Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Nama : Tiara Sophia Ananda
NIM : 2111102415047
Tgl Praktikum :
Kel. Praktikum : A
Dosen Pengampu : apt. Sinta Ratna Dewi, S.farm, M.Si
1.1. JUDUL
Serbuk Tabur dan Kapsul.
1.2. TUJUAN
a) Mampu membaca dan memahami resep
b) Mampu menghitung dosis dalam resep dangan benar
c) Mampu membuat sediaan serbuk bagi dan kapsul
d) Mampu menuliskan etiket (dalam/luar) salinan resep dan memberikan
informasi obat dengan benar.
BAB II
DASAR TEORI
Bedak tabur yang saat ini beredar dipasaran contohnya adalah bedak purol, bedak
salicly.
KAPSUL (CAPSULE)
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau
lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi ada juga yang
terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Cangkang (shell) adalah yang dikenali sehari-hari dengan sebutan kapsul kosong
tanpa isi bahan obat. Cangkang ini dapat diisi dengan bermacam-macam bahan obat,
bahan obat cair maupun bahan obat padat menjadi kapsul yang dapat langsung
dipergunakan oleh penderita.
a. Macam-macam kapsul
1. Capsulae Gelatinosae Operculatae, Capsulae Durae (bentuk slinder)
Bentuk kapsul umumnya bulat panjang dengan pangkal dan ujungnya
tumpul. Tetapi beberapa pabrik membuat kapsul dengan bentuk khusus,
misalnya ujungnya lebih runcing atau rata. Kapsul cangkang keras yang
isinya dipabrik sering mempunyai warna dan bentuk berbeda atau diberi
tanda untuk mengetahui isentitas pabrik.
Kapsul juga dapat mengandung zat warna yang diizinkan atau zat warna dari
berbagai oksida besi, bahan opak seperti titanium dioksida, bahan
pendispensi, bahan pengeras seperti sukrosa dan pengawet. Biasanya bahan
ini mengandung 10-15% air. Kedalam cangkang kapsul ini dapat diisikan
bahan-bahan obat padat (serbuk, massa pil) ataupun bahan obat cair (bukan
cairan air), tentu saja bahan yang dimasukkan ke cangkang kapsul tidak
merusak gelatine. Isinya berkisar antara 0,250 sampai 5/6 cm. Kapsul
gelatine tidak tepat untuk diisi cairan berair, karena air akan melunakkan
gelatine dan menimbulkan kerusakan kapsul.
Syarat-syarat kapsul
a. Keseragaman bobot atau keragaman bobot
b. Waktu hancur.
3.1. RESEP 1
dr. Anida
JL. Juanda 07 Samarinda
SIP: 505/IV/2020
R/ Acetaminophen 2,5
Coffein Hcl 1,5
A. KETERANGAN RESEP
R/ = Recipe = Ambilah
MF = Misce Fac = Campur dan buatlah
Da in = Da in = Berikanlah
Caps = Capsul = Kapsul
No = Nomero = Sebanyak
XII = Duo decim = Dua belas
S = Signa = Tandai
T = Ter = Tiga
Dd = De die = Kali sehari
Caps = Capsul = Kapsul
Pc = Post coenam = Sehabis makan
Sinonim : ACETHAMINOPHEN
Khasiat : Analgetikum (menurunkan suhu badan)
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian aseton dalam 40
bagian gliserol, dalam 9 bagian propilengkol larut dalam
larutan alkali hidroksida.
Coffein HCl
DM I X P = 500 mg
I X H= 1,5 g (1.500 mg)
12
Dosis penyesuaian I XP= X 500 mg = 300 mg
20
12
I X H= X 1.500 mg = 900 mg
20
Dosis pemakaian
1 bungkus mengandung Coffein HCl sebanyak 1,5 gr = 1,5/12 = 0,125 gr = 125 mg
I X P = 1 X 125 = 125 mg
I X H = 3 X 125 = 375 mg
125mg
I XP= X 100% = 41,66% <100%OD R/ dapat dibuat
300 mg
375mg
IXH= X 100% = 41,66%<100%OD R/ dapat dibuat
900 mg
3.9. PENANDAAN
APOTEK UMKT
Jl.Juanda No 15 Samarinda
Tlp.(0541)7123456
APA:
Nama Pasien : Suci Tgl:12 feb 2021
Nama Obat : Coffein HCl No:01
Khasiat : Sakit kepala nyeri dan migren
Tablet
Kapsul
Bungkus
3 X 1 sehari
Sebelum/Saat/Setelah Makan
Semoga Lekas Sembuh
Logo:
3.10. KIE
Dr. Shanti
SIP: 177/DU-08/VII/2018
R/ Calamin 1,5
ZnO 0,2
Champora 0,1
Menthol 0,1
Talk 10
A. KETERANGAN RESEP
R/ = Recipe = Ambilah
M. F = Misce fac = Campur dan buat
Pulv ads = Pulveres adspersorius = Serbuk tabur
SUE = Signa usus externum = Tandai pemakaian luar
3.4 PENGGOLONGAN OBAT
APOTEK UMKT
Apoteker : Apt. Sophia alaydrus S.far
SIA : 211/VI/2021
Jl.Juanda No 15 Samarinda
No :01
Tgl :28 september 2021
Logo;
3.10. KIE
a. Nama pasien : An Budi
b. Alamat pasien : Jl. Ulin 6
c. Aturan pakai : Pemakaian luar
d. Cara pakai : Di taburkan tipis-tipis pada kulit yang iritasi
e. Khasiat : Antiseptikum dan anti iritasi.
3.1. RESEP 3
Dr. Kimi
Jl. Suryanata 125 Samarinda
SIP: 267/IX/2018
Iter 1x
R/ Amoxicillin 1,5
Codein HCl 0,3
CTM 0,03
MF da in caps No. X
S.t.d.d I caps Pc
A. KETERANGAN RESEP
Codein HCl
DM I X P = 60 mg
I X H= 300 mg
13
Dosis penyesuaian X 60 mg = 39 mg
20
13
X 300 mg = 195 mg
20
Dosis pemakaian
1 kapsul mengandung Codein HCl sebanyak 0,3 g = 300 mg = 300mg/10 = 30 mg
I X P = 1 X 30 = 30 mg
I X H = 3 X 30 = 90 mg
%DM
30mg
I XP= X 100% = 76,92% OD
39mg
90 mg
I X H= X 100% = 46.15%<100% OD R/dapat dibuat
195mg
Penurunan dosis
0,1g
Codein HCl dari 0,3 g menjadi 0,1 g = = 10 mg
10
I X P =1 X 10 mg = 10 mg
IXH = 3 X 10 mg = 30 mg
%DM
10
I XP= X 100% = 25,64%
39
30
IXH= X 100% = 15,38%<100% OD R/dapat dibuat
195
CTM
DM I XP=-
I X H = 40 mg
13
Dosis penyesuaian X-
20
13
X 40 mg = 26 mg
20
Dosis pemakaian
1 kapsul mengandung CTM sebanyak 0,03 g = 30 mg/10 = 3 mg
I X P = 1 X 3 mg = 3 mg
I X H = 3 X 3 mg = 9 mg
%DM
3mg
I XP= X 100% = -
9mg
IXH= X 100% = 34,61%
26mg
PENGENCERAN BAHAN
CTM
0,5
X 100 mg = 50 mg
1tab
Sisa pengeceran = 100 mg - 50 mg = 50 mg
3.9. PENANDAAN
APOTEK UMKT
Jl.Juanda No 15 Samarinda
Tlp.(0541)7123456
APA: Apt. Sophia Alaydrus S.far
Nama Pasien :Ani Tgl:28 sep 21’
Nama Obat :Coddein HCl No:01
Khasiat :Antibiotik batuk dan radang
Tablet
3 X 1 Sehari Kapsul
Bungkus
Sebelum/Saat/Setelah Makan
Semoga Lekas Sembuh
Logo:
Apotek UMKT
Jl. Juanda No15 Smd
Apoteker : Apt. Sophia Alaydrus S.far
S.I.A : 024/DDK-07/X/2021
Copy Resep
R/ Amoxicillin 1,5
Codein HCl 0,3
CTM 0,03
pcc
M.f da in cap No X
Stdd 1 cap
---det orig---
3.10. KIE
a. Nama pasien : Ani
b. Umur pasien : 13 thn
c. Aturan pakai : 3x sehari 1
d. Khasiat : Antibiotik batuk dan radang
e. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
3.1. RESEP 4
dr. Tommy
Pro: Tn Jaka
A. KETERANGAN RESEP
R/ = Recipe = Ambilah
M = Misce = Campur
F = Fact = Buatlah
Pulv = Pulvers = Serbuk
Adspers = Adspersorius = Tabur
S = Signa = Tandai
Bedak tabur = Bedak tabur = Bedak tabur
3.4. PENGGOLONGAN OBAT
3.8. PENANDAAN
APOTEK UMKT
Apoteker : Apt. Sophia alaydrus S.far
SIA : 211/VI/2021
Jl.Juanda No 15 Samarinda
No :01
Tgl :28 september 2021
Logo:
3.9. KIE
a. Nama pasien : Tn. Jaka
b. Alamat pasien : -
c. Aturan pakai : Pemakaian luar
d. Cara pakai : Ditaburkan tipis-tipis pada kulit yang gatal
e. Khasiat : Anti jamur.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. RESEP 1
Acetaminophen dan Coffein HCl dalam bentuk serbuk memiliki bentuk yang
hablur karena itu dalam pengerjaannya harus digerus sampai benar-benar halus agar
pasien mudah menggunakannya. Dalam bentuk serbuk semua sediaan berwarna putih
maka perlu penambahan carmin secukupnya untuk mengetahui homogenitasnya.
Cara pengerjaannya, yaitu siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Kemudian, masukkan Coffein HCl terlebih dahulu ke dalam lumpang lalu gerus ad
sampai halus setelah itu masukkan Acetaminophen dan gerus ad sampai halus.
Dikeluarkan dari lumpang dan taruh di atas kertas perkamen. Timbang bobot akhir
untuk menentukan no cangkang kapsul. Lalu dibagi sama rata di atas perkamen
sebanyak dua belas, bagikan sama rata diatas keertas perkamen sebanyak dua belas
dan dimasukan ke dalam cangkang kapsul secara rapi, tutup kapsul dan bersihkan.
Masukkan ke sak plastik, beri etiket putih dan label NI, kemudian diserahkan ke
pasien beserta PIO.
Acetaminophen berkhasiat untuk menurunkan demam, sedangkan Coffein HCl
berkhasiat untuk stimulan syaraf pusat. Memiliki efek samping merasa sakit kepala,
pusing, mual, cepat lelah, dan sulit konsentrasi, hingga suasana hati cepat berubah.
Aturan pakainya yaitu diminum 3 kali sehari 1 kapsul setelah makan. Disimpan
dalam wadah tertutup dengan baik.
4.2. RESEP 2
Pada resep kali ini, akan dibuat sediaan serbuk tak terbagi (pulvis) berupa pulvis
adspersorius atau serbuk tabur. Serbuk tabur. Serbuk tabur tersebut harus bebas dari
butiran kasar. Bahan-bahan yang terdapat dalam resep ini adalah menthol, calamin,
ZnO, Kamfer, Talkum, dan Ol rosae.
Zinci Oxydum berkhasiat sebagai antiseptikum lokal. Calamin berkhasiat
sebagai antiseptik. Kamfer dan menthol berfungsi sebagai Antiiritan. Sedangkan
Talkum berfungsi sebagai zat tambahan yang digunakan untuk membantu
mengeringkan bahan-bahan yang mencair pada saat pengerjaan obat. Dan Rose Oil
sebagai pengaroma.
ZnO sebelum digerus harus diayak terlebih dahulu dengan ayakan nomor 100.
Pengayakan ini dilakukan untuk memisahkan ZnO dari CO₂, karena ZnO dengan
udara lambat laun akan menyerap CO₂ dari udara. Selain itu juga agar partikelnya
menjadi halus. Kamfer dan menthol merupakan campuran eutecticum, yaitu keadaan
dimana titik lebur campuran keduanya lebih rendah dari pada titik lebur masing
masing, sehingga bila dicampur akan mencair. Jadi dalam pengerjaannya, menthol
digerus dengan kamfer, setelah mencair ditambah sedikit talkum digerus sehingga
diperoleh serbuk kering.
Bahan bisa di campurkan lalu gerus sampai diperoleh sediaan serbuk tabur yang
homogen, timbang bobot pot salep sebelum diisi dan sesudah diisi untuk mengetahui
bobot akhir dari etiket biru. Sediaan obat tabur berfungsi untuk mengatasi iritasi yang
disebabkan oleh jamur dan kuman bukan untuk obat dalam.
4.4 RESEP IV
Diresep ini membuat sediaan berupa pulvis. Zat aktif yang ada dalam resep
adalah acid salisilat berfungsi sebagai keratolitikum, antifungi, dan zat pewangi
adalah oleum rosae berfungsi sebagai korigen odorsis. Zat tambahan yang ada dalam
resep amylum oryzae dan talcum.
Cara pengerjaannya, disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, masukkan
acid salisilat, ditambahkan etanol secukupnya lalu digerus ad sampai halus, kemudian
masukkan sedikit talcum gerus ad homogen lalu dimasukkan amylum gerus ad
homogen, selanjutnya dimasukkan sisa talcum gerus ad homogen lalu diayak dan
dimasukkan kembali ke dalam mortir. Terakhir ditetesi oleum rosae gerus ad
homogen, keluarkan dari dalam mortir menggunakan sudip lalu timbang bobot dan
hitung % kesalahan. Dimasukkan ke dalam pot bedak, diberi etiket biru dan diberikan
kepada pasien beserta informasi obat (PIO).
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
5.2 SARAN
Anief, Moh. 1997. Ilmu Meracik Obat. Gajah Mada University Press : Yogyakarta.
Anief, Moh. 1993. Farmasetika Dasar. Gajah Mada University Press : Yogyakarta.