Professional Documents
Culture Documents
Update Covid 19
Update Covid 19
COVID-19
dr. Azzaky, SpPD, FINASIM
CURRICULUM VITAE
dr. Azzaky, SpPD, FINASIM
azzaky_85@gmail.com
INFORMASI PRIBADI
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat, tannggal lahir : Padang, 20 Desember 1985
PENDIDIKAN FORMAL
2020 : FINASIM PB PAPDI
2016 : Spesialis I Penyakit Dalam FK UGM
2009 : S1 Kedokteran Umum FK UGM
2003 : SMU N 1 Padang
2000 : SLTPN 1 Padang
1997 : SD Pertiwi 3 Padang Timur Kodya Padang
JABATAN
1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten (2016-
sekarang)
2. Ketua POKJA KIPI Kab. Klaten (2021-sekarang)
3. Pengurus Inti Komunitas Kesehatan Nasional (Komkesnas) Periode 2019-2024
4. Ketua Tim dan Pokja Geriatri RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten (2017-sekarang)
5. Reviewer Jurnal DIKTI (2016-sekarang)
6. Pembina Paguyuban Hemofilia Kab. Klaten (2017-sekarang)
7. Dosen Klinis FKKMK UGM
Kasus COVID-19 di Indonesia: Gelombang 3
dan Gelombang 2 (Juni-Agustus 2021)
● 26 Januari – 8 Februari:
peningkatan 5.34 kali
lipat dalam 2 minggu
(+7010 kasus ke +37492
kasus)
● Terjadi peningkatan
yang lebih cepat pada
gelombang 3
3
Kasus COVID-19 di Indonesia: Kematian
Gelombang 3 dan Gelombang 2 (Juni-
Agustus 2021)
● 24 Januari – 6 Februari:
peningkatan kematian
4.07 kali lipat dalam 2
minggu (+14 kasus ke
+57 kasus)
● 13 Juli 2021 – 27 Juli
2021: peningkatan 2,08
kali lipat dalam 2 minggu
ke puncak gelombang 2
(+991 kasus ke +2069
kasus)
● Terjadi peningkatan
kematian yang lebih
cepat pada gelombang 3,
walaupun angka
kematian belum setinggi
gelombang kedua
4
Kasus COVID Pada Anak (usia 0 – 18
tahun)
Positif Kematian
5
Pemeriksaan
Laboratorium
Dilaporkan memiliki delesi pada gen S di protein Spike
posisi 69-70 = S gene target failure (SGTF)
Serupa dengan varian Alpha (B.1.1.7)
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-59486346
WHO. Enhancing readiness for Omicron (B.1.1.529): technical brief and priority actions for member states. 28 Nov 2021 [updated 29 Nov 2021] 6
NGS-SA. SARS-CoV-2 sequencing update. 1 Dec 2021
WHO Update 4/2/2022
Hidung
tersumbat
atau rinore
(59%)
11
Isolasi penting untuk mencegah
penularan Incubation period (masa inkubasi):
periode antara terinfeksi virus
penyebab COVID-19 (exposure)
hingga munculnya gejala
(symptoms)
Masa infeksius: 1-2 hari sebelum
gejala hingga < 10 hari setelah gejala
muncul
Paling menularkan:
1-2 hari sebelum
bergejala
hingga
2-3 hari setelah
bergejala
Pencegahan dan
Tracing dan Karantina Perjalanan
Pengendalian Infeksi
• Prioritaskan identifikasi • Menghindari perjalanan • Perlu pencegahan
dan follow-up pada ke negara yang tercatat universal terhadap
individu yang berisiko mengalami varian infeksi terutama pada
tinggi terkena gejala Omicron fasilitas kesehatan,
berat atau menularkan • WHO tidak seperti penggunaan
kepada kelompok merekomendasikan masker medis pada
berisiko travel bans karena seluruh pengunjung
berisiko membuat suatu • Screening dan triage
negara tidak transparan COVID perlu
dalam memberikan data diperhatikan
epidemiologis • Tracing dan vaksinasi
pada tenaga kesehatan
Enhancing response to Omicron SARS-CoV-2 variant (who.int)
Statement WHO terhadap Omicron
Kesiapan Sistem
Pathogenisitas Terapi Edukasi Masyarakat
Kesehatan
• Varian omicron • Terapi untuk COVID-19 • Pertahankan kesiapan • Masyarakat perlu
memiliki tropisme / derajat berat dan kritis dan kesediaan layanan edukasi lengkap dan
kecenderungan untuk sebelumnya masih kesehatan esensial akurat mengenai
infeksi pada saluran dapat digunakan • Kelayakan jumlah pencegahan diri dan
napas atas • Monoclonal antibody tenaga kesehatan keluarga / orang lain
dibandingkan varian masih perlu diteliti beserta practical terhadap varian
delta dengan mengenai support terhadap Omicron dan COVID-19
kecenderungan untuk efektivitasnya terhadap tenaga kesehatan secara umum
infeksi pada saluran varian Omicron • Pemerintah harus • Masyarakat perlu
napas bawah menyampaikan edukasi mengenai
informasi berbasis- pentingnya vaksinasi
bukti mengenai dan protokol kesehatan
Omicron secara tepat untuk menurunkan
waktu dan transparan angka infeksi dan
(apa yang diketahui dan penularan
belum, serta apa yang
dilakukan)
Enhancing response to Omicron SARS-CoV-2 variant (who.int)
Pencegahan terbaik adalah mencegah virus
masuk ke tubuh
Memperbaiki
Menggunaka Menjaga Ventilasi
n masker jarak fisik ruang
tertutup
Disertai
Menghindari Mencuci
pelacakan
kerumunan tangan
kontak
WHO. Enhancing readiness for Omicron (B.1.1.529): technical brief and priority actions for member states. 28 Nov 2021 [updated 29 Nov 2021]
Kekhawatiran akan Gelombang ketiga: Lonjakan
Kasus Omicron
Jumlah pasien rawat
Penularan sangat cepat inap dan COVID-19
berat dapat meningkat
Kasus COVID-19
naik sangat
cepat
Bisa menembus
Membebani
pertahanan
sistem kesehatan
vaksin
Pembelajaran Tatap Muka
● Arahan terbaru dari Presiden RI: evaluasi PTM di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Bar
● PPKM per 7/2/2022: naik ke level 3 di Jabodetabek, Bali, Bandung Raya, DIY
● PTM sebelumnya masih 100% karena PPKM masih level 2
Vaksinasi Booster dan Omicron
Titer neutralizing antibody
Dosis ketiga dengan vaksin
(NAbTs) terhadap omicron
mRNA efektif mencegah
setelah vaksin dosis ketiga
kunjungan ke IGD akibat
dengan Pfizer sama dengan
COVID-19 Omicron sebesar
NAbTs terhadap delta
82%
setelah vaksin dosis kedua
Effectiveness of a Third Dose of mRNA Vaccines Against COVID-19–Associated Emergency Department and Urgent Care Encounters and
Hospitalizations Among Adults During Periods of Delta and Omicron Variant Predominance — VISION Network, 10 States, August 2021–January
2022 | MMWR (cdc.gov) ; Three-dose vaccination elicits neutralising antibodies against omicron - The Lancet
Calon Jeda dari Pemberian Vaksin
Booster di DKI Penerima Dosis 2 Booster COVID-19
Vaksin
Jakarta Booster
Memiliki tiket 6 bulan Diberikan
● Booster dibutuhkan untuk ketiga booster
meningkatkan imunitas
Memiliki tiket Di bawah 6 Ditunda sampai 6
ketiga booster bulan bulan post dosis 2
Belum 6 bulan Ditunda hingga ada
memiliki tiket tiket booster
ketiga booster
Penyintas 6 bulan 3 bulan setelah
COVID-19 sembuh
gejala berat
Penyintas 6 bulan 1 bulan setelah
COVID-19 sembuh
gejala
ringan/sedang
Vaksin Booster
• Beda brand
vaksin booster
tidak masalah
dan aman
• ½ dosis
Moderna dan
Pfizer terbukti
memicu
respons setara
dengan
pemberian 1
dosis
Cek Tiket Vaksin Booster?
• 6 bulan pasca
vaksinasi kedua
• Semua orang
dengan komorbid
yang dalam
kondisinya
terkontrol bisa
mendapatkan
booster
Antisipasi Menghadapi Lonjaskan KASUS
OMICRON
Masyarakat yang layak untuk divaksin segera menjalani vaksinasi COVID-19 lengkap (dua
dosis) dan Booster di sentra pelayanan vaksinasi terdekat
Disiplin Menjalankan Protokol Kesehatan
Pemerintah agar memaksimalkan aktivitas 3T, segera mengejar target cakupan vaksinasi
primer dan booster, serta memetakan dan mempersiapkan tempat-tempat isolasi
terpusat
Jika ada yang mengalami gejala segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat, melakukan isolasi mandiri di rumah, memperketat dan tetap disiplin
pada protokol kesehatan, mengonsumsi vitamin, mencukupi kebutuhan gizi,
memperbanyak istirahat
Setiap individu diharapkan mampu menjadi agen edukasi tentang COVID-19 terkait varian
Omicron, gejala dan keluhan, cara pencegahan, dan tata cara isolasi mandiri
10
Gejala Omicron yang dilaporkan di beberapa
negara
AmerikaSerikat Australia
Gejala ringan, isolasi
InggrisRaya
Gejala ringan, isolasi Gejala ringan
mandiri
mandiri
Israel Belanda
2 dari 7sudah divaksin 3 dosis gejalaringan
Pfizer. Sebagian besar tidak Afrikaselatan atau tanpagejala
bergejala
Tidak ada gejala khusus yang
berbeda dari varianlain. Jepang
KoreaSelatan Beberapa tidak bergejala
1dari 2 kasus sudah vaksin
kasus pertama adalah
Pfizer dosis lengkap
pasangan yang sudah divaksin
dosislengkap
Gejala khas
Omicron ?
• Tingkat penularannya setidaknya sama(dapat lebih tinggi) dengan varian yang sedangbersirkulasi
• Adakemungkinan lebih tinggi karena memiliki mutasi di RBD,lokasi pemecahanfurin (cleavagesite),
dan nukleokapsid, yang secarain vitro dapatmeningkatkanreplikasi
Keparahan penyakit:
UK Health Security Agency. Risk assessment for SARS-CoV-2 variant: Omicron VOC-21NOV-01 (B.1.1.529). 3Dec 2021
• Di Afrika Selatan terjadi lonjakan kasus positif yang
signifikan, tetapi masih diteliti apakah diakibatkan oleh
Penularan Omicron atau faktor lain
• Didugavarian Omicron lebih mudah menular antar manusia
https://www.who.int/news/item/28-11-2021-update-on-omicron
Sudah digunakan di Indonesia
AstraZeneca Convidecia
Moderna
Sputnik-V
Pfizer
Zifivax
Sinopharm
AstraZeneca
Sinovac Covid-19
Sputnik-V
Sinopharm
Janssen
Convidecia
Novavax
Zifivax Pfizer
Moderna
Nama Vaksin Platform Efikasi dari Uji Klinik
Sinovac/COVID-19 Inactivated virus 65.3 %(Indonesia)
Sinopharm Inactivated virus 78.1 %(China)
AstraZeneca Viral vector 62.1% (UK dan Brazil)
Moderna mRNA 94.1 %(USA)
Pfizer mRNA 94.6 %(USA)
Sputnik Viral vector 91.1 %(Russia)
Janssen Viral vector 66.3 %(USA)
Convidecia Viral vector 65.7 %(China), 74.8% (Pakistan)
Zifivax Viral vector 79.88 %(Indonesia)
Ventilasi ruang
Menjaga jarak fisik Pelacakan kontak
tertutup
Penutup
Varian virus COVID-19 akan mungkin bermunculan dengan berbagai
karakteristiknya
Walaupun telah mendapatkan vaksinasi, namun protokol kesehatan tetap harus
dijalankan untuk mencegahpenularan.
Gaya hidup baru dengan menerapkan penggunaan masker, mencuci tangan, dan
menjaga jarak akan menjadi norma masyarakat untuk waktu yang lama,
bahkan bila kasus COVID-19 sudah minim
Apapunvarian nya, protocol kesehatannya samasaja
Sudah ada 10 vaksin yang mendapatkan EUA di Indonesia sebagai upaya
menghadapi
pandemic COVID-19 dan mencapai herd immunity
Efikasi dan Keamanan vaksin merupakan salah satu parameter penting dalam
menetapkan pemilihan vaksin yang akan digunakan jika sudah mendapat EUA
berarti sudah dievaluasi keamanan dan efikasinya pastinya LAYAK
DIGUNAKAN
Vaksin terbaik adalah yang tersedia