You are on page 1of 1

Nama : Raihan Ihza Pratama

NIM : 201910330311041/Kedokteran
Gerakan Islamisasi Nusantara

Islam adalah agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW di jazirah Arab abad ke-7M. Islam berkembang
sangat cepat karena: 1) Disamping mengatur hubungan manusia dengan tuhan, juga agama yang
mementingkan soal pembentukan masyarakat, 2) Para sahabat Nabi memiliki keyakinan tebal akan
kewajiban menyerukan ajaaran Islam ke seluruh dunia, 3) Islam dating ke daerah-daerah yang
dimasukinya dengan simpatik dan toleransi yang tinggi, tidak memaksa rakyat setempat untuk masuk
islam. Perlu dibedakan antara “Kedatangan Islam” dan “Islamisasi”, Kedatangan Islam merupakan waktu
saat masuknya agama Islam ke suatu daerah, sedangkan Islamisasi memiliki arti suatu proses Panjang
yang berlangsung selama berabad-abad bahkan sampai sekarang yang selain mengandung arti mengajak
untuk memeluk Islam juga mengandung arti upaya pemurnian ajaran Islam.

Terdapat tiga teori bagaimana Islam masuk ke Nusantara, ketiga teori tersebut masih belum dapat
menjawaab secara pasti dari mana Islam masuk ke Nusantara. Ketiga teori tersebut adalah: 1) Teori
Gujarat, kebanyakan sarjana asal Belanda memegang teori bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui
India. Beberapa bukti yang menguatkan teori ini adalah ada orang Arab yang bermazhab Syafi’I ysng
bermigrasi dan menetap di wilayah India lalu kemudian membawa Islam ke Indonesia. Bukti lainnya
yaitu terdapat batu nisan di Pasai mirip dengan batu nisan lain yang ditemukan di makam Maulana Malik
Ibrahim di Gresik dan ternyata bentuknya sama dengan yang terdapat di Cambay, Gujarat. 2) Teori
Makkah, berisi tentang pandangan Islam masuk ke Nusantara melalui bangsa Arab, kemudian diikuti
oleh bangsa Persia dan Gujarat. Penggagas teori ini, Hamka juga menolak pendapat yang mengatakan
bahwa Islam baru masuk Nusantara pada abad 13, karena kenyataanya di Nusantara pada abad itu telah
berdiri suatu kekuatan politik Islam, maka sudah tentu Islam masuk jauh sebelumnya yakni pada abad
ke-7 masehi atau pada abad pertama Hijriyah. 3) Teori Persia, pencetus teori ini adalah P.A. Hoesein
Djajadiningrat. Teori ini berpendapat bahwa Islam Yang masuk ke Nusantara berasal dari Persia, singgah
ke Gujarat, sedangkan waktunya sekitar abad ke-13. Teori ketiga ini berbeda dari kedua teori
sebelumnya, teori ketiga ini lebih menitikberatkan tinjauannya kepada kebudayaan yang hidup di
kalangan masyarakat Islam Indonesia, yang dirasa memiliki persamaan dengan Persia.

Perkembangan Islam di Nusantara tidak terlepas dari peran kaum pedagang yang tentunya sangat
berjasa. Terdapat beberapa cara bagaimana Islam berkembang di Indonesia, yaitu: 1) Penyebaran Islam
melalui peranan kaum pedagang, 2) Penyebaran Islam melalui peranan Bandar-bandar di Indonesia, 3)
Penyebaran Islam melalui perkawinan, 4) Penyebaran Islam melalui peran para Wali dan Ulama, 5)
Penyebaran Islam melalui Pondok Pesantren, 6) Penyebaran Islam melalui Tasawuf, 7) Penyebaran Islam
melalui kesenian, 8) Penyebaran Islam melalui kekuasaan (Politik).

Islam di Indonesia pada dasarnya memiliki corak dan karakter yang beragam, baik dari sisi pemikiran
maupun pergerakan. Keragaman ini tercermin dari jumlah organisasi keislaman dan kelompok
kepentingan atas nama Islam yang dari waktu ke waktu semakin bervariasi. Dari penjelasan tersebut
dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi toleransi, baik toleransi
dalam agama maupun antar agama, dan tentunya Islam adalah agama yang damai dan membawa
keberkahan.

You might also like