INVESTASI g. KREDIT INVESTASI (RHS)
IND. MAKAN LISTRIK, GAS & AIR LAINNYA
Sumber : National Single Window Investment Sumber : LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah
Grafik 1.12 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Per Sektor Grafik 1.13 Pertumbuhan Kredit Investasi di Sulawesi Tenggara
7 BAB I
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

93,81%
1600 JUTA US$ %, YOY 180%
1.482,87
1400 160% TIONGKOK
140%
1200
1.037,37 120%
5,24%
1000 INDIA
100%
800
57,35%
80% 0,14%
600 KOREA SELATAN
60%
73,62%
400 40% 0,08%
200
JAPAN
20%

0
I II III IV I II III IV I II III IV
0% 0,72%
2019 2020 2021 LAINNYA
EKSPOR SULTRA g. EKSPOR SULTRA (RHS)

Sumber : Bea Cukai, diolah Sumber : Bea Cukai, diolah


Grafik 1.14 Nilai Ekspor Luar Negeri Sulawesi Tenggara Grafik 1.15 Pangsa Komoditas Ekspor Luar Negeri

adanya energy shortage yang menyebabkan menurunnya kinerja Berbanding terbalik dengan kinerja ekspor luar negeri, pada periode
industri logam di Tiongkok. Hal tersebut terkonfirmasi dari penurunan laporan kinerja ekspor antardaerah mengalami perbaikan seiring
ekspor industri olahan nikel. Pada triwulan IV 2021, ekspor feronikel peningkatan mobilitas dan perdagangan barang serta produksi
tumbuh sebesar 46,56% (yoy), melambat jika dibandingkan dengan komoditas andalan Sulawesi Tenggara yaitu perikanan. Peningkatan
periode sebelumnya yang dapat tumbuh sebesar 47,23% (yoy). Selain tersebut tercermin dari aktivitas muat di bandara yang tercatat
itu, ekspor stainless steel juga mengalami moderasi dari 102,96% pada tumbuh sebesar 15,12% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan III
triwulan IIII 2021 menjadi 65,70% (yoy) pada periode laporan. Di sisi 2021 yang terkontraksi sebesar 13,48% (yoy) dan aktivitas muat di
lain terjadi perbaikan ekspor perikanan yang mengalami pertumbuhan pelabuhan mengalami kontraksi sebesar 56,66% (yoy) pada periode
42,19% (yoy) pada periode laporan dari 12,76% (yoy) pada triwulan III laporan membaik dibandingkan triwulan III 2021 yang terkontraksi
2021. Peningkatan tersebut selaras dengan peningkatan produksi ikan sebesar 99,19% (yoy).
segar pada periode laporan karena kondisi gelombang dan suhu laut
yang membaik di sekitar fishing ground. Hal tersebut dapat dilihat dari REALISASI IMPOR
pendaratan ikan yang membaik dari terkontraksi sebesar 54,35% (yoy) Pada triwulan IV 2021, impor Sulawesi Tenggara tercatat mengalami
pada triwulan III 2021 menjadi terkontraksi sebesar 1,74% (yoy) pada penurunan laju pertumbuhan. Impor tercatat tumbuh sebesar 15,87%
periode laporan. (yoy), lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang
tumbuh sebesar 58,09% (yoy). Moderasi impor tersebut selaras dengan
Dari sisi pangsa, ekspor Sulawesi Tenggara pada triwulan IV 2021 penurunan impor luar negeri ditengah peningkatan impor antar daerah.
masih didominasi oleh stainless steel dan feronikel dengan pangsa
pasar masing-masing sebesar 69,96% dan 28,87%. Berdasarkan Pada triwulan IV 2021, impor luar negeri tumbuh sebesar 53,45% (yoy),
negara tujuan ekspornya, Tiongkok adalah negara tujuan utama ekspor lebih rendah jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang
dari Sulawesi Tenggara dengan pangsa mencapai 93,81% diikuti oleh tumbuh sebesar 94,73% (yoy). Berdasarkan data Bea Cukai, total nilai
India dan Korea Selatan dengan pangsa masing-masing sebesar 5,24% impor Sulawesi Tenggara pada periode laporan tercatat sebesar 528,63
dan 0,14% (Grafik 1.15). juta dollar Amerika menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya

12000 RIBU USD 11.395 700 JUTA US$ %, YOY 800%

578,22 700%
10000 600
528,56 600%
500
8000 500%
7.164
400 400%
6000
300 300%
4.756
4000 200%
200 94,73% 53,45%
100%
2000 100
0%
850 594
267 27 0 -100%
0 I II III IV I II III IV I II III IV
CUMI TUNA IKAN BEKU RAJUNGAN UDANG GURITA DAGING LAINNYA 2019 2020 2021
IKAN
IMPORT SULTRA g. IMPORT SULTRA (RHS)
TW III 2021 TW IV 2021
Sumber : Bea Cukai, diolah Sumber : Bea Cukai, diolah
Grafik 1.16 Nilai Ekspor Perikanan Sulawesi Tenggara Grafik 1.17 Nilai Impor Luar Negeri Sulawesi Tenggara
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara Februari 2022
BAB I
8

8 %, YOY

6
46,52%
TIONGKOK 4

33,24% 2
AUSTRALIA

12,69% 0

AFSEL
-2
7,55%
LAINNYA -4
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 2019 2020 2021
PERTANIAN INDUSTRI PENGOLAHAN PERDAGANGAN
PERTAMBANGAN KONSTRUKSI LAINNYA

Sumber : Bea Cukai, diolah Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah


Grafik 1.18 Pangsa Komoditas Impor Luar Negeri Grafik 1.19 Share of Growth Sisi Penawaran

yang tercatat sebesar 578,21 juta dollar Amerika. Penurunan tersebut 1.3 SISI PENAWARAN: LAPANGAN USAHA
disebabkan oleh menurunnya jumlah produksi industri pengolahan UTAMA
nikel sehingga impor bahan baku energi dan bahan baku lainnya juga
mengalami penyesuaian. Sebagai informasi tambahan, kebutuhan Berdasarkan pangsanya, perekonomian Sulawesi Tenggara masih

industri pengolahan tersebut sementara ini hanya dapat dipenuhi oleh didominasi oleh lapangan usaha primer yaitu lapangan usaha pertanian,

produsen di luar Indonesia. kehutanan dan perikanan dan lapangan usaha pertambangan dan
penggalian dengan pangsa masing-masing sebesar 23,44% dan

Berdasarkan pangsanya, impor Sulawesi Tenggara didominasi oleh 19,11%. Selain kedua lapangan usaha primer tersebut, Sulawesi

barang antara dengan pangsa sebesar 70,34%, diikuti oleh impor Tenggara juga memiliki 3 lapangan usaha utama lainnya, yaitu

barang modal dengan pangsa sebesar 29,60% . Besarnya pangsa impor lapangan usaha konstruksi dengan pangsa sebesar 16,03%, lapangan

barang antara dibutuhkan untuk operasional industri pengolahan nikel usaha perdagangan besar dan eceran sebesar 12,69% dan lapangan

seperti high rank coal dan ferokrom. Sementara untuk negara asalnya, usaha industri pengolahan sebesar 7,60%.

kegiatan impor Sulawesi Tenggara masih didominasi oleh barang-


barang dari Tiongkok dengan pangsa mencapai 46,52% kemudian Pada triwulan IV 2021 dari sisi penawaran, peningkatan laju

diikut oleh Australia dan Afrika Selatan dengan pangsa masing-masing pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara ditopang oleh akselerasi

sebesar 33,24% dan 12,69% (Grafik 1.18). hampir seluruh lapangan usaha utama yakni lapangan usaha
konstruksi, perdagangan, industri pengolahan, dan pertanian.

Selanjutnya, impor antardaerah tercatat mengalami peningkatan pada


periode laporan. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan konsumsi
1.3.1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
masyarakat seiring relaksasi PPKM Mikro di beberapa wilayah dan Pada triwulan IV 2021, lapangan usaha pertanian, kehutanan dan
juga peningkatan impor barang-barang terkait penanganan Covid-19 perikanan (selanjutnya disebut lapangan usaha pertanian) mengalami
termasuk vaksin pada periode laporan. Peningkatan impor tersebut peningkatan laju pertumbuhan. Lapangan usaha tersebut tumbuh
tercermin dari aktivitas bongkar di bandara dan pelabuhan yang sebesar 7,32% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan periode
tercatat mengalami peningkatan dari 49,31% (yoy) pada triwulan III sebelumnya yang terkontraksi sebesar 0,56% (yoy). Pertumbuhan
2021 menjadi 68,97% (yoy) pada periode laporan. pada lapangan usaha pertanian didorong oleh peningkatan produksi

80 LUAS (RIBU HA) %, YOY 40% 80 LUAS (RIBU HA) %, YOY 100%
80%
70 70
61,80 20%
59,87 60%
60 -3,92% 60
0% 40%
50 50 20%
-20%
40 -16,05% 40 -14,97% 0%
-40% -6,03% -20%
30 30
24,52 -40%
-60% 20 17,83
20
-60%
10 -80% 10 -80%

0 -100% 0 -100%
I II III IV I II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 2019 2020 2021

LUAS TANAM PADI PERTUMBUHAN (SB. KANAN)


LUAS PANEN PADI PERTUMBUHAN(RHS)

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Prov. Sultra, diolah Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Prov. Sultra, diolah
Grafik 1.20 Luas Panen Padi di Sulawesi Tenggara Grafik 1.21 Luas Tanam Padi di Sulawesi Tenggara
9 BAB I
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

Tabel 1.2 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran


2019 2020 2021
KOMPONEN PENGELUARAN PANGSA
I II III IV I II III IV I II III IV

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,19 6,51 3,09 5,33 4,47 (0,02) (0,05) (2,17) 1,29 2,21 (0,56) 7,32 23,44%

Pertambangan dan Penggalian 6,57 5,81 8,68 6,78 4,84 (6,91) (8,32) (6,25) (3,85) 0,04 1,41 2,27 19,11%

Industri Pengolahan 2,51 16,69 12,31 12,18 10,80 0,44 4,19 13,52 (0,02) 10,95 0,79 11,01 7,60%

Pengadaan Listrik, Gas 7,11 7,71 4,72 8,04 7,54 (6,13) (5,84) 3,38 3,22 16,75 4,69 5,20 0,04%

Pengadaan Air 6,44 5,07 1,99 2,55 5,42 6,05 1,79 0,16 1,04 2,29 3,41 0,94 0,15%

Konstruksi 10,13 4,64 7,93 5,78 1,01 (4,02) 0,03 (0,35) 1,35 4,70 12,19 18,20 16,03%

Perdagangan Besar dan Eceran 8,24 7,82 7,62 7,40 4,27 (5,99) (5,14) (9,14) 1,23 6,05 11,83 16,32 12,69%

Transportasi dan Pergudangan 2,12 2,02 4,58 8,49 2,56 (12,84) (6,25) (4,01) (1,66) 9,25 (3,25) (4,44) 3,7%

Akomodasi dan Makan Minum 6,27 2,05 3,95 7,46 3,57 (10,06) (4,87) (4,19) 1,68 10,49 2,51 3,42 0,52%

Informasi dan Komunikasi 7,32 7,94 7,89 8,15 7,27 9,55 9,38 6,17 2,25 0,07 4,34 7,78 1,71%

Jasa Keuangan 1,53 3,55 7,35 15,45 8,86 (0,60) 3,04 1,92 4,10 11,36 8,20 4,31 2,45%

Real Estate 2,53 1,57 4,35 6,76 7,77 1,38 (1,59) (5,15) 0,30 3,25 4,01 3,77 1,20%

Jasa Perusahaan 5,76 4,57 4,69 5,86 1,14 (9,24) (2,34) (4,44) (0,40) 5,92 (2,73) 2,89 0,19%

Administrasi Pemerintahan 6,98 2,35 (0,01) 5,34 1,28 5,20 4,01 2,68 3,16 12,55 (1,04) (6,26) 4,62%

Jasa Pendidikan 9,77 6,39 6,14 5,92 5,57 6,73 2,40 0,80 0,08 2,20 5,97 6,67 4,42%

Jasa Kesehatan dan Sosial 7,85 6,55 8,52 10,66 9,67 6,43 9,29 7,06 2,83 6,58 13,06 7,06 1,0%

Jasa Lainnya 4,98 5,63 4,93 2,83 0,66 (7,48) (4,04) (4,73) (3,23) 3,22 2,69 7,14 1,14%

PDRB 6,38 6,32 6,43 6,86 4,53 (2,59) (1,89) (2,15) 0,06 4,26 3,97 7,66
Sumber: BPS, ADHK, diolah
Dalam % (yoy); p= proyeksi KPw BI Sulawesi Tenggara

padi, jagung, dan kedelai sesuai dengan pola siklikal serta selaras (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang
dengan program pemerintah daerah untuk peningkatan produktivitas. tumbuh sebesar 0,67% (yoy) (Grafik 1.23).
Pada triwulan IV 2021, luas panen padi di Sulawesi Tenggara
terkontraksi sebesar 1,74% (yoy), membaik jika dibandingkan dengan 1.3.2 Pertambangan dan Penggalian
periode sebelumnya yang terkontraksi sebesar 16,05% (yoy) (Grafik Kinerja lapangan usaha pertambangan dan penggalian pada periode
1.20). Selain itu, peningkatan kinerja sektor pertanian juga didorong triwulan IV 2021 mengalami moderasi. Pada periode laporan, lapangan
oleh peningkatan produksi ikan tangkap seiring bertambahnya usaha pertambangan tumbuh sebesar 2,27% (yoy), sedikit lebih rendah
aktivitas kapal bertonase <30GT karena gelombang di fishing gound dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tumbuh sebesar
yang kondusif pada periode laporan. Berdasarkan data, produksi ikan 2,64% (yoy). Moderasi terbatas tersebut disebabkan faktor base
mengalami peningkatan pertumbuhan, yaitu dari kontraksi 54,35% effect dimana pada tahun sebelumnya lapangan usaha pertambangan
(yoy) pada triwulan III 2021 menjadi kontraksi 1,74% (yoy) pada periode mengalami pertumbuhan yang tinggi karena adanya pelaku usaha yang
laporan (Grafik1.22). melakukan perdagangan antardaerah perdana produk nikel dasar.
Selain itu, perlambatan kinerja pertambangan nikel terjadi sebagai
Sejalan dengan pertumbuhan lapangan usaha pertanian, penyaluran dampak rambatan dari energy rationing di Tiongkok. Lebih detail,
kredit pada lapangan usaha tersebut juga mengalami peningkatan. penurunan kinerja industri logam di Tiongkok tersebut menyebabkan
Kredit usaha pertanian pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 9,18%

12 JUMLAH �RIBU TON� %, YOY 20% 4 RP TRILIUN %, YOY 250%


3,56
10% 3,5
10 3,10 200%
-1,74%
0% 3
8 150%
-10% 2,5

6 5,70 -20% 2 100%

-30% 1,5
4 50%
9,18%
-40% 1
2 0%
1,36 0,5
-50% 0,67%
0 -54,35% -60% 0 -50%
I II III IV I II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 2019 2020 2021

PENDARATAN IKAN PERTUMBUHAN (RHS) KREDIT PERTANIAN g. KREDIT PERTANIAN (SB. KANAN)

Sumber : PPS Kendari, diolah Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek diolah
Grafik 1.22 Produksi Ikan Sulawesi Tenggara Grafik 1.23 Kredit Pertanian Sulawesi Tenggara
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB I
Februari 2022 10

40 %, YOY 4,5 RP TRILIUN %, YOY 350%


4,06
35 4 300%
30 303,51%
3,5 250%
25 23,26
3 200%
20
2,5 150%
15
2 100%
10
1,5 50%
5 8,47 1,07
1 0%
0
0,5 -50%
-5
-40,29%
0 -100%
-10 I II III IV I II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021
2019 2020 2021
KREDIT PERTAMBANGAN g. KREDIT PERTAMBANGAN (SB. KANAN)

Sumber : Bank Indonesia, diolah Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, diolah
Grafik 1.24 Kinerja Sektor Pertambangan Hasil Survei Bank Indonesia Grafik 1.25 Kredit Pertambangan Sulawesi Tenggara

1600 JUTA US$ %, YOY 200% 300 VOLUME (JUTA TON) %, YOY 700%
1.478,32
180%
1400 248,76 600%
250
160% 226,47
1200 500%
1.035,03 140% 200
1000 400%
120%
800 100% 150 300%

600 80% 200%


100
74,04% 60%
400 17,14% 100%
57,93% 40% 50
200 0%
20%
13,70%
0 0% 0 -100%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021

EKSPOR INDUSTRI PENGOLAHAN g. EKSPOR INDUSTRI PENGOLAHAN (RHS) EKSPOR FERONIKEL g. EKSPOR FERONIKEL (RHS)

Sumber : Bea Cukai, diolah Sumber : Bea Cukai, diolah


Grafik 1.26 Ekspor Sektor Industri Pengolahan Sulawesi Tenggara Grafik 1.27 Volume Ekspor Feronikel Sulawesi Tenggara

industri pengolahan nikel tidak dapat menggunakan cadangan nickel periode sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 0,79% (yoy).
ore yang sudah dibeli pada periode sebelumnya, karenanya ditengah
perbaikan produksi, pada periode laporan pelaku usaha menurunkan Seperti yang disampaikan pada bagian sebelumnya, pada periode
permintaan hasil tambang nikel. laporan terjadi normalisasi produksi pelaku usaha pengolahan nikel
pasca energy rationing di kawasan industri baja di Tiongkok. Hal
Moderasi yang lebih dalam tertahan oleh peningkatan aktivitas tersebut merupakan dampak meningkatnya permintaan dari mitra
pertambangan batuan sebagai material pembangunan proyek dagang di Tiongkok untuk komoditas stainless steel dan feronikel.
konstruksi. Hal tersebut terkonfirmasi dalam SKDU yang dilakukan Peningkatan kinerja industri pengolahan stainless steel salah satunya
oleh KPw BI Provinsi Sulawesi Tenggara. Kinerja pertambangan terindikasi dari ekspor yang tumbuh 65,70% (yoy) pada periode laporan
mengalami peningkatan dengan nilai SBT sebesar 23,26% (yoy), (Grafik 1.28).
lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat tumbuh
sebesar 8,47% (yoy) (Grafik 1.24). Selain didorong oleh industri pengolahan nikel, peningkatan kinerja
industri pengolahan juga didorong oleh peningkatan aktivitas industri
Sejalan dengan hal tersebut, penyaluran kredit pertambangan pengolahan makanan seperti pengolahan beras bertepatan dengan
oleh perbankan juga menunjukkan perbaikan dan pertumbuhan
yang sangat tinggi pada periode laporan. Pada triwulan IV 2021, 1000
947
kredit pertambangan tumbuh sebesar 303,51% (yoy), lebih baik jika 900
800
dibandingkan dengan periode sebelumnya yang terkontraksi sebesar 700
40,29% (yoy) (Grafik 1.25). Perbaikan ini mengindikasikan pelaku usaha 600

pertambangan sedang beroperasi dalam level yang tinggi sehingga 500


399
400
membutuhkan bantuan modal kerja serta terdapat rencana ekspansi
300
pada periode yang akan datang. 200
100

1.3.3 Industri Pengolahan 0


I II III IV I II III IV
2020 2021
Pada triwulan IV 2021, lapangan usaha industri pengolahan mengalami VOLUME (JUTA TON) NILAI (JUTA US$)

peningkatan laju pertumbuhan. Lapangan usaha tersebut tumbuh


Sumber : Bea Cukai, diolah
hingga sebesar 11,01% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan Grafik 1.28 Ekspor Stainless Steel Sulawesi Tenggara
11 BAB I
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

2500 RP MILIAR %, YOY 120% 70


2.139,69 60
100%
2000 50 57,66
94,58% 80%
40 45,69
56,34%
60% 30
1500
20 29,78
1.171,97 40%
10
1000 20% 9,05
0
0% -10
500
-20
-20%
-30
0 -40%
I II III IV I II III IV I II III IV -40
I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
2020 2021
KREDIT INDUSTRI g. KREDIT INDUSTRI (SB. KANAN)
RETAIL DAN REKREASI GROCERY DAN FARMASI
Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, diolah Sumber : Bank Indonesia, diolah
Grafik 1.29 Kredit Industri Sulawesi Tenggara Grafik 1.30 Google Mobility Index Area Perbelanjaan Sulawesi Tenggara

masa panen raya padi pada akhir tahun serta produksi komoditas area grocery mengalami peningkatan dari 39,83% terhadap baseline
tujuan ekspor seperti kelapa sawit seiring peningkatan harga CPO menjadi 45,69% terhadap baseline pada triwulan IV 2021. Selain itu,
global pada periode laporan. peningkatan kinerja perdagangan juga didorong oleh perdagangan
material pendukung proyek pembangunan sejalan yang pada periode
Sejalan dengan kinerja lapangan usaha industri pengolahan yang laporan mengalami akselerasi.
mengalami peningkatan, penyaluran kredit ke industri pengolahan juga
cenderung mengalami peningkatan. Pada triwulan IV 2021, penyaluran Berbeda halnya dengan perbaikan kinerja lapangan usahanya,
kredit untuk industri pengolahan tumbuh sebesar 94,58% (yoy), lebih penyaluran kredit perbankan ke sektor perdagangan justru mengalami
tinggi jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tumbuh moderasi. Pada triwulan IV 2021, kredit perdagangan tercatat tumbuh
sebesar 56,34% (yoy) (Grafik 1.29). sebesar 6,31% (yoy), sedikit menurun jika dibandingkan dengan
realisasi periode sebelumnya yang dapat tumbuh sebesar 6,75% (yoy).
1.3.4 Perdagangan Besar dan Eceran
Lapangan usaha perdagangan besar dan eceran pada triwulan IV 2021 1.3.5 Konstruksi
tercatat kembali mengalami peningkatan kinerja dengan tumbuh Pada triwulan IV 2021, kinerja lapangan usaha konstruksi mengalami
sebesar 16,32% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan periode peningkatan pertumbuhan sebesar 18,20% (yoy), lebih tinggi jika
sebelumnya yang tumbuh sebesar 11,83% (yoy). dibandingkan dengan kinerja periode sebelumnya yang tumbuh
sebesar 12,19% (yoy).
Peningkatan tersebut selaras dengan peningkatan aktivitas
masyarakat seiring penangan Covid-19 yang terkendali khususnya Berlanjutnya pembangunan fisik Proyek Strategis Nasional (PSN),
pada triwulan IV 2021. Peningkatan mobilitas tersebut tercermin industri pengolahan (yaitu pabrik dan fasilitas pendukung industri
dari Google Mobility Report, peningkatan aktivitas masyarakat di pengolahan nikel, pabrik industri pengolahan aspal dan fasilitas
pusat perbelanjaan seiring pelonggaran PPKM Mikro serta adanya pendukung industri pengolahan gula, dan peningkatan pembangunan
HBKN Natal serta perayaan tahun baru. Pada area retail mengalami proyek swasta di industri perdagangan retail dan akomodasi makanan
peningkatan dari 9,05% terhadap baseline pada triwulan III 2021 dan minuman menjadi faktor pendorong peningkatan kinerja lapangan
menjadi 29,78% terhadap baseline pada periode laporan, sedangkan usaha konstruksi pada periode laporan. Peningkatan aktivitas

6,6 RP TRILIUN %, YOY 14% 30%


6,43
6,4 12% 25%
6,27
6,2 10% 20%

6 6,31% 8% 15% 11,18%

5,8 6% 10%
6,75%
5,6 4% 5% 1,13%

5,4 2% 0%

5,2 0% -5%

5 -2% -10% 0

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV


2019 2020 2021 2019 2020 2021

KREDIT PERDAGANGAN g. KREDIT PERDAGANGAN (SB. KANAN) VOLUME PENGADAAN SEMEN REALISASI PENGADAAN SEMEN

Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, diolah Sumber : Asosiasi Semen Indonesia (ASI), diolah
Grafik 1.31 Kredit Perdagangan Sulawesi Tenggara Grafik 1.32 Realisasi Pengadaan Semen
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara Februari 2022
BAB I
12

10 %, (YOY)
1,4 RP TRILIUN %, YOY 30%
8

1,2 20% 6

10% 4
1 0,91
2
0%
0,8 11,52% 0
0,67 -10%
-2
0,6
-20% -4
0,4
-30% -6

0,2 32,51% -40% -8


-10
0 -50% 2018 2019 2020 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV I II III IV 2018 2019 2020 2021
2019 2020 2021
PERTUMBUHAN EKONOMI SULTRA PERTUMBUHAN EKONOMI NON TAMBANG
KREDIT KONSTRUKSI g. KREDIT KONSTRUKSI (SB. KANAN) PERTUMBUHAN EKONOMI TAMBANG

Sumber : LBU Bank Indonesia, Lokasi Proyek, diolah Sumber : BPS, ADHK, diolah
Grafik 1.33 Kredit Konstruksi Sulawesi Tenggara Grafik 1.34 Perkembangan Ekonomi Nonpertambangan Sulawesi
Tenggara

pembangunan fisik tersebut juga terkonfirmasi dari konsumsi semen


Peningkatan juga terjadi pada beberapa lapangan usaha sekunder
di Sulawesi Tenggara yang tumbuh sebesar 11,18% (yoy) pada triwulan
dan tersier seperti penyediaan akomodasi makanan dan minuman,
IV 2021, meningkat dari periode sebelumnya sebesar 1,13% (yoy).
dan informasi dan komunikasi di tengah meningkatnya mobilitas
masyarakat. Selain itu, peningkatan juga terjadi pada beberapa
Ditengah perbaikan kinerja LU Konstruksi tersebut, penyaluran kredit
sektor jasa seperti jasa perusahaan, jasa pendidikan, dan jasa lainnya.
kepada LU Konstruksi mengalami perlambatan dari 11,52% pada
Meskipun demikian, penurunan yang terjadi pada lapangan usaha
triwulan III 2021 menjadi kontraksi 32,51% pada triwulan IV 2021.
transportasi pergudangan ditengah peningkatan intensitas hujan di
Perlambatan tersebut terjadi terutama pada kredit modal kerja untuk
Kota Kendari dan beberapa wilayah lainnya menahan laju pertumbuhan
konstruksi gedung industri serta bangunan, jalan raya, dan irigasi
yang lebih tinggi.
(Grafik 1.33). Penurunan kredit konstruksi mengindikasikan mayoritas
kontraktor di Sultra sedang dalam kondisi keuangan yang membaik
Berdasarkan pangsanya, lapangan usaha pertanian masih
pada periode laporan dan memiliki kepercayaan tinggi terhadap
mendominasi perekonomian nontambang Sulawesi Tenggara dengan
kondisi perekonomian ke depan sehingga dalam operasionalnya
pangsa sebesar 27,93% diikuti oleh lapangan usaha konstruksi dan
kontraktor tidak menarik dana tambahan berupa kredit perbankan.
lapangan usaha perdagangan besar dengan pangsa sebesar 18,50%
dan 16,03% pada periode laporan.
1.4 PERTUMBUHAN EKONOMI TANPA
LAPANGAN USAHA PERTAMBANGAN
1.5 KONDISI PDRB SULAWESI TENGGARA
Sejalan dengan perbaikan perekonomian Sulawesi Tenggara, TAHUN 2021
pertumbuhan lapangan usaha non tambang juga tumbuh positif pada
Secara keseluruhan tahun, ekonomi Sulawesi Tenggara pada tahun
triwulan IV 2021. Pada triwulan IV 2021, lapangan usaha nontambang
2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,10% (yoy), tumbuh membaik
tumbuh sebesar 9,02% (yoy), meningkat dibanding periode sebelumnya
dibanding tahun 2020 yang tercatat mengalami kontraksi sebesar
yang tumbuh sebesar 4,57% (yoy). Pertumbuhan yang tinggi tersebut
-0,65% (yoy). Selain itu, perekonomian Sulawesi Tenggara pada tahun
ditopang oleh peningkatan pertumbuhan kinerja hampir seluruh
2021 sudah berada pada level yang lebih tinggi dibanding sebelum
lapangan usaha utama yakni perdagangan, konstruksi, pertanian, dan
periode pandemi Covid-19. Dari sisi penawaran, selama tahun 2021
industri pengolahan.
pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha konstruksi yang
tumbuh sebesar 9,66% (yoy), diikuti oleh lapangan usaha perdagangan,
Hal tersebut menunjukkan tanda-tanda awal pergeseran
industri pengolahan, dan industri pertanian yang masing-masing
perekonomian Sulawesi Tenggara dari berfokus pada pertambangan
tumbuh sebesar 8,73% (yoy), 5,58% (yoy), dan 2,55% (yoy). Sementara
menjadi ke pengembangan lapangan usaha lainnya yang menjadi
dari sisi permintaan, selama tahun 2021, komponen ekspor barang dan
pusat pertumbuhan ekonomi seperti konstruksi, perdagangan,
jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 60,91% (yoy), diikuti
pertanian, dan industri pengolahan. Hal ini tidak lepas dari upaya
oleh komponen investasi, konsumsi pemerintah, dan konsumsi rumah
pemerintah daerah untuk menciptakan iklim dunia usaha dan
tangga yang masing-masing tumbuh sebesar 6,06% (yoy), 2,65% (yoy),
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan antara lain
dan 1,87% (yoy).
melalui peningkatan pembangunan Proyek Strategis Nasional yang
bersifat padat karya, berbagai program strategis untuk meningkatkan
Dari sisi penawaran, dilihat dari kontribusinya, empat dari lima
produktivitas pertanian, hortikultura, dan perikanan serta Percepatan
lapangan usaha utama Sulawesi Tenggara menjadi kontributor terbesar
proses perizinan melalui OSS RBA.
13 BAB I
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

pertumbuhan ekonomi 2021, dengan share terbesar disumbangkan pertumbuhan lebih lanjut. Selanjutnya, perbaikan daya beli masyarakat
oleh LU Konstruksi sebesar 1,24%, diikuti oleh LU Perdagangan sebesar ditengah peningkatan optimisme sejalan dengan penanganan Covid-19
1,07%, LU Pertanian sebesar 0,59%, dan LU Industri Pengolahan sebesar yang semakin baik mampu mendorong konsumsi RT tumbuh membaik
0,39%. Komitmen realisasi pembangunan fisik proyek Pemerintah dibandingkan tahun sebelumnya. Terselenggaranya berbagai event
dan swasta yang sempat tertunda pada tahun 2020 menjadi faktor dan festival di wilayah Sulawesi Tenggara juga mendorong peningkatan
pendorong kinerja sektor konstruksi. Beberapa proyek pemerintah aktivitas dunia usaha dan meningkatkan kinerja konsumsi RT. Perbaikan
dimaksud adalah pembangunan Bendungan Ladongi yang diresmikan juga terjadi pada konsumsi pemerintah seiring dengan percepatan
pada Desember 2021, pembangunan konstruksi Rumah Sakit Jantung, realisasi anggaran selaras dengan akselerasi pembangunan proyek
pembangunan Bendungan Ameroro, pembangunan Jalan Kendari – pemerintah, termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) sepanjang
Toronipa. Sementara itu, beberapa proyek swasta dimaksud adalah tahun 2021.
pembangunan line smelter untuk mendorong kapasitas produksi,
pembangunan pabrik dan fasilitas produksi industri pengolahan,
serta pembangunan pusat perbelanjaan modern. Selaras dengan hal
tersebut, peningkatan kinerja sektor kontruksi juga mendorong kinerja
sektor perdagangan melalui peningkatan permintaan bahan material
pendukung konstruksi proyek Pemerintah dan Swasta tersebut. Di
sisi lain, peningkatan mobilitas masyarakat ditengah penanganan
Covid-19 yang semakin baik serta berbagai dukungan kebijakan
pemerintah seperti relaksasi kebijakan moneter dan fiskal dinilai
mampu meningkatkan kinerja LU perdagangan sepanjang tahun 2021.
Perbaikan juga terjadi pada LU Pertanian didorong oleh peningkatan
produksi tanaman pangan seiring dengan perbaikan irigasi serta
berbagai upaya intensifikasi dan ekstensifikasi yang terus dilakukan
sepanjang tahun 2021. Selain itu, perbaikan LU Pertanian yang lebih
tinggi juga didorong oleh peningkatan produksi tanaman perkebunan
seperti kakao dan kelapa sawit untuk memenuhi permintaan domestik
maupun ekspor ditengah perkembangan harga yang semakin baik
serta peningkatan kuantitas dan komoditas perikanan ekspor seperti
udang vaname, gurita, dan tuna yang mengalami peningkatan secara
tahunan. Industri pengolahan turut meningkat sejalan dengan
membaiknya permintaan olahan nikel seiring dengan perbaikan
kondisi perekonomian Tiongkok sebagai mitra dagang utama Sulawesi
Tenggara serta peningkatan kapasitas produksi industri pengolahan
padi dan gula seiring dengan meningkatnya luas panen pada tahun
2021.

Dari sisi permintaan, secara keseluruhan komponen pengeluaran


pada tahun 2021 mengalami perbaikan dibandingkan tahun 2020.
Jika dilihat dari kontribusinya, kinerja ekspor menjadi kontributor
terbesar pertumbuhan ekonomi 2021 dengan share sebesar 24,36%,
diikuti oleh kinerja investasi, konsumsi RT, dan konsumsi pemerintah
yang masing-masing memiliki share sebesar 2,46%, 0,89%, dan
0,36%. Perbaikan utamanya berasal dari kinerja ekspor Sulawesi
Tenggara pada keseluruhan tahun 2021 juga mengalami akselerasi
pertumbuhan dibandingkan tahun 2020 sejalan dengan peningkatan
permintaan nikel ditengah perbaikan kondisi perekonomian Tiongkok
sebagai mitra dagang utama Sulawesi Tenggara. Peningkatan ekspor
komoditas lainnya seperti gula dan perikanan juga turut mendukung
peningkatan kinerja ekspor secara tahunan. Selanjutnya, kinerja
investasi pada industri pengolahan nikel, gula, dan aspal dalam rangka
meningkatkan kapasitas produksinya juga menjadi faktor pendorong
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB I
Februari 2022 14

BOKS 1

BOKS 1

Sinergi Pengembangan Pariwisata


Tanjung Malaha
4.5
TIDAK ADA PENJUALAN

14.2 MENGALAMI KETERBATASAN MODAL 50


MENURUN 10-30%

26
MENURUN >60%
DISTRIBUSI TERHAMBAT 50
36.7
TIDAK TUMBUH (SAMA)

15
MENURUN 31-60%
MENGALAMI PENURUNAN PENJUALAN 100
3.6
MENINGKAT
0 20 40 60 80 100 120

Sumber : Bappenas (April 2021) Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2020)

Grafik B1.1 Penurunan Penjualan UMKM Akibat Pandemi Covid-19 (%) Grafik B1.2 Dampak Pandemi Covid-19 terhadap UMKM Provin Sulawesi
Tenggara (%)

Sejak Covid-19 mewabah di Indonesia di awal tahun 2020 hampir terhambat, dan 50% mengalami keterbatasan modal. Hal ini sejalan
seluruh sektor ekonomi mengalami perlambatan kinerja, tidak dengan perilaku masyarakat untuk membatasi mobilitas sehingga
terkecuali sektor UMKM yang memiliki andil yang sangat besar berimplikasi pada penurunan tingkat konsumsi.
terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan survei yang dilakukan
oleh Bappenas (2021) menunjukkan bahwa mayoritas UMKM mengalami Di lihat dari sektornya, hampir seluruh sektor mengalami penurunan
penurunan kinerja selama pandemi Covid-19. Sebagaimana pada Grafik kinerja pada masa pandemi. Salah satu sektor yang terdampak cukup
1 bahwa secara nasional penjualan sektor UMKM menurun hingga 55,2 masif adalah sektor pariwisata. Kebijakan pembatasan mobilitas
persen, dimana UMKM yang mengalami penurunan tingkat penjualan sangat berpengaruh pada penurunan kunjungan wisatawan ke
sebesar 10 - 30 persen sebanyak 14,2 persen, penurunan sebesar destinasi wisata. Sektor pariwisata Sulawesi Tenggara memiliki
31-60 persen sebanyak 15 persen dan penurunan sebesar 60 persen potensi luar biasa untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi
sebanyak 26 persen. Sedangkan hanya sebagian kecil UMKM yang yang baru karena secara kondisi geografis Sulawesi Tenggara yang
mengalami kenaikan penjualan, yaitu sebanyak 3,6 persen. memiliki ragam destinasi wisata mulai dari pegunungan, rawa hingga
pantai. Kabupaten Kolaka sebagai salah satu daerah kontributor
Kondisi tersebut juga terjadi di Sulawesi Tenggara yang tercermin dari terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara
hasil survei kinerja UMKM yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada
awal Pandemi Covid-19 yang menunjukkan bahwa pelaku UMKM di
Provinsi Sulawesi Tenggara 100% menyatakan mengalami penurunan
penjualan, diantaranya 50% menyatakan pula bahwa distribusi

Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) ) Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)

Gambar B1.1 Tanjung Malaha tidak Menerima Kunjungan Wisatawan Gambar B2.1 Fasilitas WIsata Tanjung Malaha Kurang Terpelihara
15 BAB I
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

BOKS 1

Tabel B1.1 Peran Berbagai Stakeolders Terkait dalam Pengembangan Wisata Tanjung Malaha
JENIS STAKEHOLDERS PERAN

• Pendampingan dalam rangka pengembangan kapasitas pengelola wisata


• Bantuan teknis peningkatan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara • Bantuan sarana dan prasarana (terbatas) di lokasi destinasi wisata (PSBI)
• Promosi dan koordinasi pengembangan destinasi wisata
• Pengembangan Ekosistem Digitilisasi Pariwisata
• Promosi desa wisata
GenBI Universitas Sembilanbelas November Kolaka (Komunitas Penerima • Pendampingan dalam rangka pengembangan kapasitas pengelola wisata
Beasiswa Bank Indonesia) • Bantuan teknis peningkatan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM
• Bantuan sarana dan prasarana produksi UMKM.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan • Bantuan teknis peningkatan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM.
• Dukungan legalitas dan akses pasar UMKM
• Leading sektor, pusat informasi, promosi dan koordinasi pengembangan destinasi wisata
Dinas Pariwisata • Penyelenggara berbagai event promosi destinasi wisata

Dinas Pendapatan Daerah Fasilitasi Elektronifikasi Transaksi Pemda

Pengembangan Koperasi Desa


Dinas Koperasi dan UMKM Capacity building UMKM

Dinas Pekerjaan Umum Koordinasi terkait pembangunan fasilitas fisik pendukung destinasi wisata

Alokasi dan pendamping dana desa


DPMD Kabupaten Kolaka Pembentukan dan pendampingan BUMDes

Kominfo Pengelolaan destinasi wisata

Pemerintah Desa Pengelolaan destinasi wisata

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Malaha Pengelolaan destinasi wisata

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Malaha Pengelolaan destinasi wisata


Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)

juga memiliki berbagai destinasi pariwisata yang dapat didorong Sebagai studi awal, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru, salah satunya Sulawesi Tenggara melakukan Analisis 3A (Atraksi, Amenitas dan
adalah Tanjung Malaha. Destinasi wisata Tanjung Malaha terletak Aksesibilitas) dan 2P (People dan Promotion), feasibility score destinasi
di Desa Malaha, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka. Tanjung wisata Tanjung Malaha. Hasilnya adalah Tanjung Malaha memperoleh
Malaha memiliki sejumlah potensi wisata, antara lain: wisata tanjung, total score 78/111 poin atau 70% dengan detail sebagai berikut :
persawahan, tambak, hutan bakau, area pemancingan laut, terumbu a. Aspek Atraksi memperoleh score 13/15 atau 87%, yang berarti
karang, gunung pulau Padamarang, maupun wisata budaya seperti Tanjung Malaha memiliki atraksi/daya tarik yang tinggi, baik dari
atraksi Tari Lulo. aspek lanskap alam/geografis, paket wisata, ekowisata, tradisi
khas daerah, maupun kuliner khas daerah.
Bank Indonesia memiliki visi menjadi bank sentral digital terdepan
b. Aspek Amenitas memperoleh score 23/30 atau 77%, yang
yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan terbaik
berarti Tanjung Malaha telah memiliki amenitas yang baik untuk
di antara negara emerging markets untuk Indonesia maju. Karenanya
mendukung aktivitas pariwisata, khususnya pada indikator
sebagai dukungan untuk pemulihan ekonomi Sulawesi Tenggara
sanitasi lingkungan desa, keunikan/ciri khas bahan baku dan
dengan mempertimbangkan kontribusi Kabupaten Kolaka terhadap
produk, proses produksi yang ramah lingkungan, dan lainnya.
PDRB Sulawesi Tenggara, backward serta forward linkage sektor
Namun masih kurang pada indikator ketersediaan homestay/ dan
pariwisata serta potensi dampaknya untuk kesejahteraan masyarakat,
sumber omzet masih bergantung pada wisatawan lokal.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara
c. Aspek Aksesibilitas memperoleh score 10/15 atau 67%, yang
merencanakan pengembangan Klaster Pariwisata Tanjung Malaha
berarti Tanjung Malaha memiliki daya aksesibilitas yang cukup
sejak tahun 2021.

Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) ) Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)

Gambar B1.3 Pembangunan Gapura Masuk Tanjung Malaha Gambar B1.4 Simbolis Pemberian Bantuan Sarana dan Prasarana
Pendukung Wisata kepada Pokdarwis Desa Malaha
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB I
Februari 2022 16

BOKS 1

baik, tetapi belum maksimal. Salah satunya adalah sudah adanya tahap I (termasuk inisiasi program dan desain paket wisata) serta
akses jalan yang baik menuju destinasi wisata, tetapi pengelola pengembangan digitalisasi tahap I.
wisata belum memiliki kendaraan yang memadai untuk mobilisasi c. Fase Tiga: pembenahan amenitas tahap III, promosi tahap III
wisatawan dari pusat Kabupaten Kolaka menuju Desa Malaha dan (pengembangan pemasaran wisata), pengembangan atraksi
belum adanya pusat informasi khusus bagi aktivitas pariwisata di tahap II, pengembangan digitalisasi tahap II serta penguatan
Desa Malaha. permodalan.
d. Aspek Promosi memperoleh score 6/9 atau 67%, yang berarti
aktivitas promosi Tanjung Malaha cukup baik, tetapi belum Bank Indonesia sangat percayanya dengan sinergi lintas stakeholder
maksimal. Salah satunya adalah belum adanya aktivitas promosi untuk optimalisasi pencapaian tujuan. Karenanya dalam melakukan
yang terencana dan terarah dan belum bekerjsama dengan pelaku pengembangan UMKM, Bank Indonesia bersinergi dengan pemerintah
wisata lainnya, khususnya travel agent. daerah Kabupaten Kolaka, Pokdarwis Tanjung Malaha, Bumdes Desa
e. Aspek Pelaku memperoleh score 25/69 atau 64%, yang berarti Malaha, Akademisi, dan elemen masyarakat lainnya dengan pembagian
kapasitas pelaku wisata di Tanjung Malaha terbilang cukup baik, peran yang sangat detail.
namun belum maksimal. Aspek ini lebih rendah dibanding lainnya,
sebab masih banyak hal yang perlu dibenahi dalam mendukung Dalam rangka pengembangan klaster pariwisata Fase I, berkoordinasi
peningkatan kapasitas pelaku wisata di Tanjung Malaha, dengan Pokdarwis dan BUMDes Malaha, Kantor Perwakilan Bank
khususnya terkait keterampilan wisausaha, penguasaan Bahasa Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara telah memberikan Bantuan
asing, dan peningkatan peran aktif seluruh warga desa. Sarana dan Prasarana Pendukung Wisata di Tanjung Malaha, seperti
pembangunan Gapura masuk dan Landmark destinasi, pemberian
Untuk mendorong pariwisata Tanjung Malaha menjadi salah satu Kanoe, Hammock, dan Tenda Camping, serta pembenahan dekorasi
destinasi unggulan quality tourism Sulawesi Tenggara banyak destinasi wisata. Melalui pemberian bantuan tersebut diharapkan dapat
tantangan yang perlu dihadapi. Sejak Maret 2020 bersamaan dengan mendukung aktivitas wisata di Tanjung Malaha, khususnya menunjang
penyebaran pandemi Covid-19 ke Indonesia, wisata Tanjung Malaha aspek Atraksi dan Amenitas sehingga mampu meningkatkan animo
ditutup sementara untuk menghambat penyebaran virus Covid-19. wisatawan untuk berkunjung.
Penutupan tersebut selanjutnya turut berdampak pada beberapa hal,
antara lain tidak adanya pengunjung, penurunan pendapatan pengelola Selanjutnya pengembangan klaster pariwisata Fase I lainnya Bank
wisata, fasilitas wisata yang kurang terpelihara, dan berbagai dampak Indonesia melakukan peningkatan kapasitas pelaku UMKM pariwisata
lainnya. dan pendukung pariwista di Tanjung Malaha dengan terarah, bertahap,
dan terukur dengan berorientasi pada terbangunnya ekosistem digital.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan destinasi wisata Bank Indonesia meyakini bahwa langkah ini merupakan salah satu
melalui scale-up UMKM pelaku wisata dan pengembangan ekosistem solusi yang yang efektif dalam mendorong peningkatan kinerja UMKM
Tanjung Malaha, pengembangan UMKM Bank Indonesia dilakukan di tengah pandemi Covid-19, sebab digitalisasi bukan hanya menjadikan
dalam 3 fase, yaitu: pelaku UMKM mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan
zaman, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi proses produksi,
a. Fase Pertama: pembenahan amenitas tahap I, promosi tahap I
peningkatan kualitas pelayanan kepada konsumen, maupun perluasan
serta pengembangan aksesibilitas dan peningkatan kapasitas
akses pasar. Berkoordinasi dengan berbagai stakeholders terkait,
pelaku.
terdapat beberapa UMKM unggulan pendukung pariwisata yang berada
b. Fase Dua: pembenahan amenitas tahap II, promosi tahap II
di Desa Malaha yang akan dikembangkan bersama sesuai dengan
(pengembangan pemasaran wisata), pengembangan atraksi
spesialisasi produk masing-masing.

Tabel B1.2 Peran Berbagai Stakeolders Terkait dalam Pengembangan Wisata Tanjung Malaha
NO JENIS UMKM NAMA UMKM PRODUK RENCANA PENGEMBANGAN PRODUK

• Coklat batang
Lembaga Ekonomi Masyarakat Olahan Kakao (Minuman • Permen coklat bulat dan kotak
1 Pengolahan Hasil Pertanian (LEM) dan Coklat Batang) • Minuman coklat
• Nibs
• Bubuk coklat

Kelompok Usaha Bersama • Kripik pisang rasa original


2 Industri Pengolahan Hasil Pertanian (KUB) Olahan Kripik Pisang • Kripik pisang coklat
• Selai (dompo) pisang
• Wisata umum
• Paket family gathering
• Paket snorkeling dan diving
3 Pariwisata BUMDes Jasa Pariwisata • Paket mancing mania
• Paket kemah jelajah pulau Padamarang
• Jasa swafoto
• Dan lainnya

4 Olahan Makanan dan Minuman Kelompok PKK Catering Catering


Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)
17 BAB I
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

BOKS 1

Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) )


Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)
Gambar B1.5 Simbolis Pembukaan Event Tanjung Malaha oleh Sekretaris
Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Gambar B1.8 Penandatangan Perjanjian Kerjasama dalam
Pengembangan Desa Wisata Malaha sebagai Salah Satu
Rangkaian Kegiatan Pesona Tanjung Malaha
Selanjutnya sebagai kickoff pengembangan pariwisata di Tanjung
Malaha serta didasari semangat “The Power of We”, Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara berkolaborasi bersama
Pemerintah Kabupaten Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah
Kabupaten Kolaka menyelenggarakan Pesona Tanjung Malaha pada
tanggal 28-31 Oktober 2021 dengan senantiasa menerapkan protokol
pencegahan penularan Covid-19 yang ketat. Sebagai informasi
tambahan, kegiatan ini juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan
Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) Provinsi Sulawesi
Tenggara. Event tersebut berhasil mengubah paradigma masyarakat,
dimana ditengah pandemi Covid-19, event besar dapat dilakukan dan
mendapatkan atraksi yang besar tanpa menimbulkan penyebaran
Covid-19. Selain itu event tersebut berhasil menjadi media promosi dan
mendorong pendapatan masyarakat hingga 400% ditengah kunjungan
yang meningkat lebih dari 100%. Kedepannya, Bank Indonesia
bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Provinsi Sulawesi Tenggara,
Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka serta stakeholder terkait lainnya
akan terus berkomitmen untuk merubah peradaban masyarakat
Tanjung Malaha melalui scale up quality tourism Tanjung Malaha.
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB I
Februari 2022 18

BOKS 2

BOKS 2

Pesona Tanjung Malaha : Promosi


Pendorong Pariwisata Kabupaten Kolaka Di
Tengah Pandemi Covid-19

Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)
Gambar B2.1 Pembukaan Pesona Tanjung Malaha secara Resmi oleh Gambar B2.2 Sambutan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Pembukaan Pesona Tanjung Malaha

Pariwisata merupakan sektor yang penting sebab berkaitan erat dengan Kolaka dan dari luar daerah serta turut dihadiri oleh Anggota Komisi XI
berbagai sektor lainnya, seperti sektor makanan dan minuman dan DPR RI, Bapak Haerul Saleh, S.H., Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi
transportasi sehingga sektor pariwisata mampu menjadi penggerak Tenggara, Ibu Dr. Hj. Nur Endang Abbas, S.E., M.Si, Asiten III Kabupaten
berbagai sektor lainnya. Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki Kolaka, Bapak Drs. Wardi, M.Si., Kepala Perwakilan Bank Indonesia
program strategis yang diarahkan untuk memperkuat sinergi bauran Provinsi Sulawesi Tenggara, Bapak Bimo Epyanto, Perwakilan
kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi Organisasi Perangkat Daerah (ODP) di lingkup Provinsi Sulawesi
struktural pemerintah untuk mengelola defisit transaksi berjalan Tenggara, Media, Akademisi, dan masyarakat umum yang berasal dari
dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Upaya dalam dan luar Kabupaten Kolaka.
tersebut diimplementasikan dengan mendorong net ekspor barang
dan jasa potensial, salah satunya di sektor Pariwisata. Namun, sejak Kegiatan Pesona Tanjung Malaha Tahun 2021 diikuti oleh 500 UMKM
Maret 2020 kinerja sektor pariwisata mengalami penurunan yang Pendukung Pariwisata dan dirangkaian dengan berbagai kegiatan
sangat signifikan, seiring dengan penurunan mobilitas masyarakat menarik untuk mendorong pengembangan wisata Tanjung Malaha,
untuk memitigasi penularan virus Covid-19. yaitu:
1. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) tentang klaster
Demi mendukung pemulihan wisata Tanjung Malaha melalui pengembangan Desa Wisata Malaha antara Kantor Perwakilan
digitalisasi destinasi pariwisata sekaligus rangkaian Festival Ekonomi Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggraa dengan Dinas
dan Keuangan Digital (FEKDI) Provinsi Sulawesi Tenggara, Kantor Pariwisata Kabupaten Kolaka, Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara berkolaborasi Desa Kabupaten Kolaka dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka. Penandatanganan PKS ini menjadi awal dalam
Kabupaten Kolaka, Dekranasda, dan Stakeholders terkait lainnya pengembangan Desa Malaha sebagai salah satu Desa Wisata
menyelenggarakan event promosi pariwisata Tanjung Malaha dalam binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi
kegiatan yang bernama Pesona Tanjung Malaha dengan senantiasa Tenggara. Melalui penandatangan PKS ini seluruh stakeholders
menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19. terkait baik di tingkat provinsi maupun kabupaten akan bersinergi
untuk menyelenggarakan berbagai program pengembangan wisata
Kegiatan tersebut diselenggarakan sejak tanggal 28 – 31 Oktober 2021 Tanjung Malaha sesuai dengan tugas dan fungsi pokok masing-
yang bertempat di Hotel Sutan Raja dan Tanjung Malaha, Kabupaten masing. Selain melibatkan berbagai pihak dari unsur pemerintah
Kolaka. Kegiatan tersebut disambut antisiasme masyarakat Kabupaten daerah, pendampingan dalam pengembangan Tanjung Malaha
akan didukung oleh Generasi Baru Indonesia (GenBI) Universitas
19 BAB I
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

BOKS 2

Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) )/Kendari Info Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)

Gambar B2.3 Penyerahan Perjanjian Kerjasama Elektronifikasi Transaksi Gambar B2.4 Pembelian Produk UMKM Peserta Showcase Menggunakan
PDAM kepada Pemda Kab. Kolaka QRIS

Sembilanbelas November Kolaka sebagai salah satu komunitas Raja yang diikuti oleh 100 pelaku UMKM di Kabupaten Kolaka.
penerima Beasiswa Bank Indonesia di Provinsi Sulawesi Tenggara. Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersinergi dengan berbagai
2. Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa Sarana stakeholders dalam penyelenggaran capacity building, yaitu Bank
dan Prasarana Pendukung Wisata di Tanjung Malaha, Desa Rakyat Indonesia Cabang Kolaka, Pengelola ayomibeli.com, dan
Wisata, antara lain Pembangunan Gapura, pemberian Kanoe dan Dinas Pariwisata Kabupaten Kolaka.
Hammock, pembangunan Landmark Wisata Tanjung Malaha, 5. Fashion Show tenun Mekongga yang kerjasama Dinas Pariwisata
Booth Display Produk UMKM, fasilitas pendukung Spot Foto dan Kabupaten Kolaka dan turut menghadirkan Arina Rezkyana
Olahraga Pantai, dekorasi, sarana dan prasarana pendukung Arfa, Putri Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara yang berasal
pariwisata lainnya. Pemberian dukungan fasilitas pendukung dari Kabupaten Kolaka demi meningkatkan animo masyarakat
pariwisata merupakan salah satu komitmen Kantor Perwakilan terhadap kain tenun Kabupaten Kolaka. Kegiatan ini ditujukan
Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara dalam mendukung untuk mempromosikan kain tenun Mekongga khas Kabupaten
peningkatan amenitas wisata Tanjung Malaha sehingga mampu Kolaka kepada para wisatawan yang hadir yang diharapkan mampu
menciptakan friendly tourism. Selain itu, demi menciptakan memperluas pasar tenun Mekongga hingga di tingkat nasional
wisata yang aman dan nyaman selama pandemi Covid-19, Kantor maupun internasional. Dalam pengembangan UMKM tenun
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara juga oleh Bank Indonesia, pengembangan UMKM ini diklasifikasikan
mendukung digitalisasi wisata Tanjung Malaha melalui fasilitasi sebagai salah satu UMKM pendukung pariwisata dan budaya
pembayaran non tunai menggunakan Quick Response Code yang diharapkan mampu go export sehingga mampu memberikan
Indonesia Standard (QRIS) pada seluruh fasilitas pendukung wisata dampak yang lebih besar, bukan hanya peningkatan kesejahteraan
yang ada, mulai dari pembayaran retribusi masuk, penyeberangan para penenun tetapi juga mampu berkontribusi pada ekonomi
menggunakan perahu ke Tanjung Malaha, penyewaan fasilitas daerah.
olahraga air, dan digitalisasi berbagai fasilitas lainnya. 6. Penandatanganan kerjasama elektronifikasi pembayaran PDAM
3. Showcase yang diikuti oleh 14 UMKM pendukung wisata Desa Kolaka antara LinkAja, PDAM Kabupaten Kolaka dan Pemerintah
Malaha yang terdiri dari kategori makan dan minuman olahan, Kabupaten Kolaka demi mempercepat digitalisasi daerah. Dalam
craft dengan sarana pembayaran menggunakan QRIS. Dalam membangun ekosistem digital di daerah, Kantor Perwakilan Bank
penyelenggaraan showcase UMKM, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan bukan hanya
Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara bekerjasama dengan salah mendorong penggunaan QRIS pada pelaku usaha, tetapi juga
satu Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) di Kabupaten pemerintah sebagai salah satu stakeholder yang memiliki peranan
Kolaka untuk memfasilitasi dan mendorong pengunjung untuk penting dalam mendukung kegiatan ekonomi di daerah. Melalui
menggunakan pembayaran non tunai saat melakukan transaksi kerjasama ini diharapkan mampu menciptakan pelayanan yang
selama kegiatan berlangsung. Kegiatan ini diharapkan dapat lebih cepat, mudah, dan efisien bagi masyarakat.
mendorong terbangunnya kebiasaan menggunakan pembayaran 7. Berbagai perlombaan, panggung hiburan, dan atraksi speed boat
non tunai, sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh Kantor yang merupakan salah satu event tahunan unggulan masyarakat
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Desa Malaha.
mendorong pengembangan sistem pembayaran yang Cepat,
Mudah, Murah, Aman, dan Handal (CeMuMuAH). Pesona Tanjung Malaha merupakan simbol re-opening wisata Tanjung
4. Capacity Building untuk scale up UMKM Pendukung Pariwisata Malaha yang telah beroperasi kembali. Pada saat pelaksanaan Pesona
di Kabupaten Kolaka terkait penggunaan QRIS, perluasan akses Tanjung Malaha pada Oktober 2021 dan setelah penyelenggaraan event
keuangan, onboarding pada platform pemasaran digital ayomibeli. terjadi peningkatan dalam pengelolaan wisata dan jumlah kunjungan
com, dan perilaku Sadar Wisata. Kegiatan dilakukan di Hotel Sutan wisatawan yang drastic hingga 115% dibanding sebelum pelaksanaan
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB I
Februari 2022 20

BOKS 2

RP 1,200,000 3.000 Tabel B2.1 Dampak Positif Pelaksanaan Pesona Tanjung Malaha bagi Pelaku Wisata
2,750 di Desa Malaha
RP 1,000,000 2.500
RP 982,143 DAMPAK POSITIF SETELAH PELAKSANAAN PESONA TANJUNG MALAHA
RP 800,000 115% 2.000 Dilakukan pencatatan wisatawan yang datang, termasuk retribusi yang diterima
pengelola wisata
RP 1600,000 1.500
491% Sinergi mulai terbentuk dengan difasilitasi oleh Pokdarwis Desa Malaha dan BUMDes
Malaha
RP 400,000 1,095 1.000
Pokdarwis secara mingguan melakukan pengecekan fasilitas wisata yang akan
RP 200,000 500 digunakan oleh wisatawan
RP 200,000
Pengelola wisata dan UMKM pendukung mulai paham dalam penerapan konsep “Sadar
RP 0 0 Wisata”.
2019 (SEBELUM) 2021 (SETELAH)
Melalui komunikasi yang dilakukan KPwBI Sultra kepada stakeholders di tingkat desa
JUMLAH KUNJUNGAN PENJUALAN UMKM dan penyelenggaraan Pesona Tanjung Malaha masyarakat lebih aware dan memiliki rasa
Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) ) kebersamaan dalam mendorong pengembangan Tanjung Malaha.
Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)
Grafik B2.1 Peningkatan Kunjungan dan Penjualan UMKM Sebelum dan
Setelah Pesona Tanjung Malaha
5. Dalam pengembangan wisata Tanjung Malaha di tengah Pandemi
event dan terjadi peningkatan penjualan UMKM yang sangat drastis Covid-19, pemerintah daerah Kabupaten Kolaka, Pokdarwis Desa
hingga 491% pada Oktober – Desember 2021 dibandingkan rata-rata Malaha dan berbagai stakholders lainnya perlu untuk merumuskan
penjualan pada kondisi normal di tahun 2019. Selain itu, perubahan konsep Quality Tourism yang dapat diimplementasikan pada
mindset dan semangat untuk terus maju ditunjukkan oleh para pelaku Tanjung Malaha, termasuk dalam melakukan asesmen quality
UMKM di Tanjung Malaha sebagaimana Grafik 3 dan Tabel 1. Selain tourism.
itu, pada saat pelaksaan event pengunjung bukan hanya berasal
dari Kabupaten Kolaka, tetapi juga hingga daerah lainnya di Provinsi
Sulawesi Tenggara, seperti Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Kolaka
Utara, Kolaka Timur, hingga Kendari. Dengan demikian, Pesona
Tanjung Malaha merupakan event promosi strategis yang mampu
menarik animo wisatawan untuk berkunjung ke Tanjung Malaha.

Kedepannya, pengembangan event promosi wisata Pesona Tanjung


Malah perlu didorong oleh sinergi berbagai stakeholders terkait untuk
melakukan beberapa upaya berikut:
1. Demi mendukung peningkatan aspek atraksi pada Pesona
Tanjung Malaha maka program dan event dari berbagai OPD
terkait di tingkat Kabupaten Kolaka perlu untuk berkolaborasi dan
menjadikan Pesona Tanjung Malaha sebagai puncak event tahunan
yang rutin dilaksanakan.
2. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Kolaka
perlu untuk mendorong investasi dengan skema Private-Public
Partnership (PPP) demi mengakselerasi penguatan aspek amenitas
dan aksesibilitas di Tanjung Malaha.
3. Penguatan kemitraan bersama media, Association of the
Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sulawesi Tenggara,
Generasi Pesona Indonesia (GenPI), dan berbagai pihak terkait
lainnya dalam mendorong promosi wisata Tanjung Malaha.
4. Penguatan kapasitas pelaku wisata Tanjung Malaha, termasuk
Pokdarwis Desa Malaha perlu untuk terus dilakukan. Hal ini
dapat dicapai dengan melaksanakan berbagai capacity building
terkait Sadar Wisata oleh Pemerintah Kabupaten Kolaka, Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara, dan
berbagai pihak terkait lainnya. Dalam jangka panjang perlu untuk
mendorong SDM pengelola wisata untuk mampu menempuh
pendidikan formal terkait kepariwisataan demi menciptakan SDM
lebih kompeten dalam pengelolaan destinasi wisata.
Bab II
Keuangan Pemerintah

Realisasi Anggaran
Belanja Pemerintah
Sulawesi Tenggara
81,94% Tw IV 2021

81,69%
Tw IV 2020

Secara total, pagu anggaran belanja Provinsi Sulawesi


Tenggara pada tahun 2021 meningkat sebesar 7,12% (yoy)
dibandingkan anggaran tahun sebelumnya, selaras
dengan percepatan proyek pemerintah dan berbagai
program dalam penanganan Covid-19. Realisasi total
belanja pemerintah pada tahun 2021 lebih tinggi dari
tahun sebelumnya

Realisasi Anggaran Pendapatan Realisasi Anggaran Belanja


Tw IV 2020 Tw IV 2021 Tw IV 2020 Tw IV 2021
Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi
98,90% 4,09 T 4,05 T 104,15% 4,25 T 4,42 T 86,46% 4,78 T 4,13 T 81,67% 5,23 T 4,27 T

REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH DIBANDINGKAN TAHUN SEBELUMNYA REALISASI ANGGARAN BELANJA PEGAWAI APBD PEMPROV SULAWESI TENGGARA

Tw IV 2020 87,24% Tw IV 2021 98,51% Tw IV 2020 91,69% Tw IV 2021 85,57%

Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota Realisasi Dana Desa


Tw IV 2020 Tw IV 2021 Tw IV 2020 Tw IV 2021
Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi
73,44% 16,95 T 12,45 T 73,46% 17,64 T 12,95 T 97,43% 1,63 T 1,59 T 99,93% 1,64 T 1,63 T

KENDALA YANG DIHADAPI KENDALA YANG DIHADAPI


• Penyesuaian terhadap perubahan kebijakan pengelolaan keuangan daerah yang • Penatausahaan dokumen administrasi yang perlu lebih dioptimalkan.
diterapkan pada 2021.
• Penyampaian persyaratan dan penyaluran BLT Desa yang terlambat.
• Terdapat kendala dalam penerapan aplikasi SIPD yang juga dialami pemerintah
secara nasional.

Realisasi Belanja APBN Pemerintah Daerah


Pagu Belanja Pegawai Pagu Belanja Barang Pagu Belanja Modal

1,50 T 1,55 T 777,9 M 888,4 M 1,35 T 1,74 T


2020 2021 2020 2021 2020 2021

Realisasi Belanja Realisasi Belanja Realisasi Belanja

95,89% 94,31% 85,25% 82,02% 77,31% 71,24%


2020 2021 2020 2021 2020 2021

Pertumbuhan lebih tinggi dibanding Pertumbuhan lebih rendah dibanding Pertumbuhan stabil dibanding
periode yang sama tahun sebelumnya. periode yang sama tahun sebelumnya. periode yang sama tahun sebelumnya.
• Hingga triwulan IV 2021 secara total realisasi target pendapatan dan realisasi anggaran
belanja pemerintah di Sulawesi Tenggara lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Realisasi belanja Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2021 tercatat
sebesar 81,94%, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang sebesar 81,69%.

• Peningkatan realisasi tersebut sejalan dengan adanya kenaikan kinerja realisasi


seluruh komponen belanja termasuk belanja bantuan sosial serta perubahan prosedur
realisasi yang lebih efektif.

• Selain itu, peningkatan kinerja keuangan Pemerintah tersebut seiring dengan upaya
pemerintah daerah dalam mengoptimalkan inovasi antara lain penerapan digitalisasi
atau elektronifikasi transaksi dilingkup Pemerintah Daerah dan percepatan
pembangunan proyek strategis nasional dan program pemerintah dalam penanganan
Covid-19 di Sultra.

Foto : Dukungan Pemerintah Terhadap Pengembangan Tenun di Desa Pajam


23 BAB II
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

35 120% 4,5 45

4,0 4,25 40
30 100% 4,01
3,5 35
25 30
80% 3,0
25
20 2,5
60% 20
15 2,0
15
40% 1,5
10 5,96 10
1,0 5
20%
5 -2,92
0,5 0
0 0% 0,0 -5
2020 2021 2020 2021 2020 2021 2020 2021 2020 2021 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
APBN APBD PROVINSI APBD KAB/KOTA DANA DESA TOTAL

ANGGARAN REALISASI g. REALISASI BELANJA APBD (RHS) PENDAPATAN GROWTH PENDAPATAN

Sumber : BPKAD Prov. Sultra dan Kajian Fiskal Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara, diolah Sumber : BPKAD Prov. Sultra, diolah
Grafik 2.1 Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah di Provinsi Sulawesi Grafik 2.2 Pagu Anggaran Pendapatan APBD Provinsi Sulawesi Tenggara
Tenggara

2.1 PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN 2.2 PERKEMBANGAN REALISASI ANGGARAN


PEMERINTAH DI SULAWESI TENGGARA APBD
Pada tahun 2021, secara total realisasi target pendapatan dan
2.2.1 Realisasi Anggaran Pendapatan Provinsi
realisasi anggaran belanja pemerintah di Sulawesi Tenggara lebih Secara total, pagu anggaran pendapatan APBD Sulawesi Tenggara
tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan kinerja keuangan pada tahun 2021 lebih tinggi dibandingkan tahun 2020. Berbagai
Pemerintah tersebut seiring dengan upaya pemerintah daerah dalam upaya dilakukan oleh pemerintah provinsi mendorong peningkatan
mengoptimalkan inovasi antara lain penerapan digitalisasi atau pendapatan. Pagu anggaran pendapatan APBD Sulawesi Tenggara
elektronifikasi transaksi dilingkup Pemerintah Daerah. Meskipun pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp4,25 triliun lebih tinggi sebesar
demikian, pencapian lebih tinggi tertahan dengan adanya kendala 5,96% (yoy) dibandingkan pagu tahun 2020 yang tercatat sebesar
proses administrasi pada awal 2021. Rp4,09 triliun (Grafik 2.2).

Pada triwulan IV 2021, Pencapaian realisasi belanja APBN juga Pada triwulan IV 2021, tingginya realisasi pendapatan APBD Pemerintah
mengalami akselerasi selaras dengan kenaikan kinerja realisasi Provinsi Sulawesi Tenggara terjadi seiring dengan peningkatan realisasi
seluruh komponen belanja termasuk belanja bantuan sosial. Perubahan pada kelompok PAD dan pendapatan transfer pemerintah pusat. Hal ini
prosedur realisasi yang lebih efektif mampu mendorong capaian menjadi salah satu indikator keberhasilan upaya dan langkah strategi
realisasi yang lebih baik. Selain itu, strategi DJPb dalam koordinasi, Pemerintah Daerah terkait inovasi peningkatan pendapatan pada
pendampingan dan evaluasi rutin bersama instansi terkait juga masa pandemi Covid-19 antara lain melalui penerapan digitalisasi atau
mendukung percepatan realisasi anggaran di sisa akhir periode 2021. elektronifikasi transaksi dilingkup Pemerintah Daerah.

Secara persentasi, capaian realisasi terbesar pada triwulan IV 2021 Capaian realisasi pendapatan daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
terjadi pada penyerapan dana desa dengan realisasi sebesar 99,93%. hingga periode triwulan IV 2021 sebesar Rp4,42 triliun atau 104,15% dari
Hal ini seiring dengan penyerapan optimal yang dilakukan oleh seluruh total pagu anggaran pendapatan pada APBD 2021. Realisasi tersebut
Kabupaten pada periode laporan meskipun terjadi kendala teknis lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang
dalam proses administrasi pengadaan yang dialami oleh SKPD selama
penerapan aplikasi SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah).
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB II
Februari 2022 24

Tabel 2.1 Perbandingan Pencapaian Penyerapan Pendapatan APBD Pemprov Sulawesi Tenggara Akumulatif Triwulan IV 2021
APBD 2020 APBD 2021
URAIAN
ANGGARAN REALISASI SERAP (%) ANGGARAN REALISASI SERAP (%)

PENDAPATAN 4.097,17 4.051,96 98,90 4.250,11 4.426,41 104,15

PENDAPATAN ASLI DAERAH 1.175,72 1.025,66 87,24 1.252,15 1.233,49 98,51

Pendapatan Pajak Daerah 984,25 710,75 72,21 931,82 805,75 86,47

Hasil Retribusi Daerah 19,59 20,73 105,83 24,38 32,36 132,71

Hasil Pengelolaan yang Dipisahkan 56,85 64,68 113,78 64,69 66,15 102,25

Lain-lain PAD 115,03 229,50 199,52 135,75 182,93 134,76

PENDAPATAN TRANSFER 2.846,09 2.951,69 103,71 2.956,73 3.157,42 106,79

Transfer Pemerintah Pusat 2.797,15 2.902,76 103,78 2.925,27 3.125,96 106,86

Dana Bagi Hasil Pajak 49,23 53,58 108,83 41,05 71,51 174,18

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak 58,54 184,62 315,36 141,71 369,13 260,47

Dana Alokasi Umum 1.459,67 1.454,63 99,65 1.456,62 1.456,62 100,00

Dana Alokasi Khusus 1.229,70 1.209,93 98,39 1.285,89 1.228,71 95,55

Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 48,93 48,93 100,00 31,46 31,46 100,00

Dana Penyesuaian 75,37 48,93 64,92 31,46 31,46 100,00

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 75,37 74,61 98,99 41,22 35,49 86,11

Pendapatan Hibah 75,34 74,55 98,95 41,22 35,49 86,11

Pendapatan Dana Darurat - - - - - -

Pendapatan Lainnya - - - - - -
Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, diolah
Keterangan: Anggaran dan Realisasi dalam Miliar Rupiah

tercatat sebesar Rp4,05 triliun atau 98,90% dari total pagu APBD 2021 yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp2,90 triliun. Tingginya
(Tabel 2.1). realisasi pendapatan transfer pemerintah pusat pada periode laporan
terutama di dukung oleh peningkatan dana bagi hasil pajak dan non
Secara struktur, pada triwulan IV 2021, sumber pendapatan Provinsi pajak serta dana alokasi umum yang masing-masing dengan tingkat
Sulawesi Tenggara didominasi oleh pendapatan transfer atau dana realisasi sebesar 174,18%, 260,47% dan 100,00%.
perimbangan (Daper) yang targetnya mencapai Rp2,95 triliun atau
69,57% dari total target pendapatan Pemerintah Provinsi. Target Pada Triwulan IV 2021, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulawesi
tersebut lebih tinggi dibandingkan pendapatan transfer tahun Tenggara sebesar Rp1,23 triliun atau 98,51% dari total target PAD tahun
2020 yang memiliki target sebesar Rp2,84 triliun atau 69,46% dari 2021. Capaian realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan periode
total target pendapatan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,02 triliun
Selanjutnya komponen pendapatan dengan target terbesar kedua atau 87,24% dari total target PAD tahun 2020. Secara detail, kenaikan
adalah PAD yang targetnya mencapai Rp1,25 triliun atau 29,46% dari realisasi PAD pada periode laporan selaras dengan capaian realisasi
total target pendapatan Pemerintah Provinsi, lebih tinggi dibandingkan pendapatan pajak daerah yang tercatat sebesar 86,47%, hasil retribusi
periode yang sama tahun sebelumnya yang targetnya mencapai Rp1,17 daerah yang tercatat 132,71%, hasil pengelolaan yang dipisahkan yang
triliun atau 28,70% dari total target pendapatan Pemerintah Provinsi. tercatat sebesar 102,25% dan realisasi lain-lain PAD yang tercatat
sebesar 134,76%.
Lebih detail terkait komponen PAD di atas, pada tahun 2021 target
pendapatan pajak daerah masih mendominasi dengan target sebesar Lebih detail per komponen PAD, Pealisasi pendapatan pajak daerah
Rp931,82 miliar atau 74,42% dari total PAD. Selanjutnya, target lain- pada triwulan IV 2021 mencapai Rp805,75 miliar atau 86,47% dari
lain PAD sebesar Rp135,75 miliar atau 10,84%, hasil pengelolaan yang total pagu, lebih tinggi dibanding realisasi periode yang sama tahun
dipisahkan sebesar Rp64,69 miliar atau 5,17% dan terakhir hasil sebelumnya yang terealisasi sebesar 72,21%. Peningkatan tersebut
retribusi daerah memiliki target sebesar Rp24,38 miliar atau 1,95% terutama disumbang dari pendapatan pajak kendaraan bermotor
dari total PAD. yang terus di dorong oleh pemerintah melalui pelaksanaan program
pembebasan denda pajak kendaraan bermotor yang terus berlanjut
Selanjutnya dari sisi realisasi, apabila dibandingkan dengan target hingga periode laporan. Selanjutnya realisasi hasil retribusi daerah
APBD, realisasi Daper pada triwulan IV 2021 mencapai 106,79%, lebih pada periode laporan sebesar Rp32,36 miliar atau sebesar 132,71%,
tinggi dibandingkan realisasi triwulan IV 2020 yang tercatat sebesar lebih tinggi dari periode tahun lalu yang tercatat sebesar Rp20,73 miliar
103,71%. Peningkatan realisasi Daper tersebut terutama terjadi karena atau 105,83% dari target. Realisasi komponen hasil pengelolaan yang
peningkatan pada realisasi transfer pemerintah pusat yang tercatat dipisahkan dan lain-lain terealisasi masing-masing sebesar Rp66,15
sebesar Rp3,12 triliun pada periode laporan, lebih tinggi dari periode miliar atau 102,25% dari target pendapatan dan Rp182,93 miliar atau
25 BAB II
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

Secara total, pada triwulan IV 2021 realisasi belanja APBD Pemerintah


6 RP TRILIUN 45
40
Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat sebesar sebesar Rp4,27 triliun atau
5 5,24
4,79
35 81,67% terhadap pagu. Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan
30
4 periode yang sama tahun sebelumnya yang terealisasi sebesar
25
3 20 Rp4,13 triliun atau 86,46% dari pagu (Tabel 2.2). Upaya Pemerintah
9,35
15 Provinsi Sulawesi Tenggara dalam melakukan optimalisasi realisasi
2
10
anggaran belanja pada periode akhir tahun atau selama triwulan IV
5
1
5,57
0 2021 cukup mendorong tingkat penyerapan realisasi belanja APBD
0 -5 Sulawesi Tenggara dibandingkan periode sebelumnya. Namun tetap
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
terdapat tantangan antara lain kendala teknis pada implementasi
BELANJA GROWTH BELANJA
aplikasi SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah). Disamping itu,
Sumber : BPKAD Prov. Sultra, diolah
Grafik 2.3 Pagu Anggaran Belanja APBD Provinsi Sulawesi Tenggara adanya sikap kehati-hatian SKPD dalam melakukan belanja daerah
turut mempengaruhi perlambatan pada realisasi belanja APBD.
134,76% dari target pendapatan. Capaian ini lebih rendah dari periode Namun demikian, sejak periode triwulan II-2021 pemerintah kembali
yang sama tahun lalu yang terealisasi masing-masing sebesar 113,78% menggunakan aplikasi lama atau SIMDA (Sistem Informasi Manajemen
dan 199,52% dari target pendapatan. Daerah) sehingga realisasi belanja dapat dikejar dalam dua triwulan
terakhir.
2.2.2 Realisasi Anggaran Belanja Provinsi
Secara total, pagu anggaran belanja APBD Sulawesi Tenggara Pada triwulan IV 2021, realisasi belanja operasi tercatat sebesar Rp2,54
pada tahun 2021 lebih tinggi dibandingkan tahun 2020. Berbagai triliun atau 85,57% dari pagu, lebih rendah dibandingkan realisasi
upaya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi mendorong optimalisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar
penyerapan anggaran. Pagu anggaran belanja APBD Sulawesi Tenggara Rp2,66 miliar atau 91,69% dari pagu (Tabel 2.2). Lebih lanjut terkait
pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp5,23 triliun lebih tinggi sebesar subkomponen belanja operasi, realisasi belanja barang pada periode
9,35% (yoy) dibandingkan pagu tahun 2020 yang tercatat sebesar laporan tercatat sebesar Rp728,72 miliar atau 82,02% dari pagu, lebih
Rp4,78 triliun (Grafik 2.3). Peningkatan tersebut terutama terjadi pada rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat
anggaran belanja modal. sebesar Rp663,17 miliar atau 85,25% dari pagu. Lebih lanjut, realisasi
belanja pegawai pada periode laporan tercatat sebesar Rp1,46 triliun
Sebagai informasi pada tahun 2021 mayoritas anggaran belanja APDB atau 94,31% dari pagu anggaran, lebih rendah dibanding periode yang
Sulawesi Tenggara terdiri atas belanja operasi sebesar Rp2,97 triliun sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,43 triliun atau
atau 56,81% dari total belanja Pemprov, lebih rendah dibandingkan 95,89% dari pagu. Di sisi lain, penurunan realisasi komponen belanja
dengan periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2,90 triliun. operasi lebih dalam tertahan dengan adanya realisasi pada belanja
Selain itu terdapat komponen belanja modal sebesar Rp 1,73 triliun atau bunga yang tercatat sebesar Rp20,69 miliar atau 85,29% lebih tinggi
33,16% dari total belanja lebih tinggi dibanding periode tahun lalu yang dari tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar Rp7,19 miliar atau
tercatat sebesar Rp1,34 Triliun atau 28,14%. 26,69%. Selanjutnya, realisasi belanja bantuan sosial tercatat sebesar

Tabel 2.2 Perbandingan Pencapaian Penyerapan Belanja APBD Pemprov Sulawesi Tenggara Akumulatif Triwulan IV 2021
APBD 2020 APBD 2021
URAIAN
ANGGARAN REALISASI SERAP (%) ANGGARAN REALISASI SERAP (%)

BELANJA 4.788,39 4.139,96 86,46 5.236,32 4.276,67 81,67


BELANJA OPERASI 2.901,83 2.660,82 91,69 2.974,85 2.545,54 85,57
Belanja Pegawai 1.497,72 1.436,10 95,89 1.548,30 1.460,21 94,31
Belanja Barang 777,90 663,17 85,25 888,43 728,72 82,02
Belanja Bunga 26,95 7,19 26,69 24,26 20,69 85,29
Belanja Hibah 571,21 533,89 93,47 509,10 331,16 65,05
Belanja Bantuan Sosial 28,05 20,46 72,95 4,76 4,75 99,92
BELANJA MODAL 1.347,50 1.041,81 77,31 1.736,35 1.236,89 71,24
Belanja Tanah 0,04 0,04 100,00 90,72 31,77 35,02
Belanja Peralatan dan Mesin 170,01 165,67 97,45 188,01 143,42 76,28
Belanja Bangunan dan Gedung 544,29 441,00 81,02 618,07 505,52 81,79
Belanja Jalan, irigasi & Jaringan 594,42 418,79 70,45 801,70 535,30 66,77
Belanja Aset Tetap Lainnya 39,02 16,28 41,72 37,85 20,89 55,20
BELANJA TIDAK TERDUGA 57,84 51,78 89,53 7,43 0,24 3,21
Belanja Tak Terduga 57,84 51,78 89,53 7,43 0,24 3,21
TRANSFER 481,22 385,55 80,12 517,69 494,00 95,42
Transfer Bagi hasil ke Kab/Kota 481,22 385,55 80,12 517,69 494,00 95,42
Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, diolah
Keterangan: Anggaran dan Realisasi dalam Miliar Rupiah
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB II
Februari 2022 26

Tabel 2.3 Perbandingan Pencapaian Penyerapan Pendapatan dan Belanja APBD per Kabupaten/Kota Akumulatif Triwulan IV 2021
2020 2021
KOTA/KAB
PAGU REALISASI % REALISASI PAGU REALISASI % REALISASI

Kendari 1.605,35 668,95 41,67 1.835,25 1.053,06 57,38


Konawe 1.492,80 1.321,27 88,51 1.385,07 1.063,04 76,75
Konawe Selatan 1.394,86 748,64 53,67 1.430,00 814,53 56,96
Konawe Utara 825,85 582,72 70,56 950,51 906,69 95,39
Konawe Kepulauan 520,39 314,16 60,37 600,93 433,69 72,17
Kolaka 1.358,14 1.227,49 90,38 1.129,14 1.107,69 98,10
Kolaka Utara 985,97 940,61 95,40 959,17 940,85 98,09
Kolaka Timur 768,23 677,50 88,19 731,64 612,16 83,67
Bombana 1.126,64 829,99 73,67 1.105,78 721,19 65,22
Bau-Bau 951,54 740,59 77,83 1.122,78 834,79 74,35
Buton 1.022,14 316,66 30,98 946,46 690,54 72,96
Buton Utara 626,62 556,75 88,85 679,67 417,38 61,41
Buton Tengah 682,78 603,71 88,42 677,43 617,68 91,18
Buton Selatan 743,64 602,49 81,02 706,16 670,71 94,98
Muna 1.275,14 956,36 75,00 1.783,27 908,93 50,97
Muna Barat 659,16 523,97 79,49 646,53 509,85 78,86
Wakatobi 919,86 842,23 91,56 950,50 656,13 69,03
Seluruh kab/kota 16.959,10 12.454,08 73,44 17.640,29 12.958,92 73,46
Sumber: Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran, diolah
Keterangan: Pagu dan Realisasi dalam Miliar Rupiah
*) angka pagu bersumber dari berbagai media online

Rp4,75 miliar atau 99,92% dari pagu lebih tinggi dibanding tahun lalu dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar
yang tercatat sebesar Rp20,45 miliar atau 72,95% dari pagu. Rp385,55 miliar atau 80,12% dari pagu.

Selanjutnya, pada triwulan IV 2021 realisasi belanja modal pada APBD 2.2.3 Realisasi Anggaran Kabupaten/Kota
Sulawesi Tenggara masih belum optimal. Realisasi tercatat sebesar Berdasarkan data dari Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi
Rp1,23 triliun atau 71,24% dari pagu (Tabel 2.2). Secara nominal Anggaran (TEPRA), pada tahun 2021 total anggaran APBD-P Kabupaten/
realisasi tersebut lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu Kota di Sulawesi Tenggara mencapai Rp17,64 triliun tumbuh 4,02%
yaitu sebesar Rp1,04 triliun, namun secara persentasi lebih rendah (yoy) (Tabel 2.3). Dari total anggaran tersebut, realisasi hingga periode
yaitu 77,31% dari pagu. Belum optimalnya realisasi belanja modal triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp12,95 triliun atau 73,46% dari
dikarenakan terhambatnya proses administrasi pencairan pinjaman pagunya. Capaian tersebut relatif sama dibandingkan penyerapan
yang diajukan pemerintah Sulawesi Tenggara kepada PT. SMI terkait periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan realisasi
pembiayaan pengadaan mega proyek multiyears yaitu pembangunan sebesar 73,44%. Kurang optimalnya serapan realisasi belanja
RS Jantung dan Jalan Toronipa. APBD kabupaten/kota menjadi dampak perubahan kebijakan dalam
pengelolaan keuangan di daerah pada awal tahun berjalan yakni
Secara detail subkomponen belanja modal, realisasi belanja tanah pada penggunaan aplikasi SIPD. Disamping itu, beberapa APBD Kabupaten/
triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp31,77 miliar atau hanya 35,02% Kota mengalami keterlambatan persetujuan sehingga proses realisasi
dari total pagu (Tabel 2.2), secara nominal lebih tinggi dari tahun juga menjadi terlambat.
lalu yang tercatat sebesar Rp0,04 miliar. Namun demikian, secara
persentasi realisasi tersebut lebih rendah yaitu 100,00% dari pagu. Pada triwulan IV 2021, secara umum terdapat Lima Kabupaten/
Selanjutnya, realisasi belanja peralatan dan mesin tercatat sebesar Kota yang mencatatkan realisasi diatas 90% namun terdapat tiga
Rp143,42 miliar atau 76,28% dari pagu, lebih rendah dari periode yang Kabupaten/Kota yang mencatatkan realisasi dikisaran 50%. Pada
sama tahun sebelumnya yang terealisasi sebesar Rp165,67 miliar atau periode laporan, realisasi belanja APBD kabupaten/kota tertinggi
97,45% dari pagu. Lebih lanjut, sub komponen belanja bangunan dan tercatat pada Kabupaten Kolaka (Rp1,10 triliun atau 98,10% dari pagu),
gedung terealisasi sebesar Rp535,30 miliar atau 66,77% lebih rendah Kolaka Utara (Rp940,85 miliar atau 98,09% dari pagu) dan Konawe
dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang terealisasi Utara (Rp906,69 miliar atau 95,39% dari pagu). Disisi lain, tiga daerah
sebesar Rp418,79 miliar atau 70,45%. Subkomponen belanja belanja dengan realisasi terendah adalah Kabupaten Muna yang mencatatkan
aset tetap lainnya pada pada triwulan IV 2021 teralisasi sebesar realisasi sebesar Rp908,93 miliar atau 50,97% dari pagu, Kabupaten
Rp20,89 miliar atau 55,20% dari pagu lebih tinggi dibanding periode Konawe Selatan yang mencatatkan realisasi sebesar Rp814,53 miliar
tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp16,28 miliar atau 41,72%. atau 56,96% dari pagu dan Kota Kendari yang mencatatkan realisasi
sebesar Rp1,05 triliun atau 57,38% dari total pagu. Sebagai informasi
Disisi lain, belanja transfer bagi hasil ke Kabupaten/Kota terealisasi tambahan, ketiga daerah tersebut merupakan kabupaten/kota dengan
sebesar Rp494 miliar atau sebesar 95,42% dari total pagu, lebih tinggi jumlah pagu anggaran APBD tertinggi di Sulawesi Tenggara pada 2021
(Tabel 2.3).
27 BAB II
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

Tabel 2.4 Perbandingan Pencapaian Penyerapan Pendapatan dan Belanja APBN Provinsi Akumulatif Triwulan IV 2021
KUMULATIF TW IV2020 KUMULATIF TW IV 2021
JENIS
PAGU REALISASI % THD TARGET PAGU REALISASI % THD TARGET

Belanja Pegawai 2.298,66 2.264,98 98,53 2.352,56 2.354,64 100,09

Belanja Barang 2.685,38 2.506,07 93,32 2.652,71 2.554,74 96,31

Belanja Modal 1.558,10 1.483,23 95,19 2.558,50 2.500,67 97,74

Belanja Bantuan Sosial 28,95 28,95 100,00 8,62 8,62 100,00

Total 6.571,09 6.283,21 95,62 7.572,39 7.418,68 97,97


Sumber: Kajian Fiskal Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara, diolah
Keterangan: Pagu dan Realisasi dalam Miliar Rupiah

Berdasarkan pencatatan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ (31,07% dari total anggaran) dan belanja bantuan sosial Rp8,62 miliar
Jasa Daerah (LKPP), progres keuangan Pengadaan APBD per bulan (0,11% dari total anggaran). Komposisi tersebut sedikit berbeda jika
untuk Provinsi Sulawesi Tenggara terus menunjukkan perkembangan dibandingkan periode tahun 2020 dengan urutan sebagai berikut
positif. Selama triwulan IV 2021 tercatat realisasi sebesar 52,51% belanja barang (40,87%), belanja pegawai (34,98%), belanja modal
pada Oktober 2021, 65,78% pada November 2021 dan 80,74% pada (23,71%) dan belanja bantuan sosial (0,44%).
Desember 2021. Realisasi tersebut masih belum sesuai dari target
bulanannya yang masing-masing ditargetkan sebesar 92,36%, 95,77% Pada triwulan IV 2021, realisasi APBN di Sulawesi Tenggara tercatat
dan 100,00% (Grafik 2.4). sebesar Rp7,41 triliun atau 97,97% lebih tinggi dibanding tahun
sebelumnya yang tercatat sebesar Rp6,28 triliun atau 95,62% dari total
Sementara itu, pada realisasi penyelesaian fisik pengadaan APBD pagu (Tabel 2.4). Pencapaian realisasi pada periode laporan selaras
di periode laporan masih tercatat 0,00% baik dari target maupun dengan akselerasi pada seluruh komponen belanja APBN di Sulawesi
realisasi (Grafik 2.4). Hal ini terjadi karena hingga akhir periode laporan Tenggara termasuk belanja bantuan sosial. Perubahan prosedur
pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara masih mengalami kendala realisasi yang diterapkan pemerintah dalam tahapan pencairan
dalam penerapan aplikasi SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah) anggaran dinilai mampu mendorong capaian realisasi yang lebih baik.
yang juga dialami oleh pemerintah daerah secara nasional. Disamping itu, koordinasi, pendampingan dan evaluasi rutin yang
dilakukan oleh Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara bersama
instansi terkait yang lebih intensif telah mendukung percepatan
2.3 PERKEMBANGAN REALISASI ANGGARAN realisasi anggaran di sisa akhir periode 2021.
APBN
2.3.1 Realisasi APBN Provinsi Lebih lanjut, peningkatan capaian realisasi APBN pada triwulan IV 2021,
Anggaran belanja APBN 2021 Sulawesi Tenggara tercatat sebesar terutama didorong oleh realisasi belanja pegawai yang tercatat sebesar
Rp7,57 triliun atau meningkat 15,24% (yoy) dibandingkan tahun Rp2,35 triliun atau 100,09% dari pagu lebih tinggi jika dibandingkan
2020 yang tercatat sebesar Rp6,57 triliun. Berdasarkan jenisnya, periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,26 triliun
pangsa terbesar total APBN Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2021 atau 98,53% dari pagu (Tabel 2.4). Disamping itu, realisasi belanja
diperuntukkan bagi belanja barang sebesar Rp2,65 triliun (35,03% bantuan sosial juga tercatat optimal sebesar Rp8,62 miliar atau 100%
dari total anggaran), diikuti oleh belanja modal sebesar Rp2,55 triliun dari pagu.
(33,79% dari total anggaran), belanja pegawai sebesar Rp2,35 triliun

100% 100,00% 100,00% 100% 100,00%


90% 90%
80% 80%
70% 70%
KEUANGAN FISIK
60% 60%
6,40%
50% 50%
48,17%
40% 40%
30% 30%
20% 20% 22,00%

10% 10% 0,00%


0,00%
0% 0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2020 2021 2020 2021
TARGET REALISASI TARGET REALISASI
Sumber : Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa, diolah
Grafik 2.4 Perkembangan Kondisi Keuangan dan Penyelesaian Fisik Pengadaan Pengadaan APBD Sulawesi Tenggara
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB II
Februari 2022 28

Lebih lanjut, kinerja optimal juga terjadi pada realisasi belanja barang Tabel 2.5 Realisasi Dana Desa Akumulatif Triwulan IV 2021
yang tercatat sebesar Rp2,55 triliun atau 96,31% dari pagu, lebih tinggi PAGU REALISASI
KAB/KOTA REALISASI (%)
(RP MILIAR) (RP MILIAR)
dibanding periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar
Rp2,50 triliun atau 93,32% dari pagu (Tabel 2.4). Demikian pula realisasi Kab. Bombana 106,17 106,17 100,00

belanja modal mengalami peningkatan dari periode yang sama tahun Kab. Buton 73,89 73,89 100,00

sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,48 triliun atau 95,19% menjadi Kab. Buton Selatan 62,35 62,35 100,00

sebesar Rp2,50 triliun atau 97,74% pada periode laporan. Kab. Buton Tengah 65,69 65,69 100,00

Kab. Buton Utara 70,03 70,03 100,00


2.3.2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa Kab. Kolaka 87,25 86,06 98,63
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kajian Fiskal Regional (KFR) Kab. Kolaka Timur 96,68 96,68 100,00
Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara, total pagu dana desa pada
Kab. Kolaka Utara 127,19 127,19 100,00
tahun 2021 untuk 15 Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah
Kab. Konawe 223,45 223,45 100,00
sebesar Rp1,64 triliun, lebih tinggi 0,22% (yoy) dibandingkan tahun
Kab. Konawe Kepulauan 75,26 75,26 100,00
sebelumnya. Pada triwulan IV 2021, besaran Dana Desa yang telah
Kab. Konawe Selatan 251,85 251,85 100,00
direalisasikan adalah sebesar Rp1,63 triliun atau 99,93% dari total pagu
Kab. Konawe Utara 125,76 125,76 100,00
(Tabel 2.5). Realisasi tersebut meningkat dibanding periode yang sama
tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,59 triliun atau 97,43% Kab. Muna 124,18 124,18 100,00

dari total pagu. Seluruh Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara Kab. Muna Barat 79,80 79,80 100,00

mencatatkan realisasi optimal pada dana desa yang dikelola selama Kab. Wakatobi 67,31 67,31 100,00

2021. Dari lima belas Kabupaten, empat belas diantaranya mencatatkan Total 1.636,86 1.635,67 99,93
realisasi sebesar 100% dari pagu anggaran dana desa 2021. Sementara Sumber: Kajian Fiskal Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara, diolah
Keterangan: Pagu dalam Rp Miliar.
itu, Kabupaten Kolaka hanya mecatatkan realisasi sebesar Rp86,06 Penyerapan Desa dihitung terhadap realisasi RKUD terhadap RKD

miliar atau 98,63% dari total pagu. Hal ini dikarenakan pemotongan
dana desa Kabupaten Kolaka akibat ketidaklengkapan administrasi
yang dilakukan pada pencairan tahap sebelumnya.

Upaya perbaikan pemerintah dalam melakukan optimalisasi


penyerapan anggaran termasuk dana desa melalui relaksasi ketentuan
dan pelonggaran pada beberapa tahap prosedur penyampaian
persyaratan penyaluran anggaran menjadi lebih efektif. Hal ini
selaras dengan tingkat penyerapan anggaran dana desa yang terjadi
pada periode laporan lebih baik bila dibandingkan dengan periode
awal hingga akhir tahun 2021. Disamping itu, koordinasi intens yang
dilakukan antara pengampu anggaran dan pelaksana anggaran mampu
mendorong kelancaran proses realisasi.
Bab III
Perkembangan Inflasi Daerah

Capaian Inflasi Sulawesi Tenggara


Pada triwulan IV 2021, inflasi Sulawesi Tenggara tercatat

2,59% Tw IV 2021
yoy
sebesar 2,59% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,68% (yoy).
Peningkatan tekanan inflasi tersebut dipicu oleh mulai
membaiknya aktivitas dan mobilitas masyarakat yang
2,68% Tw III 2021
ytd berhubungan dengan melandainya kasus Covid-19 dan
meningkatnya permintaan selama perayaan Nataru.

Ikan Cakalang
Kota Kendari Top 5 Komoditas Andil (yoy) Inflasi (yoy)
Lebih Tinggi Penyumbang Inflasi (%YOY) 0,19% 25,91%
3,05% Dibandingkan
Triwulan
yoy Sebelumnya Angkutan Udara Minyak Goreng
Andil (yoy) Inflasi (yoy) Andil (yoy) Inflasi (yoy)
Kota Baubau 0,40% 10,36% 0,18% 25,68%
Lebih Rendah
1,05% Dibandingkan
Triwulan
Ikan Layang
Andil (yoy) Inflasi (yoy)
Cabai Rawit
Andil (yoy) Inflasi (yoy)
yoy Sebelumnya
0,22% 15,02% 0,14% 43,39%

Emas Perhiasan
Proporsi Kelompok Top 5 Komoditas Andil (yoy) Inflasi (yoy)
Penyumbang Deflasi (%YOY) -0,04% -4,19%
Makanan, Minuman
dan Tembakau Beras Celana Panjang
32,35%
39,63% Andil (yoy) Inflasi (yoy) Andil (yoy) Inflasi (yoy)
Transportasi

Perumahan, Air,
-0,16% -3,24% -0,04% -13,68%
Listrik dan Bahan
Bakar RT Bawang Merah Air Kemasan
14,50% Andil (yoy) Inflasi (yoy) Andil (yoy) Inflasi (yoy)
13,52% Lainnya
-0,08% -23,17% -0,03% -2,04%

3,34

-0,17
2,22
0,56 Upaya TPID Dalam Pengendalian
Inflasi Berkelanjutan
-0,81 -0,64

Capaian Inflasi -6,28


-5,38

Kelompok Dengan
I II III IV I II III IV
2020 2021

Proporsi Tertinggi
Transportasi
TPID Muna Menggelar Sidak Pasokan
TPID Bombana Menggelar Pasar Murah
Menjelang Nataru, serta Rapat Koordinasi
dalam Menyambut Perayaan Nataru.
7,40 Terkait Pemutakhiran Data Pangan.
6,81 2,39
4,66 4,24
3,70
2,49 3,02
0,56 0,63
0,27 0,16 0,34
-0,20 0,15 0,07
I II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV
2020 2021 2020 2021
TPID Muna Menggelar Rapat Koordinasi Penandatanganan PKS antara Pemda
Bersama BRIN dalam rangka Bombana dengan Bulog dalam rangka
Makanan, Minuman, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar RT Mengembangkan Komoditas Bandeng Penyaluran Beras Lokal Bagi ASN Pemda
Olahan, VCO, Gula Semut, dan Minyak Atsiri. Bombana.

Pertumbuhan lebih tinggi Pertumbuhan lebih rendah Pertumbuhan stabil


dibanding periode sebelumnya. dibanding periode sebelumnya. dibanding periode sebelumnya.
• Pada triwulan IV 2021, inflasi IHK provinsi Sulawesi Tenggara tercatat sebesar 2,58%
(yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar
2,68% (yoy) karena relatif terjaganya pasokan dan distribusi yang lancar ditengah
membaiknya mobilitas dan permintaan masyarakat karena melandainya kasus
Covid-19 dan perayaan Nataru.

• Pada periode laporan aktivitas masyarakat terpantau mengalami peningkatan yang


terkonfirmasi dari meningkatnya pergerakan masyarakat pada area pusat ritel dan
grosir berdasarkan data Google Mobility Report pada triwulan IV 2021 dibandingkan
triwulan sebelumnya.

• Dari sisi daya beli, indeks pendapatan masyarakat Sulawesi Tenggara berdasarkan
Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat mengalami peningkatan dengan capaian rata-
rata sebesar 100,91 meningkat dibandingkan dengan rata-rata triwulan sebelumnya
yang tercatat sebesar 100,20.

Foto : Ciri Khas Motif Tenun Wakatobi yang Simetris Mengindikasikan Inflasi yang Stabil
31 BAB III
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

MAKANAN, MINUMAN DAN PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, DAN


INFLASI UMUM TEMBAKAU BAHAN BAKAR RT TRANSPORTASI
32,35% 3,34
MAKANAN, MINUMAN 2,68 7,40
2,22
DAN TEMBAKAU 2,39
0,56
1,87 2,58 4,66 6,81 -0,17
14,50% 1,43 2,00 3,70
2,49
PROPORSI TRANSPORTASI 0,99
1,33 3,02
4,24 -0,81 -0,64
KELOMPOK 13,52% 0,56 0,63 -6,28
0,27 0,16 0,15
PERUMAHAN, AIR, LISTRIK -0,20 0,34 -5,38
DAN BAHAN BAKAR RT -0,15 0,07
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
39,63% 2020 2021 2020 2021 2020 2021 2020 2021
LAINNYA
SULAWESI TENGGARA CAPAIAN INFLASI KELOMPOK PROPORSI TERTINGGI

Sumber : BPS, Perhitungan Bank Indonesia


Grafik 3.1 Ringkasan Perkembangan Inflasi Sulawesi Tenggara (yoy) dan Kelompok Usaha

3.1 KONDISI UMUM INFLASI listrik, dan bahan bakar rumah tangga namun tertahan oleh penurunan
tekanan inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Pada triwulan IV 2021, inflasi IHK provinsi Sulawesi Tenggara1
tercatat mengalami penurunan karena relatif terjaganya pasokan dan Peningkatan inflasi pada kelompok transportasi dipengaruhi oleh mulai
distribusi yang lancar ditengah membaiknya mobilitas dan permintaan meningkatnya mobilitas masyarakat dan perayaan hari libur Nataru.
masyarakat karena melandainya kasus Covid-19 dan perayaan Nataru. Peningkatan inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan
Pada periode laporan peningkatan aktivitas masyarakat terkonfirmasi bakar rumah utamanya terjadi karena peningkatan permintaan besi
dari meningkatnya pergerakan masyarakat pada area pusat ritel dan beton dan genteng metal untuk mendukung peningkatan konstruksi
grosir berdasarkan data Google Mobility Report pada triwulan IV 2021 proyek fisik pada periode laporan. Selanjutnya, meskipun masih
dibandingkan triwulan sebelumnya. Sedangkan peningkatan daya beli mengalami inflasi, namun tekanan inflasi pada kelompok makanan
masyarakat tercermin dari indeks pendapatan masyarakat Sulawesi mengalami penurunan karena terjaganya pasokan sayuran dan ikan
Tenggara yang dalam hal ini diwakiliki indeks Nilai Tukar Petani segar pada periode laporan.
(NTP). Pada periode laporan NTP, mengalami peningkatan dari 100,2
pada triwulan III 2021 menjadi 100,8 pada periode laporan. Selain itu,
faktor cuaca juga berperan penting pada pergerakan harga di periode 3.2 PERKEMBANGAN INFLASI BULANAN
laporan. Kondisi gelombang dan curah hujan pada periode laporan (MONTH TO MONTH)
mendukung terjaganya pasokan beberapa komoditas terutama ikan
Secara bulanan, pergerakan inflasi IHK Sulawesi Tenggara selama
segar dan sayuran.
Triwulan IV 2021 memiliki tren yang cenderung meningkat jika
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Rata-rata inflasi bulanan
Faktor-faktor tersebut di atas menyebabkan inflasi pada triwulan IV
pada periode laporan tercatat mengalami peningkatan sebesar
2021 tercatat sebesar 2,58% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan
0,53% (mtm), lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata inflasi
dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,68% (yoy). Namun
bulanan triwulan sebelumnya yang sebesar 0,46% (mtm). Berdasarkan
demikian, inflasi pada periode laporan lebih tinggi dibandingkan inflasi
sumbernya, rata-rata penyumbang terbesar inflasi bulanan terutama
Nasional dan Regional Sulawesi yang masing-masing tercatat sebesar
berasal dari kelompok transportasi serta kelompok perumahan, air,
1,87% (yoy) dan 2,47% (yoy). Hal tersebut didasari faktor konsumsi ikan
masyarakat Sulawesi Tenggara yang lebih besar dari Nasional. Apabila
inflasi ikan dikeluarkan maka inflasi Sultra akan tercatat lebih rendah
dari inflasi Nasional dan Regional Sulawesi. 1,91%
SUMATERA 2,26% 2,47%
KALIMANTAN SULAWESI

Dari sisi proporsi, kelompok makanan, minuman, dan tembakau


di Sulawesi Tenggara memiliki rata-rata proporsi tertinggi dalam 2,58%
SULTRA

perhitungan inflasi yaitu sebesar 32,35%, sedangkan kelompok


transportasi memiliki pangsa sebesar 14,50%, dan kelompok
perumahan, air, listrik, bahan bakar rumah tangga sebesar 13,52%.
Berdasarkan kelompok tersebut, peningkatan tekanan inflasi di INFLASI NASIONAL JAWA
1,87% (YOY) 1,75% MAPUA
Sulawesi Tenggara pada Triwulan IV 2021 didorong oleh peningkatan BALINUSRA 2,81%
2,01%
inflasi pada kelompok transportasi dan kelompok perumahan, air,
Sumber : Badan Pusat Statistik
1 Angka inflasi Sulawesi Tenggara adalah angka inflasi hasil perhitungan agregasi oleh Grafik 3.2 Peta Inflasi Daerah Triwulan IV 2021
KPw BI Sulawesi Tenggara dengan menggunakan data IHK (indeks harga konsumen)
Kota Kendari dan Kota Baubau yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik.
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB III
Februari 2022 32

Tabel 3.1 Perbandingan Inflasi Bulanan Menurut Kelompok Barang/Jasa (%, mtm)
INFLASI (%,MTM) ANDIL (%,MTM)

KELOMPOK TW III 2021 TW IV 2021 TW III 2021 TW IV 2021

JUL AUG SEP OKT NOV DES JUL AUG SEP OKT NOV DES
Makanan, Minuman dan Tembakau 2,35 1,64 0,05 -2,03 0,69 -1,42 0,75 0,53 0,02 -0,67 0,22 -0,46
Pakaian dan Alas Kaki 0,23 0,02 0,12 -0,01 0,10 -0,04 0,02 0,00 0,01 0,00 0,01 0,00
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar RT 0,01 0,07 0,06 0,08 0,29 0,25 0,00 0,01 0,01 0,01 0,04 0,03
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan 0,08 0,67 0,08 0,26 0,36 0,02 0,00 0,04 0,00 0,01 0,02 0,00
Rutin RT
Kesehatan 0,69 -0,15 0,01 0,00 0,13 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Transportasi -0,11 -0,59 -0,19 -0,06 0,28 4,64 -0,02 -0,09 -0,03 -0,01 0,04 0,66
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0,14 -0,11 0,07 -0,04 0,13 -0,02 -0,01 -0,01 0,00 0,00 0,01 0,00
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya -0,65 0,11 -0,42 1,18 0,26 0,03 -0,01 0,00 -0,01 0,02 0,00 0,00
Pendidikan 0,00 0,02 2,49 0,05 0,00 0,00 0,00 0,00 0,11 0,00 0,00 0,00
Penyediaan Makanan dan Minuman/ 0,00 0,07 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Restoran
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 0,04 0,18 -0,01 -0,19 -0,23 0,02 0,00 0,01 0,00 -0,01 -0,02 0,00
Inflasi (mtm) 0,75 0,50 0,11 -0,59 0,55 1,64 0,75 0,50 0,11 -0,59 0,55 1,64
Sumber: BPS, Perhitungan BI
Ket: 2018 (100)

listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Di sisi lain, secara bulanan Lebih detail, dilihat dari catatan inflasi bulanan, pada Oktober 2021,
kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok yang Sulawesi Tenggara tercatat mengalami deflasi sebesar -0,59% (mtm),
meredam inflasi bulanan sepanjang triwulan IV 2021 (Tabel 3.1). pada bulan November 2021 mencatatkan inflasi sebesar 0,55% (mtm),
dan pada Desember 2021 tekanan inflasi tercatat meningkat sebesar
1,64% (mtm) (Tabel 3.2).

Tabel 3.2 Top 10 Sumbangan Inflasi & Deflasi Bulanan Sulawesi Tenggara
OKTOBER 2021 NOVEMBER 2021 DESEMBER 2021
NO.
KOMODITAS ANDIL (%) KOMODITAS ANDIL (%) KOMODITAS ANDIL (%)

Penyumbang Inflasi
1 Minyak Goreng 0,03 Ikan Layang 0,17 Angkutan Udara 0,68
2 Jeruk Nipis/Limau 0,02 Ikan Cakalang 0,04 Cabai Rawit 0,09
3 Apel 0,02 Minyak Goreng 0,04 Minyak Goreng 0,06
4 Mainan Anak 0,02 Ikan Teri 0,03 Bahan Bakar Rumah Tangga 0,03
5 Cabai Rawit 0,01 Angkutan Udara 0,03 Cabai Merah 0,02
6 Ikan Katamba 0,01 Tarif Kendaraan Roda 4 Online 0,03 Telur Ayam Ras 0,02
7 Panci 0,01 Multiroof/Genteng Metal 0,02 Rokok Kretek Filter 0,02
8 Besi Beton 0,01 Ikan Selar 0,02 Semen 0,01
9 Bioskop 0,01 Jeruk Nipis/Limau 0,01 Apel 0,01
10 Kol Putih/Kubis 0,01 Kangkung 0,01 Pir 0,01
Penyumbang Deflasi
1 Ikan Layang -0,21 Ikan Kembung -0,05 Ikan Layang -0,26
2 Ikan Selar -0,06 Cabai Rawit -0,02 Ikan Kembung -0,07
3 Ikan Teri -0,06 Mobil -0,02 Ikan Teri -0,07
4 Ikan Kembung -0,06 Apel -0,02 Ikan Cakalang -0,06
5 Ikan Cakalang -0,04 Jagung Muda/Putren -0,02 Ikan Selar -0,04
6 Daun Kelor -0,03 Ikan Katamba -0,02 Jagung Muda/Putren -0,04
7 Bayam -0,03 Tomat -0,01 Ikan Bandeng -0,03
8 Kacang Panjang -0,03 Shampo -0,01 Tarif Kendaraan Roda 4 Online -0,02
9 Kangkung -0,03 Daging Ayam Ras -0,01 Ikan Katamba -0,02
10 Bawang Merah -0,02 Ikan Baronang -0,01 Ikan Rambe -0,02
Sumber: BPS, Perhitungan BI
33 BAB III
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

3 %, MTM %, YOY TON


60 50

40 40
2

20 30
1 271,45
0 20

0 -20 -10,69 10

-40 0
-1
-60 -10

-2 -80 -20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2020 2021

2018 2019 2020 2021 INFLASI PRODUKSI

Sumber : PPS Kendari, diolah Sumber : Dinas Perikanan Kota Kendari, diolah
Grafik 3.3 Pergerakan dan Pola Inflasi Bulanan Sulawesi Tenggara Grafik 3.4 Perkembangan Produksi dan Inflasi Ikan di Kendari

Kelompok Transportasi yang menjadi driver perekonomian Sultra pada periode laporan seperti
Pada Triwulan IV 2021, kelompok transportasi mengalami rata-rata yang telah disampaikan pada bab 1 sedangkan peningaktan harga
inflasi sebesar 1,62% (mtm) dengan rata-rata andil sebesar 0,23%. bahan bakar rumah tangga terjadi karena ekspektasi masyarakat
Capaian ini mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya terhadap kenaikan harga LPG yang baru akan diterapkan pada triwulan
yang mengalami rata-rata deflasi sebesar 0,30% (mtm) dengan rata- berikutnya.
rata andil sebesar -0,04%. Secara lebih detail peningkatan terjadi pada
tarif kendaraan roda 4 online dengan rata-rata 2,44% (mtm) dan tarif
3.3 PERKEMBANGAN INFLASI TAHUNAN (YEAR
kendaraan roda 2 online 0,66% (mtm). Kenaikan tekanan inflasi bulanan
ON YEAR)
pada kelompok transportasi tersebut terjadi selaras dengan kebijakan
pemerintah yang melakukan penyesuaian harga pada beberapa produk Secara tahunan, IHK Provinsi Sulawesi Tenggara pada triwulan IV 2021
bahan bakar non subsidi dan juga meningkatnya mobilitas masyarakat tercatat mengalami inflasi sebesar 2,58% (yoy), mengalami penurunan
serta hari libur Nataru yang pada akhirnya mendorong penyesuaian jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami inflasi
tarif kendaraan online. sebesar 2,68% (yoy) (Grafik 3.5). Namun demikian, capaian tersebut
tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi pada tahun 2020 yang
Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau tercatat sebesar 1,33% (yoy). Berdasarkan kelompoknya, peningkatan
Pada triwulan IV 2021, kelompok makanan, minuman, dan tembakau tekanan inflasi tahunan Sulawesi Tenggara dipicu oleh peningkatan
mengalami rata-rata deflasi sebesar 0,92% (mtm) dengan rata-rata harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok
andil terhadap total inflasi sebesar -0,30%. Hal tersebut berbanding transportasi serta kelompok kelompok perumahan, air, listrik, dan
terbalik dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami rata-rata bahan bakar rumah tangga. Meskipun demikian, peningkatan tekanan
inflasi sebesar 1,35% (mtm) dengan rata-rata andil sebesar 0,44%. inflasi lebih lanjut tertahan oleh penurunan tekanan inflasi pada
Penurunan tekanan inflasi bulanan pada kelompok tersebut utamanya kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan.
terjadi karena perbaikan pasokan bahan pokok terutama ikan segar
(Grafik 3.4). Lebih detail, berdasarkan jenis komoditasnya penurunan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau
harga ikan segar secara umum terjadi pada komoditas ikan layang Pada triwulan IV 2021, kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau
yang menjadi favorit konsumsi masyarakat Sulawesi Tenggara seperti memberikan andil terhadap inflasi IHK sebesar 1,54%. Meskipun
ikan layang yang tercatat mengalami rata-rata deflasi sebesar 4,77% demikian, secara tahunan kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau
(mtm), ikan teri sebesar 5,80% (mtm) dan ikan selar sebesar 5,16% mengalami penurunan tekanan inflasi dari sebesar 7,40% (yoy) pada
(mtm). triwulan III 2021 menjadi sebesar 4,92% (yoy) pada periode laporan.
Penurunan tekanan inflasi tahunan tersebut terjadi terutama pada
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar komoditas ikan segar dan sayuran.
Rumah Tangga
Pada Triwulan IV 2021, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan 4 %, YOY

bakar rumah tangga mengalami rata-rata inflasi sebesar 0,21% (mtm)


3
dengan rata-rata andil sebesar 0,03% meningkat dibandingkan 2,80
2,58
triwulan sebelumnya yang mengalami rata-rata inflasi sebesar 0,05% 2
1,87
(mtm) dengan rata-rata andil sebesar 0,03%. Peningkatan tekanan
1
inflasi pada kelompok tersebut didorong oleh peningkatan harga
semen yang mengalami inflasi rata-rata sebesar 1,38% (mtm) dan 0

bahan bakar rumah tangga 0,40% (mtm). Peningkatan harga semen


-1
terjadi karena peningkatan permintaan dari pelaku usaha konstruksi I II
2019
III IV I II
2020
III IV I II
2021
III IV

SULTRA NASIONAL SULAWESI

Sumber: BPS, Perhitungan Bank Indonesia


Grafik 3.5 Pergerakan Inflasi Tahunan Sulawesi Tenggara
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB III
Februari 2022 34

350 RR Kelompok Transportasi


300
300,2
Pada Triwulan IV 2021, kelompok transportasi memberikan andil
262,3
terhadap inflasi IHK sebesar 0,49% (yoy). Andil yang cukup besar
250
tersebut selara dengan tekanan inflasi pada triwulan laporan
200
yang tercatat sebesar 3,32% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan
150
141,6
sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar 0,64% (yoy). Komoditas
100
94,4 transportasi penyeberangan tercatat mengalami peningkatan sebesar
50
20,22% (yoy) dan transportasi udara sebesar 2,35% (yoy). Peningkatan
0
I II III IV I II III IV I II III IV mobilitas masyarakat intra wilayah dan antar wilayah terutama pada
2019 2020 2021
periode Nataru seiring dengan melandainya kasus harian Covid-19
BAUBAU KENDARI
mendorong permintaan masyarakat untuk Transportasi baik
Sumber: BPS, Perhitungan Bank Indonesia
Grafik 3.6 Rata-rata Curah Hujan Triwulanan di Sulawesi Tenggara penyebrangan maupun udara.

Penurunan tekanan inflasi ikan segar disebabkan peningkatan Selain itu, tekanan inflasi kelompok transportasi pada tahun 2021
jumlah tangkapan ikan segar. Hal tersebut tercermin dari data yang juga tercatat lebih tinggi dibandingkan tekanan inflasi pada tahun
disampaikan pada bagian sebelumnya (Grafik 3.4). Lebih dalam, 2020 yang tercatat sebesar -0,81% (yoy). Peningkatan tekanan inflasi
berdasarkan informasi dari Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) tersebut dipicu oleh peningkatan harga tarif angkutan udara dengan
Kendari kenaikan terbesar terjadi pada akhir triwulan IV 2021. andil inflasi sebesar 0,40% (yoy). Peningkatan tersebut selaras dengan
Beberapa komoditas ikan segar yang mengalami penurunan harga meningkatnya aktivitas dan mobilitas masyarakat pada tahun 2021
antara lain ikan tuna yang menurun sebesar -27,78% (yoy) dan ikan yang lebih baik dari tahun sebelumnya yang terkonfirmasi dari data
baronang sebesar -2,19% (yoy). Google Mobility Index yang tercatat mengalami perbaikan dari tahun
sebelumnya. Secara rata-rata harian mobilitas masyarakat di area
Selain itu, kondusifnya curah hujan pada masa panen (Grafik 3.6) transportasi publik pada tahun 2021 tercatat sebesar -5,14%, relatif
juga mendorong peningkatan pasokan sayuran pada periode laporan. membaik dibandingkan tahun sebelumnya yang secara rata-rata
Intensitas curah hujan pada periode laporan di wilayah Kendari relatif sebesar -22,07%.
rendah yaitu sebesar 94,4 Rain Rate (RR) menurun dibandingkan
periode sebelumnya. Namun di sisi lain, Kota Baubau mengalami Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar
tingkat curah hujan tinggi sebesar 262,3 (RR) lebih tinggi dibandingkan Rumah Tangga
periode sebelumnya. Namun demikian curah hujan di kedua kota Pada Triwulan IV 2021, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan
tersebut lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu. Lebih bakar rumah tangga memberikan andil terhadap inflasi IHK sebesar
detail beberapa komoditas sayuran yang mengalami penurunan harga 0,16%. Andil yang cukup besar tersebut selaras dengan tekanan inflasi
antara lain bawang merah yang mengalami deflasi sebesar -16,57% pada triwulan laporan yang tercatat sebesar 1,14% (yoy), meningkat
(yoy) dan daun pakis yang mengalami deflasi -15,72% (yoy). dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,34% (yoy).
Peningkatan tekanan inflasi pada kelompok tersebut disumbangkan
Jika dibandingkan dengan tekanan inflasi tahun sebelumnya, tekanan oleh peningkatan inflasi bahan bangunan antara lain besi beton dan
inflasi Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau pada tahun seng yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 27,39% (yoy)
2021 tercatat lebih tinggi dari tahun 2020 yang sebesar 3,02% (yoy). dan 11,23% (yoy) atau meningkat dibandingkan dengan triwulan III
Peningkatan tekanan inflasi tersebut didorong oleh membaiknya 2021 yang masing-masing tercatat sebesar 4,78% (yoy) dan 1,20%
konsumsi masyarakat ditengah perbaikan kondisi perekonomian (yoy). Peningkatan kedua komoditas tersebut terjadi selaras dengan
dibandingkan tahun sebelumnya. Perbaikan konsumsi tersebut berjalannya konsruksi fisik beberapa proyek di Sulawesi Tenggara
mendorong peningkatan harga pada komoditas ikan segar selaras periode laporan.
dengan preferensi konsumsi masyarakat yang lebih menyukai
menkonsumsi ikan segar dibandingkan sumber protein lainnya. Selain itu, membaiknya daya beli masyarakat seiring perbaikan
Beberapa jenis ikan pelagis seperti ikan cakalang dan ikan layang pada kondisi ekonomi yang sedang berlangsung mendorong meningkatnya
tahun 2021 tercatat mengalami peningkatan inflasi sebesar dengan permintaan kebutuhan perumahan di Sulawesi Tenggara. Hal tersebut
capaian masing-masing sebesar 25,91% (yoy) dan 15,02% (yoy). turut memicu peningkatan harga beberapa material bahan bangunan
Membaiknya konsumsi dan aktivitas masyarakat juga mendorong seperti besi beton, semen, seng, dan keramik yang tercatat lebih tinggi
peningkatan kebutuhan minyak goreng ditengah keterbatasan dibandingkan tahun 2020. Peningkatan beberapa komoditas tersebut
pasokan sehingga menyebabkan harga minyak goreng meningkat mendorong tekanan inflasi kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan
sebesar 25,68% (yoy). bakar rumah tangga pada tahun 2021 lebih tinggi dibandingkan tahun
2020. Meskipun demikian, terjaganya pasokan bahan bakar, terutama
bahan bakar gas mampu menahan tekanan inflasi komoditas tersebut
pada tahun 2021 yang tercatat lebih rendah dari tahun sebelumnya
sekaligus menahan tekanan inflasi pada kelompok tersebut.
35 BAB III
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

Inflasi Kota Baubau


%, YOY
3,02 3,05
Inflasi Kota Baubau memberikan andil sebesar 1,05% terhadap inflasi
2,68
2,58 2,56 Sulawesi Tenggara pada triwulan IV 2021. Pada triwulan IV 2021
Kota inflasi Kota Baubau dipicu oleh kenaikan harga pada kelompok
1,87
1,60 1,63
kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang
1,47
tercatat mengalami inflasi sebesar 1,86% (yoy), kelompok transportasi
1,05
yang tercatat mengalami inflasi sebesar 1,62% (yoy) dan makanan,
minuman, dan tembakau yang mencatatkan inflasi sebesar 3,00%
KENDARI BAUBAU SULTRA NASIONAL SULAMPUA
(yoy).

TW IV 2021 TW III 2021


Tekanan inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar
Sumber: BPS, diolah
Grafik 3.7 Perbandingan Inflasi Tahunan Kota Kendari dan Kota Baubau rumah tangga disebabkan oleh komoditas harga kontrak rumah, besi
beton, dan semen. Peningkatan terjadi secara simultan dikarenakan
3.4 PERKEMBANGAN INFLASI MENURUT KOTA tingkat pembangunan yang sedang cukup tinggi pada wilayah Kota
Baubau.
Secara spasial Sulawesi Tenggara, peningkatan tekanan inflasi
tahunan terjadi di Kota Kendari dengan capaian sebesar 3,05% (yoy), Kemudian, pada kelompok transportasi tekanan inflasi terjadi
lebih tinggi dibandingkan inflasi pada triwulan sebelumnya yang disebabkan oleh komoditas angkutan udara, angkutan penyeberangan,
tercatat sebesar 3,02% (yoy). Hal tersebut berbanding terbalik dengan dan harga mobil. Hal tersebut selaras dengan mulai membaiknya
inflasi di Kota Baubau yang tercatat sebesar 1,05% (yoy), lebih rendah tingkat mobilitas masyarakat utamanya pada saat perayaan Nataru.
dibandingkan tekanan inflasi pada triwulan sebelumnya yang sebesar
1,47% (yoy) (Grafik 3.7). Peningkatan tekanan inflasi pada kelompok makanan, minuman dan
tembakau dipicu oleh peningkatan harga rokok kretek filter putih,
Inflasi Kota Kendari
minyak goreng dan cabai rawit. Peningkatan harga rokok kretek filter
Inflasi Kota Kendari memberikan andil sebesar 3,05% terhadap inflasi
putih merupakan dampak dari peningkatan ekspektasi masyarakat
Sulawesi Tenggara pada triwulan IV 2021 mengingat bobot kota Kendari
untuk kenaikan harga yang baru akan terjadi pada awal 2022. Selain
terhadap perhitungan inflasi di Sulawesi Tenggara sebesar 77,26%.
itu, seperti yang terjadi di kota Kendari, minyak goreng mengalami
Pada triwulan IV 2021, Kota Kendari mengalami Peningkatan tekanan
kenaikan harga karena faktor harga komoditas global. Namun di sisi
inflasi tahunan yang didorong oleh peningkatan harga pada kelompok
lain pasokan ikan dan tanaman pangan yang masih terjaga sepanjang
makanan, minuman, dan tembakau yang tercatat mengalami inflasi
Triwulan IV 2021 menyebabkan terjaganya tekanan inflasi di Kota
sebesar 6,22% (yoy), kelompok transportasi yang tercatat mengalami
Baubau.
inflasi sebesar 3,83% (yoy), serta kelompok pendidikan yang tercatat
mengalami inflasi sebesar 2,94% (yoy).
3.5 INFLASI TRIWULAN I 2022
Peningkatan tekanan inflasi pada kelompok makanan, minuman
Pada Februari 2022, Sulawesi Tenggara mengalami deflasi sebesar
dan tembakau dipicu oleh peningkatan harga komoditas ikan segar,
0,03% (mtm), mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya
minyak goreng dan cabe rawit. Peningkatan harga minyak goreng
yang mengalami inflasi sebesar 0,48% (mtm). Secara spasial, deflasi
terjadi karena kelangkaan pasokan CPO dunia yang menyebabkan
yang di terjadi Sulawesi Tenggara selaras dengan penurunan indeks
peningakatan harga komoditas bahan baku minyak goreng.
harga konsumen di Kota Kendari sebesar -0,09% (mtm), sedangkan d
Kota Baubau terjadi inflasi sebesar 0,15% (mtm).
Pada sektor transportasi, tekanan inflasi disebabkan oleh jenis
angkutan udara, angkutan antar kota, dan tarif kendaraan roda 4
Penurunan tekanan inflasi bulanan yang terjadi pada Februari 2022
online. Peningkatan tekanan terjadi karena mulei terbukanya kembali
didorong oleh penurunan harga pada kelompok makanan, minuman,
aksesibilitas masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
dan tembakau, utamanya dipicu oleh penurunan harga cabai rawit
karena meningkatnya pasokan seiring berlangsungnya musim panen di
Disisi lain, peningkatan tekanan inflasi di Kota Kendari juga dipicu oleh
beberapa daerah sentra cabai di Sulawesi Tenggara seperti Wakatobi,
peningkatan tekanan inflasi pada kelompok lain terutama pendidikan
Konawe Selatan dan Baubau yang disertai peningkatan suplai dari luar
di perguruan tinggi yang meningkat sebesar 3,42% (yoy). Peningkatan
Sulawesi Tenggara. Pada bulan laporan komoditas cabai rawit tercatat
biaya pendidikan di perguruan tinggi terjadi selaras dengan mulai
mengalami deflasi sebesar -28,63% (mtm) dengan andil sebesar -0,14%
diberlakukannya kembali pendidikan tatap muka pada tahun ajaran
terhadap inflasi bulan Februari 2022. Selanjutnya, komoditas pangan
baru.
berupa telur ayam ras pada periode laporan juga tercatat mengalami
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB III
Februari 2022 36

%, YOY dan turut memberikan andil inflasi sebesar 0,11%. Selain itu, pada
10
periode laporan juga terjadi peningkatan pengguna jasa angkutan
5 KENDARI
0 udara yang menyebabkan tarif jasa angkutan udara meningkat sebesar
-5 2,51% (mtm).
%, YOY
10

5
BAUBAU Mencermati perkembangan inflasi terkini dan beberapa indikator
0

-5
harga, pada bulan Maret 2022 diperkirakan akan terjadi peningkatan
MAKANAN
MINUMAN

PAKAIAN

PERUMAHAN

PERLENGKAPAN RT

KESEHATAN

TRANSPORTASI

INFORMASI

REKREASI

PENDIDIKAN

RESTORAN

PERAWATAN
PRIBADI
tekanan inflasi. Meningkatnya aktivitas masyarakat dan tingginya
permintaan bahan makanan pokok menjelang Bulan Ramadhan dan
HBKN Idul Fitri diperkirakan menjadi faktor pendorong tekanan inflasi
TW III 2021 TW IV 2021
kedepan. Tekanan inflasi juga dipicu oleh meningkatnya permintaan
Sumber: BPS, diolah
Grafik 3.8 Pergerakan Inflasi Tahunan Berdasarkan Kelompok di Kota barang fesyen seperti pakaian dan perlengkapan ibadah sesuai dengan
Kendari dan Kota Baubau historis tahun sebelumnya. Selain itu, adanya potensi perpanjangan
PPKM akibat kenaikan kasus aktif Covid-19 diperkirakan dapat memicu
deflasi sebesar -6,92% (mtm) seiring dengan penurunan permintaan
terhambatnya logistik komoditas yang didatangkan dari luar Sultra
telur ayam ditengah suplai yang stabil. Selain itu, tingginya produksi
sehingga dapat berdampak pada peningkatan tekanan inflasi pada
ikan segar di Sulawesi Tenggara sesuai dengan pola historisnya pada
periode mendatang. Disatu sisi, secara historis terjadi peningkatan
bulan Februari yang merupakan periode puncak produksi ikan di
mobilitas antar daerah yang mulai berlangsung pada sebulan sebelum
triwulan pertama setiap tahunnya juga menjadi faktor pemicu deflasi
periode HBKN ditengah penerapan PPKM tersebut berpotensi
pada periode laporan. Beberapa komoditas ikan segar yang mengalami
mendorong peningkatan harga tarif angkutan udara akibat penurunan
penurunan harga antara lain ikan kembung -4,57% (mtm), ikan layang
flight traffic. Meskipun demikian, musim panen raya padi yang
-2,71% (mtm), dan ikan selar yang mengalami deflasi sebesar 8,61%
diperkirakan berlangsung pada bulan Maret hingga April diperkirakan
(mtm). Namun demikian meningkatnya permintaan komoditas udang
menjadi faktor penahan laju inflasi kedepan.
basah untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor, serta
daging ayam ras untuk memenuhi kebutuhan restoran cepat saji di
Sultra menyebabkan kedua komoditas tersebut mengalami inflasi 3.6 UPAYA PENGENDALIAN INFLASI
dengan capaian masing-masing sebesar 0,77% (mtm) dan 3,68% (mtm)
Sebagai upaya pengendalian inflasi berkelanjutan, Pemerintah
yang menjadi faktor penahan penurunan deflasi yang lebih dalam pada
bersama Bank Indonesia melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)
periode laporan.
Provinsi Sulawesi Tenggara selama Triwulan IV 2021 terus berupaya
untuk memperkuat implementasi 4K, memastikan keberlanjutan
Di sisi lain, penurunan tekanan inflasi lebih dalam berhasil tertahan oleh
dan juga mendorong upaya perluasan perdagangan antar daerah,
kelompok perumahan, air listrik dan bahan bakar rumah tangga yang
mendorong pengembangan pangan lokal melalui intensifikasi dan
mengalami peningkatan tekanan inflasi yang dipicu oleh meningkatnya
ekstensifikasi yang terus dilakukan, serta sinkronisasi data antar dinas
harga material bahan bangunan. Hal ini mengindikasikan membaiknya
dalam rangka pengendalian inflasi di Sultra. Secara ringkas langkah-
kondisi ekonomi dan optimisme kedepan yang mendorong investasi
langkah pengendalian inflasi yang ditempuh adalah sebagai berikut:
di sektor real estate tumbuh membaik. Peningkatan pembangunan
perumahan tersebut mendorong tingginya kebutuhan bahan material 1. Penguatan Koordinasi TPID
bangunan ditengah keterbatasan pasokan domestik. Kondisi tersebut Sepanjang triwulan IV 2021 telah dilakukan beberapa upaya
menyebabkan kenaikan harga beberapa komoditas seperti semen yang koordinasi dan kolaborasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)
meningkat sebesar 3,75% (mtm) dan seng yang meningkat sebesar di Sulawesi Tenggara dan pihak terkait lainnya. Beberapa
1,54% (mtm). diantaranya adalah:
a) Pada Oktober 2021, TPID Sultra mendorong pengembangan
Selain itu, kelompok transportasi juga mengalami peningkatan
komoditas ikan bandeng olahan di Desa Napalakura Kab.
inflasi yang dipicu oleh peningkatan permintaan pembelian mobil
Muna. Pengembangan ini dilakukan untuk mengendalikan
dan tarif angkutan udara. Hal ini sejalan dengan perbaikan kondisi
harga ikan selama musim paceklik.
perekonomian dan daya beli masyarakat yang disertai dengan stimulus
perpajakan berupa perpanjangan Pajak Penjualan Barang Mewah b) Pada Oktober 2021, TPID Sultra bersama TPID Kab. Muna
(PPnBM) mobil hingga September 2022 dan pelonggaran ketentuan LTV mengembangkan komoditas jagung hybrida sebagai
yang mendorong meningkatnya permintaan pembelian mobil ditengah komoditas unggulan di Desa Kabawo dan Parigi yang
keterbatasan jumlah mobil ready stock di Sulawesi Tenggara. Kondisi merupakan Kawasan Pengembangan Pedesaan Nasional
tersebut mengakibatkan kenaikan harga mobil sebesar 4,92% (mtm) (KPPN). Pengembangan komoditas jagung tersebut berfokus
pada peningkatan produktivitas lahan melalui intensifikasi
menggunakan bibit unggul dan pupuk organik.
37 BAB III
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

c) Pada tanggal 16 November 2021 TPID Bombana meresmikan 2. Penguatan Kerjasama Antar Daerah (KAD)
penandatanganan PKS antara Pemda Bombana dengan Bulog Kerjasama Antar Daerah (KAD) merupakan bentuk upaya
dalam rangka pemenuhan beras lokal Bombana bagi ASN Pemerintah Daerah dalam memenuhi beberapa sumber daya yang
lingkup Pemda Bombana. tidak terdapat di wilayahnya namun menjadi salah satu konsumsi
d) Pada November 2021, TPID Kab. Muna menggelar rapat utama masyarakat. Dalam rangka pengendalian inflasi di Sulawesi
koordinasi bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Tenggara telah dilakukan berbagai upaya termasuk salah satunya
dalam rangka mengembangkan komoditas bandeng olahan melalui KAD guna menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan
sebagai alternatif sumber protein ikan dan pengendalian strategis. Beberapa KAD yang telah dilakukan diantaranya
inflasi selama musim paceklik. Kendari-Konawe dalam hal pasokan beras, Kendari-Kab. Muna

e) Kab, Muna mengembangkan komoditas Virgin Coconut Oil dalam hal pasokan daging sapi dan Kendari-Baubau dalam hal

(VCO), gula semut, minyak atsiri, dan komoditas lainnya pasokan ikan segar. Pada bulan Oktober 2021 Pemkot Kendari dan

sebagai komoditas unggulan dengan orientasi pasar ekspor. Baubau melakukan koordinasi dalam rangka penguatan KAD pada
komoditas ikan segar dengan beberapa poin kesepakatan sebagai
f) Pada tanggal 28-29 Desember 2021 TPID Kab. Bombana
berikut:
bersama Dinas ketahanan Pangan Provinsi menggelar pangan
murah sebagai upaya untuk menjaga ketersediaan pasokan a) Suplai produksi dan pengiriman keluar daerah Kendari atau

dan pengendalian harga menjelang perayaan Nataru. Baubau diprioritaskan pada lingkup wilayah yang memiliki
KAD.
g) Pada 15 Desember 2021TPID Kab. Muna menggelar rapat
koordinasi pengendalian inflasi menjelang Nataru. Adapun b) Evaluasi tingkat kebutuhan dan pemenuhan produksi

tindak lanjut dari rapat tersebut adalah menggelar sidak akan dilakukan setiap bulan dengan harapan terpenuhinya

pasokan pada beberapa distributor dan pasar untuk permintaan masing-masing daerah.

memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga. c) Diperlukan media sharing informasi dan data terpadu terkait

h) Pada 27 Desember 2021 TPID Kab. Muna menggelar Rakor stok dan harga komoditas antar dinas dan instansi di Sultra.

sinkronisasi pemutakhiran data terpadu yang dipimpin oleh d) Diperlukan dorongan Pemprov dalam memperantarai KAD
Wakil Bupati Muna. Rakor tersebut menyepakati agar tahun dengan wilayah lain baik di Sulawesi maupun di luar Sulawesi
pada 2022 tata kelola data menjadi lebih baik terutama dalam
pengendalian inflasi berkelanjutan di Sultra.
i) Sebagai upaya menjaga ketersediaan pasokan ikan di Sultra,
TPID Provinsi Sultra tengah berupaya menjajaki Kerjasama
Antar Daerah (KAD) dengan TPID Provinsi Maluku yang
diharapkan dapat direalisasikan pada semester pertama
tahun 2022
Halaman ini sengaja dikosongkan
39 BAB III
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

BOKS 3

BOKS 3

Mendorong Subtitusi Pengganti Ikan Segar


Selama Musim Paceklik
Pola konsumsi protein masyarakat Sultra masih sangat tergantung Lebih jauh, berdasarkan data BPS per Januari 2022, ikan segar
pada ikan hasil perikanan tangkap. Berdasarkan data rilis Badan Pusat memiliki andil terhadap inflasi Sulawesi Tenggara sebesar 0,88% (yoy)
Statistik (BPS) per Januari 2022, konsumsi ikar segar masyarakat Sultra pada periode laporan (Grafik B3.3). Secara detail, beberapa komoditas
memiliki pangsa konsumsi sebesar 7,38% dibandingkan total konsumsi ikan segar secara rutin menjadi penyumbang inflasi Sultra seperti ikan
barang/jasa lainnya. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata konsumsi layang, kembung, cakalang, dan Selar yang merupakan hasil perikanan
ikan segar dalam sehari (grafik B3.1). Hal ini selaras dengan temuan tangkap bukan hasil perikanan air tawar dan budidaya (tabel B3.1).
Siti Hamidah, Agus Sartono, & Hapsari Sulistya Kusuma (2016) yang
menyebutkan bahwa “tingkat keragaman sumber protein yang paling Tingginya minat konsumsi ikan segar masyarakat tidak sejalan dengan
sering dikonsumsi keluarga di wilayah pantai adalah ikan, telur ayam, produksi perikanan tangkap yang terus mengalami penurunan (grafik
dan daging ayam. Lebih lanjut, berdasarkan pendalaman melalui FGD, B3.4). Tercatat pada tahun 2021 produksi ikan segar sebesar 16.902 ton
permintaan ikan masyarakat Sulawesi Tenggara relatif tidak sensitif mengalami penurunan sebesar 39,00% (yoy). Tren penurunan produksi
terhadap perubahan harga. Hal tersebut menyebabkan omoditas ikan ikan segar diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2022, hal ini
segar di Sulawesi Tenggara (Sultra) seringkali mengalami inflasi tinggi didorong oleh penurunan jumlah kapal berukuran > 30GT akibat dari
ditengah terjaganya inflasi ikan secara nasional (grafik B3.2). perubahan WPP 714 menjadi Zona Spawning & Nursery Ground. Selain
itu terjadinya fenomena angin muson timur dan la nina pada tahun 2021
yang diperkirakan akan berlanjut sampai Februari 2022 juga sangat
berdampak pada jumlah tangkapan.

12 (%, MTM)

2.600
10,498% 10
KACANG-KACANGAN IKAN 8
2.602
3.441
0,85% 6
SAYUR-SAYURAN UDANG
2.370 4
4.981 0,079% 2
TELUR & SUSU CUMI
2.446

DAGING
249,20 0,03% 0
1.449 IKAN OLAHAN -2

IKAN/UDANG/CUMI/KERANG
9.390
15.864
5,29% -4
WAKATOBI -6
6,54
UMBI-UMBIAN -8
0,30
19.626 -10
PADI-PADIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
23.230 2021
0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000
INFLASI IKAN SEGAR NASIONAL INFLASI IKAN SEGAR SULTRA
Sumber : BPS,diolah Sumber : BPS,diolah

Grafik B3.1 Rata-Rata Konsumsi Protein Perkapita Sehari (gram) Grafik B3.2 Inflasi Ikan Segar Sultra dan Nasional

1,5 (%, MTM) 6.000 TON

5.000
1
TOTAL 2019 :33.058
4.000
TOTAL 2020 :23.496
0,5 RR 2019 :2.754
3.000 RR 2020 :1.958
TOTAL 2021 :16.902
0
2.000 RR 2021 :1.508

-0,5 1.000

-1 0
I II III IV I II III IV I II III IV 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2019 2020 2021 2019 2020 2021 2022

ANDIL AP ANDIL IKAN SEGAR ANDIL VF MUSIM ANGIN TIMUR LA NINA


Sumber : BPS,diolah Sumber : BPS,diolah

Grafik B3.3 Kelompok Penyumbang Inflasi Sultra Grafik B3.4 Tren Produksi Perikanan Tangkap
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB III
Februari 2022 40

BOKS 3

Tabel B3.1 Komoditas Penyumbang Inflasi Sultra


Tw-I 2019 Tw-II 2019 Tw-III 2019 Tw-IV 2019
INFLASI ANDIL INFLASI ANDIL INFLASI ANDIL INFLASI ANDIL
KOMODITAS KOMODITAS KOMODITAS KOMODITAS
(%, MtM) (%, MtM) (%, MtM) (%, MtM) (%, MtM) (%, MtM) (%, MtM) (%, MtM)
INFLASI INFLASI INFLASI INFLASI
Angkutan Udara 131,52 0,27 Ikan Layang 89,55 0,12 Ikan Selar 140,34 0,05 Angkutan Udara 120,44 0,07
Akademi/
Beras 99,40 0,04 Ikan Kembung 89,46 0,10 Cabai Rawit 170,12 0,05 105,65 0,04
Perguruan Tinggi
Biaya Pengiriman Biaya Jaringan
154,58 0,03 Bayam 124,71 0,06 104,76 0,03 Cabai Rawit 208,10 0,01
Barang Saluran Tv
Obat Dengan 104,08 0,02 Ikan Teri 105,75 0,06 Sekolah Dasar 120,56 0,03 Daun Kelor 204,58 0,01
Resep
Ikan Kembung 76,05 0,02 Kangkung 92,87 0,06 Air Kemasan 110,20 0,02 Semen 103,79 0,01
Cumi-Cumi 110,89 0,02 Ikan Cakalang 93,94 0,06 Cabai Merah 128,78 0,02 Bawang Merah 105,47 0,01
Ikan Selar 117,09 0,02 Angkutan Udara 152,05 0,04 Emas Perhiasan 110,93 0,02 Ikan Baronang 106,29 0,01
Sekolah
Air Kemasan 103,24 0,02 Ikan Katamba 110,89 0,04 114,56 0,01 Daun Paku/Pakis 145,47 0,01
Menengah Atas
Siomay 116,67 0,01 Beras 102,96 0,04 Jaket Pria 131,20 0,01 Rokok Putih 102,33 0,01
Biaya Pulsa Jeruk Nipis/
Nangka Muda 130,74 0,01 Daun Kelor 170,83 0,04 101,37 0,01 136,22 0,01
Ponsel Limau
Tw-I 2020 Tw-II 2020 Tw-III 2020 Tw-IV 2020
INFLASI ANDIL INFLASI ANDIL INFLASI ANDIL INFLASI ANDIL
KOMODITAS KOMODITAS KOMODITAS KOMODITAS
(%, MtM) (%, MtM) (%, MtM) (%, MtM) (%, MtM) (%, MtM) (%, MtM) (%, MtM)
INFLASI INFLASI INFLASI INFLASI
Angkutan Udara 107,60 0,10 Beras 104,35 0,05 Emas Perhiasan 106,28 0,05 Angkutan Udara 119,13 0,07
Jeruk Nipis/
Ikan Layang 99,15 0,09 Emas Perhiasan 121,32 0,05 134,31 0,04 Ikan Bandeng 98,09 0,02
Limau
Ikan Kembung 82,26 0,07 Bawang Merah 151,15 0,03 Daun Kelor 181,43 0,03 Mobil 105,55 0,01
Ikan Teri 102,17 0,05 Bawang Putih 144,04 0,03 Ikan Cakalang 108,47 0,03 Beras 107,69 0,01
Rokok Kretek Rokok Kretek
Daun Kelor 130,21 0,03 108,20 0,02 114,08 0,03 Bawang Merah 126,80 0,01
Filter Filter
Emas Perhiasan 145,13 0,03 Ikan Teri 86,98 0,01 Ikan Layang 116,03 0,03 Minyak Goreng 103,64 0,01
Akademi/
Bawang Merah 174,55 0,03 Wortel 113,73 0,01 107,04 0,02 Telus Ayam Ras 100,80 0,01
Perguruan Tinggi
Tarif Dokter
Ikan Selar 124,43 0,03 117,11 0,01 Rokok Putih 113,11 0,02 Bawang Putih 102,63 0,01
Spesialis
Sandal Kulit
Ikan Cakalang 89,00 0,03 Rokok Putih 106,08 0,01 Bahan Bakar RT 101,83 0,02 95,42 0,01
Wanita
Cumi-Cumi 145,28 0,02 Mobil 101,47 0,01 Bayam 143,67 0,02 Sepatu Anak 101,84 0,01
Tw-I 2021 Tw-II 2021 Tw-III 2021 Tw-IV 2021
INFLASI ANDIL INFLASI ANDIL INFLASI ANDIL INFLASI ANDIL
KOMODITAS KOMODITAS KOMODITAS KOMODITAS
(%, MtM) (%, MtM) (%, MtM) (%, MtM) (%, MtM) (%, MtM) (%, MtM) (%, MtM)
INFLASI INFLASI INFLASI INFLASI
Ikan Layang 115,29 0,04 Ikan Kembung 97,97 0,08 Ikan Layang 156,29 0,09 Angkutan Udara 19,99 0,67
Cabai Rawit 114,12 0,03 Ikan Layang 125,15 0,08 Ikan Kembung 113,21 0,08 Cabai Rawit 26,30 0,09
Ikan Teri 112,52 0,02 Ikan Cakalang 116,60 0,05 Ikan Teri 164,75 0,06 Minyak Goreng 7,16 0,06
Mobil 108,5 0,02 Angkutan Udara 116,69 0,03 Ikan Cakalang 124,49 0,05 Bahan Bakar RT 1,68 0,03
Ikan Cakalang 101,96 0,02 Ikan Bandeng 112,24 0,02 Bayam 139,00 0,04 Cabai Merah 22,65 0,03
Tarif Kendaraan Akademi/
114,11 0,02 Pisang 123,60 0,02 108,97 0,03 Telur Ayam Ras 2,22 0,02
Roda 4 Online Perguruan Tinggi
Ikan Rambe 108,23 0,02 Cumi-Cumi 160,91 0,02 Ikan Selar 175,87 0,02 Apel 3,67 0,01
Baju Muslim
Ikan Selar 139,28 0,01 95,92 0,02 Kangkung 87,83 0,02 Pir 16,85 0,01
Wanita
Jagung Muda/
Daging Ayam Ras 92,04 0,01 Telur Ayam Ras 102,27 0,02 182,97 0,02 Kangkung 3,25 0,01
Putren
Ikan Katamba 104,27 0,01 Kacang Panjang 97,14 0,01 Daun Kelor 186,64 0,02 Ayam Hidup 2,59 0,01
Sumber : BPS, diolah

Melihat produksi perikanan tangkap yang terus mengalami penurunan lahan budidaya di Sultra masih tergolong rendah yakni hanya 3,52%
ditengah inelastisitas permintaan masyarakat Sulawesi Tenggara, dari potensi 26. 189 Ha untuk budidaya air tawar, 22,10% dari potensi
perlu dilakukan upaya peningkatan pasokan perikanan selain perikanan 58.930 Ha untuk budidaya air payau, dan 6,47% untuk budidaya air laut
tangkap dan juga upaya substitusi sumber protein masyarakat dengan potensi sebesar 63.287 Ha (Tabel B3.2). Selain itu, terjadi tren
Sulawesi Tenggara. penurunan produksi perikanan budidaya menunjukan pada periode
hitung dibandingkan tahun sebelumnya (grafik B3.5).
Untuk mendorong pasokan ikan tangkap, terdapat potensi yang besar
pada sektor perikanan budidaya. Berdasarkan data dari Dinas Kelautan Selanjutnya, berdasarkan studi Siti Hamidah, Agus Sartono, & Hapsari
dan Perikanan Prov. Sultra, potensi pada perikanan budidaya cukup Sulistya Kusuma (2016), alternatif sumber protein yang bisa digali
besar namun belum di optimalkan dengan baik. Tingkat pemanfaatan adalah dari daging ayam dan telur ayam. Berbeda dengan ikan segar
41 BAB III
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

BOKS 3

Tabel B3.2 Pemanfaatan Lahan Budidaya Sultra 203.431


381.690
PEMANFAATAN (Ha) TOTAL SULTRA
16.673
JENIS BUDIDAYA POTENSI (Ha) 15.884
2020 2021 4.263
8.390
NILA, MAS, DAN LELE 4.592
Laut 63.287,31 4.196,82 4.095
3.926
98,502
Payau 58.930,00 18.830,76 22.100
BANDENG DAN UDANG 98,502
VANAME 5.270
Tawar 26.189,00 1.309,17 923 4.681
98,502
Total 148.406,31 24.336,75 27.118,00 RUMPUT LAUT, KUWE, 98,502
DAN KERAPU 6.811
Sumber :DKP, diolah 7.277

PRODUKSI (TON) 2021 PRODUKSI (TON) 2020 RTP (UNIT) 2021 RTP (UNIT) 2020
yang terus mengalami penurunan, produksi daging ayam mengalami
Sumber :DKP, diolah
peningkatan yang cukup signifikan pada tiga tahun terakhir (grafik Grafik B3.5 Produksi Perikanan Budidaya
B3.6). Selain produksi yang menunjukan optimisme, inflasi daging
ayam juga relatif terjaga. Namun demikian, perlu menjadi catatan 3. Rata-rata konsumsi ayam masyarakat Sultra sebanyak 3 – 5 kali
dalam pemenuhan permintaan akan daging ayam, Sultra masih dalam se minggu.
bergantung pada impor, hal ini terlihat dari data dimana dalam dua
tahun terakhir impor komoditas terkait ayam menunjukan tren Namun demikian, seperti yang disampaikan sebelumnya, tingginya
peningkatan (grafik B3.7). Peningkatan produksi dan impor daging impor daging ayam dan telur ayam bahkan bibit ayam membuka potensi
ayam ditengah terjaganya harga dapat menjadi indikasi peningkatan Sulawesi Tenggara untuk swasemba ayam atau bahkan menjadi sentra
konsumsi masyarakat akan daging ayam. Dan berdasarkan event ayam Sulawesi. Peningkatan produksi ayam lebih lanjut diperkirakan
analysis, peningkatan tersebut terjadi selaras dengan peningkatan dapat mendorong peralihan konsumsi protensi masyarakat. Selain itu
jumlah waralaba restoran ayam di Kota Kendari. Selain itu semakin dari sisi perikanan budidaya masih terdapat potensi besar terutama
tingginya mobilitas antar daerah dan pendatang di Sulawesi Tenggara untuk budidaya ikan laut sebagai buffer untuk pasokan perikanan
juga diperkirakan mendorong pergeseran konsumsi protein secara tangkap. Terkait hal tersebut diatas, beberapa hal dapat dilakukan
keseluruhan. adalah:
1. Optimalisasi potensi perikanan budidaya
Untuk melihat tingkat preferensi konsumsi protein masyarakat Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sultra melakukan Survei secara - Melakukan pendampingan RT budidaya untuk menciptakan
acak dengan range umur 11-65 tahun. Berdasarkan survei tersebut SDM yang berkualitas
diperoleh informasi: - Korporatisasi nelayan budidaya melalui pembentukan
1. Ikan masih menjadi makanan pendamping/lauk favorit masyarakat kelompok dan koperasi
Sultra dengan persentase responden sebanyak 69%. Meskipun - Penyaluran bantuan berupa bibit ikan dan pakan serta alat
demikian, bagi kelompok umur 21-30 tahun daging ayam justru bantu budidaya
menjadi makanan favorit dibandingkan ikan. - Mengoptimalkan modal pembiayaan syariah seperti blue
2. Sebanyak 85% masyarakat Sultra menyatakan senang makan kredit dan blue wakaf sebagai instrumen keuangan baru untuk
daging ayam, dengan jenis ayam ras pedaging sebagai jenis daging mendorong tersedianya infrastruktur dan peralatan tangkap
ayam yang paling sering di konsumsi. yang memadai

616.342
TON EKOR
350.000 2020 2021 400.000
4.534.653 BEROPERASINYA RESTORAN
488.626 TOTAL IMPOR DAGING AYAM 1.091.422 1.987.266 FASTFOOD BARU DI KENDARI
2021 10.700.564 350.000
106.427 300.000 TOTAL IMPOR BIBIT AYAM 1.357.024 1.673.930
203.786 RR IMPOR DAGING AYAM 99.220 180.661
2.527 300.000
390.903 250.000 RR IMPOR BIBIT AYAM 123.366 152.175
577.699 250.000
4.477.630
455.719 200.000
2020 11.088.813 200.000
98.108
195.128 150.000
2.349 150.000
361.568
543.904 100.000
4.453.326
100.000
463.163
10.861.007 50.000 50.000
2019 90.524
183.725
2.162 0 0
330.594 JAN MAR MAY JUL SEP NOV JAN MAR MAY JUL SEP NOV
2020 2021
ITIK AYAM PETELUR BABI KERBAU
AYAM PEDAGING AYAM BURAS KAMBING SAPI POTONG IMPOR BIBIT AYAM (RHS) IMPOR DAGING AYAM

Sumber :Distanak, diolah Sumber :BKP, diolah

Grafik B3.6 Produksi Peternakan Sultra (ekor) Grafik B3.7 Tren Impor Daging Ayam dan DOC
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB III
Februari 2022 42

BOKS 3

- Membentuk BUMD sebagai aggregator produksi perikanan


budidaya Sultra
2. Optimalisasi peternakan ayam pedaging
- Distanak bersama TPID perlu menginisiasi pengembangan
kandang pembibitan mandiri untuk mensuplai kebutuhan bibit
ayam DOC
- Pemda bersama TPID perlu menginisiasi pengembangan
pakan ternak lokal berbasis jagung untuk menjaga kecukupan
pasokan pakan dan efisiensi harga bagi peternak. Dalam
rangka mendukung kecukupan jagung tersebut dapat
dilakukan KAD intrawilayah Sulawesi Tenggara.
3. Melakukan perubahan mindset dengan menginisiasi gerakan
konsumsi ikan hasil budidaya dan daging ayam, antara lain:
- Penyelenggaraan festival kuliner terkait olahan ikan hasil
budidaya dan daging ayam
- Mendorong UMKM yang terlibat dalam pengolahan ikan hasil
budidaya dan olahan daging ayam.
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah

Pertumbuhan Pertumbuhan Rasio Risiko Kredit


Kredit Sultra DPK Sultra Sultra (NPL)
16,28%Tw IV 2021
yoy 15,04%
Tw IV 2021
yoy 1,55%Tw IV 2021

2,76% yoy 1,81% yoy 1,93%


Tw III 2021 Tw III 2021 Tw III 2021

Berbagai kebijakan moneter akomodatif, stimulus perbankan, insentif pemerintah serta program vaksinasi nasional
telah berhasil mendorong pertumbuhan kredit pada triwulan IV 2021.

Kredit Konsumsi Rumah Tangga Kredit Korporasi


Tw IV 2021 Tw IV 2021

5,85% yoy 64,92% yoy

Tw III 2021 Tw III 2021

5,97% yoy -14,82% yoy

DPK Rumah Tangga DPK Korporasi


Tw IV 2021 Tw IV 2021

-1,53% yoy 58,28% yoy

Tw III 2021 Tw III 2021

-1,67% yoy 53,39% yoy

Pangsa Kredit UMKM Pangsa Bank Syariah

Non UMKM Usaha


5,65% ; Rp 2,35 5,27% ; Rp 1,70 4,93% ; Rp 1,41
12,23%
12,23% 70,71% Menengah

UMKM Usaha
Kecil 49,90%
49,90% 29,29%
Rp11,12 T
37,87%
Usaha 37,87%
Mikro

Aset Pembiayaan DPK


Bank Konvensional Bank Syariah

Pertumbuhan lebih tinggi Pertumbuhan lebih rendah Pertumbuhan stabil


dibanding periode sebelumnya. dibanding periode sebelumnya. dibanding periode sebelumnya.
• Pada triwulan IV 2021, stabilitas sistem keuangan yang tercermin dari berbagai faktor
terpantau dalam kondisi yang terjaga. Berbagai kebijakan yang diluncurkan oleh
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
ditransmisikan dengan baik sampai ke level daerah.

• Pada periode laporan realisasi penyaluran kredit di Sulawesi Tenggara sebesar


Rp38,17 Triliun atau tumbuh sebesar 16,28% (yoy), meningkat dari periode sebelumnya
yang tumbuh sebesar 2,76% (yoy).

• Dari sisi risiko kredit, NPL kredit pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar 1,59% lebih
baik dari triwulan sebelumnya yang sebesar 1,79%.

Foto : Digitalisasi Layanan Perbankan yang Mempermudah Proses Jual-Beli Tenun Wakatobi
45 BAB IV
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

50 100 % PANGSA

49 90

75,4
80
48

64,8
70
47
3,80
60
46
50
45
2,67 40
44
30
43 20
42

48,12
10
41 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV IP I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021

PANGSA KONSUMSI RT g. KONSUMSI RT (SB. KANAN) g. PDRB (SB. KANAN) KREDIT RT DPK RT
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, diolah Sumber : Bank Indonesia diolah
Grafik 4.1 Kontribusi Konsumsi Rumah Tangga Terhadap PDRB Sulawesi Grafik 4.2 Pangsa Kredit dan DPK RT terhadap total Kredit dan DPK
Tenggara Sulawesi Tenggara

4.1 GAMBARAN UMUM STABILITAS KEUANGAN 4.2 ASESMEN SEKTOR RUMAH TANGGA
DAERAH 4.2.1 Sumber Kerentanan dan Kondisi Sektor Rumah
Pada triwulan IV 2021, stabilitas sistem keuangan yang tercermin Tangga
dari berbagai faktor terpantau dalam kondisi yang terjaga. Berbagai Pada triwulan IV 2021, pertumbuhan ekonomi terus membaik
kebijakan yang diluncurkan oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan seiring pelonggaran PPKM yang dan penanganan Covid-19 serta
(KSSK) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional ditransmisikan penerapan protokol kesehatan yang semakin baik. Hal ini berdampak
dengan baik sampai ke level daerah. pada kenaikan mobilitas masyarakat Sulawesi Tenggara sehingga
memberikan dampak positif bagi perekonomian, tercermin dari
Selanjutnya, kondisi ekspektasi masyarakat dan pelaku usaha terhadap pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang tumbuh lebih tinggi.
prospek ekonomi ke depan terpantau optimis sehingga diharapkan Konsumsi rumah tangga diketahui memiliki peran strategis dalam
mampu mendorong akselerasi pemulihan ekonomi. Hal ini tercermin perekonomian dan sistem keuangan daerah terlihat dari kontribusi
dari indeks keyakinan konsumen yang semakin meningkat, baik dari maupun keterkaitannya dengan perbankan, pemerintah, lembaga
sisi ekspektasi usaha, ekspektasi penghasilan, hingga ekspektasi keuangan lainnya dan korporasi. Dari sisi kontribusi, terlihat bahwa
lapangan kerja. Peningkatan diperkirakan dipicu oleh semakin secara konsisten konsumsi RT memiliki pangsa yang tinggi terhadap
membaiknya penanganan Covid-19 di Sulawesi Tenggara. PDRB Sulawesi Tenggara (Grafik 4.1).

Rendahnya bunga acuan direspon perbankan dengan penurunan suku Dari sistem keuangan, peranan RT terhadap intermediasi perbankan di
bunga simpanan dan pinjaman pada periode laporan. Penurunan suku Sulawesi Tenggara terlihat dari tingginya pangsa pasar DPK RT terhadap
bunga tersebut mendorong peningkatan laju pertumbuhan kredit yang total DPK perbankan yakni sebesar 64,8% dan pangsa pasar kredit
disertai penurunan risiko kredit serta perbaikan pertumbuhan DPK kepada RT terhadap total kredit perbankan yakni sebesar 75,4% (Grafik
pada periode laporan. 4.2). Pangsa pasar kredit RT pada triwulan IV 2021 tersebut mengalami
penurunan dibandingkan dengan triwulan III 2021 bukan karena
Kedepannya, langkah yang padu dan nyata dari seluruh otoritas di penurunan jumlah nominal penyaluran kredit perbankan ke RT namun
sistem keuangan dan ekonomi semakin dibutuhkan untuk dapat karena ekspansi kredit korporasi yang sangat besar pada periode
mendorong kinerja sistem keuangan yang mendukung pertumbuhan laporan. Secara umum, banyak faktor yang dapat menjadi sumber
ekonomi yang berkelanjutan dengan tetap menekankan mitigasi risiko kerentanan sektor rumah tangga antara lain dampak perkembangan
yang baik. perekonomian, feedback loop kepada sistem perekonomian itu sendiri
serta perilaku meminjam yang berisiko.

Tingkat optimisme masyarakat dapat dilihat dari hasil Survei Konsumen


(SK) yang dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Sulawesi Tenggara. Optimisme tersebut tercermin dari Indeks
Keyakinan Konsumen (IKK), dimana apabila di atas 100 menunjukkan
optimisme RT dan angka di bawah 100 menunjukkan pesimisme RT
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB IV
Februari 2022 46

200 INDEKS
180 INDEKS 189
172,7 178 177
180 176
160 167
153,8
158
160 152
140
135,0
140 135 133
120

100 120

80 100

60 80

40 60
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV EKSPEKTASI USAHA EKSPEKTASI PENGHASILAN EKSPEKTASI LAP.KERJA
2018 2019 2020 2021

IKK IKE IEK EST. APRIL 22 EST. MEI 22 EST. JUNI 22


Sumber : Survei Konsumen KPw BI Sultra, diolah Sumber : Survei Konsumen KPw BI Sultra, diolah
Grafik 4.3 Indeks Keyakinan Konsumen Sulawesi Tenggara Grafik 4.4 Ekspektasi Konsumen Rumah Tangga

terhadap perekonomian. Pada triwulan IV 2021, optimisme masyarakat ekspektasi usaha dan lapangan kerja terlihat peningkatan optimisme
terus terjaga di tengah perbaikan kondisi ekonomi dan penangan yang secara rata-rata tercatat masing-masing sebesar 178,00 dan
pandemi, tercermin dari rata-rata IKK yang tercatat sebesar 137,87 170,33, lebih tinggi dibandingkan rata-rata periode sebelumnya yang
pada periode laporan (Grafik 4.3), menguat dibandingkan triwulan masing-masing tercatat sebesar 172,00 dan 160,00.
sebelumnya sejalan dengan penanganan Covid-19 yang semakin
baik serta berbagai kebijakan yang diperkirakan dapat mendorong 4.2.2 Dana Pihak Ketiga Rumah Tangga di Perbankan
pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara. Penempatan dana pihak ketiga (DPK) RT pada perbankan Sulawesi
Tenggara, baik Kantor Cabang (KC) maupun Kantor Cabang Pembantu
Lebih detail, pada periode laporan, peningkatan juga terjadi pada (KCP), pada periode laporan masih mendominasi, tercermin dari
Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) yang tercatat sebesar 162,77 lebih pangsa DPK perseorangan yang mencapai 64,82% dari keseluruhan
tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar DPK di Sulawesi Tenggara (Grafik 4.5). Pangsa ini mengalami moderasi
104,33. Namun demikian, ditengah meningkatnya IKK dan IKE, Indeks dibandingkan periode sebelumnya yakni triwulan III 2021. Dari sisi
Ekspektasi Konsumen (IEK) tercatat tetap tinggi namun mengalami nominal, DPK RT pada periode laporan tercatat sebesar Rp19,35 triliun
moderasi dibandingkan periode sebelumnya seiring dengan (Grafik 4.6).
peningkatan penyebaran Covid-19 varian Omicron. Pada triwulan IV
2021, IEK tercatat sebesar 113,00, menurun dibandingkan triwulan Dari sisi pilihan produk simpanan perbankan yang dimanfaatkan
III 2021 yang tercatat sebesar 153,90. Namun demikian, nilai di atas RT, produk tabungan masih menjadi pilihan utama RT dengan
100 tetap mengindikasikan bahwa masyarakat Sultra tetap optimis pangsa placement yang mencapai 80,41% dari total DPK RT, lebih
terhadap kondisi ekonomi kedepannya. tinggi dibandingkan dengan pangsa pada periode sebelumnya yang
mencatatkan proporsi 78,02%. Selanjutnya, produk deposito tercatat
Secara khusus dilihat dari penyusun IEK, penurunan terjadi pada sebesar 17,28% dari total DPK RT, angka tersebut lebih rendah dari
ekspektasi penghasilan yang secara rata-rata tercatat sebesar 140,00 periode sebelumnya yang tercatat sebesar 19,52%. Produk giro hanya
dengan ekspektasi tertinggi di bulan Juni 2022. Namun dari sisi memiliki proporsi sebesar 2,31% lebih rendah dari sebelumnya yang

PANGSA
100% 40 % YOY TRILIUN RP 25

80% 35,10 35,18


19,4 20

20 15,04
60% 15

40% 10
64,90 64,82 0

-1,53
20% 5

0% -20 0
III 2021 IV 2021 III 2021 IV 2021 III 2021 IV 2021 III 2021 IV 2021 IV IV IV IV I II III IV I II III IV I II III IV
DEPOSITO GIRO TABUNGAN TOTAL 2018 2019 2020 2021

RT BUKAN RT NOMINAL DPK RT (RHS) TOTAL DPK DPK RT

Sumber: LBU Bank Indonesia, diolah Sumber: LBU Bank Indonesia, diolah
Grafik 4.5 Komposisi DPK Sulawesi Tenggara Grafik 4.6 Pertumbuhan DPK RT Sulawesi Tenggara
47 BAB IV
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

PANGSA
100% 40 % YOY % YOY 40

19,52

17,28
30
80% 15,13
20
0
60% 10
-1,53
0
40% -0,95
-10
-40
-41,17 -20
20%

78,02
-30

80,41
0% -80 -40
IV IV IV IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021

DEPOSITO TABUNGAN GIRO GIRO TABUNGAN DEPOSITO DPK RT (SB KANAN)

Sumber: LBU Bank Indonesia, diolah Sumber: LBU Bank Indonesia, diolah
Grafik 4.7 Komposisi DPK RT Sulawesi Tenggara Grafik 4.8 Pertumbuhan DPK RT berdasarkan jenisnya

sebesar 2,46% (Grafik 4.7). Berlanjutnya pergeseran yang terjadi 4.2.3 Kredit Perbankan Pada Sektor Rumah Tangga
dari deposito ke tabungan (high cost to low cost) mengindikasikan
Rendahnya suku bunga, perpanjangan relaksasi PPnBM, dan relaksasi
berhasilnya transmisi kebijakan moneter untuk mendorong masyarakat
LTV ditengah perbaikan kondisi ekonomi berdampak positif pada
meningkatkan konsumsinya. Selain itu peningkatan tabungan tersebut
pertumbuhan kredit konsumsi RT yang disertai penurunan resiko kredit
juga mengindikasikan RT menjaga likuiditasnya.
di triwulan IV 2021. Selama periode triwulan IV 2021, kredit perbankan
ke RT tetap mendominasi realisasi penyaluran kredit perbankan di
Pada triwulan IV 2021, secara year-on-year DPK RT terkontraksi
Sulawesi Tenggara, tercermin dari pangsa kredit RT yang mencapai
sebesar 1,53% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan III 2021 yang
75,37% dari total kredit pada periode laporan (Grafik 4.9).
terkontraksi sebesar 1,67% (yoy). Namun pertumbuhan DPK RT masih
berada dibawah pertumbuhan DPK total yang tercatat sebesar 15.04%
Secara nominal, penyaluran kredit ke RT tercatat sebesar Rp28,77 triliun
(yoy). Masih terkontraksi DPK RT merupakan dampak dari base effect
dan mayoritas digunakan untuk keperluan konsumsi yakni sebesar
dimana pada triwulan yang sama pada tahun lalu RT meningkatkan DPK
64,64%, lebih rendah dibandingkan triwulan III 2021 yang tercatat
secara masif untuk berjaga-jaga pada masa pandemi Covid-19.
sebesar 65,38%. Sementara itu, pangsa kredit produktif modal kerja
dan investasi masing-masing mencapai 27,23% dan 8,14% dari total
Perbaikan pertumbuhan DPK utamanya bersumber dari peningkatan
kredit RT, lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2021 yang mencapai
tabungan dan giro. Secara lebih detail  per instrumen, pada periode
26,46% dan 8,17% dari total kredit RT. Hal ini mengindikasikan
pelaporan, tabungan perseorangan tumbuh sebesar 15,13% (yoy)
masyarakat untuk meningkatkan pinjaman produktifnya seiring
meningkat dibandingkan triwulan III 2021 yang tercatat tumbuh
dengan pemulihan ekonomi dan dunia usaha.
sebesar 13,03% (yoy), giro terkontraksi sebesar 0,95% (yoy), membaik
dibandingkan periode sebelumnya yang terkontraksi sebesar 5,15%
Secara detail, mayoritas kredit konsumsi yang diberikan oleh
(yoy), sementara itu deposito terkontraksi sebesar 41,17% (yoy)
perbankan kepada RT disalurkan dalam bentuk kredit multiguna dan
menurun dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 35,11%
kredit KPR dengan pangsa masing-masing sebesar 76,68% dan 18,00%
(yoy) (Grafik 4.8).
(Grafik 4.10).

PANGSA
100%
24,63

80%
18,00
60% 27,23 KPR/KPA
MODAL KERJA
5,32
40% 8,14 KKB
INVESTASI
0,23
20%
64,64 PERALATAN RT
KONSUMSI
76,68
75,37

MULTIGUNA
0%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021

KREDIT RT KREDIT NON RT


Sumber : LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah Sumber : LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah
Grafik 4.9 Komposisi Kredit RT Grafik 4.10 Komposisi Penggunaan Kredit Konsumsi RT
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara Februari 2022
BAB IV
48

30 % YOY 12,5 % TERTIMBANG % GROSS 5


25
20 12 4
15
10 11,5 3
10,63
11,10
5 2,45
0 11 2
1,64
-5 -5,85

-10 10,5 1

-15 0,87

-20 10 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021

KREDIT KONSUMSI RT KPR/KPA KKB MULTIGUNA SB.KREDIT KONS RT NPL KREDIT KONS RT (RHS)

Sumber : LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah Sumber : LBU Bank Indonesia, diolah
Grafik 4.11 Pertumbuhan Kredit RT Grafik 4.12 NPL dan Suku Bunga Kredit Konsumsi RT

Dari sisi pertumbuhan, kredit konsumsi RT pada triwulan IV 2021 tumbuh (yoy). Tertahannya laju pertumbuhan selaras dengan melambatnya
sebesar 2,45% (yoy), meningkat dibandingkan periode sebelumnya permintaan KPR tipe >21-70 yang pada triwulan IV 2021 memiliki
yang tumbuh sebesar 2,35% (yoy). Peningkatan laju pertumbuhan pangsa mayoritas, yakni sebesar 86,29% dari total KPR (Grafik 4.13).
kredit konsumsi RT tersebut selaras dengan perbaikan pada seluruh Pada triwulan IV 2021, KPR tipe >21-70 tumbuh sebesar 14,26% (yoy)
komponen utamanya yaitu kredit multiguna, KKB, dan kredit KPR/KPA. melambat dibanding periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 18,87%
Pada triwulan IV 2021, kredit multiguna tumbuh sebesar 1,64% (yoy), (yoy). Hal ini disebabkan oleh faktor base effect dimana pada triwulan
lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tercatat IV 2020 KPR tipe >21-70 mencatatkan pembalikan arah pertumbuhan.
1,35% (yoy). Di sisi lain, kredit KKB mengalami perbaikan kendati
masih terkontraksi 5,85% (yoy), tidak sedalam periode sebelumnya Dari sisi risiko, pada triwulan IV 2021 secara keseluruhan KPR
yang terkontraksi 13,67% (yoy). Adapun KPR/KPA masih tumbuh tinggi memiliki risiko yang terjaga di bawah threshold dan menunjukkan
sebesar 10,63% (yoy) meskipun mengalami moderasi dibandingkan penurunan dibandingkan dengan triwulan III 2021. Indikator NPL KPR
dengan periode sebelumnya yang tumbuh 13,17% (yoy) (Grafik 4.11). dari keseluruhan jenis properti tercatat sebesar 1,96%, lebih rendah
dibandingkan triwulan III 2021 yang tercatat sebesar 2,44% (Grafik
Lebih lanjut, dari sisi suku bunga kredit, suku bunga kredit konsumsi 4.14). Kendati mayoritas kredit memiliki risiko di bawah threshold,
RT di Sulawesi Tenggara pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar 11,10%, penyaluran KPR pada jenis properti berupa ruko masih berada di atas
lebih rendah dibandingkan triwulan III 2021 yang tercatat sebesar threshold, yakni sebesar 7,02%. Meskipun demikian, NPL ruko tersebut
11,23% (Grafik 4.12). Penurunan suku bunga tersebut berkontribusi melanjutkan tren penurunan dan merupakan yang terendah dalam 5
dalam meningkatkan permintaan kredit masyarakat. Di lain sisi, (lima) tahun terakhir yang mengindikasikan bahwa terdapat perbaikan
peningkatan kredit RT juga disertai dengan rendahnya NPL kredit utilisasi ruko mendorong pembayaran sewa dan pembayaran kredit.
konsumsi RT yang pada triwulan IV 2021 sebesar 0,87%, lebih rendah
dibandingkan triwulan III 2021 yang tercatat sebesar 1,02%. Kredit Kepemilikan Kendaraan Bermotor
Pada triwulan IV 2021, Kredit kendaraan bermotor (KKB) mengalami
Kredit Kepemilikan Rumah kontraksi sebesar 9,80% (yoy), membaik dibandingkan triwulan III
Seperti disampaikan sebelumnya, KPR dan KPA di Sulawesi Tenggara 2021 yang terkontraksi sebesar 13,73% (yoy). Perbaikan pada triwulan
pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 10,63% (yoy) mengalami IV 2021 terjadi selaras dengan perbaikan pada kredit KKB roda empat
moderasi dibandingkan triwulan III 2021 yang tumbuh sebesar 13,17% yang tumbuh sebesar 0,37% (yoy) jauh lebih tinggi dibandingkan

30 NPL % SK. BUNGA % 12 16 % YOY


14,26
20 10,63 14
10
10
-0,20 12
-2,37
0 8
10
-10 -7,06
6 8
-20 -15,98 7,03
6
-30 4

-40 4
3,32
2 2,66
-50 2 1,51
1,96
-60 0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021
TIPE SD 21 TIPE >21-70 TIPE >70 RUKO KPR/KPA SK.BUNGA KPR (SB.KANAN) RUKO TIPE >70 TIPE SD 21 KPR/KPA TIPE >21-70
Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah
Grafik 4.13 Pertumbuhan KPR Berdasarkan Besaran Kredit Grafik 4.14 NPL KPR
49 BAB IV
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

80 % YOY NPL % SK BUNGA % 12

65
10
11,5
50

35 7,5 11

20
5
0,37 10,30 10,5
5
2,58
-10 2,5 10
-9,80 1,86
-25 1,87
-37,23
0 9,5
-40 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 2018 2019 2020 2021
2018 2019 2020 2021
SK.BUNGA KKB (SB.KANAN) SEPEDA MOTOR MOBIL KKB
MOBIL SEPEDA MOTOR KKB
Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah
Grafik 4.15 Pertumbuhan KKB Berdasarkan Jenis Kredit    Grafik 4.16 NPL dan Suku Bunga KKB

periode sebelumnya yang terkontraksi sebesar 9,86% (yoy). Perbaikan Penurunan resiko pada KKB selaras dengan menurunnya NPL pada
KKB tersebut merupakan dampak dari penerapan relaksasi Pajak semua jenis kredit, antara lain kredit roda empat, kredit roda dua,
Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) dan juga keringanan Loan to serta kredit kendaraan lainnya. KKB roda empat mengalami penurunan
Value (LTV). Keringan yang diberikan mendorong masyarakat untuk risiko kredit menjadi sebesar 1,87% dari sebelumnya 2,02%. Risiko
kembali membeli kendaraan baik untuk keperluan pribadi maupun kredit roda dua juga mengalami penurunan menjadi sebesar 2,58%
untuk keperluan usaha. Dari sisi pelaku usaha, berdasarkan hasil dari sebelumnya 3,76%. Penurunan NPL kredit tersebut memperkuat
liaison keringanan ketentuan terkait kepemilikan kendaraan juga indikasi kondisi keuangan masyarakat di Sulawesi Tenggara perlahan
dimanfaatkan pelaku usaha LU pertambangan untuk menambah membaik di tengah pemulihan ekonomi.
armadanya sebagai persiapan dalam menghadapi peningkatan
aktivitas ke depannya. Kredit Multiguna
Dominasi pangsa kredit multiguna terhadap total kredit konsumsi
Di sisi lain, ditengah perbaikan pada kendaraan roda empat yang di triwulan IV 2021 mengindikasikan bahwa kebutuhan pembiayaan
terjadi pada triwulan IV 2021, penyaluran kredit pada kendaraan roda rumah tangga untuk kebutuhan lain diluar kebutuhan properti,
dua serta kendaraan lainnya mengalami penurunan pertumbuhan. kendaraan bermotor, serta peralatan rumah tangga masih sangat
Kredit kepemikikan kendaraan roda dua terkontraksi sebesar 37,23% besar. Dominasi kredit multiguna terjadi karena pengajuannya yang
(yoy) lebih dalam dibandingkan periode sebelumnya yang terkontraksi relatif lebih mudah dengan jaminan/agunan yang relatif ringan serta
sebesar 34,99% (yoy). Selanjutnya, kredit kepemilikan kendaraan dapat digunakan secara leluasa dalam melakukan aktivitas yang tidak
lainnya tercatat mengalami kontraksi sebesar 54,91% (yoy), lebih dalam mengikat jenisnya. Pada triwulan IV 2021, kredit multiguna tumbuh
dibandingkan periode sebelumnya yang terkontraksi sebesar 25,18% sebesar 1,65% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya
(yoy) (Grafik 4.15). yang tumbuh sebesar 1,35% (yoy) (Grafik 4.17). Pada periode laporan,
NPL kredit multiguna tetap rendah tercatat sebesar 0,50%, mengalami
Secara total, pada periode laporan, risiko KKB yang tercermin dari NPL penurunan dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 0,52%
gross menunjukkan penurunan menjadi 1,86%, membaik dibandingkan (Grafik 4.18).
periode sebelumnya yang tercatat sebesar 2,16% (Grafik 4.16).

99 % YOY % YOY 25 NPL % SK BUNGA % 13,2


7,5
84
20 13
69
12,8
54 15
5
39 12,6
23,0 10
24 27,0
12,4
1,35 12,2
9 0,16 5 2,5
12,2
2,0
-6
1,64 0,7
0 12
-21 -17,76 0,9
0,50
-36 0 0,4 11,8
-5
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021
MULTIGUNA >RP500JT >RP100JT - RP500JT
<RP50JT >RP50JT - RP100 JT >RP100JT - RP500JT >RP500JT MULTIGUNA (RHS)
<RP50JT >RP50JT - RP100 JT SK.BUNGA (RHS)
Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah
Grafik 4.17 Pertumbuhan Multiguna Berdasarkan Besaran Kredit Grafik 4.18 NPL dan Suku Bunga Multiguna
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara Februari 2022
BAB IV
50

600 600%
63,85% 523
STAINLESS STEEL 500 500%

32,25% 400 400%


FERONIKEL

0,66% 300 300%


PERIKANAN
200 200%
0,23% 110,52%
LAINNYA
100 100%

0,01% 0 0%
METE I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021

EKSPOR FERONIKEL g. EKSPOR (SB. KANAN)

Sumber: Bea Cukai, diolah Sumber: Bea Cukai, diolah


Grafik 4.19 Pangsa Komoditas Ekspor Grafik 4.20 Nilai Ekspor Feronikel Sulawesi Tenggara

4.3 ASESMEN SEKTOR KORPORASI menggantikan ferronickel. Pada triwulan IV 2021, pangsa stainless
steel tercatat sebesar 63,85% sedangkan pangsa ferronickel tercatat
4.3.1 Sumber Kerentanan Sektor Korporasi sebesar 35,25%. Secara total, ekspor stainless steel dan ferronickel
Kredit korporasi tumbuh positif pada triwulan IV 2021 seiring dengan mencapai lebih dari 99,00% ekspor Sultra pada triwulan IV 2021 (Grafik
pemulihan ekonomi nasional dan global. Secara umum, kinerja kredit 4.19).
korporasi pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar 64,92% (yoy), tumbuh
signifikan dibandingkan triwulan III 2021 yang mengalami kontraksi 4.3.2 Kinerja Korporasi
sebesar 14,82% (yoy) (Grafik 4.27). Peningkatan kredit korporasi Omset Penjualan
didorong oleh peningkatan penyaluran kredit pada LU pertambangan Untuk memperkaya analisis terhadap korporasi, Kantor Perwakilan
dan LU industri pengolahan. Pada triwulan IV 2021, penyaluran kredit Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanakan Survei
kepada LU pertambangan mengalami peningkatan pertumbuhan Liaison yang menunjukkan bahwa kinerja korporasi mengalami
sebesar 341,39% (yoy) setelah terkontraksi dalam sebesar 42,85% (yoy) peningkatan pada triwulan IV 2021 (Grafik 4.21).
pada triwulan III 2021. Peningkatan juga ditunjukkan oleh penyaluran
kredit kepada LU industri pengolahan yang mengalami peningkatan Penjualan domestik pada triwulan IV 2021 pada mayoritas lapangan
pertumbuhan sebesar 160,04% (yoy), lebih tinggi dibandingkan usaha (LU) yang disurvei mengalami peningkatan dibandingkan
triwulan III 2021 yang tumbuh sebesar 111,56% (yoy). Namun demikian, triwulan IV 2020 tercermin dari rata-rata nilai likert scale (LS) sebesar
peningkatan pertumbuhan yang lebih tinggi tertahan oleh penyaluran 0,43. Peningkatan dipicu oleh perbaikan mobilitas, daya beli dan
kredit pada LU konstruksi (pangsa sebesar 6,25%) yang mengalami konsumsi masyarakat baik barang esensial maupun non-esensial.
kontraksi sebesar 32,19% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi Hal ini tercermin dari peningkatan kinerja pada LU lainnya, seperti LU
pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 9,61% (yoy) (Tabel perdagangan, LU penyediaan jasa, LU akomodasi, serta LU penyediaan
4.1). Secara spesifik, sub sektor konstruksi dimaksud merupakan listrik, gas, dan air. LU penyediaan jasa yang dimaksud salah satunya
konstruksi bangunan, antara lain konstruksi perumahan sederhana merupakan jasa perhotelan yang meningkat terutama karena adanya
(BTN), konstruksi gedung, serta konstruksi bangunan elektrikal. momen HBKN pada akhir triwulan IV 2021.

Akselerasi kredit korporasi di sektor pertambangan dan industri Momen yang sama juga mendorong peningkatan kinerja LU, yang
pengolahan terjadi sejalan dengan peningkatan ekspor Sultra terutama sebelumnya juga terkonfirmasi oleh Google Mobility Index yang
produk ferronickel dan stainless steel akibat adanya pemulihan meningkat, terutama di area transportasi publik.
permintaan dari negara mitra dagang utama yaitu Tiongkok seiring
dengan perbaikan ekonomi yang terjadi di daerah tersebut. Pada
periode laporan, ferronickel mengalami peningkatan laju pertumbuhan 2,5 LIKERT SCALE
3,00
3,00

ekspor sebesar 100,56% (yoy), meningkat dibandingkan periode 2


2,00
2,00

2,00
2,00

2,00

1,5
sebelumnya yang tercatat sebesar 47,23% (yoy). Peningkatan laju
1,00

1,00

1,00
1,00
1,00
1,00
1,00

1,00

1
0,75

0,75

0,67

pertumbuhan ekspor juga terjadi pada produk stainless steel yang


0,50

0,50

0,50

0,50

0,40
0,33

0,25

0,5
0,25

0,17

0,00
0,00

meningkat sebesar 117,52% (yoy), meningkat dibandingkan periode 0


-0,25

sebelumnya yang tercatat sebesar 102,96% (yoy) (Grafik 4.20). -0,5


-0,50

-0,50
-0,67

-1
-0,83

-1,5
-2,00

Secara pangsa, terjadi pergeseran pangsa sejak triwulan I 2021 -2


PENJUALAN KAPASITAS PERSEDIAAN INVESTASI BIAYA HARGA JUAL MARJIN
dan masih berlangsung hingga triwulan IV 2021, dimana stainless DOMESTIK UTILISASI

PERTANIAN, PERIKANAN JASA PERDAGANGAN LGA AKOMODASI


steel mendominasi pangsa ekspor di wilayah Sulawesi Tenggara
Sumber : Liaison KPw BI Sulawesi Tenggara, diolah
Grafik 4.21 Skala Likert Kondisi Korporasi Hasil Liaison
51 BAB IV
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

100%

7,33%
100%

8,00%
90%
90%
80%
80%
70%
70%

70,00%
66,00%
60%
60%
50%
50%
40%
40%
30% 30%

20% 20%

26,00%

22,67%
10% 10%

0% 0%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021

BAIK CUKUP BURUK BAIK CUKUP BURUK

Sumber : SKDU KPw BI Sulawesi Tenggara, diolah Sumber : SKDU KPw BI Sulawesi Tenggara, diolah
Grafik 4.22 Perkembangan Kondisi Likuiditas Keuangan Korporasi di Grafik 4.23 Perkembangan Kondisi Rentabilitas Keuangan Korporasi di
Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara

Selanjutnya, pergerakan mobilitas masyarakat juga berdampak yang dipicu oleh kebijakan pemerintah untuk menurunkan beberapa
pada peningkatan jumlah kebutuhan energi, sehingga mendorong komponen biaya dengan harapan dapat mempermudah masyarakat
peningkatan kinerja LU penyediaan listrik, gas, dan air. dalam mengakses fasilitas kesehatan. Hal yang sama terlihat pada LU
perdagangan utamanya yang peningkatan komponen biayanya dipicu
Namun demikian, nilai likert scale mengalami moderasi jika oleh peningkatan biaya bahan baku serta biaya upah tenaga kerja yang
dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang utamanya disebabkan diperkirakan mulai meningkat seiring mulai membaiknya mobilitas
oleh LU perikanan yang mengalami abnormalitas pasokan ikan karena masyarakat.
kondisi cuaca yang masih fluktuatif serta pembatasan kegiatan melaut
seiring dengan pemberlakuan WPP 144 sebagai spawning ground. Margin Keuntungan
Meskipun terjadi penurunan penjualan domestik secara umum
Biaya pada korporasi di Sulawesi Tenggara, margin korporasi cenderung
Penurunan juga terjadi pada komponen biaya produksi secara umum mengalami peningkatan pada periode laporan dibandingkan periode
jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada triwulan IV 2021 sebelumnya. Hal ini tercermin dari likert scale margin pada triwulan
terjadi penurunan nilai likert scale menjadi 0,02, turun dari triwulan III IV 2021 yang tercatat sebesar 0,77, meningkat dibandingkan triwulan
2021 yang tercatat sebesar 0,33. Penurunan mayoritas disumbangkan III 2021 yang tercatat sebesar 0,09. Peningkatan terjadi pada semua
oleh LU pertanian, peternakan, dan perikanan yang disinyalir sektor korporasi yang menjadi objek survei Kantor Perwakilan BI
mengalami pelemahan kinerja yang tercermin dari penurunan produksi Prov. Sulawesi Tenggara, antara lain LU pertanian, peternakan,
akibat kondisi cuaca yang kurang kondusif. Komponen biaya yang dan perikanan, LU penyediaan jasa kesehatan, LU perdagangan,
memicu penurunan biaya produksi pada LU pertanian, peternakan, dan LU akomodasi perhotelan serta LU penyediaan listrik, gas, dan air.
perikanan merupakan biaya bahan baku, biaya energi, serta biaya upah. Peningkatan terjadi akibat semakin meningkatnya operasional usaha
di tengah membaiknya aktivitas masyarakat pada triwulan IV 2021.
Namun demikian, di tengah penurunan biaya produksi pada periode
laporan, terdapat peningkatan biaya produksi pada beberapa LU, Kondisi Likuiditas Keuangan Korporasi
termasuk di dalamnya penyediaan jasa seperti LU akomodasi Berdasarkan hasil SKDU, pada triwulan IV 2021 secara umum
perhotelan, LU jasa kesehatan serta LU perdagangan. Hal ini kondisi likuiditas keuangan korporasi lebih baik dibandingkan
mengindikasikan bahwa terdapat kenaikan komponen biaya pada triwulan sebelumnya. Pada periode pelaporan, 26,00% responden
beberapa sektor yang sedang meningkat permintaannya. menginformasikan bahwa kondisi likuiditas perusahaan dalam kondisi
baik, 66,00% responden menginformasikan kondisi cukup dan 8,00%
Pada LU akomodasi perhotelan, peningkatan biaya terjadi pada responden menginformasikan kondisi buruk pada triwulan laporan
komponen bahan baku yang diperkirakan didorong oleh peningkatan berjalan. Secara proporsi, perusahaan dengan likuiditas baik semakin
komponen biaya seiring dengan kembali pulihnya aktivitas hotel meningkat hingga dua kali lipat di tengah menurunnya perusahaan
pasca pandemi Covid-19 baik layanan penginapan maupun restoran. dengan likuiditas cukup dan buruk (Grafik 4.22).
Selain itu, hal ini juga dipengaruhi oleh aktivitas meeting, incentive,
conference, dan exhibition (MICE) yang semakin meningkat hingga akhir Dari sisi kondisi rentabilitas, keuangan korporasi terpantau tetap
2021. baik. Pada periode pelaporan, 22,67% responden menginformasikan
bahwa kondisi rentabilitas perusahaan dalam kondisi baik, 70,00%
Selanjutnya pada LU jasa kesehatan, peningkatan biaya didorong responden menginformasikan kondisi cukup, serta 7,33% responden
oleh peningkatan komponen biaya energi serta biaya upah tenaga menginformasikan kondisi buruk. Secara proporsi, sama seperti
kerja yang diperkirakan naik seiring dengan peningkatan permintaan likuiditas, perusahaan dengan rentabilitas baik meningkat hingga dua
domestik. Kendati demikian, terjadi penurunan biaya bahan baku kali lipat di tengah menurunnya perusahaan dengan rentabilitas cukup
dan buruk (Grafik 4.23).
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara Februari 2022
BAB IV
52

100% 200% 120%


90%
150% 101,01% 100%
80%
58,28%

59,63%
70% 44,85% 80%
100%
60%
60%
50% 50%
40%
40%

9,09%
0%
30% 20%
20% -23,76%

31,28%
-50% 0%
10%
0% -100% -20%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021

GIRO TABUNGAN DEPOSITO DEPOSITO GIRO TABUNGAN g. DPK KORPORASI (SB. KANAN)

Sumber : LBU Bank Indonesia, diolah Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah
Grafik 4.24 Komposisi DPK Korporasi di Perbankan Sulawesi Tenggara Grafik 4.25 Pertumbuhan DPK Korporasi

4.3.3 Eksposur Perbankan Pada Sektor Korporasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan pertumbuhan tabungan
Selain pemetaan risk factor dan kerentanan sektor korporasi, untuk yang tercatat terkontraksi sebesar -23,76% (yoy), turun dibandingkan
memitigasi risiko sistemik diperlukan juga analisis interkoneksi periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 82,93% (yoy) (Grafik 4.25).
antarsektor. Dalam usahanya, sektor korporasi sangat terkait erat
dengan sektor perbankan dengan adanya penempatan DPK korporasi 4.3.3.2 Kredit Korporasi dari Perbankan
pada perbankan dan penyaluran kredit perbankan kepada korporasi Serupa dengan peningkatan yang terjadi pada DPK, kredit korporasi
untuk modal kerja dan investasi. juga mengalami peningkatan. Pada triwulan IV 2021 proporsi kredit
perbankan di Sulawesi Tenggara (berdasarkan lokasi proyek) ke sektor
4.3.3.1 Dana Pihak Ketiga Korporasi di Perbankan korporasi mencapai sebesar 24,63% dari total kredit meningkat
Pada triwulan IV 2021, terjadi pergeseran komposisi instrumen signifikan dibandingkan triwulan III 2021 yang tercatat sebesar
DPK korporasi dibandingkan triwulan sebelumnya, tercermin dari 15,21%. Eksposur kredit perbankan pada sektor korporasi relatif kecil
semakin meningkatnya pangsa deposito dan giro untuk menggantikan dibandingkan kredit rumah tangga, namun berkaitan erat dengan
instrumen tabungan yang mengalami penurunan pangsa sejak triwulan konsumsi rumah tangga melalui tenaga kerja sehingga menjadi faktor
I 2021. Kepemilikan deposito oleh korporasi mencapai 59,63% pada yang perlu dipertimbangkan sebagai salah satu faktor stabilitas sistem
periode laporan, meningkat dari periode sebelumnya yang tercatat keuangan. Dari total kredit yang disalurkan ke korporasi di Sulawesi
sebesar 51,26%. Peningkatan juga dialami oleh kepemilikan instrumen Tenggara, 37,69% dari total kredit merupakan kredit investasi dan
giro yang mencapai 31,28% pada periode laporan, meningkat dari 61,82% dari total kredit disalurkan dalam bentuk kredit modal kerja.
periode sebelumnya yang tercatat sebesar 28,00%. Peningkatan Pada triwulan III 2021, pangsa kedua kredit tercatat masing-masing
pada kedua instrumen berdampak pada penurunan pangsa instrumen sebesar 50,28% dan kredit modal kerja sebesar 49,69%. Peningkatan
tabungan yang memiliki proporsi sebesar 9,09% (Grafik 4.24). Hal ini proporsi kredit modal kerja ditengah penurunan proporsi kredit
mengindikasikan bahwa saat ini kepastian dunia usaha sudah semakin investasi mengindikasikan adanya peningkatan biaya operasional yang
baik sehingga korporasi sudah dapat memisahkan dana kebutuhan mendorong peningkatan kredit.
operasional (giro) dan dana yang dapat disimpan dalam jangka panjang
untuk meningkatkan penerimaan bunga (deposito) dan meminimalkan Secara nominal, pada triwulan IV 2021 jumlah kredit korporasi
dana antisipasi (tabungan). tercatat sebesar Rp9,04 triliun, mengalami peningkatan siginifikan
dibandingkan triwulan III 2021 yang tercatat sebesar Rp5,09 triliun.
Secara keseluruhan, DPK Korporasi mengalami pertumbuhan sebesar
sebesar 58,28% (yoy) pada triwulan IV 2021, lebih tinggi dibandingkan 100%

triwulan III 2021 yang tumbuh sebesar 53,39% (yoy). Peningkatan laju 90%
37,69

DPK Korporasi tersebut didorong oleh peningkatan deposito yang 80%


70%
memiliki pangsa terbesar pada instrumen DPK. Laju pertumbuhan 60%
instrumen deposito pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar 101,01% 50%

(yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2021 yang tercatat sebesar 40%
61,82

30%
44,57% (yoy). Sementara itu instrumen giro tercatat tumbuh melambat 20%
di tengah peningkatan pangsa. Pada triwulan IV 2021, instrumen giro 10%

tercatat tumbuh sebesar 44,85% (yoy) melambat dibanding triwulan 0%


I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021
III 2021 yang tumbuh sebesar 52,20% (yoy). Laju pertumbuhan DPK
KREDIT MODAL KERJA KREDIT INVESTASI KREDIT KONSUMSI
Sumber : LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah
Grafik 4.26 Pangsa Penggunaan Kredit Korporasi di Perbankan Sulawesi
Tenggara
53 BAB IV
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

yang merupakan dua industri dengan pangsa terbesar pada triwulan


TRILIUN RP
100 % YOY
130,5% 10 IV 2021. Kedua LU tersebut masing-masing memiliki pangsa sebesar
9
80 64,92
8
43,00% dan 17,16%. Laju peningkatan baki kredit bagi industri
60
7 pertambangan tercatat sebesar 341,39% (yoy), mengalami perbaikan
40 6
setelah pada triwulan III 2021 mengalami kontraksi sebesar 42,85%
20 9,04 5
4
(yoy). Hal yang sama terjadi pada industri pengolahan yang mengalami
0 11,53
3 pertumbuhan sebesar 160,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan
-20

-40
2
III 2021 yang tercatat sebesar 111,56% (yoy). Peningkatan kredit pada
1
-60 0
kedua jenis usaha seiring dengan perbaikan permintaan dari mitra
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021 dagang utama Sulawesi Tenggara serta sedang berlangsungnya
TOTAL BAKI KREDIT g. KREDIT KORPORASI g. KREDIT MODAL KERJA g. KREDIT INVESTASI
ekspansi pelaku usaha existing dan rencana peningkatan investasi
Sumber : LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah
Grafik 4.27 Pertumbuhan Kredit Korporasi pelaku usaha baru industri pengolahan nikel. Seiring dengan
peningkatan laju pertumbuhan, NPL bagi kedua sektor tetap terjaga
Laju pertumbuhan kredit korporasi tercatat sebesar 64,92% (yoy), jauh di bawah threshold, masing-masing sebesar 0,02% dan 0,33%.
jauh meningkat dibanding triwulan III 2021 yang mengalami kontraksi
sebesar -14,82% (yoy) (Grafik 4.27). Namun demikian, terdapat LU yang layak mendapatkan perhatian
khusus karena mencatatkan NPL diatas threshold dan memiliki pangsa
Kredit Korporasi berdasarkan Sektor Ekonomi Unggulan yang tergolong tinggi sehingga berisiko mengganggu stabilitas sistem,
Pertumbuhan kredit korporasi di Sulawesi Tenggara didorong oleh yaitu yaitu LU konstruksi dengan NPL sebesar 9,07% dan pangsa
peningkatan baki debit industri pertambangan dan industri pengolahan sebesar 6,25%. (Tabel 4.1). Adapun LU konstruksi dimaksud merupakan

Tabel 4.1 Pertumbuhan Kredit dan NPL Kredit Korporasi Sektor berdasarkan Sektor dan Jenis
SEP-21

TOTAL MODAL KERJA INVESTASI


SEKTOR
Baki Debit Pangsa Growth yoy NPL Baki Debit Pangsa Growth yoy NPL Baki Debit Pangsa Growth yoy NPL
(Triliun Rp) (%) (%) (%) (Triliun Rp) (%) (%) (%) (Triliun Rp) (%) (%) (%)

PERTANIAN 1347,90 26,48% -22,90% 0,03% 74,90 2,96% 176,16% 0,55% 1272,99 49,74% -26,04% 0,00%
PERTAMBANGAN 952,39 18,71% -42,85% 0,85% 884,08 34,95% -27,47% 0,79% 68,31 2,67% -84,74% 1,67%
INDUSTRI PENGOLAHAN 600,83 11,80% 111,56% 0,09% 43,88 1,73% -6,55% 1,29% 556,96 21,76% 134,96% 0,00%
LGA 79,59 1,56% -17,95% 0,09% 1,73 0,07% -11,21% 4,33% 77,86 3,04% -18,08% 0,00%
KONSTRUKSI 790,52 15,53% -9,61% 6,70% 614,54 24,29% -17,19% 8,11% 175,99 6,88% 32,91% 1,78%
PERDAGANGAN 621,37 12,21% 5,84% 8,61% 527,11 20,84% 8,91% 9,15% 94,26 3,68% -8,54% 5,57%
PERHOTELAN 196,59 3,86% -1,29% 1,41% 5,70 0,23% 547,69% 3,43% 190,89 7,46% -3,73% 1,35%
TRANSPORTASI DAN 46,38 0,91% -15,82% 30,35% 5,83 0,23% -34,62% 0,00% 40,55 1,58% -12,19% 34,72%
KOMUNIKASI
JASA USAHA 27,08 0,53% -14,52% 0,44% 10,88 0,43% 21,84% 0,00% 16,20 0,63% -28,80% 0,73%
JASA LAINNYA 21,49 0,42% -45,47% 19,38% 8,53 0,34% -59,89% 8,80% 12,96 0,51% -28,57% 26,34%
SEKTOR LAINNYA 406,26 7,98% 3,24% 1,27% 352,32 13,93% 5,72% 0,38% 52,59 2,05% -7,22% 7,31%
TOTAL 5.090,40 100% -14,82 2,79 2.529,50 100% -12,60 4,28% 2.559,55 100,00% -16,85% 1,31%

DEC-21

TOTAL MODAL KERJA INVESTASI


SEKTOR
Baki Debit Pangsa Growth yoy NPL Baki Debit Pangsa Growth yoy NPL Baki Debit Pangsa Growth yoy NPL
(Triliun Rp) (%) (%) (%) (Triliun Rp) (%) (%) (%) (Triliun Rp) (%) (%) (%)

PERTANIAN 1.606,19 17,76% -9,25% 0,03% 66,11 1,18% 39,46% 0,62% 1540,08 45,19% -10,59% 0,00%
PERTAMBANGAN 3.888,22 43,00% 341,39% 0,02% 3.811,97 68,20% 411,91% 0,00% 76,25 2,24% -44,03% 1,13%
INDUSTRI PENGOLAHAN 1.551,39 17,16% 160,04% 0,33% 402,57 7,20% 899,57% 1,26% 1148,83 33,71% 106,50% 0,00%
LGA 78,58 0,87% -13,08% 0,10% 1,44 0,03% 44,79% 5,22% 77,15 2,26% -13,72% 0,00%
KONSTRUKSI 565,14 6,25% -32,19% 9,07% 396,85 7,10% -43,99% 12,13% 168,29 4,94% 34,80% 1,86%
PERDAGANGAN 649,04 7,18% 7,96% 7,79% 537,10 9,61% 6,84% 8,15% 111,94 3,28% 13,69% 6,03%
PERHOTELAN 160,33 1,77% -19,01% 0,00% 1,92 0,03% 167,76% 0,00% 158,40 4,65% -19,69% 0,00%
TRANSPORTASI DAN
43,74 0,48% -7,03% 32,19% 5,06 0,09% -33,34% 0,00% 38,68 1,14% -1,97% 36,40%
KOMUNIKASI
JASA USAHA 38,52 0,43% 35,21% 0,31% 14,76 0,26% 50,54% 0,00% 23,76 0,70% 27,17% 0,50%
JASA LAINNYA 16,79 0,19% -55,28% 14,58% 6,47 0,12% -69,10% 11,60% 10,33 0,30% -37,90% 16,44%
SEKTOR LAINNYA 443,67 4,91% 11,23% 1,60% 345,01 6,17% 1,14% 0,38% 54,34 1,59% 2,85% 7,99%
TOTAL 9.041,61 100% 64,92% 1,46% 5.589,25 100,00% 130,50% 1,78% 3.408,05 100% 11,53% 0,91%
Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB IV
Februari 2022 54

RP TRILIUN
25 % YOY 43
41,54

20 38

12,11
15
11,63
33 85,01% ; RP 35,31 TRILIUN
BANK PEMERINTAH
10 28 14,99% ; RP 6,23 TRILIUN
BANK SWASTA NASIONAL
8,99
5 23

0 18
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021

ASET BU BANK SWASTA NASIONAL ASET BU BANK PEMERINTAH


Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi bank, diolah Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi bank, diolah
Grafik 4.28 Aset Bank Umum Sulawesi Tenggara Grafik 4.29 Pangsa Aset Berdasarkan Pemilik Bank

konstruksi gedung, bangunan dan perumahan sederhana. Secara dan Kota Bau-Bau dengan pangsa masing-masing sebesar 11,51% dan
umum hal ini diprakirakan merupakan dampak pandemi Covid-19 yang 9,12%. Apabila dilihat dari sisi perkembangannya, pertumbuhan aset
berimbas pada kinerja keuangan perusahaan. Oleh sebab itu diperlukan yang tinggi justru terjadi pada daerah-daerah dengan pangsa aset
langkah-langkah korporasi dan perbankan untuk mendorong perbaikan yang relatif kecil seperti di Kabupaten Buton dan Wakatobi (Tabel 4.2)
LU konstruksi. yang masing-masing tumbuh sebesar 65,24% (yoy) dan 21,11% (yoy).
Hal tersebut memperkuat indikasi perbankan juga melakukan ekspansi
bisnis ke berbagai kabupaten di Sulawesi Tenggara karenanya ke depan
4.4 ASESMEN INSTITUSI KEUANGAN diperlukan dukungan seluruh stakeholder untuk lebih meningkatkan
(PERBANKAN) DI SULAWESI TENGGARA pemerataan aktivitas perekonomian di seluruh Kabupaten/Kota se-
4.4.1 Aset Bank Umum Sulawesi Tenggara.
Pada triwulan IV 2021, aset bank umum yang berada di Sulawesi
Tenggara tumbuh positif sebesar 11,63% (yoy) atau tercatat senilai 4.4.2 Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Rp41,54 triliun (Grafik 4.28). Pada periode laporan, Bank Pemerintah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh bank umum
yang memiliki pangsa mencapai 85,01% mencatatkan pertumbuhan yang berkantor di Sulawesi Tenggara pada triwulan IV 2021 mencapai
sebesar 12,11% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya Rp29,83 triliun, tumbuh sebesar 14,99% (yoy), lebih tinggi dibanding
yang tercatat sebesar 9,84% (yoy). Sementara itu, Bank Swasta triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,78% (yoy) (Grafik 4.31).
Nasional yang memiliki pangsa mencapai 14,99% mencatatkan
pertumbuhan sebesar 8,99% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode Lebih detail, peningkatan laju pertumbuhan didorong oleh perbaikan
sebelumnya yang tercatat sebesar 7,51% (yoy) (Grafik 4.29). penempatan dana pada instrumen deposito dan giro. Instrumen
deposito yang memiliki pangsa sebesar 25,53% tercatat mengalami
Secara spasial, aset perbankan masih terkonsentrasi di Kota Kendari perbaikan laju pertumbuhan menjadi sebesar 65,65% (yoy), lebih tinggi
dengan pangsa mencapai 62,95% dari keseluruhan aset bank umum dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 4,50%
yang ada di Sulawesi Tenggara. Namun demikian, meskipun kegiatan (yoy). Sementara instrumen giro yang memiliki pangsa sebesar 191,18%
ekonomi masih terkonsentrasi di daerah ibu kota provinsi, secara tercatat mengalami perbaikan kinerja, tercermin dari perbaikan
perlahan perbankan juga mulai melakukan ekspansi dengan menggarap laju pertumbuhan menjadi kontraksi sebesar 4,50% (yoy), lebih baik
daerah yang memiliki potensi bisnis perbankan yang terlihat dari dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 16,25%
perkembangan aset perbankan di daerah lainnya. Selain Kota Kendari, (yoy) (Grafik 4.31). Peningkatan laju pertumbuhan instrumen deposito
daerah yang memiliki aset bank cukup besar adalah Kabupaten Kolaka dan giro mengindikasikan perbaikan kepastian dunia usaha seiring

RP TRILIUN
100% 80 % YOY
65,65
25,53%

90% 70
25
80% 60

70% 50
20
40
60%
30
15
55,29%

50% 14,99
20
40%
10 10
30% 13,65
0
20% -10 5
-4,50
19,18%

10% -20

0% -30 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021

GIRO TABUNGAN DEPOSITO NOMINAL DPK GIRO DEPOSITO TABUNGAN DPK BANK UMUM

Sumber : LBU Bank Indonesia, lokasi bank, diolah Sumber : LBU Bank Indonesia, lokasi bank, diolah
Grafik 4.30 Komposisi DPK Bank Umum Sulawesi Tenggara Grafik 4.31 Pertumbuhan DPK Per Penempatan
55 BAB IV
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

Tabel 4.2 Aset Bank Umum Berdasarkan Kota/Kabupaten


ASET PANGSA THD PERTUMBUHAN ASET (%, YOY)
KOTA/KABUPATEN
(RP MILIAR) SULTRA (%) TW I 2020 TW II 2020 TW III 2020 TW IV2020 TW I 2021 TW II 2021 TW III 2021 TW IV 2021

Kab. Bombana 468,32 1,30 14,80 13,94 9,93 13,86 18,86 17,33 15,94 14,88

Kab. Buton Utara 228,85 0,63 (3,56) (7,96) 20,05 5,70 5,96 (5,69) (15,52) 7,62

Kab. Konawe Utara 438,78 1,21 6,93 3,16 3,70 2,61 2,45 3,53 4,74 2,86

Kab. Wakatobi 429,66 1,19 11,69 5,46 26,97 (1,21) 2,10 6,15 (12,82) 21,11

Kab. Kolaka Utara 526,28 1,46 19,83 10,75 9,88 27,13 23,21 28,36 26,62 13,25

Kab. Konawe Selatan 685,21 1,90 11,21 5,69 2,65 (1,30) (1,36) (0,56) (0,12) (1,96)

Kab. Buton 215,11 0,60 11,60 9,97 67,22 16,09 18,86 23,41 (9,15) 65,24

Kota Baubau 3.359,65 9,30 3,92 3,18 14,34 5,52 6,67 6,49 (2,56) 9,09

Kota Kendari 22.372,75 61,95 7,40 10,02 9,73 10,77 14,18 11,84 13,73 11,54

Kab. Kolaka 4.110,83 11,38 9,85 8,13 8,82 10,16 9,34 15,42 12,62 14,36

Kab. Konawe 810,88 2,25 10,64 6,91 4,98 5,63 1,81 (0,35) (0,45) (1,54)

Kab. Muna 2.193,64 6,07 9,28 2,24 8,28 3,21 7,93 5,65 (2,57) 14,16

Kab. Kolaka Timur 274,52 0,76 22,75 2,00 (0,20) 14,26 12,23 12,95 18,48 20,17

Sulawesi Tenggara 36.114,50 100,00 7,92 8,10 10,20 9,35 11,67 10,83 9,48 11,63
Sumber: LBU Bank Indonesia, diolah
Ket: Nominal dalam miliar Rupiah,
Pertumbuhan Aset secara yoy Daftar Kabupaten/Kota berdasarkan ketersediaan data

dengan pemulihan ekonomi Sulawesi Tenggara. Kendati demikian, Lebih lanjut, perlambatan laju pertumbuhan dipicu oleh kontraksi laju
ditengah perbaikan kedua instrumen, tabungan sebagai instrumen pertumbuhan laju tabungan yang diblokir, yakni terkontraksi sebesar
dengan pangsa penempatan DPK Bank Umum terbesar di Sulawesi 26,70% (yoy) pada triwulan IV 2021. Namun demikian, perlambatan
Tenggara, yaitu sebesar 55,29%, tercatat mengalami perlambatan tertahan karena adanya peningkatan laju pertumbuhan tabungan yang
pertumbuhan menjadi sebesar 13,18% (yoy) dari triwulan sebelumnya dapat ditarik sewaktu-waktu, yakni tumbuh sebesar 15,09% (yoy) pada
yang tercatat mengalami peningkatan sebesar 16,00% (yoy). triwulan IV 2021.

Deposito 4.4.3 Penyaluran Kredit


Penghimpunan dana dalam bentuk deposito di Sulawesi Tenggara pada Pada triwulan IV 2021 penyaluran kredit perbankan oleh bank umum
triwulan IV 2021 tercatat meningkat baik dari secara nominal maupun yang berkantor di Sulawesi Tenggara tumbuh sebesar 18,33% (yoy)
dari sisi laju pertumbuhan. Secara nominal, instrumen deposito meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tumbuh
tercatat sebesar Rp7,62 triliun, meningkat dibandingkan triwulan III sebesar 17,92% (yoy). Peningkatan juga terjadi secara nominal, dimana
2021 yang tercatat sebesar Rp6,30 triliun. Peningkatan pada instrumen pada triwulan IV 2021 kredit perbankan yang disalurkan mencapai
deposito mengindikasikan tingginya excess liquidity yang ditempatkan Rp32,26 triliun, lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2021 yang
untuk mendapatkan pendapatan bunga. mencapai Rp31,19 triliun (Grafik 4.32).

Giro
Dari sisi komposisi, kredit konsumsi masih mendominasi dengan
Peningkatan penghimpunan dana juga terjadi pada instrumen
pangsa mencapai 54,56% diikuti kredit modal kerja dengan pangsa
giro, baik secara laju pertumbuhan maupun secara nominal. Pada
sebesar 36,03% dan kredit investasi dengan pangsa sebesar 9,41%.
triwulan IV 2021, penghimpunan giro tercatat sebesar Rp5,72 triliun,
meningkat dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp5,37
60 % YOY RP TRILIUN 35
triliun. Peningkatan laju pertumbuhan dan nominal instrumen giro
50 30
mengonfirmasi perbaikan dunia usaha karena tingginya penggunaan
47,95
40
giro yang lazim digunakan dalam kegiatan operasional usaha. 25

30 20

Tabungan
18,33
20 15

Walaupun mengalami perlambatan dari sisi laju pertumbuhannya, pada 10 15,10 10

periode laporan instrumen tabungan tercatat mengalami peningkatan 0 4,96 5

dari sisi nominal. Pada triwulan IV 2021, instrumen tabungan tercatat -10 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
sebesar Rp16,49 triliun, tumbuh dari triwulan III 2021 yang tercatat 2018 2019 2020 2021

sebesar Rp14,68 triliun. TOTAL KREDIT KMK KI KK g. TOTAL KREDIT

Sumber : LBU Bank Indonesia, lokasi bank, diolah


Grafik 4.32 Perkembangan Loan to Deposit Rasio Sulawesi Tenggara
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara Februari 2022
BAB IV
56

Tabel 4.3 Kredit Berdasarkan Kota/Kabupaten


SEP-21 DEC-21

KABUPATEN/KOTA Baki Debet Pangsa Growth yoy NPL PANGSA Baki Debet Pangsa Growth yoy NPL PANGSA
(Miliar Rp) (%) (%) (%) KI KMK KK (Miliar Rp) (%) (%) (%) KI KMK KK

Kab. Buton 252,37 0,81 41,01 0,63 0,18 0,05 0,58 328,98 1,02 81,68 0,41 0,39 0,05 0,59

Kab. Muna 2.287,44 7,32 8,56 1,20 0,14 3,09 4,10 2.369,21 7,34 9,36 1,15 0,14 3,17 4,03

Kab. Kolaka 4.070,86 13,03 8,03 2,03 1,45 5,69 5,90 4.518,83 13,99 16,70 1,67 1,53 6,82 5,66

Kab. Wakatobi 223,56 0,72 10,82 0,34 0,02 0,06 0,64 234,72 0,73 13,79 0,27 0,02 0,05 0,66

Kab. Konawe 791,15 2,53 0,38 1,41 0,01 0,21 2,32 796,40 2,47 1,12 1,39 0,01 0,19 2,27

Kab. Konawe Selatan 680,64 2,18 (0,58) 1,42 0,01 0,15 2,02 675,29 2,09 (1,98) 1,15 0,00 0,13 1,96

Kab. Bombana 457,91 1,47 18,65 0,31 0,15 0,15 1,17 490,95 1,52 14,15 0,17 0,15 0,14 1,23

Kab. Kolaka Utara 529,32 1,69 28,00 0,15 0,19 0,13 1,38 575,08 1,78 14,40 0,11 0,20 0,14 1,45

Kab. Buton Utara 229,85 0,74 7,91 0,66 0,01 0,06 0,67 231,78 0,72 6,45 0,50 0,01 0,05 0,66

Kab. Konawe Utara 437,52 1,40 2,86 0,81 0,00 0,06 1,34 436,17 1,35 1,27 0,88 0,00 0,05 1,30

Kab. Kolaka Timur 288,40 0,92 21,67 0,27 0,03 0,14 0,76 300,74 0,93 21,00 0,11 0,03 0,12 0,78

Kab. Buton Tengah 41,79 0,13 - 0,59 0,01 0,03 0,10 39,34 0,12 - 0,27 0,01 0,02 0,09

Kota Bau-Bau 2.946,75 9,43 13,48 1,04 0,77 3,55 5,12 3.051,29 9,45 13,60 0,82 0,89 3,50 5,07

Kota Kendari 17.998,57 57,62 24,52 2,39 6,26 22,01 29,43 18.246,62 56,50 22,95 2,22 6,05 21,61 28,91

Total 31.236,11 100,00 12,54 1,93 9,23 35,37 55,54 32.295,39 100,00 14,37 1,74 9,42 36,05 54,65
Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi bank, diolah
Ket: Nominal dalam miliar Rupiah, K.MK = Kredit Modal Kerja, K.I = Kredit Investasi,
K.K = Kredit Konsumsi Growth= pertumbuhan Kredit (%, yoy)
Daftar Kabupaten/Kota berdasarkan ketersediaan data

Secara proporsi, kredit modal kerja dan kredit investasi mengalami peningkatan kredit konsumsi serta kredit investasi. Jika dilihat dari
kenaikan, berbeda dengan kredit konsumsi yang mengalami moderasi. sisi risiko kredit, kredit dengan NPL terendah disumbangkan oleh Kab.
Hal ini mengindikasikan bahwa perbankan mulai aktif menyalurkan Kolaka Utara dan Kolaka Timur yang masing-masing sebesar 0,11%.
kredit kepada sektor produktif selaras dengan perbaikan perekonomian
dan percepatan program vaksinasi nasional. Berdasarkan sebaran jenis penggunaannya, perbankan di sebagian
besar kabupaten masih menyalurkan kredit untuk kebutuhan
Kredit Berdasarkan Lokasi Bank konsumsi. Sementara itu, untuk kegiatan produktif terdapat 4 daerah
Selaras dengan DPK, secara spasial penyaluran kredit masih dari 14 daerah yang memiliki pangsa kredit modal kerja terhadap total
terkonsentrasi di Kota Kendari dengan pangsa sebesar 56,50% dari kredit Sulawesi Tenggara yang cukup besar yaitu Kota Kendari, Kab.
seluruh nominal penyaluran kredit yang dilakukan oleh perbankan Kolaka, Kota Bau-Bau, dan Kab. Muna, masing-masing tercatat sebesar
di Sulawesi Tenggara dengan NPL yang terjaga yaitu sebesar 2,22% 21,61%, 6,82%, 3,50% dan 3,17%.
(Tabel 4.3). Namun demikian, laju pertumbuhan kredit tertinggi justru
dicatatkan oleh kabupaten dengan pangsa relatif kecil yaitu Kabupaten Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi
Buton dengan pangsa sebesar 1,02%. Kredit pada Kab. Buton tumbuh Menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha (LU), mayoritas kredit
sebesar 81,68% (yoy) dengan NPL yang tetap terjaga di bawah produktif disalurkan pada LU perdagangan dengan pangsa sebesar
threshold yakni sebesar 0,41%. Peningkatan proporsi kredit dipicu oleh 42,83% dari total kredit produktif di wilayah Sulawesi Tenggara

100%
140 35
90%
120 108,14 30
80%
51,23

32,26

70%
29,83

100 25
60%
80 20
50%
60 15
8,83

40%
30% 40 10
20%
33,80

20 5
10%
0% 0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021

MODAL KERJA INVESTASI KONSUMSI DPK (SB. KANAN) KREDIT (SB. KANAN) LDR

Sumber : LBU Bank Indonesia, lokasi bank, diolah Sumber : LBU Bank Indonesia, lokasi bank, diolah
Grafik 4.33 Perkembangan NPL Bank Umum di Sulawesi Tenggara Grafik 4.34 Pertumbuhan Bank Umum di Sulawesi Tenggara
57 BAB IV
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

Tabel 4.4 Kredit Produktif Berdasarkan Sektor Ekonomi


JUN-21 SEP-21 DEC-21
SEKTOR EKONOMI Baki Debet Pangsa Growth yoy NPL Baki Debet Pangsa Growth yoy NPL Baki Debet Pangsa Growth yoy NPL
(Miliar Rp) (%) (%) (%) (Miliar Rp) (%) (%) (%) (Miliar Rp) (%) (%) (%)
Pertanian 1.763,00 15,99 42,11 1,50 1.873,25 13,54 32,47 1,56 2.041,41 13,98 29,59 1,32

Pertambangan 133,44 1,21 -5,31 2,49 2.677,75 19,35 1.851,69 0,15 2.682,01 18,37 1.945,35 0,09

Industri Pengolahan 633,01 5,74 22,67 2,14 666,30 4,81 17,86 1,98 1.033,88 7,08 72,71 1,45

Listrik Gas 5,55 0,05 -51,66 1,82 6,94 0,05 5,73 1,23 7,33 0,05 32,67 0,65

Air 8,92 0,08 9,37 1,94 8,46 0,06 -15,07 4,27 7,99 0,05 -12,27 5,06

Konstruksi 530,08 4,81 0,14 9,60 525,58 3,80 -3,57 9,86 427,03 2,92 -19,36 11,78

Perdagangan 6.065,38 55,00 11,41 4,59 6.118,64 44,21 7,53 4,45 6.254,03 42,83 6,32 4,16

Transportasi-Pergudangan 149,25 1,35 10,71 1,91 150,15 1,08 6,49 1,87 148,39 1,02 0,56 1,90

Akomodasi Makan Minum 612,07 5,55 14,64 2,56 611,22 4,42 8,87 2,23 610,95 4,18 3,69 1,50

Informasi Komunikasi 3,06 0,03 201,25 0,72 3,01 0,02 23,89 0,15 2,97 0,02 -19,70 0,00

Jasa Keuangan 0,43 0,00 1,90 52,83 0,46 0,00 25,82 49,36 16,74 0,11 3.420,47 1,36

Real Estate 135,86 1,23 17,11 28,71 136,15 0,98 17,22 27,88 135,16 0,93 9,49 27,92

Jasa Perusahaan 251,88 2,28 86,70 0,27 296,73 2,14 79,03 0,46 335,14 2,30 77,11 0,23

Adm Pemerintahan 176,03 1,60 279,27 0,00 185,50 1,34 2.718,07 0,00 300,74 2,06 201,61 0,00

Jasa Pendidikan 15,41 0,14 -28,21 37,22 13,97 0,10 -12,61 36,21 15,38 0,11 -9,82 36,02

Jasa Kesehatan Sosial 60,30 0,55 9,57 0,03 60,53 0,44 -10,54 0,05 61,88 0,42 -14,50 0,48

Jasa Lainnya 485,00 4,40 19,09 2,44 504,74 3,65 26,66 2,82 521,49 3,57 16,66 2,38
Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi bank, diolah
Ket: gKredit = pertumbuhan Kredit (%, yoy),
Kredit Produktif = Kredit Modal Kerja + Kredit Investasi NPL = Non Performing Loan

atau secara nominal sebesar Rp6,25 triliun. Pada triwulan IV 2021, pada triwulan IV 2021 dari yang sebelumnya yang tercatat sebesar
LU dimaksud mengalami pertumbuhan sebesar 6,32% (yoy) dengan 1,77% pada triwulan III 2021, masih berada di bawah threshold 5%
NPL sebesar 4,16%. Kondisi NPL LU perdagangan yang sudah (Grafik 4.35). Hal ini menunjukkan perbaikan di kedua sisi, antara lain
mendekati threshold perlu menjadi perhatian khusus, utamanya untuk kondisi perbankan yang lebih prudent dalam menjalankan operasional
memperkecil risiko contagion effect ke sektor lainnya. Selanjutnya, bisnisnya serta meningkatnya kondisi keuangan nasabah perbankan.
penyaluran kredit terbesar kedua adalah LU Pertambangan dengan Namun demikian, diperlukan sinergi dari berbagai pihak untuk
pangsa sebesar 18,37% atau secara nominal sebesar Rp2,68 triliun. melaksanakan langkah antisipatif dalam rangka menjaga batas aman
Pertumbuhan kredit pada LU Pertambangan tumbuh secara positif treshold risiko kredit dimaksud. Sebagai informasi lebih lanjut, pada
menjadi 1.945,35% (yoy) dengan risiko kredit di bawah threshold NPL, periode laporan risiko kredit terbesar dicatat oleh kredit investasi
yaitu sebesar 0,09%. Pertumbuhan kredit yang signifikan tersebut dengan NPL sebesar 3,84%, membaik dibandingkan triwulan III 2021
diperkirakan karena peningkatan permintaan produk hasil tambang yang tercatat sebesar 4,46%.
sehingga pelaku usaha membutuhkan tambahan modal untuk ekspansi
kinerja. LU ketiga dengan pangsa terbesar adalah LU pertanian dengan Loan to Deposit Ratio (LDR)
pangsa sebesar 13,98% atau sebesar Rp2,04 triliun. LU pertanian Salah satu indikator yang dapat merepresentasikan intermediasi
memiliki pertumbuhan kredit sebesar 29,59% (yoy) dengan NPL perbankan adalah indikator Loan to Deposit Ratio (LDR) yang
sebesar 1,32% menghitung rasio penyaluran kredit per DPK yang dikelola oleh

Apabila dilihat dari sisi pertumbuhan kredit, terdapat gap yang sangat 6 %, NPL

besar. Pertumbuhan tertinggi dicatatkan oleh LU jasa keuangan, LU


5
pertambangan, serta LU administrasi pemerintah yang mencatatkan
4
pertumbuhan berturut-turut sebesar 3.420,47% (yoy), 1.945,35% (yoy), 3,84

dan 201,61% (yoy). Sementara pertumbuhan terendah dicatatkan 3


2,65
oleh LU informasi komunikasi dan konstruksi yang masing-masing 2
1,74
terkontraksi sebesar -19,70% (yoy) dan -19,36% (yoy) (Tabel 4.4).
1
0,77

Non Performing Loan (NPL) per Jenis Kredit 0


I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021
Pada triwulan IV 2021, peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit
NPL (RHS) NPL MODAL KERJA NPL INVESTASI NPL KONSUMSI
disertai dengan penurunan risiko kredit. Hal tersebut terlihat dari Sumber : LBU Bank Indonesia, lokasi bank, diolah

menurunnya indikator Non Performing Loan (NPL) Gross menjadi 1,74% Grafik 4.35 Komposisi Kredit Bank Umum di Sulawesi Tenggara
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB IV
Februari 2022 58

5,65% ; RP 2,35 TRILIUN 5,27% ; RP 1,70 TRILIUN 4,93% ; RP 1,41 TRILIUN 35


30
23,94
25
20
19,55
15
ASET PEMBIAYAAN DPK 10
8,62
5
0
-5
-4,31
-10
-15
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021
BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH
MODAL KERJA KONSUMSI PEMBIAYAAN INVESTASI
Sumber : LBU Bank Indonesia, lokasi bank, diolah Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi bank, diolah
Grafik 4.36 Pangsa Perbankan Syariah Grafik 4.37 Perkembangan Pembiayaan Syariah

perbankan. Pada triwulan IV 2021 LDR bank umum di Sulawesi Tenggara dilakukan untuk penggunaan konsumsi dilanjutkan modal kerja dan
mencapai 108,14%, menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang investasi.
tercatat sebesar 118,43% (Grafik 4.34). Penurunan LDR tersebut terjadi
karena laju pertumbuhan kredit yang tidak lebih cepat dibandingkan Moderasi laju pembiayaan perbankan syariah disertai dengan NPF (Non
laju pertumbuhan DPK. Performing Loan) yang tetap terjaga meskipun mengalami peningkatan
pada triwulan IV 2021. NPF perbankan syariah tercatat sebesar
Nilai LDR sebesar diatas 100% mencerminkan seluruh DPK yang 2,00%, mengalami peningkatan dibandingkan triwulan III 2021 yang
dikelola oleh perbankan disalurkan dalam bentuk kredit bahkan tercatat sebesar 1,61%. Namun demikian, walaupun secara umum NPF
diperlukan bantuan dana dari daerah lain untuk memenuhi kredit di perbankan syariah masih berada di bawah threshold 5%, NPF kredit
daerahnya. Saat ini, Bank Indonesia menetapkan batas atas LDR per produktif yaitu pembiayaan modal kerja dan investasi masing-masing
konsolidasi bank sebesar 92% untuk mengantisipasi risiko kredit mencapai 5,36% dan 5,01%, meningkat dari yang sebelumnya yang
dan risiko likuiditas di perbankan yang berpotensi menjadi sumber tercatat sebesar 4,45% dan 3,03% (Grafik 4.38). Pada kredit modal
kerentanan. Data di triwulan IV 2021 menunjukkan adanya potensi kerja, tingginya NPF berasal dari sektor pertanian, perdagangan, dan
perbaikan oleh perbankan untuk tetap menjaga tingkat risiko kredit jasa masyarakat, sedangkan pada kredit investasi, tingginya NPF
yang terjaga di tingkat yang aman. berasal dari industri pengolahan, perdagangan, serta jasa masyarakat.
Hal ini perlu menjadi perhatian bagi perbankan mengingat pinjaman
4.4.4 Perbankan Syariah produktif tersebut dapat menyebabkan contagion bagi sektor lainnya.
Pangsa perbankan syariah di Sulawesi Tenggara masih relatif kecil
dibandingkan perbankan konvensional. Dari sisi aset, pada triwulan Dari sisi DPK, persentase pangsa DPK syariah dibandingkan total
IV 2021 perbankan syariah memiliki aset sebesar Rp2,35 triliun, DPK pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar 4,93% atau sebesar
atau sebesar 5,65% dari keseluruhan aset bank umum di Sulawesi Rp1,41 triliun, menurun dari triwulan III 2021 yang mencapai 5,40%
Tenggara. Pangsa ini relatif meningkat dibandingkan triwulan III atau sebesar Rp1,42 triliun. Namun demikian apabila dilihat secara
2021 yang tercatat sebesar 5,49% (Grafik 4.36). Peningkatan pangsa detail laju pertumbuhan DPK perbankan syariah pada triwulan IV 2021
ini mengindikasikan keberhasilan berbagai pihak, antara lain Bank tercatat sebesar 12,45% (yoy), mengalami peningkatan dibandingkan
Indonesia, pemerintah daerah, Otoritas Jasa Keuangan dan instansi triwulan III 2021 yang tumbuh sebesar 7,86% (yoy). Peningkatan DPK
lainnya dalam meningkatkan inklusi keuangan dan ekonomi syariah utamanya dipicu oleh tingginya laju pertumbuhan dana pada rekening
di Sulawesi Tenggara. Selain itu, kebijakan merger bank syariah juga giro dan deposito yang masing-masing memiliki pangsa sebesar 9,87%
terbukti dapat meningkatkan peran perbankan syariah di Sulawesi dan 27,12%. Rekening giro tumbuh sebesar 40,31% (yoy) pada triwulan
Tenggara.
14

Sementara itu, pangsa kredit tercatat sebesar 5,27% pada triwulan 12

IV 2021, relatif stabil dibandingkan triwulan III 2021 yang tercatat 10


sebesar 5,30%. Apabila dilihat lebih detail, pembiayaan syariah 8
mencatatkan pertumbuhan tinggi sebesar 19,55% (yoy) pada triwulan
6 5,36
IV 2021, meskipun mengalami moderasi dibandingkan triwulan III 2021
4 5,01
sebesar 23,73% (yoy) (Grafik 4.37). Namun demikian, secara nominal 2,00
2
pembiayaan perbankan syariah mengalami peningkatan menjadi 1,27
0
Rp1,70 triliun pada triwulan IV 2021 dari yang sebelumnya yang tercatat I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021
sebesar Rp1,65 triliun pada triwulan III 2021. Sama dengan penyaluran
MODAL KERJA KONSUMSI PEMBIAYAAN INVESTASI
perbankan umum, penyaluran pembiayaan syariah juga paling banyak Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi bank, diolah
Grafik 4.38 NPF Pembiayaan Syariah
59 BAB IV
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

NON UMKM
140 % YOY
70,71%
120

100 12,23% 12,23%


80

60
UMKM 37,87%
40 40,31
29,29%
20 21,34 RP 11,12 TRILIUN
12,45
0
-9,50 49,90% 37,87% 49,90%
-20

-40
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021

SYARIAH GIRO TABUNGAN DEPOSITO


USAHA MENENGAH USAHA KECIL USAHA MIKRO
Sumber : LBU Bank Indonesia, lokasi bank, diolah Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah
Grafik 4.39 Perkembangan DPK Syariah Grafik 4.40 Pangsa Kredit UMKM

IV 2021 meningkat dari triwulan III 2021 yang tumbuh sebesar 7,86% memiliki pangsa mencapai 29,29% dari total penyaluran kredit di
(yoy). Sementara itu rekening deposito juga turut mengalami perbaikan Sulawesi Tenggara, meningkat dari triwulan III 2021 yang tercatat
laju pertumbuhan, dari yang sebelumnya terkontraksi sebesar -21,37% sebesar 29,02%. Kredit kepada UMKM tersebut sebagian besar
(yoy) menjadi terkontraksi sebesar -9,50% (yoy) pada periode laporan. diberikan kepada usaha kecil sebesar 49,90% dan usaha mikro dengan
Kendati demikian, rekening tabungan yang memiliki pangsa mayoritas pangsa sebesar 37,87%. Sedangkan untuk usaha menengah memiliki
sebesar 63% dari total DPK syariah mengalami penurunan laju pangsa sebesar 12,23% dari total kredit UMKM (Grafik 4.40).
pertumbuhan menjadi 21,34% (yoy) pada triwulan IV 2021 dari yang
sebelumnya sebesar 23,40% (yoy) (Grafik 4.39). Pertumbuhan kredit UMKM pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar
20,88% (yoy) meningkat dari periode sebelumnya yang tumbuh sebesar
Saat ini, Provinsi Sulawesi Tenggara belum memiliki bank syariah yang 6,98% (yoy). Lebih detail, pertumbuhan pada kredit UMKM dipicu oleh
berkantor pusat di Sultra baik dalam bentuk Bank Umum Syariah (BUS), peningkatan kredit pada usaha mikro dan kecil. Kredit usaha mikro
Unit Usaha Syariah (UUS) maupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah tumbuh sebesar 58,16% (yoy) setelah pada triwulan III 2021 mengalami
(BPRS). Untuk itu, diperlukan dukungan seluruh stakeholder terkait kontraksi sebesar 17,74%. Peningkatan juga terjadi kredit usaha kecil
untuk dapat mendorong terbentuknya bank syariah yang berkantor yang mengalami pertumbuhan sebesar 25,34% (yoy) pada triwulan IV
pusat di Sultra untuk mengakselerasi pertumbuhan bank syariah 2021 dari yang sebelumnya sebesar 20,35% (yoy) pada triwulan III 2021.
dan memberikan pilihan bagi masyarakat Sultra dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi syariah. Namun demikian, ditengah peningkatan dan perbaikan laju
pertumbuhan pada kredit usaha mikro dan kecil, kredit usaha
menengah mengalami kontraksi sehingga menahan pertumbuhan
4.5 AKSES KEUANGAN kredit UMKM lebih tinggi. Pada triwulan IV 2021, kredit sektor usaha
4.5.1 Akses Keuangan Kepada UMKM menengah tercatat terkontraksi sebesar 35,52% (yoy) menurun
Ditengah penurunan kredit korporasi, kredit UMKM tetap mampu dibanding periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 13,14% (yoy)
tumbuh positif mengindikasikan daya tahan UMKM pada masa krisis (Grafik 4.41).
mampu menjadi faktor pendorong perbankan menyalurkan kredit lebih
tinggi. Seiring dengan adanya perubahan kebijakan KUR (Kredit Usaha Rakyat)
pada tahun 2017, terdapat peningkatan penyaluran kredit kepada
Pada triwulan IV 2021, kredit yang diterima oleh UMKM di Sulawesi usaha rakyat. Sampai dengan triwulan IV 2021, baki debet KUR di
Tenggara (berdasarkan lokasi proyek) mencapai Rp11,19 triliun atau Sulawesi Tenggara mencapai Rp4,31 triliun dengan jumlah debitur aktif
mencapai 148.085 nasabah (Grafik 4.42). Penyaluran KUR di Sulawesi

NASABAH
80 % YOY BAKI DEBET
5.000 (RP MILIAR) 148.045 160.000
4.500
60 58,16 140.000
4.000
120.000
4.312

40
3.500
25,34 100.000
20 20,88 3.000
2.500 80.000
0
2.000
60.000
-20 1.500
40.000
-35,52 1.000
-40
500 20.000

-60 0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021
UMKM MIKRO KECIL MENENGAH KUR REKENING (SB.KANAN)
Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah
Grafik 4.41 Pertumbuhan Kredit UMKM Grafik 4.42 Rasio Rekening DPK per Jumlah Penduduk
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB IV
Februari 2022 60

140 % NASABAH (RIBU) 35


45,67% 4,90% 291,81
PERDAGANGAN PERIKANAN 120 30

3.872
5,56% 1,44% 100 25
AKOMODASI MAMIN TRANSPORTASI
80 20
6,58% 4,72%
INDUSTRI PENGOLAHAN JASA USAHA 60 15

4,51% 1,48% 40 10
JASA MASYARAKAT LAINNYA

29,42% 20 5
PERTANIAN
0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021

REKENING DPK (SB. KANAN) RASIO DPK

Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah
Grafik 4.43 Rasio Rekening Kredit per Penduduk Bekerja Grafik 4.44 Pergerakan Baki Debet KUR Sulawesi Tenggara

Tenggara masih terkonsentrasi pada usaha di sektor perdagangan penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong
dengan pangsa mencapai 46,71%, diikuti penyaluran pada sektor pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara. Oleh karena itu, KPw BI
primer seperti ke pertanian dengan pangsa sebesar 25,79% dan Provinsi Sulawesi Tenggara akan terus berupaya memberikan dan
sisanya terbagi ke sektor lainnya (Grafik 4.43). memfasilitasi berbagai kegiatan edukasi keuangan yang bertujuan
untuk memberikan informasi mengenai produk dan jasa keuangan
4.5.2 Akses Keuangan Kepada Penduduk serta menumbuhkan kesadaran masyarakat pada umumnya untuk
Indikator akses keuangan di Sulawesi Tenggara baik dari sisi menabung dan melakukan pengelolaan keuangan.
penghimpunan dana maupun penyaluran kredit mengalami
peningkatan seiring semakin tingginya kesadaran masyarakat akan
kebutuhan akan produk perbankan. Rasio jumlah rekening DPK
terhadap penduduk angkatan kerja di Sulawesi Tenggara pada triwulan
IV 2021 tetap menunjukkan rasio yang tinggi, tercatat sebesar 291,81%
(Grafik 4.44). Rasio yang lebih besar dari 100% menunjukkan bahwa
terdapat penduduk angkatan kerja di Sulawesi Tenggara yang memiliki
rekening simpanan lebih dari satu dan/atau adanya penduduk bukan
angkatan kerja, seperti siswa sekolah maupun mahasiswa, yang juga
memiliki rekening.

Sementara itu, pada triwulan IV 2021 rasio jumlah rekening kredit


terhadap penduduk angkatan kerja di Sulawesi Tenggara meningkat
menjadi 25,67% (Grafik 4.45). Meningkatnya rasio rekening kredit
menunjukkan bahwa semakin meningkatnya jumlah masyarakat di
Sulawesi Tenggara yang menggunakan fasilitas pembiayaan dan
masih terdapat peluang peningkatan penyaluran kredit di masa yang
akan datang. Pengembangan akses keuangan memiliki memiliki peran

30 % NASABAH (RIBU) 400


25,67
350
25
300
3.41

20
250

15 200

150
10
100
5
50

0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021

REKENING KREDIT (SB. KANAN) RASIO KREDIT

Sumber: LBU Bank Indonesia, lokasi proyek, diolah


Grafik 4.45 Pangsa Baki Debet Penyaluran KUR Sulawesi Tenggara
Bab V
Sistem Pembayaran dan
Pengelolaan Uang Rupiah
Transaksi Total
Tw IV 2021 Tw III 2021

7.208 miliar
5.850 miliar

Perkembangan Transaksi Non Tunai


RTGS SKNBI
Tw IV 2021 Tw IV 2021

5.563 miliar 2.645 miliar


Tw III 2021 Tw III 2021
3.767 miliar 2.083 miliar
Pada Triwulan IV 2021, aktivitas pembayaran non tunai, serta transaksi
digital untuk masyarakat unbankable terus menunjukkan perkembangan
kinerja yang positif dan lebih baik dari triwulan sebelumnya.

Perkembangan Transaksi SKNBI Perkembangan Transaksi RTGS


Nominal Nominal

Rp 2,08 Triliun Rp 2,64 Triliun Rp 3,77 Triliun Rp 5,56 Triliun


Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021

Growth Growth

-3,39% yoy 12,93% yoy 26,37% yoy 33,77% yoy


Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021

Perkembangan Inflow-Outflow Domestik Perkembangan Inflow-Outflow Luar Negri


Outflow Tw III 2021 Tw IV 2021 Outflow Tw III 2021 Tw IV 2021

Rp
94.567 Juta Rp
156.106 Juta Rp
756 Juta Rp
1.187 Juta
Outflow Outflow Outflow Outflow

Inflow Tw III 2021 Tw IV 2021 Inflow Tw III 2021 Tw IV 2021

Rp
48.441 Juta Rp
73.249 Juta Rp
19.574 Juta Rp
23.192 Juta
Inflow Inflow Inflow Inflow

Aliran Uang Kartal BI-Perbankan Sulawesi Tenggara


Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021

730,4 2.095 577,9 506,1 61.616 75.218 293,01 355,78


miliar miliar miliar miliar Merchant Merchant miliar miliar

Outflow Inflow Jumlah Merchant QRIS Transaksi E-Commerce

Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021

-34,84 -6,84 -34,09 55,59 108,01 126,37 43,27 55,59


% yoy % yoy % yoy % yoy % yoy % yoy % yoy % yoy

Pertumbuhan/nominal lebih tinggi Pertumbuhan/nominal lebih rendah Pertumbuhan/nominal stabil


dibanding periode sebelumnya. dibanding periode sebelumnya. dibanding periode sebelumnya.
• Pada Triwulan IV 2021, sistem pembayaran non-tunai sebagai pendukung aktivitas
ekonomi dan sistem keuangan terus menunjukkan perkembangan kinerja yang
positif. Selain itu perkembangan transaksi digital untuk masyarakat unbankable juga
terus tumbuh membaik.

• Konsumsi masyarakat melalui platform e-commerce hingga triwulan IV 2021 mencapai


Rp355,78 miliar, meningkat 38,11% (yoy) dari tahun sebelumnya.

• Berbagai kebijakan telah dilakukan Bank Indonesia untuk mendorong penggunaan


transaksi non-tunai yang lebih inklusif telah berhasil mendorong peningkatan jumlah
merchant QRIS di Sulawesi Tenggara hingga triwulan IV sebanyak 75.218 ribu jauh
meningkat jauh diatas target tahun 2021 yang sebesar 69.000 merchant.

• Selain itu, peran Bank Indonesia dalam mendorong Elektronifikasi Transaksi


Pemerintah juga telah berhasil mendorong terbentuknya 17 Tim Percepatan dan
Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang terdiri dari 2 Kota dan 15 Kabupaten di
Sulawesi Tenggara.

Foto : Beli Kain Tenun Wakatobi jadi CeMuMuAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal) dengan QRIS!
63 BAB V
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

120% 10000 RP MILIAR %,YOY 200

100% 4,6% 8000 150

8.208,81
80%
6000 100
67,77%

5.850,56
60%
95,4% 50
4000
23,09
40%

2000 0
13,88
20%
32,23%

0 -50
0% I II III IV I II III IV I II III IV
NOMINAL TRANSAKSI 2019 2020 2021

NOMINAL GROWTH (SB. KANAN)


SKNBI BI-RTGS

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.1 Preferensi Penggunaan Sistem Grafik 5.2 Nilai dan Pertumbuhan Transaksi Sistem Pembayaran
Nontunai di Sulawesi Tenggara

5.1 GAMBARAN UMUM 5.2 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN


Pada Triwulan IV 2021, sistem pembayaran non-tunai sebagai
NONTUNAI
pendukung aktivitas ekonomi dan sistem keuangan terus menunjukkan Secara umum, terdapat 2 (dua) sistem pembayaran non-tunai yang
perkembangan kinerja yang positif. Selain itu perkembangan transaksi diselenggarakan oleh Bank Indonesia yang dimanfaatkan oleh
digital untuk masyarakat unbankable juga terus tumbuh selaras masyarakat yaitu Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan
dengan berbagai upaya digitalisasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI RTGS). Selama triwulan
bersama dengan pemangku kepentingan lainnya. IV 2021, kedua sistem tersebut berjalan dengan aman, efisien, lancar,
dan andal di Provinsi Sulawesi Tenggara. Penguatan infrastruktur dan
Berbagai kebijakan telah dilakukan Bank Indonesia untuk mendorong kebijakan sistem pembayaran yang dilakukan oleh Bank Indonesia
penggunaan transaksi non-tunai yang lebih inklusif, antara lain dengan secara konsisten dan berkesinambungan mampu memitigasi berbagai
berbagai sosialisasi dan edukasi terkait QRIS diberbagai kelompok risiko settlement dan operasional dalam sistem pembayaran.
masyarakat serta pendampingan kepada pemda terkait elektronifikasi
transaksi. Jumlah merchant QRIS di Sulawesi Tenggara pada triwulan Di lihat dari sisi nominal, transaksi menggunakan BI-RTGS mendominasi
IV sebanyak 75.218 ribu, meningkat jauh diatas target tahun 2021 transaksi non-tunai masyarakat Sulawesi Tenggara dengan pangsa
sebesar 69.000 merchant. Selanjutnya sebagai kontribusi Bank sebesar 67,77% terhadap total nominal transaksi dan sisanya sebesar
Indonesia dalam Elektronifikasi Transaksi Pemerintah, hingga bulan 32,23% menggunakan SKNBI. Dilihat dari sisi jumlah transaksi,
Desember 2021, telah terbentuk 17 Tim Percepatan dan Perluasan penggunaan SKNBI mendominasi transaksi non-tunai masyarakat
Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang terdiri dari 2 Kota dan 15 Kabupaten Sulawesi Tenggara dengan kontribusi mencapai 95,36% terhadap
di Sulawesi Tenggara. Peran TP2DD sangatlah penting sebagai wadah total jumlah transaksi dan penggunaan BI-RTGS mencatatkan pangsa
sinergi percepatan penerapan Elektronifikasi Transaksi Pemda serta sebesar 4,64% (Grafik 5.1).
Ekosistem Keuangan Digital.
Pada triwulan IV 2021, secara total nilai transaksi pembayaran non-
Peningkatan transaksi non tunai ini menunjukkan perkembangan positif tunai di Sulawesi Tenggara melalui BI RTGS dan SKNBI tercatat
terhadap transaksi digital serta sebagai gambaran pemulihan ekonomi sebesar Rp8,20 triliun dan tumbuh sebesar 23,09% (yoy) lebih tinggi
akibat pandemi Covid-19. Selain itu, konsumsi masyarakat melalui jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar
platform e-commerce terus mengalami peningkatan hingga Triwulan 13,88% (yoy). Lebih detail, nominal BI RTGS tumbuh sebesar 33,77%
IV 2021 mencapai Rp355,78 miliar meningkat 38,11% (yoy). Peningkatan (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh
transaksi melalui e-commerce masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 26,37% (yoy). Sejalan dengan hal tersebut, nominal SKNBI juga
juga mengindikasikan secara signifikan dan konsisten pentingnya tumbuh sebesar 5,39% (yoy) meningkat dari periode sebelumnya yang
ekosistem ekonomi digital pada kehidupan masyarakat dan perlunya terkontraksi sebesar -3,39% (yoy) (Grafik 5.2).
sinergi lintas otoritas untuk memastikan transaksi yang aman, lancar
dan handal. Dari volume transaksi, pembayaran non-tunai tercatat sebesar
98.502, tumbuh sebesar 42,54% (yoy) jauh lebih tinggi dibanding
Sementara itu, dari sisi transaksi tunai, jumlah uang yang keluar ke triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 6,19% (yoy).
Bank Indonesia (outflow) pada triwulan IV 2021 tercatat lebih besar Lebih detail, volume BI RTGS tumbuh sebesar 28,54% (yoy), menurun
dibandingkan dengan jumlah uang yang masuk (inflow) dari Bank dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 50,49% (yoy)
Indonesia sehingga secara umum tercatat net outflow.
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB V
Februari 2022 64

120.000 TRANSAKSI 4,0 RP MILIAR


3,5
3,0
100.000 98,502 2,5
2,0 1,2
1,5
80.000 1,0
0,5
130 RP JUTA
60.000 54,851
110
83,3
40.000 90
70

20.000 50 28,16
30
0 10
I II III IV I II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 2019 2020 2021

SKNBI BI-RTGS SKNBI BI-RTGS SP NONTUNAI

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.3 Jumlah Transaksi Sistem Pembayaran Nontunai di Sulawesi Grafik 5.4 Rata-rata Nilai Per Transaksi Sistem Pembayaran Nontunai
Tenggara Sulawesi Tenggara

dan volume SKNBI tumbuh sebesar 43,30% meningkat dari periode keuangan RT yang semakin baik dan terjadi peningkatan konsumsi RT
sebelumnya yang terkontraksi sebesar -8,76% (yoy) (Grafik 5.3). pada periode laporan.

Lebih jauh, pada triwulan IV 2021, rata-rata nominal transaksi SKNBI Dari sisi aliran transfer dana, pada triwulan IV 2021 baik transaksi
masyarakat Sulawesi Tenggara tercatat sebesar Rp28,16 juta per transfer dana dari luar negeri ke Sulawesi Tenggara maupun transaksi
transaksi, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat dari Sulawesi Tenggara ke luar negeri mengalami peningkatan
sebesar Rp40,82 juta per transaksi. Sementara untuk transaksi sistem dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini
pembayaran nilai besar yang menggunakan BI-RTGS rata-rata tercatat menunjukkan adanya indikasi semakin tingginya aktivitas ekonomi
sebesar Rp1,22 miliar per transaksi, lebih tinggi dibandingkan periode baik dari sisi korporasi maupun masyarakat seiring pemulihan ekonomi
sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,0 miliar per transaksi (Grafik dan penanganan pandemi yang lebih baik.
5.4).
5.2.1 Perkembangan Transaksi Kliring
Perkembangan positif pada transaksi non tunai terjadi sejalan Selama triwulan IV 2021, nilai transaksi sistem pembayaran non-
dengan pemulihan kondisi perekonomian yang didukung perbaikan tunai melalui SKNBI di Sulawesi Tenggara mencapai Rp2,64 triliun,
penanganan pandemi pada periode laporan. Secara natural nominal tumbuh sebesar 5,39% (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan periode
transaksi RTGS akan lebih besar dari SKNBI mengingat minimal sebelumnya yang terkontraksi sebesar 3,39% (yoy). Sementara itu dari
nominal BI-RTGS yang lebih besar dibandingkan SKNBI. Namun dari sisi sisi volume, transaksi SKNBI pada triwulan IV 2021 tercatat sebanyak
volume terlihat bahwa mayoritas pengguna transaksi keuangan non 93.927 kali, mengalami peningkatan sebesar 43,30% (yoy), tumbuh
tunai di Sulawesi Tenggara adalah ritel. signifikan dibandingkan dengan periode triwulan sebelumnya yang
terkontraksi sebesar 8,76% (yoy). Secara garis besar peningkatan
Lebih detail, peningkatan nominal RTGS yang tinggi ditengah volume tersebut seiring dengan peningkatan transaksi dalam menghadapi hari
RTGS yang mengalami penurunan menunjukkan semakin tingginya raya Natal dan tahun baru.
penggunaan RTGS oleh korporasi maupun masyarakat menengah
keatas untuk transaksi besar yang butuh kecepatan transfer. Hal ini Dilihat dari sisi penggunaannya, baik secara nominal maupun volume,
selaras dengan peningkatan investasi pada periode laporan. Selain sebagian besar transaksi kliring tersebut menggunakan kliring kredit.
itu, pada sisi SKNBI terjadi peningkatan total nominal dan volume Kliring kredit memiliki pangsa sebesar 82,16% dalam nominal dan
transaksi. Namun peningkatan volume yang lebih tinggi menyebabkan 85,56% dari sisi volume. Sementara itu, penggunaan kliring debet
nominal per transaksi yang lebih kecil. Hal ini mengindikasikan kondisi mencapai 17,84% dalam nominal dan 14,44% dalam volume (Grafik 5.5
dan 5.6). Peningkatan kliring kredit terjadi selaras dengan peningkatan

SHARE SHARE
3000 RP MILIAR 17,84% 100.000 TRANSAKSI 14,44%
82,16% 85,66%
90.000
2500
80.000
70.000
2000
60.000
1500 50.000
40.000
1000
30.000
20.000
500
10.000
0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 2019 2020 2021

KLIRING KREDIT KLIRING DEBET KLIRING KREDIT KLIRING DEBET


Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah
Grafik 5.5 Nilai Transaksi Kliring (SKNBI) Provinsi Sulawesi Tenggara Grafik 5.6 Volume Transaksi Kliring (SKNBI) Provinsi Sulawesi Tenggara
65 BAB V
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

50 RP MILIAR/ HARI
45 40,08
40 NOMINAL
32,93 41,27% 201,79 MILIAR CEK
35 58,47% 285,87 MILIAR BG
0,26% 1,29 MILIAR LAIN
30 NOMINAL TRANSAKSI
TRANSAKSI
25
30,12% 4.172 CEK
20 69,42% 9.616 BG
0,45% 63 LAIN
15
10 7,15

5
0
I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 CEK BILYET GIRO LAIN

KLIRING KREDIT KLIRING DEBET TOTAL KLIRING

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.7 Perputaran Kliring Harian Grafik 5.8 Preferensi Penggunaan Cek dan BG dalam Kliring Debet
Penyerahan di Sultra

kegiatan dunia usaha dan konsumsi masyarakat yang ditunjang Rp201,79 miliar dan penggunaan warkat lain hanya sebesar 0,26% dari
peningkatan kemudahan transfer antar bank, baik melalui teller bank, total transaksi kliring debet (Grafik 5.8).
ATM dan e-banking.
Dari sisi kepatuhan dan risiko, penarikan cek dan BG kosong
Pada periode tersebut, rata-rata nilai per transaksi kliring kredit 1
pada Triwulan IV 2021 tercatat sebanyak 284 lembar lebih tinggi
adalah sebesar Rp27,04 juta per transaksi, sementara kliring debet2 dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tecatat sebanyak
hanya sebesar Rp34,79 juta per transaksi. Dilihat dari sisi perputaran 258 lembar. Dari sisi persentase, jumlah cek dan BG kosong secara
hariannya, transaksi SKNBI di Sulawesi Tenggara pada Triwulan IV 2021, total sedikit menurun menjadi sebesar 2,09% pada triwulan IV 2021.
perputaran kliring tercatat sebesar Rp40,08 miliar/hari dengan jumlah Sejalan dengan hal tersebut, nominal penarikan cek dan BG kosong3
transaksi mencapai 1.423 transaksi/hari meningkat dibanding triwulan juga mengalami penurunan dibandingkan triwulan lalu menjadi Rp16,96
sebelumnya perputaran kliring sebesar Rp33,07 miliar/hari dengan miliar pada periode laporan (Grafik 5.9). Penurunan penggunaan
rata-rata 810 transaksi/hari. Lebih detail per kategori kliring, pada cek dan BG kosong mendorong penurunan total tolakan menjadi
triwulan IV 2021 rincian perputaran kliring kredit mencapai Rp32,93 3,47% selaras dengan jumlah penolakan cek kosong menjadi 3,63%,
miliar/hari, sementara kliring debet sebesar Rp7,15 miliar/hari (Grafik sementara jumlah penolakan BG sedikit meningkat menjadi 3,37%.
5.7). Penolakan cek dan BG kosong umumnya dikarenakan saldo yang
kurang pada saat akan dilakukan settlement (Grafik 5.10).
Lebih detail terkait dengan kliring debit, dalam melakukan transaksi,
pemilik rekening giro lebih banyak memanfaatkan Bilyet Giro (BG) Secara spasial, transaksi SKNBI masih terpusat di Kota Kendari dengan
daripada cek. Pada triwulan IV 2021, sebanyak 58,47% transaksi kliring pangsa nominal mencapai 47,12% dari total transaksi kliring di Sulawesi
debet menggunakan BG dengan nominal mencapai Rp285,87 miliar Tenggara. Total transaksi kliring di Kota Kendari menjadi Rp1,25 triliun
sedangkan pemanfaatan cek sebanyak 41,27% dengan nilai sebesar pada pada triwulan laporan, meningkat dari triwulan sebelumnya

25 RP MILIAR TRANSAKSI 400 8% % TOLAKAN

7%
20 285 5,77%
258 6%
3,63%
15 16,98 5%
16,49
200 3,88%
4% 3,47%
10
3%
3,37%
5 2% 2,74%

1%
0 0
I II III IV I II III IV I II III IV 0%
2019 2020 2021 I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
NOMINAL TRANSAKSI (SB.KANAN)
SKNBI BG TOTAL

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.9 Penolakan Kliring (Cek/BG Kosong) di Sulawesi Tenggara Grafik 5.10 Persentase Tolakan Berdasarkan Warkat

1 Kliring kredit secara umum dikenal sebagai transfer antar bank dan dilakukan secara paperless
2 Kliring debet dilakukan dengan menggunakan warkat seperti cek dan bilyet giro. 3 Cek dan BG kosong adalah kondisi transaksi pemindah bukuan antar bank melalui warkat debet
namun rekening bank yang mengirimkan warkat tidak mencukupi untuk dilakukan pendebetan.
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB V
Februari 2022 66

1.900 RP MILIAR
47,12% 1.700
1.500 1.246,34
KENDARI
1.300
1.100
13,74% 900
829,40

BAUBAU 700

8,75% 500
400
MUNA
300
1,715% 200
KONUT 100

0,66% 0
I II III IV I II III IV I II III IV
KOLAKA 2019 2020 2021

KENDARI BAUBAU MUNA KONUT

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.11 Transaksi Kliring Per Kota/Kabupaten Grafik 5.12 Perkembangan Transaksi Kliring Per Kota/Kabupaten

6000 RP MILIAR TRANSAKSI 7.000 RP MILIAR/HARI TRANSAKSI/HARI


90 70
6.000 61
5000 5.563,50
80 69
60
3.767,13 5.000 70 84.30
4000
50
4.575 4.000 60
3000 59.90 40
3.815 50
3.000
2000 40 30
2.000
30
20
1000 1.000 20
10
0 10
0
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 0 0
I II III IV I II III IV I II III IV
NOMINAL TRANSAKSI 2019 2020 2021

RATA-RATA NOMINAL TRANSAKSI RTGS/HARI RATA-RATA VOLUME TRANSAKSI RTGS/HARI


Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah
Grafik 5.13 Perkembangan Transaksi RTGS Provinsi Sulawesi Tenggara Grafik 5.14 Perputaran Harian Transaksi RTGS Provinsi Sulawesi Tenggara

yang tercatat sebesar Rp829,40 miliar. Kondisi serupa juga terjadi di Dilihat dari sisi perputaran hariannya, transaksi RTGS di Sulawesi
Kota Baubau yang merupakan kota dengan pangsa transaksi kliring Tenggara pada Triwulan IV 2021, tercatat sebesar 84,30 miliar/hari
terbesar kedua sebesar 13,74% yang mencatatkan transaksi kliring dengan jumlah transaksi mencapai 69 transaksi/hari meningkat
sebesar Rp356,26 miliar, meningkat dibanding triwulan sebelumnya dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 59,80 miliar/hari
yang tercatat sebesar Rp301,74 miliar (Grafik 5.12). dengan rata-rata 61 transaksi/hari (Grafik 5.14).

5.2.2 Perkembangan Transaksi RTGS 5.2.3 Penyelenggara Transfer Dana (PTD)


Pada Triwulan IV 2021 total nominal transaksi BI-RTGS di Sulawesi Penyelenggara Transfer Dana diatur dan diawasi oleh Bank Indonesia
Tenggara tercatat sebesar Rp5,57 triliun tumbuh sebesar 33,77% melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.14/23/PBI/2012 tentang
(yoy), meningkat jika dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh transfer dana. Transfer dana adalah kegiatan yang bertujuan untuk
sebesar 26,37% (yoy) (Grafik 5.13). Secara nominal, rata-rata transaksi memindahkan sejumlah dana dari pengirim kepada penerima yang
BI-RTGS pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp1,22 miliar per dapat berupa uang tunai maupun melalui rekening. Kegiatan transfer
transaksi, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar dana yang dilayani oleh PTD selain bank dapat berupa transaksi
Rp987,45 juta. domestik maupun transaksi luar negeri. Transfer dana luar negeri
Sulawesi Tenggara pada triwulan IV mengalami peningkatan sejalan
27000 14.000 dengan peningkatan investasi asing di Sulawesi Tenggara.
13.000
25000
12.000
23.192
11.000 Pada triwulan IV 2021, transaksi transfer dana luar negeri Sulawesi
23000
10.000 Tenggara mengalami net inflow4 sebesar Rp 22 milliar. Inflow dari luar
21000 9.000
19.574 negeri ke Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat sebanyak Rp23,19 miliar,
8.000
19000
7.000 terkontraksi sebesar 4,20% (yoy), mengalami perbaikan dibandingkan
5.675
17000
6.000 dengan periode sebelumnya yang terkontraksi sebesar 25,10% (yoy)
5.871 5.000
(Grafik 5.15). Sementara itu, outflow dana dari Sulawesi Tenggara ke
15000 4.000
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 luar negeri tercatat sebesar Rp1,19 miliar, tumbuh sebesar 41,65%
VOLUME NOMINAL (yoy) meningkat signifikan jika dibandingkan periode sebelumnya yang
Sumber: Bank Indonesia, diolah 4 Net Inflow transfer dana luar negeri mengindikasikan aliran uang masuk dari luar negeri ke
Grafik 5.15 Aliran Transaksi Transfer Dana Inflow Dari Luar Negeri Sulawesi Tenggara lebih besar dibandingkan dengan aliran uang keluar dari Sulawesi Tenggara
ke luar negeri
67 BAB V
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

73.249 646.000
1.400 350 75000 RP, JUTA
1.187,33 566.000
1.200 300 65000
486.000
1.000 250 55000 48.411 406.000
756,06
800 200 45000
326.000

600 176 150 35000 246.000


166 160.170
400 100 25000 117.383 166.000

15000 86.000
200 50
5000 6.000
0 0 I II III IV I II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021
2019 2020 2021
VOLUME NOMINAL
VOLUME NOMINAL

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.16 Aliran Transaksi Transfer Dana Outflow Ke Luar Negeri Grafik 5.17 Aliran Transfer Dana Inflow Domestik

245.661 6
170000 245.000
5,52
150000 215.000 5
156.106
130000 170.176 185.000
4
110000 155.000
3 3,08 3,12 3,24
90000 125.000 2,81
94.587 2,43
70000 95.000 2
1,83
1,65
50000 65.000 1,49
1
1,07
30000 35.000 0,76
0,08
0
10000 5.000 I II III IV I II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021
2019 2020 2021

VOLUME NOMINAL

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.18 Aliran Transfer Dana Outflow Domestik Grafik 5.19 Transaksi Pembelian Uang Kertas Asing

tercatat menurun sebesar 1,48% (yoy) (Grafik 5.16). Net Inflow ini sejalan sebesar 171,16% (yoy), meningkat dibandingkan periode sebelumnya
dengan perbaikan kondisi dunia usaha dan ekspektasi perekonomian yang tercatat tumbuh sebesar 92,50% (yoy) (Grafik 5.17). Di sisi lain,
domestik yang terus membaik. Aliran investasi lainnya juga didukung jumlah inflow domestik tersebut lebih kecil dibandingkan outflow
dengan kebutuhan pendanaan infrastruktur yang meningkat yang tercatat sebesar Rp156,11 miliar tumbuh 170,78% (yoy), menurun
disebabkan oleh peningkatan penanaman modal pada sektor industri dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar
logam, pertambangan, pengolahan nikel, sektor pertanian, serta pada 182,17% (yoy) (Grafik 5.18). Secara garis besar net ouflow domestik
industri makanan dan minuman seiring konsumsi masyarakat yang termoderasi oleh perubahan konsumsi masyarakat Sulawesi Tenggara
membaik. yang mulai banyak menggunakan e-commerce.

Selain itu, pada triwulan IV 2021 transaksi transfer dana domestik 5.2.4 Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan
di Sulawesi Tenggara mengalami net outflow sebesar Rp 82,86 Bank (KUPVA-BB)
miliar. Jumlah aliran dana domestik yang masuk (inflow) ke Sulawesi Bank Indonesia memiliki wewenang untuk mengawasi kegiatan jual beli
Tenggara pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp73,25 miliar tumbuh valuta asing bukan bank dengan pihak lain. Pengawasan ini antara lain
dilakukan untuk mencegah terjadinya tindak pidana pencucian uang,
0,35% pendanaan terorisme dan kejahatan lainnya yang saat ini diatur dalam
CNY
STRANAS APU-PPT.
0,37%
JPY
Pada Triwulan IV 2021, transaksi penjualan Uang Kertas Asing (UKA) di
0,57%
SAR Sulawesi Tenggara tercatat sebesar 18,68 milliar terkontraksi sebesar
69,41% 9,06% (yoy) menurun signifikan dibandingkan periode sebelumnya
SGD
yang tumbuh sebesar 714% (yoy). Transaksi penjualan UKA tersebut
27,56% didominasi oleh Dolar Singapore (SGD) yang memiliki pangsa 70,18%
USD
dari seluruh transaksi KUPVA pada periode laporan (Grafik 5.20). Hal
1,10%
LAINNYA dikarenakan SGD merupakan mata uang yang sering digunakan oleh
Sumber: Bank Indonesia, diolah investor luar untuk menanamkan modalnya di Sulawesi Tenggara
Grafik 5.20 Pangsa Pembelian Mata Uang Asing per Pecahan sejalan dengan data pada Penyelenggara Transfer Dana (PTD).
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB V
Februari 2022 68

10.000
9174
9.000 11,59% 18,75%
8.000
KONSEL KENDARI
7.578
7.000
6033 6159
6.597 4,98% 4,92%
6.000 5538
BOMBANA BAUBAU
5.091
5.000
4.422
4.698
6,29% 13,37%
4.000 KOLUT BUTON
3.179 3.354
3.000 2.888

2.000
14,26% 17,88%
MUNA KOLAKA
1.000
0
2,67% 5,29%
I II III IV I II III IV I II III IV LSAINNYA WAKATOBI
2019 2020 2021

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.21 Perkembangan Jumlah Agen LKD di Sulawesi Tenggara Grafik 5.22 Persebaran Agen LKD per Kabupaten

triwulan IV 2021, terdapat 5.798 rekening uang elektronik yang dimiliki


5.2.5 Layanan Keuangan Digital (LKD) masyarakat di Sulawesi Tenggara, tumbuh 52,02% (yoy) sedikit lebih
Layanan Keuangan Digital (LKD) adalah kegiatan layanan jasa sistem rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 62,1%
pembayaran dan Keuangan yang dilakukan melalui kerja sama dengan (yoy) . Secara spasial, jumlah rekening uang elektronik terbanyak
pihak ketiga dengan menggunakan sarana dan perangkat teknologi berada di Kota Kendari yang mencapai 2.093 rekening atau memiliki
berbasis mobile/web dalam rangka Keuangan inklusif. Agen LKD yang pangsa sebesar 36,10%, diikuti oleh Kabupaten Konawe Selatan
merupakan perpanjangan tangan dari perbankan diharapkan dapat dengan total jumlah rekening sebanyak 1.118 rekening atau pangsa
menyentuh seluruh lapisan masyarakat terutama unbanked people yang sebesar 19,28%.
saat ini masih 83 juta atau mencapai 52,18%5 dari penduduk dewasa di
Indonesia. Selain itu, agen LKD juga diharapkan dapat meningkatkan 5.2.6 Ekosistem Keuangan Digital
tingkat inklusi Keuangan di Indonesia. Transaksi yang dapat dilakukan Pertumbuhan dan perkembangan digitalisasi saat ini telah mendorong
di agen LKD terdiri atas isi ulang, pembayaran tagihan rutin/berkala, perubahan gaya hidup masyarakat utamanya di kota-kota besar. Hal
fasilitator registrasi pemegang, transfer person to person, dan transfer tersebut menjadi peluang dalam menciptakan ekosistem keuangan
person to account. digital yang efektif, efisien dan transparan. Bank Indonesia sebagai
otoritas sistem pembayaran melihat potensi dari perkembangan
Pada triwulan IV 2021, jumlah agen LKD yang tersebar di wilayah ekosistem keuangan digital di Indonesia sebagai peluang namun
Sulawesi Tenggara adalah sebanyak 9.174 agen mengalami peningkatan disertai dengan tantangan dalam menyusun regulasi yang tepat. Salah
52,06% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang satunya lewat QRIS (QR Code Indonesian Standard) yang merupakan
mencatatkan pertumbuhan sebesar 36,84% (yoy) (Grafik 5.21). Secara standarisasi pembayaran menggunakan metode agar proses transaksi
spasial, daerah yang memiliki agen terbanyak adalah Kota Kendari dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
yaitu sebanyak 18,75% dari seluruh agen di Sulawesi Tenggara (Grafik Pertumbuhan transaksi non-tunai salah satunya dipengaruhi dengan
5.22) Tingginya jumlah agen tersebut dikarenakan tingginya kebutuhan meningkatnya ekosistem keuangan digital tumbuh 38,11% (yoy),
masyarakat akan transaksi non-tunai terutama tempat top-up saldo mengalami moderasi dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh
ditengah terbatasnya penambahan jumlah bank yang mudah diakses
masyarakat karenanya langkah menambah LKD dilakukan perbankan
90
untuk meningkatkan layanan dengan biaya yang lebih rendah. 79.38
80

70
Dilihat dari nominal transaksinya, total transaksi di agen LKD pada 60
60.33

Triwulan IV 2021 adalah Rp16,24 miliar, sedikit menurun dibandingkan 50


44.30

triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp17,80 miliar. Transaksi 40

30
yang paling banyak dilakukan di agen LKD adalah pembayaran tagihan 22.99
17.58
20.30
20 13.65
13.32
yaitu sebesar Rp8,77 miliar dan pengisian ulang (top up) sebesar Rp6,01 10
9.39 9.49

miliar. Penurunan jumlah transaksi tersebut ditengarai berhubungan 0


I II III IV I II III IV I II III IV
dengan semakin lengkapnya layanan serupa yang ditawarkan oleh 2019 2020 2021
PEMBAYARAN TAGIHAN TRANSFER P2P ISI ULANG (TOP UP)
penyedia jasa dompet digital dan e-commerce. TRANSFER P2A FASILITATOR REGISTRASI TARIK TUNAI

Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.23 Jenis Transaksi yang Dilakukan di Agen LKD
Di sisi lain, jumlah kepemilikan rekening uang elektronik di Sulawesi
Tenggara juga mencatatkan peningkatan yang signifikan. Pada

5 Sumber: Santoso, Wimboh, “Digitalisasi Sektor Jasa Keuangan RI jadi ‘Game Changer’” https://
www.cnbcindonesia.com/market/20210324125400-17-232481/ojk-digitalisasi-sektor-jasa-
keuangan-ri-jadi-game-changer (Diakses pada 20 Feb 2022)
69 BAB V
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

100.000 80000 RIBU %, YOY 350


90.000 88.530 90.249 75.218
70000 300
80.000
60000 61.616
70.000 65.099 250
50000
60.000 200
50.000 40000
121,44 126,37 150
40.000 30000
30.000 100
20000
20.000
10000 50
10.000 4.541 4.968 5.332 5.798
2.452 2.718 2.966 3.288 3.814
0 0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 2020 2021

JUMLAH MERCHANT GROWTH (SB. KANAN)


Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah
Grafik 5.24 Perkembangan Rekening Uang Elektronik di Sulawesi Grafik 5.25 Pertumbuhan Jumlah Merchant QRIS
Tenggara

400 RP MILIAR % 120


31,95% 350
355,78
USAHA MIKRO 100
300 293,01
42,99% 250
80
USAHA KECIL
200 60
23,61% 150
43,27
38,11
USAHA MENENGAH 40
100
1,35% 50
20
USAHA BESAR
0 0
I II III IV I II III IV I II III IV
0,08% 2019 2020 2021
LAYANAN SOSIAL NOMINAL GROWTH (SB. KANAN)

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.26 Pangsa Merchant Pengguna QRIS Grafik 5.27 Pertumbuhan Transaksi di E-commerce

sebesar 43,27% (yoy) (Grafik 5.27). Moderasi tersebut terjadi karena miliar. Peningkatan net outflow tersebut sesuai dengan pola historis
faktor base effect dimana pada triwulan IV 2021 terjadi peningkatan peningkatan konsumsi rumah tangga pada masa HBKN Natal dan
signifikan transaksi e-commerce masyarkat Sulawesi Tenggara karena tahun baru. Secara lebih detail, inflow pada periode triwulan IV 2021
masih terbatasnya mobilitas pada masa awal pandemi. Penggunaan mencapai Rp506,11 miliar, tumbuh sebesar 55,59% (yoy). Sebaliknya
metode pembayaran dalam bertransaksi di platform e-commerce untuk outflow pada periode yang sama tercatat sebesar Rp2,10 triliun
didominasi oleh pembayaran non-tunai sebesar Rp251,14 miliar atau terkontraksi sebesar 6,84% (yoy) (Grafik 5.29).
70,59% dari total transaksi (Grafik 5.28).
Untuk memperluas cakupan layanan kas ke seluruh wilayah Sulawesi
Tenggara, Bank Indonesia melaksanakan kegiatan Kas Titipan ke
5.3 PENGELOLAAN UANG TUNAI daerah yang dianggap strategis dan dapat menjadi hub untuk daerah
5.3.1 Aliran Uang Kartal sekitar6. Hingga triwulan IV 2021, KPw BI Provinsi Sulawesi Tenggara
Secara umum, transaksi pembayaran tunai pada triwulan IV 2021 memiliki 2 (dua) Kas Titipan yang sudah berjalan yaitu Kas Titipan
mencatatkan net outflow sebesar Rp1,59 triliun, meningkat signifikan Baubau dan Kas Titipan Kolaka yang bertujuan untuk memenuhi
6 Kas Titipan adalah kegiatan penyediaan uang rupiah milik Bank Indonesia yang dititipkan
dibandingkan triwulan lalu yang tercatat net outflow sebesar Rp152,45 kepada salah satu bank untuk mencukupi persediaan kas bank-bank dalam rangka memenuhi
kebutuhan masyarakat di suatu wilayah/daerah tertentu

2.500 RP MILIAR % 100


300
2.095,0
2.000 80
251,14 55,59
250 1.500 60
218,51
1.000 730,4 40
200
500 20
-6,84
0 0
150
-500 -20
104,64 -506,1
100 -1.000 -40
74,51 -578,0
-1.500 -60
50
-2.000 -80
-2.500 -100
0 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021

NON TUNAI TUNAI OUTFLOW INFLOW g INFLOW (SB. KANAN) g OUTFLOW (SB. KANAN)

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.28 Metode Pembayaran Grafik 5.29 Aliran Uang Kartal BI-Perbankan di Sulawesi Tenggara
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB V
Februari 2022 70

2.500 RP MILIAR 100%


2.000 1.588,9 90%
1.500 80%

1.000 70%

500 60%
NET OUTFLOW
50%
0
152,5 40%
-500 NET INFLOW
30%
-1.000
20%
-1.500
10%
-2.000 0%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 2019 2020 2021

KENDARI KAS TITIPAN LAINNYA

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.30 Posisi Net Outflow Uang Kartal di Sulawesi Tenggara Grafik 5.31 Aliran Uang Kartal Keluar Berdasarkan Lokasi Kas

kebutuhan Uang Layak Edar (ULE) dan meningkatkan kualitas uang 5.3.3 Perkembangan Temuan Uang Tidak Asli
yang beredar.
Selama triwulan IV 2021, telah ditemukan uang tidak asli sebanyak 97
lembar, dengan rincian sebanyak 82 lembar uang pecahan 100 ribu
5.3.2 Penyediaan Uang Layak Edar
dan 15 lembar uang pecahan 50 ribu. Jumlah tersebut mengalami
Bank Indonesia secara berkala terus menjaga ketersediaan uang layak peningkatan dibandingkan dengan temuan pada periode sebelumnya
edar (ULE) di masyarakat. Uang layak edar adalah uang rupiah asli yang yang sebanyak 67 lembar. Namun secara jumlah, temuan uang
memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan standar kualitas palsu terus mengalami penurunan sejak tahun 2016. Penurunan ini
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penyediaan uang rupiah yang disebabkan oleh semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam
berkualitas sangat penting untuk menjaga integritas rupiah sebagai mengimplementasikan transaksi keuangan digital. Selain itu,
salah satu simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. penurunan temuan uang palsu ini juga didorong oleh semakin tingginya
Selain itu, ULE akan memberikan kenyamanan dalam bertransaksi pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap cara mengetahui
bagi masyarakat. Uang rupiah dinyatakan tidak layak edar berdasarkan ciri-ciri keaslian uang rupiah.
standar Bank Indonesia apabila kondisinya telah berubah, antara lain
karena jamur, minyak, bahan kimia dan coretan atau uang yang fisiknya Bank Indonesia secara intensif melakukan sosialisasi dan edukasi
berubah karena terbakar, berlubang atau robek. mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada masyarakat tentang
CBP (Cinta Bangga dan Paham Rupiah) yang mencakup pemahaman
Dalam upaya menjaga ketersediaan uang layak edar di masyarakat, bagaimana cara menjaga uang agar tidak lusuh dan robek, serta dalam
KPw BI Provinsi Sultra terus meningkatkan kerjasama dengan pihak rangka menumbuhkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya
terkait terutama perbankan. Hal tersebut dilakukan sejalan dengan menjaga kedaulatan rupiah sebagai simbol negara. Selain itu, untuk
kebijakan untuk menyesuikan aktivitas kas keliling guna mencegah menjaga kualitas uang beredar, Bank Indonesia juga mengampanyekan
terjadinya kerumunan masyarakat yang berisiko mendorong terjadinya 5 Jangan dalam memperlakukan uang, yakni jangan distaples, jangan
penyebaran Covid-19. dibasahi, jangan dilipat, jangan dicoret, dan jangan diremas.

14 RP MILIAR 300

12
250 245
10
200
8
6,3
6 150 140
133
4
100
76
2 66 67
2,95 53
50 47
0 24 26 23 23
18 12
2
-2 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021

PEC. 100.000 PEC. 50.000 PEC. 20.000 PEC. 10.000


PENUKARAN KAS KELILING

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.32 Outflow Melalui Kegiatan Penukaran dan Kas Keliling di Grafik 5.33 Komposisi Pecahan Uang Palsu Yang Ditemukan
Sulawesi Tenggara
Bab VI
Kondisi Tenaga Kerja
& Kesejahteraan

Tingkat Pengangguran Tingkat Partisipasi


Terbuka (TPT) Angkatan Kerja (TPAK)

4,58%
3,92%
Agustus 2021
70,09%Agustus 2021 69,83%
Agustus 2020 Agustus 2020

Seiring dengan pemulihan kondisi perekonomian dan kegiatan dunia usaha, kondisi ketenagakerjaan di Sulawesi Tenggara mulai
menunjukkan perbaikan yang terlhat dari meningkatnya total penyerapan tenaga kerja dan penurunan tingkat pengangguran baik di wilayah
perkotaan maupun di wilayah pedesaan.

Pengguna Tenaga Kerja Ketersediaan Tenaga Kerja


INDEKS PENGGUNAAN INDEKS KETERSEDIAAN
TENAGA PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN

92,11 102,97 93,30 170,33


Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021

Daya Beli Masyarakat


Mengalami Peningkatan
Pada triwulan IV 2021, peningkatan aktivitas masyarakat, perbaikan INDEKS NILAI
kinerja dunia usaha, serta pemulihan kondisi perekonomian PENGHASILAN SAAT INI TUKAR RUPIAH
berdampak pada peningkatan tingkat pendapatan masyarakat di
Sulawesi Tenggara. Kondisi tersebut tercermin dari peningkatan
Indeks Penghasilan Saat Ini dan Nilai Tukar Petani (NTP) yang lebih
101,33 108,33 100,20 100,91
Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021
baik dari triwulan sebelumnya.

Sektor Pertanian Menyerap Tenaga Kerja


Terbesar di Sultra (%, Persen)

PERTANIAN TAMBANG IND. PENGOLAHAN LGA KONSTRUKSI PERDAGANGAN TRANSPORTASI


33,34 36,71 2,64 2,39 9,44 8,94 0,88 0,91 6,52 6,12 19,53 18,36 3,99 3,92
Aug 2021 Aug 2020 Aug 2021 Aug 2020 Aug 2021 Aug 2020 Aug 2021 Aug 2020 Aug 2021 Aug 2020 Aug 2021 Aug 2020 Aug 2021 Aug 2020

AKMAMIN INFOKOM ADM. PEMERINTAH PENDIDIKAN KESEHATAN JASA LAINNYA


3,26 3,20 2,17 2,05 8,30 7,88 5,92 5,73 2,25 2,03 1,77 1,77
Aug 2021 Aug 2020 Aug 2021 Aug 2020 Aug 2021 Aug 2020 Aug 2021 Aug 2020 Aug 2021 Aug 2020 Aug 2021 Aug 2020

Pertumbuhan lebih tinggi Pertumbuhan lebih rendah Pertumbuhan stabil


dibanding periode sebelumnya. dibanding periode sebelumnya. dibanding periode sebelumnya.
• Seiring dengan pemulihan kondisi perekonomian dan kegiatan dunia usaha yang
terus berlanjut, tracking kondisi ketenagakerjaan di Sulawesi Tenggara pada triwulan
IV 2021 menunjukkan perkembangan positif yang terlihat dari meningkatnya total
penyerapan tenaga kerja.

• Berdasarkan data survei Bank Indonesia, Indeks Penggunaan Tenaga Kerja pada
triwulan IV 2021 tercatat sebesar 102,97 meningkat dari triwulan sebelumnya yang
sebesar 92,11.

• Dari sisi kesejahteraan dibandingkan periode sebelumnya, pendapatan masyarakat


Sulawesi Tenggara berdasarkan Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat mengalami
peningkatan dengan capaian rata-rata sebesar 100,91 meningkat dibandingkan
dengan rata-rata triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 100,20.

Foto : Kerajinan Tenun Berdayakan Tenaga Kerja di Sektor Informal


73 BAB VI
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

120 INDEKS SBT, INDEKS 160 SULAWESI TENGGARA

140 PERTANIAN
100
PERTAMBANGAN
120
80 INDUSTRI PENGOLAHAN
100
LISTRIK, GAS & AIR
60 80 KONSTRUKSI
60 PERDAGANGAN
40
40 REAL ESTATE
20 BANK & JASA KEUANGAN
20
JASA LAINNYA
0 0
I II III IV I II III IV I II III IV 0% 20% 40% 60% 80% 100%
2019 2020 2021

PENGGUNAAN TENAKER INDEKS KETERSEDIAAN LAPANGAN PEKERJAAN (RHS) NAIK TETAP TURUN

Sumber : SK dan SKDU KPwBI Sultra, diolah Sumber : Survei Bank Indonesia, diolah
Grafik 6.1 Penggunaan Tenaga Kerja dan Ketersediaan Lapangan Grafik 6.2 Kondisi Realisasi Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan
Pekerjaan Sektor Usaha

6.1 GAMBARAN UMUM Perbaikan aktivitas dan konsumsi masyarakat mendorong perbaikan
kondisi dunia usaha dan pelaku usaha untuk melakukan ekspansi serta
Seiring dengan pemulihan kondisi ekonomi dan kegiatan dunia usaha mendorong tumbuhnya usaha baru yang pada akhirnya menciptakan
yang berlanjut, kondisi ketenagakerjaan di Sultra pada triwulan IV 2021 lapangan kerja yang mampu mengakomodir penambahan penduduk
menunjukkan perkembangan positif. Hal ini terlihat dari meningkatnya usia kerja. Di sisi lain, pada Agustus 2021, penduduk bukan angkatan
total penyerapan tenaga kerja. Di sisi lain, tingkat pengangguran kerja tumbuh sebesar 1,00% (yoy) menjadi 589,53 ribu jiwa. Peningkatan
di pedesaan mengalami sedikit peningkatan, sementara di wilayah tersebut disebabkan oleh meningkatnya penduduk usia kerja yang
perkotaan mengalami penurunan. Dari sisi kesejahteraan, pendapatan melanjutkan sekolah, memilih untuk mengurus rumah tangga atau
petani di Sultra yang tercermin dari Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) melaksanakan kegiatan lainnya.
tercatat mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut selaras dengan
membaiknya produksi dan harga pada hampir keseluruhan subsektor Lebih lanjut, terkait dengan penawaran tenaga kerja, berdasarkan
pertanian. Kedepan, hasil survei konsumen Bank Indonesia Sulawesi informasi dari OPD terkait, pada periode laporan industri pengolahan
Tenggara menunjukkan bahwa masyarakat dan kondisi kegiatan usaha dan pertambangan cukup banyak melakukan rekrutmen tenaga kerja
memiliki optimisme yang lebih baik. yang sebagian besar didatangkan dari luar Sulawesi Tenggara. Kondisi
tersebut disebabkan oleh minimnya tenaga kerja lokal yang sesuai
kebutuhan industri di Sulawesi Tenggara. Lebih lanjut, mengingat
6.2 KETENAGAKERJAAN
sebagian besar pelaku usaha di sektor tersebut merupakan industri
Sejalan dengan kondisi perekonomian yang terus membaik disertai pengolahan logam yang berbasis Penanaman Modal Asing (PMA),
dengan peningkatan investasi, perbaikan kondisi usaha di Sultra tenaga kerja asing yang didatangkan ke Sulawesi Tenggara relatif
berkontribusi pada peningkatan penyerapan tenaga kerja. Secara besar. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan penyerapan tenaga
sektoral, sektor informal masih menjadi penyerap tenaga kerja kerja lokal daerah, diperlukan upaya penyelarasan antara kebutuhan
terbesar pada triwulan IV 2021. kompetensi dan kebutuhan spesifik industri dengan kurikulum
PENAWARAN TENAGA KERJA pendidikan tenaga kerja di daerah. Selain itu, Pemerintah juga perlu
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang diproyeksi menyusun regulasi mengenai ketentuan dan spesifikasi khusus tenaga
akan mengalami bonus demografi pada tahun 2030-2040, saat ini kerja yang diperbolehkan didatangkan dari luar negeri.
Sulawesi Tenggara juga sedang merasakan peningkatan penduduk
Terkait dengan dampak Covid-19, pada periode laporan penduduk
usia produktif. Pada Agustus 2021, jumlah penduduk usia kerja
bukan angkatan kerja yang terdampak Covid-19 tercatat mengalami
Sulawesi Tenggara tercatat sejumlah 1,97 juta jiwa, meningkat
penurunan sebesar -31,80% (yoy) atau turun sebesar 1.930 jiwa menjadi
sebanyak 35,9 ribu jiwa atau tumbuh sebesar 1,86% (yoy) dibandingkan
hanya 4.140 jiwa dari tahun sebelumnya yang sebesar 6.072 jiwa. Selain
jumlah penduduk usia kerja pada Agustus 2020. Selaras dengan
itu, berdasarkan Survei Konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia
peningkatan jumlah usia produktif, jumlah angkatan kerja juga tumbuh
Sulawesi Tenggara terlihat bahwa kedepan masyarakat memiliki
positif sebesar 2,23% (yoy) menjadi 1,38 juta jiwa.
ekspektasi yang positif terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan. Hal
Selaras dengan membaiknya kondisi dunia usaha dan terus ini selaras dengan kondisi perekonomian yang diperkirakan semakin
berlangsungnya investasi di Sulawesi Tenggara, terjadi peningkatan membaik seiring berbagai program pemerintah untuk meningkatkan
pertumbuhan angkatan kerja yang disertai dengan peningkatan vaksinasi dan memperbaiki kualitas penangan Covid-19 di Sulawesi
ketersediaan lapangan pekerjaan sehingga berdampak pada Tenggara.
peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dari 69,83% PERMINTAAN TENAGA KERJA
pada Agustus 2020 menjadi 70,09% pada Agustus 2021 (Tabel 6.1). Sejalan dengan angkatan kerja yang meningkat sebesar 2,23% (yoy)
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB VI
Februari 2022 74

terjadi pada berbagai lapangan usaha utama yang memiliki pangsa


Tabel 6.1 Jenis Kegiatan Utama Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas di Sulawesi
Tenggara (Ribu Jiwa) terbesar di Sulawesi Tenggara seperti lapangan usaha pertambangan
JENIS KEGIATAN 2020 2021 dan industri pengolahan selaras dengan peningkatan aktivitas
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV (%, YOY) -2,15 7,66 perusahaan untuk memenuhi permintaan dari mitra dagang. Pelaku
Penduduk Usia Kerja 1.934,80 1.970,73 usaha yang menyatakan melakukan peningkatan jumlah tenaga kerja
Angkatan Kerja 1.351,09 1.381,20
terutama adalah lapangan usaha industri pengolahan, sebanyak
100,00% dari total pelaku usaha di lapangan usaha tersebut, diikuti
Bekerja 1.289,23 1.327,07
oleh lapangan usaha pertambangan sebanyak 42,86%, serta bank
Formal (%) 35,41 37,19
dan jasa keuangan sebanyak 21,05%. Meningkatnya investasi dan
Informal (%) 64,59 62,81
pembangunan proyek pemerintah maupun swasta berimplikasi
Pengangguran 61,86 54,13
pada peningkatan penyerapan tenaga kerja di lapangan usaha
Pengangguran Karena Covid-19 10,77 9,32
tersebut. Meskipun demikian, terdapat beberapa sektor ekonomi
Bukan Angkatan Kerja (BAK) 583,71 589,53 yang menyatakan melakukan pengurangan jumlah tenaga kerja
BAK karena Dampak COVID-19 6,07 4,14 seperti di lapangan usaha pertanian dan lapangan usaha listrik, gas,
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%) 69,83 70,09 dan air. Penurunan jumlah tenaga kerja di lapangan usaha pertanian
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) (%) 4,58 3,92 dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah adanya migrasi
Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah tenaga kerja ke lapangan usaha pertambangan. Disatu sisi, lapangan
usaha perdagangan menunjukkan tidak adanya perubahan terhadap
pada Agustus 2021, tingkat penyerapan tenaga kerja tercatat tumbuh
proporsi tenaga kerja dimana 100% pelaku usaha di sektor tersebut
sebesar 2,94% (yoy) menjadi 1,32 juta jiwa, bertambah sebesar 37.840
tetap mempertahankan jumlah tenaga kerja. Kedepannya sinergi antar
jiwa dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Secara sektoral,
berbagai stakeholder untuk menciptakan lapangan kerja adalah kunci
mayoritas penduduk bekerja di sektor informal dengan pangsa
untuk menyerap peningkatan angkatan kerja di Sulawesi Tenggara.
sebesar 62,81% menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun
Salah satu upaya nyata yang dapat mencapai hal tersebut adalah
sebelumnya yang sebesar 64,59%. Disatu sisi, penyerapan tenaga kerja
dengan mendorong investasi pada lapangan usaha potensial yang
di sektor formal mengalami peningkatan dari 35,41% menjadi 37,19%
proses pembangunannya bersifat padat karya dan berdampak besar
pada periode yang sama di tahun 2021. Membaiknya kinerja lapangan
pada penyerapan tenaga kerja lokal. Selain itu, Pemerintah juga
usaha di sektor formal, seperti jasa pendidikan, infokom, konstruksi,
perlu terus mendorong pengembangan UMKM yang labour intensive
industri pengolahan, dan perdagangan yang mulai memasuki fase
melalui peningkatan kapasitas, peningkatan akses pembiayaan dan
ekspansi berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga pada
pengembangan kelembagaan UMKM yang lebih baik.
lapangan usaha di sektor tersebut. Disatu sisi abnormalitas cuaca
dan pola musim, serta faktor eksternal lainnya berpengaruh terhadap Berdasarkan data yang dirilis oleh instansi terkait, penggunaan tenaga
kinerja sektor infromal seperti pertanian dan perikanan sehingga kerja baru karena investasi pada triwulan IV 2021 tercatat mengalami
menyebabkan kecenderungan pekerja di sektor tersebut melakukan penurunan baik dari investasi yang bersifat Penanaman Modal Asing
migrasi ke sektor lainnya (Tabel 6.1). (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). pada triwulan
IV 2021, realisasi investasi swasta yang dilakukan di Sulawesi Tenggara
Sebagai tracking kondisi terkini, berdasarkan data survei Bank
menciptakan total lapangan pekerjaan bagi 2.752 tenaga kerja, lebih
Indonesia pada triwulan IV 2021, Indeks Penggunaan Tenaga Kerja
rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 6.077 tenaga
tercatat sebesar 102,97 meningkat dari triwulan sebelumnya yang
kerja. Berdasarkan jenis investasinya, sebanyak 69,84% berasal dari
sebesar 92,11. Berdasarkan survei tersebut, membaiknya aktivitas dan
investasi yang berbasis PMDN, sementara sisanya sebesar 30,16%
daya beli masyarakat karena perbaikan kondisi penanganan pandemi
merupakan lapangan pekerjaan dari investasi yang berbasis PMA
mendorong peningkatan aktivitas usaha sehingga meningkatkan
(Grafik 6.3). Penurunan penggunaan tenaga kerja baru pada triwulan
penyerapan tenaga kerja.
IV 2021 oleh PMA dan PMDN tersebut terjadi karena investor sudah
Perbaikan penyerapan tenaga kerja terlihat dari detail survei Bank 6.000 JIWA

Indonesia dimana sebanyak 11,33% dari keseluruhan perusahaan yang 1.144


5.000
berada di Sulawesi Tenggara menyatakan telah menambah jumlah
4.000
tenaga kerja pada periode laporan. Di luar itu, sebanyak 80,00%
pelaku usaha lainnya menyatakan tidak menambah tenaga kerja dan 3.000
4.933
cenderung tetap, sedangkan hanya 8,67% dari total pelaku usaha di 2.000
1.922
Sulawesi Tenggara menyatakan adanya penurunan tenaga kerja. Hal
1.000
tersebut mengkonfirmasi bahwa sejumlah pelaku usaha sudah mulai 830
0
ekspansif dalam penyerapan tenaga kerja pada periode laporan. I II
2019
III IV I II
2020
III IV I II
2021
III IV

PMA PMDN
Berdasarkan jenis usahanya, peningkatan penggunaan tenaga kerja
Sumber: National Single window for Investment, diolah
Grafik 6.3 Ketersediaan Lapangan Pekerjaan dari Sisi Tenaga Kerja
75 BAB VI
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

25 %, YOY 40 %, PANGSA

20
30
15

10 20

5 2,23 10
1,86
0
1,00
-5 0

PERTANIAN

TAMBANG

INDUSTRI

LGA

KONSTRUKSI

PERDAGANGAN

TRANPORTASI

AKOMODASI & MKAN


MINUM
INFOKOM, JASA KEU, RA
& JASA PEUSAHAAN
ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN

PENDIDIKAN

KESEHATAN & SOSIAL

JASA LAINNYA
-10

-15

-20
AGS 2016 AGS 2017 AGS 2018 AGS 2019 AGS 2020 AGS 2021

PENDUDUK >15 TH ANGKATAN KERJA BUKAN ANGKATAN KERJA AUG-20 AUG-21

Sumber: BPS (Sakernas Februari), diolah Sumber : BPS Prov. Sultra (Sakernas Agustus), diolah
Grafik 6.4 Pertumbuhan Penduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja Grafik 6.5 Pangsa Tenaga Kerja Sektoral Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara

melakukan front loading penyerapan tenaga kerja pada triwulan III sebesar 10,45%. Sementara itu, jumlah pekerja full time atau >35 jam
2021 untuk mendukung pembangunan fisik proyek investasi terkait. per minggu meningkat sebesar 0,44% (yoy) dengan pangsa sebesar
59,67%.
Upaya yang dapat didorong untuk memaksimalkan penyerapan tenaga
kerja lokal adalah dengan membentuk lembaga pelatihan bagi peserta Pada periode laporan penyerapan tenaga kerja terlihat lebih baik
didik dengan menyesuaikan kurikulum khusus yang dipersiapkan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Agustus
untuk memenuhi kebutuhan spesifik industri yang ada di Sulawesi 2021, jumlah pengangguran tercatat sebanyak 54.130 jiwa, turun -7,73%
Tenggara. Sistem pendidikan yang lebih spesifik dan menyesuaikan (yoy) atau menurun sebanyak 7.730 jiwa dari periode yang sama pada
dengan kebutuhan industri, diperkirakan dapat meningkatkan tahun sebelumnya. Dengan jumlah pengangguran tersebut, tingkat
penyerapan tenaga kerja lokal daerah yang lebih fit dan proper serta pengangguran terbuka (TPT) di Sulawesi Tenggara pada bulan Agustus
proses alih teknologi yang lebih baik. Selain mempersiapkan kurikulum 2021 tercatat sebesar 3,92%, menurun dibandingkan periode yang
khusus yang sesuai dengan kebutuhan industri, pemerintah juga perlu sama pada Agustus 2020 yang tercatat sebesar 4,58%. Berdasarkan
mengatur ketetapan mengenai ketentuan khusus yang dipersyaratkan daerah tempat tinggal, diketahui bahwa Tingkat Pengangguran
terhadap penerimaan tenaga kerja asing, sehingga dengan demikian Terbuka (TPT) di perkotaan tercatat sebesar 5,75%, lebih tinggi
penerimaan tenaga kerja lokal bagi industri yang berbasis penanaman dibandingkan tingkat pengangguran di wilayah pedesaan yang tercatat
modal asing dapat ditingkatkan. sebesar 2,93%. Meskipun demikian, angka TPT di perkotaan pada
periode laporan tercatat menurun dibanding TPT pada periode yang
KONDISI TENAGA KERJA & PENGANGGURAN
sama pada tahun lalu. Sama halnya dengan TPT di wilayah pedesaan
Berdasarkan data Sakernas Agustus 2021, sebanyak 62,81% dari dari
yang juga tercatat lebih rendah dibanding TPT pada periode yang sama
total 1,32 juta jiwa tenaga kerja bekerja di sektor informal sedangkan
tahun sebelumnya.
sebanyak 37,19% sisanya bekerja pada sektor formal. Lebih detail, dari
total sektor informal, yang memiliki pangsa penyerapan tenaga kerja Penurunan tingkat pengangguran di perkotaan dan pedesaan
terbesar adalah lapangan usaha pertanian dengan serapan sebesar selaras dengan perbaikan kondisi kinerja dunia usaha baik yang
33,34%, diikuti oleh sektor perdagangan dengan serapan sebesar berada di sektor formal maupun sektor informal. Penurunan tingkat
19,53% dan lapangan usaha industri pengolahan dengan serapan pengangguran di wilayah perkotaan yang lebih baik dibandingkan di
tenaga kerja sebesar 9,44%. Sementara itu, penyerapan tenaga wilayah perdesaan mengindikasikan bahwa recovery dunia usaha
kerja di sektor formal didominasi oleh lapangan usaha administrasi di wilayah perkotaan berjalan lebih cepat dibandingkan di wilayah
pemerintahan dengan serapan sebesar 8,30% dan lapangan usaha perdesaan. Indikasi tersebut juga sejalan dengan hasil survei Bank
pendidikan dengan serapan sebesar 5,92%. (Grafik 6.5). Tingginya Indonesia yang menunjukkan adanya peningkatan tenaga kerja pada
serapan tenaga kerja di sektor informal, sejalan dengan karakteristik sektor pertambangan, industri pengolahan, dan jasa pendidikan.
perekonomian wilayah Sulawesi Tenggara yang masih didominasi oleh
sektor yang berbasis sumber daya alam dan usaha mikro, kecil dan Kedepannya, pemerintah daerah Sulawesi Tenggara bersama otoritas
menegah (UMKM). terkait perlu terus mendorong berbagai upaya untuk meningkatkan
penyerapan tenaga kerja melalui peningkatan investasi swasta, serta
Menurut jam kerjanya, peningkatan tenaga kerja terbesar terjadi pada program pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas tenaga
kategori pekerja paruh waktu dengan peningkatan sebesar 8,45% kerja lokal.
(yoy) dengan pangsa 29,8%, disusul pekerja dengan status setengah
menganggur yang meningkat sebesar 2,57% (yoy) dengan pangsa
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB VI
Februari 2022 76

8 180 INDEKS
141,70
7 160 140,00

140
6
120
5 100

80 108,33
4
101,30
60
3
40
2 20

0
1 I II III IV I II III IV I II III IV
AUG-19 AUG-20 AUG-21 2019 2020 2021

INDEKS PENGHASILAN SAAT INI INDEKS EKSPEKTASI PENGHASILAN


PERKOTAAN PERDESAAN SULTRA

Sumber : BPS (Sakernas Februari), diolah Sumber : BPS Prov. Sultra (Sakernas Agustus), diolah
Grafik 6.6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sulawesi Tenggara Grafik 6.7 Indeks Penghasilan Konsumen

6.3 KESEJAHTERAAN peningkatan NTP di subsektor perkebunan rakyat didorong oleh


peningkatan produksi dan membaiknya harga kelapa sawit, kopra,
Pada triwulan IV 2021, peningkatan aktivitas masyarakat, perbaikan kakao, dan nilam selaras dengan peningkatan permintaan ekspor
kinerja dunia usaha, serta pemulihan kondisi perekonomian dan harga di pasar global untuk komoditas tersebut. Sedangkan
berdampak pada peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat peningkatan NTP pada subsektor tanaman pangan juga didorong oleh
di Sulawesi Tenggara. Kondisi tersebut tercermin antara lain dari peningkatan produksi seiring membaiknya produktivitas padi karena
peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) yang lebih baik dibandingkan irigasi yang semakin baik pasca berfungsinya Bendungan Ladongi.
triwulan sebelumnya. Selain itu, berdasarkan informasi dari OPD terkait juga menyatakan
NILAI TUKAR PETANI (NTP) produksi jagung pada periode laporan mengalami peningkatan.
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu alat ukur kesejahteraan INDEKS PENGHASILAN KONSUMEN
yang relevan di Sulawesi Tenggara dikarenakan lebih dari sepertiga Indeks penghasilan konsumen merupakan salah satu indikator
tenaga kerja di Sulawesi Tenggara yang bekerja di lapangan usaha kesejahteraan dalam Survei Konsumen Bank Indonesia. Indeks
pertanian. Pada triwulan IV 2021, secara bulanan tercatat mengalami penghasilan konsumen Sulawesi Tenggara triwulan IV 2021, tercatat
peningkatan dengan capaian rata-rata sebesar 100,91 meningkat sebesar 108,33 mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya
dibandingkan dengan rata-rata triwulan sebelumnya yang tercatat yang sebesar 101,30 (Grafik 6.7). Membaiknya indeks penghasilan
sebesar 100,20 (Grafik 6.8). masyarakat tersebut selaras dengan aktivitas dunia usaha ditengah

Jika dilihat berdasarkan subsektornya, peningkatan NTP terjadi pada permintaan masyarakat yang sudah pulih pada periode laporan. Angka

hampir seluruh subsektor kecuali subsektor peternakan. Peningkatan indeks yang berada di atas angka 100 menandakan bahwa masyarakat

NTP yang cukup signifikan terjadi pada subsektor perkebunan rakyat berada pada level optimis. Membaiknya aktivitas masyarakat seiring

yang meningkat sebesar 1,59 poin dari triwulan sebelumnya dan penanganan Covid-19 yang semakin membaik dan program vaksinasi

subsektor tanaman pangan yang meningkat sebesar 0,44 poin dari yang terus dilakukan menjadi faktor pendorong pemulihan ekonomi

triwulan sebelumnya. Peningkatan NTP di subsektor perkebunan dan optimisme masyarakat yang terus meningkat.

rakyat dan tanaman pangan didorong oleh membaiknya produksi Terkait dengan ekspektasi, survei konsumen Bank Indonesia
dan harga komoditas unggulan di sektor tersebut. Sebagai contoh menunjukkan tingkat ekspektasi masyarakat terhadap penghasilan
dimasa mendatang yang mengalami moderasi namun masih berada
pada level optimis. Hal ini terkait dengan penyebaran Covid-19 varian
104,36
PERIKANAN
104,43 baru Omicron diperkirakan akan mendisrupsi optimisme masyarakat
106,43
PETERNAKAN
105,16 seiring potensi diberlakukannya kembali kebijakan PPKM dan
PERKEBUNAN RAKYAT
97,62 pembatasan jam operasional kegiatan usaha.
99,21

HORTIKULTURA
113,11
113,54
KEMISKINAN
TANAMAN PANGAN
97,12 Tingkat kemiskinan di Sulawesi Tenggara pada September 2021
97,55

100,20
tercatat sebesar 11,74% mengalami peningkatan dibandingkan periode
TOTAL
100,91
yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 11,69% dan lebih
70 80 90 100 110 120
tinggi dibandingkan Maret 2021 yang merupakan periode yang sama
2021 IV 2021 III
mewabahnya Covid-19 dengan tingkat kemiskinan sebesar 11,66%.
Sumber : BPS Prov. Sultra, diolah Seperti pada periode sebelumnya, data tingkat kemiskinan memiliki
Grafik 6.8 Perkembangan NTP Sulawesi Tenggara
77 BAB VI
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

350 RIBU JIWA %, PERSEN 12 0,44


11,66 11,74
300 0,42 0,411

250 0,40 0,402


0,394
200 0,38 0,390
243,65 252,25
11
150 0,36
0,353
100 0,34 0,347

50 0,32
75,05 71,02
0 10 0,30
SEP-19 MAR-20 SEP-20 MAR-21 SEP-21 MARET SEPT MARET SEPT MARET SEPT MARET SEPT
2018 2019 2020 2021

PENDUDUK MISKIN DESA PENDUDUK MISKIN KOTA % PENDUDUK MISKIN (RHS) PERKOTAAN PEDESAAN SULTRA

Sumber : BPS Prov. Sultra, diolah Sumber : BPS Prov. Sultra, diolah
Grafik 6.9 Perkembangan Penduduk Miskin Sulawesi Tenggara Grafik 6.10 Gini Rasio Sulawesi Tenggara

lag waktu yang cukup panjang, sehingga pada periode laporan data mengalami penurunan dibandingkan September 2020 yang tercatat
tingkat kemiskinan yang rilis masih periode September 2021. Salah satu sebesar 7,62%. Sementara penduduk miskin di wilayah pedesaan pada
indikator yang berhubungan dengan tingkat kemiskinan adalah angka September 2021 tercatat sebesar 14,34% mengalami peningkatan dari
garis kemiskinan. Pengertian dari garis kemiskinan adalah suatu nilai September 2020 yang sebesar 13,93%. Peningkatan penduduk miskin
pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non makanan yang di wilayah pedesaan terlihat lebih tinggi dibandingkan di wilayah
harus dipenuhi agar tidak dikategorikan sebagai penduduk miskin. perkotaan selaras dengan kinerja sektor informal yang masih tertahan
Sehingga penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata akibat Pandemi. Di sisi lain, kondisi berbeda terlihat pada jumlah
pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. penduduk miskin di wilayah perkotaan yang mengalami penurunan
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya selaras dengan
Garis kemiskinan di Sulawesi Tenggara pada September 2021 tercatat
kinerja sektor formal pada periode yang sama yang mulai mengalami
sebesar Rp394.744 mengalami peningkatan point-to point sebesar
perbaikan seiring membaiknya aktivitas dan daya beli masyarakat.
7,11% (yoy) dibandingkan periode yang sama pada September 2020
yang sebesar Rp368.529 per kapita perbulan. Berdasarkan jenisnya, KETIMPANGAN PENDAPATAN
peningkatan garis kemiskinan didorong oleh meningkatnya garis Tingkat ketimpangan pendapatan penduduk di Sulawesi Tenggara
kemiskinan non makanan dan garis kemiskinan makanan. Pada periode menunjukkan tren peningkatan, tercermin dari gini ratio yang pada
laporan, makanan masih menjadi penyumbang utama terhadap garis September 2021 yang tercatat sebesar 0,394 mengalami sedikit
kemiskinan di Sulawesi Tenggara dengan pangsa sebesar 75,06%. peningkatan dibandingkan periode yang sama pada September 2020
Peningkatan garis kemiskinan tersebut dipicu oleh peningkatan yang tercatat sebesar 0,388.
tekanan inflasi tahunan Sulawesi Tenggara terutama komoditas
Jika dilihat berdasarkan lokasinya, peningkatan gini ratio pada
bahan makanan terutama ikan segar akibat kondisi cuaca dan jumlah
September 2021 dipicu oleh peningkatan ketimpangan di wilayah
pasokan yang menurun.
pedesaan yang tercatat sebesar 0,353 meningkat dari periode yang
Peningkatan garis kemiskinan diperkirakan menjadi salah satu faktor sama pada September 2020 yang tercatat sebesar 0,348. Sementara
pemicu peningkatan jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tenggara itu, ketimpangan pendapatan di wilayah perkotaan tercatat sebesar
yang tercatat 323,26 ribu jiwa pada periode laporan, meningkat 5.940 0,402 mengalami penurunan dari periode yang sama di tahun
jiwa dari jumlah penduduk miskin pada September 2020 (Grafik 6.9). sebelumnya yang tercatat sebesar 0,403. Peningkatan tingkat
Berdasarkan lokasinya, jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tenggara ketimpangan di wilayah pedesaan dipicu oleh meningkatnya penduduk
mayoritas berada di wilayah pedesaan dengan pangsa sebesar miskin di wilayah tersebut ditambah dengan meningkatnya biaya hidup
78,00%, sementara 21,97% sisanya berada di wilayah perkotaan. Lebih selaras dengan peningkatan tekanan inflasi terutama pada komoditas
jauh, penduduk miskin di wilayah perkotaan tercatat sebesar 7,14% bahan makanan. Disatu sisi penurunan tingkat ketimpangan di wilayah

Tabel 6.2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi Tenggara Menurut Komponen 2012 – 2021
KOMPONEN SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Umur Harapan Hidup Saat Lahir (UHH) Tahun 70,28 70,39 70,44 70,46 70,47 70,72 70,97 71,22 71,27

Harapan Lama Sekolah (HLS) Tahun 12,45 12,78 13,07 13,07 13,36 13,53 13,55 13,65 13,68

Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 7,93 8,02 8,18 8,32 8,46 8,69 8,91 9,04 9,13

Pengeluaran Per Kapita Rp Juta 8,54 8,56 8,70 8,70 9,09 9,26 9,44 9,33 9,38
Sumber: BPS (Sakernas)
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB VI
Februari 2022 78

perkotaan selaras dengan penurunan jumlah penduduk miskin dan


tingkat pengangguran di wilayah tersebut yang merupakan dampak
membaiknya sektor formal yang mampu menyerap tenaga kerja lebih
baik dari sebelumnya.

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting
untuk mengukur keberhasilan pembangunan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia. Sejak tahun 2018 hingga 2021 Indeks
Pembangunan Manusia di Sulawesi Tenggara tercatat terus mengalami
peningkatan. Pada tahun 2021, IPM di Sulawesi Tenggara tercatat
sebesar 71,66 meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar
71,45. Meskipun demikian, capain IPM tersebut masih berada dibawah
IPM Nasional yang tercatat sebesar 72,29, terutama pada komponen
Umur Harapan Hidup Saat Lahir (UHHL) dan Pengeluaran per Kapita.
Namun demikian, pada indikator pengetahuan angka Harapan Lama
Seklolah (HLS) Sulawesi Tenggara pada tahun 2021 tercatat lebih tinggi
dibandingkan Nasional. Hal tersebut mencerminkan secara rata-rata
pengetahuan dan harapan sekolah masyarakat Sulawesi Tenggara
secara umum lebih baik dibandingkan rata-rata Nasional. Lebih detil,
pada tahun 2021 komponen pembentuk IPM mengalami peningkatan,
antara lain:
a. Umur Harapan Hidup (UHH) bagi bayi saat lahir tercatat hingga
71,27 tahun, meningkat 0,05 tahun dibandingkan tahun sebelumnya
yang tercatat hingga 71,22 tahun.
b. Anak-anak (berusia 7 tahun) memiliki peluang untuk bersekolah
selama 13,68 tahun, meningkat 0,03 tahun dibandingkan dengan
tahun 2020 yang tercatat selama 13,65 tahun.
c. Penduduk (berusia 25 tahun ke atas) secara rata-rata telah
menempuh pendidikan selama 9,13 tahun, meningkat 0,09 tahun
dibandingkan tahun 2020 yang tercatat selama 9,04 tahun.
d. Pengeluaran per kapita (harga konstan 2012) masyarakat pada
tahun 2021 tercatat sebesar Rp 9,38 juta, meningkat Rp 49 ribu
dibandingkan tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp 9,33 juta.
79 BAB VI
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

BOKS 4

BOKS 4

Upaya Peningkatan Produktivitas Tenun


Pajam, Wakatobi Oleh Bank Indonesia
Pada bidang pembangunan ekonomi daerah, sektor pariwisata Kecamatan dan ±160 Km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten,
merupakan program pembangunan andalan Pemkab. Wakatobi. regenerasi para penenun masih terus berlangsung sehingga sentra
Kebijakan pembangunan kepariwisataan Wakatobi telah memperoleh tenun Desa Pajam tetap bertahan bahkan semakin besar dari tahun ke
dukungan cukup besar dari pemerintah pusat melalui Kementrian tahun. Namun meski harus menempuh perjalanan laut menggunakan
Pariwisata dengan menetapkan Kabupaten Wakatobi sebagai salah kapal penumpang hingga ±3 Jam, hasil tenun Desa Pajam tetap
satu dari 10 Destinasi Wisata Prioritas Indonesia yang diharapkan dapat termasyur di Ibu Kota Kabupaten Wakatobi.
berkoribusi terhadap target kunjungan wisatawan manca negara.
Dengan penetapan tersebut diharapkan dapat mendukung percepatan Berdasarkan data pendapatan bidang ekonomi Pemerintah Desa Pajam,
pembangunan infrastruktur dan daya saing kepariwisataan Wakatobi. kain tenun menempati urutan kedua sektor dengan PDRB terbesar
sebagaimana yang tertera pada Grafik 1. Namun demikian, berdasarkan
Industri pariwisata merupakan kesatuan dari berbagai macam sektor survei kepada penenun, kapasitas produksi penenun masih rendah
usaha. Tentunya selain mendorong 3A (Amenistas, Aksesibilitas, yaitu 1 kain/bulan bila tanpa pesanan, sedangkan apabila ada pesanan,
Atraksi) dan 2P (People dan Promotion), industri pendukung pariwisata kapasitas produksi menjadi 2 kain/bulan sebagaimana Grafik 2. Hal
juga perlu terus dikembangkan untuk mendukung Wakatobi menjadi tersebut mengindikasikan besarnya potensi pengembangan produksi
destinasi quality tourism unggulan Sulawesi Tenggara. Salah satu tenun Desa Pajam dan efeknya terhadap pendapatan masyarakat dan
industri yang perlu mendapat perhatian adalah industri kain tenun penyerapan tenaga kerja ke depannya.
tradisional yang biasanya dijadikan buah tangan oleh para wisatawan.
Selain menjadi pendukung pariwisata Wakatobi, tenun juga bisa Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan kepada para
menjadi komoditas unggulan yang memiliki pasar tersendiri. Beberapa penenun di Desa Pajam, terdapat beberapa kendala yang dihadapi
daerah telah berhasil mengembangkan tenun menjadi komoditas dalam pengembangan tenun Desa Pajam, yaitu:
ekspor, seperti Nusa Tenggara Timur yang hasil tenunnya sudah 1. Terbatasnya bahan baku produksi kain tenun yang diperoleh
menembus pasar Eropa dan Amerika Serikat. dari Pulau Jawa menyebabkan penenun kesulitan meningkatkan
jumlah, kualitas dan daya saing produk.
Wakatobi memiliki mutiara terpendam bila berbicara tentang tenun.
2. Penggunaan alat tenun tradisional Gedogan dalam proses
Di jantung pulau Kaledupa, terdapat sentra tenun yang sudah telah
menenun menyebabkan penenun kesulitan meningkatkan
berlangsung secara turun temurun dan tetap dilestarikan hingga
kapasitas, kualitas dan ukuran kain tenun sesuai dengan standar
saat ini. Adalah Desa Pajam, sebuah desa desa adat yang terletak di
nasional Indonesia (SNI) karena keterbatasan pengetahuan dan
Kec. Kaledupa Selatan yang memiliki kekayaan terpendam tersebut
keterampilan penenun menggunakan ATBM.
tersebut. Di desa yang terletak ±2,5 Km dari Pusat Pemerintahan

INDUSTRI RTM (KAIN TENUN) 521,000,000

PERIKANAN 230,000,000 KAPASITAS PRODUKSI/BULAN 2


BILA TERDAPAT PESANAN

PETERNAKAN 36,000,000

PERKEBUNAN
KAPASITAS PRODUKSI/BULAN 1
TANPA PESANAN
PERTANIAN 1,142,000,000

0 500,000,000 1,000,000,000 1,500,000,000


0 0.5 1 1.5 2 2.5
Sumber : Data Profil Potensi Desa Pajam (2020) Sumber : Kelompok Penenun Desa Pajam (2021)
Grafik B4.1 Sumber Pendapatan Masyarakat Desa Pajam menurut Sektor Grafik B4.2 Perbedaan Kapasitas Penenun/Bulan Pada Kondisi Tidak Ada
Usaha/Tahun (Rp) dan Ada Pesanan
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB VI
Februari 2022 80

BOKS 4

4.5
4
4

3.5

3 400% MBA
2.5

1.5
1
1

0.5

0
PRODUKTIVITAS PENENUN PRODUKTIVITAS PENENUN SETELAH PELATIHAN
MENGGUNAKAN GEDONGAN DAN MENGGUNAKAN ATBM

Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)

Gambar B4.1 Pelatihan Tenun Menggunakan ATBM Grafik B4.3 Perbedaan Produktivitas Penenun Sebelum dan Setelah
Pelatihan dan Penggunaan ATBM

3. Kurangnya kapasitas SDM penenun pada aspek kewirusahaan Terlepas dari pelatihan dan pemberian ATBM, Bank Indonesia bersama
dan keuangan menyebakan sebagian besar penenun kesulitan Pemerintah Daerah dan stakeholder terkait lainnya melakukan sinergi
mengembangkan skala usahanya. dan kolaborasi berbagai pihak untuk:
1. Mendorong peningkatan kapasitas penenun, baik dalam hal
Demi menjawab berbagai kendala tersebut, Kantor Perwakilan peningkatan kemampuan kapabilitas menenun, penguatan
Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara menginisiasi kerjasama kapasitas tata kelola usaha, dan fasilitasi akses terhadap faktor
pengembangan tenun wakatobi bersinergi dengan Organisasi input produksi, teknologi dan pemasaran produk.
Perangkat Daerah (OPD) terkait dan designer nasional yang concern
2. Pengembangan aktivitas menenun sebagai salah satu atraksi
dalam pengembangan tenun daerah. Hal tersebut juga sejalan dengan
yang terintegrasi dengan berbagai destinasi wisata lainnya di
beberapa program kerja strategis pada masing-masing OPD terkait
Kabupaten Wakatobi.
untuk mendorong pengembangan industri pendukung pariwisata.
3. Meningkatkan akses pelaku UMKM kepada lembaga keuangan
Lebih lanjut, pengembangan kain tenun tradisional Wakatobi juga
bank/non bank dan mendorong sektor perbankan untuk
ditujukan untuk mendukung kegiatan berbagia event promosi wisata
membiayai pelaku UMKM melalui upaya bersama dalam
yang digelar setiap tahun baik bertaraf lokal daerah maupun nasional,
meningkatkan eligibilitas dan kapabilitas pelaku UMKM sehingga
salah satunya Wakatobi Wave.
mampu memenuhi persyaratan kredit perbankan (bankable).

Pada akhir tahun 2021, melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), 4. Peningkatan infrastruktur fisik dan sarana prasarana usaha yang
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara dapat mendukung percepatan pengembangan produk kain tenun
memberikan bantuan berupa Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) sebanyak yang berkelanjutan.
8 unit beserta alat pendukung, termasuk beberapa alat jahit untuk
membuat produk turunan dari kain tenun seperti aksesoris pengikat
kepala lokal (Kampurui), dompet, tas, dan berbagai produk turunan
lainnya. Selain itu, pemberian bantuan tersebut juga disertai dengan
pemberian pelatihan menggunakan ATBM bekerjasama dengan
designer nasional dilaksanakan selama 30 hari kerja, termasuk
pendampingan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Sulawesi Tenggara, sebabagaimana Grafik 3.

Setelah pemberian ATBM dan pelaksanaan pelatihan sebagaimana


Grafik 4. terbukti bahwa produktivitas penenun mampu meningkat dari
sebelumnya hanya dapat menghasilkan satu lembar kain/bulan, kini
mampu meningkat menjadi satu hingga dua lembar kain/minggu atau
mengalami peningkatan produktivitas hingga 400-800%sebagaimana
Grafik 4. Selain itu, penggunaan ATBM juga mampu meningkatkan
kualitas kain yang dihasilkan hingga memenuhi standar nasional
dan bisa menembus pasar yang lebih luas. Dorongan penjualan lebih
jauh dirasakan karena penggunaan desain dan pewarna yang sesuai
dengan selera nasional.
81 BAB VI
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

BOKS 5

BOKS 5

Sinergi Penyelenggaraan Event Strategis


Wonderful Wakatobi Wave Untuk Mendorong
Pemulihan Pariwisata Kabupaten Wakatobi

Pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan kinerja seluruh sektor dan strategi untuk memulihkan sektor pariwisata telah dilaksanakan
usaha terutama sektor usaha yang mengandalkan mobilitas masyarakat oleh pemerintah daerah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Sebagai
seperti sektor pariwisata. Selama periode Januari – November 2020, bentuk kontribusi nyata dalam mendorong pemulihan ekonomi
kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia secara kumulatif terutama sektor pariwisata, Kantor Perwakilan Bank Indonesia
hanya mencapai 3,89 juta kunjungan, jauh lebih rendah dari periode Provinsi Sulawesi Tenggara bersinergi bersama Pemda melakukan
yang sama ditahun sebelumnya yang sebesar 14,73 juta wisatawan. scale up event Wakatobi Wave 2021.
Penurunan kunjungan wisatawan tersebut tidak hanya berdampak
pada menurunnya penerimaan devisa, namun juga menyebabkan Sejalan dengan arah kebijakan Bank Indonesia untuk membantu
penurunan kinerja UMKM pariwisata yang sebagian besar bergantung pemerintah dalam pemulihan ekonomi dan mendorong pemulihan
pada kunjungan wisatawan mancanegara. sektor prioritas yang salah satunya adalah sektor pariwisata, scale
up Event Strategis Wakatobi Wave sebagai bentuk implementasi
Sulawesi Tenggara sebagai salah satu provinsi yang memiliki potensi flagship program nasional yaitu Gerakan Nasional Bangga Buatan
pariwisata unggulan di wilayah timur Indonesia merasakan dampak Indonesia (G-BBI) dan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia
buruk tersebut selama Pandemi berlangsung, terutama untuk destinasi (G-BWI) yang disinergikan dengan flagship program Bank Indonesia
unggulan Wakatobi yang merupakan salah satu dari Sepuluh Destinasi yaitu Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Karya
Prioritas Pariwisata Nasional (KSPN). Sepanjang tahun 2020, pandemi Kreatif Indonesia (KKI). Peran serta Bank Indonesia dalam event
Covid-19 menyebabkan jumlah kunjungan wisatawan di Wakatobi tersebut memperkaya cakupan acara sehingga selain promosi wisata
hanya sebanyak 3511 wisatawan, mengalami penurunan sebesar juga dilaksanakan webinar dan capacity building UMKM pendukung
-88,91% (yoy) dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 28.857 pariwisata dan ekonomi kreatif sebagaimana pada Grafik 1 dan Grafik
wisatawan. Menurunnya jumlah wisatawan tersebut menyebabkan 2.
penurunan penerimaan devisa hingga -93,10% (yoy). Berbagai upaya

Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)

Gambar B5.1 Pelaksanaan Webinar Pariwisata oleh Kantor Perwakilan Gambar B5.2 Pelaksanaan Capacity Building UMKM
Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB VI
Februari 2022 82

BOKS 5

Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) )/Kendari Info


Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) )/Kendari Info
Gambar B5.3 Acara Pembukaan Expo UMKM, Industri Kreatif, dan
Eonomi Digital Gambar B5.4 Pembukaan Expo secara Resmi oleh Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Wakatobi

Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) )


Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)
Gambar B5.5 Sesi Foto Bersama seluruh Pejabat, Narasumber, dan
Moderator Gambar B5.6 Sesi Pemaparan Materi oleh Nicholas Saputra

Event strategis Wakatobi Wave telah dilaksanakan pemerintah Koordinator Sulampua), Bapak H. Haliana (Bupati Kabupaten
kabupaten Wakatobi sejak tahun 2015, namun pada tahun 2020 festival Wakatobi, dengan narasumber Ir. Rizky Handayani Mustafa,
tersebut mengalami penundaan karena tingginya kasus Covid-19 pada MBTM (Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan
periode tersebut. Scale up event Wakatobi Wave tahun 2021 berhasil Kegiatan/Event Kemenparekraf), Ir. Eddy Satriya, M.A
mendorong event tersebut masuk dalam 83 Kharisma Event Nusantara (Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM),
2021, kalender event yang disusun dan dikurasi oleh Kemenparekraf. dan Nicholas Saputra (Artist & Traveler Enthusiasm), yang
Terdapat serangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama Wakatobi dimoderatori oleh Ade Safrina Nasution (Economic Anchor).
Wave tanggal 2-6 Desember 2021, yaitu: Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan strategis guna
1. Pada Kamis, 2 Desember 2021 dilaksanakan Pembukaan Expo mendorong promosi pariwisata kabupaten Wakatobi sekaligus
UMKM, Industri Kreatif, dan Ekonomi Digital, serta Pagelaran wadah diskusi ilmiah guna menghasilkan ide-ide solutif dalam
Seni dan Budaya. Agenda ini dikuti oleh UMKM berbagai kategori mendorong pengembangan pariwisata Wakatobi.
yang ada di Wakatobi yang bertempat di Marina Togo Mowondu. • Sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah kepada
Melalui kegiatan ini diharapkan mampu mendorong promosi Siswa SMP dan SMA. Kegiatan ini ditujukan untuk semakin
produk-produk unggulan Kabupaten Wakatobi sehingga mampu mengenalkan konsep Rupiah sebagai mata uang sekaligus
menjangkau pasar nasional maupun internasional, sebagaimana salah satu simbol kedaulatan bangsa sehingga generasi
pada Grafik 3 dan Grafik 4. muda lebih cinta, bangga, dan paham tentang bagaimana
2. Pada Jum’at, 3 Desember 2021 terdapat beberapa rangkaian memperlakukan rupiah dengan tepat. Kegiatan ini difasilitasi
kegiatan yang dilaksanakan, yaitu: oleh Unit Pengelolaan Uang Rupiah (UPUR) Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara, sebagaimana
• Webinar Nasional “Pengembangan Pariwisata sebagai Sumber
pada Grafik 7 dan Grafik 8.
Pertumbuhan Ekonomi dalam rangka Pemulihan Ekonomi”
dengan menghadirkan Ibu Angela Tanoesoedibjo, B.A., M.Com • Capacity Building UMKM terkait Kebijakan Pengembangan
(Wakil Menteri Kemenparekraf Republik Indonesia), Bapak UMKM oleh Dinas Koperasi dan UKM, Kebijakan Sadar Wisata
Fadjar Majardi (Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia oleh Dinas Pariwisata, Akses Pembiayaan, Transaksi Non
83 BAB VI
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

BOKS 5

Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) ) Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)

Gambar B5.7 Suasana Peserta Menyimak Materi CBP Gambar B5.8 Sesi Tanya Jawab Materi CBP

Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) ) Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)

Gambar B5.9 Pemaparan Materi oleh Para Narasumber Gambar B5.10 Tanya Jawab Narasumber & Peserta

Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) ) Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)

Gambar B5.11 Sesi Foto Bersama Narasumber & Moderator Gambar B5.12 Sesi Pembukaan Talkshow

Tunai Menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard diskusi yang lebih dekat antara masyarakat Kabupaten
(QRIS), dan onboarding pada ayomibeli.com. Kegiatan ini diikuti Wakatobi bersama Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Kantor
oleh pelaku UMKM yang berasal dari berbagai kecamatan di Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara,
Kabupaten Wakatobi dengan berkolaborasi bersama Dinas dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi
Koperasi dan UKM Kabupaten Wakatobi, Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini turut menghadirkan Bapak H.
Kabupaten Wakatobi, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Halian, S.E (Bupati Kabupaten Wakatobi), Bapak Taufik Ariesta
Wakatobi, dan Tim Pengelola ayomibeli.com. Kegiatan ini Ardhiawan (Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
merupakan wadah dalam mendorong peningkatan kapasitas Sulawesi Tenggara), dan Ibu Sucianti Suaib Saenong (Ketua
pelaku UMKM di Kabupaten Wakatobi dari berbagai aspek HIPMI Prov. Sultra). Kegiatan disambut antusiasme oleh
sehingga diharapkan mampu scale up setelah pelaksanaan masyarakat Wakatobi yang turut hadir dan bertukar pikiran
Wakatobi Wave, sebagaimana pada Grafik 9 dan Grafik 10. terkait konsep, arah, dan sinergi pengembangan pariwisata
• Talkshow “Kebijakan Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Kabupaten Wakatobi, sebagaimana pada Grafik 11 dan Grafik
Sadar Wisata”. Kegiatan ini merupakan salah satu forum 12.
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB VI
Februari 2022 84

BOKS 5

Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) ) Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)

Gambar B5.13 Sesi Foto Bersama Pada Opening Ceremony Gambar B5.14 Sambutan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Bapak Sugeng

3. Pada Sabtu, 4 Desember 2021 dilaksanakan Opening Ceremony Berdasarkan informasi dari para pengelola wisata, hotel, restoran,
Wakatobi Wave dan Lomba Fashion Show busana berbahan kain travel, dan pemerintah daerah terbukti bahwa event promosi Wakatobi
tenun Wakatobi. Opening Ceremony merupakan puncak kegiatna Wave mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten
Wakatobi Wave dengan berbagai rangkaian kegiatan, yaitu: Wakatobi sampai dengan lebih dari 200% dan meningkatkan jumlah
Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia kepada Kelompok reservasi di periode paska pelaksanaan event. Terbukti wakatobi Wave
Tenun Desa Pajam, Penyerahan CSR Bank Sultra kepada Pemda dapat kembali menjadi event strategi yang mampu mengakselerasi
Wakatobi, Launching Digitalisasi Bus DAMRI Wakatobi, Launching promosi wisata Kabupaten Wakatobi. Kesuksesan pelaksanaan event
Aplikasi Teropeso, Tari Kolosal Konservasi Maritim, dan Parade tersebut juga membuktikan bahwa event besar dapat dilakukan dengan
1000 Perahu dan Tari Duata. Kegiatan ini disambut antusiasme risiko penularan Covid-19 yang rendah selama dilakukan dengan
masyarakat baik secara offline maupun online melalui zoom penerapan protokol kesehatan yang ketat. Selanjutnya, Wakatobi Wave
meeting dengan menghadirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi di masa mendatang perlu didukung oleh sinergi berbagai stakeholders
Kreatif RI, Bapak Sandiaga Salahuddin Uno dan Deputi Gubernur dan memperoleh dukungan penuh seperti dalam upaya:
Bank Indonesia, Bapak Sugeng. Sementara itu kegiatan Lomba 1. Mendorong aktivitas promosi yang berkesinambungan melalui
Fashion Show diikuti oleh sebanyak 11 peserta yang meperagakan sinergi program antar OPD dan berbagai lembaga terkait lainnya
busana berbahan dasdar tenun Wakatobi dengan sangat menarik, sehingga mampu memberikan dampak yang lebih massive dalam
sebagaimana Grafik 13 dan Grafik 14. pengenalan pariwisata Wakatobi kepada wisatawan nusantara
4. Pada Minggu, 5 Desember 2021 dilaksanakan Festival Kuliner maupun mancanegara.
Olahan Ikan bertempat di Dapoer Maritim dengan menghadirkan 2. Dukungan pemerintah pusat dalam pelaksanaan event strategis
Chef nasional, Marinka yang membuka kompetisi olahan ikan daerah secara materiil dan nonmateriil.
antar anggota PKK Kabupaten Wakatobi dengan menyuguhkan
3. Menyusun Calender of Event (CoE) bagi masing-masing daerah
Masakan Ikan Parende khas Wakatobi yang dikemas dalam
yang telah menyesuaikan dan adaptasi kebiasaan baru
sajian yang menarik dan menggugah selera. Adapun kegiatan
penyelenggaraan event seperti penerapan protokol CHSE
ini diikuti oleh sebanyak ±100 peserta dari seluruh kecamatan di
(Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability).
Wakatobi dan bertujuan untuk mempromosikan makanan khas
4. Dukungan seluruh lapisan masyarakat dalam mempromosikan
Wakatobi sebagai salah satu elemen penting dalam mendorong
event pariwisata di daerah dan memberikan kontribusi sesuai
pengembangan pariwisata di Kabupaten Wakatobi, sebagaimana
peran masing-masing.
Grafik 15 dan Grafik 16.

Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021) )


Sumber : Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (2021)

Gambar B5.15 Sesi Cooking Class bersama Chef Marinka Gambar B5.16 Sesi Penilaian Lomba Masak oleh Para Juri
Bab VII
Prospek Perekonomian Daerah

AS EROPA TIONGKOK INDIA JEPANG


2020 : -3,1
2020 : -3,4 2020 : -6,3 2020 : 2,3 2020 : -7,3 2020 : -4,6
2021 : 5,9
2021 : 5,6 2021 : 5,2 2021 : 8,1 2021 : 9,0 2021 : 1,6
PDB DUNIA 2022P : 4,4
2022P : 4,0 2022P : 3,9 2022P : 4,8 2022P : 9,0 2022P : 3,3

Perekonomian Sulawesi Tenggara pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2021. Akselerasi pertumbuhan tersebut
didorong oleh perbaikan kondisi dan penanganan pandemi Covid-19, berlanjutnya pembangunan proyek strategis pemerintah dan swasta, permintaan
mitra dagang yang membaik khususnya pada industri pengolahan serta peningkatan investasi pelaku usaha eksisting dan baru.

Indikator Perekonomian Sultra


Mengalami Perbaikan
Perbaikan penanganan Covid-19 di Sultra yang didukung oleh berbagai program
pemerintah dalam mendorong vaksinasi diperkirakan akan mendorong optimisme
masyarakat dan dunia usaha semakin membaik.

Indeks Prakiraan Usaha Indeks Mobilitas Masyarakat (GMR)

189,0 191,0 24,50 189,0


Tw IV 2021 Tw I 2022 Tw IV 2021 Tw I 2022

Meningkatnya Permintaan Komoditas Nikel Dan Olahannya


Turut Mendorong Perbaikan Ekonomi Sultra Kedepan

Harga Nikel
Diperkirakan Menurun
(USD/Metric Ton)

18.500

17.750

PMI Manufaktur Tiongkok Permintaan Baja Dunia Permintaan Nikel Dunia 13.913
2021 2022 2021 2022 2021 2022 11.114
13.787
50,48 52,00 2.150 2.900 1.855 1.896
Juta Ton Juta Ton Juta Ton Juta Ton 2019 2019 2020 2021 2022P

Pertumbuhan lebih tinggi Pertumbuhan lebih rendah Pertumbuhan stabil


dibanding periode sebelumnya. dibanding periode sebelumnya. dibanding periode sebelumnya.
• Berdasarkan beberapa indikator pendukung, hasil survei dan liaison, ekonomi
Sulawesi Tenggara pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan
dengan tahun 2021.

• Faktor yang berperan penting pada akselerasi pertumbuhan tersebut adalah


perbaikan kondisi dan penanganan pandemi Covid-19, berlanjutnya pembangunan
proyek strategis nasional, permintaan mitra dagang yang membaik khususnya pada
industri pengolahan serta peningkatan investasi pelaku usaha eksisting dan baru.

• Indikasi awal perbaikan ekonomi pada tahun 2022 dapat terlihat dari perkembangan
sejumlah indikator terkini, seperti perkiraan kegiatan usaha baik dari sisi konsumen
dan pelaku usaha yang terus meningkat.

Foto : Optimisme Masyarakat Desa Pajam Terhadap Ekonomi ditengah Berbagai Tantangan
87 BAB VII
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

AS EROPA TIONGKOK INDIA JEPANG


2020 : -3,1
2020 : -3,4 2020 : -6,3 2020 : 2,3 2020 : -7,3 2020 : -4,6
2021 : 5,9
2021 : 5,6 2021 : 5,2 2021 : 8,1 2021 : 9,0 2021 : 1,6
PDB DUNIA 2022P : 4,4
2022P : 4,0 2022P : 3,9 2022P : 4,8 2022P : 9,0 2022P : 3,3
Sumber : World Economic Outlook IMF Januari 2022
Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia

7.1 PROSPEK PEREKONOMIAN GLOBAL DAN Proyeksi pertumbuhan ekonomi global mengalami perubahan jika
NASIONAL dibandingkan dengan proyeksi pada periode sebelumnya sebagaimana
yang dirilis. Dengan perkembangan tersebut, IMF melalui World
7.1.1 Prospek Perekonomian Global Economic Outlook Januari 2022 memproyeksikan perekonomian global
Perekonomian global memasuki fase pemulihan pada tahun 2021 pada tahun 2022 mengalami perlambatan sebesar 4,4% (yoy), lebih
meskipun sempat mengalami periode serangan Covid-19 varian Delta. rendah jika dibandingkan dengan perkiraan pada Desember 2021 yang
Perbaikan tersebut sejalan dengan implementasi vaksinasi Covid-19 diperkirakan tumbuh sebesar 5,7% (yoy). Selain itu, Bank Indonesia
di banyak negara untuk membangun herd immunity dan mendorong juga merevisi pertumbuhan ekonomi global menjadi sebesar 4,4% dari
mobilitas serta aktivitas perekonomian, serta berlanjutnya stimulus sebelumnya sebesar 5,7% pada tahun 2022.
kebijakan fiskal dan moneter. Pemulihan ekonomi global diperkirakan
berlanjut pada tahun 2022 didukung oleh percepatan vaksinasi serta Sejalan dengan proyeksi perekonomian global yang mengalami
berlanjutnya kebijakan fiskal yang ekspansif. Meskipun demikian, revised down jika dibandingkan dengan proyeksi Oktober 2021,
pemulihan perekonomian masih dibayangi oleh peningkatan kasus perekonomian berbagai negara maju diperkirakan mengalami
Covid-19 khususnya varian Omicron dengan tingkat penyebaran yang moderasi jika dibandingkan proyeksi sebelumnya, hal yang sama
lebih tinggi dan ancaman virus yang terus bermutasi dapat mengurangi juga terjadi pada perekonomian negara berkembang yang mengalami
efektivitas vaksin, disrupsi rantai pasok, serta keterbatasan energi perlambatan jika dibandingkan proyeksi sebelumnya. Amerika Serikat
menjadikan ketidakpastian pada periode mendatang. menjadi negara yang diyakini perekonomiannya akan melambat jika
dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya, yaitu 4,0% (yoy) pada
Kedepan, perekonomian dunia diperkirakan mengalami moderasi. 2022 jika dibandingkan dengan capaian 2021 yang sebesar 5,6% (yoy).
Purchasing Manager’s Index (PMI), penjualan eceran dan keyakinan Penyesuaian tersebut disebabkan oleh gangguan rantai pasokan
konsumen secara umum menunjukan perbaikan, namun keterbatasan komoditas dan penurunan konsumsi yang terjadi pada pada periode
energi pada yang telah tampak pada awal tahun 2022 berdampak pada laporan. Di sisi lain, perekonomian Jepang diperkirakan mengalami
produktivitas di industri berbagai negara. Hal ini juga tercermin dari peningkatan jika dibandingkan capaian tahun 2021 yaitu dari 1,6%
kenaikan harga di beberapa varian komoditas global. Namun, tingkat (yoy) menjadi 3,3% (yoy) pada tahun 2022. Hal tersebut didorong
permintaan yang tinggi tetap mendukung ekspor negara berkembang. oleh permintaan dalam dan luar negeri serta realisasi investasi
Ketidakpastian pasar keuangan global belum sepenuhnya mereda sebagai salah satu komponen PDB utama negara tersebut. Berbeda
didorong kekhawatiran pengetatan kebijakan moneter global yang halnya dengan Jepang, perekonomian Kawasan Eropa diperkirakan
lebih cepat sejalan kenaikan inflasi yang terus berlangsung. Kondisi juga mengalami perlambatan sebesar 3,9% (yoy), lebih rendah jika
tersebut berpengaruh terhadap tetap berlanjutnya aliran portofolio dibandingkan dengan perkiraan pada capaian tahun 2021 sebesar
global ke negara berkembang, khususnya di negara-negara yang 5,2% (yoy). Kondisi tersebut menyebabkan perekonomian negara
mempunyai imbal hasil aset keuangan yang menarik dan kondisi maju diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang lebih rendah
ekonomi yang membaik. dari perkiraan sebelumnya, yaitu sebesar 3,9% (yoy) pada tahun 2022
dibandingkan tahun 2021 yang tumbuh sebesar 5,9% (yoy).
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB VII
Februari 2022 88

2,5 SKALA LIKERT


200 SBT %,YOY 10
190 2
8
180
1,5
170 6

160 1
4
150
2 0,5
140
130 0 0
120
-2 -0,5
110
100 -4 -1
I II III IV I II III IV I II III IV IP I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV IP
2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

INDEKS PERKIRAAN USAHA (MOV.2Q) PDRB (SB. KANAN)


LS PERKIRAAN HARGA JUAL LS PENJ. DOMESTIK LS PENJ. EKSPOR

Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia Sultra, diolah Sumber : Liason Bank Indonesia Sultra, diolah
Grafik 7.2 Perkiraan Kegiatan Usaha dari Sisi Konsumen Grafik 7.3 Perkiraan Omzet Penjualan Korporasi

Disisi lain, perekonomian negara berkembang mengalami penyesuaian 7.1.2 Prospek Perekonomian Nasional
sebesar 4,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2021
Sejalan dengan perekonomian global, perekonomian Indonesia juga
sebesar 6,5% (yoy), yang mencerminkan perlambatan disebagian besar
sudah memasuki tren pemulihan, perekonomian Indonesia tumbuh
wilayah. Penyesuaian tersebut disebabkan oleh penurunan proyeksi
positif pada triwulan IV 2021. Ekonomi Indonesia pada triwulan IV
perekonomian di wilayah China, seiring dengan sektor property dan
2021 tumbuh sebesar 5,02% (yoy), lebih tinggi dari capaian triwulan
rumah tangga yang tidak tumbuh seperti perkiraan sebelumnya. Selain
sebelumnya sebesar 3,51% (yoy). Secara whole year selama tahun
itu, Rusia, Brazil, Mexico, dan mayoritas negara lainnya di kawasan
2021 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 3,69% lebih tinggi
juga memangkas perkiraan pertumbuhan pada periode laporan. Hal
dibandingkan whole year tahun 2020 yang terkontraksi sebesar 2,07%.
tersebut disebabkan oleh peningkatan harga komoditas dan disrupsi
Perkembangan tersebut terutama ditopang oleh kinerja ekspor sejalan
rantai pasok yang menyebabkan peningkatan inflasi. Selain itu, kondisi
dengan tetap kuatnya permintaan mitra dagang utama. Selain itu,
di beberapa negara juga mengakibatkan adanya normalisasi kebijakan
permintaan domestik juga tumbuh didorong oleh penanganan pandemi
moneter yang kemudian akan mempengaruhi stabilitas keuangan,
serta vaksinasi yang semakin baik. Dari sisi lapangan usaha (LU), kinerja
terutama di negara ekonomi berkembang yang mengalami keluarnya
LU utama tetap dalam tren pertumbuhan positif, kendati beberapa LU
dana asing khususnya pada negara dengan level utang yang meningkat
terkait mobilitas masyarakat seperti transportasi dan pergudangan
signifikan pada dua tahun terakhir. Perlambatan juga dialami oleh
terkontraksi, hal ini disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi
perekonomian negara berkembang di Asia yang diperkirakan sebesar
pada triwulan IV 2021. Secara spasial, kinerja pertumbuhan ekonomi
5,9% (yoy), lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian sebelumnya
nasional didukung oleh hampir seluruh wilayah, dengan pertumbuhan
yang tumbuh sebesar 7,2% (yoy). Perlambatan yang lebih tinggi
tertinggi tercatat di wilayah Kalimantan, Sulawesi -Maluku-Papua
tertahan oleh perkiraan perekonomian India, Jepang, dan Saudi
(Sulampua), diikuti Sumatera dan Jawa. Kedepan, pemulihan
Arabia yang diproyeksikan membaik. Dinamika serupa juga terjadi di
ekonomi domestik diprakirakan terus berlangsung secara bertahap.
kelompok ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam),
Perbaikan ekonomi berlanjut tercermin pada perkembangan indikator
yang diperkirakan mengalami pertumbuhan perekonomian sebesar
dini hingga Februari 2022, seperti penjualan eceran, keyakinan
5,6% (yoy), dibandingkan capaian tahun 2021 yang sebesar 3,1% (yoy).
konsumen, PMI Manufaktur, transaksi pembayaran melalui SKNBI dan
Pertumbuhan tersebut didorong oleh penanganan pandemi yang
RTGS, serta ekspor. Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi
membaik pada berbagai negara di Kawasan tersebut, meningkatnya
dengan Pemerintah dan instansi terkait untuk mendorong akselerasi
harga komoditas dunia, serta aliran dana investasi yang meningkat.

USD/BBL
17.000 USD/KG USD/KG 3,5
75
16.000
70
15.000 3,0
65
14.000
60 13.000
2,5
55 12.000
50 11.000
2,0
45 10.000

40 9.000

35 8.000 1,5
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021P 2022P
30
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021P 2022P NICKEL COCOA

Sumber : World Bank Commodity Forecast Price November 2021 Sumber : World Bank Commodity Forecast Price November 2021
Grafik 7.4 Proyeksi Harga Minyak Dunia Grafik 7.5 Perkiraan Harga Nikel dan Kakao
89 BAB VII
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

2022. Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan


140 INDEKS
128,67
Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam
130
rangka akselerasi vaksinasi dan pembukaan sektor-sektor ekonomi,
120

110 koordinasi fiskal dan moneter, mendorong kredit/pembiayaan kepada


100 dunia usaha pada sektor-sektor prioritas, untuk menjaga stabilitas
90 makroekonomi dan sistem keuangan serta mendorong pemulihan
80
ekonomi nasional.
70

60

50 Adapun target inflasi nasional pada tahun 2021 diperkirakan berada


2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2
2020 2021 2022 di bawah titik tengah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021. Bank
Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat
Sumber : Google Mobility Index, diolah
Grafik 7.6 Perkembangan Mobilitas Masyarakat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun
daerah melalui Tim Pengendali Inflasi (TPI dan TPID) guna menjaga
pertumbuhan ekonomi, termasuk melalui koordinasi kebijakan inflasi IHK dalam kisaran targetnya.
moneter–fiskal, mempertahankan suku bunga di level 3,50% di tengah
tekanan eksternal yang meningkat, elektronifikasi sistem pembayaran
dan penerapan BI-Fast, kebijakan pembukaan sektor-sektor prioritas,
7.2 PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI
SULAWESI TENGGARA
peningkatan ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan. Dengan
perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2022 diprakirakan Berdasarkan beberapa indikator pendukung, hasil survei dan liaison,
tetap berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 4,7% - 5,5%. ekonomi Sulawesi Tenggara pada tahun 2022 dengan kisaran sebesar
4,44% - 5,24% (yoy) diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan
Dari sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia hingga Februari 2021 dengan tahun 2021. Faktor yang berperan penting pada akselerasi
memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga kebijakan pertumbuhan tersebut adalah perbaikan kondisi dan penanganan
(BI 7-day Reverse Repo Rate) sebesar 3,50%. Hal tersebut sejalan pandemi Covid-19, berlanjutnya pembangunan proyek strategis
dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, nasional, permintaan mitra dagang yang membaik khususnya pada
di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk terus industri pengolahan serta peningkatan investasi pelaku usaha
mendukung pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Bank Indonesia juga eksisting dan baru.
terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung Indikasi awal perbaikan ekonomi pada tahun 2022 dapat terlihat dari
upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut, melalui berbagai langkah perkembangan sejumlah indikator dini, seperti perkiraan kegiatan
kebijakan sebagai berikut a) Memperkuat kebijakan nilai tukar usaha dari sisi konsumen dan perkiraan harga jual korporasi yang
Rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan terus meningkat. Sejalan dengan hal tersebut, harga komoditas ekspor
fundamental ekonomi dan mekanisme pasar, b) Mempertegas Sulawesi Tenggara seperti nikel, kakao dan CPO juga terus meningkat
normalisasi kebijakan likuiditas melalui Giro Wajib Minimum (GWM), c) sehingga diperkirakan akan mendorong pelaku usaha meningkatkan
Memberikan insentif bagi bank yang menyalurkan kredit/pembiayaan produksinya.
kepada sektor prioritas dan UMKM dan/atau memenuhi target RPIM
berupa pelonggaran atas kewajiban pemenuhan GWM Rupiah rata-rata Perbaikan kondisi pandemi Covid-19 yang disertai peningkatan
sampai dengan sebesar 1%, mulai berlaku 1 Maret 2022, d) Memperkuat mobilitas masyarakat (Grafik 7.6) dan perbaikan kondisi dunia usaha
kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan adalah prasyarat untuk pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara
pendalaman perbandingan spread suku bunga kredit perbankan yang lebih baik pada tahun 2022. Dalam mengoptimalkan momen
terhadap negara kawasan, e) Meningkatkan limit transaksi QRIS dari pemulihan ekonomi Sulawesi Tenggara terdapat upaya yang bisa
semula Rp5 juta menjadi Rp10 juta per transaksi, berlaku sejak 1 dilakukan dan disinergikan bersama multi-stakeholder diantaranya,
Maret 2022 untuk mendorong konsumsi masyarakat dalam rangka a) Mendorong diversifikasi komoditas dan negara tujuan ekspor untuk
mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional, f) Memperluas mengurangi dampak ketidakpastian pada sektor pertambangan dan
penggunaan Local Currency Settlement (LCS) sebagai sarana untuk pengolahan logam dasar, b) Mendorong produksi dan produktivitas
penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi bilateral dengan komoditas dengan tujuan pemenuhan kebutuhan domestic dan ekspor,
negara-negara mitra utama, khususnya Asia, dan g) Memperkuat c) Mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi Sulawesi Tenggara,
kebijakan internasional dengan memperluas kerja sama dengan bank d) Mengoptimalkan dan mengakselerasi penyerapan APBD untuk
sentral dan otoritas negara mitra lainnya, fasilitasi penyelenggaraan mendukung pertumbuhan ekonomi dan mendukung pembangunan
promosi investasi dan perdagangan bekerja sama dengan instansi di Sulawesi Tenggara, e) Mendorong investasi, berkolaborasi dengan
terkait, serta bersama kemeterian keuangan menyukseskan 6 (enam) swasta, dan percepatan perizinan, f) Mendorong pengembangan quality
agenda prioritas jalur keuangan Presidensi Indonesia pada G20 tahun tourism yang berbasiskan UMKM melalui sinergi lintas stakeholder.
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB VII
Februari 2022 90

200 55

180
50
160

140 45

120 OPTIMIS
40
100
PESIMIS

80 35

60
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
30
2020 2021 2022 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2
2020 2021 2022
INDEKS EKPEKTASI KONSUMEN EKSPEKTASI KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA
EKSPEKTASI PENGHASILAN

Sumber : Bank Indonesia, diolah Sumber : Trading Economics, diolah


Grafik 7.7 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Grafik 7.8 PMI Manufaktur Tiongkok

Meskipun demikian, potensi penyebaran Covid-19 varian baru dapat perbaikan daya beli yang didukung oleh berlanjutnya program stimulus
memaksa Pemerintah menarik rem darurat dan mendisrupsi mobilitas Pemerintah diperkirakan akan terus mendorong peningkatan kinerja
masyarakat Sulawesi Tenggara serta menyebabkan gangguan konsumsi.
distribusi. Untuk itu, akselerasi program vaksin termasuk booster
(vaksin tahap ketiga) serta perbaikan penanganan pandemi harus Konsumsi Pemerintah pada tahun 2022 juga diperkirakan akan
terus dilakukan oleh Pemerintah. Selain itu pembukaan sektor-sektor mengalami peningkatan meskipun terjadi penurunan pagu belanja.
prioritas yang semakin luas untuk meningkatkan kinerja dunia usaha Hal tersebut didorong oleh tingginya pembiayaan dari eksternal yaitu
dan serapan tenaga kerja juga harus terus dilakukan berdasarkan PT SMI untuk PSN. Pada tahun 2022, Pemerintah Daerah diperkirakan
asesmen terkini. akan mempercepat pembangunan fisik dan administrasi pencairan
pinjaman tersebut. Disamping itu, kembali diselenggarakannya
Prospek Sisi Permintaan event skala Nasional diperkirakan juga akan mendorong peningkatan
Perbaikan ekonomi dari sisi permintaan pada tahun 2022 diperkirakan konsumsi Pemerintah pada tahun 2022. Disisi lain, perbaikan
terjadi pada sisi konsumsi, belanja Pemerintah, investasi dan kinerja pemahaman terkait sistem SIPD dan juga backup menggunakan sistem
ekspor. Meskipun demikian, pertumbuhan akan tertahan oleh impor diperkirakan akan mempercepat konsumsi Pemerintah pada awal
yang juga mengalami peningkatan untuk mendukung ekspor Sulawesi tahun 2022. Lebih lanjut, peningkatan koordinasi antara Kanwil DJPb
Tenggara. Perbaikan terjadi karena normalisasi aktivitas dunia usaha dengan instansi terkait serta BPKAD Provinsi dengan Kabupaten/Kota
dan masyarakat seiring dengan perbaikan penanganan Covid-19. Selain untuk menjaga pencapaian realiasi sesuai dengan target yang sudah
itu, faktor eksternal seperti perbaikan ekonomi negara mitra dagang ditentukan sebelumnya diprediksi menjadi faktor yang menopang
juga akan memegang peranan penting pada kinerja ekonomi Sulawesi terjaganya capaian realisasi belanja yang tinggi pada tahun 2022.
Tenggara ke depannya.Konsumsi rumah tangga diperkirakan membaik
sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat. Hal tersebut Aktivitas penanaman modal diperkirakan mengalami peningkatan
tercermin dari indeks mobilitas masyarakat diluar rumah yang lebih seiring dengan tetap berjalannya pembangunan proyek eksisting
tinggi dibandingkan baseline (sebelum pandemi Covid-19). Kebijakan yang dilakukan Pemerintah ataupun swasta serta penambahan
PPKM Mikro baik dalam hal pengetatan maupun pelonggaran memiliki rencana investasi pada tahun 2022. Ke depannya, berdasarkan
dampak langsung pada mobilitas masyarakat. informasi pihak terkait, rencana investasi di lapangan usaha industri
pengolahan nikel dan real estate akan meningkat sangat signifikan.
Pengetatan PPKM mikro seiring perkembangan penyebaran Covid-19 Perbaikan kondisi pandemi dan perekonomian merupakan faktor yang
varian Omicron atau varian baru lainnya diperkirakan akan mendorong
Pemerintah untuk meningkatkan status PPKM Mikro yang akan
120 %, (YOY)
memperlambat aktivitas masyarakat pada periode puncak penyebaran 100
dan berdampak pada konsumsi masyarakat. Meskipun demikian, 80

dengan perkembangan yang ada, masyarakat Sulawesi Tenggara tetap 60

memiliki ekspektasi positif pada kondisi ekonomi. Hal tersebut sejalan 40

20
dengan hasil survei konsumen Kantor Perwakilan Bank Indonesia
0
Provinsi Sulawesi Tenggara yang menunjukan indeks ekspektasi
-20
konsumen untuk kondisi ekonomi 6 bulan ke depan berada pada -40

tingkat optimis. Pada Januari 2022 ekspektasi masyarakat Sulawesi -60


I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV IP
2018 2019 2020 2021 2022
Tenggara tercatat sebesar 174,30. Disamping itu, terus berjalannya
Sumber : Bank Indonesia, diolah
Grafik 7.9 Perkiraan Kegiatan Usaha
91 BAB VII
Februari 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

mendorong peningkatan level confidence level investor di Sulawesi


2000
Tenggara tersebut.Kinerja ekspor juga diperkirakan akan mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2021, khususnya pada komoditas 1900

besi dan baja sesuai dengan peningkatan target penjualan pelaku 1800
usaha pengeolahan nikel. Perkembangan positif harga komoditas
1700
nikel yang diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2022, serta
potensi perbaikan permintaan mitra dagang yang berkelanjutan 1600

diperkirakan menjadi faktor pendorong peningkatan target penjualan 1500

tersebut. Namun demikian, potensi adanya wave pandemic terbaru dan 1400
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
potensi peningkatan bahan bakar berpotensi menahan kinerja industri 2020 2021 2022

pengolahan nikel kedepan. Dari data terkini, pada awal tahun 2022
Sumber : Bloomberg, diolah
terjadi moderasi manufaktur yang diperkirakan akan berdampak pada Grafik 7.10 Perkembangan Harga Emas Dunia
permintaan hasil produksi industri pengolahan nikel
diperkirakan akan mendorong kinerja sektor pertambangan khususnya
Disisi lain, peningkatan opersional pabrik gula dengan kapasitas untuk galian batuan.
terbesar di ASEAN, peningkatan produksi pabrik aspal Buton yang
baru maupun existing serta peningkatan produksi CPO dan kakao Terjaganya produksi pertanian dan perkebunan diperkirakan dapat
diperkirakan dapat mendorong peningkatan ekspor Sulawesi Tenggara. menjadi faktor pendukung terjaganya kinerja lapangan usaha
pertanian pada tahun 2022. Dari sisi pertanian padi, jagung dan kedelai,
Sejalan dengan kinerja ekspor yang meningkat, aktivitas impor juga diperkirakan akan terjadi peningkatan produksi sebagai dampak dari
diperkirakan akan mengalami peningkatan pada tahun 2022 dan upaya Pemerintah Daerah dalam penyediaan bibit unggul, penggunaan
menahan laju pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara yang lebih teknologi pertanian dan perbaikan infrastruktur pertanian. Disamping
tinggi pada tahun 2022. Peningkatan tersebut dikarenakan masih terdapat potensi peningkatan luas lahan perkebunan sawit pada tahun
tingginya konten impor dalam setiap produksi olahan nikel Sulawesi 2022 yang diperkirakan akan berdampak langsung pada peningkatan
Tenggara, sehingga setiap peningkatan ekspor akan diiringi dengan produksi sub sektor tersebut. Meskipun demikian, perubahan status
peningkatan impor barang kebutuhan pendukung ekspor. WPP 714 menjadi spawning ground dapat menghambat produksi ikan
segar pada tahun 2022 dan menahan pertumbuhan lapangan usaha
Prospek Sisi Penawaran pertanian. Selain itu, BMKG juga memperkirakan curah hujan yang
Dari sisi penawaran, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi Sulawesi lebih tinggi dari normal pada tahun 2022 yaitu 2500 mm dari normalnya
Tenggara diperkirakan akan terjadi akselerasi pertumbuhan lapangan sekitar 2000 mm berpotensi menggangu produksi sektor pertanian.
usaha pertambangan dan lapangan usaha industri pengolahan serta
tetap tingginya pertumbuhan lapangan usaha pertanian, konstruksi Selanjutnya, lapangan usaha konstruksi diperkirakan juga akan
dan perdagangnya. Kondisi tersebut sejalan dengan hasil SKDU KPwBI tumbuh positif didorong oleh pelaksanaan proyek yang sempat
Provinsi Sulawesi Tenggara, kegiatan usaha diperkirakan mengalami tertunda seiring pemulihan kinerja perekonomian. Secara spesifik,
peningkatan pada periode mendatang dengan nilai SBT sebesar percepatan pembangunan proyek pembangunan Pemerintah (PSN
68,97% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan IV 2021 yang tercatat atau mega proyek) serta peningkatan investasi pelaku usaha existing
tumbuh sebesar 30,38% (yoy). maupun baru industri pengolahan nikel akan menjadi faktor penting
pertumbuhan lapangan usaha konstruksi pada tahun 2022.
Kinerja lapangan usaha industri pengolahan diperkirakan meningkat
selaras dengan peningkatan target produksi pelaku usaha industri Di sisi lain, lapangan usaha perdagangan diperkirakan akan terus
pengolahan logam dasar untuk memenuhi permintaan mitra dagang tumbuh tinggi dalam rangka mendukung sektor konstruksi. Selain
di Tiongkok yang sementara ini telah melewati fase energy crunch. itu, perdagangan juga akan tumbuh positif selaras dengan pulihnya
Selain itu, industri pengolahan makan minum diperkirakan mengalami daya beli dan aktivitas masyarakat seiring implementasi program
peningkatan kinerja seiring tingginya bahan baku dari sektor pertanian vaksinasi booster. Peningkatan aktivitas sejalan dengan rata-rata
tanaman pangan serta peningkatan permintaan dari mitra dagang. indeks mobilitas masyarakat di area retail dan grosir yang mengalami
peningkatan dari 24,42% terhadap baseline pada sepanjang tahun
Kinerja lapangan usaha pertambangan diperkirakan akan mengalami 2021 menjadi 41,63% terhadap baseline hingga Februari 2022.
peningkatan untuk mendukung hilirisasi hasil pertambangan di Disamping itu, penyelenggaraan event Nasional pada 2022 serta
Sulawesi Tenggara dan mitra dagang di Sulawesi Tengah di tengah pelonggaran PPKM terkait penyelenggaran kegiatan dan perayaan
perbaikan permintaan mitra dagang di Tiongkok. Selain itu masih kebudayaan diperkirakan akan membuat pertumbuhan lapangan
tingginya pembangunan proyek Pemerintah maupun swasta juga usaha perdagangan lebih tinggi dibandingkan perkiraan sebelumnya,
LAPORAN PEREKONOMIAN
Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB VII
Februari 2022 92

Disamping itu, kebijakan-kebijakan pernyesuain harga komoditas


1600 MM yang diterapkan Pemerintah antara lain penetapan tarif cukai
1400
rokok, penyesaian harga LPG, penyesuaian harga eceran tertinggi
1200
minyak goreng dan harga bahan bakar rumah tangga, serta kenaikan
1000
harga tiket angkutan udara diperkirakan dapat menjadi faktor yang
800
mempengaruhi perkembangan inflasi pada tahun 2022. Disamping
600
itu, potensi kenaikan harga komunitas dunia sejalan juga berpotensi
400
mempengaruhi capaian infasi pada tahun 2022 meskipun dalam level
200
yang rendah.
0
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

2001 2011 2021 Dalam upaya memperkuat sinergi dan program pengendalian inflasi,
Sumber : BMKG, diolah
Grafik 7.11 Curah Hujan Sulawesi Tenggara TPID Sulawesi Tenggara melakukan berbagai strategi pengendalian
inflasi pada periode mendatang. Adapun, upaya yang telah dilakukan
walaupun pada periode triwulan I 2022 diperkirakan terdapat disrupsi yakni pengembangan bibit unggul dan penggunaan teknologi pertanian
karena penerapan PPKM Level 3 secara nasional karena penyebaran untuk mendorong peningkatan produksi pangan strategis, melakukan
omicron yang semakin masif. implementasi KAD antara Kota Kendari dan Kab. Muna untuk komoditas
daging sapi, Kota Kendari dan Kota Baubau untuk komoditas ikan segar
dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan
7.3 PROSPEK INFLASI SULAWESI TENGGARA harga serta akan dilakukan penjajakan potensi KAD antar provinsi
Tekanan inflasi Sulawesi Tenggara pada tahun 2022 diperkirakan untuk komoditas ikan dengan TPID Provinsi Maluku.
berada pada sasaran inflasi nasional yaitu sebesar 3,0% + 1%,
meskipun lebih tinggi dibandingkan tahun 2021. Peningkatan aktivitas
dan daya beli masyarakat seiring recovery perekonomian domestik
diperkirakan dapat mendorong terjadinya peningkatan tekanan inflasi
di Sulawesi Tenggara. Meskipun demikian, peningkatan level PPKM
pada puncak penyebaran Covid-19 varian baru dapat menghambat
peningkatan yang lebih tinggi dari aktivitas masyarakat.

Selain itu, kondisi curah hujan yang diperkirakan lebih tinggi pada
tahun 2022 dapat mendorong terjadinya peningkatan tekanan inflasi.
BMKG memperkirakan jumlah curah hujan yang turun pada tahun 2022
lebih dari 2500 mm diatas normalnya pada 2000 mm. Meskipun curah
hujan lebih tinggi, namun terdapat periode bulan tertentu dimana curah
hujan relatif lebih rendah diantaranya Januari, Maret, Mei, September,
Oktober, dan November 2022. Peningkatan curah hujan tahunan
dapat mendorong terjadinya peningkatan tekanan inflasi terutama
pada komoditas sayur-sayuran. Selain curah hujan, suhu tahun 2022
diperkirakan akan lebih tinggi diatas normalnya sebesar 26,6°C hal
ini melanjutkan tren peningkatan suhu terus-menerus yang terjadi
di Indonesia. Secara spesifik, peningkatan perkiraan suhu muka laut
di bagian timur Indonesia akan menghalangi lapisan termoklin untuk
kembali ke posisinya yang normal, sehingga habitat ikan berpotensi
berada di lapisan yang lebih dalam dari kondisi normal dan tidak dapat
ditangkap dengan alat tangkap nelayan Sultra saat ini. Lebih lanjut,
berkurangnya aktivitas kapal bertonase >30GT dan andon seiring
perubahan status WPP 714 menjadi spawning ground juga berpotensi
menekan pasokan perikanan tangkap sehingga berpotensi mendorong
inflasi yang lebih tinggi.
Foto : Wanita Penenun di Desa Pajam, Kabupaten Wakatobi

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Jl. Haluoleo, Kel. Mokoau Kec. Kambu
Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara 93231

You might also like