You are on page 1of 6

Pengertian Supervisi BK

Abimanyu (2005 : 2), mengemukakan bahwa supervisi bimbingan dan konseling BK adalah
usaha untuk mendorong, mengkoordinasikan dan menuntun pertumbuhan guru pembimbing
secara berkesinambungan baik secara individual maupun secara kelompok agar lebih memahami
dan lebih dapat bertindak secara efektif dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling,
sehingga mereka mampu mendorong dan menuntun pertumbuhan setiap peserta didik klien
secara ber- kesinambungan agar dapat berpartisipasi secara cerdas dan kaya didalam kehidupan
masyarakat demokratis
Menurut Crow dan Crow berpendapat bahwa supervisi bimbingan dan konseling adalah
harapan dimana supervisor dapat secara terbuka menerima saran-saran yang berasal dari
konselor dimana hal itu berkaitan dengan perkembangan kurikulum, permasalahan perubahan
dan kurikulum yang tepat bagi siswa.

Arah Supervisi Dalam Program Bimbingan


1. Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personil bimbingan yaitu bagaimana pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab mereka masingmasing
2. Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para personil
bimbingan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.
3. Memungkinkan dicarinya jalan keluar terhadap hambatanhambatan
dan permasalahan-permasalahan yang ditemui
4. Memungkinkan terlaksananya program bimbingan secara lancar kearah pencapaian tujuan
sebagaimana yang telah ditetapkan

Tujuan Supervisi
1) Meningkatkan kompetensi professional konselor
2) Meningkatkan kesadaran dan identitas professional
3)  Mendorong perkembangan pribadi dan professional
4) Pemberian jaminan mutu terhadap praktek professional

Ciri-ciri Supervisor Yang Baik


1. Berpengetahuan luas tentang seluk-beluk semua pekerjaan yang ada di bawah
pengawasannya.
2. Menguasai dan memahami benar-benar rencana dan program yang telah digariskan yang
akan dicapai oleh setiap lembaga atau bagian.
3. Berwibawa dan memiliki kecakapan praktis tentang teknik-teknik kepengawasan,
terutama human relation.
4. Memiilki sifat-sifat  jujur, tegas, konsekuen, ramah dan rendah hati.
5. Berkemauan keras, rajin bekerja demi tercapainya tujuan atau program yang telah
digariskan/disusun.

Karakteristik Supervisor Yang Baik


1. Karakter, Supervisor haruslah seorang yang jujur, artinya mengakui semua perbuatannya:
benar atau salah. Supervisor juga haruslah berintegritas, artinya melaksanakan apa yang
diucapkannya, menjadi teladan, walk the talk – tidak ‘asbun’.
2. Koperatif, Supervisor harus bisa bekerja sama dengan bawahan, klien, supplier, sesama
supervisor, dan atau manajernya. Dia tidak dapat bekerja soliter lagi.
3. Kompeten, Supervisor haruslah orang yang kompeten di bidangnya. Bersyukurlah bila Anda
memulai dari bawah, karena mungkin saja Anda dipromosikan karena Anda dinilai kompeten
di bidang tersebut. Jika Anda fresh graduate dan mendapat rejeki nomplok sebagai
supervisor, cobalah Anda mendalami bidang yang Anda geluti. Jangan malu untuk bertanya
pada bawahan Anda.  Lebih mudah bagi Anda untuk memberikan pengarahan, misalnya, jika
Anda tahu persis apa yang terjadi di gemba.
4. Komunikatif.  Karena anda berhubungan dengan manusia, bukan robot atau mesin, Anda
harus berbicara dalam ‘bahasa manusia’.  Jadilah pendengar yang baik, berikan respon yang
tepat – bukan menggurui – bukan menasehati apalagi mengecam. Latihlah diri Anda untuk
mengucapkan artikulasi dengan jelas, bangunlah kepercayaan diri untuk berani berbicara di
depan umum. Latihan presentasi, memberikan briefing, melakukan coaching,
memberikan feedback, membantu problem solving, memimpin meeting,
meningkatkan negotiating skills, melakukan komunikasi telpon, surat menyurat, menulis
laporan, membuat pengumuman, membuat grafik, dll sesuai dengan bidang pekerjaan Anda
Prinsip-Prinsip Supervisi BK
1. Prisip Umum
Supervisi harus bersifat praktis,dalam arti dapat di kerjakan sesuai dengan situasi dan kondisi
sekolah
a) Hasil supervisi harus berfungsi sebagai sumber informasi bagi staf sekolah untuk
pengembangan proses belajar mengajar/ bimbingan konseling
b) Supervisi dilaksanakan dengan mekanisme yang menunjang kurikulum yang  berlaku

2. Prinsip Khusus
Supervisi hendaknya dilaksanakan secara:
a) Sistematis artinya supervisi di kembangkan dengan perencanaan yang matang sesuai
dengan sasaran yang di inginkan.
b) Objektif artinya supervisi memberikan masukkan sesuai dengan aspek yang terdapat
dalam instrument
c) Realistis artinya supervisi di dasarkan atas kenyataan yang sebenarnya yaitu pada
keadaan hal-hal yang sudah di pahami dan di lakukan oleh para staf sekolah
d) Antisipatif artinya supervisi diarahkan untuk menghadapi kesulitan- kesulitan yang
mungkin akan terjadi.
e) Konstruktif artinya supervisi memberikan saran-saran perbaikan kepada yang di supervisi
untuk berkembang sesuai dengan ketentuan atau aturan yang berlaku.
f) Kreatif artinya supervisi mengembangkan.

Aspek Yang Disupervisi


1. Aspek Ketenagaan
a) Jumlah guru pembimbing dan kesesuaian latar belakang pendidikan
b) Ratio konselor adalah 1: 150
c) Tenaga administrasi
2. Aspek organisasi
a) Struktur organisasi
b) Deskripsi tugas personal
3. Aspek Kegiatan
a) Program kegiatan bimbingan dan konseling
b) Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan koneling
c) Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling
d) Analisis hasil evaluasi bimbingan dan konseling
e) Tindak lanjut
4. Aspek Sarana dan Prasarana
a) Ruang khusus bimbigan dan konseling
b) Ruang konseling
c) Catatan pribadi siswa
d) Kartu status konseling
e) Kartu catatan kejadian
f) Kartu komunikasi
g) Peta laporan dan peta kelas
5. Aspek Laporan
a) Laporan bulanan
b) Laporan caturwulan
c) Laporan tahunan

Materi Supervisi BK
1. Layanan dan orientasi pokok
a) Layanan orientasi
b) Layanan informasi
c) Layanan bimbingan penempatan dan penyaluran
d) Layanan bimbingan belajar
e) Layanan konseling kelompok
f) Layanan konseling perorangan
2. Kegiatan pendukung bimbingan
a) Aplikasi instrumentasi bimbingan
b) Penyelenggaraan himpunan data
c) Konferensi kasus
d) Kunjungan rumah
e) Alih tangan kasus 

Pelaskanaan Supervisi BK
1. Refleksi terhadap muatan sesi konseling. Fokusnya di sini adalah klien, apa yang  di
ucapkannya,bagaimana berbagai bagian dari kehidupan klien saling bertautan dan apa yang
di inginkan klien dari penyuluhan.
2. Eksplorasi tekhnik dan strategi yang di gunakan oleh konselor. Tingkatan ini berkenaan
dengan maksud terapeutuik konselor,dan pendekatan yang di ambilnya untuk membantu
klien.
3. Eksplorasi terapeutik.Tujuan dari level ini menguji cara interaksi antara klien dan konselor,
dan apakah mereka telah membangun aliansi kerja yang berfungsi.
4. Perasaan konselor kepada klien. Dalam daerah supervisi ini, Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi dan memahami reaksi conter- transference konselor, dan isu personal yang
di rangsang kembali melalui kontak dengan klien.
5. Apa yang terjadi saat ini dan sekarang antara supervisor dan yang di awasi. Hubungan yang
terjadi dalam sesi supervisi mungkin memaparkan karakteristik yang mirip dengan hubungan
antara konselor dan kliennya.
6. Perasaan pengawas merespons yang di awasi juga dapat memberikan panduan  beberapa cara
untuk melihat kasus yang tidak secara sadar diartikulasikan oleh pengawas atau yang di
awasi, sekaligus memberikan kontribusi terhadap pemahaman kualitas hubungan pengawas
dengan yang di awasi.

Teknik Supervisi Konseling


a) Kunjungan kelas
b) Observasi kelas
c) Kunjungan dan atau observasi dokumentasi ke ruang bimbingan
d) wawancara dan
e) angket

Dampak Supervisi Konseling Yang Tidak Efektif


 Tidak ada balikan dari orang yang kompetenapakah praktek profesional telah
memenuhistandar kompetensi dan kode etik
 Ketinggalan iptek dalam bk
 Kehilangan identitas profesi bk
 Kejenuhan profesional (bornout)
 Pelanggaran kode etik yang akut
 Mengulang kekeliruan secara masif 
 Erosi pengetahuan yang sudah di dapat daripendidikan prajabatan (pt)
 Siswa dirugikan, tidak mendapatkan layananbk sebagaimana mestinya

You might also like