You are on page 1of 17

MAKALAH

MK. PENGEMBANGAN BAHAN


AJAR & MEDIA IPS SD

SKOR NILAI :

“PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS SD”

Disusun Oleh: Kelompok 5

1. Yuswida Yanti Harahap (1191111023)


2. Dwi Cahyani (1192111002)
3. Atika Maharani (1192111004)

Kelas : PGSD Reguler A 2019

Mata Kuliah : Pengembangan Bahan Ajar & Media IPS di SD

Dosen Pengampu : Drs. Risma Sitohang, M. Pd.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan Makalah ini
dapat diselesaikan. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah
"Pengembangan Bahan Ajar & Media IPS di SD". Penulis mengucapkan terima kasih
kepada ibu Drs. Risma Sitohang, M. Pd., selaku dosen pada mata kuliah ini yang
senantiasa membimbing kami. Tak lupa juga ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada orang tua dan para sahabat sehingga dapat terselesaikannya tugas
ini.

Penulis menyadari bahwa dalam tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun demi kesempurnaan tugas ini. Penulis berharap Makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua orang.

Medan, 21 Maret 2022

Penyusun

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1

C. Tujuan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Media................................................................................. 3-4

B. Fungsi Media........................................................................................ 5-8

C. Macam-macam Media dalam Pengajaran IPS..................................... 8-9

D. Jenis – Jenis Media Dalam Pengajaran IPS.......................................... 9-13

E. Teknik Pemilihan Media Dalam Pengajaran IPS.................................. 13-14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................... 15

B. Saran.................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini media pendidikan memiliki peranan penting di dalam proses


pembelajaran. Dunia pendidikan menuntut penggunaan media pendidikan dari yang
sederhana sampai yang canggih. Dengan kata lain media itu tidak hanya sekedar sebagai
alat bantu, melainkan dipandang sebagai komponen penting dalam
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dewasa ini telah banyak menggunakan multimedia
dan mulai mengurangi penyampaian bahan pelajaran dengan cara ceramah. Lebih-lebih
pada kegiatan pembelajaran yang menekankan keterampilan proses, maka peranan media
menjadi sangat penting.

Seiring dengan pesatnya perkembangan media informasi dan komunikasi, baik


perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) akan membawa perubahan
yaitu bergesernya peranan guru termasuk guru IPS sebagai penyampai pesan/informai.
Guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber informasi dalam pembelajaran karena siswa
dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, misalnya buku literatur, TV, siaran
radio, surat kabar, dan majalah, bahkan dari jaringan internet. Masalahnya sekarang
apakah guru-guru IPS, termasuk Anda sudah memanfaatkan media sebagai sumber
pembelajaran secara efektif?

Hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk menulis tugas yang


berjudul “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS SD”, sekaligus intuk
memenuhi tugas kelompok kami.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah Pengertian Media Pembelajaran ?

2. Apakah Fungsi Media Pembelajaran ?

3. Apa Saja Jenis-Jenis Media Pembelajaran Berdasar Klasifikasinya ?

4. Teknik Apakah Yang Digunakan Untuk Memilih Media Yang Tepat Dalam

Pengajaran IPS Di SD ?
C. TUJUAN

Adapun tujuan yang hendak kita capai dalam pembelajaran “MEDIA


DAN PEMBELAJARAN IPS DI SD” ini kita dapat :

1) Menjelaskan pengertian tentang media pembelajaran.

2) Menjelaskan fungsi media dalam pengajaran IPS.

3) Menyebutkan jenis-jenis media menurut klasifikasinya.

4) Menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS SD.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media

Secara harafiah kata “media” berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk
jamak dari “medium” yang berarti perantara atau alat (sarana) untuk mencapai
sesuatu. Assosistion for Education and Communication Technology (AECT)
mendifinisikan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses
penyaluran informasi.

Sedangkan Education Assiciation (NEA) mendefinisikan media sebagai benda


yang dapat dimanipulaksikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar,
sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.

Lebih jelas lagi Koyo K dan Zulkarimen Nst. (1983) mendefinisikan media
sebagai berikut: “Media adalah sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan seseorang sehingga dapat
mendorong tercapainya proses belajar pada dirinya”.

Dari tiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan
siswa, sehingga dapat terjadi proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara
efektif memungkinkan siswa dapat belajar lebih baik dan dapat meningkatkan
performan mereka sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Selanjutnya Husein Achmad menyatakan bahwa media pendidikan pengertiannya


identik dengan keperagaan. Pengertian keperagaan berasal dari kata “raga” yang
berarti sesuatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan yang dapat diamati
melalui indera kita. (Husein Achmad. 1981:102).

Oemar Hamalik menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik
yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara
guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. (Oemar Hamalik.
1977:23).

Sedangkan media pengajaran (Kosasih Djahiri.1978/1979:66) adalah segala alat bantu


yang dapat memperlancar keberhasilan mengajar. Alat bantu mengajar ini berfungsi
membantu efisiensi pencapaian tujuan. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar, guru
harus selalu menghubungkan alat bantu mengajar dengan kegiatan mengajarnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud media adalah alat atau
sarana yang digunakan sebagai perantara (medium) untuk menyampaikan pesan dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses komunikasi yang
didalamnya ada unsur-unsur: sumber pesan (guru), penerima pesan (siswa), dan pesan yaitu
materi pelajaran yang diambil dari kurikulum.

Sumber pesan harus melakukan enconding, yaitu menerjemahkan gagasan, pikiran,


perasaan atau pesannya ke dalam bentuk lambang tertentu. Lambang tersebut dapat berupa
bahasa, tanda-tanda atau gambar. Dalam melakukan enconding, guru harus memperhatikan
latar belakang pengalaman penerima pesan, agar pesan tersebut mudah diterima.

Di lain pihak penerima pesan harus melakukan decoding, yaitu menafsirkan lambang-
lambang yang mengandung pesan. Apabila pesan/pengertian yang diterima oleh penerima
pesan (siswa) sama atau mendekati sama dengan pesan/pengertian yang dimaksud oleh
sumber pesan (guru), maka komunikasi dapat dikatakan efektif. Media dapat membantu
guru menyalurkan pesan. Semakin baik medianya, makin kecil distorsi/gangguannya,
makin baik pesan tersebut diterima siswa.

B. Fungsi Media

Dalam rangka menciptakan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) serta


mengembangkan keterampilan proses pada siswa, penggunaan berbagai macam media
(multimedia) sangat membantu proses pembelajaran.

Pada hakikatnya proses pembelajaran adalah proses komunikasi, kegiatan di


kelas merupakan tempat guru dan siswa melakukan tukar pikiran dan mengembangkan
ide-idenya. Dalam berkomunikasi sering terjadi penyimpangan- penyimpangan
sehingga komunikasi menjadi tidak efektif karena adanya kecenderungan verbalisme,
ketidaksiapan, dan kurangnya minat siswa. Salah satu usaha mengatasinya adalah
dengan menggunakan media secara terintegrasi dalam proses pembelajaran. Hal ini
disebabkan fungsi media dalam kegiatan pembelajaran disamping sebagai penyaji
stimulus informasi dan sikap, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan
informasi. Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah-
langkah kemajuan serta memberikan umpan balik.

Dewasa ini media tidak lagi dipandang hanya sebagai alat bantu yang digunakan
jika perlu atau sekedar selingan, melainkan dipandang sebagai komponen dari sistem
instruksional. Oleh karena itu penggunaan media harus dirancang, disiapkan, dipilih
dan disusun secara cermat sesuai dengan tujuan instruksional yang hendak dicapai.
Sebagai salah satu komponen sistem, maka media ikut mempengaruhi bekerjanya
komponen lain, dengan demikian ikut menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa media bukan lagi sekedar sebagai alat bantu, tetapi
merupakan bagian integral dari sistem instruksional. Maka penggunaan media dalam
proses pembelajaran mutlak diperlukan.

Penggunaan media dalam proses pembelajaran, menurut Basyaruddin Usman


dan H. Asnawir (2002; 13-15) mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut:

1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki


siswa.

Pengalaman masing-masing individu sangat beragam, misalnya dua siswa


yang berasal dari dua lingkungan keluarga dan masyarakat yang berbeda akan
menentukan pengalaman yang berbeda pula. Media dapat mengatasi perbedaan-
perbedaan tersebut.

2. Media dapat mengatasi ruang kelas Di dalam kelas banyak hal yang sulit
untuk dialami langsung oleh siswa.

Misalnya obyek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang
terlalu cepat atau terlalu lambat, dan hal-hal yang terlalu komplek, semuanya dapat
diperjelas dengan menggunakan media.

3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan


lingkungan

Misalnya mengamati, mengidentifikasi gejala fisik/lingkungan dan masalah-


masalah sosial di masyarakat.

4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan

Pengamatan yang dilakukan siswa secara bersama-sama dapat diarahkan


kepada hal-hal yang penting sesuai tujuan yang ingin dicapai.

5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan


realistis.

Penggunaan media gambar, film model, grafik, atau bahkan benda-aslinya


dapat memberikan konsep yang benar.

6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru

Dengan menggunakan media, pengalaman anak semakin luas, persepsi


semakin tajam, pemahaman konsep-konsep semakin lengkap. Dengan demikian
menambah rasa ingin tahu siswa, selanjutnya dapat menimbulkan minat baru untuk
belajar.

7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk


belajar.

Pemasangan gambar dengan warna yang menarik di papan tulis,


mendengarkan siaran radio, pemutaran film, semuanya itu dapat menimbulkan
rangsangan untuk belajar lebih lanjut.

8. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang


konkrit sampai kepada sesuatu yang abstrak.

Pemutaran film tentang suatu benda atau peristiwa yang tidak dapat dilihat
secara langsung oleh siswa akan memberikan gambaran secara konkrit tentang
wujud, ukuran, dan lokasi. Selain itu juga dapat pula mengarahkan kepada
generalisasi tentang arti kepercayaan dan kebudayaan.

Oleh karena itu penggunaan media dalam pembelajaran harus dipersiapkan secara
matang. Sebelum menetapkan jenis media apa yang akan digunakan dalam proses
pembelajarannya, sebaiknya seorang guru memperhatikan hal-hal penting tentang
media pengajaran.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru sebelum menggunakan media


pengajaran adalah sebagai berikut:

1) Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang manunggal


(integrated) dengan proses atau sistem mengajar, bukan merupakan tambahan atau ekstra yang
digunakan apabila waktu mengijinkan atau kalau waktu senggang saja. Sebab penggunaan
media pengajaran diperuntukkan mencapai tujuan tertentu.

2) Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber dari pada data. Hal ini sangat
dibutuhkan dalam metode inkuiri, problem solving, dan diskusi.

3) Dalam penggunaan media pengajaran guru hendaknya memahami benar hirarki


(sequance) dari pada jenis alat dan kegunaannya. Sebab sebagaimana kita Pahami siswa lebih
mudah menghayati hal yang langsung dari pada hal yang tidak langsung, begitu pula lebih
mudah memahami hal-hal yang konkrit dari pada hal- hal yang abstrak. Berdasarkan konkrit
abstraknya gambar yang disajikan, kerucut Edgar Dale menggambarkan tingkat-tingkat
pengalaman sebagai berikut:

a) Pengalaman langsung bertujuan

b) Pengalaman tiruan
c) Pengalaman dramatisasi

d) Demonstrasi

e) Karyawisata

f) Pameran

g) Televise

h) Gambar hidup atau film

i) Rekaman, radio, gambar tetap / diam; gambar

j) Lambang visual, seperti :bagan, grafik, peta

k) Lambang kata¸ seperti : membaca, mendengarkan, bicara.

4) Dalam penggunaan media pengajaran hendaknya diuji kegunaannya, sebelum, selama,


dan sesudah penggunaannya. Artinya guru benar-benar memperhitungkan untung rugi dan
kebaikan dari penggunaan atau memilih midia tersebut.

5) Media pengajaran akan sangat efektif dan efisien penggunaannya apabila giorganisir
secara sistematis, jadi jangan hanya asal menggunakan.

6) Penggunaan multi media akan sangat menguntungkan dan akan memperlancar proses
dan merangsang semangat belajar siswa. Dengan multi media akan mengurangi rasa bosan
siswa dan membantu siswa memfungsikan aneka jenis inderanya, sehingga proses belajar siswa
akan lebih mudah dan mantap. (Kosasih Djahiri. 1978/1979: 66-68).

C. Macam-macam Media dalam Pembelajaran IPS

Menurut Oemar Hamalik (1985:63) ada 4 klasifkasi media pengajaran antara lain:

1. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projection,
gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta, dan globe.

2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar, misalnya transkripsi electris,
radio, rekaman pada tape recorder.

3. Alat-alat yang dapat dilihat dan didengar, misalnya, film, televisi, benda-benda tiga
dimensi yang biasanya dipertunjukkan (model, bak pasir, peta elektris, koleksi diorama).

4. Dramatisasi, bermain peran, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya.

Disamping itu media pengajaran juga dapat digolongkan atas kategori- kategori:

1. Berdasarkan atas penggunaannya, media pengajaran terdiri dari:


a. Media yang tidak diproyeksikan (non-projected). Terdiri dari: papan tulis,
gambar, peta, globe, foto, model (mock-up), sketsa, diagram, grafik.

b. Media yang diproyeksikan (projected). Terdiri dari: slide, filmstrip,


Overhead Proyector (OHP, Micro Projection).

2. Berdasarkan atas gerakannya, media pengajaran terdiri dari:

a. Media yang tidak bergerak (still). Terdiri dari: filmstrip, OHP, micro
projector.

b. Media yang bergerak (motion). Terdiri dari: film loop, TV, Vidio tape, dan
sebagainya.

3. Berdasarkan fungsinya:

a. Visual media, media untuk dilihat seperti, gambar, foto, bagan, skema,
grafik, film, slide.

b. Audio media, yaitu media untuk didengarkan seperti: radio, piringan hitam,
tape recorder.

c. Hubungan a dan b: misalnya film bicara, TV, videotape.

d. Print media: misalnya barang-barang cetak, buku, surat kabar, majalah,


buletin.

e. Dispay media, seperti: papan tulis, papan buletin, papan flannel.

f. Pengalaman sebenarnya dan tiruan, misalnya praktikum, permainan,


karyawisata, dramatisasi, simulasi.

D. Jenis – Jenis Media Dalam Pembelajaran IPS

Jenis-jenis media pengajaran yang dapat di siapkan dan dikembangkan dalam


pengajaran IPS antara lain:

1. Media yang tidak diproyeksikan

Jenis media ini tidak memerlukan proyektor (alat proyeksi) untuk


melihatnya. media yang tidak diproyeksikan ini dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu: gambar diam, bahan-bahan grafis, serta model dan realita
(Mukminan. 2000 :91).

a. Gambar diam ( still- picture)


Gambar diam adalah gambar fotografik atau menyerupai foto-grafik yang
menggambarkan lokasi atau tempat, benda-benda serta obyek-obyek tertentu. Gambar
diam yang paling banyak digunakan dalam pengajaran IPS adalah peta, gambar obyek-
obyek tertentu, misalnya: gunung, pegunungan, lereng, lembah serta benda-benda
bersejarah.

b. Bahan-bahan grafis (graphic-materials)

Bahan-bahan grafis adalah bahan-bahan non fotografik dan bersifat dua dimensi
yang dirancang terutama untuk mengkomunikasikan suatu pesan kepada siswa
(audience). Bahan grafis ini umumnya memuat lambang- lambang verbal dan tanda-
tanda visual secara simbolis. Bahan-bahan grafis ini terdiri dari: grafik, diagram, chart,
sketsa, poster, kartun, dan komik.

c. Model dan realita

Model adalah media yang menyerupai benda yang sebenarnya dan bersifat tiga
dimensi. Jadi benda ini merupakan tiruan dari benda atau obyek sebenarnya yang sudah
disederhanakan. Model seperti ini banyak dipakai di sekolah-sekolah dewasa ini,
misalnya: model gunung berapi yang dibuat dari ( tanah liat, kertas atau semen ), tiruan
tentang rumah, model candi, pabrik, model tiruan bumi (globe) dan sebagainya.

Realita adalah model dan benda yang sesungguhnya seperti: uang logam,
tumbuh-tumbuhan, alat-alat, binatang yang pada umumnya tidak dianggap sebagai
visual, karena istilah visual mengandung makna representatif (mewakili suatu
benda/obyek dan bukan benda itu sendiri).

2. Media visual yang diproyeksikan

Media visual yang diproyeksikan adalah jenis media yang terdiri dari dua
macam yaitu:

a. Media proyeksi yang tidak bergerak:

1) Slide : Slide adalah gambar atau “image” transparant yang diberi


bingkai yang diproyeksikan dengan cahaya melalui sebuah proyektor.

2) Film strip (film rangkai) : Pada dasarnya film stip ini sama dengan
slide. Perbedaan yang prinsip: kalau slide menyajikan gambarnya secara
terpisah atau satu persatu, sedang film strip gambar-gambar itu tidak
terpisah tetapi sudah tersusun secara teratur berdasarkan sequencenya.

3) Overhead Projector (OHP) : OHP adalah alat yang dirancang


untuk menayangkan bahan yang berbentuk lembaran trasparansi berisi
tulisan, diagram, atau gambar dan diproyeksikan ke layar yang terletak di
belakang operatornya.

4) Opaque : Media ini disebut demikian karena yang diproyeksikan


bukan transparansi, tetapi bahan-bahan sebenarnya, baik benda-benda
datar atau tiga dimensi, seperti mata uang dan model-model.

5) Micro Projection : Berguna untuk memproyeksikan benda-benda


yang terlalu kecil (yang biasanya diamati dengan microscope), sehingga
dapat diamati secara jelas oleh seluruh siswa.

b. Media Proyeksi yang Bergerak :

1) Film : Sebagai media pengajaran film sangat bagus untuk


menerangkan suatu proses, gerakan, perubahan, atau pengulangan
berbagai peristiwa masa lampau.

2) Film Loop (Loop-film) : Media ini berbentuk serangkaian film


ukuran 8 mm atau 16 mm yang ujung-ujungnya saling bersambungan,
sehingga dapat berputar terus berulang-ulang selama tidak dimatikan.
Karena tanpa suara (silent) maka guru harus memberi narasi (komentar)
sendiri, sementara film terus berputar.

3) Televisi : Sebagai suatu media pendidikan, TV mempunyai


beberapa kelebihan antara lain: menarik, up to date, dan selalu siap
diterima oleh anak-anak karena dapat merupakan bagian dari kehidupan
luar sekolah mereka. Sifatnya langsung dan nyata.

4) Video Tape Recorder (VTR).

3. Media Audio

Media audio adalah berbagai bentuk atau cara perekaman dan transmisi suara
(manusia dan suara lainnya) untuk kepentingan tujuan pembelajaran. Yang
termasuk media audio adalah:

a. Radio Pendidikan.

Media ini dianggap penting dalam dunia pendidikan, sebab dapat berguna
bagi semua tingkat pendidikan. Melalui radio, orang dapat menyampaikan ide-
ide baru, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dalam dunia
pendidikan.

Dibanding media yang lain, radio mempunyai kelebihan-kelebihan,


diantaranya: daya jangkauannya cukup luas, dalam waktu singkat, radio dapat
menjangkau audience yang sangat besar jumlahnya, dan berjauhan lokasinya.
Tetapi karena sifat komunikasinya hanya satu arah menyebabkan hasilnya sulit
untuk dikontrol.

b. Rekaman Pendidikan.

Melalui rekaman (recording), dapat direkam kejadian-kejadian penting,


seperti: pidato, ceramah, hasil wawancara, diskusi, dan sebagainya. Selain itu
juga dapat digunakan untuk merekam suara-suara tertentu, seperti: nyanyian,
musik, suara orang atau suara binatang tertentu yang tidak mungkin didengar
langsung di ruangan kelas. Kelebihan rekaman ini adalah “play-back” dapat
dilakukan sewaktu-waktu dan berulang-ulang, sehingga bagi guru mudah
melakukan kontrol.

4. Sistem Multi Media.

Sistem multi media adalah kombinasi dari media dasar audio visual dan
visual yang dipergunakan untuk tujuan pembelajaran. Jadi penggunaan secara
kombinasi dua atau lebih media pengajaran, dikenal dengan sistem multi media.

E. Teknik Pemilihan Media Dalam Pengajaran IPS.

John Jarolimek mengemukakan hal-hal yang hendaknya diperhatikan oleh guru


dalam menentukan pemilihan media, yaitu:

1) Tujuan instruksional yang akan dicapai,

2) Tingkat usia dan kematangan anak,

3) Kemampuan baca anak,

4) Tingkat kesulitan dan jenis konsep pelajaran,

5) Keadaan/latar belakang pengetahuan atau pengalaman anak.

John U. Michaels menambahkan, jenis ragam media, jangan sampai


membingungkan atau berlebihan bagi anak. Sedangkan A. Kosasih Djahiri dalam
bukunya “Studi Sosial/IPS” menambahkan lagi beberapa kriteria lain, yaitu:

1) Keadaan dan kemampuan ekonomi guru, sekolah, siswa, serta


masyarakat.

2) Keadaan dan kemampuan guru dalam menggunakan media.

3) Tingkat kemanfaatannya dari pada alat tersebut dengan


membandingkan satu dengan lainnya). (A. Kosasih Djahiri.
1978/1979:68). Menurut M Basyiruddin Usman dan H. Asnawir (2002),
ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara
lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi
siswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software), mutu teknis, dan biaya.

Oleh karena itu beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih
media, antara lain:

1. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran


yang telah ditetapkan.

2. Aspek materi, merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih


media. Sesuai tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan
berdampak pada hasil pembelajaran.

3. Kondisi siswa, dari segi subyek belajar, guru harus memperhatikan betul-
betul tentang kondisi siswa dalam memilih media. Misalnya faktor umur,
intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik
perhtian dan pertimbangan dalam memilih media.

4. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru untuk


mendesain sendiri media yang akan dipergunakan, merupaka hal yang perlu
dipertimbangkan oleh guru.

5. Media yang dipilih hendaknya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan
kepada siswa secara tepat, dalam arti tujuan yang ditetapkan dapat tercapai secara
optimal.

6. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang


dengan hasil yang akan dicapai. Media sederhana mungkin akan lebih
menguntungkan dari pada menggunakan media canggih tetapi hasil yang dicapai
tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan.
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dari apa yang telah kita bahas tadi dapat disimpulkan bahwa :
a. Media adalah alat atau sarana yang digunakan sebagai perantara (medium)
untuk menyampaikan pesan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
b. Media berfungsi sebagai alat yang membantu mencapai tujuan yang sudah
direncanakan. Slain itu, Fungsi media dalam kegiatan belajar mengajar tidak lagi
dipandang sebagai alat bantu yang digunakan apabila perlu atau sekedar selingan,
tetapi sudah dipandang sebagai komponen dari sistem instruksional. Dengan kata lain
bahwa media berfungsi membawa pesan/informasi atau pesan pembelajaran yang
sangat dibutuhkan oleh siswa.
c. Dalam pembelajaran IPS digunakan media yang banyak sekali macamnya.
Selain itu terdapat pula cara mengklasifikasikan media pembelajaran atas dasar
kategori-kategori tertentu. Karena banyaknya media pengajaran yang dapat digunakan
dalam pembelajaran IPS, maka seorang guru harus menguasai teknik memilih media.
Dalam memilih media hendaknya memperhatikan faktor-faktor: kemampuan siswa,
tujuan penggunaan, isi media, keanekaragaman media, waktu, tenaga, dan biaya.

2. SARAN
Guru yang baik seharusnya mengetahui media apa saja yang harus digunakan dalam
pembelajaran IPS di SD karena anak SD sangat membutuhkan media pembelajaran yang
konkrit sehingga apa yang kita sebagai guru ajarkan dapat dengan mudah dimengerti oleh
anak.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
http://scbomenk.blogspot.co.id/2014/06/makalah-media-dan-metode-pembelajaran.html

Eprin. (2015). Media Pengembangan Gambar Sederhana dalam IPS


http://eprints.uny.ac.id/view/subjects/media=5Fpend.html

You might also like