Professional Documents
Culture Documents
Makalah Ips Kel 5
Makalah Ips Kel 5
SKOR NILAI :
MARET 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan Makalah ini
dapat diselesaikan. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah
"Pengembangan Bahan Ajar & Media IPS di SD". Penulis mengucapkan terima kasih
kepada ibu Drs. Risma Sitohang, M. Pd., selaku dosen pada mata kuliah ini yang
senantiasa membimbing kami. Tak lupa juga ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada orang tua dan para sahabat sehingga dapat terselesaikannya tugas
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun demi kesempurnaan tugas ini. Penulis berharap Makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua orang.
Penyusun
Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................... 15
B. Saran.................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
4. Teknik Apakah Yang Digunakan Untuk Memilih Media Yang Tepat Dalam
Pengajaran IPS Di SD ?
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media
Secara harafiah kata “media” berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk
jamak dari “medium” yang berarti perantara atau alat (sarana) untuk mencapai
sesuatu. Assosistion for Education and Communication Technology (AECT)
mendifinisikan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses
penyaluran informasi.
Lebih jelas lagi Koyo K dan Zulkarimen Nst. (1983) mendefinisikan media
sebagai berikut: “Media adalah sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan seseorang sehingga dapat
mendorong tercapainya proses belajar pada dirinya”.
Dari tiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan
siswa, sehingga dapat terjadi proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara
efektif memungkinkan siswa dapat belajar lebih baik dan dapat meningkatkan
performan mereka sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Oemar Hamalik menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik
yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara
guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. (Oemar Hamalik.
1977:23).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud media adalah alat atau
sarana yang digunakan sebagai perantara (medium) untuk menyampaikan pesan dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses komunikasi yang
didalamnya ada unsur-unsur: sumber pesan (guru), penerima pesan (siswa), dan pesan yaitu
materi pelajaran yang diambil dari kurikulum.
Di lain pihak penerima pesan harus melakukan decoding, yaitu menafsirkan lambang-
lambang yang mengandung pesan. Apabila pesan/pengertian yang diterima oleh penerima
pesan (siswa) sama atau mendekati sama dengan pesan/pengertian yang dimaksud oleh
sumber pesan (guru), maka komunikasi dapat dikatakan efektif. Media dapat membantu
guru menyalurkan pesan. Semakin baik medianya, makin kecil distorsi/gangguannya,
makin baik pesan tersebut diterima siswa.
B. Fungsi Media
Dewasa ini media tidak lagi dipandang hanya sebagai alat bantu yang digunakan
jika perlu atau sekedar selingan, melainkan dipandang sebagai komponen dari sistem
instruksional. Oleh karena itu penggunaan media harus dirancang, disiapkan, dipilih
dan disusun secara cermat sesuai dengan tujuan instruksional yang hendak dicapai.
Sebagai salah satu komponen sistem, maka media ikut mempengaruhi bekerjanya
komponen lain, dengan demikian ikut menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa media bukan lagi sekedar sebagai alat bantu, tetapi
merupakan bagian integral dari sistem instruksional. Maka penggunaan media dalam
proses pembelajaran mutlak diperlukan.
2. Media dapat mengatasi ruang kelas Di dalam kelas banyak hal yang sulit
untuk dialami langsung oleh siswa.
Misalnya obyek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang
terlalu cepat atau terlalu lambat, dan hal-hal yang terlalu komplek, semuanya dapat
diperjelas dengan menggunakan media.
Pemutaran film tentang suatu benda atau peristiwa yang tidak dapat dilihat
secara langsung oleh siswa akan memberikan gambaran secara konkrit tentang
wujud, ukuran, dan lokasi. Selain itu juga dapat pula mengarahkan kepada
generalisasi tentang arti kepercayaan dan kebudayaan.
Oleh karena itu penggunaan media dalam pembelajaran harus dipersiapkan secara
matang. Sebelum menetapkan jenis media apa yang akan digunakan dalam proses
pembelajarannya, sebaiknya seorang guru memperhatikan hal-hal penting tentang
media pengajaran.
2) Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber dari pada data. Hal ini sangat
dibutuhkan dalam metode inkuiri, problem solving, dan diskusi.
b) Pengalaman tiruan
c) Pengalaman dramatisasi
d) Demonstrasi
e) Karyawisata
f) Pameran
g) Televise
5) Media pengajaran akan sangat efektif dan efisien penggunaannya apabila giorganisir
secara sistematis, jadi jangan hanya asal menggunakan.
6) Penggunaan multi media akan sangat menguntungkan dan akan memperlancar proses
dan merangsang semangat belajar siswa. Dengan multi media akan mengurangi rasa bosan
siswa dan membantu siswa memfungsikan aneka jenis inderanya, sehingga proses belajar siswa
akan lebih mudah dan mantap. (Kosasih Djahiri. 1978/1979: 66-68).
Menurut Oemar Hamalik (1985:63) ada 4 klasifkasi media pengajaran antara lain:
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projection,
gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta, dan globe.
2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar, misalnya transkripsi electris,
radio, rekaman pada tape recorder.
3. Alat-alat yang dapat dilihat dan didengar, misalnya, film, televisi, benda-benda tiga
dimensi yang biasanya dipertunjukkan (model, bak pasir, peta elektris, koleksi diorama).
Disamping itu media pengajaran juga dapat digolongkan atas kategori- kategori:
a. Media yang tidak bergerak (still). Terdiri dari: filmstrip, OHP, micro
projector.
b. Media yang bergerak (motion). Terdiri dari: film loop, TV, Vidio tape, dan
sebagainya.
3. Berdasarkan fungsinya:
a. Visual media, media untuk dilihat seperti, gambar, foto, bagan, skema,
grafik, film, slide.
b. Audio media, yaitu media untuk didengarkan seperti: radio, piringan hitam,
tape recorder.
Bahan-bahan grafis adalah bahan-bahan non fotografik dan bersifat dua dimensi
yang dirancang terutama untuk mengkomunikasikan suatu pesan kepada siswa
(audience). Bahan grafis ini umumnya memuat lambang- lambang verbal dan tanda-
tanda visual secara simbolis. Bahan-bahan grafis ini terdiri dari: grafik, diagram, chart,
sketsa, poster, kartun, dan komik.
Model adalah media yang menyerupai benda yang sebenarnya dan bersifat tiga
dimensi. Jadi benda ini merupakan tiruan dari benda atau obyek sebenarnya yang sudah
disederhanakan. Model seperti ini banyak dipakai di sekolah-sekolah dewasa ini,
misalnya: model gunung berapi yang dibuat dari ( tanah liat, kertas atau semen ), tiruan
tentang rumah, model candi, pabrik, model tiruan bumi (globe) dan sebagainya.
Realita adalah model dan benda yang sesungguhnya seperti: uang logam,
tumbuh-tumbuhan, alat-alat, binatang yang pada umumnya tidak dianggap sebagai
visual, karena istilah visual mengandung makna representatif (mewakili suatu
benda/obyek dan bukan benda itu sendiri).
Media visual yang diproyeksikan adalah jenis media yang terdiri dari dua
macam yaitu:
2) Film strip (film rangkai) : Pada dasarnya film stip ini sama dengan
slide. Perbedaan yang prinsip: kalau slide menyajikan gambarnya secara
terpisah atau satu persatu, sedang film strip gambar-gambar itu tidak
terpisah tetapi sudah tersusun secara teratur berdasarkan sequencenya.
3. Media Audio
Media audio adalah berbagai bentuk atau cara perekaman dan transmisi suara
(manusia dan suara lainnya) untuk kepentingan tujuan pembelajaran. Yang
termasuk media audio adalah:
a. Radio Pendidikan.
Media ini dianggap penting dalam dunia pendidikan, sebab dapat berguna
bagi semua tingkat pendidikan. Melalui radio, orang dapat menyampaikan ide-
ide baru, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dalam dunia
pendidikan.
b. Rekaman Pendidikan.
Sistem multi media adalah kombinasi dari media dasar audio visual dan
visual yang dipergunakan untuk tujuan pembelajaran. Jadi penggunaan secara
kombinasi dua atau lebih media pengajaran, dikenal dengan sistem multi media.
Oleh karena itu beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih
media, antara lain:
3. Kondisi siswa, dari segi subyek belajar, guru harus memperhatikan betul-
betul tentang kondisi siswa dalam memilih media. Misalnya faktor umur,
intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik
perhtian dan pertimbangan dalam memilih media.
5. Media yang dipilih hendaknya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan
kepada siswa secara tepat, dalam arti tujuan yang ditetapkan dapat tercapai secara
optimal.
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari apa yang telah kita bahas tadi dapat disimpulkan bahwa :
a. Media adalah alat atau sarana yang digunakan sebagai perantara (medium)
untuk menyampaikan pesan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
b. Media berfungsi sebagai alat yang membantu mencapai tujuan yang sudah
direncanakan. Slain itu, Fungsi media dalam kegiatan belajar mengajar tidak lagi
dipandang sebagai alat bantu yang digunakan apabila perlu atau sekedar selingan,
tetapi sudah dipandang sebagai komponen dari sistem instruksional. Dengan kata lain
bahwa media berfungsi membawa pesan/informasi atau pesan pembelajaran yang
sangat dibutuhkan oleh siswa.
c. Dalam pembelajaran IPS digunakan media yang banyak sekali macamnya.
Selain itu terdapat pula cara mengklasifikasikan media pembelajaran atas dasar
kategori-kategori tertentu. Karena banyaknya media pengajaran yang dapat digunakan
dalam pembelajaran IPS, maka seorang guru harus menguasai teknik memilih media.
Dalam memilih media hendaknya memperhatikan faktor-faktor: kemampuan siswa,
tujuan penggunaan, isi media, keanekaragaman media, waktu, tenaga, dan biaya.
2. SARAN
Guru yang baik seharusnya mengetahui media apa saja yang harus digunakan dalam
pembelajaran IPS di SD karena anak SD sangat membutuhkan media pembelajaran yang
konkrit sehingga apa yang kita sebagai guru ajarkan dapat dengan mudah dimengerti oleh
anak.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
http://scbomenk.blogspot.co.id/2014/06/makalah-media-dan-metode-pembelajaran.html