Professional Documents
Culture Documents
Sheet (HRS-BASE) " Ini Disusun Berdasarkan Hasil Kerja Praktek Selama 3
Sheet (HRS-BASE) " Ini Disusun Berdasarkan Hasil Kerja Praktek Selama 3
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
(tiga) bulan pada proyek Peningkatan Ruas Jalan dalam Kota Soe. Laporan ini
sebagai salah satu syarat bagi mahasiswa Akademi Teknik Kupang untuk
1. Bapak Ir. Piter Djami Rebo, Msi. Selaku Direktur Akademi Teknik Kupang
4. Bapak I Gede Oka Wiradnyana, ST. MT. Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
7. Seluruh Bapak/i Dosen dan Pegawai yang telah mengajar dan mendidik
8. Bapak Ir. Charles J. Angkiriwang selaku Direktur Utama PT. Nanda Karya
Putra Pratama beserta seluruh staf yang telah mengijinkan dan membantu
i
9. Ayah tercinta Bpk. Yunus Pellondou, Ibunda Tersayang Ibu. Damaris
10. Pendeta dan seluruh Jemaat Gmit Getsemani Sikumana yang telah
Study.
11. Teman – teman seperjuangan angkatan tahun 2016 dan semua pihak yang
tidak dapat disebutkan satu – persatu yan telah memberikan masukan dan
Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dan bermanfaat bagi kesempurnaan
Kupang 2020
Yohanes Pellondou
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
MOTTO
BAB I. PENDAHULUAN
iii
2.2 Pengertian Peningkatan Jalan ........................................................................... 5
iv
4.2.1 Persiapan Lahan ..................................................................................... 49
BAB V. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
DAFTAR ISTILAH
viii
Manager : Pengelola
Material : Bahan
Mechines : Mesin
Method : Metode
Mixer : Pencampuran
Owner : Pemilik Kegiatan/Proyek
Petroleum Asphalt : Aspal Minyak
Planing : Perencanaan
Prime Coat : Lapisan Resap Pengikat
Progres : Kemajuan
Quality : Kualitas
Quality Control : Pengawasan Kualitas
Rigid Pavement : Perkerasan Kaku
Rock Asphalt : Aspal Gunung
Schedule : Jadwal Kerja
Shop Drawing : Gambar Kerja
Standard : Persyaratan
Sub Base Course : Lapisan Pondasi Bawah
Sub Grade : Lapisan Tanah Dasar
Surface Course : Lapisan Permukaan
Time : Waktu
Vibratory Roller : Alat Berat Penggetar
Water Content : Kadar Air
ix
DAFTAR SINGKATAN
x
HRS : Hot Rolled Sheet
Ir : Insinyur
JMD : Job Mix Design
JMF : Job Mix Formula
JO : Joing Operational
KASATKER : Kepala Satuan Kerja
KP : Kriteria Perencanaan
M.Sc : Master Of Science
M.Si : Magister Sains
MC : Medium Cuing
MC : Monthly Certificate
MC 0 : Mutual Check 0
MT : Magister Teknik
NIM : Nomor Induk Mahasiswa
OCM : Onwer Construction Menagement
P2JN : Pelatihan Pengawasan Lapanagan Pekerjaan Jalan
PCM : Pre Construction Meeting
PHO : Provesional Head Over
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen
PSV : Polishing Stone Value
PT : Perseroan Terbatas
PU : Pekerjaan Umum
QC : Quality Control
QE : Quality Engineer
RC : Rupid Curing
RKA : Rencana Kerja Anggarang
SATKER : Satuan Kerja
SC : Slow Coring
SE : Site Engineer
SIDLAKOM : Survey, Investigation, Land Acquisition,
Conctruction, Operation, And Maintenance
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
SNI : Standar Nasional Indonesia
SPM : Standar Pelayanan Minimal
xi
SPP : Surat Perintah Pembayaran
SS : Slow Setting
ST : Sarjana Teknik
STA : Stasiun
TS : Teknik Sipil
xii
BAB I
PENDAHULUAN
tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 Pasal 9 tentang jalan,
berikut: jalan arteri, jalan kolektor, dan jalan lingkungan. Jalan arteri adalah sebuah
jalan perkotaan kapasitas tinggi, jalan kolektor adalah jalan yang dikembangkan untuk
melayani dan menghubungkan kota-kota, dan Jalan lingkungan adalah jalan yang
Ruas Jalan dalam Kota Soe (Jln.Ikan Nirwana) termasuk kelas jalan lingkungan
yaitu jalan yang terletak di daerah perumahan atau permukiman yang kondisi
mengalami kerusakan - kerusakan yang cukup berat (banyak berlubang dan retak -
melintasinya.
Sebagai jawaban terhadap ruas jalan dalam Kota Soe yang rusak berat, maka
pemarintah Kabupaten TTS melalui Dinas Pekrjaan Umum Dan Penataan Ruang
Kabupaten TTS memberikan sejumlah Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk melakukan
Ada beberapa item pekerjaan yang dilakukan pada ruas jalan dalam Kota Soe
antara lain pekerjan lapisan Tanah Dasar, lapisan pondasi atas (Agregat Kelas A) dan
jalan menggunakan aspal HRS – Base karena penulis ingin lebih mengerti dan
memahami bagaimana proses pekerjaan aspal dengan lapisan Hot Rolled Sheet – Base
1
(HRS-BASE), serta memberikan gambaran kepada penulis tentang bagaimana cara
Pada proyek Peningkatan Ruas Jalan Dalam Kota Soe terdapat berbagai macam
paket pekerjaan yang harus dikerjakan dan tersebar dibeberapa lokasi, sehingga disini
penulis akan membatasinya pada paket pekerjaan “ Peningkatan Ruas Jalan Ikan
Berdasarkan juduln laporan ini serta hasil peninjauan dari hasil kerja praktek
penghamparan dan pemadatan pekerjaan Lapisan Aspal Hotmix Hot Rolled Sheet-
Base (HRS-Base) pada paket pekerjaan Peningkatan Ruas Jalan Dalam Kota Soe.
Kota Soe menggunakan konstruksi Hot Rolled Sheet – Base / HRS – Base.
2. Tujuan dari penyususun Laporan Kerja Praktek ini adalah untuk mencari
1. Maksud dari peningkatan jalan Dalam Kota Soe yaitu memperbaiki struktur
2. Tujuan dari peningkatan Ruas jalan Dalam Kota Soe ini adalah untuk
2
memperlancar lalulintas serta meningkat pemeliharaan jalan agar ruas jalan yang
Marga
Reguler).
3
Tanggal Kontrak : 13 Juni 2019
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
Jalan adalah sarana prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
yang berada pada, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta
di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalanlori, dan jalan kabel (Permen No.19
Ta.2011).
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang
digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batu pecah atau
batu belah atau batu kali ataupun bahan lainya bahan ikat yang dipakai adalah aspal dan
semen. Lapisan perkerasan sendiri berfungsi untuk menerima beban lalu lintas dan
atas permukaan bumi yang di buat oleh manusia dengan bentu, ukuran-ukuran dan jenis
konstruksinya sehingga dapat digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang, hewan dan
kendaraan yang mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan mudah
dan cepat.
mantap atau kritis , agar menjadi jalan dengan kondisi manta baik struktur maupun
5
2.3 Konstruksi Perkerasan Jalan
Perkerasan merupakan bagian dari jalan yang terdiri atas lapisan-lapisan campuran.
Lapisan-lapisan dari badan jalan, dibuat dari bahan-bahan terpilih yang pada dasarnya
bersifat lebih baik dalam fungsinya adapun fungsi perkerasan jalan adalah sebagai
berikut:
4. Mudah mengalirkan air, sehingga air hujan yang jatuh di atasnya dapat cepat di
5. Menjamin kelancaran lalu lintas, memberi rasa nyaman bagi pengguna jalan.
dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. Umumnya perkerasan ini
terdiri dari tiga lapis atau lebih, yaitu yang terletak diatas tanah dasar (Sub
Grade), Lapisan pondasi bawah (Sub Base Course), Lapisan pondasi atas (Base
6
permukaan (Surface Course). Berikut adalah gambar serta fungsi dari
masing- masing lapisan perkerasan lentur yang dapat dibaca pada Gambar 2.1
sebagai berikut :
Lapisan Permukan
Lapis PondasiAtas
Tanah Dasar
(Lapisaus).
7
f. Merupakan lapis penutup yang terdiri dari campuran agregat bergradasi
h. Menyediakan permukaan yang tetap rata agar kendaraan tetap berjalan dan
(Lapisaus).
Lapis pondasi atas adalah lapisan yang terletak di antara lapis pondasi
bawah dan lapis permukaan. Lapis Pondasi Atas (Base Course), ini berfungsi
sebagai berikut :
8
Adapun struktur perkerasan jalan dapat dilihat pada gambar 2.2 sebagai
berikut :
Lapisan Pondasi
Atas
perkerasan jalan yang terletak antara lapisan pondasi atas (Base) dan tanah
dasar (Sub Grade). Dan fungsi dari lapisan pondasi bawah (Sub Base Course),
antara lain:
4. Pelindungan lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (Akibat
Lemahnya Daya Dukung Tanah Dasar) pada awal pelaksanaan
pekerjaan.
5. Pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan.
9
Adapun struktur perkerasan jalan dapat dilihat pada gambar 2.3 sebagai
berikut :
Lapsan Pondasi
bawah
bahan pengikat. Umumnya terdiri dari 2(dua) lapis yaitu Lapisan permukaan,
(Concrete Slab) dan lapisan pondasi (Subase Course) yang terletak diatas
tanah dasar (Sub Grade). Perkerasan Kaku (Rigit Pavement) bisa dilihat secara
10
Gambar 2.4 Struktur Lapisan Perkerasan Kaku
dengan perkersan lentur dapat berupa perkerasan lentur di atas perkersan kaku atau
1. Keuntungan menggunakan jenis perkerasan kaku adalah, tahan terhadap air (jika
drainase kurang berfungsi), tahan deformasi (Perubahan bentuk), relative tidak
tebal (± 35 cm), tahan lama, (Umur Rencana 15 s/d 20 tahun) dan biaya
pemeliharaannya tidak terlalu mahal bila dibandingkan dengan perkerasan
lentur.
11
2. Kerugian menggunakan jenis perkerasan kaku jika dibandingkan dengan
perkerasan lentur adalah biaya pembangunannya yang mahal, tidak dapat
dibangun secara bertahap, ketika dibangun jalan harus ditutup dari arus lalu
lintas selama beberapa minggu.
Perbedaan antara perkerasan lentur dan perkerasan kaku dapat di lihat pada
Lapis pondasi merupakan campuran material pasir, abu batu, batu pecah dan
12
Kemudian dicampur dalam Driyer Aspalt Mixing G Plant dengan rentang
temperatur 145°C- 155°C. Perkerasan ini berfungsi sebagai pondasi base lapis
permukaan jalan.
senjang. Lataston biasa disebut Hot Rolled Sheet/(HRS). Karatekristik beton aspal
a) Latason sebagai lapisan aus, yang dikenal dengan nama Hot Rollrd Sheet –
b) Lataston sebagai lapis pondasi yang dikenal dengan Hot Rollrd Sheet – Base/HRS-
BASE. Tebal nominal minimum HRS-BASE adalah 3,5 cm. Ukuran maksimum
sampai memenuhi kententuan yang diberikan dalam Spesifikasi. Dua kunci utama
Agar dipeoleh gradasi yang benar-benar senjang, maka selalu dilakukan campuran
b) Sisa rongga udara pada kepadaan membal (refusal denstisy) harus memenuhi
Bahan Penyusun
Bahan dasar dari lapisan – lapisan perkerasan jalan adalah agregat dan aspal.
1. Agregat
13
Agregat adalah bahan berbutir yang mempunyai komposisi material seperti
pasir, kerikil, batu, kapur, atau batu pecah. Batuan atau agregat dasar adalah semua
material yang terbentuk oleh proses alam dan dapat diklasifikasikan menjadi 3
kelompok :
1. Agregat kasar, dengan butiran tinggal diatas saringan no.4 atau agregat 4,76 mm (
ASTM )
2. Agregat halus, dengan butiran lolos saringan no.4 sampai tertahan pada saringan
3. Abu batu / mineral filler, agregat halus yang lolos saringan no.200.
Ada beberapa bentuk butiran agregat yaitu : kubikal ( cubical ), bulat ( roundend ),
Dari aslinya sampai terbentuknya butiran agregat dapat terjadi karena diangkut
bentuk agregat alam yang sering digunakan yaitu kerikil dan pasir, kerikil adalah
14
agregat dengan ukuran partikel lebih besar dari 6 ram, pasir adalah agregat
dengan ukuran partikel lebih kecil dari 6 ram tetapi lebih besar 0,075 mm
( sareingan no.200 ). `
2. Aspal
Aspal atau bitumen ialah suatu bahan yang penting sekali untuk pembuatan
pengerasan jalan. Fungsi aspal ialah sebagai bahan pengikat batu – batu satu sama
lainnya sebagai bantalan dan sebagai pelindung agar air tidak masuk kedalam celah –
1. Aspal Alam
Pengertian aspal alam dan jenis – jenisnya menurut modul Pendampingan Teknis
Aspal alam adalah aspal yang depositnya terdapat dialam yaitu : di Pulau Buton
(Indonesia), Perancis, Swiss, dan Amerika. Jenis – jenis alam berdasarkan sifat
2. Aspal Buatan
Aspal buatan atau aspal minyak adalah aspal yang diproduksi dari hasil residu
Hasil resaidu minyak bumi yang digunakan untuk pembuatan aspal buatan adalah
hasil residu yang banyak mengandung aspal ( bersifat asphaltic , bukan yang banyak
mengandung paraffin lilin ( bersifat parafinic ). Karena paraffin lilin dengan berat
molekul yang tinggi akan membentuk hablur – hablur yang dapat mempengaruhi
15
atau menurunkan sifat keletakan aspal pada batuan. Oleh karena itu, ketentuan
kandungan praffin lilin dalam aspal hanya diperbolehkan maksimum dua persen.
a. Aspal Keras
Dalam perkerasan beraspal, pembagian jenis aspal keras dapat berdasarkan: Nilai
Grade ).
Berdasarkan nilai penetrasi, ASTM dan AASTHO membagi aspal keras untuk
keperluan perkerasan jalan menjadi Aspal Pen 40-50, Aspal Pen 60-70, Aspal Pen
85-100, Aspal Pen 120-150 dan Aspal Pen 200-300. Persyaratan mutu dari
masing – masing kelas aspal keras tersebut dilihat dari standar spesifikasi.
Berdasarkan nilai viskositas, aspal keras untuk keperluan perkerasan menjadi AC-
Aspal Beton yang memuat jenis dan persyaratan aspal keras berdasarkan nilai
penetrasi. Berdasarkan SNI tersebut aspal kertas dibagi menjadi Aspal Pen 60/70
b. Aspal Cair
Asapal cair/dingin ( Cut Back Asphalt ) adalah campuran antara aspal semen
dengan bahan – bahan pencarian dari hasil penyulingan minyak bumi, digunakan
16
Adalah aspal cair yang berupa campuran antara aspal semen dengan pelarut
Merupakan aspal semen yang dilarutkan dengan bahan pencair yang kental
Adalah aspal cair yang berupa campuran antara aspal semen dengan pelarut
c. Aspal emulasi (Asphalt Emulsion) adalah aspal yang disediakan dalam bentuk
emulasi dan dapat digunakan dalam keadaan dingin atau panas. Aspal emulasi
dan aspal dingin umumnya digunakan pada canmpuran dingin atau pada
penyemprotan dingin.
1. Bahan pengikat, memberikan ikatan yang kuat antara aspal dan agregat dan
2. Bahan pengisi, mengisi rongga antara butir – butir agregat dan pori –pori yang
3. Pada waktu pemadatan aspal (masih panas), berfungsi sebagai pelicin agar
4. Material untuk kedap air, sifat aspal harus mempunyai daya tahan (tidak cepat
rapuh) terhadap cuaca, mempunyai adhesi dan kohesi yang baik dan
17
Kekekalan bentuk agregat terhadap larutan natrium SNI 3407 : 2008 Maks.12 %
dan magnesium sulfat
Abrasi dengan Campuran AC bergradasi kasar SNI 2417 : 2008 Maks. 30 %
Mesin Los
Semua jenis campuran aspal Maks 40 %
Angeles 1)
bergradasi lainnya
18
BAB III
MANAJEMEN PROYEK
volume pekerjaan dan anggaran biaya tertentu yang dibatasi oleh waktu tertentu.
Dalam melaksanakan suatu proyek, maka di perlukan suatu manajemen proyek yang
baik, sehingga pada akhirnya proyek dapat berjalan sesuai dengan perencanaan awal.
19
menyeluruh dimulai dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pembangunan
1. Perencanaan (Planning)
berbagai tindakan yang akan dilakukan di kemudian hari guna mencapai tujuan
yang akan mengarahkan sumber daya manusia dan sumber daya alam organisasi
2. Pengorganisasian (Organizing)
sumber daya fisik untuk melaksanakan rencana dan mencapai tujuan. Fungsi
3. Pelaksanaan (Actuating)
benar.
4. Pengawasan (Controling)
20
rencana, apakah yang telah dikerjakan dengan benar atau tidak. Fungsi ini
berurutan dalam usaha untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditentukan.
21
bisa dikatakan, bahwa beberapa orang yang sedang melakukan suatu
manajemen.
bersama agar dapat mencapai tujuan dan membuat suatu sistem kerja
Dalam proyek dapat di aplikasikan secara tepat. Sumber daya dalam Proyek
and Method).
22
tahap yang masing – masing terdiri dari proyek yang berlainan dan dapat
1. Survey
dibutuhkan.
2. Investigation
3. Design
4.Land Acquisition
atas tanah dan benda – benda yang ada diatasnya oleh pemerintah
5. Cinctruction
23
Cinctruction (Konstruksi/Pembangunan) adalah kegiatan
6. Operation
7. Maintenance
mestinya.
Manajemen proyek terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan proyek.
Manajemen adalah suatu usaha untuk mengatur segala proyek yang akan
orang mulai dari ide sampai tercapainya suatu sasaran yang ditentukan dan
dilaksanakan dalam waktu tertentu, biaya yang telah ditetapkan dan mutu
kegiatan dari sumber daya proyek, agar tujuan proyek dapat tercapai sesuai
biaya yang ditetapkan, waktu yang ditetapkan dan mutu yang telah
diisyaratkan.
rangkaian kegiatan mulai dari awal proyek sampai akhir pelaksanaan proyek.
Namun karena rendahnya sumber daya dari pihak – pihak yang terlibat dalam
24
proyek tersebut untuk menerapkan manajemen secara baik, maka timbulah
berbagai macam sumber daya, guna menghasilkan suatu produk atau jasa
ditentukan.
dahulu dan hal yang harus diingat dalam menentukan dan menetapkan tujuan
adalah:
pencapaian.
25
3.2 Unsur – Unsur Manajemen Proyek
dengan lancar dengan pengolahan yang baik dan terkoordinir dalam tubuh organisasi
dan evaluasi dapat terlaksana dengan baik. Dalam hal ini masing – masing pihak
proyek suatu pembangunan. Proyek Peningkatan Ruas Jalan dalam Kota Soe,
CONSULT.
26
Tenggara Timur, dipilih kontraktor pelaksana yaitu PT. NANDA KARYA
PUTRA PRATAMA.
bertujuan untuk membatasi dan mengatur tugas dan tanggung jawab masing
– masing personil.
masing seksi.
Peningkatan Ruas Jalan dalam Kota Soe dapat dilihat pada gambar 3.1
sebagai berikut :
Ir. S. A NGGEBU, MT
27
KAURTATA USAHA KORLAP PENGELOLA KEUANGAN
PENGAWAS LAPANGAN
JUNIOR E. BAKKER. ST
Sumber : RMP/Kontrak
sebagai berikut :
Tugas :
28
3. menandatangani surat keputusan/ surat perintah kerja/kontrak.
Tanggung Jawab:
kegiatan.
Tugas :
dokumen lelang.
kontraktor.
29
3. Menyusun perencanaan pengadaan barang/jasa.
identitas pekerjaan.
secara swakelola.
30
12. Mengajukan tagihan/perintah pembayaran kepada bendahara
persediaan.
Tanggung jawab:
waktunya.
angaran/pengguna jasa.
berikut:
Tugas :
pekerjaan.
Tanggung jawab:
31
1. Bertanggung jawab pejabat pembuat komitmen sebagai
d) Pengelola Keuangan
berikut:
Tugas:
Tanggung jawab:
Pembuat Komitmen.
Tugas:
dilapangan.
pelaksanaan .
32
3. Meneliti dan menguji kebenaran serta kelengkapan dokumen
ada.
pekerjaan.
Tanggung jawab:
Pembuat Komitmen.
33
bertugas dan berwenang mengawasi perkembangan pekerjaan yang
meliputi segi kualitas dan kuantitas bahan dan alat yang digunakan untuk
supervisi pada proyek pekerjaan Peningkatan Ruas Jalan Dalam Kota Soe
keahlian kepada Owner ( Pemberi Tugas ) dan Tim Pengelola Teknis dalam
Peningkatan Ruas Jalan Dalam Kota Soe, dapat dilihat pada gambar 3.2
sebgai berikut:
KONSULTAN SUPERVISI
34
SITE ENGINEER
35
3. Memberikan rekomendasi untuk menerima atau menolak
kontrak.
b) Project Officer
jawabnya.
c) Draftsman
digunakan.
36
2. Mengawasi, mencatat dan mengontrol semua hasil pengukuran
d) Lab. Technicion
kontraktor yang benar – benar ahli dan berkualitas adalah kontraktor yang
maupun memiliki rasa tanggung jawab terhadap Negara dan Rakyat dalam
37
serta mampu merangkul masyarakat disekitar proyek atau semua yang
seperti buruh, tukang, mandor, kepala tukang yang bekerja sebagai tenaga
kerja pada pelaksanaan proyek dalam hal ini yang disebut sebagai pelaksana
Peningkatan Ruas Jalan dalam Kota Soe, dapat dilihat pada gambar 3.3
DIREKTUR UTAMA
GENERAL SUPERIDENT
38
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana PT. NANDA
a) Direktur Utama
1.Pemimpin perusahaan.
yang dipimpin.
dilaksanakan.
39
4. Memantau dan mengarahkan proses pelaksanaan pekerjaan guna
ditetapkan.
kuantitas.
khusus/kahar.
proyek.
40
2. Melakukan perencanaan dan pengendalian kegiatan pelaksanaan
pekerjaan.
41
Tugas umum pelaksana adalah sebagai berikut:
42
Hubungan kerja antara ketiga unsur manajemen proyek sangat
Hubungan kerja tersebut, secara garis besar dapat diuraikan pada gambar
3.4 Bagan Alir Hubungan Kerja Sama Pengelola proyek sebagai berikut:
Pemilik Proyek
Konsultan Kontraktor
Keterangan:
Garis komando
Garis konsultasi / koordinasi
berlaku.
43
4. Konsultan pengawas melaporkan hasil – hasil proyek dan persegmen proyek
berlangsung.
44
BAB IV
TINJAUAN PELAKSANAAN
merupakan kelanjutan dari tahap perencanaan. Dalam hal ini tinjauan pelaksanaan
terkait dengan penulisan laporan kerja praktek ini dibagi atas dua (2) bagian yakni
tinjauan umum dan tinjauan khusus. Bab ini lebih menguraikan tentang pelaksanaan
pekerjaan Penghamparan dan Pemadatan Aspal Hotmix Hot Rolled Sheet – Base
( HRS-Base).
Base
(HRS – Base) ini memerlukan metode pelaksanaan yang baik dan benar agar
pekerjaan tersebut dapat berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah disepakati
bersama. Adapun tahapan – tahapan pekerjaan pengaspalan Hot Rolled Sheet – Base
45
prime coat, pekerjaan penghamparan dan pekerjaan pemadatan Aspal Hotmix Hot
pengendalian :
Kota Soe adalah suatu data yang diperlukan untuk menjadi acuan dalam
Base (HRS - Base) dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 dibawah
ini:
Lebar Jalan 3m
46
TIMBUNAN PILIHAN BAHU JALAN
LAPIS RESAP PENGIKAT 1,00 LTR /M2
AGREGAT KELAS A: 15 CM
- 4% - 2% - 2% - 4%
b. Mutu (Quality)
bahan yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan agar sesuai dengan
2. Penyimpanan aspal dalam drum harus secara benar agar tidak terjadi
spesifikasi
c. Waktu (Time)
47
dan mengendalikan suatu proyek agar proyek tersebut dapat berjalan sesuai
d. Biaya (Cost)
No Jumlah Harga
Divisi Uraian Pekerjaan
(Rupiah)
1 Umum 262,245,000.00
2 Drainase 773,185,150.09
3 Pekerjaan Tanah 618,597,536.32
4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan 108,442,879.20
5 Perkerasan Non Aspal 3,052,850,075.52
6 Perkerasan Aspal 6,468,595,481.83
7 Struktur 1,078,110,926.87
8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor -
9 Pekerjaan Harian -
10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin -
(1) Jumlah Harga Pekerjaan (termasuk Biaya Umum dan Keuntungan 12,362,027,049.83
48
Sumber : Rekapitulasi Daftar Kuantitas Dan Harga PT. NANDA KARYA PUTRA
PRATAMA
a. Tenaga Kerja
2) 4 orang operator
PU 1 orang
b. Sumber Material
menggunkan Dump Truck. Material yang diambil adalah batu dan pasir.
pecah ½, dan abu batu. Sesudah diolah menjadi campuran aspal panas
Soe.
49
c. Peralatan
sebagai berikut:
6) Dunp Truck
1) Compressor 1 Unit
3) Sekop 6 Buah
4) Gerobak Dorong
tersebut telah siap atau layak digunakan. Pekerjaan pembersihan pada saat item
50
pekerjaan aspal akan dilaksanakan adalah membersihkan seluruh permukaan
badan jalan dari material lepas seperti sampah sebelum diberikan lapis resap
Lapis resap pengikat (Prime coat) asalah campuran aspal dan kerosine
diberikan aspal yaitu lapisan pondasi agregat / bahan pecah. Lapis resap
pada saat turun hujan, angin kencang atau pada saat akan turun hujan.
dan berfungsi sebagai bahan pengikat atau perekat antara Hot Rolled Sheet –
Base dan Aggregat A. Kegunaan lapisan perekat adalah memberi daya ikat
Alat dan bahan yang digunakan pada pekerjaan prime coat adalah
sebagai berikut :
a) Alat
berikut:
1) Compresor
2) Aspalt Spayer
3) Dump Truck
51
b) Bahan
berikut:
2) Minyak Tanah
Pekerjaan penghamparan dan pemadatan aspal hotmix Hot Rolled Sheet – Base
(HRS-Base) harus sesuai dengan bagan alir pekerjaan yang ada seperti pada gambar
52
MULAI
Penghamparan
53
Suhu penghamparan sesuai ketentuan 150oc
– 110oc
Kontrol ketebalan sesuai rencana
Perapihan sambungan dan tepi
Chek
SELESAI
4.4 Pekerjaan Lapisan Aspal Hotmix Hot Rolled Sheet-Base ( HRS - BASE)
batu pecah ¾, batu pecah ½, abu batu, pasir alam, semen, dan aspal dengan
a. Gradasi yang benar – benar senjang. Agar diperoleh gradasi senjang, maka
hampir selalu dilakukan pencampuran pasir halus dengan agregat pecah mesin.
54
Bahan yang digunakan untuk memproduksi Aspal Beton (HRS-Base)
2. Abu batu
3. Pasir alam
4. Filler / Semen
4.4.1 Pengangkutan
AMP antara 1400C – 1600C. Aspal diangkut menggunakan Dump Truck yang
kebutuhan dilapangan.
4.4.2 Penghamparan
Truck dituang kedalam buket asphalt finisher untuk dihampar. Selama proses
55
penghamparan berlangsung beberapa buruh hampar melakukan perapihan
sepanjang tepi menggunakan alat bantu dan pihak kontraktor terus memeriksa
4.4.3 Pemadatan
Laston Hot Rolled Sheet – Base (HRS-Base). Dimana dalam tahapan ini harus
berikut:
56
Pemadatan tahap pertama dapat dilakukan setelah material aspal yang
aspal, jika ada maka aspal dapat ditambah menggunakan sekop. Pemadatan
57
Penggilasan tahap kedua dengan Pneumatic Tyre Roller sebanyak 12
memanjang jalan, dimulai pada bagian tepi dan akhirnya ke bagian tengah
jalan.
Roller dengan suhu >900C jumlah passingnya sebanyak 3 kali untuk tiap
58
lintasan. Pada saat pemadatan harus memperhatikan roda Tandem Roller
Cara pemadatan :
a. Pada jalan lurus pemadatan dimulai dari tepi perkerasan sejajar as jalan
menuju tengah.
c. Dinyatakan padat apabila seluruh bekas roda mesin gilas hilang namun
harus dilanjutkan operasi bila masih terdapat bekas roda mesin gilas.
yang disediakan oleh penyedia Jasa, dan harus dilaksanakan tegak lurus dan
Kerataan permukaan lapis perkerasan penutup atau lapis harus segera setelah
59
ukur.Cara pengukuraan/ pembacaan kerataan harus dilakukan setiap interval
100 m.
b) Pengendalian proses
Pekerjaan.
disetujui berdasarkan data statistik dan mecampai suatu tingkat tinggi dari
dilaksanakan.
Base) Peningkatan Ruas Jalan dalam Kota Soe adalah sebagai berikut :
konstruksi lapisan aspal Hotmix Hot Rolled Sheet – Base (HRS-Base) sepanjang
60
572 m dengan lebar jalan 3 m dan tebal padat aspal 3,5 cm, dengan volume
1. Pada pekerjaan Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) lahan yang belum kering
sudah dilewati kendaraan bermotor sehingga menyebabkan hasil Prime Coat tidak
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Simpulan kerja Praktek dan laporan kerja praktek pada paket Peningkatan
Ruas Jalan Dalam Kota Soe, yaitu sesuai judul penulis “Pelaksanaan Pekerjaan
sebagai berikut:
1. Pada pekerjaan Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) lahan yang belum
61
2. Pada beberapa bagian permukaan lapisan agregat A tidak rata sehingga
dilaksanakan.
malam hari, sehingga ada bagian – bagian tertentu yang kondisi pinggir
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan dari simpulan Kerja Praktek dan
penyusunan Laporan Kerja Praktek pada kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Dalam
Kota Soe, yaitu sesuai judul penulis “Pelaksanaan Pekerjaan Lapisan Aspal
1. Pekerjaan wajib sesuai dengan data perencanaan dan juga spesifikasi agar
dalam pekerjaan kedepannya jauh lebih baik dari yang sebelumnya, dan hasil
kontraktor sudah memaasang rambu pengarah pada lahan yang siap di prime
Prime Coat.
62
3. Ketika proses penghamparan dilakukan malam hari maka harus dilakukan
secara cepat agar penurunan suhu campuran yang begitu cepat tidak
baik.
63