You are on page 1of 3

MATERI KURVA INDEFFERENT (INDEFFERENT CURVE)

1. SEJARAH
Indefferent Curve (kurva indifferent) pertama kali digagaskan oleh seorang ekonom
yang lahir di Irlandia, Francis Edgeworth (1845-1926) dan juga seorang ekonom yang
lahir di Italia, yaitu Vilfredo Pareto (1848-1923). Keduanya memeberikan gagasannya
bahwa pendekatan ordinal harusnya dapat membentuk suatu basis dari analisis
ekonomi dibandingkan dengan pendekatan kardinal. Pareto dan Edgeworth juga
mengembangkan suatu perangkat analisis yang saat ini dikenal dengan indifference
curve (kurva indifferent).
2. PENGERTIAN
Kurva indifferent adalah suatu kurva yang menggambarkan kombinasi konsumsi dari
dua macam barang ataupun dari konsumen tertentu yang dapat memberikan tingkat
kepuasan yang sama. Atau dengan kata lain dapat disimpulkan juga bahwa suatu
kurva indifferent merupakan kurva yang dapat menggambarkan suatu kombinasi dari
beberapa barang yang sama-sama disukai konsumen. Di mana tidak akan ada pilihan
untuk satu kombinasi barang yang satu dengan barang lainnya dikarenakan semua
mempunyai tingkat utilitas yang sama (jumlah utilitas yang sama pula) bagi seorang
konsumen. Teori ini memiliki asumsi bahwa seorang konsumen bisa memilih
kombinasi konsumsi manapun tanpa dia harus menjelaskan bagaimana dia memilih
kombinasi tersebut.
3. BENTUK

Gambar tersebut menunjukkan kurva indifferen yang digambarkan oleh IC meliputi


berbagai kombinasi barang X dan Y yang memberikan kepuasan sama bagi
konsumen.
4. CIRI-CIRI
Beberapa ciri dari Kurva indefferent (Indefferent Curve) adalah sebagai berikut.
1) Jika kurva indefferent memiliki kemiringan yang negatif (yang dapat dilihat dari
kiri atas ke kanan bawah). Hal itu menunjukkan bahwa apabila seorang
konsumen ingin mengkonsumsi suatu barang X yang lebih banyak tentu dia harus
mengorbankan konsumsi terhadap barang Y.
2) Jika kurva indefferent yang terlihat lebih tinggi kedudukannya, maka hal tersebut
menunjukkan bahwa tingkat kepuasan yang semakin tinggi. Ketika kurva
bergeser ke kanan akan menunjukkan kombinasi barang X dan Y yang bisa
dikonsumsi oleh seseorang semakin banyak. Hal inilah yang menyebabkan
semakin bertambahnya kepuasan dengan pergeseran kurva ke kanan.
3) Suatu kurva indefferent tidak akan pernah berpotongan antara satu dengan
lainnya. Ini berakitan dengan asumsi bahwa masing-masing kurva indiferent
menunjukkan tingkat kepuasan yang sama. Dengan pengertian apabila A = B dan
A = C maka otomatis C = B padahal yang terjadi tidak demikian.
4) Suatu kurva indefferent akan cembung ke arah titik asal (titik 0). Derajat
penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan
dengan hukum Gossen, di mana apabila pada titik tertentu semakin banyak
mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang X tidak
begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y.
5. SIFAT
Sifat-sifat yang dimiliki Kurva indefferent (Indefferent Curve) adalah sebagai berikut.
1) Kurva indeferen yang lebih tinggi lebih disukai daripada yang lebih rendah
 Setiap konsumen biasanya lebih suka jika dapat mengkonsumsi
barang dalam jumlah lebih banyak
 Kurva indeferen yang lebih tinggi melambangkan ketersediaan barang
lebih banyak daripada kurva di bawahnya

2) Kurva indeferen melengkung ke bawah


 Konsumen bersedia menukarkan suatu barang jika ia memperoleh
lebih banyak barang lain untuk mendapatkan kepuasan yang sama
 Jika jumlah suatu barang berkurang maka jumlah barang lain harus
meningkat.
3) Kurva indeferen tidak saling berpotongan (prinsip transivitas)
 Titik A dan B memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen
 Titik B dan C memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen
 Hal ini berarti titik A dan C akan memberikan kepuasan yang sama
bagi konsumen
 Padahal titik C mengandung lebih banyak barang daripada titik A

4) More is better, banyak lebih disukai dari sedikit

SUMBER:
Hidayati, S. (2019). TEORI EKONOMI MIKRO.
Kennedy, P. S. J. (2016). MODUL EKONOMI MIKRO TEORI PERILAKU KONSUMEN DENGAN
PENDEKATAN ORDINAL.

You might also like